#100tahunitb
Explore tagged Tumblr posts
Text
Untuk Tuhan, bangsa, dan almamater
Sebenernya wajar aja nggak sih merasa bahwa kuliah adalah masa keemasan, puncak-puncaknya kehidupan, yang bikin orang rindu dan ingin kembali terus. Karena perkuliahan adalah periode transisi dari remaja menuju awal-awal pendewasaan. Ditambah euforia keberhasilan masuk kampus yang katanya adalah tempat para putra-putri terbaik bangsa. Rasanya kayak mampu melakukan apapun. Mimpi-mimpi yang rasanya udah nggak setinggi itu lagi - semua ternyata bisa dicapai!
Empat tahun yang lalu bisa dipakai untuk aktualisasi. Zona aman yang memberi ruang untuk berpikir, dan kekhawatiran tentang masa depan hanya terbatas pada lulus-tidaknya UTS dan UAS, apakah di akhir TPB bisa masuk jurusan yang diinginkan atau terlempar ke pilihan kedua dan selanjutnya, dan tanggung jawab utama pada orang tua dan diri sendiri untuk bisa menyelesaikan kuliah. Waktu yang bisa dihabiskan untuk membicarakan hal-hal yang jauh lebih besar daripada diri sendiri. Mengurusi himpunan yang lumayan menguras hati dan pikiran tapi juga sangat rewarding - oh ternyata ini rasanya berkontribusi lebih. Waktu yang dipakai untuk mengukur kapasitas diri - akademik plus himpunan plus kegiatan terpusat plus unit; jadi ini dan itu. Mampu atau tidak?
Jujur salah satu momen berkesan waktu awal masuk ITB adalah OSKM: pertama kali pake jas almamater dan mendengarkan lagu-lagu perjuangan sambil duduk di depan Sabuga. Mungkin kamu pikir ini naif banget tapi di titik itu saya punya rasa bangga yang membuncah-buncah, bahwa inilah titik mulainya fase hidup baru saya sebagai mahasiswa, yang harusnya bisa punya manfaat lebih untuk Indonesia. Yaaaa salam Ganesha yang macam heil Hitler itu meresap juga sampai ke dalam hati. Titik dimana saya mulai berpikir bahwa saya mau memberi manfaat untuk sebanyak-banyaknya manusia, saya nggak mau ilmu ini cuma jadi medium untuk memperkaya diri sendiri, dan yang jelas saya nggak mau cuma numpang hidup untuk sekedar lewat dan mati di dunia ini.
Ya tentu saja momen setelah kelulusan adalah fase yang membingungkan bagi sebagian besar orang. Setelah wisuda, lalu apa? Sudah nggak ada lagi capaian-capaian rigid yang kamu bagi dengan tiga ribu lebih teman angkatanmu - TPB, UTS, UAS, masuk jurusan, beresin TA. Semua orang menentukan jalan hidupnya masing-masing, dan rasa bingung itu mulai membuatmu merasa kecil, karena tidak ada benar dan salah. Mungkin sulit memutuskan untuk mengikuti kata hati atau rasa tidak mau kalah dengan teman-teman yang cemerlang, apalagi kalau hatimu sendiri masih tidak tahu apa yang dimaui. Jadi, sudah sewajarnya manusia yang kecil dan kebingungan ini lagi-lagi kembali mengingat empat tahun yang begitu berkesan di kampus Ganesha. Tempat bertemu dengan orang-orang hebat, yang punya mimpi besar, tidak hanya di mulut tapi juga dengan kemampuan dan kemauan yang keras, yang berbagi susah-senangnya kuliah yang banyak susahnya.
Untuk mengingat salah satu fase kehidupan terbaik dengan semua kenangan yang mengiringinya.
18 notes
·
View notes
Text
Nostalgia Saya di 100 Tahun ITB
Dalam beberapa hari ke belakang, nampak banyak teman-teman sealmamater yang menorehkan nostalgia melalui berbagai macam media, entah dengan memajang foto-foto di jaman kuliah atau membuat tulisan yang berbau ke-ITB-ITB-an, dalam rangka menyambut usia ke satu abad ITB tercinta. Saya jadi tertarik untuk membuat post serupa, isinya bagaimana mungkin sangat random karena hidup saya selama di kampus juga memang random. Hehe.
Waktu saya SMA, saya tidak tahu yang namanya ITB. Mimpi saya adalah kuliah geo-geoan di UGM biar bisa kerja di perusahaan minyak multinasional seperti bokap. Di masa-masa pendaftaran perguruan tinggi, tiba-tiba bokap menyodorkan formulir pendaftaran USM ITB dan disuruh ngambil SBM. Sebagai anak yang baik (kalo nggak nurut ntar nggak dikasih makan L) dan tentu saja bokap yang orang perminyakan punya insight industrinya, saya hanya bisa menurut. Long story short, saya diterima di SBM ITB dan kehidupan saya di kampus gajah dimulai.
Tidak banyak yang bisa saya soroti dari sisi akademis karena selama bisa laporan ke ortu dapat IPK bagus, ya that’s it. Itu bentuk tanggung jawab saya ke ortu saya yang membiayai saya kuliah. Hehe.
Sesampainya di kampus gajah, saya baru sadar pentingnya menuh-menuhin CV. Hal tersebut sedikit mengubah orientasi saya dalam berkuliah yang tadinya mau hidup sesuka hati, jadi mencoba ikut ini-itu. Maklum, waktu SMA saya hanya belajar di kelas dan tidur di masjid, tidak ikut organisasi what-so-ever, paling rohis, soalnya suka tidur di masjid. Dibuka dengan OSKM 2009 yang mengajarkan romantisme kemahasiswaan, menjadi panitia ITB Fair yang mengajarkan saya enjoyment menjadi bagian suatu acara, dan ditutup dengan menjadi bagian dari PSB yang mempertemukan saya dengan orang-orang yang saya anggap hebat. Tentu saja juga dengan pertemuan-pertemuan lainnya yang mengajarkan saya luasnya dunia.
Datanglah akhir tahun pertama. Sebagian besar teman-teman saya excited dengan kegiatan OSKM 2010, begitu pun saya. Saya yang tadinya punya determinasi menjadi panitia lapangan baik-baik seperti teman-teman lainnya, mengubah haluan saya seiring dengan konflik kecil yang menjadi besar dan somehow jadi public enemy waktu itu, bersama dengan Oknum A yang saya kenal di UKJ. Alasannya jelas, karena memegang paham anti-ospek. Saya yang masih sangat polos merasa sangat tertekan karena jarang sekali berkonflik dengan orang, sementara teman saya sepertinya sudah biasa cari masalah jadi dia terlihat tenang. Karena waktu itu masih musimnya Kamen Rider W, dan judul movienya A to Z The Gaia Memories of Fate, it added some excitement being some kind of criminal duo at that time. Ngeri-Ngeri-Sedap gitu lah. HENSHIN!!!
Kalau dari luaran, kelihatannya seperti ada 2 anak TPB ingusan bikin rusuh OSKM sampai beku, padahal waktu itu emang snowball effect dari adanya K3L yang baru berdiri dan entah gimana ceritanya teman saya memunculkan ketidakpercayaan pihak kampus kepada panitia OSKM waktu itu, dan ada satu hal lainnya. Puncaknya memang closing (kalau nggak salah) yang terkendala hujan dan akhirnya bubar anti-climax. Di malam terakhir itu, bayangkan scene-nya malam, hujan, dan tone kesepian. Kira-kira itu perasaan saya, tanpa tahu kalau acaranya anti climax, dan saya baru tahu sehari setelahnya. Event ini adalah turning point di hidup saya karena merasakan bad publicity. But it’s still publicity. Tapi di samping event tersebut, saya juga ikutan panitia persiapan penyambutan Ramadhan (P3R?) di Salman yang ke depannya menjadi penolong buat hidup saya di kampus.
Tahun kedua dimulai. Luka hati saya (halah) belum sembuh benar, dan saya masih hidup dalam bayang-bayang sentimen dari OSKM 2010. Bukan trauma sih, bukan depresi juga, ya masih merasakan hawa-hawa tidak enak saja. Ya konsekuensi bikin kacau acara hajat orang banyak sih ya. Kemudian, kadiv saya pada acara Salman menghubungi saya, namanya Iqbal, bersama Yoga dan satu orang lagi yang saya lupa namanya mencalonkan diri menjadi ketua panitia pemilu raya ITB 2011. Long story short lagi, Yoga terpilih. Saya dihubungi apakah saya mau membantu dia. Saya iyakan saja, toh saya juga sedang tidak sibuk apa-apa. Tahu-tahu jadi kadivnya, itu pertama kali saya merasa akhirnya ada yang bisa saya tulis di CV dan ada judulnya selain anggota. Kan katanya jadi ka-ka gitu menunjukkan leadership di CV :p.
Awalnya saya sempat tegang karena salah satu danlap OSKM 2020, Diaz, merupakan salah satu inner circle panpelnya. Tapi semua baik-baik saja pada akhirnya. Kalau kemarin tidak ikut P3R di Salman, mungkin saya tidak memiliki kesempatan menjadi bagian dari panpel pemira 2011. Di event ini, saya belajar banyak hal, terutama soal berkoordinasi dan conflict handling. Peninggalan dari event ini adalah akun twitter anonym si gajah galau, akun yang kami pakai untuk nyampah dan berkampanye. Biasa, proto gen-Z punya bibit-bibit mau tenar online :p.
Di titik tersebut, sentimen dari OSKM 2010 sudah tidak terlalu berasa. Mungkin saya masih merasakannya karena saya self-conscious ya. Waktu itu yang akan mencalonkan diri jadi ketua panitianya adalah Dani (taplok tahun lalu) dan Dana (SBM, PSIK). Karena lebih sobi sama si Dana yang satu jurusan dan sekrenya sebelahan, sempatlah pada suatu hari ketemu ybs dan “kalau nutuh bantuan, kabarin yak” kata saya, ngode-ngode minta jatah. Astaghfirullah waktu itu saya giljab L. Kalau sama Dani, waktu itu sempat dikenalkan oleh Estuyu di sebuah acara di CC Barat. Melihat tatapannya, saya yakin kalau orang ini punya dendam sama saya. Pemilihan berjalan, dan DER, Dani menang. Tamat sudah perjalanan karir kemahasiswaan saya waktu itu, pikir saya.
Rupanya takdir berkata lain. Karena satu dan lain hal, saya diajak jadi kadiv perizinan OSKM 2011. Wow. Keajaiban sekali memang. Tahun sebelumnya jadi kriminal, tahun setelahnya jadi ring 2. Memang politik kampus ini bukan barang sembarangan. Dari sini saya belajar banyak mengenai birokrasi kampus untuk kegiatan yang lebih challenging daripada sekedar bikin panggung. Event ini adalah salah satu yang paling berkesan bagi saya karena pertama kalinya ada yang mau surprise saya di hari ulang tahun saya. Uuu makasih, maaf untuk prasangka-prasangka buruk sebelumnya. Ilmu di event ini pun banyak yang membekas dan bermanfaat sekali ke depannya. Tahun kedua saya pun berakhir dengan damai. Setidaknya menutup luka hati saya karena OSKM 2010 yang terjadi di tahun sebelumnya. Tapi saya jadi walking ujub astaghfirullah.
Tahun ketiga diwarnai dengan PSB 2012 dan Pemira 2012. Tentu ini tidak lepas dari keikutsertaan saya pada PSB 2010 dan Pemira 2011, walaupun saya merasa saya tergabung di Pemira 2012 karena alasan yang sama dengan OSKM 2011. Waktu itu memang banyak yang terbengkalai, tapi saya senang PSB dan Pemira berjalan lancar. Saya senang karena bersama dengan teman-teman dapat melakukan salah satu hal yang waktu itu belum tercapai oleh banyak mahasiswa, selain Pasar Seni ITB, membuat panggung di depan gerbang kampus dan menutup jalan Ganesha. Indah dikenang namun tidak indah untuk diulang. Kalau dari sisi Pemira, ngerasain lah itu yang namanya dibilang punya ideologi berbahaya or something around that line karena konstelasi politik. Padahal mah saya nggak bisa apa-apa.
Saya tidak bisa bercerita banyak karena selain akan terlalu panjang, banyak detail yang terlupa, dan banyak detail yang akan lebih terasa serunya kalau formatnya berbeda (missal komik atau cerbung). Tapi kurang lebih ini garis besar yang saya alami di kampus. Sebenarnya masih banyak lagi yang bisa diceritakan, terutama kegiatan-kegiatan lain di luar acara (seperti ikut ITB mengajar, bantuin ngurusin pedagang gerbang belakang, atau konflik-konflik “kecil” lainnya), tapi rasanya segini saja cukup. Dulu rasanya ujub banget, untung sudah sadar kalau itu salah hehe.
Tentunya semua ini bisa terjadi karena karakter dan keadaan ITB yang sangat mendukung saat itu. Manusia-manusianya keren, sarprasnya memadai, wilayahnya yang tidak terlalu besar, tidak ada organ ekstra masuk, dan banyak hal belum online-online an. Saya tidak bisa membayangkan konflik-konflik di atas bisa terjadi kalau saya berkuliah di tempat lain, nggak bakal kejadian itu ospek terpusat bisa beku gara-gara segelintir orang, misalnya.
Selain itu, bisa bertemu teman-teman yang oke punya, baik secara pola pikir, daya juang, interest, dan banyak lagi. Ini salah satu yang saya syukuri hehehe.
Semoga di umurnya yang ke satu abad, ITB tetap bisa menjadi playground yang sangat menarik yang memberikan kisah-kisah ajaib bagi tiap insan yang menjalani hidup di dalamnya. Terima kasih!
Oh, saya bersyukur mengikuti maunya ayah saya waktu itu, karena begitu saya lulus, industri perminyakan drop. Alhamdulillah ya.
13 notes
·
View notes
Text
#100tahunITB
Jangan tanya alasan dulu kenapa milih ITB ya karena ga begitu ingat. Waktu SMA yang ada di otak adalah pengen masuk jurusan teknik terserah teknik apa yang penting teknik. Sempat sesaat ikut2an mau jadi dokter karena mayoritas teman dekat mau jadi dokter. Tapi setelah berkesempatan liat kadafer secara langsung, kutak sanggup dan ga kuat euy, balik lagi pengen jadi anak teknik hehe.
Setelah mengikuti bimbel dan segala tryoutnya serta SPMB akhirnya keterima juga di ITB sebagai pilihan pertama. Masuklah ke FTSL, awal2 pengen masuk sipil yakan, eh pas penjurusan malah "terlempar" ke geodesi. Entah apa itu geodesi, no clue at all pada saat itu (tapi sekarang sangat kusyukuri wkwk).
Karena emang dasarnya anaknya introvert (ngaku2 ), selama di ITB hanya ngikutin 1 UKM yaitu UKM (Unit Kesenian Minangkabau) dimana disini ketemunya lu-lagi-lu-lagi aka teman2 SMA (pas SMA malah ga kenal wkwk). Selain itu ikut himpunan jurusan juga sih walau ga niat2 banget . Empat tahun berjalan tak terasa udah mulai ada yang lulus nih teman2 seangkatan. Tapi dulu itu ku punya prinsip "I have my own way" (ini serius ) jadi ga gitu terpengaruh sama yang lulus2 cepat, slow but sure, saking selownya sampai disms dosen pembimbing karena ga nongol2 ke kampus nyaris 3 bulan pas bikin skripsi .
Akhirnya lulus dengan IPK pas2an (cukup untuk syarat ngelamar kerja) wkwk. Masih bingung mau kerja dimana, secara jurusan ini lokernya di lapangan semua kan, sementara hati nurani ga mengijinkan wkwk, akhirnya kupilih lanjutkan sekolah lagi aja di ITB sambil ngisi waktu juga dulu diajakin proyekan sama dosbing. Ternyata emang udah jalannya kali ya, pas S2 malah ketemu si suami yang dulu juga S2 di ITB. Walaupun awalnya hanya berteman wkwk.
Begitulah ITB, bagiku ITB tidak hanya sekedar kampus tempat belajar, tapi juga menjadi bagian penting dalam fase kehidupan di dunia yang fana ini. Halah halaah...sekian
2 notes
·
View notes
Photo
Repost : @iaitbjabar Sampurasun Akang Teteh Alumni ITB Kumaha daramang sadayana ? Mudah2an akang teteh aya dina kasehatan tur kawilujengan.. Hayu akang teteh alumni ITB, Urang ramekeun Pemilihan Ketua IA ITB Jawa Barat 2021 dengan mendaftar menjadi pemilih serta menyampaikan aspirasi melalui link : bit.ly/daftardptiaitbjabar bit.ly/daftardptiaitbjabar bit.ly/daftardptiaitbjabar Dengan mendaftar menjadi pemilih, akang teteh telah ikut udunan untuk bantuan kemanusiaan & kebencanaan di Jawa Barat yang ditargetkan mencapai minimal Rp 10.000.000,-* (1 vote = Rp 5.000). Selain itu dengan menjadi pemilih, akang teteh berkesempatan mendapatkan doorprize yang akan diundi pada hari H pemilu berupa : 1. 5 Unit Mi Band 5 2. 5 Unit Power Bank Anker 10.000 mAh 3. 1 Unit Xiaomi Redmi 9 3/32 4. 2 Paket Voucher belanja senilai Rp 500.000,- Akang teteh juga berkesempatan mendapatkan hadiah lain berupa hp Samsung Galaxy A12 dengan mengajak alumni lain buat berpartisipasi menjadi pemilih. Ayo kita semarakkan Pemilu IA ITB Jabar 2021, karena setiap suara adalah berharga. Hatur Nuhun Pisan Follow us on IG : @iaitbjabar #PemiluIAITBJabar2021 #100tahunitb #iaitbjabar (di Jawa Barat) https://www.instagram.com/p/CL3qydTMWYn/?igshid=mk1bcnlma7b4
0 notes
Photo
100 tahun ITB: frame tidak resmi. Institut Teknologi Bandung, 1920-2020. #100TahunITB #seabaditb #itb #bandung #indonesia #centennial #1920 #2020 #ganesha #gajahtapa #tamansari #debu2tikuda #saljuburung #ayamcola #lumpiabasah #buuk #beungeut #fantabulous The first centennials. https://www.instagram.com/p/CCOyL9ehXMP/?igshid=q5potnft003h
#100tahunitb#seabaditb#itb#bandung#indonesia#centennial#1920#2020#ganesha#gajahtapa#tamansari#debu2tikuda#saljuburung#ayamcola#lumpiabasah#buuk#beungeut#fantabulous
0 notes
Text
03072020
Kemudian hari-hari itu datang terbayang Banyak kenang yang menjelma kasih sayang.
Dari kau, ku tahu cara untuk tetap tenang dan ilmu yang tidak untuk membuat kenyang juga hidup tidak selalu perihal kalah menang pun progres yang harmoni dan seimbang.
Yang kau ingin supaya aku tetap senang tetap riang melewati segala halang rintang Terimakasih untuk rasa yang pernah bertandang Selamat ulang tahun ya Eyang.
"Jangan Sampai Kuliah Mengganggu Waktu Bersenang!" (disclaimer: tidak berlaku saat sedang mengerjakan TA)
0 notes
Photo
Nostalgia masa kuliah. Dimulai dari TPB sampai wisuda. #100tahunitb https://www.instagram.com/p/CCOAo09MfM-/?igshid=regfjtu3q5ho
0 notes
Photo
July 3, 2020 (A post from Facebook) Celebrating the 100th anniversary of our alma mater, Bandung Institute of Technology. Its name itself has been changed many times, starting from "De Technische Hoogeschool te Bandoeng" (1920), "バンドン工業大学" (1942), "Sekolah Tinggi Teknik Bandung" (1945), "Nood-Universiteit van Nederlandsch Indië" (1946), "Faculteit van Technische Wetenschap" (1947), "Faculty of Engineering" (1950), and the last one is "Institut Teknologi Bandung" (1959), or what we can call it nowadays as Bandung Institute of Technology as well. #100TahunITB #InstitutTeknologiBandung (at Yamagata Prefecture) https://www.instagram.com/p/CCNxZChswF5/?igshid=9rkn2qtt6xzu
0 notes
Photo
NGGA BASI #100tahunitb #100tahunsipilitb https://www.instagram.com/p/CCNJCZklTHcFHljQHjFmfIGd7h7MZZc_beUUKA0/?igshid=aiq00ge1vxbf
0 notes
Photo
PROMO TERBAIK PERMAINAN #SLOT GAME HABANERO Ayo main Disitus #PINO4D Melayani #DepositPulsa #Telkomsel . Daftarkan diri anda ♥ Pakai kode : test4d ♥ ( Masukan pada kolom referal anda saat penndaftaran )
0 notes
Text
Psycho Yoga Instructor
Seorang guru yoga yang tampak psikopat terobsesi dengan wanita yang tidak bahagia
#100tahunITB#BincangAkhlak#JumatGiniAmat#SkandalHakimBUMN#movieonline#nontonmovie#moviegratis#nontonmovieonline#movie
0 notes
Text
100 Tahun ITB
Yaap beberapa hari dr kemarin timeline IGku penuh dengan postingan flashback memori di kampus memperingati 1 abad umur kampusku. Dengan ini kuucapkan selamat! Dan makasi ya atas semua ilmu & pengalaman yg ditawarkan selama 4 tahun disana.
Beberapa momen & tempat aku bertumbuh ini diantaranya
1. SITH, BIO 13
Jurusan yg kuidamkan sejak SMA ini memang ternyata menawarkan banyak hal menarik di dalamnya. Dosen dosen keren dengan kurikulum menarik membuatku tak bosan di jurusan ini apalagi kulapkulapnya yg bikin kangen. Apalagi jd bagian dr BI 13 yg super biang kerok in every way karna anak anaknya yg "ajaib"
2. Nymphaea
Kuning biru, yellow submarine itulah warnamu. Mentereng dilihat siapapun dari jauh mencerminkan keceriaan dan harapan bagi para anggotanya. Big thanks buat keluarga MSDM pimpinan teh niar yg bikin aku seneng terjun perMSDMan. Momen kepanitiaan wisuda yg bikin aku terinspirasi karna bisa masuk sabuga untuk pertama kalinya sebagai LO runner. Ikut ngajar anak anak di Dago. Momen "kuorum" yg susahnya dicapai. Dan diarak pas wisuda menjadi momen unforgettable selama menjadi bagiannya.
3. LSS
Ga pernah terpikir samsek LSS jd unit satu satunya yg bertahan hingga aku lulus. Banyak yg bilang kalo unit LSS, unit ini yg akan jadi "kuliah" mu. Awalnya masuk sini karna diajakin temen, eh gataunya temen akunya malah ga aktif. Ntahlah unit yg satu ini selalu menarik hatiku untuk kembali seberapa berat tantangannya. Tempat pertama yg mengajari aku betapa berharganya makna "apresiasi" dan "kepercayaan".
Menjadi bagian dari sarpen hingga jd kasubbidnya, tergabung dalam kesenian klasik, tampil degwis, langganan jd pansus di beberapa rangkaian acara, ikutan senam pagi, liburan bareng ke sawarna duh masih bnyk lah kegiatan lainnya
4. Pemanis kuliah lainnya
-Kepanitiaan terpusat (wisuda terpusat)
-OSKM (actias arcamaya, kelompok 51 yg super luvly)
-Panitia ITB Career Days
Dan masih banyak lagi
Makasi lho ilmu & kenangannya! Semoga kelak bisa jd org yg menginspirasi juga & bermanfaat buat banyak org kyk alumni alumni keren yg udh membesarkan nama kampus ini
Bandung, 8 Juli 2020
0 notes
Text
In Harmonia Progressio
Mentari menyala disini, Disini di dalam hatiku Gemuruh apinya disini, Disini di urat darahku Meskipun tembok yang tinggi mengurungku, Berlapis pagar duri sekitarku Tak satu pun yang sanggup menghalangimu, Bernyala di dalam hatiku Hari ini, hari milikku, Juga esok masih terbentang Dan mentari kan tetap menyala, Disini, di urat darahku Meskipun tembok yang tinggi mengurungku, Berlapis pagar duri sekitarku Tak satu pun yang sanggup menghalangimu, Bernyala di dalam hatiku Hari ini, hari milikku, Juga esok masih terbentang Dan mentari kan tetap menyala, Disini, di urat darahku
100 tahun Institut Teknologi Bandung, sebuah momentum nostalgia rasa untuk kembali mengingat asa. Asa tentang pengabdian, pengabdian terhadap bangsa sebagai bentuk tanggung jawab moral seorang yang terdidik. Asa sebagai pengemban misi perubahan, untuk menjadi bagian dari jawaban peliknya problematika peradaban.
Rasanya dulu mudah sekali untuk keluar dari zona nyaman egosentris seorang individu, untuk setidaknya sedikit mengambil peran-peran tanggung jawab itu. Tapi seiring berjalannya waktu rasanya semangat itu kian terkikis, terkikis oleh rutinitas pekerjaan, upgrading -upgrading diri yang tujuan nya lebih banyak untuk diri sendiri, serta pemikiran untuk sekedar bermegah-megah dalam sandang dan papan.
Momen 100 tahun ITB, tampaknya bukan saja menjadi sekenar euforia, tapi juga seperti belati yang menghujam jiwa. Seolah bertanya, kemana semangat yang dulu itu pergi? Kemana kerinduan akan perubahan itu pergi? Kemana jiwa yang penuh kerasahan itu pergi? Kemana makna in harmonia progressio itu pergi?
#itb#teknologi#institute#bandung#kontemplasi#100tahunitb#semangat#PATRA#Plazawidyanusantara#Kaderisasi
0 notes
Video
instagram
Selamat hari jadi ke-100 tahun untuk almamater tercinta, Institut Teknologi Bandung. Terimalah persembahan kami, Alumni PSM-ITB HYMNE ITB Penampil: Margareth Theodora Lydia Marpaung Ira Kristiyanti Ersa Muchlisah Christine N. Panggabean VerenaMaya Wairisal Yudia Pancaputra Samuel Pangaribuan Ahmad Zakky Habibie Rama Sentausa Jimmy Merari Penggubah: Yudia Pancaputra Padu Suara: Yudia Pancaputra Aransemen musik: Yudia Pancaputra #100TahunITB #DirgahayuITB #WnDSmuleSession #ITBSmuleans https://www.instagram.com/p/CCKmf-WA4mR/?igshid=rs35e64j7ob5
0 notes
Photo
#5k #nrc #nikeplus #justdoit #runwithhart #ayolari #marilari #pelariindonesia #indorunners #universerunners #indonesiaberlari #indonesiaberlari2020 #SocialDistancing #StayActive #fightcovid19 #marilarisendiri #lawancorona #dirumahaja #lawancovid19 #newnormal2020 #100tahunitb https://www.instagram.com/p/CDPjn9WFBvn/?igshid=ytpgksc682re
#5k#nrc#nikeplus#justdoit#runwithhart#ayolari#marilari#pelariindonesia#indorunners#universerunners#indonesiaberlari#indonesiaberlari2020#socialdistancing#stayactive#fightcovid19#marilarisendiri#lawancorona#dirumahaja#lawancovid19#newnormal2020#100tahunitb
0 notes
Photo
100 tahun ITB: frame resmi. Institut Teknologi Bandung, 1920-2020. #100TahunITB #seabaditb #itb #bandung #indonesia #ganesha #gajahtapa #debu2tikuda #saljuburung #beungeut #buuk #fantabulous #ayamcola #lumpiabasah #tamansari #centennial #1920 #2020 Sorry, foto pencitraan. https://www.instagram.com/p/CCOxn79B20J/?igshid=cmthdp25sb2u
#100tahunitb#seabaditb#itb#bandung#indonesia#ganesha#gajahtapa#debu2tikuda#saljuburung#beungeut#buuk#fantabulous#ayamcola#lumpiabasah#tamansari#centennial#1920#2020
0 notes