#reviewalaala
Explore tagged Tumblr posts
Text
Review Ala-Ala: Dilan 1990
Kenapa ya mau nonton film ini? Gatau juga sih kenapa selain buat ngabisin jatah poin kartu Blitz😅 maklum minggu ini udah harus balik ke Semarang hehe. Okk balik ke film ini, singkatnya Dilan 1990 bercerita tentang pendekatan yang dilakukan Dilan ke Milea pas jaman mereka masih SMA tahun 1990, yang diceritakan dari sudut pandang Milea.
—-Thoughts:
Pas nonton sih jujur sempet ketawa-ketawa (karena emang lucu beneran) dan ketawa “apa sih nggak jelas banget” type. Secara karakter menurutku semuanya biasa aja nggak ada karakter yang benar-benar membekas buatku. Dari cerita ya juga biasa aja sih cowo pdkt gitukan, mungkin yang di Dilan 1991 akan lebih mantap secara ceritanya “gitu” kan.
Pada akhirnya filmnya ok kok buat ditonton walau bagi yang belum baca novelnya. Ringan dan cukup menghibur. Eh btw setelah nonton film ini dan liat review dari berbagai sumber ya, jadi mikir kapan lagi sih kita bisa mengapresiasi film-film dalam negeri kalo nggak dimulai dari nonton ke bioskop.
2 notes
·
View notes
Photo
Hari jumat kemarin saya mengajak beberapa orang teman untuk menonton film "Iqro' : Petualangan Meraih Bintang" Saya cukup antusias menonton film ini sejak melihat trailernya November tahun lalu. Sbg pengagum langit dan seisinya dan orang yg memfavoritkan ayat "Iqro'", film dgn tema2 spt ini sudah pasti akan saya usahakan untuk ditonton. Belum lagi cuplikan konflik ttg boscha yg akan ditutup karena polusi cahaya. Saya pikir ceritanya akan seru. 🐈 🐈 Nah, kesimpulan saya stlh menonton film Iqro' ini adalah this movie is a well educated movie for kiddos. Banyak nilai2 positif yg bisa diserap anak2 sekolah dgn menonton film ini, spt sikap ingin dan mencari tau hingga menemukan jawabannya, pantang menyerah, sabar, dsbnya. Alurnya ringan. Tapi, to be honest, imo nih yah, alur ceritanya masih jauh sama film Petualangan Sherina. Ya klo benchmark film anak2 adalah Petualangan Sherina, saya merasa msh blm sebanding. Apalagi latarnya sama2 Boscha. Selain itu, saya pikir konfliknya kurang terlihat, klimaksnya tdk ditonjolkan. Contohnya saat Boscha akhirnya diputuskan untuk ditutup, lalu di akhir cerita ternyata tdk jd. Satu lagi yg tidak sesuai ekspektasi saya adalah, ttg langit itu sendiri. Saya pikir akan ada info2 lain ttg Pluto -yg mjd tugas Aqila- yg memberikan hikmah lainnya ttg ilmu di langit itu. 🐈 🐈 Meskipun begitu, film ini tetap layak diberikan two thumbs up. Saya berusaha memahami bahwa menggarap film itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, apalagi dgn modal yg minim. Saya salut sekali dgn teman2 dari Masjid Salman ITB & Salman Film Academy yf berhasil membuat film mendidik spt ini. Mungkin masih blm sempurna, tapi mereka sudah berikhtiar, berkontribusi untuk dunia anak. 🐈 🐈 Mereka sudah melangkah, orang kayak saya cuma bisa berkomentar. Dasar, tabiat manusia.. Haha.. Btw, tapi ini jadi pelecut semangat bagi Mesjid kampus lainnya sih untuk berkarya. Fastabikul khoirot. 🐈 🐈 Semoga ga berhenti sampai di sini. Saya berharap ada film Iqro' ke2 yg benar2 "petualangan". Mungkin bukan meraih bintang, tapi mencari bintang :D 🐈 #30haribercerita #30hbc1727 #filmiqro #iqro #reviewfilm #reviewalaala #filmindonesia
1 note
·
View note
Text
Review Ala-Ala: Ayat-Ayat Cinta (2017)
Film yang rilis 21 Desember 2017 ini baru sempet aku tonton (nemenin ibu) di bulan Januari yeaaa dan jadi film pembuka di tahun 2018 ini. Ok, film ini bercerita masih seputar mas Fahri yang digandrungi cewe-cewe disekitarnya.
—-Thoughts:
Menurutku sayang banget sih casts yang udah nggak asing lagi dan termasuk bagus, setting bagus, dan aku yakin biaya produksinya juga jauh lebih gede-banget dari yang pertama kurang didukung sama alur cerita yang ok dan mateng. Aku gabaca novelnya tapi ya harusnya film bisa merepresentasikan novelnya karena termasuk banyak hal detail yg nggak dijelasin/kelewat gitu aja difilm ya (walau, kalau ada aspek yg dirubah/tambah/kurangi). Jadinya nggak heran sih banyak yg mengkritisi logika alur film ini.
Secara keseluruhan filmnya kurang berkesan untuk aku pribadi, tapi gabisa dibilang jelek juga sih film ini karena overall view/cinematography yang disuguhin bagus.
2 notes
·
View notes
Text
Review Ala-Ala: Love for Sale
Cuma liat sekali kalo gasalah trailernya, sekilas cuma kepikiran “ohh film tentang tinder,” pure nggak ada ekspektsi apa pun tentang film ini.
—-Thoughts:
Agak bingung dan berkesan nggak jelas, nggak dapet apa-apa dari film ini. Tapi nggak lama pas di endingnya jadi ngeh, menurut interpretasiku film ini mengangkat tentang perjalanan. Journey of life, gimana hidupnya Richard dalam keseharian sebelum dan pas ada Arini, dan gimana setelahnya. Film kayak gini yg punya makna dalam emang nggak semua orang akan langsung nangkep.
Aku pribadi nggak ada masalah sih sama filmnya, plot, cara penuturannya, cuma kalo orang yg udah terbiasa sama film bar-bar ya mungkin akan bosen sama film ini. Overall filmnya ok, kayaknya mulai akan ngikutin film-filmnya Angga sama Chicco.
0 notes
Text
Review Ala-Ala: Eiffel I’m in Love 2
Yup ini dia film pertama yang ditonton pas udah balik ke Semarang. Super kegabutan libur empat hari akhirnya milih nonton film ini sama Safira di Citra. Garis besarnya film ini menceritakan kelanjutan hubungannya Adit dan Tita yg udah LDR selama dua belas tahun Jakarta-Paris. Safira aja LDR Semarang-Sulawesi nangis sama vid-call terus gmn Adit Tita ya😂
—-Thoughts:
Diawal film agak “apaan sih nih Titanya nggak mungkin bgt,” wkwk yaiyalah di jaman gini kayaknya hampir nggak mungkin ada orang tua yg berlaku gitu ke anak dan ada anak yang nggak “berontak” diperlakukan gitu sama orang tuanya. Kalo Aditnya sih ok, tapi gatau ini cuma aku atau gimana ya... si Adit yang sekarang rasa juteknya kurang dapet nggak sih?:( nggak kayak di film pertama...?
Filmnya lucu, cocok banget kalo mau ditonton untuk santai-santai nggak usah pusing-pusing galau ewhhh (ya kecuali kalo kamu lagi LDR sama pasangan wkwk).
Terakhir, Eiffel2 sayang banget lajunya nggak sekencang Dilan padahal kalo menurut aku dari segi acting masih lebih smooth Adit Tita. Busana dan apa yaa tone warna-gambarnya juga bagus. Ayoo sempatkan nonton yaaa saingannya berat nih soalnya si Dilan masih ada sama ada New King T’challa 👏
0 notes
Text
Review Ala-Ala: The Greatest Showman (2017)
Nggak ada niatan sama sekali buat nonton film ini. Pertama kali nonton trailernya be like nggak tertarik sama sekali soalnya bukan jenis film yg aku suka. Akhirnya diajakin temen nonton rame-rame dan yaudah nonton trilernya sekali lagi sebelum nonton. Masih nggak tertarik. Secara umum film ini nyeritain perjalanan hidupnya P.T. Barnum.
—-Thoughts:
Sempet mau misahin diri dari temen-temen biar mereka aja yang nonton dan aku nonton film lain. Akhirnya sih ya ikutan nonton film ini. Gatau detail ceritanya gimana, pemainnya siapa aja, bener-bener nggak ada ekspektasi apa-apa walau udah tau, denger, baca review tentang film ini yang bilang bagus.
Setelah nonton sih hmm ya ok lah filmnya tapi gimana ya selera sih. Karena dari awal udah nggak minat/tertarik sama film ini jadinya yaudah gitu aja wkwk tapi bagus kok menghibur -nyanyi terus soalnya😂 cuma menurutku cerita yang ditampilin cukup lurus-lurus aja jadinya ya gitusih kalo menurut aku. Belum terlalu dapat menggambarkan strugglenya kehidupan yang sebenarnya.
0 notes
Text
Review Ala-Ala: Susah Sinyal (2017)
Waktu Ernest dan tim ngumumin pemain-pemain yang terlibat, langsung deh gapeduli film ini tentang apa yg penting ada mba Asti wkwk😍✌️ secara umum film ini bercerita tentang hubungan ibu (single-working mom) dan anaknya (perempuan-ABG) yang renggang karena “susah sinyal”.
—-Thoughts:
Mba Asti still cantik banget😭😭😭 filmnya ok sih kalo menurut aku pribadi lebih bagus ini dibanding Cek Toko Sebelah (2016). Casts yg mendukung bukan wajah baru lagi kalo kalian udah nonton CTS, plus ada casts baru sih misal mas Galih aka Harris Risjad aka Refal Hady, Darius, dll.
Filmnya cukup berkesan untuk aku karena mungkin relatable juga dengan kehidupan sehari-hari. Gambar yang disuguhkan bagus, dialognya juga cukup ngalir, dan soundtracknya juga enak-enak buat didengerin. Secara pribadi tambah suka banget sama Puisi Paginya MarcoMarche😭 pada akhirnya film ini cocok untuk waktu santai:)
1 note
·
View note
Photo
Awal mendengar judul film ini, sebenarnya saya merasa agak janggal. Entah apanya yang janggal. Bagi saya tidak cukup menarik. Bahkan saya waktu itu juga tidak tertarik melihat trailernya. 🐈 🐈 Hanya karena tidak sengaja melihat postingan ka @abdurarsyad tentang film -yang ternyata dia bintangi juga- ini, akhirnya awal Januari kemarin saya tonton juga. Kebetulan kakak saya sedang ada di Kupang, jadi sekalian menemani dia menonton. 🐈 🐈 Ternyata, hingga saat ini, saya merasa film ini adalah the best Indonesian movie I've ever watched sepanjang 2016. Ini versi saya loh yah. Maklum, nonton film juga jarang. Haha. Meskipun ada film komedi September lalu yang pecah rekor penontonnya sepanjang perjalanan film Indonesia, bagi saya, film ini lebih sarat nilai, tapi bisa dibawa dengan ringan. Mungkin, karena ada cerita yang mirip dengan kondisi saya sekarang (read: sama2 ngejaga toko kelontong), jadinya lebih terasa. #hazeg. Tapi memang kisah tentang orang2 yang berdagang sembako ini real banget kok. Hehe 🐈 🐈 Cek Toko Sebelah kisahnya family oriented. Bumbu2 humornya juga diracik dengan sangat baik, cerdas. Bisa dibilang, ini film serius tapi lucu. Film lucu tapi serius. Alur film yang padat membuat kita ikut sigap beralih ke adegan berikut. 🐈 🐈 Mengutip dari Rolling Stone Indonesia, Cek Toko Sebelah dapat dinilai baik krn bertutur dgn lancar dan menyajikan segalanya dalam kadar yg pas. Logika cerita berjalan dgn semestinya dan sisi teknis pun beres. Apa yg "terjadi" di film, suasana karib dan hangat antara orang2 berbagai suku dan etnis, terasa diambil dari kehidupan nyata. Ini menjadi sangat penting di hari2 spt ini, saat keragaman di Indonesia malah dijadikan masalah besar. Soal sehari2 yg lebih enteng pun muncul dgn luwes. 🐈 🐈 Well, bagi saya, film ini ditonton berkali-kali juga tidak akan membosankan dan akan tetap ngocol 😂😂😂 #30haribercerita #30hbc1728 #film #filmindonesia #cektokosebelah #ernestprakasa #reviewfilm #reviewalaala
#hazeg#ernestprakasa#reviewfilm#filmindonesia#30haribercerita#30hbc1728#reviewalaala#cektokosebelah#film
0 notes