#rambut patah
Explore tagged Tumblr posts
Text
Merayakan Patah Hati
sepilihan kata dari kami — @jennntms @synanymore @nonaabuabu @dinata22 @narashit @tuanpoetry @milaalkhansah @by-u @hardkryptoniteheart @rezticia @kevinsetyawan @yustrialubna
@kevinsetyawan x @yustrialubna
Dirimu akan tetap menjadi semesta paling indah yang menyeruak dibalik rona cerah melebihi sang mentari.
Sementara aku tak lebih dari seorang pengelana yang menjadikan cahaya sebagai petunjuk harus kemana.
Ingin rasanya bisa memilikimu seutuhnya menjadikanmu sebagai rumah hangat tempat semua cerita berpulang dan rindu kembali pada pemiliknya.
Perjalanan panjang telah membuatku begitu haus akan cinta, maka tak hanya rumah, ingin rasanya kujadikan kau telaga.
Namun apalah daya dirimu hanya seolah gemintang yang nampak indah dari kejauhan karena ada beberapa batas yang memang tak bisa aku lewati untuk merangkulmu kembali.
Inginku dekat, namun terlalu banyak sekat yang tak kasat. Inginku terikat, namun terlalu banyak yang menghambat.
Aku tak perduli seperti apa jalan didepan kita dirimu tetep menjadi kejora yang selalu menemaniku kala gempita mulai hadir.
Mungkin sekarang Tuhan memang belum berikan izin, tapi kuyakin suatu hari nanti tak ada lagi yang bisa menghalangi, semua akan bersaksi bahwa kita memang sepasang yang saling mencintai.
---
@hardkryptoniteheart x @rezticia
Saat itu, aku memang benar-benar tidak mengerti akan perubahan-perubahan yang terjadi padamu; kau datang sekali, lalu menghilang berhari-hari, dan begitu terus adanya.
Pernah ada suatu waktu di mana aku ingin bertanya mengenai apa yang terjadi padamu, namun ternyata kau sudah keburu menghilang dari hidupku; tanpa ada kata apa pun.
Masa-masa itu, aku telah mempersiapkan diri tentang kemungkinan kehilanganmu. Meski demikian, aku tak bisa mencegah luka hati yang kau goreskan; perasaan kecewa yang ikut kau tinggalkan untukku.
Kini, aku telah mampu berdamai dengan kepergianmu dan mengikhlaskanmu menemukan kebahagiaan yang selama ini kau inginkan di luar sana.
Berbahagialah
Mungkin diriku bukanlah yang kamu mau.
Aku memilih keputusan ini dengan pertimbangan banyak; salah satunya aku tak sanggup terluka lagi.
Lalu aku dengan pengecutnya lari, meninggalkan bayangan kita berdua yang sempat terang benderang itu, masa depan—harapan kita merajut asa bersama.
Perlahan semuanya menjadi abu-abu, kelam dan hilang.
Instingku berisik memberi sinyal. Lindungi dirimu dulu, ujarnya.
Tamengi hatimu sekarang, katanya.
Sejujurnya tuan,
Aku tak sanggup dianggap tidak ada.
Aku tak sanggup menangis dimanapun aku berada.
Aku tak sanggup menahan irisan di dada.
Pada akhirnya,
Aku tak sanggup mempertahankanmu..
Aku harap mungkin nun jauh disana, dirimu bertemu dengan seseorang yang kamu mau. Seseorang yang dapat dirimu hargai. Seseorang yang tak akan kecewa dengan perlakuanmu. Seseorang yang punya banyak nilai.
Seseorang yang bukan aku.
---
@milaalkhansah x @by-u
Aku pernah salah mengira, pesan yang datang tak kenal jeda itu adalah sebuah pertanda rasa. Ternyata, kau hanya sedang beramah tamah dan itu tak hanya kepadaku saja.
Aku pun juga tidak pernah mengira, kupikir kau adalah jawaban semesta dari banyaknya doa yang sudah mengudara. Nyatanya kau menenggelamkanku dalam sandiwara cinta semu belaka.
---
@narashit X @tuanpoetry
Dari Segala Apa yang Bisa Hidup Berikan, cuma Sepucuk Surat Ini yang Bisa Kutuliskan
Aku kira ada yang salah dengan caraku mencintaimu. Setiap hari, yang kulakukan adalah mengirimimu ucapan selamat pagi kemudian kulepaskan bermacam-macam pertanyaan untuk menggerayangimu: bagaimana keadaanmu? Apakah hari ini kamu bekerja? Apa makanan yang sedang ingin kamu makan? Juga pertanyaan lain tentang apa saja yang meliputimu.
Setelah semua itu pun aku merasa belum cukup. Aku masih ingin mendatangi tempat tinggalmu. Membelai rambut-rambut halus di kepalamu. Mengecup kedua mata kemudian keningmu. Mengajakmu berjalan-jalan, meski tak banyak tempat yang bisa kita datangi di kota seperti Bekasi. Aku cuma ingin mengajakmu berjalan kaki barang lima atau sepuluh menit, duduk atau tidur-tiduran di rumput taman, kemudian menikmati minuman dingin yang kita bawa sambil mengerjakan urusan masing-masing. Sepulangnya dari sana, kalau kamu mau, kita bisa bergandengan tangan sepanjang jalan. Lalu memerhatikan apa pun yang tampak menarik. Misalnya sebuah pohon tua penuh foto orang-orang yang tak sedikit pun tampak ketulusan di matanya.
Aku kira ada yang salah dengan caraku mencintaimu. Aku tak bisa mengabaikan apa pun tentangmu yang berada dalam jarak pandangku.
Dan aku kira ada yang salah dengan caraku mencintaimu. Misalnya saja ketika kupikir hubungan kita masih bisa lancar berjalan, ternyata itu cuma angan-angan dan aku terlambat, kemudian hilang semua kesempatan sampai-sampai tak ada lagi tentang kita yang bisa diselamatkan.
Dari Segala Apa yang Bisa Kamu Berikan, Kuharap ini yang Terakhir
tidak ada yang salah dari caramu mencintaiku, bahkan aku pun berhasil tenggelam setiap kali angan-angan itu menggelayut dalam kepalamu. kau bicarakan seolah semua mampu kau ciptakan untuk kita. aku pun selalu senang menjawab segala pertanyaanmu agar kau tahu seapik itu kau mampu membahagiakanku.
tidak ada yang salah dengan caramu mencintaiku, kau mampu membuat segala yang sederhana menjadi hal yang paling aku syukuri. aku bahkan sangat membanggakan bagaimana kau memeliharaku sebagai kecintaanmu yang paling syahdu. tak jarang pula kenangan kecil kita datang bertamu sesekali di malam pukul satu saat aku sedang sibuk-sibuknya merapikan isi kepalaku.
tidak ada yang salah dengan caramu mencintaiku, kau berhasil membuatku merasa sangat dicintai tanpa harus membuat semua orang tahu bahwa aku sedang dicintai.
dan, tidak ada yang salah dengan caramu mencintaiku, semuanya sempurna sampai aku menyadari bahwa kau hanya melihatku sebagai dia yang tidak pernah berhasil kau ganti.
---
@nonaabuabu x @dinata22
sejenak aku lupa jika semua hal adalah sementara, hingga di satu titik yang memabukkan kau menyiram kenyataan sebagai kesadaran. saat aku sedang melambungnya, menganggap mungkin akan ada yang selamanya menetap. lalu kau pergi dan aku tak memiliki harapan apapun lagi.
maafkan aku nona, memberikan kenyataan yang pahit untukmu, kenyataan bahwa kita takkan bersama. engkau selayaknya matahari yang menerangi semesta sedangkan aku hanya tanah di bumi. bukan hanya harapmu yang hancur, tapi juga harapku.
---
@jennntms x @synanymore
Kebiasaan yang tak biasa. Kau tahu? Aku sangat membenci perpisahan, pada orang yang dengan tiba-tiba hilang, meninggalkan jejak tanpa tatapan. Pengencut memang. Kau yang sudah tahu cerita bahwa aku pernah terluka, dan saat ini kau juga menjadi orang yang membuatku merasakan patah yang kedua kalinya.
Lucunya. Kau yang memilih pergi, tapi menulis tentang patah hati. Kau yang telah menyakiti, tapi menulis tentang disakiti. Huhh, sepertinya bukan aku yang tak layak untukmu, tapi aku yang terlalu bodoh membiarkanmu menyeru pada hatiku yang ulu. Ya, aku yang bodoh. Membiarkan orang yang pandai menggunting keadaan, bersemayam dalam sanubari yang sudah menyuguhkan ketulusan.
Kita pijaki saja jalan tanpa perlu lagi saling mengkhawatirkan. Tenang saja, aku tak membencimu. Aku hanya membenci rintikan tangisku yang membuat senyummu semakin melebar. Tapi percayalah, tak akan ada lagi ruang puisi yang kutulis untuk dirimu, sayang. Karena beragam kisah yang telah tercipta telah kutebas tanpa sisa.
Kita sudah mengusahakan lebih. Nyatanya tak ada yang perlu dilakukan lagi, sebab dekat itu bukan milik kita.
Tak usahlah menimbang-nimbang luka. Aku juga punya patah, bahkan melebihi debar yang pernah kau titipkan. Maaf bila aku membuatmu merasa bodoh, juga membuatmu sesak hingga ke relung. Sebab pada akhirnya, kembali asing adalah jalan. Jalan paling tepat kala keserasian tak menemukan tempat.
Aku mengerti beragam kecewamu. Sama halnya saat kau memilih tak membenciku, padahal ada pilihan untuk membenciku dengan lebih. Tuan, apa yang bisa kita harapkan saat pertemuan tidak memihak kita, selain sepakat pada kata perpisahan? Maka, mari lupakan apa yang sepantasnya dilupakan. Semoga kelak kau bertemu dengan sosok lain tanpa ragu, tidak saat denganku.
70 notes
·
View notes
Text
137.
Surat terakhir teruntuk pemilik rambut ikal.
***
Kal, lepas kepergianmu amarah dan bara dendam tak pernah lenyap dari sanubari. Patah-patah sempat ku eja namamu di hadapan Tuhan agar semoga sakitku bisa kamu rasakan juga kelak, di kemudian.
Tak cukup sampai di situ, ku minta agar semesta tak lagi berpihak padamu di mana pun kesempatan yang ingin kamu gapai. Singkatnya aku berharap kamu kehilangan arah dan tujuan dalam mengarungi kehidupan.
Setelah lebam dan pergi yang masih belum bisa ku ikhlaskan aku memilih menjadi penjahat untukmu. Semakin menjadi jahat ketika kenyataan menunjukkan, benar, perempuan itu yang akhirnya dipilih menjadi teman seperjalanan. Maka, memaafkanmu seperti kemustahilan yang bisa ku lakukan.
Bagaimana bisa? Seseorang yang ku harap akan menjadi pendamping hidupku kini bepaling. Membayangkan hal itu saja aku tak pernah namun realitanya demikian. Aku sedang tidak bermimpi.
Kal, sehancur itu aku pernah. Memarahi diri sendiri. Menyalahkan kerumpangan diri dan berlutut agar kamu mau kembali menemani. Si perempuan ini pernah menjadi paling bodoh demi semestanya, kamu.
Bertahun ku selami penyesalan demi penyesalan itu. Berpuluh hari ku renungi di mana letak kesalahan fatalku hingga kamu melangkah pergi? Hal itu justru membuatku semakin menjadi-jadi. Aku menutup diri.
Kal, aku cukup menyesal karena terlambat melapangkan hati. Aku terlalu lama mengutuk dan tidak menghargai diri sendiri. Sampai kemudian seseorang menyadarkan bahwa kamu adalah jembatan untuk kemudian kami berawal.
Kal, jika bukan karena kehilanganmu aku tak akan sampai kepada aku di hari ini. Memaafkanmu begitu sulit tetapi hari ini aku belajar untuk memaafkan sepenuh hati sebab tidak ada kebaikan dari dendam dan kebencian yang terpendam.
Maafkan keterlambatanku perihal menyadari jika kamu pastilah memiliki alasan kenapa bisa berlaku demikian. Aku sudah merelakan mimpi dan angan yang ingin sekali ku gapai bersamamu. Aku sudah mengubur semua dongeng yang ingin ku wujudkan denganmu. Pun aku sudah merobohkan bangunan rumah yang semestinya untuk ditempati berdua.
Aku tak seharusnya mendoakan yang tidak baik walau kamu sudah berlaku tidak baik. Sebaliknya, aku seharusnya mendoakan kebahagiaan untuk jalan hidup yang kamu pilih meski itu bukanlah bersamaku.
Selalu ada pelajaran dari tiap-tiap pertemuan. Prosesnya tidak sebentar dan aku sempat kewalahan. Keikhlasan membuat keberanian datang lalu membawaku melesat dengan sangat cepat. Jika menengok ke belakang aku sudah jauh sekali berjalan mengalahkan semua ketakutan dan kekhawatiran tak beralasan.
Lepas ini, di ujung jalan sana telah ada yang menungguku. Seperti katamu, aku harus memulai kembali sedari awal. Aku berbenah, Kal, dan menyemai banyak makna. Aku sangat berhati-hati dan memintal banyak kekuatan untuk bisa melangkah terarah seperti sekarang.
Terakhir, bagaimana pun kamu dan segala kenangan adalah cerita hidup yang tidak bisa aku hilangkan. Aku senang pernah berdampingan. Kini, selamat tinggal, Ikal 🌻.
Dingin, 05.00 | 24 Februari 2023.
96 notes
·
View notes
Text
Dulu pernah potong rambut puendek banget Karna patah hati, skrng potong rambut Karna mas Eno suka look yg Bondol Bondol gini. Jadi gak ada salahnya juga si ngikutin maunya suami wkwk.
7 notes
·
View notes
Text
Yang Patah Tumbuh yang Hilang Berganti
Jika saat ini kamu merasa sedang berduka dengan kehidupan yang tak pernah berpihak kepadamu. Kuceritakan padamu tentang diriku, seorang perempuan yang masih terjebak dalam gelap malam.
Aku melihat pagi, aku melihat senja yang begitu mempesona, tapi malam masih enggan beranjak dari jiwa. Berkali-kali aku beranjak dari satu tempat, namun akhirnya kembali di titik awal. Sempat kumaki diri, apakah aku yang salah? Apakah aku yang memang tak pantas bersanding dengan tawa dan bahagia? Seperti kata mereka. Mengapa luka begitu menyukaiku, memeluk tubuh begitu erat hingga sesak. Kudengar sebuah lagu berdendang, syahdu menyirami bunga-bunga di hati yang telah lama layu. Iramanya pelan membelai rambut, kata demi kata melepas pelukan luka, menggantikan dengan peluk hangat yang manja. Air mata menetes membasahi gurun jiwa yang begitu kering. Lagu itu membujuk, meyakinkan hati yang telah mematung lama di tepi jurang. Perlahan lagu itu mengulurkan tangan, mengajakku menjauhi jurang. Kuraih genggamannya, memeluk dengan isak tangis yang selama ini kutahan. Di penghujung lagu, kuberjanji untuk berdiri, tetap berjuang berjalan di gelap malam hingga kurasa sinar mentari. Untuk itu kukirimkan pada kalian sebuah lagu, lagu yang mampu membuat oase di jiwa, lagu yang kuharap hadirnya mampu menenangkanmu, lagu yang menggantikan resah dengan kenyamanan, lagu yang akan mengubah luka menjadi rasa Syukur kepada Tuhan dengan meyakini bahwa yang patah akan tumbuh dan yang hilang akan berganti.
#curhat#puisi#kata#quotes#cinta#kumpulan puisi#sajak#luka#quote#sastra#puisicinta#puisi pendek#yogyakarta#bandung#sedih#puisi sedih#sajak rindu#puisi rindu#rindu#puisi cinta#kata kata#patah hati#prosa#tulisan#cerita#spotify#hujan#senja#sajak patah#curahanhati
11 notes
·
View notes
Text
please stay.
suguru berkali-kali harus melawan dunianya sendiri yang bahkan lebih besar dan berantakan dari tubuhnya. berapa kali pun dilawan dia cuma sendiri berdiri di atas pasir yang diam-diam menelannya. suguru sendirian dengan membangun satu persatu batu bata yang jadi benteng terkuatnya, bukan beton yang akan dikorupsi negara ini. hanya sisa batu dengan semen yang harusnya buat suguru makin kuat, harusnya suguru bisa sendiri tanpa orang lain. harusnya suguru sadar semuanya nggak perlu pertolongan.
tumpukan bajunya masih ada di mesin cuci, belum sama sekali disentuh dengan aliran air dan deterjen, mungkin seminggu lagi kalau suguru ingat. ia juga ingat untuk tidak menumpuk semua gelas di meja komputernya, setidaknya minggu ini suguru tidak perlu mengeluarkan uang untuk makan, karena ia tidak lapar sama sekali, menghabiskan waktu dengan tidur seharian di kamarnya. tidak akan ada yang peduli juga kalau dia belum masuk kerja sama sekali, ada satoru yang mengurus segalanya.
suguru juga tidak lupa untuk sikat gigi, membersihkan tubuhnya, baru dua hari yang lalu ia membasuh kepalanya, dan mengganti baju yang baru, suguru masih baik-baik saja, dia tidak perlu seseorang melihatnya seperti ini, kamarnya berantakan, penuh dengan tumpukan kertas tugas akhirnya dan baju tidurnya yang minggu lalu belum suguru cuci juga. setidaknya ia tahu dimana baju tersebut terakhir ia pakai, tidak akan hilang juga 'kan belum suguru pindah sama sekali.
"suguru..."
"aku bilang gak perlu ke sini. aku baik-baik aja, satoru." setelah melihat sahabatnya—satu hal dengan satoru yang ia telah jatuh cinta lama sekali dan sekarang harus patah hati melihat suguru seperti ini. "aku nggak mau kamu di sini."
"aku nggak mau kamu sendirian."
"trims, tapi aku pengen sendirian—" satoru hanya diam saja, berjalan menyusuri seluruh ruangan kamar suguru, memperhatikan satu-satu, pakaian yang sama masih dipakai saat terakhir kali mereka bertemu, rontokan rambut yang ada di tembok belum juga dihiraukan oleh suguru, piring kotor yang bertumpuk.
"pulang, satoru."
"suguru, sudah makan?" satoru tidak peduli dengan isi kamar suguru, "aku tanya, kamu terakhir makan kapan?"
"kemarin, dua hari yang lalu, aku lupa."
"sekarang makan."
"nggak lapar."
"okay, nanti makan, sekarang kamu maunya apa?"
"tidur." satoru tidak akan marah 'kan, kalau suguru hanya ingin tidur hari ini, hanya hari ini suguru ingin berbaring lebih lama, tapi bukan berarti satoru bersamanya juga, pasti pria itu benci melihatnya seperti ini.
"okay..." suguru hanya diam saja begitu satoru mengikutinya ke tempat tidur, melupakan perutnya yang berbunyi—sekecil apapun pasti satoru dengar. pria itu tidak protes sama sekali, malah terus di samping suguru yang sekarang di pelukannya.
"i love you, satoru."
"hmm..." satoru takut sampai rasanya ingin mati, ia takut kalau ini malam terakhirnya bersama suguru, dan ia takut kalau seakan suguru ingin pergi meninggalkannya jauh-jauh dari bumi yang mereka pijak bersama, ia takut kalau suguru masih tertidur di dua jam pertama dan tidak bangun lagi setelah mengatakan kalimat itu.
i said i love you too, because it's true, what else am i supposed to do?
"satoru..." gumam kecil yang suguru lontarkan dalam tidurnya, kini tubuhnya bergerak mendekat lebih dalam lagi ke pelukan hangat satoru.
jangan pergi, suguru. bagaimana dengan satoru nanti kalau suguru malah meninggalkannya, bagaimana dengan satoru yang datang ke kamarnya tanpa ada suguru nanti, bagaimana dengan nasib satoru nanti. even god's strongest soldier can't stop a broken heart.
"sudah bangun? suguru, lapar atau mau mandi dulu."
suguru hanya menggeleng, tenggelam dengan pelukan satoru, kepalanya yang diusap halus oleh satoru, "aku nggak mau mati."
"i know."
"aku janji sama kamu 'kan."
"iya."
"aku juga janji sama satoru kalau tetap tinggal sama kamu sampai kapanpun, i love you, satoru. maafin aku buat kamu kalut tiap hari, i don't deserve you, i hate myself while you still here for me, i can get a dog to be with me, my therapist said so, tapi aku nggak kuat ngurusinnya sendirian. i can't help imagining what if i died here alone and they just keep waiting for me give them food, i can't... satoru, aku nggak bisa ngurusin diri aku sendirian."
"i will stay here with you, always, suguru, mau kamu terus janji sama aku or even not keep your promises, i will stay here, what else am i supposed to do? to leave you? fuck no. please stay, suguru."
satu hal jadi perhatian satoru di pinggir meja kamar suguru ada tumpukan bunga yang sudah layu, satoru ingat kalau itu buket darinya, masih di simpan di tempat yang sama dari dua minggu yang lalu saat satoru datang. "kalau kamu mau aku pergi dan nggak mau ngomong sama aku lagi bilang aja, aku pergi dari kehidupan kamu, aku nggak akan cari tahu kamu, sampai kamu ganti nama kek, apapun, aku nggak akan cari kamu."
satoru belum beranjak dari tempat tidur suguru sama sekali, mengunci pemuda itu dalam tatapannya, suguru bisa terus mengatakan cinta padanya seakan mereka sudah ada di akhir cerita, belum suguru pergi, sama juga dengan habisnya nyawa satoru. "you really want get a dog?"
"maybe, tapi aku tahu nggak akan bisa."
"we can raise a small one, together, suguru." tahu semuanya tidak akan berubah jadi semula tapi bisa satoru coba perlahan, hingga semuanya baik-baik saja.
"what if they will hate me?" suguru tidak akan bisa kalau seperti ini jadinya, meski dimulai dari anjing, perlahan suguru memikirkan ucapan satoru barusan. mungkin ia bisa, itupun harus ada satoru yang bersamanya, "kalau mati gimana, satoru?"
suguru takut bukan main, ia lebih takut kalau anjingnya mati ketimbang dirinya sendiri. panik melanda seluruh tubuhnya, dadanya panas, isi perutnya bergejolak, seperti suguru ingin mengeluarkan isi dalam perut kosongnya itu. tidak bisa mengatakan apapun selain memikirkan hal-hal yang ada di kepalanya sekarang. even him doesn't deserve a dog to company him.
"suguru..."
"aku nggak mau menambah beban kamu, satoru."
"suguru, kita berdua, aku sama kamu yang ngurus, i know they would love you. suguru kamu itu penyayang, i remember you save someone's kitten, berhari-hari kamu obati, kamu jaga, sampai ketemu dengan pemiliknya." lanjut satoru. "if it can help you, i would love to raise a dog with you." sampai sekarang balasan cinta satoru masih terdengar. suguru yang membiarkan tubuhnya mandi di dalam bak air hangat yang satoru siapkan, kalau bukan dengan satoru, ia lupa kalau wangi vanilla cocok di rambutnya.
"aku mau makan."
"i know."
3 notes
·
View notes
Text
A Study Case : (I am) Falling in Love
Falling in love is the most phenomenal event in the history of human being.
Cinta menjadi aspek dari kehidupan yang sulit dan bahkan mustahil untuk dihilangkan. Bahkan, dalam rangka memahami dan mengerti cinta, tidak ada satupun panduan paling efektif selain mencoba merasakannya dan menjadi aktor dari instrumen hebat tersebut. Dengan cinta membuat dunia lebih berwarna, cinta membuat hari-hari terasa lebih berharga dan tak jarang dengan cinta kadang senyuman akan muncul dengan sendirinya tanpa ada alasan yang harus melatarbelakanginya.
Have you ever falling in love with someone and you don't even feel scared of everything nor feel sad? 'cause you all know he would catch you up and bring you to the moon, even without you begging for it?
Aku nggak ingat kapan terakhir kali kepala aku berputar terus-terusan untuk satu nama. Aku juga lupa kapan terakhir kali perutku menggelitik berisikan kupu-kupu. Tentu saja aku juga tidak ingat kapan terakhir kali aku membiarkan hatiku jatuh. Itu terjadi sudah lama sekali. Sampai aku lupa bagaimana rasanya. Selama ini, aku nggak pernah merasa lagi soal jatuh cinta, yang kurasakan hanya degup jantung dan rona merah muda ketika bertemu dengannya. Aku nggak yakin itu jatuh cinta. Sampai akhirnya..
Aku menemukannya di sela-sela kebingungan yang merapati hariku.
Di antara semua yang membingungkan penuh tanda tanya, kamu terlalu jelas ada di sana. Ibarat seluruh dunia kulihat abu-abu, hanya kamu yang berwarna. Aku masih bisa mengingat hari di mana aku mendapatimu sebagai seseorang yang berhasil membuatku tersenyum tanpa alasan yang jelas. Ini aneh bukan? Berdasarkan dari artikel penelitian yang aku baca (1) aku jatuh cinta. Aku kira, jatuh cinta hanya dirasakan pada mereka yang memiliki magical spell. Sedang aku? Tidak. Aku nggak punya mantra cantik yang mampu menarik orang lain. Karena bagiku, jatuh cinta adalah kutukan. Aku nggak pernah siap untuk patah hati kesekian kalinya. Memang siapa yang mau membiarkan hatinya dipatahi? Nggak ada kan? Ini masalah serius yang kuharap bukan lagi hal yang menjebakku ke dalam lubang kematian (re: patah hati).
Hari itu, aku menemukanmu. Di antara lalu-lalang orang-orang yang sibuk dengan urusannya di Ibukota ini. Tubuhmu bersandar pada kursi sandar di peron satu Stasiun Sudirman. Pernahkah kamu merasakan satu dunia berjalan lambat saat kamu melihat seseorang? Kata orang-orang, ketika jatuh cinta tubuh kita akan membuat reaksi yang tidak disangka-sangka dan itu akan terasa sangat nyata dan cepat. Iris mataku menangkap keberadaanmu yang sedang bersandar sembari menggenggam smartphone. Sepersekian detik, degup jantungku memacu lebih cepat namun satu dunia rasanya berjalan lambat. Hingga akhirnya kepalamu menoleh dan mata kita bersitatap. Satu dunia kembali berjalan normal, orang-orang berlalu-lalang dengan cepat sekali. Aku memutuskan untuk melambaikan tanganku. Kemudian kita berjalan beriringan. Kepalaku berputar terus namamu, berpikir apa yang harus aku katakan dan perutku sudah penuh dengan kupi-kupu. Aku yakin sekali di balik masker medis yang aku kenakan pipiku sudah merah bak kepiting rebus. Sunggingan senyum pun tak lepas dari bibirku.
Sore itu, kita menikmati hari duduk di taman. Sembari bercerita tentang banyak hal. Rasanya seperti magis ketika tanganmu meraih puncak kepalaku, merapikan rambut yang tertiup angin mengenai wajahku. Tanpa sadar, aku menyenderkan kepalaku bahkan tubuhku ke bahumu. Bukan, aku rasa bukan hanya kepala dan tubuhku yang hari itu mulai bersandar, hatiku dan bahkan seluruh hidupku aku sandarkan padamu. Apakah ini nggak apa-apa?
Sentuhan menakjubkan yang juga aku rasakan ketika kita berjalan beriringan dengan rasa percaya dirimu, kamu merangkul pundakku. Degup jantungku berdebar lebih cepat. Pada momen-momen itulah, aku mematung dan kamu bertanya, "Kenapa? Kok diem?". Hahahah kamu masih bertanya 'kenapa?', aku salah tingkah dan kamu, kamu penyebabnya! Penyebab satu dunia berhenti berputar, penyebab degupan jantung di dada yang berdebar lebih cepat, penyebab dari banyak hal ketidakwarasanku yang terjadi hari itu. Kalau kata Taylor Swift, "You touch me once and it's really something. You find I'm even better than you imagined I would be".
Embusan angin mengiringi langkah kita menyusuri Ibukota malam hari. Tanganmu menggenggamku dengan erat, seolah dunia tidak akan pernah bisa memisahkan kita. Kita tertawa terkekeh-kekeh, bertanya dan menjawab pertanyaan paling tidak masuk akal. Namun sungguh, malam itu adalah malam yang paling aku nikmati. Mungkin, yang tidak pernah kamu tahu adalah semua hal yang aku lakukan bersamamu merupakan hal yang pertama kalinya bagiku. It was my very first date and I really enjoyed how it goes.
Malam itu perjalanan kita berlanjut panjang ke Bogor, hingga tiba di depan kosku. Aku nggak ingin berpisah, aku masih mau menikmati hari bersamamu. Aku ingin terus bersamamu. Lagi dan lagi bertemu denganmu. Bersamamu segala peluh dan beban yang aku rasakan jauh lebih ringan. Kamu memperlakukanku sebegitu baiknya. Malam itu aku adalah gadis paling bahagia sejagat raya dan merasa sangat amat dicintai. Setelah banyak patah hati dan malam penuh tangis dan ketakuan, aku berhasil menemukanmu. Sempurna. Seperti apa yang pernah aku pinta.
Aku pernah bilang, selama ini sebelum aku berjumpa denganmu, aku selalu merasa bahwa aku adalah manusia yang sulit untuk dicintai. Bahkan, ayah, ibu, dan keluargaku nggak menganggap keberadaanku, tapi sama kamu... love is easy. Aku rasa, is not to be that hard to love me and I feel safe and easily to fall in love with you.
Sampai hari ini, hari di mana kamu membacanya, sudah banyak hari yang telah kita lewati bersama. Aku masih merasa gadis yang selalu dicintai sepenuhnya olehmu. Semoga seterusnya pun begitu.
I never knew how much you mean to me when we were started talking.. sampai akhirnya kamu jadi orang yang pertama ngomongin apa yang selalu mau aku dengar tapi orang lain gak pernah melakukan itu, kamu jadi orang yang bikin aku merasa aman dan nggak takut, kamu yang berusaha buat nasehatin aku tanpa menyakiti hati aku, kamu yang sabar menghadapi aku yang sabarnya setipis tisu, kamu yang mengalah dan minta maaf padahal kamu juga gak tahu aku kenapa. You treat me so well and it makes me feel safe and worthy. Mungkin kamu nggak pernah tahu kalau tiap kali aku merasa capek dan sedih yang aku ingat cuma kamu, yang aku mau cuma kamu. Mungkin kamu juga gak pernah tahu, semua tempat yang pernah kita datengin selalu jadi bayang-bayang tiap kali aku melewatinya nggak sama kamu. Mungkin kamu juga nggak pernah tahu, kalo aku benar-benar sesayang itu sama kamu yang sampai aku gak pernah bisa nggak nangis kalau aku ingat perasaan aku ke kamu kayak gimana. Aku bisa nggak sama kamu, tapi aku nggak mau. Aku gak mau kalau gak sama kamu, aku gak mau kalau harus menjelaskan diriku lagi ke orang baru. Aku mau kamu. All the love songs I heard it always reminds me of you. You teach me about love is easy.
With you, every morning I woke up I always feel loved without I am begging for it. And it blessing for me♡
So, apparently, this is what people called love. This is how it feels to have butterflies in stomach. So dumb and absurd. – Z @mochachinogirl
Happy 21st birthday, my definition of love, my bebe-lac (you are my everything). Segala doa baik aku menyertai kamu dan semoga di tahun-tahun selanjutnya, selalu ada aku yang menemani kamu♡. As you ever said to me, you've been so strong for so long, if you wanna cry or fall apart, I'll be here for you. Aku selalu di belakangmu. I am so happy to know you and to be part of your life and love journey. Thank you, you teach me how to love and how to be loved.
Referensi :
Laksono, A. T. 2022. MEMAHAMI HAKIKAT CINTA PADA HUBUNGAN MANUSIA: Berdasarkan Perbandingan Sudut Pandang Filsafat Cinta Dan Psikologi Robert Sternberg. JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam. Vol. 7. (No. 1). h 104-116.
Z. Apparently, This is Love. 2023. https://www.tumblr.com/mochacinogirl/711191141663539200/1336-in-the-weekend?source=share . (Diakses Maret 2023).
22 notes
·
View notes
Text
"meong."
pada suatu malam, aku masuk kamar dengan perasaan sedih. ketika aku membuka ponsel, kesedihan menyentakku seperti kena setrum, dan aku menangis sejadi-jadinya. kutarik selimut hingga ujung kepala, kututupi wajah dengan kedua tangan, dan aku menangis dengan sebisa mungkin tidak menimbulkan suara.
pintu kamar yang memang tidak kututup rapat tahu-tahu membuka pelan, dengan suara yang mengikutinya, "meong." salah satu kucingku masuk ke kamar. ia naik ke kasur. diam di dekat kakiku. hatiku menghangat dengan kehadirannya, tapi itu hanya membuatku menangis lebih keras. karena sulit mengatur napas sambil menangis, aku sesenggukan dan kurasakan kucingku bergerak. tentu dia nggak nyaman dengan kasur yang bergoncang & nggak bisa membuatnya tidur tenang.
tapi, saat kukira dia hendak melompat turun, dia justru naik ke perutku. mungkin dia tahu aku sedih. kucing juga bisa sedih, tetapi kucing nggak menangis selayaknya manusia, sehingga pemandangan yang dia lihat tentu hal yang baru buatnya. aku ingin memeluknya, tetapi kedua tanganku masih menutupi wajah karena selalu ada tangis baru setiap kali kupikir sesi menangis sudah bisa diakhiri, jadi aku tidak bisa melakukannya.
kesedihan yang berdatangan memasuki kepala sepertinya tidak hilang-hilang juga. malam itu aku kecewa dan patah hati, dan merasa sangat kesepian. tangis yang begitu lama membuatku terengah-engah, hidung berair, dan sakit kepala. kedua tanganku basah, baju dan selimutku juga. aku mengusap-usap wajah sebisaku.
"meong." kucingku yang semula duduk di atas perut kini berdiri. dia melangkah maju, mendekati wajah, dan kepalanya ndusel-ndusel daguku, hidungku, kedua tanganku. perlahan, aku berhenti menangis, dan mulai meresapi suasana di sekelilingku. lampu kamar yang gelap, ponsel dan kacamata di samping bantal yang hampir jatuh, baju yang basah, mata yang berat, dan kucingku yang kini ada dalam jangkauan tanganku.
aku menurunkan sebelah tangan untuk memeluknya, sementara sebelah tanganku yang lain masih sibuk mengelap air mata baru di wajah. kucingku duduk, memosisikan diri senyamannya dia, kepalanya menempel pada daguku, dan darinya sayup-sayup mulai terdengar dengkuran. menyimak suara napasnya membuatku mulai mengatur napasku yang tidak beraturan. tarik napas, embuskan, tarik napas, embuskan. hhhh, huft, hhhh, huft. tarik napas. embuskan.
setelah beberapa menit berlalu dengan agak terpayah-payah, aku mulai berhenti menangis. kuelus-elus punggung kucingku dengan tenang. aku merasakan kasih sayang dan kepeduliannya yang mengusir kesepianku malam itu.
lalu, terdengar suara lirih meongan anak-anaknya yang masih kecil di dalam kardus. suara itu membuat kucingku bangun, lalu melihatku. ya, kamu boleh pergi. kucingku melompat turun dari kasur. aku pun duduk, menarik napas dalam-dalam. kusadari bahwa besok aku masih perlu berangkat pagi untuk bekerja. aku perlu membenahi suasana hatiku dan tidak boleh tidur dalam keadaan sedih, agar nggak sakit kepala ketika bangun besok.
aku ke kamar mandi. aku melihat pantulan diriku di cermin. kedua mata merah dan bengkak, rambut berantakan, hidung merah. tapi, kalau nggak ada kucingku, mungkin aku nggak akan melihatnya sampai besok pagi. aku kembali ke kamar, membuka ponsel. kusadari bahwa seseorang di ujung sana bisa saja menorehkan luka dalam malamku tanpa dia menyadarinya, but isn't being insensitive vs too emotional always the case between you both?
keduanya (insensitive vs too emotional) bukanlah hal yang sama-sama bagus. dan penting untuk menyadari bahwa menyeimbangkan keduanya perlu dilakukan agar masing-masing dari kami bisa memperbaiki diri. maka, dengan niatan seperti itu, kutuliskan pesan balasan panjang. kusampaikan kesedihanku, alasan kenapa aku sedih, apa yang kuterima dari perlakuan yang dia berikan malam ini.
menelusuri kesedihan yang belum lama kuakhiri memang cukup sulit, aku pun menangis lagi, meskipun tidak separah sebelumnya. air mata menetes-netes ke layar hp, membuatku sulit mengetik dan beberapa kali typo. kuselesaikan tulisanku dan kukirimkan padanya. aku menjauhkan ponsel dan berbaring. kedua mataku masih basah. kupejamkan mata, mengembuskan napas, sambil membatin, "looks like someone will be waking up with morning headache."
kurasakan kasurku bergoyang. "meong."
aku membuka mata, menunduk, melihat ujung kakiku, dan di situlah dia. kucingku yang lain, naik ke kasur, lalu berjalan mendekatiku. kucing ini berukuran lebih kecil dibandingkan kucing yang sebelumnya, tetapi jelaslah kini arti kehadiran mereka yang saling bergantian menjagaku malam ini: jangan sedih, aku di sini.
kupeluk dia sampai aku tertidur.
terima kasih.
4 notes
·
View notes
Text
Day #28
Aku ingin melintasi banyak pergantian waktu denganmu, hari yang seru, tahun yang berubah, sampai tiap-tiap keriput kita mengingatkan bahwa kita telah menua. Aku ingin denganmu untuk mengambil banyak kesempatan dan kebaikan.
Aku ingin denganmu menikmati perjalanan usia. Denganmu melihat setiap senja yang indah, meski kadang ada hari dimana matahari tertutup awan mendung. Bersamamu menyaksikan tiap penampilan fajar yang tak kalah mengagumkan, meski ada beberapa yang diiringi hujan dari malam. Mungkin nanti kita akan saling menertawai tawa kita yang mulai patah dan suara yang mulai serak serta rambut yang mulai memutih.
Aku ingin terus bersamamu menghabiskan banyak pelukan dan kecupan. Denganmu untuk menikmati es kopi buatanku dan menonton film komedi setelah melewati hari yang berat. Atau mungkin boleh sesekali kita membaca noval yang penuh romantisasi sebagai pengingat untuk hubungan kita di tahun yang masuk angka puluhan.
Aku masih ingin denganmu sebagai manusia yang siap kudekap terakhir kali ketika aku mengembus dan berdegup untuk yang terakhir kali. Atau aku ingin akulah yang membantumu mengucapkan kalimat penenang di saat kau menuju regang.
Aku ingin berakhir denganmu, menjadikanmu penutup dan aku sebagai sebuah botol. Menyatu selamanya, hingga maut, hingga di kehidupan lainnya. Hingga aku bisa memamerkanmu ke hadapan Sang Maha Cinta.
3 notes
·
View notes
Text
inces01: kuih siput maksu
seperti biasa, pagi hari minggu adalah waktu yg seronok buat fathia dah anak buahnya. fathia akan mengajak ank buahnya yg commel berumo lappan taon utk mandi bersama.
"maksu! adek nak buat rambut ultraman!" jerit si kecik sambil menepuk2 perut maksunya yg juga turut bogel bersama.
selesai mengolah tanduk ultraman, fathia kemudiannya meratakan sabun keseluruh badan anak buahnya. fathia tertawa kecil melihat ' kuih siput ' anak buahnya tadi telah berubah bentuk menjadi keras dan membesar hampir sebesar marker pen.
"wow! dewasanya bentuk! cuma bersaiz mini je. hehe" fikir hatinya.
bentuk konek anak buah yg sedang keras tu buat dia teringat klip porn yg dilayannya semalam. spontan fathia mencapai sabun lux dan menggosok pepeknya sambil melayan perasaan. sambil mengusap pepek, sambil teteknya diramas2.
belum pun seminit fathia melayan perasaan tiba2 sabun lux terlepas dari genggamannya jatuh ke lantai dan meluncur ke bawah mesin basuh ditepinya.
fathia cuba merangkak untuk cuba mencapai sabun dibawah mesin basuh tetapi tak sampai. dia cuba jengah kebawah dan kelihatan sabun tu mcm tak berapa jauh.
mahu tak mahu fathia terpaksa merapatkan pipinya ke lantai. dengan keadaan menunggeng dadanya juga terpaksa direndahkan ke lantai agar posisi melentik begitu memudahkan lengan kanannya menggapai lebih jauh dibawah ruang sempit itu.
ketika tangan fathia meraba2 dan cuba menduga kedudukan sabun yg dicari itu tiba2 dirasakan seperti ada sesuatu mengusap perlahan2 dari belakang.
fathia tersentak dan terdiam seketika. perlahan2 dia menoleh kebelakang dan melihat anak buahnya td sedang leka meneliti pepeknya. hati kecil fathia tergelak melihat gelagat si kecil itu seperti tekun meneroka perkara baru. "korek la dek, maksu bg peluang kamu belajar jd dewasa. emmm… sedap jugak jari si kecik ni mengusap. hehe"
sabun bwh mesin masih belum dpt digapai. fathia pun menyambung pencarian tiba2… "ehh?? kau jolok apa dekk!!" fathia tersentak cemas bila merasakan suatu yg bukan seperti jemari si kecil tadi tiba2 menerobos masuk lubang pepeknya.
fathia menoleh ke belakang lg, kelihatan kedua2 telapak tangan si kecil td sudah pun melekap memegang kiri dan kanan bontotnya.
… … …
sila selesaikan kisah di atas tidak kurang 20 patah perkataan (10 markah) .
-contoh soalan PT3-
2 notes
·
View notes
Text
𝐒𝐚𝐯𝐞 𝐃𝐚𝐡𝐮𝐥𝐮!
𝟏𝟓 𝐑𝐚𝐦𝐛𝐮 - 𝐑𝐚𝐦𝐛𝐮 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐁𝐞𝐫𝐪𝐮𝐫𝐛𝐚𝐧
Ada beberapa rambu-rambu yang berkaitan dengan hewan kurban. Berikut ini kami sajikan 15 rambu-rambu untuk orang yang berqurban secara ringkas, semoga bermanfaat.
1. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkurban dengan dua ekor domba jantan[1] yang disembelihnya setelah shalat Ied. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan.
مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَلاَةَ فَلَيْسَ مِنَ النُّسُكِ فِي شَيءٍ، وَإِنَّمَا هُوَ لَحْمٌ قَدْ مَهُ لأَهْلِه
“Siapa yang menyembelih sebelum shalat maka tidaklah termasuk kurban sedikitpun, akan tetapi hanyalah daging sembelihan biasa yang diberikan untuk keluarganya“[2]
2. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada para sahabatnya agar mereka menyembelih jadza’ dari domba, dan tsaniyya dari yang selain domba[3]
Mujasyi bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu mengabarkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
إِنَّ الْجَدَعَ مِنَ الضَّأنِ يُوْفِي مِمَّا يُوْفِي مِنْهُ الثَنِيُّ مِنَ الْمَعْزِ
“Sesungguhnya jadza’ dari domba memenuhi apa yang memenuhi tsaniyya dari kambing“[4]
3. Boleh mengakhirkan penyembelihan pada hari kedua dan ketiga setelah Idul Adha, karena hadits yang telah tsabit dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : (bahwa) beliau bersabda :
كُلُّ أَيَّامِ التَّشْرِيْقِ ذَبَحٌ
“Setiap hari Tasyriq ada sembelihan“[5]
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah : “Ini adalah madzhabnya Ahmad, Malik dan Abu Hanifah semoga Allah merahmati mereka semua. Berkata Ahmad : Ini merupakan pendapatnya lebih dari satu sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Al-Atsram menyebutkannya dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhum”[6]
4. Termasuk petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi orang yang ingin menyembelih kurban agar tidak mengambil rambut dan kulitnya walau sedikit, bila telah masuk hari pertama dari sepuluh hari yang awal bulan Dzulhijjah. Telah pasti larangan yang demikian itu.[7]
Berkata An-Nawawi dalam “Syarhu Muslim” (13/138-39) : “Yang dimaksud dengan larangan mengambil kuku dan rambut adalah larangan menghilangkan kuku dengan gunting kuku, atau memecahkannya, atau yang selainnya.
Dan larangan menghilangkan rambut dengan mencukur, memotong, mencabut, membakar atau menghilangkannya dengan obat tertentu[8] atau selainnya. Sama saja apakah itu rmabut ketiak, kumis, rambut kemaluan, rambut kepala dan selainnya dari rambut-rambut yang berada di tubuhnya”.
Berkata Ibnu Qudamah dalam “Al-Mughni” (11/96) : “Kalau ia terlanjur mengerjakannya maka hendaklah mohon ampunan pada Allah Ta’ala dan tidak ada tebusan karenanya berdasarkan ijma, sama saja apakah ia melakukannya secara sengaja atau karena lupa”.
Aku katakan : Penuturan dari beliau rahimahullah mengisyaratkan haramnya perbuatan itu dan sama sekali dilarang (sekali kali tidak boleh melakukannya -ed) dan ini yang tampak jelas pada asal larangan nabi.
5. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memilih hewan kurban yang sehat, tidak cacat. Beliau melarang untuk berkurban dengan hewan yang terpotong telinganya atau patah tanduknya[9]. Beliau memerintahkan untuk memperhatikan kesehatan dan keutuhan (tidak cacat) hewan kurban, dan tidak boleh berkurban dengan hewan yang cacat matanya, tidak pula dengan muqabalah, atau mudabarah, dan tidak pula dengan syarqa’ ataupun kharqa’ semua itu telah pasti larangannya.[10]
Boleh berkurban dengan domba jantan yang dikebiri karena ada riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dibawakan Abu Ya’la (1792) dan Al-Baihaqi (9/268) dengan sanad yang dihasankan oleh Al-Haitsami dalam ” Majma’uz Zawaid” (4/22).
6. Belaiu shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih kurban di tanah lapang tempat dilaksanakannya shalat.[11]
7. Termasuk petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa satu kambing mencukupi sebagai kurban dari seorang pria dan seluruh keluarganya walaupun jumlah mereka banyak.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Atha’ bin Yasar[12] : Aku bertanya kepada Abu Ayyub Al-Anshari : “Bagaimana hewan-hewan kurban pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ?” Ia menjawab : “Jika seorang pria berkurban dengan satu kambing darinya dan dari keluarganya, maka hendaklah mereka memakannya dan memberi makan yang lain”[13]
8. Disunnahkan bertakbir dan mengucapkan basmalah ketika menyembelih kurban, karena ada riwayat dari Anas bahwa ia berkata :
ضَحَّى النَّبِيُّ بِكَبْشيْنِ أَملَحَيْنِ أَقْرنَيْنِ، ذَبْحَهُمَا بِيَدِهِ، وَسَمَّى وَكَبَّرَ، وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَا حِهِمَا
“Nabi berkurban dengan dua domba jantan yang berwarna putih campur hitam dan bertanduk. beliau menyembelihnya dengan tangannya, dengan mengucap basmalah dan bertakbir, dan beliau meletakkan satu kaki beliau di sisi-sisi kedua domba tersebut“[14]
9. Hewan kurban yang afdhal (lebih utama) berupa domba jantan (gemuk) bertanduk yang berwarna putih bercampur hitam di sekitar kedua matanya dan di kaki-kakinya, karena demikian sifat hewan kurban yang disukai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.[15]
10, Disunnahkan seorang muslim untuk bersentuhan langsung dengan hewan kurbannya (menyembelihnya sendiri) dan dibolehkan serta tidak ada dosa baginya untuk mewakilkan pada orang lain dalam menyembelih hewan kurbannya.[16]
11. Disunnahkan bagi keluarga yang menyembelih kurban untuk ikut makan dari hewan kurban tersebut dan menghadiahkannya serta bersedekah dengannya. Boleh bagi mereka untuk menyimpan daging kurban tersebut, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
كُلُوا وَادَّخرُوْا وَتَصَدَّقُوْا
“Makanlah kalian, simpanlah dan bersedekahlah“[17]
12. Badanah (unta yang gemuk) dan sapi betina mencukupi sebagai kurban dari tujuh orang. Imam Muslim telah meriwayatkan dalam “Shahihnya” (350) dari Jabir radhiyallahu ‘anhu ia berkata.
نَحَرْنَا بِالْحُدَبِيَّةِ مَعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ البَذَنَةَ عَنْ سَبْعَةٍ، وَالْبَقَرَةَ عَنْ سَبْعَةٍ
“Di Hudaibiyah kami menyembelih bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam satu unta untuk tujuh orang dan satu sapi betina untuk tujuh orang“.
13. Upah bagi tukang sembelih kurban atas pekerjaannya tidak diberikan dari hewan kurban tersebut, karena ada riwayat dari Ali radhiyallahu ia berkata.
َمَرَ نِيِّ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقُوْمَ عَلَى بُدْنِهِ، وَأَنْ أَتَصَدَّقَ بِلُحُوْ مِهَا وَجُلُوْ دِهَا وَحَلاَ لِهَا وَأَنْ لاَ أَعطَى الجَزِرَ مِنْهَا شَيْئًا، قَالَ : وَنَحْنُ نُعطِيْهِ مِنْ عِنْدِ نَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan aku untuk mengurus kurban-kurbannya, dan agar aku bersedekah dengan dagingnya, kulit dan apa yang dikenakannya[18] dan aku tidak boleh memberi tukang sembelih sedikitpun dari hewan kurban itu. Beliau bersabda : Kami akan memberikannya dari sisi kami”[19]
14. Siapa di antara kaum muslimin yang tidak mampu untuk menyembelih kurban, ia akan mendapat pahala orang-orang yang menyembelih dari umat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena Nabi berkata ketika menyembelih salah satu domba.
اَللَّهُمَ هَذَا عَنِّى، وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ اُمَّتِيْ
“Ya Allah ini dariku dan ini dari orang yang tidak menyembelih dari kalangan umatku“[20]
15. Berkata Ibnu Qudamah dalam “Al-Mughni” (11/95) : “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Al-Khulafaur rasyidun sesudah beliau menyembelih kurban. Seandainya mereka tahu sedekah itu lebih utama niscaya mereka menuju padanya…. Dan karena mementingkan/mendahulukan sedekah atas kurban mengantarkan kepada ditinggalkannya sunnah yang ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
𝐅𝐨𝐨𝐭𝐧𝐨𝐭𝐞.
[1] Akan datang dalilnya pada point ke delapan
[2] Riwayat Bukhari (5560) dan Muslim (1961) dan Al-Bara’ bin Azib
[3] Berkata Al-Hafidzh dalam “Fathul Bari” (10/5) : Jadza’ adalah gambaran untuk usia tertentu dari hewan ternak, kalau dari domba adalah yang sempurna berusia setahun, ini adalah ucapan jumhur.
Adapula yang mengatakan : di bawah satu tahun, kemudian diperselisihkan perkiraannya, maka ada yang mengatakan 8 dan ada yang mengatakan 10 Tsaniyya dari unta adalah yang telah sempurna berusia 5 tahun, sedang dari sapi dan kambing adalah yang telah sempurna berusia 2 athun. Lihat “Zadul Ma’ad” (2/317).
[4] ‘Shahihul Jami'” (1592), lihat ” Silsilah Al-Ahadits Adl-Dlaifah” (1/87-95).
[5] Dikeluarkan oleh Ahmad (4/8), Al-Baihaqi (5/295), Ibnu Hibban (3854) dan Ibnu Adi dalam “Al-Kamil” (3/1118) dan pada sanadnya ada yang terputus. Diriwayatkan pula oleh Ath-Thabari dalam ‘Mu’jamnya” dengan sanad yang padanya ada kelemahan (layyin). Hadits ini memiliki pendukung yang diriwayatkan Ibnu Adi dalam “Al-Kamil” dari Abi Said Al-Khudri dengan sanad yang padanya ada kelemahan. Hadits ini hasan Insya Allah, lihat ‘Nishur Rayah” (3/61).
[6] Zadul Ma’ad (2/319)
[7] Telah lewat takhrijnya pada halaman 66, lihat ‘Nailul Authar” (5/200-203).
[8] Campuran tertentu yang digunakan untuk menghilangkan rambut.
[9] Sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad (1/83, 127,129 dan 150), Abu Daud (2805), At-Tirmidzi (1504), An-Nasa’i (7/217) Ibnu Majah (3145) dan Al-Hakim (4/224) dari Ali radhiyallahu ‘anhu dengan isnad yang hasan.
[10] Muqabalah adalah hewan yang dipotong bagian depan telinganya. Mudabarah : hewan yang dipotong bagian belakang telinganya. Syarqa : hewan yang terbelah telinganya dan Kharqa : hewan yang sobek telinganya. Hadits tentang hal ini isnadnya hasan diriwayatkan Ahmad (1/80 dan 108) Abu Daud (2804), At-Tirmidzi (4198) An-Nasa’i (7/216) Ibnu Majah(3143) Ad-Darimi (2/77) dan Al-Hakim (4/222) dari hadits Ali radhiyallahu ‘anhu.
[11] Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (5552) An-Nasai 97/213) dan Ibnu Majah (3161) dari Ibnu Umar
[12] Wafat tahun (103H) biografisnya bisa dibaca dalam “Tahdzibut Tahdzib” (7/217).
[13] Diriwayatkan At-Tirmidzi (1505) Malik (2/37) Ibnu Majah (3147) dan Al-Baihaqi (9/268) dan isnadnya hasan
[14] Diriwayatkan oleh Bukhari (5558), (5564), (5565), Muslim (1966) dan Abu Daud (2794).
[15] Sebagaimana dalam hadits Aisyah yang diriwayatkan Muslim (1967) dan Abu Daud (2792).
[16] Aku tidak mengetahui adanya perselisihan dalam permasalahan ini di antara ulama, lihat point ke 13
𝐑𝐞𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐬𝐢: https://almanhaj.or.id/1281-hukum-hukum-yang-berkaitan-dengan-hewan-kurban.html#_ftn4
[17] Diriwayatkan oleh Bukhari (5569), Muslim (1971) Abu Daud (2812) dan selain mereka dari Aisyah radhiyallahu ‘anha. Adapun riwayat larangan untuk menyimpan daging kurban masukh (dihapus), lihat ‘Fathul Bari’ (10/25-26) dan “All’tibar” (120-122). Lihat Al-Mughni (11/108) oleh Ibnu Qudamah.
[18] Dalam Al-Qamus yang dimaksud adalah apa yang dikenakan hewan tunggangan untuk berlindung dengannya
[19] Diriwayatkan dengan lafadh ini oleh Muslim (317), Abu Daud (1769) Ad-Darimi (2/73) Ibnu Majah (3099) Al-baihaqi (9/294) dan Ahmad (1/79,123,132 dan 153) Bukhari meriwayatkannya (1716) tanpa lafadh : “Kami akan memberinya dari sisi kami”.
[20] Telah lewat takhrijnya pada halaman 70
Referensi:
bimbinganislam.com
______
2 notes
·
View notes
Text
Day 28, write about loving someone
30 days writing challenge
Ngga pake pikir panjang nulis tentang mencintai seseorang itu ya tentang suamiku @sagarmatha13. Siapa sangka lelaki kecil, kurus, manis, rambut belah tengah yg aku liat waktu kelas 1 SMP skrg jadi teman hidupku, ayahnya anakku. Jodoh beneran rahasia illahi.. Walaupun kita 1 SMP tapi ngga saling ngenal, bbrp thn kemudian dia add facebook aku karena sekedar mutualan sama temen SMP aja katanya wkwk. Trus masuk grup di grup bbm alumni smp.. Tapi ya tetep kalo belom waktunya wlpn bisa dibilang 1 circle ya udah aja gapernah saling nyapa atau basabasi.
Akhir thn 2014, kaya lagi ngalamin lelahnya pdkt pengen hubungan yg jelas, sehabis patah hati jg. Ada laki yg deketin tapi ya gitu.. Nyekilnya kureng gt, jadi ya akunya jg stengah hati haha. Sobatku sampe blg katanya gamau tau thn depan pgn liat aku punya pacar.. Wow dats so hard, aku sungguh pesimis. Ceritanya wkt itu malem taun baruan sama temen2, bbrp temen dijemput pacarnya, ada yg gajelas plg, sisa aku dan ada 2 pasangan. Aduh mak, ngenes amat ditengah2 org pacaran.. Kesel jugak wkwk.
Masih kebayang ngenesnya besoknya tgl 2 januari 2015, iseng liat2 Line alumni kayanya itu fitur baru tapi membernya mayan bnyk jg, aku join, pertama join alumni SMA dulu, trus join alumni SMP.. Biasa kan yaa diliat2 semua member2nya, kepo aja ada siapa aja sih.. Wkt liat member alumni smp ada nama suamiku pake profile picture kek liat view pemandangan di depan bawa ransel mukanya pun cuma keliatan dikit. Entah knp dan gerakan dr mana jari aku tap dan chat dia.. "Halo.." baru tersadar perilaku tersebut itu bukan aku bgt, aku cewe yg pasif, yg pgnnya segala harus laki duluan, gabisa "agresif". Selagi nunggu respon balesannya, aku nyesel senyesel2nya pgn aku delete aja rasanya, malu bgt. Kalo ternyata respon dia dingin aku bakal jawab salah chat, haha cringe abis tp mogimana lg. Random bgt tindakan aku barusan, kalo punya pacar gmn trus pacarnya yg baca chat itu. Overthinking.. Tiba2 dibls dong, ramah.. Alhamdulillah responnya baik hahaha. Dan semuanya melebihi segala ekspektasi aku, pagi aku sapa dia, kemudian kita chat rapet bgt sampe mau tidur, sampe keesokan hari dan seterusnya. Obrolannya ya apa aja mengalir gitu, chit chat sekali sama dia effortless gapake mikir mau ngomongin apa, ternyata awal2 dia cerewet bgt topik obrolannya bnyk bgt haha. Seminggu 2 minggu makin asyik, sampe ku cerita2 ke bbrp temen. Yg 1 blg support, yg 1 blg hati2 dulu aja krn belom ktemu. Mungkin ini udah ke tahap pdkt ya dan kita saling interest, kalo dr aku pribadi belom pgn naruh perasaan lebih mengingat history percintaanku yg selalu gagal cuma smpe pdkt doang. Tahan, rem dulu.. Sempet ngilang seminggu, aku kira dia sama cowo lainnya gajelas wkt ilang sminggu, agak ilfil tp ttp penasaran (rupanya you sedang tarik ulur hah?wkwk). Chat lagi pas ulang tahunku, ya dia udah tau hari ultahku.. Lanjut lg deh tuh chatnya, udah mulai telponan juga, hampir tiap hari nelpon via line.. Udah 1 bulan lebih aku kira kalo mau ke tahap selanjutnya harus ktemu ngga sih? Wkt belom ktemuan dia udah mengutarakan perasaannya padaku (cie.. Ayang~) tapi aku kurang respon, krn ya gmn aku jg mau liat dan ngobrol in person, perasaan dia msh sama ngga? Abis itu baru ya hayu kita lanjut ke tahap selanjutnya. Udah aku ajak dia msh ngundur.. Oke kesel jg tp yaudah gpp tunggu wktnya, sampe akhirnya sepakat dia mau ktemu aku, dia yg nentuin tempat pula. Di Cups coffee Jl. Trunojoyo tempat bersejarah first date kita hahaha dan sampe detik ini kita belom pernah main kesana lg nih! Wkt pertama kali kita ktemu, dia langsung ngejemput kerumah.. Udah pindah ke ujungberung wkt itu jauh yah wkwk. Ktemu bapak, ibu sambung ku (wkt itu baru bgt nikah bapak dan ibu), adikku jg penasaran smpe beranjak dr kasur buru2 pgn kenalan haha. Sesudah minta ijin ortu, pergi lah kita first date haha deg2an bgt, sepanjang jalan pun sama.. Tegang dan seneng campur aduk. Akhirnya sampe, kita order hot coffee soalnya wkt itu lg hujan deres, sama snacking platter aja tp nafsu makanku berkurang saking tegangnya hahaha lucu ya kalo skrg inget2. Sepertinya kita udah saling jatuh cinta wkt itu, waktu ktemu kaya makin tumbuh lg.. Ngga pernah ada kata kamu mau jadi pacarku atau kita jadian ya, mengalir aja tiba2 saling sayang. Makanya kalo ditanya kapan jadiannya, gatau ih ngga ada tglnya. Kayanya akhir februari atau awal maret wah pas bgt skrg tgl 28 februari nih sambil flash back hahaha.
Begitulah pertama kali aku jatuh cinta sama suamiku dan berhasil punya pacar untuk pertama kalinya. Hampir 3 thn kita pacaran sebelum memutuskan menikah desember 2017. 3 thn pacaran ngga selalu mulus, kita berantem, saling kesel, marahan, cemburu, cuek2an. Tapi baikan lagi.. Gitu terus. Belom lg drama kterima kerja-resign. Saat itu aku punya bisnis kerudung mayan lg on bgt, dia suka nemenin aku belanja bahkan anterin paket, wlpn sambil kerja jg. Jadwal kencan kalo kerja ya pasti tiap weekend, seminggu ngga ktemu kangen juga. Sampe kita berandai2 kalo nikah ktemu ngga susah tiap saat bisa tapi sabar dulu, mudah2an Allah lancarin.. Akhirnya kita mutusin nikah sblmnya ktemuan keluarga dulu bulan agustus kalo gasalah. Perisapan pernikahan jg ada aja dramanya ya Allah beneran di uji bgt saat itu. Tp kita berdua ngga goyah, semakin kuat.. Kita perjuangkan terus niat baik kita. Alhamdulillah 10 desember 2017 sah jadi suami istri akhirnya yg ditunggu2 dari dulu, aku berhasil nikah sama lelaki yg sangat aku cintai.. Lega rasanya, tapi tegang menghadapi fase kehidupan baru mengingat katanya rumah tangga challenging bgt.. Bismillah aja! Kita berdua tinggal di rumah peninggalan ibu dan nenekku katanya suruh isi karena kosong ya gpp kita beresin lalu tinggali. Sbulan nikah aku hamil.. Ngga nyangka secepat itu, suami pun kaget tp kita berdua bersyukur, rasanya siap ngga siap ngadepinnya.. Suamiku berusaha memenuhi kengidamanku, yg ternyata ngga macem2 jg soalnya selama hamil itu lg musim panas jg pgnnya kaya cingcau mamang2 yg lewat, mango dessert kedai lingling, thai tea, salad pizza hut (wkt itu katanya gaboleh mayo nya dr telor mentah, hhhh baiklah). Drama hormonnya pula, ditinggal suami kerja melow malah mewek, suami plg kerja gamau dideketin soalnya bau keringet (trimester awal suka mual). Kasian suami aku pasti serba salah huhu. Mau melahirkan lebih melow lg karena lahirannya dijadwalkan (ketuban seret harus segera lahiran), aku tidur dirumah mertua di kamar bujangnya dulu, kita tidur berdua untuk terakhir kalinya, sebelum nanti bertiga atau mungkin aku ngga balik lg ke kamar ini krn bisa aja aku meninggal.. Nangis dan pelukan berdua h-1 ke RS.
Alhamdulillah lahir anak pertama kami perempuan tgk 28 Agustus 2018. Neima Minara Sagarmatha.. Kita sepakat memberi nama indah itu nama belakangnya jelas lah dari siapa ya dr bapaknya.. Perjuangan mengurus new born jg kita jalani, kita stress berdua sama2 punya peran baru bener2 no clue pdhl udah tau teori2 pun eksekusinya ngga semudah itu. Suamiku rajin ngompres payudara biar asinya makin lancar, pijat oksitosin jg. Kita sama2 berjuang walapun suka berselisih paham. Alhamdulillah 5 tahun pernikahan kita, masalah punya kerja-resign masih jadi isu utama di rumah tangga kami, kerjaan skrg itu yg ke 4 selama kita menikah kami berharap di tmpt skrg yg terbaik dgn segala kekurangan kelebihannya, mudah2an Allah selalu ridhoi dlm mencari rejeki dan keberkahannya. Lika liku rumah tangga jg beneran nyata adanya, dari yg jarang berantem berbulan2, malah jd berantem terus berbulan2. Pasang surut rumah tangga luar biasa, sudah melewati titik terendah pernikahan jg. Sekarang kita berdua sedang mengusahakan utk bangkit lagi, aku yg selalu mencintainya dalam titik terendah hidupnya, aku yg selalu sayang bahkan saat dia ngeselin, aku yg selalu memandangi wajahnya kalo lg tidur dan selalu wondering knp aku sangat cinta walaupun keadaan kita sedang genting. Aku yg selalu butuh perhatiannya, butuh pelukan hangatnya, belaian dan sentuhannya.. Aku merasa sangat dicintai kalo dia memenuhinya, terasa secure. Melihat dia melawan ketidaknyamanan hidup, berusaha dgn keras utk keluarganya, memenuhi tanggung jawab mengisi tangki cinta anak dan istrinya itu membuatku semakin cinta padanya. Baru pertama kali merasakan mencintai seorang pria, "sekeras" ini, seberjuang ini, seluruh jiwa raga aku kerahkan smua untuknya. Aku ngga mau yg lain aku mau dia suamiku sampe aku menutup mata dan mudah2an bertemu lg di surga Allah. I love you unconditionally, my husband.. my love for you beyond words ❤️
3 notes
·
View notes
Text
Berdandan di Depan Cermin
“Pa, bangun, Pa. Udah jam 11 nih. Jadi berangkat ga?”
Aku seketika terbangun. Rasanya begitu menyegarkan, padahal baru 5 menit aku tertidur. Minggu pagi memang waktu paling nyaman untuk mengistirahatkan diri.
Di ujung mata, kulihat istriku sedang berdandan di depan cermin dengan raut wajah gembira. Setelah 25 tahun menikah, entah kenapa senyuman istriku justru semakin cantik. Ternyata benar apa kata orang, bahwa cinta sejati tidak pernah memandang fisik.
“Sebentar ya, Ma. Papa mau cuci muka dulu.”
“Loh, kok ngga mandi sih? Ini hari bersejarah loh buat anak kita. Kamu harus rapi dong, sayang.”
“Papa udah mandi kok tadi, pas Mama lagi belanja. Lagipula kan cuma tidur siang sebentar.” Jawabku sambil tersenyum.
“Alasan mulu. Yaudah deh, terserah. Buruan sana!” Balas istriku, ketus.
“Siap, Bu direktur.”
Hari ini merupakan hari kelulusan Rania, anak pertama kami. Dari kecil, ia selalu semangat membicarakan cita-citanya. Alhamdulillah, hari ini dia resmi mendapatkan gelar dokter spesialis kandungan dan ginekologi.
Bangga? Tentu saja. Orang tua mana yang tidak bangga melihat anaknya lulus dengan lancar. Di salah satu universitas ternama pula. Yang paling aku syukuri, anakku sangat senang dengan jurusan yang diambil. Tidak seperti ayahnya yang selalu mengaku salah jurusan.
Sepuluh menit kemudian, aku sudah siap berangkat. Batik rapi, rambut klimis, sepatu pantofel mengkilap, bahkan mesin mobil sudah dinyalakan. Kurang satu hal. Yaitu istriku. Tidak heran, hal seperti ini sudah berulang kali terjadi.
Aku pun bersantai di mobil sambil mendengarkan penyanyi favoritku sejak masa SMA. Dari dulu, entah kenapa lagu-lagunya Tulus terasa begitu tulus dan lembut di telinga. Berkat lagu ini pula, Aku berhasil melamar istriku dengan mulus. Haha.
“Pa, yuk jalan.” Sapa istriku sembari masuk ke mobil.
“Yakin mau jalan sekarang? Ada yang ketinggalan ga?”
“Aman, Pa. Sudah Aku cek semuanya.” Balas istriku dengan yakin.
“Terus, kok aku telepon dari tadi ga diangkat? Handphone kamu di mana?”
“Wah, iya deh kelupaan. Sebentar ya, Pa. Sebentaar aja.”
“Tuh kan, kebiasaan. Dibilang cek dulu. Buruan gih.”
Perjalanan dari rumah kami ke UNAIR bisa dibilang cukup dekat. Hanya 40 menit kalau naik mobil, sudah termasuk macet. Namun entah kenapa, hari ini perjalanan terbilang cukup lancar. Bahkan menurutku terlalu sepi. “Wah, sepertinya ada yang aneh.” Gumamku.
Tidak terasa, tinggal belokan terakhir menuju Jalan Prof. Dr. Moestopo 47, tempat di mana Fakultas Kedokteran berada. Kami berencana untuk menemui Rania di sana, sebelum menghadiri acara wisuda.
“Ma, coba telepon Nia deh. Tanyain, dia lagi di mana.”
“Oke, sebentar ya, Pa.”
Di sisi lain jalan, terdapat truk sampah yang tengah melaju kencang. Sepertinya sopir truk belum tidur lebih dari 24 jam. Terlihat dari kantung matanya yang cekung menghitam. Kopi yang dibawanya pun sudah tak mempan lagi untuk melawan rasa kantuk yang semakin berat.
Aku yang sedang asik menyetir pun tiba-tiba kaget. Tidak ada sinyal atau pertanda apapun, truk di depanku bagaikan tidak ada pengemudinya. Aku hendak mengerem dan membanting setir. Namun, sudah terlambat.
“BRAKKK!!! PRANGG!!!”
Suara logam bertabrakan diiringi dengan nyaringnya bunyi pecahan kaca memecah kesunyian. Jalanan yang hening seakan berubah menjadi medang perang. Mesin mobil terbakar, bemper penyok, dan darah. Ya, darah. Darah istriku mengalir deras, sepertinya kita sama-sama terlalu syok untuk berteriak.
Aku mencoba untuk bangkit.
“Ma, bangun, Ma! Sadar! Bangun, sayang!” Ucapku lirih, memanggil-manggil istriku yang pingsan.
Namun, apa daya. Kesadaranku ikut memudar. Kepalaku pun berdarah, tangan kananku patah, kakiku remuk terhimpit. Abu-abu. Pandanganku semakin menghitam. Gelap. Padahal aku harus menolong istriku. Aku harus membawanya ke Rumah Sakit. Dan, bagaimana Rania?
--
Tiba-tiba, mataku terbuka. Langit-langit ruangan terasa sangat familiar. Lalu, aku mendengar suara yang tak asing di telinga.
“Pa, bangun, Pa. Udah jam 11 nih. Jadi berangkat ga?”
Di ujung mata, kulihat istriku sedang berdandan di depan cermin dengan raut wajah gembira.
2 notes
·
View notes
Text
Haya, Jalan Berbatu Istanbul & Kucing Jalanan [prologue]
“I sacrifice a lot to come here,”
Treet…treet…treettt.
Getaran kecil daripada telefon bimbit terasa seperti menggegarkan seluruh katil. Perlahan-lahan kelopak mata diangkat, merenung siling kelabu dengan getaran yang masih bergegar di sisinya. Fikirannya kosong, sekosong siling yang menaungi kepalanya saban hari. Siling yang tidak pernah dibersihkan dan dipenuhi sesawang entah berapa generasi. Siling kelabu yang menyaksikan hari-hari dalam hidupnya yang berlalu seperti sebuah filem lama hitam putih yang dimainkan di panggung atau wayang pacak di padang sekolah. Tiada apa yang menarik tentang siling yang ditenung kosong ketika itu, hanya sahaja badannya berat hendak meninggalkan katil besi yang melendut di tengah, juga entah berapa ramai manusia sebelum dia tiba yang pernah meluruskan tulang belakang di katil sama yang menanti masa untuk patah. Lurus atau semakin bengkok?
Treet….treett…treett..
“HAYA!” Pintu bilik kayu yang berlumut dibuka secara paksa daripada luar.
“HAYA!” Seorang perempuan berselendang kuning memasuki biliknya, lalu menarik Haya agar bangun daripada pembaringan. Haya dapat rasa tulang belakangnya seperti di patah-patahkan chiropractic yang belum ditauliahkan di Malaysia. Lurus atau semakin bengkok?
“Haya, Haya…dengar ni,”
Haya merengus, rambut ikal mayangnya mengerbang tidak terurus disebak ke belakang. Dia merenung muka sahabatnya yang terkebil-kebil memandang ke arahnya seperti melihat jembalang.
“Kau nak apa?” suaranya serak, tekaknya kering sekering sungai tembeling di tengah musim kemarau setelah berlalu bah.
“Haya, kau tidur pukul berapa semalam?” Dia menala pandangan ke kiri dan kanan, mengimbas bilik Haya daripada satu sudut ke satu sudut lain. selain daripada stick-on-note yang melata di setiap dinding, kertas atau lebih tepat lagi bahan tesis yang membentuk bukit disatu sudut sudah roboh separuh lalu memenuhi ruang lantai. meja kayu yang sepatutnya cukup besar untuk menelaah dan membuat kerja kini tinggal sepertiga ruang untuk komputer riba serta ruangan menulis, selebihnya dipenuhi buku-buku yang bertanda dengan kertas warna-warni.
“You know I can’t,” perlahan suaranya.
“Haya..,” Telefon pintar Haya yang masih bergetar dicapai daripada sisi. “Umi telefon ni. Kau tak nak angkat ke?” Telefon itu disua tepat ke muka Haya. Haya tidak mengangguk atau menggeleng, sekadar merenung kosong. Menyedari Haya tidak mahu menyambut panggilan itu, telefon dilurutkan ke bawah.
“Are you ok?”
Ok? Perlukah dia ok? Mengapa manusia perlu ok sepanjang masa? sedangkan langit juga menangis apabila awan tidak mampu menampung beratnya beban.
“Kalau aku kata tak, kau nak buat apa?” Haya menguji. Dia tahu wanita berkulit cerah, bermata sepet dan beralis nipis dihadapannya tidak akan meninggalkannya sendiri.
“Wanna talk about it?”
“You know I won’t”
#hanayuriwrite#malaysia#malaynovel#blogging#book blogging#hayajalanberbatuistanbul&kucingjalanan#istanbul#turkiye
0 notes
Text
MANFAAT BUAH NAGA DAN CARA MEMILIH BUAH NAGA
Saat bulan puasa tidak jarang sebagian orang mengalami sembelit dan dehidrasi. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan mengonsumsi buah naga. Kandungan serat dan air yang cukup tinggi dapat mengatasi sembelit dan dehidrasi. Selain maanfaat tersebut masih banyak manfaat lain antara lain :
Meningkatkan kesehatan usus. Melansir dari jurnal Food Chemistry buah naga mengandung prebiotik yang dapat mendorong pertumbuhan bakteri sehat, yaitu bakteri asam laktat dan bifidobacteria. Ini dapat mengurangi risiko infeksi pada saluran pencernaan dan diare.
Mencegah penyakit mata. Beta karoten yang ada di dalam buah naga dapat membantu menjaga kesehatan mata. Yang akan menurunkan risiko penyakit mata, seperti katarak hingga degenerasi makula.
Menjaga kesehatan jantung. Mengonsumsi buah naga membantu terhindar dari penyakit kolesterol, yang akan membuat kesehatan jantung menjadi lebih optimal.
Meningkatkan fungsi otak. Mengonsumsi secara rutin dapat terhindar dari berbagai gangguan kesehatan pada otak yang memicu penurunan kemampuan berpikir atau mengingat. Selain itu juga meningkatkan fungsi otak sehingga akan lebih mudah untuk berkonsentrasi.
Mencegah penyakit kronis. Terpenuhinya kebutuhan antioksidan dalam tubuh mampu menurunkan risiko penyakit kronis. Contohnya seperti kanker, diabetes, radang sendi hingga gangguan jantung. Buah naga yang kaya dengan antioksidan akan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, sehingga mencegah kerusakan sel dan peradangan.
Meningkatkan sistem imun tubuh. Vitamin C dan karotenoid dalam buah naga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mencegah infeksi dengan melindungi sel darah putih dari kerusakan.
Mencegah anemia defisiensi besi. Buah naga adalah salah satu dari sedikit buah segar yang mengandung zat besi. Zat besi juga memainkan peran penting dalam memecah makanan menjadi energi. Selain itu, buah naga juga mengandung vitamin C yang membantu tubuh menyerap zat besi.
Mencegah tanda penuaan dini. Buah naga memiliki kandungan antioksidan yang baik untuk kesehatan kulit. Antioksidan dapat mencegah enzim yang menghambat komponen kulit, seperti kolagen dan asam hialuronat. Selain itu, kandungan vitamin C dalam buah naga juga dapat mencegah munculnya tanda-tanda penuaan dini pada kulit. Dengan begitu, kulit akan terlihat lebih segar dan cerah.
Menutrisi rambut. Kandungan zat besi dalam buah naga mampu menutrisi rambut sehingga menjadi lebih sehat dan membuat aliran darah yang membawa oksigen mencapai folikel rambut. Hasilnya, rambut akan lebih lebat dan sehat.
Meningkatkan kesehatan tulang. Kandungan magnesium pada buah naga sangat baik untuk mengoptimalkan kesehatan tulang. Dengan kondisi tulang yang kuat, maka tubuh terhindar dari berbagai gangguan kesehatan, seperti osteoporosis hingga patah tulang.
Itulah beberapa manfaat buah naga, namun terkadang dalam memilih buah naga yang matang sedikit membingungkan. Berikut ini adalah beberapa cara memilih buah naga yang matang :
Perhatikan warna kulit. Pilihlah yang memiliki warna kulit yang cerah dan merata. Hindari buah naga yang memiliki noda hitam atau bercak berwarna pucat walaupun ukurannya kecil, terlihat seperti bekas kena air panas (water soaked), karena buah naga akan cepat busuk.
Perhatikan jarak sisik naganya. Jangan pilih yg sisiknya rapat, pilih yg agak renggang sebagai ciri kematangan panen. Karena apabila sisiknya rapat, berarti buah dipanen saat belum tua di pohon (berarti masih akan ada rasa kecut/sedikit asam saat dimakan). Maka dari itu pilih buah dengan sisik naga yg jaraknya cenderung jauh dan lebar dengan sisik lainnya. Buahnya biasanya manis karena dipanen saat sudah tua di pohon.
Sentuh Kulitnya. Kita tidak bisa menentukan buah kenyal atau tidak kecuali dengan dipijat, namun jangan lakukan hal ini karena buah yang tidak akan dibeli tersebut akan mudah busuk dan merugikan penjual. Pilihlah buah naga yang kokoh, keras dan tidak lunak.
Perhatikan Bagian Pangkalnya. Lihat bagian pangkal/bawah buah naga, biasanya terdapat bekas potongan panen. Pilih yang masih berwarna hijau, jangan layu/coklat/kering. Kalau masih hijau segar, menandakan buah belum lama dipanen, sehingga memungkinkan buah bisa disimpan lebih lama.
Pilih Buah yang Beratnya Ideal. Hindari memilih buah naga terlalu besar, karena banyak petani menggunakan hormon giberellin untuk memacu pembesaran buah. Sebaiknya pilih ukuran normal, jangan memilih yang bobotnya 900-1kg /buah.
Varietas Buah Naga. Kenali jenis buah naga yang diinginkan. Ada dua varietas utama buah naga yaitu buah naga merah dan buah naga putih. Kedua varietas ini memiliki karakteristik kematangan yang sedikit berbeda. Tetapi mayoritas yang beredar di pasaran adalah Super Red (Hylocereus Polyrhizus), biasanya untuk buah naga putih (Selenicereus Undatus) berbentuk lebih lonjong, kulit lebih mengkilap, dan lebih mahal.
1 note
·
View note
Text
Model Rambut Ikonik Leia Organa.
Model rambut ini pertama kali muncul dalam film Star Wars IV: A New Hope (1977). Gaya khas Leia Organa ini yang pada perkembangannya menginspirasi model rambut space bun. Mulanya, gaya ini dipopulerkan oleh suku Hopi, salah satu suku Indian, di Arizona lho!
Model rambut ini Leia yang ini digunakan pada film Star Wars V: The Empire Strikes Back (1980) (Foto: Shutterstock)
Pada produksi keduanya, Star Wars kembali menghadirkan Leia Organa dengan model rambut braided bun. Gaya ini dikenakan oleh pemeran Lieutenant Connix—yang merupakan anak kandung pemeran Leia—di tayangan perdana Star Wars: The Last Jedi sebagai persembahan untuk mendiang ibunya.
Tip editor: Agar rambut hasil lebih rapi dan licin, pastikan rambutmu terjaga kelembapannya. Hal ini sangat krusial saat mencoba gaya kepang rambut. Cara lainnya adalah dengan memberikan sedikit air pada rambut atau gunakan Sunsilk Soft and Smooth Vitamin pada rambut setengah basah, dari bagian tengah hingga ujung rambut. Hasilnya rambut menjadi tidak mudah patah dan hasil kepang lebih rapi!
0 notes
Text
"Bila waktunya langit memanggilmu pulang, wahai mentari"
Sudah hampir satu tahun sejak aku kala itu memberanikan diri untuk jatuh cinta lagi. Sudah hampir 10 bulan sejak aku menyatakan perasaanku. Sudah hampir 9 bulan sejak aku mendapatkan penolakan.
"Aku nggak tahu, mengapa aku menangis, Na."
"Ya, karena kamu patah hati, A."
Validasi itu menyadarkanku bahwa aku telah patah hati, dan itu sangat menyakitkan.
Aku tidak memiliki gambaran akan bagaimana kehidupanku selanjutnya setelah tahun baru kala itu. Yang aku tahu, aku hanya melanjutkan hidup sembari berharap dan berdoa bahwa luka itu akan segera sembuh. Sembari menangisi momen itu.
Waktu berlalu dan aku belum juga beranjak dari perasaan itu. Meskipun sering absen, aku masih berdoa untukku dan untuknya. Merengkuh semua kenangan yang tidak seberapa itu.
Aku bertanya-tanya, kapan ya, aku move on?
Kukira, aku akan move on ketika aku mengenal sosok baru. Pada awalnya, memang demikian. Namun sepertinya, aku hanya mencari sosok beliau pada orang lain, yang mana tidak aku temukan.
Pada saat aku mengira bahwa perasaan ini akan bertahan lebih lama lagi, aku baru menyadari bahwa perasaan itu telah memudar ... Dia tidak mengiginkanku, sekalipun aku sangat menginginkannya — pada saat itu.
Kesabaran akan berbuah manis, bukan? Namun agaknya, bukan kesabaran seperti ini yang berbuah manis. Pada situasi ini, perbedaan antara kesabaraan dan kebodohan bagaikan dibatasi oleh sehelai rambut yang kusut.
Ayolah, aku memang sabar, tapi aku bukan orang bodoh.
Dan memudarnya perasaan itu telah menyibak apa yang seharusnya ada di antara kami sejak dulu: pertemanan; tidak kurang dan tidak lebih dari itu.
Meskipun aku mungkin masih berdoa untuknya, tapi aku sudah tidak lagi memiliki perasaan yang sama.
Dan hari ini, aku menyambut perayaan mati rasa.
1 note
·
View note