#qs al-anfal
Explore tagged Tumblr posts
Text
Iman artinya yakin atau percaya kepada hari akhir hari pembalasan, dan Inilah ciri-ciri orang yang beriman dan yang tidak beriman.
Yang pertama ciri orang yang beriman ialah mereka yang ketika di ajak ngobrol tentang Allah mengenai Islam hatinya akan bergetar merespon atau sefrekuensi tertarik, dan apalagi di kasih taukan ayat Qur'annya akan menambah kuat imannya, dan menambah kuat yakinnya. Sehingga dirinya akan senantiasa tetap bertawakal hanya kepada Allah SWT dalam kondisi apapun itu.
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِ ذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَا دَتْهُمْ اِيْمَا نًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,"(QS. Al-Anfal 8: Ayat 2)
Yang kedua ciri orang yang tidak beriman ialah mereka yang tidak mengimani atau menyakini kepada hari akhir hari pembalasan. Dan disaat di ajak ngobrol tentang Allah mengenai Islam atau Qur'an, membuat hatinya menjadi kesal, ngga merespon ngga tertarik bahkan ngantuk. Dan apabila ngobrolin sesembahannya yang disebut kesukaannya atau hobinya hatinya spontan akan berubah merasa sangat senang, gembira dan tertarik merespon nya.
وَاِ ذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَحْدَهُ اشْمَاَ زَّتْ قُلُوْبُ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِا لْاٰ خِرَةِ ۚ وَاِ ذَا ذُكِرَ الَّذِيْنَ مِنْ دُوْنِهٖۤ اِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَ
"Dan apabila yang disebut hanya nama Allah, kesal sekali hati orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat. Namun apabila nama-nama sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka menjadi bergembira."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 45)
Disini kita akan mengetahui jawabannya masing-masing, karena yang mengetahui hanya diri kita dan Allah.
10 notes
·
View notes
Text
Tahukah Anda Ayat Al-Qur'an yg sering dipakai/dibaca oleh Mujahidin sblm menembak Tentara dan kenderaan Zionis ?
"Dan bukan engkau yg melempar ktka engkau melempar, tetapi Allah yg melempar.
(Allah berbuat demikian utk membinasakan mereka)
~QS. Al-Anfal:17~
❤️🇵🇸
8 notes
·
View notes
Text
"dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana"
- QS Al Anfal : 63
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Selama hidup didunia ada beragam aktivitas dan beragam pula interaksi dengan manusia, sebab itulah manusia itu dikatakan makhluk sosial.
Dari ragam interaksi manusia dengan manusia lainnya memberikan ragam bentuk , warna dan massa. Bertahan lama ataupun sebentar, lurus dan berliku atau cerah dan suram menjadi hal yang sepertinya semua pernah mengalaminya.
Interaksi dengan manusia sering terjumpai dalam bentuk aktivitas sama yang terhimpun dalam suatu kegiatan, baik itu kegiatan bermasyarakat terkhusus sebagai mahasiswa disuatu organisasi yang memiliki tujuan dan arah gerak yang sama.
Dalam berhimpun disuatu interaksi manusia didalam sebuah organisasi, ada kala nya terjadi interaksi yang kurang satu frekuensi yang terlihat dari lusuh, compang camping atau terkoyak oleh hal-hal kecil atau interaksi terasa hampa yang tanpa tau apa penyebabnya.
Hingga suatu waktu mulai sadar dan mencari cara bagaimana interaksi ini bangkit kembali, menjadi solid dan dalam satu frekuensi yang sama, sehingga perlahan memperbaiki hubungan yang merenggang.
Kitapun mulai menyusun berbagai macam program ; gathering, healing, upgrading, dan sejenisnya. Beberapa program tersebut terbukti mampu merekatkan kembali hubungan yang sempat merenggang. Tetapi, efeknya tidak begitu lama. Mengapa ? Padahal sudah sering melaksanakan agenda yang membuat hubungan menjadi semakin dekat.
Dalam sebuah kajian tadabbur Quran, ada dalam satu hari kajiannya membahas tentang ayat dalam Qur'an yaitu ayat solidaritas
"dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana" - QS Al Anfal : 63
Dari kajian yang mentadabburi ayat diatas menjawab pertanyaan tentang permasalahan yang sedang terjadi. Sebuah perenungan bahwa yang memiliki hak untuk mempersatukan hati mereka semua adalah Allah, bukanlah manusia. Meskipun beragam program jalan-jalan bersama atapun tukar hadiah dan semacamnya. Tetap saja yang memiliki hak prerogatif itu Allah. Dan pada ujungnya akhir semua ini berada di tangan Allah.
Jika demikian, maka yang bisa kita maksimalkan sebagai bentuk ikhtiar adalah keimanan kita.
Dan jika kita merasa hubungan atau interaksi dengan manusia terasa renggang dan hampa tanpa ada sebabnya, bisa jadi karena iman kita yang lemah, hati kita tidak baik baik saja. Apa kabar ruhiyah kita, bagaimana kondisi pekanan kita atau kita sudah terlalu jauh dari Allah?
Maka, yang harus dilakukan sekarang perbaiki hubungan dengan Allah, kembalilah dengan jiwa yang tenang dalam dekapannya, jika sudah terlalu jauh hubungan dengan Allah, tak perlu berputus asa, sebab jalan menuju Allah itu selalu terbuka.
Semoga Allah senantiasa menjaga kita semua, kitapun menjaga iman dengan maksimal menghimpun hati kita semua umat muslim untuk saling terikat dalam ridhoNya.
-Abubua
5 notes
·
View notes
Text
Kita seringnya hanya fokus pada rasa sakit hati kita karena merasa di zhalimi orang lain. Istighfar atas buruknya perilaku orang lain terhadap kita, tapi lupa istighfar saat kita jengkel dan marah, kitapun sedang menolak kejadian yang ditetapkan Allah untuk kita, lupa bahwa semua terjadi sudah atas izin Allah Azza Wa Jalla.
Ada pembelajaran yang memang kita butuhkan melalui peristiwa tersebut. Kitapun TANPA DISADARI mungkin sering menyakiti orang lain, dijadikan corong pembelajaran buat orang lain mendewasakan hatinya.
Maafkan dan ambillah hikmah dari mereka yang sudah memberikan pelajaran hidup. . .
Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar As-Syinqity pernah mengatakan:
Tidaklah hati seorang hamba selalu beristigfar melainkan akan disucikan.
Bila ia lemah, maka akan dikuatkan
Bila ia sakit, maka akan disembuhkan
Bila ia diuji, maka akan diangkat ujian itu darinya.
Bila ia kalut, maka akan diberi petunjuk
Dan bila ia galau, maka akan diberi ketenangan.
Sepeninggal Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, Istighfar merupakan satu-satunya benteng aman yang tersisa untuk kita dari adzab Allah. . ”Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS. Al-Anfal: 33). ㅤㅤ Ibnu katsir -rahimahullah - berkata:
Barangsiapa yang menghiasi dirinya dengan amalan ini, yaitu memperbanyak istigfar, maka Allah akan mempermudah rezekinya, memudahkan urusannya dan menjaga kekuatan jiwa dan raganya.
Ibnul Qayyim - rahimahullah - mengatakan, . “Bila engkau ingin berdo'a, sementara waktu yang kau miliki begitu sempit, padahal dadamu dipenuhi oleh begitu banyak keinginan, maka jadikan seluruh isi do'amu istigfar, agar Allah memaafkanmu. Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan dipenuhi oleh-Nya tanpa engkau memintanya.
Ya Allah.. Sesungguhnya engkau Maha pemaaf, mencintai kemaafan, maka ampunilah kami. . Mari memperbanyak istighfar. Wallahu a'lam.
2 notes
·
View notes
Text
Seperempat Abad : Petunjuk
Aurora
Aku menghempaskan tubuhku ke kursi, sambil sedikit meregangkan badan. Pandanganku tertuju pada tumpukan buku di meja kerjaku. Kuambil salah satu di tumpukan paling atas. Aku memperbaiki posisi duduk dan juga posisi kerudungku. perlahan kubuka halamannya, kemudian membacanya.
“Pas sekali”, gumamku dalam hati.
Di usia seperempat abad ini banyak sekali keputusan yang harus segera diambil. Namun, masalahnya aku tidak tau mana yang terbaik. Aku tidak biasa mengambil keputusan. Seringkali, aku hanya mengambil keputusan-keputusan yang mudah. Bukan keputusan-keputusan yang benar-benar aku inginkan. Padahal aku tahu betul, bahwa tidak ada keputusan besar yang tidak melalui proses khawatir, takut, resah dan jatuh juga bangun. Pasti tidak mudah untuk membuat keputusan-keputusan besar. Namun, aku amat takut salah jalan. Aku amat takut gagal. Sehingga, selama ini aku memilih pilihan yang cenderung mudah, meskipun itu adalah pilihan dari orang lain atau orang kebanyakan.
Namun, diskusiku dengan teman sekantor tadi, membuahkan satu pemahaman baru bagiku. Bahwa semua keputusan itu tidak tepat. Setiap keputusan memiliki masalah dan resiko nya masing-masing. Cara menjalaninyalah yang membuatnya tepat. Menjalaninya dengan lapang, menerima segala resikonya, tidak menyalahkan orang lain, tidak selalu merasa sebagai korban dan belajar pada setiap prosesnya.
“Aku harus berani membuat keputusan. Tidak bisa seperti ini terus”, batinku.
Aku menghela nafas. Pandanganku masih tertuju ke satu kalimat.
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, kami akan memberikan kepadamu Furqaan (Kemampuan memilah kebaikan dan keburukan)...(Qs Al-Anfal :29)
Aku membaca penjelasan lebih dalam. Furqaan. Kemampuan memilah mana yang bermanfaat mana yang tidak. Mana yang baik mana yang terbaik. Mana yang lapang mana yang paling lapang.
“Adalah firasat” begitu ujar Syaikh Utsaimin. Kemampuan melihat tanda-tanda yang amat samar.
“Bukankah, dalam mengambil keputusan, aku memerlukan firasat untuk memilah melalui tanda-tanda samar yang Allah titipkan? dan dengannya aku bisa memilih pilihan yang dapat ku jalani resikonya. Pilihan yang aku dapat menanggung konsekuensinya” ujarku. Seolah menemukan apa yang aku cari selama ini.
Selanjutnya, dijelaskan beberapa contoh beberapa orang terdahulu yang tatkala hadapkan pada peristiwa, mereka seolah tahu masa depan hanya dari firasatnya saat melihat tanda -tanda yang amat samar.
Ya Allah, karuniakanlah petunjuk, taqwa, hati yang cukup dan kekayaan pada pada hati. Agar aku dapat memilih dengan tepat. Sesuatu - maupun seseorang.
Aku menutup laptopku memasukanya dalam tas dan bergegas meninggalkan meja kerjaku. Tanpa kusadari, ada sepasang mata yang mengamatiku dari kejauhan.
****
“aamiin”
Yogyakarta, 15 September 2023
#kelasmenulis2023
4 notes
·
View notes
Text
Nikmat Itu Bisa Hilang | Adab Penuntut Ilmu dan Adab Para Ahli Ilmu
beberapa adab menuntut ilmu:
mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu -> diniatkan untuk mencari wajah Allaah dengan ikhlas.
berdoa memohon ilmu yang bermanfaat -> ya Allaah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat dan aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat.
tidak boleh sombong dan tidak boleh malu dalam menuntut ilmu.
seni melihat -> yang membuat berat suatu masalah bukan sepenuhnya karena masalah itu. tetapi bagaimana cara kita melihat suatu masalah.
miskin adalah ujian. kaya juga ujian. ujian kekayaan belum tentu semudah ujian kemiskinan, justru ujian kekayaanlah yang sangat melalaikan.
ketika kita diberikan kekayaan tapi tidak bisa mensyukuri atau memanfaatkan dengan benar, kita bisa terjerumus dalam penyakit hati yang namanya kufur nikmat, angkuh, ingin dipuji orang, riya', melampaui batas.
QS. Al-Anfal Ayat 47, "dan janganlah kamu seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang (ria) serta menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Allah meliputi segala yang mereka kerjakan."
ketika kita tidak bisa mensyukuri dan menggunakan kita secara benar, maka hati-hatilah. -> engga tahu cara berinteraksi dengan nikmat tuh yang menimbulkan kehancuran.
jangan cuma mikir "bagaimana cara jadi orang kaya/sukses/pinter?" -> jarang diantara kita berfikir dan belajar berinteraksi atas kenikmatan yang kita dapatkan.
belajarlah cara berinteraksi dengan kenikmatan.
justru setelah mendapatkan kenikmatan, akan muncul PR yang lebih sulit atau berat banget. why? karena kita mudah banget terlena atas nikmat, banyak diantara manusia yang tidak bisa berinteraksi dengan kenikmatan.
ambil pelajaran dari kisah Qarun dan Fir'aun.
lihat orang kaya di zaman Rasulullah, mereka beribadah apple to apple dengan orang-orang fakir. mereka sholat dan puasa seperti orang-orang fakir yang ahli ibadah. mereka justru memiliki kelebihan dalam segi harta. mereka bisa haji, bisa umroh.
tapi Allaah maha adil, Allaah menghisab sesuai seberapa Allah berikan.
apabila anda melihat seseorang ingin menyaingi anda dalam urusan dunia, maka kalahkan dia dalam urusan akhirat.
kalo kita udah ngaji bertahun-tahun, tapi orientasi kita masih harrta dunia, urusan dunia, kekayaan dunia adalah kenikmatan mutlak. -> maka ketika kita kaya/miskin, berarti kita belum memiliki ilmu yang bermanfaat.
QS. Al-Anbiya : 35, tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
semoga kita dilindungi dari fitnah harta. aamiin..
“Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat”. (HR Tirmidzi 2499, Shahih at-Targhib 3139)
setan itu mempunya alat berburu dan jebakan. jadi, kita (sebagai manusia) tuh dianggap buruannya setan. diantara jebakan setan adalah kufur nikmat, salah berinteraksi, tidak menunaikan hak atas nikmat yang diberikan Allaah, dan selalu mengikuti hawa nafsu. selain itu, berbangga-bangga atas pemberian Allaah -> belajar tawadu.
belajar menegvaluasi diri, muhasabah diri, dan mengajak keluarga kita dalam kebaikan.
semakin besar kenikmatan, maka semakin besar konsekuensi kita untuk bersyukur. jangan merasa sudah menang setelah memiliki kenikmatan lebih dari aspek-aspek kehidupan yang kita miliki.
kita akan ditanya sama Allaah atas kenikmatan yang telah diberikan-Nya. semua akan dimintai pertanggungjawaban. maka, kita sangat perlu meminta bimbingan kepada Allaah atas harta yang melimpah atau kenikmatan yang diberikan oleh Allaah.
ketika kita sedang mendapatkan ujian atau kekurangan, mudah bagi kita memohon kepada Allaah. sedangkan ketika nikmat dari Allaah melimpang, sedikit dari kita yang bersyukur.
sebatas nikmat saja itu bukanlah reward dari Allaah. baru bisa dinilai menjadi kenikmatan yang sebenar-benarnya jika dapat dimanfaatkan dengan baik dan mampu kita sikapi sesuai koridor syariat dari Allaah.
hati kita itu sangat lemah atas fitnah dunia. thats why kita perlu menjaga lingkungan, meminta tolong kepada Allaah untuk dijaga hatinya, minta petunjuk sama Allaah.
ilmu itu bukan banyaknya meriwayatkan, tetapi ilmu adalah rasa takut kepada Allaah.
[sesi tanya jawab]
bagaimana cara meningkatkan seni melihat suatu masalah, apakah cukup dengan datang ke majelis-majelis ilmu? || seni melihat suatu objek/kejadian atau masalah (mau seberat apapun masalah itu, hati kita tetap tenang) itu dari 3 unsur. apa aja tuh? (1) melihat dengan nama-nama dan sifat-sifat Allaah. nama dan sifat Allaah yang apanih yang cocok buat menghadapi atau sesuai dengan masalah kita. tauhid asmaul husna itu harga mati. tauhid -> dasar hidup kita. (2) melihat dari sisi perintah dan larangan Allaah. begitu ketemu ujian, yg harus dibenak kita adalah apa perintah dan larangan Allaah ketika menghadapi ujian itu. bertanyalah pada ahli ilmu jika kita nggatau (pentingnya belajar). ketika ada ujian, jangan fokus atas HAK saja, tapi juga melihat KEWAJIBAN kita. kalo kita fokus sama HAK saja, yaa nanti perasaan dan pikiran kita kacau. jangan bawa hawa nafsu kita, tapi berdasarkan perintah dan larangannya Allaah. (3) melihat dari janji Allaah dan ancama dari Allaah. yang kita lihat itu janji dan ancama Allaah, bukan janji-janji manusia. kembalikan kepada Allaah, yakinkan dan mantabkan hati sesuai syariat Allaah. pertolongan Allaah itu dekat. || sejarah itu akan mengulang dirinya sendiri -> sunnah Allaah tidak pernah berubah. || akhirat itu lebih baik daripada dunia -> gausah takut ketika kita dijatuhkan atau difitnah, anggap aja transfer pahal mereka yang memfitnah atau transfer dosa-dosa kita ke mereka, stay calm sis! ada Allaah. || kita babak belur bukan karena masalah, tapi kitalah yang miskin ilmu sehingga tidak bisa melihat masalah secara benar atau sahih.
bagaimana bentuk bersyukur itu? || (1) mengucap syukur dengan lisan. (2) bersyukur dengan hati. meyakini bahwa segala nikmat bersal dari Allaah, sehingga makin mencinta sama Allaah. (3) dengan perbuatan, dengan cara menggunakan nikmat itu dalam jalan yang Allaah ridha.
ada seseorang yang cerita baru mikir keras, berfikir kerjaan apa yang bisa segea kaya, gimana solusinya? || semua tergantung atas way fighternya. kita tuh kaya tujuannya buat apa, kalo tujuannya buat dunia maka akan menjadi boomerang. sedangkan kalo kita ingin kaya agar mendapatkan kemudahan dalam menggapai akhirat (menjalankan rukun islam). contoh: pengen kaya biar bisa haji, bangun masjid, sedekah (way fighter) -> tapi Allaah akan tetap menguji. seseorang yang beriman akan tetap diuji atas keimanannya tersebut.
barakallahu fiikum.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
Malang, 1 Januari 2023 | 11.09 wib
8 notes
·
View notes
Text
Olahraga obrol
Tadi pagi diskusi cukup dalam dengan my twin temen sebangku waktu kelas XII, partner olahraga beberapa pekan terakhir (baru beberapa kali sih). Iya, olahraganya 30 menit, tapi ngobrol diskusinya bisa sampai 1 jam wkwk. Dua kali lipatnya. Dari topik yang ringan sampai cukup berat. I got some point of what we discussed this morning.
Hidup tuh kan memang banyak ujian ya, apalagi untuk kita sebagai manusia. Allah juga udah bilang negesin di QS Al Ankabut ayat 2, yang mungkin udah pada familiar dengan terjemahannya, “Apakah manusia menduga bahwa mereka dibiarkan mengatakan ‘kami beriman’ sementara mereka belum diuji?” Nah loh, belum lagi di ayat lain Allah juga bilang, bahwa kita akan diuji dengan keburukan dan bahkan kebaikan (QS Al Anbiya: 35), ketakutan, kelaparan, dan kekurangan harta sebagaimana disebut dalam QS Al Baqarah: 155. Selain itu ada juga disebutkan bahwa harta dan anak-anak (kelak) bisa menjadi cobaan (QS Al Anfal: 28).
Tapi kali ini bukan untuk membahas tentang semua hal di atas yang berpotensi menjadi ujian dalam hidup, karena sudah pasti aku tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk mengulasnya. Kali ini lebih kepada, ternyata, sikap kita terhadap segala hal potensi-potensi masalah ujian itu, pada akhirnya mengelompokkan kita manusia pada beberapa golongan (golongan ini bukan terkait kasta, status, dll ya), di antaranya sebagai berikut:
Ada yang, mereka orang-orang yang udah tau nih, ke depan itu berpotensi akan menghadapi ujian dari hasilnya mengidetifikasi masalah pada waktu sekarang, lalu kemudian dengan mantap maju terus pantang mundur, tentu dengan upaya mitigasinya, sekecil memikirkan jalan keluarnya dari sekarang kira-kira nanti akan gimana menghadapinya. Ibarat mau ujian tapi sudah siap dengan persiapan yang matang, sudah belajar sebelumnya. Jadi gak akan kaget-kaget amat atau gak terlalu bingung harus apa jika nanti di kemudian hari di hadapkan pada situasi masalah atau ujian tersebut. Orang-orang yang mindful, open-mind dan suka dengan tantangan barang kali termasuk golongan ini.
Kedua, ada golongan atau tipe orang-orang yang saat mereka sudah tau apa saja potensi-potensi atau sumber-sumber masalah dalam hidup mereka nantinya, tapi memilih “mengikuti ujian” namun dengan tanpa persiapan. Mereka yang sedari awal cenderung berpikir “gimana nanti” dibanding “nanti gimana”. Jadinya ya, bingung nanti menghadapinya, karena minim referensi. Sebenarnya gak salah sih, pun upaya mitigasi yang saat ini kita siapkan misalnya, hanya sebatas sesuai dengan variabel-variabel yang ada dan kita ketahui saat ini. Variabel-variabel yang ada nanti ya beda lagi, jadi dipikir nanti aja. Agaknya ada yang berpikir seperti itu.
Ada juga mereka yang ketika sudah tau apa yang menjadi potensi-potensi ujiannya di kemudian hari, alih-alih berusaha menghadapinya, mereka memilih menghindar. Langsung menilai diri sendiri gak mampu, menilai masalah-masalah yang entah nanti di depan itu tidak akan fit dengan kapasitas diri. Alhasil menawar, cari jalan yang lain misalnya. Belum juga masuk ruang ujian, malah muter balik, wkwk. Ternyata ada lho yang begitu.
Terakhir, adalah orang-orang yang sejauh mereka menjalani hidup ini, mereka sadar betul bahwa mereka sulit mengidentifikasi hal-hal yang akan menjadi potensi masalah atau ujian yang akan mereka hadapi. Kesulitan menemukan celahnya karena merasa semua baik-baik saja, aman atau bahkan terlampau sempurna. Walaupun mereka begitu, tetapi mereka juga sadar untuk menyerahkan segala sesuatunya itu kepada sang pencipta. Mereka sadar mereka sulit mengidentifikasi dan akhirnya membuat mereka berpikir berarti mereka akan diuji dengan segala sesuatu yang sifatnya unexpected. Akan diuji pada sesuatu yang belum pernah terbayang sebelumnya. Terbayang saja belum, apalagi memikirkan mitigasinya. Tapi mereka memilih berpasrah, apapun soal ujiannya, hayuk aja, semoga bisa melaluinya. Ada, ada yang seperti itu.
Kalau katanya Ust. Salim A. Fillah, ”Masalah itu sudah diukur bukan untuk menguji kemampuan kita, masalah diberikan Allah untuk menguji kemauan kita. Mau gak kembali kepadaNya? Mau gak mengandalkan Dia? Mau gak mendekat kepadaNya? Mau gak untuk terus berkomunikasi dengan Dia?”
.
Kalau kamu tipe yang mana?
2 notes
·
View notes
Text
Join Zenless Zone Zero with Tsukishiro Yanagi, the deputy leader of Hollow Special Operations Section 6! Beneath her ordinary office lady exterior lies a meticulous, emotionally intelligent big sister to the team.
3K notes
·
View notes
Text
FUTUR
Dalam sebuah sesi tanya jawab di sebuah tausiyah disebutkan salah satu hal untuk mengatasi futur adalah dengan membaca Al-quran :')
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,"
(QS. Al-Anfal : 2)
4 notes
·
View notes
Text
cinta itu sama kayak rezeki
poin kajian ustad nuzul hari ini lumayan mengena di pikiranku. judul episode ini adalah "ingin jatuh hati? inilah resepnya". mungkin ini pernah diutarakan sama ustad, agak lupa, tapi rasanya tidak asing dengan konsep yang dijelaskan ustad, tapi di satu sisi terasa baru, fresh di telingaku hingga aku ngerasa ada di aha moment.
episode kajian ini masih membahas hadist Abu Hurairoh (Riyaadhush Shaalihiin, Bab 46, Hadits ke-381) tentang tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naunganNya pada hari di mana tidak ada lagi naungan kecuali naunganNya. Ustad ngejelasin kalau Allah itu membagi-bagikan rasa cinta sebagaimana Allah membagi-bagikan rezeki. rasa cinta yang kita rasakan dan orang lain rasakan itu berasal dari Allah. Allahlah yang memberikan rasa cinta kita kepada pihak lain, seperti firman Allah dalam qs Al Anfal ayat 63 : dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana.
kenapa kita suka, sayang, cinta dengan orang lain, ya itu karena kuasa Allah, Allah yang ngasih rasa itu ada dalam hati kita. saling menyayangi, untuk menyatukan hati mereka, untuk membuat mereka saling mencintai kita tidak akan mampu menyatukan hati mereka. Kenapa? karena Allahlah satu-satunya yang bisa menyatukan hati hati mereka. Allahlah yang memberikan rasa cinta ini makanya kalau kita ingin dicintai oleh orang yang mencintai Allah dan mencintai orang yang mencintai Allah berdoalah kepada allah minta rasa cinta minta rasa cinta.
0 notes
Text
"Dialah yang memanggil jiwamu di malam hari, mengetahui apa yang telah kamu kerjakan di siang hari, kemudian membangkitkan kamu di siang hari hingga telah sempurna waktumu. Hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan, lalu diberitakan-Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
(QS. Al-Anfal 6:60)
1 note
·
View note
Text
Doa di Ramadhan
Ringkasan singkat kajian sebelum tarawih oleh Ustadz Nur Ikhsan. Barakallahu fiikum, ustadz. T.T
Ada sahabat yang bertanya kepada Rasulullah saw, "Bagaimana jarak Allah swt, jauh (fanunadiihi) atau dekat (fanunajiihi)?". Jika Allah jauh, maka kita akan memanggilnya dengan lantang berteriak, jika Allah dekat, maka kita akan bermunajat berbisik padaNya.
Allah swt banyak memberikan schreenshoot pertanyaan dalam ayat-ayat Al Quran. "yas aluunaka anil anfal, yas aluunaka anil ahillah, dst". Setiap pertanyaan tsb pasti Allah menjawabnya dengan "Qul' (katakanlah) Hanya satu pertanyaan yang diabadikan dalam Al Quran, tapi dijawab langsung oleh Allah swt, dalam QS. Abaqarah ayat 186 di tengah ayat yang ngomongin tentang shaum ramadhan.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.".
... fa inni qariib.. (maka sesungguhnya Aku dekat). Tidak ada Qul. Hikmah:
Qul artinya ada jarak penanya dan yang ditanya. Maka, Allah ingin menunjukkan bahwa Ia dekat. dan Allah sendiri yang menjawab sebelum Rasulullah saw menjawab.
Allah swt akan memberi pada oang yang meminta saat dia meminta. UNIKNYA: Allah mendahulukan kata "Ujiib" (Allah akan kabulkan doa yang mau berdoa jika ia mau berdoa). Pada realitanya, harusnya doa dulu, baru diijabah. Tapi, disini Allah kabulkan dulu. ASAL orang tsb DOA. Hal ini yang membuat Umar bin Khattab mengomentari ayat ini: "Saya tidak gelisah dengan ijabah doa dari Allah, saya gelisah ketika saya tidak berdoa". Yang menggerakkan lisan kita untuk meminta, adalah Allah swt. Jika Allah swt memudahkan kita untuk berdoa, tandanya Allah mau memberi. "Kenapa gak langsung kasih aja?" Supaya kita dapat pahala ibadah berdoa. Karena doa menunjukkan kita butuh Allah.
Allah swt pasti akan kabulkan doa, sesegera mungkin atau selama apapun itu. Contoh yang disegerakan doanya adalah Iblis yang minta dipanjanagkan umurnya sampai kiamat. Padahal posisinya dia habis merendahkan Adam as dan tidak mau sujud padanya. Tapi, Allah swt segera kabulkan. Maka, jangan putus asa yaa pas doa. Iblis aja dikabulin. Contoh yang diijabah dalam waktu lama 1000 tahun adalah doa nabi Ibrahim as. Agar ada anak keturunannya yang membacakan dan mengajarkan kitab Allah swt, yakni Nabi Muhammad saw. Maka, Rasulullah saw pernah berkata, bahwa dia adalah jawaban doa Nabi Ibrahim as setelah membangun Ka'bah bersama Ismail (Al Baqarah 129).
Kenapa Allah swt lama menjawab doa kita? Allah swt bilang pada malaikat, "Karena Aku suka mendengar suara rintihan doa mereka". Maka, jika Palestina belum diberikan kemerdekaan, doa-doa kita yang dirindukan Allah swt. Allah swt tahu kapan waktunya yang tepat untuk Palestina merdeka dan Allah swt ingin agar kita merintih meminta doa-doa padaNya.
Perhatikan doa ketika mau berbuka shaum ramadhan. Jangan lupa doa saat sebelum berbuka karena tak terbantahkan ijabnya!
0 notes
Text
Kajian Wanita (83)
Drama Ibu Rumah Tangga Setelah Lebaran
Dalam hadists riwayat bukhari, Fatimah pernah mengeluh tentang apa yang beliau rasakan. Fatimah mendapat kabar bahwa Rasulullah mendapatkan tawanan, lalu Fatimah berinisiatif mendatangi Rasulullah. Tapi beliau tidak bertemu dengan Nabi SAW. Fatimah bertemu dengan Aisyah, dan menceritakan pekerjaannya yang banyak. Ketika Rasulullah pulang, Aisyah menyampaikan pada Nabi SAW kedatangan Fatimah. Kemudian Nabi mendatangi Fatimah. Nabi megatakan pada Fatimah dan Ali, "Maukah kalian aku beri tahu pilihan yang lebih baik dari kalian minta? Kalau kalian ingin istirahat atau hendak tidur, maka bertakbirlah 34 kali, bertasbilah 33 kali, dan bertahmidlah 33 kali. Karena resep ini lebih baik daripada yang kalian minta."
Dalam riwayat fatimah mengatakan, "Aku tidak pernah merasa lelah setelah menerapkan resep dari ayahku ini".
Hadist ini memberi pelajaran bahwa dzikir bukan hanya menguatkan jiwa tapi juga menguatkan fisik. Jika hati tidak diisi dengan dzikir, maka akan rusak.
Apakah kita tidak boleh mempekerjakan pembantu? dalam kitab fikih diperbolehkan. Tapi Rasulullah tidak memberiikan asisten rumah tangga yang seperti diminta putrinya, dengan tujuan maslahat yang lebih besar.
Libatkan hati kita saat berdzikir kepada Allah.
Resume tanya jawab:
Ibadah diterima jika dilakukan dengan ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah. Amal yang berkualitas akan berdampak bagi hati seseorang. (QS Al Anfal:24). Jika belum ikhlas dengan kedzaliman suami, maka perbaiki kualitas amalan dan sambutlah seruan Allah dan Rasul-Nya lebih maksimal lagi.
0 notes
Text
Dimabuk cinta karena Allah
Pernah gaksih ngalamin dimabuk cinta? Yang sampe gaada logika gitu, yang kalo disebut namanya langsung bergetar hatinya. Bahasa gaulnya melting atau meleyot~
Eh! ternyata, itu salah satu indikator iman loh. "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal," (Qs. Al Anfal : 2)
Biasanya hati bakal bergetar ketika disebut nama si doi. Nah, kalo disebut nama Allah bergetar gak?
Hati-hati! Bergetarnya hati adalah indikator iman. Jika bergetarnya hati ketika disebut nama doi, tapi gak bergetar ketika disebutkan nama Allah. Bisa jadi selama ini kita menuhankan doi, bukan menuhankan Allah.
Naudzubillahimindzalik 😭
Wallahualam bissawab 🙏
0 notes
Text
Allah Yang Mempersatukan.
Meskipun jutaan pasang mata memandangku. Meskipun ribuan hati memberikan perasaannya kepadaku. Sesungguhnya mata dan hatiku hanya tertegun kepadamu. Aku mencintaimu, dengan segala kekurangan dan kelemahanmu.
Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku. Kesedihanmu adalah kesedihanku. Dan aku memilihmu, dengan harapan kepada-Nya kaulah nasibku.
dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana. (QS. Al-Anfal : 63)
0 notes
Text
Hati ini milik-Nya.
See? Perihal hati, Allah Sang Maha Raja yang mengatur. Siapa kita mau menyalahkan rasa yang hadir? padahal tugas kita hanya menyikapinya sebagai ujian, dan meminta kepadaNya agar meneguhkan hati kita senantiasa terpaut kepada Allah, jalan kebaikan dan agama ini🤍
Kunci keistiqamahan adalah meminta pertolonganNya. Maka mintalah kepada Allah. sebab untuk istiqamaah kita hanya kuat 1% - laa haulaa walaa quwwata illa billah 99%.
Cikarang, 10 Agustus '23 || 02.52 || Tadabbur Qs. Al-Anfal : 24
0 notes
Text
Video yang menyentil
aku berterimakaih kepada temanku yang mengirimkan video salah satu penceramah Indonesia (ust. Adi Hidayat)
inti dari ceramah yang disampakan adalah
“Saat ketika gelisah daripada beradu argumen atau menyebarkan permaslahan buat status d medsos kenapa tidak dialihkan dengan wudhu membaca Al quran?” ini jaminan, walau Allah belum memberi solusi tapi hati cukup tenang” Orang yg mendengarkan Al quran ada kekuatan dalam jiwanya.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS Al Anfal 8:2) Kalau tidak sempat baca, dengarkan murotal, ingin tenang? memberikan ketenangan dalam jiwa.
iyaa, dan sebelumnyapun saya setiapkali sedang merasa gundah, sedih, bahkan takut saya mendengarkan murotal. Alhamdulillah, dengan mendengarkan ceramah in saya seperti dikuatkan kembali, disadarkan kembali. bahwa Allah itu selalu ada bagi hambanya, pertolongan Allah itu dekat, kama sadarilah dan selalu ingatlah kepada Allah.
La Tahzan Innallaha Ma’ana “Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita” :)
0 notes