#qiyamullail
Explore tagged Tumblr posts
salafiway · 20 days ago
Text
Tumblr media
‏فكرة لقيام الليل
3 notes · View notes
ummutsatsa · 2 years ago
Photo
Tumblr media
#qiyamullail #repentance https://www.instagram.com/p/CoaNGzbvBty/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
yunusaziz · 24 days ago
Note
Kak, Assalamualaikum..
Aku izin bertanya yaaa, makasiih banyak sebelumnya
Kak, aku udah selesai sama pertanyaan-pertanyaan kaya, "kenapa sih aku yang ginii" "kenapa ginii? Kenapa gituuuu"
Setelah sekian lama sempet terpuruk, aku berhasil keluar dari kungkungan pemikiran yang bikin aku jauh dari Allah.
Tapi jujur aku bingung mulai dari mana. Hafalan acak acakan, se sulit itu bangun malam, berat banget sholat (masih dipaksain karena setakut itu jauh lagi dari Allah) cuman masih seberat itu. Ibadah sunnah juga sebolong-bolong itu.
Kalau boleh minta saran dari Kakak, langkah awal untuk mulai apa ya Kak? Aku ngerasa ngos ngos an banget
Makasih banget ya Kak..
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Kefuturan itu adalah tabiat setelah beramal, biasanya muncul tatkala kita terlalu berlebihan dalam mengerjakan sesuatu (ifrath) termasuk ibadah sekalipun. Itulah kenapa Allah lebih suka amalan yang even itu sedikit, dari segi jumlah, tetapi memiliki konsistensi dalam pengerjaannya.
Untuk memulai kembali, setidaknya kita harus memahami bahwa kembali pada kondisi ideal itu butuh waktu, dan nggak bisa dipaksa. Sama halnya kita membangun atau mengganti habbit lama butuh proses yang nggak sebentar, harus ada persistensi dan konsistensi.
Oleh karenanya, memahami konsep jika tidak bisa semua, jangan tinggalkan semuanya. Maksudnya bagaimana, jika misal kita belum bisa mengerjakan sholat rawatib 10/12 maka setidaknya jangan sampai ada sholat wajib yang terlewat tanpa sholat rawatib sekalipun.
Dalam konteks tahajud, misal susah untuk bangun di sepertiga malam terakhir bisa dimulai dulu dari sholat witir selepas sholat isya/sebelum tidur, kalau masih kuat sholat sunnah qiyamullail, dsb. Termasuk dalam konteks tilawah maupun murojaah. Intinya harus dipaksa.
Sembari kita berikhtiar, juga minta ampun sama Allah barangkali sebab beratnya kita mengerjakan amal sholih karena dosa kita di masa lalu, maka sediakan ruang selepas sholat untuk muhasabah, diingat kira-kira ada nggak ya kesalahan yang belum tertunaikan haknya baik kepada sesama atau ke Allah.
Wallahua'lam.
10 notes · View notes
sorotbalik · 2 years ago
Text
Serial Tadzkirah—Generasi Ruhbanul-lail
Berbicara mengenai kiprah emas perjuangan Islam, maka ada 3 faktor yang tidak dapat dipisahkan, yaitu : 1) Figur Qiyadah (pemimpin), 2) Narasi yang bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, dan 3) Kualitas para Jundiyah (SDM yang dipimpin).
3 hal tersebut setidaknya faktor yang tidak pernah abstain dalam kiprah kemenangan Islam. Pada tulisan ini saya akan garisbawahi pada poin ketiga, kualitas jundiyah (SDM).
Berangkat dari latar belakang kiprah kegemilangan Islam di zaman Rasulullah. Salah satu rahasia sahabat mudah dipimpin dan sigap dalam menyambut seruan adalah kejernihan hati yang mereka miliki. Sebab pada hati yang bersih, lenyaplah semua penyakit hati yang akan merusak suasana komitmen dan tatanan dalam amal jama'i.
"Bak panglima perang di siang hari, dan rahib (pendeta) di malam hari." begitulah generasi mereka disifatkan. Mereka adalah panglima-panglima bagi dirinya sendiri, bukan hamba nafsu yang akan mengarahkan jasad tanpa kendali.
Mereka juga adalah barisan yang istimewa yang terkecuali dari sifat ammaratu bissuu', seperti yang digambarkan Allah Swt dalam firman-Nya, "Sesungguhnya jiwa itu memerintah pada keburukan, kecuali (jiwa) yang dirahmati oleh Rabb-ku.." (QS. Yusuf : 53)
Mereka mengikat nafsu mereka dengan 'azam (tekad kuat), karenanya ibadah yang paling berat dan sulit sekalipun, berubah menjadi yang paling dicintai oleh mereka. Mereka selalu menghidupkan binar ibadah malam mereka, sholat yang paling berat ujiannya (baca : sholat tahajud) hampir-hampir tidak mereka tinggalkan.
Betapa esensialnya bagi mereka bahwa malam adalah waktu terbaik dalam bermunajat sekaligus bermuhasabah atas aktivitas siang hari mereka. Bagi mereka, manis dan kelezatan munajat sulit dirasakan selain ketika qiyamullail. Karenanya, Muhammad bin Siiriin mengatakan, "Qiyamullail harus dilakukan, meskipun hanya sebatas memerah susu onta."
Qiyamullail adalah kesehatan bagi tubuh, sinar dalam hati, cahaya pada wajah, kekuatan mata dan seluruh anggota tubuh. Seseorang mu'min ketika qiyamullail hatinya akan senang, dan bila ia tertidur dari melakukan wirid hariannya, hatinya sedih, seolah ia kehilangan sesuatu. Kehilangan sesuatu yang mengandung manfaat paling besar.
Begitulah kunci dari kualitas SDM di zaman Rasulullah, yang kiprah perjuangan mereka tidak akan pernah lekang dan habis dimakan zaman. Kisah-kisah heroik mereka bukan tanpa sebab, semua mereka ikhtiarkan dari bagaimana menjaga kualitas amal-amal ruhiyah mereka.
Sekarang jika kita refleksikan pada barisan perjuangan aktivis dakwah hari ini, bagaimana kualitas kita dalam menjaga malam-malam kita? Berapa banyak malam yang terlewat dalam sepekan tanpa adanya ikhtiar-ikhtiar mengetuk pintu langit? Coba renungkan!
59 notes · View notes
menuliskankembali · 1 year ago
Text
Ada kalimat bagus yang saya dapat dari artikel di Medium,
"You write a lot every day; well, you are a writer. You read every day; well, you are a reader. So, your body will help and support what you repeatedly do."
Jadi, badan kita sebenarnya otomatis akan mensupport kita untuk melakukan sesuatu yang sudah secara berulang kita lakukan. Tidak heran jika ada yang betah membaca al-Qur'an 5 Juz tiap hari tanpa lelah, karena memang tubuhnya sudah ringan untuk melakukan hal tersebut. Justru menjadi tidak nyaman jika tidak melakukannya.
Perjuangannya adalah di tahap awal pembentukan habit itu sendiri. Butuh kedisiplinan dan dorongan yang kuat supaya tubuh kita terbiasa dengan habit baru.
Bahkan jam tidur pun demikian. Seseorang yang biasa bangun untuk qiyamullail jam 4 pagi misalnya, badannya akan langsung otomatis bangun pada jam tersebut tanpa ada alarm atau tanpa ada yang membangunkannya. Bahkan meskipun dia baru tidur beberapa jam. Hal ini dikenal juga dengan irama sirkadian atau jam biologis tubuh.
@menuliskankembali | 1445
2 notes · View notes
sizu14-blog · 23 days ago
Text
DAY 8 SPIRITUAL BLESSINGS
Well membicarakan mengenai spiritual blessings, cukup membingungkan. Begitu banyak nikmat iman, Islam, yang Allah Subhanahu wata a'laa berikan buat diriku. Perjalanan spiritual ku juga tidak mudah sampai dititik ini. Walaupun aku merasa diri versi terbaik dalam artian sisi spiritual ku di tahun 2015. Dan di 10 tahun setalahnya aku berusaha menjadikan versi terbaik ku. Saya aku tuntun dalam hal-hal Sunnah yang aku jalan kan:
1. Membaca Alquran setiap hari
2. Zikir pagi dan petang
3. Sholat Dhuha dan tahajud
dibagian yang aku harus berjuang adalah bangun malam sholat tahajjud. Sisi spiritualitas seperti qiyamullail yang aku butuhkan sekarang. Banyak yg hanya ku munjadkan kepada Tuhan. Perlu bercengkrama untuk membicarakan masa depan ku akan seperti apa dan hari kematian akan seperti apa. Banyak sekali pertolongan Allah yang ku butuhkan untuk perlu mencapai ketenangan dunia dan akhir hidup yang Husnul khatimah.
Aku bersyukur versi terbaikku sudah mulai berlangsung dan masi berjuang untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bismillah ya Zu Lo bisa Lo mampu mencapai ridho Allah dan menyandang gelar umatnya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam aamiin yaa Allah 🤲
date 01/14/25
#21DaysGratitudeJournaling
#SunnaMadrasa
#Sunnapersecond
1 note · View note
ospenor · 1 month ago
Text
Saya sudah bertekad untuk memanfaatkan liburan dengan beberapa kegiatan positif, diantaranya : Muraja'ah Al-Qur'an, Istiqomah Qiyamullail, Belajar Motor & Lebih Terbuka.
Tapi pas mulai dijalani, ternyata tidak berjalan sesuai rencana.
Apa sebabnya ya?
0 notes
smqazi · 2 months ago
Text
Guide to QiyamullLail - What, Why and How To Perform It
QiyamulLail literally means standing during the night or, in this case, standing and performing prayers to Allah (Subhanahu wa Ta’ala).
Guide to QiyamulLail Night Prayer
 l be free from any harm and viruses.
Make Istighfar
After finishing your night prayer, complete it with your most sincere istighfar. In Surah Ale ‘Imran between verse 15 to 17, Allah (Subhanahu wa Ta’ala) mentioned that “For those who fear Allah will be gardens in the presence of their Lord beneath which rivers flow, wherein they abide eternally, and purified spouses and approval from Allah (Subhanahu wa Ta’ala)” to a few groups of people, and one of those that Allah (Subhanahu wa Ta’ala) highlighted are “those who seek forgiveness before dawn”
الصّابِرينَ وَالصّادِقينَ وَالقانِتينَ وَالمُنفِقينَ وَالمُستَغفِرينَ بِالأَسحارِ
˹It is they˺ who are patient, sincere, obedient, and charitable, and who pray for forgiveness before dawn
WHAT IF I FIND IT HARD TO WAKE UP FOR QIYAMULLAIL?
In a hadith, the Prophet (SallAllahu ‘alaihi wa Salam). said:
“Whoever gets up at night and says:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ. الْحَمْدُ لِلَّهِ، 
وَسُبْحَانَ اللَّهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه
And then says: “O. Allah! Forgive me,” he will be forgiven. Or if he makes du’a to Allah, he will be responded to and if he performs ablution (and prays), his prayer will be accepted. 
(Sahih Al-Bukhari)
In this short Hadith, there are multiple merits that we can achieve. First, we can utter the above mentioned Dhikr. Secondly, we can make our Du’a and thirdly, seek His forgiveness (Istighfar).
If you find it hard to get out of bed, this Dhikr is the best to start with. You can recite the Dhikr even when you don’t have your Wudu’ (ablution) or while still lying in bed.
And if we have the extra boost, why not continue with the night prayer or better known as Qiyamullail? Wouldn’t we want all our sins to be forgiven and our Du’a to be answered?
Once we are used to waking up at night for spiritual devotion, let us take this opportunity to wake up in the middle of the night to perform Qiyamullail.
May this article inspire us to get closer to Allah by doing Qiyamullail. Let set some time, perhaps before we have our Sahur to perform the night prayer. May we be among those whom the Prophet s.a.w. mentioned:
مَن قَامَ رَمَضَان إِيمَانًا وَاحتِسَابًا، غُفِر لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنبِهِ
“Whoever prays during the night in Ramadan out of sincere faith and seeking its reward from Allah, will have all of his previous sins forgiven.” 
(Sahih Al-Bukhari)
 And Allah (Subhanahu wa Ta’ala) knows the Best.
0 notes
drmaqazi · 5 months ago
Text
Guide to Qiyamullail - What, Why and How To Perform It
Qiyamullail literally means standing during the night or, in this case, standing and performing prayers to Allah (Subhanahu wa Ta’ala)
Guide to Qiyamullail Night Prayer
l be free from any harm and viruses.
Make istighfar
After finishing your night prayer, complete it with your most sincere istighfar. In Surah Ali Imran between verse 15 to 17, Allah (Subhanahu wa Ta'ala) mentioned that “For those who fear Allah (Subhanahu wa Ta'ala) will be gardens in the presence of their Lord beneath which rivers flow, wherein they abide eternally, and purified spouses and approval from Allah (Subhanahu wa Ta'ala)” to a few groups of people, and one of those that Allah highlighted are “those who seek forgiveness before dawn”
الصّابِرينَ وَالصّادِقينَ وَالقانِتينَ وَالمُنفِقينَ وَالمُستَغفِرينَ بِالأَسحارِ
˹It is they˺ who are patient, sincere, obedient, and charitable, and who pray for forgiveness before dawn
 WHAT IF I FIND IT HARD TO WAKE UP FOR QIYAMULLAIL?
 In a hadith, the Prophet (SallAllahu 'alaihi wa Salaam)  said:
“Whoever gets up at night and says:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ. الْحَمْدُ لِلَّهِ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه 
And then says: “O. Allah! Forgive me,” he will be forgiven. Or if he makes du’a to Allah (Subhanahu wa Ta'ala), he will be responded to and if he performs ablution (and prays), his prayer will be accepted. 
(Sahih Al-Bukhari)
In this short hadith, there are multiple merits that we can achieve. First, we can utter the above mentioned Dhikr. Secondly, we can make our Du'a and thirdly, seek His forgiveness.
If you find it hard to get out of bed, this Dhikir is the best to start with. You can recite the Dhikr even when you don’t have your Wudu'(ablution) or while still lying in bed.
And if we have the extra boost, why not continue with the night prayer or better known as Qiyamullail? Wouldn’t we want all our sins to be forgiven and our Du'a to be answered?
Once we are used to waking up at night for spiritual devotion, let us take this opportunity to wake up in the middle of the night to perform Qiyamullail.
May this article inspire us to get closer to Allah (Subhanahu wa Ta'ala) by doing Qiyamullail. Let set some time, perhaps before we have our Sahur to perform the night prayer. May we be among those whom the Prophet s.a.w. mentioned:
مَن قَامَ رَمَضَان إِيمَانًا وَاحتِسَابًا، غُفِر لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنبِهِ
“Whoever prays during the night in Ramadan out of sincere faith and seeking its reward from Allah, will have all of his previous sins forgiven.” 
(Sahih Al-Bukhari)
 And Allah (Subhanahu wa Ta'ala) knows the best.
0 notes
xatskee · 8 months ago
Text
Tumblr media
#QuoteOfTheDay (20240614):
“Di saat-saat tergelaplah kita menemukan kekuatan terbesar kita.”
Moment tergelap bisa berarti denotatif: malam hari, atau bermakna konotatif: kala kita sedang terpuruk. Jika dipadukan, kita bisa menemukan kekuatan luar biasa bila kita bisa bangun di akhir malam, saat kebanyakan orang masih tertidur, untuk shalat, mengadu, menemukan sandaran kepada Dzat Yang Maha Pemurah yang sengaja turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa hamba-hamba-Nya (lihat al-Bukhari: 5846)
Nabi ﷺ bersabda, "Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu ia memohon kebaikan kepada Allah 'Azza Wa Jalla baik kebaikan dunia maupun akhirat, kecuali Allah memperkenankannya. Demikian itu terjadi pada setiap malam." (Muslim: 1259). Inilah perkataan Nabi kita yang jujur lagi benar ucapannya. Ayo bangun, dan raih kekuatan baru untuk esok yang lebih baik.
#in #thedarkest #moments #that #we #find #our #greatest #strengths #qiyamullail #tahajjud #JumuahMubaraka
Telegram Channel: https://t.me/x_QoTD
1 note · View note
pemburuberkah · 10 months ago
Text
Tentang Ulul Albab hlm 79
Ulul Albab kata ustadz Salim A Fillah dalam bukunya lapis lapis keberkahan, ia yang menjadikan sholat malam sebagai dermaga tempat melabuhkan semua lelah dan mengadukan segala kesah.
Dihabiskannya tumpukan keluh. Diderai deraikan himpitan duka. Dihimpunnya segala sakit dan sedihnya, ditumpahkan habis dalam sujudnya.
Maka Qiyamullail menjadi pengisi tenaga untuk tersenyum disiang panas, sebab malam telah menyembuhkan luka untuk kembali berbagi di terik hari, sebab malam telah membasahi persediaan kasihnya.
0 notes
learn-on-journey · 10 months ago
Text
Sekuat Apa Kita Pasca Ramadhan
Berpuasa, tilawah, bersedekah, menyegerakan shalat 5 waktu dan shalat sunnah yang mengiringinya, menghidupkan malam dengan qiyamullail. Segala ketaatan ini terasa mudah kami lakukan ya Allah di bulan muliamu, Ramadhan.
Sekarang bulan mulia itu telah pergi. Syaithan telah terlepas dari belengguannya. Makin menggoda seruan-seruan maksiat.
Ya Allah, kuatkan kami, kami berlindung kepada-Mu dari godaan syaithan terkutuk. Audzubillahiminasyaitonirojim.
Yaa Muqollibal quluub, tsabbit qolbii 'alaa diinik. Wahai Dzat yang Maha membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu.
0 notes
catatanbalqis · 10 months ago
Text
I'tikaf
Sejak kecil, aku dan saudara-saudaraku terbiasa beri'tikaf bersama. Bagiku, ini adalah memori masa kecil yang indah. Berangkat malam-malam dengan segudang perbekalan, sampai di masjid langsung mencari spot untuk menggelar bed cover, berkenalan dengan anak-anak kecil lain, lalu tertidur di tengah gemuruh lantunan ayat suci Al-Qur'an.
Ayah dan Ibu tidak pernah memaksa kami untuk ikut, ataupun untuk beribadah di masjid. Kami cukup ikut saja dan sekadar "pindah tidur". Menonton orang-orang Sholat Qiyamullail hingga berjuz-juz. Bangun pagi buta untuk beribadah. Namun, memori itu terpatri hingga kami tumbuh dewasa sehingga ramadhan tanpa i'tikaf rasanya seperti pecel tanpa bumbu. Ada yang kurang.
Seiring bertambah dewasa, butuh waktu bagiku untuk benar-benar memahami esensi dari i'tikaf. Awalnya, aku sekadar pergi ke masjid, membaca 1-2 juz, lalu tidur dan sahur di sana. Proporsi waktu bersama gadget masih cukup besar. Kenyamanan untuk beristirahat masih jadi target utama. Belakangan, aku baru paham bahwa tujuan i'tikaf adalah menghidupkan malam. Bagaimana agar sisa-sisa malam ramadhan ini dilalui dengan optimal. Poin utamanya adalah beribadah dan berdo'a. Mengejar malam lailatur qadar. Berusaha sesedikit mungkin tidur.
Ternyata pola seperti ini tidak hanya kudapati pada i'tikaf, namun juga ibadah-ibadah lainnya. Ayah dan Ibu membiarkan kami untuk menemukan kenyamanan dalam beribadah terlebih dahulu, lalu mencari sendiri esensinya seiring waktu berjalan. Walaupun pada beberapa kesempatan aku merasa kehilangan momen ibadah di tahun2 SMP/SMA, aku juga sadar apabila dari awal kami langsung dipaksa untuk memahami semua hal, besar kemungkinan kami justru berontak dan kehilangan kenyamanan itu.
0 notes
kalibrasirasakafs · 10 months ago
Text
Mengeja Rasa Tulisan Sang Kyai*
Mana Munajatmu
Membaca judul tulisan Kyai ini seketika membuatku tertunduk malu.
Allahumma, betapa hina diri ini...
Berapa dasawarsa menjadi hamba, betapa tak eloknya cara kami meminta.
Selayak anak kecil yang tanpa malu meminta ini dan itu...
Seolah terlupa, ruang dzikir dan munajat itu telah Allah sediakan untuk manusia. Minimal 5x shalat fardhu dalam sehari semalam.
Bukankah shalat itu sepenuhnya adalah doa dan pinta? Bukankah AlFatihah dalam setiap rakaat menghimpun pujian sekaligus sebaik2 permintaan??
Bahkan Allah sediakan sepertiga malam terakhir sebagai waktu istimewa untuk bermunajat?
Pantas saja Rasulullah sampai bengkak telapak kaki beliau karena kecintaan beliau pada qiyamullail.
Pantas saja, dalam sebuah riwayat Beliau memerintahkan Bilal mengumandangkan adzan dengan diksi istimewa :
"يا بلال أرحنا بالصلاة..."
"Wahai Bilal, istirahatkan kami dengan shalat"
Sesungguhnya shalat adalah rehat. Dan sepenggal waktu setelahnya adalah momen emas untuk berdzikir berdoa.
Kalau sudah begitu rupa Allah memfasilitasi.
Maka,
"Mana Munajatmu, Wahai hamba?"
اللهم أعنّا على ذكرك و شكرك و حسن عبادتك
"Ya Allah, bantu kami agar senantiasa berdzikir mengingatMu, bersyukur (atas nikmat dari)Mu, dan beribadah(menyembah)Mu dengan baik "
Aamiin.
^UmmAhmad^
*sebuah pengingat diri sendiri
0 notes
menuliskankembali · 1 year ago
Text
Jika firman Allah ingin kokoh dalam dirimu, korbankan waktu dan dirimu untuk qiyamullail. Murojaah dan tadabbur ayat-ayat yang telah engkau hafal.
Faedah dari al-jadwal
@menuliskankembali | 1445
1 note · View note
muhammadsyarifalkafeel · 1 year ago
Text
Ibnul Qayim rahimahullah berkata,
Ada empat hal yang bisa mendatangkan rejeki,
Qiyamullail (shalat malam)
Memperbanyak istighfar di waktu sahur.
Membiasakan sedekah.
Berdzikir di awal pagi dan sore hari.
(Zaadul Maad 4/378)
0 notes