#punya sendiri
Explore tagged Tumblr posts
Text
“Kamu tidak sendiri” itu tidak tepat. Yang paling tepat adalah Kamu selalu sendiri dan harus mengandalkan dirimu sendiri.
Kamu punya dirimu sendiri, berdiri dikakimu sendiri, dan kamu memutuskan kemana kamu akan pergi.
Kamu tidak punya siapapun dan bukan punya siapapun.
Orang lain hanya datang dan pergi, terkadang sedikit peduli tapi selebihnya? Mereka sibuk dengan masalah mereka sendiri.
Jadi, Kamu milikmu sendiri, andalkan dirimu sendiri.
Tidak apa apa; kamu lahir sendiri, mati pun akan sendiri. Sendiri tidak apa apa.
#sendiri#lahir#mati#sepi#kesepian#bisa sendiri#mandiri#punya sendiri#tidak apa apa#hidup#ekspektasi#sedih#senja#istimewa
47 notes
·
View notes
Text
Tennotober Day 3 - Decade
Around 7 or 8 years ago, my high school friends introduced me to this game. Fun fact, I was never into online games until they poisoned me with Warframe.
Words cannot express how much I love this game and how much it has given me hope. Words cannot express how much Warframe has motivate and inspire me.
#so because I can't properly talk about it I'm gonna ramble about it in Indonesian in the tags lol#semuanya karena grup SMK gw yang tbh udah nggak kontakan lagi#mereka semua udah nggak main kecuali gw#semenjak itu gw main sendiri.. begitu gw akhirnya punya temen waktu kuliah semester 5 gw seneng banget bisa experience wf bareng temen lagi#game ini juga bikin semua perasaan dari hati keluar dan ngeliatin personaliti asli kita seclan qkwkwkwk#gw bahagia bisa ngikutin cerita mereka dari 7 tahun lalu#baper kesel seneng semua dapet#dari kecil gw sulit punya temen tapi game ini lumayan ngebantu ngubah gw#agak mengsedih ya lol#volt warframe#tennotober 2023#warframe
50 notes
·
View notes
Text
Berapa Biaya untuk Membuat Lapangan Tenis dari KFI Sport
Mengapa Membuat Lapangan Tenis?
Manfaat Memiliki Lapangan Tenis Sendiri Memiliki lapangan tenis pribadi di rumah adalah impian bagi banyak orang, terutama bagi penggemar olahraga ini. Dengan lapangan tenis sendiri, Anda tidak hanya bisa berlatih kapan saja, tetapi juga bisa menjadikan olahraga ini sebagai aktivitas keluarga. Bayangkan, setiap sore Anda dan keluarga bisa bermain tenis tanpa harus pergi jauh.
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Namun, sebelum memutuskan untuk membuat lapangan tenis, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Anda perlu memperhatikan ukuran lahan, jenis permukaan yang ingin digunakan, serta anggaran yang tersedia. Semua faktor ini akan mempengaruhi biaya total pembuatan lapangan tenis Anda.
Estimasi Biaya Pembuatan Lapangan Tenis
Rincian Biaya Pembuatan
Biaya pembuatan lapangan tenis bervariasi tergantung pada banyak faktor. Rata-rata, Anda mungkin memerlukan antara IDR 100 juta hingga IDR 300 juta untuk biaya pembuatan. Ini termasuk biaya bahan, tenaga kerja, dan peralatan.
Biaya Renovasi Lapangan Tenis Jika Anda sudah memiliki lapangan tenis tetapi ingin melakukan renovasi, biaya yang diperlukan biasanya lebih rendah. Biaya renovasi bisa berkisar antara IDR 50 juta hingga IDR 150 juta, tergantung pada tingkat kerusakan dan jenis perbaikan yang dibutuhkan.
Kontraktor Pembuatan Lapangan Tenis Profesional
Kriteria Memilih Kontraktor Memilih kontraktor yang tepat adalah langkah penting dalam pembuatan lapangan tenis. Pastikan kontraktor memiliki pengalaman dan portofolio yang solid. Selain itu, cek juga testimoni dari klien sebelumnya agar Anda lebih yakin dengan pilihan Anda.
Daftar Kontraktor Terpercaya KFI Sport adalah salah satu kontraktor terpercaya dalam pembuatan lapangan tenis. Mereka memiliki tim ahli yang siap membantu Anda dari awal hingga akhir proses pembuatan. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi KFI Sport di WhatsApp sini.
Jenis-Jenis Material untuk Pembuatan Lapangan Tenis
Permukaan Lapangan Ada beberapa jenis permukaan lapangan tenis, antara lain tanah liat, beton, dan rumput. Setiap jenis memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi permainan. Misalnya, lapangan tanah liat lebih lembut dan ramah bagi sendi, sementara lapangan beton lebih tahan lama.
Bahan Berkualitas dari KFI Sport KFI Sport menawarkan berbagai pilihan material berkualitas untuk pembuatan lapangan tenis. Menggunakan bahan berkualitas akan memastikan lapangan Anda tahan lama dan nyaman untuk digunakan.
Estimasi Waktu Pembuatan Lapangan Tenis
Proses Pembuatan Umum Proses pembuatan lapangan tenis umumnya memakan waktu sekitar 2 hingga 4 minggu. Namun, waktu ini bisa bervariasi tergantung pada ukuran dan jenis permukaan yang dipilih.
Faktor yang Mempengaruhi Waktu Pembuatan Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi waktu pembuatan termasuk cuaca, kesiapan bahan, dan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Pastikan Anda merencanakan dengan baik agar proses pembuatan berjalan lancar.
Berapa Lama Proses Pembuatan Lapangan Tenis?
Estimasi Waktu dari Awal hingga Selesai Secara keseluruhan, proses pembuatan lapangan tenis bisa dibagi menjadi beberapa tahap: perencanaan, persiapan lahan, pemasangan permukaan, dan finishing. Setiap tahap membutuhkan perhatian dan waktu yang berbeda-beda.
Tips Mempercepat Proses Pembuatan Untuk mempercepat proses, Anda bisa bekerja sama dengan kontraktor yang berpengalaman dan memastikan semua bahan tersedia sebelum memulai. Rencanakan setiap detail dengan seksama untuk menghindari keterlambatan.
Peralatan dan Biaya Pembuatan Lapangan Tenis
Peralatan yang Diperlukan Untuk pembuatan lapangan tenis, Anda akan memerlukan berbagai peralatan seperti alat pengukur, pemadat tanah, dan alat pemasangan net. Pastikan Anda memiliki semua peralatan yang diperlukan agar proses pembuatan berjalan lancar.
Estimasi Biaya Peralatan Biaya peralatan bisa bervariasi, tetapi biasanya berkisar antara IDR 10 juta hingga IDR 30 juta. Ini tergantung pada jenis peralatan yang digunakan dan apakah Anda membelinya baru atau menyewanya.
Desain Lapangan Tenis Modern
Keuntungan Desain Modern Desain lapangan tenis modern tidak hanya fungsional tetapi juga estetis. Lapangan yang dirancang dengan baik akan meningkatkan pengalaman bermain dan membuatnya lebih menarik.
Menggabungkan Fungsionalitas dan Estetika Saat merancang lapangan tenis, penting untuk menggabungkan fungsionalitas dengan estetika. Anda bisa mempertimbangkan penambahan elemen seperti pencahayaan atau area duduk untuk menciptakan suasana yang nyaman.
Membangun Lapangan Tenis Mini: Estimasi Biaya
Kelebihan Lapangan Mini Lapangan tenis mini adalah pilihan yang baik jika ruang terbatas. Kelebihannya, Anda masih bisa berlatih dan bermain dengan nyaman tanpa membutuhkan banyak ruang.
Rincian Biaya untuk Lapangan Mini Biaya pembuatan lapangan tenis mini biasanya lebih rendah, berkisar antara IDR 50 juta hingga IDR 100 juta. Ini termasuk biaya material, tenaga kerja, dan peralatan.
Kesimpulan
Membuat lapangan tenis adalah investasi yang sangat berharga bagi penggemar olahraga ini. Dengan perencanaan yang baik dan pemilihan bahan serta kontraktor yang tepat, Anda bisa memiliki lapangan tenis impian dengan biaya yang sesuai anggaran. Untuk informasi lebih lanjut dan estimasi biaya, hubungi KFI Sport melalui WhatsApp di sini.
Kontak
Jangan tunda lagi! Dapatkan konsultasi gratis dan estimasi biaya pembuatan lapangan tenis di daerah Anda. Hubungi KFI Sport melalui WhatsApp di atau klik https://wa.me/6281380351143, untuk memulai proyek Anda!
FAQ
Berapa biaya rata-rata untuk membangun lapangan tenis? Biaya rata-rata untuk membangun lapangan tenis berkisar antara IDR 100 juta hingga IDR 300 juta, tergantung pada jenis material dan desain.
Apakah material mempengaruhi biaya pembuatan? Ya, jenis material yang digunakan akan sangat mempengaruhi biaya pembuatan lapangan tenis.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun lapangan tenis? Waktu yang dibutuhkan untuk membangun lapangan tenis biasanya antara 2 hingga 4 minggu, tergantung pada kompleksitas proyek.
Apakah saya bisa membangun lapangan tenis sendiri? Jika Anda memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang konstruksi, Anda bisa mencoba membangun sendiri, tetapi disarankan untuk melibatkan kontraktor profesional.
Mengapa penting menggunakan kontraktor profesional? Menggunakan kontraktor profesional akan memastikan lapangan tenis Anda dibangun sesuai standar dan dalam waktu yang efisien.
#Bahan Terbaik untuk Pembuatan Lapangan Tenis Berkualitas#Berapa Biaya untuk Membuat Lapangan Tenis#Tips dan Trik Pembuatan Lapangan Tenis yang Efisien#Kontraktor Pembuatan Lapangan Tenis Profesional#Jenis-Jenis Material untuk Pembuatan Lapangan Tenis#Langkah-Langkah Pembuatan Lapangan Tenis Profesional#Pembuatan Lapangan Tenis Mini: Estimasi Biaya#Mau Punya Lapangan Tenis Sendiri? Ini Biayanya!
0 notes
Text
Welcome 29 tahun
#entah tahun keberapa juga masih jomblo hahahha#Gue jomblo karena pilihan hidup gue sendiri#Gak kepikiran punya pacar#Happylifeyipiw
0 notes
Text
RELA HATI
Aku sebenarnya dah lama baca cerita-cerita sumbang mahram ni dalam paper. Tapi semuanya kes di paksa, terpaksa atau pun cam kes rogollah. Apa yang aku nak cerita ni, berlaku pada diri aku tapi dalam sukarela. Aku anak ke 3 dari 4 orang adik-beradik. Anak lelaki tunggal. Yang sulung, kak long, kedua, kak ngah, ketiga, aku dan keempat ucu. Parents aku ni, jarang sangat ada kat rumah, maklumlah, papa ada bisnes sendiri dan selalu out station. Mama lak, kakitangan kerajaan tapi orang berpangkat juga, selalu gak takder kat rumah.
Kak long lak, study kat IPTA dan ucu duduk asrama di ting. 3. Yang tinggal kat rumah selalunya aku, angah dan orang gaji. Aku dengan angah ni memang rapat dari kecik lagi. Lagi lah pulak kalau masa sekolah aku dengan angah jer sekolah biasa, along dengan ucu duk asrama. Aku sekarang umur 18, tengah tunggu nak sambung study lah lepas SPM ni. Angah lak umur 20 tahun tengah study kat kolej swasta.
Aku dengan angah ni memang rapat giler. Bilik aku dengan angah ni sebelah2 dan we all share satu bilik air. Kira kalau nak masuk bilik angah ikut bilik air bolehlah. Bayangkanlah sebelum ni, angah selalu lepak dalam bilik aku dan kadang-kadang kalau waktu pagi angah mesti kejut aku tido dan sambil kacau aku tido, dia tido sebelah aku.
Waktu tuh aku pakai short jek tanpa underwear (jarang pakai underwear kalau kat rumah) dan angah ni, kadang-kadang pakai baju kelawar, kadang-kadang pakai short dengan t-shirt, kadang pakai t-shirt besar. Tapi apa yang aku tau, angah tak pernah pakai bra, sebab aku selalu rasa breast angah bila dia baring sebelah aku. Masa tuh, aku takder pikir apa pun, stim pun tak, maklumlah, tengah mengantuk, lagipun, akak aku sendiri. Memang innocent habis lah. So, selalu lah adegan aku tersentuh breast angah atau angah tersentuh batang aku. Tapi takder apa berlaku, biasa jek.
Lagipun batang aku masa tuh dalam keadaan normal (kecut)..hehehe... Nak di jadikan cerita, satu hari tu, hari selasa kalau aku tak silap dalam bulan 2 lepas aku tengok vcd blue (pinjam dari member) kat tingkat atas. Aku tak kisah sangat, sebab orang gaji aku kalau lepas tengahari memang tak naik atas dah. Dia naik pagi jek ambil baju kotor atau sapu2.
Angah lak, hari isnin dengan selasa memang full day dia kat kolej. Hari rabu jer dia kelas sampai tghari. Dok syok tengok vcd tu, dah nak habis dah pun, batang pun tengah menegak keras.
"haahhh... tengok apa tuuu" sergah angah dari belakang.
perkhhh.. berderau darah aku sampai terus kecut batang yang tegak keras tadi. " err.. errr..." belum sempat aku cakap, angah mencelah.
" alaaa... angah tau... dah dekat 2 minit angah kat belakang acik tadi" cakap angah. "rileks aaa... angah tak kisah, citer jepun ke tuh?" tanya angah.
Aku yang dari tadi duk panik, takut, malu dan lain2 perasaan yg sewaktu.. angguk jek sambil angah berlalu dan masuk bilik dia. Lepas angah dah masuk bilik dia, cepat2 aku simpan vcd tu dan dlm hati... "cisss..pesal lak angah balik awal hari ni... parahh aku".
Then angah keluar dari bilik pakai sleveless t-shirt, hanging lak tuh dan short. Nampaklah bra hitam angah sebab t-shirt tuh putih dan nipis. Tapi aku takder apa2 perasaan pun sebab dah biasa camtuh. Lagipun tengah takutttt...
"Jom acik lunch, mak edah kata dah siap tadi" angah mengajak aku makan tengahari.
"Ok.." itu jer yg boleh aku cakap.
Aku mengikuti angah turun tangga sambil tengok bontot angah yg solid molid tu tapi masih dalam takuttt... hehehehe.
Masa makan tu, aku senyap jer. Angah jer yg bercakap. Dia kata dia balik hari awal hari ni sebab kelas cancel, lecturer ada hal penting. Nak lepak2 dengan cosmate dia, malas kata angah. Tuh yang angah balik awal tuu. Aku angguk jer, sepatah apa tak cakap. Lepas makan jer, aku lepak tengok tv kat bawah. Entah apa citer pun aku tak tau sebab masih takut bebbbbb... Lepas angah tolong mak edah kemas2 kat dapur, angah dtg lepak duk kat aku.
"acik selalu ke tgk vcd tu?" tanya angah.
"tak selalu" jawab aku pendek. "member punya ke?" tanya angah lagi.
"a'ahh.." jawab aku. Dalam hati makin suspen. "alaa...rileks la acik..angah pun selalu gak tengok" cakap angah.
"kan angah ada laptop...angah tengok situ lah" terang angah lagi.
Aku yang masih diam, rasa lega sikit. "angah faham laa.. guys sekarang camana, girls pun sama" cakap angah sambil senyum.
Aku pun senyum gak dan rasa semakin lega. "angah jangan cakap sesaper tau, malu la acik" cakap aku.
" No problem acikkk..kan angah kata tadi angah tak kisah pun" kata angah.
"thank you angah" sambil aku salam dan cium tangan angah. Dah memang dalam family aku, kalau salam tangan orang yg lebih tua, kena cium tangan.
"Acik nak tido la angah" cakap aku sambil jalan ke tangga nak naik.
"emmm... tido jer tau, jangan buat mende lain..hehehe" cakap angah sambil gelak.
"mana ada...orang tido aaa...wekkk" cakap aku sambil jelir kat angah. Aku dengar angah masih lagi gelak perlahan bila aku dah kat atas.
Masa baring tu, aku masih lagi terpikir camana angah boleh balik awal. Malunyaa... dan terus tertido. Sedar2.. aku rasa ada orang peluk aku dari belakang, sebab aku tido mengiring. Sah angah ni dalam hati aku cakap.
"apa kacau org tido nii.." kata aku antara sedar dan tak. "alaaa.. angah peluk adik angah, takkan tak boleh" kata angah sambil tangan angah mengusap2 perut aku.
Masa tu aku tak perasan sangt sebab angah tak pernah buat camtu. Kalau peluk pun, tangan dia tak merayap.
"boleh peluk tapi org ngantuk aaaa" kata aku perlahan.
Tiba2 aku rasa tangan angah kat puting kecik aku ni.. geli semacam.
"apaniiii...geli aaa" cakap aku. "rileks aaa.." terus angah cium pipi aku dan kat telinga. Masa tu aku rasa semacam jek..geli ada...sedap pun ada. Breast angah memang dah lama melekap kat belakang aku, terasalah lembutnya. Tangan angah lak turun lak ke perut sambil antara usap dan tidak. Terus ke batang aku, tapi dia tak pegang, angah buat cam kena dengan tak jer dengan tangan dia.
Masa tu aku rasa batang aku makin mengeras. Sedap bebbbb.... Bila batang aku dah makin naik, aku ubah posisi telentang lak, terus angah cium bibir aku dan aku pun cam otomatik balas cium angah. Masa tu aku rasa angah dah usap batang aku dari luar short.
"angah nak tengok batang acik boleh?" tanya angah.
"emmm..." jawap aku pendek tanpa pikir apa2 pun sebab dah stim.
Angah terus masukkan tangan dia dalam short aku, ramas2 batang aku dan terus tarik short aku ke bawah. Tersembullah batang aku yang menegak 90 darjah tu.
"emmm...cutenya batang adik angah nii.." ujar angah.
Sambil duduk, angah terus mengusap2 batang aku. Aku lak...stim semacam..lain rasanya kalau melancap sendiri.
"acik pegang tetek angah" kata angah.
Belum sempat aku nak angkat tangan, angah dah tarik tangan aku dan lekapkan pada breast dia.
"ramas2 acik" perintah angah. aku pun ramas laa.. terasa lah puting angah dari luar tshirt dia tu.
"emm...ohhh...sedapnya" angah mengerang.
Masa tu aku terbayang lak cam citer vcd. apa lagi... terus lah aku buat cam dalam citer2 tu. Aku selak t-shirt hanging angah tu...dah terus nampak breast. putih bersih, nampak lah urat2 biru hijau. puting angah lak warna cokelat2 pink sikit dan puting angah agak besar dan keras. lawa sungguh.
"emm... tetek angah cun laaa.." kata aku.
"acik hisap acik" cakap angah antara dengar dan tak. sebab tengah mengerang. aku pun apa lagi, terus angkat kepala dan buat cam citer vcd. habis aku jilat breast angah, isap puting. dari kiri ke kanan dari kanan ke kiri. angah lak respon. kalau aku nak isap dari kiri ke kanan, angah kan hala kan breast dia yg kanan. camtu lah sebaliknya. Bila masa t-shirt angah takder aku pun tak perasan. yang tingal short dia jer. aku lak dah bogel habis.
Bila dah lama camtu, angah ubah posisi dan baring mengiring sambil terus kulum batang aku. sedapnya takleh aku nak cakap masa tu. aku lak cam pandai2 jer.. tarik short angah dan terus main2 kan jari aku aku pussy angah. masa tu, angah mengerang2 dan angkat kaki. basah habis pusyy angah. apalagi... aku terus lah jilat pussy angah cam dalam vcd tu. terangkat2 punggung angah kena jilatan aku. angah ubah posisi dan naik atas aku. pussy angah betul2 kat muka aku, emm... apalagi...aku pun jilat lahh. angah pun sambil mengerang menyonyot batang aku. ntah camana...aku rasa nak pancut sgt." angahhh...acik nak pancut dahh" jerit aku.. angah lak buat dunno sambil terus nyonyot batang aku. apa lagi.." arghhh...ohhhh..." aku pancut dalam mulut angah.
dan angah terus isap dan telan cum aku. lepas aku dah cum, angah masih lagi jilat2 dan kulum batang aku. geli dan ngilu serta satu badan aku terasaaaa.... lepas tu angah jilat2 badan aku dari bawah sampai lah ke atas. geli semacam aku rasa, tapi sedap. then angah kiss aku kat mulut. terasa gak cum aku lagi bila sedut lidah angah.
"acik dah puas, angah lum" cakap angah sambil dalam keadaaan stim.
"acik lick angah ok...sampai angah puas" ujar angah.
aku hanya angguk sahaja. angah pun baring terlentang sambil bukak kaki. aku pun lick lahh sambil tangan aku ramas2 breast angah.
"ohh ..yess... yess" angah mengerang. "lick me faster.. harder" ujar angah.
"acikk...sedapnyaa... yess" angah tak berenti2 mengerang dan kadang menjerit.
"sayanggg...yesss..lick me.. suck meee.." angah mengerang.
lama gak aku lick pussy angah..semua nya aku buat cam dlm vcd blue. lenguh juga leher aku... muka jangan cakap lah....basah muka aku dengan air angah.
"acikkk... ohhh...yessss... angah nak cummmm....arghhh...arghhh" angah menjerit.
risau gak aku kut2 mak edah orang gaji aku dengrr. masa tuu... aku rasa angah camtu keluarkan angin..berdengus2... rupanya angah kemut sampai jadi camtu. masa angah cum tu...aku jilat lagi pussy angah, mengeliat2 angah sebab kegelian.
aku pun buat cam angah buat kat aku. aku cium dan jilat dari pussy naik ke perut, ke breast dan mulut. lepas tu aku baring sebelah angah.
"thanks acik" cakap angah. "acik pandai lah...selalu buat camni ke?" tanya angah.
"takder lah, acik buat cam dalam vcd jer" balas aku.
"emmm... angah puas sgt... thanks" ujar angah sambil kiss aku. Lepas tu angah bangun dan terus ke bilik air.
Sejak peristiwa tu, aku dan angah selalu oral sex. Kalau malam pun, angah selalu datang ke bilik aku dan buat terus tido bersama. Antara kami dah takder segan2 dah, kalau angah datang bilik aku, mesti dalam keadaan bogel. Aku pun camtu gak. Part yang best, mandi sama2..hehehe. Pernah gak terpikir nak masukkan batang aku, tapi angah tak bagi, cuma gesel2 kat pussy dia jer. Thank you angah... u r my wonderful sister.
1K notes
·
View notes
Text
family angkat
Ceritanya begini, sewaktu dalam tahun dua,akibat daripada kekurangan hostel yang disediakan oleh pihak U, maka ramailah student yang terpaksa tinggal di luar kampus, sewa rumah sendiri atau dengan member-member lain. Akupun menghadapi masalah yang sama, terpaksa mencari rumah sewa diluar kampus
Dipendekkan cerita akhirnya dapatlah aku menyewa sebuah bilik di kawasan perumahan di seksyen 17, Tuan punya rumah adalah seorang janda yang kematian suaminya, dan tinggal bersama dengan dua orang anak perempuannya. Namanya ialah Maznah, tapi aku panggil dengan nama Kak Nah saja, Kak Nah adalah seorang mualaf cina, dia memeluk agama islam kerana hendak berkahwin dengan suaminya yang beragama Islam, dari yang aku tahu dari Kak Nah, suaminya meninggal dua tahun yang lalu kerana kemalangan jalanraya.
Kerana keturunan cina, maka kulit Kak Nah putih bersih, bodynya masih cun lagi, umurnya dalam lingkungan 39 tahun, rambutnya panjang melepasi bahu, pertama kali melihat Kak Nah, aku tak menyangka yang dia sudah mempunyai tiga orang anak dan seorang cucu. Kesemua anaknya adalah perempuan, yang sulung namanya aku tak tahu, tapi aku panggil Along saja, sudah kahwin dan tinggal di kampung Pandan, yang kedua namanya Norlaili tapi aku panggil Angah saja, dan yang bungsu namanya Norbaya tapi panggilnya yaya saja. Rumah Kak Nah ini mempunyai tiga bilik, satu bilik Kak Nah punya, bilik kedua untuk Angah dan Yaya dan bilik kecil di bahagian belakang dekat dengan bilik mandi itulah disewakan kepada aku. Aku tak kisah sangat asalkan boleh tinggal dah lah.
Suatu hari apabila aku pulang ke rumah selepas selesai kuliah lebih kurang pukul 5pm, kulihat Yaya sedang termenung, aku lihat mukanya masam saja, lalu aku hampirinya dan duduk disebelahnya. Dia buat tak layan saja. Aku tanya dia, ‘apasal yaya masam aje ni ?’ yaya paling tengok aku tapi tak ada jawapan yang keluar dari mulutnya yang comel, aku cakap lagi,’ ni mesti ada problem dengan boy friend, kalau Yaya ada problem dengan boyfriend, Yaya cerita dengan abang ( aku membahasakan diriku abang ) mungkin abang boleh tolong’ Yaya diam, mukanya terus masam. ‘Okeylah Yaya, abang masuk bilik dulu dan ingat kalau masalah tu tak boleh diselesaikan, jumpalah orang yang berpengalaman macam abang ni’ sambil bangun berjalan menuju ke bilik aku dibahagian dapur.
Selepas buka pakaian, rasa mengantuk pulak, dengan hanya bertuala sahaja, aku baring dikatilku, tiba-tiba pintu diketuk dan dibuka, rupanya yaya yang datang. Yaya masuk tampa dijemput dan duduk di birai katilku dengan mukanya yang masih macam, aku yakin yang yaya ada masalah dan perlukan pertolongan, dari mukanya dapat aku rasakan yang Yaya susah nak ceritakan masalahnya. Tapi akhirnya setelah aku berjaya menyakinkan dia yang aku boleh tolong dia pun setuju untuk cerita. Masalahnya ialah selepas sekolah tengahari, dia pergi menonton wayang gambar, dalam pawagam boyfriendnya nak ringan-ringan dengan dia dan nak kiss mulutnya, tapi Yaya tak berikan, katanya ‘bukan Yaya tak nak kasi, tapi Yaya tak tahu macam mana nak buat’, lepas tu boyfriendnya merajuk dan diam sampai cerita tamat. Itulah yang merunsingkan Yaya.
Aku mendengar masalah Yaya dengan senyum manis, dalam fikiran aku dah ada perkara yang tak baik dengan Yaya, tambah pula bila tengok yaya masa tu hanya pakai baju T dengan seluar pendek, aku melirik pada teteknya, nampak dah berbonjol tapi taklah besar sangat, pinggangnya ramping dan bontotnya lebar, mungkin ikut maknya yang besar bontotnya, pahanya gebu dengan kulit yang putih sekali. Aku mulai geram tegok yaya. Tiba-tiba yaya kata’ abang boleh tolong tak ni..Yaya tak tahu macam mana nak pujuk dia’. Aku tanya yaya ‘yaya sayangkan dia’ . Yaya tunduk kan mukanya dan berkata ‘ yaya sayang sangat dengan Lan’. Rupanya boyfriend yaya namanya Lan.
Aku mula jual minyak, ‘kalau yaya sayangkan Lan, yaya mestilah beri apa yang Lan nak’ Yaya paling ke arah aku dengan matanya yang terbuka luas ‘ kan Yaya dah kata yaya tak tahu macam mana nak layan Lan’ .Aku menambah lagi, ‘kalau yaya nak tahu, abang boleh ajarkan yaya bagaimana caranya nak layan apa yang Lan nak dari yaya’ Yaya semakin ingin tahu dan bertanya ‘ apa yang abang nak ajarkan’ aku dengan selamba menjawap ‘abang akan ajarkan bagaimana nak kiss dan ringan-ringan’ lepas tu yaya tunduk sambil menutup mukanya dengan kedua belah tanganya dan berkata,’ tak nak lah bang.. yaya malu’ tapi nak berusaha lari atau keluar dari bilik aku, jadi aku rasa yaya memang nak suruh aku jar dia dan bila dia dah pandai bolehlah dia berasmara dengan balak dia.
Aku semakin berani mengusap rambutnya yang yang separas bahu itu, dan kemudian memegang dagu yaya untuk menolehkan mukanya kearahku, aku lihat muka yaya dah merah, mungkin malu atau takut dengan guru barunya ini. Aku perintahkan yaya tutup mata dan membukakan mulutnya sedikit. Mukaku semakin dekat dengan yaya dan konekku dah naik , terasa terangkat tuala di bahagian konek aku, melembong dekat situ. Akhirnya bibirku dah bertemu dengan bibir yaya, dia diam saja aku teruskan mengucup bibirnya dan memasukkan lidahku dalam mulutnya, tarasa nafas yaya semakin laju tapi masih kaku. Aku berhenti dan menerangkan apa yang seharusnya yaya lakukan bila aku kiss dia, yaya nampaknya dah termakan umpan.. aku sambung balik, terus kiss dan ku rasa yaya dah mula bertindak balas, nafasnya makin laju, lidahnya juga sudah mula memasuki mulutku, aku asyik sekali dengan ciuman ini, konek aku dah mencanak naik.
Tangan ku tak boleh ditahan lagi, mula mengusap belakang tubuh yaya, tangan kanan menyelinap ke bahagian dada yaya yang berbukit itu, sampai di teteknya, aku elus dan usap perlahan -lahan, yaya mengerang perlahan dan melepaskan ciuman ..’ abang yaya geli..yaya takut..ahhhh..yaya malu’ usapan ku di teteknya semakin kuat, tangan kiri memeluk yaya dan mengusap belakangnya. Aku kembali mengucup bibir yaya dan dengan perlahan membaringkan yaya dikatilku. Sekarang yaya terbaring dikatilku dengan bibirku terus mengucup bibirnya dan tangan kananku mengusap teteknya. Yaya semakin kuat mengerang kecil, dah terasa nikmat barangkali. Mataku melirik ke jam di mejaku, sudah pukul 6pm dan masa ini Kak Nah sedang sibuk di gerainya dan akan pulang ke rumah bila tutup gerainya pukul 12 nanti dan Angah juga membantu ibunga dan biasanya akan pulang ke rumah pukul 9 malam nanti. Jadi aku masih ada banyak masa.
Aku melepaskan ciuman dan kulihat yaya terus memejamkan matanya dan menikmati usapan tanganku di teteknya, T-shirt yang dipakainya terselak sedikit menampakkan bahagian perutnya yang putih dan gebu, nafsu ku semakin gila, konekku semakin menegang. Aku masih lagi separuh tidur dengan tangan kiriku dibawah bahagian leher yaya dan tangan kananku terus mengusap teteknya. Kuemudian kumasukkan tanganku ke dalam T-shirtnya dan mengusap perutnya sambil bibirku mencium lehernya ..aahhh…ahhh yaya terus merintih kecil bila tanganku sampai di bahagian teteknya, aku rasakan teteknya sudah agak besar dan mempuyai kulit yang halus serta putting yang menegang.
Aku tak tahan lagi lalu aku angkat baju yaya keatas, ingin ku liat betapa gebunya teteknya , kuperintahkan yaya buka bajunya, tampa bantahan dan dengan mata yang terpejam yaya buka bajunya dan singlet kecil tang digunakan untuk menutup teteknya, aku tak tahan melihat tubuh yaya yang begitu putih dan gebu, kuarahkan bibirku ke arah teteknya dan bermain-main di putting dia, renggekan yaya makin kuat nafasnya makin tak karuan sambil tangan ku merayap kebahagian perutnya dan kemudian kebahagian kelangkangnya, terasa pantatnya, tak lama aku tangan ku bermain disitu, aku naikkan semula dan masukkan dalam seluarnya dan terus kedalam panties dia, sampai di pantatnya aku rasakan pantatnya dah berair, aku mainkan jariku di belahan pantatnya,,yaya semakin kuat merengek…uhhh abang geli bangg,,,yaya geli bang…jangan bang… jariku terus mencari bijinya dan bila jumpa bijinya terus aku mainkan bijinya..yaya makin kuat berbunyi dan bontotnya terangkat ke atas pehanya kuat mengepit tanganku.
Aku keluarkan tangan ku dari dalam seluar yaya, kemudian mengubah posisiku agar aku lagi bebas memainkan perananku, bibirku terus bergerak dari tetek ke bahagian perut sambil tanganku menarik seluar yaya kebawah. Aku perintahkan yaya mengangkat sedikt bontotnya untuk memudahkan ku melucutkan seluarnya, yaya lakukan tanpa bantahan dan dengan mata yang masih pejam. Sekarang sudah kulucutkan seluar yaya terus ..yaya bogel di hadapanku, aku angkat kepala untuk melihat tubuh yaya.
Nafsuku makin gila bila melihat tubuh bogel yaya dengan kulitnya yang putih bersih dan pantatnya yang belum ditumbuhi bulu, yang adapun seperti bulu roma ditanganku, menyedari aku melihat tubuh bogelnya, yaya malu dan menutup pantatya dengan tangan, tapi pehanya tak dapat dikepit kerana posisiku sekarang berada diantara kedia kekinya yang berjuntai di katil, maknanya aku berdiri dengan mengunakan lututku. Aku pegang tangan yaya dan membawanya ke atas dan menundukkan mukaku ke arah pantatnya, yaya melihat dan berkata.. jangan bang..jangan..tapi aku tak peduli lagi dengan larangan yaya terus aku jilat pantatnya, dengan menggunakan lidahku, aku mainkan pada bijinya, yaya mengerang kuat dan memegang serta menarik rambutku.
Aku semakin lahap menjilat. Kemudian aku buka pantatnya dengan menggunakan kedua tanganku yang melingkari pehanya, aku lihat bijinya masih merah jambu dan banyak cairan yang keluar dari lubang pantatnya, aku terus menjilat pantat yaya dan lidahku bermain di bijinya sampai satu ketika yaya mengejang tubuhnya, tahulah aku yang yaya hendak sampai puncaknya, rambut ku semakin kuat ditariknya..eranganya makin kuat…uhhh abang ,,yaya geli…tak tahan bang…aku segera hentikan semua tindakanku dan melihat yaya dalam keadaan hampir sampai kemuncaknya.
Yaya mencengkam tanganku..dan membuka mata ..hairan rasanya kenapa aku berhenti tiba-tiba.. dengan nada hairan yaya bertanya ‘ kenapa berhenti bang ?…lagilah bang yaya dah stim habis ni..aku menjawap dengan menipunya, yaya akan terus rasa begini dan semakin lama semakin hebat tapi tak boleh habis, tak boleh sampai klimaknya.. yaya hairan ..kenapa bang..aku beritahunya jika yaya nak sampai klimak mestilah dengan memasukkan kemaluan abang dalam kemaluan yaya..aku berdiri dan melucutkan tuala yang aku pakai, nampaklah batangku yang menegang macam kayu..ukuranya tak lah besar dan panjang, biasa saja.
Tapi bagi yaya dia terkejut kerana baginya batangku cukup besar dan yaya berkata lagi..muatkah abang punya masuk dalam yaya punya..aku dapat rasakan yang yaya memang teringin mencapai klimaknya..bermakna perangkap aku dah mengena..aku menjawap mestilah muat tapi sakit sikit macam semut gigit sahaja, aku tanya lagi, yaya nak tak ?.. yaya memandang aku dan mengangguk dan kemudian berkata ini rahsia kita ya. Aku senyum mengangguk dan memegang batangku mengarahkanya ke lubang pantat yaya..
Aku geselkan kepala konek ku dekat bijinya, yaya mula pejam mata dan nafasnya kuat kembali, aku tekankan batangku kedalam lubang pantatnya, susah nya nak masuk, aku merungut dalam hati, aku tekan lagi masuk kepalanya saja, yaya dah mula mengerang uhhh..uhhh abang sedap..aku tekan lagi dengan agak kuat..masuk lagi tapi kali ini yaya buka matanya dan ..abang sakit bang ..yaya tak nak..bang sudah bang..sambil tanganya menolak-nolak perutku dan dadaku, aku ambil nafas dan kutekan sekuat-kuatnya..masuk hampir habis dan yaya mula menjerit…sakit bang..tolong bang..yaya tak nak bang…aku cium pipi yaya dengan harapan dapat menenangkanya..aku biarkan batangku dalam pantatnya. Pantatnya terlalu sempit dan aku rasakan kemutanya kuat sekali berdenyut-denyut batangku..
Akhirnya aku lihat yaya dah okey sikit dan pantatnya rasanya dah boleh menerima batangku, aku mula menggerak-gerakan batangku, tarik dan sorong.. yaya dah mula mendesah dan nafasnya mula laju..pelan-pelan bang..sakit..kemudian aku rasakan pergerakan ku semakin licin dan yaya dah mula mengerang kembali ..aku tanya ..’sakit lagi..yaya jawap ‘sedap bang’. Tak lama kemudian tubuhnya mula mengejang dan tanganya mencengkam kuat belakangku, tahulah aku dia dah nak sampai, akhirnya yaya menjerit kuat ..bang…bang…ahhhh..ahhhh.. aku pun dah tak tahan lagi, tambah pula dapat pantat yang sempit begini.
Aku semakin laju menyorong dan menarik dan kurasakan air maniku dah bergerak ke kepala..cepet-cepat ku tarik batang ku keluar dari pantat yaya dan terpancutlah maniku ..creet…creet …creett habis dibahagian pantatnya, perutnya dan kusapukan air maniku ke dadanya..yaya dah terkulai keletihan..aku lihat di pantatnya ada cecair maninya mengalir bercampur darah daranya . Aku tersenyum puas mengenangkan yaya yang akhirnya menyerahkan kegadisanya kepadaku akibat dari sayangkan boyfriendnya dan kebodohanya mengenai seks.
Semenjak dari peristiwa itu aku sering melakukan hubungan seks dengan yaya yang baru berusia 14 tahun. Dan yaya makin jarang membantu ibunya di gerai sebaliknya lebih senang menggentel batangku di rumahnya.
1K notes
·
View notes
Text
Cara Pandang Baru Saat Dewasa
Menuju dewasa yang kemudian melihat kehidupan ini bergeser Point of View-nya " 1. Mulai memahami kalau nggak ada yang terlambat dalam hidup, selama kita masih hidup. Itu adalah takdir terbaik yang kita miliki, kalau kita baru memulainya sekarang karena memang sekarang saatnya, bukan karena kita terlambat. Namun, itulah perjalanan hidup kita. Jadi, jangan takut kalau orang lain udah sampai mana, kitanya baru mulai
2. Belajar untuk merasa cukup. Dunia ini nggak ada ujungnya kalau dikejar. Nasihat terbaik yang kudapatkan di umur 34 ini adalah kalau kita gagal satu dua hal terkait urusan dunia, kita masih bisa ngulang. Tetapi kalau gagal di akhirat, ngak akan bisa ngulang buat memperbaikinya.
Rezeki kita itu cukup, tapi nggak akan cukup buat ambisi dan ketakutan kita akan kemiskinan. Ya Allah, kita berdoa setiap hari biar dikasih hati yang benar-benar terus bisa merasa cukup. Biar nggak hasad sama orang, nggak iri sama rezeki orang lain, dan lebih bersyukur sama apa yang kita miliki sekarang.
3. Pondasi agama sangat penting. Sebagai generasi yang tumbuh di lingkungan yang biasa-biasa aja dalam beragama, dulu di sekolah negeri juga agama tidak menjadi materi yang prioritas. Di umur sekarang dan menjadi orang tua, baru ngerasa banget kalau pondasi agama sedari kecil itu penting sekali sebagai panduan hidup. Agar melihat dunia ini lebih bijak dan prioritas hidup lebih benar dan terarah.
Mungkin itu yang bikin sebagian besar orang tua di generasiku sekarang yang milih anaknya sekolah di sekolah berbasis agama. Sebab di fase dewasa ini, sadar jika pemahaman hidup atas landasan spiritual ini yang benar-benar menyelamatkan diri dari masalah-masalah anxiety (kecemasan), feeling lonely (kesepian), depresi, dan beragam isu kejiwaan lain. Itu yang kurasain.
4. Belajar jujur sama diri. Badan itu pasti punya sinyal tertentu sebagai respon terhadap situasi/hal yang lagi jadi beban pikiran. Jangan sampai dzalim sama diri sendiri karena hal-hal yang sebenarnya bisa diputus tapi tetap dipertahankan karena rasa nggak enakan. Dan berujung pada langganan IGD, obat antidepresan, dan segala macam.
Jangan lupa menolong diri sendiri dengan kejujuran. Dan jangan takut buat minta tolong ke orang lain, ke profesional, dsb. (c)kurniawangunadi
907 notes
·
View notes
Text
Ingin punya keluarga yang hangat? Belajarlah untuk menjadi hangat. Ada banyak kebahagiaan yang harus kita mulai sendiri, bukan ditunggu.
Taufik Aulia
476 notes
·
View notes
Text
Seindependennya aku, aku tetap ingin jadi wanita yg ngebekalin suami buat berangkat kerja, menyambut pulang dengan segelas air hangat, mengajarkan anak-anak ngaji selepas Maghrib.
Semandirinya aku, aku tetap butuh bahu buat bersandar, mendengarkan berbagai cerita, membagi isi kepala, mengeluarkan sisi yang hanya satu orang yang tahu.
Semampu-mampunya aku hidup sendiri, aku tetap ingin punya satu orang, yang bisa aku doakan banyak kebaikan datang di dalam hidupnya dan bisa menjadi tempat untuknya pulang.
331 notes
·
View notes
Text
Nikmatnya Sekolah part3
-rumah-
Aku terus mengambil tuala dan terus mandi, aku hanya mengenakan singlet dan seluar pendek jenis tight sebab aku tau waktu segini hanya aku dirumah dan kak daiyan balik dalam pukul 3 atau 330. Aku pon terus kedapur mencari makanan. Malangnya takde satupon makanan yang tersedia. "Ish, dah tahu nak gi class tu siapkan makanan untuk aku dulu". Btw aku tinggal berdua dengan kakakku di rumah sewanya kerana sekolahku dekat dengan rumah sewanya dan universiti tempat kakakku lamjutkan pelajaran. Kami berdua berjauhan dengan keluarga kerana ayah aku taknak tinggalkan kamoung kerana itu sahaja harta pusaka keluarga yang tinggal. Aku mengambil kuali dan masak roti bakar untuk alas perutku. Habis sahaja aku makan, aku berehat sebentar untuk workout kerana rumah kakakku ada peralatan gym yang aku boleh gunakan di ruang tamu
~ckukk~
Aku terkejut lalu pandang ke pintu rumah. "Lah akak rupanya. Awal balik, biasanya 330 baru sampai". "Takdelah, akak ada buat assignment dengan kawan akak. Kena pakai laptop tuyang balik awal. Ni akak kenalkan kawan akak, Aqeela". "Hai, saya zul". Aqeela hanya diam seperti terkaku. Kak daiyan pon perhatikan apa yang berlaku, rupanya ada bonjolan di seluarku. "Dik, cover sikit. Hormat tetamu". Aku terkejut rupanya aqeela terpaku tengok aku. Aku cepat siapkan diri dan lari ke bilik. "Daiyan, hot juga adik kau tu. Dah ada gf ke belum tu? Ingatkan kakak je hot sampai jadi hot student kat uni, rupanya ada adik yang hot body budak sukan. Pastu, balak dia boleh tahan besar gak walaupon tak keras". "Shhtt jangan cakap kuat, nanti dia dengar. Dia memang suka pakai gitu kat rumah, nak goda aku lah konon. Kadang aku pon pakai juga pakaian yang boleh goda dia . Nasib kitorang adik beradik, kalau tak hari-hari main" aku hanya habiskan masaku didalam bilik seharian sambil melayan media sosial. Tiba-tiba aku dapat mesej dari kak daiyan yang Aqeela akan stay rumah dalam 2 hari kerana family dia tiada dirumah kerana ada urusan di luar negeri. Aku hanya balas ok kerana ni rumah kakakku, asal dia tak bawa jantan masuk rumah sudah. Memang aku hentak sampai lunyai.
-malam-
Aku terjaga dari tidur dalam pukul 130 pagi kerana terasa nak buang air kecil. Aku tak tahan terus berlari ke tandas di luar bilik. Setiba di tandas aku terus melepaskan hajatku... Tetiba aku dengar bunyi pintu tandas terbuka, rupanya aqeela masuk dengan mengenakan sport bra dan panties. tetiba batangku terus mengeras. Aqeela senyum lalu menutup pintu tandas dan menguncinya.
Aqeela tolak aku ke dinding dan menciumku dengan penuh ghairah. Ciumannya yang lembut membuatkan ku ghairah sehingga tanganku secara spontan meramas buah dadanya yang tak terlalu besar tapi puas kalau diratah. Aqeela terus terlanjang depan mataku lalu menanggalkan pakaianku. Aku terkejut dengan kelakuan dia seperti aku sedang bermimpi. Aqeela separa duduk dan terus mengolom batangku. Aku berasa ngilu kerana batangku beberapa kali bergesel dengan giginya mungkin sebab ghairah punya pasal tak fikir behave. Ketika ini muncul segala sex position yang aku tau semasa melayan video lucah kawan-kawan sekolahku bermain dengan bf diorang atau kawan sendiri. Aku terus mendirikan Aqeela dan mengangkat sebelah kakinya kelenganku. Aku terus masukkan batangku kedalam lubang pantatnya yang ketat. Aqeela terjerit apabila menerima tusukan batangku. Aku membuka shower agar suara Aqeela tidak didengari kakak aku. Kami bertarung agak lama. Dalam masa aku menjolok Aqeela, aku berperanan isap kedua teteknya dan meratah lehernya yang gebu. Wangian Aqeela membuat aku bertambah nafsu sehingga aku menjolok sedalamnya sehingga Aqeela senak dan mencapai klimaksnya yang pertama. Aku dukuang Aqeela dan meletakkannya diatas singki dan aku teruskan menjoloknya dalam counter tap position
~tok tok tok~
Aku dan Aqeela terhenti seketika kerana dengar bunyi pintu tandas diketuk. " Aqeela kau mandi ke, aku nak gi dapur jap masak meggi. Aku masak lebih nanti kau dah siap mandi kau turun bawahlah makan"." Arr...oo..okey.. nan..naanti aku tu..turun" suara Aqeela terputus-putus kerana aku masih menjoloknya dengan penuh bernafsu. Aku dah nak sampai klimaksku. Aku memberi isyarat kepada Aqeela. "Pancut je dalam, saya dah makan pil tadi". Aku terus tanamkan benihku kedalam pantat Aqeela... Kami kepuasan dan mandi bersama-sama. Selama 40 minit kami bertarung. Aqeela telah mencapai klimaks sebanyak tiga kali. Kami melanjutkan pertarungan kami keesokkan malamnya.
-pagi-
Aku bersiap untuk ke sekolah walaupun aku masih mengantuk. Aku bersarapan dengan kak Daiyan dan Aqeela di dapur. Kaki aku bergesel dengan kaki Aqeela yang lembut dan licin, harumannya jangan cakaplah mainkkan nafsu aku dipagi hari. Dalam keadaan kelam kabut bercampur ngantuk aku bergegas ke sekolah menaiki kereta.
~pom~
Aku terperanjat kerana aku tak tahu apa yang aku langgar sebab mata aki tidak fokus ke jalan. "Aduuu sakitnya, eh cane awak bawa kereta haa? Saya ni nak rushing tetiba awak bawa kereta macam orang gila ". "Maaf saya tak perasan, awak ada luka apa-apa? Ke nak saya hantarkan ke tempat yang awak nak pergi tu?". "Nasib takde luka apa-apa cuma kaki terseliuh sikit. Awak hantar saya ke PPD (pejabat pendidikan daerah) ". "Owh, saya reri urut kaki terseliuh. Takpe kita naik kereta dulu nanti saya urutkan". Aku memapah gadis tersebut menaiki kereta. Tetiba nafsuku membuak-buak apabila aku menyentuh kulitnya yang gebu-gebu dan harumannya yang memukau sehingga aku tak perasan batangku dah mencanak naik. Aku suruh dia duduk menghadap aku dan melunjurkan kakinya. Aku pon mengurut kakinya dengan teratur dan tidak ganas. Dia yang bertindak ganas memyiksa batinku kerana kakinya tergesel dengan batangku membuatkan aku ngilu. Dalam masa yang sama kami berbual dan memperkenalkan diri. Rupanya dia adalah Siti Khadijah Halim. Aku terus memandu siti ke tempat yang ingin dituju. Sampai di parking, ada seorang adik menjual buah-buahan mengetuk pintu keretaku. Aku mengambil duit dan bayar adik tu sehingga aku lupa tarik handbrake. "Awak tarikan handbrake tu" aku tetiba rasa pelik seperti batangku di genggam. Aku menadangnya. Siti menggenggam batangku dengan kagum dan mempersonakan. "Aip, tak malu pegang orang punya. Nak ke?" "Not now coz I'm late already, next time ok. This is my number card". Siti turun dan berlalu pergi. Aku terus memecut ke sekolah, nasiblah sekolah dekat dengan ppd.
Comment for part4
2K notes
·
View notes
Text
Barangkali benar bahwa diam-diam semua orang sedang bertahan dan berjuang di medannya sendiri-sendiri: untuk tetap baik-baik saja meski sedang menghadapi hari yang berat, untuk tetap melangkah meski terluka disana-sini, untuk tetap tersenyum dan tertawa meski ada kesedihan dan duka yang mencabik-cabiknya, dan untuk tetap menjalani hidup meski hidup itu sendiri seolah sedang tidak menawarkan apa-apa selain tuntutan untuk tetap dijalani saja.
Jika suatu hari atau saat ini kita sedang merasakannya, semoga kita selalu ingat bahwa Allah pasti punya rencana baik dan kita tidak akan dibiarkan-Nya menghadapi hari-hari yang terus begini-begini saja.
449 notes
·
View notes
Text
Sumber Kebahagiaanku Nggak Cuma Dia
Sekalipun kamu sudah menikah, jangan menggantungkan kebahagian sepenuhnya kepada pasanganmu. Kalau kita gantungkan semuanya sama dia, sepertinya terlalu berat beban "perahu" ini. Dayungnya nggak kuat...
Coba punya hobi atau rutinitas sendiri, sekalipun kita cuma ibu rumah tangga. Milikilah rutinitas, ikutlah komunitas. Supaya kebahagiaanmu nggak cuma berputar di dia.
Kita nggak akan mudah bosan, nggak terus-terusan nunggu dia untuk mewujudkan beberapa hal yang kita inginkan. Maksudku... bisa saja mimpi A diwujudkan bareng pasangan, tapi mimpi B nggak harus menunggu dia. Kita bisa mewujudkannya sendiri!
Andai kata suami lagi sibuk sekali dan berkurang waktunya untuk kita, sambil nunggu dia kembali ke ritmenya lagi--kita bisa mencari kesenangan sendiri.
Aku suka nulis, aku suka nonton film, aku suka berkomunitas. Ini caraku supaya nggak bosan. Masing-masing dari kita punya ruang. Hidup bersama bukan berarti terus menerus bersama, kita juga punya ruang untuk diri. Tinggal bagaimana sama-sama mengerti, menghargai, dan mendukung satu sama lain. Nah perasaan saling ini, juga nantinya bisa menghadirkan kebahagiaan yang lain.
Selamat meniti bahagia, jalannya ternyata banyak! Selamat menata 'ruang' untuk diri!
334 notes
·
View notes
Text
SUSU KAK INA
Umur aku masa tu 11 tahun. Tiba-tiba dapat berita yang pakcik aku sakit kat kampung.
Semua ahli keluarga balik kampung kecuali aku sebab ada periksa. Jadik aku duduk menumpang kat rumah sebelah.
Tah macam mana Kak Kina baru sampai dari Singapura. Dia tak ikut sebab tertinggal. Dia ingatkan nak naik van bersama emak. Pastu dia ajak aku balik rumah dengan dia.
Jalan dengan Kak ina nie best. Wangi betul Kak Kina. Dia cantik, berbaju kurung pastu mata dia bersinar-sinar. Umur dia plak dah 22 tahun masa tu. Ramai budak besar peewiit sama Kak Kina.
Malam tu aku tidur dengan Kak Kina. Dia tak bagi aku tidur seorang. Dia peluk aku rapat-rapat. Aku suka tidur dengan Kak Kina sebab badan dia wangi, harum pastu dia mesti bab-bab aku.
Pagi tu masa aku nak pergi sekolah, Kak Kina buat Nasi Goreng Paprik dengan susu. Aku suka minum susu sebab aku kuat sukan. Nanti aku boleh jadi macam Azmi Ibrahim.
Aku tengok Kak Kina seksi betul hari ni, macam Zila Bakarin yang aku jumpa hari sukan tahun lepas. Kak ina pakai baju ketat dengan seluar getah yang selalu dia pakai masa bersenam.
Tetek dia sekarang lebih besar dari tetek emak. "Apit, emak kata berapa hari balik kampung ?""Empat hari.""Hmmph ... dah.
Makan cepat nanti lambat pergi sekolah."Aku cium Kak Kina kat pipi. Wangi, sentiasa wangi. Lepas tu aku pergi sekolah. Periksa mula pukul 8.30 pagi jadik waktu PJ Cikgu Mila suruh kitorang lumba lari 100 meter macam biasa.
Pelik betul, aku lari macam orang besar. Cikgu Mila tak percaya aku lari pecut macam tu. Jauh aku tinggalkan budak lain.
Aku sendiri tak percaya, tapi aku rasa sebab susu pagi tadi le aku lari laju. Best susu tu, lain dari susu yang emak bagi aku hari-hari.
Waktu periksa pun aku boleh jawab semua soalan sampai kertas terakhir hari tu, aku segar semacam.
Masa balik pun puas aku fikir semua benda yang berlaku hari ni, macam tak percaya aje.Sampai dekat rumah aku nengok pintu, tingkap depan, semuanya tutup.
Kunci Aku pergi belakang. Pintu terbukak. Aku masuk pastu nengok lauk tak ada, nasi tak masak. Mana Kak Kina pergi ni ? Aku pergi ke ruang tamu. Terperanjat aku nengok macam ada mayat depan tv.
Selak kain kat kepala dia, sah la Kak Kina."Kak Kina, bangun. Pukul dua dah ni. Apit lapar la.""Errmm... akak demam dik. Kejap, tunggu akak masak dulu.
Pergi mandi."Aku bukak pakaian aku pastu masukkan dalam bakul. Aku pakai tuala mandi. Aku toleh belakang. Kak Kina dah nak bangun. Sekali dia berdiri je terus selimut tu jatuh.
Slapppppp!!! Kak Kina bogel tak pakai baju!
"Oppppsss!!!"Selamba gaban je tak tutup badan pastu dia senyum kat aku. Dia jalan macam model dalam TV.
Berlenggok-liuk. Bergoyang tetek Kak Kina. Pinggang dia ramping. Bontot dia besar. Tinggi. Memang macam model. Pastu dia duduk tepi aku.
"Kak Kina cantik kan ?", tanya Kak Kina.
"Cantikkk! !!", aku jawab.
"Tetek Kak Kina cantik tak ?", tanya Kak Kina lagi sambil menunjuk teteknya yang bergoyang-goyang.
"Besar, macam belonnnn !!!".
Kak Kina tergelak. Tetek dia aku nengok makin bergoyang makin besar. Pastu dia kangkang.
"Memet Kak Kina tembam tak ?".
"Tembammmm !!! Tapi banyak bulu la Kak Kina .", aku jawab selamba. Malu betul aku nengok memet dia. Tah macam mana konek aku tegang semacam. Isk ...
Lain je rasanye Aku baru sunat tahun lepas. Kak Kina datang rapat dekat aku lepas tue terus dia tarik tuala aku. Aku pun bogel jugak.
"Aaaaaa malu la !", aku jerit.
"Apit dah nengok akak punya,
akak pon nak tengok Apit punya pulak. ", Kak Kina terus pegang tangan aku.Aku dah telanjang.
Kak Kina baringkan aku lepas tu dia pegang kaki aku, terus aku tak boleh gerak. Dia paksa aku baring lepas tu konek aku yang tegang tu tegak. Kak Kina pegang konek aku. Aku menggigil sekejap.
"Kata nak tengok je, tak aci. ", kata aku.
"Apit boleh pegang Kak Kina punya. Ermm, nak susu tak ?"
"Nakkkk !!! Apit boleh hisap susu Kak Kina ker ?"
"Hisaplah. ", terus je Kak Kina baring sebelah aku.
Aku pon terus pegang tetek Kak Kina. Memula dia tergeliat pastu dia pegang kepala aku.
"Picit-picit tetek Kak Kina yer Apit .
"Aku terus ikut cakap dia. Tetek Kak Kina jadik besar pastu kemerah-merahan macam epal baru nak masak.
"Ahhhhhhhhhh... Emmmm... Picit lagi Apit. Jilaaat dulu tetek Kak Kina baru nyonyott ekkk .
"Aku pun buat macam dia suruh.Lama-lama Kak Kina mengeluh je.
Aku terus picit-picit, jilat pastu lepas Kak Kina perah perah tetek dia baru aku nyonyot. Best susu Kak Kina. Lemak berkrim disukai ramai. Lazat betul. Pekat. Aku nyonyot lama-lama.
"Gigit pelan-pelan pastu ramas-ramas ek Apit .
"Aku buat aje. Kak Kina tak henti-henti mengeluh. Macam orang tengah nak tidur.
"Hmmmmpphh... Ouuchh Ohhh ... Ahhhhh.. Hurmmmphh...Mmmm .
"Aku rasa tetek Kak Kina makin membesar. Susu pulak dah nak habis dua-dua belah.
Puting tetek Kak Kina jadik tajam. Tegak macam konek aku tadik. Mata Kak Kina kuyu macam orang mengantuk. Dia belai rambut aku. Aku sayang Kak Kina. Tiba-tiba aku nengok memet dia berair. Macam lendir.
"Eeeee... Kak Kina kencing ekkk .
""Hihihhihihik .... Tu bukan kencing laaaa ... Tu susu jugak .
""Ya ker ? Tak caya la.
""Cuba Apit cuit sikit pastu rasa. Sedap tau tapi kadang-kadang masin, payau. Kadang-kadang macam rasa telur pastu manis ... Alaaa Nano-nano ... Bau dia macam tapai kot.
"Terus aku colet memet Kak Kina dengan jari telunjuk. Kak Kina mengeliat. Geli kata dia. Betul la macam Kak Kina cakap. Susu ni lain la. Akupun colet banyak kali. Kak Kina mengeliat pastu asyik mengerang aje.
"Eeee... Eikkkkk... Ahhh... Apittt... kalau... nakk lagiii jilatt je katttt memett aaaaa.... Kak Kinnnaaa... cepppaatt.... nannnti diaa tak nakkk keluarrr lagii .
"Aku terus jilat-jilat memet Kak Kina pastu sedut susu tu.
"Apittt ... Jolok lidahhh Apiitt masukk dalam lubbangg tuu .. Nantii adaa putingg... Apitt isap-isapp macamm lolipopp ekkk...Sedut-sedut...
"Kak Kina mengeliat pastu menjerit-jerit kecil. Sedap, sedap. Itu jer dia jerit. Aku terus julurkan lidah aku masuk dalam lubang memet dia.
Lama-lama susu tue aku jilat pastu aku terasa ada benda lembik macam daging besar straw terus aku sedut.
"Hahhh tuuu.. gentel dulu baruu isap lolipopp tu .
"Aku capai puting tu pakai tangan pastu terus gentel-gentel lama-lama baru aku hisap dan nyonyot macam tetek Kak Kina tadi.
"Aaaaaaahhhhh..Peeihhhhh.... Lajuuu loliippoop ... Isap laju-laju Apppiitt.. Aaaaa .. Aaaaaa.. Macam tuuu ... Aaaaaa .
"Kak Kina jerit-jerit macam orang ngigau. Pastu terkangkang-kangkang. Best susu tu .. Aku hirup, sedut,nyonyot dan jilat macam Kak Kina suruh. Siurrrrpppp...!
"Awwuuuccchh .. Pandai Apit isap .. buat lagii Appitt.... Auuuchhh.. Aaaa. Errmmm ... Auuchhh... Aaaa ... Ooohhh ... Apiitt ... Erkkkh ... Arrkkhh ... Aaaaaa ...
"Tiba-tiba Kak Kina menggelepar. Susu dia keluar sekali banyak. Terus aku sedut pastu telan. Sedap betul. Kembung perut aku.
Kak Kina nampak macam letih pastu dia tarik aku kat tetek dia.
"Meh tidur dengan Kak Kina. Nanti lain kali Kak Kina bagi susu banyak sikit.
Aku saja-saja gentel tetek dia. Dia senyum pastu dia bab-bab aku macam semalam sampai aku tertidur.
Tamat....
1K notes
·
View notes
Text
anak saudara dan pak mat
Suatu hari ketika keluarga mertua ku mengadakan majlis kenduri arwah di kampung, kami dikejutkan dengan berita kematian abang kepada mertua ku yang juga merupakan bapa saudara kepada suami ku. Oleh kerana ketika itu hanya suami aku sahaja yang mempunyai kereta, maka mertua ku dan adik beradik ipar yang lain semuanya turut serta menziarahi jenazah di kampung lain yang agak jauh juga daripada kampung mertua ku.
Oleh tempat duduk terhad, suami ku menyarankan agar ku tinggal sahaja di rumah mertua ku dan ditemani oleh dua orang anak saudara suami ku. Zaidin anak adik ipar ku yang baru nak masuk tingkatan 1 dan Zairul anak abang ipar ku yang baru nak masuk darjah 6. Kedua-dua mereka ini masih belum bersunat.
Aku tidak berapa percaya kepada budak-budak tersebut kerana memang aku tahu, setiap kali aku mandi Zaidin memang tak lepas peluang untuk mengintai tubuh ku. Namun begitu aku diam sahaja perkara tersebut, bukannya orang lain, anak saudara suami aku juga yang aku anggap macam anak saudara aku juga. Lagi pun mereka itu budak-budak yang sedang melangkah ke alam remaja tentulah keinginan untuk mengetahui dan mencuba perkara yang berkaitan seks itu meluap-meluap. Disebabkan itu saranan suami ku, maka aku tidak membantahnya, diharapkan tiada apa yang tidak diingini berlaku pada diri ku malam ni.
Aku melayan anak buah suami ku itu macam biasa, walau pun aku perasan mereka memandang aku seolah-olah mahu menelan tubuh ku ini. Memang nasib tidak menyebelahi diriku malam ini, di luar rumah sayup-sayup kedengaran bunyi burung hantu yang menyeramkan bulu roma ku.
Aku sememang nya seorang yang penakut, malam itu aku terpaksa meminta tolong Zaidin dan Zairul menemani aku untuk ke tandas yang terletak di luar rumah. Tandas kampung yang dibina menggunakan papan, walaupun bertutup semua tetapi masih terdapat lubang-lubang yang membolehkan Zaidin dan Zairul mengintai aku yang melepaskan hajat.
Namun begitu aku tidak mempedulikan apa yang Zaidin dan Zairul buat, ketika ini perut aku memulas dan ingin melepaskan hajat, kalau dia orang mengintai tubuh ku pun itu rezeki dia orang lah, aku tidak ada malu lagi dah ketika ini.
Setelah lega aku mendapatkan Zaidin dan Zairul yang menunggu di luar dengan tersenyum-senyum memandang aku, aku membalas senyuman mereka dan bertanya samada mereka nak kencing atau tidak. Mereka mengeleng-geleng kepala, tetapi aku perasan seluar pendek yang dipakai oleh mereka berdua tertonjol ke depan.
Sah dia orang mengintai aku tadi yang menyebabkan zakar dia orang menegang. Sememang nya ketika melepaskan hajat tadi, aku menyelak kain ku ke atas mendedahkan keseluruhan anggota bahagian bawah tubuh ku.
“Mak Ngah, tadi Zaidin mengintai Mak Ngah,” Zairul memberi tahu aku.
“Ooo ambil peluang ye, tak baik Zaidin buat macam tu,” tegur ku.
“Habis tu kalau mintak nak tengok, mesti Mak Ngah tak kasi punya, jadi peluang yang ada tadi memang saya tak lepas punya,” jawab Zaidin.
“Fuh! Mak Ngah punya memang tembam, bulu banyak pulak tu, sampai sekarang batang pelir saya masih menegang, teringatkan burit Mak Ngah tadi,” sambung Zaidin lagi.
Merah muka aku menahan malu dan geram tapi nak buat macam mana Zaidin memang macam tu, kenakalan memang diakui oleh kedua orang tuanya sendiri.
“Zaidin… tak baik tengok orang lain punya, lagi pun Zaidin masih budak tak baik memikirkan perkara yang bukan-bukan,” tegur ku lagi.
“Ala Mak Ngah, kita orang dah rasalah burit budak perempuan, hangat dan geli bila dijolok dengan batang pelir,” jawab Zaidin selamba.
Meremang bulu roma ku mendengar jawapan tersebut.
“Eii Zaidin ni nakalnya, nanti Mak Ngah cakap kat bapak kan,” ugut ku.
“Ala kalau Mak Ngah beritahu bapak kita pun, boleh cakap jugak yang burit Mak Ngah tembam dan berbulu,” jawabnya pula.
Boleh hilang akal aku kalau dilayan sangat budak ni. Suami adik ipar yang merupakan biras aku lebih tua daripada aku memang seorang yang gatal sikit. Pernah beberapa kali dia mengambil peluang menepuk punggung ku ketika di dapur. Anak dengan bapak sama je perangainya.
Jadi aku ubah strategi aku daripada menasihat kepada melayan karenah anak saudara suami ku ini.
“Zaidin buat dengan siapa?” tanya aku ingin tahu.
Dia menceritakan yang dia pernah bersetubuh dengan budak perempuan kampung ini yang sekelas dengannya, ketika pulang dari mengaji quran. Menurutnya lagi dia belum pernah bersetubuh dengan perempuan dewasa dan dia teringin sangat ingin merasa lubang burit perempuan dewasa.
“Zaidin tak boleh buat dengan perempuan dewasa sebab tak bersunat lagi,” jawab ku cuba mengawal keadaan.
“Ala tak kisah Mak Ngah, orang Cina dan India tu boleh main, mereka tu bukan bersunat pun,” jawab Zaidin cuba memusingkan fakta.
Panas muka ku, terkena aku dengan jawapan budak ni.
“Jadi Zaidin nak apa sebenarnya ni?” tanya aku cuba mematikan helahnya.
“Mak Ngah bagilah saya rasa sekali burit Mak Ngah malam ni, tak tahan ni, dari tadi batang pelir saya asyik menegang saja,” jawabnya selamba.
Memang dah agak dah, itu yang dia mahu sebenarnya. Zairul hanya tersenyum dan diam membisu saje.
“Eh tak Mak Ngah tak boleh bagi lah Zaidin, berdosa tau, lagi pun Mak Ngah ni bini Pak Ngah kau, kalau dia tahu kan susah nanti,” jawab ku berterus terang.
“Ala Mak Ngah jangan bagi tau yang Idin dah rasa burit Mak Ngah, tolonglah Mak Ngah tak tahan ni, nak meletup rasanya batang pelir saya ni,” sambung Zaidin sambil menayangkan batang pelirnya yang keras menegang itu.
Berdebar juga melihat saiz batang pelir Zaidin yang berukuran lelaki dewasa walaupun dia masih berusia 13 tahun dan masih belum bersunat. Terlintas jugak dalam kepala aku bagaimanalah budak perempuan yang sebaya dengannya menerima kemasukan batang pelir Zaidin yang bersaiz lelaki dewasa ke dalam kemaluan dia orang. Patutlah dia beriya-iya sangat nak rasa burit perempuan dewasa, saiz zakarnya memang untuk burit perempuan dewasa.
“Kalau Mak Ngah tak nak kasi, kita nak tinggalkan Mak Ngah sorang-sorang kat sini, tidurlah dengan hantu kubur kat belakang rumah tu,” ugut Zaidin.
Rumah mertua ku memang berdekatan dengan kawasan perkuburan, tu yang menyeramkan aku bila tinggal sorang-sorang.
“Janganlah macam tu Din, Mak Ngah takut sorang-sorang kat rumah ni,” rayu aku.
“Kami boleh temankan Mak Ngah tapi tu la, bagi lah kami rasa sekali burit Mak Ngah tu, bukannya orang lain tahu pun, kita-kita je Mak Ngah,” pujuk Zaidin lagi.
Aku buntu memikirkan cara untuk menghindarkan dari bencana yang bakal menimpa diriku. Nampaknya dalam keterpaksaan begini aku pasrah menyerahkan tubuhku untuk dinikmati oleh Zaidin dan Zairul. Sememang aku tidak sanggup mengharungi malam yang penuh menyeramkan seandainya aku ditinggalkan bersendirian.
Aku cuba memujuk hati bahawa keadaan yang akan diharungi adalah sama seperti malam-malam yang lain cuma situasi yang berbeza. Jika di malam-malam yang lepas aku ditiduri oleh suami sendiri dan hanya zakar suami sahaja yang memasuki faraj ku tetapi malam ini aku akan ditiduri oleh anak saudara suami ku dan mungkin zakar mereka akan memasuki faraj ku.
Tambahan lagi saiz dan kekerasan batang pelir Zaidin menyebabkan faraj ku berdenyut-denyut melihat nya. Kadang-kadang terlintas juga di fikiran ku untuk merasai batang zakar yang belum bersunat. Pernah juga aku berkhayal disetubuhi oleh pelakon cerita Korea dah tentu zakarnya tidak disunatkan.
Kini batang pelir Zaidin yang belum bersunat dan saiznya yang menyamai saiz zakar suami ku terpampang didepan aku. Akhirnya aku mengalah dengan keadaan, setelah menyepi beberapa ketika. Zaidin masih lagi memain-mainkan zakarnya yang keras menegang itu.
“Baiklah Zaidin, Mak Ngah mengalah, kalau Zaidin dan teringin sangat nak rasa Mak Ngah boleh bagi, tapi kena janji tau tak ceritakan perkara ini kepada sesiapa.”
Tersenyum lebar Zaidin mendengar pengakuan aku tersebut, lantas tubuh ku dipeluk dan diciumnya.
“Kami janji Mak Ngah, tak kan cerita kepada sesiapa pun,” janji Zaidin sambil menyondol zakarnya pada tubuh ku.
Aku mengajak Zaidin ke bilik tidur untuk dia melampiaskan nafsunya dengan tubuh ku. Aku berbaring membiarkan Zaidin mengerjakan tubuh ku. Tangan dan mulutnya rakus mengerjakan buah dada ku serta mencium seluruh tubuh ku.
Ternyata pengakuan Zaidin dalam pengalaman seksnya adalah benar. Perlakuannya sebagaimana orang dewasa melakukan hubungan seks. Aku kini terangsang bila nafsu ku dirangsang oleh Zaidin.
Zairul hanya memerhatikan perlakuan kami di tepi pintu. Aku mengajaknya sekali untuk bersama-sama Zaidin mengerjakan tubuh ku. Aku mencapai kemuncak rangsangan bila Zaidin menjilat faraj ku, perkara yang tak pernah dilakukan oleh suami ku.
Aku menarik Zairul supaya meramas dan menghisap tetek ku. Aku mencapai klimaks ku yang pertama di saat Zaidin masih lagi mengerjakan faraj dan menggentel-gentel kelentik ku. Malu juga rasanya bila air mani ku terpancut pada muka Zaidin.
Selepas itu terasa lemah seluruh badan ku, ketika itu aku hanya memejam mata dan pasrah bila faraj mula terbuka menerima tusukan batang zakar Zaidin. Terasa hangat dan geli bila keseluruhan batang zakar nya tenggelam dalam lubang faraj ku.
Setelah melakukan beberapa tusukan perlahan kedalam rongga faraj ku, Zaidin mula menghenjut faraj ku dengan laju dan ganas. Terhenjut-henjut tubuh ku menahan hentakan batang zakar Zaidin pada lubang burit ku.
Namun begitu geselan batang zakar dan ari-ari nya pada kelentik ku menimbulkan rasa sensasi dan berahi yang amat sangat pada tubuh ku, tanpa ku sedari aku sendiri mengerang bernafsu bila diperlakukan sebegitu.
Manakala Zairul pula rakus mengerjakan tetek ku, diramas dan dihisapnya puting ku mengalahkan suami ku. Aku kelemasan di saat rasa berahi ku memuncak, lalu aku mengepit dan mengemut batang zakar Zaidin yang ditekan sedalam-dalamnya ke dalam lubang burit ku. Terasa hangat dalam burit bila Zaidin memancutkan berdas-das air mani nya. Kenikmatan tersebut menyebabkan aku juga mencapai klimaks ku yang kedua dengan mengeluarkan air mani yang bercampur dengan air mani Zaidin memenuhi rongga burit ku.
Setelah Zaidin mencabut zakar nya dari buritku, kini giliran Zairul pula yang bercelapak di celah kangkang ku. Aku membiarkan Zairul menekan batang zakarnya yang bersaiz budak 12 tahun ke dalam burit ku. Burit ku yang sudah lencun itu memudahkan kemasukan zakar Zairul yang baru pertama kali menikmati burit perempuan.
Kini sudah 3 bulan peristiwa hitam di mana aku diperkosa oleh anak saudara suami berlalu. Nasib baiklah benih yang ditabur oleh Zaidin dan Zairul ke dalam rahim ku tidak menjadi. Walau pun aku kesal dengan kejadian tersebut, namun ianya memberi kesan dan dimensi baru dalam kehidupan seksual ku.
Aku melayan kemahuan seksual suami hanya untuk melaksanakan tanggung jawab ku sebagai seorang isteri. Memang aku jarang mendapat kepuasan dari hubungan tersebut, tidak seperti yang diberikan oleh Zaidin dan Zairul ketika merogol ku tempoh hari. Kesan dari kejadian tersebut juga timbul keinginan dalam diri ku untuk bersetubuh dengan lelaki lain. Tetapi bila memikirkan aku ini isteri orang dan aku masih menyayangi suami ku, keinginan tersebut ku pendam sahaja dalam diri ku.
Suatu hari rumah kami dikunjungi oleh Pak Mat iaitu bapa saudara kepada suami ku. Dia meminta untuk bermalam di rumah kami semalam dua kerana telah dihalau keluar rumah oleh isteri dan anaknya, gara-gara hasratnya untuk berkahwin lagi satu. Sebenarnya Pak Mat ingin bermalam di rumah anaknya yang lain, tetapi mereka tiada di rumah kerana pergi bercuti ke Johor, mungkin dalam sehari dua lagi mereka akan pulanglah.
Suami ku tidak berkeberatan membenarkan Pak Mat bermalam dirumah kami walaupun dia terpaksa menghadiri mensyuarat di Kuala Lumpur keesokannya. Aku tidak membantah keputusan suami ku walaupun aku terpaksa tinggal berdua dengan Pak Mat malam besoknya.
Pak Mat berusia dalam lingkungan 68 tahun, tapi badannya masih tegap, maklumlah orang kampung banyak amalan petuanya. Tambahan lagi dia masih berkeinginan untuk berkahwin lagi satu. Kesian juga aku mendengar keluhan isi hati Pak Mat yang hilang kasih sayang dan perhatian dari anak-anak dan isterinya akibat daripada hasratnya untuk berkahwin lagi.
Menurutnya lagi memang selama ini isterinya hanya bersikap acuh tak acuh dalam menberikan kasih sayang dan perhatian terhadap dirinya. Malam itu kami tak banyak bersembang kerana kesian melihat Pak Mat yang kepenatan lagipun suami ku akan berangkat ke Kuala Lumpur esok.
Suami ku akan berada di Kuala Lumpur selama 2 hari. Malam itu suami ku tidak dapat menyetubuhi diriku sebagaimana kebiasaan sebelum beliau berangkat out station. Namun begitu aku masih lagi dapat memuaskan nafsu suami ku dengan melancap zakarnya dengan tangan ku sehingga keluar air maninya. Sayang juga aku melihat air maninya yang terpancut-pancut ke atas perut ku, alangkah baiknya kalau air mani tersebut dapat dilepaskan ke dalam rahim ku.
Keesokannya selepas suami bertolak ke Kuala Lumpur, aku melakukan aktiviti harian ku sebagai suri rumah seperti biasa. Pak Mat. aku lihat hanya termenung , mungkin mengenangkan nasibnya atau mungkin juag terkenangkan kekasihnya yang ingin dikahwininya.
Bila tinggal berdua-dua dengan Pak Mat, fikiran aku asyik terkenangkan kenangan pahit di mana aku disetubuhi oleh Zaidin dan Zairul tempoh hari. Ini membuatkan nafsuku terangsang bila mengingatkan kejadian tersebut. Terfikir juga dalam kepala aku, kalaulah budak mentah macam Zairul dan Zaidin tu teringin untuk menyetubuhi diriku, inikan pula Pak Mat, tua bukan sebarang tua, keinginan nya untuk berkahwin lagi membayangkan kemahuannya untuk berhubungan seks masih ada.
Untuk berdepan dengan situasi tersebut, petang itu aku mandi wajib untuk membersihkan diri ku. Seandainya Pak Mat menyetubuhi diriku sekurang-kurangnya diriku telah bersih. Namun begitu aku cuba untuk menghindari segala andaian tersebut, walaupun faraj ku berdenyut-denyut kegatalan meminta untuk dijolok dengan zakar.
Malam itu aku cuba bersikap biasa dengan Pak Mat, menyiapkan makan malam bersama. Sudah menjadi kebiasaan ku bila di rumah hanya berbaju t-shirt dan berkain batik tanpa memakai coli dan seluar dalam.
Ketika makan malam aku perasan yang Pak Mat asyik merenung puting buah dada ku yang tertonjol disebalik t-shirt nipis yang aku Pakai.
“Hai Pak Mat termenung je, teringatkan bini kat rumah ke?” tegur ku memecah kesunyian.
Dengan nada terkejut Pak Mat menjawab, “ishh tak de lah Ani, kalau Pak Mat ingat kan kat dia pun boleh dapat apa, orang dah tak sayang kita, kalau dia masih sayang, buat macam Ani ni haa, makan minum disedia, layan laki dengan baik, ni tidak asyik nak berleter je kerjanya. Bbila nak cari lain tahu pulak cemburu, merajuk hiee mematikan nafsu saya je,” rungut Pak Mat lagi.
“Manalah tahu malam-malam begini, kalau dulu selalu tidur berdua malam ni keseorangan pulak,” tambah ku.
Pak Mat ketawa kecil mendengarnya, “Pak Mat ni dah hampir 20 tahun tidur berseorangan, anak bongsu Pak Mat tu dah berusia 20 tahun, sejak dia lahir sehingga ke saat ini, bini Pak Mat tak pernah melayan kemahuan batin Pak Mat, tiang bendera Pak Mat ni masih boleh menegang, kalau dah tegang mestilah perlu tempat untuk disalurkan, kat mana lagi kalau tidak kat tubuh bini, tapi bini Pak Mat selalu menolak bila diajak bersama, sebab itulah Pak Mat nak cari bini lain, tapi niat yang baik tu pun mereka tak bersetuju dan menentang, Pak Mat nak buat macam mana, tak kan Pak Mat cari pantat lembu,” tambah Pak Mat dengan nada geram.
“Sabar Pak Mat,” aku cuba menyabarkan Pak Mat, tapi dalam kepala aku terfikir Pak Mat ni kemaruk seks dan gian untuk merasai burit perempuan.
“Dah hampir 20 tahun Pak Mat bersabar, tapi bila ada perempuan yang sanggup memberi kasih sayang dan sanggup menjaga Pak Mat, malangnya mereka pula tak setuju, dituduhnya Pak Mat ni gatal dan miang, orang tua tak sedar diri, apalah salah Pak Mat ni,” tambah Pak Mat dalam nada sedih.
“Tak pe lah Pak Mat, sabar je lah, saya sudi mendengar rintihan Pak Mat tu,” aku cuba memujuk dan menenangkan hatinya, kesian juag aku melihat orang tua tu.
“Biar saya selesaikan kerja saya kat dapur tu dulu lepas tu kita sambung bercerita,” kata ku yang menyudahkan makan malam ku.
Ketika aku terbongkok-bongkok dalam keadaan menonggeng mengemas dan menyusun pinggan mangkuk, aku tak perasan yangPak Mat berada di belakang ku. Bila aku bangun punggung ku terkena bahagian hadapan tubuhnya, menyebabkan Pak Mat terundur ke belakang dan hampir terjatuh.
Untuk mengelak dirinya terjatuh Pak Mat telah memegang punggung ku sehingga ianya menempel rapat pada bahagian depan tubuhnya. Aku dapat rasakan galangan batang zakar Pak Mat yang menempel tepat pada lurah punggung ku.
“Pak Mat ni terkejut saya,” tegur ku sambil itu Pak Mat mula menjarakkan tubuh dari punggung ku.
“Maaf Ani… Pak Mat tak sengaja, tak perasan pulak ani nak bangun, nak basuh tangan ni ha,”jawab Pak Mat tersenyum.
“Tu la Pak Mat lain kali ikut jalan yang betul, nasib baik terlanggar punggung saya, kalau langgar benda lain, entah akan terjadi,” tambah ku lagi.
Sebenarnya faraj ku juga berdenyut bila merasakan galangan batang zakar Pak Mat yang menempel pada lurah punggung tadi, sebab itulah aku membiarkan sahaja perkara tersebut sehingga Pak Mat sendiri yang menjarakkan diri nya.
Setelah aku menyelesaikan kerja-kerja ku, Pak Mat kembali menyambung menceritakan tentang kisah hidupnya. Bagaimana dia boleh jatuh cinta dengan Kak Leha janda muda tu. Menurutnya kak Leha tu berusia dalam lingkungan awal 40 an dan tidak mempunyai anak kerana disahkan mandul. Itu antara sebab mengapa dia diceraikan oleh bekas suaminya dulu.
Kak Leha mengambil upah menoreh getah untuk menyara hidupnya. Kebun getah yang ditorehnya terletak bersebelahan dengan kebun getah Pak Mat. Pada awal perkenalan mereka Pak Mat hanya mengusik kak Leha biasa-biasa sahaja, lama-kelamaan kemesraan terjalin dan Pak Mat mula menceritakan masalah peribadi nya kepada kak Leha dan begitu juga kak Leha. Ketika mereka berehat di pondok yang terdapat dalam kebun tersebut, Pak Mat menyatakan kerinduan nya untuk menikMati tubuh perempuan.
“Leha, abang Mat ni dah 20 tahun tidur berseorangan, tapi akhir-akhir ni sejak rapat dengan Leha, abang sering terfikir kenikmatan tidur bersama perempuan, dapat peluk, cium, meramas dan bersetubuh untuk melegakan nafsu ni, tapi semua tu tak dapat abang Mat lakukan pada bini abang sekarang ni,” begitulah keluhan Pak Mat cuba meraih simpati kak Leha.
“Leha paham masalah abang Mat tu, kalau abang Mat teringin nak sentuh, cium dan ramas luaran tu, Leha tak kisah kalau abang Mat nak ambil kesempatan dengan apa yang ada pada tubuh Leha ni, tapi kalau nak bersetubuh untuk melepaskan nafsu abang Mat tu, bukannya Leha tak nak bagi, kita ni dah tua, biar lah kita lakukan secara halal, abang Mat pujuk lah kak Munah tu supaya menerima Leha sebagai madunya, biar pun Leha ni hanya sebagai isteri batin abang Mat sahaja,” terang kak Leha panjang lebar.
Hari tu Pak Mat kerja tubuh kak Leha cukup-cukup hingga kak Leha terangsang habis dan buat pertama kalinya batang zakar Pak Mat boleh menegang keras setelah sekian lama tidak digunakan. Di saat genting tersebut kak Leha masih mampu mengawal keadaan dengan menasihati Pak Mat agar mangahwininya secara sah, lepas itu barulah menikmati tubuhnya. Pak Mat mengeluh panjang mengenangkannasib nya.
“Bersabar je lah Pak Mat, mungkin ada yang tersirat disebalik apa yang terjadi, lagi pun kalau ada jodoh tak ke mana kak Leha tu, yang penting berusaha,” aku cuba memberi perangsang kepada Pak Mat.
“Oh ya, Pak Mat nak kopi nanti saya buat kan, kopi tongkat ali campur madu,” kata ku sambil berlalu ke dapur.
Pak Mat juga mengekori aku ke dapur.
“Eh tak payah susahh-susah lah Ani, tapi kalau dah buat tu, Pak Mat minum aje,” ujar Pak Mat merendah diri.
“Hai bila pekena kopi tongkat ali ni selalunya tongkat Pak Mat turut sama menegak,” sambung Pak Mat lagi.
“Entah lah sejak kenal Leha tu, malam-malam asyik bangun je tongkat Pak Mat ni, nak pacak kat bini, dia tak bagi, nak pacak kat Leha tak rasmi lagi,” ujar Pak Mat lagi mengomel.
Aku hanya tersenyum dan faham sangat apa yang dimaksudkan oleh Pak Mat tu, tapi aku hanya bersikap berselamba.
“Tapi bila dah menegak, Pak Mat yang lah susah, tak lena tidur dibuatnya sebab dah gian dan teringin sangat nak bersetubuh dengan perempuan dah 20 tahun tak merasa burit, tak nak buat macam mana, bini tak nak layan, akhir nya bantal peluk jugak lah jadi mangsa sampai tongkat Pak Mat kendur,” ujar Pak Mat lagi selamba.
Aku hanya tersenyum melayan Pak Mat bersembang yang mula menyentuh soal seks, aku faham Pak Mat memang gian sangat tu nak bersetubuh.
“Pak Mat mintak lah elok-elok dengan bini Pak Mat tu, cakap lah kat dia melayan suami tu wajib kalau tak berdosa,” ujar ku lagi.
“Dah bebuih mulut Pak Mat ni ceramah kat dia tu, akhirnya kita jugak dituduhnya orang tua gatal tak sedar diri, dia tak tahu kalau zakar Pak Mat ni dibenam dalam burit dia tu silap hari bulan masih boleh bunting dia tu,” ujar Pak Mat lagi yang mula menyentuh cerita-cerita hangat.
Faraj ku kini mula berair kerana dari tadi dirangsang nafsu berahi.
“Tak tahu nak tolong macam mana lagi, sabar je lah Pak Mat,” ujar ku mengakhiri perbualan kerana aku dah mula rasa mengantuk dan kelentit meminta untuk digaru kerana terangsang.
“Tak ape lah Ani, Pak Mat amat terharu di atas simpati Ani tu, lagi pun Ani dah abncuh kopi ni, tak elok kalau menolak rezeki,” ujar Pak Mat tersenyum.
“Tegak pun tegak lah, nanti bagi bantal peluk satu Pak Mat, bila tongkat Pak Mat menegang nanti, Pak Mat peluk bantal kemas-kemas,” sambung Pak Mat lagi.
“Saya kesian tengok Pak Mat tapi tahu nak tolong macam mana, memang saya faham sangat kalau lelaki tua ke muda ke kalau dah terangsang tu memang tak boleh duduk diam, mengalahkan kucing nak beranak, samalah macam suami saya,” ujar ku lagi.
“Sebenarnya saya tak sampai hati nak tengok Pak Mat macam tu, tak apa lah nanti saya tak kunci pintu bilik, kalau Pak Mat rasa memang dah tak tahan dan gian sangat, Pak Mat lakukan apa yang patut, semuanya atas diri Pak Mat,” ujar ku sambil melirik kepadanya dan terus berlalu dalam bilik tidur ku meninggalkan Pak Mat yang agak tergaman.
Aku hanya tidur dengan berkemban kain batik sahaja tanpa seluar dalam dan coli, sebagai persediaan sekiranyanya Pak Mat ingin menyetubuhi diriku malam ini. Sambil membaca novel lucah aku mengentel-gentel kelentit ku sehingga ianya cukup berair.
Kalau lah aku ni bukan isteri orang mahunya aku mengajak Pak Mat bersetubuh secara terbuka, disebabkan status ku itu, biarlah Pak Mat yang mulakan sekiranya dia mahu, bimbang juga nanti aku dilabel sebagai isteri curang.
Aku terjaga dari lena bila terasa ada tangan yang meramas-ramas buah dada, aku terkejut dan dalam kegelapan aku terus memegang tangan tersebut. kemudian aku mendengar bisikan, “Ani Pak Mat ni, sorry ani Pak Mat tak tahan dah gian sangat batang zakar Pak Mat ni,” bisik Pak Mat kat telinga aku.
“Ohh Pak Mat,” terkejut saya, jawab ku sambil melepaskan tangan Pak Mat dan meletakkannya kembali ke atas buah dada ku.
“Pak Mat main lah puas-puas dan buat apa yang Pak Mat mahu, saya tak kisah, tapi saya mengantuk ni, Pak buat sorang je lah ye,” jawab ku.
“Sayang Ani tidur lah, biar Pak Mat belai ani sampai terlena,” jawab Pak Mat.
Romantis juga Pak Mat ni, fikir ku. Aku dapat rasakan Pak Mat mula mengosok-gosok permukaan faraj ku yang sudah sedia basah tu, lepas tu dia berbisik kat telinga ku, “Ani, Pak Mat dah tahan sangat ni, Pak Mat nak masukkan zakar Pak Mat ye,” bisik Pak Mat.
Aku mengangguk dan menarik tubuh Pak Mat supaya menindih tubuh ku.
“Pak Mat kita berselimut lah dulu, seganlah saya buat dalam keadaan terbuka,” ujar ku.
Pak Mat menarik selimut menyelimuti tubuh kami berdua, aku melucut kan kain batik yang masih di tubuh ku dan berbogel sepenuhnya di sebalik selimut tersebut.
“Pak Mat bukalah baju,” ujar ku.
“Pak Mat cuma nak rasa burit Ani je,” jawab Pak Mat.
“Saya dah bagi satu badan ni kat Pak Mat, Pak Mat pun kena bagi satu badan juga,” ujar ku lagi.
“Baiklah sayang, bukan apa sebenar Pak Mat segan maklum lah orang tua,” jawab Pak Mat merendah diri.
“Saya tak kisah Pak Mat janji saya dapat rasakan tubuh Pak Mat bersatu dengan tubuh saya,” jawab ku sambil mengerang bila terasa Pak Mat mula mengesel-gesel kepala zakarnya pada lurah faraj ku yang sudah licin dengan air berahi ku itu.
“Pak Mat masuk kan ye,” ujar Pak Mat lagi.
“Silakan lah, tapi pelan-pelan ye Pak Mat,” ujar ku lagi.
Aku mengerang bila bibir faraj ku mula terbuka untuk menerima kemasukan batang zakar Pak Mat ke dalam nya. Pak Mat mengeluh kesedapan, setelah separuh zakar nya memasuki faraj ku, ditariknya keluar dan menekannya masuk kembali kali ini dengan lebih dalam sehingga hampir keseluruhan kepanjangan batang Pak Mat tenggelam di dalam rongga faraj ku. Aku sedikit menjerit menehan kesenakan kerana ini lah kali pertama rongga faraj ku diteroka sedalam-dalamnya sehingga menyentuh pintu rahim ku.
Pak Mat membiarkan batang zakar nya terendam didasar faraj ku, aku yang kegelian dan kesenakan itu lantas mengemut dan mencengkam kemas batang zakar Pak Mat itu sehingga tubuh ku terasa kejang dan mengeluarkan air mani ku untuk klimak ku yang pertama. Pak Mat membiarku ku mencapai kepuasan batin ku, selepas itu Pak mula menggoyang-goyangkan punggung nya dan memusing-musing zakar nya yang masih terendam rapat dalam faraj ku.
Geselan kepala zakar nya yang menyentuh batu merinyam ku dan bulu-bulu di pangkal zakar nya yang lebat itu mengosok-gosok kelentit menyebabkan aku kembali terangsang. Apatah ketika itu Pak Mat giat meramas dan mehisap puting buah dada ku. Penat klimak yang pertama belum hilang kini aku kembali terpancut untuk klimak ku yang kedua. Aku rasakan rongga faraj kini bagaikan telaga yang selepas hujan dilimpahi oleh air berahi ku. Tubuh ku menjadi lemah lesu, tapi aku gagah kan juga untuk menahan asakan zakar Pak Mat yang mula menghenjut faraj ku dengan rentak perlahan tapi padu. Zakar nya sentiasa menyentuh pintu rahim dan batu merinyam ku setiap kali ditusuk hingga kedasar rongga faraj ku.
Gaya Pak Mat yangtidak memaksa pinggangnya membolehkan dia menhenjut faraj ku dalam tempoh yang agak lama. Tubuh ku sudah basah bermandi peluh begitu juga dengan Pak Mat, namun begitu zakar nya masih gagah menikam faraj ku. Aku telah pun klimak untuk kali ke tiga ketika Pak Mat rancak menghenjut faraj ku.
Kini segala sendi ku terasa lenguh, nak gerak kan kaki pun aku rasa tak mampu. walau pun sudah klimak tiga kali, kesedapan dan kegelian masih terasa pada faraj ku setiap kali zakar Pak Mat keluar masuk dari rongga faraj ku.
Ini tak boleh jadi fikir ku, aku sebenar nya sudah tak larat lagi dah nak mengangkang untuk Pak Mat, aku mesti melakukan sesuatu untuk mempercepat Pak Mat untuk mencapai kepuasan nya.
Dengan sisa tenaga yang ada aku membalas asakan Pak Mat dengan memeluk kemas tubuh nya dan mula meromeng leher dan tengkuk nya, manakala kaki aku silangkan pada pinggang nya menyebabkan zakar nya tertanam rapat di dalam rongga faraj ku. Aku menahan kegelian dan kesenakan akibat tekanan kepala zakarnya yang rapat pada pintu rahim ku, dengan sekuat hati aku mengemut-ngemut otot faraj ku untuk mencengkam batang zakar Pak Mat. Teknik yang aku pelajari dari buku yang dikenali sebagai kemutan anjing aku gunakan pada Pak Mat.
Pak mula mendesis kesedapan dan memuji-muji diriku, ketika itu juga aku mula merasa kepala zakar nya mula bedenyut-denyut dan mengembang-ngembang, di saat itu juga aku terangsang tahap maksimum. Aku mengerang kuat ketika Pak Mat melepaskan berdas-das pancutan air mani nya yang menghangatkan rahim ku, terkejut dengan kehangatan tersebut, aku juga melepas kan air mani ku untuk klimak yang keempat, aku terdampar kepenatan dan kelesuan terasa gelap dunia ku seketika, namun begitu aku masih lagi dapat merasakan zakar Pak Mat yang masih berterusan memuntahkan air maninya yang sehinggalah ke titisan yang terakhir yang memenuhi setiap rongga faraj ku. Hampir dua minit zakar Pak Mat memuntah kesemua air mani nya yang tersimpan begitu lama kedalam rongga faraj ku.
Selepas itu Pak Mat terdampar kelesuan di atas tubuh ku. Punggung dan cadar katil lencun dengan cairan mani yang mengalir keluar dari faraj ku. Aku minta Pak Mat bangkit dan mencabut zakar nya yang masih terendam dalam faraj ku, kerana aku ingin ke bilik air dan menukar cadar yang lencun itu.
Aku membuka lampu bilik dan agak terperanjat melihat kepanjangan zakar Pak Mat yang masih separuh tegang itu. Pada perkiraan ku hampir 9” iaitu hampir dua kali ganda kepanjangan zakar suami ku, patutlah aku kesenakan dikerjakan nya.
Pak Mat mengucapkan berbanyak-banyak terima kasih kepada ku dan memuji-muji layan aku tersebut serta tidak tahu nak membalas jasa ku tersebut. Aku hanya tersenyum, “Pak Mat pun apa kurang nya mengalahkan suami saya,” balas ku.
“Kita habis kan kat sini je lah Pak Mat, lepas ni anggaplah tiada apa yang berlaku di antara kita,” tambah ku lagi.
“Ye lah Ani… Pak Mat pun harap macam tu, tapi kalau Pak Mat teringin nak rasa lagi, boleh ke,” tanya Pak Mat bergurau.
Aku tergelak, “cukuplah dengan apa yang Pak Mat dapat tu, lepas ni kalau teringin nak lagi, cepat-cepat lah Pak Mat kahwin dengan kak Leha tu,” ujar ku lagi.
“Ye la Ani, selepas ni apa nak jadi pun jadi lah Pak tetap berkahwin dengan Leha tu, memang nikmat dan sedap lah kalau dapat bersetubuh dengan perempuan ni,” ujar Pak Mat sambil berlalu dari bilik ku.
2K notes
·
View notes
Text
Bu, Pak ... Setiap membuka sosial media, sepertinya semua orang hidupnya bahagia. Kenapa sepertinya cuma aku yang hidupnya begini-begini saja? Sehari-hari melakukan hal kecil yang tidak berarti apa-apa.
---
Nak ...
Kalau yang kamu maksud 'semua orang' itu adalah teman-temanmu, kamu beruntung karena punya teman-teman yang bahagia.
Tetapi, Nak... Setahu kami, orang-orang memang cenderung menggunakan sosial media untuk berbagi kebahagiaan.
Luka, kesedihan, kemalangan, biasanya disimpan sendiri. Atau diceritakan ke sahabat terdekat.
Kamu pun begitu, kan?
Memang tidak semua perasaan perlu diumumkan. Tidak semua kejadian layak dipublikasikan.
Dan benar, mungkin di antara temanmu ada yang terlihat keren karena melakukan hal besar. Bersyukurlah, kamu bisa terinspirasi dan belajar dari mereka.
Kamu enggak perlu berkecil hati. Karena Tuhan menyuruh kita berjuang sesuai kesanggupan.
Nak ...
Kalau kamu belum bisa melakukan hal besar, tidak apa-apa. Kamu tetap bisa melakukan hal kecil dengan kesungguhan yang besar.
189 notes
·
View notes
Text
Dewasa Menjadi Diam
Semakin dewasa semakin susah mengakui rasa lelah dalam diri, sebab tahu tak ada yang peduli sedang hidup terus berlanjut. Bukan salah mereka, toh kita kerap secara kolektif berpikir bahwa orang dewasa mampu menyelesaikan masalahnya.
Kurasa benar, tapi sepertinya kita turut mengesampingkan bagaimana proses menyelesaikan itu. Perasaan apa yang bergumul di hati mereka, ketakutan macam apa yang mereka lihat, dan banyak hal yang sejatinya tak jauh beda dengan perasaan-perasaan saat kita masih bertumbuh dan diwajarkan untuk meluapkan semua kekhawatiran.
Pada akhirnya kita terbiasa memendam, hingga kadang tak mengenali mana yang patut dipendam mana yang harus dikeluarkan.
Suatu kali saat mencoba untuk jujur dengan apa yang kita pikirkan dan dirasakan, kita dituding menjadi manusia tak berdaya dan tak mampu mengendalikan hidup sendiri. Hidup dalam emosi dan perasaan. Lain kali kita memilih diam, kita dianggap tak mampu menyampaikan pendapat dan tak punya pendirian.
Orang-orang di sekitar selalu saja punya celah untuk membuat kita tersudut, jatuh dan tersingkir. Sengaja atau tidak sengaja, mungkin memang pada dasarnya manusia di desain untuk saling melihat kesalahan manusia lain. Sedangkan untuk melihat kebaikan kita membutuhkan ekstra pengetahuan yang mudah didapatkan namun lebih mudah dilupakan dan diabaikan.
Sayangnya tulisan ini pun akan berakhir di titik, tak ada yang bisa kita lakukan dengan itu. Kita hanya kembali kepada nasehat lama, berbaliklah dari mereka, lanjutkan hidupmu seberapa sia-sia pun ia. Kau sudah terlalu hanya untuk sekedar berdebat tentang salah dan benar. Bukankah kebenaran juga terkadang tak membawa kau pada ketenangan?
Sekali lagi, menjadi dewasa berakhir menjadi kita yang diam tak peduli apa yang kita rasakan.
193 notes
·
View notes