Tumgik
#perjamuan
tanganterbukamedia · 1 month
Text
Roti Kehidupan
Bergantung Penuh kepada Allah ”Akulah roti kehidupan” (Yoh. 6:35). Demikanlah pernyataan Yesus Orang Nazaret di hadapan orang banyak itu. Ia mengidentifikasikan diri-Nya dengan roti. Tanpa roti, manusia tak dapat hidup normal. Tanpa karbohidrat, manusia takkan memiliki energi untuk menjalani tugasnya sebagai manusia. Bagaimanakah tanggapan orang banyak itu saat mendengarkan pernyataan-Nya…
0 notes
moviesandmania · 11 months
Text
PERJAMUAN IBLIS "Devil's Banquet" (2023)
Perjamuan Iblis is a 2023 Indonesian horror film about a family terrorised by a demonic figure unleashed after their grandmother’s suicide. The English title translates as “Devil’s Banquet”. Written and directed by Kenny Gulardi (Lampir). Produced by Agustinus Sitorus. Executive produced by Simonta Tuan Heriyanto The Pim Pictures production stars Putri Ayudya, Fandy Christian, Jordan Omar, Epy…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
belantaraaksara · 3 months
Text
Tidak berjudul, baca saja omong kosong di bawah ini. Jika tertarik, sempatkanlah berkomentar, caci maki juga boleh. Jadikanlah ruang komentar sebagai ruang bebas kritik.
"Lebih mulia jika dianggap buruk namun sebenarnya baik, daripada dianggap baik tapi sebenarnya buruk" kata sebuah quotes di google. Hehe.
Beberapa kali tampak didepan mataku orang-orang suci itu bertikai karena sesuatu. Entahlah. 🎭 Ilmu yang telah ditimba sejak dini sampai dewasa hingga ke pelosok-pelosok negeri China itu dikemanakan?
Manusia tetaplah manusia. Kita semua berpakaian di hadapan manusia dan telanjang di hadapan Tuhan. Kita semua pembenci, serakah, sombong, dan selalu merasa diri sudah baik. Seperti halnya dalam cerita di golongan kaum Bani Israil, yaitu Khali dan Abid sang ahli maksiat dan ahli ibadah. Kira-kira begitu lah, dan faktanya di zaman ini merajalela yang seperti itu.
Ahh biarlah, panjang umur untuk semua hal-hal baik. Semoga selalu diberikan kesehatan dan dilimpahkan rejekinya. Karena membenci dan me-review keburukan orang lain butuh tenaga dan materi untuk mengisi perjamuan di atas meja-meja pergibahanan.
Sesekali cobalah untuk menggali lagi lebih dalam diri sendiri. Mungkin kita lupa perihal itu lantaran terlalu fokus belajar, menilai banyak hal dan mengejar sesuatu.
••••
Hmmm. Oke. Tulisan diatas hanya omong kosong yang gue buat yah. Jangan diseriusin. Gue cuma orang goblok yang tersesat dan terlena oleh keadaan. Tapi jangan khawatir, "karena sejauh jauhnya kita tersesat, pada kebenaran lah kita kembali" kata Buya Hamka pada suatu ketika. Bismillah.
••••
Ya Allah, jauhkan hamba dari sifat dengki dan serakah. Jauhkan hamba dari perasaan membenci saudara sendiri. Bukalah pintu hati hamba agar selalu bisa menebar kebaikan. Dan ya Allah, rengkuh aku dengan sapa dan anugerah mu. Hamba jenuh berjalan di gelapnya ketersesatan ini. Hamba ingin kembali kepada kebenaran tanpa menjadi manusia yang munafik. 🤲🏼
Aku tidak butuh harta, aku tidak butuh uang, aku hanya ingin terbang dan ruang dimana aku benar-benar merasa nyaman akan kebaikan di dalamnya. Hingga tibalah waktu dimana aku benar-benar harus pulang.
Jakarta 18/6/2024
Fadliansyah Ramadhan
22 notes · View notes
deretanarasi · 3 months
Text
anakku hidup di bawah langit hitam.
Tumblr media
️️️️
selagi nafasnya masih mengembara, aku tidak takut untuk berterus terang perihal betapa bangganya aku punya anak seperti anakku ini. anakku, yang jelita nan laksmi. anakku, yang meriah serupa syair dalam puisi di buku-buku usang. anakku, yang berpesta seorang diri di dalam puncak kepalanya.
️️️️
anakku, hidup di bawah langit hitam. meskipun setiap pagi selalu kusuguhkan secangkir susu hangat dan sepotong roti yang lembutnya selaik gula kapas, jauh di dalam matanya selalu tersiar perjamuan tak diundang yang bertajuk, 'hidup pun tidak semata-mata bernyala dan berkobar, kadangkala ia redup dan tak punya lentera.'
anakku, hidup di bawah langit hitam. sepasang matanya yang dulu pernah meriah dan merdeka sewaktu menyambut hujan telah bertransformasi menjadi seorang yang sukar untuk menyantuni setiap air yang jatuh mengenai ujung dahinya. anakku, bukanlah seorang kromatika. apabila sebab ia sunyi adalah karena ia hidup di bawah langit hitam, oh sungguh, sejatinya aku tidak berpijak di tanah dan di bawah langit yang sama dengannya. menurut anakku, ia telah lama hidup dan berdetak di bawah langit hitam.
️️️️
ketika malam tiba, ia merintih dalam diam, sepasang alisnya saling bertaut, kedua tangannya tak henti menggeragau kepala. saat kutanya, "anakku sayang, ada apa?", sekujur tubuhku bergetar melihat secara gamblang bahwa anakku hidup di bawah langit hitam seorang diri. ia tidak bicara, anakku tidak mampu mengeksplanasi, matanya ingin menangis tapi tak sudi, tangannya menggerayangi kepala hingga kaki, hanya saja tidak ada satupun nyamuk yang bahkan menggigitnya.
️️️️
oh anakku, anakku yang hidup di bawah langit hitam.
️️️️
anakku yang pernah tumandang, anakku yang pernah merdu, anakku yang pernah molek, semolek semenderasa, kenapa kau harus hidup di bawah langit hitam? harusnya biar aku saja, biarlah aku yang memanggul segala memori-memori keji di dalam kepalamu, biarlah aku yang memakan segala nyeri di dalam jantungmu, biar aku saja yang hidup di bawah langit malam itu. sehingga kau tak perlu menjelajahi sarat dosa yang datang dari orang-orang busuk!
️️️️
anakku, hiduplah di bawah langit hitam sedikit lebih lama. tidak perlu kau jabarkan bagaimana rasanya bernapas di sana, atau bagaimana rasa hujan yang mengguyur selesa jantungmu. aku akan selalu meromantisasi sedihmu yang meruah dari dalam sana.
️️️️
anakku, lenteramu akan selalu aku nyalakan meskipun kadangkala hampir mati diterpa angin dan jelaga di jantung kota.
5 notes · View notes
batara-arah · 2 years
Text
Di atas balok jirat sebuah nama lama terukir. Segenggam bunga boreh menjadi kedatangan yang dinanti untuk menanamkan kata hadir, kendati menumbuhkan dua perasaan yang masih sama-sama tertaut desir. Lupa bahwa di bawah telapak tangan yang sedang mengadu ada beban tak kasat mata yang menjadikan jarak antara tanah dan nirwana sebagai perjamuan terakhir.
Walaupun sesekali ada segelintir perasaan getir tidak sebanding dengan takdir yang sudah terlanjur lahir, rasanya rekam memori hanya bisa dipautkan melalui doa yang dirapal bersama dzikir.
@batara-arah
28 notes · View notes
womanoflettersx · 7 months
Text
Pertemuan tanpa perjamuan,
di sudut ruang yang dingin pada hari itu.
Pertemuan tanpa perjamuan,
dalam bisik yang dibungkam agar tak berisik.
Pertemuan tanpa perjamuan,
yang dicatat menit dan detiknya di tempat itu.
Pertemuan tanpa perjamuan,
menimbulkan resah, gundah, dan buyar yang merekah.
2 notes · View notes
coklatjingga · 1 year
Text
Tumblr media
Mendekati akhir Ramadan, mendekati bulan syawal dan perjamuan. Mendekati bergudang tanya dilontarkan pada kita yang juga masih mempertanyakan.
Tentang kapan, kapan dan kapan.
Lalu, nasihat-nasihat bermunculan agar kita menjadi hati yang lebih lapang, memaklumi semua tanya yang datang menyerang. Katanya, kita tidak bisa mengatur orang untuk tidak melontarkan apa yang mereka rasa dan pikirkan.
Katanya kita lah yang harus bersabar. Ya, mungki benar. Anggap saja ujian kehidupan. Hanya kenapa tidak belajar juga untuk para penanya untuk menjaga perasaan?
Katanya sih, peduli. Tapi tanpa sadar justru malah menjatuhkan mental yang sedang berjuang dikuatkan sendirian.
"Ah, kamu saja yang terlalu ambil hati. Niat mereka kan, baik, karena peduli. Ingin mengingatkan."
Benar juga. Mereka terlalu semangat mengingatkan orang lain atas sesuatu yang belum dalam genggamaan, sampai lupa mengingatkan diri sendiri agar berpikir dulu sebelum bicara yang katanya kepedulian.
12 notes · View notes
aksarahat1 · 1 year
Text
"Ilmul yaqin, ainul yaqin dan haqqul yaqin. Tingkat keyakinan ketiganya ada pada taraf yang berbeda. Setiap personal memilili keyakinannya masing-masing, yang tentunya dengan taraf yang berbeda pula. Yakin dan percaya dengan hanya karena dengar kabar, yakin karena melihat sendiri ataupun yakin karena benar-benar serta terlibat penuh didalamnya. Keyakinan akan melahirkan tata nilai. Yakin, usaha, sampai, begitu jargon organisasimu bukan? Pelajari keyakinannya dengan benar, usahakan dengan benar, lalu semoga sampai pada kebenaran! ihdinas sirotol mustaqin, ilaihi roji'un. Semoga begitu dan sampai jumpa" tuturnya menutup perjamuan malam ini.
3 notes · View notes
dinaest · 11 months
Text
Menolak Dia dan Undangan PestaNya :Matius 22:1-14
Dalam perjumpaan saya dengan salah seorang ibu asing di minggu ini, dia berkisah tentang anaknya yang menjadi ateis dan tak percaya Allah. Dengan segala kegelisahan, dia ungkapkan kekuatiran akan masa depan anak yang begitu dia kasihi. Respon saya adalah berpikir apa yang menyebabkan di tengah gempuran data dan kemudahan hidup, justru banyak orang meragukan kehadiran dan kuasa Allah? Kedua, ya saya berempati dengan orangtua si anak dan mendoakan ibunya supaya tabah membimbingnya.
Bagi kita, yang hubungannya bersama Tuhan sedang baik-baik saja, lagi semangat-mangatnya atau ya diupayakan baik baik aja, mungkin keputusan seseorang untuk tak merespon Tuhan di hidupnya akan membuat kita geleng-geleng kepala. Tapi, mungkin saja ada banyak manusia di dunia ini yang sedang bergumul dengan hal yang sama saat ini: bergumul dengan menemukan Allah di hidup mereka yang susah terutama tertatih setelah mencoba bangkit dari bencana besar pandemi.
Lalu bagaimana kita menanggapi keraguan akan Allah? Pertama, pengertian kita kudu dibenerin dulu! Janganlah kita pongah sebagai manusia berpikir bahwa segala sesuatu dalam dunia ini ada karena uda dari sononya. Mengkomparasi spiritualitas dan eksistensialisme dengan astrologi dan fisika tentu harus dilakukan dengan kehati-hatian. Tapi kita sepakat istilah causa prima, bahwa dalamsegala sesuatu, pasti ada yang menjadi yang pertama dan menjadi asal dari segala sesuatu. Dan dalam iman Kristen, kita percaya Dia adlaah Allah!
Kedua, dalam pemahaman ini bahwa Dia sebagai yang Awal dan yang Akhir, iman Kristen bisa mendorong manusia untuk belajar menyadari bahwa semua respon kita padaNya dan perbuatanNya tak akan mempengaruhi Dia. Jadi, menurut saya kita gak bisa arogan dengan mengatakan bahwa kita pusat dari segalanya. Sebaliknya, kita ini hanya titik kecil yang bisa hilang dalam dunia ini.
terus, kenapa Dia menjadikan kita?
Misteri ini yang coba kita selami dalam kisah perumpamaan Kristus tentang perjamuan pesta. Sebagai orang yang pernah ngundang orang lain ke pesta, tidak ada yang akan menyediakan semua yang ala kadar buat tamu pestanya. Seenggaknya, kalau anda dan saya ngundang orang pesta kita akan memastikan tempat yang nyaman dan makanan yang enak buat tamu kita. Dan tentu pakaian pesta sebagai penghargaan pada para tamu bahwa mereka dipilih dan khusus.
Kerajaan Allah, hubungan iman kita dengan Allah dalam Yesus AnakNya adalah sebuah perjamuan, persekutuan yang hangat dan mesra dan indah. Sebuah kerinduan hati Sang Dia, itu kepada kita. Makanya, kita manusia diciptakan dengan perbedaan dengan tumbuhan dan binatang. Kita dicipta menjadi rekan sekerjaNya untuk mengusahakan dan memelihara bumi karena iman Kristen percaya Allah adalah Allah Maha Baik yang tak bisa dan tak ingin sendiri, selalu ingin terkoneksi. Maka jika tadinya manusia percaya padaNya dan kemudian karena kecewa jadi ateis, Dia lah yang akan sedih tiada tara dengan pemutusan koneksi itu. Dia yang akan pertama terluka.
Dalam kasih mesra inilah Sang Empunya Pesta mengundang tamu-tamunya. Tapi lihatlah respon mereka! Ada yang bilang gak bisa datang karena ada hajatan sendiri, urusan sehari-hari, dan kepentingan diri sendiri. Kemungkinan juga karena para tamu ini suudzon harus balas ngundang pesta lagi, jadi gak mau rugi! picik! Sebuah prasangka yang buruk kepada seseorang yang mengundang karena sangat menghargai dan mencintai kita!
Bahkan penolakan itu, sambil Matius mengingat penghancuran Yerusalem di tahun 70 an secara besar-besaran diiringi dengan dosa Israel sendiri yang menolak Yesus dan nabi-nabiNya bahkan membunuh Dia! Murka Allah ada atas penolakan bertubi-tubi atas kasihNya. Bagi Israel, Allah itu tidak penting!
Jadi, undangan ini diperluas, pada sasaran kasih dan rahmat Raja kepada yang lain: mereka yang dihindari; pemungut cukai dan semua orang miskin di pinggir jalan disuruh berpakaian pesta dan datang menggantikan semua undangan. Karena sungguh, Raja tak ingin berpesta sendiri, pesta bukanlah sebuah pesta ketika tak ada tamu. Dan Sang Raja mempersilakan semua orang yang datang untuk bergembira bersamaNya. Dengan tetap berpakaian pesta, dan layak di hadapanNya!
Perjalanan iman kita bersama Allah mungkin naik dan turun. Kita mungkin sering berdoa tapi gak merasa bahagia dan sukacita. Apakah doanya yang salah? Atau, kita kurang apa? Mungkin gak ada yang salah dengan Allah? Karena sekalipun kita berdosa, Allah tetap melihat kita dengan cinta dan ingin melepaskan kita dari dosa. Kita yang kecewa pada Allah mendasarkan diri pada pemahaman bahwa Allah harus terus membahagiakan saya, memenuhi kemauan saya, dan memenuhi ego saya. Tapi, cara kerja Allah gak seperti itu.
JIka kita mengasihi seseorang, kita akan terus mencoba memahaminya, sekalipun sulit. Demikian juga dengan iman kepadaNya. Memang tidak mudah memahami semua hal dalam hidup. Kenapa ada sakit, derita, luka, kejahatan, dan lainnya? Tapi, itu tidak meniadakan hikmat Allah yang melampaui akal budi kita. jadi, meski kita menolak dan mengabaikan undanganNya, bukan Dia yang rugi, melainkan kita! Ingatlah!
Ke gereja yuk! " enggak ah!" saya gak akan ajak lagi. Kenapa? Karena selama kita gak butuh Tuhan kita gak akan dapat sesuatu dari Tuhan. Pelayanan yuk! "enggak ah! saya juga gak akan banyak maksa, karena datang dan melayani Tuhan bukan paksaan, mesti dilakukan dengan cinta dan sukacita. Dan berbahagialah yang datang pada Allah dalam sukacita dan cinta. Sebab, di dunia ini saudaraku, tak ada orang yang lebih bahagia daripada orang yang sedang jatuh cinta dan mencintai! Bahagialah jika kamu selalu senang dan sukacita melayani Tuhan! Itu adalah kebahagiaanmu dan kebahagiaan Tuhanmu.
jadi, apa responmu?
2 notes · View notes
dstntflwr · 2 years
Text
Luck Draws the Unlucky (Part 118)
Tumblr media
CW // Small kisses; Mentions of kiss; Kiss in general; KISSES
Zelda berdiri di depan cermin. Caz akhirnya berhasil memasangkan jubah berekor panjang untuknya, dan sekarang roh itu terduduk sambil memegangi semua ekor kain yang bisa dia kumpulkan, termenung.
Dia tertawa, memperhatikannya. “Kau menyesal memberiku ekor panjang sekarang?”
Roh muda itu menggeleng, tersenyum. “Kau terlihat cantik.”
“Tampan,” ralatnya.
“Cantik.”
“Tampan.”
Caz menunjuk cermin. “Lihatlah kesana,” suruhnya.
Dan Zelda menurutinya. Dia melihat rambut pirangnya yang tertata rapi, sebuah kepang dengan untaian rubi merah tersemat di sisi kanannya. Kemejanya berwarna putih dengan rubi membentuk sebuah bunga di sisi kanannya, sementara sisi kirinya tersemat jubahnya.
Dia terdiam. “Harus kuakui.”
Pintu terbuka dan mereka melihat Albus berdiri di depan mereka. Raja tersebut menutup mulutnya yang membulat, berpura-pura mengusap air matanya. “Aku tak mengira kalau aku akan melihatmu menikah.”
“Diamlah, Albus.” Namun itu tak menghentikan raungan sang kakak, entah berpura-pura atau tidak.
“Seharusnya Cygnus melihat ini.” Rautnya berubah ketika pintu diketuk dan seorang roh memberi mereka sinyal, berdeham seolah dia tak menangis sama sekali. Dia mengulurkan tangan padanya. “Ayo, naik.”
Zelda menatap tangan Albus, gemetar tiba-tiba. “Aku–”
“Hei, hei, tidak,” gumam sang kakak, meraih pundaknya. “Kamu takkan gugup sekarang. Hei, Zelda, lihat aku–” Caz kelabakan mengambil delima untuk menenangkannya. “Zelda–”
“Aku tak tahu aku bisa melakukan ini atau tidak– Apa Luci akan kecewa jika aku tak datang? Atau dia akan bersyukur?”
“Kamu takkan memikirkan sesuatu seperti itu,” tahannya, menangkup pipinya hingga dia tak bisa bicara. “Gugup adalah sesuatu yang wajar, tapi kamu takkan lari dari altar karena ini.” Albus meraih tangannya. “Kakak disini.”
Caz menyerahkan sebiji delima padanya. “Kau mau ini?”
Zelda menerimanya, tersenyum. “Terima kasih.”
---
Albus benar.
Ketika dia dan Lucifer berlutut dan menulis nama mereka di buku, tangannya begitu bergetar, namun Lucifer menggenggamnya, tersenyum dan mencium keningnya. “Gugup?”
“Sedikit.”
Iblis itu mengarahkan tangannya ke arah bibirnya, menciumnya perlahan. “Hanya menandai ini dan kita selesai,” bisiknya. “Selanjutnya adalah perjamuan karena saudara-saudaraku memaksa. Tapi kita tak perlu datang kalau kamu tak mau.”
Zelda menggelengkan kepalanya, mencium pipinya. “Aku baik-baik saja.”
Mazikeen berdeham. “Ini belum malam,” gerutunya.
Caz berdiri di sampingnya, menyikutnya sambil tertawa.
Albus mengawasi mereka, tertawa dan menggelengkan kepalanya. Ketika dia dan Cygnus menikah, dia meraih suaminya secepat pendeta mengesahkan pernikahan mereka, menariknya ke pelukannya dan menciumnya dalam.
Kini adiknya tak berjanji di hadapan Tuhan, namun menuliskan namanya dalam buku silsilah iblis yang menjadi keluarganya.
Lucifer meletakkan penanya secepat dia melihat Zelda selesai menulis namanya, meraih kedua pipinya dan menciumnya. Suaminya tersenyum, mengalungkan lengannya ke lehernya. Mazikeen menutup matanya, memerah, sementara Caz menebarkan kelopak bunga yang dia bawa, bersorak.
Lucifer melepas ciumannya, memperhatikannya, tersenyum. “Aku mencintaimu.”
“Aku mencintaimu juga.”
2 notes · View notes
tanganterbukamedia · 1 year
Text
Mari Berbusana Pesta
Lupa diri. Inilah inti ”Perumpamaan tentang Perjamuan Kawin” (Mat. 22:1-14). Ada dua episode. Keduanya berkisah tentang orang-orang yang tidak tahu diri. Mereka agaknya lupa diri atau melupakan status mereka. Episode pertama berkisah tentang seorang raja yang mengundang orang-orang untuk hadir dalam resepsi perkawinan anaknya, tetapi yang diundang menolak hadir. Sang Raja yang kecewa berusaha…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
aboukotu · 7 days
Text
Kalender Liturgi 16 Sep 2024
Senin Pekan Biasa XXIV
PW S. Kornelius, Paus, dan Siprianus, Uksup; Martir
Warna Liturgi: Merah
Bacaan I: 1Kor 11:17-26
Mazmur Tanggapan: Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17
Bait Pengantar Injil: Yoh 3:16
Bacaan Injil: Luk 7:1-10
Bacaan I
1Kor 11:17-26
Bila ada perpecahan di antara kalian,
itu bukanlah caranya untuk makan perjamuan Tuhan.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus
kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara,
dalam hal mengatur yang berikut ini aku tidak dapat memuji kalian.
Sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan,
melainkan keburukan.
Pertama-tama aku mendengar bahwa
apabila kalian berkumpul sebagai Jemaat,
ada perpecahan di antaramu;
hal itu sedikit banyak aku percaya.
Memang perpecahan harus ada di antara kalian,
supaya nyatalah siapa di antara kalian yang tahan uji.
Apabila kalian berkumpul bersama-sama,
ternyata berkumpulmu itu bukan untuk perjamuan Tuhan.
Sebab pada perjamuan itu
masing-masing memakan dahulu makanannya sendiri,
sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk.
Apakah kalian tidak mempunyai rumah sendiri
untuk makan dan minum?
Atau kalian mau menghina Jemaat Allah,
dan membuat malu orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa?
Apakah yang akan kukatakan kepadamu? Memuji kalian?
Dalam hal ini, pastilah tidak!
Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah kuterima dari Tuhan,
yaitu bahwa Tuhan Yesus pada malam Ia diserahkan,
mengambil roti,
dan setelah mengucap syukur atasnya
Ia memecahkan roti itu seraya bersabda,
"Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu;
perbuatlah ini sebagai kenangan akan Daku."
Demikian pula Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu bersabda,
"Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku.
Setiap kali kalian meminumnya,
perbuatlah ini sebagai kenangan akan Daku."
Sebab setiap kali kalian makan roti ini dan minum dari cawan ini,
kalian mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17
R:1Kor 11:26b
Wartakanlah wafat Tuhan, sampai Ia datang.
*Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan
tetapi Engkau telah membuka telingaku;
kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut.
Lalu aku berkata: "Lihatlah Tuhan, akudatang!"
*"Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku:
aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;
Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
*Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar,
bibirku tidak kutahan terkatup;
Engkau tahu itu, ya Tuhan.
*Biarlah bergembira dan bersukacita
semua orang yang mencari Engkau;
biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu
tetap berkata: "Tuhan itu besar!"
Bait Pengantar Injil
Yoh 3:16
Begitu besar kasih Allah kepada dunia,
sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.
Setiap orang yang percaya akan Dia, memiliki hidup abadi.
Bacaan Injil
Luk 7:1-10
Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai
Inilah Injil Suci menurut Lukas:
Pada suatu ketika,
setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak,
masuklah Yesus ke Kapernaum.
Di situ ada seorang perwira
yang mempunyai seorang hamba yang amat ia hargai,
Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
Ketika mendengar tentang Yesus,
ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya
untuk meminta agar Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
Mereka datang kepada Yesus,
dan dengan sangat mohon pertolongan-Nya, katanya,
"Sudah selayaknya Engkau menolong dia,
sebab ia mengasihi bangsa kita,
dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
Maka pergilah Yesus bersama mereka.
Ketika Yesus tidak jauh lagi dari rumahnya,
perwira itu menyuruh beberapa sahabatnya untuk mengatakan kepada Yesus,
"Tuan, janganlah bersusah-susah,
sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku.
sebab itu aku juga merasa tidak pantas
datang sendiri mendapatkan Tuan.
Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku itu akan sembuh.
Sebab aku pun seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit.
Jika aku berkata kepada salah seorang, 'Pergi' maka ia pergi;
atau kepada yang lain, 'Datanglah!' maka ia datang;
dan jika aku berkata kepada hambaku, 'Kerjakanlah ini!'
maka ia pun mengerjakannya."
Mendengar itu, heranlah Yesus akan dia.
Sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti-Nya,
Ia berkata,
"Aku berkata kepadamu:
Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai."
Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah,
mereka mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali.
Demikianlah sabda Tuhan.
Tumblr media Tumblr media
0 notes
lahirbaru · 9 days
Text
Perjamuan Agung dan Undangan Universal
Perjamuan Agung dan Undangan UniversalLukas 14:23-24Latar Belakang AyatAyat ini merupakan bagian dari perumpamaan yang disampaikan Yesus mengenai sebuah perjamuan besar. Perumpamaan ini sering kali dikaitkan dengan Kerajaan Allah dan undangan Allah kepada umat manusia untuk masuk ke dalamnya. * Perintah untuk Mengisi Rumah: Tuan rumah dalam perumpamaan ini memerintahkan hambanya untuk mengundang…
0 notes
the-repudiation · 1 month
Text
Ada dua hal yang aku ingat tentang dunia,
Pertama, tempat itu tidak begitu memberentang untuk insan yang lahir diantara perebutan tahta. Kedua, dunia jadi lebih bisa ditinggali seiring pemuda bersurai hitam menyeruak masuk ke dalam hidup dan anganku. Bagaimananya dunia di saat aku belum bertemu dengannya ialah kabur untuk ingatanku. Yang ku tahu, aku dinamakan Emmanuel Stergios, dipanggil Tuan Manuel ketika mereka ingin memuji, dan Emmanuel di saat tanganku buat salah. Terlahir dengan keluarga bangsawan, darahku tetap merah—mungkin menghitam, seiring dengan banyaknya kehilangan yang aku lampaui. Berawal dari ibundaku sendiri, paman, kakak, adik, semuanya demi tahta.
Mereka bilang, dia yang bersurai legam—yang memanggil dirinya Haris—adalah saudara jauh, yang dibawa kesini untuk melindungiku dari tangan keji, dan mati untukku. Lamun, Yang Maha Kasih berkata lain. Dia, yang awalnya didatangkan untuk menjadi pelindung untukku, jatuh menjadi seorang yang aku lindungi. Semakin lama aku mengenalnya, semakin yakin kalau dia lebih pantas hidup daripada aku. Tidak, kami lebih pantas untuk hidup bersama.
INFORMASI UMUM
Nama: Emmanuel Stergios (Manuel)
Umur terakhir: 25 tahun
Anak kedua dari bupati Corinth, dari lima bersaudara, yang mana tinggal dirinya sendiri yang masih bernafas—walau mati juga.
Tempat tinggal: Kondo di pojok Corinth, jauh dari ayahnya.
Meninggal karena menghirup serta menenggak racun saat perjamuan ulang tahunnya yang ke 25.
Untuk ditambahkan lagi nanti.
Disclaimer: Situs dan informasi yang tertera diperuntukkan untuk roleplay semata, sehingga penulis tidak memiliki afiliasi dengan karakter yang digunakan, dan pula sebaliknya.
0 notes
lukatsuci · 1 month
Link
0 notes
the-people-of-paper · 1 month
Text
Tumblr media
Makan Malam.
Jadi, sepasang pipit itu barangkali sudah mengumbar berita malam; telah kumakan engkau di atas meja makan di tengah perjamuan petang. Dihidangkan telanjang, sebab aku mau penganan kecilku tidak terbungkus belenggu yang merentang. Aku mau dadamu yang merekah semacam mawar merah dikecup embun pagi buta. Aku mau hatimu berdenyut seolah hidup memang terletak di ujung kuku jarimu yang hendak kucerabut paksa.
“Menurutku memang sebaiknya disudahi saja.”
“Kamu?”
“Kita, Sayang.”
Di kepalaku, aku sedang memulai mengudap dari telingamu yang membiru. Barangkali karena terlampau sering dengarkan kelakar yang kaku; tentang aku, dan cinta yang tidak pernah terburu-buru dan selalu menunggu. Ingat, tidak? Di hari yang mencekik leherku hingga kelu, aku menanti dengan kesabaran yang baru; bahwa engkau akan berhenti mengelayap dan pulang ke pangkuanku. Kenyataan bahwa rumah ini mungkin bukan singgah yang kamu inginkan, aku masih ingin menjadi sesuatu yang kamu masih rasakan perlu.
“Kamu bukan burung layang.”
“Memang bukan, aku setuju.”
“Tapi kamu juga tahu mungkin aku memang pohon yang rindang.”
“Membuat sarang di cabang, tidak termasuk ke dalam opsi cita-citaku di masa depan.”
“Aku ... aku pohon yang rindang.”
Ditulis ketika sedang mengudap ayam,
9 Agustus 2024.
0 notes