Tumgik
#penggunjing
kurniawangunadi · 3 years
Text
Tulisan ini adalah storynya @akhirulsyah , sayang kalau terlewat untuk diarsipkan. Tapi redaksinya saya ubah di beberapa kata agar bersifat lebih general. Beginilah hasil suntingannya.
TENTANG BENTUK KEBAIKAN Kebaikan itu ada banyak jenisnya dan beragam bentuknya. Ada yang berbuat baik dengan sedekah uang, dengan niat yang ikhlas itu adalah kebaikan, baik di tampakkan maupun tidak.
Ada yang berbuat baik dengan berbagi ilmu yang bermanfaat dengan niat yang ikhlas, itu juga sedekah dan merupakan kebaikan. 
Ada yang berbuat baik dengan menasihati diri sendiri dan menjaga saudaranya agar tidak terbangun mental mengemis (meminta-minta). Dengan niat yang ikhlas itu juga kebaikan. Ada yang berbuat baik dengan tidak berharap pada pemberian orang lain dan memilih terus bekerja keras dengan niat yang ikhlas, itu juga kebaikan.
Ada yang berbuat baik dengan “meminta pertolongan” secukupnya, tidak berlebihan karena ada udzur darurat, itu juga kebaikan. Ada yang berbuat baik dengan tidak mengganggu orang lain, dengan tidak menuntuk orang lain dengan standar yang sama dalam bentuk berbuat baik. Tugas kita cukup memperbaiki diri:
Agar tak menjadi pencibir, tapi penyabar.
Agar tak menjadi pencela, tapi penyapa.
Agar tak menjadi penggunjing, tapi pendamping.
Agar tak menambah putus asa, tapi pembawa cahaya.
Agar prasangka tak mengalahkan akhlak.
Agar rasa benci tak mengalahkan sikap adil.
Agar kebenaran tanpa merasa paling benar.
Agar berilmu tanpa merasa paling tahu.
penulis asli : Ihsan Akhirulsyah ( @akhirulsyah ) editor : Kurniawan Gunadi
336 notes · View notes
dengerindulu · 4 years
Text
apa hadiah terbaik buat anak kecil yang sabar?
beberapa bulan lalu, ive been hearing sesuatu yang bising di telinga, suara teriak lah, suara nangis, suara orang minta tolong, sampe suara keresek hahaha, aku selalu mikir kalo sooner or later i might be a orgil? wkwkwk karena apa yang aku dengerin itu wasnt real anjrit. anw, aku punya pertanyaan is it ok to claim myself as a "anak kecil dan jiwanya yang rusak" ?
rusak ya, lebih tepatnya sih dirusakin sama sekelompok manusia yang ga sadar after what they did to me. ah udah ya belajar binggrisnya nanti lagi wkwk. ok, aku gatau sih semoga dengan nulis gini gada trigger apa2 yah, yu semuanya berdoa buat kelangsungan hidup q.
waktu kecil, aku ga pernah tau kalo apa yang aku lakuin saat itu adalah tindakan yang buruk, aku baru sadar kalo aku "anak yang sakit" itu pas aku udah beranjak besar, sampe akhirnya aku cari2 tau apa yang bikin aku kaya gitu, butuh waktu sekitar dua tahun buat jawab semua pertanyaan2 janggal itu (aku ngeh aku anak yang sakit itu pas aku lulus SMA, 2018) dan ooh untungnya setelah banyak nangis dan bengong, jawabannya ketemu dan sialnya ini malah jadi trigger yg bikin aku inget dan kadang sesekali bikin aku bertindak bodoh. yes my childhood was ruined by my own family jiaaakkhhh mangstapp cok.
anak kecil yang bloon ini... disuguhin banyak kejadian yang seharusnya ga dia ketahui, dimulai dari anak kecil ini yang ga ngerti dengan keterkaitan hubungan antara orangtua dan anak sampe akhirnya anak kecil ini harus melewati semuanya sendirian, dia terbiasa buat simpen apa2 sendiri, buat dia, ga ada manusia yang tepat untuk lean on selain dirinya sendiri, ga bakal pernah ada, jadi kalau pada akhirnya si anak kecil ini tumbuh dewasa dan ga berkeluarga, it's nothing for her. singkatnya, anak kecil ini hilang kepercayaan diri buat bangun sebuah ikatan yang nyata. karena buat dia, satu2nya hubungan yang bisa dia terima ya cuma sama diri dia sendiri.
anak kecil yang gatau apa2 ini, lagi2 harus dikasih tamparan bahwa kehadirannya ga pernah diinginkan oleh saudaranya, ga pernah dia merasa sekecil itu, berbuat salah apa dia sampai wujudnya begitu ingin disingkarkan? padahal buat dia, saudaranya ini selalu jadi panutan pertama dengan alasan sederhana, "aku mau jadi kaya kakak, soalnya kakak keren hehehe." lalu dibalas oleh saudaranya, "kalau kita ada di satu tempat yang sama, jangan pernah berani berperan kalau kamu dan aku kenal. ga perlu serepot itu." dan ouuch lihat teman2, tanpa disadari anak kecil itu terluka atas perkataan saudaranya yang keren, tapi dia tetap teguh dengan pendiriannya bilang, "ok kak!" anak kecil itu mengira bahwa perannya yang tidak saling mengenal itu hanya berlaku jika mereka ada di luar rumah, nyatanya ketika di dalam rumah, saudaranya terus melakukan perannya dengan baik sampe anak kecil itu beranjak dewasa dan menyadari bahwa ia bukan hanya kehilangan orang tuanya, tapi ia juga kehilangan teman pertamanya. bahkan sampai sekarang dia masih bertanya2 tentang kesalahan apa yang sudah dia buat hingga dia diperlakukan seperti ini?
belum lagi, anak kecil ini harus dihadapi dengan permasalahan orang dewasa yang.... penuh drama. pertama, anak kecil ini was surrounded by banyak orang di sepanjang dia ngabisin masa kecilnya, sayangnya anak sekecil ini harus tahu soal perselingkuhan sampai satu kejadian tragis yang bisa dibilang kematian, wkwkw ga bakal pernah ada yang tau menau soal ini semua, hebat kan si anak ini simpen semua ini sendirian, lagian siapa juga sih ya yg peduli soal aib keluarga? ok balik lagi, yang tadi belum ada apa2nya sampe ketika semua tetangga berlomba2 jadi penggunjing paling pertama soal keluarga brengsek ini, bertaun2 sampe rasanya capek ditanya2 soal kejadian ajaib itu, akhirnya si anak kecil ini perlahan mulai menanamkan sikap bodo amat dan lambat laun mulai bisa tutup telinganya sendiri sampai omongan tetangga ga ada artinya lagi. apakah masalah selesai? ngga dong, sampai anak kecil ini tumbuh dewasa, dia punya rasa takut sendiri dengan lingkungan rumahnya sendiri, dia bahkan memilih untuk tidak diketahui oleh lingkungannya. makanya sampe kapan pun juga, keputusan anak ini sudah bulat, pergi dari lingkungannya yang sekarang adalah tujuan terbesar dia.
udah belum? belum dong, pernah kepikiran ga kalau seorang bocah harus mendengar, melihat, menyaksikan perkelahian antara ibu mertua melawan anak menantu? "ya pergi sana jangan tinggal di sini lagi." i dont wanna be a drama queen, tapi kalimat2 bangsat yang didenger anak kecil itu kembali terdengar saat dia tumbuh dewasa, padahal sosok ibu mertua itu udah lama pergi dan ga akan kembali, tapi suaranya terus ngiung2 di telinga dia. terus pernah kebayang ga soal anak perempuan yang melawan ibu kandungnya dan dengan kasarnya bilang, "mati aja sana. kamu bukan ibuku." yhaaaa hahahah, kasian bgt kan si anak kecil itu. setiap hari selalu ada perbincangan jahat yang harus didengar.
udah kali ya? eettsss belom lah, nanggung amat. anak kecil ini juga ga sadar kalau dia akhirnya tumbuh dengan rasa cemas berlebih karena hampir setiap hari, dia lagi2 menghadapi kenyataan bahwa kekerasan dalam rumah tangga berlaku juga antara seorang ayah dan anak laki2nya. iya, dan pada akhirnya membuat hubungan keduanya ga akan pernah membaik sampai sekarang, sialnya anak kecil itu ga bisa tutup telinga soal kekerasan ini, selain sang ayah yang acap kali bersikap seenaknya dan menyakiti dengan kata2 yang tidak pantas dilontarkan, akhirnya anak kecil itu juga sedikit kena cipratan tindakan brengsek beliau. selesai kah? beluuum yaa, aku juga dihadapi dengan perasaan saling membenci antara kakak laki2 dan adik laki2nya, aku gatau kenapa itu terjadi tapi mereka ga segan2 saling menyakiti dan fatalnya mereka hampir saling membunuh, dan aku selalu dengar semua ujaran kebencian antara mereka.
iya betul, sebenernya aku bukan korban utama dari semua cerita sial di atas, sedari kecil, aku hanya sebagai pendengar yang bersembunyi dibalik pintu kamar sambil berbisik, "sebenernya mereka kenapa?" aku pikir ya aku ga bakal kena efek apa pun, toh aku ga ngerasain apa2 kan? sampe pada akhirnya, di taun 2020 kemaren, semua suara2 yang sempat aku dengar sejak aku kecil malah menyerang aku secara bertubi2 sampai aku pikir kalau aku ini beneran gila, karena ya tau lah... wkwkwkw. ada perasaan bersalah yang muncul setelah mendengar semua kalimat brengsek itu, seperti menyalahkan diri sendiri, "kenapa dulu cuma bisa dengerin aja? kenapa ga ambil tindakan? melerai misalnya? atau protes gitu?" aku... aku juga gatau, mungkin karena aku payah ya? hhhh au ah wkwkw.
akhir cerita, aku udah ga kenapa2, aku udah mendingan karena aku menghindari segala sesuatu yang bisa jadi trigger buat denger semua suara2 aneh itu. triggernya adalah anak kecil dan keluarga. ngeliat, ngedenger, nyaksiin anak kecil yang bahagia bikin aku keinget dengan masa kecil aku yang ga begitu mengasyikan yang ujungnya bakal ngundang suara2 aneh itu muncul lagi dan berakhir dengan aku yang menyalahkan diri sendiri. begitu juga dengan keluarga, aku iri dan ga sanggup ngeliat sebuah keluarga yang harmonis.
semoga aku lekas pulih,
sekian.
2 notes · View notes
rolandtinken · 4 years
Text
Aku terus menulis sebab aku takut gila
Aku terus berlari untuk meracau sendiri sebab aku tak bisa meracau di keramaian
Aku terus bertahan pada laman ini sebab di sinilah aku bisa menjadi aku
- Bicara kasar tanpa takut ada yg tersinggung
- Menggunjingkan kisah para musuh tanpa cemas disebut si penggunjing
- Marah besar sebesar monster yang aku mau, sebab ia begitu kerdil saat aku ingin marah di depan wajah orang
Aku harus terus menulis sebab jika berhenti, aku pasti gila dan mati.
2 notes · View notes
zakiyatulmiskiyah · 4 years
Text
Keputusanku ada di kamu!!!
Jalan bersama tanpa ada “Penggunjing” madhi..
2 notes · View notes
herricahyadi · 5 years
Note
Mas, mau nanya. Bagaimana sih menyikapi orang yang mengetahui aib kita? Terus cerita cerita ke orang lain, terus orang lain jadi ngerasa berbeda ke kita. Sementara kita sudah berusaha membaik tapi orang selalu mengungkit kita. Malu. Apa harus merantau, hidup diperantauan? Apa harus tetep di tempat kelahiran?
Soal Aib Diri
Ada tiga tipe orang dalam merespon aib:
1) Mereka yang tahu tapi menyimpannya. Ini adalah sahabat-sahabatmu atau orang yang layak untuk dijadikan sahabat. Sebab bisa jadi karena dia tahu bahwa aib itu bisa merusak banyak hal. Ketika dia menyebarkannya, tidak ada manfaatnya sama sekali untuk dirinya atau orang yang dibicarakan. Jadi untuk apa disebarkan? Lebih baik disimpan atau dilupakan.
2) Mereka yang tahu tapi menyebarkannya. Mereka ini tipikal penggosip dan pemfitnah yang kalau di buku-buku bergambar soal surga-neraka, yang dijual di emperan pasar-pasar, perutnya buncit, bibirnya bengkak, kupingnya bergambar kuping keledai (ini saya make-up karena saya lupa ilustrasi aslinya, saking males untuk ingat). Akibat sering bergunjing. Tidak layak dijadikan teman apalagi sahabat. Pada dasarnya Allah SWT itu menyembunyikan aib-aib kita. Tapi melalui orang-orang model begini, aib kita terbongkar. Bukan salah aib kita, tapi salah kita yang berada dalam lingkaran penggosip dan penggunjing. Sembari kita memperbaiki diri dari aib-aib tersebut, sembari kita menjaga jarak dari orang-orang demikian.
3) Mereka yang sok tahu dan mencari-cari atau membuat-buat aib. Ini mah sederhana: gampar dan tinggalkan saja orang-orang seperti ini. 
Jika kamu yakin aib itu tidak berdampak ke orang banyak dan berdampak ke dirimu sendiri, menurut saya biarkan saja mereka. Tapi kalau aib itu berdampak luas apalagi sampai mengancam kejiwaan dirimu dan keluarga, lebih baik hijrah. 
27 notes · View notes
ajo-latuih-universe · 4 years
Video
instagram
Begini cara gw GaessS... Terima kasih buat yang ngintip Aja, Terutama kawan kawan yang punya hati busuk,... Like tak mau Comment tak mau Mau nya cuma nonton sampai selesai, Keppoin AJO LATUIH, Trus sakit hati... Trus Komentar dalam hati "Paja ko Sok sok oke..." Dari pada luw Stress lihat Postingan gw Tiap hari. mendingan luw Unfollow gw ya GaesSs.. #yangmerasaaja #musuhdalamselimut #orangiri #hatibusuk #takmampu #penggunjing #Takbisamengalahkanaku #busukhati #pemalas #sokkecakepan #soksokoke -Yang merasa, Positive terjangkit Corona -Yang gak merasa, Maaf ya.. Lah kali..!!!! 😋😋😋 https://www.instagram.com/p/B_u3vNGhb1J/?igshid=1w5rnhqjgytgu
0 notes
barunabiru · 5 years
Text
Aku pernah berada pada tahap bahwa, menjadi diri sendiri merupakan hal terbaik sebab mencari pembuktian pada dunia begitu berat, yang lelah hatiku yang lelah ragaku. Tapi yang berteriak masih saja ada, atau malah berbisik-bisik tajam pun ada. Tapi di lain sisi aku paham ketika aku berdiam pada apa adanya aku, akan semakin keras tawa-tawa itu pun semakin menggelegar teriakan manusia-manusia yang tak mampu memanusiakan manusia. Sebetulnya, mana yang lebih menyenangkan? Menjadi pendiam dan menjadi diri sendiri dengan kapasitas pas, menjadi sipura-pura tak tau dengan kapasitas luar biasa, atau kah menjadi peneriak dan penggunjing?
4 notes · View notes
balqiswank · 5 years
Text
Entah mau judulin apa
Kadang aku suka kurang setuju sama oknum yg hablumminalloh nya ngerasa bagus tapi mengesampingkan hablumminannas
Kadang aku juga suka heran sama orang yg ngerasa kalo dia hablumminalloh nya baik, berarti beres semua urusan, tanpa harus mempedulikan hablumminannaas nya
Padahal kan seperti yg kita tau ya, ghibah. sepele, tapi sebenarnya jalan pintas menuju neraka dosa ghibah lebih besar dari berzina. orang yang berzinah jika bertaubat, Allah mengampuninya. penggunjing jika bertaubat, Allah tidak akan mengampuninya sebelum orang yang digunjing memaafkannya
Di lain sisi, Kyaiku pernah bilang kalo dosa itu ada dua.
1. Dosa kepada Tuhan
2. Dosa kepada manusia
Sungguh lebih berat dosa kepada manusia. Karena Tuhan maha pengasih dan pengampun. Tapi manusia tidak.
Ngeri kan?! Nahloh gimana tuh. Jangan sembarangan dzolimin orang lah, mau hubungan kamu sama Tuhan udah bagus, tapi kalo orang yang kamu dzolimi belum ridho, gimana?!
Ada orang yg mukulin bayi terus dinasihatin tapi malah meleber ke perihal ibadahnya orang yg menasihatinya,seolah ga terima dapet nasihat dari orang yg ibadahnya dianggap tidak lebih baik darinya. Merasa hanya dirinya yg patut di dengar karena berada di jalan yg benar. Gimana bisa jadi pendakwah kalo gitu?
Hanya mau berada di lingkungan homogen, zona aman, merasa eksklusif. I mean, sebagai pendakwah harusnya kamu rada open minded dikit laah, bukan ga mungkin kan kita belajar dari orang yg sholatnya masih bolong bolong, pemabuk bahkan orang yg depresi dan menjadikan narkoba sebagai pelariannya. Why not gitu kita belajar dari mereka? Belajar loh konteks nya, bukan mencontoh. Bahkan bisa jd nilai plus kalo kita bisa menyisipkan nilai ketauhidan ke dia. I mean sebenernya, masih banyak di luar sana yg belom kebagian cipratan betapa sempurnanya islam, agamanya sendiri. jamah tuh mereka! Dengarkan opini nya, ah ini mah jangankan menerima nasihat dari mereka ya, mengambil pelajaran dari mereka, mendengarkan pandangannya ttg sesuatu yg berbeda darinya pun enggan. Kzl, harus pake cara apa dong ingetinnya? Kenapa seenaknya melabeli kuantitas dan kualitas ibadah orang lain?
Itu sih yg gue ambil hikmahnya dari kantor gue yg dulu, yg notabene nya berandalan kebanyakan, sama dari tempat terkutuk yg pernah aku nyemplung di dalamnya,huhu cukup tau aja dunia ini udah semengerikan itu, cukup buat explore aja. Tapi di sisi lain merasa bersyukur sih selama hidup ini ga pernah anehaneh heuheu walaupun mungkin "mereka" fikir justru kehidupanku yg lurus2 saja ini yg aneh, it's ok, pandangan dr perspective berbeda, ga masalah.
0 notes
nusantaratv · 4 years
Text
Film Pendek Tilik Membingkai Stereotype Perempuan Penggunjing
Film pendek Tilik sukses membingkai stereotype perempuan penggunjing. source https://www.nusantaratv.com/showbiz/film/film-pendek-tilik-membingkai-stereotype-perempuan-penggunjing
0 notes
robbyanr · 5 years
Quote
Haruskah menjadi penjilat, agar bisa kenal dekat dengan orang lain? Haruskah menjadi penggunjing, agar rasa dengki dirinya dirasakan oleh yang lainnya juga? Haruskah menjadi pendusta, padahal dalam hatinya terdapat kebencian yang amat sangat? Haruskah kita selalu memakai topeng agar disukai orang lain? Karena kulihat tidak sedikit orang yang seperti itu. Mungkin termasuk aku.
0 notes
prastikaratihnulis · 6 years
Text
Berlalu
Sementara orang-orang berjalan-bergerak menuju tujuannya...
Para penggunjing sibuk mengomentari setiap orang yang berjalan bersamanya, orang-orang yang berjalan di kanan dan kirinya, orang-orang yang sebenarnya terus berjalan melewatinya
Saat orang-orang terus berjalan, semakin jauh menuju tujuannya....
Para penggunjing masih sibuk mengeluarkan kata-kata layaknya gas-gas beracun yang sebenarnya justru terhirup oleh jiwa-jiwanya sendiri, membuat semakin tertutup mata dan hatinya, semakin kehilangan arah-arah hidupnya, tak tau apa tujuannya kemudian tertinggal lebih jauh lagi
Lalu orang-orang satu persatu sampai di tempat tujuannya usai perjalanan panjangnya...
Para penggunjing justru tertinggal, semakin jauh, nyaris tak terlihat-- bahkan tak ada yang mengingatnya, namanya tertelan dengan bau busuk yang saking baunya mereka tak bisa mencium wangi orang-orang yang telah sampai di tempat tujuannya
Mereka terkubur kebusukkan bersama jiwa-jiwa yang diibaratkan telah memakan bangkai saudaranya bahkan
Tak tau apa tujuannya...
Tak mengerti arah hidupnya...
Kehilangan makna perjalanannya...
Karena terlalu sibuk dengan gunjingan-gunjingannya~
Jakarta, 23 Oktober 2018
09.18 WIB: Di sela paparan 12 Menteri Kabinet Kerja dalam 4 tahun kerja Pemerintah Joko Widodo - Jusuf Kalla "Membangun Manusia Indonesia, Menuju Negara Maju"
0 notes
alfaqquruddinyusof · 7 years
Photo
Tumblr media
Dari Jabir bin Abdillah dan Abi Sa'id Al-khudri keduanya berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Takutlah kamu semua terhadap ghibah karena sesungguhnya ghibah itu lebih berat dosanya daripada berzina ". Rosululloh ditanya :" bagaimana bisa ghibah lebih berat dosanya daripada zina ?". Beliau menjawab : " sesungguhnya seorang laki-laki kadang-kadang berzina kemudian bertaubat maka Allah menerima taubat nya, sedangkan orang yang menggunjing tidak diampuni dosanya sampai orang yang digunjing mau mengampuninya. (HR At Tabrani dalam Al-Ausath dan dalam sanadnya terdapat 'Ubad bin Katsir As-tsaqofi dan dia ini matruk, Sumber : Kitab Majma' Zawaid : 8/92). - Kitab Faidhul Qodir (3/129) . . . Dosa ghibah lebih berat daripada zina karena orang yang zina kemudian bertaubat maka Allah mengampuninya, sedangkan orang yang ghibah tidak akan diampuni sebelum orang yang di ghibahi mengampuninya, dan hal tersebut tidaklah mudah. . . Ibnu Jala pernah mengghibah sebagian temannya kemudian beliau mengutus seseorang untuk meminta halal kepadanya dan temanya tersebut menolaknya sambil berkata : "di dalam catatan amalanku tidak ada yang lebih baik daripada itu, bagaimana mungkin aku menghapusnya ? " . . . Imam Al Ghozzali berkata : "Ghibah adalah sebuah dosa yang bisa merusak pada amalan ta'at, perumpamaan orang yang ghibah adalah seperti orang yang memasang alat pelempar kemudian dia melemparkan kebaikan-kebaikannya ketimur dan kebarat, ke kanan dan ke kiri". . . . Al Hasan pernah ada yang berkata kepadanya : " si fulan telah menggunjingmu ". kemudian Al Hasan mengirimkan senampan kurma kepadanya dan berkata : " engkau telah memberikan sebagian kebaikanmu maka aku suka untuk membalasnya ." . . . Ibnul Mubarok berkata : " jika aku menjadi seorang penggunjing tentunya aku akan menggunjing ibuku karena beliau lebih berhak mendapatkan kebaikan-kebaikanku " . . ellys_rara_azzahra . SHARE Sumber C/p: fb
0 notes
fauzanibnup · 7 years
Photo
Tumblr media
MENJADI DA'I Oleh @salimafillah Menjadi Da'i adalah memperbaiki diri Agar tak jadi pencibir, tapi penyabar Agar tak jadi pencela, tapi penyapa Menjadi Da'i adalah memperbaiki diri. Agar tak jadi penggunjing, tapi pendamping Agar tak menambah putus asa, tapi membawa cahaya Menjadi Da'i adalah memperbaiki diri.Agar berkebenaran tanpa merasa paling benar  Agar berilmu tanpa merasa paling tahu Menjadi Da'i adalah memperbaiki diri. Agar lebih mudah dinasihati Sebab telinga sendiri jauh lebih dekat Daripada milik sesama yang bercakap
0 notes
ordinarymanjournal · 7 years
Photo
Tumblr media
Lelaki Penggunjing "Awak ini pesohor, jadi maklumi saja apabila apa nan berlaku pada kami menjadi pergunjingan.." jawab kawan kami dengan santai tatkala seorang kawan kami memberi tahu dia kalau kawan-kawan nan lain tengah mempergunjingkan dirinya.
0 notes
rahmahdiyanti · 7 years
Text
Ssst. It's a secret.
a secret makes a woman, woman. ~Vermouth
Tiap orang punya rahasia. Punya hal yang tak mau dia bagi dengan orang lain. Entah apa alasan dibaliknya. Ada yang dirahasiakan karena itu memalukan atau ada yang dirahasiakan karena dia merasa akan merepotkan orang lain atau karena alasan-alasan lainnya.
Perempuan adalah sepandai-pandainya penyimpan rahasia. Ada sih perempuan jenis penggunjing dan mulut ember, tapi mostly perempuan adalah makhluk kuat dalam menyimpan rahasia, juga luka.
Saya, sebagai wanita memiliki juga rahasia. Tentang berbagai peristiwa, perasaan, juga problematika hidup yang enggan dibagikan. Tapi, sebagai wanita seringkali juga ingin tahu rahasia-rahasia yang ada di sekitar. Apalagi jika yang menyimpan rahasia adalah orang yang dianggap dekat. Bisa kepo berat.
Meski demikian, saya percaya tiap orang punya alasan untuk merahasiakan setiap perihal. Kita tak bisa memaksa untuk diberitahukan rahasia. Lagipula, jika kamu orang penting dan terpercaya baginya, pasti dia akan bercerita tentang segala hal termasuk rahasia-rahasia dalam hidupnya.
But, we never know. Karena hati manusia adalah sebenar-benarnya rahasia.
0 notes
iraerijkt · 7 years
Text
TANGISAN RASULULLAH, MALAM ISRA', "SIKSA WANITA".
TANGISAN RASULULLAH, MALAM ISRA', "SIKSA WANITA". (CERITA PENDEK MENYENTUH HATI) Pada suatu hari Ali bin Abi Thalib r.a. bersama istri tercinta , Fatimah Az Zahra r.a menemukan rasulullah Muhammad SAW tengah menangis di rumahnya. Beliau sesunggukan, tersedu-sedu dengan tetesan airmata mengalir deras dari kedua matanya. Hal ini pertanda ada satu kesedihan yang teramat dalam dan mengusik ketenteraman batinnya, menyentuh sanubari kemanusiaannya yang jauh terpendam. Melihat pemandangan yang mengharukan tersebut , Sayyidina Ali r.a berusaha menghibur. Ia berkata kepada Rasulullah SAW, yang juga ayah mertua, sahabat, dan kekasihnya: “Hentikan tangismu wahai Rasulullah! Biar ayah dan bundaku menjadi tebusan atas ratap tangismu. Wahai kekasihku , apa gerangan yang menyebabkan airmata harus menetes dari sumbernya? ceritakanlah wahai junjungan seluruh alam!” Dengan sedikit terbata-bata dan disela tangis yang belum reda , Rasulullah menceritakan sebab tangisnya: “Wahai Ali , aku menangis karena teringat dengan pengalaman yang aku alami pada malam isra’. Yaitu ketika Allah memperlihatkan kepadaku beberapa gambaran kaum wanita dari umatku. Pada malam isra’ tersebut aku lihat mereka tengah disiksa dalam neraka jahanam dengan bermacam-macam azab / siksa yang ditimpakan . Aku menangis karena azab itu demikian dahsyat dan pedih dan tak pernah terbayangkan sebelumnya. Aku melihat wanita yang digantung dengan rambutnya, sementara otaknya mendidih dan meleleh. Aku juga melihat wanita digantung lidahnya dan air mendidih , dituangkan kedalam mulutnya. Kemudian wanita yang diikat kedua kaki ke buah dadanya. Adapula wanita diikat kedua tangan sampai tengkuk/ubun-ubunnya. Wanita tersebut diserahkan oleh Allah kepada sekawanan ular dan kalajengking untuk memangsanya. Adapula wanita yang digantung dengan kedua payudaranya. Ada juga wanita berkepala babi, berbadan keledai dengan sejuta macam siksa neraka yang harus diterimanya. Terakhir aku melihat wanita berwajah anjing dan serigala dengan api neraka dijejalkan dari mulut dan tembus sampai duburnya. Sementara malaikat-malaikat penyiksa , menghantam mereka dengan kapak yang terbuat dari api neraka. Demikian cerita sang nabi mengabarkan keadaan kaum wanita yang dilihatnya berada di dalam neraka. Bulu kuduk sayyidah Fatimah Azzahra berdiri merinding. Mendengar penuturan ayahandanya soal nasib kaum wanita . Keringat dingin keluar dari sekujur tubuhnya. Tanpa sadar kedua pipinya telah basah air mata. Dia bangkit dan bertanya: ” Wahai ayahanda tersayang, pelipur laraku, kegembiraan mata hatiku. Amal apa yang telah dilakukan wanita-wanita tersebut , sehingga demikian berat dan dahsyat siksa yang mereka terima sebagai balasan?“ Perlahan -lahan Rasulullah SAW menjelaskan penyebab dari siksa wanita yang ada di neraka jahannam itu. Katanya:” Fatimah, putriku ! Wanita yang digantung rambutnya adalah wanita yang tidak menutup aurat dan rambutnya diperlihatkan ( dengan tidak berbusana muslimah/ berjilbab) dari pria lain, yang bukan muhrimnya. Membiarkan rambutnya terurai dipermainkan angin dan merelakannya dipandang siapapun. Wanita yang digantung lidahnya adalah wanita yang menyakiti hati suaminya dengan kata-kata kasar. Mulutnya keji dengan kata-kata yang keluar tanpa kontrol akal dan hati nurani Wanita yang digantung payudaranya , yaitu wanita yang selingkuh, mengotori ranjang suaminya, mengkhianati kepercayaan suami, menodai noktah perjanjian Ilahi Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya dengan ular dan kalajengking di sekujur tubuhnya adalah wanita yang tidak mandi junub/ mandi besar dari haidnya dan meremehkan shalat Wanita dengan wujud kepala babi dan berbadan keledai ialah wanita pendusta , perayu, pengumpat dan penggunjing. Sementara wanita yang berbentuk anjing dengan api yang dijejelkan lewat mulut dan keluar melalui dubur adalah wanita -wanita yang suka mengungkit ungkit kebaikan maupun pemberian dan penghasut/ provokator . Dimanapun dia hembuskan angin fitnah dan adu domba. Membuat keresahan di masyarakat dengan mencampuri urusan orang lain. “Wahai putriku , celakalah wanita-wanita yang durhaka/ maksiat terhadap suaminya. Didunia dia akan mendapatkan laknat dari malaikat-malaikat langit , malaikat-malaikat bumi, dan juga laknat dari benda-benda yang terkena sinar matahari. Diakhirat dia mendapat siksa neraka. Pada akhirnya seluruh amalnya menjadi sia- sia , tidak berguna. Naudzubillahi mindzalik… Astaghfirullah… subhanallah… Ya Allah… Ampunilah kami kaum wanita, lindungilah kami dari azab api neraka…Dan tuntunlah langkah kami agar selalau di jalanmu… Amin… Amin Ya Allah… amin Ya Rabb… ( KH.Drs. Syaikh Misbahul Anam, Mt. "menjaga Cinta dan Ridha Allah yang Abadi”) … Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci …aamiin Allahumma sholli a'la sayyidina Muhammad...
0 notes