#pengedar narkotika
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kedudukan Hukum bagi Pengguna Narkotika: Memisahkan Pengedar dari Pecandu
KABARDAERAH.OR.ID, JAKARTA || 13 Oktober 2024 – Dalam konteks penanganan kejahatan narkotika di Indonesia, pemahaman mengenai kedudukan hukum bagi pengguna narkotika menjadi sangat penting. Dr. Anang Iskandar, SIK, SH, MH, seorang ahli hukum narkotika, menegaskan bahwa ada perbedaan signifikan antara pengedar dan pecandu narkotika yang perlu diperhatikan dalam sistem hukum. Pengedar vs. Pecandu:…
#Hukum#hukum narkotika#Kesehatan Masyarakat#Narkotika#Pendidikan#pengedar narkotika#pengguna narkotika#rehabilitasi#Undang-Undang No. 35 Tahun 2009
0 notes
Text
Polres Pandeglang Ringkus Dua Pengedar Narkoba
PANDEGLANG – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Pandeglang meringkus 2 orang pengedar berinisial RK alias Bule dan KK alias Abok. Kedua tersangka ditangkap pada Senin (19/8/2024) di lokasi dan waktu yang berbeda. Wakapolres Pandeglang, Kompol Asep Jamal mengatakan, tersangka RK ditangkap di sebuah warung yang berada di Desa Teluk, Kecamatan Labuan pada Senin (19/8/2024) sekitar pukul…
0 notes
Text
Sepanjang Maret, Polres Palas Amankan 7 Tersangka Pengedar Narkotika
PADANGLAWAS (Waspada): Sepanjang Maret 2024, Polres Padanglawas berhasil mengamankan 7 orang tersangka pengedar narkotika jenis sabu. Demikian Kapolres Padanglawas (Palas), AKBP Diari Astetika, SIK didampingi Wakapolres, Kompol Sugianto dan Kasat Resnarkoba, AKP Said Rum Harahap, SH, Selasa (26/3). Dikatakan sepanjang Maret ini Polres Palas berhasil menangkap dan mengamankan tersangka pengedar…
View On WordPress
0 notes
Text
Penyakit Kronis Penyebab Remaja Menggunakan Obat-obatan Terlarang
Oleh: Hana Maulida, S.Kesos
Fungsional di DKBPPPA Kabupaten Serang
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang. Sejak dulu narkoba telah menjadi masalah langganan di negeri ini. Saya jadi teringat memori 25 tahun yang lalu. Sambil menunggu film kartun favorit tayang sepulang sekolah, seringkali saya menonton berita kriminal yang tayang sebelumnya. Berita yang kerap menjadi highlight dalam acara tersebut adalah tentang penangkapan pengguna narkoba. Mirisnya, sampai sekarang berita penangkapan pemakai dan pengedar narkoba baik dari kalangan artis, pejabat, dan orang biasa juga masih berseliweran. Bahkan kategorinya bertambah; melibatkan anak selaku pengguna, kurir, bahkan pengedar.
Tepat seminggu yang lalu, saya memperoleh kabar mengejutkan dari seorang ketua pemuda di salah satu kampung di Kabupaten Serang. Ia mengeluhkan tentang maraknya aksi para remaja yang mengonsumsi obat-obatan terlarang di kampungnya. Setelah ditelusuri, ternyata anak-anak tersebut bisa dengan sangat mudah mengakses barang haram itu melalui handphone. Transaksi dilakukan via obrolan di salah satu aplikasi, lalu barang dikirimkan ke tempat yang telah disepakati bersama. Tentu bukan ke alamat rumah atau sekolah, tapi tempat tersembunyi yang sekiranya tidak diketahui siapapun. Selain aksesnya yang mudah, ternyata obat-obatan yang dibeli oleh anak-anak ini juga tergolong terjangkau. Bayangkan, hanya bermodalkan uang sepuluh sampai dua puluh ribu rupiah, mereka bisa memperoleh obat tersebut. Jenis obat yang umumnya dipesan adalah pil koplo.
Kenyataan tentang anak-anak kampung yang tertangkap tangan menggunakan obat-obatan terlarang ini sungguh sangat mengiris hati. Manuver para perusak generasi dalam mempromosikan narkoba benar-benar tak pandang bulu. Tidak hanya orang dewasa yang menjadi sasaran, tapi juga anak-anak. Tidak hanya di kota, bahkan kini sudah sampai di perkampungan. Upaya yang dilakukan juga tak main-main; semakin masif, kreatif, dan inovatif. Mereka memahami betul karakter dari kelompok yang mereka jadikan sasaran, sehingga pendekatan yang dilakukanpun sesuai dengan kebiasaan dan kebutuhan.
Hal ini tentu menjadi tamparan keras bagi kita para pegiat anti-narkoba dan perlindungan anak untuk juga melakukan hal sama. Yaitu meningkatkan kuantitas dan kualitas upaya pencegahan dengan cara-cara yang segar dan mengikuti perkembangan zaman. Jangan-jangan sosialisasi pencegahan yang dilakukan masih menggunakan presentasi beberapa tahun yang lalu, dengan metode ceramah (satu arah) yang membuat audiens mengantuk?
***
Sampai saat ini, pasar terbesar yang menjadi sasaran para pengedar narkoba adalah penduduk usia produktif, yaitu antara 15 dan 64 tahun. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), di Indonesia ada sebanyak 4,8 juta jiwa orang yang pernah memakai narkoba sepanjang tahun 2022-2023, termasuk di dalamnya usia anak. Prevalansinya terus meningkat dari tahun ke tahun, terlebih di masa pandemi covid-19. Tingkat depresi yang tinggi akibat tekanan sosial-ekonomi menyebabkan permintaan terhadap narkoba meningkat. Di sisi lain, penggunaan smartphone pada anak di masa pandemi juga menjadi faktor tidak langsung anak bisa dengan mudah terpapar oleh tayangan gaya hidup bebas hingga akhirnya terinspirasi dan bahkan bisa mengakses obat-obatan itu sendiri.
Menurut KBBI obat diartikan sebagai bahan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit, atau menyembuhkan seseorang. Logikanya, ketika seseorang mengonsumsi obat, artinya ada penyakit yang ingin disembuhkan dari dirinya. Dalam konteks kasus penggunaan obat-obatan terlarang pada anak, tanpa disadari sebenarnya ada penyakit kronis (menahun) yang diidap sehingga mereka berani mencoba mengonsumsinya. Sayangnya penyakit ini jarang terindentifikasi karena dianggap bukan penyakit yang bisa disembuhkan di rumah sakit. Penyakit kronis tersebut antara lain;
1. Kurangnya kasih sayang orangtua
Dewasa ini, hubungan antara anak dan orangtua semakin menunjukkan kerenggangan. Penggunaan gawai yang berlebihan, kesibukan, perbedaan generasi, kurangnya kesadaran untuk belajar tentang pengasuhan, dan konflik dalam keluarga (misalnya perceraian, kekerasan, dll) menjadi faktor penyebab kerenggangan hubungan ini terjadi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fauzia dan Yunita di Jakarta (2020) dengan melibatkan 200 remaja yang terlibat dalam penggunaan narkoba, ditemukan bahwa tingkat kasih sayang dan perhatian dari orangtua memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan narkoba pada remaja. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa komunikasi yang terbuka antara orangtua dan anak dapat membantu mencegah penggunaan narkoba pada remaja.
Sudah menjadi kesepakatan bersama, bahwa ketika anak bermasalah maka yang perlu dimintai pertanggungjawaban adalah orangtua. Tapi kebanyakan kita berhenti pada narasi itu tanpa benar-benar merencanakan langkah yang selanjutnya bisa dilakukan orangtua untuk "memperbaiki" diri dan hubungan dengan sang anak. Karena bukan hanya anak yang butuh perbaikan, tapi juga orangtua.
Solusi dikembalikan pada keluarga/orangtua menjadi keputusan yang pertama dan utama dilakukan. Namun sebetulnya itu menjadi hal yang sia-sia jika keluarga tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Alih-alih menjadi anak yg lebih baik, anak bisa jadi melalukan kesalahan yg sama. Mereka bahkan berpotensi untuk berontak dan melakukan hal yang lebih buruk dari sebelumnya karena dilabel sebagai anak nakal, bahkan dihukum secara fisik dan sosial.
2. Tidak Adanya Pengawasan terhadap Penggunaan Handphone
Sejak masa pandemi, hampir semua anak usia sekolah memiliki handphone. Para orangtua, termasuk dari kalangan menengah ke bawah, rela melakukan apa saja demi anaknya bisa memiliki handphone. Itu semua dilakukan agar anaknya tetap bisa mengikuti pelajaran melalui daring. Namun yang senyatanya terjadi, gawai pintar itu justru digunakan untuk kepentingan lain. Anak yang pada dasarnya memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, dibiarkan berpetualang sendiri. Setiap saat memegang handphone, tanpa pengawasan sama sekali. Konten kekerasan dan pornografi secara tidak sadar mereka nikmati. Akses terhadap obat-obatan terbuka tanpa ada hambatan. Transaksi bisa sukses dilakukan hanya dengan menggoyangkan jemari.
Banyak orangtua membela anaknya yang seharian menatap layar handphone dengan berlindung pada alasan "sedang belajar/ mengerjakan tugas sekolah. Namun mereka tidak pernah benar-benar memastikan apa yang anak lakukan. Disinilah penting bagi para orangtua untuk selalu mendampingi, mengawasi, dan memberikan aturan yang jelas tentang penggunaan handphone pada anak. Ciptakan komunikasi yang dua arah, agar anak tidak merasa dihakimi.
3. Tidak Terfasilitasinya Anak dengan Kegiatan Positif
Dunia anak adalah dunia eksplorasi. Secara alamiah, mereka dilahirkan dengan rasa penasaran tinggi dan keinginan untuk mencoba banyak hal. Anak usia remaja lebih unik lagi. Energi mereka sedang berada di titik puncak. Kondisi psikologis mereka sedang berada di mode labil (berubah-ubah) karena sedang dalam proses pencarian jati diri. Semua itu adalah kebutuhan yang wajib disalurkan. Tidak bisa tidak. Sehingga, jika tidak difasilitasi dan diarahkan pada kegiatan yang positif, pilihan satu-satunya adalah terjerumus kepada hal sebaliknya. Sebab anak remaja dengan segala kelebihan energi dan kelabilannya, akan selalu mencari tempat 'bermain' sebagai sarana aktualisasi dirinya.
***
Tiga 'penyakit' di atas bukan hadir secara tiba-tiba. Tapi akumulasi dari gejala dan ‘penyakit’ kecil yang sekian lama diabaikan. Kasus anak menggunakan obat-obatan terlarang seharusnya menjadi refleksi bagi lingkungan terdekatnya; kira-kira apa penyakit kronis yang diderita si anak sampai-sampai ia mencari sendiri obat untuk menyembuhkannya?
Anak-anak itu masih punya waktu yang banyak. Jalan mereka masih panjang. Beberapa dari mereka bahkan telah masuk ke dalam kategori usia produktif. Mereka-mereka inilah yang kelak memimpin bangsa. Namun apa jadinya jika di periode emas ini justru mereka akrabi dengan obat-obatan. Alih-alih semangat menyongsong masa depan, waktu mereka justru habis untuk berjuang melawan kecanduan. Patah sebelum berkembang.
Tanya diri kita, sudahkah kita peduli dengan anak-anak di sekitar kita; saudara, tetangga, atau anak kita sendiri. Pernahkah kita bertanya pendapatnya tentang sesuatu yang penting, atau memberikannya kepercayaan sehingga membuat mereka merasa didengar dan berharga?
Selamat Hari Anti Narkotika Sedunia. Alih-alih berharap angka penggunaan narkoba di usia anak serta merta menurun, lebih baik kita mulai dengan menjadi pendengar yang baik bagi mereka. Berikan mereka wadah dan kesempatan untuk sibuk dalam hal positif.
Karena generasi hebat mustahil tercipta di bawah pengaruh 'obat'!
*Tulisan ini terbit di Harian Kabar Banten, 27 Juni 2023
11 notes
·
View notes
Text
Polres Sukabumi Kota Meringkus Oknum Guru Olahraga SD yang Nyambi Jadi Bandar Sabu
SUKABUMI, Cinews.id – Satuan Narkotika Psikotropika dan Obat Berbahaya (Satnarkoba) Polres Sukabumi Kota menangkap seorang oknum guru olahraga di salah satu Sekolah Dasar (SD) lantaran terciduk memakai narkotika jenis sabu. Selain pemakai tersangka HD (52) yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) itu juga menjadi pengedar narkoba. HD ditangkap di rumahnya di Kelurahan Cikondang, Kecamatan…
0 notes
Text
Lima Tersangka Pengedar Obat Keras Ditangkap di Payakumbuh
INGATLAH.COM – Tim Gabungan Phantom Squad dari Satuan Reserse Narkoba Polres Payakumbuh, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat, dan BNNK Kota Payakumbuh berhasil menangkap lima orang tersangka pengedar obat keras jenis Pil Hexymer dan Pil Alprazolam (Zolam) di Kelurahan Ibuah, Kecamatan Payakumbuh Barat, pada Senin (4/11). Kelima tersangka yang ditangkap adalah MW (63), EE (39),…
0 notes
Text
Tersangka Pengedar Narkoba di Manado Ditangkap, Barang Bukti 16,66 Gram Sabu
MANADO – Seorang pria berinisial SW (44), tersangka pengedar narkotika, ditangkap Tim Opsnal Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Utara (Sulut). SW ditangkap pada Selasa (29/10) lalu di Kelurahan Paal Dua, Kota Manado. Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan 16,66 gram paket narkotika jenis sabu, yang telah dikemas ke dalam 44 paket kecil, yang diduga kuat akan diedarkan di…
0 notes
Text
Sebulan Saja, Polresta Bogor Kota Tangkap 23 Pengedar Narkoba
BOGOR – Dalam satu bulan, Polresta Bogor Kota berhasil mengamankan 23 orang pengedar dan penyalahguna narkoba dan obat keras. Puluhan tersangka ini merupakan hasil pengungkapan kasus peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang dari 17 September sampai dengan 22 Oktober. Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso mengatakan dalam kasus ini Satuan Narkoba telah mengamankan sejumlah barang…
0 notes
Text
Kapolda Kalsel ingatkan tidak terbujuk rayu jaringan Fredy Pratama
Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Winarto saat menunjukkan enam tersangka jaringan Fredy Pratama yang ditangkap. (ANTARA/Firman)
Banjarbaru (ANTARA) - Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol. Winarto mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terbujuk rayu jaringan Fredy Pratama yang kerap mencari kaki tangan untuk diajak bergabung terlibat peredaran narkotika.
"Kami ingatkan terus agar masyarakat jangan sampai mau jika diiming-imingi mendapatkan uang besar untuk membawa, mengambil atau mengantarkan narkoba," kata dia di Banjarbaru, Rabu.
Menurut Kapolda, semua itu hanya tipu muslihat untuk memperdaya masyarakat yang mudah dibujuk rayu agar mau terlibat dalam bisnis haram narkoba.
Dari pengakuan para tersangka yang sudah ditangkap, ungkap Kapolda, kebanyakan dari mereka bahkan belum dibayar sebagaimana upah yang dijanjikan.
Para kaki tangan jaringan narkoba yang kerap disebut kurir itu biasanya dibayar setelah tugas selesai dijalankan.
"Para kurir ini keburu ketangkap jadi tidak sempat menerima upah dan hanya penyesalan dirasa mereka," beber Kapolda.
Oleh karena itu, jenderal polisi bintang dua ini tak bosan-bosannya mewanti-wanti untuk tidak mau dijadikan kurir oleh jaringan pengedar dengan alasan apapun.
Komplotan kaki tangan jaringan gembong narkotika internasional Fredy Pratama kembali dibongkar Ditresnarkoba Polda Kalsel dengan menangkap enam orang beserta barang bukti totalnya 70,76 kg sabu-sabu dan 9.560 butir ekstasi yang memasok narkoba asal Malaysia masuk ke Banjarmasin, Kalsel lewat jalur darat dari Kalimantan Barat.
Baca juga: Polda Kalsel bongkar jaringan Fredy Pratama selundupkan 70,76 kg sabu Baca juga: Polri: Tersangka bandar besar narkoba Jambi tak terkait Fredy Pratama
0 notes
Text
2nd mission…
Question:
1. Penemuan barang bukti dan tim forensik yang membeberkan fakta adanya luka tusukan. Benarkah adanya pencurian? Atau ada kasus lain yang terjadi, apa penyebabnya?
2. Mengapa PM bisa terbunuh begitu saja dan disebut karena pencurian, padahal keamanan di rumahnya sebagai seorang pejabat tidak pernah kosong?
The victims:
1.
Nama: William Lloyd.
Usia: 45 tahun.
Tempat Lahir: Camden, London, Inggris.
Jabatan: Perdana Menteri Inggris.
Partai: Partai Progresif Rakyat.
Pendidikan:
1. Sarjana Hukum, Universitas Oxford.
2. Master Hubungan Internasional, London School of Economics.
Latar Belakang:
William Lloyd tumbuh di keluarga kelas pekerja di Camden, London. Ayahnya adalah seorang pekerja pabrik, sementara ibunya bekerja sebagai perawat. Dari kecil, William selalu terinspirasi untuk membantu masyarakat, terutama karena ia melihat langsung kesulitan yang dihadapi orang-orang di sekitarnya. Dia sangat pro-rakyat dan percaya bahwa pemerintah harus menjadi alat untuk membawa kesejahteraan kepada semua kalangan, bukan hanya golongan elit.
Kebijakan Utama:
1. Reformasi Layanan Kesehatan: Lloyd menggalakkan program perawatan kesehatan gratis dan mudah diakses oleh seluruh warga Inggris, memastikan bahwa setiap orang, tak peduli status ekonomi, dapat memperoleh layanan medis berkualitas.
2. Pendidikan untuk Semua: Ia memperkenalkan reformasi pendidikan yang menyediakan akses lebih luas untuk pendidikan tinggi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, melalui beasiswa dan dukungan finansial.
3. Pajak Progresif: Untuk mendanai program-program sosial, Lloyd mengusulkan sistem pajak progresif di mana pajak untuk kelompok elit dinaikkan, sementara rakyat menengah ke bawah mendapatkan pengurangan pajak.
4. Pengendalian Pasokan NAPZA Ilegal: Di samping pendekatan berbasis kesehatan, Lloyd tetap berkomitmen untuk memperketat pengawasan terhadap jaringan distribusi narkotika ilegal. Pemerintahannya bekerja sama dengan otoritas internasional untuk memutus jalur perdagangan narkoba, dengan fokus pada penangkapan bandar besar dan pengedar, sambil memastikan bahwa pengguna tidak diperlakukan sebagai penjahat.
2.
Nama: Sylvia Jude.
Usia: 36 tahun.
Tempat Lahir: Manchester, Inggris.
Jabatan: Sekretaris Kementerian Inggris.
Pendidikan:
1. Sarjana Ilmu Politik, University of Manchester.
2. Master Kebijakan Publik, London School of Economics.
Latar Belakang:
Sylvia Jude lahir dan dibesarkan di Manchester, dari keluarga yang memiliki sejarah kuat di bidang pendidikan dan pelayanan publik. Ibunya seorang guru, sedangkan ayahnya bekerja di pemerintahan lokal. Sejak muda, Sylvia tertarik pada politik dan kebijakan publik, terinspirasi oleh kedua orang tuanya yang selalu menekankan pentingnya pelayanan kepada masyarakat. Ia dikenal sebagai individu yang cerdas, analitis, dan memiliki integritas tinggi.
Karier Politik:
Sylvia memulai kariernya sebagai staf riset kebijakan di kementerian sebelum naik pangkat menjadi penasihat senior. Keahliannya dalam merancang kebijakan yang berdampak luas pada masyarakat serta kemampuannya dalam membaca dinamika politik menjadikannya figur kunci di pemerintahan. Pada usia 36 tahun, William Lloyd menunjuk Sylvia sebagai sekretaris kementerian, menjadikannya tangan kanan yang mengelola banyak strategi dan kebijakan penting. Sebagai orang terpercaya Lloyd, Sylvia tahu betul langkah-langkah strategis yang akan diambil Lloyd. Ia kerap menjadi juru bicara tidak resmi bagi perdana menteri dalam diskusi-diskusi internal, dan perannya sangat vital dalam mengimplementasikan kebijakan pemerintah, terutama di bidang NAPZA.
3.
Nama: Noah Wilson.
Usia: 53 tahun.
Tempat Lahir: Liverpool, Inggris.
Jabatan: Mantan Komandan Polisi Pasukan Khusus, Diproyeksikan sebagai Kepala Keamanan Nasional.
Pendidikan:
1. Sarjana Kriminologi, University of Liverpool Master Keamanan Nasional dan Kontra-Terorisme, King's College London.
Latar Belakang:
Noah Wilson lahir di Liverpool dalam keluarga dengan tradisi militer. Ayahnya adalah seorang perwira angkatan darat, sementara ibunya bekerja sebagai petugas medis. Dari usia muda, Noah tumbuh dengan disiplin tinggi dan minat besar dalam melayani negaranya. Ketertarikannya pada penegakan hukum membawanya untuk bergabung dengan kepolisian setelah menyelesaikan studinya di bidang kriminologi.
Karier:
Noah memulai karier di kepolisian dengan cepat naik pangkat berkat kecerdasan intelektual dan di utus langsung dalam mengelola operasi dan memimpin pasukan di lapangan. Puncak kariernya adalah ketika ia menjadi Komandan Pasukan Khusus Kepolisian Inggris, di mana ia memimpin berbagai operasi berisiko tinggi, termasuk operasi anti-terorisme dan penggerebekan besar-besaran terhadap jaringan perdagangan narkotika internasional. Pengalamannya sebagai memerangi kasus pemberantas kejahatan NAPZA menjadikannya salah satu tokoh utama yang terjun langsung menghadapi kartel narkoba yang sudah merajalela dan jadi buah bibir bagi rakyat Inggris. Noah dikenal dengan pendekatannya yang tegas tetapi berfokus pada solusi jangka panjang, Ia percaya bahwa penindakan keras harus diimbangi dengan kebijakan pencegahan dan rehabilitasi yang kuat. Karena pengalaman dan keberhasilannya dalam mengatasi kejahatan NAPZA, ia diperkirakan akan diangkat sebagai Kepala Keamanan Nasional di pemerintahan William Lloyd.
Answer:
Selamat pagi perkenalkan saya Katalina Emily sebagai Second Police Inspector dari Criminal Investigation Division. Saya bertugas untuk menyampaikan jawaban terkait pertanyaan terhadap pembunuhan dari perdana menteri William Lloyd.
Pada penyelidikan awal, terdapat bukti bahwa terjadi sebuah insiden yang menewaskan WL. Korban mengalami luka tembak di bagian punggungnya yang pelurunya menembus hingga retaknya tulang belakang yang diyakini bukan tembakan dari perampok biasa. Dan terdapat 12 luka tusuk yang diantaranya terdapat luka fatal yaitu luka tusuk yang mengarah di bagian dada sebelah kiri yang mengarah ke jantung dan luka sayatan dalam didekat saraf urat lehernya
Berikut saya lampirkan report dari tim ahli s.id/mission2CI.
Jika dilihat dari tindakan yang begitu professional seperti luka tembakan yang secara tepat mengenai punggung dari WL, dikarenakan tembakan tersebut awalnya mengenai pintu dan menembus. Hingga mengenai punggung dari WL. Dapat dipastikan jika peluru tersebut bukan dari pistol yang dijual bebas.
Peluru tersebut merupakan peluru yang berasal dari pistol kaliber besar seperti DESERT EAGLE, Smith & Wesson Model 500 (magnum) dan Glock 20. Sehingga dapat disimpulkan jika kasus tersebut bukan merupakan kasus perampokan. Melainkan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh pembunuh bayaran yang professional.
Selanjutnya ada kemungkinan kasus korban WL berkaitan dengan kasus pembunuhan SJ, dan NW. Karena keterkaitan terhadap apa yang sedang mereka hadapi. Yaitu tentang kebijakan NAPZA dan urusan terkait NAPZA. Kami (divisi Criminal Investigation) butuh info lebih lanjut dari divisi lain. Dikarenakan ada indikasi keterlibatan Kartel Narkoba yang masih belum diketahui siapa dalangnya yang berhasil menghilangkan nyawa dari ketiga korban tersebut.
Selanjutnya jika dilihat permasalahan korban dengan anggota kabinet yang lain dan menyebabkan ketegangan. Dapat dilihat dari banyaknya anggota yang vokal menentang kebijakan WL terkait NAPZA. Sehingga banyak yang mempertahankan status quo-nya. Hal tersebut menyebabkan kecurigan dari korban WL. Dikarenakan ada indikasi keterlibatan para anggota parlemen dengan Kartel Narkoba. Oleh karena itu untuk menghilangkan kecurigaan dan kasus yang akan mungkin dikorek oleh WL. Maka ada dugaan kuat jika anggota parlemen yang memiliki kepentingan tersebut menghabisi WL dan bawahannya yang berkaitan dengan NAPZA.
Menjadi pertanyaan kembali kepada kami namun pertanyaan tersebut dapat kami jawab. Mengapa rumah tersebut dapat dimasukki oleh pelaku? Dikarenakan ada sabotase dari pihak terkait sehingga pengamanan tersebut tidak lagi sekuat biasanya. Karena ada campur tangan dari parlemen yang kemungkinan besar tidak menyukai WL. Sehingga kasus tersebut dibuat seolah-olah WL mengalami insiden perampokan.
0 notes
Text
Tim Gabungan Dit Tipidnarkoba Bareskrim Polri dan Polda Jambi kembali mengamankan gembong narkotika di Jambi yang merupakan jaringan H yang berhasil ditangkap di Jakarta
Jambi Satukomando.com –Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol. Mulia Prianto dalam konferensi Persnya di Ruang Media Center Bidhumas Polda Jambi pada Jum’at, (11/10/2024) menjelaskan bahwa tim gabungan tersebut kembali mengamankan 3 orang pelaku pengedar Narkotika di Jambi. “Tiga pelaku pengedar Narkotika yang telah diamankan hari ini yaitu berinisial T, A dan M dan semuanya diamankan di Kota…
0 notes
Text
Kedudukan Hukum bagi Pengguna Narkotika: Memisahkan Pengedar dari Pecandu
ASPIRASINEWS.NET, JAKARTA || 13 Oktober 2024 – Dalam konteks penanganan kejahatan narkotika di Indonesia, pemahaman mengenai kedudukan hukum bagi pengguna narkotika menjadi sangat penting. Dr. Anang Iskandar, SIK, SH, MH, seorang ahli hukum narkotika, menegaskan bahwa ada perbedaan signifikan antara pengedar dan pecandu narkotika yang perlu diperhatikan dalam sistem hukum. Pengedar vs. Pecandu:…
#Hukum#Pendidikan#edukasi#Indonesia#kebijakan#ketergantungan#masyarakat#Narkoba#pengedar#pengguna narkotika#perbedaan#rehabilitasi
0 notes
Text
Waspada, Tembakau Sintetis Mulai Beredar di Majalengka
MAJALENGKA – Tembakau Sintetis Mulai Beredar di Majalengka. Polres Majalengka menangkap pelaku dan pengedar tembakau sinstetis atau tembakau gorilla. Untuk diketahui tembakau sintetis atau disebut tembakau gorila menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) merupakan campuran antara tembakau atau rokok dengan ganja sintetis atau tiruan. Didalamnya terdapat kandungan zat AB-Chminaca yang merupakan…
0 notes
Text
14 PENGEDAR DITANGKAP, POLRES KEDIRI KOTA SITA RATUSAN GRAM SABU DAN RATUSAN RIBU OKER BAYA
KEDIRI, SIAP TV - POLRES KEDIRI KOTA MENGUNGKAP 7 KASUS DENGAN 14 TERSANGKA, KASUS NARKOBA SELAMA MENGGELAR OPERASI TUMPAS NARKOBA SEMERU 2024, BARANG BUKTI YANG DIAMANKAN HINGGA RATUSAN RIBU PIL BUTIR OKER BAYA.
DALAM OPERASI TUMPAS NARKOBA SEMERU 2024, POLRES KEDIRI KOTA MENYITA BARANG BUKTI 156 KOMA 63 GRAM SABU , 121.350 BUTIR OKER BAYA (PIL DOBEL L) DAN 6.750 PIL KUNING BERLOGO DMP DARI PARA TERSANGKA.
KAPOLRES KEDIRI KOTA AKBP BRAMASTYO PRIAJI, MENGATAKAN OPERASI TUMPAS NARKOBA SEMERU DIGELAR MULAI TANGGAL 11 SAMPAI DENGAN 22 SEPTEMBER 2024.
SATRESKOBA SERTA POLSEK JAJARAN BERHASIL MENGUNGKAP 7 KASUS NARKOBA DENGAN 14 TERSANGKA, SELAMA OPERASI TUMPAS NARKOBA 2024 BAIK KASUS NARKOTIKA MAUPUN KASUS PEREDARAN OBAT KERAS TANPA IJIN.
SOUD UP: AKBP BRAMASTYO PRIAJI - KAPOLRES KEDIRI KOTA.
TUJUH KASUS NARKOBA YANG DIUNGKAP TERDIRI ATAS 3 KASUS NARKOBA DAN 4 KASUS OBAT KERAS BERBAHAYA.
DARI SEJUMLAH KASUS NARKOBA/ HASIL UNGKAP KASUS SELAMA PELAKSANAAN OPERASI TUMPAS NARKOBA 2024 DARI TANGGAL 11 SAMPAI 22 SEPTEMBER 2021.
WW: IPTU BOWO TRI KUNCORO - KASAT NARKOBA POLRES KEDIRI KOTA.
PARA TERSANGKA DIJERAT DENGAN PASAL 114 SUB PASAL 112 UURI NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA DAN PASAL 435 JO, PASAL 138 AYAT (2) DAN (3) SUB PASAL 436 AYAT (2) JO PASAL 145 AYAT (1) UU RI NO.17 TAHUN 2023 TENTANG KESEHATAN.
0 notes
Text
PI, Ditangkap Tersangka Pengedar Sabu, PilEkstasi Dan Ganja
Mmcnews. Sriwijaya _Lahat : 30 Juli 2024. Satuan Satnarkoba Polres Lahat Polda Sumsel berhasil mengungkap Kasus Tindak Pidana Narkotika dalam Wilayah Hukum Polres Lahat penangkapan Tersangka Inisial PI (47 Tahun) salah seorang laki Laki berasal dari Desa Jenti’an Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat Propinsi Sumatera Selatan terpaksa diamankan Satnarkoba Polres Lahat Polda Sumsel Tersangka…
0 notes