#pelaku pembunuhan ditangkap
Explore tagged Tumblr posts
bantennewscoid-blog · 10 months ago
Text
Pembunuh Sadis Pemilik Warung di Pandeglang Ternyata Tetangga Korban
PANDEGLANG – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pandeglang menangkap pelaku pembunuhan sadis pemilik warung di Desa Kadubelang, Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang. Pelaku berinisial S (19) alias Ate merupakan warga Desa Kadubelang atau tetangga korban. Pelaku ditangkap pada Sabtu (10/2/2024) sekitar pukul 01.00 WIB di wilayah Kota Serang saat pelaku akan kembali ke rumahnya. Saat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kbanews · 11 months ago
Text
Pelaku yang Ancam Tembak Anies Baswedan Ditangkap, Timnas AMIN: Terima Kasih, Kepolisian RI
JAKARTA | KBA – Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Iwan Tarigan, berterima kasih atas langkah Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang telah menindak terduga pengancam pembunuhan terhadap Anies Baswedan. “Kami dari Timnas Amin (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kepolisian RI, terutama…
Tumblr media
View On WordPress
5 notes · View notes
rizaltan · 15 days ago
Link
0 notes
Text
Pelaku Mutilasi Perempuan di Muara Baru Jakut Positif Narkoba, Keterangannya sempat Berubah-Ubah
Tumblr media
Kasus mutilasi perempuan di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, menggemparkan publik setelah terungkap bahwa pelaku yang ditangkap terkait pembunuhan ini positif menggunakan narkoba. Hasil pemeriksaan kepolisian menunjukkan bahwa pelaku mengalami perubahan perilaku yang drastis dan memberikan keterangan yang berubah-ubah selama proses interogasi.
Peristiwa ini menjadi sorotan tidak hanya karena kekejaman tindakannya, tetapi juga karena keterlibatan narkoba yang diduga kuat memengaruhi perilaku pelaku hingga tega melakukan tindakan sadis tersebut. Berikut ini adalah rincian lengkap tentang kasus ini, mulai dari kronologi, hasil pemeriksaan, keterangan pelaku yang berubah-ubah, hingga peran narkoba dalam kasus mutilasi ini.
Kronologi Penemuan Mayat dan Penangkapan Pelaku
Kasus ini bermula dari penemuan tubuh korban yang telah dimutilasi di sebuah kamar indekos di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara. Mayat korban ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan, dengan beberapa bagian tubuh yang terpisah dan disimpan dalam plastik. Pihak kepolisian yang menerima laporan segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi pelaku berdasarkan bukti CCTV serta keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian.
Pelaku ditangkap di lokasi yang tidak jauh dari tempat kejadian setelah beberapa hari pencarian. Saat ditangkap, pelaku dalam kondisi yang diduga di bawah pengaruh narkoba. Kepolisian segera melakukan pemeriksaan urine terhadap pelaku, yang hasilnya menunjukkan positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.
Hasil Pemeriksaan: Pelaku Positif Narkoba
Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa pelaku mengonsumsi narkoba jenis sabu sebelum melakukan aksi pembunuhan dan mutilasi terhadap korban. Temuan ini menimbulkan dugaan bahwa pelaku mengalami gangguan psikis akibat pengaruh narkoba yang membuatnya kehilangan kendali dan melakukan tindakan kejam terhadap korban.
Penggunaan narkoba, terutama jenis sabu, diketahui dapat menyebabkan efek halusinasi, paranoia, serta perilaku agresif pada penggunanya. Kondisi ini juga yang diduga menjadi penyebab pelaku melakukan tindakan kekerasan yang melampaui batas kewajaran. Polisi menduga bahwa dalam kondisi normal, pelaku mungkin tidak akan tega melakukan tindakan semacam ini.
Keterangan Pelaku yang Berubah-Ubah
Selama proses interogasi, pelaku sempat memberikan keterangan yang berubah-ubah terkait motif dan kronologi pembunuhan. Awalnya, pelaku mengaku bahwa tindakan tersebut terjadi karena dorongan emosi setelah bertengkar dengan korban. Namun, keterangan ini tidak konsisten, dan pada pemeriksaan berikutnya, pelaku menyebutkan alasan lain yang menyiratkan bahwa ada faktor eksternal yang memengaruhi tindakannya.
0 notes
mimbarnusantara · 27 days ago
Link
HANYA kurang dari 24 jam, polisi menangkap pelaku pembunuhan seorang perempuan Unik Margareta, 33, di Dusun Sidorame, Desa Sidorejo, Krian, Sidoarjo. Ironisnya, pelakunya adalah suami korban, Imam Susilo, 35. Ia…
1 note · View note
topikberitaco · 1 month ago
Text
Pelaku Pembunuhan di Payabakal Muara Enim Ditangkap
TOPIKBERITA.CO – Polres Muara Enim Polda Sumsel menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia di Desa Payabakal, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim. Kasus yang terjadi pada Selasa, 15 Oktober 2024, pukul 10.00 WIB ini diungkap langsung oleh Kapolres Muara Enim, AKBP Jhoni Eka Putra, SH, SIK,…
0 notes
satu-komando · 2 months ago
Text
Dibunuh Secara Sadis, Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Lemari Kos-kosan Ditangkap di Musi Banyuasin
JAMBI SATUKOMANDO.COM – Kepolisian Resort Kota (Polresta) Jambi melalui Satreskrim akhirnya menangkap serta mengungkap kasus mayat yang disembunyikan di dalam lemari kos-kosan pada Rabu 25 September 2024 kemarin, sekitar pukul 18.30 WIB malam. Korban tersebut adalah Resti Widia (30) merupakan warga Serang, Provinsi Banten dan salah satu penghuni kost, Korban terakhir kali dilihat oleh penghuni…
0 notes
riaunews · 2 months ago
Text
Polisi Ungkap Ada Peran Paman Indra di Kasus Pembunuhan Nia Penjual Gorengan
Pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Indra Septiarman, akhirnya ditangkap aparat kepolisian. Padang Pariaman (Riaunews.com) – Polisi menetapkan paman Indra Septiawan (26), MJ, sebagai tersangka baru kasus pembunuhan gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18), di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Dijelaskan Kapolres Padang Pariaman AKBP…
0 notes
mmc2023 · 2 months ago
Text
Dilumpuhkan" Pelaku Pembunuhan Saat Ditangkap Petugas
Mmcnews, Sriwijaya_Lahat Salah satu Tersangka Tindak Pidana Pembunuhan inisial P. T bin RL, warga asal desa keburDilumpuhkan” Pelaku Pembunuhan Saat Ditangkap Petugas Parlasro S.Sinaga SH.SIK.MH, melalui kanit Reskrim polsek Merapi barat Ipda Rendy Lawisky STr. K, dan personel polsek merapi barat melalui Kasubsi Penmas Humas Polrestabes Lahat Aiptu Lispono SH mengatakan bahwa telah berhasil…
0 notes
bogorexpose · 2 months ago
Text
Perampok dan Pembunuh Satu Keluarga di Pamijahan Tertangkap
BOGOR – Empat pelaku perampokan disertai pembunuhan keluarga pengusaha di Desa Cimayang, Pamijahan Kabupaten Bogor berinisial O, S, C dan ID ditangkap jajaran Satreskrim Polres Bogor. Mereka ditangkap di lokasi yang berbeda, bahkan pelaku atas nama ID dan O, sempat dihadiahi timah panas karena berusaha kabur saat ditangkap petugas. Wakapolres Bogor Kompol Adhimas Sriyono Putra mengungkapkan, para…
0 notes
mdmcsumbar · 2 months ago
Text
Pembunuhan dan pemerkosaan perempuan penjual gorengan di Sumbar – ‘Tidak dimaafkan, kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya’
1 jam • Bacaan 5 menit
Tumblr media Tumblr media
Peringatan: Artikel ini memuat detail yang mungkin dapat mengganggu kenyamanan Anda.
Seorang pria berusia 27 tahun ditangkap Kepolisian Resor Padang Pariaman, Sumatra Barat, terkait pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Nia Kurnia Sari, perempuan penjual gorengan, Kamis (19/09). Kasus ini telah menyita perhatian publik karena korban dibunuh dengan keji.
Tersangka dengan inisial IS ditangkap setelah 11 hari diburu kepolisian.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faishol Amir, mengungkapkan tersangka ditangkap di sebuah rumah kosong di Jorong Padang Kabau.
Faishol mengeklaim tersangka mengakui telah memperkosa dan membunuh korban saat interogasi di Mapolres Padang Pariaman. "Tersangka mengakui,” lanjutnya.
Ibu korban, Eli Marlina, 44 tahun, mengatakan tidak akan memberi maaf kepada pelaku.
"Kami berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Bila perlu hukuman mati," kata Eli kepada wartawan Halbert Caniago yang melaporkan dari Sumatra Barat untuk BBC News Indonesia.
Bagaimana kronologi kasus ini?
Nia Kurnia Sari tak diketahui keberadaannya pada Jumat (06/09) setelah selesai menjual gorengan.
Perempuan 18 tahun itu tak kunjung pulang ke rumah di daerah Nagari Guguak, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Ibu Nia, Eli Marlina, menyadari anak keduanya itu belum pulang dari berjualan sekitar pukul 20.00 WIB.
"Setelah menyadari anak saya belum pulang, kami mencoba melakukan pencarian di sekitar perkampungan yang biasa dilewati Nia saat berjualan," katanya.
Tapi pencarian malam itu tidak membuahkan hasil.
"Besoknya kembali kami lakukan pencarian dan belum melaporkan kepada polisi karena belum 24 jam hilangnya," kata Eli.
Keluarga bersama warga setempat terus mencari keberadaan Nia.
Petunjuk pertama adalah gorengan yang diduga dijual Nia Kurnia Sari ditemukan berada dalam semak-semak, Sabtu (07/09).
Pada hari itu juga, warga menemukan hijab hitam yang digunakan Nia saat berangkat berjualan sebelum dinyatakan hilang.
Sehari kemudian, pada Minggu (08/09), warga menemukan sebuah tempat yang dicurigai di perkebunan warga, kata Eli.
Tempat yang dimaksud adalah sebuah gundukan tanah yang ditutupi ranting dan dedaunan. Warga dan tim pencarian dari Tagana setempat mencoba melakukan penggalian tanah tersebut.
Saat dilakukan penggalian, mereka menemukan tangan. Sontak mereka langsung melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.
"Setelah dilaporkan kepada polisi, pihak polisi langsung menggali tanah itu dan menemukan jasad Nia dalam keadaan meninggal dunia dan tidak menggunakan pakaian," katanya.
Baca juga:
Siswi SMP di Palembang diduga diperkosa dan dibunuh empat anak – 'Pelaku terpapar konten pornografi'
Kronologi kasus dugaan kekerasan seksual terhadap 43 santri di Agam - Korban mengalami ‘trauma mendalam’ dan stigma
Kasus ibu cabuli anaknya di Tangsel ungkap pemerasan seks - Apa itu sekstorsi, bagaimana modus, dan cara mengatasinya?
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, mengungkapkan bahwa meninggalnya Nia berawal saat korban menjajakan gorengan.
"Pada 6 September lalu, korban atas nama Nia Kurnia Sari sedang berjualan. Sekitar pukul 17.50 WIB melewati sebuah lokasi yang merupakan tempat berkumpul tersangka," paparnya, dalam konferensi pers, Jumat (20/09).
Suharyono menambahkan, tersangka bersama tiga orang temannya memanggil Nia untuk membeli gorengan.
"Korban berada di tempat nongkrong tersangka itu hingga pukul 18.30 WIB dan kembali berjalan kaki untuk pulang melalui Tempat Kejadian Perkara (TKP)," tuturnya.
Tersangka, sebagaimana dipaparkan Suharyono, nafsu melihat korban dan berniat melakukan pemerkosaan.
"Tersangka menyiapkan alat-alat berupa tali rafia yang akan digunakan untuk mengikat korban jika korban untuk melakukan perlawanan," katanya.
Pada pukul 18.50 WIB, tersangka pergi ke TKP pertama untuk mencegat korban yang biasanya melewati lokasi tersebut, jelas Suharyono.
"Tersangka ini langsung menjatuhkan korban di TKP pertama yang berjarak kurang lebih 200 meter dari lokasi tersangka nongkrong," katanya.
Setelah menjatuhkan korban, tersangka menyeret korban sejauh kurang lebih dua kilometer dari TKP pertama tempat korban dijatuhkan atau ditemukannya bukti gorengan yang dijual oleh korban.
"Di tempat itu, tersangka melampiaskan nafsunya untuk memerkosa korban dan membawa korban sejauh kurang lebih 300 meter ke lokasi korban ditemukan terkubur tanpa busana," ujar Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono.
Menurutnya, luka-luka pada tubuh korban saat ditemukan diduga karena diseret oleh tersangka sejauh kurang lebih dua kilometer.
"Setelah itu, tersangka langsung meninggalkan korban dalam keadaan terkubur tersebut dan kembali ke tempat nongkrongnya itu," katanya.
Pada Minggu (08/09), jasad korban ditemukan terkubur tanpa busana oleh warga yang melakukan pencarian.
"Pada hari ditemukannya korban, tersangka langsung melarikan diri ke arah hutan yang ada di daerah tersebut," ujar Suharyono.
Bagaimana polisi menemukan tersangka?
Dalam mencari tersangka, menurut Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, pihaknya melakukan berbagai cara, termasuk membentuk tim khusus.
"Tim menemukan tersangka setelah 11 hari melakukan penyelidikan dan pengejaran," katanya.
Ia mengatakan, tersangka ditangkap di atas loteng sebuah rumah kosong yang terletak di Nagari 2X11 Kayu Tanam yang bersebelahan dengan lokasi kejadian tindak pidana.
"Tersangka akhirnya ditangkap dan selanjutnya akan dilakukan proses hukum selanjutnya," katanya.
Ia mengatakan, tersangka akan diancam dengan pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan dan pasal 228 tentang pemerkosaan.
Baca juga:
Kasus Vina dan tuduhan kejanggalan di balik penyelidikan polisi
‘Orang yang seharusnya memberikan perlindungan, justru melakukan kejahatan’ – Bagaimana kasus pencabulan anak SMP di Surabaya oleh ayah, kakak dan dua pamannya bisa terjadi?
Kasus pemerkosaan anak di Sumbar: Ibu korban berharap keadilan setelah hakim vonis bebas terdakwa
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faishol Amir, mengungkapkan tersangka ditangkap di sebuah rumah kosong di Jorong Padang Kabau.
"Jadi ada satu rumah kosong di sana. Pelaku bersembunyi di atas loteng rumah warga itu," kata Faishol.
Kepolisian kemudian menghubungi pemilik rumah, dan meminta membukakan pintu. Di dalam rumah terdapat rokok yang masih panas sehingga menandakan ada orang di lokasi.
Tim penyidik juga menemukan jejak telapak kaki di dinding yang menuju ke arah loteng rumah itu.
"Tim langsung melihat tempat itu dan ternyata benar pelaku ada di loteng itu dan tim langsung mengamankan pelaku dan membawanya ke Mapolres," jelas Faishol.
Ia menambahkan, tersangka selalu berpindah-pindah selama 11 hari buron sampai akhirnya bersembunyi di loteng rumah kosong itu.
Pesan terakhir gadis penjual gorengan: ‘Ingin masuk perguruan tinggi’
Nia Kurnia Sari adalah anak yang gigih dan peduli dengan keluarga selama hidupnya, kata ibunya.
Salmidawati, 44 tahun, adalah pemilik gorengan yang dijual oleh Nia. Ia mengenang Nia sebagai perempuan gigih yang menjual gorengan keliling sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Nia tak malu berjualan, tambah Salmidati. Saat menjajakan dagangannya, Nia bahkan bisa berjalan kaki sampai lima kilometer.
"Saat masih sekolah, Nia menjual gorengan di sekolahnya. Setelah lulus sekolah, Nia menjual gorengan dengan cara menjajakannya ke perkampungan yang ada di daerah ini," kata Salmidati.
Salmidawati mengungkapkan bahwa dirinya selalu mengutamakan gorengan yang akan dijual oleh Nia selama ini dibanding untuk dititip di tempat lain.
"Nia mendapatkan keuntungan sebesar Rp250 hingga Rp500 untuk setiap gorengan yang dijual. Ada enam jenis gorengan yang dibawa Nia setiap harinya," katanya.
Gumaria Anita, 52 tahun, adalah bibi Nia Kurnia Sari yang turut mengenang sosok almarhumah.
“Nia adalah anak yang sangat peduli dengan keluarganya dan sosok yang sangat giat untuk bekerja," kata Anita kepada wartawan Halbert Caniago yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Penghasilannya, bukan hanya untuk diri sendiri. Kata Anita, keponakannya itu banyak membantu keluarga.
Anita menyelipkan pesan terakhir dari Nia, dua hari sebelum dinyatakan hilang pada Jumat (08/09).
"Dia cerita ke saya kalau dia sudah lelah. Karena selama ini Nia selalu berusaha untuk bisa masuk ke perguruan tinggi," katanya.
Menurut Anita, sejak tamat dari sekolah menengah atas pada 2023 lalu, Nia selalu berupaya mendapatkan beasiswa di berbagai universitas yang ada di Sumatera Barat.
"Sejak lulus SMA, Nia selalu mengikuti ujian demi ujian agar bisa lulus masuk universitas. Nia selalu ingin kuliah untuk mengubah nasib keluarganya," kata Anita dengan suara bergetar.
Sumber:
Pembunuhan dan pemerkosaan perempuan penjual gorengan di Sumbar – ‘Tidak dimaafkan, kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya’ (msn.com)
Proses evakuasi jenazah korban yang dikubur di perkebunan warga. © Humas Polres Padang Pariaman
0 notes
hariansriwijaya · 2 months ago
Text
Tumblr media
Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan “Nia Kurnia Sari” Berhasil Ditangkap http://dlvr.it/TDRkHn
0 notes
ingatlah · 2 months ago
Text
Begini Tampang Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Setelah Ditangkap Polisi
INGATLAH.COM – Palaku pembunuhan gadis penjual gorengan keliling di Padang Pariaman, Nia Kurnia Sari (NKS) ditangkap setelah 11 hari diburu. “Alhamdulillah, sudah ditangkap,” kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir, Kamis (19/9/2024). Adapun IS disebut sebagai residivis yang pernah terjerat kasus pencabulan. Polisi baru menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka setelah pencarian…
0 notes
humaspolressintang · 3 months ago
Text
Keluarga Gadis Penjual Gorengan Berharap Pelaku Pembunuhan Segera Ditangkap
Padang Pariaman – Polisi masih mencari pelaku pembunuhan gadis penjual gorengan yang ditemukan terkubur dalam kondisi terikat dan tanpa busana di Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat. Keluarga berharap segera ditangkap dan dihukum mati. Suasana duka masih terlihat di rumah sederhana milik keluarga korban berinisial NKS (18), yang berada di Korong Pasar Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11…
0 notes
Text
Barbuk Pisau hingga Gerobak Kasus Pembunuhan Wanita Tanpa Kepala
Tumblr media
Barbuk Pisau hingga Gerobak: Kasus Pembunuhan Wanita Tanpa Kepala
Kasus pembunuhan wanita tanpa kepala yang mengguncang masyarakat baru-baru ini memunculkan beragam spekulasi dan perhatian media. Kejadian yang terjadi di tengah kota ini bukan hanya menyoroti kekejaman kriminal, tetapi juga membuka diskusi lebih luas mengenai keamanan, kesehatan mental, dan dampak sosial dari tindakan kejam. Dalam artikel ini, kita akan membahas kronologi kejadian, penemuan barang bukti, reaksi masyarakat, dan upaya pihak berwenang dalam menangani kasus ini.
Kronologi Kejadian
Penemuan Mayat
Awal mula kasus ini terungkap ketika seorang warga menemukan mayat seorang wanita tanpa kepala di dalam sebuah gerobak yang ditinggalkan di pinggir jalan. Penemuan tersebut langsung mengundang perhatian pihak berwajib. Petugas kepolisian segera datang ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Mayat wanita tersebut diketahui berusia sekitar 30-an tahun dan belum teridentifikasi saat itu.
Proses Identifikasi
Setelah dilakukan identifikasi lebih lanjut, pihak kepolisian menemukan bahwa wanita tersebut adalah seorang ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar lokasi penemuan. Keluarganya melaporkan bahwa ia hilang selama beberapa hari sebelum penemuan mayatnya. Penyelidikan pun mulai mengarah kepada dugaan penculikan dan pembunuhan.
Penelusuran Terhadap Tersangka
Dalam beberapa hari setelah penemuan, pihak kepolisian melakukan penyelidikan intensif, termasuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi. Tindakan ini membuahkan hasil ketika polisi berhasil mengidentifikasi seorang pria yang dicurigai sebagai pelaku. Pria tersebut memiliki catatan kriminal terkait kasus kekerasan sebelumnya.
Barang Bukti Ditemukan
Pisau dan Gerobak
Selama penyelidikan, polisi menemukan sejumlah barang bukti penting yang memperkuat dugaan keterlibatan tersangka dalam pembunuhan ini. Di lokasi terpisah, ditemukan sebuah pisau yang diduga digunakan untuk membunuh korban. Selain itu, gerobak yang digunakan untuk membawa mayat juga berhasil ditemukan, lengkap dengan jejak-jejak darah yang masih segar.
Pengakuan Tersangka
Setelah ditangkap, tersangka awalnya membantah tuduhan tersebut. Namun, setelah dilakukan interogasi dan pengumpulan bukti-bukti yang kuat, ia akhirnya mengakui perbuatannya. Menurut pengakuannya, ia melakukan tindakan kejam tersebut setelah terlibat pertengkaran dengan korban. Dalam keadaan panik, ia menghabisi nyawa korban dan berusaha menutupi jejaknya dengan memotong kepala korban dan membuangnya di lokasi lain.
Reaksi Masyarakat
Kejutan dan Ketidakpercayaan
Berita mengenai pembunuhan ini mengejutkan banyak orang, terutama warga sekitar. Mereka tidak menyangka bahwa tindakan kejam semacam itu bisa terjadi di lingkungan yang mereka anggap aman. Banyak yang merasa takut dan cemas akan keselamatan diri dan keluarga setelah mendengar kabar tersebut.
Panggilan untuk Tindakan Preventif
Kasus ini memicu diskusi di media sosial tentang perlunya tindakan preventif untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. Beberapa warga menyerukan pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan di area publik, serta memberikan perhatian lebih kepada kesehatan mental individu yang berpotensi melakukan kekerasan.
Solidaritas Terhadap Keluarga Korban
Di sisi lain, masyarakat juga menunjukkan solidaritas terhadap keluarga korban. Banyak yang menggelar aksi solidaritas dan mengumpulkan donasi untuk membantu keluarga yang ditinggalkan. Mereka berusaha memberikan dukungan moral di tengah masa sulit yang dialami oleh keluarga korban.
Upaya Pihak Berwenang
Penegakan Hukum
Pihak kepolisian berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dengan secepat mungkin. Setelah menangkap tersangka, mereka melanjutkan penyelidikan untuk mengumpulkan lebih banyak bukti dan memastikan tidak ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini. Proses hukum diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Edukasi Masyarakat
Pihak berwenang juga berencana mengadakan seminar dan workshop tentang pencegahan kekerasan, serta pentingnya kesehatan mental. Ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai isu-isu yang dapat memicu kekerasan dan bagaimana cara mengatasinya.
Dampak Kasus
Kesadaran Masyarakat
Kasus pembunuhan wanita tanpa kepala ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan dan kewaspadaan. Banyak yang mulai lebih aktif dalam memperhatikan lingkungan sekitar dan melaporkan hal-hal mencurigakan kepada pihak berwenang.
Diskusi tentang Kesehatan Mental
Selain itu, kejadian ini juga membuka ruang diskusi mengenai kesehatan mental. Banyak orang mulai menyadari bahwa masalah mental dapat menjadi faktor pemicu tindakan kekerasan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan dan sumber daya bagi individu yang mengalami kesulitan mental.
Panggilan untuk Reformasi Kebijakan
Kasus ini juga memunculkan panggilan untuk reformasi kebijakan terkait kekerasan domestik dan perlindungan perempuan. Banyak aktivis hak asasi manusia dan organisasi non-pemerintah yang menyerukan agar pemerintah lebih serius dalam menangani isu ini dan menyediakan lebih banyak dukungan bagi korban kekerasan.
Kesimpulan
Kasus pembunuhan wanita tanpa kepala yang melibatkan barang bukti seperti pisau dan gerobak ini menjadi salah satu tragedi yang sangat disayangkan. Selain menyoroti kekejaman yang terjadi di tengah masyarakat, kasus ini juga membuka banyak diskusi penting mengenai keamanan, kesehatan mental, dan perlindungan terhadap individu yang berpotensi menjadi korban kekerasan.
Dengan upaya bersama dari semua pihak, diharapkan kasus-kasus serupa dapat diminimalisir di masa depan. Masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait harus saling bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi mereka yang mengalami kesulitan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga dan tidak terulang kembali.
0 notes
jalanmentok-blog · 3 months ago
Text
Vina 2016 - 2024 (Part 1)
Tumblr media
Ini akan menjadi 3 versi cerita : Cerita film.. cerita menurut putusan hukum.. dan cerita saksi-saksi hidup di podcast-podcast..
Film ini berdasarkan orang kesurupan.. Eki dan Vina yg lagi motoran itu ternyata sudah diincar oleh orang yg dendam.. Menurutnya ada cowo yg suka dengan Vina namun ditolak.. hingga akhirnya terjadi lah peristiwa malam mencekam itu.. Mereka dibuat oleng oleh 12 orang.. kedua korban yg saat itu motoran terjatuh.. disiksa.. bahkan Vina dilecehkan hingga diperkosa.. dan keduanya tidak tertolong nyawanya.. dan meninggal dalam keadaan luka parah..
Dalam keputusan pengadilan.. ada 3 DPO.. yg 1 akhirnya tertangkap 2024 namanya Pegi Perong.. dan 2 lainnya dinyatakan fiktif..
Pada kesempatan yg sama.. ada 1 orang yg sudah bebas dari hukuman.. Saka Tatal.. dia menyatakan akan pengajuan PK.. karena dirinya merasa tidak bersalah.. Ini sih agak berani sih emang.. karena biasanya orang bebas itu.. lebih memilih melanjutkan hidup aja.. ini malah uji nyali pengajuan PK ke polisi..
Kita harus intip dulu nih keputusan 9 orang dinyatakan bersalah.. karena melakukan pembunuhan berencara.. nah dalam keputusannya itu.. diceritakan.. saat malam kejadian 3 orang teman mendatangi tempat nongkrong 9 orang teman lainnya.. menyatakan akan bikin perhitungan ke orang bernama Eki.. terjadilah peristiwa lempar batu ke Eki dan Vina yg sedang dimotor.. lalu ada kejar-kejaran dan korban masih lolos.. tapi saat di jembatan flyover.. kedua korban terjatuh dan dihajar oleh 12 orang itu.. Eki dan Vina dibawa ke sebuah lahan kosong.. belakang showroom mobil.. disana keduanya disiksa.. dipukul.. dilecehkan.. hingga akhirnya Eki tewas ditempat.. Keduanya dibawa lagi ke jembatan.. lalu dilakukan rekayasa kejadian agar lebih mirip kecelakaan..
Namun semuanya ditangkap.. dan mereka mengakui semua perbuatan yg dituduhkan itu.. dan dijatuhkan hukuman seumur hidup kecuali Saka Tatal yg saat ini bebas.. karena hanya dia yg dibawah umur..
Tapi diingat-ingat tahun 2016-2017 itu.. mendengar di media.. bahwa pelaku masih remaja dan ada yg dibawah umur.. itu miris banget liatnya.. tapi tahun 2024.. kita diajak untuk melihat fenomena bobroknya polisi dalam penanganan kasus ini.. semua disulap direkayasa.. sim salabim aparat hukum malah maen-maen sama hukum.. karena kesaksian Saka Tatal.. bahwa dirinya merasa tidak bersalah dan mau melakukan apapun untuk pembuktian dirinya tidak bersalah.. sumpah pocong.. itu jangan liat sumpahnya.. tapi nyali atau keberanian melakukan hal tersebut.. media saat ini tidak lagi memihak ke polisi.. dan posisi polisi saat ini juga tidak bisa lagi menutupi..
Sambung part 2..
0 notes