Tumgik
#pelaku pembunuhan ditangkap
bantennewscoid-blog · 7 months
Text
Pembunuh Sadis Pemilik Warung di Pandeglang Ternyata Tetangga Korban
PANDEGLANG – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pandeglang menangkap pelaku pembunuhan sadis pemilik warung di Desa Kadubelang, Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang. Pelaku berinisial S (19) alias Ate merupakan warga Desa Kadubelang atau tetangga korban. Pelaku ditangkap pada Sabtu (10/2/2024) sekitar pukul 01.00 WIB di wilayah Kota Serang saat pelaku akan kembali ke rumahnya. Saat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kbanews · 8 months
Text
Pelaku yang Ancam Tembak Anies Baswedan Ditangkap, Timnas AMIN: Terima Kasih, Kepolisian RI
JAKARTA | KBA – Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Iwan Tarigan, berterima kasih atas langkah Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang telah menindak terduga pengancam pembunuhan terhadap Anies Baswedan. “Kami dari Timnas Amin (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kepolisian RI, terutama…
Tumblr media
View On WordPress
5 notes · View notes
riaunews · 3 hours
Text
Fakta di Seputar Penangkapan Indra Septiarman, Tersangka Pembunuh Gadis Penjual Gorengan
Pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Indra Septiarman, akhirnya ditangkap aparat kepolisian. Padang Pariaman (Riaunews.com) – Indra Septiarman alias IS, tersangka pemerkosaan dan pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, berhasil ditangkap, Kamis (19/9/2024). Kasus ini menggemparkan warga sekitar sejak ditemukannya jasad NKS yang…
0 notes
mdmcsumbar · 1 day
Text
Pembunuhan dan pemerkosaan perempuan penjual gorengan di Sumbar – ‘Tidak dimaafkan, kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya’
1 jam • Bacaan 5 menit
Tumblr media Tumblr media
Peringatan: Artikel ini memuat detail yang mungkin dapat mengganggu kenyamanan Anda.
Seorang pria berusia 27 tahun ditangkap Kepolisian Resor Padang Pariaman, Sumatra Barat, terkait pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Nia Kurnia Sari, perempuan penjual gorengan, Kamis (19/09). Kasus ini telah menyita perhatian publik karena korban dibunuh dengan keji.
Tersangka dengan inisial IS ditangkap setelah 11 hari diburu kepolisian.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faishol Amir, mengungkapkan tersangka ditangkap di sebuah rumah kosong di Jorong Padang Kabau.
Faishol mengeklaim tersangka mengakui telah memperkosa dan membunuh korban saat interogasi di Mapolres Padang Pariaman. "Tersangka mengakui,” lanjutnya.
Ibu korban, Eli Marlina, 44 tahun, mengatakan tidak akan memberi maaf kepada pelaku.
"Kami berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Bila perlu hukuman mati," kata Eli kepada wartawan Halbert Caniago yang melaporkan dari Sumatra Barat untuk BBC News Indonesia.
Bagaimana kronologi kasus ini?
Nia Kurnia Sari tak diketahui keberadaannya pada Jumat (06/09) setelah selesai menjual gorengan.
Perempuan 18 tahun itu tak kunjung pulang ke rumah di daerah Nagari Guguak, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Ibu Nia, Eli Marlina, menyadari anak keduanya itu belum pulang dari berjualan sekitar pukul 20.00 WIB.
"Setelah menyadari anak saya belum pulang, kami mencoba melakukan pencarian di sekitar perkampungan yang biasa dilewati Nia saat berjualan," katanya.
Tapi pencarian malam itu tidak membuahkan hasil.
"Besoknya kembali kami lakukan pencarian dan belum melaporkan kepada polisi karena belum 24 jam hilangnya," kata Eli.
Keluarga bersama warga setempat terus mencari keberadaan Nia.
Petunjuk pertama adalah gorengan yang diduga dijual Nia Kurnia Sari ditemukan berada dalam semak-semak, Sabtu (07/09).
Pada hari itu juga, warga menemukan hijab hitam yang digunakan Nia saat berangkat berjualan sebelum dinyatakan hilang.
Sehari kemudian, pada Minggu (08/09), warga menemukan sebuah tempat yang dicurigai di perkebunan warga, kata Eli.
Tempat yang dimaksud adalah sebuah gundukan tanah yang ditutupi ranting dan dedaunan. Warga dan tim pencarian dari Tagana setempat mencoba melakukan penggalian tanah tersebut.
Saat dilakukan penggalian, mereka menemukan tangan. Sontak mereka langsung melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.
"Setelah dilaporkan kepada polisi, pihak polisi langsung menggali tanah itu dan menemukan jasad Nia dalam keadaan meninggal dunia dan tidak menggunakan pakaian," katanya.
Baca juga:
Siswi SMP di Palembang diduga diperkosa dan dibunuh empat anak – 'Pelaku terpapar konten pornografi'
Kronologi kasus dugaan kekerasan seksual terhadap 43 santri di Agam - Korban mengalami ‘trauma mendalam’ dan stigma
Kasus ibu cabuli anaknya di Tangsel ungkap pemerasan seks - Apa itu sekstorsi, bagaimana modus, dan cara mengatasinya?
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, mengungkapkan bahwa meninggalnya Nia berawal saat korban menjajakan gorengan.
"Pada 6 September lalu, korban atas nama Nia Kurnia Sari sedang berjualan. Sekitar pukul 17.50 WIB melewati sebuah lokasi yang merupakan tempat berkumpul tersangka," paparnya, dalam konferensi pers, Jumat (20/09).
Suharyono menambahkan, tersangka bersama tiga orang temannya memanggil Nia untuk membeli gorengan.
"Korban berada di tempat nongkrong tersangka itu hingga pukul 18.30 WIB dan kembali berjalan kaki untuk pulang melalui Tempat Kejadian Perkara (TKP)," tuturnya.
Tersangka, sebagaimana dipaparkan Suharyono, nafsu melihat korban dan berniat melakukan pemerkosaan.
"Tersangka menyiapkan alat-alat berupa tali rafia yang akan digunakan untuk mengikat korban jika korban untuk melakukan perlawanan," katanya.
Pada pukul 18.50 WIB, tersangka pergi ke TKP pertama untuk mencegat korban yang biasanya melewati lokasi tersebut, jelas Suharyono.
"Tersangka ini langsung menjatuhkan korban di TKP pertama yang berjarak kurang lebih 200 meter dari lokasi tersangka nongkrong," katanya.
Setelah menjatuhkan korban, tersangka menyeret korban sejauh kurang lebih dua kilometer dari TKP pertama tempat korban dijatuhkan atau ditemukannya bukti gorengan yang dijual oleh korban.
"Di tempat itu, tersangka melampiaskan nafsunya untuk memerkosa korban dan membawa korban sejauh kurang lebih 300 meter ke lokasi korban ditemukan terkubur tanpa busana," ujar Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono.
Menurutnya, luka-luka pada tubuh korban saat ditemukan diduga karena diseret oleh tersangka sejauh kurang lebih dua kilometer.
"Setelah itu, tersangka langsung meninggalkan korban dalam keadaan terkubur tersebut dan kembali ke tempat nongkrongnya itu," katanya.
Pada Minggu (08/09), jasad korban ditemukan terkubur tanpa busana oleh warga yang melakukan pencarian.
"Pada hari ditemukannya korban, tersangka langsung melarikan diri ke arah hutan yang ada di daerah tersebut," ujar Suharyono.
Bagaimana polisi menemukan tersangka?
Dalam mencari tersangka, menurut Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, pihaknya melakukan berbagai cara, termasuk membentuk tim khusus.
"Tim menemukan tersangka setelah 11 hari melakukan penyelidikan dan pengejaran," katanya.
Ia mengatakan, tersangka ditangkap di atas loteng sebuah rumah kosong yang terletak di Nagari 2X11 Kayu Tanam yang bersebelahan dengan lokasi kejadian tindak pidana.
"Tersangka akhirnya ditangkap dan selanjutnya akan dilakukan proses hukum selanjutnya," katanya.
Ia mengatakan, tersangka akan diancam dengan pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan dan pasal 228 tentang pemerkosaan.
Baca juga:
Kasus Vina dan tuduhan kejanggalan di balik penyelidikan polisi
‘Orang yang seharusnya memberikan perlindungan, justru melakukan kejahatan’ – Bagaimana kasus pencabulan anak SMP di Surabaya oleh ayah, kakak dan dua pamannya bisa terjadi?
Kasus pemerkosaan anak di Sumbar: Ibu korban berharap keadilan setelah hakim vonis bebas terdakwa
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faishol Amir, mengungkapkan tersangka ditangkap di sebuah rumah kosong di Jorong Padang Kabau.
"Jadi ada satu rumah kosong di sana. Pelaku bersembunyi di atas loteng rumah warga itu," kata Faishol.
Kepolisian kemudian menghubungi pemilik rumah, dan meminta membukakan pintu. Di dalam rumah terdapat rokok yang masih panas sehingga menandakan ada orang di lokasi.
Tim penyidik juga menemukan jejak telapak kaki di dinding yang menuju ke arah loteng rumah itu.
"Tim langsung melihat tempat itu dan ternyata benar pelaku ada di loteng itu dan tim langsung mengamankan pelaku dan membawanya ke Mapolres," jelas Faishol.
Ia menambahkan, tersangka selalu berpindah-pindah selama 11 hari buron sampai akhirnya bersembunyi di loteng rumah kosong itu.
Pesan terakhir gadis penjual gorengan: ‘Ingin masuk perguruan tinggi’
Nia Kurnia Sari adalah anak yang gigih dan peduli dengan keluarga selama hidupnya, kata ibunya.
Salmidawati, 44 tahun, adalah pemilik gorengan yang dijual oleh Nia. Ia mengenang Nia sebagai perempuan gigih yang menjual gorengan keliling sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Nia tak malu berjualan, tambah Salmidati. Saat menjajakan dagangannya, Nia bahkan bisa berjalan kaki sampai lima kilometer.
"Saat masih sekolah, Nia menjual gorengan di sekolahnya. Setelah lulus sekolah, Nia menjual gorengan dengan cara menjajakannya ke perkampungan yang ada di daerah ini," kata Salmidati.
Salmidawati mengungkapkan bahwa dirinya selalu mengutamakan gorengan yang akan dijual oleh Nia selama ini dibanding untuk dititip di tempat lain.
"Nia mendapatkan keuntungan sebesar Rp250 hingga Rp500 untuk setiap gorengan yang dijual. Ada enam jenis gorengan yang dibawa Nia setiap harinya," katanya.
Gumaria Anita, 52 tahun, adalah bibi Nia Kurnia Sari yang turut mengenang sosok almarhumah.
“Nia adalah anak yang sangat peduli dengan keluarganya dan sosok yang sangat giat untuk bekerja," kata Anita kepada wartawan Halbert Caniago yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Penghasilannya, bukan hanya untuk diri sendiri. Kata Anita, keponakannya itu banyak membantu keluarga.
Anita menyelipkan pesan terakhir dari Nia, dua hari sebelum dinyatakan hilang pada Jumat (08/09).
"Dia cerita ke saya kalau dia sudah lelah. Karena selama ini Nia selalu berusaha untuk bisa masuk ke perguruan tinggi," katanya.
Menurut Anita, sejak tamat dari sekolah menengah atas pada 2023 lalu, Nia selalu berupaya mendapatkan beasiswa di berbagai universitas yang ada di Sumatera Barat.
"Sejak lulus SMA, Nia selalu mengikuti ujian demi ujian agar bisa lulus masuk universitas. Nia selalu ingin kuliah untuk mengubah nasib keluarganya," kata Anita dengan suara bergetar.
Sumber:
Pembunuhan dan pemerkosaan perempuan penjual gorengan di Sumbar – ‘Tidak dimaafkan, kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya’ (msn.com)
Proses evakuasi jenazah korban yang dikubur di perkebunan warga. © Humas Polres Padang Pariaman
0 notes
hariansriwijaya · 2 days
Text
Tumblr media
Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan “Nia Kurnia Sari” Berhasil Ditangkap http://dlvr.it/TDRkHn
0 notes
ingatlah · 2 days
Text
Begini Tampang Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Setelah Ditangkap Polisi
INGATLAH.COM – Palaku pembunuhan gadis penjual gorengan keliling di Padang Pariaman, Nia Kurnia Sari (NKS) ditangkap setelah 11 hari diburu. “Alhamdulillah, sudah ditangkap,” kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir, Kamis (19/9/2024). Adapun IS disebut sebagai residivis yang pernah terjerat kasus pencabulan. Polisi baru menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka setelah pencarian…
0 notes
humaspolressintang · 10 days
Text
Keluarga Gadis Penjual Gorengan Berharap Pelaku Pembunuhan Segera Ditangkap
Padang Pariaman – Polisi masih mencari pelaku pembunuhan gadis penjual gorengan yang ditemukan terkubur dalam kondisi terikat dan tanpa busana di Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat. Keluarga berharap segera ditangkap dan dihukum mati. Suasana duka masih terlihat di rumah sederhana milik keluarga korban berinisial NKS (18), yang berada di Korong Pasar Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11…
0 notes
jalanmentok-blog · 18 days
Text
Vina 2016 - 2024 (Part 1)
Tumblr media
Ini akan menjadi 3 versi cerita : Cerita film.. cerita menurut putusan hukum.. dan cerita saksi-saksi hidup di podcast-podcast..
Film ini berdasarkan orang kesurupan.. Eki dan Vina yg lagi motoran itu ternyata sudah diincar oleh orang yg dendam.. Menurutnya ada cowo yg suka dengan Vina namun ditolak.. hingga akhirnya terjadi lah peristiwa malam mencekam itu.. Mereka dibuat oleng oleh 12 orang.. kedua korban yg saat itu motoran terjatuh.. disiksa.. bahkan Vina dilecehkan hingga diperkosa.. dan keduanya tidak tertolong nyawanya.. dan meninggal dalam keadaan luka parah..
Dalam keputusan pengadilan.. ada 3 DPO.. yg 1 akhirnya tertangkap 2024 namanya Pegi Perong.. dan 2 lainnya dinyatakan fiktif..
Pada kesempatan yg sama.. ada 1 orang yg sudah bebas dari hukuman.. Saka Tatal.. dia menyatakan akan pengajuan PK.. karena dirinya merasa tidak bersalah.. Ini sih agak berani sih emang.. karena biasanya orang bebas itu.. lebih memilih melanjutkan hidup aja.. ini malah uji nyali pengajuan PK ke polisi..
Kita harus intip dulu nih keputusan 9 orang dinyatakan bersalah.. karena melakukan pembunuhan berencara.. nah dalam keputusannya itu.. diceritakan.. saat malam kejadian 3 orang teman mendatangi tempat nongkrong 9 orang teman lainnya.. menyatakan akan bikin perhitungan ke orang bernama Eki.. terjadilah peristiwa lempar batu ke Eki dan Vina yg sedang dimotor.. lalu ada kejar-kejaran dan korban masih lolos.. tapi saat di jembatan flyover.. kedua korban terjatuh dan dihajar oleh 12 orang itu.. Eki dan Vina dibawa ke sebuah lahan kosong.. belakang showroom mobil.. disana keduanya disiksa.. dipukul.. dilecehkan.. hingga akhirnya Eki tewas ditempat.. Keduanya dibawa lagi ke jembatan.. lalu dilakukan rekayasa kejadian agar lebih mirip kecelakaan..
Namun semuanya ditangkap.. dan mereka mengakui semua perbuatan yg dituduhkan itu.. dan dijatuhkan hukuman seumur hidup kecuali Saka Tatal yg saat ini bebas.. karena hanya dia yg dibawah umur..
Tapi diingat-ingat tahun 2016-2017 itu.. mendengar di media.. bahwa pelaku masih remaja dan ada yg dibawah umur.. itu miris banget liatnya.. tapi tahun 2024.. kita diajak untuk melihat fenomena bobroknya polisi dalam penanganan kasus ini.. semua disulap direkayasa.. sim salabim aparat hukum malah maen-maen sama hukum.. karena kesaksian Saka Tatal.. bahwa dirinya merasa tidak bersalah dan mau melakukan apapun untuk pembuktian dirinya tidak bersalah.. sumpah pocong.. itu jangan liat sumpahnya.. tapi nyali atau keberanian melakukan hal tersebut.. media saat ini tidak lagi memihak ke polisi.. dan posisi polisi saat ini juga tidak bisa lagi menutupi..
Sambung part 2..
0 notes
madurapost · 1 month
Text
Kronologi Lengkap Pembunuhan di Pasongsongan Sumenep, Pelaku Ditangkap di Kalimantan Timur
SUMENEP, MaduraPost – Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang terjadi di Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan, pada 2 Agustus 2024. Pelaku berinisial H (45), seorang laki-laki warga Dusun Gaber, Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan. Semetara korban berisinial T (40) laki-laki. Wakapolres Sumenep, Kompol Trie Sis Biantoro, mengungkapkan, Tindak pidana ini…
0 notes
sumutberitaaja · 2 months
Text
Polisi Tembak Pembunuh Pemilik Warung Mie, Ini Penjelasan Polsek Medan Tembung
MEDAN, Waspada.co.id – Tim Unit Reskrim Polsek Medan Tembung menangkap pelaku pembunuhan terhadap pemilik warung menjual mie di Jalan Makmur, Pasar VII, Dusun VI, Desa Sambirejo, Kecamatan Percut Seituan. Pelaku yang ditangkap itu bernama Reza Adrian Siregar (34) warga Jalan Letda Sujono, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung. Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson Sitompul, mengatakan […] http://dlvr.it/TB3Zll
0 notes
lampung7com · 3 months
Text
Polda Lampung Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan Siswi SMK Mesuji
Lampung – Upaya pengungkapan yang dilakukan polisi dalam menguak kasus pembunuhan pemerkosaan AL seorang siswi SMK Negeri 1 Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung akhirnya membuahkan hasil. Satu pelaku akhirnya tertangkap. Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan pelaku berinisial H berhasil ditangkap tim gabungan dari Polres Mesuji, Subdit III Jatanras…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
arrahmahcom · 4 months
Text
Kasus Ghoziyah Hafizah Bocah 9 Tahun Tewas Terbungkus Karung di Bekasi, Pelaku Diduga Buka Praktik Perdukunan
BEKASI (Arrahmah.id) – Pria berinisial DS (61) terduga pelaku pembunuhan Ghoziyah Hafizah, bocah perempuan berusia 9 tahun, di Bantargebang, Kota Bekasi, telah ditangkap oleh polisi. DS diduga membuka praktik perdukunan. “Di dalam rumah pelaku ditemukan media semacam praktik dukun. Ini kami masih dalami,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus di lokasi, Ahad…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
journalpapua · 4 months
Text
Satgas Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuh Danramil Aradide
JAYAPURA | Satgas Operasi Damai Cartenz pada Pada hari Sabtu, 11 Mei 2024 sekitar pukul 10.40 WIT berhasil mengamankan seseorang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Almarhum Danramil 1703-4/Aradide, Lettu (Anm.) Oktovianus Sogalrey. Identitas KKB yg ditangkap yaitu Anan Nawipa, jenis kelamin laki-laki, lahir di Widimeida, 6 Juli 1991, beralamat di Kampung Widimeida, Kabupaten Paniai Provinsi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
riaunews · 2 days
Text
Tersangka Pembunuhan Nia Kurnia Sari Ditangkap Saat Sembunyi di Loteng Rumah
Tersangka IS yang diduga sebagai pelaku pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat.  Padang Pariaman (Riaunews.com) – Setelah lebih kurang 12 hari, Kepolisian Resor Padang Pariaman akhirnya berhasil menangkap IS (28), tersangka utama dalam kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari (18), seorang gadis penjual gorengan, Kamis (19/9/2024) sore. Penangkapan ini dilakukan di sebuah…
0 notes
bantennewscoid-blog · 6 months
Text
Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Pasutri di Lebak, Ternyata Cucu Tiri
LEBAK– Jajaran Reskrim Polsek Malingping dan Reskrim Polres Lebak berhasil menangkap JN (40) pelaku pembunuhan pasangan suami istri warga Kampung Cigarukgak, Desa Kadujajar, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten. Kapolsek Malingping AKP Sugiar Ali Munandar mengatakan, pelaku pembunuhan adalah cucu tiri korban. “Pelaku sudah ditangkap dan sudah dibawa ke Polres Lebak guna penyelidikan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
beritaterkinisiantar · 9 months
Text
Kapolres Siantar Ungkap Kasus Kakak Beradik Habisi Nyawa Ayah
Kapolres Siantar Ungkap Kasus Kakak Beradik Habisi Nyawa Ayah https://ift.tt/phHRV9Y Sumber: dutamedan.com (DM.01) DUTAMEDAN.COM, Pematang Siantar – Kapolres Pematang Siantar AKBP Yogen Heroes Baruno SH, SIK temu pers yang juga hadir Wakapolres Kompol Pardamean Hutahaean SH, SIK, MH dan Kasat Reskrim AKP Made Wira Suhendra SIK, MH ,terkait kakak beradik ditangkap polisi atas kasus pembunuhan. Korbanya adalah ayah dari kedua pelaku, kejadian terjadi dirumah korban di Jalan Pdt. J. Wismara Saragih Gang Mesjid, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Siantar pada hari Sabtu (30/12/2023). Identitas pelaku OAFP alias Okto (18) dan AJPP (16). Sementara korban yang dihabisi Rudi Santo Pasaribu alias Getol (51). “Antara korban dengan isterinya atau ibu kedua pelaku bernama Roslinar Br Sihombing telah berpisah rumah selama kurang lebih 3 tahun, dimana korban tinggal dirumah warisan otanguanya di Kota Siantr tersebut sedangkan isterinya bersama kedua pelaku tinggal di Batam dan anak perempuannya tinggal di Medan dengan pamannya,” ujar Yogen dalam siaran persnya di Aula Mako Polres Siantar, Sabtu (31/12/2023) siang. Pada tanggal 25 Desember 2023 korban bersama Istri dan Anak – anaknya berangkat ke Kerinci untuk melihat orangtuanya atau Opung kedua pelaku yang telah meninggal dunia. Selanjutnya, esok harinya tanggal 26 Desember 2023, korban bersama istrinya dan anak anaknya berangkat ke termpat pemakaman orangtuanya di Laguboti Kabupaten Toba. The post Kapolres Siantar Ungkap Kasus Kakak Beradik Habisi Nyawa Ayah first appeared on DUTA MEDAN - Media Informasi Terkini Sumatera 2024.
0 notes