#pakaian gamis
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kaftan Habiba Allsize
AdamZone.OL-Shop Kunjungi Toko Kami untuk Kebutuhan Produk lainnya Kaftan Habiba Allsize Nama produk : KAFTAN HabibaKAFTAN + MANSET GAMISKAFTAN FREE MANSET GAMIS/INER-Bahan : ceruty baby doll premium-Dalam gamis bahan JerseyKeterangan iner …LD 110-120 cm (stret/melar)PB 140 cm… Buy Now Rp.295.000,- Deskripsi Produk 0 Dengan membeli produk ini, kita telah membantu UMKM Indonesia CELIN…
View On WordPress
0 notes
Text
Menghargai Diri Sendiri
Biasanya, seseorang dihargai karena pencapaian-pencapaian yang telah diraihnya. Pencapaian dalam hal ini misalnya adalah karir. Tentu pandangan masyarakat kepada seseorang yang telah sukses berbeda dengan pandangan mereka pada orang yang masih belum punya pekerjaan.
Kendati demikian, terlepas kita sudah punya karir atau belum, sudah punya pencapaian-pencapaian atau belum, tidak ada yang bisa lebih menghargai diri kita selain kita sendiri.
Menurutku, ada banyak cara untuk kita bisa menghargai diri sendiri. Pertama, menjaga kebersihan diri. Dengan menjaga dan merawat diri, itu artinya kita sudah menghargai diri kita sendiri. Terlebih lagi, jika kita adalah muslim. Dalam agama Islam, menjaga kebersihan sangatlah dianjurkan. Bukankah, kebersihan adalah sebagian dari iman?
Cara kedua yang bisa kita lakukan adalah memakai pakaian yang bagus dan rapi, terutama ketika hendak menemui seseorang, bepergian, atau ketika ada meeting meskipun meeting-nya dilakukan secara online.
Ya, memakai pakaian bagus adalah salah satu cara kita untuk bisa menghargai diri kita sendiri. Orang lain yang melihat pun juga akan nyaman. Coba bayangkan, jika kita menemui seseorang dengan pakaian yang acak-acakan. Pasti seseorang tersebut melihat kita pun juga kurang nyaman. Kita juga pasti malu kalau berpenampilan yang tidak rapi, sementara orang yang kita temui berpenampilan begitu rapi dan pantas.
Aku pernah ditanya oleh temanku saat kami hendak menghadiri rapat secara online. Pada waktu itu, aku memakai pakaian seperti biasanya: gamis dan jilbab segi empat, lengkap dengan brosnya. Kemudian temanku ini mengatakan,"Mau ke mana sih rapi banget padahal 'cuma' rapat doang?"
Ada juga yang pernah mengatakan padaku,"Udah rapi-rapi tapi kok off cam?" Yang ini ceritanya memang agak lucu. Aku sengaja mematikan kamera waktu itu, karena hampir semua yang ikut rapat mematikan kameranya. Aku jadi sungkan sendiri kalau menyalakan kameraku. Hehe.
Namun, saat itu aku tidak merasa percuma telah berpenampilan rapi. Sebab, menurutku selain untuk menghargai diri sendiri, berpenampilan rapi juga bisa membangkitkan semangat untuk beraktivitas.
Cara ketiga adalah dengan menghindar dari orang-orang yang tidak bisa menghargai kita. Entah itu dengan cara mengurangi intensitas pertemuan, mengurangi komunikasi, atau kalau perlu kita juga bisa meng-cut off orang-orang yang tidak pernah membuat kita merasa berharga dan juga orang yang toxic. Bukan berarti niat kita jahat. Tidak, tidak seperti itu. Hanya saja, kadang-kadang kita juga perlu untuk mengutamakan diri kita sendiri, demi kesehatan mental kita sendiri. Untuk apa mempertahankan orang-orang yang tidak bisa menghargai kita?
Cara keempat adalah menjaga sikap. Berperilaku sopan dan santun pada orang lain juga menandakan bahwa kita menghargai diri kita sendiri. Izinkan saya menuliskan nasihat berharga satu ini:
"Ada banyak hal bisa yang menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."
–RA. Kartini–
Menurut kamu, apa cara lain yang bisa kita lakukan untuk bisa menghargai diri kita sendiri?
(23 April 2024 | 10:15WIB)
#tulisan#selfreminder#life#motivasidiri#daily reminder#motivasi#cerita#nasehatdiri#life qoute#writers on tumblr#penulisbuku#pengingatdiri
18 notes
·
View notes
Text
Bagimu, Surga.
Ibuku sedang mengalami masa sulit.
Usianya sebetulnya masih muda (48 tahun), dan ia masih memiliki kedua orang tua. Meskipun jelas, kedua orang tua ibuku—yakni nenek-kakekku sudah sangat sepuh. Tapi keduanya masih menikmati masa tua bersama-sama. Definisi “growing old together”, susah senang dijalani bersama.
Tapi yang namanya usia, semakin senja ia maka tidak bisa dihindari akan adanya penurunan kognitif. Selain umumnya cepat lupa (pikun), kelakuannya beberapa ada yang memunculkan sifat kekanak-kanakkannya. Aku tidak tahu mengapa orang yang sudah sangat tua menjadi ‘begitu’.
Karena ada juga contoh lain yang kutahu, semakin tua ia semakin bijaksana dan tidak seperti sesepuh lainnya. Ingatannya terjaga meski ada penurunan, masih senang membaca, ngaji, bahkan ibadahnya semakin kencang karena tau diusianya tersebut kesempatan kematian untuk datang bisa kapan saja menjemput. Mereka makin bersiap-siap!
Aku tidak tahu akan seperti apa masa tua itu. Aku belum merasakannya, karena orang tuaku juga masih dibawah 60 tahun. Yang jelas, pada saat ini orang tuaku (terutama ibuku) sedang menunjukkan bakti tertingginya sebagai anak kepada kakek-nenekku.
Ibuku berhenti bekerja dan melanjutkan pekerjaannya sebagai ‘freelancer’ dibidang jahit-menjahit pakaian. Pengalamannya selama puluhan tahun, sejak ia usia SMP hingga kini bercucu satu anak lelaki dariku, cukup untuk menjadi bekal ia bekerja dari rumah.
Dan terbukti banyak orang memesan ulang jasa menjahit pakaian pada ibuku. Kualitas jahitan ibuku memang pantas disandingkan dengan butik. Aku tidak meragukannya.
Dulu, 90 % isi lemariku adalah pakaian yang ibuku jahit. Dari mulai jilbab (gamis), celana panjang hingga kerudung. Namun selepas aku menikah, karena aku merantau jadi tidak sesering dulu ibuku membuatkan pakaian untukku.
Namun pekerjaannya ini sementara perlu berjeda, karena kini ibuku sedang merawat kakekku yang terbaring lemah di rumah sakit.
Bagian sulitnya itu disini.
Sebab, perekonomian rumah tangga kakek-nenekku masih bergantung pada ibuku. Pada penghasilan ibu-bapakku. Dari sekian saudara-saudara ibuku, qadarullah hanya ibuku yang mampu dan bersedia membantu. Kalau istilah zaman sekarang, mungkin bisa disebut ibuku ini sandwich generation.
Agak kejam, tapi realitanya begitu. Sampai aku ingat, saat aku SMP entah SMA lalu, bapakku pernah berkata,
“Ay, gaji mama sama bapak itu bukan untuk kita berempat saja ya. Tapi ada abah sama nenek, dan X (sepupuku) yang perlu dibantu.”
Dari situ aku jadi paham kemana saja aliran uang keluargaku mengalir. Ibu bapakku tidak sekadar ‘memberi’, tapi mereka mentransfer uang tersebut ke rekening akhirat mereka. Dan sejak saat itu, aku tidak terlalu ingin mengandalkan uang jajanku dari pemberian orang tua.
Tapi aku coba cari sendiri dengan berjualan apa yang aku suka, dari uang beasiswa dan dari pekerjaan sampinganku dulu ketika masih jadi mahasiswa.
Setidaknya kalau aku belum bisa memberikan uang pada mereka, aku tidak memberatkan mereka. Sebab aku sudah punya uangku sendiri yang bisa kupakai untuk kebutuhanku dan jajanku.
Kembali ke bagian sulit, alhamdulillahnya ada BPJS bagi kakekku. Tertolong banget dengan adanya itu. Karena uang darimana untuk membayar semua biaya perawatan di rumah sakit bagi penyakit kakekku yang entah apa (?) aku juga belum tahu secara detail karena terhalang jarak dan kesempatan.
Saat ini, ibuku yang mengurus hampir semua kebutuhan sekaligus menjaga di RS. Aku tahu ia pasti kurang istirahat, kurang makannya, kurang tidurnya, kurang senangnya. Aku tahu ibuku juga kesulitan untuk mengandalkan tugas ini pada orang lain.
Jadi ibuku hanya mencoba menguatkan diri, bersabar menghadapi kakekku dengan segala drama yang ada. Sesekali ibuku menelpon, bercerita tentang situasi, dan puncaknya ia menangis memberitahukan sesuatu.
Katanya, ia sempat mengobrol bersama bapakku. Ibuku berkata, “Pak, anak kita cuma 2. Jangan sampai ketika nanti kita sudah tua, kita memberatkan anak-anak kita. Jangan sampai kita membuat anak kita kesulitan seperti ini.”
Tersedak isakan disebrang sana. Aku berusaha ‘biasa saja’ walau sebenarnya hatiku terenyuh. Aku menjawab,
“Iya mah, Ayu juga ngga mau menyulitkan mamah. Mamah juga pasti ngga mau menyulitkan Ayu. Kita sama-sama memudahkan satu sama lain saja ya, jangan saling memberatkan.”
Telepon itu kuakhiri dengan salam, karena sudah waktunya aku harus menyiapkan makan siang untuk suamiku.
Aku hanya mampu mendoakan untuk saat ini dan mensupport ibuku dengan segala sumber daya yang aku mampu. Aku belum bisa ke Bandung, tapi semoga segera aku bisa menemuinya.
Semoga Allah makin menguatkan pundakmu ya, Ma. Meluaskan sabarmu, dan memberimu rezeki dari arah yang tak diduga-duga. Hingga sempurna baktimu pada orang tuamu.
Aku melihat contoh kebaikan dari Ibuku sendiri, bagaimana birrul walidain-nya ia selama ini disaat yang lain masih memusingkan kehidupannya sendiri-sendiri.
Tapi ibuku tak pernah memalingkan sekalipun wajahnya dari kedua orang tuanya, masih memperhatikannya, menyayanginya dan mendukungnya meski dengan segala kepayahannya selama ini.
Semoga Allah memberimu pahala seluas langit dan bumi, Ma..
Semoga surga buatmu kelak ya, Ma..
Aamiin Allahumma Aamiin.
Tangerang, 28 November 2024 | 11.01 WIB
2 notes
·
View notes
Text
Kereta Pagi
Saatnya aku kembali. Aku pikir, jika melakukan perjalanan di pagi hari maka ruang kereta akan lenggang, tapi aku lupa pada satu hal penting "ini adalah senin pagi." Waktu para pekerja mengais rezeki. Kutemukan gerbong kereta yang masih memiliki tiang untuk menyadarkan punggungku, pegal juga membawa laptop ketika perjalanan jauh. Tatapan mataku bertemu dengan beberapa bapak-bapak yang duduk di kursi, mereka menggeser tubuh untuk memberiku ruang duduk. Aku harap cemas untuk duduk, tidak ada perempuan dijajaran mereka dan aku diberikan duduk yang diapit bukan diujung.
Waktu tidurku yang hanya 4 jam, perjalanan ke jogja 1 jam, dan barang yang kubawa cukup berat. Tak apa lah untuk duduk disana. Aku pun masih bisa duduk merapatkan diri, begitu pikirku. Sampai seorang lelaki yang duduk di ujung tempat berlawanan denganku membuka mata dan melihatku, lalu dia meminta lelaki sebelahnya untuk bergeser juga memintaku untuk berpindah ke tempat itu. Tempat itu lebih baik, meskipun sama-sama diapit, setidaknya disamping kiriku adalah perempuan. Aku pun berpindah tempat dan menyandarkan punggungku.
Sebenarnya sejak awal aku masuk gerbong itu, dua tempat tadi memanglah masih memungkinkan untuk diduduki satu orang lagi, tetapi hanya bapak-bapak yang menawarkan untuk aku duduk. Sampai lelaki yang menutup mata tadi menawarkan kepadaku, sedikit kesal dengan lelaki satunya. Dia tau dia masih memiliki ruang untuk orang lain, tapi memilih untuk tidak peduli terhadap orang lain.
Kita tidak akan membahas sikap lelaki acuh itu, tetapi lelaki yang menawarkan duduk kepadaku. Dalam sudut pandang memang lebih baik jika perempuan duduk didekat perempuan bukan? Bukan diantara bapak-bapak? Hal itu yang kuyakini kenapa lelaki itu meminta lelaki sebelahnya untuk bergeser. Selain itu, mungkin dari segi pakaian yang kukenakan, aku memakai gamis dan kerudung yang menjulur ke depan. Semakin tak elok lagi jika duduk diantara para bapak kan?
Yang ingin aku sampaikan adalah, kita sebagai perempuan saja dihargai apalagi menjadi seorang muslimah pastilah sangat lebih dihargai. Islam datang dengan menghormati perempuan, memuliakan perempuan. Maka kita juga harus menghormati diri kita sendiri, jagalah identitas kita. Aku teringat oleh perkataan seorang ustadz, beberapa orang tak mengenal Islam secara utuh, tapi mereka mengenal Islam lebih jauh dengan cara mengamati umat Islam. Bagaimana seseorang itu berpikir, berperilaku, dan berpenampilan, bukankah semua itu adalah implementasi dari ajaran Islam? Islam itu rahmatan lil 'alamin, sehingga bukankah dengan melihatnya kita menjadi tenang?
Cukup sayang tidak bisa mengatakan terima kasih, karna ternyata aku turun lebih dahulu. Mungkin doa untuknya bisa tersampaikan. Semoga Allah mudahkan dan lancarkan segala urusannya, Mas.
Sleman, 10 April 2023
7 notes
·
View notes
Text
Balada wanita 3 dekade yang kurang “lipstik”
Kemarin, aku menghadiri acara gelar tikar sepupu yang akan melangsungkan pernikahan. Karena pakaian kotor yang sedang menumpuk dirumah aku putuskan untuk sedikit menghemat pakaian kotor (red: lagi males :D). Maka aku kenakan gamis set dengan khimarnya yang sebenarnya lebih cocok dipakai jalan-jalan. Karena hujan yang sedang mengguyur kota (red: lagi-lagi males :D), maka aku hanya menggunakan skincare rutin tanpa bedak dengan sedikit sapuan lisptik nude yang diombre dengan warna fuschia. Tampilan yang sangat sederhana menurutku.
Lalu setibanya disana aku celingak-celinguk mencari kerumunan orang yang sekiranya cocok untuk ku ajak berbicara. Ku dapatilah gerombolan kecil para tetangga disebelah rumah dibawah tenda biru. Waktu berjalan, orang-orang pun silih berganti. Bibiku yang tadinya di dapur lalu berganti posisi duduk disebelahku.
Tiba-tiba saja ada seseorang yang dari tadi duduk berhadap-hadapan denganku dan sejujurnya aku tidak mengenali Ibu ini. Tapi aku merasa dia memperhatikanku dengan seksama. Lalu dia mengobrol denganku.
“Dek, masih kuliah ya ?” Tanya si Ibu.
“Enggak, Bu ! Saya sudah menikah.” Aku menyengir kuda. Bibiku langsung menyahuti si Ibu.
“Iya Bu, dia sudah menikah. Sudah 2 tahun lebihlah.” Aku ikut menghujani senyum ke si Ibu.
“Ah masa’ ? Bukannya masih kuliah ya ? Atau adek orang “Seberang” yang lagi kerja disini ya ?” Aku semakin heran dengan pertanyaan si Ibu.
“Hahaha. Alhamdulillah Bu saya orang Nias. Orang daerah sini juga. Memang dulu kuliah tapi sudah lama tamat. Tadinya juga saya bekerja tapi sekarang jadi Ibu Rumah Tangga saja.”
“Iya anak ini keponakan saya. Memang masih seperti anak-anak. Mungkin karena masih belum punya anak. Jadi masih belum dewasa kelihatannya” Bibiku menyahutinya.
“Masih awet muda memang Bu. Padahal saya sudah 30 tahun. Hihihi” Ku jawab saja dengan ketawa yang garing.
Beberapa saat setelah itu, aku pun pamit pulang karena ingin sholat Ashar. Lalu ku perhatikan penampilanku dicermin.
“Alhamdulillah masih terlihat muda. Tapi salah-salah dikit bisa dilamar lagi nih istri orang” Sisi OVT ku mulai meronta-ronta.
Setelah itu bibiku juga menyusuliku. Dia mulai menasihatiku panjang lebar.
“Jangan berpakaian seperti itu lain kali. Pakai lipstik yang terang. Bedak-an dikit. Biar kelihatan sudah jadi Ibu-ibu. Biar ada wibawanya. Bisa gawat nanti kalo ada orang yang berpikir kamu masih masih Jomblo.” Dengan panjang lebar bibiku menasihatiku.
Alhamdulillah nasib badannya kurus kecil ya begini. Hihihi
2 notes
·
View notes
Text
Umrah Starter Pack
Kemarin (20/05) Saudia Airlines mengadakan promo besar-besaran, tiket pesawat pulang pergi Solo-Jeddah hanya di kisaran 5,5 juta untuk kelas ekonomi dan 12 juta untuk kelas bisnis. Banyak teman-temanku yang tertarik dengan promo ini dan sebagian memutuskan untuk membeli tiketnya. Aku ikut senang karena banyak yang Allah gerakkan hatinya dan insya Allah akan Allah mampukan juga untuk segera berkunjung ke Baitullah.
Aku kemudian berinisiatif untuk sharing santai melalui Google Meet dengan beberapa teman di Forum Indonesia Muda (FIM). Yang awalnya cuma rencana satu jam saja, berakhir sampai sekitar dua jam dan baru selesai di bagian Mekkah saja. Dari sharing ini aku kembali menyadari bahwa banyak hal yang harus disiapkan untuk berangkat ke Tanah Haram. Mulai dari finansial, mental, fisik, sampai perintilan-perintilan kecil yang harus dibawa. Aku akan coba rangkum beberapa barang yang menurutku penting untuk dibawa sebagai starter pack (khusus untuk perempuan) selama di sana.
Al-Qur'an saku. Supaya mudah dibawa kemana-mana.
Sajadah lipat. Kita tidak tahu apakah bisa dapat shaf di area masjid, jadi untuk berjaga-jaga bawa sajadah kemana-mana. Kalaupun shalat di pelataran, insya Allah akan tetap aman.
Gamis dan french khimar. Aku sendiri lebih prefer yang berwarna gelap agar tidak mencolok. Cari bahan yang menyerap keringat, mudah kering, dan ironless. French khimar beli yang instan dan sekalian ada cadarnya, jadi ga perlu ribet cari masker meskipun di sana sudah tidak wajib pakai masker. Sediakan gamis khusus untuk pakaian ihram supaya tidak ribet.
Spray untuk wudu. Penting karena tempat wudu baik di Masjidil Haram atau di Masjid Nabawi lumayan jauh dari tempat shalat dan antreannya lumayan panjang. Jangan sampai karena kelamaan antre wudu malah ketinggalan shalat jemaah.
Kaos kaki thawaf. Walaupun area Masjidil Haram rutin dibersihkan, karena berjalan lumayan jauh, kaos kaki biasapun jadi cepat kotor bawahnya. Untuk berjaga-jaga, bisa pakai opsi ini.
Kacamata hitam. Di sana mataharinya terik sekali, kacamata hitam akan sangat membantu ketika sedang jalan kaki di luar ruangan.
Sabun unscented atau unperfurmed. Satu di antara larangan ihram adalah memakai wangi-wangian, penting untuk memasukkan sabun yang tidak ada wanginya ke dalam daftar bawaan.
Sandal dan plastik sandal. Supaya sandal tidak tertukar atau tidak sengaja tersapu oleh petugas karena ditaruh sembarangan, sebaiknya selalu bawa plastik supaya sandal bisa dibawa ketika masuk ke dalam masjid.
Salonpas atau counterpain (maaf nyebut merek). Sobat jompo can relate lah ya haha. Pengalaman di sana, sehari bisa sampai dua puluh ribu langkah sehari padahal cuma hotel-masjid-hotel-masjid aja.
Vitamin dan obat-obatan pribadi. Ini bisa disesuaikan sama kebiasaan masing-masing.
Botol minum untuk air zam-zam. Dari travel biasanya dibagikan zam-zam 5 liter sebelum pulang. Nah, kalau mau bawa lebih banyak lagi, bisa bawa botol sendiri. Pastikan botolnya kuat, tidak bocor, dan tidak mudah pecah ya.
Pelembab bibir. Cuaca yang panas dan udara yang kering membuat bibir pecah-pecah, pelembab bibir bisa membantu untuk meminimalisasinya.
Insya Allah, hal-hal di atas sudah cukup untuk jadi starter pack umrah. Kalau ada lagi, akan diperbaharui atau dibuat di postingan lainnya. Semoga bermanfaat!
3 notes
·
View notes
Text
Bukan Sepasang
Pernah kau hitung jumlah alas kaki pada rak sapatu milikmu? Milikku lebih dari jumlah hari pada sepekan. Tidak heran, memang begitu yang sering dilakukan banyak orang.
Pernah kau total semua pakaianmu yang terlipat dan tergantung di lemari? Aku tak tahu persis berapa banyak yang kupunya. Tapi kupastikan sebanyak apapun mereka, aku tetap pusing memilih bahkan satu baju untuk sekadar ke luar rumah.
Aku mengganggap lumrah kepemilikan barang melebihi batas normal. Batas yang sesungguhnya tak punya standar hitungan. Menumpuk banyak. Menganggap semua adalah hak diri. Toh, aku membelinya dengan uangku dan aku menyukainya. Aku terus melakukan itu, hingga saat momentum kekhawatiran datang. Aku terus memikirkan apa yang telah menjadi kebiasaanku bukanlah hal yang benar.
Sendal dan sepatu yang kupunya tidak bertugas dengan pantas. Untuk dibawa ke luar dari raknya, aku harus menunggu momentum. Pergi makan di luar. Pergi ke resepsi pernikahan kawan. Aku merasa nelangsa pada rupa menawan mereka yang hanya kubiarkan mengisi kotaknya. Sepatu dalam kotak asalnya berderat pada deretan rak sepatu di rumah. Meski benar ia milikku tak benar-benar ia adalah sepasang denganku.
Baju, gamis, dan pakaian milikku ada yang masih bersampul plastik belum pernah kukenakan barang sedetik. Aku menyimpan itu karena belum menemukan momentum yang tepat untuk memakainya. Satu-dua baju juga hanya kupakai sekali waktu pada momentum yang kuanggap tepat. Saat kutenggok wujud cantik mereka di lemari ada semburat rasa bersedih. Aku dan baju yang kupunya memang bukan sepasang yang pas.
Pelangi dengan tujuh warna cantiknya saja sudah bisa kukalahkan dengan jumlah warna jilbab di lemariku. Aku turut berduka pada kekhawatiranku dalam berlebih-lebihan tapi esoknya masih menumpuk satu barang karena terlihat lucu.
Akhir-akhir ini aku mulai mengkhawatirkan diri pada kata berlebih-lebihan. Menumpuk pada jumlah tanpa batas. Memiliki yang tak bisa diberi hak pasti. Aku tak sedang bicara minimalis. Meski beberapa buku soal itu sudah kubaca, aku masih kesulitan untuk bergabung di dalamnya. Semisal kujejer semua barang yang kupunya dan memegangnya satu persatu kurasa akan tetap menyulitkan untuk memilih beberapa saja. Aku menanyai diri tentang bagaimana bisa begitu tenang dengan menumpuk dan memiliki barang yang tidak sepasang dengan diri.
Aku tidak ingin mencari pembenaran dengan yang lumrah orang lakukan. Aku juga tidak ingin menanyakan bagaimana keadaan orang lain dengan barang-barangnya. Pun mencari analogi barang dengan hal lainnya sebagai usaha diri keluar dari rasa bersalah tidak akan kulakukan. Saat kesadaran tentang pemahaman berlebihan sampai padaku, aku tidak ingin membandingkannya dengan orang lain. Aku ingin keluar dari rasa bersalahku dengan barang-barang tidak dengan pendapat orang lain. Sebab jika mereka menyatakan normal, aku akan tetap berkemelut dengan diri sendiri. Ini adalah hal yang harus kuselesaikan segera.
6 notes
·
View notes
Text
sejak awal kita (mungkin) dilahirkan setara
kita sama sama dilahirkan telanjang, dengan berbalut tali pusar dan bermandikan air ketuban. tapi kamu dilahirkan di rumah sakit, yang sebelumnya ibumu mendapatkan hasil fotomu yang masih di dalam rahim ibumu dengan keakuratan yang mendekati kepastian. sedangkan aku hanya di bidan tetanggaku, itu pun ayahku masih harus kesana kemari mengurus beberapa hal untuk mengurus administrasi jaminan kesehatan dan baru bisa mengumandangkan adzan di sebelah telingaku beberapa jam setelah beliau selesai mengurus surat-surat itu.
kita tumbuh menjadi anak yang secara eksklusif mendapatkan air susu dari ibu kita masing-masing. tapi, ibumu memilih ke-eksklusifan itu karena riset dan pengetahuan sedangkan ibuku memang hanya bisa mengupayakan itu.
lalu kita beranjak ke usia masuk sekolah. kita bersekolah di tempat yang sama, memakai baju dengan ragam yang sama dan menjadi murid yang menempuh kurikulum yang sama. tapi aku mewarnai buku lembar kerjaku dengan pensil warna warisan dari kakak sepupuku, sedangkan kamu menggunakan pensil warna yang diiklankan oleh seniman nasional yang tersenyum manis di iklan televisiku.
kita sebagai sesama murid taman kanak-kanak selalu pulang dengan jemputan yang sama setiap hari. karena sekolah kita dekat dengan rumah kita, ibumu menjemputku dengan berjalan kaki karena kalau pakai mobil, jaraknya terlalu dekat. beda dengan ibuku, yang memang alat transportasinya khusus hanya kaki itu saja.
hari sudah berlalu dan kita menjadi teman baik. aku masuk ke sekolah menengah atas favorit di kota kita dengan susah payah dan karena beberapa beasiswa yang mengharuskanku untuk selalu bekerja keras agar tidak tertinggal dari sisi akademikku. namun kamu juga bekerja keras, dengan mengikuti bimbingan belajar yang paling tersohor di kota kita.
kamu pulang sekolah selalu mengikuti ekstrakulikuler yang diikuti oleh siswa-siswi populer di sekolah kita waktu itu, aku mana berani. aku makan di kantin saja masih satu bulan sekali.
lalu kita menyanyikan lagu kita selamanya milik bondan dan grup rapper-nya saat malam kelulusan. kamu dan anggota grupmu menggunakan pakaian yang sangat menunjang penampilanmu, kamu tampil sangat prima malam itu. aku hanya menggunakan kemeja batik punya ayahku yang sudah lebih dahulu ada sebelum aku berbentuk.
aku melanjutkan renjanaku yang sudah kuimpikan sejak lama; mencari uang untuk membantu kebutuhan rumah. kamu juga mengejar hal yang selama ini kamu impikan; sekolah design di paris.
5 tahun berlalu, kita mendapat undangan reuni dari agung, mantan ketua osis dari angkatan kita dulu waktu di sma. kamu tampil dengan setelan eksekutif, lengkap dengan dompet yang tidak bisa dimasukkan saku dan beberapa gawai keluaran terbaru. aku tentu tampil dengan baju gamis andalanku tiap hari raya.
aku mendengarmu yang antusias bercerita tentang pengalamanmu di paris dan pulang ke indonesia dan menjadi pemilik dari sebuah butik.
dari situ, aku tahu. kita berbeda.
—fuady jayawangsa, yogyakarta, 31 januari 2023.
3 notes
·
View notes
Text
Hari Tanggal : Sabtu, 09 November 2024
Status Jurnal :
Zona 8
Tantangan Jurnal ke-2
*Berkegiatan Bersama Keluarga*
Beberes sarerea ala konmari
Topik : Implementasi kegiatan
Implementasi kegiatan bersama keluarga yang sudah direncanakan tidak terlaksana sempurna dan sampei tuntas dikarenakan rentang waktu beberes memerlukan waktu yang cukup panjang, sementara kami masih dalam mode hidup yang nomaden, yaitu alamat asal di Kabupaten Bandung dan bermukim sehari-hari di daerah Kabupaten Bandung Barat.
Alasan pemilihan topik kegiatan bersama keluarga : beberes dengan metode tertentu adalah sebagai berikut :
1. Semua bisa berperan
2. Ingin mendapatkan ritme menentukan tata letak rumah
3. Semua anggota merasakan betapa beberes itu melelahkan jika di rumah terlalu banyak barang, dilakukan sendiri dan tidak dikelola penyimpanannya
4. Memulai lagi belajar disiplin terhadap kebersihan dan kerapian rumah supaya aktivitas keluarga terasa nyaman dan menyenangkan.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya maksud dan tekad kita lakukan pada hari-hari tantangan berkegiatan bersama keluarga, yang bahkan kegiatan itu pun sampai saat ini belum selesai kami tuntaskan dikarenakan beberapa hal berdasarkan faktor nomaden tadi. Namun alhamdulillah ala kulli haal, semoga ini menjadi awal momentum yang baik.
Inilah saatnya aku mengedukasi tentang menyortir barang-barang di rumah yang betul-betul dibutuhkan saja dan kita akan kesulitan bila barang tersebut kita tiadakan. Namanya adalah menyortir.
Hal-hal yang kami sortir pertama kali adalah Pakaian. Menyortir pakaian ini termasuk hal yang susah. Terlebih lagi kami tinggal di 2 tempat.
Tujuan dari kegiatan menyortir ini adalah untuk memisahkan pakaian dan mengklasifikasikannya berdasarkan kategori. Misal
PAKAIAN ABI
kemeja, kaos, jersey, jaket, kemako, celana, underware, sarung, kaos kaki, batik, pakaian olah raga
PAKAIAN UMMI
gamis, baju tidur, outer, brukat, kerudung, jaket, mukena, underware, kaos kaki, ciput
PAKAIAN AYA &DYZA
stelan, gamis, tunik, celana, kaos, jaket, underware, seragam, dll.
Hal yang paling menantang adalah tentunya banyak hal yang spark joy, padahal idealnya barang spark joy itu tidak boleh banyak.
Proses sortir sering terdistrak kwgiatan yang lain.
Kami cukup antusias dan berhasil menyelesaikan misi sortir ini, nmaun kami belum sempat maju ke tahapan yang selanjutnya yakni tahap penyimpanan berdasarkan kategori.
Walau pun ia belum mampu memahami semua apa maksud main kali ini karena kita banyak haha hihinya, namun ia mengerti bahwa kerapian adalah kebutuhan. .
#BundaSayang
#InstitutIbuProfesional
#Berkegiatanbersamakeluarga
#SinergiWujudkanAksi
#IbuProfesional
#IP4ID2024
#bunsay9
#ibuprofesional#ip4id2024#sinergiwujudkanaksi#institutibuprofesionalbandung#bunsay9#berkegiatanbersamakeluarga
0 notes
Text
Ujung Lengan Kancing
Salah satu alasan gamis banyak dipilih sebagai pakaian perempuan berhijab adalah kenyamanan.Nah, lengan gamis yang paling banyak dipilih karena dinilai nyaman adalah lengan kancing. Lengan kancing ini dibuat dengan membelah ujung lengan menjadi dua. Kemudian, sisi satunya dipakai sebagai lubang, sementara sisi satunya digunakan untuk menempelkan kancing. Ujung lengan yang dipakai untuk meletakkan kancing tersebut dilapisi dengan kain keras supaya tidak bergeser.
0 notes
Text
Gamis Lidya Motif Bunga
Nama produk : gamis Lidya motif bunga Bahan : diorsilk Seperti apakah bahan diorsilk.. Adem, Tidak berbulu, Tidak mudah kusut, Bahan licin, Mudah di setrika, Tidak nerawang Gratis Ongkos Kirim
AdamZone.OL-Shop Kunjungi Toko Kami untuk Kebutuhan Produk lainnya Gamis Lidya Motif Bunga Nama produk : gamis Lidya motif bungaBahan : diorsilk Seperti apakah bahan diorsilk..Adem, Tidak berbulu, Tidak mudah kusut, Bahan licin, Mudah di setrika, Tidak nerawangGratis Ongkos Kirim Buy Now Rp.200.000,- Deskripsi Produk Nibras – Sarimbit Nibras 2023 Basma Green Sage XS Koko dewasaBASMA GAMIS…
View On WordPress
0 notes
Text
APA ITU GAMIS MUSLIMAH! TEMUKAN DEFINISINYA?
Gamis Muslimah merupakan salah satu simbol identitas dan fashion bagi perempuan Muslim di seluruh dunia. Definisi gamis muslimah mencakup pakaian longgar yang menutupi tubuh dengan baik, sesuai dengan prinsip syar'i, sekaligus tetap menonjolkan keanggunan pemakainya. Dalam dunia yang semakin modern, gamis tidak hanya berfungsi sebagai busana, tetapi juga menjadi pernyataan gaya hidup yang mencerminkan nilai-nilai spiritual dan budaya.
Sejak zaman dahulu, gamis telah menjadi bagian integral dari kehidupan perempuan Muslim. Pada awalnya, gamis hanya tersedia dalam desain sederhana dan warna netral. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul berbagai variasi yang menampilkan kreativitas desainer. Kini, gamis hadir dalam beragam model, warna, dan bahan, menjadikannya pilihan yang ideal untuk berbagai acara, baik formal maupun informal. Pelajari apa yang dimaksud dengan gamis muslimah dan mengapa ia menjadi pilihan favorit. Klik untuk tahu lebih lanjut!
Salah satu keunggulan dari gamis muslimah adalah kemampuannya untuk memberikan kenyamanan saat dikenakan. Bahan yang lembut dan ringan membuat pemakainya merasa bebas bergerak. Selain itu, gamis sering kali dilengkapi dengan detail menarik, seperti bordir, aksen ruffles, atau motif tradisional yang menambah daya tarik visual. Kombinasi antara kenyamanan dan estetika inilah yang menjadikan gamis sebagai pilihan favorit bagi banyak wanita.
Penting untuk memahami bahwa gamis tidak hanya sekadar pakaian. Ia merupakan representasi dari nilai-nilai keagamaan dan kultural. Dalam konteks ini, mengenakan gamis merupakan bentuk penghormatan terhadap norma-norma agama sekaligus cara untuk mengekspresikan diri. Gamis Muslimah memberikan kebebasan bagi pemakainya untuk berkreasi, sambil tetap menjaga kesopanan.
Dalam memilih gamis, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Selain model dan warna, kualitas bahan menjadi aspek krusial. Gamis yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi tidak hanya nyaman, tetapi juga tahan lama. Sebagai tambahan, memilih gamis yang sesuai dengan bentuk tubuh akan memberikan tampilan yang lebih anggun. Oleh karena itu, pemilihan gamis harus dilakukan dengan cermat, agar bisa tampil maksimal dalam setiap kesempatan.
Bagi mereka yang baru mengenal dunia gamis, tidak perlu khawatir. Terdapat banyak sumber informasi dan panduan yang dapat membantu dalam pemilihan gamis yang tepat. Untuk pertanyaan lebih lanjut atau konsultasi mengenai pilihan gamis, Anda dapat HUBUNGI 082257275342. Tim kami siap membantu Anda dalam menemukan gamis yang paling sesuai dengan kebutuhan dan selera Anda.
Dalam kesimpulannya, gamis muslimah bukan hanya sekadar pakaian, tetapi juga sebuah identitas dan ungkapan nilai-nilai. Dengan memahami definisi gamis muslimah, kita dapat lebih menghargai keindahan dan makna di balik busana ini. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menginspirasi Anda dalam memilih gamis yang tepat untuk setiap momen berharga.
0 notes
Text
Terlengkap, WA 0822-3693-5676 Pusat Baju Koko Gamis Pria Bima
Terlengkap, WA 0822-3693-5676 Pusat Baju Koko Gamis Pria Bima
Dapatkan Baju Koko Muslim terbaik Al Kautsar. Nyaman dan Lengkap, tersedia untuk Dewasa, Anak, Remaja, dan Gamis.
Selamat datang di Pusat Baju Koko Al Kautsar, tempat terbaik untuk mendapatkan Baju Koko Muslim yang nyaman dan lengkap. Kami menyediakan berbagai pilihan Baju Koko Dewasa, mulai dari lengan pendek hingga lengan panjang, serta Baju Koko Anak, Remaja, dan Gamis.
Kami memahami betapa pentingnya penampilan dalam berbusana, terutama dalam beribadah. Oleh karena itu, kami selalu berusaha untuk memberikan produk-produk berkualitas tinggi yang tidak hanya nyaman dipakai namun juga terlihat menarik dan elegan.
Setiap detail dari Baju Koko Muslim kami dirancang dengan teliti, mulai dari bahan yang dipilih hingga desain yang dipilih. Kami percaya bahwa setiap orang berhak untuk tampil percaya diri dan beribadah dengan pakaian yang sesuai dengan ajaran agama.
Alamat kami berada di Mojo, Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah. Kami sangat senang bisa membantu Anda menemukan Baju Koko Muslim yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Tim kami juga siap memberikan pelayanan terbaik serta konsultasi mengenai fashion Muslim terkini.
Tidak hanya itu, kami juga memberikan berbagai promo menarik dan diskon khusus untuk setiap pembelian produk kami. Kami selalu berusaha untuk memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dan memuaskan bagi setiap pelanggan kami.
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami sekarang juga dan temukan Baju Koko Muslim terbaik untuk Anda dan keluarga. Jadilah bagian dari komunitas kami yang selalu tampil stylish dan beribadah dengan penuh kepercayaan diri. Terima kasih telah mempercayakan kebutuhan fashion Muslim Anda kepada kami.
Pusat Baju Koko Gamis Pria Bima
#PusatBajuKokoGamisPriaBima
0 notes
Text
GAMIS ZAINAB 2
ZAINAB DRESS 2.0
AdamZone.OL-Shop Kunjungi Toko Kami untuk Kebutuhan Produk lainnya GAMIS ZAINAB 2 Zainab Dress 2.0 hadir dengan keistimewaan tersendiri, mulai dari pemilihanbahan …Produk 100% original Buy Now Rp.269.000,- Deskripsi Produk Nibras – Sarimbit Nibras 2023 Basma Green Sage XS Koko dewasaBASMA GAMIS Material Gamis MERALDA RAYON+ROYAL TOYOBO Detail Produk : – Busui Friendly – Saku Sisi –…
View On WordPress
0 notes
Text
Gamis Dress Rempel susun
Gamis Dress Rempel susun
Gratis Ongkos Kirim Yuk beli sekarang!Harga: ~Rp135.000~ Rp114.750https://berikhtiar.com/adamzone.o.c63/product/diesa-gamis-dress-rempel-susun-polos-crinkle-m-xxl AdamZone.OL-Shop Kunjungi Toko Kami untuk Kebutuhan Produk lainnya Gamis Dress Rempel susun Polos Crinkle M – XXL M Hijau Army Bahan Crinkle AirflowMuat bb 40 kg – 80 kg. Bahan Kain Adem, Halus, Jatuh ,Ringan, Menyerap…
View On WordPress
0 notes
Text
Gamis Rauna Muslimah / GD-41
Gamis Rauna Muslimah / GD-41
AdamZone.OL-Shop Kunjungi Toko Kami untuk Kebutuhan Produk lainnya Gamis Rauna Muslimah / GD-41 Detail Produk : GD 41———————-• Bahan Cotton Mix Cotton Supreme yang pasti menyerap keringat dan a…Yuk beli sekarang! Buy Now Rp.229.000,- Deskripsi Produk Detail Produk : GD 41————————–• Bahan Cotton Mix Cotton Supreme yang pasti menyerap keringat dan adem saat dipakai.• Gamis dengan bukaan…
View On WordPress
0 notes