#nulisbarengrobi
Explore tagged Tumblr posts
Text
#Batch30.NBR (Ep.3)
Seluruh santri duduk rapi membentuk letter U mengelilingi Muallimah. Beliau baru saja hadir dan kami semua tidak ada yang terlambat. Dan dengan wajah menenangkannya, beliau bertanya kabar kepada kami satu persatu seperti biasa sebelum memulai taujihnya.
“Anak-anakku tersayang, tahukah kalian siapa golongan pertama yang menyalakan api neraka?” Muallimah melontarkan tanya sebagai pembuka kepada kami semua. Aku mengernyitkan kening memikirkan jawabannya.
“Para penyembah berhala?” Jawabku tak yakin. Muallimah tersenyum, namun menggelengkan kepala.
“Orang-orang kafir?” Kini giliran Dilla yang menjawab. Muallimah kembali tersenyum dan menggelengkan kepala.
“Apa bedanya penyembah berhala dengan orang kafir?” Bisikku sinis kepada Dilla yang berada disampingku, dia melotot kesal mendengarnya.
“Golongan yang pertama kali menyalakan api neraka diantaranya ialah para ahlul Quran.” Kami semua tersentak mendengar jawaban dari Muallimah.
“Yang mana ketika ahlul Quran itu ditanya oleh Allah, untuk siapa kamu mempelajari Al Quran? Dia menjawab, untukMu ya Allah. Namun Allah mendebatnya dan mengatakan bahwa ia berbohong, karena sejatinya orang itu mempelajari Al Quran agar mendapat pengakuan dari manusia semata. Agar disebut sebagai ahlul Qurra, atau disebut-sebut sebagai orang yang shalih di dunia, atau sekedar mendapatkan pengakuan sebagai hafizh dan hafizhah. Dan segala pengharapan itu telah Allah berikan di dunia, maka tiada yang tersisa untuknya bagian di akhirat.” Suara tenang Muallimah sukses menikam hatiku. Merobohkan segala argumentasi pembelaan atas sikap burukku selama ini dan menciptakan ketakutan yang hebat. Wahai Lulu, untuk siapa sebenarnya segala perjuangan yang telah kau lakukan selama ini? Adakah setitik niat bersih untuk Allah? Atau kamu sudah terbutakan dengan popularitas dunia yang bersifat fana?
“Namun anak-anakku tersayang, Allah juga telah menyediakan surga dan derajat tertinggi bagi orang-orang yang meluruskan niat dan mengharapkan ridho Allah semata dari perjuangan bersama Al-Quran ini. Bahkan Allah melantik para ahlul Quran yang memiliki kebersihan hati sebagai keluargaNya. Maka tidaklah patut bagi kita berkecil hati dan putus asa, namun senantiasalah membersihkan niat dan memperbaiki akhlaq. Agar kelak Allah menyambut kita dengan ridha atas apa-apa yang telah kita perjuangkan bersama Quran di dunia. Tentu saja ini bukan hal yang mudah, akan senantiasa ada kerikil ujian yang menghalangi jalan yang kita tempuh kini. Satu hal yang harus diyakini, selama keridhaan Allah yang kita upayakan maka tenanglah, kita pasti bisa melewati ini semua. Jalan kita masih panjang, janganlah cepat merasa cukup atas pencapaian yang telah dilakukan. Semoga Allah senantiasa memberikan kepada kita perlindungan dan ketetapan hati dalam mengamalkan Al Quran. Mimpi terbesar kita ialah bisa menasmi’kan seluruh hafalan ini kepada Allah, lalu Allah ridha dan karenaNya kita bisa kembali ke Surga.”
Tangis kami pecah tak terbendung lagi. Mengingat betapa banyak kebengkokan niat yang mewarnai perjalanan menghafal Quran di asrama. Juga ambisi untuk menyelasaikan hafalan yang tak jelas diniatkan untuk siapa. Allah, hingga kini dan nanti tolong dekap kami senantiasa dalam perjalanan bersama Quran ini ya. Luruskan niat kami dan tolong perbaharui hati kami untuk selalu terpaut padaMu.
13 notes
·
View notes
Photo
. Buat kamu yang sedang mengalami Quarter Life Crisis, khawatir terhadap banyak hal itu wajar. Apalagi khawatir tentang masa depan kamu. . Eits. Tapi gak perlu terlalu khawatir tentang masa depan kalau kita bisa mengukurnya. . Khawatir itu cuman menguras energi aja kalau terlalu. . Di buku ini akan saya kasih tahu gimana caranya mengukur masa depan biar kita bisa tenang. . Sebentar lagi Pre Order kok. #nulisbarengrobi #robiafrizansaputra #penerbitkhaira #nulisbuku #kelasmenulis #bukuterbaru #belajarmenulisbuku #tipsmenulis #bukubestseller #bukuterbaik #bukumotivasi https://www.instagram.com/p/CEnOXEAATn0/?igshid=3icykcasi8sg
#nulisbarengrobi#robiafrizansaputra#penerbitkhaira#nulisbuku#kelasmenulis#bukuterbaru#belajarmenulisbuku#tipsmenulis#bukubestseller#bukuterbaik#bukumotivasi
1 note
·
View note
Photo
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa setiap manusia pasti akan mati dan karyanyalah yang akan abadi. . Dan, inilah karya pertama saya. Sebuah buku antologi luar biasa bersama kawan-kawan project @nulisbarengrobi yang dibimbing langsung oleh penulis best seller @robiafrizan1 . Buku yang menceritakan tentang bagaimana kita harus mampu untuk memaknai setiap perasaan. Perasaan yang harus dimengerti, dipahami dan tidak boleh dihakimi. Sebab, perasaan adalah suci dan kita harus menjaganya dengan sepenuh hati . Mohon support dan dukungannya untuk karya perdana saya ini. Untuk pemesanan bisa langsung DM saya aja ya. Mumpung PRE ORDER dan HARGA HEMAT. jangan sampe ketinggalan! Sejatinya membaca buku tidak pernah merugikanmu. Dan, yakinlah bahwa orang-orang hebat di luar sana pasti gemar membaca buku dan kamu adalah salah satunya 😊 . #memaknaiperasaan #nulisbarengrobi #robiafrizansaputra #sarugokreatifmedianusantara #penerbitkhaira https://www.instagram.com/p/BtZmcqVnvkHNXzdBI6eLFeBqeunZ2qetSSQQZk0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1457amiglcke1
1 note
·
View note
Photo
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa setiap manusia pasti akan mati dan karyanyalah yang akan abadi. . Dan, inilah karya pertama saya. Sebuah buku antologi luar biasa bersama kawan-kawan project @nulisbarengrobi yang dibimbing langsung oleh penulis best seller @robiafrizan1 . Buku yang menceritakan tentang begitu banyak pengalaman dan hikmah yang bisa dijadikan sebagai pembelajaran dalam hidup ini. Saat jatuh, kita harus segera bangkit. Jangan terlalu lama down. Teruslah untuk berjuang menuju tujuannya ✊ . Mohon support dan dukungannya untuk karya perdana saya ini. Untuk pemesanan bisa langsung DM saya aja ya. Mumpung PRE ORDER dan HARGA HEMAT. jangan sampe ketinggalan! Sejatinya membaca buku tidak pernah merugikanmu. Dan, yakinlah bahwa orang-orang hebat di luar sana pasti gemar membaca buku dan kamu adalah salah satunya 😊 . #jatuhbangkitdanteruslahberjuang #nulisbarengrobi #robiafrizansaputra #sarugokreatifmedianusantara #penerbitkhaira (di Hasanuddin University of Makassar-South Sulawesi) https://www.instagram.com/p/BsWb92CAZHH/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1gsa86lq43t44
#jatuhbangkitdanteruslahberjuang#nulisbarengrobi#robiafrizansaputra#sarugokreatifmedianusantara#penerbitkhaira
1 note
·
View note
Video
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa setiap manusia pasti akan mati dan karyanyalah yang akan abadi. . Dan, inilah karya pertama saya. Sebuah buku antologi luar biasa bersama kawan-kawan project @nulisbarengrobi yang dibimbing langsung oleh penulis best seller @robiafrizan1 . Buku yang menceritakan tentang bagaimana kita harus mampu untuk memaknai setiap perasaan. Perasaan yang harus dimengerti, dipahami dan tidak boleh dihakimi. Sebab, perasaan adalah suci dan kita harus menjaganya dengan sepenuh hati . Mohon support dan dukungannya untuk karya perdana saya ini. Untuk pemesanan bisa langsung DM saya aja ya. Mumpung PRE ORDER dan HARGA HEMAT. jangan sampe ketinggalan! Sejatinya membaca buku tidak pernah merugikanmu. Dan, yakinlah bahwa orang-orang hebat di luar sana pasti gemar membaca buku dan kamu adalah salah satunya 😊 . #memaknaiperasaan #nulisbarengrobi #robiafrizansaputra #sarugokreatifmedianusantara #penerbitkhaira https://www.instagram.com/p/BtZmUtMnk3pLqPnR8dlkp0s94i-uOXswf6-FaQ0/?utm_medium=tumblr
0 notes
Text
Pendidikan atau pengangguran
perkenalkan aku adalah seorang pemimpi yang terus berusaha menggapainya. Banyak mimpi-mimpi yang ingin aku wujudkan menjadi nyata. Tak jarang lingkungan sekitar selalu saja merendahkannya, bahkan anggota keluargaku sendiri mengatakan aku seorang yang aneh dengan hayalan dan impian yang sama anehnya dengan aku.
Patahan semangatku, selalu saja mengelilingi tak terkecuali kakakku sendiri. banyak sayap-sayap indah yang sudah kubentuk namun terbentur sirna dengan kata-kata yang menghancurkan relung hati. Aku sadar dalam menggapai impian dibutuhkan tekad dan kekuatan ekstra. Namun apa daya, aku hanya manusia biasa yang kadang kala remuk bak tulang dimulut singa. Namun, aku selalu menepis semua kata-kata pahit yang terus terngiang dibenakku. menggoroti semangat-semangat impian yang ingin aku bangun menjadi nyata.
Teringat kala aku menyampaikan mimpi ingin Kuliah dihadapan semua Keluarga, namun kata-kata diujung tenggorokan terbantahkan oleh kata-kata dari tenggorokan lainnya. “Hidupmu aja aku yang biaya! dan sekarang mau kuliah? Kerja biar tau rasanya capek cari uang buat makan. Bukan taunya habisan uang. Jadi anak harus berguna bantu aku cari nafkah. Sudah! tidak ada kuliah-kuliah. Sampai kapanpun aku tidak bakalan setuju. Dan jika kamu mau kuiah silahkan! tapi jangan pernah minta satu rupiahpun dari aku dan jangan pernah berharap kami akan bantu”. Betapa sakitnya kala itu, bak dihantam badai namun petirpun menyambar sekalian. Hingga tanpa bantuan dan keputusan bahkan dari seorang Wonder woman bergelar Ibu hanya melihat dengan gelingan air mata tanpa tau bantu seperti apa. Masa tersulitku, Kebahagiaanku sirna Ibu yang sakit, Cita-cita yang terhimpit. Ingin aku berteriak sekeras-kerasnya. Menyalahkan beliau (Ibu) kenapa, kenapa aku tidak boleh kuliah. Namun apa daya? bukankah egois tidak akan berujung manis?. Benar rupanya, mau sebanyak apapun kakak beradik yang kita miliki yang tau diri kita ya hanya kita.
Hingga suatu hari disekolah diadakan seminar dadakan dari Kakak Alumni serta mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Bagaimana mereka menyampaikan enaknya menduduki bangku perkuliahan, mengikuti organisasi sambil menambah relasi, memperpanjang silaturrahmi sampai keluar negeri. Itu semua bisa didapatkan hanya menjadi mahasiswa. Mahasiswa yang berprestasi dan membanggakan bangsa serta negeri, terutama sekali keluarga.
Bermula dari situ, aku beranikan diri mencari tau lebih lagi tentang universitas tersebut. Hingga akhirnya pencerahan dimulai, aku mendapatkan informasi beasiswa bagi yang tidak mampu. Allah sangat baik bukan. Allah tidak menjanjikan kita berhasil tapi Allah menjanjikan bagi siapa yang berdo’a dan berusaha Insya Allah mendapatkan. “Baru Allah jumpakan Sama informasi Beasiswa aku udah senang banget, Terima kasih Allah”.
Hingga semua persiapan sudah terpenuhi, aku beritahu lagi Ibu secara Private dan Alhamdulilah Ibu sangat senang. Dengan berlinang air mata beliau memeluk serta mendo’akan kelancaran bagi aku dalam mengupload persyaratannya. Namun tidak semudah yang dibayangkan, tanpa laptop bagai buku hanya ada sampul tanpa isi. Aku korbankan waktu berjam-jam di Warnet hanya untuk Upload berkas tersebut, ditambah lagi kurangnya pengalaman dan pemahaman membuat aku sangat stress. Hingga masa submitnya tinggal 4 jam lagi, namun berkas yang aku punya belum sempat aku upload semua, dan itu benar-benar blank. Dengan berlinang air mata aku pulang kerumah dan mengunci diri dikamar selama 3 hari tanpa aktivitas maupun sekolah.
Namun, itulah manusia sedih boleh menyerah jangan. Hingga suatu hari tanpa sengaja aku kembali lagi ke Warnet yang sama untuk mengecek beasiswa-beasiswa lain yang serupa. Namun apa daya, Salah satu mahasiswa Unsyiah berada disana. Tanpa sengaja dan kesengajaan kami mengobrol hingga pertanyaan uptodate seputar beasiswa dan Alhamdulillahnya lagi berdasarkan infomasi dari dia aku mengetahui bahwa pendaftarannya ditrerima juga melalui Manual. Sungguh baik Allah pengatur kehidupan serta Strategi yang super matang. Sungguh Nikmat mana lagi yang aku dustakan. Menghadirkan orang-orang baik serta ditolong baik-baik.
Sampai suatu hari berita kelulusan Beasiswa disampaikan kesekolah dengan segala ketentuan dan aturan. Sungguh Ibuku sangat senang dan bahagia. Tidak ada kebahagiaan selain membuat beliau tersenyum. Itulah cita-cita baruku lagi selain kuliah. Membahagiakan beliau dan selalu melihat beliau tersenyum.
Namun, perjuangannya tidak sampai disitu, Memasuki bangku perkuliahan tidak semudah yang pernah kakak-kakak seminarkan. Nangis jauh dari Ibu, berjuang sendiri di kota orang, Selalu begadang buat mengerjakan tugas di Warnet terdekat Asrama, Makan seirit-iritnya ditakutkan besok tidak ada yang bisa dimakan, Style itu-itu aja, mau mengerjakan tugas jika tidak numpang Warnet ya Pustaka. Sungguh diluar kuasa dan dugaan. Namun sebaik-baik perencanaan Milik Allah. Bukankah aku sudah yakin Allah mengatur sedemikian rupa kehidupanku dengan sangat baik, Lantas apa yang aku ragukan?.
Hingga dipenghujung kelelahanku, dia ya dia yang dulu membantu aku, membawa berkas beasiswaku, yang memberi kata-kata penyemangat untuk tidak berputus asa, bertemu lagi, ya kami bertemu lagi. Setelah sekian purnama yang dulu hanya tau nama dan menyerahkan segalanya kepada Allah dan hanya berharap kepadanya-Nya. Jika memang ditakdirkan untukku tidak akan melewatiku. Sungguh tidak tau mau ngomong apa!
Dulu, iya dulu ketika dipenghujung keputus-asaan aku berjumpa dengan dia dan sekarang hal yang sama berulang kembali. Ada apa dengan jiwa ini Allah. Sungguh hanya kau yang tau. Aku akan menerima baik buruknya perjalanan ini asal engkau selalu membimbing. Ya! hanya itu kata-kata sakral serta penyemangatku. Aku tau ini takdirmu tapi aku akan selalu menjaga marwah diri ini. Hingga tibalah pada pertemuan ini, pertemuan yang berujung istimewa. Dari sinilah kehidupan perkuliahan yang mereka bilangbegitu indahnya bisa dan dapat aku nikmati. jika dulu buat tugas ke Warnet sekarang ada yang tulus membimbing dan meminjami laptopnya buat dipelajari. Sungguh aku sangat bersyukur Allah.
Rupanya, Tidak hanya disitu. Hidup ya hidup. tanpa terkecuali permasalahan, penyelesaian dan pendewasaan untuk kita. Kuliah yang hampir kelar, Beasiswa tiba-tiba ada hambatan dalam penyaluran. Sidang didepan mata, biaya sidang tidak cukup, belum lagi biaya untuk print skripsi. Sungguh Cobaan apa lagi ini Allah?. Itulah manusia, ketika terjepit menjerit-menjerit memanggil Allah, Namun demikian, sungguh Allah sangat mengidamkan, menyukai dan menyayangi Hamba yang datang kepadanya tanpa mau tau lagi terjepit dan sebagainya. Tapi hati ini malu, Sungguh! Apakah aku hamba yang kurang bersyukur? Iya.
Hingga hari itu, Hati malu buat minta bantuan lagi pada si Dia. Aku beranikan diri buat pulang kampung dengan harapan Ibuku, Dewiku memiliki 1001 cara untuk anaknya ini. Walaupun aku malu hampir 4 tahun aku kuliah inilah pertama kali pulang dengan membawa beban. Namun apapun itu, aku percaya Ibu pasti memiliki 1001 alasan untuk menolong dan membantu anaknya. Harapan hanyalah harapan. Yang didepan mata itulah yang akan kita lalui. Iya tanpa diduga, baru lima menit berdiri didepan rumah, pintu terbuka sang penguasa berdiri gagah didepannya. Sungguh aku kangen si Dia yang suka ngomel namun ujung tak disangka, belum juga bersua sayapku dipatahkan kembali dengan kata-katanya. Oh dunia Kenapa sangat sadis terhadapku?. Itulah kata pertama yang keluar dari hatiku sebelum terpatahkan dengan kata kakak yang berikutnya. Sungguh inilah akhir dari kepanjangan do’a terbaikku selama ini yang ingin menjaga Ibuku, Dewiku, Sayap penyemangatku. Ternyata Allah mengabulkannya dengan cara agak sedikit berbeda. berdasarkan penglihatan manusia. Namun tidak untukku, dia ibuku, dewiku. Apapun yang terjadi aku siap, siap menerima dan menjaganya seperti arahan kakakku.
Tanpa harapan dan tujuan yang jelas, LIma hari di Kampung aku kembali lagi ke kota tempatku Melanjutkan pendidikan, kerja sambilan dan tempat bertuah yang lagi-lagi Dia membantuku. Ya! Dia lagi-lagi mau menampungku, Ibuku dan membantuku. Sungguh Dialah Titipan Allah untuk menolongku. Sungguh terima kasih Allah atas kehadiran orang-orang baik dalam hidupku. Ya, aku tau kami bukan mahram, Tapi aku tetap tau diri untuk menjaga batasan.
Sebulan penuh dia menampungku dan ibu, Membantu kelancaran Skripsiku sampai dimana hari kelulusanku tiba. Ya lagi aku melihat senyum Ibu, senyum bahagianya bahkan sangat bahagia. Sungguh tidak ada nikmat Allah yang aku dustakan. Terima kasih Allah engkau masih berikan kesempatan untukku membahagian orang tuaku, Princesku. Terima kasih Allah.
Kelulusan adalah kebahagian baru bagiku serta bagi Ibuku. Selain itu, Bahagia ini semakin bertambah ketika si Dia, Ya! Muhammad Zariel namanya mengkhitbahku secara langsung didepan Ibuku. Sungguh anugerah terbesar dalam hidupku dipertemukan dengannya. Dengan bekal Restu Ibu Dua minggu setelah lulusanku kami menikah. Dia suami terbaik menurut versiku, yang Allah titipkan untuk bersanding denganku, yang Allah jumpakan untuk membantuku. Sungguh terima kasih trdalam dariku untukmu. Terima kasih sudah menerima diri yang keras kepala ini, egois, cerewet dan banyak maunya ini. Terima mau menerimaku sekaligus Ibuku. Terima kasih suamiku.. Semoga Allah elalu mudahkan langkah kita..
Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini, jika Allah mengatakan KUN maka jadilah. Sungguh Allah maha Pemberi nikmat terbaik. Apapun cita-citamu sertakan Allah didalamnya. Sungguh nikmat dan berkahnya akan beda. Dan ingatlah ridha Orang tua ridhanya Allah. Maka bahagiakan orang tuamu niscaya Allah akan memberikan kebahagiaan untukmu
0 notes
Photo
Reposted from @nulisbarengrobi (@get_regrann) - TIPS MENULIS BUKU Empat tips ini, jika kamu mulai dengan segera, kamu tidak menunda-nunda dan kamu yakin bahwa kamu bisa, maka impianmu untuk bisa menulis buku akan segera tercapai Namun, kalau kondisinya kamu masih saja bermalas-malasan, masih menunda-nunda, takut mencoba dan SELALU SAJA BANYAK ALASAN, apapun impianmu, hanya akan sekadar impian di kepala yang tak akan terwujud menjadi nyata Ayo, awali karier kepenulisanmu bersama kami, dibimbing langsung, sistem online dan dikelola dg profesional Klik langsung link di bio kami untuk mendaftar. Eits, kuota terbatas. Jangan tunggu nanti, daftar sekarang juga. Tinggal klik link di bionya aja SILAKAN REPOST FOLLOW @nulisbarengrobi @nulisbarengrobi Join di project @nulisbarengrobi langsung klik link di bio kami aja ya #nulisbarengrobi #nulisyuk #menulis #penulis #kelasmenulis #belajarmenulis #bukubaru #bukubestseller #tereliye #gramedia #bukularis #mentoringmenulis #boychandra #fiersabesari #tereliyequote #kelasmenulisonline #kmoindonesia #infomenulis #tipsmenulis #penulisindonesia #menulisbuku #nulisbuku #nulisbukubareng #menulisyuk #penulisbuku - #regrann https://www.instagram.com/p/B3jXpH7l-To/?igshid=ac5wbfeexr3y
#nulisbarengrobi#nulisyuk#menulis#penulis#kelasmenulis#belajarmenulis#bukubaru#bukubestseller#tereliye#gramedia#bukularis#mentoringmenulis#boychandra#fiersabesari#tereliyequote#kelasmenulisonline#kmoindonesia#infomenulis#tipsmenulis#penulisindonesia#menulisbuku#nulisbuku#nulisbukubareng#menulisyuk#penulisbuku#regrann
0 notes
Text
15 Januari 2021
Sejak beberapa bulan lalu, aku mengikuti program #NulisBarengRobi. Awalnya dikira itu program #30HariBercerita. Ternyata lain sodara 😂
Program ini berbayar, awalnya mikir2 dulu buat ikutan. Buang-buang duit ga ya? Berhubung saya sulit banget sama yang namanya belajar ala-ala online gitu, apalagi pelatihan segala. Tapi mikir, oh mungkin ini investasi pengalaman kali. Yaudah gaskeun aja lah ya
Mulailah proses pelatihan nulisbarengrobi yang nantinya bermuara ke cetak buku antologi kita dan teman-teman program lainnya. Dan hasilnya... Grup belajarnya cuman dilirik sekilas dan ga mengikuti dengan baik segala aturan di sana 🥱🙃
H-1 baru terketuk hatinya buat ngumpulin naskah (semua peserta diwajibkan buat ngumpulin naskah). Mulailah buka laptop, dan mikir. Give thanks to Allah yang menjadikanku makhluk superdeadline wkwk. Jadi kalo udah mepet deadline, fokus makin menajam dan tanganku mulai menari diatas keyboard. Bercerita dan terus bercerita
Jeeng.. Jeeng sekarang bukunya udah jadi. Awal promote ke orang-orang banyak yang excited dan ngucapin selamat. Tapi ada satu orang yang skeptis dan minder sendiri, yaitu GUE wkwkwk
Sampe sampe gaberani buat promosi jor-joran (harusnya di suruh promosi bgt sama mentornya, tapi w minder dengan karya w)
Tergabung dalam proyek penulisan buku ialah cita2 sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Tapi baru berani icip-icip sekarang.
Oke, mari mendekatkan diri kepada Rabb Semesta Alam, perbanyak pengalaman, semangat cari ilmu pengetahuan, semoga kelak kita bisa menulis buku inspiratif yang menjadikan amalan kebaikan terus mengalir meski hayat sudah tak dikandung badan 💪
Semangat!!
3 notes
·
View notes
Photo
MINIMAL SATU KARYA, SEBELUM MENINGGAL DUNIA Kalau kau ingin mengenal dunia, maka membacalah. Kalau kau ingin meninggalkan jejak karya di dunia, maka menulislah Sebuah ungkapan yang menyiratkan bahwa membaca tidak akan pernah membuat kita rugi Makin banyak membaca akan membuat kita punya pengetahuan yang luas, lebih terbuka, dan tidak mudah menyalahkan orang lain Begitu pun menulis. Setidaknya karya yang kita torehkan bisa menjadi bukti bahwa kita 'pernah ada' di dunia ini Inilah buku spesial yang saya tulis Harga saat ini hanya 69rb (harga normal 85rb) Buku ini tidak akan tersedia di toko buku mana pun karena dicetak spesial dan eksklusif hanya untuk yang ikut pre order aja Cara ordernya gampang, silakan langsung DM ke @ibnutsani.it atau WA ke nomor ini 085786999077 Buku ini adalah hasil karya saya bersama teman-teman project @nulisbarengrobi yang langsung dibimbing oleh mentor @robiafrizan1 #nulisbarengrobi #robiafrizansaputra #penerbitkhaira #kelasmenulis #belajarmenulis #kelasmenulisonline #penulis #nulisyuk #penulisbuku #bukubestseller #bukularis #bukubaru #tipsmenulis #preorderbuku (at Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CEvdBxDAcc0/?igshid=1hjszk70mn28u
#nulisbarengrobi#robiafrizansaputra#penerbitkhaira#kelasmenulis#belajarmenulis#kelasmenulisonline#penulis#nulisyuk#penulisbuku#bukubestseller#bukularis#bukubaru#tipsmenulis#preorderbuku
0 notes
Text
Bismillahirrahmanirrahim, Biidznillah...
IMPIAN MENJADI PENULIS
Salah satu impian saya sejak dulu adalah bisa menulis sebuah buku
Tak disangka-sangka, impian itu pun akan segera terwujud dengan bukti bahwa buku "Hidup Bukan untuk Menyerah" ini akan segera terbit
Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya.
Terlebih jika teman-teman ikut mengapresiasi langkah kecil yang sudah saya mulai ini
Tentu saya mengharapkan doa-doa agar saya tetap produktif terus menulis dan berkarya
Harga buku saya ini hanya 75 ribu (harga normal 95 ribu). Teman-teman dapat DISKON sebesar 20 ribu
Cara order-nya mudah.
Silakan langsung DM ke IG *@khoyriyah285* atau WA ke nomor ini *083121811824* ya
Buku ini adalah hasil karya saya bersama teman-teman project @nulisbarengrobi yang langsung dibimbing oleh mentor @robiafrizan1
#nulisbarengrobi #penerbitkhaira #kelasmenulis #belajarmenulis #kelasmenulisonline #penulis #penulismuda #penulisbuku #bukubestseller #bukularis #bukubaru #tipsmenulis #preorderbuku
1 note
·
View note
Text
Ungkapan Hati
Perihal jodoh kini aku mulai temukan. Katanya dia akan sama seperti diri mu layaknya sang cermin. Hati ini patah dan ingin marah tapi pada siapa?
Bisa - bisanya jatuh cinta pada orang yang salah. Pantas saja dia tidak pernah membalas rasa. Ternyata dia teramat sempurna dibandingkan dengan ku yang masih rapuh.
Mungkin dia lebih dewasa dengan sikap pembawaan nya yang tidak labil dan penuh dengan wawasan. Karena dilihat dari hobinya saja dia suka membaca buku. Sedang aku pria yang belum mapan dan yang masih saja seperti kanak - kanak. Jangan kan berwawasan luas baik membaca buku pun tidak.
Dia bukan hanya bercadar dengan tampilan nya yang agamis. Tapi dia terlihat seperti suka mengikuti dengan kajian - kajian keislaman. Sedang aku hanya mengaji sewaktu masih kecil saja pada pak ustad di dekat rumah ku. Aku tidak begitu paham perihal agama. Hanya tahu sedikit dari mendengar kata ceramah di youtube dan mencoba meyakini firman Tuhan dalam translet Al-Qur'an terjemahan.
Menyadari diri mungkin harus sedari dini. Mengenali siapa sebenarnya diri ini. Dan paham betul akan kemampuan diri samapai sejauh mana batasan - batasan diri.
Maaf, tentang aku yang menyukai mu yang tidak sempat melihat alasan kau menolak ku karena aku pria rapuh yang tak sempurna untuk bersanding dengan mu. Hari ini aku katakan walau tak sempat aku sampaikan padamu. Mengingat dimana semua kontak dan sosial media telah kau blokir dari ku. Diamana walaupun mungkin kata - kata ini takan pernah kau ketahui. Biar kau yang memblokir semua sosmed ku. Tapi nomor mu tetap aku simpan dalam kontak ku. Karena biar waktu yang menyembuhkan segala luka ku tanpa harus mencari pelarian untuk sebuah pelampiasan.
Aku ucapkan selamat berbahagia. Dan selamat atas rampungnya sebuah buku yang kau ciptakan bersama rekan mu di @nulisbarengrobi yang berjudul "Tak perlu mengkhawatirkan sesuatu yang sudah pasti untuk mu". Dan mungkin akan akan segera rampung buku mu yang kedua "Dekat Dalam Sekejap". Ya, tidak seperti diriku yang jangan kan dekat dalam sekejap mungkin kau tidak pernah mengenal ku bahkan untuk mengingat ku sekali pun. Karena aku pria rapuh yang jauh dari sempurna. Tidak ada sedikit kisah ku tertuang dalam buku mu. Hanya ada kisah laki - laki itu saja yang kau tulis. Kau memilih laki - laki itu dan aku tau sedari ketika kau berubah saat menanggapi chat dariku. Dan aku hanya berpura - pura tidak tahu. Karena aku sadar siapa aku tidak ada hak dalam diriku. Aku hanya bisa terdiam meratapi pilu.
Atau mungkin kau malu jika harus menceritakan tentang ku yang waktu itu datang dan hanya bisa memberikan sebuah ciki murah yang mampu ku beli untuk mu. Tidak seperti dia yang mungkin memberikan mu sebuah roti mewah yang beragam warna dan rasa atau sekotak coklat istimewa.
Kata mu haya laki - laki itu yang percaya disaat kau merasa terpuruk dan terluka karena tidak ada lagi orang yang percaya. Aku yang mencoba menyemangatimu tapi tak pandai menyampaikan kata. Hanya bisa menaruh sekaleng susu dengan sebuah ungkapan penyemangat yang mana tak pernah kau terima. Bahkan dengan nada marah yang kau katakan padaku dan hanya kau taruh begitu saja di atas meja pojok parkiran.
Atau menyangaka helm mu yang hilang dicuri orang di parkiran itu adalah ulah ku. Padahal aku tidak tahu menau. Seolah segala keburukan lah yang akan langsung mengingatkan mu pada ku. Kau hanya tidak tahu ada mantel yang ku beli yang belum sempat ku berikan padamu hingga saat ini. Kala itu aku melihatmu pulang dengan tetap menerobos hujan tanpa mantel. Kini matel itu masih tersimpan dalam loker ku.
Aku pria yang tak pandai mengungkapkan rasa atau pun merangkai kata. Waktu itu aku meminta izin dari mu untuk kerumah mu yang sempat kau tolak. Sebenar nya waktu itu aku ingin kerumah mu bukan untuk bertemu atau mengapeli mu seperti bayak pria biasanya. Tapi aku hanya ingin mengenal dan bertemu ayah dan ibu mu saja niat hati ku.
Yah, itu semua kini hanya tinggal cerita. Maaf jika hanya sebuah keset kusam dengan noda - noda kenangan yang penuh akan cerita
_Kesetaladin
4 notes
·
View notes
Text
ANTOLOGI (KUMPULAN) CERPEN DAN PENTINGNYA BACA ANTOLOGI CERPEN ATAU PUISI
Pada kesempatan kali ini, aku bakal ceritain ttg 2 buku antologi (kumpulan) cerpen yang memuat karyaku dan kenapa baca antologi cerpen atau puisi itu penting.
1. Jangan Menyerah Saat Ada Masalah
Ini adalah karyaku bersama teman2 se-Indonesia yang tergabung dalam program @nulisbarengrobi dan cerpenku yang terbit di sini berjudul "Masalah adalah Pokok dari Kehidupan". Secara keseluruhan, terlepas dari karyaku, buku ini bagus banget dan auto ngena di hati, karena banyak banget kisah2 yg ditulis penulis di sini lebih berat masalah hidupnya.
Mau? Stoknya udah habis. Kalau mau baca, chat aku aja atau komentar pos ini buat minjem.
2. Dari Seikat Bunga Matahari
Ini adalah karyaku bersama teman2 se-Indonesia yang tergabung dalam Program Nuram-Marun milik Ellunar Publisher. Cerpenku yang terbit di sini berjudul "Resi dan Bunga Matahari Misterius". Terlepas dari karyaku, secara keseluruhan buku ini bagus banget, karena auto ngena di hati dan bikin perasaan pembaca semakin bercampur aduk dalam setiap ceritanya. Ada unsur horor yang bikin suasana tegang, senang, sedih, dll. Salut sama semua penulisnya. Jadi berasa baca novel.
Penasaran? Mau baca? Tenang, sobat gak bakal kehabisan stok. Stoknya masih ada di ellunar.shop dan scroll ke bawah dan klik yang ada sampul Dari Seikat Bunga Matahari.
Trus, kenapa sih baca antologi cerpen atau puisi itu penting?
Iya sih, baca antologi cerpen atau puisi itu gak seru, monoton, beda-beda cerita. Tapi, dari baca antologi cerpen atau puisi itu kita bisa dapetin sensasi beda itu. Beda tokoh, beda cerita, beda pesan yang disampein dan hikmah yang bisa diambil, beda makna, tapi kita bisa temukan dan belajar dari setiap gaya bahasa antar penulis, pemilihan kata antar penulis, dan cerita penulis itu sendiri.
Untuk penulis pemula, jadi penulis dalam antologi cerpen atau puisi bersama teman2 se-Indonesia bisa menjadi pilihan "pemanasan" sebelum terjun jadi penulis buku solo.
Yuk, jangan lupa beli atau pinjam dan baca buku antologi cerpen dan puisi. Kedua antologi itu juga karya sastra yang butuh pembaca dan butuh untuk diapresiasi.
3 notes
·
View notes
Text
Setiap masing-masing dari kita punya kesempatan dan peluang, kesempatan untuk menulis dan peluang menjadi penulis. Sama halnya ketika kita punya kesempatan dan peluang untuk membaca. Hanya yang membedakan mau atau tidak mengambil kesempatan itu 😁. Mau atau tidak untuk terus rajin membaca dan belajar menulis.
Setiap tulisan akan menemukan pembacanya (Kurniawan Gunadi). Menarik atau tidaknya tulisan kita, tergantung bagaimana selera masing masing pembaca. Yang ku yakini pasti tiap rangkaian huruf dan kata-kata ini, ia akan menemui pembacanya. Dimanapun itu.
Open PO karya perdana bareng teman teman @nulisbarengrobi yang dibimbing langsung oleh penulis best seller Robi Arfizan Saputra.
#ayomenulisokay#catatan kata tiap langkah#menata asa#menulis imaji#ayo menulis okay#coretan imaji#coretan by nofikadwi
2 notes
·
View notes
Text
Memaknai Perasaan 🍁
[Open PO 1 - 13 Feb 2019]
Perasaanmu adalah bagian penting dari kehidupanmu. Ia adalah sungai yang mengaliri setiap waktumu. Ia adalah langit biru yang meneduhkanmu. Perasaan itu haruslah mampu untuk dimengerti, dipahami, dan dimaknai sepenuh hati.
Buku "Memaknai Perasaan" ini membicarakan tentang perasaan-perasaan itu; senang, sedih, kecewa, patah, bahagia, dan segala suka dan dukanya dalam kehidupan ini. Buku ini begitu menyentuh dan begitu menggerakkan agar kita lebih mampu memaknai setiap perasaan.
Dan, inilah maha karya saya di project @nulisbarengrobi yang dibimbing langsung oleh @robiafrizan1 , seorang penulis buku-buku best seller dan pembicara muda yang telah berkeliling Indonesia. Sebuah maha karya yang luar biasa dan menginspirasi semua, yang membuat kita lebih dan lebih optimis dalam menjalani kehidupan ini.
Mohon dukungan dan supportnya. Pemesanan buku bisa langsung DM/Inbox saya. Harga PRE-ORDER = HARGA HEMAT. Hanya 59rb. Harga normal 69rb. Lumayan HEMAT sepuluh ribu. Langsung DM/inbox aja untuk pemesanannya.
#nulisbarengrobi #sarugokreatifmedianusantara #memaknaiperasaan #robiafrizansaputra #penerbitkhaira
2 notes
·
View notes
Text
SEKARANG MASIH 2020
Tentang 2020, jika ditanya hal apa yang mengesankan di sana?
Mungkin akan banyak perbedaan dari setiap hati yang menjawab, karena bedanya tingkat rasa setiap jiwa.
Di awal tahun 2020 ini, kehidupan di bumi seakan terhenti. Bermula dari tersebarnya pandemi Covid-19 yang menghentikan berbagai macam aktivitas di luar ruangan.
Mulai dari transportasi umum, masjid, sekolah, tempat hiburan, pabrik-pabrik, rumah makan, dan tempat umum lainnya ditutup agar tidak terjadi penyebaran pandemi yang berkepanjangan.
Namun pada kenyataannya pandemi tersebut terus meningkat angka penyebarannya, mulai dari daerah perkotaan hingga ke pelosok.
Banyak yang merasa kehilangan, ada yang kehilangan pekerjaan, kehilangan tempat tinggal, kehilangan harta, bahkan tidak sedikit yang pula kehilangan orang tercinta karena karena banyaknya korban kematian dari pandemi tersebut.
Di awal, isu mengatakan bahwa keadaan itu akan berhenti di akhir 2019, namun nyatanya sampai di penghujung 2020 pun belum kunjung pulih.
Semoga di tahun berikutnya keadaan sudah kembali membaik.
Menurutku tahun ini akan menjadi sejarah besar, tidak ada yang begitu mengesankan di tahun ini, namun ada satu hal yang menjadi kesan bagiku yaitu, bertemu dengan orang-orang hebat di @wadilqura'an, Allah mempertemukan ku disana melalui sebab adanya pandemi tersebut, mungkin jika Allah tidak turunkan pandemi tersebut aku tak akan pernah bertemu dengan mereka.
Satu lagi, aku bisa bertemu dengan teman-teman menulis di @nulisbarengrobi yang akan menjadi pengalaman baruku.
Banyak hikmah dan pelajaran dari 2020 ini yang tak bisa ku sebutkan semua karena begitu banyaknya jika disebutkan, mulai dari melatih kesabaran, saling berbagi, menolong sesama, mentaati peraturan, dan banyak lagi yang lainnya.
Diakhir, aku ingin mengatakan;
"Terimakasih Tuhan telah memberikan ruang istirahat bagiku di tahun ini,
Membuatku untuk lebih banyak berasama orang yang dicintai dan mencintai,
Mengajarkanku banyak hal yang tidak pernah didapatkan di bangku sekolahan,
Semoga kelak di tahun mendatang aku menjadi pribadi yang lebih tegar dalam menjalani kehidupan,
Menjadi pribadi yang lebih dekat dan hanya berharap kepada Tuhan Sang pemberi keamanan dan kenyamanan."
-Lu'lu
0 notes
Text
#Batch30.NBR (Ep.2)
“Siapa yang hari ini terlambat hadir ke halaqoh pagi?” Seluruh santri harus hadir di halaqoh paling lambat pukul 8 pagi. Meskipun hanya 1 menit keterlambatan, maka namanya akan terhitung di buku pelanggaran. Naasnya, pagi tadi aku kedapatan piket mencuci tempat sampah sehingga terlambat datang ke halaqoh sekitar 10 menit.
“Saya.” Kali ini tidak hanya melirik, namun petugas kedisiplinan itu menatapku dengan mengernyitkan kening. Aku membalasnya dengan tatapan kosong. Bisa saja aku pura pura sakit tidak mengikuti sesi interogasi ini seperti beberapa santri lainnya, tapi aku tahu meskipun memalukan lebih baik jujur kemudian intropeksi diri.
Bidang kedisiplinan kembali mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang siapa saja yang terlambat mengikuti beberapa program dan aku kembali tunjuk tangan seorang diri. Sebenarnya ada satu dua santri yang melakukan pelanggaran sama, namun mereka beralasan sakit kepala dan tidak mengikuti forum ini. Nanti di waktu siang, satu dua santri itu akan terlihat kembali tertawa bersama yang lainnya. Dan keesokan harinya ketika interogasi, lagi-lagi tak hadir beralasan sakit kepala.
Ambisi menyelesaikan hafalan terkadang membuat hubungan sosialku di asrama tidak baik. Berkali-kali Ustadzah memberikan teguran disebabkan kelalaian dalam murojaah (mengulang hafalan yang lama) namun sangat ambisi untuk ziyadah (menambah hafalan baru).
“Lulu, anti nggak usah setoran sama saya kalo maunya nambah hafalan mulu sedangkan hafalan lamanya tidak terurus dengan baik!” Deg. Aku menahan airmata yang sudah mendesak ingin keluar. Teguran tajam itu kembali datang setelah 3 hari lebih aku tidak berhasil menuntaskan ujian murojaah di Juz 7 sedangkan hafalanku sudah mencapai Juz 12. Aku menundukkan kepala, tidak berani menatap wajah Ustadzah. Hingga halaqoh sore itu selesai, aku terus meracau dalam hati mengancam diri sendiri agar tidak menumpahkan airmata. Sesampainya di asrama, kututup pintu kamar dan tangisku pecah di benaman bantal.
Alarm kembali berdering dan kepalaku terasa berat disebabkan menangis semalaman. Aku menatap nanar langit-langit asrama. Seharusnya aku tidak disini. Seharusnya aku bisa leluasa menikmati hidup sebagai mahasiswa. Kenapa ketika menghafal Quran malah membuatku sesak? Kenapa tidak boleh mengejar ambisi menyetorkan hafalan 30 juz secara cepat? Mengapa hafalan-hafalan lama itu cepat sekali menguap?? Aku terus merutuki diri hingga tertidur kembali. Melupakan jadwal bangun untuk tahajud dan bersiap-siap tunjuk tangan di sesi interogasi nanti.
Dering bel pertanda halaqoh pagi akan segera dimulai memaksa para santri bergegas menyelesaikan aktifitas sarapannya. Aku tetap memainkan sendok dan makanan dengan lesu. Teguran Ustadzah kemarin masih membekas dan membuatku tidak bersemangat untuk menjalani halaqoh di pagi ini.
“Lulu, cepetan makannya. Pagi ini nggak ada halaqoh, tapi akan ada taujih dari Muallimah. Kalo terlambat, bisa repot kita semua.” Aku tersenyum kecut mendengar ucapan Dilla. Muallimah adalah pemimpin di Asrama Quran ini. Dan beliau sosok yang sangat disiplin. Setiap bulan kami akan mendapatkan taujih robbani dan jika ada satu orang yang terlambat, maka seluruh kelas akan diberikan hukuman yang tidak ringan. Dengan satu gerakan kilat, potongan telur kusantap dengan cepat dan segera kutenggak minuman di gelas kaca.
3 notes
·
View notes