Tumgik
#ayomenulisokay
nofikadwi · 5 years
Text
Menggenggam
"Menggenggam sesuatu yang nyata-nyata belum menjadi hak kita itu ibarat menggenggam bulir-bulir pasir"
Satu kesimpulan dari sekian curhatan teman yang akhir-akhir ini sering kudengar.
Iya... apapun itu entah tentang barang, ataupun seseorang. Yang sebenarnya dari awal kita sadar dan teramat sadar jika barang ataupun seseorang itu belum sepenuhnya menjadi hak milik kita. belum ada akad yang menghalalkan antara hubungan kita dengan barang ataupun seseorang itu.
Tapi lagi-lagi manusia, iya manusia yang memiliki nafsu. Nafsu yang menjadi tersebab ia mudah melupakkan suatu hal. Termasuk tentang kepemilikan ini. Kita ingin menggenggam erat sesuatu yang nyata nyata belum menjadi hak milik kita.
Hingga tanpa sadar waktu, lingkungan akan memproses bulir bulir pasir tersebut untuk jatuh sedikit demi sedikit dari genggaman kita. Bulir bulir pasir ini tanpa kita sadari tak mampu untuk kita genggam erat. Perlahan dan pasti ia terlepas dari genggaman kita, entah seerat apa genggaman kita. Lambat laun barang atau seseorang itu akan perlahan meninggalkan kita, meskipun seekuat hati kita ingin tetap menggenggamnya. Karena apa? Karena nyata nyata kita belum berhak atas barang/ seseorang itu.
Hingga pada akhirnya, proses dan waktu yang mengingatkan kita akan semuanya.. disaat tak ada sebulir pasirpun yang tersisa digenggaman kita. Iya... hanya kesendirian yang mampu mengingatkan bahwa "menjaga yang belum menjadi hak mu itu sungguh melelahkan" bahkan berakhir kekecewaan buah dari "harapan dan nafsu".
Maka letakkan segala hal yang kita miliki saat ini pada posisinya masing masing. Termasuk dengan hati, ketika kita sadar hati seseorang belum tentu milik kita karena belum adanya akad yang terucap, maka please jangan letakkan hati itu pda genggaman tererat kita karena sekuat apa kita menggenggam ia akan jatuh juga seperti bulir bulir pasir yang tak akan mampu kita genggam erat.
Bukan kah segala sesuatu yang kita miliki saat ini adalah titipan? Dan segalanya akan punya waktu untuk berpulang, berpulang pada Rabb semesta alam.
Lantas kamu masih mau menggenggam erat segala hal yang belum tentu menjadi milikmu?
Ahhh... apalagi masalah hati, bukankah terlalu rumit jikalau kamu terlalu menggenggam erat hati seseorang?
Yang pasti yang akan terluka kamu sendiri...
Magetan, 21 November 2019
11 notes · View notes
nofikadwi · 5 years
Text
Tumblr media
Drama#5 "Sekufu"
Kata ini sering kita dengar ketika seseorang ditanya apa kriteria calon suami atau istri mu. Wajib sih.. sekufu ini dimasukkan dalam kriteria calon pasangan kita. Maknanya sederhana "sepadan" dalam hal apapun. Tapi sesungguhnya nggak sesederhana ini maknanya. Dalam dan luas banget tergantung masing masing dari kita memandang sekufu ini dari segi apa.
Kalau bagi ku kriteria sekufu ini ada dua makna besar. Sekufu yang bersifat lahiriah dan sekufu yang bersifat ruhanian.
Yang dimaksud sekufu lahiriah menurut ku adalah sama suku, sederajat kedudukan keluarganya, status pendidikan. Hal hal seperti ini sering banget dijadikan patokan yang utama dalam masyarakat.
Sedangkan sekufu ruhaniah bagiku adalah sepadan dalam visi misi dijalan dakwah. Ini nggak mutlak wajib ada sih, tergantung masing masing individu. Tapi bagiku begitu penting ketika sepasang suami istri harus se visi misi dalam jalan dakwah ini. Karena orientasi tentang pernikahan itu tidak hanya tentang dua individu saja, tapi lebih dari itu. Pernikahan itu tentang menyatukan dua hati, dua keluarga, dua kebudayaan masyarakat yang sangat sangat berbeda, untuk membentuk sebuah masyarakat atau peradaban yang bertujuan bukan hanya tentang duniawi tapi sebuah masyarakat yang berorientasi akherat juga. Jadi dari sebuah pernikahan ini bisa bervisi misi bukan hanya untuk duniawi tapi akherat juga. Sebuah pernikahan ini harusnya mampu membentuk keluarga yang dapat berperan dalam masyarakat khususnya dalam mensyiarkan islam. Menjadi penggerak dakwa di masyarakat. Karena orientasi tentang pernikahan yang begitu luar biasa ini , maka diperlukan dua individu yang sekfu dalam jalan dakwah. Agar terjalinnya connection yang baik antar kedua suami istri.
Yang sekufu aja masih ada yang namanya beda pendapat, apalagi yang tidak sekufu (dalam jalan dakwah).
Magetan, 20 agustus 2019
22 notes · View notes
nofikadwi · 5 years
Text
Project kebaikan
Semenjak beberapa tahun lalu memutuskan untuk selangkah berbenah diri, bukan tentang penampilan tapi juga mulai sedikit-sedikit belajar tentang ilmu agama, kalau bahasa hitznya sih berhijrah. salah satu pertanyaan yang sering sekali dilontarkan terhadapku adalah 
“Nof, gimana sih agar kita istiqomah dalam kebaikan? entah itu tentang aktivitas maupun tentang menjaga aurat.”,
hemm..... agak syok sih awal-awal dapat pertanyaan seperti ini. karena yang ditanyai ini diriku sendiri masih jauh banget dari kata istiqomah dalam kebaikan. Masih berada ditahap belajar untuk membiasakan diri agar istiqomah. eitzz.. sebelum kita ngomongin soal istiqomah ini, kita tengok dulu yokk makna darii ISTIQOMAH itu apa sih? agar persepsi yang kita omongin ini sama.
Kalau menurut pendapat aku, Istiqomah itu konsisten menjalankan perintah Alloh dan menjauhi larangan-Nya. sedangkan istiqomah dalam kebaikan ini konsisten menjalankan aktivitas rutinitas kebaikan, dan tentunya semakin meningkat juga kadar kebaikan atau kesholihan seseorang itu, Dalam artian tidak stagnan dalam posisi itu melulu. Seperti halnya belajar, ada tingkatan tingkatannya, begitu pula tentang istiqomah kadar aktivitas kebaikan yang kita lakukan harus konsisten dan bertahap meningkat kadarnya.
contoh, ketika diawal kita berniat untuk menyempurnakan menutup aurat dari yang awalnya masih hobi baju kaos, celana jins dan jilbab paris yang super nerawang (wkwkkwkw), mulai deh dirubah celana jins diganti rok panjang, kaos super ketat diganti atasan yang longgar, begitu pula jilbab tidak harus langsung besar. tidak apa ketika kita mengulurkan jilbab bertahap. yang terpenting istiqomah ini, lebih-lebih jika sudah terbiasa dengan baju gamis wahh... kan keren. 
jadi intinya tentang istiqomah ini kita dapat dua kata kunci ya teman-teman “KONSISTEN DAN MENINGKAT” Konsisten melakukan kebaikan dan meningkat kadar kebaikan yang kita lakukan.
nah.... karena aku sendiri juga lagi di fase belajar, pelan-pelan belajar untuk istiqomah. aku mau berbagi tips dikit sih agar kita istiqomah.. hasil dari pengamatanku beberapa tahun terakhir hehehhehe...
Yang pertama, dan paling utama adalah niat. Ibarat sebuah bangunan niat adalah pondasi utamanya. begitu juga dengan ikhtiar, niat adalah bekal utama. Jangan sampai niat kita diawal salah kaprah, selalu niatkan karena ingin menggapai Ridho-Nya Allah.
bukankah segala amal itu diukur dari niatnya?
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
yang kedua, cari teman dan lingkungan yang menurutmu bisa sering-sering mengingatkan dan mengajak mu dalam kebaikan. Kenapa ini penting banget?? karena kita sadar bahwa kita ini makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam melakukan semua hal, dari hal kecil hingga besar. Hijrah seorang diri itu sulit pakek banget, banyak sekali godaannya. Nah.. makanya kenapa kita perlu memiliki teman dan lingkungan yang bisa menyeret kita agar ketika godaan datang kita segera tersadar tentang niat dan tujuan kita untuk berhijrah, istiqomah dalam kebaikan. 
yang ketiga, aktifkan dirimu dalam project project kebaikan. sekecil apapun project itu, walaupun mungkin hanya dengan postingan-postingan di sosial media yang mengingatkan dalam kebaikan. nggak masalah... bukankah hal-hal besar dalam kehidupan itu dimulai dari hal kecil. Please jadilah pribadi yang punya project kebaikan untuk digarap setiap harinya. kenapa ini penting?
dengan kita disibukkan oleh project kebaikan, kita terlupa untuk berleha-leha dalam kemaksiatan. hari-hari kita fokus untuk memikirkan project ini, dan yang pastinya ada alasan kita untuk terus bertumbuh dan konsisten untuk belajar.
yang keempat, pastikan kamu punya mimpi besar yang ingin kamu raih, buah dari keistiqomahan dalam kebaikan yang kamu perjuangkan.
bismillah... kita memang hamba-Nya Allah yang sempurna dibanding makhluk Alloh yang lain. tapi dibalik kesempurnaan ini, ada kekurangan yang menyebabkan kita tak seutuhnya sempurna untuk terus dalam kebaikan. karena kita diciptakan memiliki nafsu, nafsu yang dapat membelok hati dan nurani serta fitrah kita sebagai hamba-Nya Allah. Fitrah untuk mengejar kebaikan.
semoga kita benar-benar istiqomah untuk terus belajar, belajar menjadi pribadi yang istiqomah dalam kebaikan.
AAMIIN...
Magetan, 02 November 2019
4 notes · View notes
nofikadwi · 5 years
Text
Tidak untuk sedekat dulu
Ada hal hal yang hanya diri kita sendiri yang tahu. Tentang sejauh dan sedekat apa hubungan kita dengan orang lain.
Cukup diri kita yang tahu. Cukup diri kita yang mampu mengukurnya.
Terkadang yang dulunya dekat bahkan teramat dekat.
Detik ini menjadi sosok asing dalam diri kita.
Bisa karena suatu masalah yang menjauhkan
Atau karena jarak nyata yang nyata nyata memisahkan.
Atau karena kita sudah tidak lagi disibukkan dengan hal yang sama.
Terkadang yang mudah memaafkan, bukan berarti ia begitu mudah mengobati luka dengan maaf.
Terkadang memaafkan baginya sebuah ikhtiar dalam penerimaan.
Meski pun dengan sadarnya, ia akan menciptakan ruang jarak yang tak akan mampu dikikis oleh waktu dan maaf.
Yang tak akan pernah mengembalikan kedekatan seperti dahulu kala.
Kita memang saling memaafkan, saling menerima dan membiasa. Tapi tidak untuk saling mendekat lagi. Tidak untuk sedekat dulu.
Rabu, 16 okt 2019
@nofikadwi
3 notes · View notes
nofikadwi · 5 years
Text
Seper-empat abad
Mari memundurkan sejenak tentang seper-empat abad ini.
2 tahun pertama aku habiskan di kota nan jauh disana sebrang pulau yang belum tentu suatu saat nanti aku akan kembali menginjakan kaki di sana, sebuah kota kecil yang sekarang sudah berubah nama Luwu Sulawesi selatan. sekaligus kota kelahiran. Meskipun tak ada sedikitpun kenangan yang masih kuingat tentang kota ini, dengan melihat secarik foto masa lalu sambil diiringi cerita kenangan-kenangan kala itu yang dilantunkan merdu dan apik oleh bapak dan ibu, aku dapat merasakan betapa asri tanah kelahiranku itu. Betapa tenang dan meneduhkan kala itu.
4 tahun setelahnya aku masih menghabiskan hari-hari ku di pulau sebrang juga, Kalimantan. Dengan banyaknya kota-kota yang aku singgahi kala itu, hanya kenangan di tanah grogot yang masih aku ingat dengan jelas. Aku habiskan masa kecilku di sana. Tinggal di kampung tengah hutan, jauh dari fasiltas kota. Tinggal di rumah kayu beratapkan daun rumbia sebangsa daun kelapa. Dengan pemandangan belakang rumah hutan belantara, yang tiap pagi dan sore hari terdengar jelas suara keluarga monyet bercengkrama. Mandi di sungai, air sungai yang digunakan untuk mandi, mencuci sekaligus memenuhi kebutuhan air untuk dapur. Masyaallah, rindu masa-masa itu. Pernah juga ikut berkebun bapak dan ibu, menanam jagung dan sayur mayur. Yang ketika memasuki masa panen harus dijaga, karena adanya pemburu yang paling handal, babi hutan beserta suku-sukunya. wkwkkwkwkw.. bisa-bisa gagal panen didahului babi hutan ini.
13 tahun setelahnya, bapak dan iu ku memutuskan untuk pulang ke jawa. Ya.. semenjak aku masuk sekolah TK, bapak ibu memutuskan untuk stay di kampung halaman kami ini. Magetan Jawa Timur. Masa-masa TK hingga SMA aku habiskan di kota ini. sebuah kota kecil di bawah lereng gunung lawu. Di sini aku belajar banyak hal, tentang persahabatan, tentang merajut mimpi tentang cinta yang paling utama, dan yang pastinya tentang ilmu agama. Semuanya terukir secara apik di kota ini. masa-masa TK cengengan banget, gampang banget nangis. Masa-masa Sekolah Dasar yang masih hobi banget naik sepeda, hobi klayapan main ke desa-desa tetangga. Masa-masa SMP yang jauh dari rumah, tiap hari harus berangkat super pagi untuk mengejar angkot, di dalam angkot harus rela berdesak-desakkan dengan pedagang pasar yang tahulah bawaannya super banyak, mulai sayur mayur, jajanan pasar sampai hewan ternak pun bisa ditemui di dalam angkot ini. Kebayang kan ya... dari rumah udah cantik wangi pakek bedak rapi, lah... sampai sekolah wnjjwhscbsmak (tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata) wkkwkwkwkw. Masa-masa SMK yang aku cuma tahu 5 pola rutinitasku, bangun pagi, sekolah, pulang sekolah, belajar, tidur. Bahkan hari-hariku hanya diisi sekolah dan praktikum, nggak ada yang namanya maik shoping dll. Tapi aku tetap bersyukur dengan segala rutinitasku kala itu.
5 tahun setelahnya, babak awal kehidupanku dimulai dari fase ini. Untuk pertama kalinya harus hidup jauh dari orang tua. Solo, sebuah kota dibagian timur jawa tengah ini berhasil menjadi kota yang begitu aku rindukan kelak, kota yang begitu terkesan. Di sini aku belajar banyak hal, tentang makna bahwa hidup tak melulu tentang capaian duniawi, tak melulu tentang nilai IPK coumlaude, tidak melulu tentang segudang prestasi duniawi yang selama ini menjadi hasrat untuk dikerjar. Bahwa dalam hidup ada yang harus diperjuangkan melebihi urusan perduniawian ini, yaitu tentang akherat, tentang agama dan tentang bekal apa yang akan dibawa kelak, ketika dunia ini berakhir” Iya aku belajar banyak tentang makna dakwah dan cinta di kota ini. Cinta dan dakwah yang harus diperjuangkan hingga akhir. Di kota inipun Alloh pertemukan aku dengan sahabat-sahabat luar biasa, yang teramat ingin aku gengnggam tangan mereka hingga surga-Nya kelak. Sahabat yang tanpa ada ikatan darah ikatan kita serasa keluarga, yang mengajarkan ku makna tentang ukhuwah. Solo dengan beribu kenangannya ini begitu aku rindukan hingga kapanpun. Solo..........
dan selepas masa-masa 5 tahun perkuliahan di solo berakhir, 1 tahun ini penggenap seperempat abad usia ini Magetan tetap menjadi tempat aku pulang. Mengabdikan ilmu, tetap memperjuangkan cinta dan dakwah, cinta kepada sesama muslim sebagai motivasi terkuat untuk menapaki jejak-jejak dakwah di kota ini. kota tempat ku pulang meskipun bukan tempat ku terlahir. Dan yang pasti Magetan tetap menjadi saksi tentang bakti ku kepada bapak dan ibu.
Terimakasih teramat spesial teruntuk bapak dan ibu, cukup doa ku yang tahu betapa hati ini sungguh mencintai bapak dan ibu melebihi cinta ku kepada diri ku sendiri.
Terimakasih teruntuk semua teman, sahabat yang telah menemani perjalanan hidup ku diseperempat abad ini.
Terimakasih ya Alloh atas segala nikmat dan karunia yang Engkau anugrahkan disetiap lagkah ku sejauh ini.
Meskipun aku tak pernah tahu, kapan perjalanan ini akan terhenti. Akan berakhir. Namun izinkan aku memohon doa teramat panjang tentang orang terkasih dihidupku dan tentang perjalanan yang akan aku tapaki setelah ini. Alloh anugrahkan segalanya adalah yang terbaik untuk ku. Apapun itu, Istiqomahkan aku dalam langkah-langkah kebaikan, agar aku dapat ikut berjuang di agama Mu.
semoga dilangkah selanjutnya ya Alloh Engkau izinkan aku mengukir kisah di negeri sebrang. Entah manapun itu, semoga Engkau izinkan aku menapaki langkah, mengukir kisah, merajut mimpi di luar Indonesia.
AAMIIN.....
Magetan, 02 November 2019. 
2 notes · View notes
nofikadwi · 5 years
Text
Tumblr media
LINGKARAN
"Apa makna "CINTA" menurut kalian?", tanya pak Tono, salah satu guru PAI diSMA.
dalam sekejap mereka ramai, ada yang nyeletuk rasa saling menyayangi pak 😂. Emang deh usia usia lagi seneng banget kalau diajak diskusi tentang ini.
Dan dengan bijaknya beliau menjawab "kalau versi saya cinta itu tentang menjaga dari perkara perkara yang dilarang oleh Alloh, memastikan bahwa setiap langkah kita terhindar dari murkanya Alloh" itulah cinta. Yang tercermin dari hati, ucapan dan perbuatan kita. Cinta yang dilandasi karena Alloh.
Wewwww..😄😄 jadi so sweet gini kajian rohis sore itu.
Menanamkan makna sedari dini kepada mereka tentang cinta.. agar tak banyak kawula muda yang terjerat rayuan bucin (katane 😂).m
Jadi ingat lagi.. pembahasan beberapa waktu lalu. Mahasiswa baru yang masuk dunia perkampusan, secara garis besar mereka terdiri dari 3 kelompok :
1. Maba yang memang dari awal dari SMA dulu sudah sholih atau sholikhah.
2. Maba tengah-tengah. Maksudnya biasa aja. Nggak solih dan nggak nakal.
3. Dan Maba yang nuakaall poll.. pergaulannya udah kebablasen. Ada yang kayak gini 🙈
Yang sholih ini harus dikuatkan ke sholihannya, yg tengah-tengah harus ditarik dalam kebaikan, yg sudah rusak pergaulannya harus ekstra-ekstra kuat ditarik bangkit dari keterpurukanya. Ini sih perannya rohis kampus. 😁
Kalau rohis Sekolah gini, perannya membentuk gimana siswa siswa yang lulus kelak sebagian besar adalah calon MABA yang sholih sholikhah. Meminimalisir jumlah MABA yang kebablasen pergaulannya..
Ya.. ya.. semua punya perannya masing masing 😁. Berawal dari lingkaran-lingkaran kebaikan seperti ini ternyata bisa berefek luar biasa ya terhadapan kelak. Semoga semakin banyak lingkaran-lingkaran kebaikan disekitar kita 😊
2 notes · View notes
nofikadwi · 5 years
Text
Jalan Cinta Para Pejuang ❤
🍃 Di jalan cinta para pejuang, biarkan cinta berhenti di titik ketaatan..
Meloncati rasa suka dan tidak suka.. Melampaui batas cinta dan benci..
Karena hikmah sejati tak selalu terungkap di awal pagi..
Karena seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat..
Maka taat adalah prioritas yang kadang membuat perasaan-perasaan terkibas..
Tapi yakinlah, di jalan cinta para pejuang, Alloh lebih tahu tentang kita.🍃
(Salim A. Fillah, Jalan Cinta Para Pejuang)
Kembali teringat kutipan penyemangat ini, adakalanya rasa letih, iri terlalu gampang hadir kala raga mulai penat dengan segala kesibukan duniawi. Hingga terlupa, nyatanya kesibukan itu hanya senda gurau. Nyatanya kesibukan di jalan cinta para pejuang yang mengantarkan kita pada keridhoan Allah perlahan mulai terlupa.
Karena masing-masing dari kita perlu saling menguatkan, mengeratkan tangan, saling bergandengan menyusuri jalan ini. Iyaa.. jalan cinta para pejuang. Yang di dalamnya selalu terkenal jika "sedikit temannya, banyak rintangannya, jauh tempuhannya" tapi tenang kita tidak ditugaskan untuk sampai dipenghujung jalan ini, kita hanya ditugaskan untuk istiqomah berada dijalan ini.
Tumblr media
2 notes · View notes
nofikadwi · 5 years
Text
Tumblr media
Setiap masing-masing dari kita punya kesempatan dan peluang, kesempatan untuk menulis dan peluang menjadi penulis. Sama halnya ketika kita punya kesempatan dan peluang untuk membaca. Hanya yang membedakan mau atau tidak mengambil kesempatan itu 😁. Mau atau tidak untuk terus rajin membaca dan belajar menulis.
Setiap tulisan akan menemukan pembacanya (Kurniawan Gunadi). Menarik atau tidaknya tulisan kita, tergantung bagaimana selera masing masing pembaca. Yang ku yakini pasti tiap rangkaian huruf dan kata-kata ini, ia akan menemui pembacanya. Dimanapun itu.
Open PO karya perdana bareng teman teman @nulisbarengrobi yang dibimbing langsung oleh penulis best seller Robi Arfizan Saputra.
2 notes · View notes
nofikadwi · 5 years
Text
Tumblr media
Konsekuensi atau Anugrah?
Pernah bertanya untuk diri sendiri?
Tentang detik menit hingga hari mu diisi dengan kesibukkan apa?
Pernah bertanya juga?
Tentang lingkungan mu, apakah dikelilingi dengan orang-orang yang senantiasa punya hobi selalu mengingatkan tentang akherat?
Jikalau kamu sedang disibukkan tentang kebaikan, dikelilingi oleh lingkungan baik, dan sedang berada di lingkaran kebaikan.
Harusnya banyak banyak say Alhamdulillah. Meskipun tanpa sadar perlahan dan pasti kita akan dicap orang baik oleh sekitar. Maka tiap tutur kata, tingkah laku pun harus dijaga. Bukan tentang menjaga nama baik kita saja, tapi tentang menjaga nama baik lingkungan juga. Termasuk nama baik komunitas dimana kamu sedang aktif saat ini.
Padahal sebenarnya diri kita tetap individu dengan serentetan kekurangan, tetap makhluknya Allah yang punya hawa nafsu, bukan malaikat tanpa sayap yang tanpa cela, hanya saja Allah sedang menutup aib-aib kita.
Ini bukan sebuah konsekuensi yang harus kita tanggung sebagai orang yang berada dalam lingkungan baik, bukan.. tapi menurutku ini sebuah penjagaan yang Allah anugrahkan dalam diri kita. Lewat lingkungan baik, teman teman baik dan lingkaran kebaikan Allah sisipkan penjagaan agar kita stay tone dalam kebaikan.
Maka teruntuk teman teman yang sedang dalam lingkaran kebaikan atau sedang berniat untuk masuk dalam lingkaran kebaikan, please jangan pernah takut dengan konsekuensi "nanti aku nggak bisa bebas, nanti aku dicap orang alim atau di cap ustad/ustadzah, nanti aku harus menjaga sikap dan tutur kata".
Jangan takut ya... malah jadikan ini sebagai salah satu nikmat dari Allah yaitu "sebuah penjagaan diri agar kita dijauhkan dari hal-hal maksiat".
🌱 Selamat bertumbuh dalam kebaikan dan
Selamat melangkah menebar kebaikan. 🌱
1 note · View note
nofikadwi · 5 years
Text
Tumblr media
Lewat sebuah masalah Alloh hadirkan ribuan hikmah.
Yang mampu menguatkan pundak kita.
Yang mampu mendekatkan kita kepada Rabb semesta alam.
Yang mampu menunjukkan kepada kita bahwa nyatanya kita tidak sendiri, kita punya cinta abadi yang selalu memberikan yang terbaik lewat skenario indah Nya.
(Nofika dwi, Jangan Menyerah saat ada Masalah)
1 note · View note
nofikadwi · 5 years
Text
Tumblr media
NASEHAT
Salah satu nasehat yang begitu mengena ketika mengikuti #spn ini adalah..
Menikahlah ketika kita sudah selesai dengan diri kita. Bukan maksudnya sudah mapan secara finansial atau karier, bukan seperti itu. Maksud dari sudah selesai dengan diri kita disini adalah :
🌹 kita sudah selesai dengan pencarian jati diri kita,
🌹 tentang pasion kita,
🌹 tentang visi misi diri kita dan visi misi keluarga kita kelak,
🌹 pun mungkin dengan printilan printilan capaian capaian yang ingin kita raih (seperti pengen naik gunung semeru dulu wkwkkwkwk), ehh..
🌹 sama yang terpenting kita selesai juga dengan kegalauan hati sama mantan (wkwkwkkwk) ini penting banget lo bakno, jadi wis bener bener ikhlas gag mau lirik lirik lagi itu mantan. Why ini kok penting? Soalnya ada teman teman yang menikah dengan kondisi belum sepenuhnya move on dari mantan ujung ujungnya :
1. Bandingin pasangannya dengan si mantan.
2. Pas lihat mantan lebih cool lebih sukses, jadi lupa bersyukur karena mengandaikan "seandainya dulu jadi nikah sama si dia, mungkin aku nggak kayak gini" huhuhuhu drama banget ya 😂😂 ehhh tapi beneran kok ada.
Nah makanya kenapa dalam islam dianjurin proses menjemput jodoh itu lewat taaruf bukan pacaran. Dan selama proses ini dilarang jatuh hati pada pandangan pertama 😂. Ya karena move on itu gag gampang untuk sebagian orang 🙈.
Ya intinya meminimalisir adanya mantan dalam kamus hidup kita 😂.
Karena sejatinya menikah itu bukan tentang menyelesaikan masalah. Tapi dalam pernikahan akan ditemui masalah-masalah baru. Bahkan bukan masalah ttg diri kita sendiri, lebih luas lagi. Masalah dg suami anak keluarga besar tetangga 😁.
Ketika kita sudah selesai dengan problematika masalah diri kita sendiri, insyaallah semua masalah dalam pernikahan setidaknya bakal terasa lebih ringan. Karena lagi lagi kita sudah selesai dengan diri kita.
Dan selalu niatkan lillahitaalla ingin semata mata beribadah kepada Allah, insya allah masalah masalah ini akan ditemui penyelesaiannya.
" Yakinlah Akan selalu ada jalan kemudahan untuk setiap Masalah dalam Kehidupan selama kita libatkan Allah disetiap doa dan ikhtiar kita." 😊
1 note · View note
nofikadwi · 6 years
Photo
Tumblr media
19 Januari 2019
Menggapai By : nofikadwi
 Aku tahu....
Sebening apa niat mu
Sekuat apa tekad mu
Sejauh apa usaha mu
Sekhusyuk apa lantunan doa mu
Sesedih apa tatkala kecewa datang
Dan...
Sehening apa tangis mu dalam sujud
 Aku tahu....
Aku pun disini sama seperti mu
Berharap keadaan berdamai
Berharap waktu dan jarak kian bersatu
Berharap angan tak hanya berujung mimpi
 Secuil harapan kita
Semoga menjadi nyata
Dalam taat dan keistiqomahan
Semoga disegerakan dan dimudahkan
Dalam menggapai Cita kita
Yang senantiasa mengharap Cinta NYA
5 notes · View notes
nofikadwi · 5 years
Text
Review buku "Kebebasan Wanita jilid 2" part 2
Pada buku ini juga dibahas tentang Etika muslimah dalam kehidupan sosial. Islam merupakan agama yang sempurna, yang mengatur segala urusan umatnya, termasuk tentang bagaimana etika muslimah dalam kehidupan sosial. Diantaranya etika etika tersebut adalah :
1. Pertemuan tersebut berlatarbelakangkan karena hal – hal yang serius (bukan forum bercanda dll.)
2. Menahan pandangan
3. Menghindari jabat tangan pada situasi umum
4. Memisahkan laki – laki dan wanita serta tidak berdesakkan.
5. Menghindari pertemuan yang lama dan beruang ulang.
6. Menghindari tempat yang mencurigakan.
7. Menjauhi perbuatan dosa. Digambarkan pada point ini termasuk hal – hal tersembunyi seperti menaruh perasaan suka menyenangi sesuatu hal yang haram.
8. Dan etika khusus untuk wanita, diantaranya : berpakaian sopan, tidak memakai parfum, serius dalam berbicara dan tenang dalam bergerak.
Nah.. bahasan yang membuat aku tertarik banget sama buku ini adalah, dibuku kebebasan wanita jilid 2 dibahas mengenai keterlibatan muslimah dalam bidang profesi. Jadi sebenarnya dari mulai jaman Rosulullah dulu, wanita – wanita muslimah sudah banyak kok aktif dalam profesi masing masing, diantaranya nih.. adanya jasa menyusui dan merawat bayi, mengembala kambing, bercocok tanam, menangani industri rumah tangga, mengelola usaha kerajinan, merawat pasien. Keterlibatan muslimah dalam bidang profesi diperbolehkan asalkan memenuhi syariat – syariat , diantaranya :
1. Diimbangi dengan penyediaan pendidikan yang cocok untuk wanita.
2. Tanggung jawab memberi nafkah tetap kepada suami dan ayah.
3. Tanggung jawab wanita adalah mengurus rumah tangga.
Keterlibatan muslimah dalam profesi tetap mempertimbangkan bahwa wanita harus bekerja sesuai dengan fitrahnya. Dengan mempertimbangkan 2 hal yaitu: pekerjaan yang dilarang dalam agama dan wanita hedaknya tidak menggeluti pekerjaan erat.
di buku jilid ke dua ini membahas juga tentang bagaimana keterlibatan muslimah dalam bidang politik ketika zaman Rosulullah dahulu. Serta pedoman syariat untuk wanita yang ingin menggeluti kegiatan politik pada masa sekarang. Jadi dikisahkan pada zaman rosulullah dahulu ketika seseorang memutuskan untuk masuk islam, banyak sekali ujian ujian dan halangan dari para penguasa, dan keluarga mereka. Nah... bentuk usaha – usaha menentang penguasa agar bebas beriman kepada Alloh dan Rosulullah serta mempelajari agama islam ini digambarkan sebagai usaha dalam bidang politik. Karena gerakan dan aktivitas yang dilakukan tidak hanya terbatas antar individu tapi juga melibatkan masyarakat luas, seperti halnya menentang beberapa kebijakan kebijakan penguasa yamg dirasa merugikan kaum muslim. Bentuk keterlibatannya pun beragam, diantaranya mengajak keluarga dan orang sekitarnya untuk memeluk agama islam, kaum wanita ikut berbaiat kepada Rosulullah sebagai pemimpin umat muslim, kaum wanita ikut berhijrah, kaum wanita menaruh perhatian terhadap urusan politik.
sedangkan pedoman syariat bagi wanita yang ingin menggeluti kegiatan politik pada masa sekarang, salah satunya Wanita muslimah juga dianjurkan untuk ikut peduli terhadap masalah politik yang berkembang, dan diperbolehkan ikut andil berperan sesuai dengan kemampuan dan kondisinya dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar dalam masyarakat.
Kutipan penutup dalam buku ini yang menurut aku keren banget yaitu “pengembalian wanita kepada misi kefeminimannya yang murni” tidak berarti melarang wanita mengikuti kegiatan profesi, sosial, dan politik sama sekali. Akan tetapi, maksudnya adalah perlu diciptakan keseimbangan antara fungsinya yang dasar dan utama (misal, kewajiban mengurus rumah tangga, sebagai madrasah pertama anak-anaknya) dengan tugas – tugasnya yang lain. Intinya peran peran mereka kaum muslimah harus seimbang antara kewajiban utamanya dengan tugas tugas lainnya.
Jeeng... jeng... alhamdulillah setelah sekian purnama bisa lanjut review lagi untuk jilid ke 2 ini. 😁 insyaallah masih ada jilid ke 3 - jilid ke 6, doa kan istiqomah ya teman - teman. Semoga memberi kebermanfaat 😊
Magetan, 28 Juni 2019
1 note · View note
nofikadwi · 5 years
Text
Ikhlas (Ramadhan 18)
Kamis, 23 Mei 2019
"Ikhlas" bagiku satu kata ini teramat mudah untuk diucap. Terlalu sering untuk dinasehatkan dalam diri sendiri. Teramat susah untuk diwujudkan dalam diri sendiri.
Di Ramadhan tahun ini 1440 H, sepertinya Alloh ingin mengajarkan kepada ku makna yang mendalam dan luas dari satu kata ini. Mengikhlaskan tak hanya tentang kehilangan apa apa yg kita miliki, mengikhlaskan juga termasuk hal hal apa saja yang menjadi harapan dihati namun berbuah kecewa.
Bagiku kecewa itu, sungguh menyesakkan bahkan teramat menyesakkan. Membuatku terlalu takut untuk mengangan angankan, mencita citakan sesuatu.
Dan tatkala kecewa ini berujung sesak, bagiku lari sejauh jauhnya dari sumber kecewa ini membuatku mampu mengikhlaskan, mengikhlaskan yang berujung penerimaan dan melupakan, menganggap semua ini bagian kecil dari ber lembar lembar skenario NYA.
Kata orang biarkan waktu yang menghapus segala kecewa, melonggarkan yang sesak, dan mengikhlaskan yang terjadi.
Bolehkan kupinta pada waktu untuk mengulang lagi detik detik tentang dia, detik dimana kita berada dalam lingkaran yang sama, berjuang dijalan sama. Serta memperjuangkan yang sama. Aku ingin mengulang klise klise kebersamaan itu.
Bolehkah kupinta pada Alloh untuk mengintip sedikit takdirku? Mengintip sedikit saja skenario tentang kita.
Namun dibalik itu semua yang terpenting saat ini, aku memohon hadirkan keikhlasan dihati kami. Jika skenario MU ya Alloh tak ada tentang aku dan dia lagi.
1 note · View note
nofikadwi · 5 years
Text
Terlupa (Ramadhan 1)
6 Mei 2019 tahun ini bertepatan dengan 1 Ramadhan 1440 H.
Ramadhan ke 24 tahun semenjak Alloh menganugrahkan ruh ini bersemayam dalam raga ini, memberikan nikmat kehidupan agar sosok ini terus dan terus bertumbuh, entah memberi warna apa dalam kehidupan sesama hitam, merah, kuning, hijau atau putih?? Yang pasti semoga warna itu memberi pengaruh positif untuk sesama.
Rhamadhan tahun ini begitu spesial, setelah 5 tahun lamanya melewati Ramadhan di kota rantau bersama teman - teman yang punya mimpi yang sama yang punya tugas dan kewajiban untuk tholabul ilmi kala itu.
Rhamadhan tahun ini, Alloh anugrahkan melewati setiap detik Rhamadhan bersama orang tercinta "Keluarga". Aku fikir rasanya akan tetap sama, seperti Rhamadhan tahun tahun lalu. Tapi ternyata berbeda, iyaa begitu berbeda.
Aku fikir Rhamadhan di kampung halaman bakal boring banget, karena miskinnya kegiatan kegiatan kajian di kota kecil ini. Tapi ternyata tidak.
Bersama keluarga Alloh limpahkan nikmatnya kebersamaan. Berbuka bersama, sahur bersama, berangkat le masjid bersama - sama. Saling teriak teriak kalau masing masing (aku dan adek) dari kami begitu pemalas dalam beribadah. Masyaallah 😊
Sudah banyak jadwal - jadwal agenda khas rhamadhan di hari pertama rhamadhan tahun ini. Tadarus al qur'an, membersamai kegiatan kegiatan Rhamadhan adek adek TPA, menyusun rencana kegiatan rhamadan bersama teman teman komunitas muslimah dan adek adek Rohis SMA.
Masyaallah tabarakallah.. banyak nikmat yang terlupa ternyata. Semoga kita istiqomah di awal rhamadan hingga akhir rhamadhan kelak. Aamiin...
Semangat 😊
1 note · View note
nofikadwi · 5 years
Text
Menata Asa (cerpen part 1)
Jam masih menunjukkan pukul setengah 6 pagi. Udara dingin diam diam enggan untuk beranjak pergi, sinar mentari pun enggan untuk menampakkan siluetnya. Hujan deras semalam menyisakan embun yang bergelayut mesra di dedaunan dan ranting. Semakin menambah dinginnya pagi ini.
"Eh.. jangan lupa name tag mu ros!", teriak salah seorang temanku seraya berlari dibelakangku.
"Nih.. udah nih...", jawabku sambil menunjukkan name tag bertuliskan Psoriasis.
"Aku tu pengen ngekek deh baca name tag mu ros.
"Lah nasib ini lin, dapat nama kelompok Kulit. Jadilah nama anggota kelompok ku nama nama penyakit kulit.", jawabku sambil ngedumel.
"Hahahhahah... untung deh aku dapat nama kelompok Mata, setidaknya nama penyakitnya agak keren dikit."jawab Linda.
"Ntar kita diapain ya lind? Huaaaa aku tu masih ngantuk banget lo. Semalem gag bisa tidur.
"Biasalah ritual ospek. Yang pasti sih kita bakal dimarah marahin sama kating. Eh hari ini agendanya pengenalan ormawa (organisasi mahasiswa) dan ukm (unit kegiatan mahasiswa) yeeyyyy....
"Lah kenapa kamu seneng bingit lin?
"Iyalah nanti bakal ketemu kating (kakak tingkat) yang ganteng ganteng.
"Ya Alloh Lind.... tak kira kita bakal dapat sesuatu gitu hadiah atau kenang kenangan. Huft
"Hehehhehehe... eh kamu udah fix mau masuk ukm apa?
"Nggak tahulah lihat ntar.
"Kalau aku sih mau masuk ukm/ormawa yang banyak kating ganteng nya😂.", jawab Linda.
Yahhh... seperti itulah sahabat ku Linda, kita berteman dari kelas 2 SMA. Dan hari ini hari pertama ku ospek di kampus. Yups... aku dan Linda diterima di universitas yang sama dengan jurusan yang berbeda. Dia di jurusan keperawatan dan aku di jurusan Farmasi. Daan lagi lagi kita disatukan dalam kos yang sama.
Beruntung deh kita ini... pengalaman pertama jauh dari orang tua, nggak punya sanak saudara di kota ini. Tapi Alloh menakdirkan aku dan Linda bersama di kampus ini. Dan cerita cerita masa kuliah ku pun dimulai.
Ehh sebelumnya perkenalkan dulu, nama ku Rosie dwi Nurmala, teman teman dan keluargaku biasa memanggilku Rosie. Putri ke 2 dari 3 bersaudara. Sulit membuka diri dengan lingkungan baru teman baru dan tempat baru, butuh adaptasi yang super lama. Yaa.. karena aku sendiri pribadi yang tertup cenderung introfet. Berbeda sekali dengan sahabatku linda, dia selalu welcome dengan siapapun, walaupun baru pertama kali bertemu.
1 note · View note