#nosoup
Explore tagged Tumblr posts
Photo
#soup or #nosoup #singyourownhallelujah #earthling (at Lochend, City of Edinburgh) https://www.instagram.com/p/ClWAGWtIMgJ/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
Well... at least I found Gatorade. Stay safe and stay smart. #corona #emptyshelves #nosoup #nopasta #notvdinners https://www.instagram.com/p/B90VEc0nn4C/?igshid=gss539zkqq52
0 notes
Photo
昨夜の一杯。 水天宮前 クウゼの汁無し担々麺。 一番辛いのをお願いしましたが、無事に完食。 四川料理のお店だからもっと辛いのかと思いましたが、全然平気でした。 #ramen #dandannoodles #nosoup #kuuze #水天宮前 #人形町 #水天宮前ラーメン #水天宮前担々麺 #人形町ラーメン #人形町担々麺 #担々麺 #汁無し担々麺 #四川料理 #クウゼ #四川屋台 #辛い痺れる (四川屋台 KUUZe)
#クウゼ#四川屋台#nosoup#人形町ラーメン#kuuze#水天宮前担々麺#水天宮前ラーメン#人形町担々麺#担々麺#汁無し担々麺#辛い痺れる#四川料理#水天宮前#ramen#人形町#dandannoodles
1 note
·
View note
Note
Hobis secret: he hates soup
Plausible logic 🤥 he’s a nosoup boy
9 notes
·
View notes
Note
There were 2 kashas... presumably doing lewd things and pissing on NoSoup!Eri's mural I think...
((I have no idea what you’re talking about and that sounds disgusting.))
3 notes
·
View notes
Photo
In 1995 #Jerry #George and #Elaine found out their was #NoSoup for them when #TheSoupNazi episode of #Seinfeld aired📺🍜📺 #NoSoupForYou #Timehop
0 notes
Photo
Freshest #bloodyMary ever? Muddled #tomato, #lemonjuice, @bittermens hellfire shrub, @distil.no9 #vodka. #nosoup #light #cocktail #oneofyourfiveaday #healthycocktail #booze #thirsty #bartender #bartenderhq recipe (at Birmingham, United Kingdom)
#bartenderhq#healthycocktail#cocktail#booze#light#lemonjuice#bartender#bloodymary#vodka#oneofyourfiveaday#thirsty#tomato#nosoup
0 notes
Note
Nosoup Foryou and Master Domain are valid troll names (cues Seinfeld riff).
6 notes
·
View notes
Photo
Zesty Green Bean Casserole Recipe will have you rethinking this wonderful casser… Zesty Green Bean Casserole Recipe will have you rethinking this wonderful casserole and it is perfect for the holidays!! #greenbean #casserole #nosoup
0 notes
Text
#heartbreak #evil #bloodmoney #nosoup #sad #help #outcry
0 notes
Text
If This Is A Man
Pengarang : Primo Levi Judul Asli : Se questo è un uomo Penerjemah : Stuart Woolf Asal : Italia Bahasa : Italia Genre : Memoir Penerbit : De Silva (Italia) Einaudi (Italia) The Orion Press (Inggris) Publikasi : 1947 1959 (Inggris)
“On the morning of the 21st we learned that on the following day the Jews would be leaving. All the Jews, without exception. Even the children,even the old, even the ill. Our destination?No One Know”
Bertahan dalam keputus-asaan. Buku ini menceritakan tentang kehidupan Primo Levi, seorang Yahudi Itali yang ditahan di Camp Yahudi pada Perang Dunia ke dua. 13 Desember 1943, di usianya yang ke 24 ia ditangkap dan berhasil melarikan diri ke arah pegunungan. Kemudian ia menjadi salah satu anggota pergerakan Italia yang bernama Justice and Liberty yang bersembunyi digunung-gunung. Namun karena kurangnya pengetahuan tentang senjata,, uang dan juga orang- orang yang yang memiliki keahlian karena diantara para anggotanya kebanyakan adalah orang-orang buangan yang sedang mencari bala bantuan. Sebulan kemudian Primo Levi berhasil ditangkap oleh Fascist Militia. Saat di interogasi ia mengakui bahwa ia seorang Yahudi Italia, ia ditahan di Fossoli dengan sekelompok orang yang tidak setuju adanya Fasis Republik Italia yang baru, diantaranya tahanan perang Amerika dan Inggris. Akhir Januari 1944 sebanyak 150 tawanan Yahudi Italia mendekam di tahanan bersama Primo, namun seminggu kemudian menjadi 600 orang tawanan, banyak dari mereka mengaku ditangkap oleh para Fasist dan Nazi.Bertahan di Camp bersama ribuan orang Yahudi, sampai 20 Febuari Pasukan SS (Schutzstaffel) Jerman datang. Primo mendapat kabar bahwa mereka semua akan dipindahkan. Namun tidak ada satupun orang yang tahu kemana mereka akan dipindahkan. “Only a minority of ingenuous and deluded souls continued to hope; we others had often spoken withthe Polish and Croat refugees and we knew what departure meant.” Bisa saja arti kata dipindahkan disini berarti dibinasakan. Setiap pagi seseorang akan hilang di tahanan dan untuk konsekuensinya 10 orang akan ditembak mati. Dengan segera Primo dan para tahanan lainnya mengerti apa arti dari kata di pindahkan, kata binasa itu adalah untuk dibunuh bukan dipindahlan ke tempat lain. “Everyone felt this : not one of the guards, neither Italian nor German, had the courage to come and see what men do when they know they have to die.” Hari berikutnya para tahanan berangkat dengan kereta api di pagi buta dengan penuh sesak seperti layaknya binatang, perjalanan berlangsung begitu panjang. Mereka akhirnya tahu kemana mereka akan pergi. Auschwitz. “We climb down, they make us enter an enormous empty room that is poorly heated. We have a terrible thirst. The weak gurgle of the water in the radiators makes us ferocious; we have had nothing to drink for four days” Keadaan di Auschwitz tidaklah lebih baik, kekurangan air, kekurangan makanan, dan ditambah lagi mereka harus bekerja membuat keadaan semakin parah. Ditempat ini bahkan rotipun bisa menjadi uang, mereka menukarkan roti mereka untuk mendapatkan roti yang lebih besar, karena seberapa banyakpun mereka makan rasanya akan selalu kurang. Terkadang para penjaga German pun diperlakukan seenaknya, misalnya meminta uang para tahanannya, jam tangan ataupun barang berharga lainnya meskipun ia tahu bahwa mereka tidak akan pernah dibutuhkan lagi. “I must confess it: after only one week of prison,the instinct for cleanliness disappeared in me.” Kamar mandi yang digunakan pun jauh dari kata higienis ,airnya terasa hangat dan manis namun berbau seperti rawa yang menjijikkan, dan juga karena merasa mandi tidak ada gunanya, Primo Levi lebih banyak menggunakan waktunya untuk berpikir dan bersyukur tentang hidupnya saat ini daripada mandi. Ia akhirnya belajar dari seorang tahanan Italia bahwa sekarang ia berada di tahanan sebuah pabrik Karet untuk orang-orang kriminal, bukan tahanan untuk orang-orang Yahudi Italia. Primo dipaksa bekerja sekeras mungkin di pabrik tersebut sampai ia mendapatkan sebuah luka di kakinya, ia kelaparan dan ia menderita di tahanan yang basah dan dingin. Berbulan - bulan hidup di Camp Auschwitz, Primo Levi bertahan segala macam hal. Hingga ketika dia berada di Ka-be (Krankenbau), semacam unit kesehatan dia menemukan satu fakta yang mengejutkan, tentang seleksi, ruang gas, dan crematorium. Ia bertemu seorang teman bernama Pierro Sonnino yang berpura-pura memiliki penyakit lambung dan tinggal di Ka-Be sampai musim dingin tiba. 20 hari kemudian Primo keluar dari Ka-Be dan ditugaskan di blok tahanan baru dengan pemimpin baru, mau tidak mau ia harus menerima dengan sepenuh hati. “In this discreet and composed manner, without display or anger, massacre moves through the huts of Ka-Be every day, touching here and there.” Ya, setiap orang yang memili penyakit serius akan dibunuh, dan hal ini terjadi setiap tiga hari sekali. Kerja-kerja-kerja itulah hal yang terus dilakukan Primo levi di camp, hal ini dilakukan meski ia menahan rasa lapar. Ia mendapatkan teman sekamar yang baik bernama Resnyk, dan beberapa orang baik membantu Primo di blok ini. “But how could one imagine not being hungry? The Lager is hunger: we ourselves are hunger, living hunger.” Salah satu cara bertahan di camp adalah, memiliki pekerjaan baik. Primo Levi tahu ketika dia mendapat pekerjaan yang baik di camp dia akan diperlakukan lebih baik. Oleh karena itu ketika camp membuka lowongan untuk spesialis di laboratorium kimia, Primo Levi mengikuti tes perekrutaan. “Although we do not think for more than a few minutes a day, and then in a strangely detached and external manner, we well know that we will end in selections. I know that I am not made of the stuff of those who resist, I am too civilized, I still think too much, I use myself up at work. And now I also know that I can save myself if I become a Specialist, and that I will become a Specialist if I pass a chemistry examination.” Agustus 1944, sekutu Normandia mendarat dan mencoba membunuh Hitler, disisi lain, Rusia menyerang daerah yang berdekatan dengan Auschwitz, oleh karena itu semua produksi yang ada di Camp dihentikan, Para tahanan yang berada di Camp diharuskan untuk memperbaiki daerah yang diserang dan mengevakuasi alat-alat penting. Akibat serangan itu terkadang tidak ada ada makanan, tidak ada air dan juga penerangan pada malam hari. Mereka dipaksa untuk melihat sebuah kehancuran dengan mata telanjang dengan memperbaiki daerah tersebut. Tidak ada perlindungan, ataupun istirahat total, yang ada hanyalah pekerjaan yang harus cepat diselesaikan. “broken by exhaustion and parched with thirst, we returned in the long, windy evenings of the Polish summer to find the camp upside down, no water to drink or wash in, nosoup for our empty bellies, no light by which to defend our piece of bread against someone else’s hunger, or find our shoes and clothes in themorning in the dark, shrieking hole of the Block”. Di bulan Oktober, hal yang yang paling ditakuti terjadi, yaitu seleksi. Proses seleksi dilakukan, mereka harus telanjang dan berlari dari Quartermaster ke Sleeping Quarter. Catatan waktu merekalah yang akan menentukan apakah mereka akan selamat atau tidak. Musim dingin datang, Primo Levi merasa bahwa dia mungkin tidak akan bisa bertahan. Hal ini dikarenakan mereka terus melakukan pekerjaan dengan baju tipis di cuaca yang sangat dingin. “But now it is time to stop, it is all over now. This is the last act: the winter has begun, and with it our last battle. There is no longer any reason to doubt that it will be the last. Any time during the day when we happen to listen to the voice of our bodies, or ask our limbs, the answer is always the same: our strength will not last out” Hal ini diperparah dengan adanya kabar bahwa perang semakin dekat dan juga kabar liquidated, tentang pembunuhan masal oleh Nazi. Untungnya setelah rumor itu keluar, Primo Levi ditunjuk bekerja laboratorium. Dia mendapat pakaian baru, baju dalam baru dan mendapat cukur setiap satu minggu sekali. Bekerja di Laboratorium membuatnya terhindar dari udara dingin, mendapatkan buku untuk dibaca dan juga sepatu kulit. Selain itu Primo juga bisa melihat wanita, yang berpakaian layaknya seorang wanita. “Then there are the women. How long is it since I have seen a woman?” Mendekati natal, crematorium meledak, tidak ada yang tahu siapa yang meledakannya yang jelas para tahanan yang bekerja di krematoriumlah yang dicurigai. Akhirnya para penjaga berhasil menemukan salah seorang tahanan yang terlibat. Tahanan tersebut lalu dijatuhi hukuman gantung. Januari 1945, Rusia sudah semakin mendekat dan Primo Levi yang sedang sakit demam Scarlet di Ka-be mendengar kabar bahwa semua tahanan akan di evakuasi. Sayangnya mereka yang sakit, termasuk Primo Levi akan ditinggalkan. Primo Levi juga mendengar bahwa kemungkinan besar mereka yang sakit akan di eksekusi. 18 Januari, tidak ada satupun tentara jerman, mereka yang sakit seolah ditinggalkan begitu saja. Primo Levi dan lainnya, berjuang mencari makanan, air, dan tempat berlindung dari cuaca yang dingin akibat beberapa kamp terbakar dan Ka-Be tidak cukup untuk menampung orang sebanyak itu.21 Januari, peperangan yang terjadi luar semakin terdengar, Primo Levi meyakinkan semuanya bahwa mereka bisa pulang ke rumah. “1 woke up the patients who were dozing and when I was sure that they were all listening I told them, first in French and then in my best German, that they must all begin to think of returning home now, and that as far as depended on us, certain things were to be done and others to be avoided” Sayangnya banyak sekali teman Primo Levi yang tidak bisa bertahan, cuaca dingin, makanan yang seadanya , tidak ada dokter maupun obat memperburuk keadaan. Mereka yang meninggal dibiarkan saja berada di kasur, hal ini dikarenakan sudah tidak adanya tenaga untuk mengangkat tubuh tahanan yang sudah meninggal. 27 Januari , Rusia datang dan Primo Levi berhasil pulang.
1 note
·
View note
Text
If This Is A Man
Pengarang : Primo Levi
Judul Asli : Se questo è un uomo
Penerjemah : Stuart Woolf
Asal : Italia
Bahasa : Italia
Genre : Memoir
Penerbit : De Silva (Italia) Einaudi (Italia) The Orion Press (Inggris)
Publikasi : 1947
1959 (Inggris)
“On the morning of the 21st we learned that on the following day the Jews would be leaving. All the Jews, without exception. Even the children,even the old, even the ill. Our destination?No One Know”
Bertahan dalam keputus-asaan. Buku ini menceritakan tentang kehidupan Primo Levi, seorang Yahudi Itali yang ditahan di Camp Yahudi pada Perang Dunia ke dua. 13 Desember 1943, di usianya yang ke 24 ia ditangkap dan berhasil melarikan diri ke arah pegunungan. Kemudian ia menjadi salah satu anggota pergerakan Italia yang bernama Justice and Liberty yang bersembunyi digunung-gunung. Namun karena kurangnya pengetahuan tentang senjata,, uang dan juga orang- orang yang yang memiliki keahlian karena diantara para anggotanya kebanyakan adalah orang-orang buangan yang sedang mencari bala bantuan. Sebulan kemudian Primo Levi berhasil ditangkap oleh Fascist Militia. Saat di interogasi ia mengakui bahwa ia seorang Yahudi Italia, ia ditahan di Fossoli dengan sekelompok orang yang tidak setuju adanya Fasis Republik Italia yang baru, diantaranya tahanan perang Amerika dan Inggris. Akhir Januari 1944 sebanyak 150 tawanan Yahudi Italia mendekam di tahanan bersama Primo, namun seminggu kemudian menjadi 600 orang tawanan, banyak dari mereka mengaku ditangkap oleh para Fasist dan Nazi.Bertahan di Camp bersama ribuan orang Yahudi, sampai 20 Febuari Pasukan SS (Schutzstaffel) Jerman datang. Primo mendapat kabar bahwa mereka semua akan dipindahkan. Namun tidak ada satupun orang yang tahu kemana mereka akan dipindahkan.
“Only a minority of ingenuous and deluded souls continued to hope; we others had often spoken withthe Polish and Croat refugees and we knew what departure meant.”
Bisa saja arti kata dipindahkan disini berarti dibinasakan. Setiap pagi seseorang akan hilang di tahanan dan untuk konsekuensinya 10 orang akan ditembak mati. Dengan segera Primo dan para tahanan lainnya mengerti apa arti dari kata di pindahkan, kata binasa itu adalah untuk dibunuh bukan dipindahlan ke tempat lain.
“Everyone felt this : not one of the guards, neither Italian nor German, had the courage to come and see what men do when they know they have to die.”
Hari berikutnya para tahanan berangkat dengan kereta api di pagi buta dengan penuh sesak seperti layaknya binatang, perjalanan berlangsung begitu panjang. Mereka akhirnya tahu kemana mereka akan pergi. Auschwitz.
“We climb down, they make us enter an enormous empty room that is poorly heated. We have a terrible thirst. The weak gurgle of the water in the radiators makes us ferocious; we have had nothing to drink for four days”
Keadaan di Auschwitz tidaklah lebih baik, kekurangan air, kekurangan makanan, dan ditambah lagi mereka harus bekerja membuat keadaan semakin parah. Ditempat ini bahkan rotipun bisa menjadi uang, mereka menukarkan roti mereka untuk mendapatkan roti yang lebih besar, karena seberapa banyakpun mereka makan rasanya akan selalu kurang. Terkadang para penjaga German pun diperlakukan seenaknya, misalnya meminta uang para tahanannya, jam tangan ataupun barang berharga lainnya meskipun ia tahu bahwa mereka tidak akan pernah dibutuhkan lagi.
“I must confess it: after only one week of prison,the instinct for cleanliness disappeared in me.”
Kamar mandi yang digunakan pun jauh dari kata higienis ,airnya terasa hangat dan manis namun berbau seperti rawa yang menjijikkan, dan juga karena merasa mandi tidak ada gunanya, Primo Levi lebih banyak menggunakan waktunya untuk berpikir dan bersyukur tentang hidupnya saat ini daripada mandi. Ia akhirnya belajar dari seorang tahanan Italia bahwa sekarang ia berada di tahanan sebuah pabrik Karet untuk orang-orang kriminal, bukan tahanan untuk orang-orang Yahudi Italia. Primo dipaksa bekerja sekeras mungkin di pabrik tersebut sampai ia mendapatkan sebuah luka di kakinya, ia kelaparan dan ia menderita di tahanan yang basah dan dingin. Berbulan - bulan hidup di Camp Auschwitz, Primo Levi bertahan segala macam hal. Hingga ketika dia berada di Ka-be (Krankenbau), semacam unit kesehatan dia menemukan satu fakta yang mengejutkan, tentang seleksi, ruang gas, dan crematorium. Ia bertemu seorang teman bernama Pierro Sonnino yang berpura-pura memiliki penyakit lambung dan tinggal di Ka-Be sampai musim dingin tiba. 20 hari kemudian Primo keluar dari Ka-Be dan ditugaskan di blok tahanan baru dengan pemimpin baru, mau tidak mau ia harus menerima dengan sepenuh hati.
“In this discreet and composed manner, without display or anger, massacre moves through the huts of Ka-Be every day, touching here and there.”
Ya, setiap orang yang memili penyakit serius akan dibunuh, dan hal ini terjadi setiap tiga hari sekali. Kerja-kerja-kerja itulah hal yang terus dilakukan Primo levi di camp, hal ini dilakukan meski ia menahan rasa lapar. Ia mendapatkan teman sekamar yang baik bernama Resnyk, dan beberapa orang baik membantu Primo di blok ini.
“But how could one imagine not being hungry? The Lager is hunger: we ourselves are hunger, living hunger.”
Salah satu cara bertahan di camp adalah, memiliki pekerjaan baik. Primo Levi tahu ketika dia mendapat pekerjaan yang baik di camp dia akan diperlakukan lebih baik. Oleh karena itu ketika camp membuka lowongan untuk spesialis di laboratorium kimia, Primo Levi mengikuti tes perekrutaan.
“Although we do not think for more than a few minutes a day, and then in a strangely detached and external manner, we well know that we will end in selections. I know that I am not made of the stuff of those who resist, I am too civilized, I still think too much, I use myself up at work. And now I also know that I can save myself if I become a Specialist, and that I will become a Specialist if I pass a chemistry examination.”
Agustus 1944, sekutu Normandia mendarat dan mencoba membunuh Hitler, disisi lain, Rusia menyerang daerah yang berdekatan dengan Auschwitz, oleh karena itu semua produksi yang ada di Camp dihentikan, Para tahanan yang berada di Camp diharuskan untuk memperbaiki daerah yang diserang dan mengevakuasi alat-alat penting. Akibat serangan itu terkadang tidak ada ada makanan, tidak ada air dan juga penerangan pada malam hari. Mereka dipaksa untuk melihat sebuah kehancuran dengan mata telanjang dengan memperbaiki daerah tersebut. Tidak ada perlindungan, ataupun istirahat total, yang ada hanyalah pekerjaan yang harus cepat diselesaikan.
“broken by exhaustion and parched with thirst, we returned in the long, windy evenings of the Polish summer to find the camp upside down, no water to drink or wash in, nosoup for our empty bellies, no light by which to defend our piece of bread against someone else's hunger, or find our shoes and clothes in themorning in the dark, shrieking hole of the Block”.
Di bulan Oktober, hal yang yang paling ditakuti terjadi, yaitu seleksi. Proses seleksi dilakukan, mereka harus telanjang dan berlari dari Quartermaster ke Sleeping Quarter. Catatan waktu merekalah yang akan menentukan apakah mereka akan selamat atau tidak. Musim dingin datang, Primo Levi merasa bahwa dia mungkin tidak akan bisa bertahan. Hal ini dikarenakan mereka terus melakukan pekerjaan dengan baju tipis di cuaca yang sangat dingin.
“But now it is time to stop, it is all over now. This is the last act: the winter has begun, and with it our last battle. There is no longer any reason to doubt that it will be the last. Any time during the day when we happen to listen to the voice of our bodies, or ask our limbs, the answer is always the same: our strength will not last out”
Hal ini diperparah dengan adanya kabar bahwa perang semakin dekat dan juga kabar liquidated, tentang pembunuhan masal oleh Nazi. Untungnya setelah rumor itu keluar, Primo Levi ditunjuk bekerja laboratorium. Dia mendapat pakaian baru, baju dalam baru dan mendapat cukur setiap satu minggu sekali. Bekerja di Laboratorium membuatnya terhindar dari udara dingin, mendapatkan buku untuk dibaca dan juga sepatu kulit. Selain itu Primo juga bisa melihat wanita, yang berpakaian layaknya seorang wanita.
“Then there are the women. How long is it since I have seen a woman?”
Mendekati natal, crematorium meledak, tidak ada yang tahu siapa yang meledakannya yang jelas para tahanan yang bekerja di krematoriumlah yang dicurigai. Akhirnya para penjaga berhasil menemukan salah seorang tahanan yang terlibat. Tahanan tersebut lalu dijatuhi hukuman gantung. Januari 1945, Rusia sudah semakin mendekat dan Primo Levi yang sedang sakit demam Scarlet di Ka-be mendengar kabar bahwa semua tahanan akan di evakuasi. Sayangnya mereka yang sakit, termasuk Primo Levi akan ditinggalkan. Primo Levi juga mendengar bahwa kemungkinan besar mereka yang sakit akan di eksekusi. 18 Januari, tidak ada satupun tentara jerman, mereka yang sakit seolah ditinggalkan begitu saja. Primo Levi dan lainnya, berjuang mencari makanan, air, dan tempat berlindung dari cuaca yang dingin akibat beberapa kamp terbakar dan Ka-Be tidak cukup untuk menampung orang sebanyak itu.21 Januari, peperangan yang terjadi luar semakin terdengar, Primo Levi meyakinkan semuanya bahwa mereka bisa pulang ke rumah.
“1 woke up the patients who were dozing and when I was sure that they were all listening I told them, first in French and then in my best German, that they must all begin to think of returning home now, and that as far as depended on us, certain things were to be done and others to be avoided”
Sayangnya banyak sekali teman Primo Levi yang tidak bisa bertahan, cuaca dingin, makanan yang seadanya , tidak ada dokter maupun obat memperburuk keadaan. Mereka yang meninggal dibiarkan saja berada di kasur, hal ini dikarenakan sudah tidak adanya tenaga untuk mengangkat tubuh tahanan yang sudah meninggal. 27 Januari , Rusia datang dan Primo Levi berhasil pulang.
1 note
·
View note
Text
Tweeted
Old fashioned Tuna Casserole no soup in this recipe Get the recipe https://t.co/Ad4sX07p60#tunacasserole #momsrecipes #vintagerecipes #nosoup #whatscookinitalianstylecuisine pic.twitter.com/OXD3dP6XpZ
— Whats Cookin (@whatscookinit) April 26, 2020
0 notes
Note
okay, im joining li on the #nosoup side bc I don't think we want all the boys -hobi and oc sitting around a table with broken glass on the floor talking about all the things that happened in the past. also, the glass lowkey symbolizes the pack and how fractured it is will all of the secrets that they're hiding from each other🤷🏻♀️🤷🏻♀️
Yes! We gotta have poetic breaking and stuff! Just like them~
9 notes
·
View notes
Photo
Zesty Green Bean Casserole Recipe will have you rethinking this wonderful casser… Zesty Green Bean Casserole Recipe will have you rethinking this wonderful casserole and it is perfect for the holidays!! #greenbean #casserole #nosoup
0 notes
Text
Tweeted
Just Pinned to What's Cookin Italian Style Cuisine: Cheesy Chicken Pasta Casserole #allhomemadecasserole #nosoup #madefromscratch #chickencasserole #perfectrecipes #onepanmeals https://t.co/xjVWNmQM4Y pic.twitter.com/e0rF1CexOf
— Whats Cookin (@whatscookinit) June 18, 2019
0 notes