Photo
Perubahan iklim poster
6 notes
·
View notes
Text
Perubahan Iklim
Perubahan iklim sudah menjadi kasus global yang harus kita antisipasi bersama. Hal ini dikarenakan perubahan iklim dapat membahayakan kelangsungan hidup bukan hanya hewan dan tumbuhan tetapi juga manusia. Kehilangan tempat tinggal dan kurangnya ketersediaan bahan makanan dapat mengakibatkan penurunan jumlah populasi di Bumi. Oleh karena itu penanganan serius terhadap perubahan iklim harus segera dilakukan.
Berikut adalah 10 Fakta perubahan iklim :
1. Indonesia masuk dalam daftar Guiness World Of Record dengan gelar THE FASTEST FOREST DESTROYER (maksudnya negara kita ini menjadi penghancur hutan tercepat di Dunia). Padahal Indonesia merupakan salah satu dari paru paru dunia loh, setelah Brazil dengan Amazonnya. Diibaratkan manusia kalo paru-parunya rusak, gak sehat, manusia jadi gak bisa nafas dengan baik akibatnya nyesek.
2. Sebagian wilayah Bali diprediksikan akan tenggelam 23 tahun kedepan, sebagai dampak pemanasan global. Permukaan laut diperkirakan naik sekitar 6 meter sehingga wilayah pantai wisata Kuta dan Sanur akan lenyap (wah gawat nih, aset penting Indonesia gak boleh dibiarin tenggelem gitu ajah)
3. Temperatur dua dekade terakhir abad 20an adalah yang terhangat dalam 400 tahun dan mungkin paling hangat dalam beberapa ribu tahun ini merupakan penelitian iklim dari UN Intergovernmental Panel on Climate Change (Pantes aja sekarang panasnya gak nahan ya)
4. Glasier dan salju di pegunungan mulai mencair. Taman Nasional Glasier di Montana sekarang hanya punya 27 glasier padahal tahun 1970 taman ini punya 150 glasier
5. The Incovenience Truth, film dokumenter yang dibuat oleh mantan wakil presiden AS, Al Gore untuk menunjukkan betapa seriusnya dampak perubahan iklim di dunia ini.
6. Masih banyak orang yang tidak percaya kalau Global Warming bener-bener sedang terjadi dan menurut sebagian mereka manusia gak bertanggung jawab buat hal itu. Apakah kamu yang ngerasa biasa-biasa aja?
7. Nih ada yang unik, untuk menghemat energi di internet inspirator bisa beralih dari google ke blackle.com powered by google search juga. Coba deh kalian buka search enginenya di situ nanti bakal keliatan berapa watt energi laptop atau PC kita yang kesimpen sehingga gadget kita hemat energi loh
8. Greenland daratan es terbesar di dunia mencair 52 kubik mil per tahun jauh lebih cepat dari yang diperkirakan. Jika seluruh lapisan es di Greenland berjumlah 2,5 juta kubik kilometer mencair akan terjadi kenaikan permukaan laut sebanyak 7,2 meter
9. Badai hebat, kekeringan, hawa panas, kebakaran dan bencana alam akan menjadi hal yang biasa di banyak negara. Contohnya aja banjir, udara panas yang nusuk kulit, angin topan yang sering terjadi di Amerika
10. Lebih dari satu juta spesies akan mengalami kepunahan akibat lenyapnya habitat alami mereka, perubahan ekosistem dan kadar asam di laut meningkat.
“ Dear Human, you have only one place to live”
2 notes
·
View notes
Text
Ini Cerpen
Saras, nama gadis itu kembali lagi dalam ingatanku. Gadis yang bisa dikatakan jauh dari kata sempurna, dia tidak secantik anak-anak lain dan dia juga bukanlah gadis yang paling pintar dikelasnya. Tapi setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing, begitu juga Saras, dengan segala kekurangannya dia tetap menjadi gadis paling ceria yang kukenal. Temanku yang satu ini juga tidak pernah mengeluh akan apapun yang dilaluinya. Aku mengenal Saras saat aku kelas dua SMA, hari itu kebetulan adalah hari pertama masuk sekolah setelah pembagian jurusan, Aku yang berangkat sekolah sedari pagi untuk mendapatkan kursi yang kuinginkan tiba-tiba dikejutkan dengan suaranya.
“Permisi, apa kursi yang ada disampingmu itu kosong?” katanya sambil menunjuk bangku kosong sebelahku.
Saat itu yang kulihat adalah sosok gadis dengan kulit coklat terbakar matahari, rambut kusut yang diikat sekenanya, dan seragam kebesaran yang sepertinya juga tidak disetrika dengan baik.
“ Oh tentu saja “ kataku sambil mempersilahkannya duduk. Untuk sekedar informasi saja, kursi yang kupilih adalah kursi nomer tiga dari depan, dan deretanku berada paling dekat dengan pintu keluar. Lokasi strategis menurutku.
“ Namaku Saras “ katanya sambil mengulurkan tangannya. Kulihat tangan itu untuk beberapa lama sampai aku akhirnya membalas uluran tanganya.
“ Dayu” kataku singkat.
Begitulah awal perkenalanku dan Saras. Sejak saat itu kami menjadi teman sebangku yang kian dekat dari hari ke hari. Namun bukan masa SMA namanya jika hari-hari yang kami lalui berlangsung tanpa gangguan. Dan gangguan yang paling kami berdua benci adalah Awan. Bukan awan yang ada dilangit, yang berwarna putih seperti domba menggemaskan. Awan yang satu ini adalah laki-laki menyebalkan yang duduk persis didepan kami. Bayangkan saja selesai makan dia selalu membuang bungkus makanannya di loker kami lewat sebuah lubang yang berada di atas meja kami.
“ Awas saja ya, kalau kamu masih buang sampah disini!” kataku ketika melihat tangannya bermain-main dilubang mejaku.
“ Enggak kok” katanya sambil menutup lubang itu dengan kedua tangannya.
Saat itu tiba-tiba Saras memandangku tajam seolah meminta sebuah persetujuan, dan aku tanpa mengetahui apa rencananya menganggukan kepala tanda menyetujui.
Tiba-tiba saja Saras memasukan tangannya kedalam loker kami. Aku berpikir apa yang akan dia lakukan . Tidak butuh berapa lama, tiba-tiba terdengar teriakan dari Awan maupun Saras. Untung saja hari ini, guru yang seharusnya mengajar sedang rapat dikantor, kalau tidak mereka berdua pasti akan kena masalah.
“ Ada apa, apa yang terjadi?” kataku penasaran
“ Tidak ada” kata Awan sambil membalikan tubuhnya kedepan
Akupun lalu memandang Saras tajam, mencoba mengetahui apa yang baru saja terjadi. Dia lalu menjelaskannya dengan gerakan tangan. Jadi dia tadi bermaksud mencubit tangan awan dari bawah lubang di meja. Tapi tanpa Saras ketahui, salah satu jari Awan bermain- main di lubang meja itu. Dan kejadian itu akhirnya terjadi, bukannya mencubit tangan Awan, Saras malah menggenggam satu jari Awan yang sedang bermain-main dengan lincahnya. Hingga membuat kedua berteriak karena terkejut.
Sejak kejadian itu Awan menjadi jarang membuang sampah di loker meja kami, tapi tetap saja, bukan Awan namanya jika dia tidak menyebalkan. Kali ini dengan sengaja dia meletakan tasnya di meja kami. Dan entah mengapa Aku dan Saras sama- sama malas meladeni tingkahnya hari ini, kami membiarkan saja tas itu, seolah benda itu tidak mengganggu. Walaupun benda itu benar-benar membuat meja kami bertambah sempit. Hal ini berlangsung sampai bel pulang sekolah berbunyi.
“ Kenapa kamu membiarkan saja tas itu berada di meja kita?” Tanya penasaran
“ Aku hanya malas saja meladeninya, kalau kamu?” kata Saras
“ Aku sebenarnya ingin membuang tas itu, hanya saja kupikir tas itu tidak salah apa-apa!” kataku, yang mungkin dianggapnya lucu hingga membuatnya tertawa.
Hari-hari selanjutnya, berlangsung begitu cepat. Hingga kusadari ada sesuatu yang berubah dalam diri Saras. Saras yang sekarang selalu menyisir rapi rambutnya, seragam yang digunakannya pun juga terlihat licin hasil setrika. Saras saat lebih terlihat normmaal daripada Saras yang pertama kali kulihat. Dia juga sering melamun akhir-akhir ini, bahkan dia sering tidak mendengarkan hal yang aku bicarakan.
“ Sar, Saras” kataku padanya
“ Hah iya apa” katanya
“ Kamu lagi ngliatin apa sih?” tanyaku sambil ikut melihat satu objek yang menjadi pusat perhatiannya. Awan. Saras ternyata sedang memperhatikan Awan yang sedang berbicara dengan temannya. Posisinya yang membelakangi kami, membuatnya tidak menyadari, bahwa Aku dan Saras sedang memperhatikannya saat ini.
Sudah lama aku mengetahuinya, Saras temanku yang satu ini menaruh perasaan pada Awan, yang walaupun terkadang menyebalkan tapi dia mempunyai daya tarik tersendiri hingga membuat Saras betah menatapnya lama-lama. Kalau kuperhatikan lagi, Awan memiliki wajah cukup menarik, bisa dikatakan dia adalah salah satu yang terbaik di kelas kami untuk urusan wajah. Awan memiliki kulit yang putih, alis yang tebal, dan hidung yang bisa dibilang lumayan mancung. Benar- benar tipe yang banyak disukai oleh para gadis disekolah kami.
“Kamu pernah nggak, Day, suka sama orang?” katanya tiba-tiba
“ Pernah” kataku
“ Hah, sumpah, siapa, kok kamu nggak pernah bilang?” tanyanya
“ Lee MinHo” kataku
Saras yang mendengar ucapanku hanya menggelengkan kepalanya tidak percaya.
“ Aku serius” katanya
“ Aku juga, lihat nih aku bahkan punya fotonya”, kataku sambil memperlihatkan foto pria asia di dompetku.
Saras hanya menghela nafas tanda pasrah, mungkin dia menyadari bahwa bertanya padaku, kadang tidak ada gunanya.
“ Oh ya, kamu tadi mau bilang apa?” Tanya Saras
“ Oh aku mau pindah sekolah” kataku dengan nada santai
“ Apa?” tiba-tiba terdengar suara bass yang tentu saja bukan suara Saras. Itu adalah suara Awan yang sepertinya telah kembali ke tempat duduknya dan kini tengah menatapku.
“ Aku mau pindah sekolah” kataku lagi
“ Kenapa?” bukan Saras yang bertanya, entah kenapa Awan terlihat tertarik dengan rencana kepindahanku ini.
“ Oh, Ayahku dipindah tugaskan ke Surabaya, jadi Ayah dan Ibuku berpikir untuk melanjutkan sekolahku disana”
“ Kapan kamu pindah?” kali ini Saras yang bertanya.
“ Aku pikir setelah kenaikan kelas, sekitar 2 bulan lagi” kataku santai
“ hah” terdengar hembusan nafas dari Awan yang memang sedari tadi mendengarkan perkataanku.
“ Masih dua bulan lagi kok, dua bulan itu lama, santai saja” kataku.
Dan dua bulan yang kukira lama itu berlangsung dengan begitu cepat. Di waktu dua bulan terakhirku itu, Awan tiba-tiba berubah, dia tidak semenyebalkan sebelumnya. Tiba-tiba saja dia sering membantuku, seperti saat jam pelajaran bahasa Indonesia, dimana saat itu Guruku bertanya tentang judul novel yang kurangkum. Suaraku yang kurang keras, membuat guruku yang yang memang sudah tua tidak bisa mendengar dengan baik jawabanku, dan Awanlah yang tiba- tiba berteriak mengatakan judul novel yang kurangkum. Aku pikir dia ingin memberikan kesan yang baik di akhir masa belajarku disekolah ini.
Selain itu, aku pikir Awan juga mulai menyukai Saras. Hal ini aku ketahui ketika diam-diam kulihat Awan terus memandang Saras ketika Saras tengah berbicara dengan salah satu teman kami. Oleh karena itulah sebagai kado terakhirku aku menuliskan semacam surat cinta untuk Awan, dimana disitu aku menulis nama Saras sebagai pengirimnya.
Enam tahun setelahnya, Aku masih tetap berhubungan baik dengan Saras. Kadang kami saling bertukar pesan lewat Email untuk mengabarkan kabar masing-masing. Saras yang sekarang sedang menjalani hari-harinya sebagai calon ibu yang tengah menantikan datangnya buah hati. Ya, Saras sudah menikah setahun yang lalu. Sayangnya bukan dengan Awan, aku pikir surat cinta yang menjadi hadiah terakhirku untuknya tidak membuahkan hasil dengan baik. Dia akhirnya menikah dengan salah seorang senior yang dia temui di kampus. Sedangkan aku, mungkin aku akan menikah dengan pekerjaanku saja. Aku di usia 24 tahun, adalah seorang reporter berita di salah satu. Jadwal yang begitu padatnya bahkan kadang membuatku lupa makan dan lupa tidur. Bahkan saat ini aku sedang berada di Bandara menunggu pesawat yang akan membawaku ke Medan untuk sebuah acara yang harus kuliput. Menunggu di sebuah coffee shop sambil membaca berita di Koran. Tiba- Tiba ada sebuah suara yang memanggil namaku.
“ Dayu, kamu Dayu kan?” kata suara itu.
Kulihat orang yang sedang memanggil namaku. Laki-laki ini menggunakan seragam pilot. Bertubuh tegap. Memiliki alis yang tebal, kulit yang putih, dan hidung yang cukup mancung. Ya, aku tahu siapa dia ketika aku melihatnya. Dia adalah Awan. Laki-laki menyebalkan yang dulu selalu menggaguku dan Saras.
“Awan” kataku padanya
Awan lalu bergabung denganku, membicarakan hal-hal yang terjadi dimasa lalu. Tentang bagaimana kelakuannya dan bagaimana tingkahku saat itu. Aku serasa diajak kembali ke masa lalu ketika Aku berbicara dengan Awan. Hingga akhirnya aku menanyakan hal yang membuatku penasaran selama ini.
“ Aku pikir kamu dulu bakalan pacaran sama Saras?” kataku
“ Hah, nggak lah, nggak mungkin” katanya sambil menyesap kopi yang baru dipesannya
“ Tapi bukankah dulu Saras pernah ngirim surat cinta ke kamu, iyakan?” kataku
“Hahaha” tawanya meledak disela pembicaraan kami itu
“ Kok ketawa?”
“ Kamu lucu tau, Aku udah tau kalau surat itu kamukan yang kirim” Tanya
“ Kok bisa?” kataku, aku berpikir bagaimana dia bisa mengetahui bahwa surat itu aku yang menulisnya
“ Tulisan kamu itu khas banget Day” katanya sambil tersenyum kearahku.
Ah, saat ini aku ingat. Jika Saras sangat menyukai memandang punggung Awan. Aku adalah orang yang menyukai dirinya saat dia tersenyum manis padaku seperti saat ini.
THE END
4 notes
·
View notes
Text
Ceritanya Jalan- Jalan
Jalan- jalan apa yang paling asik???? Jalan- jalan gratis lah pastinya, Hahaha, Apalagi kalau rame- rame, Ya tambah asik
Buat kalian yang low budget tapi masih pengen jalan-jalan, Surabaya Heritage Track bisa menjadi pilihan yang yang tepat. Bertempat di House of Sampoerna, Surabaya Heritage Track menawarkan jalan- jalan gratis ke beberapa tempat di Surabaya dengan ditemani pemandu wisata yang akan menjelaskan tentang sejarah tempat yang dikunjungi.
Nah, kebetulan libur Nyepi kemarin, kami ( Aku, Lara, Ridya, Fitary, Luna, Lidya, Mitul dan Mas Avis) berkesempatan mengikuti Surabaya Heritage Track. Yeeee
Berangkat dengan Uber dari Rumah Lara, kami berkumpul di House Of Sampoerna untuk memesan tiket. Tiket Surabaya Heritage Track ( seterusnya akan disingkat SHT) ini sebenarnya bisa dipesan melalui telepon, namun karena tiket via telepon pada hari itu sudah penuh, kami terpaksa harus antri untuk reservasi. Sayangnya reservasi untuk tur jam 9 hanya bisa dipesan maksimal 5 orang, jadi kami sepakat memesan tur untuk jam 1.
Karena kami masih punya waktu sekitar 4 jam, kamipun memutuskan jalan- jalan dulu ke Tugu Pahlawan.
Tugu Pahlawan Surabaya
Disini kami lebih banyak menghabiskan waktu untuk berfoto, apalagi waktu masih sekitar pukul 9 pagi, jadi masih belum terlalu panas. Berikut ini adalah beberapa foto yang diambil di Tugu Pahlawan :
ATAOE
PEACE MAN
Ijinkan aku menggapaimu
Yang unik dari tugu pahlawan adalah, karena bagian bawahnya seperti seluncuran, banyak sekali anak-anak yang bermain disitu. Dan kebetulan Lidyapun tidak mau kalah dengan mereka.
youtube
Setelah itu kami mengunjungi Museum Sepuluh Nopember yang berada di belakang Tugu Pahlawan. Untuk masuk ke museum ini cukup tunjukan kartu pelajar atau kartu mahasiswa, maka kamu akan boleh masuk museum ini secara gratis, namun bagi yang tidak membawa dikenakan tiket masuk sebesar 5000 rupiah.
Di Museum ini terdapat diorama- diorama yang berkaitan dengan peristiwa 10 Nopember, selain itu juga ada peralatan perang, perban, kamera, uang jaman dahulu, bahkan ada ruang audio visual yang akan memutar film dokumenter peristiwa 10 Nopember. Berikut adalah beberapa fotonya :
Depan Museum Sepuluh Nopember
Setiap barang yang dipajang selalu dilapisi kaca dan cahaya lampu
Salah satu diorama yang menurutku lucu. Merdeka
Maju Tak Gentar
Ratu Buaya Putih, wkwkwk
Kebetulan, berkunjung ke Museum ini, mengingatkanku pada cerita Guru Olahraga SDku. Beliau pernah mengatakan, bahwa rahasia Arek- arek Surabaya bisa menang melawan melawan sekutu adalah tletong sapi (kotoran sapi). Jadi sebelum berperang, arek-arek Surabaya terlebih dulu mencelupkan ujung bambu runcing ke kotoran sapi tersebut. Dan ketika ada pasukan sekutu yang terluka akibat bambu runcing tersebut mereka akan gila, karena kotoran sapi tersebut akan bercampur dengan darah dan merusak otak mereka. Wkwkwk.
Setalah melihat isi museum ini, kami makan sebentar di kantin yang letaknya tidak jauh dari dari Museum. Dengan harga yang murah meriah, rasa lapar yang kami pendampun berhasil dituntaskan.
Selanjutnya kami memutuskan untuk kembali ke House of Sampurna untuk SHT. Tapi aku tidak akan menuliskan perjalanan SHT, karena kupikir ini sudah terlalu panjang. Untuk cerita yang lebih jauh silahkan baca di postingan teman-teman saya wkwkwk.
Sekedar informasi saja, untuk jalan-jalan ini aku hanya menghabiskan uang sekitar 26 ribu, murah bukan. Ini sudah termasuk PP naik uber, Makan dan Minum. Hehehe
Selain murah, kita juga juga untuk diajak lebih mengenal seperti apa Surabaya dulu,perjuangan setelah kemerdekaan, dan juga peninggalannya. Jadi kita lebih bisa merasakan bagaimana perjuangan pendahulu kita dalam mempertahankan kemerdekaan. Kebebasan yang kita peroleh saat ini adalah hasil perjuangan mereka. Jadi JASMERAH. MERDEKA!!!!
5 notes
·
View notes
Text
If This Is A Man
Pengarang : Primo Levi Judul Asli : Se questo è un uomo Penerjemah : Stuart Woolf Asal : Italia Bahasa : Italia Genre : Memoir Penerbit : De Silva (Italia) Einaudi (Italia) The Orion Press (Inggris) Publikasi : 1947 1959 (Inggris)
“On the morning of the 21st we learned that on the following day the Jews would be leaving. All the Jews, without exception. Even the children,even the old, even the ill. Our destination?No One Know”
Bertahan dalam keputus-asaan. Buku ini menceritakan tentang kehidupan Primo Levi, seorang Yahudi Itali yang ditahan di Camp Yahudi pada Perang Dunia ke dua. 13 Desember 1943, di usianya yang ke 24 ia ditangkap dan berhasil melarikan diri ke arah pegunungan. Kemudian ia menjadi salah satu anggota pergerakan Italia yang bernama Justice and Liberty yang bersembunyi digunung-gunung. Namun karena kurangnya pengetahuan tentang senjata,, uang dan juga orang- orang yang yang memiliki keahlian karena diantara para anggotanya kebanyakan adalah orang-orang buangan yang sedang mencari bala bantuan. Sebulan kemudian Primo Levi berhasil ditangkap oleh Fascist Militia. Saat di interogasi ia mengakui bahwa ia seorang Yahudi Italia, ia ditahan di Fossoli dengan sekelompok orang yang tidak setuju adanya Fasis Republik Italia yang baru, diantaranya tahanan perang Amerika dan Inggris. Akhir Januari 1944 sebanyak 150 tawanan Yahudi Italia mendekam di tahanan bersama Primo, namun seminggu kemudian menjadi 600 orang tawanan, banyak dari mereka mengaku ditangkap oleh para Fasist dan Nazi.Bertahan di Camp bersama ribuan orang Yahudi, sampai 20 Febuari Pasukan SS (Schutzstaffel) Jerman datang. Primo mendapat kabar bahwa mereka semua akan dipindahkan. Namun tidak ada satupun orang yang tahu kemana mereka akan dipindahkan. “Only a minority of ingenuous and deluded souls continued to hope; we others had often spoken withthe Polish and Croat refugees and we knew what departure meant.” Bisa saja arti kata dipindahkan disini berarti dibinasakan. Setiap pagi seseorang akan hilang di tahanan dan untuk konsekuensinya 10 orang akan ditembak mati. Dengan segera Primo dan para tahanan lainnya mengerti apa arti dari kata di pindahkan, kata binasa itu adalah untuk dibunuh bukan dipindahlan ke tempat lain. “Everyone felt this : not one of the guards, neither Italian nor German, had the courage to come and see what men do when they know they have to die.” Hari berikutnya para tahanan berangkat dengan kereta api di pagi buta dengan penuh sesak seperti layaknya binatang, perjalanan berlangsung begitu panjang. Mereka akhirnya tahu kemana mereka akan pergi. Auschwitz. “We climb down, they make us enter an enormous empty room that is poorly heated. We have a terrible thirst. The weak gurgle of the water in the radiators makes us ferocious; we have had nothing to drink for four days” Keadaan di Auschwitz tidaklah lebih baik, kekurangan air, kekurangan makanan, dan ditambah lagi mereka harus bekerja membuat keadaan semakin parah. Ditempat ini bahkan rotipun bisa menjadi uang, mereka menukarkan roti mereka untuk mendapatkan roti yang lebih besar, karena seberapa banyakpun mereka makan rasanya akan selalu kurang. Terkadang para penjaga German pun diperlakukan seenaknya, misalnya meminta uang para tahanannya, jam tangan ataupun barang berharga lainnya meskipun ia tahu bahwa mereka tidak akan pernah dibutuhkan lagi. “I must confess it: after only one week of prison,the instinct for cleanliness disappeared in me.” Kamar mandi yang digunakan pun jauh dari kata higienis ,airnya terasa hangat dan manis namun berbau seperti rawa yang menjijikkan, dan juga karena merasa mandi tidak ada gunanya, Primo Levi lebih banyak menggunakan waktunya untuk berpikir dan bersyukur tentang hidupnya saat ini daripada mandi. Ia akhirnya belajar dari seorang tahanan Italia bahwa sekarang ia berada di tahanan sebuah pabrik Karet untuk orang-orang kriminal, bukan tahanan untuk orang-orang Yahudi Italia. Primo dipaksa bekerja sekeras mungkin di pabrik tersebut sampai ia mendapatkan sebuah luka di kakinya, ia kelaparan dan ia menderita di tahanan yang basah dan dingin. Berbulan - bulan hidup di Camp Auschwitz, Primo Levi bertahan segala macam hal. Hingga ketika dia berada di Ka-be (Krankenbau), semacam unit kesehatan dia menemukan satu fakta yang mengejutkan, tentang seleksi, ruang gas, dan crematorium. Ia bertemu seorang teman bernama Pierro Sonnino yang berpura-pura memiliki penyakit lambung dan tinggal di Ka-Be sampai musim dingin tiba. 20 hari kemudian Primo keluar dari Ka-Be dan ditugaskan di blok tahanan baru dengan pemimpin baru, mau tidak mau ia harus menerima dengan sepenuh hati. “In this discreet and composed manner, without display or anger, massacre moves through the huts of Ka-Be every day, touching here and there.” Ya, setiap orang yang memili penyakit serius akan dibunuh, dan hal ini terjadi setiap tiga hari sekali. Kerja-kerja-kerja itulah hal yang terus dilakukan Primo levi di camp, hal ini dilakukan meski ia menahan rasa lapar. Ia mendapatkan teman sekamar yang baik bernama Resnyk, dan beberapa orang baik membantu Primo di blok ini. “But how could one imagine not being hungry? The Lager is hunger: we ourselves are hunger, living hunger.” Salah satu cara bertahan di camp adalah, memiliki pekerjaan baik. Primo Levi tahu ketika dia mendapat pekerjaan yang baik di camp dia akan diperlakukan lebih baik. Oleh karena itu ketika camp membuka lowongan untuk spesialis di laboratorium kimia, Primo Levi mengikuti tes perekrutaan. “Although we do not think for more than a few minutes a day, and then in a strangely detached and external manner, we well know that we will end in selections. I know that I am not made of the stuff of those who resist, I am too civilized, I still think too much, I use myself up at work. And now I also know that I can save myself if I become a Specialist, and that I will become a Specialist if I pass a chemistry examination.” Agustus 1944, sekutu Normandia mendarat dan mencoba membunuh Hitler, disisi lain, Rusia menyerang daerah yang berdekatan dengan Auschwitz, oleh karena itu semua produksi yang ada di Camp dihentikan, Para tahanan yang berada di Camp diharuskan untuk memperbaiki daerah yang diserang dan mengevakuasi alat-alat penting. Akibat serangan itu terkadang tidak ada ada makanan, tidak ada air dan juga penerangan pada malam hari. Mereka dipaksa untuk melihat sebuah kehancuran dengan mata telanjang dengan memperbaiki daerah tersebut. Tidak ada perlindungan, ataupun istirahat total, yang ada hanyalah pekerjaan yang harus cepat diselesaikan. “broken by exhaustion and parched with thirst, we returned in the long, windy evenings of the Polish summer to find the camp upside down, no water to drink or wash in, nosoup for our empty bellies, no light by which to defend our piece of bread against someone else’s hunger, or find our shoes and clothes in themorning in the dark, shrieking hole of the Block”. Di bulan Oktober, hal yang yang paling ditakuti terjadi, yaitu seleksi. Proses seleksi dilakukan, mereka harus telanjang dan berlari dari Quartermaster ke Sleeping Quarter. Catatan waktu merekalah yang akan menentukan apakah mereka akan selamat atau tidak. Musim dingin datang, Primo Levi merasa bahwa dia mungkin tidak akan bisa bertahan. Hal ini dikarenakan mereka terus melakukan pekerjaan dengan baju tipis di cuaca yang sangat dingin. “But now it is time to stop, it is all over now. This is the last act: the winter has begun, and with it our last battle. There is no longer any reason to doubt that it will be the last. Any time during the day when we happen to listen to the voice of our bodies, or ask our limbs, the answer is always the same: our strength will not last out” Hal ini diperparah dengan adanya kabar bahwa perang semakin dekat dan juga kabar liquidated, tentang pembunuhan masal oleh Nazi. Untungnya setelah rumor itu keluar, Primo Levi ditunjuk bekerja laboratorium. Dia mendapat pakaian baru, baju dalam baru dan mendapat cukur setiap satu minggu sekali. Bekerja di Laboratorium membuatnya terhindar dari udara dingin, mendapatkan buku untuk dibaca dan juga sepatu kulit. Selain itu Primo juga bisa melihat wanita, yang berpakaian layaknya seorang wanita. “Then there are the women. How long is it since I have seen a woman?” Mendekati natal, crematorium meledak, tidak ada yang tahu siapa yang meledakannya yang jelas para tahanan yang bekerja di krematoriumlah yang dicurigai. Akhirnya para penjaga berhasil menemukan salah seorang tahanan yang terlibat. Tahanan tersebut lalu dijatuhi hukuman gantung. Januari 1945, Rusia sudah semakin mendekat dan Primo Levi yang sedang sakit demam Scarlet di Ka-be mendengar kabar bahwa semua tahanan akan di evakuasi. Sayangnya mereka yang sakit, termasuk Primo Levi akan ditinggalkan. Primo Levi juga mendengar bahwa kemungkinan besar mereka yang sakit akan di eksekusi. 18 Januari, tidak ada satupun tentara jerman, mereka yang sakit seolah ditinggalkan begitu saja. Primo Levi dan lainnya, berjuang mencari makanan, air, dan tempat berlindung dari cuaca yang dingin akibat beberapa kamp terbakar dan Ka-Be tidak cukup untuk menampung orang sebanyak itu.21 Januari, peperangan yang terjadi luar semakin terdengar, Primo Levi meyakinkan semuanya bahwa mereka bisa pulang ke rumah. “1 woke up the patients who were dozing and when I was sure that they were all listening I told them, first in French and then in my best German, that they must all begin to think of returning home now, and that as far as depended on us, certain things were to be done and others to be avoided” Sayangnya banyak sekali teman Primo Levi yang tidak bisa bertahan, cuaca dingin, makanan yang seadanya , tidak ada dokter maupun obat memperburuk keadaan. Mereka yang meninggal dibiarkan saja berada di kasur, hal ini dikarenakan sudah tidak adanya tenaga untuk mengangkat tubuh tahanan yang sudah meninggal. 27 Januari , Rusia datang dan Primo Levi berhasil pulang.
1 note
·
View note
Text
GO GO POWER RANGERS lol
me: ugh they’re making another power rangers
*one of the power rangers is a lesbian*
me: gO GO POWER RANGERS
5K notes
·
View notes
Text
Secoret Kisahku
Aku diberi nama oleh kedua orang tuaku Novi Wahyu Anggraeni. Lahir pada hari minggu di bulan November. Cerita yang kudengar dari ibukku, aku lahir dengan kaki keluar lebih dulu alias sungsang, bahkan saat itu ketika satu kakiku sudah keluar menyapa dunia, dokter yang seharusnya menangani proses persalinan ibuku masih berada di gereja. Untunglah beberapa saat kemudian dokter itu datang. Dan lahirlah aku ke dunia ini. Ketika pertama kali melihatku, ibuku sempat khawatir kalau aku akan kesulitan berjalan karena kakiku yang keluar lebih dulu terlihat membiru. Tapi untunglah ketika aku berusia tujuh belas bulan aku sudah bisa berjalan.
Satu hal yang selalu membuatku bersyukur adalah aku masih tetap hidup hari ini, masih bisa melihat birunya langit, masih bisa merasakan teriknya matahari dan juga masih bisa melihat oppa- oppa di drama korea. Jadi waktu itu ketika aku berusia sekitar 4 tahun, aku yang memang bandel, merengek pada kakekku untuk melihat teletubies di tv, tapi kakekku menolak menghidupkan tv dengan alas an menunggu kakakku pulang sekolah terlebih dahulu. Ketika kakekku masuk ke kamar, aku bermain dengan colokan kabel listrik, kucabut-kutancapkan-kucabut- kutancapkan begitu seterusnya. Hingga akhirnya aku tersengat listrik dari kabel yang kumainkan tadi. Rasanya seperti ada the flash yang berlari cepat mengelilingi tubuhku, saking cepatnya yang terlihat hanyalah warna putih. Untunglah setelah itu kakekku keluar dari kamar dan menyelamatkanku, kalau tidak, pasti sekarang aku sudah almarhum. Kakekku adalah penyelamatku dalam peristiwa ini.
Aku dan kakekku sangat dekat. Hal ini karena kakekku adalah sosok yang penyayang, lembut dan terlihat keren dimataku. Hal yang paling keren yang pernah dilakukan kakekku adalah membelikanku sepatu tanpa menawar harganya. Kejadian itu terjadi ketika aku kelas dua SD, pulang sekolah, kakekku mengajakku ke pasar terdekat, disana kakekku membelikannku sepasang sepatu berwarna hitam. Kakekku yang hanya menayakan harga dan langsung membayar sepatuku, terlihat begitu keren dimataku. Karena ibuku selalu menawar habis-habisan untuk semua barang yang dibelinya. Sayangnya sekitar 2 tahun kemudian, ketika aku kelas 4 SD, kakekku meninggal dunia. Beliau meninggalkan seorang istri, seorang anak, dan tiga orang cucu yang sangat mengaguminya. Aku harap kakekku ditempatkan ditempat terbaik disisinya. Karena kakekku adalah salah satu dari sekian banyak orang yang merupakan pahlawanku.
8 notes
·
View notes
Photo
129 notes
·
View notes
Text
AnnoYing -plot
Namaku adalah Anno. Aku masih berusia 20 tahun. Usia 20 tahun bagiku adalah usia dimana aku benar- benar ingin menjadi diriku sendiri.. Karena itulah aku mulai melakukan hal-hal yang bisa membuatku terlihat berbeda dari orang lain. Aku suka menggonta-ganti warna rambutku, dari warna rambutku yang hitam, kuganti dengan warna lain seperti merah, kuning, hijau, ungu bahkan abu-abu. Aku melakukannya sudah hampir setahun belakangan ini, semenjak aku lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas.
Saat ini aku sedang duduk santai di sebuah Kafe langgananku, sambil menunggu Ying, pacarku. Hingga akhirnya sepuluh menit kemudian dia datang dan langsung duduk dihadapanku.
“ Maaf ya telat, udah pesen makanan belum” Tanya Ying.
Aku menjawab pertanyaannya dengan sebuah gelengan singkat. Dia lalu memanggil pelayan, dan kamipun mulai makan, ketika makanan yang kami pesan datang. Tidak ada percakapan yang berarti antara kami, dia hanya menanyakan beberapa pertanyaan basa-basi, seperti bagaimana kabarku, atau aku sudah menunggu berapa lama.
Hingga saat kami sudah menyelesaikan makanan kami dia berkata,
“ rambut kamu dicat hitam lagi dong”
“ kenapa memangnya?” kataku
“ jadi gini, Emak aku minggu depan mau kesini, dan Emak ingin makan bareng kamu” kata Ying
“ emm,,,gimana ya, aku pikirin dulu deh”
Beberapa hari kemudian, kulihat seorang wanita yang sedang menatap kearahku. Wanita itu memiliki rambut merah yang menyala. Ya, itu adalah pantulan diriku dicermin. Saat ini aku sedang berpikir, apa aku harus mengecat hitam rambutku atau membiarkannya tetap berwarna merah. Aku tahu bahwa mungkin, menurut orang lain, mengembalikan warna rambut menjadi hitam adalah hal yang mudah untuk dilakukan. Dan aku bisa saja melakukannya, tapi aku juga berpikir, apa kedepannya aku harus kembali mengubah warna rambutku setiap kali Emaknya datang.
Akhirnya hari minggu datang juga, Ying menjemputku dengan mobilnya. Dari raut wajahnya aku tahu dia terkejut, karena aku tidak mengubah warna rambutku. Bagiku ini bukan soal mengubah warna rambut, tapi ini tentang kepribadianku, aku ingin Emaknya melihatku apa adanya diriku. Aku hanya ingin jujur pada beliau.
Kami sampai di sebuah restaurant, Emak Ying menunggu kami di meja yang sudah dipesannya. Dan beliau menatapku dengan pandangan tidak suka. Aku tahu, warna rambutku membuatku terlihat seperti cewek tidak benar. Tapi aku tetap tersenyum dan mencium tangan Emak Ying. Selama acara makan, entah kenapa Emak Ying mengacuhkanku. Aku seolah tak terlihat dihadapannya. Sesekali aku melemparkan senyum canggung pada Emak Ying.
Seusai acara makan, Ying mengantarku pulang terlebih dahulu dengan mobilnya. Di mobil yang tengah mengantarkanku tersebut, tidak terdengar satupun percakapan diantara kami, kami seolah tengah sibuk dengan pikiran masing-masing.
Ketika kami sampai di depan kostku, dia mulai berbicara,
“ kenapa kamu nggak cat ulang warna rambut kamu itu?”
“ haah, memangnya kenapa?”
“ kamu sadar nggak sih, Emak aku tadi jelas- jelas nggak suka sama kamu, and that’s because your fucking hair” Ying berkata dengan suara yang lebih tinggi
Aku diam
“ Say something” Ying tambah marah padaku
“ Kita putus aja ya” kataku lirih
“ What?”
“ I don’t want to be somebody else just too impress you mother, aku ingin Emak kamu melihat aku apa adanya, menerima aku yang seperti ini, tapi ya kayaknya Emak kamu nggak bisa menerima aku yang seperti ini” kataku
Ying hanya memandangku tajam
“ Aku mungkin bisa aja ngecat rambut aku sekarang. Tapi itu artinya aku udah bohong sama Emak kamu. Dan aku tahu, aku nggak bisa bohong untuk selamanya. Aku harap kamu paham Ying “
Aku lalu membuka pintu mobil Ying,
“ Selamat tinggal Ying” sambil kututup pintu mobilnya, dan aku segera berlari masuk ke kamar kostku.
Di kamar kost, aku terus meyakinkan diriku, bahwa keputusan yang aku ambil, adalah keputusan yang benar. Karena bagaimanapun juga, aku ingin orang lain menerimaku sebagai diriku sendiri bukan menerimaku sebagai orang lain. Dan untuk keputusanku putus dengan Ying, aku hanya tidak ingin memiliki sebuah hubungan yang ditentang Emaknya, karena aku tahu keberhasilan sebuah hubungan dikarenakan restu dari orang tua. (KSW)
12 notes
·
View notes
Quote
A positive man makes an airplane, while a negative man makes a parachute
김종민
8 notes
·
View notes
Text
Sebut Saja Anonim
Aku memberinya nama Anonim. Tapi kamu bisa memanggilnya Anno, Anni atau apapun nama yang kamu mau. Berumur 20 tahun. Dia adalah gadis yang baik. Walaupun gaya yang ditampilkannya, bisa dibilang cukup nyentrik. Dia bisa mengubah warna rambutnya semudah dia membalikan telapak tangan. Kadang warnanya coklat, kadang hitam, kadang pula dia dengan warna yang susah didefinisikan.Dia merupakan pribadi yang ekspresif, selalu mengutarakan apapun yang ada di pikirannya. Entah melalui mulutnya atau dengan hal lainnya.
11 notes
·
View notes
Quote
If you go outside the wall an inch, I will move the wall an inch. If you go outside a foot, I'll move it ten feet
from the last movie I saw
2 notes
·
View notes
Text
THE PRESTIGE, Rivalry That Turned Tragedy
Introduksi
The Prestige merupakan film thriller misteri keluaran tahun 2006 yang disutradarai oleh Christopher Nolan. Film ini diangkat dari novel tahun 1995 yang berjudul sama karangan Christopher Priest. Film ini dibintangi oleh Hugh Jackman, Christian Bale, Scarlet Johansson dan Michael Caine.
Sinopsis
Sulap memiliki tiga tahap. Yang pertama, The Pledge : pesulap menunjukkan suatu benda yang kelihatannya biasa-biasa saja, dan menyuruh penonton untuk memastikan bahwa benda itu tidak menyimpan trik. Tahap kedua, The Turn : pesulap menghilangkan sesuatu dengan benda yang biasa-biasa itu. Namun dua tahap ini belum cukup, sesuatu yang hilang tersebut harus dimunculkan kembali. Lalu The Prestige, ketika benda yang hilang tersebut muncul dan membuat para penonton bertepuk tangan sambil bertanya-tanya bagaimana hal itu bisa terjadi
Menceritakan tentang rivalitas dua pesulap The Great Danton / Robert Angier (Hugh Jackman) dan The Professor / Alfred Borden (Christian Bale). Angrier dan Borden sebenarnya merupakan dua sahabat dekat yang bekerja bersama, namun hal ini berubah ketika istri Angrier, Julia tewas dalam pertunjukan sulap, dan Angrier menduga bahwa Borden yang telah membuat istrinya tewas. Angier dan Borden lalu mulai berkarir solo. Angier dibantu oleh seorang insinyur John Cutter (Michael Caine) dan asistennya Olivia Wenscombe (Scarlett Johansson), sedangkan Borden dibantu oleh asistennya yang misterius Mr. Fallon. Dari sinilah rivalitas bermula, Angier yang dendam kepada Borden menggagalkan pertunjukan yang Borden gelar. Borden pun tak tinggal diam, dia melakukan hal yang sama kepada Angier. Mereka lalu berlomba untuk menciptakan trik- trik sulap untuk saling mengalahkan satu sama lain. Rivalitas keduanya akhirnya berakhir dengan tragedi menyedihkan.
Review.
The Prestige merupakan salah satu film yang menyuguhkan alur cerita yang tidak terduga dan sinematografi yang luar biasa. Hal yang akan selau diingat dalam film ini adalah alurnya yang maju mundur, yang diceritakan dengan sangat baik sehingga tidak menimbulkan kebingungan, Dalam film ini kita juga dibuat menyadari bahwa “ There’s no magic,” semua yang ditampilkan hanyalah tipuan-tipuan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal terbaik dari film ini adalah endingnya yang tidak terduga, dimana hal itu terjadi di lima menit terakhir, ketika Borden yang akan dijatuhi hukuman mati karena menjadi tersangka dalam kasus tewasnya Angrier, diberi satu kalimat terakhir, dan dia mengatakan “ Abracadabra” .
Rating :
8.5/10
Source : https://www.google.co.id/search?q=the+prestige&espv=2&biw=1364&bih=653&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj-5vDQ9ZvSAhUDNJQKHTHiCvcQ_AUIBigB#tbm=isch&q=the+prestige+poster&imgrc=qtQ0zxpZFjiTeM:
https://en.wikipedia.org/wiki/The_Prestige_(film)
5 notes
·
View notes