#ngotak
Explore tagged Tumblr posts
Text
staff are just simply lucky i've no way of physically accessing their locations because the only time i've ever been this enraged was when i realised our govt made every private details from our census publicly accessible through google. i wish to be violent with me own two hands and this isn't even a joke.
#jelema garagoblog anjing gak ngotak aslina#''teu nanaon aya moderator ^_^'' moderator sia eweuh guna precedent loba jang disfungsi maraneh goblog#memek.
1 note
·
View note
Text
Lihat timeline x banyak carat yang war ticket konser seventeen bulan februari tahun depan. Ada yang dapet, sampai ada yang ikut jastip juga.
Nah, yang ngga habis pikir adalah ticket yang di jual calo. Ticket paling mahal kan sekitar 6 juta, dijual bisa sampai 20-40 juta. Speechless, mau haji lu? Bjirr ngga ngotak. Lebih ngga ngotaknya lagi malah soldout. Busetttt tu orang sekaya apaan bjir, kerjaannya apaan?
Aku? Keuanganku belum stabil untuk menyisihkan uang buat konser hahahaha. Jadi mimpi untuk ikutan konser tahun depan harus kuurungkan terlebih dahulu. Siapa tahu, aku bisa nonton konser berikutnya yang ngga tahu kapan adanya.
Yaudahlah ya, aku bisa menikmati lagu-lagu seventeen melalui platform mana saja. Masih bisa lihat fancam di sosial media. Jangan sampai memaksakan ketidakmampuan hari ini untuk sesuatu yang mampunya mungkin suatu saat nanti.
Have fun yang bisa nonton Sebong 🫶🏻
- 17 November 2024
8 notes
·
View notes
Text
FREEDOM - Chapter 2: Virtual dan Ideal (2)
Eichi: …Dalam beberapa jam, kota menjadi porak poranda dan dunia akan menemui kehancurannya. Medetashi medetashi*(1)~
Makoto: Ini mah sama sekali nggak hepi…! Uwaa, padahal harusnya nggak seperti ini loh~!?
Mao: Aku juga, gedung tinggi balai kota yang aku bangun sedikit demi sedikit juga aku tinggal sebentar aja udah jadi kayak lahan lama tak terawat lagi.
Hokuto: Kasihan banget kalian.
Mao: Nggak nggak, ini semua kan salahmu ama Subaru!? Malah bikin menara gak ngotak besarnya.
Subaru: Eh, kok jadi salahku?
Karena budgetnya ada banyak, aku cuma membangun dan menumpuk “Menara” yang di daftar bangunan harganya paling mahal.
Yang salah bukannya Hokke yang terbakar mental bersaingnya dan malah membangun menara lebih tinggi dari aku ‘kan?
Hokuto: Nggak, ini salahnya Akehoshi. Gara-gara menara yang kau buat, kotaku jadi nggak dapet paparan cahaya matahari yang cukup nih.
Buat nyindir*(2)kelakuanmu aku juga ikutan bangun menara, tapi nggak disangka malah dua-duanya roboh.
Eichi: Bener-bener mirip kayak yang ada di film kaijuu*(3) ya sosok kalian yang teriak nangis heboh meminta pertolongan.
Karena ini masih uji coba, aku berpikir akan mengakhirinya secara paksa dengan menjatuhkan meteor gitu. Nggak disangka malah hancur dengan sendirinya. Ke depannya bakal sulit nih.
Yang penting, kalian pasti sudah sadar sendiri, refleksi benahi diri kalian dan berusaha lebih keras untuk pembangunan kotanya.
Subaru: Ya, aku akan berusaha. Sally~, punya ide apa gitu nggak?
Mao: Tiba-tiba apaan nih?
Subaru: Ketua OSIS ‘kan? Kayaknya ahli deh soal ginian♪
Mao: “Mantan” ya. Subaru sendiri mikir ketua OSIS itu apaan sih?
Kayak ginian mah pekerjaan walikota atau pejabat gitu ‘kan. Atau karena ini game pembuatan kota, ya tanya ke orang yang jago main game gitu kek. Tenshouin-senpai juga udah bilang diantara kita Trickstar mah Makoto yang paling jago sih ya.
Hokuto: Hum, aku mengandalkanmu, Yuuki.
Makoto: Ahaha, seneng banget sih, tapi rasanya kayak ada tekanan jadinya.
Mao: Nggak perlu memaksakan diri dan menanggungnya sendirian ya? Kita juga nggak ada niat buat melempar semua bebannya ke dirimu seorang.
Makoto: Ya, biar kalian bisa main dengan nyaman, aku juga harus cepat buat memahami cara-caranya. Tujuannya sih kita berempat mengembangkan satu kota bersama-sama, tapi selagi belum terbiasa berdiam hanya mengelola di satu tempat saja juga resikonya tinggi. Aku juga ingin menghindari “Kecelakaan karena Sepihak*(4)” seperti tadi, makanya gimana kalo kita pisah ke empat mata angin dan main dengan bebas sambil menumpuk pengalaman?
Subaru: Bagus tuh bagus, begitu aja kuy☆
Yosh, ayo kita buat kota yang bersinar di dunia~ Yey yey ouu♪
(Beberapa hari kemudian, di dunia virtual 【FREEDOM】, di wilayah yang dipegang Mao)
Makoto: Halo~ Isara-kun, aku datang berkunjung nih~♪
Mao: Selamat datang, belum ada apapun sih tapi dibikin santai aja ya♪
Makoto: Beneran belum ada apa-apa sama sekali ya, ini tadinya semua langsung kamu ratain semua?
Mao: Nggak kok, dari awal juga udah begini. Aku sama avatarku juga tinggalnya kayak gelandangan gitu. Kasihan juga kalau nggak ada apapun, makanya pertama-tama aku mau ngumpulin bahan materialnya dulu. Kalau situ gimana?
Makoto: Tempatku lagi menata letak bangunan-bangunan gitu, ini juga lagi buat pembangkit listrik juga.
Mao: Pembangkit listrik?
Makoto: Iya, soalnya buat membangun peradaban listrik adalah hal yang wajib ada, ‘kan ini dasar dari dasar game pengelolaan kota.
Mao: Heee, begitu ya.
…loh, aku coba ngintip data kok kelihatan penduduk di wilayah kotamu pada migrasi ke luar?
Makoto: Aku lagi fokus ke pengembangan kota sih. Cara yang paling efisien adalah mengurangi rumah tempat tinggal dan menambah tempat pembangkit listrik. Kalo orangnya berkurang, keluhan yang didapat juga akan jadi makin sedikit dan administrasi kota juga bisa berjalan ada perkembangan. Sekali dayung dua tiga pulai terlampaui.
Mao: Dingin banget…! Tapi yah, di game kayak gini kepribadian masing-masing jadi kelihatan ya.
Kalau Subaru bilangnya sih, “Pengen bikin kota yang fokus ke kegiatan idol”… Namanya “Sanctuary” kalo gak salah ‘kan?
Dia membangun taman bermain yang mirip sama yang dibangun Tenshouin-senpai juga sih.
Hokuto mah meski nggak ahli tetep serius banget bikin kotanya. Meski kelihatan payah, syukur deh kalo dia sedikit demi sedikit bisa menemukan cara dengan menemui banyak kegagalan.
Masalahnya lebih ke pergerakan para avatar bakal kayak gimana, mereka semua mirip banget sama yang aslinya sih terlalu bebas…
(Tak lama kemudian, di wilayah yang dipegang Mao, di daerah terpencil)
Mao: [Hei, Hokuto. Kita dari tadi udah jalan sat-set gini, tapi kok pemandangannya sama sekali nggak berubah. Jangan-jangan kita ini kesasar?]
Hokuto: [Ya, beneran kesasar ini mah. Aku juga nggak tahu jalan kita darimana kita datang tadi.]
Mao: [Kok pede banget sih ngomongnya~! Harusnya di titik tersadar kalo kita kesasar, kau bilang ke aku dong! Aku tanpa pikir panjang cuma ngikutin kau soalnya ini.]
Hokuto: [Tenang aja, aku udah dikasih tahu sama nenekku cara jitu kalo pas kesasar.]
Mao: [Neneknya Hokuto serba tau ya.]
Hokuto: [Yoi, beliau mah tahu semua fakta yang ada di dunia ini.]
[Namanya metode tangan kanan, jika kita terus berjalan dengan menempelkan tangan kananmu ke tembok, suatu saat kita akan mencapai garis finis.]
Mao: [Mau dibilang tembok gimana, wong sekitaran kita cuma ada pepohonan?]
[Lagian ya, meski aku dapetnya dari manga, kalo nggak salah metode tangan kanan ‘kan digunainnya di labirin?]
Hokuto: [……]
[Nggak apa-apa kok, percaya deh sama aku.]
Mao: [Apaan pula kok bisa pede banget padahal nggak ada dasarnya nih. Aku bisanya khawatir doang ini…!]
[….hm? Bentar dulu, Hokuto. Disana kayak ada sesuatu loh.]
[Uwa, ada dinosaurus…! Sebelum kita ketahuan, ayo kita cabut pergi menjauh aja.]
Hokuto: [Nggak, lebih baik kita jinakkan dan jadiin dia teman saja. Kita bisa bergerak lebih cepat daripada jalan pake kaki sendiri. Kalo kita naik ke lehernya yang panjang, kita pasti bakal bisa mendeteksi tempat kita berada juga.]
[Ajaran nenek hebat ya, dengan pake metode tangan kanan aku jadi bisa nemuin dinosaurus seperti ini.]
Mao: [Yang nemuin dinosaurusnya perasaan aku deh tapi...?]
NB:
*1 めでたしめでたし (medetashi medetashi) itu ungkapan yang biasanya digunakan untuk menutup cerita yang akhirnya happy end atau berakhir lancar lah pokoknya. Makanya Ukki bilang “Ini mah sama sekali nggak hepi.”
*2 暗に示す (an ni shimesu) artinya itu melakukan suatu perbuatan atau kata-kata yang dibaliknya ada makna khusus, jadi nggak pake cara langsung buat menyampaikan sesuatu ke lawan bicara. Disini aku pake kata nyindir karena maksud Hokke bikin menara lebih tinggi itu buat bikin sadar ke Subaru kalo menara buatannya tuh ganggu. Kalo bahasa ibu-ibunya “Aduh jeng, bisa nggak sih biasa aja kalo bikin menara. Baru kayak gitu aja bangga jeng, eike nih bisa buat lebih tinggi.”
*3 Kaijuu itu artinya makhluk hidup yang identitasnya misterius, yah singkatnya monster. Kalo film kaijuu itu biasanya isinya monster yang menyerang kota-kota besar dan menghancurkannya. Pas banget ama keadaan nih anak-anak oon malah ngehancurin kota buatan sendiri.
*4 Di naskah aslinya pake istilah “もらい事項” (morai jikou) yang artinya kecelakaan yang korbannya sama sekali nggak ada salah full yang salah pelakunya karena mungkin kelalaian, jadi korban aslinya dapat menerima seluruh ganti rugi. Tapi karena si korban hampir nggak kehilangan apapun selain “yang bisa diganti rugi”, sering kali pihak korban nggak bisa menuntut lebih lanjut pelaku. Sehingga dinamakan morai jikkou, dimana morai artinya mendapat, iya dapat apesnya tapi mau nyari untung dari ganti rugi juga sulid bos. Konteks disini ya korbannya MaoMako pelakunya HokuSuba, kayak anjir mau kesel ya mau gimana lagi cuma game nasi udah jadi bubur.
< Sebelumnya
#ensemble stars#enstars#enstars translation#trickstar#makoto yuuki#subaru akehoshi#mao isara#hokuto hidaka#eichi tenshouin
3 notes
·
View notes
Text
Nabi Sulaiman Hakim Pintar.
Semua Hakim harusnya berguru kepadanya!
Dulu seorang bayi diperebutkan oleh dua ibu yang mengklaim bayi itu punya dia di depan Hakim yang paling pintar, namanya Nabi Sulaiman. Ditaruh di depan situ bayi itu:
“siapa diantara Anda yang punya bayi itu?”
Keduanya argumennya kuat,
“ini anak saya, ini anak saya”.
Kata nabi Sulaiman
“taruh disitu!, oke supaya adil saya belah dua bayi itu!”.
Sebelum pedang Nabi Sulaiman tiba, 20- 22 cm untuk membelah si bayi, Ibu sebelah kanan berteriak
“Stop saya pembohong itu bukan bayi saya”. ibu itu ngaku dia pembohong, “ bayi itu bukan bayi saya” .
Berarti bayi siapa ? ibu yang sebelah kiri kan? Nabi Sulaiman ngasih ke sebelah kiri atau sebelah kanan?
Nabi sulaiman pakai otak, ibu itu tidak ingin melihat bayinya itu dipenggal karena itu dia rela dikasih pada lawannya yang sebetulnya berbohong. Nabi Sulaiman tidak berdoa, dia pakai otak aja, itu namanya legal reasoning.
Kita ini sudah diajari nabi Sulaiman untuk menjadi hakim yang nggak cukup adil saja, tapi juga “Ngotak”.
Pinter aja tapi nggak pakai otak ya percuma. Capek-capek sekolah tersier demi menjadi hakim, ngambil keputusannya malah pakai musyawarah keluarga.
Memang jadi hakim nggak semudah membalikkan telapak tangan, apalagi memutuskan perkaranya.
Minimal kalau ada perkara, baik itu remeh temeh hingga urusan negara, gunakan kecerdasan otak sesuai dengan logika.
Toh setiap memutuskan perkara sudah ada fakta-faktanya. Karena fakta sudah membuktikan!
Hidup ini adalah perjalanan panjang yang penuh dengan keputusan dan penilaian. Kalau kita cerdas, adil, dan menggunakan otak dalam mengambil keputusan.
Bisa dipastikan perjalanan hidup kita diwarnai dengan kebenaran, kejujuran, dan pencapaian yang sejati. Nggak dihantui oleh netizen lagi.
6 notes
·
View notes
Text
dulu, selalu penasaran gimana caranya home pict di handphone orang lain tuh pada bagus2. baru kali ini ngotak ngatik hp dan ternyata bisaa dibikin selucu ini😭 wow hepi bgt tiap buka hp sendiri wkwkwk.
11 notes
·
View notes
Text
Ini malah makin dibaca ulang kok makin ga pede dan kayak masih kurang. Hmm, ngotak-ngatik lagi bagian latar belakangnya soalnya emang aku sendiri blm paham sama latar belakang yg udah aku bikin 😭
● SMG, 8 Mei 2024
6 notes
·
View notes
Text
Sebagai orang yang berkesempatan belajar di negara tetangga, ngerasain banget bedanya. Apalagi fasilitas dan infrastruktur kuliahnya.
Mana ada lab kek ginian di Indonesia?
Sad si, negara tetangga pemikirannya udah berkembang terus, dalam negeri ribut masalah biaya UKT yg ngga ngotak. Duit segitu mending kuliah di LN dah. No offense wk.
Btw ini pas ngaslab anak UG (under graduate) a.k.a S1 yang lagi praktikum Chemical Engineering I, tentang double pipe HE (heat exchanger). Sebelumnya udah pegang plate HE and Shell and tube jg si. Cuman paling cepet kelar yg ini.
Aslab disini anak Master/PhD semua. Kagak ada anak S1 ngaslab. 🫠
2 notes
·
View notes
Text
Semoga Ada Bara Yang Tersisa
Banyak hal terjadi, tak tahu kenapa kumerasa ada yg aneh. Ketika aku panas malah disuguhkan api. Sakit sekali kepala ku melihat isi bacaan yg tak seharusnya kamu lanturkan ke orang lain. Ini belum seberapa tak tau bagaimana tutur katamu disana. Ya semoga
Politrik dari feast sudah rilis. Shhh lagu aneh tapi sangat menggambarkan realita saat ini. Sama seperti liriknya, kritik dikemas dengan cantik. Aku siap dikritik tanpa harus peduli apa dan siapa. Who fucking care about that?
Sudah waktu untuk pulang tapi terhalang kendaraan mangkrak, sialan. Untung saja sudah menerima upah. Tapi lucu sekali bray. Wkwkwk kok bisa tiba tiba mati ya anjing. Wajarkan saja. Semua yg hidup, tanpa diapresiasi bisa saja akan tiba-tiba mati.
Malam ini susah tidur lagi. Entah apa yg dipikir seperti ada sesuatu tapi bukan sesuatu di jogja. Dingin sekali jir, tapi dikamar ini terasa sangat panas, sepanas hatiku melihat itu lagi. Seperti anu rasanya nok kle cih.
Membeli kan mu ikat rambut baru, tapi jarang mu pake. Entah karna jelek atau sesuatu, aku ga tau. Tapi ketika mengangkat ikat rambutmu jariku tak juga kuat, berat sekali, seribu ton, sungguh janggal.
Berdoa dikala ingat, disapa dikala ingat, ditanya dikala butuh, ahh sudah biasa. Seperti bukan apa, tapi sudah ku jadikan alasan kuharap kau juga begitu. Bergumam kau sambil berbohong ku sudah tahu semua, mata cantikmu tak bisa berbohong.
Ahh bisa saja, nonton pentas sihir asik juga euy, walau Setlist nya kurang. Tapi kunikmati tiap lirik nya. Tapi ada manusia kontol didepan pagar sangat merusak mood jir, ga ngotak si kontol. Bukan masalah kunikmati selagi bisa. Berteriak sampai tenggorokan menyerah bukanlah jadi alasan untuk berhenti bernyanyi.
27 Juli ya, ada sesuatu yg aku ketahui, sakit sekali bung, ahhh terlalu banyak rahasia terjadi, banyak kecurangan, tapi sayang… Sulit ku ucapkan, tapi kenapa harus ini. Berbohong lah sesuka hati. Jangan jadikan mental health sebagai tameng penguras air mata.
Ada masalah apalagi hari ini, aman aja. Asal berbohong kita semua tenang (sementara). Masih saja serupa. Pertama tidak kapok, kedua mulai menjadi jadi, yg ketiga comingsoon. Padahal sudah yakin akan terulang tapi saja mengobati, itulah aku.
Tapi tenang, aku punya Danger sense yg akurat, sudah 2 kali, eh apakah tiga kali? Mungkin banyak kali tapi aku tak tau, hanya pura pura tak tau. Padahal tau semua, kencang tanganmu membuang pesannya. Kencang tanganmu membalas pesannya, pesanku kau abaikan seperti aku seorang villain.
Kalau takut terbakar jangan main api. Tapi kalau ada api pasti ada asap. Mungkin bisa dipadamkan dengan air, tapi air akan membuat api itu menari dahulu baru padam, setelah air hilang, api juga hilang, tapi panas tetap terasa disekitar. Tidak bisa menyembunyikan api.
Aku adalah arsitek just kidding, tapi aku juga paranoid parah, yg ini bukan kidding. Tidak bermaksud playing victim, tapi aku pernah merasakan kehilangan karena di duakan dengan alasan tidak jelas, itu sudah berlangsung cukup lama, apalagi kita yg baru saja memulai perjalanan. Tapi tidak mudah merubah seseorang, jadi biarkan saja. Aku harap masih bisa marah bersama. Selamanya.
Bangsat ternyata sudah pagi, kemana saja aku dari tadi? Ternyata aku terlelap. Ahh bisakah tidak anda mengerti aku? Jangan cuma minta di mengerti kalau belum bisa mengerti orang lain. Anda bilang aku tidak pernah ngertiin anda? Coba lagi lihat kebelakang. Apa yg pernah kamu lakukan padaku, lihat respon mu, jujur saja, banyak yg menghilang darimu kepada ku. Dengan alasan kita sering berantem, dengan alasan capek, siapa yg tidak capek? Apalagi saat anda membanggakan temanmu, itu hanya cover depan saja, cobak lah lihat sekitar baru kamu mengerti.
Skihsabgeka. Anda ga pernah ngerti perasaanku, ga pernah peduli sama itu, tapi aku merasa tergantikan dengan dia, hahaha,. Danger sense ku tidak pernah salah. Tapi wajar saja aku kalah dengan orang yg selalu ada disampingmu, aku banyak kurang, tidak good looking, tidak baik, tidak kaya, aku nyusahin, aku menghalangi semua, aku parno. Andai saja aku bisa lebih baik sepertinya kamu tidak akan melakukan itu dari yg pertama sampai yg sekarang. Maaf aku membosankan, tapi jujur sakit, kamu merusak janjimu, janji palsu. Disaat aku lagi cemburu bukanya di yakinkan malah di suruh mengerti. Janji palsu.
Tidak ingatkah kamu dengan janji mu? Biarkan lupakan saja, aku tidak sepenting itu untuk diingatkan. Benar katamu, tidak semua tentang cinta, tidak semua tentang aku. Aku saja yg ber ekspetasi lebih. Mulai sekarang aku tidak akan menuntut apapun lagi. Sekarang kamu bebas. Kamu berhak atas dirimu sendiri, aku tidak berhak mengatur sampai sana. Aku sudah terlanjur, biarkan saja aku seperti ini. Lelah rasanya dibohongi terus, berlindung dengan air mata, aku pun juga begitu.
Maaf saja aku sudah habis, sekarang aku mulai menyembuhkan diri ku sendiri, semoga aku kuat. Semoga aku bisa bertahan. Aku tidak tahu apa yg harus kulakukan lagi. Aku panik, sesak, bangsat. Aku takut kamu membohongi dirimu sendiri. Tapi kamu sudah melakukannya. Aku bingung, sialan.
Andai saja kamu tidak bertemu denganku seperti nya hidupmu akan jauh lebih baik, ya kan? Maaf saja, aku tidak percaya dunia, diluar dari kasir ku. Sudahlah, biarkan saja menjalar sadrah. Aku menderukan derana. Tapi banyak hal aneh, kamu meminta kepercayaan, tapi kamu merusak kepercayaan ku. Dunia benar" Jahat. Tapi Tuhan itu masa adil, Tuhan maha asyik, Tuhan maha dari segala maha.
Suatu saat kau pasti mengerti apa yg kau tanam itu yg kau tuai. Sama saja karma polish.
Sekian terimakasih
Selamat/sukses
1 note
·
View note
Text
Mau cerita disini boleh kan yaaaaa....
Mau bercerita sedikit dengan ke tololan aku semalem.
Jadi, temen sekolah aku ngajak bbq-an. Aku talangin dulu dong beli daging dan sebagainya sebagainya. Total smua abis 281.000.
Temen sekolah aku ini ada 2 orang yang masing-masingnya bawa suami-suami mereka. Total 4 orang. Singkat cerita setelah selesai bbq aku share total pembelanjaan yg tadi. Ku pikir bakal dibagi 5. Karna temen-temen ku ini bawa suaminya kan.... eeehh ternyata cuma dibagi 3. Otomatis bayaranku lebih besar dari mereka dong. Mau komplen tapi ngga enak. Dan merekanya juga ga ngotak. Kalo emang mau cuma bertiga, ngapain bawa suami anjiiirrr.... bilang kalo dibagi 3 tuh. Kan aku bisa ajak wahyu ato mamah. Udah berkeluarga bukan berarti keluarganya ga diitung anjiiirrr.... NGOTAK WOOIII....
Beginilah nasib punya hati ngga enakan. Ngeluhnya cuma disini. Ya Allah, berbanyaklah rejeki hambaMu ini. Aaamiin...
2 notes
·
View notes
Text
Hari ini sabtu, panas banget rasanya. Kebetulan dapat tugas turun lapangan periksa kadar Co dalam tubuh, di lapangan cuy. Cape bener sabtu-sabtu kerja wkwk. Sebenarnya suami off, tp katanya tugasnya banyak. Jd arfa di titip dirumah nenek. Selesai kegiatan, aku mampir beli kopi sebentar untuk menyegarkan tubuh supaya punya tenaga main sama arfa lagi.
Udah feeling, chat gue kaga dibales (hampir terjadi tiap nitipin anak). Padahal sampe rumah, dia megang hp entah lg ngotak ngatik apaan di hp barumya. Tau, iya tau pasti bakal dikasih muka flat, tp ttp usaha jd istri yg baik dg basa basi
"Udah makan say?"
"Mpo udah pupang?"
"Arfa bobo say?"
"Kamu udh ngopi? Mau dibuatin kopi ga?"
Tp responnya : "iya.. he''eh.. bahkan ga melirik aku, fokus aja sama hpnya." Padahal aku berusaha bertanya, membangun komunikasi walau cape banget wey kerja panas-panasan.
Jika refleksi, kejadian spt ini ga sekali dua kali, puluhan kali maybee. Silmy yg dulu akan frustasi jika dihadapkan pada kondisi ini, silmy yg dulu akan panik dan berpikir jauh
"duh, salah ya gue kerja capek2, kepanasan trs mampir beli kopi sebentar?"
"Duh, harusnya td pulang beli makanan dulu buat abang (even dirumah mertua ada makanan)"
"Duh, aku salah dimana ya? Kenapa dia seperti itu? Apa aku td pagi ada salah ucap?"
Sesi konseling terakhir sama mba ika bisa dibilang ngebuka view aku. Selama ini mungkin aku terjebak pada relasi aku harus jd istri yg baik buat suami. Padahal...
"It's not your responsibility untuk selalu memastikan suami km baik2 aja, kalau mukanya datar, tiba2 dingin atau terlihat marah, yasudah. Bukan tanggung jawab kamu untuk memperbaikinya. Yang penting kamu sudah coba berkomunikasi sebisa kamu. Anggap saja suami km memiliki keterbatasan kemampuan dalam berkomunikasi dan mengungkapkan perasaannya ke kamu."
Awalnya, saat mba ika bilang begitu aku ngeyel "ya ga bisa gitu mba, aku aja udh berusaha memberikan wajah terbaik aku. Bahkan aku udh bilang ke dia 'gapapa loh ngerasa marah, kesel, bicara aja ke aku' aku kasih ruang mba buat dia, tp ujungnya selalu sama: diam tak ada jawaban."
Mba ika lalu berseloroh lagi "Nah itu, kamu memiliki ekspektasi terhadap respon yg akan kamu terima. Kamu ngatur, harusnya begini dan begini, pdhl kalo disimpelin kaya dia emang ga bisa silmy untuk bicara.. bagi dia mungkin itu sulit. Itu keterbatasan yg dia punya."
Di detik itu aku mengambil napas panjang "lalu sampai kapan aku harus berusaha memahami dia terus mba? Rasanya seumur hidup terlalu lama untuk didiemin, baikan, didiemin, baikan tanpa ada pembahasan penyebab aku didiemin. Silent treatment make me think i will kill pelan2 mba."
"Kamu ga perlu berusaha memahami, yang harus kamu lakukan adalah menerima, ya suami kamu emang begitu orangnya. Dia ga mampu buat mengomunikasikan perasaannya sil. Ga mampu dan ga mau itu beda, ga mampu ya emang dia kesulitan sil. Cuma ya kamu juga jgn berhenti berusaha, tetaplah jd silmy yg berusaha berkomunikasi baik dg pasangan kamu. Cukup atur ekspektasi kamu dan terima, suami kamu begitu, dia ga mampu dan jika mendiamkan kamu lagi, itu bukan tanggung jawab kamu untuk merubahnya, tanggung jawab dirinya untuk menyamankan dirinya sendiri. Jadi kalau semisal dia diem, gausah dipikirin, asli gausah sil. Ini yg bikin akhirnya kamu capek sil. Yaudah biarin aja..."
Deg.. sebenarnya masih banyak tapi di kepalaku. Tp aku mencoba ambil napas, buang, ambil napas, buang.
"Kamu itu berharga sil. Kamu PNS, Ibu dari anak yg lucu, lulusan FKM UI, nama kamu masih harum sil. Apalagi anak RK.. coba keluar dari bayang-bayang 'harus selali menjadi istti yg baik' ada banyak kebaikan lain yg bisa kamu optimalkan di luar sana, ngisi anak-anak, sharing.. coba sil.
Ga perlu selalu berusaha 100% jd istri yg baik, capek sil. Ibaratnya gini, misal suami kamu ngasih effort 70%, imbangin aja.. gausah muluk2 100%. Yg penting kewajiban2 kamu sbg istri kamu jalankan. Sambil seneng2 dengan kehidupan kamu yg lainnya. Kalau dulu mungkin km pengen dapet pasangan yg bisa sama-sama aktif bermanfaat, ya jodohnya sekarang lagi kuliah. Doain aja sil. Tp kamu jangan stag dan berenti krn berusaha menjadi 100% istri yg baik yg ternyata semu. Semisal suami agak sulit diajak, yaudah kamu sendiri aja. Is okay sil."
Aaaaaak mau teriak. Cinta banget sm benang kusut yg dirapikan pelan2 sama mba ika. Selama ini aku juga gatau ngapain, aku cape sama diri dan perasaanku sendiri. Padahal, kalau muka suami udh berubah, atau dia mulai mendiamkan, khusnudzon aja dia lg banyak kerjaan atauuu yaudah enjoy your life with arfa. Makan2 enak sambil jalan-jalan. Gausah dipusingin shayyy. Wkwk
Obrolan sama mba ika mungkin sudah 3 minggu lalu, tp apa yg kita obrolin bahkan masih bisa aku rasakan sampe sekarang, aku pikirkan, aku jadikan bahan dalam bersikap. Terima kasih ya Allah telah mengizinkan aku, mempertemukan aku sama mba ika.
Terima kasih juga ya Allah telah memberikan aku pekerjaan yg bisa bikin aku merasa cukup berharga dan memiliki kemampuan finansial diatas kaki sendiri. Engkau yg Maha kuasa.
4 notes
·
View notes
Text
My Tumblr's 14th year
Sudah lama tidak menulis disini hehe seperti biasa banyak aja sih topik-topik di kepala yang menunggu untuk dituliskan tapi lagi belum cukup mood :)
Kemarin Tumblr-ku ulangtahun yang ke 14, telat sehari ngepost ini tapi ya gimana kemarin abis pulang kantor langsung ke Nizu dan pulang dari Kuningan ke BSD baru jalan jam 10 hampir setengah 11, di Tanah Abang salah pilih kereta malah yang ujungnya di Rangkasbitung jadi 30 menit duduk baru jalan tuh kereta. Alhasil baru sampe rumah jam 12 lebih HIKS capek banget. Jadi hari ini WFH aja - I think it's official: I am not one of those workers who are more productive working from home.
I need to work from the office (sorry, office, will make it up for you after hours).
ANYWAY,
Seneng sih masih cukup konsisten untuk nulis entri di Tumblr ini (walau produktivitasnya cukup menurun), dan semoga aja bisa lebih rajin sedikit (ya mungkin harusnya dijadwalkan rutin aja ya mau lagi nggak ada ide juga, just jot things down so that I could remember what things have happened thoughout this life). Terus kayaknya tim Tumblr tuh banyak ngotak-ngatik dan mengubah hal-hal gitu ya, mulai dari penampakan dashboard sampe algoritma untuk nunjukkin post dari akun-akun tak dikenal. Lumayan sih untuk nambahin online acquaintances. Sekarang juga berusaha untuk nggak segengsi itu untuk klik tombol Follow - if I read 2-5 five posts and those are all your own writings (that I enjoy reading) dan isinya gak reblogan doang sure I will follow you.
Setahun terakhir ini cukup eventful sih, banyak momen-momen adulting, dan tahun ini juga jadi tahun terakhirku menjadi manusia berusia usia 20-an (hikssss). Harusnya dengan banyaknya event juga makin banyak tulisan reflektif atau memorabilia aja gitu sih... I will try to put them down to words one by one.
Please don't stop writingggg @ me and all my Tumblr mates!!
6 notes
·
View notes
Text
Pemilik akun ini sedang menjadi tukang ojek keluarga 3 hari belakangan dan akan terus seperti ini sampai ... waktu yg tak dapat ditentukan.
*lumerin sunblock sebadan-badan karena Medan panasnya gak ngotak*
4 notes
·
View notes
Text
Caruban 01
Caruban 02
Caruban 03
[Foto] Diambil diantara Stasiun Caruban - Nganjuk
Postingin dulu foto-fotonya. Tulisannya nyusul kalo kepikiran apa yang mau ditulis. Sementara ini off dlu buat ngotak atik program..
Btw ini dah mau stasiun nganjuk. Masih ada sekitar 5 stasiun lagi biar ada barengannya pulang.
Walaa baru kali ini punya pengalaman, beli tiket, pas masuk boarding passnya yg di scan yang nganter, dan yang akan nemenin nanti masuk ke peronnya pake tiket stasiun lokal buat ikut join.
Waa.. sedap sedap..
4 notes
·
View notes
Text
Aping dan segala bentuk keteledorannya
apingg apinggg, adaaa aja nambah nambah kerjaan yaa. hadeeuu
Keteledoran ini terjadi tadi malam, singkat cerita aku yang sedang Dinas kebagian satu kamar dengan Kak Renova. Sambil liat hp, Kak Renova membuka obrolan “Fir, kasian banget nih temenku, udah sampe bandara ternyata tiket mudik yang dia beli rute nya ketuker. Seharusnya Jakarta-Medan-Jakarta jadi Medan-Jakarta-Medan. Dia udah beli PP dan 4,4 jt nya hangus”.
Aku yang merasa kejadian serupa sangat mungkin terjadi di kehidupanku menjawab “wah iya kak, kemarin pas lagi liat-liat tiket aku juga hampir terkecoh. eh bentar, coba aku cek tiket ku deh”
“Kak, kak, hmmm... KAKKKKK! Tiket aku. HAA??! Kakk, kok 2 tiket aku rutenya LOP-CGK kan harusnya yg tanggal 18 CGK-LOP. Yaampun, kak aku salah rute juga”
Kak Renova ikutan panik dan coba recheck tiket yang sudah aku beli “Fir, yaampun iya. tgl 18 nya harusnya CGK-LOP. Masih H-4 fir, biasanya batas maksimum H-3, langsung hubungi call center aja”
Aku yang panik karena gamau mengeluarkan dana sia-sia hanya untuk keteledoran ini, akhirnya mengikuti saran yang ada. Segera hubungi call center pakai telfon hotel, ga lama menunggu telfonnya diangkat. (aku yang panik masih bisa berpikir logis, saat telfon diangkat aku make sure lagi “sebentar, sorry mas, ini Garuda Indonesia kan?”
orang di telfon menjawab “oh bukan ibu, kami Ibis Hotel, ada yang bisa dibantu?” upszie, ternyata telfon hotel gabisa dipake untuk nelfon keluar wakakakakak
lagi-lagi dengan kepanikan dan tidak mau rugi banyak (haduh masa aku harus beli pulsa untuk nelfon call center? itu kan pasti lama banget, lumayan pulsanyaaa)
“Kak.. telfon hotel gabisa, aku isi pulsa berapa ya biar ga kepotong?” dan Kak Renova sambil gosok gigi menawarkan “Fir pake HP ku aja, aku masih ada paketan 90 menit. Bisa dipake kok, coba aku cek dulu yaa”
daan benar, aku bisa pake HP Kak Renova.. haduh, kak nova ini tuh salah casing deh, dia harusnya jadi malaikat bukan manusia! Serius dehh, aku berani duelin Kak Nova untuk adu kebaikan. Udahlah orangnya sabar banget, baik banget, helpful banget, paket sempurna untuk ukuran manusia..
Obrolan dengan call center bernama Mas Rizki berjalan lancar, tiket aku bisa di re-route tetap dengan tanggal penerbangan yang sama, hanya perlu menambah beberapa ribu saja untuk melakukan re-route. Aku menyetujuinya, dan pembayaran berlanjut melalui e-mail.
Dilanjutkan dengan obrolanku sendiri Hmm.. aku bayar pake apa yaa. Oh ini ada bank transfer, oke aman ada mandiri juga. Buka mobile banking dan mencoba melakukan pembayaran. Wait, wait.. kok ini tujuan no rekeneningnya gaada ya.. setelah mencoba ngotak-ngatik laman Livin Mandiri, tetap tidak bisa.
“Kak, kok aku gabisa transfer yaa? Kak, disini yg mandiri cuma ada keterangan ATM untuk transfernya. Kalo kaya gitu emang gabisa lewat mobile banking ya? disini yang ada keterangan mobile banking cuma BCA sama Permata Bank”
“Coba liat sini Fir” Kak Nova yang notabene nya pernah bekerja sebagai Mandirian paham dengan situasi ini. “Wah iya Fir, berarti mandiri ini cuma bisa via ATM” (whaat menurutku ini kondisi yang aneh bangeettt. tapi yaudahlah yaa di situasi seperti ini ada baiknya aku mengikuti apa yang ada aja, jangan memberontak lagi wkwkwk)
Setelah tadi nelfon pake HP Kak Renova, kali ini pada saat mau pembayaran “Kak.. Aku boleh minta tolong transferin ga? aku soalnya gaada BCA :(”
Apingg Apingg, kapan sii kamu tuh ga nyusahin orang lain yaampuuuunnnnn. Alhamdulillahnya ini kamu berurusan sama Kak Nova yang bak malaikat, kalau manusia setengah setan yang ada mereka akan mengumpat dan menghujani kamu dengan segala validasi kebodohan dan keteledoran :(
Kak Renova pun dengan ringan hati “Sini Fir, aku transferin aja biar tiket Fira cepet selesai, aku ada BCA kok. Udah ya Fir, coba di cek deh”
huuff lega, ga lama setelah itu e-ticket yang baru muncul di email. Setelah semua beres dan kita make sure lagi gaada kesalahan disitulah kita bisa ketawa-ketawa lagi dan flashback dengan segala keteledoran yang pernah kita lakukan.
Satu hal yang bikin aku happy dan ingin mengabadikan cerita itu disini, aku menghadapi keteledoran ini dengan Kak Nova, instead of doi marah-marah, memvalidasi kebodohan aku (alias ngata-ngatain atau mencaci maki), justru Kak Nova membantu dengan tenang, menawarkan segala solusi yang dia punya, dan membantu kesulitan temannya. Oh I wish, aku bisa jadi teman seperti Kak Renova. Thanks God, aku masih dikasi orang baik di sekitarku. Terima kasih telah banyak membantu kaakk!
5 notes
·
View notes
Text
riweh anj. dikata uas aing kaya anak sekolah apa? dateng ngerjain pulang. aing jg sebulan ini diem dikosan, pengen lah nonton IBL saha nu teu hayang sih. ngotak lah mun ngetik jgn pikasebeleun. udh lagi uas, bokek, dicarekan temen grgr gabisa ngerjain tugas, teu sare, jarang dahar, ngchat teu puguh wae rudet tai
1 note
·
View note
Text
Jakarta yang Masih Terasa Asing Buatku
Hari ini, selepas bertemu Mas Alam seharian dalam rangka meet up sesama anak Pasuruan dan mengerjakan IDP bareng-bareng, aku pergi ke Blok M untuk hunting buku. Selayaknya Jalan Semarang di Surabaya, ada lusinan penjual buku-buku bekas, buku-buku bajakan, dan hanya cukup butuh satu jari untuk menghitung toko yang menjual buku bekas yang benar-benar dicari orang.
Aku lupa apa nama tokonya, tetapi yang pertama menarik perhatianku dari toko ini adalah jajaran komik conan bekas yang begitu lengkap di depan tokonya. Beda dengan toko-toko lain yang dipandang sambil lewat sudah kelihatan menjual buku bajakan atau buku-buku bekas anak sekolahan, toko ini benar-benar menjual buku bekas, yang bernilai, berharga.
Rak di bagian dalam dipenuhi buku-buku lawas dengan tema sejarah dan politik. Mulai dari buku-buku Pram, Romo Mangun, Soe Hok Gie, dan jejeran buku biografi lawas tokoh-tokoh ternama, hadir dalam beragam cetakan, namun kebanyakan didominasi oleh cetakan-cetakan lawas. Di sana bahkan ada sepaket buku Pram Bumi Manusia yang masih asli cetakan pertama, seharga 5 juta >,< sementara, buku-buku lain yang bisa dibeli per biji, harganya beragam, dibandrol mulai 150rb untuk buku-buku yang tipis. Sementara aku sendiri membeli buku Surat-Surat Kartini, cetakan ke-4, asli dari Penerbit Djambatan tahun 80-an.
Setelah mengeluarkan uang seharga biaya transportasi naik busway selama sebulan, perasaan senang dan perasaan menyesal mengerubungiku. Senang karena dapat buku (lagi), menyesal karena keluar uang (lagi) di tengah kondisi akhir bulan yang tidak sehat.
Setelahnya aku berdiam diri di masjid Nurul Iman hingga maghrib, kemudian pulang ke Jakarta Utara.
Setelah seharian ngobrol dengan Mas Alam yang memberikan penerimaan yang baik atas diriku yang tidak banyak bercerita, kemudian melipir sendirian ke Blok M, dan pulang naik busway memandangi riuh jalanan Jakarta yang penuh lampu kota dan kendaraan, perasaan itu kembali menghampiriku : perasaan asing terhadap kota ini.
Dengan semua keriuhannya, dengan semua banyaknya kendaraan di jalan dan orang berdesakan di kereta, rasanya Jakarta begitu hampa. Kehadiran Alivia, Mas Alam, Bu Mei, dan orang-orang lain sejenak bisa menghapuskan kehampaan itu. Tapi, kenapa begitu susah mencapai mereka :") kenapa Jakarta begitu luas sehingga rasanya sangat jauh untuk menghampiri orang-orang ini. Mencapai Mas Alam dan Alivia di Jaksel butuh kurang lebih 2 jam sekali jalan naik busway. Tiap kali pulang sampai di kosan, rasa capeknya minta ampun, belum lagi kalau belum makan malam tapi warteg dekat kosan kebanyakan sudah tutup selepas Isya. Jakarta terasa menyenangkan dan tidak asing jika ada mereka, tapi kadang rasanya butuh perjuangan lebih untuk bisa menggapainya :")
Barangkali ini efek gapul (gagal pulang) libur imlek ini. Sementara ketika aku lewat rumah tetangga dan melihat sekeluarga chinese masuk rumah, atau melihat ornamen-ornamen perayaan imlek di seluruh sudut kosan, aku teringat Pak Leo yang juga pasti sedang merayakan Imlek dengan keluarganya, dan bagaimana beliau pasti tahu aku sedang excited mau pulang kampung, eh ndilalah gagal pulang gara-gara salah tanggal :") Sekarang aku sedang menyiapkan hati untuk menerima respon orang-orang besok pagi ketika mereka tahu aku nggak jadi pulang. Kaget? Atau ketawa? Wkwkwkwk biarlah karena akhir-akhir ini aku juga kayaknya sudah jadi komedian untuk diri sendiri, alias menertawakan kebodohan sendiri 🤣
Mungkin, malam ini Jakarta terasa asing untukku karena pikiranku sudah terbang melayang menuju langit Pasuruan. Mungkin, Jakarta terasa begitu asing karena barangkali, lama tidak pulang juga membuatku asing dengan diri sendiri.
Bagaimanapun, terimakasihku banyak-banyak untuk Mas Alam karena sudah memberikan penerimaan yang baik hari ini, sungguh sebuah kehormatan. Terimakasihku untuk abang penjual cilok atas humornya malam ini juga kuah cilok yang ga ngotak alias setara dua mangkok 😭 mohon maaf bang daripada perut saya kembung, kuahnya saya buang y 🙏
Terimakasihku buat siapapun itu, yang mengisi hari-hari, yang memberi warna-warna, yang membantuku menabung cerita dan kenangan.
Jakarta, 23 Januari 2023
(Tanggalnya cantik, 230123)
5 notes
·
View notes