#nefropatie
Explore tagged Tumblr posts
Text
TERUJI! (WA) 0812-1440-8050 Pengobatan Gula Darah Ny. Djamilah Najmuddin di Cihaurgeulis Bandung
Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 2
Pengobatan diabetes melitus tipe 2 memerlukan pendekatan yang holistik dan terkoordinasi untuk mengelola kondisi ini dengan efektif. Diabetes tipe 2 adalah bentuk diabetes yang paling umum dan sering terjadi pada orang dewasa, meskipun juga dapat terjadi pada anak-anak dan remaja. Artikel ini akan membahas berbagai metode pengobatan yang tersedia untuk diabetes melitus tipe 2, serta menjawab beberapa pertanyaan umum seputar pengaruh diabetes terhadap kesehatan ginjal dan faktor-faktor lain yang terkait dengan kondisi ini.
Pengobatan Diabetes Tipe 2
Pengobatan untuk Diabetes Mellitus
Pengobatan diabetes tipe 2 dapat melibatkan kombinasi antara perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan dalam beberapa kasus, terapi insulin. Langkah pertama dalam pengobatan adalah perubahan gaya hidup, termasuk diet sehat, peningkatan aktivitas fisik, dan pengendalian berat badan. Dalam beberapa kasus, obat-obatan oral seperti metformin, sulfonilurea, atau inhibitor SGLT2 dapat diresepkan untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Jika perubahan gaya hidup dan obat-obatan tidak cukup efektif, terapi insulin mungkin diperlukan untuk mengendalikan gula darah dengan lebih baik.
Pengobatan Diabetes dengan Terapi
Terapi pengobatan diabetes melitus tipe 2 bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah, mencegah komplikasi jangka panjang, dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Selain mengatur pola makan dan olahraga, pengobatan ini juga dapat mencakup penggunaan obat-obatan oral atau injeksi insulin, sesuai dengan kebutuhan individu. Konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan untuk merencanakan pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Tempat Pengobatan Diabetes Melitus
Mencari tempat pengobatan diabetes melitus yang tepat adalah langkah penting dalam pengelolaan kondisi ini. Pusat kesehatan yang menyediakan layanan khusus untuk diabetes dapat memberikan perawatan yang komprehensif dan terkoordinasi, termasuk konsultasi dengan dokter spesialis, edukasi pasien, dan dukungan psikososial. Jika memungkinkan, pilihlah tempat yang memiliki reputasi baik dan staf yang berpengalaman dalam merawat pasien diabetes.
FAQ
Apakah Diabetes Dapat Menyebabkan Gangguan Ginjal?
Ya, diabetes dapat menyebabkan gangguan ginjal yang dikenal sebagai nefropati diabetik. Kondisi ini terjadi ketika tingkat gula darah tinggi merusak pembuluh darah di ginjal, menyebabkan kerusakan dan penurunan fungsi ginjal.
Bagaimana Diabetes Memengaruhi Fungsi Ginjal?
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan sel-sel ginjal, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal atau bahkan gagal ginjal jika tidak diobati dengan baik. Pengelolaan gula darah yang baik sangat penting untuk mencegah komplikasi ginjal yang serius.
Apakah Ada Hubungan antara Stres Emosional dan Diabetes?
Ya, stres emosional dapat memengaruhi kadar gula darah dan memperburuk kontrol diabetes pada beberapa individu. Stres dapat memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol, yang dapat meningkatkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko komplikasi diabetes.
Apa Itu Insulin dan Bagaimana Ia Bekerja dalam Pengobatan Diabetes?
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas yang membantu tubuh mengatur kadar gula darah dengan cara memungkinkan glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Pada pengobatan diabetes, insulin dapat diberikan melalui suntikan untuk menggantikan atau menambahkan insulin yang tidak diproduksi dengan cukup oleh tubuh.
Dengan pengelolaan yang tepat dan pengobatan yang sesuai, penderita diabetes melitus tipe 2 dapat menjalani kehidupan yang sehat dan produktif. Penting untuk tetap berkomunikasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi perawatan secara teratur untuk memastikan kondisi kesehatan yang optimal.
Kontak dan Janji Temu Hubungi 0812 1440 8050 Balai Pengobatan Tradisional Ny. Djamilah Najmuddin merupakan sebuah klinik pengobatan tradisional yang sudah berdiri sejak tahun 1985 hingga sekarang dan bertempat di kota Bandung. pengobatan tradisional dm,terapi diabetes melitus tipe 2,terapi dm tipe 2,terapi lini pertama diabetes,penatalaksanaan diabetes melitus tipe 3
Baca juga atikel berikut :
Kontak dan Janji Temu Hubungi
Jl Guntur Madu No. 03 Kel. Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung
0812 1440 8050 https://wa.me/6281214408050
Kunjungi website https://djamilah-najmuddin.com
Lihat artikel lainnya :
Jl. Progo Bandung,Lapangan Pacuan Kuda Bandung,Jl. Hadi Sucipto Bandung,Jl. L. L. R.E. Martadinata Bandung,Ji. Prabu Dimuntur Bandung,Jl. Peneropongan Kabupaten Bandung,Warung Jambu Bandung,Psm Bandung,Babakan Sari Bandung,Gegerkalong Hilir Bandung
#terapidiabetesmellitus#terapidietdiabetesmelitus#terapikomplementerdiabetesmelitus#terapikomplementeruntukdiabetes#terapikomplementeruntukdiabetesmelitus#terapiobatdiabetesmelitus#pengobatanguladarahsecaraalami
0 notes
Photo
RINICHII IN DIABETUL ZAHARAT Articolul de astazi vorbeste despre boala renala. Rinichii in diabetul zaharat sunt adesea afectati, tocmai de aceea trebuie sa va cunoasteti riscurile. #rinichiiindiabet #diabetulsirinichii #complicatiirinichi #nefropatie #microalbuminurie #proteineinurina #diabet #diabetzaharat #diabetolog #diabetologbun #diabetologbucuresti #drpetrache #drpetrachediabet #drpetrachediabetolog #drpetrachediabetzaharat
#rinichii in diabet#nefropatie#complicatii rinichi diabet#diabetolog#dr petrache#dr petrache diabet#diabetolog bun
0 notes
Text
IL PIÙ GRANDE PARADOSSO DELL'UMANITA'
"Non è forse l'uomo un animale meraviglioso? Egli uccide uccelli, cervi, ogni genere di felini, castori, marmotte, topi e volpi a milioni per proteggere i suoi animali domestici ed il loro cibo. Poi uccide miliardi di animali domestici e li mangia. Questa azione a sua volte uccide milioni di uomini poichè il mangiare tutti questi animali comporta malattie degenerative fatali come cardiopatie, nefropatie e tumori vari. Allora l'uomo tortura e uccide altri animali per cercare la cura per queste malattie mentre altrove milioni di essere umani muoiono di fame perchè il cibo che potrebbero mangiare viene usato per ingrassare gli animali domestici. L'uomo che uccide così facilmente e così violentemente, una volta l'anno invia biglietti di augurio invocando la pace sulla terra..." Tiziano Terzani
21 notes
·
View notes
Text
Il documento ISS sull’evoluzione della patologia da COVID-19 in Italia: un esempio di parzialità e incompletezza di presentazione dei dati
LA PAROLA ALL’ESPERTO
L’autore: Alessandro Capucci, originario di Faenza, bolognese d’adozione, professore ordinario di malattie cardiovascolari, per molti anni direttore della Clinica di Cardiologia dell’Ospedale “Le Torrette” di Ancona, un’eccellenza a livello nazionale e internazionale nel trattamento delle patologie cardiovascolari, dal 2008 al novembre 2019 direttore della Scuola di Specialità in Malattie Cardiovascolari presso l’Università Politecnica delle Marche. È stato inoltre uno degli otto membri in Europa del “Working Group on Arhythmias” della “Società Europea di Cardiologia”, nonché vice presidente dell’associazione italiana di Aritmologia e Cardiostimolazione, autore dello studio “Aritmie cardiache, cardiopatia ischemica, scompenso cardiaco, influenze del sistema neurovegetativo” e inoltre organizzatore di vari progetti internazionali e artefice di numerose pubblicazioni. Da sottolineare che il prof. Capucci, pur non essendo un ricercatore di base ma praticando solo ricerca clinica, quindi più difficile da essere citata, nel prestigioso database di ricerca scientifica internazionale «Scopus» risulta avere un H-index di 59, con 414 documenti all’attivo
Nelle premesse alla valutazione dei dati sul COVID-19 relativi agli ultimi giorni di agosto 2021 (vds., in calce, il link del documento: Epidemia COVID-19, aggiornamento nazionale del 18 agosto pubblicato il 20 agosto 2021 dall’Istituto Superiore di Sanità-ISS) e paragonati con l’andamento precedente, si parla di dati acquisiti con criteri di Sorveglianza Integrata, cioè che “riguardano tutti i casi di infezione da virus SARS-CoV-2 confermati tramite positività ai test molecolari e antigenici”.
Si osserva a pagina 1 della relazione come per quanto riguarda l’Rt (o indice di contagio) “È stabile l’incidenza settimanale a livello nazionale: 69 per 100.000 abitanti (09/08/2021-15/08/2021) Vs 68 per 100.000 abitanti (02/08/2021-08/08/2021), mentre risulta in diminuzione rispetto alla settimana precedente, ma al di sopra della soglia epidemica, l’Rt medio calcolato sui casi sintomatici, pari a 1,1 (range 1,00–1,27). Si osserva una diminuzione anche dell’indice di trasmissibilità basato sui casi con ricovero ospedaliero Rt=1,08 (1,03-1,13) al 10/8/2021 Vs Rt=1,2 (1,14-1,25) al 3/8/2021) che si mantiene tuttavia al di sopra della soglia epidemica.”
Poi ancora: “Durante il periodo 2 – 15 agosto 2021, 82.916 nuovi casi confermati d’infezione sono stati segnalati in tutte le Regioni/PPAA italiane. Nel 77% dei casi è riportata una trasmissione locale (autoctona) dell’infezione.”
Già in queste premesse iniziali si devono registrare almeno due aspetti poco chiari:
• Al di là della non idoneità dei tamponi utilizzati per la diagnosi di infezione da Coronavirus (punto sottolineato a suo tempo dal suo inventore e confermato dall’elevata mole di falsi positivi e negativi riscontrati in corso di epidemia), una cosa ormai ben nota è che la risposta positiva al tampone può dipendere in modo assoluto dal numero dei cicli di amplificazione del segnale che possono variare da caso a caso con conseguente completa influenza sulla veridicità dei dati. Viene descritto dagli esperti come la amplificazione non dovrebbe raggiungere i 30 cicli. Orbene la domanda è: quale è stata l’ amplificazione dei cicli dei dati riportati dall’ISS? E’ stata omogenea in tutte le sedi e nel tempo? Senza conoscere ciò è ben difficile leggere tali dati con confidenza.
• Come si vede (riportato in grassetto) nel testo vengono continuamente variate le date di riferimento; non si può dire che ciò contribuisca a fare chiarezza sull’argomento.
Naturalmente con tali premesse anche il calcolo dell’indice di contagio (basato sui tamponi positivi effettuati in più senza alcuna strategia specifica) è da rivedere e potrebbe essere anche parecchio differente.
Nella stessa pagina si passa poi ad analizzare l’impatto sulla popolazione della malattia da COVID-19, prima riportando i decessi totali e poi i favorevoli dati dei vaccinati:
“Dall’inizio dell’epidemia, sono stati riportati al sistema di sorveglianza 4.453.059 casi confermati di COVID-19 diagnosticati in Italia dai laboratori di riferimento regionali e 127.707 decessi.”
“La maggior parte dei casi notificati negli ultimi 30 giorni in Italia sono stati diagnosticati in persone non vaccinate.”
Quindi prima il report di un numero preciso, seguito, poche righe dopo, da una vaga asserzione sul beneficio del vaccino. Ma per dire che vi è stata una forte riduzione della infezione, dei ricoveri e dei decessi (fino al 97%) su quali dati si basano tali percentuali?
I dati europei ci riportano 7.4 decessi per milione di abitanti (pagina 4) con tasso percentuale pertanto del 0.0074% ed un tasso di positività variabile nelle Nazioni da un minimo in Cecoslovacchia (0.18%) ad un massimo in Spagna (10.8%). Nel testi dell’ISS ritengo che questo sarebbe stato il momento di chiarire il tasso di amplificazione applicato nella lettura dei tamponi. E’ naturale che questa variabilità, a fronte di un virus che circola in Europa da quasi due anni, non sia certo legato a fenomeni naturali. Tale dato invece pare confermare l’artificiosità dei dati legato a livelli diversi di amplificazioni del segnale proveniente dai tamponi molecolari utilizzato in realtà diverse.
A pagina 6 si riporta comunque come al 28 giugno 21 la percentuale di ricoveri, in assoluto, in ospedale fosse del 0.010% per le persone sotto gli 80 anni, mentre in agosto 2021 fosse invece aumentato a 0.012%. E’ chiaro quindi che a fronte dell’uscita delle note restrizioni (Green pass) non vi era stato a priori un significativo aumento delle ospedalizzazioni; ricordando che con questi numeri ridotti è difficile verificare la validità statistica di una modifica, specie se modesta.
Una perseveranza nell’ errore viene poi ribadito a pagina 10 della relazione dove si legge: “la capacità diagnostica è aumentata da inizio pandemia, passando da un numero medio giornaliero di tamponi effettuati pari a 3.110 a febbraio 2020 a 180.365 a giugno 2021.”
Quindi ancora una volta si fa leva sulla possibile “falsa diagnosi derivata dai tamponi” per basare la bontà dei dati, quando è ormai arcinota la loro limitazione; inoltre in medicina i test sono sempre serviti per completare eventualmente una diagnosi clinica ma non è vero il contrario.
Nella tabella 1 sono riportate le percentuali di letalità in base alle fasce di età, con numeri approssimativi che non rendono evidente quella che è con sicurezza una bassa percentuale nei giovani, la quale vista nella sua completezza ben difficilmente porterebbe a giustificare questa campagna vaccinale estesa anche nei loro confronti. Ebbene nella fascia 0-9 anni la letalità in percentuale è: 0.0056%; fra 10 e 19 anni è 0.0037%; fra 20-29 anni è 0.012%; fra 30-39 anni è 0.047%, mentre fra 40-49 anni è 0.16%. Non mi pare questi siano numeri da destare una soverchia preoccupazione e da rendere quasi obbligatorio l’inoculazione di questo “vaccino” in queste fasce di età. Certamente il rischio di complicanze vascolari, di miocarditi, di nefropatie etc, andrebbe pesato con attenzione a confronto dei sicuri ridotti benefici.
Il clou della presentazione di questo documento dell’ ISS dovrebbe essere concentrato nella tabella 3, a pagina 14, dove si dovrebbe dimostrare il beneficio del vaccino nei riguardi di ospedalizzazione, ricovero in TI (terapia intensiva) e sulla mortalità.
Ancora una volta sono riportati numeri estremamente ridotti da cui è molto improbabile dedurre significatività statistiche (che vengono infatti regolarmente ignorate). Si passa ad esempio da quattro deceduti nei non vaccinati (12-39 anni.. incrementato il range di età rispetto alla tabella 1) a nessuno nei vaccinati anche con ciclo incompleto che sappiamo non dovrebbe essere protettivo. Nessun lavoro scientifico avrebbe preso questo dato come probante dell’efficacia del vaccino. Mentre questa viene rilevata essere una efficacia del 100%. Naturalmente con questo giochino poi vengono calcolati gli indici di protezione del vaccino anche per le rimanenti fasce di età amplificate a dimostrazione della scarsità numerica esistente. La interpretazione che si fa quindi di tali dati è assolutamente scorretta in quanto non si fa alcun accenno di valutazione statistica e non vengono nemmeno descritti i criteri di ospedalizzazione, di intubazione e di come sia stata attribuita la morte alla patologia di cui si sta trattando (COVID-19).
Infatti si nota, sempre dalla tabella, come paradossalmente il “così detto beneficio della vaccinazione”, si riduca aumentando la fascia di età (ultraottantenni ad esempio 65 decessi nei non vaccinati verso 40 nei vaccinati). Ma non era stato detto che questa era la fascia da proteggere maggiormente con la vaccinazione?
Da qui si deduce quindi come anche il calcolo riportato in tabella 4 sulla efficacia vaccinale sia del tutto aleatorio, in quanto derivato dai limitati dati predetti.
Forse è giunto il momento di richiedere all’ISS di fornire alla popolazione Italiana, stressata da due anni, dei dati scientificamente interpretabili che devono, come tali, basarsi su criteri clinici di selezione e analisi dei pazienti che siano uguali a se stessi, sulla conoscenza dell’amplificazione della lettura dei tamponi, sulle indicazioni esistenti nel nostro Paese per ricoverare i pazienti sia in ospedale che in terapia intensiva; sulla diagnosi di mortalità per COVID. Inoltre a questo punto, soprattutto se l’ intenzione sarà quella di prolungare nel tempo la vaccinazione con dosi ripetute (recenti dichiarazioni del Presidente di AIFA), diviene fondamentale e imprescindibile un valutazione attiva degli effetti collaterali secondari alla somministrazione dei “vaccini mRNA”.
Bibliografia: -Verna R et al, Analytical performance of COVID-19 detection methods (RT-PCR): scientific and societal concerns . Life ( Basel) 2021 Jul 6;11(7):660. – Adam D A guide to R-the Pandemic’s misunderstood metric. Nature 2020; 583: 346.
Prof. Alessandro Capucci
Ordinario di Malattie dell’Apparato Cardiovascolare
5 notes
·
View notes
Note
Selamünaleyküm hayırlı geceler covid de kafalarına göre kan sulandırıcı alanlar hakkında ne düşünüyorsunuz
Öncelikle zeka geriliği göstergesidir. Bu tipler doktorlar ne anlar diyebilecek kadar gaflet ve dalalet sahibi topluma en ufak bir katkısı olmamakla birlikle zarar dahi veren oksijen israfı insanlardır. Bu kişinin ibret alması için yeterli bir yan etkisidir aslında. Ama işin Latince kısmına gelecek olursak. Kan sulandırıcı denilen antikoagülan, fibrinolitik vs ilaçların ilk yan etkisi elbette ki kanamadır. Kanamanın süresi uzamıştır. Halk arasında bu gaflet sahiplerinin peptik ülser olup antıkoagülan sonrasında mide yahut duodenum(barsak ilk parçası) perforasyonları(delinme) leriyle geldiğine fakültede şahitlik etmiştim. Genelde bu gaflet sahipleri içten içe yaptığının ne halt olduğunu bildiği için laparoskopik, endoskopik hatta kolposkopik işlemlerden önce yaptığı haltı doktora söylemez ve işlem sırasında durdurulamayan kanamalar meydana gelir. Doktor için al başına belayı durumudur ama biz Allah'tan epikriz tutuyoruz da bu gaflet sahiplerinin davalarına yenilmiyoruz. Kanamanın yanı sıra antikoagülan ilaçların trombositopeni, osteoporoz, hipersensitive, cilt nekrozu, gastrointestinal sistemde gaz, tatta değişim, diyare, karın krampları, anoreksi, bulantı, kusma, yorgunluk, alopesi, ciltte sararma, soğuk algınlığı, ateş, ürtiker, dermatit, eozonofili, nefropati, agranülositoz, lökopeni(kan tahlili bozuklukları diyelim şu ikisine) ve hepatit(karaciğeri mahveder) gibi yan etkileri de bulunmaktadır! Hele çoluklu çocukluysan yada içip içip sonra hamile kaldıysan o fetüsün vay haline!!! O kısma hiç girmeyeyim yürek duyanmaz.
4 notes
·
View notes
Note
Dottore, premetto di non sapere nulla in materia e di aver ignorato il fenomeno per giorni (non ho una tv da cui assorbire notizie né avevo voglia di aprire gli articoli del Corriere). Ieri ho perlustrato alcuni siti, per cercare di capire l’essenziale, e tutti dicevano che tale coronavirus può causare: raffreddore, tosse, febbre, problemi respiratori che possono al più lasciare secco chi già ne soffre. Dunque, chiedo, se questi sono gli effetti, perché tutto questo allarmismo si è diffuso?
Ok non esagerare ma nemmeno derubricare il rischio... diciamo che se ti becchi il coronavirus per guarire non basterà imbottirti di tachipirina, bere tanta acqua e stare a letto a guardare Netflix...
Si tratterebbe di una brutta infezione respiratoria che necessiterebbe di terapia antibiotica di copertura, corticosteroidi e ossigenoterapia.
Ovviamente soggetti fragili (bambini e anziani) o con patologie preesistenti (immunodeficienza, BPCO, nefropatie etc) correrebbero maggiori rischi di non superare l’infezione.
20 notes
·
View notes
Link
Questa infezione prende il nome di ( sindrome di Mers ) si manifesta nei soggetti (come diabete e nefropatie croniche). La cosiddetta sindrome respiratoria mediorientale , è una malattia infettiva provocata da un virus chiamato” MERS-CoV ” La malattia virale respiratoria è stata identificata per la prima volta nel 2012 in Arabia Saudita . In Cina invece si manifestò 2002 , l’infezione
1 note
·
View note
Text
Glucousan Ulasan
Nama Produk – Glucousan
Efek Samping – Tanpa Efek Samping Utama
Kategori – Kesehatan
Ketersediaan – Online
Peringkat: – ⭐⭐⭐⭐⭐
Tempat Membeli — Situs Web Resmi - Klik Di Sini
►►KLIK DI SINI UNTUK ORDER SEKARANG!◄◄
►►KLIK DI SINI UNTUK ORDER SEKARANG!◄◄
Apa sebenarnya fungsi dari kapsul Glucousan?
Glucousan Ulasan, pengantar untuk Glucousan adalah obat yang relatif baru yang, tidak seperti obat lain, tidak mengurangi jumlah glukosa dalam darah melainkan menormalkan resistensi insulin dan mengurangi keparahannya. Menurunkan kadar gula darah dengan cepat mengarah pada perbaikan kondisi pasien selama setengah jam pertama setelah konsumsi. Anda tidak akan lagi merasa lapar dan haus, kesemutan di anggota badan, mulut kering, dan kebutuhan yang berlebihan untuk buang air kecil. Semua orang memperhatikan bahwa ketajaman visual mereka telah meningkat setelah terapi Glucousan dan bahwa mereka tidak lagi menderita kelemahan atau kelelahan. Obat ini sangat berguna dalam pengobatan diabetes tipe,
👉👉Kunjungi Situs Resmi Untuk Membeli & Mengetahui Info Lebih Lanjut👈 👈
Masalah Glucousan
Pertimbangkan hal berikut sebagai hasil potensial dari memiliki gula darah tinggi:
baik penurunan yang cepat atau, sebaliknya, kenaikan berat badan yang cepat;
perasaan kering di mulut, diikuti oleh kebutuhan yang tak henti-hentinya untuk minum;
gangguan penglihatan;
gatal-gatal, borok pada kulit, dan gatal-gatal karena reaksi alergi;
sering buang air kecil.
Namun, aspek yang paling berbahaya bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan proses abnormal dalam tubuh yang muncul sebagai akibat dari penyakit:
penyakit pada sistem kardiovaskular, termasuk iskemia, infark miokard, dan stroke;
nefropati yang disebabkan oleh diabetes, sering dikenal sebagai gagal ginjal;
kerusakan pada sistem saraf, juga dikenal sebagai neuropati diabetik, yang dapat menyebabkan impotensi dan frigiditas, serta gangguan pencernaan dan hilangnya kepekaan;
kerusakan pada organ penglihatan, juga dikenal sebagai retinopati diabetik, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kebutaan total dan komplikasi lainnya.
Menurut para profesional medis, prospek pemulihan penuh telah meningkat secara signifikan berkat pengenalan obat-obatan baru, yang juga membuat kehidupan penderita diabetes lebih menguntungkan.
👉👉Kunjungi Situs Resmi Untuk Membeli & Mengetahui Info Lebih Lanjut👈 👈
Keuntungan Mengkonsumsi Glucousan Penderita diabetes telah menunjukkan minat yang signifikan terhadap produk ini. Manfaat utama adalah sebagai berikut:
normalisasi metabolisme; hasil terapi yang terjamin;
peningkatan keadaan emosional; pengurangan resistensi insulin
menghilangkan kelebihan glukosa dari tubuh
memiliki tindakan diuretik sederhana; menghilangkan pembengkakan anggota badan;
menyebabkan pengurangan rasa lapar; merangsang aktivitas organ dalam.
👉👉Kunjungi Situs Resmi Untuk Membeli & Mengetahui Info Lebih Lanjut👈 👈
Glucousan: positif dan negatif
Instrumen ini menawarkan berbagai manfaat dan kualitas bermanfaat yang membedakannya dari obat lain untuk pengobatan Glucousan, termasuk yang berikut:
komposisi alami; efek kompleks pada tubuh
keamanan aplikasi
hasil tahan lama
penghapusan racun, racun, dan zat berbahaya dari tubuh
normalisasi proses metabolisme
mengurangi keinginan untuk permen
peningkatan sensitivitas terhadap insulin dan aktivasi produksinya sendiri
peningkatan elastisitas dan fleksibilitas pembuluh darah
menghilangkan plak kolesterol
normalisasi tekanan darah
aktivasi regenerasi sel
meningkatkan komposisi Alam; efek kompleks pada tubuh
keamanan aplikasi
meningkatkan komposisi alami
komposisi alami
komposisi alami
👉👉Kunjungi Situs Resmi Untuk Membeli & Mengetahui Info Lebih Lanjut👈 👈
Bagaimana Cara Kerja Glucousan dan Biayanya
Tubuh mulai pulih secara progresif sebagai akibat dari normalisasi kadar glukosa dalam darah karena alasan berikut:
pembersihan dan perbaikan hati, normalisasi buang air kecil, pemulihan pemrosesan karbohidrat dalam tubuh, dan peningkatan sensitivitas organ dalam terhadap insulin adalah beberapa manfaat dari penggunaan suplemen ini.
Sebagai konsekuensi dari ini, fungsi alami tubuh akhirnya melanjutkan keadaan biasa mereka:
ketajaman visual yang lebih besar; pengurangan atau penghapusan edema dan peradangan; rasa lapar dan haus yang tak terpadamkan; normalisasi kadar kolesterol, tekanan darah, dan fungsi kekebalan tubuh; peningkatan resistensi terhadap infeksi. Glukosa bermanfaat untuk mengelola kadar gula darah, mengurangi kadar kolesterol, dan dengan demikian mengurangi bahaya berkembangnya tumor kanker. Selain manfaat ini, obat meningkatkan kinerja organ internal tubuh, mengembalikan keseimbangan hormon yang sehat, sangat meningkatkan kesehatan, memberikan gelombang kekuatan dan kekuatan, mengelola berat badan, dan mengurangi risiko masalah yang disebabkan oleh Glucousan.
👉👉Kunjungi Situs Resmi Untuk Membeli & Mengetahui Info Lebih Lanjut👈 👈
Petunjuk untuk Menggunakan Ulasan Glucousan
Pastikan untuk membaca petunjuk yang disertakan dengan obat dan ikuti saran yang diberikan oleh produsen. Setelah tanggal penggunaan, produk tidak boleh digunakan.
Secara umum, satu pil harus diminum sekali sehari, pada waktu perut kosong di pagi hari, ketika pengobatan sedang diberikan.
Lama tinggal Anda di rumah sakit akan ditentukan oleh dokter berdasarkan seberapa parah penyakit Anda dan berapa lama diperkirakan akan berlangsung.
Susunan kapsul Glucousan, termasuk konstituen utamanya.
Produk ini memiliki lebih dari zat aktif alami, termasuk mineral dan vitamin; yang paling penting dari bahan-bahan ini adalah sebagai berikut, dan mereka dapat digunakan:
Jus blueberry kering meningkatkan penglihatan, menormalkan komposisi darah, mencegah trombosis, dan meningkatkan metabolisme dan daya tahan;��magnesium meningkatkan fungsi otot jantung dan meningkatkan resistensi jaringan terhadap insulin
vitamin D mengoptimalkan kandungan kalsium dan fosfor. alpha-ciferol mempercepat pemecahan glukosa sebesar kali, yang mengarah ke normalisasi kadar gula darah yang stabil. selempang kacang meningkatkan efek insulin dan mengurangi keinginan untuk permen.
👉👉Kunjungi Situs Resmi Untuk Membeli & Mengetahui Info Lebih Lanjut👈 👈
Di mana saya bisa mendapatkan Glucousan?
Saat ini tidak ada obat bersertifikasi Harga Glucousan yang tersedia untuk dibeli di apotek mana pun yang kami ketahui. Terlepas dari kenyataan bahwa lebih dari selusin persetujuan dan jumlah yang sama dari dokumentasi peraturan tentang penggunaan produk telah diterima, produk tersebut belum tersedia untuk penjualan massal, dan tidak diketahui kapan ini akan terjadi. Namun, pasien tidak perlu menunggu terlalu lama karena informasi pembelian Glucousan dapat ditemukan di situs resmi produk. Ini akan menjadi obat yang benar-benar asli yang memberi pasien bantuan yang signifikan dalam mengatasi efek penyakitnya.
👉👉Kunjungi Situs Resmi Untuk Membeli & Mengetahui Info Lebih Lanjut👈 👈
Koneksi langsung ke situs menawarkan keuntungan sebagai berikut:
harga yang lebih terjangkau untuk Glucousan langsung dari produsennya; kemampuan untuk mengajukan pembiayaan tanpa membayar uang muka; opsi untuk membeli produk bersama dengan pengiriman; panduan ahli tentang cara menggunakan produk Sangat mudah untuk memesan obat efek Glucousan:
Anda mengklik tautan untuk mengakses situs web, di mana Anda kemudian menyelesaikan aplikasi yang muncul di halaman utama, menerima panggilan manajer, dan kemudian memberikan persetujuan Anda untuk informasi pembelian.
Kunjungi Disini:- https://www.ulasanpro.com/id/glucousan-harga/
youtube
0 notes
Text
Böbrekleriniz Gerçekten Sağlıklı mı?
Böbreklerin Sağlıklı Olup Olmadığını Görmek İçin İdrar Tahlili ve Kan Kreatin Değerlerine Birlikte Bakılmalı! Böbrek sağlığının başta kalp ve damar sistemi olmak üzere tüm organları etkilediğini söyleyen Nefroloji uzmanı Prof. Dr. Abdullah Özkök, özellikle kronik böbrek hastalıklarının sinsi ilerlemesi nedeniyle hastaların semptomları göremediğini söyledi. Böbreklerin sağlıklı olup olmadığın görebilmek için kan kreatin değerleri ve idrar tahlilinin birlikte bakılması gerektiğine işaret etti. Fazla tuz tüketiminden obeziteye, hareketsiz yaşamdan genetik etkenlere kadar birçok etken böbrek hastalıkları için zemin hazırlayabiliyor. Bununla birlikte iyi çalışmayan böbreklerin çok daha ciddi sorunlara neden olabileceğini söyleyen Nefroloji uzmanı Prof. Dr. Abdullah Özkök, özellikle diyabet, hipertansiyon, taş hastalığı ve ailesinde böbrek hastalığı olan kişilerin rutin olarak böbrek sağlığı açısından takibinin çok önemli olduğunu söyledi.
Ailesinde Böbrek Hastalığı Olanlar Dikkat
Yeditepe Üniversitesi Kozyatağı Hastanesi Nefroloji uzmanı Prof. Dr. Abdullah Özkök’ün verdiği bilgiye göre, toplumda en sık görülün böbrek hastalıklarının başında, şeker hastalığına bağlı gelişen diyabetik nefropati geliyor. Sağlıksız beslenme, obezitenin artması hareketsiz yaşam gibi birçok etkene bağlı olarak diyabet sıklığının giderek artmasının yakın gelecekte diyabetik nefropati vakalarında da artışa neden olabileceğine işaret eden Prof. Dr. Abdullah Özkök, böbrek hastalıklarıyla ilişkili diğer sorunlarla ilgili şu bilgileri verdi: “Böbrek hastalığına yol açan İkinci en sık hastalık ise hipertansiyondur. Burada artan tuz tüketiminin çok kötü etkiler yarattığını söyleyebilirim. Türk Nefroloji Derneği kayıtlarına göre son dönem böbrek yetersizliği hastalarının yüzde 36’sında böbrek hastalığı sebebi şeker hastalığı, yüzde 26’sında ise hipertansiyondur. Diğer en sık sebepler glomerulonefritler, polikistik böbrek hastalığı ve böbrek taşlarını sayabiliriz. Polikistik böbrek hastalığı genetik bir hastalıktır, hastalığın genetik geçiş oranı yüksektir. Bundan dolayı ailenin bir bireyinde bu hastalık saptandığında, diğer aile bireylerinin de incelenmesi gerekir. Aynı şekilde bazı glomerulonefrit ve taş tipleri de genetik ve ailesel olarak geçebilmektedir. Bu yüzden ailede böbrek hastalığı olan kişilerin böbrek sağlığı açısından kontrol edilmesinde fayda vardır.”
İyi Çalışmayan Böbrek Tüm Sistemi Etkiliyor
Böbreklerin vücuttaki toksik maddelerin atılması, sıvı dengesi ve kan yapımını sağlayan hormonların salgılanması gibi önemli görevleri olduğunu hatırlatan Prof. Dr. Abdullah Özkök, “İyi çalışmayan böbreklerin toksik maddelerin vücutta birikmesi, kalbin iyi kasılamaması, kalp etrafında sıvı birikmesi, damar tıkanıklıkları ve damar duvarında kireçlenme, vücutta fazla sıvı birikimine bağlı olarak akciğerlerde sıvı toplanması ve akciğer ödemi, yeterli hemoglobin üretilemediği için kansızlık gibi birçok sorunu da beraberinde getirecektir” diye konuştu.
Böbrek Yetmezliği İleri Evre İse
Böbrek hastalıklarının en problemli yönünün çok sinsi ilerlemesi olduğunu belirten Prof. Dr. Özkök, konuyla ilgili şu bilgileri verdi: “Böbrek hastalıklarında başlangıçta halsizlik, gece sık idrara çıkma gibi hafif şikayetler görülür. Diğer organları da etkileyen daha ciddi bulgular ortaya çıktığında ise genellikle hastalık çok ilerlemiş ve bazı hastalarda maalesef geri dönüşümü olmayan evreye geçmiş olur.”
Kandaki Kreatin Değeri Ne Anlama Geliyor
Böbrek hastalıklarının genellikle idrarda protein veya kan kaçağı şeklinde başlayarak en son evresinde süzme fonksiyonlarında bozukluğa ve kan kreatinin değerlerinde artışa neden olduğunu anlatan Prof. Dr. Abdullah Özkök, “Dolayısıyla idrar tahlili yapmadan sadece kan tahlillerindeki kreatinin değerlerine bakarak kimseye böbreklerin sağlıklı denilemez” dedi. Prof. Dr. Abdullah Özkök, bu nedenle çocukluk çağından başlayarak herkesin idrar tahlili ve kan kreatinin değerlerinin kontrol edilmesinin asemptomatik, belirti vermeyen böbrek hastalıklarının yakalanması açısından önem çok önemli olduğunun altını çizdi. Prof. Özkök sözlerine şöyle devam etti: “Kan kreatinin değeriniz normal olabilir fakat çok ciddi böbrek hastalığınız olabilir. Bu yüzden basit tam idrar tahlilinin gözden kaçırılmaması ve kontrollerde mutlaka bakılması gereklidir. Kanda kreatinin değerinin, tam idrar tahliliniz ve üriner sistem ultrasonunuzun üçü birden normalse böbrek sağlığınız çok yüksek bir ihtimalle iyi olduğu söylenebilir. Bu üç tetkik de böbrek sağlığını değerlendirmede için çok önemlidir.”
Diyabet Hastaları Yılda Bir Kontrolden Geçmeli
Diyabet, hipertansiyon, taş hastalığı ve ailesinde böbrek hastalığı olan kişilerin rutin olarak böbrek sağlığı açısından takibinin yapılması gerektiğinin altını çizen Yeditepe Üniversitesi Kozyatağı Hastanesi Nefroloji uzmanı Prof. Dr. Abdullah Özkök, “Özellikle diyabet hastalarının hiçbir şikayetleri ve böbrek hastalığı olmasa bile en az yılda bir kez kanda kreatinin değeri, tam idrar tahlili ve idrarda albümin kaçağı açısından kontrol edilmesi gerekir. Bu hastalıklara bağlı böbrek tutulumu olan hastalar, hastalık durumlarına göre daha sık da takibe ihtiyaç duyabiliyor.”
Fazla Tuz Tüketimi Böbrekleri Bozabilir
Toplumsal olarak böbrek sağlımızı korumak için öncelikle diyabet ve obeziteyle mücadele edilmesi gerektiğine işaret eden Prof. Dr. Abdullah Özkök, alınması gereken önlemler konusunda şunları anlattı: “Fruktoz ve glukoz şurubu içeren içeceklerden mümkün olduğunca uzak durmalıyız. Tuz tüketimini azaltmalıyız. Siz her ne kadar yemeklerinize tuz eklemiyorsanız da eğer fast-food ve hazır, işlenmiş gıda tüketiminiz fazlaysa, çok yüksek oranda tuz tüketiyorsunuz demektir. Tansiyon değeriniz normal olsa bile fazla tuz tüketimi böbrek sağlığı açısından sakıncalı olabilir.” (BSHA)
Read the full article
0 notes
Text
TERBUKTI! (WA) 0812-1440-8050 Pengobatan Penyakit Gula Basah Ny. Djamilah Najmuddin di Margasari Bandung
Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 1: Mengatasi Penyakit Kronis dengan Pendekatan yang Tepat
Diabetes melitus tipe 1 merupakan kondisi yang membutuhkan perhatian serius dan pengelolaan yang tepat. Sebagai penyakit kronis yang mempengaruhi cara tubuh menggunakan gula darah, pengobatan diabetes melitus tipe 1 melibatkan pendekatan yang komprehensif untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengobatan diabetes melitus tipe 1 dan memberikan jawaban atas pertanyaan umum seputar kondisi ini.
Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 1: Pendekatan Medis dan Manajemen Gaya Hidup Pengobatan penyakit diabetes melitus tipe 1 terutama difokuskan pada pengelolaan kadar gula darah. Penggunaan insulin adalah langkah utama dalam pengobatan diabetes melitus tipe 1, karena tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara cukup. Pasien sering kali memerlukan suntikan insulin harian atau menggunakan pompa insulin untuk mengatur kadar gula darah mereka. Selain itu, manajemen gaya hidup juga penting dalam pengobatan diabetes melitus tipe 1. Hal ini termasuk mengadopsi pola makan sehat yang rendah gula dan karbohidrat sederhana, serta menjaga berat badan yang sehat. Aktivitas fisik teratur juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Tempat Pengobatan Diabetes Melitus: Mendapatkan Perawatan yang Tepat Penting bagi penderita diabetes melitus tipe 1 untuk mendapatkan perawatan yang tepat dari tempat pengobatan yang kompeten dan berkualitas. Ini bisa berupa klinik diabetes, rumah sakit yang memiliki spesialis endokrinologi, atau praktek dokter umum yang berpengalaman dalam pengelolaan diabetes. Di tempat pengobatan diabetes melitus, pasien akan menerima perawatan yang terkoordinasi dan terstruktur, termasuk pemantauan kadar gula darah, penyesuaian dosis insulin, serta edukasi tentang manajemen kondisi mereka. Interaksi antara pasien dan tim medis juga penting untuk memastikan perawatan yang efektif dan terus-menerus.
Pengobatan Diabetes Melitus: Mencegah dan Mengelola Komplikasi Diabetes melitus tipe 1 dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu komplikasi yang umum terjadi adalah gangguan ginjal, yang dapat menyebabkan gagal ginjal jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes melitus tipe 1 untuk menjaga kadar gula darah mereka dalam batas normal dan rutin memantau fungsi ginjal mereka. Selain itu, pencegahan adalah kunci dalam pengobatan diabetes melitus tipe 1. Hal ini melibatkan mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, aktivitas fisik teratur, dan menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan. Pencegahan komplikasi juga dapat dilakukan melalui pemantauan rutin dan perawatan yang tepat dari tim medis.
FAQ:
Apakah diabetes dapat menyebabkan gangguan ginjal?
Ya, diabetes dapat menyebabkan gangguan ginjal, yang dikenal sebagai nefropati diabetes. Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah tinggi merusak pembuluh darah di ginjal, menyebabkan kerusakan dan penurunan fungsi ginjal. Pencegahan dan pengelolaan diabetes yang baik dapat membantu mengurangi risiko gangguan ginjal.
Bagaimana cara mencegah diabetes?
Pencegahan diabetes melibatkan mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan menjaga berat badan yang sehat. Menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan juga dapat membantu mengurangi risiko diabetes.
Apa manfaat daun kelor untuk penderita diabetes?
Daun kelor telah diketahui memiliki potensi untuk membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes. Kandungan antioksidan dan senyawa aktif lainnya dalam daun kelor dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi resistensi insulin.
Gejala diabetes apa saja?
Gejala diabetes meliputi sering buang air kecil, haus yang berlebihan, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, lelah, dan penglihatan kabur. Jika Anda mengalami gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Apakah ada hubungan antara tidur dan pengendalian gula darah?
Ya, tidur yang cukup dan berkualitas dapat memengaruhi pengendalian gula darah. Kurang tidur dapat meningkatkan resistensi insulin dan mengganggu regulasi hormon yang terlibat dalam metabolisme glukosa. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola tidur yang teratur dan cukup untuk mendukung kesehatan gula darah yang optimal.
Pengobatan diabetes melitus tipe 1 memerlukan pendekatan yang holistik dan terkoordinasi antara pengobatan medis, manajemen gaya hidup, dan pencegahan komplikasi. Dengan perawatan yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sehat, penderita diabetes melitus tipe 1 dapat menjalani hidup yang aktif dan bermakna.
Kontak dan Janji Temu Hubungi 0812 1440 8050 Balai Pengobatan Tradisional Ny. Djamilah Najmuddin merupakan sebuah klinik pengobatan tradisional yang sudah berdiri sejak tahun 1985 hingga sekarang dan bertempat di kota Bandung. pengobatan gula kering,terapi untuk penderita diabetes,pengobatan gula basah,pengobatan untuk diabetes melitus,terapi untuk diabetes melitus tipe 2
Kontak dan Janji Temu Hubungi
Jl Guntur Madu No. 03 Kel. Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung
0812 1440 8050 https://wa.me/6281214408050
Kunjungi website https://djamilah-najmuddin.com
Sukamulya Bandung,Cipaganti Bandung,Dago Bandung,Lebakgede Bandung,Lebaksiliwangi Bandung,Sadangserang Bandung,Sekeloa Bandung,Cimincrang Bandung,Cisaranten Kidul Bandung,Rancabolang Bandung
#pengobatankakidiabetes#pengobatandiabetesmelitus#pengobatandiabetesmelitustipe1#pengobatandiabetesmenurutislam#pengobatandiabetesmelitustipe3#pengobatandiabetespadalansia#pengobatandiabetespalingampuh#pengobatandiabetespadapria#pengobatanpenyakitdiabetes#pengobatanpenyakitdiabetesadalah
0 notes
Text
RSUD Nganjuk
RSUD Nganjuk merupakan salah satu Rumah Sakit Umum yang terletak di Nganjuk tepatnya di Jalan dr. Soetomo No. 62, Kauman, Payaman, Nganjuk. Rumah Sakit ini menyediakan berbagai berbagai layanan dokter spesialis terbaik mulai dari Spesialis Jantung, Spesialis THT, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Paru, Spesialis Obgyn, Spesialis Mata, Spesialis Bedah, Spesialis Kulit dan Kelamin, hingga Spesialis Anak. Fasilitas medis pendukung yang tersedia pun tak kalah lengkap. Mulai dari kamar Kamar Operasi, Apotik, Laboratorium, Radiologi, ICU, Kamar Bersalin, Ambulans, Musholla, hingga Kantin tersedia di dalam Rumah Sakit agar pasien tetap nyaman saat berobat. Untuk mendapatkan layanan kesehatan terbaik dan terlengkap, Anda dapat mengunjungi RSUD Nganjuk yang berada di Jalan di Jalan Dr. Soetomo No. 62, Kauman, Payaman, Nganjuk, atau menghubungi Call Centre Rumah Sakit di nomor (0358) 321818 / (0858) 321209 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai layanan kesehatan yang tersedia.
Ragam Dokter Spesialis yang Kerap Ditemui di Indonesia
Dokter merupakan salah satu profesi yang bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan mengobati serta memberi perawatan yang sesuai untuk pasien. Meski semua dokter bertugas untuk mendukung proses penyembuhan pasien, ternyata jenis dokter sangat beragam. Di Indonesia sendiri setidaknya ada lebih dari puluhan dokter spesialis bahkan sub-spesialis yang kerap ditemui di berbagai Rumah Sakit. Bagi Anda yang masih bingung apa saja jenisnya, simak penjelasan berikut sampai selesai.
Spesialis Penyakit Dalam
Dokter spesialis ini merupakan bidang yang luas dan lebih kompleks dan itulah sebabnya mengapa dokter spesialis penyakit dalam mampu menangani berbagai penyakit pada organ yang bervariasi contohnya pada jantung, ginjal, hati, serta pernapasan dan paru-paru. Dokter yang juga sering disapa Internist ini juga memiliki lebih banyak pelatihan dibandingkan jenis dokter lainnya seperti dokter umum.
Spesialis Jantung
Spesialis jantung fokus pada perawatan pada jantung maupun pembuluh darah. Beberapa penyakit yang dapat ditangani oleh dokter spesialis jantung adalah penyakit jantung koroner, penyakit pada katup jantung, penyakit jantung bawaan, penyakit pada otot jantung, gangguan irama jantung, tumor jantung, perikarditis, serangan jantung, gagal jantung, dan henti jantung. Untuk memastikan diagnosis, biasanya dokter spesialis jantung akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti Elektrokardiogram (EKG), Rontgen, CT Scan, MRI, hingga tes darah.
Spesialis Pulmonologis
Spesialis Pulmonologis fokus menangani masalah kesehatan yang berhubungan pada sistem pernapasan dan paru. Asma akut, penyakit paru kronik, fibrosis kistik, emfisema, kanker paru-paru, obstructive sleep apnea, tuberkulosis, hipertensi pulmonal, bronkitis, hingga pneumonia merupakan beberapa jenis penyakit yang dapat ditangani oleh dokter spesialis ini.
Spesialis Ginjal (Nefrologi)
Dokter spesialis penyakit dalam yang satu ini menangani masalah kesehatan yang berhubungan pada organ ginjal. Beberapa penyakit yang dapat ditangani spesialis nefrologi adalah sindrom nefrotik, kanker atau tumor pada ginjal, gagal ginjal, infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, nefropati diabetik, penyakit ginjal karena hipertensi, serta infeksi pada ginjal. Dokter biasanya akan memberikan beberapa tes untuk mendiagnosis penyakit ginjal yang diderita mulai dari tes urin, tes darah, tes kreatinin serta ureum, GFR (glomerular filtration rate), CT Scan, MRI, USG, ataupun Rontgen.
Spesialis Anak
Spesialis anak atau Pediatrik merupakan dokter yang menangani anak dari usia 0-18 tahun. Pediatrik memberikan berbagai perawatan mulai dari pemeriksaan umum, vaksinasi, bahkan hingga perawatan terhadap mental anak. Namun tak menutup kemungkinan jika dokter spesialis anak atau pediatrik ini merujuk perawatan pada sub-spesialis pediatrik jika membutuhkan. Contohnya saat anak mengalami masalah pada saluran pernapasan. Spesialis anak dengan sub-spesialis Respirologi atau Pulmonologis akan dipilih sebagai dokter yang dipercaya untuk menangani keluhan medis tersebut pada anak.
Spesialis Kandungan
Spesialis kandungan adalah dokter yang khusus menangani masalah kesehatan pada reproduksi pada wanita. Contohnya seperti masalah menstruasi, menopause, atau bahkan terkait masalah hormon. Spesialis kandungan juga menangani masalah pada kehamilan serta proses melahirkan atau persalinan bayi. Keduanya kerap digabungkan dan diberi istilah "Dokter Obgyn".
Spesialis Gastroenterologi
Dokter Spesialis Gastroenterologi menangani berbagai penyakit yang ada kaitannya dengan sistem pencernaan. Tukak lambung, penyakit asam lambung, irritable bowel syndrome, penyakit pada pankreas, tumor atau kanker usus, bahkan hingga hepatitis merupakan beberapa contoh penyakit yang dapat diatasi oleh Dokter Spesialis ini. Prosedur medis yang dilakukan pun nantinya akan disesuaikan oleh diagnosis penyakit yang mendasari.
Spesialis THT
Dokter Spesialis THT merupakan dokter yang memiliki keahlian untuk menangani dan mengobati masalah yang berkaitan dengan telinga, hidung, serta tenggorokan. Gangguan pendengaran, infeksi telinga, alergi, sinusitis, cedera pada hidung, gangguan tenggorokan akibat kesusahan menelan, hingga gangguan tidur yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan merupakan beberapa contoh penyakit yang dapat ditangani oleh dokter spesialis ini.
Spesialis Mata
Dokter spesialis mata berperan untuk menangani dan merawat pasien yang mengalami gangguan pada mata. Katarak, cedera kornea, glaukoma, keratitis, rabun dekat dan jauh, ablasi retina, presbiopi, peradangan pada lapisan mata (uveitis), ulkus kornea, hingga kanker mata adalah beberapa contoh penyakit yang kerap ditangani oleh dokter Spesialis Mata. Jika kondisi pasien cukup parah, koreksi penglihatan melalui pembedahan atau operasi merupakan tindakan yang dapat dilakukan dokter spesialis ini.
Spesialis Kulit
Punya permasalahan terdapat kulit, rambut, ataupun kuku? Dokter Spesialis Kulit merupakan orang yang dapat menanganinya, Dokter spesialis yang kerap disebut sebagai Dermatologist ini bertugas untuk memeriksa, mendiagnosa, hingga merawat berbagai masalah yang berhubungan dengan kulit mulai dari ruam pada kulit, jerawat, hingga kanker pada kulit. Dermatologist juga kerap menyediakan layanan kecantikan khusus kulit seperti prosedur laser, botox, dan yang lainnya.
Spesialis Saraf
Spesialis saraf menangani pasien dengan kondisi medis yang berhubungan dengan otak serta saraf. Dokter spesialis ini juga menangani penyakit yang berhubungan dengan saraf tulang belakang serta saraf tepi seperti adalah migrain, kejang atau epilepsi, tremor, saraf kejepit, stroke, tumor otak, alzheimer, gangguan neuropati, hingga infeksi sumsum tulang belakang. Diagnosis penyakit pasien dapat dilihat dari hasil pemeriksaan radiologi seperti CT Scan, PET Scan, serta MRI yang dilakukan pada otak maupun saraf.
Psikiater
Psikiater merupakan salah satu profesi dokter spesialis yang khusus menangani masalah kesehatan yang berhubungan pada mental mental seseorang. Psikiater akan menangani masalah emosional dan perilaku pasien melalui berbagai penanganan mulai dari konseling, psikoterapi, hingga pengobatan melalui obat-obatan rutin.
Dapatkan Berbagai Layanan Dokter Spesialis Terbaik dan Terlengkap di RSUD Nganjuk
0 notes
Video
youtube
Nefropatia diabetica
Nefropatia diabetica reprezinta o complicatie grava a diabetului zaharat. Afectarea renala din diabet va poate modifica foarte mult calitatea vietii, tocmai de aceea trebuie sa stiti la ce se refera aceasta complicatie si ce trebuie sa faceti pentru a o evita.
Despre asta am vorbit astazi! Vizionare placuta!
0 notes
Text
Şeker Hastalığı; Nedir, Belirtileri ve Tedavisi
Şeker hastalığı; pankreastan salgılanan insülin hormonunun az salgılanması veya hiç salgılanmaması sonucu ortaya çıkar. Ülkemiz genelinde şeker hastalığı genelde 45 yaş üzerinde, nadirende gençlerde görülür. Şeker hastalığı kadınlarda erkeklere oranla daha sık görülür. Şeker hastalığı kalp, böbrek, karaciğer gibi organların çalışma mekanizmalarını olumsuz etkiler. Bu nedenle şeker hastaları ilaç kullanımına, beslenmeye, oluşabilecek komplikasyonlara, fiziksel aktivitelere dikkat edilmelidir. Şeker hastalığının çeşitleri vardır. Tip 1 ve Tip 2 en çok rastlanılan çeşididir. Tip 1 diyabet çocukluk çağında görülen diyabet tipidir. Tip 2 diyabet ise yetişkinlerde görülen diyabet tipidir.
Şeker Hastalığının nedenleri nelerdir?
Şeker hastalığının birçok nedeni vardır.Bunlardan en önemlisi stres faktörüdür. Yaşam koşulları, çalışma koşulları, aile içi ilişkiler, çevresel faktörler, stresi tetikleyen unsurlardır. Şeker hastalığının genel nedenleri arasında şunlar sayılabilir: Genetik yatkınlık Hareketsiz yaşam Yetersiz ve dengesiz beslenme Hamilelik Sigara ve alkol kullanımı Bu nedenler hayatımızda önemli bir yer tutar. Bireyler stres faktörünü olabildiğince azalttığında diğer nedenler de düzeltilebilir ve hayata normal bir şekilde devam edilebilir. Bu yazı tamamen bilgilendirme amaçlı yazılan bir yazıdır. Yazıda bulunan belirtiler, nedenler ve risk faktörleri başlıkları siz okuyucularımızı bilgilendirmek adına yazılmış genel bilgilerdir. Her birey ve tedavisi özel olduğu için mutlaka hastaneye gidilmelidir.
Şeker Hastalığında Risk Faktörleri Nelerdir?
Şeker hastalığının risk faktörleri hala araştırılmaktadır. Genetik faktörlerin öneminin büyük olduğu konusunda çeşitli araştırmalar hala devam etmektedir. Tip 1 diyabet için genel olarak risk faktörleri arasında: • Kilo • Genetik bozukluk • Hamilelikte annenin kullanmış olduğu ilaçlar • Kadınlarda ve erkeklerde bel ölçümleri risk faktörü içinde değerlendirilen unsurlar arasındadır.
Şeker Hastalığının Belirtileri ve Bulguları Nelerdir?
Şeker hastalığında hastalığa özgü, hastalığı tam anlamı ile yansıtan belirtiler mevcuttur. Ancak bu belirtiler her zaman ortaya çıkmayabilir. Gizli bir şekilde seyredebilir. Vücut direnci düştüğü anda ortaya çıkan şeker hastalığı genellikle gizli şeker olarak değerlendirilir. Bu şeker hastalığı hiçbir şekilde belirti vermediğinden dolayı son derece tehlikeli olabilir. Bireyler bir anda akut bir şekilde rahatsızlanabilir. Şeker hastalığının belirti ve bulguları arasında: • Çok su içme • Çok sık idrara çıkma • Çok fazla susama hissi • Aşırı yemek yeme isteği • Açıklanamayan kilo kaybı • Ayaklarda uyuşma hissizlik oluşması • Bulanık görme • Yorgunluk • Halsizlik
Şeker Hastalığının Komplikasyonları Nelerdir?
Şeker hastalığında akut ve kronik olmak üzere iki tip komplikasyon vardır. Akut komplikasyonlar; hipoglisemi (kan şekerinin normalden daha düşük seviyede olması), ketoasidoz ve laktik asidozdur. Buna ek olarak fungal enfeksiyonlar eşlik eder. Fungal enfeksiyonlar özellikle el ve ayak tırnaklarında mantarlara neden olur. Kronik komplikasyonlar arasında ise; kardiyovasküler hastalık, nefropati (böbreklerin hasar görmesi), nöropati, impotans (cinsel güçsüzlük) yer alır. Şeker hastalığında komplikasyonlardan korunmak için cilt bakımı, ilaçların kontrollü bir şekilde alınması, beslenme, egzersiz ve eğitim gibi durumların mutlaka yapılması gerekir. Ayak bakımı, tırnak bakımı mantar ve ayak komplikasyonları açısından son derece önemlidir.
Şeker Hastalığı Nasıl Tedavi Edilir?
Şeker hastalığı, insülin direnci ve beden kitle endeksine göre yağ, kas oranlarının belirlenmesi, insülin direncinin ölçülmesi, tanı koymak için yapılması gereken tüm tetkikler sonucunda ortaya çıkar. Kronik bir hastalıktır. Bu nedenle de tedavisi ömür boyu devam eder. Düzenli ilaç kullanmayı gerektiren bir hastalıktır. Sürekli doktor kontrolünde olmak ve kan şekerinin takip edilmesi şeker hastalığının yönetim sürecini kolaylaştıran bir faktördür. Şeker hastalığı tedavisinde şeker, karbonhidrat gibi şeylerden uzak durmak gerekir. Ana ve ara öğünler çok önemlidir. Şeker hastalığında genellikle insülin metabolizmasını düzenleyici ilaçlar kullanılır. Her bireyin belirtisi ve durumu göz önünde bulundurularak tedavi başlanır. Bu nedenle yukarıda bahsedilen belirtiler kendinizde var ise çevreden duyduğunuz alternatif yöntemleri uygulamak ve başka şeker hastalarının kullandığı ilaçları kullanmak yerine mutlaka alanında uzman bir hekime ve dahiliye polikliniğine giderek gerekli muayenelerden ve tetkiklerden geçmeniz gerekir. Şeker hastalığı konusunda eğitim veren ve şeker hastalarına farkındalık kazandırmak amacıyla oluşturulmuş diyabet okulları mevcuttur. Bu diyabet okulları diyabet hakkında, tedavi hakkında çeşitli bilgilendirmeler sağlar. Hastalar birbirleri ile etkileşim içinde olarak iyileşme sürecine katkı sağlamış olur. Read the full article
#şekerhastalığıbelirtiler#şekerhastalığıbelirtileri#şekerhastalığınasılolur#şekerhastalığınedenleri#şekerhastalığıtedavisi
0 notes
Text
AWASI KENCING MANIS ELAK MATA BUTA
SEMPENA sambutan hari bapa nanti, isu pemeliharaan penglihatan elak mata buta perlu ditekankan terutamanya di kalangan bapa (dan juga ibu) yang menghidap diabetes. Kajian Mata Kebangsaan 1996 menganggarkan terdapat 63,000 individu buta dan 53,000 orang mengalami rabun teruk di Malaysia. Antara punca utama masalah ini ialah penyakit diabetes yang boleh memberi kesan sampingan buruk kepada mata. Penyakit diabetes ialah penyakit sistemik di mana badan tidak dapat mengawal kandungan gula, menyebabkan paras gula dalam darah menjadi terlalu tinggi. Peningkatan paras gula dalam darah juga memberi kesan terhadap sistem salur darah dan mengakibatkan serangan strok dan jantung, kegagalan buah pinggang serta kerosakan pada mata dikenali sebagai retinopati diabetis.
KESAN MATA BUTA
Kesan masalah buta akibat penyakit diabetes sangat besar. Kebanyakan pesakit tergolong dalam peringkat usia yang produktif dan mempunyai tanggungjawab besar menyara hidup serta keluarga masing-masing. Kehilangan penglihatan pada peringkat ini boleh menyebabkan mereka kehilangan kerja kerana tidak mampu melakukan tugas dengan berkesan. Ini seterusnya akan menjejaskan ekonomi dan dinamik keluarga pesakit. Impak negatif ini juga secara langsung membantutkan pembangunan dan ekonomi negara, terutamanya dengan kehilangan tenaga kerja di peringkat paling berpotensi dan produktif dalam hidup mereka. Kerajaan pula terpaksa menanggung kos perubatan dan kebajikan pesakit ini. Oleh kerana impak negatif ini, kebutaan akibat diabetes perlu dicegah! Pencegahan boleh dilakukan dengan memastikan pesakit diabetes menjalani pemeriksaan mata secara berkala. Pengesanan masalah mata di peringkat awal membolehkan doktor mata memberi rawatan sewajarnya mengikut keadaan pesakit.
PEMERIKSAAN MATA
Retinopati diabetis adalah penyebab utama kebutaan baru di negara maju dan membangun. Kemungkinan seorang pesakit diabetes menjadi buta adalah 25 kali ganda lebih tinggi berbanding individu sihat tetapi boleh dielakkan jika dikesan serta dirawat dari awal. Sekitar 2006 dan 2007, jumlah pesakit diabetes di negara kita meningkat kepada 14.5 peratus daripada 8.3 pada 1996. Didapati kadar komplikasi paling lazim akibat diabetes adalah ke atas saraf (58 peratus) dan mata (53 peratus). Selepas lima tahun seseorang itu disahkan menghidap diabetes, 14 peratus daripada pesakit didapati menghidap retinopati diabetis. Namun, didapati hanya tiga hingga 20 peratus pesakit diabetes menjalani pemeriksaan mata berkala. Ini menunjukkan 80 peratus lagi pesakit diabetes yang tidak menjalani pemeriksaan mata berdepan risiko menjadi buta akibat retinopati diabetis.
TANPA DISEDARI
Kajian Kementerian Kesihatan pada 2002 untuk menyaring kesan penyakit diabetes ke atas mata melalui gambar retina di tujuh buah hospital di tujuh negeri memperoleh keputusan membimbangkan. Daripada 6,288 pesakit diabetes, 38 peratus (2,138 orang) mengalami retinopati diabetis tanpa disedari. Jika fakta ini diunjurkan kepada semua pesakit diabetes yang berjumlah hampir 3.7 juta (14.5 peratus daripada 26 juta rakyat Malaysia), bermakna kira-kira 1.4 juta pesakit menghidap retinopati diabetis tanpa disedari kerana tidak menjalani ujian saringan daripada doktor mata. Fakta ini membimbangkan dan juga menyedihkan kerana pengesanan awal membolehkan kita mencegah kebutaan retinopati diabetes melalui rawatan laser atau pembedahan. Bagaimanakah keadaan mata pesakit yang mengalami retinopati diabetis? Gambar mata pesakit diabetes menunjukkan contoh pendarahan di dalam retina mata pesakit yang tidak menjaga pemakanan. Pesakit berkenaan juga menghidap darah tinggi, paras lemak tinggi dalam darah dan dia juga seorang perokok tegar. Semua faktor ini meningkatkan lagi risiko mendapat retinopati diabetis yang teruk. Gambar tersebut menunjukkan perdarahan pada retina yang berlaku di dalam mata seorang pesakit diabetes yang tidak mengawal gula di dalam darah. Kebocoran lemak di tengah retina menyebabkan gangguan penglihatan.
KOMPLIKASI SAMPINGAN
Satu fakta penting yang perlu diketahui pesakit diabetes ialah jika retinopati diabetis berlaku, besar kemungkinan pesakit itu juga mengalami masalah kerosakan buah pinggang yang dipanggil nefropati diabetis. Ini penyebab utama kegagalan buah pinggang tegar yang memerlukan dialisis seumur hidup. Oleh itu jika pesakit diabetes didapati menghidap retinopati diabetis, pemeriksaan air kencing perlu dilakukan segera untuk mengesan nefropati diabetis. Pada peringkat awal, pengambilan ubat dapat mencegah kegagalan buah pinggang tegar. Kesedaran masyarakat, terutama pesakit diabetes, dan doktor yang merawat mengenai kepentingan penyaringan mata sangat penting. Menjadi kewajipan pesakit untuk menjalani pemeriksaan mata dan menyebarkan pengetahuan ini kepada pesakit lain supaya lebih ramai menjalani pemeriksaan untuk mengelakkan kehilangan deria penglihatan. Apa yang perlu dilakukan pesakit? Tentukan mata anda diperiksa pakar mata sekurang-kurangnya sekali setiap tahun. Kepada pengamal perubatan pula, patuhi jadual pemeriksaan mata pesakit seperti disarankan. Pesakit diabetes boleh dirujuk untuk pemeriksaan retina di klinik mata atau pusat kesihatan yang ada kemudahan kamera retina. Kepada pesakit diabetes, ingatlah bahawa: *kemungkinan anda menjadi buta adalah 25 kali ganda daripada orang sihat *walaupun anda dapat melihat dengan jelas, tidak bererti tiada kerosakan pada retina mata anda *kerosakan retina mungkin bererti kerosakan buah pinggang yang boleh dikesan awal dengan ujian air kencing *kerosakan awal buah pinggang dapat dirawat dan ini turut mencegah berlakunya kegagalan buah pinggang tegar yang memerlukan dialisis yang juga memerlukan belanja besar dan mengganggu kualiti hidup anda Jika anda menghidap diabetes melebihi lima tahun, di samping mempunyai masalah tekanan darah tinggi, merokok, paras lemak tinggi dalam darah dan kawalan gula darah yang tidak sempurna, risiko mendapat kerosakan retina adalah tinggi.
Diagram mata
Retina sihat sebelum mengalami bukaan besar cahaya iaitu glaucoma.
Retina sihat selepas mengalami bukaan besar cahaya dan menghidapi glaucoma. Jangan berlengah, minta dirujukkan ke klinik mata dengan segera! Bersama kita memelihara penglihatan sebelum mata menjadi buta. sumber: http://bit.ly/2C3ardj
Read the full article
0 notes
Text
Journals on Medical Informatics
Hyperthermic Intraperitoneal Chemotherapy (HIPEC) on the Electrolytes Changes and Nefropaty by Aslan Bilge* in Biomedical Journal of Scientific & Technical Research (BJSTR) https://biomedres.us/fulltexts/BJSTR.MS.ID.000936.php
For more Articles on Journals on Medical Informatics please click here https://biomedres.us/index.php
For BJSTR Journals
#Journals on vaccination#Nuereological disorders#Preventive medicine#Nano medicine#Journals on Cancer medicine#bjstr journals
0 notes
Photo
Böbrek Hastalarında Aşı, Aşı sonrası böbrek komplikasyonlar, Böbrek hastalıkları ve Bağışıklık Aşıların gittikçe tam bir şekilde saflaştırılması ve tifoid-paratifoid aşısından vazgeçilmesi nedeniyle bağışıklama sonrası nefropati tıp yayınlarında artık hiç gözükmemektedir.
0 notes