#nama perempuan keren menurut islam
Explore tagged Tumblr posts
Text
20 Pilihan Nama Anak Perempuan Islami Keren
20 Pilihan Nama Anak Perempuan Islami Keren
Nama Anak Perempuan Islami Keren– namanakperempuan.net. Anak perempuan diibaratkan sebagai mutiara yang sangat indah. Oleh sebab itu harus dijaga dan dirawat dengan benar. Nama yang diberikan pun juga tak boleh sembarangan, karena dari nama itulah mengandung berjuta harapan yang diharapkan orangtua pada sang anak. Hingga tak jarang kini orangtua banyak memberikan namanya dengan pilihan nama…
View On WordPress
#nama anak perempuan islami keren#nama bayi perempuan islam keren#nama perempuan keren menurut islam#rangkaian nama perempuan islam keren 3 kata
0 notes
Text
[RESENSI BUKU] SENI TINGGAL DI BUMI
Penulis: Farah Qoonita
Penerbit: Kanan Publishing
Tahun Terbit: 2018
Jumlah Halaman: 178
Seperti buku “Perempuan Teduh” karya Harun Tsaqif, karya Teh Qoonita ini juga berupa buku antalogi. Buku antologi ini diisi dengan 67 cerpen yang beliau kelompokkan menjadi 6 tema besar. Gambaran besar dari isi buku ini adalah pedoman menjelajahi dunia ini sesuai aturan-aturan Islam yang disampaikan dengan kreatif. Cerita-cerita dalam antologi ini pun mudah dipahami oleh anak muda.
Berikut di bawah ini ulasan saya dari setiap Bab (tema) dalam buku ini:
Seni Melangkah di Bumi
Dalam tema pertama, cerpen-cerpen di sini ingin mendorong manusia untuk terus mengembangkan diri demi meraih ridha Allah SWT. Judul-judul tiap cerpen pun berkaitan erat dengan isu-isu yang dialami oleh pemuda-pemudi zaman sekarang.
Contoh: Tak Percaya Diri = menyikapi rasa insecure hamba Allah yang tiada habisnya, Social Climber = memberi perspektif baru kepada para pengejar titel melalui kisah para sahabat Rasulullah SAW, Status = membandingkan status keren yang didambakan manusia zaman sekarang dengan sirah pejuang Islam terdahulu yang statusnya tak hanya teringat di Bumi namun meroket sampai langit ketujuh.
Tentang Hati yang Ingin Dicintai
Wah, dalam banget ya nama babnya. Kumpulan cerpen dalam tema ini menjabarkan berbagai masalah hati beserta solusinya. Mulai dari hati keras yang masih bisa luluh, sampai pada cara menjaga rasa cinta supaya terhindar dari zina. Bacaan yang bagus untuk kalian yang ingin meninggalkan hubungan atau kebiasaan buruk yang menjauhkan kalian dari cinta Allah SWT.
Tentang Perempuan
Ini nih..bab spesial untuk perempuan. Tapi kaum laki-laki juga boleh baca kok, seagai bekal untuk mendidik anak dan istri Anda kelak. Bab ini berisi narasi pemuliaan perempuan dalam Islam. Ini pun diperkaya lagi dengan sirah beberapa perempuan mulia pada zaman kerasulan. Ini bagus untuk para perempuan yang ingin meninggikan derajatnya dengan jalan yang lurus, bukan malah keseret arus feminisme yang tak sesuai ajaran Islam.
Manusia Langit
Kalau mau sukses ya kudu pelajari biografi orang-orang sukses kan? Bab ini tepat untuk kalian yang ingin menjelajahi biografi manusia-manusia yang dinanti-nanti oleh surganya Allah. Mulai dari para nabi pada zaman kerasulan, sampai pejuang-pejuang hebat pada masa khilafah. Bahasanya tidak berat sehingga bisa dimengerti oleh anak SMP sekalian. Jadi untuk kalian yang belum terbiasa membaca sirah nabawiyyah tulisan Teh Qoonita ini bagus untuk menumbuhkan rasa kagum kalian terhadap para pejuang agama Allah
Dunia di Sekitarmu
Menurut saya ini bagian paling seru dalam buku ini. Sesuai judul babnya, kita diajak untuk melihat keadaan dunia kita dengan kacamata yang jernih. Kita akan mengetahui asal usul konflik disuatu wilayah, baik yang sudah tinggal sejarah, maupun yang masih berlangsung sampai detik ini. Merindingnya, bab ini juga menunjukkan kelemahan umat Islam saat ini. Jauh berbeda dengan masa kejayaan Islam zaman dulu yang telah berlangsung selama berabad-abad. Buat kalian yang merasa buta politik, bab ini adalah lentera ilmu yang bisa membuka perspektif kalian kondisi masyarakat dunia yang tak selalu diajarkan di bangku sekolah.
Menapaki Keabadian
Bab terakhir dalam buku ini, berisi cerita buatan maupun yang nyata tentang kiat-kiat menyiapkan tempat terbaik di surga-Nya Allah. Bahasa penyampaian dan perspektif yang digunakan Teh Qoonita pun sangat kreatif sehingga saya tidak bosan membacanya meskipun konsep narasinya sederhana. Contoh, siapa sangka cerita yang berawal dari melihat sesuatu dari jendela pesawat bisa menumbuhkan inspirasi islami?!
Kelebihan Buku:
Mempunyai desain cover yang sangat cantik dan unik
Penggunakan bahasa yang cukup ringan sehingga bisa dipahami oleh anak yang baru berumur 10 tahun
Setiap judul cerita kreatif sehingga bisa memancing para pemuda untuk membaca sampai selesai tanpa rasa bosan
Kekurangan Buku:
Masih terdapat typo di berbagai halaman
Penamaan rezim tidak konsisten. Contohnya di cerpen “Islam Garis Letoy” Ada rezim yang sama tapi penamaan yang berbeda, yankni “Dinasti Ottoman”, “Ottoman”, “Utsmani”. Saya sebagai pembaca memahami bahwa rezim yang dimaksud oleh penulis adalah Kesultanan Utsmaniayyah. Maka dari itu, seharusnya penulis tidak mencapuradukkan “Utsmaniyyah” dengan “Ottoman”, sebab nama resminya diambil dari bahasa Arab yakni (دولت عليه عثمانیه). Sehingga kita sebagai seorang Muslim sebaiknya membuang kata Ottoman, sebab itu adalah ejaan dari orang-orang Amerika, Inggris, dan negara Barat lainnya yang tidak terbiasa menggunakan bahasa Arab.
Akhir kata, saya merekomendasikan buku ini untuk kalian yang masih dalam tahap-tahap awal mendalami Islam. Karena bahasa yang digunakan cukup sederhana dan tetap kreatif, saya anggap buku ini aman dibaca oleh anak yang baru berumur 11-12 tahun maupun orang-orang dewasa sekalian.
#farah qoonita#antologi#muslim#muslimah#buku#sejarah#sirahnabi#quarter life crisis#insecure#minder#percaya diri#taqwa#allah#islam#aktivis#aktif#remaja#pemudaislam#seni tinggal di bumi#fitrah
11 notes
·
View notes
Video
youtube
MENCETAK GENERASI PEMIMPIN
Ust. Budi Ashari, Lc. (Ammar TV, 2016)
Sebelumnya saya mohon dibenarkan jika dalam penulisan resume ini, terdapat salah dalam penulisan nama, tempat atau lainnya, ya ^^
Kita hari ini adalah masyarakat yang diberi pelajaran mahal soal kepemipinan. Kalau pemimpin baik, masyarakat akan baik. Begitupula sebaliknya, ketika pemimpin tidak bisa memimpin, masyarakat akan terkena imbasnya.
Imam Ahmad pernah mengatakan, “Ketika ia diberikan satu pilihan doa yang akan dikabulkan oleh Allah, maka doa yang ia panjatkan adalah doa untuk pemimpin.” Begitu pentingnya kepemimpinan.
Allah amanahkan dunia ini kepada orang yang bertakwa, tapi kalau sudah tidak ada orang bertakwa di dunia ini, maka kepemipinan akan seperti sekarang. Efeknya merusak masyarakat, kemudian rusaknya bumi.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan apa yang dimaksudkan rusak di darat dan di laut dalam Q.S Ar-Rum (tidak ada penjelasan untuk laut):
- Dijelaskan kerusakan di daratan yaitu harga di pasar tidak terbeli oleh masyarakat. Di zaman Umar bin Abdul Aziz harga cenderung naik tapi tetap terbeli masyarakat, sebaliknya di zaman sebelum Umar harga tidak naik, tapi masyarakat tidak bisa menikmatinya. Seperti Indonesia hari ini, banyak buah asli Indonesia tidak dapat terbeli oleh masyarakat.
Penyebab terbesar kerusakan adalah kemusyrikan
Kesmusyrikan yaitu ketika muslimin kehilangan keislamannya, mukminin kehilangan keimanannya, ulama kehilangan keilmuannya, dan mukhlisin kehilangan keikhlasannya.
Ketika itu terjadi, kepemimpinan akan berpindah (tidak ke orang muslim lagi), dan resiko atas hal ini tidak sederhana. Bumi diamanahkan ke muslim yang layak, tidak layak ya dicabut oleh Allah. Negara Islam dahulu makmur dan amat banyak. Coba sekarang? Sekarang banyak yang jatuh. Barang tentu di setiap kejatuhan negeri Islam ada hikmah yang dapat dipetik. Ketika dipelajari kita akan tahu, seluruh unsur yang menjatuhkan negara-negara Islam di Timur Tengah ada di Indonesia sekarang. Contoh: pertikaian kelompok (mahdzab, pemikiran, dan etnis).
Kehancuran Islam di Andalusia (setelah jaya 8 Abad lamanya). Bahkan Andalusia hari ini, tidak bisa lepas dari bayang-bayang muslim. Meski seluruhnya kini Andalusia bukan negeri muslim. Granada adalah kota Islam terakhir. Salah satu faktor kenapa hal itu bisa terjadi adalah muslimin mulai tidak berminat dengan ilmu.
Kemana mereka? Mereka mencari hiburan. Katakanlah belajar dengan membaca buku, perlu serius. Musik/ hiburan dengan mata terpejam saja kita mengerti. Dahulu muslim terlatih serius, terlatih kerja keras. Berbeda dengan hiburan yang tidak perlu keseriusan.
Begitu pentingnya kepemimpinan, Allah sampaikan dalam Al-Furqan 74
Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a'yunin, waj'alna lil muttaqiina imaama.
Artinya: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
OOT:
Hamba Allah yang Maha Rohman (Ibadurrahman) ciri-cirinya: tenang, tidak mau diksusi/ berantem dengan orang bodoh (ikut tertular kebodohannya) malam harinya dipenuhi dengan sujud dan ruku. Orang mulia (Ibadurrahman) tidak mau kebaikannya berhenti pada dirinya. Menurut pendapatnya, kebaikan harus melebar. Menjadi baik jangan sendiri. Surga Allah terlalu luas untuk sedikit orang. Bagaimana kebaikan bisa menurun/ tidak hanya di diri kita, tapi ke keturunan juga. Kebaikan harus menurun ke keturunan (harus punya pasangan untuk visi besar). Bukan sekadar jumlah keturunan bertambah, hasilnya tidak berkualitas. Tambah dan berkulaitas masyaa Allah.
Membahas ayat:
“Qurrata a’yun”
Kenapa dalam Al-Furqan 74, Allah mengatakan, “Qurrata a’yun” kenapa tidak “Qurrata u’yun”? Keduanya memiliki arti sama: menyejukan, menyenangkan mata.
Kenapa yang dipilih Qurrata a’yun, ya? Arti keduanya sama-sama bentuk banyak (dari; menyejukan, menyenangkan mata), tapi ada bedanya. Kata u’yun berarti banyak sekali, kalau a’yun banyak tapi terbatas. Akhirnya diambillah kesimpulan, kalau qurrata a’yun itu jumlahnya banyak, tapi terbatas (A’yun tidak sampai ke U’yun). Wah~
“Lil muttaqiina imaama”
Jadikan orang bertakwa sebagai pemimpin. Bisa menjadi imam/ pemimpin yang bertakwa, menjadi pelajaran yang luar biasa. Didahulukan lil muttaqin (bangun masyarakat bertakwa), perbaiki diri dulu untuk mewjudukan pemimpin luar biasa.
PR masyarakat Islam sekarang adalah membangun keluarga bertakwa untuk mewujudkan masyarakat bertakwa. Dalam rangka menunggu lahirnya imam yang beriman. Meski pada akhirnya imam yang muncul tidak mesti ideal, setidaknya usahakan.
Mengapa imam menjadi bentuk mufrad (tunggal) harusnya aimma (imam banyak). Kenapa munculnya imam (tunggal)?
Kata imam arti maknanya adalah pola/ contoh (semua akan meniru pola itu). Pengen punya anak pemimpin, harus mendidik mereka sampai menjadi pola yang baik/ contoh/ teladan. Pemimpin adalah pola.
Panduan yang menarik, qurrata a’yun disebut lebih dulu sebelum imam bagi orang yang bertakwa. Menghadirkan keluarga yang menyejukkan hati bagi kita perlu dilakukan lebih dulu, sebelum ke ranah kepemimpinan masyarakat. Nama lain qurrata a’yun adalah ridho. Melihat istri ridho, melihat anak ridho. Imam adalah soal keteladanan (urusan dengan orang lain). Kalau diri belum baik, bagaimana mau jadi teladan?
Kepemimpinan islam yang baik tidak jauh dari kepemimpinan agama. Contohnya adalah Khulafaur Rasyidin.
Generasi yang tidak mudah kalah saat perjalanan panjang dan mampu membawa beban berat disebut Generasi Rohilah, generasi yang seperti unta. Ini yang diharapkan, anak kita seperti itu. Anak yang visioner. Kalau anak gampang mengeluh artinya visi dia kurang panjang. Visi terpanjang itu agama dan panjang berpikir ciri seorang muslim. Pas sekali dengan dunia sebagai lawan katanya. Dunia artinya pendek, rendah, hina. Gampang ngos-ngosan tidak kuat jadi rohilah. Misal mode/ tren mudah diikuti. Amat berbahaya karena mudah hilang. Jangan sampai kita atau anak kita mudah terbawa tren. Alhasil berpikir pendek (pragmatis). Pragmatis tidak pantas jadi pemimpin.
Rohilah itu tidak peduli mau panas atau dinginnya padang pasir, rohilah jalan terus, tidak ada yang bisa menghentikan dia.
Beban/ tanggung jawab yang diberikan di punggung kita mungkin berat sekali. Tanggung jawab itu berat, tapi dosa lebih berat. Kelebihan Rasulullah saw. oleh Allah dia dilapangkan hatinya, dihapus kesalahan yang membebani punggung (menjadikan sakit).
Rohilah diibaratkan hanya 1 dari 100 unta. Indonesia katakan 200 juta orang, berarti anggap saja 2 juta orangnya adalah rohilah. Generasi sahabat katakanlah rohilah, tidak peduli dia akan lahir di mana dan meninggal di mana. Mereka kuat.
Qowamah
Ar-rijālu qawwāmụna ‘alan-nisā`
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita
Qawwāmụna/ qowamah berbicara tentang laki-laki dan sistem kepemimpinan di dalam rumah. Di rumah, laki-laki memposisikan diri dan diposisikan sebagai pemimpin. Laki-laki yang baik dalam Surat An-Nur 36-37, yaitu dia yang bisa menjaga aktifitas ke masjidnya. Laki-laki jangan kehilangan qowamah dan perempuan jangan kehilangan keshalihan.
Contoh Rohilah
- Perempuan: Asma binti Abu Bakar melahirkan Abdullah bin Zubair (Khalifah selama 10 tahun). Asma harus keren.
- Laki-laki: Ali bin Abi Thalib, anak 10 tahun paling muda yang masuk islam. Semalaman ia berpikir (penting mengajari tentang menganalisa sebuah keputusan juga merahasiakan sesuatu). Akhirnya ketika pagi memutuskan untuk masuk Islam.
Perlu direncanakan anak kita akan berhasil di usia berapa, merencanakan, mendesain. Perjelas target. Tidak bisa seperti alur hari ini. Perlu pakai trik tambahan. Agar jelas targetnya untuk anak.
Target harus kita breakdown dengan panduan Islam. Apa saja?
Ada panduannya pola pendidikan anak itu. Sebut saja dengan halte-halte umur: Mulai dari dia lahir. Disusui sampai usia 2 tahun. Pengasuhan 3-7 tahun (pada usia 7 tahun mulai diajari sholat karena sholat adalah panduan untuk ibadah lainnya, puasa dilatih dan bagi anak perempuan adalah berjilbab menurut As-Syafi’i. At tamyiz (7-10) belum baligh secara fisik bisa memilah dan berfikir. Usia 10 tahun persiapan untuk baligh. Pisahkan tempat tidurnya (sex education). Baligh. Rusda. Sampai di halte usia dia berumah tangga.
Di setiap fase, ditengok dulu, berhenti di halte. Dicek, salah apa tidak pola yang diterapkan. Kalau ada salah, dibenerkan dulu. Itulah tugas orang tua. Tidak bisa hanya mengandalkan sekolah. Memang harus berilmu orang tua itu, ya.
PS: Jangan bawa pulang rezeki yang syubhat apalagi haram bagi keluarga.
2 notes
·
View notes
Text
Narasi Kopi : Legitimasi Laki-laki (?)
Inochi no Allah namae, the most gracious, the most merciful
Hai! Adalah sore yang dipayungi kelabu di sini, jadi nggak ada ritual kopi senja, seperti yang biasanya aku jadikan rutinitas setiap sore sembari al ma’tsuratan. Well, suara tekanan keyboard sore hari ini, cuma ditemani segelas air putih yang kelewat hangat, juga selingan dari aku yang alhamdulillah pilek. Qadarullah. Emang, bukan hal yang mudah buat nulis dalam keadaan begini.
Sore ini, mau cerita tentang kopi, man! Satu jenis minuman yang bisa jadi terdengar kampungan di satu sisi, juga terdengar classy di lain sisi. Bicara kopi, mungkin bakal langsung terlintas di benak kita tentang visualisasi anak-anak muda yang nongki di kafe, berdua, sembari mewajahi laptop atau ponsel di tangan. Well, bisa jadi, toh aku juga begitu /g. Tapi, lebih dari itu, kopi di mataku bukan sekadar soal minuman favorit, man. Sebagai zoon historicon atau manusia prasejarah /g, aku berusaha melihat segala sesuatu dari asal-usulnya juga, termasuk kopi ini. Mengesankan, emang. Ketika kita pikir, kopi yang identik dengan klasiknya kafe-kafe di Eropa sana, ternyata justru digagas oleh umat Muslim pada awalnya. Adalah kopi yang jadi salah satu komoditas utama di Jazirah Arab pada waktu itu, sekitar abad ke-8. Abad di mana Nusantara masih riuh dengan hegemoni politik kerajaan Hindu-Buddha, juga pengaruh Islam yang mulai terbit di barat Swarnadwipa. Tentang kopi, yang asal-usulnya dari Ethiopia alias Habasyah. Tempat Rasulullah hijrah, man. Dan tentang salah satu bentuk integralisasi dari kopi -mocca. Mocca, se-barat apapun kedengarannya, aslinya adalah nama kota di Yaman, man! Mukha’. Tempat transaksi kopi antara pedagang-pedagang Arab dengan pedagang Eropa.
Demikian preambule-nya! Senukil kisah tentang sejarah kopi dengan banyak andil dari umat muslim dalam perkembangannya. Haha, bangga, ya, jadi muslim? Kontribusi kita menggurita di semua aspek kehidupan, man! Maka semogakan, ya? Firman Allah di quran surat Ali Imran ayat 110, bahwa : Kamu adalah umat terbaik (yang) menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar-. Umat muslim, mungkinkah sekarang masih terbuai, lantas tidur dalam zona nyaman, ya? Ah, nanti deh, insyaa Allah. Kita cerita-cerita soal ini!
#
Berawal dari tadi, selepas nonton Orang Kaya Baru. Aku, yang biasa dan wajib-dan harus-nongkrong di Historia Cafe deket bioskop, lagi pingin-banget- espresso, atau sekadar latte, aja. Lagian, ini juga dibayarin bulik /yay. Akhirnya, aku pilih french fries sembari menunjuk hot espresso. Lha tiba-tiba, mbaknya mengernyit, merautkan ekspresi heran.
“Mbak, maaf ya, tapi itu kopi pait!” ujarnya setengah nahan ketawa. Entah gimana, aku ngerasa bahwa cara mbaknya ngasih tau itu, seolah kayak aku nggak ngerti espresso itu apaan. Oke, kzl abis! Tapi aku buru-buru inget, jangan menyalahkan orang yang tidak tahu. Oke, mbaknya tidak tahu bahwa aku maniak espresso, maka jangan salahkan.
“Yaudah gajadi.”
“Oke mba.”
Oh, well. Jadi, nongkrong sebelum ashar tadi adalah nongkrong yang super seret dengan french fries yang bergelimang minyak jenuh, minus minuman barang seteguk. Asli, kzl. Tapi alhamdulillah, bulik milih meja yang menghadap langsung ke Sungai Serayu, jadi lumayan lah. Sambil liat arus yang mengalir malas, aku bisa sedikit merenung.
Bermula dari satu premis mayor : Kenapa, kopi identik dengan minuman laki-laki, ya? Lantas, kalo ada perempuan yang ngopi atau suka ngopi, dianggap ‘wah’. Dianggap punya selera pria /g. Bentar-bentar, ini bentuk patriarki nggak, sih? Haha, enggak kok, bukan. Aku cuma berpikir tentang kausalitas, kenapa kopi identik dengan laki-laki. Dan renungan soal ini berujung pada beberapa fenomena yang memperkuat, seperti :
a. Kopi, salah satu kandungannya adalah kafein. Which is, jika dikonsumsi dengan takaran yang tepat -dan kondisi tubuh juga mendukung, kafein dapat meningkatkan hormon-hormon yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan, juga menghambat ngantuk. Makanya, menurut ahli gizi, kopi baik diminum di pagi hari, saat akan beraktivitas. Atau siang hari, saat konsentrasi dan pikiran mulai nggak fokus.
b. Bicara soal konsentrasi, waspada, antingantuk, dan anjuran untuk ngopi di pagi hari, maka dapat ditarik konklusi bahwa mostly, kebanyakan peminum kopi adalah laki-laki. Why does this happen? Karena, laki-laki bekerja di pagi hari.
c. Kopi identik dengan rasa pahit, padahal sejauh yang aku eksplor, kopi nggak melulu dirasai sebagai minuman pahit --. Dan mungkin, basically emang nggak banyak orang yang resisten dengan rasa pahit yang menggantung di pangkal lidah. Terlebih perempuan. Lagian, perempuan juga identiknya sama minuman yang manis-manis, kan? Semacem teh, jus, green tea, yaa pokoknya yang manis, aja. Padahal penulisnya enggak, lho :’
d. Kebanyakan perempuan, terutama ibuk-ibuk, pasti bikinin kopi buat suaminya. Jarang yang bikin sendiri. HM.
Udah, deh. Mungkin segitu analisaku tentang : mengapa-kopi-identik-dengan-laki-laki, apalagi kopi pahit. Ah, iya juga, sih. Biasanya, kalo aku ikut Bapaq bertamu ke rumah orang, pasti tuan rumahnya bikinin kopi -yang aku duga Kapal Api- buat Bapaq, dan aku cuma dikasih teh -_- Kenapa tuan rumah ndak nawarin aku, coba? Semisal :
“Mbak bade ngunjuk nopo? Teh? Kopi? Nopo banyu putih mawon?”
Tapi rasa-rasanya, dengan stigma bahwa kopi adalah minuman elite laki-laki, aku nggak mungkin minta dibikinin kopi secara gamblang. Bisa anjlok harga diri Bapaq entar. Dasar ☹
Okeh, kembali ke narasi awal.
Sebagai coffee addicted -dibikin gini, biar keren- sejak SMP, aku pikir stigma kopi=laki-laki masih lumayan kuat ya, buat dewasa ini. Ya meskipun nggak sekolot dulu sih. Menurunnya stigma ini bisa jadi dikarenakan kopi yang seolah jadi bagian dari gaya hidup milenial zaman sekarang. Iya, nggak? Coba deh, liat di kobes-kobes. Kalo sempet, itung berapa jumlah kedai kopi yang eksis di mana-mana, mirip laron di musim penghujan /g. Anak muda yang katanya milenial, sekarang suka nongkrong, iya. Ah, jadi inget. Kalo kalian baca buku judulnya Generasi Phi, insyaa Allah jadi semakin ngerti fenomena-fenomena nongki kekinian gitu, deh.
Bahwa di zaman sekarang, nongki buat anak muda nggak cuma asal duduk-duduk sambil ngobrol, i think. Sekarang mah, nongki juga bisa diartikan sebagai rapat versi santai, ngerjain tugas, bahkan juga yang kedengarannya asik nih : dikusi. Kenapa aku bisa bilang begini? Ya karena, aku sendiri mengalami. Intensitas di kedai kopi sendiri, buatku bukan perkara gimana aku merasai kopinya, sih. Tapi tentang waktu yang aku habiskan buat ngopi itu. Mungkin hal itu juga yang banyak dirasai anak muda zaman sekarang; nggak cewek, nggak cowok. Ramainya kedai kopi yang sebagian besar difungsikan sebagai co-working space ini yang bikin kopi jadi semakin populer, dan tentunya nggak cuma di kalangan cowok aja.
Kemudian, masalah persepsi rasa pahit. Emang iya, cuma cowok yang resisten sama rasa pahit? Well, bahkan sejak kapan rasa di lidah punya klasifikasi buat perasanya? Ah, perihal rasa kan, relatif. Lagipula, zaman sekarang, kopi udah bisa dikreasikan sedemikian rupa man, sama barista! Dari yang mulai pure coffee, sampe yang dominan susu, kayak capucinno. Atau yang dominan coklat, kayak moccacinno. Banyak, deh! Perasaan, bapak-bapak kalo ngopi juga lumayan deh, takaran gulanya. Aku sendiri lebih suka espresso, apalagi yang manual brew. Haduh, pusing! Rasa kopinya lebih kerasa, soalnya. Dan alhamdulillah, kalo soal pahit, aku udah lumayan resisten! Mungkin karena terlatih sejak lama/g.
Jadi gitu, deh. Tanpa mengaitkan antara sistem patriarki dengan esensi kopi, aku harap semakin banyak orang yang ngerti bahwa : Ngopi adalah hak segala gender, dan oleh sebab itu, maka pengintimidasian terhadap perempuan harus dihapuskan. /g. Toh, dibalik pahit dan ekstremnya ngopi, kopi punya banyak manfaat kok, asal sesuai dosis dan kemampuan fisik. Dan selain itu, kopi juga bisa jadi saksi bisu, man! Atas usaha-usaha kita buat tetap terjaga demi sujud-sujud panjang dalam tahajjud, silabel-silabel yang kita baca dalam tilawah malam, atau kalimat demi kalimat yang berusaha kita pahami dalam belajar. Kopi, sekelam apapun warnanya, sepahit apapun rasanya, seenggaknya harus jadi saksi bisu atas satu hal yang esensial, namanya perjuangan.
Yay, selesai! Sampe ketemu di Rumah Kopi ya, besok Senin! Insyaa Allah.
Banjarnegara, 26.01.2019
19.01, Heo.
10 notes
·
View notes
Photo
PERDA SYARIAH TIDAK COCOK DI INDONESIA? SIAPA BILANG~
Baru-baru ini kembali hangat di sosmed tentang penerapan Perda Syariah yang melarang perempuan duduk ngangkang dalam berkendara, sontak Perda tersebut menuai berbagai kontroversi dari berbagai pihak, mulai dari para netizen liberalis, LSM dan bahkan dari kalangan pejabat pemerintahan. Keresahan utama dengan adanya pelarangan bagi perempuan agar tidak duduk ngangkang adalah masalah keselamatan, takutnya nih kalau duduknya miring kekanan atau kekiri memperbesar resiko terjadinya kecelakaan karena posisi yang tidak seimbang dan kurang stabil saat berkendara dijalan raya. Selain masalah keselamatan,, Perda Syariah dinilai bertentangan dengan konstitusi negara ini, entah itu dari segi proses pembuatan maupun substansi dari konstitusi itu sendiri. Kondisi ini diperkeruh dengan pernyataan Ketua Umum PSI, Grace Natalie, yang mengatakan bahwa "Partai ini (PSI) tidak akan pernah mendukung perda Injil atau perda syariah, tidak boleh lagi ada penutupan rumah ibadah secara paksa," pada hari Minggu (11/11) saat HUT PSI ke-4. Akibatnya ucapanya, Grace dilaporkan ke polisi karena sikap politiknya yang secara eksplisit menentang adanya Perda berbasis agama yang dinilai Grace merupakan tindakan diskriminatif.
Akhmad Sahal, Mantan Direktur Freedom Institute sekaligus tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) menanggapi pelaporan yang dialamatkan kepada Grace Natalie, ia menegaskan adanya pemahaman yang salah kaprah antara Perda Syariah dan Syariah itu sendiri. Perda Syariah dikatakan hanyalah sebuah produk hukum yang dibuat oleh manusia, sedangkan Syariah dibuat langsung oleh Tuhan yang terlah dirumuskan oleh ahli fiqih terdahulu yang didasari oleh hukum Al-Quran dan Hadist.
Hal senada juga disampaikan oleh Ustad jebolan Universitas Bollywood yang lagi naik daun di Facebook, ya siapa lagi kalau bukan Ustad Abu Janda al-Boliwudi. Ia mengatakan “Jika Perda Syariah hanya mengurusi tentang cara wanita berpakaian, melarang seseorang keluar dengan orang yang bukan Muhkrim, dan tidak boleh ngangkang dalam menaiki motor namun Perda Syariah tersebut tidak mengurus potong tangan pejabat yang korupsi, Perda tersebut hanya menyebabkan penindasan gender”.
Satu, dua tiga~ Oke dari sini sudah ada tiga orang yang dengan lantang menolak adanya Perda Syariah. Saya menjadi heran dengan banyaknya tokoh dan lembaga yang menolak adanya Perda Syariah, sebegitu alergi itukah negeri kita terhadap sesuatu yang mengandung unsur Syariah? Dasar kaum liberalis memang.
Sejujurnya saya sempat ingin marah karena banyak orang yang menolak adanya Perda Syariah, bahkan demi membela legalitas Perda Syariah saya sampai rela dikucilkan dari lingkungan pertemanan, ditambah ada yang memblokir akun facebook dan meng-unfollow Instagram saya. Sedih dan depresi memang, bukan karena dikucilkan, namun karena follower yang susah-susah dikumpulkan dari nge-follow akun random kemudian spam komen “folbek ges~” kian menurun.
Namun akhirnya saya sadar, mereka yang melakukan penolakan terhadap Perda Syariah mungkin belum pernah merasakan secara langsung bagaimana nikmatnya hidup dikota yang menganut Perda Syariah.
Saya dan kawan-kawan saya tahun lalu mengunjungi salah satu kota besar yang terkenal akan kesuksesannya dalam menjalankan Perda Syariah. Benar saja, saat memasuki gapura kota saya sempat tidak percaya dengan yang saya lihat. Sebuah kota dengan peradaban maju dan kerukunan beragama yang excellent menurut saya. Bagaiamana tidak? Ketika kamu memasuki jantung kota tersebut, kamu akan menemukan gereja yang besarnya setara dengan gereja katedral yang ada di Jakarta itu. Sayapun berbincang ngalor-ngidul dengan Tour Guide yang memandu perjalanan kami.
“Pak, kenapa bisa ada gereja sebesar ini disini? Bukankah disini mayoritas Islam ya”
“Tidak hanya gereja mas, vihara dan pura juga kami perlakukan sama disini.”
“Wah kok bisa pak?”
“Kota ini menggunakan Perda Syariah yang hukumnya merujuk pada Quran mas, contoh kecilnya ya gereja ini, Perda kami memastikan bahwa bangunan tempat ibadah ummat beragama lain harus bebas berdiri dan tidak boleh dirusak sesuai petunjuk dalam Quran Surat Al Hajj Ayat 40. Bahkan ketika Misa Natal, gereja tersebut akan dijaga keamanannya oleh saudara-saudara muslim, hal serupa juga dilakukan saudara non-muslim ketika Hari Raya Idul Fitri dan Adha menjelang”.
Saya sempat speechless ketika mendengar penjelasan dari Tour Guide kami, Keren sekali kota ini, pikir saya. Selanjutnya saya dan kawan-kawan melanjutkan perjalanan kami berkeliling kota. Namun ada satu hal kecil yang saya lewatkan sedari tadi, tidak ada sampah dikiri-kanan jalan! Sepanjang jalan yang saya lewati dipenuhi oleh pepohonan yang rimbun dan bunga warna-warni yang menambah kecantikan kota. Ketika melewati jembatan, betapa kagumnya kami ketika melihat sungai yang jernih bak sungai-sungai dipegunungan, bahkan kami bisa melihat dengan jelas ikan-ikan yang berenang dengan bebas kesana kemari dan tertawa~ (Uhukkkk, maaf terbawa suasana). Kata Tour Guide kami, keasrian dan keindahan kota ini berkat Perda Syariah yang berorientasi pada Quran Surat Al-A’raf (7) : 56 – 58 yang menerangkan bahwa manusia tidak boleh merusak lingkungan dan harus hidup selaras dengan alam.
Mata kami benar-benar dicuci saat berkeliling kota ini, saya pikir jika ada Awarding tentang kebersihan dan keindahan tata kota, bukan Singapura, Berlin, atau Tokyo yang seharusnya menang, namun kota ini!
Diperjalanan pulang kami menuju hotel, perhatian saya kembali tercuri pada satu bangunan yang modern, didepan bangunan tersebut terdapat tugu berbentuk “Orbit Atom”. Model bangunannya pun terbilang futuristik, jika kamu kamu pernah melihat kantor Google di California, bisa dibilang desainnya 11-12 lah dengan bangunan ini. Tour Guide yang menyadari saya bengong pun tertawa dan akhirnya menjelaskan, jika bangunan itu merupakan pusat science dan research dikota ini. Selain itu disini juga memamerkan penemuan-penemuan dari para siswa, yang bertujuan memberikan motivasi dan dorongan agar anak muda disini tertarik untuk mendalami ilmu sains. Pembangunan dan program ini merupakan implementasi dari Perda Syariah yang merujuk pada Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 190-191 yang menghimbau manusia agar mempelajari bagaimana alam semesta yang kita diamin ini berkerja.
Skip skip skip. Setelah pulang dari kota itu, saya dan kawan-kawan makin yakin bahwa sebenarnya Perda Syariah tidak ada yang salah. Sudah saatnya masyarakat dan pejabat pemerintahan Indonesia diedukasi tentang substansi sebenarnya dan menghapus stigma negatif dari Perda Syariah. ‘Karena jika penerapannya benar, akan membawa kita ke peradaban yang maju dan membentuk manusia-manusia yang Rahmatan Lil Alamin.
Oh iya, saya yakin kamu penasaran dengan nama kota yang saya kunjungi tahun lalu kan?
Namun sayang sekali gaes…
Kota itu…
Dan cerita menakjubkan tentang kota itu...
Hanya sekedar khayalan saya semata~
Keep in touch with @Ganesaurus
0 notes
Text
Banda-Neira
Hallo, it’s ansahasna’s story.
gue mau curhat. semenjak empat tahun silam setelah membaca sebuah novel Hatta karya Sergio *lupa nama belakangnya. I was addicted with everything about Bung Hatta. gue itu beli bukunya gak sengaja, alias nyoba-nyoba. karena gue khawatiran banget sama buku bergenre sejarah, takut bosen bacanya. tapi ternyata buku pak Sergio enggak,daann.. karena Bung Hatta sendiri is someone (re: bias) for me, since 2012. (when I saw his-story in tv for the first time and suddently there’s any “Ctack!” in my mind and its said “He is something na, something, you must know him more.” )
so yaa.. jadinya gue sedikit-sedikit fangirlingan tentang beliau. salah satu yang membuat gue terpukau adalah hobinya, “baca buku sambil ngopi”. Syahrir kawannya pernah bilang kalau Hatta tak pernah bisa dijauhkan dari buku-buku dan kopi. and perhaps,... kalau bukan karena dibantu dijodohkan sama pak Karno, Bung Hatta pasti ndak merit. dia mungkin akan nikahin buku-bukunya. hehe *maafkan fansmu ini pak.
Banda Neira bermula dari beliau, (atau bisa juga bukan). tapi anggap aja iya. empat tahun silam, ketika gue masih getol-getolnya join di berbagai grup kepenulisan, puisi khususnya. gue pernah mencoba membuat sebuah cerita pendek. romance, pilihan yang lazim~ dan ada Banda Neira didalamnya. gue mencoba mencari nama yang cantik tapi gak pasaran, nyentrik tapi juga indah. (saat lu mencoba membuat cerita, jangan bilang lu gak pernah galau nentuin nama tokohnya. -kecuali emang guenya aja yang agak sensitif soal nama). kisahnya tentang anak perempuan,Neira namanya. dia tinggal di pulau timur Indonesia, jatuh cinta dengan buku-buku dan ilmu pengetahuan, berniat pergi ke ibukota negara untuk belajar, tapi tersandung kisah klasik seorang pemuda bernama Ode, teman sepermainan. mereka punya mimpi yang sama, tapi Ode anak juragan ikan, bapaknya orang besar. tapi tidak peduli pendidikan, jadi Ode diminta tinggal untuk jadi pengusaha selanjutnya tanpa perlu pendidikan tambahan. akhir cerita? cinta kandas ditengah jalan. pesannya, anak muda punya banyak jalan hidup, selagi bermanfaat ndak masalah mau jadi apapun, cinta dan cita akan menemukan jalannya. cukup jadi teman sepermainan, ndak usah pacar-pacaran. masih muda masih banyak yang perlu ditata dan dikelola.
kira-kita itu isi ceritanya. tulisan alay yang ndak akan dipublish entah sampai kapan. dan Oh! ada satu lagi... Neira sebagai nama juga. (entah kenapa aku tuh kalau udah suka sama satu kata dan cocok buat nama plus imajiku bilang ini anak karakternya begini, begitu... bla bla bla.. Poinnya! kata/nama itu akan aku pake terus untuk banyak cerita yang kiranya cucok. atau tak cocok-cocokin lah~ ) tulisan ini isinya agak melankolis juga, jadi tentang lelaki yang nunggu lama banget untuk akhirnya jatuh hati sama perempuan yang pernah dia kenal delapan tahun silam, tapi ragu untuk ambil sikap. aallaayy.. dah >,<
but for me, i like the second story more, karena karakter lelakinya gue ambil langsung dari salah seorang kenalan gue. jadi, ceritanya lebih hidup menurut gue.
***
Banda Neira, pertama kali gue googling tentang ini adalah pas abis ospek, dan gambar di google ndak memberikan apa yang gue mau. karena saat buka gambar, yang muncul cover band indie.. yang secara resmi itu gue baru tau kalo ada band indie namanya Banda Neira *udah bubar sekarang :’( berkahir di youtube dan denger beberapa lagu mereka, kemudian suka. (dulu taunya Mocca doang kalo band-band indie gitu).
and today enggak deng, beberapa waktu yang lalu Hanasa ngajakin nonton film “BANDA”. excited bet sumvah, kalo bukan gara-gara skripsi mah tancap gas... saat itu gue merasa “Finally! ada orang yang mau nunjukin pulau Banda tuh kek mana, tempatnya bias gue Bung Hatta diasingkan itu kek mana”. dalam benak gue selama empat tahun terakhir, pulau Banda-Neira itu semacam keberadaan suatu tempat khayalan yang gue berdo’a semoga suatu hari bisa pergi kesana, explore. karena ternyata, pulau banda juga jadi salah satu inspirasi gue mengajukan PKM GT tentang suatu lokasi kebudayaan indonesia yang indonesia banget, dan gak cuma buat rekreasi tapi buat penghidupan juga. Minipolinesia. (sayangnya ide itu kurang matang, jadi gak lolos haha).
see! gugusan kepulauannya apik banget, dekat ke laut, dekat ke darat. ada gunung bukit, lembah, sungai dan semua yang menurut gue perfect. suatu tempat yang dimana kebudayaannya bisa show up kan, hasil buminya (rempah-rempah) bisa dioptimalkan (export dkk), kemudian lokasinya bisa di instagram-able-kan.
memikirkan Banda-Neira membuat gue kepengen jadi kepala daerahnya *wakaka xD turis aja dulu deh :v hehe.
satu hal yang mungkin belum coba gue dalami tentang Banda dan Neira adalah bahwa kedua pulau ini bagian dari ambon, maluku *cmiiw. kemudian gue juga belum coba cari tau bagaimana culture masyarakat disana, (karena kalau gue mengingat ambon, gue selalu teringat pada satu kejadian gak sehat dimasa lalu, tentang manusianya) dan gue takut itu berpengaruh sama kehidupan disana. :’)
***
kopi gue mulai dingin, kertas-kertas revisian gue dah berkibar ditiup kipas, Banda-Neira masih menjadi mimpi terindah gue tantang Indonesia bagian timur, keinginan dan harapan gue tentangnya masih menjadi asa yang sesekali gue bisikan ke langit. Semoga, tanah air bagian timur kita itu mendapat apresiasi yang layak dan baik oleh anak mudanya. jangan ngomongin indonesia barat mulu, karena diakhir jaman katanya islam berjaya dari timur. *apasih -_-
intinya Indonesia bagian timur kita masih perlu diperhatikan lagi dan lagi.
Oh! fyi, Banda Neira bikin gue move on dari Sumatera Barat ‘Padang’ *daerah favorit gue di Indonesia sebelumnya. kenapa sumbar? soalnya Bung Hatta dan banyak kawan-kawan seperjuangannya (tokoh nasional yang gue sukak) lahir disana, yang berarti banyak orang keren lahir dari sana -so, gue ada harapan kecil jadi bagian dari mereka hehe. jadi gue sempet ngefans-lah sama bumi rendang. sekarang,.. masih ‘agak’ sih :3
***
sudah. ^^
sudah kepanjangan ceritanya~
kamu, ngefans sama tokoh perjuangan gak? siapa? kenapa? fangirlingan yuk! hehe
*Depok 24/8/2017
1 note
·
View note
Text
Penyair vs Prosais: Sebuah Komparasi Asmara dan Jodoh
UJI COBA
1) Tiga penulis sedang nongkrong di sebuah kafe sambil membaca dan menjual bukunya. Satu membaca dan menjual cerpen, satu lagi membaca puisi dan menjual buku puisi, satunya lagi bengong menekuri kitab esai yang dia tulis lebih dari tujuh tahun.
2) Sepuluh wanita jomblo diberi uang untuk membeli buku tersebut. Buku apakah yang akan mereka pilih?
Berdasarkan pengalaman saya sebagai penjual buku, dibantu tim survei saingan Denny JA, sembilan wanita membeli buku puisi, satu membeli cerpen, dan si penulis esai malah dipanggil tamu lain untuk memesan minum. Maaf, ini tidak meremehkan, ini fakta lapangan.
Saya punya banyak teman, baik penyair maupun prosais. Dari perbandingan yang sering saya lakukan, sepengamatan saya, beberapa di antaranya memang memiliki kuantitas jodoh yang benar-benar timpang. Grafik perbandingan jodoh mereka laksana jamur dijejer pohon jati. Jauh langit dengan bumi.
Sebut saja salah satu yang muda dan sedang populer, Dea Anugrah. Dea awalnya hanyalah mahasiswa cupu di kampusnya, model rambutnya menjuntai ke bawah karena keberatan gel. Ia ingin mirip Sun Goku, tapi keringat membuat rambut-rambut remajanya merunduk bebas semaunya. Menurut gosip intelejen di Filsafat UGM, saat Ospek Dea pernah berteriak , “Nama saya Dea Anugrah. Saya Cina, tapi saya Islam!”
Tapi pengalaman buruk ini tidak menjadikan Dea ngenes dalam nasib asmara. Ia mengalami banyak kemajuan dalam hal perjodohan. Beberapa kali dia mengganti status hubungannya di facebook dengan beberapa wanita. Dan konon, menurut pengakuan banyak temannya, ini terjadi setelah ia makin rajin menulis puisi. Makin bagus puisi, makin bagus pula jodohnya.
Dea punya sebuah grup bernama Rawa-rawa, anggota lainnya adalah Rozi Kembara dan Dwi S. Wibowo. Belakangan, Rozi selalu membawa ceweknya di acara-acara sastra di Yogyakarta. Beberapa pekan lalu, di acara baca puisi, ia bahkan memperkenalkan calon istrinya. Luar biasa. Rozi yang kerap dijuluki sebagai penyair debus, karena memiliki kesaktian dan gaya dandan ala jawara Banten, toh berhasil mendapatkan calon istri. Kelihaiannya memainkan kata-kata, barangkali jauh lebih berguna dibanding kemampuan membuat atraksi menyayat tubuh dengan cara yang baik dan benar.
Dwi S Wibowo, anggota grup lainnya, adalah seorang pendiam. Tapi kita tidak pernah tahu bagaimana ia mengirim sms atau mengirim inbox facebook kepada para wanita. Ia punya pacar, beberapa kali bahkan ganti, meskipun kebanyakan LDR. Seringkali ia pergi ke Bali, dengan alasan bertemu Wayan Jengki Sunarta atau Umbu Landu Paranggi, tapi kami sudah tahu, dia sedang merajut asmara di sana.
Indrian Koto? Jangan ditanya lagi, meski lima tahun lalu ia pernah menulis status facebook dengan membuat 29 alasan kenapa ia belum menikah, Juni lalu ia sudah cengengesan di atas pelaminan. Dan saya yakin, ini karena puisinya yang syahdu membiru itu.
Keempat nama yang saya sebutkan tadi hanyalah contoh kecil. Sebetulnya mereka bisa dibilang tidak punya keahlian lebih selain menulis puisi. Grup Rawa-rawa dan Indrian Koto bahkan selalu kalah main poker lawan saya. Mereka punya bakat curang yang buruk dalam berjudi. Tapi begitulah, penyair punya rejeki jodoh lebih baik secara kualitas dan kuantitas dibandingkan prosais.
Menjadi penyair tak harus memamerkan kejombloan, seperti deretan para penjaga gawang indoprogress yang butuh satu rubrik rutin untuk mengumumkan kejombolan mereka. Ramuan satire dengan mengutip teori-teori sosial itu, alih-alih membuat mereka tampak keren, beberapa wanita malah mungkin berpikir, “koe ngopo e mz? Hidupmu kok berat bingit!”. Tulisan njelimet mereka mengucur deras layaknya air mata. Berbeda dengan puisi Dea Anugrah dkk, “aku berjalan di kota tua gerimis itu, tapi tak ada tanganmu dalam genggamanku”, membaca sepenggal puisi ini saja sebagai status facebook, para perempuan akan segera berebut komentar. “Gandeng aku aja kaka…. ada tanganku kaka…”, ucap mereka sambil mengirimkan foto-foto selfie.
Bandingkan pula dengan beberapa penulis nonpuisi lainnnya. Arman Dhani membom banyak situsweb dan portal baru dengan tulisannya. Ia sukses membuat Jakartabeat kebanjiran pengunjung sampai tidak bisa diakses beberapa jam. Tapi apa komentar orang tentang tulisan-tulisannya itu? Apa komentar wanita? Percayalah, wanita tak butuh daftar buku wajib baca dan tidak wajib baca. Kesuwen, Bung Mblo!
Dhani salah langkah. Ia mengubur diri dalam lumpur hitam kemelaratan perasaan. Seandainya Dhani bisa berbelok sedikit saja, mengganti 5 buku sastra terbaik atau tidak terbaik dengan lima bait puisi, mungkin sang nasib akan sedikit melunakkan siksaannya.
Lalu Nody Arizona. Malang-melintang di pers kampus dan mengurus banyak media, ia bahkan sempat menulis tips bagi para jomblo. Apa hasilnya? Nihil. Tulisan-tulisan semacam itu tak akan laku di kalangan gadis-gadis, malah jadi bacaan para fakir asmara sebagai bahan menertawakan diri sambil menangis bersama.
Dan Nuran Wibisono, ia memang seorang blogger dan penulis esai yang bagus. Apakah ia kekurangan jodoh? Nyaris. Nyaris, Bung! Nuran tahu kelemahan kawan-kawannya. Ia berbelok ke arah review musik. Ia berusaha mati-matian membuat daftar musik-musik romantis dan syairnya bisa dipakai merayu. Lihat sendiri hasilnya, ia telah menikah, meninggalkan kawan-kawan lainnya yang merana sepanjang masa. Nuran punya stok lirik lagu yang bisa dia kirimkan tengah malam. Mangsa tertangkap, Nuran tersenyum gembira.
Gita Wiryawan kurang apa? Ia jadi selebtwit akibat Pemilu, karena memiliki kesamaan nama dengan balon presiden dari Partai Demokrat. Ia mencoba mati-matiaan meniru Agus Mulyadi yang sudah dasarnya Jomblo ngenes, ia memamerkan kenjombloannya di blog dengan pura-pura gembira, padahal semua orang tahu ia berlinang air mata saat mengetiknya. Melebihi Agus, ia bahkan membuat 10 kopi buku spesial tentang kenelangsaan jiwanya untuk dikirim ke seorang wanita. Hasilnya nihil. Jabatannya sebagai PNS muda mengurusi keuangan negara tak membantu apa-apa. Anak muda, kaya raya, tampang juga lumayan—mirip Ryan d’Massiv—tak mengubah nasibnya. Ia gagal, lagi-lagi karena tidak menulis puisi.
Gita, Agus, Dhani, Berto Tukan, Windu Jusuf dan anggota genk lainnya bukanlah orang sembarangan, ada yang cerdas-kritis, progresif-revolusioner, ada yang superlucu, ada yang kaya di usia muda. Tapi mereka terperosok dalam dunia hitam kehampaan cinta, hanya karena belum berani menulis sajak cinta.
Ketahuilah, Bung, menjadi penulis tak harus mengeruk rezeki lewat honor dan royalti. Andrea Hirata yang novelnya mega best seller toh konon jomblo juga.
Prosais, cerpenis dan novelis membutuhkan waktu berpikir lebih lama dibandingkan penyair. Penyair tak harus memikirkan plot, latar atau tokoh seperti layaknya cerpenis. Cukup intens latihan memainkan kata, set set set, tebarkan bunga kata ke linimasa. Penyair juga tak harus memikirkan lead yang bagus, kutipan teori yang meyakinkan.
Penyair macam kelompok Rawa-wawa hanya butuh ketemu momen dan agenda puitis, lemparkan diksi lewat jemari. Begitulah. Jangankan Dea yang sekarang sudah agak bisa merawat diri, menyisir rambut dan memadupadankan pakaian ala Korea, Andi Gunawan yang jelas-jelas sama sekali tidak tertarik wanita saja digandrungi sedemikian luar biasa, bukunya laris, twit-twitnya bertabur RT dan Favorite wanita! Gila.
Tapi sebelum saya mengakhiri studi komparasi ini. Baiknya saya berpesan kepada para penyair, atau beberapa penulis di atas yang mungkin akan segera banting stir jadi penyair. Benar bahwa penyair hampir jarang tuna asmara, tapi ada kasus besar yang melanda seorang penyair yang tak bisa mempertahankan syahwatnya. Maka jangan sampai kalian masuk penjara karenanya.
0 notes
Text
WA 0812 985 1 4168, Nama Usaha Catering, Nama Usaha Cemilan, Nama Usaha Cake, Nama Usaha Cilok
Nama Toko Gamis Tanah Abang, Nama Toko Yang Hoki, Nama Toko Yang Hoki Menurut Islam, Nama Toko Hijab Yang Bagus, Nama Toko Handphone Yang Bagus, Nama Toko Herbal Yang Bagus, Nama Toko Hijab Yang Unik, Nama Toko Helm Yang Bagus, Nama Toko Kue Yang Hoki, Nama Toko Sembako Yang Hoki, Nama Toko Online Yang Hoki, Nama Toko Yang Islami, Nama Toko Icecream, Nama Toko Islam Perempuan, Nama Toko Ikan Hias, Nama Toko It, Nama Toko Inspirasi, Nama Toko Jogja, Nama Toko Yang Keren, Nama Toko Yang Kekinian, Nama Toko Yang Kreatif, Nama Toko Yang Komersial, Nama Toko Kue Yang Bagus, Nama Toko Kelontong Yang Bagus, Nama Toko Kue Yang Hoki, Nama Toko Komestik Yang Bagus, Nama Toko Komputer Yang Bagus
Hubungi :
79 Branding And Feng Shui Consultant
Whatsapp/ Telepon : 0812-985-1-4168
0 notes
Text
SERIAL CURHAT “Januari-Pertengahan Februari”
19 Februari 2018
Januari
Masih momen liburan yang harusnya Linda gunakan untuk pulang ke rumah, berlibur.
Tapi, aku memutuskan hal lain untuk tetap tinggal di Malang dengan membuat berbagai perencanaan di tahun 2018 dengan targetan khususnya. Aku menyadari usiaku yang kian bertambah dan di tahun ini idealnya aku telah wisuda, melepas gelar Mahasiswa insya Allah.
Sebuah kesedihan dan kesadaran.
Sedih karena momentum idealisme dan belajar banyak hal telah akan berakhir. Walau disadari atau tidak, nyatanya momen belajar ini sebetulnya momen yang cukup menyedihkan, menyesakkan, menurunkan ego, memahami orang lain, bersabar, mengorbankan waktu belajar, mengorbankan uang jajan, dan banyak hal kenikmatan. Tapi, ternyata momen itu membuat rindu dan kesyukuran. Rindu, momen perjuangan yang ternyata berkesan dan indah juga mengenang pernah menjadi manusia yang berada dalam posisi hati dan raga yang bersesuaian. Kesyukuran, aku yakin bahwa orang yang diizinkan memiliki momen perjuangan adalah suatu yang tidak semua orang berkesempatan untuk itu atas izin Allah. Betapa, pelajaran berharga atas berbagai momen perjuangan yang jelas sekali tidak semua orang pernah mengalaminya. Mungkin secara kasat mata terlihat banyak sekali hal yang menyedihkan itu. Nyatanya tidak, sama sekali tidak.
Sadar bahwa Linda telah menjadi Kakak yang dulu menjadi seorang adik yang tidak tahu banyak hal. Betapa banyak hal yang akhirnya hari ini Linda sadari bahwa dulu ada begitu banyak hal yang tidak Linda pahami, lalu melalui tangan-tangan Kakak-kakak baik itu hari ini saat Linda sudah menjadi Kakak menyadari kekeliruan dan ketidaktahuan. Iya, Linda yang dulu tidak tahu apa urgensi pergerakan Islam, apa makna amanah, apa makna perjuangan, apa makna kepemimpinan, apa urgensi belajar Islam, dan lain sebagainya. Dulu mah nggak tahu buat apa, Alhamdulillah atas kesabaran kakak-kakak dulu yang bersabar mengajak bersinggungan dengan hal-hal semaca itu. Daaaaaan, akan sangat bersalah jika kesadaran itu hanya sampai di Linda. Hm, PR.
Lalu, Linda memutuskan membuat perencanaan dalam kondisi yang Alhamdulillah cukup nyaman untuk merenung dalam kondisi kontrakan yang sepi. Hehe.
Linda sadar bahwa untuk bisa memulai banyak hal, akan sangat baik jika dilandasi dengan obrolan orang yang telah berpengalaman. Pun juga dengan berbagai fikrah yang ingin Linda tahu, kesempatan berhubungan dengan kawan-kawan dengan latar belakang berbeda, juga hal-hal lainnya termasuk PR-PR yang belum terselesaikan.
Inilah targetan-targetan Linda selama Januari yang Linda sesuaikan juga dengan target jangka panjang 2018. Sebelumnya, Linda ucapkan terima kasih yang sebesarnya untuk orang-orang yang telah berbagi dan memberi gambaran banyak hal yang insya Allah berperan penting atas apa yang Linda rencanakan : Mbak Lusi, Mas Bayu, Kak Aji, Mbak Melani, Mas Faiz, Mas Arif, Izzu, Surya, Afifah, juga orang-orang lain yang baranggkali Linda lupa. Semoga Allah memberikan balasan terbaiknya, aamiin.
1. Skripsi : Membuat proposal
2. KAMMI : Menentukan arah, diskusi ke pergerakan lain, diskusi ke senior yang telah jadi dosen, diskusi ke kakak tingkat, bahan dasar bacaan, serta membuat list orang-orang yang akan membersamai perjuangan
3. Ruhiyah : Perencanaan akan belajar apa di tahun 2018 ini, belajar sholat, serta belajar hal-hal lain seperti alasan atau makna sunnah tertentu
4. Membina : Menjaga hubungan dengan binaan, kelompok PBP, kelompok MK Khos; list nama untuk TO semester ini, baca-baca lagi materi ngliqoi
5. Kultural kebaikan : Menjaga hubungan dengan kader KAMMI 2016
6. Menebar kebaikan ke tetangga : Share tausiyah singkat serta belajar merencanakan membangun basis liqoan di rumah
7. Pribadi : Jaga hubungan ke semua kawan
8. Kontrakan : Menyebarkan nilai
9. Branding : Selalu on
Alhamdulillah, Allah izinkan Linda bisa membuat perencanaan tersebut dan sedikit gambaran kasaran target sampai selesai semester ini. Oh iya, target Linda pada tahun ini secara umum adalah lulus pada semester ini dan pada semester sisanya di tahun ini Linda merencanakan untuk merencanakan bisnis dan menyelesaikan amanah di Malang ini.
Maha Suci Allah, beberapa hal yang Linda rencanakan sebagian besarnya terlaksana. Walau pada akhirnya Linda lagi-lagi sadar bahwa masih harus belajar lagi dan lagi.
HIKMAH
Bulan Januari pada intinya Linda rencanakan untuk membuat pondasi kehidupan yang akan Linda jalani pada setahun ke depan. Maka, hal yang Linda lakukan pada umumnya adalah menjalan komunikasi dengan banyak orang sampai akhirnya Allah izinkan Linda mengikuti diskusi fenisme, bertemu dengan kawan MCW, janjian dengan teman GMNI, serta atas izin Alah yang kebetulan sekali MK yang diadakan KAMMDA berkaitan dengan LGBT serta firqoh-firqoh yang berkembang. Linda berangkat dari banyak pertanyaan dan Alhamdulillah beberapa terjawabdan beberapa hal lain menimbulkan pertanyaan baru yang pada akhirnya menimbulkan banyak pertanyaan baru untuk belajar lagi.
Iya, akhirnya hikmah yang Linda dapat adalah Islam adalah ideologi satu-satunya yang terbaik dan sempurna. Tapi, Linda beranggapan bahwa Linda juga harus tahu berbagai firqoh yang berkembang itu yang semoga Linda bisa membuat kesadaran pada orang lain. Contohnya, tentang feminism yang setelah Linda sedikit belajar bahwa semestinya tidak perlu menjadi bahasan karena hal tersebut sebenarnya akan selesai saat dikembalikan pada agama. Mungkin benar juga bahasannya, tapi menurut Linda hal tersebut hanya sebagian kecil urusan perempuan. Jika saja kita mengkaji al-Quran lagi dan lagi insya Allah selesai urusan. Harus Linda akui bahwa keyakinan yang Linda pahami ini belum tentu juga Linda bisa menyampaikan pada orang lain. Dan itulah yang masih terus Linda pelajari insya Allah. Karena, bagi Linda disibukkan dengan hal-hal kecil itu membuat kita lupa akan hal-hal besar yang semestinya kita juga mengambil bagian, misal tentang kenegaraan.
Tapi, Linda juga menyadari banyak hal dan berkesimpulan bahwa mungkin saja hal-hal tersebut sengaja Allah adakan agar menjadi penguat keyakinan, insya Allah. Hal ini juga bersesuaian dengan pergerakan Islam, yang insya Allah Linda kian yakin bahwa KAMMI ini adalah jalan pergerakan yang terbaik karena berlandaskan al-Quran dan Sunnah.
Linda sadari bahwa banyak nian manusia yang ternyata hanya disibukkan untuk target pribadinya yang semoga kita terbebas atas sikap tersebut. Juga, tentang kesadaran yang hanya dinikmati sendiri atau punya ilmu tapi enggan berbagi karena butuh effort lebih lagi. Begitulah, lagi-lagi harus Linda sadari bahwa ilmu itu teramat penting dan harus diseimbangkan dengan amal.
KEJADIAN UNIK
Linda merasa sedikit ada kejadian unik yang Linda alami pada Januari tahun ini saat Linda curhat ke Mas Bayu. Saat Linda mengalami masa pencarian atas apa yang Linda alami tentang makna perjuangan ini, perasaan ketidakselarasan, saran perbaikan, juga hal lain Linda memutuskan menghadap orang-orang yang Linda rasa akan memberi jawaban. Entah dengan alasan apa sebenarnya Linda mencari jawabannya pada orang-orang tertentu itu, padahal ada MR dan juga qiyadah. Jadi, kejadian itu saat Linda bertanya justru Mas Bayu meminta Linda menulis dengan syarat tidak di timeline line, boleh di blog dan Linda memutuskan nulis di tumblr. Daaaan, Mas Bayu justru ngeshare tulisan Linda di grup KAMMI UB. Pro kontralah yang Linda dapatkan. Ada yang beranggapan tidak semestinya mempertanyakan, ada benarnya orang yang menganggap Linda salah, Linda dengar ada yang membuat diskusi kecil-kecilan atas sikap Linda, dan omelan yang Linda dapatkan pada hari itu dari seorang yang sebenarnya Linda anggap harusnya mau mengajak Linda diskusi. Huft. Padahal hanya tulisan di sela mencari bahan skripsian di perpus saat sendiri.
Memang ya Allah itu teramat adil, adil sekali. Di saat itu pula pada hari yang sama Allah izinkan dalam liqo yang Linda jalani membahas masalah tersebut tentang kaidah dakwah. Bersesuaian sekali. Juga, teman yang menganggap Linda wajar atas pertanyaannya karena teman itu kebetulan pernah di posisi yang sama. Mbak Melani bilang bahwa fase mempertanyakan atau berpikir itu adalah suatu nikmat. Mbak Melani yang malah ngechat duluan padahal Linda udah ingin ngobrol sama mbaknya 2 tahun lalu. Eh, mbak Melani datang di saat yang tepat sekali.
Kesimpulannya, iya Linda dalam kondisi yang rada sedih sih. Tapi, insya Allah Linda makin yakin di jalan dakwah ini. Tentang Islam sebagai ideologi terbaik dan semangat untuk mempelajari serta menghidupkan KAMMI. Insya Allah.
Oh iya, tulisan Linda yang sempat membuat ramai itu bisa diakses di http://linda-rohkayani.tumblr.com/post/170293671435/masih-mencari-jawaban-sekaligus-kenyamanan
Begitulah, pendidikan tidak melulu langsung mendapat jawaban. Tapi, bisa dari kejadian-kejadian yang terjadi atas apa yang kita tanyakan. Terima kasih Mas Bayu atas pelajarannya.
Linda juga jadi merasa kian perlu untuk menulis lebih lagi. Bahwa, memang banyak orang yang beramal tanpa kepahaman. Semoga saja apa yang sedikit Linda pahami dapat diterima dan menjadi pelajaran. Maka, akhirnya Linda nulis di timeline line beberapa hal yang fokusan share share-an Linda di grup-grup KAMMI.
TENTANG MENULIS
Keinginan menulis kian banyak, harapan untuk lebih bermanfaat, dan lebih ilmiah semoga Linda bisa menjalankannya. Lagi-lagi belajarnya sama Mas Bayu. Hehe. Walaupun Linda belum sekaliber Mas Bayu dengan tulisannya yang keren. Tapi, yaudah deh semoga sekecil apapun itu bisa bermanfaat.
Hal yang kemudian Linda pelajari untuk jadi perhatian dalam menulis adalah
1. Harus ada perencanaan : tujuan
2. Jangan sampai merusak alur berpikir orang
3. Jangan hanya sekedar nulis, tapi ternyata hanya sampah
Alhamdulillah juga di luar targetan, Linda jadi mikir gimana caranya agar hobi ini menghasilkan uang. Karena Linda sedang butuh kian banyak uang karena kondisi keuangan keluarga yang nggak lancar-lancar sekali. Apa idenya? Masih rahasia, karena Linda masih ingin memulai. Semoga Allah izinkan.
FEBRUARI TIBA
Dan akhirnya, Linda dengan perasaan sedikit bahagia bisa menulis dengan pemahaman yang benar itu ada kesadaran bahwa Linda kurang bisa memahami banyak hal. Maksudnya, keberhasilan itu banyak faktor lainnya yang saat ini Linda belum bisa. Apakah hal itu?
1. Semua ada momennya, maka Linda memutuskan membagi waktu untuk ada fokusan tertentu
Jadi, Linda dengan banyak kesadaran itu merasa banyak yang kurang tersampaikan dengan baik karena mungkin porsi Linda kurang pas. Bisa jadi perlu momen khusus menyampaikan pada orang lain. Misalnya, momen evaluasi kinerja orang pada malam hari. Seenggaknya Linda nggak keliatan hobi evaluasi orang, padahal kerjaan Linda juga banyak yang belum selesai
2. Butuh fokusan, dengan segala pemikiran itu harus ada yang jadi fokusan
3. Kesabaran lagi, iya belajar adalah tentang sabar. Apapun itu.
Pada bahasan terakhir ini sedang Linda dapatkan idenya untuk menjalaninya atas kesadaran tersebut bahwa segala upaya itu perlu ada momen khususnya, butuh fokusan, dan sabar. Mohon doanya.
Semoga Linda istiqomah dengan targetan yang telah Linda buat.
Bocoran fokusan Linda yang hari ini baru saja Linda dapatkan adalah :
“Membagi masa siang untuk 3 hal yaitu : 1. Diri sendiri (06:00-10:00), 2. Amanah (10:00-14:00), 3. Skripsi (14:18:00).”
Terakhir, semoga Allah selalu kuatkan dengan amal yaumi yang selalu terjaga. Aamiin.
Mlg., 19.2.18 ; 09:54
L. Rohka
#IdeLinda
#RencanaLinda
#LindToday
#AnakPergerakan
#MasihBelajar
1 note
·
View note
Text
Nama Bayi Perempuan Pembawa Rezeki Keren Dan Terpopuler
Nama Bayi Perempuan Pembawa Rezeki Keren Dan Terpopuler
Nama Bayi Perempuan Pembawa Rezeki– namaanakperempuan.net. Menurut islam, setiap anak yang lahir merupakan rezeki dari Tuhan yang sudah semestinya harus dijaga dan dipenuhi segala haknya dengan baik. Salah satu hak yang harus segera dipenuhi ialah mengenai pemberian nama untuknya. Nama jadi elemen terpenting serta wajib ketika kelahiran anak. Nah pembahasan kali ini, kami telah buatkan rangkaian…
View On WordPress
#arti nama bayi perempuan pembawa rezeki#nama anak perempuan pembawa rezeki dalam islam#nama anak perempuan yang artinya pembawa rezeki#nama bayi perempuan pembawa hoki#nama bayi perempuan pembawa rezeki dan keberuntungan#nama bayi perempuan pembawa rezeki menurut islam#nama bayi perempuan pembawa rezeki yang terbaru#nama2 bayi perempuan pembawa rezeki
0 notes
Text
My PPAN Journey PART 1
selamat pagi
hari ini minggu yang cerah niatnya gue mau lari untuk menghilangkan pilek, karena filosopi gue klo gue pilek maka gue kurang olahraga, baiklah skip karena ternyata gue juga kesiangan. jadi gue mau nulis tumblr lagi tentang pengalaman paling gokil gue ikut kegiatan terokey selama 22 tahun hidup gue, thats is PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara), sekalian gue mau gambarin apa itu PPAN, dan apa yang perlu disiapkan untuk mengikuti PPAN. dan tulisan ini gue mulai dari pengenalan apa itu PPAN?
jadi PPAN itu adalah kegiatan Pertukaran Pemuda Antar Negara yang setiap tahunnya rutin di selenggarakan oleh kemenpora melalui dinas olahraga provinsi masing-masing. dan untuk pemilihan negara itu harus sesuai kategori usia dan kuata jenis kelamin setiap provinsi yang sudah dibagi kemenpora itu sendiri misalnya china dari usia 20 - 30 tahun, Laki-laki atau korea dari usia 18-23 tahun, Perempuan. dan tujuan negaranya itu ada 6 yakni ke china, malaysia, india, korea, kapal pemuda asean-jepang, dan australia, dan untuk program juga disesuaikan sama program, untuk program terlama adalah australia dan sesyap karena untuk australia itu kita ada program magangnya sedangkan sesyap ini paling asik, karena kita akan berlayar dari jepang ke negara negara asean dan balik lagi ke jepang. tapi klo untuk yang lainnya hanya kunjungan aja biasanya paling lama 2 minggu.
selanjutnya aku mau ceritain pengalaman seleksi ppan jakarta karena gue masuk domisili jakarta, oh ya tiap daerah memiliki kriteria dan proses seleksi yang beda beda yaa, untuk jakarta sendiri waktu itu ada 3 tahap dan menggunakan sistem gugur, dimulai dari seleksi berkas yang lumayan ribet karena mengharuskan toefl yang cukup tinggi, skck, dan 3 surat rekomendasi, untuk surat rekomendasi aku waktu itu minta sama ketua aiesec undip, bapak pembantu dekan 3 fpik yang selalu baik ngaisih surat rekomendasi dan satu lagi sih niatnya mau minta dosen pembimbing tapi berhubung waktu itu abis dimarahin karena ngga bimbingan bimbingan jadi minta rekomendasi om sendiri yang merupakan pejabat pemerintah wkwk. tahap berkas aja udah drama karena gue harus mengulang toefl di h-7 penutupan karena skornya masih jauh dari harapan, tapi untungnya lulus juga.
selanjutnya masuk ke tahap seleksi tulis, waktu itu ada banyak tes tulis yang bikin gue kaya ujian beruntun, banyak bangat, mulai dari soal pengetahuan budaya jakarta, wawasan international, pengetahuan tentang negara tujuan, bahasa inggris dan fgd. waktu itu cuman hopeless karena gue ngga tau banyak masalah budaya jakarta, ketauan bangat jakarta kw nya nih padahal anak betawi asli, terus karena gue ngambil program china jadi gue dapat soal tentang china, kaya filosofi budaya china, nama presidennya dan berapa lama waktu china dan indonesia. terus waktu fgd sih formal aja cuman pake bahasa inggris, karena waktu itu gue baru aja ikut seleksi LIMUN Undip jadi mental gue udah sedikit teruji, yang gue tekankan disini adalah kata kata "very first placed" haha debaters bangat!
waktu itu karena jawaban gue agak ngaco jadi gue ngga berharap lolos ke tahap selanjutnya bahkan gue sampe ngga berani liat pengumuman karena takut ini pengalaman pahit, endingnya gue malah nonton aadc dulu tambah sedih lah gue karena rangga cinta akhirnya bisa bersatu di ruang dan waktu haha sumpah, akhirnya malamnya gue liat penguman jrenggg gue lolos ke tahap seleksi akhir yang super ketat, karena di tahapan ini ada pentas seni, dan sesungguhnya binggung mau nari apa, gue ngga pernah bisa nari apalagi belajar nari tapi gue ingat waktu di bali gue pernah belajar tarian bali tapi diwajibkan tarian jakarta, akhirnya selama seminggu persiapan gue hanya latihan tari kicir-kicir dari youtube, dan gurunya adalah sepupu gue yang masih sd, sampe sepupu gue bilang gue nari kaya main silat, sedih yaa akhirnya seleksi akhir pun tiba, dalam seleksi akhir terbagi atas beberapa pos, pertama pos wawancara, pos kesenian, pos ppa, pos psikologi, pos wawancara sama bule dan terakhir youth diplomacy. gue bakalan ngejelasin satu persatu posnya yah, untuk pertama ya pos wawancara, mungkin ini modal gue cuman pede tapi jangan sampe songong, terkadang soalnya gue suka kebablasan, waktu ditanya apa sih tujuan hidup gue dan pengalaman memimpin kelompok, yah gue cuman bilang tujuan hidup gue bahagia apapun itu yang penting bahagia, dan untuk masalah kelompok kebetulan gue baru balik lomba dan disaat itu gue kehilangan pemimpin team gue akhirnya dengan inisiatif gue sendiri gue memegang tim lomba gue itu, sampe akhirnya kita juara 3. selanjutnya kesenian, ini sih yang paling failed menurut gue tarian gue ancur abis, secara yang lain nari ya bagus bagus bangat yaudah gue ikhlas aja deh cuman mojok aja nahan malu, lalu wawancara proposal ppa, jadi ppa itu adalah post pragram activities kaya apa yang akan gue lakuin setelah gue pulang dari china, ppa ini di wawancari langsung sama alumni senior dan kepala bidang kepemudaan disorda jakarta, terus test psikologi kalau ini gampang cuman di tanya tanya aja haha jadi ngga terlalu sulit lebih tepatnya kepo tentang kehidupan gue, dan di lanjutkan dengan wawancara bahasa inggris sama bule, agak grogi disini tapi so far asik aja sih endingnya malah cerita arsenal karena doi dari london, kalau ini tujuannya kayanya cuman ingin liat seberapa fasih bahasa inggris kita dan yang terakhir adalah youth diplomacy, walaupun alumni finalis limun dan mantan debater receh di undip gue bingung bangat sama pertanyaan ini, proses ini pake bahasa inggris juga tapi yang wawancarinya adalah orang kemenlu langsung, emang luar biasa totalitasnya disorda, hadi gue takut salah salah jawab, secara gue cuman anak perikanan ngga ngerti apa apa masalah diplomacy, pertanyaannya kaya apa itu arti diplomacy bagi kamu, dan gue cuman jawab "no diplomacy is war" haha sumpah sampah bangat yah, tapi emang bener ngga sih, perang dingin lah klo setiap negara itu ngga ada perwakilan diplomate nya, terus dia bahas masalah yang menurut gue ngga terlalu penting kaya teroris gitu, gue bener-bener avoid pembahasan itu sampe akhirnya dia bilang apa yang ingin kamu bawa ke negara tujuan kamu, gue cuman bilang islam di indonesia, karena menurut gue islam di indonesia itu keren bangat kita moderat, maju dan saling menghargai, siapapun bisa jadi pemimpin termaksud perempuan buktinya banyak pemimpin perusahan ataupun pemerintah itu perempuan. haha
prosesnya cukup lelah tapi akhirnya selesai juga, yalah dari pagi sampe hampir larut malam, dan akhirnya gue berharap bisa punya satu tiket at least bisa ikut pre deparute training , tapi dilihat dari proses seleksi gue ngga terlalu ada nilai plua, langsung murung lagi deh, galau gundah gempita sampai akhirnya pengumuman pun tiba dan jrengggggg "tunggu kisah selanjutnya part 2"
0 notes
Text
asiknews.com Baru saja dioptimalkan Lihat yang asli Beranda Info Asik Pendekar Betawi Bantu Pangeran Diponegoro Lawan Belanda Pendekar Betawi Bantu Pangeran Diponegoro Lawan Belanda 19/06/2016 240 0 Facebook Twitter tweet PEMERHATI SEJARAH: Abah Alwi AsikNews.com, Jakarta- dekar Betawi Bantu Pangeran Diponegoro Lawan Belanda – Oleh: Alwi Shahab– Sejak krisis ekonomi, jumlah pengamen di Jakarta makin membengkak. Mereka, yang umumnya para pemuda, ngamen di bus-bus kota, kereta api, lampu merah, restoran dan dari rumah ke rumah. Rupanya, yang disebut pengamen sudah ada sejak masa lalu. Bahkan pada saat Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen membangun Kota Batavia. Buktinya, pada 1629, menjelang akhir masa jabatannya yang kedua kalinya sebagai orang nomor satu di Hindia Belanda, Coen telah melarang penduduk Betawi mengamen. “Tidak boleh lagi ada pengamen di Batavia,” kira-kira bunyi larangan Coen yang disebarkan secara luas. Tapi, apa pasal ‘Si Jangkung’ (sebutan orang Betawi kepada Jenderal Coen) begitu gusarnya kepada para pengamen? Yang mengamen dari rumah ke rumah. Sebab, yang bikin muka orang Belanda merah padam seperti kepiting rebus adalah karena lagu yang dinyanyikannya. Berani-berani para pengamen ini menyindir kehidupan orang-orang Belanda yang doyan perempuan. Bahkan, seringkali para pengamen ini berani menyebutkan nama-nama mereka. Tapi tidak diketahui apakah Coen juga kena sindir. Yang jelas, ketika ia banyak dilapori bawahannya, zonder pikir panjang Coen kemudian mengeluarkan larangan ngamen. “Ini menunjukkan bahwa sejak awal penjajahan terjadi konfrontasi terbuka antara orang Betawi dan penjajah,” ujar Drs Ridwan Saidi, budayawan Betawi. Bang Pause, Pembunuh Nyai Dasima Sementara, penulis Leonard Blusse dalam bukunya “Persekutuan Aneh”, melukiskan pada masa itu pelacuran memang merajalela di Batavia sebagai imbangan jumlah laki-laki dan perempuan yang timpang. Apalagi orang Belanda dan etnis lainnya saat berimigrasi ke Batavia tanpa diikuti oleh perempuan. Ridwan Saidi juga yakin, Bang Puase, jagoan Kwitang, Jakarta Pusat, ketika membunuh Nyai Dasima pada 1821 di tepi kali Ciliwung (dekat Gunung Agung sekarang), punya motif patriotisme. Karena pada 1813, Bang Puase jadi sangat tergugah hatinya ketika menyaksikan pertempuran antara Inggris dan Prancis di sekitar Matraman dan Jatinegara. “Kok negeri gue diobok-obok dan dijadikan ajang pertempuran oleh orang-orang Barat,” begitulah kira-kira perasaannya. Karena itu, ketika Nyai Dasima (nyai atau istri piaraan seorang petinggi Inggris) tinggal di Kwitang, Bang Puase jadi tidak rela. “Ngapain nih piaraan dan budak Inggris ngotorin kampung gue,” pikirnya ketika hendak membunuh nyai yang geulis itu. Nyai Dasima sendiri merupakan korban dari tekanan struktur ekonomi dan politik waktu itu. Rawabangke, Gelanggang Perang Prancis dengan Inggris Perang antara Inggris dan Prancis boleh dikata sangat dahsyat. Inggris yang menderita kekalahan dalam perang selama berhari-hari itu, banyak tentaranya meninggal. Rawa di dekat medan pertempuran penuh mayat. Hingga hampir selama dua abad tempat pertempuran itu dikenal dengan nama Rawabangke. Ketika hendak meninggalkan markas besarnya, pasukan Inggris menulis kata: Solitude atau kesunyian. Sampai medio 1970-an daerah Kayumanis, Jatinegara ini masih bernama Jl Solitude. Tapi, kini menjadi Jl KH M Dachlan, penggantian yang sangat disesalkan karena menghilangkan jejak sejarah. Apalagi di Jakarta sudah ada jalan dengan nama pendiri Muhammadiyah ini. Bahkan nama Rawabangke ikut diganti jadi Rawabunga. Pada 1825, empat tahun setelah Bang Puase dihukum mati kompeni, terjadi perang Jawa, dipimpin Pangeran Diponegoro. Dikabarkan, sebuah kontingen dari Kwitang dikirimkan ke Jawa Tengah guna membantu Pangeran yang tengah berjihad melawan Belanda. Si Pitung dan Dua Jagoan Tanah Abang Perlawanan terhadap penjajah kemudian dilanjutkan Si Pitung dari 1886 sampai 1894. Ridwan berpendapat, dalam melaksanakan aksinya terhadap orang-orang kaya, Si Pitung tidak peduli apakah yang dirampoknya itu Belanda, Cina atau Melayu. Yang dia pertanyakan dari mana orang itu memperoleh kekayaan, kalau bukan dari hasil kerja sama dengan Belanda. Si Pitung sendiri ketika dieksekusi Belanda pada 1894 hanya meninggalkan uang 15 ringgit. Padahal, perampok yang ditakuti kompeni ini tidak beristri, tidak suka main perempuan, tidak ngetop(berjudi) meskipun bukannya orang alim. Menurut penelitian, tidak ada catatan ia menyumbang masjid. Meskipun pernah dapat perlindungan dari para ulama di Masjid Al-Athik, depan Majelis Taklim Attahiriyah sekarang ini. Berdasarkan penelitian, tidak mustahil si Pitung yang hingga kini mendapat tempat dihati orang Betawi, banyak membantu pergerakan-pergerakan kemerdekaan. Tradisi ini kemudian berlanjut pada Haji Entong Gendut, ketika pada 1916 ia memimpin pemberontakan terhadap kompeni di Tanjung Timur, ujung Jl Condet Raya, Jakarta Timur. Sampai kini tempat pemberontakan itu masih berdiri. Berupa rumah besar milik tuan tanah Belanda yang memeras para petani waktu itu. Pada revolusi fisik (1945-1950), para jago Betawi merupakan pahlawan yang berjuang digaris depan melawan Belanda. Seperti Sabeni dan Derahman Jeni, dua jago Tanah Abang, yang berhasil mengobarkan semangat perlawanan rakyat melawan penjajah. Kita patut menaruh hormat kepada kedua orang ini, yang pada masa hidupnya sangat disegani. Yang membuat kawasan Tanah Abang tidak berani diganggu oleh para preman. (bah) Sumber Republika.co.id Related Kian Santang Dianggap Melakukan Pelanggaran karena Memeluk Islam 04/07/2016 In "Featured" Pangeran Diponegoro, Perang Jawa, dan Kelicikan Belanda 13/07/2016 In "Featured" Islam Masuk ke Indonesia Lewat Kesenian Gambus 18/06/2016 In "Featured" Facebook Twitter tweet Berita Asik Sebelumnya Batan-Unas Kerja Sama Bidang Pengembangan Teknologi Nuklir Berita Asik Berikutnya Riwayat Banjir Jakarta, dari Raja Purnawarman Hingga Ahok BERITA TERKAITDARI PENULIS 5 Nasi Goreng Gerobak Enak di Jakarta Yuk, Intip Menu Sarapan Khas Berbagai Negara Surabaya dari Balik Kaca Tinggalkan komentar Asik () (Nenhum) (0) TINGGALKAN KOMENTAR Notify me of follow-up comments by email. Notify me of new posts by email. 176Fans SUKA 2Pengikut MENGIKUTI 1Pengikut MENGIKUTI 1,952Pengikut MENGIKUTI 13Pengikut MENGIKUTI 3Pelanggan BERLANGGANAN Pemerintah Tegaskan G30S/PKI dan Sebelum 1965 adalah Makar 01/10/2016 Muhammad Romadhoni Olah Karung Goni Bekas Jadi Aneka Sepatu-Sandal 27/07/2016 Membongkar Bisnis Seks dan Wisata Birahi di Jakarta 11/07/2016 Nabi Khidir AS dan Lima Pesan Misterius Sarat Hikmah 02/07/2016 Jual Beli Budak di Glodok 26/06/2016 There are no upcoming events. View Calendar Add to Timely Calendar Add to Google Add to Outlook Add to Apple Calendar Add to other calendar Export to XML 5 Nasi Goreng Gerobak Enak di Jakarta 09/10/2016 Yuk, Intip Menu Sarapan Khas Berbagai Negara 09/10/2016 Surabaya dari Balik Kaca 09/10/2016 Aneka Permintaan “Ajaib” Penumpang Garuda Indonesia Kepada Pramugari 09/10/2016 Wanita Berkulit Semerah Darah Nikahi Pria Normal, 2 Anaknya Normal. 09/10/2016 Muat lebih banyak ASIK News (Anak Sekolah Indonesia Keren) merupakan Media Informasi yang menyuguhkan berita seputar dunia Pendidikan, Kampus & Sekolah yang dikemas secara "ASIK" sehingga enak dinikmati oleh kalangan pelajar & terpelajar. ASIK News dibawah naungan PT. Media Mitra Universalindo. ASIK News, Asiknya Dunia Sekolah! Hubungi kami: [email protected] Home Kampus Asik Sekolah Asik Karya Asik Info Asik Galeri Asik Inovasi Asik Event Asik © 2016 AsikNews.Com Allright Reserved. Home Kampus Asik Informasi SNMPTN 2016 Daftar Program Studi Pendaftaran SNMPTN 2016 Hasil Seleksi SNMPTN 2016 Sekolah Asik Karya Asik Info Asik Iptek Sejarah Nasional Internasional Seni & Budaya Orang Tua Travel Asik Galeri Asik Foto Video Event Asik Beasiswa Asik Kirim Info Asik Masuk / Bergabung Redaksi Syarat & Kondisi Kontak ASIK News Home
0 notes