#nama perempuan asal india modern
Explore tagged Tumblr posts
Text
Nama Bayi Perempuan India Modern, Unik Dan Cantik
Nama Bayi Perempuan India Modern, Unik Dan Cantik
Nama Bayi Perempuan India Modern – namaanakperempuan.net. Moment pemilihan nama bayi pasti jadi moment yang paling di tunggu setiap orang tua. Karena moment tersebut sangat lah berkesan dan menyenangkan. Maka dari itu, anda di haruskan untuk memberikan nama bayi yang baik serta indah. Seperti nama bayi perempuan india modern dan artinya. Nama bayi ini nampaknya cocok buat jadi ide nama terbaik…
View On WordPress
#nama anak perempuan bahasa india modern#nama anak perempuan india modern#nama bayi perempuan india modern 3 kata#nama bayi perempuan india modern dan artinya#nama bayi perempuan modern india#nama perempuan asal india modern#nama-nama anak perempuan india modern unik#rangkaian nama bayi perempuan india modern
0 notes
Text
Wanita & Perempuan
Terlepas dari perbedaan definisi perempuan & wanita, intinya tetep aja dua itu sama secara praktis.
Kasian gak sih? Baca berita wanita di gebukin laki-laki, wanita dibunuh usai diini dan diitu, sampe-sampe saya bertanya, standard wanita zaman now dalam menghargai diri sendiri ini apa? dan definisi wanita menurut para pria zaman sekarang ini apa?
Inikan bukan zamannya zeus, atau zamannya venus, zaman peradaban cina yang berpendidikan lelaki doangan dan peradaban india yang suami mati istri ikut mati, maupun zaman pra Islam yang anak wanita dikubur hidup-hidup(kecuali anak keturunan mulia), dizaman yang kegelapan eropa wanita biasa aja diperlakukan tak ubahnya sebagai pemuas nafsu lelaki semata, tak bisa sekolah, tak bisa memilih, bahkan tak bisa bergaul maupun menyeuarakan keluh kesahnya.
Dibeberapa peradaban bahkan menganggap kelahiran seorang anak wanita merupakan petaka dan momok yang memalukan, lebih dari itu dibeberapa penganut garis keras agama samawi (kecuali Islam) wanita menjadi makhluk kelas 2 dianggap lebih hina dari syaitan, dan laki-laki wajib bersyukur dilahirkan bukan sebagai kafir, wanita ataupun budak, lebih parah salah satu agama non samawi menjadikan tradisi ‘suami mati istri juga ikut mati’ (sengaja ya gak saya kutip ayat kitab suci 2 agama ini biar tidak terkesan menjelekkan agama lain).
Zeus banyak menjadi contoh laki-laki dizaman itu dalam berinteraksi dengan wanita, dizaman romawi pun sama orang-orangnya juga mirip-mirip zeus cuma ganti nama doang, yaitu doyan berhubungan diluar pernikahan hingga anaknya setengah manusia setengah dewa lahir dimana-mana, tak heran kalau dia jadi role model sebagian laki-laki tak beriman dalam memandang wanita, yaitu wanita definisi zeus hanyalah dilihat wajah dan tubuhnya saja.
Pantas saja peradaban ini meninggalkan bekas peradaban seni yang tak jauh-jauh dari tubuh wanita setengah telanjang. Abisan perempuan cuma itu aja yang dinilai? ckck.
Ketika wanita cuma dinilai sebagai pemuas seks semata, bagi mereka yang hanya memandang wanita tak lebih dari pemuas ranjang maka yang berhubungan dengan itulah yang akan dicari, apa itu? Ya bentuk wajah & bentuk tubuh, emang apalagi yang dicari pria model zeus dari wanita selain dua itu jika mendefinisikan wanita hanya sebagai pemuas ranjang.
Apa zaman sekarang laki-laki modern sudah berubah cara berfikirnya? enggak tuh, apalagi yang tidak beriman pada Allah dan rasul-Nya. Minimal ketika seorang laki-laki beriman dan mengamalkan Ilmunya, dia paham wanita itu adalah makhluk Allah yang diciptakan untuk kehidupan ini dengan cara dimuliakan dengan dinikahi, dinafkahi dan dipenuhi kebutuhannya, kebutuhan pendidikan, keamanan, pakaian dll.
Rasulullah suri tauladan terbaik dalam memperlakukan wanita, terutama Istri-istri beliau, sayang zaman sekarang orang tidak mampu membedakan poligami beliau dan kehidupan berumah tangga beliau, sebenarnya dua ini adalah topik pembahasan yang berbeda.
Maka wanita yang mau-mau saja mengekploitasi bentuk wajah & bentuk tubuh, apa tanggapannya jika disamakan dengan wanita dizaman zeus? sekalipun berpendidikan tinggi.
Namun tidak semua wanita dizaman pra Islam dijadikan sebagai pemuas ranjang semata, mereka yang terlahir sebagai anak raja mendapatkan perlakuan Istimewa, tak bisa disentuh sembarangan orang, tak bisa bercengkrama dengan sembarang orang, bahkan tak bisa bergaul dgn sembarang orang, hanya orang-orang tertentu yang bisa.
Umumnya begitu anak bangsawan, raja, orang mulia dizaman Pra Islam itu, aturan yang begitu ketat untuk menjaga kemuliaannya, dan menjaga kehormatannya sebagai turunan “darah biru”.
Setelah rasulullah diutus, Syariat Islam diturunkan oleh Allah, keistimewaan yang awalnya hanya dirasakan anak-anak raja & bangsawan menjadi bagian dari aturan yang wajib ditaati oleh wanita-wanita Muslim yang merupakan hasil dari penghapusan kasta, dalam Islam itu gak ada kasta-kasta anda lebih hebat dari suku A, keluarga A B C D, semua dinilai dari ketaatan, mulai dari menutup aurat, tidak tabbaruj, dll, sehingga setiap wanita Muslim yang mau taat pada Allah maka mulia-lah ia seperti orang-orang bangsawan dizaman pra Islam.
Sayangnya, ada wanita-wanita yang menjadikan perlakuan zeus terhadap wanita sebagai standart dengan slogan ‘kalo zeus bisa wanita juga harus bisa’, lalu terkumpul dalam sekumpulan kerangka berfikir bernama ‘pemenisme’ ujung-ujungnya menggugat syariat Islam dan menganggap Islam mengekang perempuan dan menganggap perempuan terhina dengan aturan-aturan yang Allah turunkan, lalu terpecah belah-lah mereka dalam mendefinisikan wanita.
Karena zeus yang dijadikan standar mereka dalam memperjuangkan hak-hak perempuan eh malah berujung sama aja sejatinya, menjadikan wanita hanya sebagai pemuas seks semata, gak percaya? coba aja lihat komentar mereka soal penolakan terhadap syariat Islam, syariat mewajibkan nutup aurat apa komentar mereka, ini karena standar perbuatan mereka adalah manfaat/tidak manfaat menurut akal mereka bukan Halal/Haram
Menjadikan wanita hanya sebagai pemuas seks semata itukan yang dilakukan zeus. Syariat Islam yang menyuruh menutup aurat digugat, ini digugat, poligami digugat, raja zaman dulu istrinya udah kek bintang dilangit banyaknya yang digugat malah Poligami syariat Islam yang membatasi maximal 4 bahkan tidak dihukumi wajib melainkan mubah (dilakukan tidak berpahala ditinggalkan tidak berdosa) pun masih syariat Islam yang menurut mereka lebih hina.
Jika yang dituntut hak berpendidikan, syariat Islam mewajibkan menuntut ilmu, jika yang dituntut hak bersuara, syariat Islam mewajibkan amar ma’ruf nahi munkar tidak terbatas hanya pada lelaki tapi perempuan. cuma ya beda job desk, laki-laki silahkan beramar ma’ruf dgn laki-laki, begitupun perempuan pada perempuan. Bahkan karena amar ma’ruf nahi munkar ini saya sebagai seorang wanita merupakan hasil dakwah dari wanita lainnya.
Jika yang dituntut hak untuk bekerja, syariat Islam mengatur Pahala wanita ada pada pengurus & pengatur rumah tangga kalau mau kerja silahkan, asal jangan sampai melalaikan tugas utamanya yaitu sebagai ummun wa rabbatul bait. Bahkan para pengemban dakwah yang saya kenal bermacam-macam profesi mereka ada dokter, dosen, guru, punya butik dlsbg, dan mereka semua taat Islam.
Ketaatan itu nilai perempuan didalam Islam, bukan rupa fisik, harta, status social dan turunannya, yang menjadi standart kesuksesan seorang wanita maupun perempuan yaitu ketaatan mereka pada Allah.
Lagian, kalau belum benar-benar paham Islam bisa tidak gak usah terlalu banyak menggugat? kadang-kadang saya nih geli lihat aktivis liberal bin modernis yang sok-sok menggugat syariat Islam padahal yang dipahami keliru semua, gimana tidak keliru jika Al-Qur’an dan Hadits dipahami dengan metode yang tidak sesuai dengan yang sudah dilakukan rasul & para sahabat. Ibarat, orang penelitian, tentu saja metode memahami ilmu social tidak sama dengan memahami ilmu eksak.
Kalau maksa, benar-benar luarbiasalah akal sehatnya. Tapi bisa jadi mereka sudah tercemar penyakit tawadu (tau warna duit). -p
90 notes
·
View notes
Text
Banjaran (biografi) Prabu Salyo
Lakon Banjaran Karno dan lakon lain tentang tokoh Ngestino dan Pendowo pasti menyangkut nama Prabu Salyo. Siapakah sejatinya Prabu Salyo? Bagaimana perannya dalam perang besar trah Baroto alias Baroto yudo joyo binangun? Inilah lakon Banjaran Prabu Salyo dalam versi Jowo yang agak berbeda dengan versi India. Sila simak lakon Banjaran Prabu Salyo yang sarat makna ini.
Di masa muda namanya adalah Narasoma. Dia anak raja Mondoroko yaitu Prabu Mondropati. Dia memiliki adik perempuan bernama Madrim yang bakal menjadi istri kedua Pandu Dewonoto raja Ngestino dan memiliki anak kembar Nakulo dan Sadewo. Narasoma adalah seorang pangeran yang ganteng, cerdas, cekatan dan baik hati. Tidak heran kalau banyak wanita memimpikan dia sebagai suami. Meskipun banyak sekali peluang namun Narasoma belum tertarik dengan seorang wanitapun. Dia lebih tertarik untuk mencari ilmu dan berkelana. Kalau hidup di jaman modern dia pasti sudah jadi turis ke mana mana.
Suatu hari ketika tengah berkelana Narasoma tiba di sebuah padang rumput yag sangat indah. Narasoma istirahat sambil menimati keindahan pemandangan alam yang seperti taman. Di tengah semilir angin tiba tiba terlihat sesosok raksasa mendatangi Narasoma. Meskipun bertubuh tinggi besar dan bermuka sangar raksasa yang berpakaian jubah pendeta itu berlaku sangat santun. Dia menanyakan apakah benar dia berhadapan dengan Pangeran Narasoma. Setelah diiyakan dia memperkenalkan diri sebagai Begawan Bagaspati, seorang pendeta yang bertapa di Pertapaan Argo Belah (Gunung belah). Dia memiliki seorang putri cantik bernama Pujowati. Beberapa malam sebelumnya sang putri bermimpi bertemu dengan seorang pangeran bernama Narasoma yang sangat ganteng, pintar dan baik hati. Dalam mimpinya pangeran Narasoma mengajaknya menikah lalu mereka menjadi pasangan suami istri yang hidup bahagia. Begawan Bagaspati meyakini mimpi putrinya adalah benar dan itu adalah petunjuk dewata. Karena itu dia meminta kesediaan Narasoma untuk diajak pulang ke Argo Belah untuk dinikahkan dengan putrinya.
Narasoma terkejut lalu menjawab dengan tidak sopan bahwa anak raksasa pastilah tidak cantik jadi dia tidak bersedia menikahi anak Begawan Bagaspati. Sang Begawan sekali lagi mengatakan bahwa dia menyampaikan dengan baik baik dan mengharapkan tanggapan yang baik juga. Narasoma masih mengulangi jawaban sombongnya. Lantas Begawan Bagaspati mengatakan bahwa kalau terpaksa dia akan melakukan dengan jalan kekerasan.
Narasoma marah dan tetap tidak bersedia. Dia malah semakin melecehkan sang Begawan. Maka pecahlah pertarungan fisik antara keduanya. Narasoma lebih muda dan berilmu tinggi. Namun ternyata ilmu Narasoma tidak ada artinya buat sang Begawan. Dalam beberapa jurus saja Narasoma sudah tak berdaya. Dia lalu dibawa pulang ke Argo Belah dengan dimasukkan ke dalam _‘kancing gelung’_
Pertapaan Argo Belah ada di sebuah tempat yang sangat bersih dan indah meskipun tidak mewah. Setiba di sana Narasoma terkejut ketika diperkenalkan dengan Pujowati, putri Begawan Bagaspati. Pujowati ternyata sangat cantik jelita dan sexy. Narasoma seketika jatuh cinta dan bersedia menikahi Pujowati. Tidak lama kemudian pernikahan dilangsungkan di Argo Belah dengan disaksikan para murid sang Begawan Bagaspati.
Masa bulan madu mereka sangat indah. Mereka merasa sangat cocok dan saling mencintai. Tapi sebenarnya masih ada satu hal yang mengganjal di hati Narasoma, yaitu ayah mertuanya yang raksasa. Dia tidak berkenan dengan kenyataan itu. Narasoma mencari akal bagaimana caranya mengatasi hal itu. Kemudian suatu hari dia mengatakan kepada istrinya bahwa malam sebelumnya dia bermimpi memiliki bunga mawar yang cantik sekali tapi sayangnya bunga cantik itu dililit ular. Dia minta istrinya mengatakan mimpinya kepada ayahnya dan meminta tafsirnya.
Begawan Bagaspati paham maksud Narasoma dengan cerita mimpinya. Dia paham bahwa Narasoma mencinta putrinya tapi tidak mertuanya. Sang Begawan lalu memanggil Narasoma dan menyampaikan bahwa dia ikhlas pergi asal anaknya hidup bahagia. Namun sebelum mati dia memberikan dulu ilmunya yang sangat sakti yaitu yang disebut ‘Aji Condo Birowo’. Ajian ini kalau dirapal maka akan datang seorang raksasa yang siap melawan musuh Narasoma. Jika raksasa ini diserang dengan pedang misalnya, maka setiap tetesan darahnya akan dengan cepat tumbuh menjadi raksasa lain yang siap menyerang musuhnya. Dengan ilmu ini Begawan Bagaspati tidak pernah dikalahkan. Narasoma menyanggupi mendapat ilmu ini dan membahagiakan istrinya. Selain itu Bagaspati juga mengatakan bahwa tindakan Narasoma ini adalah dosa besar. Karena itu hukuman dewa akan jatuh kepadanya. Kelak ketika pecah perang besar Baroto yudo dia akan mati di tangan seorang satria yang berdarah putih. Saat itulah roh sang Begawan akan menjemputnya. Kemudian sang Begawan bersamadi lalu meminta kepada dewa agar hidupnya diakhiri. Tidak lama kemudian sang begawan meninggal.
Setelah Begawan Bagaspati meninggal Narasoma mengajak istrinya pulang ke Mondoroko. Beberapa lama kemudian ayahnya juga meninggal. Maka Narasoma lantas menggantikan ayahnya menjadi raja dengan gelar Prabu Salyopati. Istrinya Pujowati menjadi permaisuri dan diganti namanya menjadi Setyowati yang artinya wanita yang setia. Perkawinan mereka dianugerahi lima anak, tiga perempuan cantik dan dua anak laki laki. Anak pertama perempuan bernama Erawati. Dia akan menjadi istri Bolodewo, kakak Kresno yang menjadi raja di Manduro. Anak kedua adalah Surtikanti yang akan dijodohkan dengan Suyudono tapi kemudian pacaran dengan Karno. Anak ketiga adalah Banowati yang kemudian menikah dengan Suyudono alias Duryudono raja Ngestino. Anak keempat laki laki bernama Burisrowo yang fisiknya seperti raksasa. Anak kelima Rukmoroto.
Prabu Salyo sebenarnya lebih menyayangi Pendowo limo daripada Kurowo satus meskipun kedua pihak adalah saudaranya. Sebenarnya dia akan berpihak pada Pendowo dalam perang Baroto yudo tapi karena bujuk rayu Suyudono dan Sengkuni dia terpaksa memihak kepada Kurowo. Ketika pecah perang besar di Tegal Kurusetro itu Prabu Salyo ditunjuk menjadi senopati (panglima) pada hari pertama. Kesaktiannya tidak tertandingi sehingga di hari pertama Pendowo menderita kekalahan besar. Banyak prajurit mati. Kerugian terbesar adalah kematian tiga putra Prabu Matswopati dari Wiroto yang dulu melindungi Pendowo. Utoro adalah pahlawan pertama yang tewas dalam Baroto Yudo. Disusul Seto dan Wratsongko. Jadi dalam sehari tiga pahlawan Pendowo gugur. Itulah sebabnya orang Jowo sering memberi nama Utoro kepada anak laki laki pertamanya dengan harapan dia akan menjadi pahlawan pertama dalam keluarganya.
Setelah itu Prabu Salyo disimpan dulu oleh pihak Kurowo. Panglima hari kedua dan seterusnya diserahkan kepada orang lain dulu. Kemudian di hari ke delapan dia bertindak sebagai kusir Karno, menantunya sendiri. Meskipun demikian hatinya ada di pihak Arjuno. Karena itu ketika Karno membidik dengan panahnya dia mencambuk kudanya agar lari mendadak sehingga bidikan Karno meleset dan hanya mengenai mahkota Arjuno. Mestinya pertarungan itu dimenangi Karno kalau Salyo tidak mengganggu Karno.
Salyo Gugur
Di hari ketujuhbelas barulah Salyo ditunjuk sebagai senopati lagi. Dengan kesaktiannya dan kelihaiannya sebagai panglima perang maka pihak Pendowo menderita kerugian besar dan nyaris kalah. Tidak seorangpun satria mampu menang melawan Salyo. Kresno sang jendral Pendowo segera mencari akal dan mencari keterangan intelejen. Nakula dan Sadewa lalu diajukan menghadapinya. Akhirnya didapat informasi berharga bahwa Aji Condo Birowo hanya bisa dikalahkan oleh seorang satria yang berhati bersih, yaitu Judistiro yang selama hidup tidak pernah berbohong dan tidak pernah berkelahi.
Judistiro maju perang melawan Salyo tidak berbekal ilmu apapun karena dia memang tidak punya ilmu. Ketika sudah berhadapan dia hanya diam saja. Prabu Salyo lantas merapal imu andalannya yaitu Aji Condo Birowo. Seketika muncullah seorang raksasa yang sangar mendekati Judistiro dan mengancamnya. Tapi Judistiro tetap tenang dan diam saja. Dia hanya menatap tapi tidak memukul dan tidak menyerang. Ternyata Aji Condo Birowo tidak berdaya melawan Judistiro. Akhirnya si raksasa hilang musnah seperti asap. Di saat itulah Judistiro lalu melemparkan pusakanya yaitu jamus kalimosodo ke arah Salyo. Di saat irulah roh Begawan Bagaspati datang menjemput menantunya yang durhaka. Prabu Salyo pun gugur.
Hari sudah malam ketika Setyowati dikabari kematian suaminya. Dia lantas menyusul ke Tegal Kurusetra dengan hanya membawa obor. Satu per satu mayat prajurit dia tengok sampai akhirnya dia temukan jenazah suaminya. Setyowati lalu melakukan belapati, bunuh diri untuk menunjukkan kesetiaannya kepada suami. Adegan inilah yang paling mengharukan dalam pertunjukan wayang kulit. Saya pernah nonton Ki Timbul Hadiprayitno memainkan adegan ini. Dalam suasana pagi yang hening, Ki Timbul menembangkan _suluk_ (lagu) yang berirama pelan, diiringi _rebab_ (biola Jawa) dan _gender_ (perkusi) bersuara lirih. Dengan kombinasi alat musik tersebut yang dimainkan dengan nada pelan dan rendah dan suluk yang seakan merintih Ki timbul berhasil membangun suasana melankolis dan menyentuh hati sehingga para penonton terharu dan meneteskan air mata.
_Surem surem diwangkoro kingkin_ (Matahari bersinar suram seolah bersedih)
_Lir manguswa kang layon_ (Seolah mencium sang mayat)
-Ooong-
Tamat
0 notes
Text
Arti Nama Rajkumari Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Rajkumari Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Rajkumari – tanyanama.com. Memiliki anak cewek super imut juga manis menjadi dambaan setiap pasangan. Apalagi nama bayi kini telah semakin modern. Untuk orangtua sudah tidak akan kebingungan dalam pilihan nama sang anak perempuan.
Pilihan nama anak dengan arti bagus menjadi andalan utama bagi orangtua. Cukup melalui dua atau tiga kata saja. Rajkumari asal bahasa India bisa jadi…
View On WordPress
#Arti Rajkumari#Makna Nama Rajkumari#Maksud Nama Rajkumari#Nama perempuan yang artinya putri raja#Rangkaian Nama Rajkumari
0 notes
Text
Ribuan Rumah Warga Rohingya Dibakar, Myanmar Semakin Mencekam
Yangon (SIB) -Insiden memilukan kembali terjadi di Myanmar. Lebih dari 2.600 rumah milik warga Rohingya di sebelah barat laut negara tersebut dibakar massa. Berdasarkan keterangan dari Pemerintah Myanmar, peristiwa itu terjadi pada pekan lalu. Menurut Pemerintah Myanmar, pembakaran dilakukan kelompok separatis Arakan Rohingya Salvation Army. Demikian dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (2/9). Hingga kini, belum ada respons dari kelompok Arakan terkait tuduhan pemerintah tersebut. Grup Arakan merupakan salah satu musuh terbesar aparat keamanan. Pada pekan lalu, kelompok ini mengaku bertanggungjawab atas serangan di pos polisi. Akibat serangan tersebut, militer Myanmar melakukan pembalasan. Operasi pembasmian kelompok Arakan berubah jadi kericuhan besar yang membuat kondisi Rakhine mencekam. Semenjak kericuhan pecah, dari data UNHCR 58.600 warga Rohingya kabur ke Bangladesh. Sampai saat ini, bantuan kemanusian PBB masih sulit mencapai kelompok Rohingya. Selain itu, tantangan lain yang harus dihadapi, anggota kelompok Rohingya walau telah mencoba kabur tetap dikejar-kejar tentara Myanmar. Nasib 1,1 juta warga Rohingya menjadi tantangan besar bagi pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. Dia dituduh Barat melakukan pembiaran aksi genosida dan kekerasan. Pada Jumat, lalu sejumlah warga Rohingya termasuk di dalamnya anak-anak dan perempuan dibunuh aparat keamanan Myanmar dan warga lokal. Kejadian ini semakin memperburuk kondisi negara tersebut. Kejadian tersebut berlangsung di Desa Chut Pyin. Tempat itu dekat dengan kota Rathedaung di Barat Myanmar. "Sejauh ini, dari sumber cukup terpercaya ada lebih 130 orang termasuk perempuan dan anak-anak yang dibunuh," ucap Direktur LSM untuk membantu Rohingya Arakan Project, Chris Lewa. "Kejadian itu terjadi pada Minggu (pekan lalu), saat itu secara tiba-tiba aparat keamanan dan warga lokal mengepung desa tersebut, ini seperti sebuah pembantaian besar," papar dia. Media Australia ABC menuliskan dari video yang diterimanya terlihat aparat keamanan turut membakar desa yang ditempati Rohingya. Usai itu, mereka mengubur jenazah di sebuah tanah lapang. Kuburan tersebut terindetifikasi berada di Desa Ah Htet Nan Yar. Diduga ada 135 warga Rohingya yang dikubur di tempat tersebut. Meski demikian, ABC menyatakan mereka belum bisa memastikan keaslian video itu. Otoritas Myanmar pun menolak berkomentar. Krisis kemanusiaan di Myanmar mulai menjadi perhatian serius Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. Pria Portugal tersebut mengatakan, adanya laporan mengenai tindakan kekerasan terhadap kaum minoritas Muslim Rohingya yang seharusnya tidak terjadi. Dia pun menyerukan, semua pihak untuk menahan diri agar tidak terjadi krisis kemanusiaan besar di negara itu. "Kami saat prihatin dengan laporan mengenai operasi keamanan yang dilakukan aparat keamanan Myanmar di Rakhine," ucap Guterres seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (2/9). "Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri dan tenang agar tidak terjadi krisis kemanusiaan," ucap dia. Terkait soal penyediaan jaminan keamanan dan perizinan masuknya bantuan, seharusnya hal tersebut bisa dijamin negara. Dewan Keamanan PBB telah melakukan pertemuan tertutup untuk membahas masalah Rohingya pada Rabu lalu. Namun, tidak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan usai pertemuan. Dari beberapa literatur, Rohingya disebut telah berdiam di Rakhine sejak abad ke-7, walau sebagian literatur lainnya menyebut sejak abad ke-16. Nenek moyang Rohingya merupakan campuran dari Arab, Turki, Persia, Afghanistan, Bengali, dan Indi-Mongoloid. Populasi mereka di Rakhine mencapai lebih dari 1 juta jiwa. Sebagian besar hidup di Kota Maungdaw dan Buthidaung di mana di sana mereka adalah mayoritas. Pemerintah Myanmar mengklaim bahwa Rohingya tidak memenuhi syarat untuk mendapat kewarganegaraan di bawah UU Kewarganegaraan yang disusun militer pada 1982. Dokumen tersebut mendefinisikan bahwa warga negara adalah kelompok etnik yang secara permanen telah menetap dalam batas-batas modern Myanmar sebelum tahun 1823. Itu adalah tahun sebelum perang pertama antara Inggris-Myanmar. Pemerintahan Jenderal Ne Win memasukkan 135 kelompok etnik yang telah memenuhi persyaratan. Dan daftar inilah yang masih digunakan pemerintah sipil Myanmar hingga saat ini. Pemerintah kolonial Inggris di sebut-sebut merupakan pihak yang mendorong migrasi Rohingya ke Myanmar. Ini yang memicu kebencian di dalam negeri, sehingga digunakanlah tahun 1823 sebagai acuan untuk menentukan kewarganegaraan. Cerita yang dominan berkembang di dalam negeri Myanmar adalah Rohingya merupakan pendatang baru. Warga muslim itu dikabarkan keturunan imigran dari Bangladesh pada era kolonial. Namun menurut Gregory B. Poling, belakangan kisah ini terbukti palsu. Pada 1799, seorang ahli bedah bernama Francis Buchanan bersama-sama British East India berpergian ke Myanmar dan bertemu dengan warga muslim yang telah lama menetap di Rakhine. Mereka menyebut dirinya sebagai Rooinga atau penduduk asli Arakan. Dengan demikian, warga muslim Rohingya sudah hidup di Rakhine setidaknya 25 tahun sebelum 1823. Bahkan meski nama Rohingya terlalu tabu untuk diterima di Myanmar, sejarah menginformasikan secara jelas bahwa kelompok etnik itu sendiri telah berada di Rakhine sejak berabad-abad silam. Sebuah populasi muslim yang signifikan disebut telah hidup di Kerajaan Mrauk-U yang memerintah Rakhine dari pertengahan abad ke-15 hingga akhir abad ke-18. Tak hanya itu, raja-raja Buddha dari Mrauk-U bahkan menghormati umat muslim. Menurut Poling, bukti tersebut menunjukkan bahwa komunitas muslim itulah yang menjadi asal muasal Rohingya saat ini. Kelompok ini lantas berasimilasi dengan gelombang imigran dari Bangladesh selama dan setelah era jajahan Inggris. (VoA/f) http://dlvr.it/PkcV99
0 notes
Text
Dr. Tjipto dan Wabah Pes di Hindia Belanda
New Post has been published on https://ngawipost.com/2017/06/dr-tjipto-dan-wabah-pes-di-hindia-belanda/
Dr. Tjipto dan Wabah Pes di Hindia Belanda
NgawiPost.com || Pada 1910, wabah pes melanda Malang. Epidemi lewat kutu-kutu tikus kepada manusia itu menyebabkan kematian. Ini adalah kejadian besar. Di Eropa, pada abad 14, sepertiga penduduknya tewas akibat wabah pes. Dan, jika digabung dengan peristiwa serentak di Asia, India, Timur Tengah, plus Tiongkok, pandemi itu menelan 75 juta nyawa.
Orang menyebutnya dengan nama mengerikan: Maut Hitam. Pada awal kemunculannya, wabah pes mengubah struktur sosial Eropa. Penyakit ini ditandai lewat pembengkakan kelenjar getah bening di leher korban, ketiak, atau pangkal paha. Bentuknya bisa sebesar telur sampai apel. Orang bisa selamat, tetapi banyak yang mati tak sampai seminggu.
Tetapi, meski marabahaya membayang, para dokter Eropa di Batavia enggan turun ke Malang buat mengobati pasien pes yang rata-rata orang pribumi.
“Dokter-dokter Eropa yang bekerja pada dinas pemerintah banyak yang menolak untuk dikirim ke daerah Malang,” tulis M. Balfas dalam Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo: Demokrat Sedjati (1952).
Masa itu adalah masa penuh rasisme. Politik pembelahan masyarakat berdasarkan warna kulit dan asal-usul menjangkiti kaum borjuasi Belanda maupun orang-orang bule yang cari peruntungan, ditopang oleh pemerintahan kolonial. Itu bikin sulit memberantas penyakit pes mengingat tak banyak orang pintar dengan ilmu modern, bukan klenik, yang mengobati kaum terprentah.
Jangankan mendekati tikus pembawa pes atau orang-orang pribumi yang terkena penyakit pes, bule-bule ini ogah berdekatan dengan orang-orang pribumi sehari-hari. Kalau bisa, mereka pengin hidup nyamannya, yang ditopang pengisapan antar-manusia, tetap bisa dijaga dari orang berkulit cokelat, tetapi mereka butuh buat jadi babu, gundik, kuli, dan pekerja kasar lain.
Itulah sebabnya, wabah pes di Malang, kalau tidak cepat ditangani, bisa menyebar ke daerah lain. Bisa-bisa, pemerintah kolonial kekurangan kuli dari orang-orang kulit cokelat karena mampus terkena kutukan Maut Hitam. Dan, dampaknya, buruh kasar yang dipakai buat bekerja di perkebunan-perkebunan gede, pertambangan-pertambangan mineral, dan jalan-jalan, yang semakin meningkatkan percepatan arus duit kolonial, bakal menyusut.
Dari situlah Dokter Tjipto Mangoenkoesoemo punya peran. Waktu wabah pes melanda Malang, dr. Tjipto yang lulusan STOVIA itu sedang jenuh bekerja di jawatan kolonial. Ia lantas mengajukan diri.
Baginya, seperti dalam pidatonya di sidang raya Den Haag pada saat statusnya dalam pengasingan di Belanda tahun 1914, “… adalah tidak bertanggungjawab membiarkan beribu-ribu orang jatuh jadi korban pes dengan harapan wabah itu akhirnya menjadi bosan sendiri minta korban orang Jawa. Tidak. Kita tidak boleh lengah!”
Selama Malang masih merupakan pusat wabah pes, ujarnya, selama itu pula Hindia Belanda dalam “ancaman bahaya besar.”
Tanpa memakai masker atau tutup hidung dan mulut, dr. Tjipto tanpa gentar memasuki pelosok-pelosok desa di Malang guna membasmi pes. Seperti ditulis Balfas: Ia sudah menyerahkan dirinya kepada nasib.
Selama pemberantasan pes itu, Tjipto menyebut bahwa pemerintah Hindia Belanda telah meminta 20 orang dokter. Dua orang dari kawan-kawannya telah menyatakan kesediaan.
“Saya menyatakan hormat kepada mereka, sebab mereka telah menjawab panggilan Ibu Pertiwi,” ujarnya. Tak hanya Tjipto, Soetomo yang lulusan STOVIA pada 1911 pun ikut berantas pes di Malang. Di kota itu Tjipto mendirikan RA Kartini Club.
Ketika berada di sebuah desa, Tjipto mendengar tangisan bayi dari sebuah gubuk yang nyaris hangus terbakar. “… Ternyata memang seorang bayi perempuan yang telah yatim piatu karena semua orangtuanya telah meninggal dunia akibat pes. Dipungutlah bayi perempuan itu menjadi anak Tjipto dan diberi nama Pesjati,” tulis Soegeng Reksodihardjo, dkk. dalam Dr. Cipto Mangunkusumo (1992).
Anak itu kemudian dibesarkan dan dididik oleh Tjipto bersama istri Tjipto, Ny. de Vogel. Nama Pesjati adalah pengingat wabah mengerikan itu. Pesjati dibesarkan dengan baik hingga mengenyam Sekolah Kepandaian Putri. Ketika Pesjati menikah, Tjipto bertindak sebagai wali.
Soal anak-anak, Tjipto punya perhatian khusus. Ia dokter yang telaten mengurusi pasien anak. Supaya tidak bawel, dr. Tjipto memberi si anak dengan permen atau mainan. Ada cerita sampiran: saat tinggal di Bandung, sewaktu berjalan-jalan di kampung, ia menemukan anak kecil merangkak seorang diri. Si anak dibawanya pulang, lalu dimandikan oleh Ny. Vogel, kemudian diberi pakaian dan minum susu. Dengan membawa bekal makanan, Tjipto kemudian mengembalikan si anak ke rumah orangtuanya.
Berkat usahanya membasmi wabah pes di Malang, Kerajaan Belanda memberinya bintang penghargaan. Koran Perniagaan edisi 15 Juli 1912 memberitakan bahwa seorang dokter Jawa bernama Mas Tjipto Mangoenkoesoemo telah dianugerahi Ridder in de Orde van Oranje Nassau.
Tetapi bintang emas itu tak sampai setahun di tangannya. Ia pindah dari Solo ke Bandung pada 1912. Di Solo juga dilanda wabah pes sewaktu dr. Tjipto buka praktik, tetapi pemerintah kolonial melarangnya ikut membetantas pandemi itu. Di Bandung, bersama Ernest Douwes Dekker dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hadjar Dewantara), dr. Tjipto mendirikan Indische Partij. Mereka dikenal sebagai “Tiga Serangkai”.
Pada 1913, ketika Belanda memperingati 100 tahun kemerdekaan dari Perancis, suratkabar Indische Partij De Expres menerbitkan pamflet Soewardi berjudul “Als ik een Nederlander was” atau “Seandainya Aku Seorang Belanda” pada edisi 13 Juli 1913.
Itu bikin marah besar Kerajaan Belanda. Sebulan berikutnya, tiga serangkai itu diasingkan ke Belanda.
Soal anugerah bintang emas itu, dr. Tjipto punya humor besar buat kekuasaan kolonial: ia bawa si bintang itu ke Batavia untuk dikembalikan ke si pemberi. Si bintang itu ia taruh di dekat pantat. Jadi, bila ada serdadu yang harus hormat pada anugerah Ratu Belanda Wilhelmina, si serdadu harus hormat kepada bokong Tjipto.
0 notes
Text
Pelajari Agama Kristen, Guru Besar Asal Hungaria ini Justru Bersyahadat & jadi Pembela Islam yang Sejati
Pelajari Agama Kristen, Guru Besar Asal Hungaria ini Justru Bersyahadat & jadi Pembela Islam yang Sejati
Harianpublik.com, JAKARTA — Bila Allah telah berkehendak dan memberikan hidayah kepada seseorang, tak ada seorang pun yang mampu menolaknya. Dan bila Allah tidak menghendakinya, seberapa pun baiknya akhlak orang itu, tetap saja ia tidak akan beriman.
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS al-Qashash [28]: 56).
Hal itu pula yang dialami oleh Julius Germanus, guru besar bahasa Arab asal Hungaria. Kendati intens mempelajari agama yang dianutnya terdahulu, atas hidayah Allah, ia pun akhirnya memeluk agama Islam dan menjadi pembelanya yang sejati.
Ia pun kemudian mengganti nama baptisnya dari Julius Germanus menjadi Abdul Karim Germanus. Awalnya, ia adalah seorang orientalis terkemuka asal Hungaria dan seorang akademisi yang telah mendunia. Perjalanan spiritual Germanus dalam mencari Islam menyita hampir separuh perjalanan hidupnya.
Dia menggambarkan kisah keislamannya itu sebagai ‘bangunnya sebuah kehidupan baru’. Dengan kata lain, ia bagaikan seekor singa yang telah lama tertidur dan kemudian bangkit.
Dalam buku Islam, Our Choice, diungkapkan awal perkenalan Germanus dengan Islam. Ia mulai mengenal Islam pada saat masih menjadi mahasiswa di Turki. Pria kelahiran Budapest, Hungaria, pada 1884 ini dibesarkan dalam nuansa agama Kristen yang sangat taat. Kedua orang tuanya memberikan nama Julius Germanus.
Setelah lulus dari Universitas Budapest, dia memutuskan untuk mengambil spesialisasi bahasa Turki. Pada 1903, dia pergi ke Istanbul untuk melanjutkan sekolah. Dia diterima di Universitas Istanbul dan mengambil program studi bahasa Turki.
JAKARTA — Bila Allah telah berkehendak dan memberikan hidayah kepada seseorang, tak ada seorang pun yang mampu menolaknya. Dan bila Allah tidak menghendakinya, seberapa pun baiknya akhlak orang itu, tetap saja ia tidak akan beriman.
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS al-Qashash [28]: 56).
Hal itu pula yang dialami oleh Julius Germanus, guru besar bahasa Arab asal Hungaria. Kendati intens mempelajari agama yang dianutnya terdahulu, atas hidayah Allah, ia pun akhirnya memeluk agama Islam dan menjadi pembelanya yang sejati.
Ia pun kemudian mengganti nama baptisnya dari Julius Germanus menjadi Abdul Karim Germanus. Awalnya, ia adalah seorang orientalis terkemuka asal Hungaria dan seorang akademisi yang telah mendunia. Perjalanan spiritual Germanus dalam mencari Islam menyita hampir separuh perjalanan hidupnya.
Dia menggambarkan kisah keislamannya itu sebagai ‘bangunnya sebuah kehidupan baru’. Dengan kata lain, ia bagaikan seekor singa yang telah lama tertidur dan kemudian bangkit.
Dalam buku Islam, Our Choice, diungkapkan awal perkenalan Germanus dengan Islam. Ia mulai mengenal Islam pada saat masih menjadi mahasiswa di Turki. Pria kelahiran Budapest, Hungaria, pada 1884 ini dibesarkan dalam nuansa agama Kristen yang sangat taat. Kedua orang tuanya memberikan nama Julius Germanus.
Setelah lulus dari Universitas Budapest, dia memutuskan untuk mengambil spesialisasi bahasa Turki. Pada 1903, dia pergi ke Istanbul untuk melanjutkan sekolah. Dia diterima di Universitas Istanbul dan mengambil program studi bahasa Turki.
>Saat di Istanbul, Germanus juga mempelajari Alquran terjemahan bahasa Turki. Itulah awal perkenalannya dengan Islam. Dengan kemampuannya yang tinggi dalam membaca terjemahan Alquran berbahasa Turki, membuatnya mudah memahami Islam langsung dari sumber aslinya. Tak hanya itu, dia juga membandingkan terjemahan Alquran itu dalam beberapa bahasa lainnya.
Setelah mempelajari Alquran terjemahan ini, mulailah timbul rasa ketertarikan terhadap Islam. Termotivasi dengan kebenaran agama Islam, dia memutuskan untuk melakukan penelitian guna menelusuri apa saja yang telah ditulis oleh orang-orang Kristen tentang Islam dan membandingkannya dengan sumber aslinya, yaitu Alquran dan sunah Nabi Muhammad SAW.
Saat liburan musim panas, Germanus berkesempatan mengunjungi Bosnia. Di sana ia menyaksikan secara langsung kehidupan kaum Muslimin yang sesungguhnya. Sikap ramah dan bersahabat yang ditunjukkan warga Muslim Bosnia kepadanya telah membukakan pandangan baru dalam diri Julius Germanus mengenai Islam dan para pemeluknya.
Selepas menamatkan pendidikan di Universitas Istanbul, Germanus kembali ke Hungaria dan mengabdikan diri di almamaternya sebagai dosen. Ia kerap berjumpa dengan beberapa mantan guru besarnya (profesor—Red) di Universitas Budapest dulu. Para profesornya ini sering menyampaikan pemikiran-pemikiran yang menurut Germanus menyimpang tentang Islam. Maka, dengan berbekal pengetahuannya tentang Islam yang seadanya, Julius Germanus berusaha untuk meluruskan pemikiran-pemikiran tersebut.
Karena itu, ia sering terlibat diskusi yang sangat intens dalam menjawab berbagai pertanyaan kelompok non-Muslim mengenai Islam. Minatnya terhadap Islam makin bertambah setiap harinya.
Dan, di sela-sela kesibukannya mengajar, ia menyempatkan diri mempelajari bahasa Arab. Dalam bidang yang satu ini, Germanus memang memiliki bakat yang besar. Buktinya, dalam jangka waktu singkat dia sudah mahir berbahasa Arab. Belum puas dengan yang diperolehnya, Germanus juga belajar bahasa Persia.
Pada 1912, Germanus diangkat sebagai profesor bahasa Arab Persia dan Turki di Hungarian Royal Academy di Budapest. Dia juga mengasuh mata kuliah sejarah Islam. Selanjutnya, dia dipercaya untuk memimpin Department of Oriental Studies di Universitas Budapest.
Keinginan Germanus yang kuat untuk mendalami Islam dan menyelami sifat-sifat khas Muslim telah mempertemukannya dengan salah satu pujangga Muslim tersohor asal Pakistan, Muhammad Iqbal. Keduanya sering terlibat pembicaraan hingga berjam-jam lamanya. Topik-topik yang mereka bicarakan beragam, mulai dari mengenai Islam hingga berdiksusi tentang aktivitas para orientalis dan misionaris Kristen.
Mengenai misionaris Kristen, Germanus dan Iqbal punya pandangan yang berbeda. Menurut Germanus, propaganda yang disebarkan oleh para misionaris Kristen di Eropa sebagai sebuah masalah pelik yang mengkhawatirkan. Sementara, Iqbal justru melihat masalah sesungguhnya ada pada orang Islam sendiri. Iqbal menyebut, persatuan dan kesatuan Muslim yang lemah telah membuat umat Islam mudah diombang-ambing.
Atas undangan sastrawan dan penerima Nobel terkemuka asal India, Rabindranath Tagore, pada 1928 Germanus pergi ke India untuk mengajar sekaligus memimpin program Islamic Studies di Visva-Bharati University. Ia bermukim di India selama beberapa tahun. Di sana pula dia akhirnya menemukan cahaya Islam yang sesungguhnya.
Tepat pada hari Jumat, bertempat di Masjid Agung Delhi, Germanus menegaskan pilihannya untuk menjadi seorang Muslim. Di hadapan jamaah shalat Jumat yang memenuhi Masjid Agung Delhi, Germanus berikrar dan mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia lalu mengganti namanya menjadi Abdul Karim.
Germanus menikah dengan seorang perempuan Eropa yang dulunya beragama Kristen. Setelah beberapa lama, sang istri akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam dengan disaksikan oleh Syekh Ahmed Abdul Ghafur Attar, seorang penulis dan akademisi Islam terkenal.
Keputusannya untuk masuk Islam tidak membuat ia mendapat perlakukan diskriminatif dari pihak universitas tempat ia bekerja. Bahkan, dia mendapat kelonggaran, misalnya, untuk menunaikan shalat Jumat ke masjid.
Islam memiliki kelebihan yang mampu mengangkat derajat manusia dari sikap kebinatangan mehnuju peradaban yang mulia. Saya berharap, Islam bisa mencapai mukjizat tertinggi itu di saat kegelapan sedang menyelimuti kita,” ujarnya.
Pada 1935, ia memperoleh kesempatan menunaikan rukun Islam kelima dan menjadi satu dari sedikit Muslim Eropa yang berangkat ke Makkah pada masa itu. Kemudian pada 1939, dia menunaikan ibadah haji untuk kali kedua. Kisah perjalanan ruhaninya ke Makkah telah dituliskan dalam sebuah buku berbahasa Hungaria yang cukup terkenal berjudul, Allahu Akbar! Buku tersebut telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.
Aktif Berdakwah dan Berkarya
Ketika masa tugasnya di India berakhir, Germanus memutuskan untuk kembali ke Hungaria. Dengan menyandang status baru sebagai seorang Muslim, dia berusaha keras memberikan pencerahan kepada masyarakat Muslim di negerinya, Hungaria. Kala itu, pemeluk Islam di Hungaria berjumlah antara 1.000 hingga 2.000 jiwa. Untuk membantu menjembatani hubungan Islam dengan pemerintah, ia mendirikan sebuah organisasi keislaman. Misinya adalah membawa Islam agar diterima sebagai salah satu agama resmi di Hungaria.
Melalui organisasi tersebut, Abdul Karim Germanus aktif menyosialisasikan Islam. Ia juga kerap berdakwah melalui tulisan. Dia menulis tentang Islam di berbagai media di Eropa. Dalam sebuah artikelnya, Abdul Karim Germanus pernah menuliskan bahwa suatu saat nanti Islam akan memperlihatkan keajaibannya pada saat dunia mulai diliputi oleh kegelapan.
Karya
Semasa hidupnya, ia telah menulis berbagai macam buku mengenai Islam, terutama mengenai bahasa Arab. Di antaranya Arabic Literature in Hungarian, Lights of the East, Uncovering the Arabian Peninsula, Between Intellectuals, The History of Arabic Literature, The History of the Arabs, Modern Movements in Islam, Studies in the Grammatical Structure of the Arabic Language, Journeys of Arabs, Pre-Islamic Poetry, Great Arabic Literature, Guidance From the Lights of the Crescent (a personal memoir), An Adventure in the Desert, Arab Nationalism, Allahu Akbar, Mahmoud Timour and Modern Arabic Literature, The Great Arab Poets, dan the Rise of Arab Culture.
Abdul Karim Germanus wafat pada 7 November 1979. Sepanjang setengah abad (50 rahun—Red), ia mengabdikan dirinya untuk Islam. Karena pengabdiannya ini, sosoknya dikenang hingga kini sebagai salah satu legenda Muslim di Hungaria. (republika) Sumber : Source link
0 notes
Text
Arti Nama Harsika Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Harsika Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Harsika – tanyanama.com. Memiliki anak cewek super imut juga manis menjadi dambaan setiap pasangan. Apalagi nama bayi kini telah semakin modern. Untuk orangtua sudah tidak akan kebingungan dalam pilihan nama sang anak perempuan.
Pilihan nama anak dengan arti bagus menjadi andalan utama bagi orangtua. Cukup melalui dua atau tiga kata saja. Harsika asal bahasa India bisa jadi rekomendasi…
View On WordPress
#Arti Harsika#Makna Nama Harsika#Maksud Nama Harsika#Nama perempuan yang artinya tertawa#Rangkaian Nama Harsika
0 notes
Text
Arti Nama Fawziya Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Fawziya Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Fawziya – tanyanama.com. Memiliki anak cewek super imut juga manis menjadi dambaan setiap pasangan. Apalagi nama bayi kini telah semakin modern. Untuk orangtua sudah tidak akan kebingungan dalam pilihan nama sang anak perempuan.
Pilihan nama anak dengan arti bagus menjadi andalan utama bagi orangtua. Cukup melalui dua atau tiga kata saja. Fawziya asal bahasa India bisa jadi rekomendasi…
View On WordPress
#Arti Fawziya#Makna Nama Fawziya#Maksud Nama Fawziya#Nama perempuan yang artinya berhasil dan berkemenangan#Rangkaian Nama Fawziya
0 notes
Text
Arti Nama Abhilasha Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Abhilasha Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Abhilasha – tanyanama.com. Memiliki anak cewek super imut juga manis menjadi dambaan setiap pasangan. Apalagi nama bayi kini telah semakin modern. Untuk orangtua sudah tidak akan kebingungan dalam pilihan nama sang anak perempuan.
Pilihan nama anak dengan arti bagus menjadi andalan utama bagi orangtua. Cukup melalui dua atau tiga kata saja. Abhilasha asal bahasa India bisa jadi…
View On WordPress
#Arti Abhilasha#Makna Nama Abhilasha#Maksud Nama Abhilasha#Nama perempuan yang artinya Harapan dan Keinginan#Rangkaian Nama Abhilasha
0 notes
Text
Arti Nama Saguna Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Saguna Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Saguna – tanyanama.com. Kelak nantinya nama anak yang diberikan akan memberi pengaruh terhadap hidupnya. Oleh karena itu nama anak tidak bisa diremehkan begitu saja. Nama anak perempuan nan baik haruslah punya arti didalamnya. Paling tidak ketahui dulu maksud atau makna dibalik sebuah nama.
Bagaimana nama terbaru & modern itu? Contoh nama bayi perempuan Saguna & asal bahasa India. Kata…
View On WordPress
#Arti Saguna#Makna Nama Saguna#Maksud Nama Saguna#Nama perempuan yang artinya berbudi luhur dan saleh#Rangkaian Nama Saguna
0 notes
Text
Arti Nama Nandita Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Nandita Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Nandita – tanyanama.com. Kelak nantinya nama anak yang diberikan akan memberi pengaruh terhadap hidupnya. Oleh karena itu nama anak tidak bisa diremehkan begitu saja. Nama anak perempuan nan baik haruslah punya arti didalamnya. Paling tidak ketahui dulu maksud atau makna dibalik sebuah nama.
Bagaimana nama terbaru & modern itu? Contoh nama bayi perempuan Nandita & asal bahasa India.…
View On WordPress
#Arti Nandita#Makna Nama Nandita#Maksud Nama Nandita#Nama perempuan yang artinya riang dan gembira#Rangkaian Nama Nandita
0 notes
Text
Arti Nama Madhusha Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Madhusha Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Madhusha – tanyanama.com. Kelak nantinya nama anak yang diberikan akan memberi pengaruh terhadap hidupnya. Oleh karena itu nama anak tidak bisa diremehkan begitu saja. Nama anak perempuan nan baik haruslah punya arti didalamnya. Paling tidak ketahui dulu maksud atau makna dibalik sebuah nama.
Bagaimana nama terbaru & modern itu? Contoh nama bayi perempuan Madhusha & asal bahasa India.…
View On WordPress
#Arti Madhusha#Makna Nama Madhusha#Maksud Nama Madhusha#Nama perempuan yang artinya kecantikan#Rangkaian Nama Madhusha
0 notes
Text
Arti Nama Indali Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Indali Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Indali – tanyanama.com. Kelak nantinya nama anak yang diberikan akan memberi pengaruh terhadap hidupnya. Oleh karena itu nama anak tidak bisa diremehkan begitu saja. Nama anak perempuan nan baik haruslah punya arti didalamnya. Paling tidak ketahui dulu maksud atau makna dibalik sebuah nama.
Bagaimana nama terbaru & modern itu? Contoh nama bayi perempuan Indali & asal bahasa India. Kata…
View On WordPress
#Arti Indali#Makna Nama Indali#Maksud Nama Indali#Nama perempuan yang artinya sangat kuat#Rangkaian Nama Indali
0 notes
Text
Arti Nama Hansini Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Hansini Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Hansini – tanyanama.com. Kelak nantinya nama anak yang diberikan akan memberi pengaruh terhadap hidupnya. Oleh karena itu nama anak tidak bisa diremehkan begitu saja. Nama anak perempuan nan baik haruslah punya arti didalamnya. Paling tidak ketahui dulu maksud atau makna dibalik sebuah nama.
Bagaimana nama terbaru & modern itu? Contoh nama bayi perempuan Hansini & asal bahasa India.…
View On WordPress
#Arti Hansini#Makna Nama Hansini#Maksud Nama Hansini#Nama perempuan yang artinya wanita yang sangat cantik#Rangkaian Nama Hansini
0 notes
Text
Arti Nama Chadna Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Chadna Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Chadna – tanyanama.com. Sembari menanti kehadiran bayi perempuan, tak ada salahnya mulai memilih nama yang bagus bagi anak perempuan. Pilihan nama bayi bisa berasal dari banyak inspirasi. Tetapi yang terutama harus diperhatikan yaitu arti namanya.
Chadna mungkin layak disematkan menjadi nama anak gadis Anda. Selain modern, Chadna juga mempunyai makna nama bagus. Kata asal bahasa India…
View On WordPress
#Arti Chadna#Makna Nama Chadna#Maksud Nama Chadna#Nama perempuan yang artinya cinta#Rangkaian Nama Chadna
0 notes