#Nama perempuan yang artinya putri raja
Explore tagged Tumblr posts
tanyanamabayi · 6 years ago
Text
Arti Nama Rajkumari Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Rajkumari Dan Rangkaian Namanya
Tumblr media
Arti Nama Rajkumari – tanyanama.com. Memiliki anak cewek super imut juga manis menjadi dambaan setiap pasangan. Apalagi nama bayi kini telah semakin modern. Untuk orangtua sudah tidak akan kebingungan dalam pilihan nama sang anak perempuan.
Pilihan nama anak dengan arti bagus menjadi andalan utama bagi orangtua. Cukup melalui dua atau tiga kata saja. Rajkumari asal bahasa India bisa jadi…
View On WordPress
0 notes
anakperempuannet · 6 years ago
Text
Nama Bayi Perempuan: Rangkaian dan Arti Nama Urbi
Nama Bayi Perempuan: Rangkaian dan Arti Nama Urbi
Tumblr media
Arti Nama Urbi – namaanakperempuan.net. Tahukah anda jika kepribadian seorang anak dapat dipengaruhi dari sebuah nama? Sebab itu tak ada salahnya memilihkan nama yang bagus bagi putri tersayang. Pilihlah dengan cermat, dan pertimbangkan secara detail maksud, arti, dan makna nama bayi Bapak/ Ibu.
Zaman modern ini mulai banyak dicari nama bayi & arti nama keren asal berbagai negara. Contohnya saja…
View On WordPress
0 notes
hazumio · 4 years ago
Text
Yang dibutuhkan ialah ketaatan
#KEHIDUPAN SUAMI ISTERI KEHIDUPAN DUA SAHABAT
Oleh: Hafidz Abdurrahman
Meski Islam menjadikan pria sebagai "Qawam" bagi isterinya, tidak berarti suami identik dengan raja, dan isterinya menjadi rakyat. Suami menjadi majikan, dan isterinya menjadi pembantu, bahkan budak. Tidak. Bukan begitu makna "Qawam"
"Qawam" itu adalah sandaran. Suami adalah sandaran hati isteri. Maka, suami harus siap menampung keluh kesahnya. Jadilah pendengar yang baik bagi isterimu
"Qawam" itu artinya, suami membimbing dan menuntun isterinya. Memenuhi apa yang menjadi nafkahnya. Makanan, pakaian dan tempat tinggalnya. Dengan bekerja di luar rumah mencari nafkah
Isteri adalah ibu dan pengurus rumah. Meski capek bekerja, ketika melihat isteri membutuhkan bantuan, tanpa diminta, suami akan membantunya. Begitu juga sebaliknya
Hal-hal kecil, seperti mencuci piring, bejana, menjahit baju, mencuci pakaian kotor juga dilakukan Nabi. Begitu juga membuat minuman, Nabi membuat sendiri. Kalau di rumah tak ada makanan, dengan segera Nabi berpuasa. Kalau ada makanan, dan masakannya kurang pas pun, Nabi tidak mengeluh apalagi mencaci
Itulah cara Nabi menjaga perasaan isteri. Cara Nabi menjadi sahabat bagi isterinya, dan cara Nabi menjadi "Qawam"
Nabi di rumah juga bergurau dengan isterinya. Membuat isterinya tersenyum dan tertawa. Kadang Nabi merayu dan menggoda mereka. Meski tak berarti di rumah mulianya tak pernah ada masalah
Suatu ketika Aisyah ada masalah dengan Nabi, Nabi ajukan beberapa nama menjadi penegah, Aisyah menolak, hingga disetujuilah Abu Bakar, ayahnya sebagai penegah. Saat tahu masalahnya, Abu Bakar marah, putri dipukul hingga hidungnya berdarah. Saat itu, Nabi dengan penuh kasih sayang mengusap hidung Aisyah yang berdarah, membersihkannya dengan air dan kain. Usapan yang penuh kasih sayang dan cinta
Nabi menjadi suami terbaik bagi isterinya, baik saat monogami 25 tahun dengan Khadijah, maupun poligami 10 tahun dengan 9 isterinya
Kata Nabi, "Lelaki terbaik, adalah lelaki yang paling baik kepada isterinya. Dan akulah lelaki yang paling baik kepada isteriku." Maka, wasiat khutbah wada' pun ditujukan kepada lelaki agar berbuat baik kepada isterinya.
================================================
Ini tulisan salah satu ustadz, zaman sekarang karena perempuan itu macem makhluk nomor dua, akhirnya banyak muslimah yang mengambil ide-ide yang sejatinya sudah ada dalam Islam dan lebih complit untuk dijadikan nilai hidup mereka. Ide-ide yang mereka ambil sejenis gender equality dkk itu tidak menghantarkan perempuan pada apapun selain menutup masalah dengan masalah. 
Kalau saja sebelum mengambil ide-ide sesat sejenis gender equality itu para muslimah mau mendalami dengan seksama bagaimana kehidupan berumah tangga suri teladan yang wajib kita ikuti, niscaya para wanita akan mendapatkan kesimpulan yang sederhana yaitu agar terciptanya hubungan yang harmonis maka dibutuhkan skill agama & skill kehidupan dengan ‘wasit’ syariat Islam.
46 notes · View notes
turisiancom · 2 years ago
Text
TURISIAN.com – Nusa Tenggara Barat (NTB) menyimpan banyak destinasi wisata alam yang menakjubkan. Salah satunya Air Terjun Ai Beling di Kabupaten Sumbawa. Jamin deh begitu melihat objek air terjun ini dari dekat, Sobat Turisian pasti enggan untuk berpaling. Lokasi Air Terjun Ai Beling terletak di Dusun Kuang Amo, Desa Sempe, Brang Rea, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, NTB. Berjarak sekitar 30 km dari kota Sumbawa Besar atau 6 km dari Desa Brang Rea. Kalau Sobat Turisian berkendara menggunakan sepeda motor dari Kota Sumbawa Besar atau Bandara Sumbawa akan menempuh perjalanan selama kurang lebih 1,5 jam. Rutenya melalui jalan raya yang menuju selatan Semamung dan selanjutnya ke Brang Rea. Untuk jalan masuk ke Air Terjun Ai Beling sepanjang 6 kilometer. Meskipun jalannya menanjak tajam, tetapi Sobat Turisian tidak perlu khawatir karena jalanan sudah teraspal cukup baik. Selain itu, pemandangan indah di sepanjang perjalanan siap menghipnotis mata Sobat Turisian. Tambah lagi udara sejuk yang menyelimuti desa, sebab letaknya berada di daerah perbukitan. Hal tersebut membuat perjalanan kalian menyenangkan. Baca juga: Mengenal Maen Jaran, Tradisi Pacuan Kuda Masyarakat Sumbawa Setibanya di lokasi air terjun, Sobat Turisian akan dibuat takjub dengan ciptaan Tuhan yang begitu indah.  Keindahan air terjun ini membuat mata tak ingin cepat menoleh karena pemandangannya yang begitu mempesona. Inilah yang akan membuat Sobat Turisian malas berpaling dari tempat ini. Kebanyakan air terjun di Sumbawa terletak di tebing yang terjal dengan aliran air yang tegak. Namun berbeda sekali dengan Ai Beling yang berada di dataran tanah miring. Aliran airnya mengalir melalui celah batuan, membuat semua orang betah berada di air terjun yang satu ini. Asal-usul Penamaan Air Terjun Ai Beling  Nama “Ai Beling” sendiri berarti “air yang berbicara”. Nama ini muncul pertama kali dari cerita putri Raja Sumbawa pada zaman dahulu yang kabur dari rumahnya. Karena sang raja akan menjodohkannya dengan laki-laki yang tidak ia cintai. Kemudian sang putri lari ke sebuah sungai dekat istana. Dia menangis dalam waktu yang lama di sungai tersebut dan memutuskan untuk bunuh diri di air terjun ini. Pada akhirnya putri ini mati setelah melompat ke aliran air. Konon, sauatu hari ketika beberapa orang menggunakan air sungai tersebut untuk mandi dan mencuci, mereka seperti mendengar suara perempuan menangis. Suaranya sangat jernih dan kejadian yang sama pun terulang hingga berkali-kali. Karena sering mendengar suara-suara itu, makanya warga setempat memberinya nama Ai Beling yang artinya air yang berbicara. Baca juga: Pulau Moyo Sumbawa, Destinasi “Great Escape” Selebritas Dunia Seperti Lady Diana Versi lainnya menyebutkan, bahwa nama tersebut berasal dari suara air yang mengalir dapat terdengar hingga desa terdekat yang berjarak sekitar 5 kilometer. Seolah-olah air terjunnya berbicara karena mengeluarkan suara tadi. Itulah mengapa masyarakat setempat menamainya dengan Ai Beling. Cukup menarik kan asal-usul penamaannya, Sob! Di luar cerita tentang penamaan tersebut, Air Terjun Ai Beling Sumbawa wajib Sobat Turisian pecinta travelling kunjungi. Sebab pesonanya memang sangat indah dan menakjubkan.*     Sumber: Dispopar Kab. Sumbawa
0 notes
adiwisaksonoadi · 4 years ago
Text
Tumblr media
Banjaran (biografi) Prabu Salyo
Lakon Banjaran Karno dan lakon lain tentang tokoh Ngestino dan Pendowo pasti menyangkut nama Prabu Salyo. Siapakah sejatinya Prabu Salyo? Bagaimana perannya dalam perang besar trah Baroto alias Baroto yudo joyo binangun? Inilah lakon Banjaran Prabu Salyo dalam versi Jowo yang agak berbeda dengan versi India. Sila simak lakon Banjaran Prabu Salyo yang sarat makna ini.
Di masa muda namanya adalah Narasoma. Dia anak raja Mondoroko yaitu Prabu Mondropati. Dia memiliki adik perempuan bernama Madrim yang bakal menjadi istri kedua Pandu Dewonoto raja Ngestino dan memiliki anak kembar Nakulo dan Sadewo. Narasoma adalah seorang pangeran yang ganteng, cerdas, cekatan dan baik hati. Tidak heran kalau banyak wanita memimpikan dia sebagai suami. Meskipun banyak sekali peluang namun Narasoma belum tertarik dengan seorang wanitapun. Dia lebih tertarik untuk mencari ilmu dan berkelana. Kalau hidup di jaman modern dia pasti sudah jadi turis ke mana mana.
Suatu hari ketika tengah berkelana Narasoma tiba di sebuah padang rumput yag sangat indah. Narasoma istirahat sambil menimati keindahan pemandangan alam yang seperti taman. Di tengah semilir angin tiba tiba terlihat sesosok raksasa mendatangi Narasoma. Meskipun bertubuh tinggi besar dan bermuka sangar raksasa yang berpakaian jubah pendeta itu berlaku sangat santun. Dia menanyakan apakah benar dia berhadapan dengan Pangeran Narasoma. Setelah diiyakan dia memperkenalkan diri sebagai Begawan Bagaspati, seorang pendeta yang bertapa di Pertapaan Argo Belah (Gunung belah). Dia memiliki seorang putri cantik bernama Pujowati. Beberapa malam sebelumnya sang putri bermimpi bertemu dengan seorang pangeran bernama Narasoma yang sangat ganteng, pintar dan baik hati. Dalam mimpinya pangeran Narasoma mengajaknya menikah lalu mereka menjadi pasangan suami istri yang hidup bahagia. Begawan Bagaspati meyakini mimpi putrinya adalah benar dan itu adalah petunjuk dewata. Karena itu dia meminta kesediaan Narasoma untuk diajak pulang ke Argo Belah untuk dinikahkan dengan putrinya.
Narasoma terkejut lalu menjawab dengan tidak sopan bahwa anak raksasa pastilah tidak cantik jadi dia tidak bersedia menikahi anak Begawan Bagaspati. Sang Begawan sekali lagi mengatakan bahwa dia menyampaikan dengan baik baik dan mengharapkan tanggapan yang baik juga. Narasoma masih mengulangi jawaban sombongnya. Lantas Begawan Bagaspati mengatakan bahwa kalau terpaksa dia akan melakukan dengan jalan kekerasan.
Narasoma marah dan tetap tidak bersedia. Dia malah semakin melecehkan sang Begawan. Maka pecahlah pertarungan fisik antara keduanya. Narasoma lebih muda dan berilmu tinggi. Namun ternyata ilmu Narasoma tidak ada artinya buat sang Begawan. Dalam beberapa jurus saja Narasoma sudah tak berdaya. Dia lalu dibawa pulang ke Argo Belah dengan dimasukkan ke dalam _‘kancing gelung’_
Pertapaan Argo Belah ada di sebuah tempat yang sangat bersih dan indah meskipun tidak mewah. Setiba di sana Narasoma terkejut ketika diperkenalkan dengan Pujowati, putri Begawan Bagaspati. Pujowati ternyata sangat cantik jelita dan sexy. Narasoma seketika jatuh cinta dan bersedia menikahi Pujowati. Tidak lama kemudian pernikahan dilangsungkan di Argo Belah dengan disaksikan para murid sang Begawan Bagaspati.
Masa bulan madu mereka sangat indah. Mereka merasa sangat cocok dan saling mencintai. Tapi sebenarnya masih ada satu hal yang mengganjal di hati Narasoma, yaitu ayah mertuanya yang raksasa. Dia tidak berkenan dengan kenyataan itu. Narasoma mencari akal bagaimana caranya mengatasi hal itu. Kemudian suatu hari dia mengatakan kepada istrinya bahwa malam sebelumnya dia bermimpi memiliki bunga mawar yang cantik sekali tapi sayangnya bunga cantik itu dililit ular. Dia minta istrinya mengatakan mimpinya kepada ayahnya dan meminta tafsirnya.
Begawan Bagaspati paham maksud Narasoma dengan cerita mimpinya. Dia paham bahwa Narasoma mencinta putrinya tapi tidak mertuanya. Sang Begawan lalu memanggil Narasoma dan menyampaikan bahwa dia ikhlas pergi asal anaknya hidup bahagia. Namun sebelum mati dia memberikan dulu ilmunya yang sangat sakti yaitu yang disebut ‘Aji Condo Birowo’. Ajian ini kalau dirapal maka akan datang seorang raksasa yang siap melawan musuh Narasoma. Jika raksasa ini diserang dengan pedang misalnya, maka setiap tetesan darahnya akan dengan cepat tumbuh menjadi raksasa lain yang siap menyerang musuhnya. Dengan ilmu ini Begawan Bagaspati tidak pernah dikalahkan. Narasoma menyanggupi mendapat ilmu ini dan membahagiakan istrinya. Selain itu Bagaspati juga mengatakan bahwa tindakan Narasoma ini adalah dosa besar. Karena itu hukuman dewa akan jatuh kepadanya. Kelak ketika pecah perang besar Baroto yudo dia akan mati di tangan seorang satria yang berdarah putih. Saat itulah roh sang Begawan akan menjemputnya. Kemudian sang Begawan bersamadi lalu meminta kepada dewa agar hidupnya diakhiri. Tidak lama kemudian sang begawan meninggal.
Setelah Begawan Bagaspati meninggal Narasoma mengajak istrinya pulang ke Mondoroko. Beberapa lama kemudian ayahnya juga meninggal. Maka Narasoma lantas menggantikan ayahnya menjadi raja dengan gelar Prabu Salyopati. Istrinya Pujowati menjadi permaisuri dan diganti namanya menjadi Setyowati yang artinya wanita yang setia. Perkawinan mereka dianugerahi lima anak, tiga perempuan cantik dan dua anak laki laki. Anak pertama perempuan bernama Erawati. Dia akan menjadi istri Bolodewo, kakak Kresno yang menjadi raja di Manduro. Anak kedua adalah Surtikanti yang akan dijodohkan dengan Suyudono tapi kemudian pacaran dengan Karno. Anak ketiga adalah Banowati yang kemudian menikah dengan Suyudono alias Duryudono raja Ngestino. Anak keempat laki laki bernama Burisrowo yang fisiknya seperti raksasa. Anak kelima Rukmoroto.
Prabu Salyo sebenarnya lebih menyayangi Pendowo limo daripada Kurowo satus meskipun kedua pihak adalah saudaranya. Sebenarnya dia akan berpihak pada Pendowo dalam perang Baroto yudo tapi karena bujuk rayu Suyudono dan Sengkuni dia terpaksa memihak kepada Kurowo. Ketika pecah perang besar di Tegal Kurusetro itu Prabu Salyo ditunjuk menjadi senopati (panglima) pada hari pertama. Kesaktiannya tidak tertandingi sehingga di hari pertama Pendowo menderita kekalahan besar. Banyak prajurit mati. Kerugian terbesar adalah kematian tiga putra Prabu Matswopati dari Wiroto yang dulu melindungi Pendowo. Utoro adalah pahlawan pertama yang tewas dalam Baroto Yudo. Disusul Seto dan Wratsongko. Jadi dalam sehari tiga pahlawan Pendowo gugur. Itulah sebabnya orang Jowo sering memberi nama Utoro kepada anak laki laki pertamanya dengan harapan dia akan menjadi pahlawan pertama dalam keluarganya.
Setelah itu Prabu Salyo disimpan dulu oleh pihak Kurowo. Panglima hari kedua dan seterusnya diserahkan kepada orang lain dulu. Kemudian di hari ke delapan dia bertindak sebagai kusir Karno, menantunya sendiri. Meskipun demikian hatinya ada di pihak Arjuno. Karena itu ketika Karno membidik dengan panahnya dia mencambuk kudanya agar lari mendadak sehingga bidikan Karno meleset dan hanya mengenai mahkota Arjuno. Mestinya pertarungan itu dimenangi Karno kalau Salyo tidak mengganggu Karno.
Salyo Gugur
Di hari ketujuhbelas barulah Salyo ditunjuk sebagai senopati lagi. Dengan kesaktiannya dan kelihaiannya sebagai panglima perang maka pihak Pendowo menderita kerugian besar dan nyaris kalah. Tidak seorangpun satria mampu menang melawan Salyo. Kresno sang jendral Pendowo segera mencari akal dan mencari keterangan intelejen. Nakula dan Sadewa lalu diajukan menghadapinya. Akhirnya didapat informasi berharga bahwa Aji Condo Birowo hanya bisa dikalahkan oleh seorang satria yang berhati bersih, yaitu Judistiro yang selama hidup tidak pernah berbohong dan tidak pernah berkelahi.
Judistiro maju perang melawan Salyo tidak berbekal ilmu apapun karena dia memang tidak punya ilmu. Ketika sudah berhadapan dia hanya diam saja. Prabu Salyo lantas merapal imu andalannya yaitu Aji Condo Birowo. Seketika muncullah seorang raksasa yang sangar mendekati Judistiro dan mengancamnya. Tapi Judistiro tetap tenang dan diam saja. Dia hanya menatap tapi tidak memukul dan tidak menyerang. Ternyata Aji Condo Birowo tidak berdaya melawan Judistiro. Akhirnya si raksasa hilang musnah seperti asap. Di saat itulah Judistiro lalu melemparkan pusakanya yaitu jamus kalimosodo ke arah Salyo. Di saat irulah roh Begawan Bagaspati datang menjemput menantunya yang durhaka. Prabu Salyo pun gugur.
Hari sudah malam ketika Setyowati dikabari kematian suaminya. Dia lantas menyusul ke Tegal Kurusetra dengan hanya membawa obor. Satu per satu mayat prajurit dia tengok sampai akhirnya dia temukan jenazah suaminya. Setyowati lalu melakukan belapati, bunuh diri untuk menunjukkan kesetiaannya kepada suami. Adegan inilah yang paling mengharukan dalam pertunjukan wayang kulit. Saya pernah nonton Ki Timbul Hadiprayitno memainkan adegan ini. Dalam suasana pagi yang hening, Ki Timbul menembangkan _suluk_ (lagu) yang berirama pelan, diiringi _rebab_ (biola Jawa) dan _gender_ (perkusi) bersuara lirih. Dengan kombinasi alat musik tersebut yang dimainkan dengan nada pelan dan rendah dan suluk yang seakan merintih Ki timbul berhasil membangun suasana melankolis dan menyentuh hati sehingga para penonton terharu dan meneteskan air mata.
_Surem surem diwangkoro kingkin_ (Matahari bersinar suram seolah bersedih)
_Lir manguswa kang layon_ (Seolah mencium sang mayat)
-Ooong-
Tamat
0 notes
kitakalimantan-blog · 7 years ago
Text
BBM (Belajar Bareng Mantan)
Edisi : 16 oktober 2017 Materi : Kaki-Dashi Pemateri : Mas Tole @kitabgundul Moderator : Kak Tara @sepatupudar Notulen : Fauziyah @iimfauziyah
—------------------------------------------------------—
Penetrasi memang nikmat, tapi tidak selalu demikian, bukan? Dengan sedikit desakkan, mungkin, akan lebih mengasyikkan.
Kaki-dashi adalah jalan masuk berupa paragraf pertama yang seringkali menjadi pertaruhan para penulis novel, roman, cerita pendek, artikel, esai, dll--yaaa, kek penetrasi gitu xixixi~
Kaki-dashi juga bisa diibaratkan sebagai patokan: apakah pembaca akan tertarik melanjutkan atau malah pergi meninggalkan bacaannya sambil bergidik dan bertanya-tanya, "Mau ngapain, sih, Bang?" Apalagi kalau kita bermaksud mengirim naskah tersebut buat diterbitkan atau diikutkan lomba. Bakal lebih krusial dan menyebalkan karena tidak segan-segan para kurator akan mengeliminasi naskah kita cuma dari membaca kaki-dashi-nya.
Hasan Junus, sastrawan Indonesia yang merupakan keturunan langsung dari pujangga Raja Ali Haji, dalam Riau Pos edisi 25 Desember 2011 bilang bahwa asal kata kaki-dashi (dalam bahasa Jepang) terdiri dari kata kerja “kaku” yang artinya menulis, berubah menjadi “kaki” sebagai kata benda yang berarti tulisan, dan kata kerja “dashi” yang artinya memulai. Ato Masuda lah yang mengajari beliau bahwa untuk mengenal karya sastra yang bagus bisa dilihat dari kaki-dashi yang cemerlang. Pendapat itu sejalan dengan istilah yang mengatakan paragraf pembuka suatu karya sastra ialah inspirasi murni.
Bentuknya bisa berupa narasi, deskripsi, adegan, dialog, dsb. Tergantung teknik bercerita masing-masing, sih. Ada yang bilang: bukalah cerita dengan yang paling mendekati ending. Intinya satu: menarik minat pembaca dengan menimbulkan rasa penasaran ada apa setelah paragraf itu.
Kaki-dashi yang pertama kali diperkenalkan oleh Ato Masuda kepada Hasan Junus berasal dari dongeng Jepang tersohor "Taketori Monogatari" yang juga dikenal sebagai Kisah Putri Kaguya: kisah seorang anak perempuan yang ditemukan kakek pengambil bambu dari dalam batang bambu yang bercahaya. Kucuma dapet sinopsisnya di sini e :  https://id.m.wikipedia.org/wiki/Putri_Kaguya Ada juga filmnya, judulnya The Tale of the Princess Kaguya.
Yasunari Kawabata, peraih Nobel Sastra tahun 1968, adalah salah satu pengarang dalam kesusastraan Jepang modern yang kaki-dashi-nya dibaca dan dikenal secara luas. Dalam novelnya yang berjudul Yuki-guni (Negeri Salju), dia membukanya dengan kalimat-kalimat yang terkesan murung  :
“Kereta api bergerak keluar dari terowongan menuju negeri salju. Bumi bersandar pada gelapnya langit. Kereta api berhenti di stasiun.”
Sementara dalam sejarah kesusastraan dunia, tercatat bahwa kaki-dashi yang terbanyak diingat ialah sederet kalimat pembuka dalam salah satu karya Franz Kafka "Die Verwandlung" atau The Metamorphosis. Kalimatnya usil, keji, sekaligus menonjok :
“Ketika Gregor Samsa pada suatu pagi bangkit dari tidur yang resah, dilihatnya ia sudah menjelma menjadi seekor kecoak.”
Apa karya yang bagus adalah karya yang kaki-dashi-nya cemerlang? O tidak juga. Kaki-dashi, mungkin, cuma salah satu bagian yang membuat suatu karya spesial. Di luar itu, tentu sama banyaknya karya-karya spesial.
Yang menyenangkan dari menulis cerpen adalah, kita bebas bikin pola plot kita sendiri-sendiri. Dan untuk itu, kaki-dashi lah yang menentukan pola-pola tersebut tampak menarik. Misal: mundur (kaki-dashi)-maju-mundur-maju (ending). Persis seperti apa yang sering kita lihat di film-film. Dan banyak betul plot film yang bisa kita terapkan pada cerpen. Karena itu, selain banyak baca, banyak nonton film juga asupan yang baik buat belajar menulis.
Kukasih contoh kaki-dashi dari beberapa cerpen yang kubaca, dan apa yang menarik dari kaki-dashi tersebut, ya. Teman-teman juga bole share kaki-dashi yang menurut kalian menarik.
1. Kami bertiga sedang enak-enaknya makan kari kepala kambing muda ketika terdengar suara ribut-ribut di kejauhan. Raden Mandasia yang berada di bangku sisi luar menjulurkan leher mencari tahu sumber suara. Aku dan Loki Tua tak ambil peduli. - Cerpen "Telur Rebus dan Kulit Kasim" oleh Yusi Avianto Pareanom.
Di kaki-dashi ini, Paman Yusi membuka cerita dengan memberitahu latar dan tokoh yang ada dalam cerita tersebut melalui tokoh Aku. Sesederhana itu? Tidak. Siapa sih yang nggak pengen tahu masalah orang lain? Dan Paman Yusi memancing kita pakai "...suara ribut-ribut di kejauhan." Kelihatannya sepele. Tapi itulah teknik.
2. Kau jangan mati dulu, besok kuceritakan yang lebih menarik. - Cerpen "Tamasya Pencegah Bunuh Diri" oleh (Nabi) Dea Anugrah
Ini mantap sekali. Secara tidak langsung, Dea sudah menghantam, sekaligus mempermainkan, pembaca dengan seolah-olah dia pakai pov orang kedua. Susah sekali mengelak dari kaki-dashi semenantang ini.
3. Namanya Hansen. Nama panjangnya, Hantu Sendayan. - Cerpen "Hansen" oleh (Nabi) Sabda Armandio Alif
Siapa Hansen? Dan, Hantu Sendayan? Seperti teka-teki, bukan? Hansen sebagai tokoh pembuka, tapi dia hantu. Berapa banyak pembaca di Indonesia yang tertatik dengan sesuatu berbau hantu? Banyak sekali.
4. Adzan subuh bersahut-sahutan di kejauhan. Seseorang mengetuk pintu kamarku. Sejauh yang kuingat, beberapa tahun lalu jam 5 pagi sudah dihapus dari putaran waktu di hari libur, demi kenyamanan bersama. Orang di balik pintu itu nampaknya tidak tahu informasi tersebut, mungkin karena sosialisasinya kurang gencar. - Cerpen "Benda Kecil" oleh (Nabi) Sabda Armandio Alif
Pertama kali aku baca cerpen ini, di kaki-dashi ini, empat ekor anjing keluar dari mulutku. Selesai baca dah jadi pemuka agama karena kehabisan stok umpatan wkwkwk
5. Sekali waktu kau perlu mendengarkan rintihan benda-benda atau apa saja di sekitarmu yang tak pernah kauberi perhatian. Mungkin itu sebutir kerikil, mungkin seekor kadal, atau sebatang alang-alang, atau apa saja. - Cerpen "Kisah Batu Menangis" oleh A.S. Laksana
Terdengar kek nasihat, ya? Bukannya nasihat, biasanya, diberikan setelah suatu kejadian? Tapi enggak sama kaki-dashi ini, nasihat itu malah terdengar seperti pancingan orang sebelum cerita. Dan berhasil. Om Sulak selalu berhasil, deng :)
*********
Sesi Tanya Jawab
1. Karina Ask. Mas tole, apa-apa saja yang harus termuat di dalam kaki-dashi? misalnya: alur, tema, tokoh, watak, latar atau apa? Ans. Nga harus kok sebetulnya. Nga harus juga, buat suatu karya, mengandung kaki-dashi yang cihuy. Cumaa, kalo kita masih pemula dalam dunia kepenulisan, cara paling awal buat menarik pembaca sepertinya terletak di kaki-dashi, selain konten tulisan, tentu saja. Buat kaki-dashi, triknya yang gampang bisa dengan cara: menaruh semua tokoh, kasih tahu latar cerita (tempat, waktu, dst), mengawali cerita dengan konflik, atau tempatkan ending pada kaki-dashi tersebut.
2. Bima Ask. Kakidashi, samakah sama first line? Ans. Ya. Bisa disebut first line. Tapi menurutku first line lebi krusial, karena sebaik-baiknya first line adala yang sesingkat mungkin. Kaki-dashi tidak.
3. Tara Ask. gagal atau tidaknya membuat kaki dashi bisa dilihat dari bagian apanya,  mas? Ans. Jatuhnya subjektif buat masing-masing pembaca, sih, tars. Kita sebagai penulis ngabisa nentuin berhasil atau tidaknya. Mungkin waktu yang jawab---hadeh---misal, yang kaki-dashi-nya Dea itu, banyak sekali dipake buat review bukunya.
4. Bima Ask. How to make a good kaki-dashi? Ans. Hampir sama kaya jawaban buat Karin sih. Tapi bisa juga dengan cara, bayangin kita adalah pembaca dengan kecenderungan sama standar karya yang tinggi, karya-karya besar. Yang nggak bertele-tele, kalimatnya berbobot. Dan yang lebih penting, kita juga harus banyak baca karya2 bagus dulu.
5. Tara Ask. Kan kalo buku 5 kalimat tiap bab efektif. Nah kalo cerpen ada batasan efektifnya juga ga? Ans. Buat cari aman, maksimalin paragraf pertama, deh, tars. Xixixi
6. Bima Ask. http://ariniaris.tumblr.com/post/144537892623/how-to-make-a-good-first-line Nah yg ga kupaham disitu le, nomer 2. Voice? Suara? Dengarkanlah aku? Ans. Sama e mzbim. Menurutku voice dan yang dijelasin mb arin kurang nyambung. Kalo voice mungkin irama waktu dibaca, contoh yang dipake udah pas. :( Ask. (Karina) Kyk rima gitu ya? Ans. Hmm, irama aja, sih, Rin. Cara cari tahunya, dibaca keras2.
7. karina Ask. Mas, ini sebenarnya intermezo aja. Tp penasaran juga mau nanya. Klo tulisan kayak hasil penelitian, makalah, skripsi, trus kayak karya" jurnalis gitu. Kaki dashi juga diperlukan ndk? Ans. Perlu sekali dong, Rin. Xixixi. Coba baca artikel2 sama esai2nya Nabi Dea Anugrah sama A.S. Laksana deh
8. Norma Ask. Tole, jadi buat kaki dashi secemerlang mungkin akan sangat berpengaruh ya untuk keberlanjutan para pembaca? Kalau salah atau kurang tepat, ada cara lain ngga untuk membuat pembaca tetap ingin meneruskan membaca karya kita? Makasie Ans. Iya, Gur. Harus sadar diri dulu kali ya, kita mah siapa. Followers aja tujuh, yang tiga akun sendiri yang lama. Jadi ya, mau gimana lagi, kalo nggak narik minat dari paragraf pertama. Kalau kurang, mungkin kembali ke pembaca, deh. Kecuali kita di belakang setiap pembaca itu sambil megang shotgun
======================
Kesimpulan
"Bagi pembaca yang sedang bersiap menjadi pengarang, saya perlihatkan bahwa inilah cara saya mengenang guru saya: Sensei Ato Masuda. Lalu saya menyarankan agar mulailah mengarang dengan membuat kaki-dashi yang cemerlang dan gemerlapan, yang berdenyut dan bertenaga, bergerak seperti benda hidup yang meneruskan langkah tualangnya di gelanggang cerita," kata Hasan Junus dalam Riau Pos edisi 25 Desember 2011. "Kaki-dashi memang cuma terdiri dari kata-kata yang harus menjadi seperti makhluk. Semua orang memiliki kosa kata yang sama tapi, tidak semua, menggunakan kata-kata itu menjadi karya yang berbeda derajat dan pesonanya. Semua bentuk seni memang begitulah fitrahnya. Tunggu apa lagi?" tambahnya.
cc : @tumbloggerkita @kitajabodetabek @kitajateng @kitajatim @kitasumatera @kitasulawesi
5 notes · View notes
ngamparboekoe-blog · 5 years ago
Text
Sewidak Loro
Tumblr media
1. Jendela dan Rahasia
  "Jendela.
 Bila Kau betul ada dan doa betul bisa mengubah sesuatu, hamba minta jendela.
Dari segala yang ada di bumi ini, hamba hanya ingin punya jendela."
 Gubuk kecil tempatnya tinggal itu tersembunyi di antara rimbun pepohonan, dinding-dinding kayunya tertutup rapat. Gubuk kecil itu punya satu pintu. Pintu yang hanya akan terbuka dua kali. Satu saat matahari belum bangun, dua saat matahari sudah pergi. Pintu yang akan mengantar ibunya pergi mencari kayu bakar dan pulang seusai menjualnya ke pasar.
 Di lain waktu, pintu itu selalu rapat tertutup seperti benteng, tak bisa dibuka, tak pernah menyumbang cahaya. Bilapun ada yang menyumbang cahaya, itu hanya sela-sela kayu yang kurang berjodoh satu sama lain. Berdampingan, tapi tak rapat. Sela-sela itulah yang menggambar lingkaran-lingkaran di lantai bila matahari berhasil menyibak rimbun hutan. Itu pun hanya sesorot cahaya matahari, bukan pemandangan.
 Sisanya, cahaya disumbang dari lampu minyak yang hampir selalu terjaga.
     Di bawah cahaya itulah gadis itu tiap hari berdoa, "Bagi hamba jendela, Tuhan. Agar gubuk kecil ini punya cahaya, agar hamba bisa melihat bagaimana dunia di luar sana." Yang gadis itu tak tahu, Tuhan berada terlalu jauh di langit sana, doa gadis itu tak pernah sampai ke pintu surga, hanya sampai pada kupingku. Itu pun percuma, aku tak berguna.
 Suatu hari, ibunya memergoki anak semata wayangnya itu berdoa selepas makan malam. Dan bagi ibunya, tak ada yang lebih menyayat hatinya ketimbang mendengar doa putrinya. "Berdoalah sesuatu yang sanggup dikabulkan Tuhan lewat Mbok, Nduk. Gaun baru atau sepatu malah tak apa, asal bukan jendela." Gadis itu mengurungkan inginnya setelah melihat kesedihan di wajah ibunya. Lagipula, gaun baru atau sepatu tak membuatnya lebih bahagia.
 Cita-citanya cuma satu itu: punya jendela.
   Meski gadis itu tak pernah tahu mengapa keinginannya punya jendela terdengar seperti ia meminta seribu candi dalam semalam di benak ibunya.
 Aku tahu.
   *
   Mbok Rondo dan putrinya datang ke tempat ini puluhan tahun yang lalu. Kuda yang mengantar mereka bercerita padaku bahwa Mbok Rondo sedang melarikan diri entah dari siapa (atau apa?). Barangkali suaminya, barangkali istri baru suaminya.
 "Yang jelas ada kutukan yang mengejar kami," kuda itu bercerita, "Mbok Rondo terburu-buru pergi tengah malam. Aku mendengar Mbok Rondo menggumam berkali-kali, ia sudah harus tiba sebelum matahari bangun pagi."
 "Kutukan apa?" waktu itu aku bertanya.
 "Sesuatu yang mengerikan." Kuda itu mengakhiri ceritanya dengan misteri.
 Aku sekarang mengerti, kutukan itulah yang membuat mereka berdua tinggal di gubuk kecil di tengah hutan, jauh dari orang-orang. Kutukan itu yang membuat sebuah jendela sama mustahilnya dengan seribu candi dalam semalam.
 Kutukan yang membuat gadis itu jadi sebuah rahasia.
   *
   Nama gadis itu Sewidak Loro, artinya enam puluh dua.
 Enam puluh untuk jumlah rambutnya, dua untuk jumlah giginya.
   Jelek? Bagiku kata jelek pun bahkan terlalu sopan untuk mendeskripsikan bagaimana wujud gadis itu. Kecoak dan tikus yang kutemui di hutan pun bahkan lebih enak dilihat ketimbang Sewidak Loro. Ditutup riasan ratusan lapis pun tak akan menjadikan Sewidak Loro pantas disandingkan dengan definisi cantik. Masuk kategori enak dilihat pun, tidak.
 Kurasa semua orang akan sepakat,
 Sewidak Loro adalah yang terburuk dari orang-orang buruk rupa.
   Kutukan? Barangkali iya.
 Namun, bahkan tokoh-tokoh dalam dongeng saja punya solusi untuk kutukan yang menimpa mereka: ciuman, cinta sejati yang tak menilai rupa, atau pernikahan. Sewidak Loro tak punya apa-apa. Satu-satunya yang tahu mengapa Sewidak Loro menjadi seperti ini (dan barangkali mengetahui solusinya) adalah Mbok Rondo. Akan tetapi, Mbok Rondo juga tak pernah melakukan apa-apa selain mengurung putrinya di gubuk kecil tanpa jendela.
 Jendela hanya akan membuatnya penasaran untuk pergi, sementara pergi berarti bertemu dengan orang lain, bertemu dengan orang lain berarti ia harus siap dinilai. Dan dengan wujud seperti itu, orang lain bukan hanya akan menilai buruk, melainkan juga mencela, menghina, mereka bisa saja merasa jijik melihat Sewidak Loro. Belum lagi bila hinaan-hinaan itu mungkin akan melahirkan pertanyaan di benak putri semata wayangnya, "Mbok, mengapa aku tak seperti yang lain? Mengapa Tuhan tak adil?" sedangkan Mbok Rondo tak pernah cukup kuat untuk menyampaikan kenyataannya. Membayangkannya saja sudah seperti neraka, tak habis-habis menyiksa Mbok Rondo.
   Itu sebabnya, gubuk kecil di tengah hutan itu tak pernah punya jendela. Ada kebaikan dari ketidaktahuan. Mbok Rondo memilih untuk membiarkan Sewidak Loro tak tahu apa-apa, membiarkan Sewidak Loro hidup damai meski ia mesti menjadi sebuah rahasia.
 Mbok Rondo paham betul,
 dunia tidak seindah yang diceritakan dalam dongeng.
   Sebagai ganti, Mbok Rondo menyayangi Sewidak Loro seperti langit mencintai bumi. Mbok Rondo punya banyak kasih sayang, dan semua itu tercurah hanya untuk Sewidak Loro. Semua doa-doa Mbok Rondo hanya punya satu tokoh utama: putrinya. Dan doa-doa itu tak hanya ada saat ia sedang sembahyang, Mbok Rondo melantunkan doanya serupa napas, serupa mantra.
 "Kau adalah dunia, putriku. Semesta dan surga dijadikan satu.
 Rambut limara, pipi delima, senyum candra, cantikmu tak punya dua.
 Rupa adiwarna sama percuma tanpa baik nurani sanubari.
 Belantara dadamu isi dengan juwita. Merdesalah lagak lakumu.
 Kau adalah angkasa, putriku, kelak dipinang raja
 Sewidak Loro, putriku paling ayu, kau akan jadi ratu."
   Mbok Rondo bersenandung begitu setiap malam. Tak bosan-bosan, tak habis-habis. Kadang dinyanyikannya dengan senyum, kadang di tengah isak tertahan. Namun, Mbok Rondo tetap bersenandung, tak bosan-bosan, tak habis-habis.
 Seolah Tuhan ada untuk mendengarnya.
  2. Kabar Burung
 Seekor burung gereja mendatangiku suatu hari, ia mendengar kabar bahwa Mbok Rondo punya anak gadis yang sangat cantik. Aku bertanya ia tahu dari mana dan burung gereja itu mengaku ia mendengar senandung Mbok Rondo.
   "Rambut limara, pipi delima, senyum candra, cantikmu tak punya dua. Apa itu sebabnya Sewidak Loro dikurung di dalam gubuk ini tanpa jendela?" burung gereja itu bertanya.
 Tak tega mengaku, tak bisa berbohong, aku menjawab, "Bunuh bayanganmu. Kau tak akan sanggup membayangkan seperti apa Sewidak Loro."
   Mata burung itu membesar, tertarik.
 Sebelum aku bisa mencegah imajinasinya, secepat kilat ia terbang pergi.
   *
   Yang tak terpikir olehku, kabar burung menyebar lebih cepat dari apapun. Tanpa bisa dicegah, tanpa bisa dibendung, tanpa bisa diatur. Tak butuh waktu lama sampai Mbok Rondo dicecar pertanyaan apa benar anak gadisnya cantik sekali sampai ia tega mengurungnya di gubuk tanpa jendela.
 Mbok Rondo menjawabnya dengan senyum, "Tidakkah bagi seorang ibu, tak ada yang paling cantik melebihi kecantikan putrinya sendiri?"
 Kabar itu melesat lebih cepat dari apapun. Pencari kayu bakar pada pedagang di pasar, pedagang pada pembelinya, pembeli pada keluarganya, keluarga pembeli pada kawannya, kawannya pada pada kekasihnya, kekasihnya pada orang tuanya.
   Kabar itu bergerak terus,
             terus,
     terus,
             terus,
     sampai ia bermuara di telinga Sang Raja.
   "Ada seorang putri cantik dikurung ibunya di dalam gubuk tanpa jendela di tengah hutan. Rambutnya panjang segelap limara, hitam seperti malam, kulitnya langsat, wajahnya serupa candra: matanya bulat berbinar, hidungnya bangir, senyumnya melengkung diapit pipi semerah delima.
 Sewidak Loro dikurung karena kecantikannya tak pantas disaksikan dunia."
   "Panggil Mbok Rondo ke istana!" titah Sang Raja.
   *
   Dengan gemetar yang tak bisa disembunyikan, Mbok Rondo berlutut di hadapan Sang Raja keesokan harinya. Memohon ampun tanpa henti, ketakutan setengah mati. Ia tak tahu alasan Sang Raja ingin menemui rakyat sejelata dirinya.
 "Apa betul Sewidak Loro adalah putrimu?" tanya Sang Raja.
 Tanpa berani menatap yang mulia, Mbok Rondo mengangguk. Di kepalanya sudah terbayang apa yang akan dilakukan raja bila Sang Raja tahu bagaimana rupa Sewidak Loro. Mungkin Raja akan menganggap Sewidak Loro adalah penghinaan bagi kerajaan, mungkin Raja akan langsung menjatuhkan hukuman.
 "Aku mendengar kabar tentang putrimu. Bukankah gubuk terasing, bahkan tanpa jendela, tak bisa memenjara kabar tentang kecantikannya?" Sang Raja tertawa, "Juga senandung-senandung itu, 'Kau adalah angkasa, putriku, kelak dipinang raja. Sewidak Loro, putriku paling ayu, kau akan jadi ratu.'"
 Tangan Mbok Rondo bergetar, tak sanggup lebih lama menahan ketakutan. Tak pernah terpikir olehnya senandung ninabobo itu akan sampai ke telinga raja. Ia sudah lancang berharap putri semata wayangnya akan dipinang raja lalu menjadi ratu.
   "Putra mahkotaku, pangeran kerajaan ini, akan segera naik tahta dan ia membutuhkan permaisuri. Sudikah putri cantikmu keluar, mendatangi istana, dan menjadi permaisuri bagi putra mahkotaku?"
   Seperti simalakama, menolak tawaran raja berarti bunuh diri
 sementara menerima tawaran itu berarti
 mempersilakan hukuman mati menghampiri.
   Mbok Rondo yang sadar mesti bertata krama memberanikan diri bicara, "Adalah sebuah kehormatan bagi hamba, yang mulia. Rakyat hina seperti hamba--"
 "Kau terlalu merendah, Mbok." Sang Raja tersenyum, "Aku tahu kau datang ke kerajaan ini setelah pergi dari kerajaanmu yang dulu. Kisahmu itu sudah seperti dongeng sebelum tidur. Putri keturunan raja tetangga tiba-tiba datang kemari, lalu menyendiri di tengah hutan. Ia membesarkan putrinya sendirian, putri yang konon kaukandung setelah dijatuhi bintang."
 "Itu hanya kabar burung, paduka. Hamba hanya perempuan tua pencari kayu bakar yang mencoba keberuntungan." Mbok Rondo menunduk-nunduk, "Tawaran ini sungguhtak pantas kami terima. Banyak gadis-gadis cantik, permata hati, dan jauh lebih tinggi dan terhormat dibanding putri hamba, lebih pantas menerima tawaran itu. Barangkali tuan baginda berkenan mempertimbangkan lagi tawaran itu, hamba betul terlalu nista untuk menerimanya."
   "Biar aku yang menilai itu hanya kabar burung atau putrimu itu memang utusan surga. Dapat kubayangkan bagaimana baik budi putrimu seumur hidup telah menerima welas asih dari perempuan dengan hati seperti engkau. Jangan khawatir, kami akan merawatnya seperti kau menyayanginya."
 "Mohon ampun yang mulia," Mbok Rondo mengatupkan telapak tangannya di depan wajahnya yang menunduk. "Tapi kami betul terlalu nista untuk menerimanya."
 "Maka anggaplah ini titah, bawa putrimu ke istana." Sang Raja menyudahi kompromi.
 3. Botok Semayi
 Aku menyaksikan sendiri bagaimana Mbok Rondo menyiapkan segalanya bagi Sewidak Loro.
   Kemarin, saat di istana, Mbok Rondo mengajukan syarat pada Sang Raja: (1) bahwa kerajaan harus menyiapkan pakaian dan perhiasan untuk dikenakan Sewidak Loro di rumah, (2) dirinya sendiri yang akan mengurusi segala kebutuhan Sewidak Loro selama perjalanan, (3) karena Sewidak Loro istimewa, tak boleh ada satu pun prajurit atau pelayan yang melihat wajah putrinya, (4) Sewidak Loro akan mengenakan penutup wajah dan kain itu hanya boleh dibuka oleh Raja atau Putra Mahkota saat mereka tiba di istana.
   Beruntung, Sang Raja setuju.
   Jadi hari ini, tak habis Mbok Rondo mewanti-wanti putri semata wayangnya untuk tidak membuka penutup wajahnya, kecuali bila ibunya yang meminta. Dalam hati tak habis ia berdoa agar raja menerima putrinya di istana.
   "Istana itu seperti apa, Mbok?"
   "Istana adalah tempat yang luas, halaman yang besar, langit-langit yang tinggi. Kau tak akan kesepian di sana, putriku, di istana banyak orang."
   "Apa di istana ada jendela, Mbok?"
   Mbok Rondo tersenyum lalu mengangguk, "Tak cukup satu hari kau menghitungnya."
   Mbok Rondo memeluk putri semata wayangnya. Di benaknya terbayang, setelah esok, ia tak bisa lagi bertemu putrinya. Bila raja menerima putrinya menjadi permaisuri, artinya Sewidak Loro akan tinggal di istana. Itu doanya selama ini. Meskipun sebetulnya Mbok Rondo sadar lebih banyak kemungkinan raja akan tersinggung. Mbok Rondo dan Sewidak Loro mungkin akan dihukum mati karena menghina dan mempermalukan kerajaan. Mbok Rondo tak sanggup membayangkannya. Ia bersenandung sambil menahan tangis,
   "Kau adalah dunia, putriku. Semesta dan surga dijadikan satu.
 Rambut limara, pipi delima, senyum candra, cantikmu tak punya dua.
 Rupa adiwarna sama percuma tanpa baik nurani sanubari.
 Belantara dadamu isi dengan juwita. Merdesalah lagak lakumu.
  Kau adalah angkasa, putriku, kelak dipinang raja
 Sewidak Loro, putriku paling ayu, kau akan jadi ratu."
   Sementara dalam ketidaktahuannya, Sewidak Loro tak merasakan apapun kecuali bahagia, hanya terbayang jendela berderet yang tak habis dihitung dalam sehari. Sewidak Loro mengira, doanya sudah didengar Tuhan dan akan dikabulkan esok hari.
   Keduanya terlelap dininabobokan suaraku.
   *
   Keesokan paginya, Mbok Rondo membantu Sewidak Loro berpakaian dengan baju yang sudah disiapkan kerajaan juga merias Sewidak Loro meski itu bagai mencincang air, ibarat menabur garam ke lautan. Seperti yang disyaratkan, rombongan dari kerajaan datang sebelum matahari menampakkan diri. Tandu disiapkan tepat di depan pintu, dan Sewidak Loro masuk tandu yang akan membawanya ke istana itu tanpa ada satu pun orang yang boleh melihatnya.
   "Jangan keluar sebelum Mbok menyuruhmu, Nduk. Ini botok semayi, makanan kesukaanmu, untuk perbekalan di jalan. Perjalanan kita akan panjang. Kita akan bertemu di istana."
   "Mbok," Sewidak Loro menahan ibunya, "Tandu ini memiliki jendela, apakah boleh kubuka?"
   Mbok Rondo membayangkan nasib yang menunggunya di istana, mungkin ini satu-satunya kesempatan anaknya melihat dunia, selain istana, selain tatapan menghina dari raja atau rakyat yang mungkin menyaksikannya.
   Mbok Rondo mengangguk, "Asal kau turunkan penutup wajahmu, Nduk. Jangan biarkan siapapun melihat wajahmu. Tapi nanti, saat kita mulai masuk kota, berjanjilah untuk menutup jendelamu lagi."
   *
   Pada perjalanan itulah pertama kalinya Sewidak Loro melihat dunia walau hanya dari balik penutup wajahnya. Pepohonan ternyata lebih hijau dari yang ia bayangkan, air sungai ternyata bersuara, dan langit yang ternyata bisa berubah warna: hitam yang kemudian bergerak benderang seiring matahari terik menyorot.
   Sudah siang, perjalanan terhenti sebentar karena para prajurit membutuhkan air minum. Sewidak Loro yang juga mulai merasa lapar mengingat botok semayi, bekal yang dibawakan ibunya. Ia membuka makanan kesukaannya yang dibungkus daun pisang itu. Sewidak Loro membuka penutup wajahnya untuk makan.
   Tak ada yang menduga kalau aroma makanan itu sampai ke langit. Aromanya membuat para bidadari menengok ke bumi. Bahkan, seorang anak bidadari merengek pada ibunya untuk mengambilkan makanan itu. Ibu bidadari itu menjelma jadi manusia, lalu turun ke bumi untuk memenuhi permintaan anaknya.
   "Apa adinda tuan putri?" seorang ibu berdiri di depan jendela Sewidak Loro. Panik, Sewidak Loro buru-buru menutup wajahnya lagi. "Bolehkah hamba meminta sedikit makanan tuan?" ujar perempuan tua itu. Sewidak Loro juga lapar, perutnya sudah bunyi berkali-kali tadi. "Makanan itu tampaknya sangat lezat, anak hamba merengek meminta makanan tuan putri." ibu itu mengiba.
   Sewidak Loro tahu, sebentar lagi ia akan tiba di kota, yang artinya ia sudah dekat dengan istana. Ibunya bilang, segalanya ada di istana. Mungkin di sana ia juga akan disambut dengan berbagai macam makanan. Iba, Sewidak Loro menyerahkan seluruh makanannya. "Ambillah."
   "Apa tidak apa-apa?"
   Sewidak Loro mengulurkan makanannya, "Tak apa-apa, ambillah, kau lebih membutuhkan makanan ini daripada aku. Berikan salamku untuk anakmu."
   "Kenapa kau menutup wajahmu, tuan? Tak akan ada yang peduli bagaimana rupa tuan bila tuan putri punya hati sebaik ini. Bukalah penutup wajahmu itu, hamba ingin melihat putri baik hati yang menolong hamba. Lagipula, pemandangan akan lebih jelas kaulihat tanpa kain menutup pandanganmu."
   "Ini perintah ibuku, aku harus menurutinya."
   "Tuan putri sangat baik hati. Sebagai gantinya, aku akan mengabulkan doa tuan putri." Perempuan itu lalu menampakkan wujud aslinya. Ia seorang perempuan yang sangat cantik. Kulitnya bersinar dengan wujud rupawan. Di rentang tangannya, terbelit selendang yang membuatnya melayang. Ia seorang bidadari.
   Di tengah rasa terkesimanya, Sewidak Loro menjawab, "Aku hanya ingin jendela dan doaku akan segera terkabul, aku tak punya doa yang perlu kau kabulkan."
   "Aku tak bisa membawa makanan ini cuma-cuma. Katakan saja apa yang kau inginkan."
   "Kalau begitu, kumohon kabulkan saja doa ibuku. Ia telah susah payah membesarkanku sendirian. Beliau jugalah yang memberikanku makanan itu. Beliaulah yang paling pantas doanya dikabulkan olehmu."
   "Hatimu adalah yang tercantik, putri. Kemalangan tak pantas menimpa hidupmu. Bila nanti saat tiba di istana, engkau bertemu ibumu dan beliau bertanya, sampaikan padanya: doa-doanya telah didengar, dan atas permintaan putri semata wayangnya, doanya dikabulkan."
 4. Rupa Doa Ibu
 Kota mudah dikenali karena suara-suara itu tak pernah Sewidak Loro dengar sebelumnya. Suara jangkrik dan burung jadi sangat kecil dibanding bising kota: kasak-kusuk orang bicara, derap langkah kaki kuda. Dan suara-suara itu makin ramai saat tandu yang membawanya diturunkan.
   Sewidak Loro bisa menduga, ia sudah tiba di istana.
   "Sewidak Loro, ini Mbok. Kenakan kain penutup wajahmu, lalu keluarlah, Nduk."
   Sewidak Loro menuruti perintah ibunya, lalu membuka tirai penutup tandu, dan keluar dengan kain menutup wajahnya. Halaman istana penuh sesak dipadati orang-orang. Semua orang tak sabar mau menyaksikan putri yang menjadi buah bibir rakyat. Jauh di hadapannya, ada singgasana megah tempat raja, ratu, dan putra mahkota menunggunya.
   Mbok Rondo membantu putri semata wayangnya berjalan. Jantungnya berdegup-degup tak tenang. Barangkali di benaknya terbesit pikiran bagaimana respons raja saat mengetahui bahwa putrinya tidak seperti yang ia nyanyikan. "Malangnya nasib Sewidak Loro, putriku," batin Mbok Rondo sambil menatap putri di sampingnya.
   Tunggu,
   Kenapa--Sewidak Loro--bukan, tunggu.
   "Terima kasih telah memenuhi undanganku Mbok dan Sewidak Loro." ujar Raja, memaksa Mbok Rondo untuk mengalihkan pandangannya dan segera berlutut.
   "Kehormatan bagi kami, yang mulia." ujar Mbok Rondo. Putri di sampingnya mengikuti. Keduanya mengatupkan kedua telapak tangannya di depan wajah.
   "Atas izin Mbok, aku akan mempersilakan putra mahkota untuk membuka penutup kain wajah Sewidak Loro di depan rakyat yang sudah tak sabar menemui calon permaisuri bagi putra mahkota. Gadis yang ramai dibicarakan karena senandung ibunya."
   Mbok Rondo tak bisa mencegah debar-debar jantungnya. Dengan suara bergetar, Mbok Rondo menjawab, "Keinginan baginda tuan adalah perintah." ia berdiri lalu meminta putri di sampingnya juga ikut bangkit berdiri.
   Putra mahkota menuruni singgasana dan berdiri di depan putri yang akan menjadi calon pengantinnya. Pelan-pelan ia buka kain penutup wajah Sewidak Loro
   dan seketika ia jatuh cinta.
       Gadis di hadapannya punya wajah seindah rembulan: matanya yang bulat bersinar dihias bulu mata dan alis yang cantik, hidungnya bangir, senyumnya melengkung malu-malu dihias lesung pipi, diapit pipi semerah delima.
   Putra Mahkota melepaskan kain yang menutup wajah Sewidak Loro.
 Lalu tampaklah rambut panjang sewarna limara. Hitam seperti malam.
   Putra Mahkota berbalik kembali ke singgasana dengan senyum senang. Semua rakyat bersorak puas melihat calon permaisurinya pantas disandingkan mulia putra mahkota, semua bahagia.
   Kecuali Mbok Rondo.
   "Di mana Sewidak Loro, putriku? Di mana putriku yang malang?" bisiknya, suaranya bergetar.
   "Ini aku, Mbok, putrimu Sewidak Loro."
   "Aku membantunya berpakaian tadi, membantunya berhias, membantunya naik ke atas tandu." Mbok Rondo menangis, "Engkau bukan Sewidak Loro, putriku."
   Hati Sewidak Loro teriris melihat ibunya menangis, "Ini aku, Mbok. Doa-doa Mbok selama ini telah didengar dan doa Mbok dikabulkan. Apa ini doa Mbok selama ini?"
   Mbok Rondo melihat sekelilingnya, rakyat yang bersorak lalu riuh membicarakan putrinya dengan gembira; raja, ratu dan putra mahkota yang tersenyum senang di singgasana; putrinya yang cantik rupawan akan dipinang raja dan jadi ratu; putrinya yang bahagia diterima di luar gubuk tanpa jendela.
   Benar, semua ini adalah doanya.
   "Ini aku, putrimu, Mbok." Sewidak Loro berlutut di kaki ibunya, "anak yang engkau asuh sendirian, anak yang kaudoakan setiap malam. Melebihi jendela istana, terima kasihku untukmu tak akan habis dihitung dalam sehari, setahun, seumur hidupku."
   "Tapi---"
   "Jika ini bukan inginmu, aku mau menukar semua ini untuk kembali pulang dan tidur terlelap setelah ninabobomu. Melebihi inginku memiliki jendela, aku hanya ingin engkau bahagia." Sewidak Loro mendongak menatap ibunya, " Ini aku, Mbok. Sewidak Loro."
   Sorot mata itu tak bisa berbohong. Mbok Rondo sekarang dapat mengenali darah daging dan buah hatinya, "Sewidak Loro, putriku," ujarnya sambil beringsut memeluk putri semata wayangnya. Putrinya sendiri adalah doa yang dikabulkan Tuhan.
   *
   Hari itu juga, raja menikahkan putra mahkota dengan Sewidak Loro, gadis paling cantik rupa dan lagak lakunya yang pernah diketahui rakyat di kerajaan itu. Sewidak Loro meminta suaminya membangun tempat tinggal untuk Mbok Rondo di dekat istana agar ibunya tak kesepian di gubuk tengah hutan. Di istana ia punya sejuta jendela yang sangat ingin ia bagi dengan orang yang paling disayangi dan menyayanginya.
   Tak berapa lama, Putra Mahkota diangkat menjadi raja, dan seperti doa ibunya, Sewidak Loro menjadi ratu. Ia juga melahirkan putra-putri yang rupawan dan mulia.
   Sejak itu dan seterusnya, Sewidak Loro hidup bahagia.
***
Ditulis oleh Nawang Rizky.
0 notes
bayuvedha · 8 years ago
Text
Princess Ameera, Putri Raja Salman yang Tidak Berhijab?
Banyak inbox dan pertanyaan yang masuk ke saya menanyakan seputar putri Raja Salman -Princess Ameera- yang tidak berhijab. Saya pikir itu bukan sesuatu yang serius untuk menjadi perhatian, karena sebetulnya mudah saja menjawabnya. Tetapi karena pengetahuan dan pemahaman setiap orang berbeda-beda, maka saya coba uraikan dengan lebih mudah; 1. Kerajaan Arab Saudi (KSA) termasuk salah satu negara yang menerapkan aturan islam secara ketat seperti misalnya dalam penegakan hukum-hukum islam, hukum had, syiar islam dan termasuk juga didalamnya aturan soal hijab. Oleh karenanya kita akan kesulitan melihat muslimah berlalu lalang tanpa mengenakan hijab di jalan-jalan atau di mall-mall seperti di negara lain, termasuk Indonesia. Jangankan soal pemakaian hijab dikalangan kerajaan, bahkan Raja Salman tidak memberikan ampunan kepada keponakannya sendiri yang terbukti di pengadilan melakukan pembunuhan sehingga keponakan raja tersebut harus mendapat qishas, yakni dipenggal lehernya di lapangan terbuka, sama seperti terhukum lainnya. Raja Salman mengatakan, "Tidak ada perbedaan antara pangeran dan rakyat biasa dihadapan hukum. Semua diperlakukan sama." http://europe.newsweek.com/who-executed-saudi-prince-saudi-arabia-death-penalty-511492?rm=eu 2. Princess Ameera bukan anak Raja Salman. Princess Ameera nama lengkapnya Princess Ameerah bint Aidan bin Nayef Al-Taweel Al-Otaibi. Bapaknya namanya Aidan bin Nayef Al Taweel. Princess Ameera bukan murni keturunan keluarga kerajaan al-Saud, tetapi istri salah satu pangeran kerajaan, al-Waleed bin Thalal. Princess Ameera telah bercerai dari al-Waleed bin Thalal, artinya ia bukan lagi bagian dari keluarga kerajaan. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Ameera_al-Taweel Sehingga tuduhan Princess Ameera sebagai anak Raja Salman adalah fitnah keji yang tidak ada tujuan lain selain untuk menjatuhkan marwah dan martabat Kerajaan Arab Saudi. 3. Raja Salman menikah tiga kali dan dikaruniai 13 anak, 12 laki-laki dan 1 perempuan dengan rincian sebagai berikut; a. Istri pertama Sultanah bint Turki Al Sudairi, memiliki enam putra. Keenamnya adalah Pangeran Fahd, Pangeran Ahmed, Pangeran Sultan, Pangeran Abdulaziz, Pangeran Faisal dan Putri Hussa. b. Istri kedua Sarah bint Faisal Al Subai’ai, Raja Salman dikaruniai satu putra yaitu Pangeran Saud. c. Istri ketiga Falah bin Sultan Al Hithalayn, Raja Salman kembali dianugerahi enam anak yang semuanya lelaki yaitu, Pangeran Mohammed, Pangeran Turki, Pangeran Khalid, Pangeran Nayif, Pangeran Bandar dan Pangeran Rakan. http://m.okezone.com/read/2017/02/28/18/1630019/raja-salman-mengenal-tiga-istri-raja-salman-yang-lahirkan-13-anak Semua anak Raja Salman laki-laki, dan hanya satu yang perempuan yakni Putri Hussa. Saya kesulitan mencari informasi dan sumber tentang putri yang satu ini, dimana kita tahu publisitas keluarga kerajaan Arab Saudi sangat tertutup dan jauh dari sorotan media, apalagi seorang putri kerajaan. Informasi yang beredar tentangnya baik di media lokal maupun internasional tidak cukup valid. 4. Sebagai seorang muslim, standar kebenaran itu ada pada Al Qur'an dan hadist Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, bukan pada budaya satu bangsa atau seorang tokoh ulama, raja, apalagi seorang putri kerajaan. Allah mewajibkan setiap muslimah mengenakan hijab, maka kita wajib mengimaninya. Siapa saja yang melanggar larangan Allah, dia berdosa. Tidak peduli ia rakyat biasa atau seorang putri raja, syariat tersebut berlaku sama. 5. Sejauh pengamatan saya, pola fitnah seperti ini biasa dilakukan oleh kelompok syiah dalam rangka menjatuhkan martabat Saudi dihadapan kaum muslimin. Pola-pola seperti ini sering diulang oleh mereka seperti pada kasus sebelum ini misalnya seperti pada artikel; http://www.masjumat.com/2016/04/02/7-fitnah-syiah-kepada-arab-saudi/ Yang itu nanti akan hilang dengan sendirinya tanpa ada tanggung jawab dari mereka. **** Pun begitu, KSA bukan negeri di zaman kenabian atau di zaman khalifah rasyidah yang maksum. Adalah satu sikap yang tidak adil jika menghendaki KSA seperti negara pada saat nabi dan para sahabat masih hidup, dimana negeri penuh berkah, minim kedzoliman dan kemaksiatan. KSA adalah negara modern yang tegak dan berdiri di abad ke-20 yang tentu masih banyak kekurangan di sana sini. Tetapi jika dibanding negeri lain, adakah negeri yang penegakan syariat islamnya lebih baik melebihi Arab Saudi?
25 notes · View notes
anakperempuannet · 6 years ago
Text
Nama Bayi Perempuan: Rangkaian dan Arti Nama Puteri
Nama Bayi Perempuan: Rangkaian dan Arti Nama Puteri
Tumblr media
Arti Nama Puteri – namaanakperempuan.net. Tahukah Anda, kalau nama anak juga bisa mempengaruhi kepribadiannya? Karena itu tak ada salahnya memilih nama bayi yang terbaik bagi bayi perempuan tersayang. Pilihlah dengan bijak, dan pertimbangkan masak-masak rangkaian, arti, dan makna nama anak Ibu / Bapak!
Dewasa ini mulai banyak dicari nama bayi modern asal berbagai negara. Misalnya Puteri, nama…
View On WordPress
0 notes
malangtoday-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Selamat Hari Kartini! Ini 6 Fakta Menarik Tentang RA Kartini
MALANGTODAY.NET – Seperti yang kita ketahui, RA Kartini adalah sosok pahlawan wanita yang berhasil memperjuangkan emansipasi wanita. Selain itu, ada fakta menarik lainnya lho, yang harus kamu ketahui tentang Kartini. RA Kartini pertama kali ditetapkan sebagai sosok pahlawan wanita Indonesia oleh Presiden Soekarno pada Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964. Selain itu, Bung Karno juga menetapkan tanggal lahir Kartini, yaitu 21 April sebagai hari Kartini yang diperingati setiap tahunnya. Baca Juga: Yuk, Bernostalgia! Ini 6 Mainan Masa Kecilmu yang Bikin Kamu Lebih Dari Bahagia Hingga sekarang, sosok wanita kelahiran Jepara, Jawa Tengah itu pun tak pernah terlupakan. Jasa-jasanya sudah berhasil membuat wanita bisa bekerja dan sekolah setinggi-tingginya. Biar kamu semakin dekat dengan sosok pahlawan wanita yang berani mematahkan stigma ini, yuk kita lihat beberapa fakta menarik tentang Kartini! 1. Anak seorang selir Pengertian selir kalau di definisikan dengan bahasa kekinian, sama artinya dengan istri kedua. Bedanya, selir tidak diakui secara sah oleh penguasa atau Raja yang dinikahinya. Nah, Kartini sendiri adalah anak dari Bupati Jepara, RM Adipati Ario Sosroningrat dan seorang selir bernama Ngasirah. Sejak kecil, Kartini merasakan perbedaan hidup antara selir dan istri sah. Meskipun begitu, ia tetap menikah dengan seorang pria yang punya dua istri. 2. Sup Pangsit Jepara dan Ayam Besengek Selain menyuarakan hak-hak wanita, ternyata Kartini juga handal di dapur lho! Beliau bahkan punya resep istimewa, yaitu Sup Pangsit Jepara dan Ayam Besengek. Resep ini ditulis dalam aksara Jawa dengan takaran yang masih mengikuti pakem di abad ke-20. Namun, resep ini ditulis kembali oleh Suryatini N. Ganie yang merupakan cicit dari Kartini. Kalau kamu penasaran sama resepnya, langsung aja kamu cari di buku Kisah & Kumpulan Resep Putri Jepara Rahasia Kuliner R.A Kartini, R.A Kardinah dan R.A Roekmini. Baca Juga: Meninggal Dunia di Usia 28 Tahun, Simak Perjalanan Karir Avicii 3. Memperkenalkan ukiran Jepara ke Eropa Selain membangun sekolah untuk perempuan sebagai bentuk perjuangan emansipasi wanita, Kartini juga memperkenalkan ukiran Jepara ke Eropa. Karena pengenalannya ini, Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1929 mendirikan Openbare Ambachtsschool atau Sekolah Ukir Jepara sebagai penghargaan kepada wanita kelahiran Jepara tersebut. 4. Nama jalan di Belanda Selain Sekolah Ukir, nama Kartini juga terpampang di beberapa jalan negara Belanda, yaitu di Amsterdam, Utretch, Veerlo dan Harleem. Hal ini dilakukan sebagai penghormatan terhadap perjuangan dan jasa-jasa Kartini semasa hidupnya. Baca Juga: Nggak Cuma di Indonesia, Hari Kartini Juga Dirayakan di Negara Ini! 5. Meninggal setelah melahirkan Selain sebagai pahlawan wanita yang hebat, Kartini juga sosok Ibu yang tangguh. Ia meninggal dunia tepat empat hari setelah melahirkan anaknya di tanggal 13 September 1904. Lalu Kartini menghembuskan napas terakhirnya pada 17 September 1904. 6. Juru dakwah Selain memperkenalkan ukiran Jepara, Kartini juga sempat menjadi juru dakwah lho! Ia berusaha memperkenalkan agama Islam sebagai agama yang cinta damai. Biasanya, Kartini akan menceritakan tentang Islam melalui korespondensinya. Ia juga pernah mengirim surat dan foto Paus, dengan bingkai ukiran Jepara kepada Mr Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda sekaligus penulis buku kumpulan surat Kartini, Habis Gelap Terbitlah Terang.
Penulis: Annisa Eka Safitri Editor: Annisa Eka Safitri
Source : https://malangtoday.net/inspirasi/todayhype/6-fakta-menarik-tentang-ra-kartini/
MalangTODAY
0 notes
wininta · 8 years ago
Text
Thought via Path
Princess Ameera, Putri Raja Salman yang Tidak Berhijab? Banyak inbox dan pertanyaan yang masuk ke saya menanyakan seputar putri Raja Salman -Princess Ameera- yang tidak berhijab. Saya pikir itu bukan sesuatu yang serius untuk menjadi perhatian, karena sebetulnya mudah saja menjawabnya. Tetapi karena pengetahuan dan pemahaman setiap orang berbeda-beda, maka saya coba uraikan dengan lebih mudah; 1. Kerajaan Arab Saudi (KSA) termasuk salah satu negara yang menerapkan aturan islam secara ketat seperti misalnya dalam penegakan hukum-hukum islam, hukum had, syiar islam dan termasuk juga didalamnya aturan soal hijab. Oleh karenanya kita akan kesulitan melihat muslimah berlalu lalang tanpa mengenakan hijab di jalan-jalan atau di mall-mall seperti di negara lain, termasuk Indonesia. Jangankan soal pemakaian hijab dikalangan kerajaan, bahkan Raja Salman tidak memberikan ampunan kepada keponakannya sendiri yang terbukti di pengadilan melakukan pembunuhan sehingga keponakan raja tersebut harus mendapat qishas, yakni dipenggal lehernya di lapangan terbuka, sama seperti terhukum lainnya. Raja Salman mengatakan, "Tidak ada perbedaan antara pangeran dan rakyat biasa dihadapan hukum. Semua diperlakukan sama." http://europe.newsweek.com/who-executed-saudi-prince-saudi-arabia-death-penalty-511492?rm=eu 2. Princess Ameera bukan anak Raja Salman. Princess Ameera nama lengkapnya Princess Ameerah bint Aidan bin Nayef Al-Taweel Al-Otaibi. Bapaknya namanya Aidan bin Nayef Al Taweel. Princess Ameera bukan murni keturunan keluarga kerajaan al-Saud, tetapi istri salah satu pangeran kerajaan, al-Waleed bin Thalal. Princess Ameera telah bercerai dari al-Waleed bin Thalal, artinya ia bukan lagi bagian dari keluarga kerajaan. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Ameera_al-Taweel Sehingga tuduhan Princess Ameera sebagai anak Raja Salman adalah fitnah keji yang tidak ada tujuan lain selain untuk menjatuhkan marwah dan martabat Kerajaan Arab Saudi. 3. Raja Salman menikah tiga kali dan dikaruniai 13 anak, 12 laki-laki dan 1 perempuan dengan rincian sebagai berikut; a. Istri pertama Sultanah bint Turki Al Sudairi, memiliki enam putra. Keenamnya adalah Pangeran Fahd, Pangeran Ahmed, Pangeran Sultan, Pangeran Abdulaziz, Pangeran Faisal dan Putri Hussa. b. Istri kedua Sarah bint Faisal Al Subai’ai, Raja Salman dikaruniai satu putra yaitu Pangeran Saud. c. Istri ketiga Falah bin Sultan Al Hithalayn, Raja Salman kembali dianugerahi enam anak yang semuanya lelaki yaitu, Pangeran Mohammed, Pangeran Turki, Pangeran Khalid, Pangeran Nayif, Pangeran Bandar dan Pangeran Rakan. http://m.okezone.com/read/2017/02/28/18/1630019/raja-salman-mengenal-tiga-istri-raja-salman-yang-lahirkan-13-anak Semua anak Raja Salman laki-laki, dan hanya satu yang perempuan yakni Putri Hussa. Saya kesulitan mencari informasi dan sumber tentang putri yang satu ini, dimana kita tahu publisitas keluarga kerajaan Arab Saudi sangat tertutup dan jauh dari sorotan media, apalagi seorang putri kerajaan. Informasi yang beredar tentangnya baik di media lokal maupun internasional tidak cukup valid. 4. Sebagai seorang muslim, standar kebenaran itu ada pada Al Qur'an dan hadist Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, bukan pada budaya satu bangsa atau seorang tokoh ulama, raja, apalagi seorang putri kerajaan. Allah mewajibkan setiap muslimah mengenakan hijab, maka kita wajib mengimaninya. Siapa saja yang melanggar larangan Allah, dia berdosa. Tidak peduli ia rakyat biasa atau seorang putri raja, syariat tersebut berlaku sama. 5. Sejauh pengamatan saya, pola fitnah seperti ini biasa dilakukan oleh kelompok syiah dalam rangka menjatuhkan martabat Saudi dihadapan kaum muslimin. Pola-pola seperti ini sering diulang oleh mereka seperti pada kasus sebelum ini misalnya seperti pada artikel; http://www.masjumat.com/2016/04/02/7-fitnah-syiah-kepada-arab-saudi/ Yang itu nanti akan hilang dengan sendirinya tanpa ada tanggung jawab dari mereka. **** Pun begitu, KSA bukan negeri di zaman kenabian atau di zaman khalifah rasyidah yang maksum. Adalah satu sikap yang tidak adil jika menghendaki KSA seperti negara pada saat nabi dan para sahabat masih hidup, dimana negeri penuh berkah, minim kedzoliman dan kemaksiatan. KSA adalah negara modern yang tegak dan berdiri di abad ke-20 yang tentu masih banyak kekurangan di sana sini. Tetapi jika dibanding negeri lain, adakah negeri yang penegakan syariat islamnya lebih baik melebihi Arab Saudi? www.masjumat.com – Read on Path.
0 notes
anakperempuannet · 5 years ago
Text
Nama Bayi Perempuan Raja Arab Dan Artinya
Tumblr media
Nama Bayi Perempuan Raja Arab– namaanakperempuan.net. Ayah dan Bunda yang tengah bingung ingin menyematkan nama buat putri tercintanya, bisa memilihkan namanya lewat artikel nama anak perempuan islami modern dan artinya. Nama namanya disini dipilihkan berdasarkan kombinasi nama bayi islami dan modern. Sehingga jika Anda yang ingin menyematkan nama islam dan modern menjadi satu rangkaian bisa nih…
View On WordPress
0 notes