#muslimproduktif
Explore tagged Tumblr posts
Text
Menjadi Muslim Produktif (Bagian 2)
Pada postingan sebelumnya, saya membahas tentang perpsektif produktif dalam Islam. Pertanyaan berikutnya, bagaimana cara agar produktif dalam urusan sehari hari? Kita harus pahami dulu resep produktif:
Produktif = Waktu x Fokus x Tenaga.
Dari rumus di atas, artinya semua variabel pengali harus terpenuhi. Ada tiga kondisi misalnya:
1. Punya waktu, punya fokus. tapi tidak punya tenaga = Ngantuk/sakit-> Pekerjaan tertunda. Kebayang kan? saat kita kecapekan mengerjakan hal lain sehingga tugas-tugas kantor atau tugas kuliah jadi terlantar. Misal karena kita kehujanan, besoknya flu sehingga hanya bisa tergeletak di atas kasur.
2. Punya waktu, punya tenaga. tapi tidak punya fokus = terdistraksi sosmed -> Pekerjaan tidak beres-beres. Padahal bukan berarti dengan menjadi produktif kita tidak bisa lagi membuka sosmed dan hiburan. Dengan produktif, kita tahu kapan waktunya bekerja dan kapan waktunya bermain. Istilah kerennya, Work Hard, Play Hard.
3. Punya tenaga, punya fokus. tapi tidak punya waktu = Deadliner -> Stress. Padahal, menjadi produktif tidak harus stress karena terlalu banyak kesibukan. Menjadi produktif artinya kerjakan di awal dan bisa santai pada akhirnya.
Pertanyaan berikutnya, apakah main game bisa dikatakan produktif? Kan saat ngegame kita harus fokus, punya tenaga dan punya waktu? Nah, ada lagi yang harus dijaga, yaitu semua usaha kita untuk tujuan yang bermanfaat. Bukan mengerjakan hal yang sia-sia ya.
Nah untuk memaksimalkan tiga hal di atas, setidaknya ada langkah sederhana yang bisa dijalani untuk memulai sebagai muslim produktif:
1. Manajemen waktu yang baik [Waktu] ini ilmu yang saya ambil dari buku 7 habit karya Stephen R Covey. Jika kita lihat gambar di atas ada 4 kuadran dalam mengatur waktu
Penting mendesak, => pekerjaan yang harus dikerjakan dan waktunya sempit Penting tidak mendesak, =>pekerjaan yang harus dikerjakan dan waktunya masih luang Tidak penting tidak mendesak, => pekerjaan santai yang waktunya luang Tidak penting mendesak= > pekerjaan santai yang waktunya sempit
tipsnya adalah, jangan biarkan semua pekerjaan menumpuk di kuadran 1 akibat kita kerjakan sesaat sebelum deadline. Tempatkan aktivitas penting kita di kuadran 2.oleh karena itu, milikilah catatan harian yang berisi aktivitas harian selama sepekan atau sebulan. Selain itu milikilah kemampuan berkata tidak ketika ada ajakan kuadran 3 maupun 4. Misalnya kita mendadak diajak teman untuk makan bareng padahal jadwalnya mengerjakan tugas. Memang susah sih mengatakan tidak, apalagi ke teman baik. Tapi percayalah teman-teman kita akan lebih menghargai kita sebagai teman kok. Coba beri alternatif waktu lain bila diperlukan.
2. Sholat tepat waktu [Fokus]
Ada cerita dari Saptuari Sugiharto mengenai keberkahan ketika kita menjaga sholat kita.
Alkisah, ada teman domisili di yogya memiliki tiga janji dengan klien berbeda di jakarta dalam waktu sepekan. Klien A minta hari senin, Klien B hari kamis dan klien C hari Ahad. Bayangkan kalau dia harus memenuhi permintaan kliennya, maka ia akan habis dana untuk akomodasi selama 7 hari. Sedangkan ia tidak punya dana sebesar itu. Karena hidupnya selalu dipenuhi kesibukan-kesibukan yang tidak kunjung berakhir, Ia pun sejenak berpikir merenungi kesalahannya. Dan ia sadari bahwa ia sering melalaikan sholat. Iapun memperbaiki sholat. Setiap ada adzan langsung mendatangi masjid untuk sholat berjamaah. Alhasil, tiba-tiba semua kliennya minta bertemu di hari jumat. Aneh memang. tapi itulah keberkahan waktu ketika kita memperbaiki sholat kita. Karena Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda :
“Barangsiapa yang bangun di pagi hari namun hanya dunia yang dipikirkannya, sehingga seolah-olah dia tidak melihat hak Allah dalam dirinya, maka Allah akan menanamkan 4 (empat) penyakit dalam dirinya:
Kebingungan, yang tiada putusnya; Kesibukan, yang tidak ada ujungnya; Kebutuhan, yang tidak terpenuhi; dan Keinginan, yang tidak tercapai.” (HR. Ath Thabrani).
itulah mengapa, Alloh memanggil kita saat azan.. “hayya alal Falaah” mari menuju kemenangan. Falah artinya sukses di dunia maupun di akhirat.
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya, QS 23: 1-2
inilah tips produktif yang ga akan kita temukan di buku motivasi 7 habit nya Stephen R Covey. Saya sudah merasakan dampak dari menjaga solat tepat waktu ini. Rasanya beberapa hal bisa beres dalam waktu yang tidak disangka. Terasa produktif dalam menjalani hari.
Nah ini yang seakan bertolak belakang ya? Kita sering menunda sholat dengan alasan, ah nanti saja. tanggung sebentar lagi kerjaan beres. Padahal sholat inilah yang sudah dibuktikan oleh para ahli dapat meningkatkan fokus manusia sehingga manusia bisa mengerjakan banyak hal dalam waktu yang singkat.
3. Tidur cukup dan bangun sebelum Subuh [Tenaga]
Sebelumnya, kita harus tahu bahwa tubuh kita memiliki siklus tidur. seperti gambar di atas, ada 5 tahapan siklus.
Mulai tidur
Tidur ringan/ tidur ayam
tidur nyenyak
Masih tidur nyenyak
Mulai segar
nah siklus 1-5 ini berbeda-beda tiap individu. rata-rata manusia menghabiskan waktu 90 menit untuk menyelesaikan 1 siklus. Ketika kita terbangun pada akhir siklus, siklus ke 5, maka kita akan bangun dalam kondisi segar. misal kita tidur jam 10 malam:
10-11.30 -> satu siklus
11.30-01.00-> siklus kedua
01.00-02.30 -> siklus ketiga
02.30- 04.00 -> siklus keempat
nah ketika terbangun di jam 4, kita akan merasa segar. Namun kalau kita bangun di jam setengah 5 maka akan terasa berat. Nah bagaimana kalau ada waktu di mana harus begadang? Caranya bayar dengan tidur siang atau bayar dengan tidur di akhir pekan ini untuk mengembalikan kondisi tubuh dan siklus tidur kita. Tidur yang cukup lagi-lagi untuk bisa bangun subuh tepat pada waktunya.
Sumber referensi:
Al Quran
Faris, Mohammed. 2017. Muslim Produktif. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sugiharto, Saptuari. 2016. Berani jadi Taubaters. Yogyakarta
https://azlim.deviantart.com
41 notes
·
View notes
Text
8 Kebiasaan Harian Rasulullah
Sahabat, tau kah dibalik hebatnya sosok Rasulullah saw, ternyata tersimpan rutinitas sederhana yang sangat bisa untuk kita ikuti dan kita terapkan juga dalam aktivitas kita sehari-hari. Rutinitas tersebut Yawme rangkum ke dalam 8 Kebiasaan Harian Rasulullah. Yuk simak apa aja sambil cek infografisnya!
1) Saat terbangun dari tidur, Rasulullah membaca doa, bersiwak (menyikat gigi), kemudian berwudhu. Setelah menunaikan solat fajar dua rakaat di rumah, beliau bergegas ke mesjid dan melaksanakan solat subuh berjamaah. Setelah subuh, Rasulullah biasanya berdiam diri di mesjid hingga matahari terbit.
2) Ketika matahari terbit, Rasulullah pulang ke rumah. Setelah itu, aktivitas beliau adalah menghadiri majelis ilmu, mengunjungi keluarga dan kerabat, lalu melakukan tugas pekerjaan dengan baik. Beliau juga tak lupa senantiasa menyempatkan diri untuk solat dhuha.
3) Di siang hari, Rasulullah biasa tidur atau istirahat sejenak selama 10-15 menit sebelum solat dhuhur. Kemudian setelah solat ashar, beliau akan menghabiskan waktu bersama keluarga.
4) Rasulullah saw selalu makan malam bersama keluarga. Terkadang saat ada makanan yang cukup, beliau akan mengundang kerabat untuk makan malam bersama. Rasulullah memiliki adab-adab saat makan, diantaranya mengawali makan dengan bismillah, makan dengan tiga jari di tangan kanan, mengambil makanan dari yang paling dekat, menjilati jarinya saat selesai makan, dan bersyukur atas makanan yang ia makan.
5) Setelah solat isya di mesjid, Rasulullah terbiasa menghabiskan waktu dengan keluarga di rumah. Sebelum tidur, Rasulullah selalu berbincang-bincang dan menghabiskan waktu dengan istrinya.
6) Rasulullah tidur di awal waktu dan sangat jarang begadang. Beliau tidur setelah solat isya dalam keadaan mengingat Allah untuk kemudian bangun kembali di malam harinya dan menunaikan solat tahajjud.
7) Malam-malam Rasulullah senantiasa diisi dengan solat tahajjud dan doa-doa panjang untuk umatnya. Rasulullah bermunajat pada Allah swt di malam hari dengan penuh kekhusyukan.
8) Rasulullah mengakhiri solat malamnya dengan membaca Quran kemudian membangunkan keluarganya untuk sholat witir. Lalu sebelum subuh datang, Rasulullah tidur sebentar.
Ayo mulai sekarang coba terapkan kebiasaan-kebiasaan baik yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang yang diakui oleh Rasulullah sebagai umatnya dan mendapat keselamatan di hari akhir karena senantiasa mengikuti sunnah-sunnah beliau. Aamiin :)
12 notes
·
View notes
Text
Muslim Produktif
Salah satu hal yang saya renungi akhir-akhir ini adalah tentang produktivitas. Ketika kegiatan semakin banyak dan kompleks, saya perlu membagi waktu lebih baik lagi.
Ada hal-hal yang dirasa kurang tepat sehingga memerlukan penyesuaian. Beberapa masih bisa dijadwalkan, beberapa hal lain masih belum bisa.
Oleh karenanya saya mencoba memahami makna produktivitas sebagai seorang muslim. Sibuk saja bukan berarti produktif. Produktif juga bukan berarti tidak bisa bersantai sama sekali. Itu yang saha pahami di awal bab buku ini.
Masih ada bab berikutnya yang masih belum dibaca. Semoga setelah memahami ini saya bisa mengaplikasikannya dan juga membagikan ulang dalam bentuk literasi video ataupun suara.
#muslimproduktif #produktivitas
23 notes
·
View notes
Text
'Barangsiapa tidak belajar di masa mudanya, maka bertakbirlah 4 kali sebagai isyarat kematiannya'
Nasihat Ulama
0 notes
Text
BELAKANGAN HIDUP KOK KAYAKNYA CAPEK BANGET, KENAPA YA?
Kalimat itu terus saya pikirkan selama sepekan. Pasalnya, setiap kali tiba di rumah setelah pulang dari kantor saya merasakan kelelahan yang luar biasa. Jangankan untuk sekedar menulis satu atau dua paragraf, melihat layar ponsel atau laptop saja rasanya sudah tidak berdaya. Sekujur badan rasanya remuk, otak juga sudah kehabisan energi untuk dipakai berpikir lagi. Cita-cita saya hanya satu: merebahkan diri di kasur dan tidur secepatnya.
Tak kunjung mendapatkan jawabannya, saya pun kemudian memikirkan perubahan apa yang terjadi pada pekerjaan saya sehingga energi saya terpakai terasa lebih besar dari biasanya. Setelah dipikir-pikir, rasanya tidak ada. Jumlah pekerjaan, jadwal meeting dan beban tugas tak jauh berbeda dengan pekan-pekan sebelumnya. Kegiatan-kegiatan lain di luar pekerjaan pun masih dalam porsi yang sama. Hmm, lalu apa ya yang membuat semua ini menjadi sangat melelahkan sampai-sampai saya pun merasa hari-hari menjadi sempit sekali?
Jangan-jangan, alih-alih produktif, saya mungkin hanya sedang sibuk. Apa bedanya?
__
Lebih lanjut tentang tulisan ini, silahkan baca di buku Menata Kala edisi terbaru, ya! Saat ini pemesanannya sedang dibuka. Silahkan klik tinyurl.com/langitlangitfeb dan dapatkan potongan harga sebesar 10.000 untuk periode pemesanan Februari.
#menatakala #novieocktavia #buku #indiebook #tumblr #productivemuslim #muslimproduktif #tumblr #openorder #manajemenwaktu
29 notes
·
View notes
Text
DOA (Tips Praktis)
· Pelajari etika dalam berdoa. Buku Weapon Of The Believer yang ditulis oleh Syekh Yasir Qadhi menjadi rujukan yang sangat bagus.
· Mohonlah keberkahan. Mohonlah kepada Allah keberkahan dalam setiap aspek kehidupan Anda dan meminta orang lain untuk berdoa agar Allah memberikan Anda keberkahan. Ini adalah Doa terbaik yang dapat Anda kerjakan.
· Berpegang teguh pada doa-doa sunah. Bacalah doa-doa dalam buku Fortress Of A Muslim. Pada siang dan malam hari, dan pelajari doa-doa yang ditulis untuk dipanjatkan pada waktu-waktu dan aktivitas yang berbeda.
· Jangan malu. Kapan pun Anda membutuhkan apa pundalam kehidupan pribadi, profesi, maupun sosial Anda. Mohonlah kepada Allah )dan jangan pernah merasa malu untuk memohon kepada-Nya). Rasulullah saw., bersabda: “Sesunguhnya Allah Maha Pemalu dan Pemurah. Dia malu bila seorang hamba mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lalu Dia mengembalikannya dalam keadaan kosong dan hampa.” (HR. Tirmidzi)
Source: Muslim Produktif Hal : 85
#doa #muslim #ramadan #nasihat #nasehat #selfreminder #muslimproduktif #semangat
0 notes
Text
SETELAH SEMUA INI BERAKHIR
Ketika kualitas tidurmu sering tak baik, apa kabar selama #DiRumahAja? Sudah membaik atau sama saja?
Ketika dulu kau bilang tak ada waktu untuk membaca buku, kini, berapa buku yang telah kau tamatkan?
Ketika dulu kau bilang tak sempat belajar masak, kini berapa resep yang telah kau coba?
Ketika dulu kau bilang tak ada waktu untuk mengedit video2 inspirasi, kini, berapa video yang telah kau buat?
Ketika dulu kau bilang tak ada waktu untuk baca Al Qur'an? Kini berapa banyak kau mengkhatamkannya?
Ketika dulu kau bilang terlalu lelah untuk qiyamulai, kini seberapa panjang sholat malammu?
Ketika dulu kau bilang tak ada waktu untuk menambah hafalan, kini berapa juz yang telah kau hafalkan?
Ketika dulu kau bilang tak ada waktu untuk menghafal hadits-hadits, kini, berapa ratus yang sudah kau hafal?
Ketika dulu kau bilang tak sempat untuk sholat Dhuha, kini pada jam berapa kau terbiasa melaksanakannya?
Ketika dulu kau bilang tak sempat menghadiri kajian, kini di channel apa kau terbiasa menyimaknya?
Saat wabah ini sempurna berakhir Kita akan keluar dengan berbagai macam kondisi
Ada yang keluar dengan kondisi yang sama. Rutinitas yang sama dan perilaku yang sama.
Ada pula yang keluar rutinitas baru, semangat baru, ide baru, dan perilaku baik yang baru.
Daaan, ada pula yang semakin jadi tak baik.
Ketika wabah ini berakhir..
Ada yang keluar dengan hafalan mutqin Ada yang telah menyelesaikan 20 buku Ada yang telah menulis buku Ada yang telah merancang banyak rencana baru, dan siap dieksekusi
Pandemi ini akan berakhir, apa yang telah kita capai? Apa yang telah kita dapat?
Tentu, semua tergantung dengan kadar semangat, ilmu, iman dan keferdasan kita dalam mengelola waktu luang.
Jika bukan kebaikan yang kita dapat, pastilah keburukan atau kerugian yang memenuhi.
#covid19 #dirumahaja #muslimproduktif
0 notes
Photo
#BookPreview #MuslimahProduktif from @quantabooks . Apa yang biasa kamu (khususnya muslimah) lakukan ketika hari libur? Apakah kamu termasuk orang yang "mager" alias males gerak kalau udah merasa pewe di kasur? Atau kamu mau(nya) produktif, tapi bingung mau ngapain? Nah, Mimin ada buku berjudul Muslimah Produktif yang insya Allah bisa menjawab kegalauan itu. Buku ini berisi 50 cara yang akan membantu muslimah agar tetap produktif, berprestasi, dan kontributif. Semoga buku ini bisa menjadi sahabat untuk memaksimalkan potensi yang ada dalam diri muslimah, ya. Karena sesungguhnya muslimah adalah bagian penting dari suatu masyarakat. Perannya sangat dibutuhkan. Kontribusinya sangat dinantikan. Sehingga menjadi muslimah yang produktif bukan hanya kebutuhan pribadi muslimah, tetapi sudah menjadi kebutuhan dari suatu masyarakat. ---------------------------------------------------- Judul: Muslimah Produktif Penulis: Ari Mita C. Rp79.800,- ---------------------------------------------------- #ElexMedia #gramedia #forumelex #buku #pecintabuku #muslimahproduktif #muslimproduktif #motivasiislami #selfimprovement http://bit.ly/2EZI5Xf
0 notes
Text
Resolusi 2018 untuk Muslim Produktif ala Yawme
Momen Tahun Baru bagi Seorang Muslim
Momen tahun baru adalah momen yang ditunggu-tunggu. Orang-orang merefleksi kehidupan mereka selama setahun ke belakang dan sekaligus mengevaluasi target-target yang telah dibuatnya di awal tahun. Perenungan tentang telah sejauh apa diri berhasil mencapai apa yang diresolusikan di tahun tersebut, peristiwa-peristiwa apa saja yang mewarnainya, dan apa saja target-target yang belum dapat terealisasi, diantaranya menjadi agenda yang dilakukan dalam momen refleksi akhir tahun. Tidak terkecuali bagi umat Muslim yang biasa mengenalnya dengan muhasabah akhir tahun.
Agenda yang tak kalah ramainya dilakukan pada akhir tahun adalah pesta peringatan dengan nyala petasan serta kembang api dan bunyi terompet hingga tengah malam. Namun, berbeda dengan orang kebanyakan, seorang Muslim tidak mengisi pergantian tahun baik Hijriah maupun Masehi yang sudah sangat dikenal perayaannya oleh orang umum, dengan pesta meriah. Lalu bagaimana seorang Muslim memperingati momen tahun baru, khususnya 2018 yang sebentar lagi tiba?
Muslim Produktif dan Resolusi 2018
Bagi seorang muslim, tahun baru tak ubahnya hanyalah tanda bahwa satu tahun lainnya telah berlalu, jatah usia berkurang lagi, dan waktu yang telah dijanjikan semakin dekat. Tentu akan sangat disayangkan kalau kita tidak merencanakan dan mengisinya dengan hal-hal produktif dan bermanfaat. Kamu yang mengaku muslim produktif, sudah merencanakan resolusi terbaik untuk tahun 2018? Yawme merekomendasikan 5 hal ini untuk resolusimu agar tahun 2018-mu terasa lebih bermakna:
1) Tujukan Setiap Amalan untuk Allah
Setiap amalan bergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapat balasan yang setimpal dengan apa yang ia kerjakan. Ingat bahwa sebaik-baik balasan yang bisa didapatkan atas sebuah amal adalah balasan yang datang dari Allah swt, maka kamu akan beramal tanpa pamrih dan senantiasa berusaha meniatkan setiap amalanmu ‘lillah’. Boleh jadi ketika kamu melakukan kebaikan tertentu, tidak ada balasan yang bisa kamu rasakan secara langsung, namun jika harapanmu telah diletakkan pada Allah, balasan di dunia tidak akan menjadi masalah bagimu dan kamu pun bisa terus menerus beramal kebaikan dengan ikhlas.
2) Belajar Mencintai Semua Orang
Mencintai orang lain semata-mata karena Allah dalam praktiknya memang tidak semudah mengetahui teorinya. Manusia dengan begitu banyak kekhilafan dan kesalahannya, butuh kesabaran tak berbatas untuk bisa mencintai dan menerima mereka dengan tulus. Barangkali inilah kenapa dalam sebuah hadits dikatakan, “Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” Tentu saja karena iman kita hendak menguji kadar diri kita. Jika keimanan kita sudah baik, ia akan mampu menghadirkan rasa cinta dalam diri kita kepada orang lain. Perhatikan bagaimana rasa cinta Rasulullah begitu besarnya pada umat. Mencintai orang lain bisa kamu wujudkan dengan sesederhana menebar senyuman dan salam, senantiasa berprasangka baik, mendoakan kebaikan, serta memberikan hadiah.
3) Hindari Maksiat Sekecil Mungkin
Rasulullah saw berpesan agar umat Muslim selalu menjauhkan diri dari perbuatan yang memicu kemaksiatan. Meningkatkan ketakwaan menjadi cara agar kita terhindar dari perbuatan maksiat. Saat hendak melakukan sesuatu, pertimbangkan dengan matang manfaat dan mudharat dari perbuatan tersebut. Pilih aktivitas-aktivitas yang produktif dan mendekatkan diri kita pada Allah, ingat bahwa waktu adalah amanah yang diberikan oleh Allah agar kita dapat mengisinya dengan penuh tanggung jawab dan tanpa penyesalan.
4) Susun Target-Target Kecil
Target yang besar terlihat sulit dicapai hingga kamu menguraikannya ke dalam target-target kecil. Susun target-target sederhana yang menurut perhitunganmu dapat kamu capai. Uraikan target setahun ke dalam target bulanan, kemudian target pekanan. Tulis sedetail mungkin agar memudahkan kamu dalam mengerjakannya. Buat list dan cek satu persatu. Fitur ceklis dalam aplikasi Yawme bisa membantumu melakukan ini. ;)
5) Menyegerakan Kebaikan
Terakhir, salah satu resolusi yang harus kamu upayakan juga tentu saja adalah menyegerakan kebaikan. Tidak ada alasan bagi seorang beriman untuk menunda perbuatan baik karena di jalan kebaikan, tidak ada keraguan, dan kita akan selalu bisa memohon petunjuk dari Allah swt. Memang Allah tidak menjamin bahwa jalan kebaikan yang kita tempuh akan lurus dan penuh taman bunga, namun berpikirlah tentang apa yang akan kita temui di ujung jalan nanti jika kita sabar menempuhnya. Ingat bahwa pada akhirnya kita semua akan kembali ke kampung halaman kita. Maka penting untuk menyegerakan kebaikan yang bisa kita lakukan saat ini juga karena kita tidak pernah tahu kapan Allah akan menjemput kita. Jadi, tunggu apa lagi?
Semoga Allah swt meliputi tahun 2018 kita dengan penuh barakah ☺
6 notes
·
View notes
Photo
Yes, I'm in competition with no one. Tahukah kau, bahwa bagiku, sejatinya kita tak sedang berkompetisi dengan siapapun. Kita sedang berkompetisi dengan diri kita yang lalu. Bahwa menjadi pribadi yang lebih baik adalah keniscayaan. Hari ini harus lebih baik dari kemarin. Kita tak sedang berlomba untuk jadi yang terbaik di hadapan manusia manapun. Kita, sedang berlomba untuk menjadi hamba yamg terbaik. Ya... dihadapanNya tentu... #ntms #renungan #competition #dinamis #muslimproduktif
1 note
·
View note
Photo
#notebook #agenda #muslimproduktif #owelowil #agenda #2016
0 notes
Text
Sulit untuk Diam-Diam Saja
Hai yang disana sedang berusaha duluan ngeskripsi :)
Buka-buka jendela media sosial benama facebook akhir-akhir ini membuat hati gue berdetak kencang entah mengapa. Pojok kanan selalu menjadi titik pandang yang gue coba untuk hindari. Ada gambar dari foto profil seseorang dikolom obrolan facebook yang membuat gue sedikit tidak berkonsntrasi dalam mengerjakan tugas gue saat itu, pun disaat gue menuliskan tulisan ini.
Tulisan ini akan berbicara ungkapan jujur dari hati seorang manusia biasa yang hidup sebagai mahasiswa biasa pula. Manusia yang biasa menyimpan isi hati yang sebenarnya, karena dimensi waktu dan tempat yang belum tepat. Berbicara hati, pastilah fitrah saat ia berdetak kencang ketika melihat hal yang menurut pandangannya menenangkan hati dan memenangkan hati. Mungkin hal ini yang terjadi saat ini pada diri ku. Yaah, sepertinya :”)
Membuka jendela sosial media bernama facebook tersebut bukan berarti suatu hal buruk bagi gue maupun buat diri lo. Tapi, kita memang harus bersiap dengan segala yang muncul dalam layar kita. Sudah tidak terbendung lagi semua link situs-situs aneh tapi nyata adanya, mulai dari perjudian, penipuan, prostitusi hingga informasi tak mendasar sama sekali. Namun, apabila kita menjauh dari jendela ini, maka secara tidak langsung kita juga menjauh dari jendela silaturahim lintas agama, suku, negara bahkan waktu. Kata teman gue yang sudah berkeliling daerah Indonesia dan beberapa negara diluar Indonesia, bahwa nyatanya kini orang-orang masih banyak menggunakan facebook untuk menambah teman, berbagi tulisan, gambar, kabar dan bahkan memperkuat jaringan. Akun ia saja tidak bisa lagi menampung 5000 pertama temannya, dan mengharuskan ia menambah akun baru lagi. Begitulah facebook yang sejak awal tahun 2000an mampu menjaga pelayanan terbaiknya dalam menjaga komponen-komponen penting dalam bersilaturahim antar manusia, homo socius.
Sebagai seorang muslim yang selalu berusaha menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Seharusnya mampu menggunakan facebook sebagai ladang dakwah baru, karena disini banyak objek dakwah yang berlalu lalang begitu saja. Kejahatan dan kemungkaran saja bisa mempromosikan dirinya dengan mudah, bagaimana dengan kebaikan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW tidak mampu menonjolkan diri lebih dari pada itu? Aku yakin pasti begitu sangat yakin bahwa hal kebaikan akan diatas segalanya.
Oleh karena itu seluruh umat muslim berburulah masuk dalam dimensi waktu dan tempat facebook ini. Banyak-banyaklah berburu kebaikan demi terciptanya facebook yang madani dengan berkolaborasi dengan siapapun linta agama, suku, negara bahkan usia. Apabila ini berhasil maka gue yakin umat muslim akan mampu membuat terobosan baru dari silaturahim yang terjaga ini. Mampu berkolaborasi dengan siapapun demi kebaikan umat manusia. Dan Islam sebagai Rahmatan Lil’alamin bukan hanya kalimat utopis tak bermakna.
0 notes
Photo
Benefits while Fasting . . . :-) #Ramadhan1436H #MuhasabahDiri #MuslimProduktif #Islam #Prodctivemuslim #Islamographic
0 notes
Photo
#BookReviews #MuslimProduktif from @sinta.705 - #IGBookReview . “Secara keseluruhan buku ini berisi tentang memahami bagaimana cara mengatur energi, fokus dan waktu kita agar dapat menjalani kehidupan yang produktif, dan bagaimana Islam bisa membantu kita meningkatkan ketiga faktor tersebut.” (h.2) . Islam memandang produktivitas sebagai alat untuk mencapai tujuan, dan produktif adalah sebuah proses untuk mendapatkan hasil. Seorang muslim diharuskan menjadi produktif, sesuai dengan peranan yang telah ditetapkan ataupun dipilih. Rumus produktif yang dijelaskan oleh penulis adalah energi x fokus x waktu dengan tambahan untuk tujuan yang bermanfaat. . Bagian rumus inilah, energi, fokus, dan waktu, yang menjadi subbab-subbab pada bab Produktivitas Spiritual, yang menjadi pembahasan awal teknis dan dianggap sebagai dasar bagi penulis untuk menjadi muslim produktif. Subbab-subbab yang sama juga dibahas pada bab Produktivitas Fisik dan Produktivitas Sosial, dengan terinci, seperti ketika membahas energi fisik, penulis menjelaskan tentang bagaimana manajemen tidur, gizi dan kebugaran. . Menghubungkan produktivitas dengan tujuan dan visi Anda, kemudian Mengembangkan Kebiasaan Produktif menjadi bahasan selanjutnya. Tantangan 30 hari menjadi salah satu dari tiga metode yang ditawarkan penulis untuk menciptakan kebiasaan baik. Dilanjut dengan bab penutup, yaitu Ramadhan dan Produktivitas. Ramadhan dipilih karena berharganya bulan penuh tersebut bagi kehidupan manusia. . “Di mana pun Allah menempatkan Anda, Anda harus bermanfaat di sana.” ~h. 232 . Selengkapnya di http://ift.tt/2B8eKY2 . #MuslimProduktif | #MohammedFaris | Quanta | 2017; 296 hlm | 4.5/5 bintang | #UlasanSinta705 . . #ElexMedia #gramedia #elexinstagram #booklover #bookaholic #buku #pecintabuku http://ift.tt/2BD2ksf
0 notes
Text
Bagaimana Islam Memandang Produktifitas?
Siapa yang tidak mau menjalani gaya hidup produktif? Mengerjakan tugas tanpa terburu-buru, menyelesaikannya di tepat waktu, dan tetap memiliki kesempatan istirahat bersama keluarga, sahabat dan masyarakat. Sebelum memasuki pembahasan Islam dan produktivitas, mari sedikit kita pelajari asal muasal produktif itu sendiri.
Di pertengahan abad ke-17 hingga awal ke-18, dunia barat mengalami hubungan yang kurang baik dengan tempat peribadatan mereka dan agama secara umum. Para ilmuwan barat yakin bahwa untuk meningkatkan kerja manusia, manusia harus menjauhkan agama dan spiritualitas dari diri mereka. Dengan begitu, manusia dapat menggunakan akalnya bagi kemajuan ekonomi dan sosial. Langkah ini kemudian diterapkan pada banyak perusahaan. Dan tiba di tahun 1980-an sampai 2000-an, terjadilah kemajuan produktivitas teknologi yang besar.
Melihat kenyataan itu, semua tampak seperti kemajuan positif bagi masyarakat manusia. Namun kita juga tidak bisa memungkiri segala perubahan tersebut dicapai dari ‘pengorbanan’. Seperti hancurnya hutan karena penebangan yang berkelanjutan, atau para pekerja pabrik yang bekerja sepanjang waktu demi memenuhi permintaan dunia modern yang tak pernah jenuh. Sehingga tujuan menjadikan manusia produktif ini tanpa sadar memaksa manusia hidup dalam persaingan yang sulit dikejar.
Tanpa sadar, manusia memang tengah hidup dengan produktif, tapi kita kehilangan tujuan, nilai-nilai, dan jiwa kita sendiri.
Islam, sebagai wahyu terakhir bagi umat manusia, melengkapi segala ilmu yang kurang dan menyempurnakan yang masih belum sesuai. Islam memandang produktivitas sebagai alat, bukan tujuan. Apa tujuan manusia hidup? Sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi, hidup untuk mempersiapkan bekal kehidupan setelahnya.
Nilai-nilai yang dijunjung Islam seperti amanah, jujur, adil, ihsan, al-jidd (kesungguhan), rahmah (kasih sayang) dan lain sebagainya mendorong kita berbuat produktif untuk diri sendiri, orang lain, pun lingkungan sekitar dengan melaksanakan kewajiban dan memenuhi hak-haknya.
Islam juga menjadi satu-satunya agama yang menawarkan sistem praktis dan seimbang bagi jiwa dan tubuh kita. Islam menganjurkan manusia untuk bekerja dan memuji orang yang sungguh-sungguh di dalamnya. Di samping itu, Islam juga memerintahkan manusia untuk shalat lima waktu. Merehatkan jiwa tuk kembali giat lagi bekerja. Allah menjadikan siang sebagai waktu mencari penghidupan, dan menjadikan malam sebagai waktu peristirahatan.
“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. “ (QS. Al Qashas: 73)
Jadi, siap menjalani gaya hidup produktif dengan membawa tujuan, nilai-nilai dan jiwa kita? Semoga menjadi pribadi muslim yang baik keislamannya seperti sabda Nabi,
“Termasuk tanda baiknya keislaman seseorang adalah (dia) meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (HR. Tirmidzi)
Dan semoga kelak kita bisa melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada kita dengan baik.
“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya.” (HR. Tirmidzi)
6 notes
·
View notes
Text
Time Hacking untuk Muslim Produktif
Notulensi Kuliah Yawme #1 Sabtu, 11 November 2017 | 20.00-22.00 WIB | Kode Grup KULME01 Narasumber : Andreas Senjaya (CEO iGrow, Co-Founder Badr Interactive) Moderator : M. Ryan Saputra (Digital Strategist Badr Interactive)
Bismillahirrahmanirrahim,
R : Bang Jay dikenal sebagai orang yang aktif dengan berbagai kegiatan. Boleh tolong ceritakan, Bang, apa saja kegiatan Bang Jay saat ini?
J : Sekarang ini saya secara aktif menggawangi iGrow terutama di aspek produk dan partnership. Selain itu, di Badr Interactive saya membantu produk-produk Badr Interactive untuk bisa lepas landas, paling tidak menjadi the next iGrow (walau di iGrow pun masih banyak yang harus diperbaiki). Yang sekarang sedang kami dampingi di Badr, termasuk Yawme ini. Ada juga Teman Bisnis, Badr Academy (salah satu produknya Paytren Academy) dan Complete Quran. Saya juga bantu-bantu di Code Margonda membentuk ekosistem startup depok yg lebih kece, tsahh. Di luar itu, aktif sebagai penanggung jawab Business Center ILUNI UI, bantu-bantu sebagai mentor di beberapa inkubasi startup seperti 1000 Startups, DIIB UI, Nextdev, dll. Saya masih menuntut ilmu juga dengan mengikuti agenda-agenda pengajian pekanan rutin.
R : Melihat kegiatan yang jumlahnya bertumpuk-tumpuk seperti itu, kami jadi penasaran boleh tidak Bang Jay beri tahu jadwal agenda Bang jay dalam satu hari?
J : Haha biasa saja sih sebenarnya, saya malu menyebutkannya, tapi kurang lebih seperti ini:
Sebelum jam 6.30 : Bangun, shalat qiyam (probabilitas sekitar 4 dari 7 hari rata-rata), shalat subuh berjamaah (probabilitas sekitar 6 dari 7 hari rata-rata), almatsurat /dzikir pagi sambil perjalanan pulang dari masjid, tilawah 5-10 halaman. Yang pasti aturan mutlak bagi saya pribadi haram hukumnya untuk tidur lagi sehabis waktu subuh.
Jam 6.30 s.d. jam 8 : Tergantung harinya. Saya hari Selasa pagi basket di FEB UI, hari Rabu mengisi kelompok mentoring, hari Kamis menerima tamu yang ingin silaturahim, hari Sabtu futsal kalau tidak keluar kota, hari lainnya baca buku 20-30 halaman.
Jam 8 s.d. jam 18.30 : Macam-macam kegiatannya, kalau hari kerja biasanya saya mengerjakan aktivitas yang berkaitan dengan profesi saat ini. Saya juga menyempatkan main PES kalau ada lawan dan waktunya :p
Setelah jam 18.30 : Tergantung harinya. Hari Rabu ada rapat organisasi (ILUNI UI), hari Kamis ada pengajian pekanan, hari Senin atau Kamis sebelum ngaji biasanya saya fitness, hari Senin atau Jumat saya usahakan pulang cepat untuk agenda bersama keluarga hingga tidur jam sekitar jam 11 malam.
R : Waktu istirahatnya cukup kah, Bang?
J : Cukup alhamdulillah, masih merasa kebanyakan bahkan. Sekarang rata-rata tidur 5 jam, dulu masih jaman kuliah bisa di angka 4 jam, tapi apa daya umur saya sudah mulai renta pak. Tapi kalau soal tidur, itu nggak bisa disamakan ke tiap orang ya, karena ada orang yang memang modelnya seperti saya, bisa tidur terbatas, tapi ada juga yang butuh minimal 6-8 jam. Nggak masalah juga, karena produktivitas kan bukan soal sedikit banyaknya waktu tidur.
R : Dalam kasus kebanyakan kita seringkali sudah tau punya tanggung jawab di mana saja, kegiatannya apa saja, tapi seringkali sulit banget untuk mewujudkannya dalam bentuk jadwal harian, Bang. Bang Jay punya cara Hack tersendiri kah dalam menyusun jadwal agar tidak banyak missed ketika menjalankannya paling tidak agar mendekati yang sudah direncanakan?
J : Kalau saya terbiasa gunakan tools namanya "stupid paper" (kertas A4 dibagi 8 bagian, di sana kita tuliskan semua list kegiatan yang ingin kita lakukan, setiap sudah dilakukan, coret daftar tersebut. Saya alhamdulillah sudah konsisten menggunakan itu selama 9 tahun terakhir, setiap pekan bisa menghabiskan 1 stupid paper). Saya nggak suka pakai software to-do list karena sensasi mencoretnya kurang mengena. Tapi preferensi ini bisa berbeda tiap orang. Lalu di stupid paper itu dalam satu hari rencanakan 2 hingga 3 aktivitas kunci yang harus selesai dieksekusi di hari tersebut. Saya biasa tandai dengan stabilo atau minimal dikasih bintang di baris listnya. Dan jangan biarkan diri ini tidur sebelum aktivitas kunci itu terselesaikan. Ini seperti filosofi memasukkan tumpukkan batu besar, sedang, kecil hingga pasir ke dalamnya. Kalau kita mulai dari batu besar maka kita masih bisa menyisakan ruang untuk batu sedang, kecil, bahkan pasir untuk masuk mengisi ruang-ruang kosong.
Kemudian untuk menyelesaikan 2 s.d. 3 poin aktivitas penting itu saya biasa gunakan sistem time boxing. Saya sering gunakan “metode pomodoro” kalau sedang ingin fokus. Menggunakan timer fisik maupun software selama 25 menit dimana kita harus fokus mengerjakan 1 aktivitas dalam time boxing tersebut. Setelah selesai, habiskan 5 menit berikutnya untuk istirahat. Dulu saat saya suka sekali gunakan pomodoro saya bisa melakukan 8 hingga 10 kali pomodoro. Kalau sekarang digunakan ketika benar-benar fokus saja. Bagaimanapun, cara-cara yang saya pakai itu tetap punya kelemahan, nggak bisa benar-benar bekerja untuk tiap orang di tiap konteks. Fleksibel saja, nggak usah kaku kaku.
Cari cara yang paling cocok dan memudahkan kita, tools itu diciptakan kan untuk memudahkan kita bukan memperumit.
R : Kalau untuk menentukan mana yang prioritas mana yang bukan, bagaimana, Bang Jay? Seringkali kita mengalami kondisi yang membuat kita kehilangan kemampuan menentukannya.
J : Saya sering pakai matriks penting mendesak, itu cukup umum kok untuk digunakan. Kalau misalnya kurang komprehensif tambahkan sumbu atau variabel lainnya misal impact dan kemudahan. Biasanya kalau agak luang saya mengkategorikan beberapa rencana dari parameter impact yang bisa ditimbulkan, dibandingkan dengan kemudahan melakukannya. Juga cari pilihan aktivitas yang bisa mencerminkan prinsip pareto (20/80), sebuah prinsip mengerjakan aktivitas yang porsi kerjanya itu 20% tapi sudah cukup untuk menghasilkan 80% dari result yang ingin dicapai. Ya begitulah, mudah kalau dibicarakan, tapi pada prakteknya kedisiplinan dan kemampuan pengendalian kesadaran kita pribadilah yang berperan untuk membantu kita memampukan diri melakukan wacana-wacana itu, tentunya dengan ijin dan taufiq dari Allah swt.
R : Pertanyaan agak filosofis, Bang. Apa makna waktu buat Bang Jay?
J :
Waktu menurut saya adalah resource berharga dalam hidup kita yang menjadi instrumen untuk mengumpulkan bekal amal kita. Kalau hilang bagiannya maka akan hilang juga kesempatan kita atas instrumen tersebut.
Resource lainnya mungkin bisa diperbaharui asalkan ada waktu yang unlimited, tapi sayangnya waktu kita limited banget.
Saya suka banget dengan ilustrasi ini: Andaikan kita hidup di dunia yang setiap orang di tiap harinya diberikan uang Rp86,400.- mereka harus menggunakannya, kalau ada yang tersisa, harus dikembalikan kepada yang memberikan. Maka, orang yang menerima uang itu pasti sangat ingin mempergunakan Rp86,400,- mereka itu dengan seoptimal mungkin. Di level pertama mereka pasti ingin agar semuanya bisa dipergunakan, level berikutnya mereka akan berpikir bagaimana mendapatkan return paling optimal dari Rp86,400.- itu, mereka berpikir tentang investasi dengan penghasilan berlipat di masa datang, dsb.
Sama halnya seperti kita hidup, diberikan Allah sehari 86400 detik, tinggal kita mau gunakan untuk apa yang bisa menghasilkan seoptimal mungkin return, dan return bagi kita semua adalah ridha Allah di hari pembalasan kelak.
Sesuatu bisa jadi berharga karena kelangkaan/keterbatasannya. Begitu juga waktu, semakin kita menyadari hakikat keterbatasannya, semakin tinggi harga yang kita berikan kepadanya. Pasti kerasa begitu berharganya waktu itu terutama ketika kita sedang dalam situasi mendesak baik karena deadline, janji rapat penting, dll.
Sesi Tanya-Jawab
Engka : Saya mau nanya Bang jay, gimana caranya agar istiqomah meyakini dan menyadari betul kalau setiap waktu itu berharga dan pasti akan dipertanggungjawabkan di hari akhir nanti? Lalu apakah Bang Jay pernah futur dan bagaimana mengatasinya selain dengan mengingat mati?
J : Pernah banget kok Mbak, dan itu hal yang manusiawi. Kalau saya pribadi cara mengatasi yang paling ampuh adalah dengan memiliki lingkungan eksternal yang memaksa dan mengancam kita untuk mau tidak mau jadi produktif atau memperbaiki diri, apalagi kalau iklimnya kompetitif. Dulu waktu masih mahasiswa saya ikut program PPSDMS, isinya mahasiswa-mahasiswa super semua, dan kita tiap bulan ada namanya FLPP (semacam laporan kualitas ibadah, prestasi, kegiatan kampus, dsb) wah saya senang sekali karena iklim kompetitifnya sangat terasa, akhirnya faktor eksternal itu yang memaksa saya ketika lagi futur. Atau contoh lain, saya punya kelompok pengajian yang saya bertanggung jawab atasnya sehingga saya harus senantiasa belajar ilmu agama dan bisa jadi teladan, setiap pekan kita ada pertemuan, dan tiap pekan itu pastinya harus ada dong materi dari saya, jadinya memaksa saya sefutur apapun untuk belajar ilmu agama dari beragam pihak. Contoh terakhir, istri saya, yang hapalannya jaauuuh lebih banyak dari saya, gengsi banget kalau giliran murajaah saya kerjaannya cuma nyimak aja, memaksa lagi. Kalau kita bisa men-design lingkungan kita jadi lingkungan yang mengkondisikan diri kita selalu dalam keadaan yang mau tidak mau harus terus bergerak, maka ruang bagi kita untuk semakin terjerembab saat futur akan semakin kecil. Wallahua'lam
Bimo: Saya penasaran dengan stupid paper tadi, bisa didetailkan lagi kah, Bang Jay? Lalu tools apa saja yang pernah dipakai selain stupid paper dan pomodoro? Terima kasih :D
J : Stupid paper intinya kertas A4, dilipat menjadi 8 bagian, lalu kita tulis semua list rencana kita. Sebenarnya stupid paper bisa diganti dengan notebook kecil biasa, hanya karena menurut saya terlalu tebal untuk setiap saat masuk kantong baju, jadi saya pakai kertas. Saya diperkenalkan metode ini oleh Bang Arief Munandar waktu semester awal kuliah dulu. Selain tools itu saya pernah mencoba pakai aplikasi to do list, tapi nggak ada yg bisa bertahan lebih dari 1 pekan, hanya stupid paper yang bisa 9 tahun ini setia menemani haha :D.Untuk pomodoro, saya impor timer tomat pomodoro 3 tahun yang lalu, dari 8 yang saya beli sekarang tersisa 2 buah, 1 di kantor, 1 lagi di rumah.Saya sudah sering pakai aplikasi juga, tapi sentuhan fisik jauh lebih mengena secara emosional.
Firdaus Hakim: Bang Jay, kalau ngurusin waktu kan sebetulnya relatif mudah ya, bikin saja jadwalnya. Nah yang puyeng sebetulnya adalah fokus dengan apa yang harus dikerjakan di jadwal tersebut. Jadi mungkin lebih ke focus-management ya, bukan time-management. Seringkali kita overestimate dengan kemampuan kita untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam batasan waktu tertentu, yang pada akhirnya bikin jadwal jadi molor. Bagaimana kiat dari Bang Jay?
J : Nah sebenarnya teknik pomodoro merupakan terapi supaya kita bisa belajar fokus dan tidak menunda ngerjakan hal tersebut Mas Firdaus. Dalam 1 time box pomodoro itu, kita tidak boleh diinterupsi, bahkan oleh smartphone kita atau teman kita. Biasanya kita kasih tanda aja kalau kita lagi mode pomodoro. Dulu waktu saya masih perlu batasan waktu pomodoro saya selalu bilang, "Lagi pomodoro nih, 10 menit lagi ya."Lalu untuk overestimate dalam memperkirakan waktu, itu sebetulnya masalah juga buat saya, Mas. Tipikal orang super optimis seperti saya seringkali kalau memperkirakan sesuatu cenderung terlalu optimis, yang akhirnya ternyata tidak bisa dipenuhi oleh realita kemampuan kita. Tapi tidak apa-apa, itu bagian dari proses kita mengenali kadar dan kapasitas diri kita. Karena sering missed dengan target waktu yang disediakan akhirnya kita bisa punya standar baku untuk diri kita. Nah tinggal perlahan demi perlahan kita naikkan standarnya, karena kalau sudah terbiasa dengan sebuah pekerjaan lama kelamaan akan semakin ahli, jadi akan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan hal itu. Ada juga teman saya yang kalau lagi mau fokus harus menyendiri, pasang headset yang kedap suara, dan jadi ansos. Mungkin itu bisa dilakukan. Ada juga yang bisa fokus kalau sudah tengah malam, jadi manusia malam. Nah saya pribadi sekarang lagi penasaran dan berusaha meningkatkan jangkauan waktu konsentrasi dan fokus. Misalnya sekarang saya bisa baca buku fisik nonstop berbahasa inggris itu 1 jam, saya lagi belajar bagaimana caranya bisa meningkatkan jangka waktu fokus itu sampai 2 jam atau lebih. Kalau ada yang punya tips monggo berbagi yaa.
R : Waktu sudah menunjukkan pukul 21.52, untuk teman teman yang belum kebagian bertanya, bisa tag IG @meetyawme dan ajukan pertanyaan di sana. InsyaAllah akan dijawab oleh Bang Jay dan akan dipos oleh tim Kami jawabannya. Sebelum penutupan, saya ingin meminta closing statement dari Bang Jay terkait Mural di tembok kantor Badr Interactive yang baru. Di sana tertulis "10 Juta Kebaikan Harian 2018". Apa maksudnya dan apa kaitannya dengan Time Hacking?
J : Sebenarnya itu adalah mimpi untuk bisa berkontribusi menciptakan mesin kebaikan yang bisa memberikan 10 juta kebaikan tiap harinya.
Semenit di dunia internet bisa muncul 5 juta post baru fb, 600 jam video upload di youtube, 4.5 juta search google. Bayangkan kalau itu semua adalah amal kebaikan. Betapa banyaknya pahala kebaikan yang didapatkan oleh pencipta mesin kebaikan itu.
Jadi sembari mencari investasi waktu terbaik buat bekal akhirat kelak, selagi kita semua hidup di era dimana teknologi bisa jadi tools powerful yang sangat scalable untuk menginisiasi dan menyebarluaskan kebaikan.
R : Luar Biasa. Ketika dengan kegiatan fisik kita bisa melakukan beberapa kebaikan, namun dengan dukungan teknologi, kebaikan bisa dilipatgandakan. Terimakasih banyak Bang Jay untuk Kulme perdana ini. Semoga kita semua yang hadir di sini makin lebih baik lagi dalam berteman dengan waktu. Stay tuned bersama Yawme, karena insyaAllah akan ada Kulme-Kulme selanjutnya dengan beragam tema menarik lainnya 😎. Sekali lagi terimakasih banyak semuanya. Wassalamu'alaikum 👍
----------------------------
app : Android & iOS | fanpage : fb.com/meetyawme | ig : @meetyawme
Download app, like fanpage, dan follow ig Yawme untuk terus update info dari Yawme. Bersama Yawme, saatnya bikin dirimu, aktivitas ibadahmu, dan hari-harimu #JadiLebihBaik
5 notes
·
View notes