#menggenap
Explore tagged Tumblr posts
Text
Teruntuk sahabat ku yg Allah izinkan menggenap lebih dahulu..
Terima kasih sudah menemani ya dan semoga tetap bisa saling membersami setiap masa yang akan kita lewati. Selamat menyambut masa selanjutnya, selamat udah ada yang diajak cerita tentang capeknya dunia, bertukar rasa, ibadah bersama hingga menua bersama, sesurga Aamiin..
Banyak semoga dengan aamiin terbaik dariku untuk kalian berdua...
Dewi, 18 Juli 2023
4 notes
·
View notes
Text
186.
Bertahan dengan kesendirian di era gempuran teman-teman yang telah menggenap adalah perjuangan. Namun bukan berarti kau harus memilih dengan sembarang apalagi sampai harus menurunkan standar.
Jangan. Jangan.
Bertahanlah dengan prinsip itu. Tidak masalah lingkungan mengatakan kau perawan tua, pendidikanmu terlalu tinggi, kau terlalu mandiri sehingga lelaki tidak punya nyali untuk mendekati atau kau terlalu pemilih sehingga tidak ada yang mampu mengimbangi.
Tidak apa-apa meski harus perlahan. Tidak apa-apa menyeleksi daripada menyesali pilihan. Justru akan sangat baik jika kau memutuskan menikah setelah melalui banyak pertimbangan matang.
Merdekalah. Kau tidak harus hidup seperti kata orang kebanyakan (meski aku sendiri mengakui, ini tidak mudah).
Hujan, 16.31 | 21 Februari 2024.
238 notes
·
View notes
Text
Halo Mas!
Ini suratku yang lain, yang aku ingin terakhir kalinya. Meski di surat sebelumnya aku juga sudah katakan itu yang terakhir kali. Tapi maaf, surat ini ada lagi. Sebab ternyata menghentikan degupanku atas namamu, seperti meminta jantungku untuk berhenti berdetak.
Mas, aku tahu aku bukan orangnya. Terlepas hanya ilusi semata atau tidak, hatiku sudah tahu ia tak akan disambut. Pula dengan itu telah kusiapkan banyak ruang duka jika tidak aral melintang kau akan menggenap di penghujung tahun.
Tapi Mas, bolehkan aku meminta sedikit, untuk tidak berhenti hingga nanti kau telah terlarang untuk kucintai. Toh masa itu sudah tidak lama. Aku akan berdiri di titik, sekali lagi melepaskan apa yang tak bisa kumiliki.
Aku tahu, ini terlalu pengecut dan pecundang. Tidak apa, apapun itu aku sudah kalah sejak awal. Meski di semua keinginanku adalah namamu, namun bagaimanapun aku ingin memilikimu, di atas itu aku tetap ingin kau mendapatkan seseorang yang kau mau dan kau cintai. Seseorang yang baik, yang akan membuatmu bahagia setiap harinya. Dan orang itu bukan aku. Bukan.
Mas, berbahagialah. Seperti hidup yang telah sempat kau kenalkan pada hidupku yang kelabu. Berbahagialah, lebih bahagia dari itu.
41 notes
·
View notes
Text
"Wanita dewasa itu paling ruwet adalah moodnya. Tapi ... jangan tanya kalau keseriusan & komitment nya. Kalau suka ayo, kalau tidak ya tinggalkan. Kalau serius ya ayo, kalau bercanda ya buang. Jangan tanya bagaimana cara pasang gas 3kg dan angkat galon, mereka sebenarnya sangat mampu dan bisa. Ditambah lagi kalau punya ilmu pra nikah, ilmu parenting, ilmu syari lain nya, begitu bernilai nya kan." semoga aku termasuk katagori disini ( aamiin)
"Wanita dewasa menurutku tidak akan menye-menye bahkan mohon-mohon untuk dicintai. Mereka tidak akan melakukan itu, jangan sampai. Please jangan, kita tuh berharga banget, Allah saja saking sayangnya menjaga kita banget." menurutku ini ya.
Jangan sampai kita jadi bucin. Yang ada nanti kita tidak bisa bedakan apa itu senyawa dan apa itu unsur. ( "yahh ... sudah lupa semua aku materi kimia. " wkwkkw )
Tapi bucin sama pasangan halal besok wajib banget. Tapi jangan terlalu juga. Dan jangan juga tergantung apa-apa harus pasangan, biar ketika ditinggal, kita masih mampu berdiri sendiri. ("kita tidak pernah tau mana dulu yang pergi, entah meninggal atau dikarenakan hal lain kan?")
Jadi wajib banget besok ketika kita sebagai wanita, sebagai istri, sebagai menantu, sebagai ibu, sebagai saudara, sebagai anak harus bisa menempatkan diri kapan waktunya mandiri dan kapan waktunya butuh bantuan, dengan siapa harus tegas, dengan siapa harus lembut dan dengan siapa harus manja.
Kenapa semakin kesini aku nulis tentang pernikahan, aku curiga jangan-jangan tahun ini Allah wujudkan doaku, untuk menggenap sama kamu mas (dirimu yang tertulis dalam Lauhul Mahfudz ) wkwkkww .
Belajar nulis disini siapa tau bisa bikin novel eeh.
28 notes
·
View notes
Text
Sembuh dulu, baru menggenap.
Kepada orang di masa depan, siapapun kamu nanti, aku minta kamu untuk sembuh dulu ya. Sembuh dari berbagai macam hal. Perasaan sakit dan terluka karena pengasuhan atau lebih lebih perasaan belum selesaimu pada wanita yang dulu pernah kamu kagumi.
Sampai kapanpun aku tidak akan pernah bisa menjadi seperti orang yang pernah kamu cintai dulunya. Aku dan dia adalah 2 individu yang berbeda. Start kami tidak sama. Kami dibesarkan dengan cara berbeda, dilingkungan berbeda, dan mengalami pengalaman hidup yang juga berbeda.
Maka, kalau kamu masih mencari dia dalam diriku, kamu tidak akan pernah menemukannya, selamanya. Jadi, kalau dia yang masih kamu cari, temui dia saja ya, jangan aku.
Sekali lagi, aku tidak akan pernah bisa menjadi dia yang kamu cari.
Maka, nanti, kamu sudah dan selesai dulu ya, baru kita menggenap. Pun juga aku. Janjiiikk!
Bandung, 13 Maret 2023, kepikiran di tengah-tengah nulis proposal yang sudah menjamur :))
162 notes
·
View notes
Text
Menghitung hari, Ramadhan akan datang lagi. Ya, Ramadhan memang akan selalu datang setiap tahunnya hingga kelak Matahari ditakdirkan terbit dari Barat.
Yang tak selalu ada, ialah keberadaan kita dalam menjalani ibadah di bulan ini sampai ia kembali menggenap. Yang tak selalu ada, ialah semangat kita untuk menjaga kurva Taqarrub Ilallah semakin meningkat.
Yang tak selalu ada, ialah kebersamaan dan kehangatan riuh ramai keluarga dalam satu atap. Yang tak selalu ada, ialah interaksi kita dengan Quran yang diharapkan terus menghangat.
Ramadhan akan selalu ada. Kitalah yang tak selalu ada.
Allahumma bariklana fii Sya'ban wa Balighna Ramadhan..
21 notes
·
View notes
Text
Hati kita serupa stasiun dik, banyaknya orang hanya singgah bukan untuk menetap, kebanyakan penasaran saja tanpa ingin menggenap.
Tapi percayalah dik, suatu saat akan ada yang menggenggammu dengan begitu erat, suatu saat akan ada yang mencintaimu dengan begitu hebat.
Percayalah.
93 notes
·
View notes
Text
Here is a letter that i write for you ✨
Semoga saja tulisan ini berkenan untuk diterima.
Teruntuk Ka Musliha, hai ka muse! Bagaimana perasaannya setelah beberapa menikah? Semoga menyenangkan ya hihi. Gak kerasa ya ka, kita udah kenal dari tahun 2018. Lama juga ya. Ternyata, sudah selama ini kita saling kenal. Nail tau, kakak in syaa Allah adalah perempuan sholehah yang keyakinannya atas kuasa Allah tuh tidak perlu diragukan lagi. Terima kasih ya ka, selama ini sudah menjadi panutan Nail dari segala macam sisi; keimanan, keislaman, kehidupan, bahkan pendidikan. Jujur, banyak hal yang pengen Nail tulisin tentang kakak, tapi kata-kata aja gak mampu menggambarkan betapa beruntungnya Nail bertemu, kenal, bahkan dekat dengan kakak. Makasih ya ka, selama ini sudah menjadi figur kakak perempuan yang Nail dambakan :”
Di hari akhirnya kakak menggenap ini, Nail cuman mau bilang, barakallah ka Muse. You finnaliy find your new home. You finally found him. Nail harap, pernikahan kakak menjadikan kakak semakin dekat dengan Allah, semakin menjadikan kakak sebagai muslimah yang berdaya baik sebagai istri dan kelak sebagai ibu (aamiin). Semoga Allah merahmati permikahan kalian ya ka. Serta, apa apayang kalian impikan bersama, bisa terwujud. Aamiin.
Teruntuk Ka Mualim!
Hai mas bro! Selamat ya, anda sudah menemukan berliannya Handil Bakti. Kamu keren lho, bisa memenangkan hatinya Ka Muse yang sulit ditembus ini. Ka Mualim sangat beruntung bisa jadi partner menuju Syurga-Nya Ka Muse, meskipun beliau ini cengeng, tapi masakkannya ENAK BANGET wkwkwkk. Btw, udah denger bacaan Qur’annya Ka Muse kah? Gimana? Makin terpesona kah? Hahahaa. Nail yakin, akan selalu ada hal yang membuat kakak bersyukur menikahi Ka Musliha setiap harinya.
Di tulisan kali ini, Nail mau berpesan aja, jangan galak galak ya sama Ka Muse, hatinya terlalu lembut. Kalau ada hal hal yang kurang disukai, tolong sampaikan secara halus, biar Ka Muse gak nangis mulu :(. Jaga kakakku baik baik ya ka, bimbing dia, kalau mau ngajarin satu ilmu, jangan dikarasi dulu, kena patah; hatinya, harapannya, tulang rusuknya. Paham ai lo pian apa jar ulun nih huhu. Intinya, jaga akan Ka Muse lah. Ulah sidin bahagia dan bersyukur bisi pian sebagai laki sidin :D. Titip ka Muse lah ka. Maap nah, timbul bahasa banjar hahaha.
Pesan terakhir untuk kalian berdua:
Semoga, bersatunya Ka Mualim dan Ka Musliha menjadikan kalian semakin dekat dengan Allah, makin dekat dengan syurga-Nya Allah, semakin membari manfaat, besar, dan bestari tuk sekitar.
Semoga, kelak Allah berikan kalian keturunan yang sholeh dan sholehah, keturunan yang membawa kebahaiaan, ketentraman, kenyamanan, kegembiraan dunia dan akhirat.
Terakhir, selamat bertumbuh, menua, dan mendekati-Nya bersama ya ka…..
With luv
Ading pian nang paling bungas hihihi
5 notes
·
View notes
Text
Nanti ketika ragu sudah kau kalahkan dan memutuskan datang. Tolong lewatlah jalan yang diridhoiNya.
Untuk saat ini mari tetap terjaga diera gempuran teman-teman yang sudah menggenap. Disegerakan itu baik tapi tergesa gesa hingga memilih jalan yang tidak dirodhoiNya itu tidak dibenarkan bukan?
3 notes
·
View notes
Text
alhamdulillaah tepat ditahun ini aku menemukanmu,
aku menemukan jawaban dari segala pertanyaanku,
aku menemukan seseorang yang tahu betul karakterku, kekuranganku, sikapku.
kamu begitu lembut, penuh tanggungjawab, berkomitmen kuat, penuh kasih sayang, sabarmu begitu luas, mampu menenangkanku.
tahun ini kami menggenap, bismillah kamulah takdirku :)
10 notes
·
View notes
Text
Kita sering sibuk dan fokus pada ketercapaian penyempurnaan half deen yang menggenap daripada alih alih fokus pada ibadah half deen yang satunya.
8 notes
·
View notes
Text
Jika dalam perjalanan menuju menggenap penuh rintangan, bukan berarti kamu ngga layak. Kamu dan dia hanya sedang bertumbuh dan berada dalam perjalanan menuju ke arah yang sama. Kalaupun di perjalanan menujunya, kamu bertemu dengan orang-orang yang membuatmu merasa tidak layak, percayalah kamu layak untuk dicintai, dihargai dan disayangi. Kamu layak mendapatkan hal baik itu. Karena yang hadir tidak selalu akan bersama, seringnya memberi pembelajaran dan pengalaman. Bahwa hidup ngga selalu sesuai apa yang kamu inginkan. Karena hidup kita sudah Allah rencanakan dengan sebaik-baik rencana, kehidupan yang kita butuhkan. Teruntuk kamu yang sedang berjuang, selamat merayakan tamu emosi yang hadir tanpa berlarut-larut dan meromantisasi hal-hal yang sudah kamu tahu itu tidak baik.
*dia yang belum kamu tahu namanya.
(Quick reminder untuk diriku sendiri, teman berjuangmu)
8 notes
·
View notes
Text
Aku sudah tak sama.
Setidaknya, aku bukan lagi perempuan yang mencintaimu dulu. Jika pun masih ada sisa dalam dada yang membuat kau masih kuingat, maka itu adalah rindu yang bisu.
Jika kau tanya apa setelahmu aku benar-benar tak pernah jatuh cinta lagi, sialnya jawabannya iya. Tapi apa lagi bagian paling penting selain kenyataan, bahwa jika pun aku masih mencintaimu, kau tak akan pernah ada dalam daftar yang kuinginkan menggenap seumur hidup.
Ini tak pernah soal kriteria, atau daftar panjang soal harapan di masa depan. Hanya saja kau bukan, dan tidak akan pernah. Iya, anggap ini pongah, jika pun aku tak berakhir jatuh cinta lagi, kepadamu aku tak akan pernah kembali.
Aku sudah tak sama, kau tak akan menemukan aku lagi yang begitu keras terhadap kehidupan. Aku sudah memahami begitu banyak warna-warni yang membuat aku merasa cukup tanpa harus dicintai.
Jadi, sekalipun itu bukan kau, aku akan berjalan di bawah pohon hidup yang rimbun. Sebab sejak mengenalmu, kau lah gersang dan kering yang membuat dahagaku bergejolak.
Dan aku, sudah tak ada di sana.
175 notes
·
View notes
Text
Waduk cengklik, Boyolali
Untuk yang masih sendiri, diusia yang sudah tidak dini lagi, tidak apa-apa jika soremu, masih duduk sendiri ditengah gemuruh dan riuh nya dunia.
Kita hanya perlu menikmati dan mensyukuri itu, tidak mengapa kita duduk sendiri, karena masih belum bertemu dengan yang dinanti. Bisa jadi dalam waktu sendiri, kita punya banyak waktu untuk berbenah, memperbaiki dan menata hati. Jangan lupa, jaga iman agar tetap waras, karena dunia sekarang dan manusianya nya sudah tidak baik-baik saja.
Untuk yang masih belum menggenap termasuk diriku, tidak perlu khawatir dikejar oleh usia bahkan, dituntut oleh keluarga, yakin kalau tidak Allah beri di dunia Allah ganti di akherat, Allah pasti selesaikan. Yang paling utama, di akhir zaman yang makin tidak terkendali ini, kita jangan ragu untuk belajar ilmu agama, belajar memperbaiki diri, belajar menerima keadaan. Jangan sampai kondisi saat ini membuat kita makin tak terarah.
Suatu sore nanti, entah kapan. Kita akan menikmati bersama, merayakan bersama dengan seseorang yang menggenapi kita, duduk bersama sambil melihat matahari tengelam.
Ditemani seduhan kopi dan beberapa gorengan, lalu membicarakan masa depan tak perlu mengungkit masa lalu, karena kita berada pada masa ini.
Nanti kita diskusi panjang lembar perihal dunia dan agama. Tidak perlu pergi ke tempat jauh atau ke tempat-tempat mewah, cukup duduk santai lalu pesan kopi dan gorengan.
Tidak harus ke restoran bahkan hotel bintang lima, nanti kita nikmati hari-hari dengan sederhana, duduk berdua lalu bercerita.
Gitu dulu gambaran nanti, kalau tidak dengan kamu ya dengan diri sendiri menikmati nya.
6 notes
·
View notes
Text
Katarsis Part 3456789
Aku tau ini melanggar privasi, tapi beberapa hari lalu aku menyengaja membuka pesan instagram adekku di ig pribadinya. Dan ini udah acapkali sih, adekku suka sekali memaki-maki perempuan. Well, ternyata dia pacaran dan yak aku tau ada dua pacarnya yang sudah selalu dia maki-maki.
Well, tipikal love bombing, lalu menyengaja bilang "Kalau aku toxic, kamu masih sayang ga?"
Lalu muncullah sumpah serapah itu. Memaki-Maki dan segala macamnya.
Aku jadi berfikir, apa yang membuat anak pendiam yang bahkan tidak pernah terlihat kasar pada perempuan saat di rumah ini menjadi sebengis dan semenyebalkan ini? Aku jadi berfikir apa yang membuat anak yang nampak baik-baik saja ini dan tidak pernah berkata kasar di depan keluarganya malah mengobral nama-nama kebun binatang di luar sana? Dan sialnya, semua itu ditujukan kepada perempuan. Siyal!
Tiba-tiba, memoriku berputar pada bagaimana ia dibesarkan. Bagaimana ia tumbuh. Bagaimana otaknya berkali menyaksikan kejadian demi kejadian yang terjadi di rumah.
Dia tumbuh menyaksikan bapak yang disfunction dalam keluarga, ditindas oleh ibunya sendiri. Dimarahi, ditampar, dibuang bajunya, dilempar dengan ember, dan banyak kekerasan lainnya yang terjadi. Si Bapaknya? Diam tidak berdaya. Diam seribu bahasa. Berkali, bertahun, selama 13 tahun kejadian itu berulang. Dan mungkin, masih berlangsung saat ini, dengan objek yang berbeda.
Maka, ia bisa jadi ia tumbuh dengan amarah yang terpendam dan menyimpan rasa benci pada perempuan. Marah dan kesalnya bertumpuk, ia pendam sendiri bertahun. Lalu, saat ada kesempatan dia menyalurkan kekesalannya pada perempuan yang dia rasa tidak memiliki "daya", dia salurkan semua ledakannya.
Siyal.
Tapi, bisa jadi polanya berulang.
Aku tertawa getir rasanya saat melihat diriku sendiri saat kecil. Aku tumbuh dengan perasaan sangat membenci laki-laki. Bahkan beberapa temanku bilang tiap kali aku mengobrol dengan laki-laki selalu seperti marah dan enggan merespon lebih.
Iya, this little Miss tumbuh dengan kebencian terhadap laki-laki. Tumbuh melihat Bapaknya berkali menyiksa ibunya dengan segala hal yang bisa dilakukan. Dan kondisinya? Ibunya tidak berdaya. Diem aja. Cuma bisa nangis.
aaaaaaarghhhh aku marah rasanya sama semua yang terjadi di rumah.
Tiba-tiba pengen nangis. Bukan nangis karena apa yang udah terjadi sama di rumah. Tapi nangis karena merasa I failed to be a parent for my own brother. Aku gabisa menyelamatkan dia buat ga suffer dari luka pengasuhan. I failed to save him. I saved myself but I failed to save him. :)
Benar ya, kondisi rumah itu mempengaruhi ga cuma perkembangan anak-anak, tapi juga bagaimana ia tumbuh dan hidup saat dewasa. Dulu aku selalu berulang kali bilang, jahat banget orang-orang ngejudge anak-anak yang tumbuh dari keluarga yang rumahnya kacau. Katanya, mereka takut mereka mengalami hal yang sama.
Aku berkali bertanya, kan tidak ada yang meminta menjadi begini? Lalu, apakah kami tidak pantas untuk dicintai?
Tapi aku sekarang faham, orang-orang dengan latar belakang yang rumit, memang juga akan tumbuh menjadi orang yang rumit selama mereka tidak berusaha sendiri memutus mata rantai itu.
Aku kemudian akhirnya faham bahwa benar, jangan menggenap dengan yang lain selama kamu sendiri belum sembuh. Jangan. Kasihan anak orang.
Ya Allah, semoga nanti aku menemukan cara untuk menunjukkan pada adekku bahwa dunia ini ga semenyeramkan itu kok, Nak. Kamu ga perlu jadi jahat cuma karena kamu marah :')
:')
Bandung, saat tremor 17 November 2023
27 notes
·
View notes
Text
Masih Jelas Berjejak
Pada perkara yang telah diputuskan bersama beserta tapak kaki yang telah kita pilih akan melangkah kearah mana, kau tau, tak ku temukan celah kosong untuk menatap sesuatu tanpa jejak.
Ganjil yang sempat menggenap memberi segebung cerita dan kini ia melahirkan bayang-bayang yang sulit untuk ditepis.
Sungguh, tak bisa ku pungkiri waktu berjalan pun tak juga menyurutkan daya ingatku, bahkan meski hanya sebesar noktah yang pernah terpaut disana.
Bahkan kali ini, aku terpaku pada ingatan tentang bagaimana seseorang bisa sedemikian rupanya bersedia menanggalkan dirinya sendiri demi perubahan yang diinginkan orang lain.
Tidak, kali ini aku bukan sedang mengingatnya, tapi lagi-lagi semua itu terbesit di ingatan tanpa bisa ku tepis. Ya, hari-hari berlalu bukannya membuatku semakin melupa namun malah sebaliknya, sebab ternyata, tak pernah ada yang hilang semenjak hari itu, karena ia masih ada disana, di ruangan yang penuh kasih sayang, di jatung hati.
Hai, hari ini ingin ku sampaikan dan ku beritahu, bahwa sampai detik ini semua tentangmu masih lekat bersamaku, bersama rasa yang sempat ku bangun dengan susah payah, kau tau semuanya meninggalkan jejak, bahkan terhadap hal-hal kecil yang dahulu mungkin hanya sekilas.
Hari-hari berlalu, tapi tak satupun cerita yang sudah sukses terluput dari ingatanku. Aku terus berupaya, tapi biarkan ia mengalir seperti arus air di sungai, tanpa dipaksa untuk dibendung, sebab kelak arus itu akan tau kemana ia akan bermuara.
Bersama pijakan-pijakan yang sedang ku buat kokoh, aku percaya suatu saat nanti kita akan berdamai, terutama aku, berdamai dengan segala cerita dan rasa yang sempat terbentuk, berdamai bersama keputusan-keputusan yang sudah kita yakini dapat memberikan kebaikan.
Hilang dan lupa bukan wewenangku, maka itu tak akan pernah ku paksa, sejatinya aku hanya sedang menikmati prosesku sebelum akhirnya terbiasa.
Bekasi, 12 Januari 2023. Pukul 17:37. Ditulis bersama rasa yang belum berubah.
15 notes
·
View notes