#litrev
Explore tagged Tumblr posts
Text
Review of the Literature
Review of three academic papers:
two about language learning on the Internet;
one about slang acquisition.
One text posits that language learning online is a social practice, as they are involved in groups, messaging others, and writing articles or posts. Those who are more involved with social media, in stronger affinity groups, it finds, are more likely to use social media as a means to benefit themselves by creating new links of groups, and expanding their social capital as well. These new groups can also involve language groups, and immersion helps with learning language.
With that aside, when it comes to slang particularly, it has to be noted that people treat slang, especially of the online variety, entirely differently. They generally prefer it to be separated from everyday language. People would prefer, for instance, not to say omw to say on my way.
Learning language online is helpful as it can be revisited and annotated while still being as, or near to being as helpful as interacting with the language itself. Part of this is due to the fact that slang online is reserved primarily to text mediums and is widely geographically spread, compared to in reality where slang usage varies from geography and is carried over speech. It's worth noting that at the time of writing of this article, this online ‘slang’ was called netspeak, and the paper goes out of its way to display the opposition to it as a means to show that people have a boundary between online slang and language.
Finally, when looking at the development in slang, a lot of research focused on slang in a geographic and class context, as in where slang originated from, how it spread (like US east coast to west coast) or what groups of people that slang originated from. Interestingly, this research targeted youth a lot of the time, particularly for phrases around drugs and alcohol, as the research could be used to help authorities curb substance use in minors (or under 21s).
0 notes
Text
editing last night's todo list into today's because there were a couple dangling tasks. in other news, I feel hungover! odd, because i don't drink anymore, so i'll also be checking my apartment for carbon monoxide
trace boning channels
put laundry away
tidy bedroom & vacuum
work on litrev.
JR rec letter
comps preable fin & rev
rest is resistance audiobook
CO care club
cut out corset pieces for roomie
put all sewing supplies away
run laundry x 2
clean bathroom counters
cook salmon lunch
schedule ophthalmology appt
email reading group re: conflict
Lange - ecology
Burns - thematic analysis, eco.des 4-6, sustmod
Raise the Room p1-11, + 3 ch choice
Sust Ed - p12-48
RWK BS- p63-117
work 6:00
rg 7:00 - on train?
update week menus
text loverboy
message apartment complex
check yale grade updates!
correct shipping info on D order
make oat flour cinnamon rolls
job searching 2: the electric boogaloo
5 notes
·
View notes
Text
A start of something new
today I am feeling stressed and overwhelmed, this feeling has been the same since monday and I can't seem to get it out of my system. I have a meeting with my PhD supervisor in about three hours and came to the office early to get some work done on my literature review. The fear of the upcoming meeting seems to paralyze me. I want to be disciplined and productive, therefore I am starting this blog to monitor my progress and my triggers.
Today's to do list:
survive meeting
right a short outline for each chapter of the literature review
sort my endnote library based on the litrev chapters
prepare for interview scheduled for tomorrow
prove read the working paper
24.01.2024
0 notes
Text
Refleksi 0511
Hari ini adalah hari dimana hari Ahad tidak seperti hari Ahad lainnya. Pun Sabtu kemarin tidak seperti Sabtu yang biasanya. Bukan Sabtu bersama Bapak sih, lebih karena nekad ikut anak-anak dan mba Res main bulu tangkis. Sebuah kegiatan bunuh diri karena setelah 1 tahun lebih tidak workout seorang Riana workout 3 jam (ada sih mungkin 1 jam istirahat + jadi wasit + shalat ashar + shalat magrib + makan karena maagnya kambuh + duduk atur napas nonton anak-anak dan khususon mba Res yang kayanya batrenya ga abis-abis).
Jadilah Ahad pagi bangun dengan muscle sore (padahal malamnya udah dioles kutus-kutus, tapi ya emang sudah pasti muscle damage sih. Ototnya lama ga dipakai untuk olahraga). Terus dari kemarin udah grasa grusu mau kelarin pengmas. Jadi lah pas baru nyampe di service motor, dichat Nabil. Jam 12 lewat mau ke rumah responden buat monev. Dahlah ke negara Palaran cuma 1 aja yang disamperin. Sabarin ya Allah. Mana mataharinya aduhai. Apakah ini simulasi nanti di padang Mahsyar? astaghfirullah astaghfirullah.
Kelar dari rumah responden nekad gas ngeng ke sebelas kopi rekomen mas Ed. Dari jaman kapan disuruh nyobain americano signaturenya. Terus kata mas Ed di rumah udah ada cabangnya. Kalau enak yang di sini, pas balik mau nyoba lagi maksudnya. Soalnya racikan kopi ini beda tangan beda teknik beda rasa. Yang di brkhkopi aja sama-sama taro espresso, tapi kalau bukan Akmal yang ngebrew dahlah beda rasanya. Gak beda banget, cuma beda aja.
Nyampe Sebelas, emang udah hipoglikemi terus ga fokus tuh kirain kopi coconut pakai coconut water lah ndalah mereka pakai susu rasa coconut. Songong emang dan b*go aslinya. Udah masak nasi plus sayur tapi tidak dimasak. Nambah lagi sih alasan pengen punya partner hidup tuh kalau ada hari dimana aku suka masak tapi tidak suka makan, biar aku aja yang masak. Ya asal beliau berkenan saja makan masakanku yang tidak pakai garam (tapi pakai MSG, sesame oil, saos tiram, kecap asin, sama lada bubuk) wkwkwk. Enak kok. Masih Edible juga alhamdulillah so far aku baik-baik saja (InsyaAllah).
Terus batal pesen kopi coconut (niat awalnya pesen americano signature), dan ganti ke shakerato (kek shaken blackpeachnya point coffee). Tapi yang ini lebih strong rasanya. Pas udah tetes terakhir, terlihat buah peach aslinya. Pantesan nyampe rumah berasa degdegan. Aslinya kalau minum kopi tetep akan ngantuk. Tapi ada beberapa seduhan yang mana bikin gue ngerasa agak berdebar atau asam lambung gue naik. Salah satunya adalah seduhan kopi starbak di Sepinggan (yang di Ultimate juga sama sih tp ga separah Sepinggan), Americano Maraca Bogor sama di Sebelas ini. Keknya emang lambung gue lagi tidak baik-baik saja. Sejak main bulu tangkis kemarin emang sudah sakit. Kemudian lansoprazole to the rescue sama minum air putih banyak-banyak. Tobat dulu pemirsa!
Tempatnya rekomen (kalau cuaca cerah). Alhamdulillah kelar baca Conversations on Love nya mba Natasha Lunn. Tapi yak tapi berakhir buku gue kerendem sama es teh solo yang gue beli sama Nabil (pinter banget emang!). Harusnya malam ini nulis Litrev udah janjian sama bu Atik buat conference (maafkan daku kalau weekend bawaannya mau rehat aja. Mana muscle sore gini, ngangkat tangan kanan kemeng bener ya Allah). Sambil ngumpulin ide ngumpulin niat emang gue si procrastinators.
Salah satu part yang mewek adalah mba Natasha menuliskan bahwa ketika orang yang kita cintai meninggal, it doesnt mean love stopped. Justru cinta itu terus berlanjut ketika kita terus mengingat org tersebut, dan pasti hal itu sedikit banyak mengubah kita sebagai yang masih tinggal. Trus part yang NAMPOL adalah ketika mba Natasha positif hamil untuk kedua kalinya (Setelah sebelumnya mengalami misscarriage), dia dan suaminya (Om Dan) ga mau over excited kaya sebelumnya. Ga ngelus-ngelus perut, ga ngabarin keluarga, intinya nahan diri karena yang sebelumnya itu hurtfull banget. Trus pas minggu ke-10 ada cairan keluar dan mbaNya langsung cus ke RS. Pas suaminya udah datang, si mba nanya gimana kalau keguguran lagi. Jawaban suaminya selow aja "Ya kita akan sedih, nanti aku temenin kamu minum. Tapi kita akan terus mencoba" (Sungguh sebuah jawaban yang pasti diharapkan pada kondisi begitu). Dan ternyata bayinya fine-fine aja. Pun ketika si bayi udah lahir usia 6 minggu kena viral infection sampe kaya ga bernafas, mereka melakukan sekuat tenaga (dan anaknya baik-baik aja). Intinya cinta itu diniatkan, sebuah pilihan. Meskipun kita semua akan deal with lossing (karena meninggal atau alasan lain), kita tetap punya pilihan untuk mencintai orang tersebut.
Di halaman sebelumnya juga si mba nulis kalau mencintai orang itu harus benar-benar dengan kesadaran. Jangan sampai kita ga bisa bedain, mana cinta ke orang itu karena harapan dan imajinasi kita atas orang itu atau cinta beneran karena kondisi apa adanya si orang itu (again sebuah reminder).
Oh, alhamdulillah kemarin gue sudah dikhlaskan jadi moderator OP bukan moderator webinar. Soalnya sadar diri, suara saya tidak berwibawa nnti malah jatuh harkat martabatnya karena suara saya yg kurang gagah ini. Sempet ovt apakah gue akan digosipin karena menghindar terus tapi dipikir-pikir kerjaan gue makin lama makin banyak, ga ada yang kelar-kelar. Dahlah silakan saja kalau mau bergosip Sudah kuikhlaskan!
1 note
·
View note
Text
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/ab7bcee2e866640be0fa22435e40c6bf/5f9c2b2f0ec46d2f-7a/s540x810/292117180007e71a33a1403e94f508e747586fab.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/bbbcf83af97e346ecd39949e1db3a841/5f9c2b2f0ec46d2f-7f/s540x810/ef7bdbe8ef201cef813ea5b384bb8bfbad4e0ad6.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/86e80ef419c97be11309eb2d620a5896/5f9c2b2f0ec46d2f-14/s540x810/158d9723a437b73df7af89415d74f4a8fc8cee58.jpg)
My technique for Quick Literature Review
Literature Reviews were one of the most confusing things for me when I began my PhD. I would get lost in searching for papers, wallowing in tangential directions, sometimes looking at entirely unrelated stuff. Other times, I'd be trying so hard to read an article and stuck without moving forward.
From my fair share of struggle with literature reviews, I deviced a technique that helped me do quick literature surveys, especially when I needed to write a proposal or improve half-written manuscript or to understand a new method/theory. So, here you go...
1. Collecting literature: Research Rabbit App🐇
This is my go-to tool for literature discovery. In addition to quickly build a literature collection, it helps to see how all the papers in my collection are connected! This is very essential when you write your LitRev, as you will need to draw connections between different works.
Go to www.researchrabbit.ai and search the topic you need articles for, and add them to a collection.
The app will automatically suggest more papers based on your selections and will make connections between the articles in terms of authors, citations or references!
You can also look for other papers by a certain author or similar papers to the one you choose.
(Make sure to stop when you find yourself going down the Rabbit Hole ;) )
2. Extracting information: Skim & Annotate 📑
Once you finish collecting the literature,
quicky read the abstract and decide which ones are important, relevant or new.
Now and skim the chosen papers, and annotate the most important things you find. I usually go for paper and highlighters, sometimes use the annotator in Mendeley
Optional: categorize the articles and assign a colour for each.
(Don't spend more than 10 minutes per paper. You can always go back and read the article thoroughly after completing this task)
3. Organizing thoughts: The Sticky Note Method 🗂
Here comes my favourite part. I developed this technique inspired by a lot of tools I found on the internet. The Sticky Note Method is to capture, rearrange and construct thoughts.
From the now annotated, categorized collection, write down the essence of each article in a separate sticky note.
(here is where the colour-coding might come in handy: you can use different coloured sticky notes for different categories.)
After doing this for all the papers, stick them in a board/notebook
Rearrange them till you get a coherent flow!
That's it. Now start writing your review! ;)
#literature review#literature#academic writing#dissertation#thesis#research paper#scientific research#research process#academic writing tips#scientific writing#research writing#phd life#phd tips#phdtips#phd aesthetic#phdblr#phdjourney#physics phd#phd help#phd scholar#phd in india#gradschool aesthetic#grad studyblr#grad school motivation#gradblr#grad school#chaotic academia#dark acadamia aesthetic#chaotic academic aesthetic#dark academia
486 notes
·
View notes
Text
Drama Awal2 Perkuliahan S2
Lagi lagi aku uninstal instagram
Guys aku malu guys sebenarnya
Soalnya aku mulai mikirin mau nulis content apa di ig. Dan blabla sebagainya. Aku mau share2 terkait pencapaian aku ketrima S2. Tapi klo dipikir2 mulai muncul nih bibit2 pamer, sombong dlm diri aku.
Sebenarnya lebih pingin memotivasi tapi aku ga tau ya kok bedanya tipis gitu
Dan lagi sebenarnya keadaanku mulai rawan gitu. Aku ada krs-an klo di UI itu nyebutnya irs. Pokoknya itu yg kita milih matkul dan menjadwalkan matkul.
Nah aku itu aduh gini bgt dah hidup
Jadi aku lengah, salah strategi.
Aku kumpulin banyak matkul di satu hari gitu loh. Jadi rabu 1 matkul. Jumat 3 matkul, Sabtu 2 matkul. Krn aku mikirnya gini, semisal pandemi selesai kan rumah aku di bekasi ke UI di depok lumayan jauh tuh. Klo liat di maps hampir satu jaman. Jadi semisal masuk kampus biar aku banyak gitu hari2 aku kesananya. Biar cuma 3 hari.
Yg aku ga kepikiran ini kuliah onlinenya ternyata paling cepat ampe desember dan ada kemungkinan di perpanjang semisal pandemi ini blm berakhir. Yg berarti utk semester 1 ini bakal online trus. Nah klo kayak gini enakan matkul disebar biar aku ga burnout gitu kepalanya dengan segala materi perkuliahan. Ngerti ga? Jadi disebar lebih baik satu hari 1 matkul, max 2 matkul. Aigooo. Dan sabtu alangkah lebih baik ya satu aja mininal biar spending time with family. Dan biar klo ada wisuda periode di unair klo offline takutnya hari sabtu biar aku bisa datang gitu. Soalnya aku mau ketemu ama sahabat aku #rencananya sih dlm pikiran aku gitu. Eh tapi ga tau deng.
Semoga aja aku bisa ke surabaya lagiiiii. Semoga pandemi ini cepat selesaiii
Aku pingin berterimakasih kepada banyak orang. Pengen ketemu teman2 dan aku kepikiran ada kemungkinannya pas desember itu. Jadi semisal wisudanya sabtu bakal bentrok gitu ama kuliah ku. Jadi semoga aja wisuda desemberku minggu. Ato hari lain yang aku ga kuliah biar ga bentrok. Semoga sahabat aku ini wisuda periode desember aaamiiin. Saat ini dia masih ngerjain skripsi yg diganti litrev krn pandemi, dan artikelnya juga.
Kemarin aku habis curhat ama temen aku yg lain sih. Hehe. Oke yg ini sebut aja Ai. Curhat mengenai permasalahan aku ini mengenai
Oh iya bentar kurang ceritanya
Namun inti permasalahannya adalah jumat ini aku ke bogor buat nikahan sepupu aku yg akan diadakan hari sabtu. Jadi jumat sabtu ini jadwal kuliah PERTAMA aku bentrok ama jadwal nikahan.
Jadi Ai bilang aku overthinking
Tapi ini problem ga sih? Yg mesti aku atasi. Ya bismillah sih sebenarnya masih bisa diusahakan tapi ya aku so scared.
Oiya adekku jumat juga ada apa ya semacam ujian pertengahan gitu padahal kita otw ke bogor. Semoga aja baik2 aja berjalan lancar juga. Soalnya ya dia cemas juga.
Ama info tadi aku habis ada chat grup wa gitu. Trus rame bgt walau mungkin cuma 5 orang sih yg ngobrol dari 36 peserta sama aku. Jadi utk ttd harcover skripsi boleh ttd digital cuma dekan yg mesti ttd basah. Padahal tadinya mesti ttd basah semua yg berarti ada 4 ttd yg mesti diurus gitu. Jadi rejeki bagi teman2ku yg blm ngurus hc alhamdulillah, namun ada temen2 ku yg udh terlanjur hc dan minta ttd waaa jadi sayang sekali, menyebalkan sekali tapi aku ngakak :")
Ampe sekarang ngakak 😂 tapi ya maap aku merasa kurang simpati. Aku takut ada hati yg terluka gitu. Smoga aja ga ada yg tersinggung. Bismillah. Aamiiin.
Oiya dan semoga temen2ku yg wes kadung hc termasuk aku. Dilancarkan dalam proses menyelesaikan ini. Aaamiin
Oiya jadi intinya lagi aku mesti lebih fokus untuk kuliahku daripada mikirin instagram aku. Lebih persiapan buat ngadepin pas kuliah pertama bentrok ama nikahan ini aku mesti gimana. Dan belajar2 dulu sebelum bener2 mulai. Semangat sal.
Kamu mulai lengah
Ibadah mungkin sedikit kurang mesti slalu ingat buat sholat malam, dhuha, puasa sunah, ngaji, sedekah,dan lainnya jangan lupa ama allah
Kuliah juga persiapkan baik2, this is your second chance persiapkan baik2, manfaatkan baik2, serap semua ilmu jangan ampe nyesel kayak pas S1.
Yaa walaupun sejujurnya aku ga berekspetasi tinggi tapi kalo cumlaude masih bisa ga ya?
Aku ga tau, aku kentang banget di S2 ini. Mahasiswa lain sangat diverse. And soo i don't know. I'll just try my best
Yaa allah tolong bantu aku supaya studiku ini lancar. Dan semoga aja aku bisa cumlaude. Aaamiin.
Ato lulus on time dengan ipk yg memuaskan. Dan aku bisa punya skill yang cukup
Aaamiiin ya rabbal alamin.
Yaampun dasar manusia banyak maunya
Tolong ampuni dosaku ya allah. Mohon maaf atas segala kesalahanku
3 notes
·
View notes
Text
Small July Wins
1 - atikah and racheel came over, oa webinar (rheumatology), duolingo (DL)
2 - they ended up sleeping over, DL, "attended" pak Kus' webinar just becausee hes my skripsi advisor
3 - a page of padi cbt, idai webinar (respiratory disease in covid era), DL
4 - ran 3 laps in my house complex (afterwards my heart was pounding against my chest), hopecardis webinar (arrythmia), DL
5 - 1 ma article (moluskum kontagiosum), perkani webinar (congenital heart disease), DL
6 - DL, idai webinar (pregnancy and newborn stuff in covid era), put sheet mask on lol i neglect my face a lot lately
7 - accompanied juan with mom to perbanas institute for sbmptn, while waiting we went to lucky cat and imeri to get apd, picked up juan, went to social pot (kokas) afterwards, DL. Lucky cat was empty, the vibes of a cafe felt new to me (it surely has been a while). I felt super refreshed. Did some writing for ma article there. Tried salmon and black olive spaghetti, caesar salad, mom drank piccolo. The spaghetti kinda tasted like mi telor but with salmon lol. Talked and laughed plenty with mom :) i rarely talk with her nowadays. Im glad the awkwardness melted away
8 - videocalled with apa salahku for gaby's birthday, zoom for school prep (covid safety stuff), a bit of cbt padi, DL
9 - negative rapid test alhamdulillah, fk digital (kejang anak), cbt padi, DL
10 - some exercise, talked with shiko on zoom, DL, aand since i started padi CBT i finished 2 tryouts (150 questions). It’s not a lot but Im proud of myself :)
11 - went to tj duren with ara, but while we wait the n95 seller we went to citraland, tried fried salmon roll at shigeru, ended up meeting the guy at cl, afterwards we got pisang goreng madu bu nanik, went to rodalink pesanggrahan, ended up getting seirockya at puri, and then i dropped ara off at tj duren. Theeen i went to devis place to hang out and sleepover. Lots of foods. Delicious "lava cake" made from instant brownie mix. Played werewolf. In the morning i managed to finish the pre and post tests in OCI Covid. Happy tummy and laughter :) i hope i can be more productive after this
12 - DL (thank god i freezed streak for weekend because i completely forgout about it yesterday), during sleepover @ devi’s we watched love for sale, a copy of my mind, and love for sale 2. The frustration is real bruh we rly wanted to know more about Arini. Did UKDMA (2 attempts, score: 24, 58), wrote 1 MA article, sorted my downloads folder a bit. After ‘wasting’ (happy times is never a wasted time but still, there’s stuff to do) my time yesterday i felt more urge to do something useful
13 - actually started my day with DL and padi cbt wow (brain still fresh from sleep), CBD about BPPV with dr Widayat. Since ive experienced one before i asked and asked and asked lmaooo. Packed up some of the stuff for tomorrow, hoping to not forget things. Read the journal for litrev before bed
14 - DL, first day of school after a while -- turns out weight distribution is key to avoid sore butt LOL. You kinda have to also support your body weight on your feet. Theres no sore butt at all during my 50 mins trip (amazing feat if you ask me). Went to poli rhinologi (DPJP: dr niken) she kindly gave me a patient to examine, and casually told me to put anterior tampon. I, who have never attempted it, was holding back my fear of trying something new lol. Alhamdulillah, i can somehow do it (even though one tampon fell, tiffany paboooo). The ppds kindly explained stuff to me and i feel like i shamelessly ask nowadays. Like it would be a waste not to ask something. Next was CBD @ Ara’s, we ate Ayam Bakar Mas Walid. Liqo with kak Kartika.
15 - DL, did litrev in the morning bcs i fell asleep lmaoo, tweaked tumblr a bit (i like low contrast the most), fell asleep while watching larynx anatomy video until 1:30 pm yalll i missed half of cbd. Tried to read stuff for poli larfar tomorrow.
16 - DL, ppds i met today lives in poris and worked at puskesmas kalideres lmaoo. Had a bit of headache and gassy stomach that felt better after sleeping and eating. thank god i was picked up by mom and theres food and stuff. i guess the difference of being at home and kosan is that you kinda remember more who youre fighting for. my mind felt healthy-ish lately, of some sort. but the headache made me sluggish
17 - DL, nevermind about the healthy mind part lmaoo
18 - DL, physical activity, padi cbt (after 200 questions i was today years old when i realized there were answer keys on telegram 👁️👄👁️), read optima tht batch 1 2020. Watched khs playing chess blindfolded against try guys and then i was purely amazed by what the human brain can do. It somehow motivated me to study lol
19 - DL, finished optima pem tht batch 1 2020, made 1 cbd ppt, webinar "holistic skin rejuvenation", free mindset tryout
20 - DL, haven’t got minicex but at least im trying to stay hopeful!1!, read the notes from today’s cbd since i basically only heard the whole thing on my motorbike like a podcast, did nasal irrigation n took a slow release vit c
21 - started the day with some stretches and squats, trying to drink more water!!, listened to kak dela's tips for ukmmpd from mindset, DL, read a bit abt epistaxis, the clear wallet i ordered from china finally arrived, edited 1 buku pld article
22 - was in poli onko this morning w ara, a patients consciousness was decreasing so code blue was activated. Finished poli at 1 am. It's been awhile since I last saw emergency situations. Went to maison weiner, ate almond croissant there and bought chocolate sourdough and chicken pie. Despite not getting minicex, the road home was not hot, the sun hidden away. The wind is breezing, podcast is on, talking about mindfulness. Todays quite a good day. Im healthy, insyaAllah. I hope my family will also stay healthy. Woke up at 11ish pm, DL, made my ppt for lcbe exam ((tomorrow)) til 1 am
23 - DL, lcbe exam with dr arie (turns out he picked epistaxis over sinonasal tumour), met up with racheel devi silvi at mcd and jco. Hojicha oreo mcflurry tasted good. Got lost on the way to racheels house lmaoo. She flies to malang tomorrow. Can i wish for life to stay simple and happy forever?
24 - DL, originally meant to be a minicex session turned out to be story time by dr Ezzy, she told us about cases that she managed, one of them is putting on tracheostomy for a baby with Moebius syndrome that went viral on twitter. We didnt even present our case and she only asked us for the scoring form. Thank you doc our lifesaver :”” after trying so hard for minicex the last 2 days turns out maybe its fated so we can meet and be inspired dr Ezzy. Mom picked me and we went to Maison Weiner before going home. Passed out from 6pm until the morning lmao
25 - a bit of exercise, DL, tried kemonyu.id mentai from duta garden, i’ve had better mentai than it but at least its on promo. it uses butter rice so that’s something new to me. rapat nemo to decide dates
26 - DL, liqo with kak Kartika about things you can do in Dzulhijjah, A2, started reading optima pem dv batch 1 2020
27 - DL, round was cancelled bcs no patient, lazed around and slept and lazed, continued reading pem dv optima, did like a half of 1 pamela reif video and my HR soared in 2 mins lmaoo
28 - DL, finally mustered the will to finish DS etika profesi, finished reading optima pem dv batch 1 2020, 2A, did 1 pamela reif video (titled 10 mins calorie burn that wont kill u), read a bit of my dv notes
29 - DL, ppds at poli were so kind!, ate shabu2 by mom and basically fell asleep
30 - DL, made ppt PKL, alhamdulillah PKL went ok with dr ika
31 - watched annabelle comes home and suicide squad with keisha karin juan, DL, relatives came to our place, ara also came for a sleepover and after i picked her up we went to dajens place lmaoo they set up bbq
1 note
·
View note
Text
Skripsi, Jakmed, dan Kegalauan Lama
Sewaktu tahun satu, saya pernah digalaukan oleh dua pilihan hal untuk ditekuni. Antara menjadi organisatoris yang disibukkan dengan beragam organisasi dan kepanitiaan, atau menjadi peneliti yang selalu berurusan dengan jurnal, perangkat-perangkat laboraturium, hewan percobaan (ya, bayangan saya mengenai 'penelitian' masih sesempit itu dulu), serta presentasi hasil penelitian di hotel-hotel berbintang. Kegalauan itu bermula dari rasa kagum saya terhadap dua sosok dari kedua bidang tersebut. Sosok pertama adalah seseorang yang begitu cakap berorganisasi, bijaksana, inspiratif, serta kehadirannya selalu membuat saya termotivasi untuk selalu aktif dalam berorganisasi. Sosok kedua, diawali oleh masuknya saya ke dalam SCORE CIMSA FK Unpad yang berisi senior-senior SRC dengan segudang pengalaman lomba ilmiah tingkat nasional yang mungkin sudah tidak terhitung lagi. Saya pun penasaran dengan dunia research. Pernah juga diajak ikut lomba literature review atau KTI yang berkelompok. Tapi, ya, dasarnya tidak suka dan merasa tidak mengerti tentang sekian gen blablabla maupun hubungan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain, saya pun mengambil jalur organisasi. Padahal, penelitian tidak sesempit itu. Dulu saya bingung kenapa teman-teman saya bisa mengerti tentang gen ataupun hal-hal rumit lainnya yang tercantum dalam judul litrev. Lha, saya aja yang basic masih belum sepenuhnya paham, apalagi yang sedetail itu...
Alhamdulillah, skripsi pun membuka mata saya bahwa penelitian itu luas. Di samping penelitian yang begitu eksak, penuh angka-angka, statistika, kultur sel dalam lab, hewan percobaan, kuesioner, rekam medis dll, ada pula penelitian kualitatif yang ilmunya lebih ke arah sosial dan komunikasi. Saya yang pada dasarnya lebih menyukai memilih jalur yang berbeda dengan yang lain, akhirnya memilih kualitatif sebagai takdir saya. Tema skripsi saya pun tidak berbau biomedis sama sekali, melainkan lebih ke pendidikan kedokteran. Ya, saya memang lebih suka hal-hal yang berbeda seperti ini hahaha.
Kembali ke pembahasan awal. Tanpa pernah terbayangkan sebelumnya, ternyata Allah menjawab kegalauan saya sewaktu tahun satu tersebut. Allah menjawabnya dengan alur yang sangat rapi dan indah. Allah biarkan saya dalam jalur 'organisasi' hingga semester ganjil tahun ketiga. Kemudian, skripsi yang penuh keunikan dan cerita di dalamnya ini, membawa saya ke jalur yang saya pikir, tidak akan pernah saya lalui. Dosen pembimbing 1 saya menyuruh saya untuk submit hasil penelitian ke 10th Jakarta Meeting on Medical Education (Jakmed) di FKUI, dan hasilnya alhamdulillah abstrak saya diterima :") Akhirnya, hal-hal berbau penelitian yang selama ini hanya ada dalam pikiran-pikiran mahasiswa yang sekadar penasaran, ternyata bisa saya rasakan juga, sekalipun sangat jauh dari anggapan terkait gen, laboraturium, dan teman-temannya.
Ah, jalan hidup yang Allah gariskan memang suka 'lucu' dan sulit ditebak ya.
Mohon doanya untuk kelancaran presentasi poster, konferensi, beserta lokakarya pada tanggal 6-8 Oktober 2017 di gedung IMERI FKUI :)
6 notes
·
View notes
Text
Enregistering Internet Language
SQUIRES, LAUREN. “Enregistering Internet Language.” Language in Society 39, no. 4 (2010): 457–92. http://www.jstor.org/stable/40925792.
Themes:
Enregistrement of an Internet-specific language and its particular features;
The surprising applications of this 'new language' and how to explain them through sociological theories.
0 notes
Text
Apasih ESAI itu?
Kalau menurut KBBI, esai itu karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas dari sudut pandang pribadi penulisnya. Mudahnya, esai itu sebuah gagasan/ide yang dijabarkan dalam serangkaian kalimat membentuk suatu pemahaman baru
Bedanya sama karya tulis lainnya seperti KTI atau literature review?
*KTI*. Definisi KTI ini juga macem-macem sih ya, kan beberapa universitas ada yang menyebutkan tugas akhir alias skripsi alias laporan penelitiannya itu sebagai KTI. Ada juga yang mendefinisikan KTI sebagai gagasan tertulis yang _pure_ ide bukan hasil penelitian, tapi tetap ya didasarkan pada sumber-sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Biasanya kalau KTI itu susunannya tebal, 20-30an halaman diawalin dari abstrak, latar belakang, tinjauan pustaka, metode penulisan, hasil dan/atau pembahasan, simpulan saran, daftar pustaka. Kalau untuk lomba, formatnya bisa bervariasi tergantung dari si penyelenggara.
*Litrev*. Nah kalau litrev itu bentuk singkatnya KTI. Jadi, formatnya kurang lebih sama seperti KTI, abstrak, label, tipus, metode, hasil dan/atau pembahasan, simpulan saran, daftar pustaka. Tapi lebih tipis, biasanya dibatasi hanya 8-10 halaman gitu. Litrev ini bisa hasil tinjauan pustaka bisa juga hasil penelitian. Bentuknya semacam artikel dalam sebuah jurnal. Kalau untuk lomba, terkadang ada penyelenggara yang menyamakan KTI dengan litrev (sama-sama tebel gitu, 20-30 halaman).
*Esai*. Esai ini ringkas, sama kaya litrev 8-10 halaman tapi formatnya lebih bebas, lebih fleksibel. Ada 3 bagian biasanya, yaitu pendahuluan, isi, penutup. Pendahuluan menjelaskan latar belakang, isi menjelaskan hasil studi pustaka atau pembahasan yang bisa disampaikan dalam bentuk subjudul-subjudul, terus penutup biasanya simpulan saran ditambah dapusnya. Nggak sekaku KTI atau litrev, bisa juga ditulis paragraf aja tanpa subjudul-subjudul.
Macam esai itu ada dua, ada esai populer dan esai ilmiah. Bedanya diisi yang bakal dibahas.
Contoh :
Esai populer itu seperti motivation letter, cerita tentang pengalaman di sebuah kota, pandangan kita terhadap suatu situasi, suatu inovasi dalam memberikan penyuluhan, dsb. Jadi, lebih santai bukan suatu tulisan yang harus bersitasi tetapi bisa juga tetep pakai sitasi, cerpen juga bisa disebut sebagai esai populer lho. Beda dengan Esai ilmiah, yang mana biasanya bahasannya lebih berbobot didasarkan pada hasil studi pustaka yang sudah ada sebelumnya.
Di kalangan mahasiswa, biasanya lomba itu lebih ke arah esai ilmiah. Sementara, di kalangan pelajar lomba itu lebih ke arah esai populer. Namun, tidak menutup kemungkinan juga kalau jenis esai yang dilombakan di kalangan mahasiswa atau pelajar sama, sama-sama populer atau sama-sama ilmiah, kan sejatinya serupa.
0 notes
Text
Aku menjatuhkan hatiku saat kau mulai menyemangatiku. Kau tau persis apa yg aku tanggung jawabkan di acara itu lalu kau datang dan kita bertemu. Kau tau kita setelah acara itu saling berdekatan. Pertama kau bersikap acuh kaupun sama. Malam itu aku tawari kau untuk berpulang tapi kau menghindar. Aku tersadar disana kau menjaga sebuah kehormatan. Lalu hari esok tiba. Pertanggungjawaban kita pada sebuah kepanitiaan. Dering telponku berbunyi, aku angkat, dan mengejutkan itu kau. Aku mendengar suaramu yg lirih, samar tapi jelas. Kau memberikan bantuan kala itu aku kesusahan. Dan benar kau membantu. Setelah itu kasus tentang pointer. Aku tahu waktu berjalan tapi yg kulakukan disana hanya bisa menunggu. Menunggu barang itu datang. Pesan dari mu pun menyemangatiku, "semangat gus!". Aku tak bisa berkata, aku salah tingkah. Tuhan tahu itu. Aku lelah bercampur senang, tak terbendung. Kau membuatku berbeda waktu itu. Mungkin karena aku sudah terlalu lama tidak bersua dengan wanita. Entah. Lalu lomba litrev itu pun digelar. Aku sebagai operator tak olah selalu ingin melihat wajahmu karena kupikir kau menatapku lama. Walaupun kala itu kau memakai masker. Lalu kau mendekat ke salah seorang teman, mungkin ada masalah. Aku pun menatapmu tapi kau segera menyuruhku untuk menyingkirkannya. Mungkin kau malu pikirku. Tapi justru kau bertambah manis dengan itu. Semua sudah terlewat tapi aku ingin mengenalmu lebih. Lebih dari sekedar teman kepanitiaan.
0 notes
Text
Literature Review: Chaos in Quantum Mechanics
The first of our literature reviews was undertaken by Rajinder Dhami, who researched the role of chaos in quantum mechanical systems.
“Chaotic systems have been widely studied in the field of classical physics and their properties are relatively well understood within this regime. The key characteristic of such systems is that their evolution is highly sensitive to initial conditions; the evolution of two otherwise identical systems will diverge rapidly and significantly for apparently inconsequential differences in initial conditions.
Chaotic systems are not just limited to the field of classical mechanics and in recent years there has been increased interest in quantum mechanical systems that exhibit chaotic behaviour. An example of chaotic behaviour at the quantum scale is successive iterations of the annihilation operator B, applied to a single unforced quantum harmonic oscillator. Another example is the movement of an electron in a uniform magnetic field and the electric field of a stationary positively charged particle. Interestingly in this example the system switches between regular and chaotic behaviour, depending on the electron energy and the distance of the electron from the positive charge.”
The full review can be downloaded here.
We will soon be posting more research along the way, including other literature review drafts such as this, which will be sewn together to form part of our final report submission.
Date: 5th February 2018
1 note
·
View note
Text
Social and Language Boundaries Among Adolescents
Labov, Teresa. “Social and Language Boundaries among Adolescents.” American Speech 67, no. 4 (1992): 339–66. https://doi.org/10.2307/455845.
Themes:
The integration within certain social groups through the use of slang;
The creation of youth subculture integrating slang in their vocabulary.
0 notes
Text
Language Learning Online as a Social Practice
BARTON, DAVID, and DIANE POTTS. “Language Learning Online as a Social Practice.” TESOL Quarterly 47, no. 4 (2013): 815–20. http://www.jstor.org/stable/43267931.
Themes:
How young people are now learning languages online through different platforms;
How formal education struggles to keep up and adapt to these new ways of learning to communicate;
The impact of such learnings on language, literacy, and learning for young people.
0 notes