Tumgik
#leha
thisisthegay · 3 months
Text
Tumblr media
had this togruta living in my brain for a while now
170 notes · View notes
the-littlemessenger · 2 years
Text
Tumblr media
Casual Leah Cosplay my friends :3
11 notes · View notes
guduchiayurveda · 2 years
Text
A classic Ashwagandha jam formulated according to the ancient Ayurveda text, beneficial for both men and women.
This jam is used for treating general weakness, fatigue, neuromuscular conditions, impotency, underweight, etc.
5 notes · View notes
paintart32 · 2 years
Photo
Tumblr media
Name: Montagne Lehae (aka. Grain) Title: "Troll traitor of the saviors" Specie: Troll Sub-Specie: Petra bastardis Age: 20 years old Height: 168 cm Gender: Male Personality: Little loyal to his companions and comes to have the courage to abandon them for his goals. He would choose to have more power than to help his companions. Abilities: He has an enormous strength that can move large rocks. He can also move rocks from his surroundings. Special element: Earth Location: In Great Mountain Occupation: Keeping the Great Mountain and servant of Atardecer
0 notes
jndmmsyhd · 1 year
Text
Tuhan tidak akan pernah tidur, Dia selalu tahu dan selalu memahami bagaimana hari ini dan esok kamu harus kembali berjibaku dan bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kamu impikan. Sabar, sebab kemuliaan itu didapat dengan sungguh-sungguh, bukan dengan malas dan berleha-leha.
502 notes · View notes
kayyishwr · 5 months
Text
Kamu dan Sebuah Nilai
Akhir-akhir ini, setelah punya anak, mba ku lebih sering cerita soal tumbuh kembang anaknya, dan ya, aku support sekali dengan hal itu, beberapa informasi terpecaya coba aku berikan supaya ponakanku bisa tumbuh dengan lebih baik dari kita, insyaAllah dengan izin Allah
Tapi kemarin, entah kenapa, random saja, isi chatnya berbeda haha "eh sama adik kelasku aja" bagian ini tidak perlu ditafsirkan, rasanya yang membaca pun sudah paham, apalagi masih di suasana syawwal; (hayo, udah selesai puasanya belom?)
Lanjut ku jawab dengan lugas dan sepertinya agak tegas "engga deh hahah"
Obrolan kita berlanjut, dan ku tekankan satu hal yg mungkin terdengar terlalu idealis; kalau itu soal 'kamu' maka harus lekat dengan soal 'nilai'
Yes, di era akhir jerman ini (aih, maksudnya akhir zaman), mencari 'kamu' itu nampaknya bukan persoalan yang rumit. Persoalan populasi sudah terbukti lebih banyak. Persoalan kesiapan, nampaknya juga terlihat siap, namun soal 'nilai' yang rasa-rasanya amat sangat sukar dicari
Mengapa 'kamu' harus lekat dengan 'nilai'; itulah pembeda, itulah yang menawan, dan rasanya aku sudah tertawan haha
'Nilai' itu yang akan membentuk pola pikir, rasa perasaan di hati, dan tingkah laku. Melihat 'nilai' bisa dilihat dari ketikan lewat tulisan, bisa dilihat dari tutur kata ucapan, hingga bagaimana cara respon dalam bertingkah
Maka, jika soal 'kamu' dan 'nilai' harus lekat, begitupula diriku sendiri hehe, masa kita menuntut orang lain seperti itu, sedangkan kita hanya berleha-leha saja
"Idealis sekali" memang😎 "rumah tangga itu kan ga selamanya membicarakan soal nilai" lho, tapi kan harus dibangun di atas nilai, mau dibiarkan saja tanpa nilai? Ntar ga ada arah tujuannya dong
Lalu kapan ditemukannya 'kamu' yang harus lekat dengan 'nilai'? Entahlah, karena pertama balik lagi ke diri sendiri, yang harus jua punya nilai, kedua berikhtiar meraba-raba hikmah yang Allah berikan hingga hari ini, sembari memperhatikan sekitar, adakah 'kamu' dan 'nilai' yang aku cari?
Sembari mengingat nasihat Kyai Salim A Fillah, soal nilai dalam rumah kita
Rumahku adalah rasa aman dalam genggam jemari ar-Rahman. Rumahku adalah juga derak kekhawatiran, agar tiada lena dalam fana
Rumahkulah kutub yang mendamai hati dan sesenyum rasa; "Masuklah! Berselimut! Rehat!"
Terkadang ia mentari yang menyala, menegur hati, dan menggerak "Keluarlah! Dakwah! Jihad!"
Rumahku perhentian; tempat iman diperbarui, dan ruh diisi ulang, lalu aku harus keluar membukti amalan
Rumahku, menawan tenteram, menggerak bandang. Rumahku mungkin bukan surga, tapi insyaAllah serambinya.
117 notes · View notes
penaimaji · 10 months
Text
Berdiri Di Sampingmu
Mungkin tidak mudah awalnya kamu melangkah, karena banyaaaakkkk sekali keraguan yang berkecamuk di kepala. Banyak cerita pahit yang kamu lewati di masa lalu, hingga rasa rendah diri, juga ketakutan itu menjadi bagian dari dirimu
Aku yang selalu berusaha memahamimu, membantumu mengurai satu persatu. Aku percaya, bahwa Allah-lah yang mampu menghapus memori buruk menjadi harapan; menjadikan cerita-ceritamu lebih cerah
Aku bersyukur bisa menemani dan membantu suamiku sampai menjadi salah satu finalis di sebuah ajang inovasi digital. Dia yang selama ini sering tidak percaya diri, akhirnya mampu mendobrak batas pintunya. You did it!! Terharu rasanyaaaa :'))
Dulu awal menikah, aku seringkali melihat dia suka tidur, berbeda sekali denganku yang terbiasa bergerak. Ia menghadapi setiap masalah selalu dengan diam, tidur, lalu menghindar, bahkan sampai tidak mau makan. Padahal kita tau, masalah itu akan selalu ada dan harus kita hadapi
Namun, perlahan ia mulai tegas dan berani; mampu mengelola diri, melewati benang-benang kusut itu, menjadikan masalah sebagai pelajaran di kehidupannya. Absolutely, i'm proud of you~
Teringat saat sebelum pindah ke Jakarta, aku sudah memberi tahunya, bahwa hidup di kota tidak bisa berleha-leha. "Apa mas siap?", tanyaku. "Iya, siap", jawabnya mantap. "Tidak semua kolega kerja bisa menjadi teman. Jadi jangan terlalu baik, harus bisa membangun boundaries", kataku pada laki-laki baik yang bisa dibilang sering jadi people pleaser ini
Kehidupan di desa (lebih tepatnya kota kecamatan) yang slow living sebelumnya, memang jauh berbeda dari kota besar. Dimana kehidupan yang keras ini tidak mudah bagi yang terbiasa santai. Butuh hantaman berkali-kali untuk bisa menjadi lebih kuat. Seringkali ingin menyerah, tidak punya sesiapa, kecuali Allah yang menjadi satu-satunya sumber kekuatan. Ternyata kamu hebat, masyaAllah
Tidak mudah bagi kami melewati ini. Aku yang setiap harinya mencoba berdamai dengan rutinitas baru—yang lebih slow, begitu pula dengan dia yang ritme hidupnya semakin memacu adrenalin
Ini hanya sedikit pencapaian dunia. Semoga selalu istiqomah memaksimalkan ibadah-ibadah wajib dan sunnah. Semoga tak luput berdoa, sejatinya dunia hanyalah perantara, agar mendalami peran yang sudah diamanahkan pada kita
Semoga Allah senantiasa menjaga dari hal-hal buruk, juga dikelilingi teman yang baik. Semoga pundak ini tetap kuat untuk selalu andil dalam keluarga, juga berbakti pada orang tua. Jika suatu saat lelah, maka ingatlah, bahwa jalan kebaikan akan dinilai pahala
Bangunlah privilege dari diri sendiri, terutama dalam hal prinsip dan pemikiran. Tak perlu diungkit hal-hal yang menyakitkan di masa lalu. Aku yang tak pernah luput mendoakanmu, meski banyak juga ngomelnya heheee. Tanggungjawabmu besar, maka jangan lupa untuk selalu meminta kekuatan pada-Nya. Semoga selalu dalam lindungan-Nya
Bdg-Jkt, 10-12 Desember 2023 | Pena Imaji
119 notes · View notes
reyliika · 3 days
Text
Arkadaşlar cuma gününe kadar
لَيْسَ لَهَا مِنْ دُونِ اللّٰهِ كَاشِفَةٌ
Leyse leha min dunillahi kaşifeh.
Ayetini okuyabilir misiniz?
(şifa için)
17 notes · View notes
rumelihisari · 1 year
Text
waktu luang saat masih gadis nggak sesesak setelah jadi ibu. aroma waktu tenang dan lapang setelah jadi ibu hanya ada sebelum subuh. sisanya rentetan pekerjaan domestik, suami, pengasuhan, dan pendidikan anak selalu menunggu bergiliran.
akan ada konsekuensi dan risiko ketika kita mengambil pilihan dan keputusan. seperti seorang ibu yang ingin membaca alquran, membaca buku, dan menulis dengan tenang, yang di mana waktu tenang ibu hanya ada sebelum subuh. itu berarti ibu harus bangun lebih awal dari siapapun. ibu harus memangkas jam tidurnya supaya apa yang menjadi pilihannya terlaksana.
ini yang kurasakan setelah jadi ibu. sejujurnya sempat menyesali kenapa saat masih gadis bisa seleha-leha itu sampai kurang memaksimalkan waktu. rasanya kurang banyak belajar. tapi selalu ada kesempatan memperbaiki bagi yang mau berupaya.
setelah jadi ibu, waktu ibu mungkin terlihat seperti sempit, tapi Allah maha penolong. Allah yang akan melapangkan waktu ibu agar mampu menyelesaikan semuanya.
45 notes · View notes
diksifaa · 6 months
Text
Terlambat
"Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali". Salah satu kalimat yang baik namun sering menjadi salah penggunaan dalam beberapa hal. Kalimat tersebut tentu saja harusnya digunakan untuk orang-orang yang sedang mengalami hambatan, halangan, atau sedang mengerjakan hal urgent dan menunda sesuatu yang ingin dilakukannya demi suatu hal lainnya.
Tidak berlaku pada orang yang memiliki banyak waktu namun spend time dengan leha-leha bukan ? Tapi ini sangat mengusikku, karena aku menjadi salah satu yang menyalahgunakan kalimat ini. Ingin keluar dari jebakan ini, namun memang membutuhkan effort yang besar.
Mendengar perkataan salah satu dosen hari ini. "Selagi semuanya masih sehat, jangan ditunda-tunda". Lagi-lagi tentang skripsi ku hehe. Tertegun ? Ya. Termotivasi ? Ya. Ingin cepat ? Ya. Tpi sampai rumah kembali lagi.
Mungkin ini curhat sedikit mengenai keterlambatan. Terlambat memang ga terlalu baik. Tapi terkadang juga bisa baik dalam beberapa hal.
Tetap semangattt orang orang baik.
~Faa
#tautannarablog6
15 notes · View notes
ummumukhbita · 4 months
Text
Alhamdulillah ‘ala kulli haal..
Sudah 8 hari ini aktif kembali di dunia pendidikan. Lingkungan yang baru dengan ritme kerja yang berbeda membuatku harus beradaptasi lebih ekstra.
Agak kaget.
Kaget dengan lingkungan kerja yang baru. Kaget dengan orang-orang baru. Dan kaget juga karena Sabtu masih masuk sementara selama ini bisa berleha-leha.
Dan sekarang dilibatkan juga di PPDB sekolah. Hwaa :”) Semangatttt!
Emang beda lingkungan yang baru ini. Tapi semoga bisa jadi tempat belajar untuk terus jadi lebih baik.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Palembang, 09 Juni 2024 || Berbagai momen satu pekan ini.
8 notes · View notes
Text
Wanita yang sedang berbenah.
Tempat terbaik memulangkan segala kecewa dan resah adalah bercerita pada-Nya; percaya bahwa takdir dari-Nya adalah terbaik.
Tetapi bagaimana jika yang terjadi sebenarnya adalah, kecewa dan resah itu adalah sebab-sebab kita sendiri. Sebab-sebab menyimpan dunia dalam hati, sebab-sebab mendambakan suatu hal yang tak dibawa mati.
Barangkali kekecewaan memang hadir sebab-sebab kita sendiri. Sebab terlalu menuhankan akal dan kecerdasan, padahal sejatinya itu tetaplah pemberian. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, mengapa masih merasa bahwa dunia adalah segalanya dipelupuk matamu?
Sadarlah, wahai diri. Belajarlah merelakan dunia yang tak kau dapati itu. Bukannya jika pun dapat, dapatnya hanya sedikit saja?
Merenunglah, tangisilah dirimu sendiri. Barangkali hatimu mati. Merasa sedih atas apa yang tak kau gapai sebagai targetmu, sementara waktu yang kau gunakan untuk berleha-leha hingga sia-sia, engkau merasa baik-baik saja akan hal itu. Merenunglah.
Sebenarnya apa tujuanmu berkelana di muka bumi? Apa hanya sebatas berjalan lalu tiba ajal dan mati? Atau ada peran dan fungsi? Merenunglah.
29 notes · View notes
cocotangaje · 5 months
Text
26 April 2024
Gue menuliskan ini dari komputer kantor (anjay) sambil berharap atasan gue gak balik lagi keatas setelah tadi pagi dateng ke kantor secara mendadak.
Kerjaan hari ini sebenernya udah selesai, tinggal sisa-sisa yang remah gitu ajaloh. Tapi tetep aja masih di jam kerja inituh rasanya ga etis aja buat leha-leha. Terus gue mikir ngapain ya gitu enaknya, makanya gue memutuskan buat login sama nulis tumblr aja. Toh udah lama juga gak life update disini sejak laptop gue udah dipindahkan duluan ke kossan baru.
Terus gue perlu mengumpulkan niat untuk beneran bekerja biar gue gak dicut dari kantor ini setelah beberapa hari kemaren baru aja tanda tangan kontrak pengangkatan jadi karyawan tetap.
This gurl officially become corporat girlie guys. Akhirnya kisah pengangguranku berakhir.
7 notes · View notes
manifestasi-rasa · 6 months
Text
Momen lebaran dan kumpul bareng saudara-saudara adalah salah satu momen aku ngerasa bahwa i'm being older. Keponakan" dari sepupu sepupuku ada 14, banyak betul ya. Tiap lebaran rumah budhe ramai sekali. Beberapa tahun belakangan aku menyadari bahwa peranku saat lebaran jauh berbeda dengan lebaranku di tahun tahun lalu.
Dulu kami adalah anak-anak yang tiap lebaran tidak membawa beban pikiran, tertawa dan bermain riang bersama para sepupu, menanti berapa banyak thr yang didapat di hari raya, main ke timezone bareng", hingga tidur macam pindang bersama.
Sekarang, di antara sepupuku yang berjumlah 15, tersisa 6 yang belum berkeluarga, tapi semuanya udh menginjak dewasa. Sekarang, lebaran tiba artinya kita tdk bisa cuma ikut leha-leha, beban moral menjadi perempuan dewasa adalah ikut ke dapur 😂 entah bantu masak apa, mencuci piring, menyiapkan makan, bikin kudapan. Pokonya adaa saja ya kerjaan di dapur selama lebaran tuh.
Kadang kalo lagi mencuci dan membilas piring, bikin aku menghela napas cukup dalam karena "wah, siklusnya sudah berubah ya. Sekarang keponakan-keponakan kami yang ramai bermain dengan riang, giliran mereka yang panen thr saat hari raya" Dalam tanda kutip juga: YAAMPUN, AKU UDH BENERAN GEDE, YA?! yaiyalah, tahun ini lu 23 thn, hedeh~ dahlah, menulis ini bikin aku semakin denial ttg menuju dewasa ini fufufufu. Met lebaran oll, taqabbalallahu minna wa minkum shoolihul a'maal, semoga kita disampaikan di ramadhan yg akan datang, ya ✨
17 notes · View notes
leontheluxuriousone · 5 months
Note
*Shy wave* "Hi- L-leha? Leo?"
Hm?
oh, wassup!
you can call me Leon by the way-
6 notes · View notes
kamilapermata · 3 months
Text
Peran Perempuan & Laki-laki
Dari kecil aku bercita-cita jadi dokter atau dosen, supaya bisa kerja tapi tetap punya waktu banyak dengan anak. Walaupun akhirnya tidak jadi dokter atau dosen, Alhamdulillah Allah kabulkan dengan jalan lain, yaitu dapat kesempatan kerja WFH selama 3 tahun ini. Tapi yang namanya kerja, walaupun WFH tetep ya the struggle is reaal. Kadang cinta banget dengan kerjaan yang memang banyak hitung menghitung dan olah data, hal yang memang aku suka. Happy juga punya teman-teman yang baik. Tapi kadang benci juga kalau sudah di-push, disuruh pusing & mikir sendiri, atau harus menghadapi drama/politik kantor yang menyebalkan heu heu.
Dari pengalaman bekerja selama 5 tahun ini, aku merasa kalau Islam itu agama yang sangat adil dan memuliakan wanita. Hamil, menyusui, dan mengurus anak itu sudah jadi tanggung jawab yang berat. Apalagi kalau ditambah harus mencari nafkah. Maka Allah bebankan kewajiban mencari nafkah itu pada suami. Kalau tidak memberi nafkah yang ma'ruf, suami berdosa (kecuali kalau ada udzur syar'i).
Sementara itu wanita tidak wajib mencari nafkah, bahkan sunah pun tidak. Sebelum menikah, Ayah menanggung nafkah anak perempuannya. Setelah menikah, tanggung jawab beralih ke suami. Jika suami & ayah tidak ada, beralih ke wali terdekat seperti paman atau saudara laki-laki.
Tapi bukan berarti wanita jadi diam saja & leha-leha. Wanita harus aktif beramal soleh dan memberikan manfaat. Satu nasihat dari Teh Karina Hakman yang sangat enlightening: Wanita bekerja untuk beramal, bukan untuk mencari nafkah. Jika pekerjaannya membuat dia kesulitan dalam mengurus dan mendidik anak, juga tidak punya supporting system yang membantunya dalam mendidik anak dengan baik, maka ia bisa mengganti pekerjaannya dengan jenis amal yang lain. Mungkin yang lebih fleksibel atau yang bisa dikerjakan dari rumah.
Aku memang memilih bekerja karena masih bisa bekerja dari rumah. Pekerjaanya pun tidak terlalu sibuk dan aku juga melakukannya tanpa tuntutan dari siapapun untuk memiliki penghasilan sehingga nothing to loose. Walaupun begitu tetap saja terkadang melelahkan.
Islam dengan sangat adil membagi peran suami dan istri: Suami bertanggung jawab mencari nafkah dan istri bertanggung jawab mengurus & mendidik anak. Tentu suami juga wajib mendidik anak tapi eksekusinya pasti lebih banyak dilakukan oleh istri. Terserah apa kata teori-teori feminisme jaman sekarang, tapi aturan ini datang dari Allah dan Allah lah yang menciptakan kita sehingga tau persis fitrah & kemampuan masing-masing laki-laki dan perempuan. Pembagian peran yang jelas ini pun akan meminimalisir konflik dalam rumah tangga. Tidak ada yang merasa lebih capek dan lebih berkorban. Karena semua punya porsinya masing-masing.
Tapi kita temui ada banyak juga kasus seorang ibu harus kerja keras karena tidak ada peran suami atau wali yang menafkahi. Maka dari itu, jika ibu rumah tangga atau ibu yang bekerja dari rumah minder karena merasa tertinggal atau karirnya tidak cemerlang, sadarlah, Bu, kita ini sesungguhnya diberi priviledge lain yang tak kalah berharga: bisa dengan leluasa membersamai anak penuh waktu tanpa dibebani tuntutan mencari uang :")
Bermain dengan anak itu menyenangkan, memeluk dan mencium anak itu menenangkan, melihat anak berkembang itu mengharukan, dan mengurus anak merupakan ladang amal yang saangat banyak. Betapa baiknya Allah menjadikan hal-hal yang menyenangkan bagi wanita, karena memang sudah fitrahnya, sebagai sumber seorang wanita mengumpulkan amal soleh.
Begitupun dengan laki-laki, betapa baiknya Allah menjadikan hal-hal yang sudah menjadi fitrah laki-laki - memiliki fisik yg lebih kuat, kemampuan logika yang umumya lebih baik dari perempuan, suka melindungi, memimpin, suka berkompetisi - menjadi sumber seorang laki-laki dalam mengumpulkan amal soleh, salah satunya saat mencari nafkah untuk keluarganya.
Semakin mengetahui aturan Islam, rasanya semakin terharu bagaimana Allah membuat aturan seadil-adilnya untuk kebaikan manusia sendiri. Tidak perlu bingung lagi dengan berbagai macam teori baru tentang peran dan kewajiban suami istri, semua sudah Allah atur dengan sebaik-baiknya.
3 notes · View notes