#legang
Explore tagged Tumblr posts
Text
per-definisi
hujan menangisi botol botol miras yang tak laku
pagi ini desember juga hilang dari waktu
jalanan tidak legang sebab kapitalisme bertamu
serta cerita yang ingin aku buat mampus satu-persatu
bertekuk lutut di depan lembaran kain
kamu menjelma menjadi apa saja malam ini
mengusap kulit yang tidak merasa aman
lalu aku menjadi segala macam hal tak berdefinisi
bekas sayatan masa lalu yang masih basah
darah yang menetes disepanjang jalan pulang
atau tagihan yang menjulang sebab gagal bayar pajak
januari dimulai dengan pukulan kecil yang tepat di muka
silahkan definisikan segala hal, teman/rekan/kekasih/ibu/bapak; mungkin aku bukan segala hal dari hal-hal yang terdefinisikan.
1 note
·
View note
Text
01 — This Is How We Meet
ditulis menggunakan sudut pandang Asara Kadly
please read these tags below, if it may triggers u for some reason, i sincerely ask u to leave this page. thank you! <3 CW / TW : mention of alcohol, toxic relationship. 900+ characters.
️️ㅤBegitu meninggalkan Reivaldy bersama serentetan kata-kata kasarnya yang mengumpati gue di dalam sana, gue nggak langsung pulang seperti yang gue katakan kepadanya saat adu mulut kami tadi. Gue nggak tahu sudah berapa lama gue menghabiskan waktu berdiri di sebelah meja valet yang berada tepat di depan pintu masuk Valhalla itu ketika menunggu supir gue untuk datang menjemput.
️️ㅤTangan gue bergerak memijat pelipis karena kepala gue sedikit berat, mungkin gin yang tadi gue minum dengan sekali tenggak seperti meminum air putih itu baru mengeluarkan efeknya sekarang. Gue berdiri sembari memandangi jalanan Senopati –yang ternyata sedikit lebih legang pada dini hari, ketimbang ketika sore menuju malam. Mungkin satu dua mobil yang melewati jalanan saat ini mengira gue seperti orang bodoh yang lebih memilih berdiri di luar sini daripada ikut menikmati malam panjang yang menyenangkan dan berkelap-kelip itu, dan jujur saja, gue pun juga berpikir kalau gue memang bodoh.
️️ㅤSementara gue terdiam dengan badan yang gue senderkan kayu-kayu yang menjadi tembok, pikiran gue penuh dengan pertanyaan-pertanyaan akan, “ini gue bener nggak sih ngelakuin ini?” atau “tadi omongan gue jahat nggak sih sama Rei?” dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain tentang perlakuan gue kepadanya malam ini. Ada perasaan bersalah sekaligus lega yang menyelimuti gue, perasaan bersalah karena ternyata gue nggak sekuat itu untuk tahan dengan sikapnya seperti yang gue janjikan kepadanya sebelum akhirnya kami memutuskan untuk mempunyai hubungan dan perasaan lega karena ternyata gue bisa memilih untuk akhirnya melawan dia.
️️ㅤGue memang muak dengan dia, gue memang muak dengan cara Reivaldy yang selalu membatasi pertemanan gue sementara nggak kepada dirinya sendiri, gue muak dengan cara dia yang selalu memarahi gue dengan kata-kata kasarnya dia ketika kami sedang bertengkar, dan segala percekcokan kami yang akhirnya selalu menempatkan gue sebagai orang yang bersalah. Semua kemuakan gue pada sikapnya yang kadang seperti orang gila itu memang tidak bisa menutup fakta bahwa, ada sebagian dari Reivaldy yang membuat gue senang. Memang hanya sebatas itu, tetapi mungkin karena dia memang dari awal datang tanpa janji apapun selain membuat gue senang, hal itu yang membuat gue jadi bertahan dengan dia selama ini.
️️ㅤIsi kepala gue yang tadinya penuh dan berisik mendadak kosong ketika gue mendengar suara mesin kendaraan yang mendekat disusul dengan lampunya yang menyoroti sebagian lobi drop off –termasuk gue, yang membuat gue menyipitkan mata karena silau. Gue kira itu mobil Papa beserta Pak Rokih yang membawanya, tetapi ternyata dugaan gue dipatahkan ketika mobil yang terparkir tepat di depan gue itu ternyata bukan mobilnya Papa. Kemudian gue melihat pintu mobil itu terbuka lalu dua orang penumpangnya turun.
️️ㅤ“Yoi, thanks ya! tiati jangan ngebut…” gue mengalihkan fokus gue dari interaksi pengunjung itu dengan menatap sepatu gue, sehingga gue nggak tahu apa lagi yang mereka ucapkan. Setelah mesin mobil itu kembali menderu dan meninggalkan area bangunan ini, dari pandangan yang sedang menunduk ini gue bisa melihat dua pasang kaki yang berjalan mendekati gue, namun alih-alih kaki itu berjalan melewati gue dan menuju ke pintu masuk justru gue melihatnya berhenti tepat di depan gue. Ini gue dikira lady escort apa ya?
️️ㅤ“Kadly?” gue lantas menegakkan kepala gue secepat kilat ketika mendengar suara berat yang menyebut nama gue, untuk menemukan wajah familiar dengan telunjuknya menunjuk gue.
️️ㅤ“Fab!” suara gue menyapanya sedikit tinggi karena gue cukup kaget dengan presensinya. Namanya Fabian, salah satu teman dekat gue di kampus meskipun kami berasal dari jurusan yang berbeda, and a little fact that we once spent our time together in the past.
️️ㅤDia menanggapi sapaan gue dengan senyum yang membuat matanya membentuk sabit terbalik, “Kok berdiri di sini, Kad. Nggak ke dalem?” tanyanya membuat gue menggeleng sembari terkekeh pelan.
️️ㅤ“Gue nunggu supir gue jemput,” jawab gue tanpa berbohong, membuat dia mengangguk kecil dengan mulutnya yang dia bentuk huruf O.
️️ㅤ“Kok lo tumben mau ke sini, Kad. dulu gue ajak main ke tempat-tempat begini nggak pernah mau,” ujar Fabian sembari terkekeh, yang membuat gue juga meloloskan kekehan getir.
️️ㅤ“Iya hahaha masih inget aja lo,” Tuh kan, dia aja tau gue nggak suka sama tempat beginian. Lalu gue melanjutkan, “tadi gue ke sini diajak orang sih, tapi karena gue pusing jadinya gue cabut duluan,”
️️ㅤ“Pantesan… makanya gue kaget hahahaha,”
️️ㅤ“Eh, hahahaha,” tawa lolos dari celah bibir gue, “kok kesannya gue kayak susah banget diajak ke sini sampe lo kaget. Lo juga bikin gue kaget tau main jauh banget ke Selatan, Fab.”
️️ㅤ“Temen ulang tahun, Kad. Jadinya mau nggak mau deh gue ke sini,” ujarnya membalas gue lalu dia menunjuk orang di sebelahnya yang sedaritadi hanya menjadi penonton kami, “Untung ada dia nih, tinggalnya di deket sini,”
️️ㅤPandangan gue mengikuti telunjuk Fabian mengarah, membuat gue tersenyum sembari menganggukan kepala pelan tanda menyapa, dia balas senyum gue dengan cengiran yang membuat pipinya mengembang membentuk bola. Wajah menyeramkan yang tadi gue lihat hanya sekilas itu karena minimnya penerangan mendadak hilang dan tergantikan dengan wajah jenaka seperti anak kecil.
️️ㅤGue dan dia saling melempar tatap sebelum suara mesin dan sinar lampu menyoroti kami diikuti klakson yang berbunyi, membuat gue memutuskan tatapan kami lebih dulu dan melihat mobil gue memasukki kawasan lobi.
️️ㅤ“Eh, itu supir gue udah dateng,” membuat kedua orang itu menengok sesaat, “gue duluan ya, Fab.” Ujar gue membuat Fabian menganggukan kepalanya.
️️ㅤ“Ati-ati, Kad,” ucap Fabian sembari mengangkat tangannya mengajak gue tos, setelah gue dan Fabian ber-tos-an, gue menyempati untuk menengok ke teman Fabian, kata Mama gue harus sopan ketika bertemu seorang teman, maka dari itu gue ingin berpamitan dengan dia.
️️ㅤGue menundukkan kepala lalu tersenyum tipis, “Duluan, ya…”
️️ㅤAksi gue memang mungkin sedikit membuat dia kaget, “Oh− eh, iya.. Tiati…” ujarnya sedikit terbata dan tersenyum canggung. Melihatnya seperti orang bingung gue memberikan senyum lebih lebar dengan kekehan yang membuat dia menggaruk tengkuknya. Kocak, kayak orang bingung beneran.
️️ㅤSetelahnya kami berpisah, gue memasukki mobil sedangkan Fabian dan temannya pergi memasukki tempat penuh hingar bingar itu.
0 notes
Text
Oh, how much I’ve missed SkamFr. How great it is to see le gang together, Elu being in love and Arthur communicating with his friends. All pain that is yet to come aside, isn’t that amazing? I love how different it is from last year’s emotions we went through, when Lucas couldn’t share his feelings with anyone.
20 notes
·
View notes
Photo
Le Merch // AVAILABLE AT FBKT.CO.UK #ShopNow #FricabyKudakwashe.T #InStore #ShopNow #Streetwear #Streetstyle #BaseballCap #Tees #Hypebeast #Complex #ComplexMag #ModernNotoriety #Hypebeaststyle #Complexstyle #Complexuk #Hypebeaststyle #HighsnobietyStyle #Highsnobietyshopping #Boost #Wavy #LeGang #Gang #Collective #HsDailyFeature #TheArtofStreetwear #TheCollective #BasementApproved #BaesmentApproved #FBKT https://www.instagram.com/p/BrLSIw8gG0O/?igshid=7a1ws6w66yl9
#shopnow#fricabykudakwashe#instore#streetwear#streetstyle#baseballcap#tees#hypebeast#complex#complexmag#modernnotoriety#hypebeaststyle#complexstyle#complexuk#highsnobietystyle#highsnobietyshopping#boost#wavy#legang#gang#collective#hsdailyfeature#theartofstreetwear#thecollective#basementapproved#baesmentapproved#fbkt
1 note
·
View note
Video
tumblr
Aqueous Transmission🌊🌑 ° ° Software used:💻 × After Effects ° ° Le Gang - Drops In Mind https://soundcloud.com/thisislegang/drops-in-mind ° ° #motiongraphic #trapcode #rendering #adobe #legang #cpurender #awessmanek #marknadsföring #content #dribbble #jobb #adobe #aftereffects #jkpg #jönköping #sökerjobb #nyamöjligheter
#motiongraphic#trapcode#rendering#adobe#legang#cpurender#awessmanek#marknadsföring#content#dribbble#jobb#aftereffects#jkpg#jönköping#sökerjobb#nyamöjligheter
0 notes
Text
Mustika Pengasihan Arum Legang Pusaka Dunia
Mustika Pengasihan Arum Legang Pusaka Dunia
Mustika Pengasihan Arum Legang Pusaka Dunia Mustika Pengasihan Arum Legang Pusaka Dunia merupakan batu akik yang memiliki energi alam murni. Mustika ini bukan hanya sekedar aksesoris belaka karena batu mustika ini di dapat dari penarikan alam ghaib dengan ritual khusus dan sarana khusus. Batu Mustika ini memiliki khasiat yang sangat akurat karena sebelum kami maharkan ( alih rawat ) sudah kami…
View On WordPress
0 notes
Text
Velkommen til min blogg!
Hei!
Mitt navn er Pauline Alise Leganger Wattenberg, jeg er 23 år gammel og bor i Oslo. Jeg studerer tredje år på bachelorgrad i Samfunnsernæring ved OsloMet, noe jeg trives godt med. Jeg har så lenge jeg kan huske hatt interesse for helse og ernæring, og hvordan det vi spiser påvirker kroppen, samt hvilke faktorer som påvirker de matvalgene vi tar. Dermed var dette studiet midt i blinken da jeg skulle velge studie.
På fritiden liker jeg å trene – hovedsakelig styrke, men også løping, men dette er litt avhengig av årstid og hvilket mål jeg har for treningen. Ellers liker jeg å lage mat, gå turer, lese bøker, strikke, henge med venner og kjæresten. I tillegg jobber jeg i hjemmetjenesten i bydel Østensjø og som instruktør i Smaksverkstedet som er et gratis matlagingskurs for barn og unge etter skoletid.
I åtte uker fra nå skal jeg være i praksis hos Grete Roede, som er en stor vekt- og livsstilsendringsaktør her i Norge, og som har drevet med kursvirksomhet i mange år. Jeg skal være i fagavdelingen, hvor jeg skal bidra med ulike arbeidsoppgaver og være med på relevante møter for �� få et innblikk i hvordan de jobber i Roede. Som en del av arbeidskrav i praksisemnet skal vi skrive blogg her på Tumblr hvor vi deler innhold fra praksisperioden. Det vil for det meste bli jobbing hjemmefra, men forhåpentligvis vil vi kunne jobbe fysisk på kontoret enkelte dager.
Jeg håper du vil følge meg i disse åtte ukene! 😊
- Pauline
15 notes
·
View notes
Text
Rasa-rasanya baru kemarin kita mengenakan putih abu-abu, rasanya baru kemarin menunggu di depan sekolah kapan angkot biru-kuning lewat, rasanya baru kemarin jadi mahasiswa baru, mengenakan jas lab, rapat jam 6 pagi sebelum kuliah. Bahkan masih ngerasa hari ini harus sms dosbing untuk bimbingan.
Aku masih ingat betul saat mengantri verivikasi berkas depan rektorat berkenalan dengan teman kanan-kiri. Mencoba suka masakan rantauan yang mungkin gulanya agak berlebihan.
Rasanya baru minggu lalu sibuk mengajukan judul dan revisi berulang ulang. Cemas menunggu balasan chat acc atau tidak. Hari ini undangan demi undangan berdatangan, foto-foto maternity bermunculan pada lini masa.
Semua orang menjadi tokoh utama di hidup mereka masing-masing. Berjalan di rute masing-masing. Tidak ada lagi ikatan dengan kampus, atau printilannya. Tidak ada lagi alasan untuk mengirim chat, seperti; "ujiannya close/open book?, kita jadi presetasi hari ini? PPT uda jadi kan?, minggu ini ga usah pulang, ikut seminar aja yuk?"
Rasanya seperti mimpi yang terlalu berharga karena ada tetapi hanya melintas saja.
Semua orang berlari seperti kuda berkacamata, fokus dengan lintasan. Mereka tahu hidup hanya singkat, buru buru. Sementara beberapa orang yang lain berjalan ringan seperti sedang menikmati liburan di tepi pantai meresapi hembusan angin, menyesapi aroma pasir dengan kaki-kaki yang berjalan.
Tak ada yang salah dari orang yang berjalan cepat pun orang dengan kelambatan.
Yups, perspektif
Semua yang terlihat adalah dari sudut pandang dan lensa mata masing-masing. Kita hanya berbeda sirkuit, itu saja. Seperti saat sepeda motor kita masuk ke dalam gang kecil tak mungkit kita gas kencang-kencang, lain ketika masuk jalan besar dan legang.
Masing masing memiliki tempat. Kita berada pada dimensi waktu yang sama, hanya berbeda tempat. Tidak ada yang di depan atau di belakang. Hanya jalan yang berbeda.
Rasanya memang baru kemarin, yang kemarin berubah menjadi beberapa bulan dan melesat menjadi beberapa tahun.
Ada ruang kosong yang perlu ditempati, ada waktu yang perlu diisi, ada momen yang perlu dirasakan. Nikmatilah, entah kamu menggunakan kereta, kuda, bahkan berjalan sekalipun.Tak masalah, setiap orang punya waktu yang berbeda. Tiap orang berbeda dalam mengontrol dan mengelola hari dan diri.
Lihatlah dengan menatap, alami dan sadari, mengerti dan pahami.
Kamis, 29 oktober 2020
4 notes
·
View notes
Text
di atas rumput
gas warna-warni di atas kita,
mata yang enggan diam;
melucuti kulit hingga bertemu dengan hati.
dikuliti-nya aku,
perih namun lagi, lakukan seribu kali lagi.
punggung panas dan warna merah di sana,
biru, kadang emas. terang.
corat-coret— matahari minta pamit
legang dan rumput hijau.
apakah ada aku di dalam sana?
jauh di dalam alam bawah sadarmu.
makam dan tes yang katanya bekal masa depan—
tawa, canggung, tanggal, punggung.
ditemukan lagi percakapan tentang piring,
satu porsi, dua yang bukan aku, semoga
kenyang, semoga habis.
1 note
·
View note
Text
Mudik Karena Corona
#part3 #rumah bersama ceritanya
#catatan 2April 2020 Kembali… Masalah itu kembali... Mengusik! Membuka cerita lama... Membuat memori kejadian lalu itu terputar ulang diingatan… Di pagi itu… *** Pagi itu, pagi yang indah. Semburat cahaya mentari memancarkan sinarnya. Menyentuh dinding-dinding rumah, pepohonan dan benda-benda lainnya. Langit sudah mulai menampakkan warna birunya. Awan awan seperti gumpalan kapas yang melayang membentuk pormasi yang indah di cakrawala pagi. Sesekali suara ciutan burung terdengar berlagu. Menggema. Dan jalanan pagi itu masih legang.
Aku menungggu datangnya waktu. Hari itu adalah saat-saat yang menegangkan karena hasil UMPTKIN akan segera diumumkan. UMPTKIN adalah jalur seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri keIslaman yang diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia. Ujian seleksi ini terjadwal 1 kali dalam setahun. Tahun (2019) adalah kali pertamanya aku mengikuti UMPTKIN, meskipun sebenarnya aku sudah lulus SMA di tahun 2017. Sembari menunggu, aku mengisi pagi dengan berbagai aktivitas. Mengawali pagi dengan merapihkan tempat tidur, membersihkan rumah, dan juga membantu mamah di dapur.
Waktu pengumuman pun semakin dekat. Ku sampaikan kepada mamah kalau pengumaman UMPTKIN sebentar lagi. Dan seketika raut wajah mamah menunjukkan sikap tegang walau sebenarnya ia mencoba tampak biasa-biasa saja. Dan aku pura-pura mengabikan hal itu.
Sesekali aku melihat jam dan juga memantau daringku. Ada rasa gelisah dan cemas yang mengganggu. Tapi aku pun mencoba biasa biasa saja. “Toh, ini Cuma tentang takdir. Kita udah berdoa dan berusaha. Tinggal tawakkalnya aja. Kalau ini rezeki, In Syaa Allah nggak akan kemana” aku berusaha berdialog pada diri sendiri sambil diiringi doa dalam hati. Mecoba menenangkan diri dan tidak ingin terlihat cemas dihadapan mamah. “Aku siap menerima semua kenyataan yang akan terjadi.”
Notifikasi pesan masuk dari ponselku. Aku memeriksanya. “Dari siapa?” Ternyata dari teman-teman seperjuangan UMPTKIN.
“Ci, udah lihat pengumumannya?” tulisan yang tertera pada pesan itu. Terlihat nama kontaknya –Nuripah.
“Belum, Pole! Pasti banyak orang yang lagi buka.” balasku. Lekas kutekan tombol send.
Tidak lama kemudian, datang pesan lainnya.
“Ci, gimana hasil UMPTKIN-nya?” Pesan dari Teh Susi. Ketika pesan tersebut akan kubalas, tiba-tiba muncul lagi pesan lainnya.
Semua tema pesan itu hampir sama. Sama sama menanyakan bagaimana pengumuman UMPTKIN. Dan dengan perlahan, pertanyaan-pertanyaan itu memunculkan kecemasan yang baru saja aku usir. Aku mulai membalas pesan Teh Susi “Belum dilihat teh :’) ”
Jari-jariku gemetaran menyentuh layar daring. Kecemasan itu semakin menjadi-jadi. Tapi aku harus bisa mengendalikan diri.
***
Teh Susi : “Ci, coba dibuka aja laman pengumumannya!” Balasan pesan dari Teh Susi
Setelah membaca pesan itu, aku pun mencoba membuka laman pengumuman. Dengan hati yang penuh harap (sembari berdoa) dan badan yang gemetaran disertai keringat dingin, aku memberanikan diri.
Kutekan link laman pengumuman. Satu persatu tampilan mulai berubah. Setelah laman untuk melihat pengumuman muncul, aku masukkan nomor peserta beserta data lainnya.
Lalu…
“Mah, Aku diterima di UIN Jakarta.” ujarku. Lemas. Mamah yang sedang sibuk memasak di dapur, seketika menghentikan pekerjaannya. Wajahnya menghadap kearahku lalu berkata dengan suara parau, “Alhamdulillah, Nak. Tapi keterimanya nggak bisa di Bandung?”
Aku terdiam.
Nampaknya mamah tidak begitu senang mendapati anaknya dapat lulus di Perguruan Tinggi pilihan pertamanya.
“ Nggak, Mah. UIN Jakarta ini pilihan pertama Uci dan Bandung menjadi pilihan ke-3.” ujarku. Pelan.
Aku tidak tega menjelaskan hal ini kepadanya. Aku tahu kenapa respon mamah seperti itu, dia tidak mau jauh (lagi) dari anaknya. Jakarta itu jauh! Keras! Ditambah lagi dengan biaya hidup yang mahal. Siapa yang mau pergi kesana? Dan siapa yang mau ditinggal jauh (lagi)?
Mamah pun kembali melanjutkan pekerjaannya. Aku bingung harus melakukan apa saat itu. Disatu sisi aku senang, disisi lain aku tidak bisa mengabaikan perasaan mamahku yang sedih menerimanya.
Tidak lama kemudian, terdengar suara motor. Pasti itu suara motor bapak. Hari itu adalah jadwal bapak pulang kerja. Dan benar saja, aku melihat sosoknya turun dari motor sembari membawa ransel hitam besar dipundaknya.
“Assalamu’alaikum” Sahut Bapak sembari melepaskan tas dari pundaknya.
“Wa’alaikumussalam” Jawab semua orang yang ada di rumah. Mamah lekas meraih tangannya lalu menciumnya kemudian disusul oleh aku.
“Pak, anakmu diterima di UIN Jakarta.” Lapor mamah.
Bapak langsung melihat ke arahku. “Teh, keterima di UIN Jakarta?” tanya bapak, memastikan. Aku mengangguk. Aku sungkan untuk menunjukkan kebahagiaanku karena kenyataannya bapak dan mamah tidak begitu menyambut hangat kenyataan ini.
“Alhamdulillah kalau Teteh diterima di UIN Jakarta. Kamu harus mulai belajar memanage keuangan! Biaya hidup di sana itu tinggi” tutur bapak. Wejangan pagi untuk anak gadisnya yang akan merantui.
Aku diam mendengar perkataan bapak tadi. “Ya, pak.” Kataku pelan.
Pikiran dan perasaanku saat itu benar-benar bercampur aduk. Entah harus tersenyumkah, menangis atau berteriak. Perasaan yang sedang dirasa membuatku serba salah.
“Emm.. Tapi, nggak papa kalau uci kuliah disana? Kalau mamah sama bapak merasa keberatan, yaa udah uci nggak akan maksa. Uci nggak akan ambil hasil UMPTKIN ini.” Tuturku, pelan.
Rasanya ada perasaan gemuruh riuh yang menyesakkan dada. Aku benar-benar dirudung kebingungan dan kesedihan. Mungkin, pilihan yang aku putuskan tidak diinginkan mereka, tapi ada satu alasan besar kenapa aku ingin berada jauh dari tempat tinggalku saat ini.
----- Diary Usangku
Dibuat di Bandung, 1 Juli 2019 lalu Aku ingin pergi, jauh. Untuk dapat melupakan. Tempat ini, mengubur harapan yang tak sampai. Tempat ini, saksi bisu si luka dan si pilu. Tempat ini, ingin aku tinggalkan. Aku hanya ingin pulih.
Bersambung…
14 notes
·
View notes
Photo
FBKT White Tee Still in Store #Shop @ FBKT.CO.UK #linkinBio #FricabyKudakwashe.T #Frica #Hypebeast #Highsnobiety #Complex #Streetwear #ModernNotoriety #Complexstyle #Highsnobietystyle #Hsstyle #TheArtofStreetwear #Hypebeaststyle #LeGang #Snobiety #Complexuk #Africa #LA #NY #MinimalMovement #Modernist #HumanEffect #Snobshots #StreetFashion #Tees #FBKT
#linkinbio#complex#fricabykudakwashe#humaneffect#complexstyle#modernnotoriety#africa#snobiety#ny#shop#highsnobiety#highsnobietystyle#fbkt#streetfashion#minimalmovement#snobshots#hsstyle#streetwear#legang#complexuk#la#hypebeast#modernist#frica#tees#theartofstreetwear#hypebeaststyle
1 note
·
View note
Text
Kehilangan ini hamya kehilangan yang lain
Aku membaca raut wajahmu sejak kemarin. Kau boleh jadi menghabiskan larut malammu dengan masih terjaga hingga subuh. Menemani gigil dirimu seorang lalu, lantas berucap "lelahnya!". Terkadang aku pikir menjadi dewasa adalah anugerah sebab kita bisa lebih memahami orang lain.
Tetapi, qpa yang aku temukan mungkin hanya satu dari serubu kenyataan yang ada. Kau masih luka itu, goresan yang sama seperti tahun-tahun lalu yang gagal menhekalkan kita. Aku pernah berpikir, boleh jadi akulah yang keliru pada perasaanku. Bukan padamu!
Sudah cukup merah hatiku bila kau hanya sekadar marah, sembari menundukkan kepalamu selama kau mau. Masih kau legang gagang pintu di depan rumahmu. Membasuh wajahmu yang tak ubahnya seseorang yang baru saja kehilangan.
Katamu, kau hanya tak bisa menjaganya dengan baik. Apakah kau bergurau? Aku memandangmu setiap hari, selalu dan tampak seperti sebuah pelukan yang tak ingin melepaskan dirinya dari seseorang. Mengapa kau harus merasakan kepahitan ini sendirian?
Bukankah kita sepakat untuk saling menabahkan diri? Berkali-kali hingga waktu tak pernah lagi jadi mimpi buruk bagi kita. Kau berusaha sembuh, meski aku paham betul, kau bukan seseorang yang bisa dengan mudah melupakan.
Apa yang salah dari kita? Kau kembali bertanya dan aku lagi-lagi termenung xengan pertanyaanmu. Kita begini saja, mengapa harus memimta maaf berkali-kali? Kau tidak capek? Ingin rasanya aku teriak di depanmu bahwa aku sungguh akan terpuruk tanpamu.
Warasku ini hanya tiga perempat dari warasku saat tidak jatuh cinta. Aku mengamati diri sendiri sekali lagi. Menengadah melihat lagit-lagit.
Kini kau hilang dalam tatapan, potret yang belum selesai kulukis, bingkai yang tak pernah terhias lewat tanganku, dan lengan yang melepaskan dirinya dari belenggu.
Kau hilang dalam pelukan, meski tak sering pun aku berkali-kali berangan. Adakah kau pangeran itiu, yang mencintaiku hingga di kehidupanmu selanjutnya tanpa menjadi gila karena cintanya yang terlalu.
Kau . . .
Kapan terakhir kali memanggilku dengan senang?
Bagaimana kehilangan ini begitu terasa padahal aki tak pernah ingin memilikimu. Tak ingin jadi serakah sebab kau. Tetapi, adakah cara tercepat untuk menemui semua itu selain kehilanganmu?
Beri tahu aku, kapan pertama kali kita jatuh cinta dan berpisah di kehiduoan sebelumnya?
Aku tanu semua kehilangan ini dimulai dari kisah kita yang sebentar di sana. Aku tahu semua kesakitam ini belum lenyap saat itu hingga menemui karmanya sekarang. Aku tahu, aku tahu betapa kerasa kita saling meluoakan setelah kehilangan itu.
Walau demikian, mengapa hanya aku saja yang trauma sedang kau baik-baik saja. Perasaanku sidah cacat dan aku tak mudah kumengerti.
Lalu, apakah memang sidah benar bahwa aku keterlaluan dengan diriku semdiri?
Mumgkkn memang demikian adanya!
#bolakbalik #kehilangam #kaukaukau
1 note
·
View note
Video
instagram
Abstract Audio 🔊 ° ° Software used:💻 × After Effects ° ° Le Gang - I Don’t Need U 2 Say Anything https://soundcloud.com/thisislegang/i-dont-need-u-2-say-anything ° ° #motiongraphic #trapcode #rendering #adobe #legang #cpurender #awessmanek #marknadsföring #content #dribbble #jobb #adobe #aftereffects #jkpg #jönköping #sökerjobb #nyamöjligheter https://www.instagram.com/p/B2zieziDwM1/?igshid=3byckeojp81x
#motiongraphic#trapcode#rendering#adobe#legang#cpurender#awessmanek#marknadsföring#content#dribbble#jobb#aftereffects#jkpg#jönköping#sökerjobb#nyamöjligheter
0 notes
Text
Duck by Products Market Demand Analysis, Statistics, Industry Trends And Investment Opportunities To 2027
The Duck by Products Market 2021 research report gives emerging industry data, global segments and regional outlook. This report covers up all details such as size, share, value, growth, restraints, and opportunities for the year 2020 to 2027. The report generated using various analysis tools like porter’s five forces model, market attractiveness and value chain. The report gives comprehensive review of the global market helping to club revenue generation and profitable business to transform client’s success.
The research report also covers the comprehensive profiles of the key players in the market and an in-depth view of the competitive landscape worldwide. The major players in the duck by products market include New Hope Liuhe, Inner Mongolia Saifeiya Group, Ecolovo Group, Guangxi GuiLiu, Huaxing Food Group, Huaying Agricultural, Jining Lvyuan Food, Maple Leaf Farms, Charoen Pokphand Foods, Weifang Legang Food S. This section includes a holistic view of the competitive landscape that includes various strategic developments such as key mergers & acquisitions, future capacities, partnerships, financial overviews, collaborations, new product developments, new product launches, and other developments.
Get more information on "Global Duck by Products Market Research Report" by requesting FREE Sample Copy at https://www.valuemarketresearch.com/contact/duck-by-products-market/download-sample
Market Dynamics
The global duck by-products market is experiencing a surge owing to increased awareness about health benefits offered by duck meat, duck eggs, and duck liver. Easy availability of duck food products in groceries and supermarkets is further fuelling the market. The other duck by-product, duck down feathers, are in high demand due to the characteristic features such as lightness, fluffiness, and superior insulation capacity. Moreover, factors such as the online availability of the products and increased demand for warm clothes such as jackets are the market boosters.
The report covers Porter’s Five Forces Model, Market Attractiveness Analysis and Value Chain analysis. These tools help to get a clear picture of the industry’s structure and evaluate the competition attractiveness at a global level.
Additionally, these tools also give inclusive assessment of each segment in the global market of duck by products.
Browse Global Duck by Products Market Research Report with detailed TOC at https://www.valuemarketresearch.com/report/duck-by-products-market
Market Segmentation
This section of the duck by products market report provides detailed data on the segments by analyzing them geographically, thereby assisting the strategist in identifying the target demographics for the respective product or service.
By Type
Duck Gizzard
Duck Heart
Duck Liver
Duck Tongue
Duck Intestine
Duck Palm
Others
By Application
Retails
Foodservices
Food Processing Plant
Regional Analysis
This section covers regional segmentation which accentuates on current and future demand for Duck by Products market across North America, Europe, Asia-Pacific, Latin America, and Middle East & Africa. Further, the report focuses on demand for individual application segment across all the prominent regions.
Purchase Complete Global Duck by Products Market Research Report at https://www.valuemarketresearch.com/contact/duck-by-products-market/buy-now
About Us:
Value Market Research was established with the vision to ease decision making and empower the strategists by providing them with holistic market information.
We facilitate clients with syndicate research reports and customized research reports on 25+ industries with global as well as regional coverage.
Contact:
Value Market Research
401/402, TFM, Nagras Road, Aundh, Pune-7.
Maharashtra, INDIA.
Tel: +1-888-294-1147
Email: [email protected]
Website: https://www.valuemarketresearch.com
#DuckbyProductsMarketSize#DuckbyProductsMarketShare#DuckbyProductsIndustryReport#DuckbyProductsReport#DuckbyProducts#DuckbyProductsMarket
0 notes