#latihan motivasi remaja
Explore tagged Tumblr posts
Text
CONTOH TRAINING MOTIVASI | TIPS INDONESIA | 0858-4027-8033
https://wa.me/6285840278033 Training Motivasi Workshop, Training Motivasi Wanita, Training Motivasi Webinar, Training Motivasi Yang Benar, Training Motivasi Yang Naik, Training Motivasi Anak Usia Dini. Training Motivasi Dalam KepemimpinanTraining Motivasi Dalam OrganisasiTraining Motivasi Dalam BekerjaTraining Motivasi Dunia BisnisTraining Motivasi Dunia PendidikanTraining Motivasi EducationTraining Motivasi PemulaTraining Motivasi FacebookTraining Motivasi FarmasiHubungi:0895-1481-0211 (Bapak Muchtar)0857-5505-9965 (Bapak Zidan)0858-4027-8033 (Ibu Olla)0858-5549-4440 (Ibu Arina)0858-5269-1077 (Ibu Mita)0878-3615-2078 (Ibu Dini)Kami juga melayani:1. Training Leadership2. Training Service Excellent 3. Training 8 Habit4. Corporate/Private Coaching5. Hypnosis & Hypnotherapy6. Training Public Speaking7. Corporate Outbound8. Tour Bromo9. Rafting10. DllTIPS Indonesia Office:- Jl. Rawamangun Muka Raya, No. 5, Rawamangun, Jakarta Timur.- Griya Bintara Indah, Blok BB 3 no 2. Bekasi.- Jl. Nginden Semolo No. 2, Sukolilo, Surabaya.- Perumahan Taman Landungsari Indah, No. N1, MalangMedia Sosial Kami yang Lain:Website:www.outboundindonesia.comwww.songa-rafting.comwww.rafting-pacet.comInstagram:https://www.instagram.com/trainingleadershipmalang/https://www.instagram.com/coachingmalang/Facebook:https://www.facebook.com/profile.php?id=100090291768938https://www.facebook.com/profile.php?id=100084855327584Youtube:https://www.youtube.com/@pusattrainingkaryawanhttps://www.youtube.com/@jasaoutboundtrawasTiktok:https://www.tiktok.com/@tips.indonesiahttps://www.tiktok.com/@provideroutboundbatu
0 notes
Text
KURSUS PUBLIC SPEAKING UNTUK PELAJAR, TIPS INDONESIA, 0878-3615-2078
https://wa.me/62878-3615-2078, Materi Dalam Public Speaking, Jenis Pelatihan Public Speaking Daerah Surabaya, Contoh Pelatihan Public Speaking, Latar Belakang Pelatihan Public Speaking, Biaya Pelatihan Public Speaking Terdekat.
Kutipan public speaking untuk anak
Pelatihan public speaking untuk mahasiswa
Kualitas tentang public speaking
Aturan public speaking mahasiswa
Tips public speaking untuk pelajar
Latihan public speaking di jember
Kursus pelatihan public speaking remaja tegal
Public speaking training for profesional
Public speaking training for ceo
Tema pelatihan public speaking
Informasi:
0858-5549-4440 (Ibu Arin)
0858-4027-8033 (Ibu Olla)
0857-0808-4196 (Ibu Mita)
0878-3615-2078 (Ibu Dini)
0857-5505-9965 (Bapak Zidan)
0895-1481-0211 (Bapak Muchtar)
Kami Juga Melayani :
1. Training Motivasi
2. Outbound
3. Leadership
4. Service Excellent
5. 8 Habit
6. Hypnosis & Hypnotherapy
7. Public Speaking / Training for Trainer
8. NLP
9. Pelatihan Security
10. Dll
Office:
Jakarta|Surabaya|Malang|Surakarta|Bogor
Jogja|Makasar|Bandung|Pekalongan|Medan
Media Sosial Kami Yang Lain:
Website:
www.askansetiabudi.com
www.tips-indonesia.com
www.kaliwaturafting.com
Instagram:
https://www.instagram.com/outbound.batu
https://www.instagram.com/tips.indonesia
Facebook:
Youtube:
Tiktok:
#PublicSpeakingJakartaBersinar
#TrainingPublicSpeakingCourse
#PublicSpeakingEfektifSurabaya
#PublicSpeakingCiamisMenarik
#PublicSpeakingBerkualitasBandung
0 notes
Text
Hub : 0819-4343-1484, tempat pelatihan jurnalistik untuk remaja Malang
Di era informasi yang serba cepat, kemampuan menyampaikan berita dengan jelas, objektif, dan akurat menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan. Jurnalisme tidak lagi sekadar menyampaikan berita, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk opini publik dan mendidik masyarakat. Untuk itu, Program Pelatihan Jurnalistik Profesional di Malang hadir sebagai solusi bagi mereka yang tertarik mengembangkan keterampilan jurnalistik secara mendalam dan profesional. Program ini disusun khusus untuk mahasiswa dan siswa siswi SMA dan SMK yang bercita-cita menjadi jurnalis andal.
Dengan kurikulum yang komprehensif, program pelatihan ini tidak hanya membekali peserta dengan dasar-dasar jurnalistik, tetapi juga mengembangkan keterampilan menulis dan wawasan yang relevan dengan industri media modern. Dalam program ini, peserta dibimbing langsung oleh profesional Senior Journalis yang telah berpengalaman di lapangan, sehingga peserta dapat mempelajari berbagai trik, teknik, dan etika jurnalistik secara langsung.
Mengapa Memilih Program Pelatihan Jurnalistik di Malang?
Program ini memiliki sejumlah keunggulan yang membedakannya dari pelatihan jurnalistik lainnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa program ini sangat direkomendasikan bagi pemuda yang ingin meraih karier di dunia jurnalistik.
Baca Juga : Pelatihan Journalistik Untuk Mahasiswa
1. Pendekatan Praktis dan Langsung dari Para Profesional
Dalam Program Pelatihan Jurnalistik Profesional di Malang, peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga mendapatkan pengalaman praktis yang relevan. Salah satu keunggulan dari program ini adalah bahwa setiap sesi pelatihan dibimbing langsung oleh profesional Senior Journalis. Para jurnalis ini berbagi pengetahuan mendalam dari pengalaman mereka selama bertahun-tahun bekerja di industri media. Mereka mengarahkan peserta untuk memahami dunia jurnalistik dari perspektif profesional yang berkompeten.
2. Kurikulum yang Lengkap, Termasuk Copywriting Jurnalistik
Dalam era digital, kemampuan untuk menulis secara efektif adalah keterampilan esensial bagi seorang jurnalis. Program ini dirancang dengan kurikulum yang mencakup seluruh aspek penting dalam jurnalistik modern. Diajarkan juga copywriting standar journalistik yang memungkinkan peserta untuk menulis secara efektif, jelas, dan menarik perhatian pembaca. Berbeda dengan copywriting komersial, teknik ini berfokus pada gaya penulisan yang ringkas namun tetap informatif, sesuai dengan kode etik jurnalistik.
3. Membangun Motivasi Menulis yang Kuat
Menulis adalah dasar dari jurnalisme, dan motivasi adalah faktor utama untuk terus berkembang. Program ini memiliki pendekatan yang unik untuk menumbuhkan motivasi menulis di kalangan peserta. Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran jurnalistik dalam masyarakat, peserta diharapkan dapat merasakan dorongan untuk menulis berita yang tidak hanya akurat, tetapi juga memberi nilai tambah bagi pembaca. Melalui latihan intensif dan dukungan dari mentor, motivasi menulis peserta dapat terus terasah.
4. Kesempatan Gratis dan Sertifikat Pengakuan
Sebagai bentuk komitmen dalam mengembangkan dunia jurnalistik, program ini gratis untuk mahasiswa yang memenuhi syarat tertentu. Selain itu, setiap peserta yang berhasil menyelesaikan program akan mendapat sertifikat sebagai bukti kompetensi dan partisipasi mereka dalam pelatihan. Sertifikat ini menjadi nilai tambah yang dapat membantu mereka dalam mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan di bidang jurnalistik.
Struktur Kurikulum Program
Program pelatihan jurnalistik ini dirancang dengan kurikulum yang lengkap dan komprehensif. Berikut adalah beberapa modul utama yang diajarkan dalam program ini.
1. Dasar-Dasar Penulisan Berita
Penulisan berita yang baik merupakan dasar dari semua jurnalisme. Dalam modul ini, peserta belajar cara menulis berita yang jelas, padat, dan langsung pada inti cerita. Mereka akan mempelajari struktur berita yang efektif, pentingnya elemen 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How), serta cara menyusun paragraf pembuka yang menarik perhatian.
2. Wawancara dan Penggalian Informasi
Sebagai seorang jurnalis, kemampuan menggali informasi yang akurat dan relevan sangat penting. Di sini, peserta akan mempelajari teknik wawancara yang efektif, cara membangun hubungan dengan narasumber, dan strategi untuk mendapatkan informasi mendalam dari narasumber. Melalui praktik langsung, mereka akan lebih memahami cara menggali fakta yang mendukung laporan berita.
3. Teknik Copywriting Jurnalistik
Dalam program ini, peserta diajarkan juga copywriting standar journalistik yang sangat penting di era digital. Peserta akan belajar bagaimana menulis kalimat yang efektif, paragraf yang singkat namun berisi, serta cara menyusun berita yang menarik perhatian pembaca. Kemampuan ini menjadi keunggulan tersendiri, karena mereka dilatih untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan padat.
4. Peliputan dan Investigasi
Liputan berita dan investigasi adalah bagian integral dari jurnalisme. Dalam modul ini, peserta diajarkan cara melakukan peliputan di lapangan, termasuk cara mengumpulkan data, memverifikasi fakta, serta menyusun laporan yang objektif. Mereka juga dilatih untuk melakukan liputan investigatif dengan etika jurnalistik yang tinggi.
5. Pemanfaatan Media Digital
Di era digital, kemampuan untuk memanfaatkan platform online menjadi keterampilan penting. Program ini memberikan pelatihan dalam menggunakan media sosial, blog, dan platform digital lainnya untuk menyebarkan berita. Peserta juga akan diajarkan untuk memahami analitik dan bagaimana mengukur dampak dari konten yang mereka buat.
Keunggulan Program Bagi Peserta
Program pelatihan ini memberikan berbagai manfaat yang dapat dirasakan oleh peserta dalam jangka pendek maupun panjang. Tidak hanya dari segi keterampilan, tetapi juga dari sisi pengembangan karakter dan motivasi mereka.
1. Membangun Motivasi Menulis
Menumbuhkan motivasi menulis menjadi salah satu tujuan utama dari program ini. Dengan bimbingan dari para profesional, peserta akan termotivasi untuk menghasilkan tulisan yang tidak hanya informatif, tetapi juga menarik dan bermakna. Pembinaan yang diberikan oleh mentor memastikan bahwa motivasi peserta terus berkembang seiring berjalannya waktu.
2. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Dengan latihan dan bimbingan yang intensif, peserta akan merasakan peningkatan kepercayaan diri dalam kemampuan jurnalistik mereka. Mereka akan belajar bagaimana menulis dengan percaya diri, berbicara dengan narasumber, serta melaporkan berita dengan objektivitas dan akurasi yang tinggi.
3. Keterampilan yang Siap Pakai
Keterampilan yang diajarkan dalam program ini sangat aplikatif dan dapat digunakan dalam berbagai bidang. Peserta akan memperoleh keterampilan yang relevan dengan dunia jurnalistik, serta membuka peluang karier yang lebih luas di masa depan.
Testimoni Alumni Program
Program pelatihan ini telah berhasil menghasilkan alumni yang memiliki pandangan positif terhadap dunia jurnalistik. Mereka merasa mendapatkan pengetahuan yang mendalam, motivasi yang kuat, serta keterampilan yang bermanfaat bagi karier mereka.
Salah satu alumni, Ardi, seorang mahasiswa komunikasi, berbagi pengalamannya, “Pelatihan ini membuka wawasan saya mengenai dunia jurnalistik secara nyata. Dengan bimbingan dari jurnalis senior, saya merasa lebih siap menghadapi tantangan di lapangan dan berkomitmen pada kode etik jurnalistik.”
Cara Mendaftar Program Pelatihan
Bagi yang tertarik untuk mengikuti Program Pelatihan Jurnalistik Profesional di Malang, pendaftaran dibuka untuk mahasiswa dan siswa siswi SMA dan SMK. Program ini gratis untuk peserta yang memenuhi syarat dan terbuka bagi mereka yang memiliki minat mendalam dalam dunia jurnalistik.
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, silakan hubungi Hub : 0819–4343–1484.
Kesimpulan
Program Pelatihan Jurnalistik Profesional di Malang merupakan kesempatan emas bagi generasi muda yang bercita-cita menjadi jurnalis handal dan berintegritas. Dengan kurikulum yang komprehensif, bimbingan langsung dari para profesional, serta pendekatan yang praktis dan aplikatif, program ini siap membentuk jurnalis muda yang mampu berkontribusi secara positif di dunia media.
Sertifikat yang didapatkan di akhir program tidak hanya menjadi bukti kompetensi tetapi juga membuka peluang bagi peserta dalam berkarier di bidang jurnalistik. Mari bergabung dan jadilah bagian dari perubahan positif dalam dunia jurnalisme!
hafizh (smkn 1 dlanggu)
0 notes
Text
Game Online yang Mengedukasi: Belajar Sambil Bermain
Game Online yang Mengedukasi: Belajar Sambil Bermain
Di era digital ini, game online tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menjadi media edukasi yang efektif. Berbagai game edukasi telah diciptakan untuk membantu pemain belajar sambil bermain, mencakup beragam topik mulai dari matematika, sains, hingga keterampilan bahasa dan pemrograman. Berikut adalah beberapa jenis game online yang mengedukasi dan bagaimana mereka dapat memberikan manfaat belajar yang interaktif.
1. Game Matematika: Mengasah Kemampuan Berhitung dan Logika
Banyak game matematika dirancang untuk membantu pemain memahami konsep dasar hingga lanjutan, seperti game Prodigy yang cocok untuk anak-anak maupun remaja. Melalui tantangan berhitung dan puzzle, pemain akan merasa lebih tertantang dan terdorong untuk berpikir logis dalam menyelesaikan soal-soal. Game matematika ini memanfaatkan elemen reward untuk membuat belajar matematika menjadi lebih menyenangkan.
2. Game Sains dan Eksperimen Virtual
Game bertema sains, seperti Kerbal Space Program dan Foldit, mengajarkan konsep-konsep ilmiah yang kompleks dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Dalam Kerbal Space Program, misalnya, pemain belajar dasar-dasar fisika dan teknik roket saat membangun dan meluncurkan pesawat luar angkasa. Game ini memberikan pemahaman praktis tentang gravitasi, kecepatan, dan bahan bakar melalui simulasi realistis yang mengajak pemain bereksperimen secara langsung.
3. Game Pemrograman: Belajar Coding dengan Praktis
Game seperti CodeCombat dan LightBot memungkinkan pemain belajar pemrograman dengan cara yang interaktif. Dalam CodeCombat, pemain menggunakan bahasa pemrograman nyata untuk memecahkan tantangan, yang tidak hanya membuat coding jadi lebih menyenangkan tetapi juga membantu pemain memahami logika dan struktur pemrograman. Game ini sangat cocok untuk pemula yang ingin mempelajari dasar-dasar pemrograman tanpa rasa intimidasi dari kode yang rumit.
4. Game Bahasa Asing: Meningkatkan Kemampuan Bahasa dengan Seru
Game edukasi bahasa seperti Duolingo dan Memrise membawa cara belajar bahasa baru dengan metode gamifikasi. Pemain dapat memilih dari berbagai bahasa dan mengikuti level yang meningkatkan kosakata, tata bahasa, dan pelafalan. Dengan sistem poin dan level, game ini membuat pembelajaran bahasa terasa seperti petualangan, meningkatkan motivasi pemain untuk terus belajar setiap hari.
5. Game Sejarah dan Budaya: Memahami Dunia Lewat Simulasi
Game seperti Civilization atau Assassin’s Creed: Discovery Tour mengajak pemain menjelajahi peristiwa sejarah dan mengenal budaya berbagai bangsa. Dalam Assassin’s Creed: Discovery Tour, misalnya, pemain diajak menelusuri kota Mesir Kuno dengan panduan sejarah tanpa adanya pertempuran. Game ini memungkinkan pemain mendapatkan wawasan mendalam tentang budaya dan peristiwa sejarah dengan cara yang lebih hidup dan menarik dibandingkan buku teks.
6. Game Ekonomi dan Manajemen: Belajar Mengelola Sumber Daya
Game bertema ekonomi, seperti SimCity dan RollerCoaster Tycoon, menawarkan simulasi pengelolaan kota atau bisnis yang membantu pemain belajar tentang alokasi sumber daya, perencanaan, dan pengambilan keputusan. Pemain akan menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang mengajarkan dasar-dasar keuangan, manajemen, serta dampak keputusan ekonomi. Game ini mengasah kemampuan analisis dan perencanaan yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
7. Game Puzzles dan Brain Games untuk Meningkatkan Daya Ingat dan Konsentrasi
Game seperti Lumosity atau Elevate dirancang khusus untuk mengasah kemampuan kognitif seperti daya ingat, fokus, dan pemecahan masalah. Dengan berbagai jenis puzzle dan latihan otak, pemain diajak untuk melatih otak secara rutin. Game-game ini memiliki manfaat besar bagi pemain dari segala usia yang ingin menjaga kesehatan otak dan memperkuat kemampuan berpikir kritis.
8. Game Edukasi Kesehatan dan Anatomi
Game yang mengajarkan tentang anatomi dan kesehatan tubuh juga cukup populer, seperti BioDigital Human dan Immune Defense. Dalam Immune Defense, pemain belajar tentang sistem kekebalan tubuh manusia dan peran sel-sel dalam melawan penyakit, sementara BioDigital Human memungkinkan pemain mengeksplorasi tubuh manusia secara virtual untuk memahami fungsi-fungsi organ tubuh. Game-game ini sangat cocok untuk siswa atau siapa saja yang tertarik dengan ilmu kedokteran dan anatomi.
9. Game Ekologi dan Lingkungan
Game edukasi lingkungan, seperti Eco dan Endling, dirancang untuk memberikan pemahaman tentang ekosistem dan konservasi. Eco, misalnya, adalah game simulasi yang mengajarkan tentang dampak manusia pada lingkungan melalui ekosistem yang interaktif. Pemain diajak untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan pelestarian lingkungan, membantu membangun kesadaran tentang pentingnya menjaga alam bagi generasi mendatang.
10. Game dengan Fokus Kreativitas dan Seni
Game seperti Minecraft tidak hanya populer di kalangan anak-anak tetapi juga diapresiasi karena kemampuannya mengasah kreativitas. Pemain bebas membangun dunia virtual dengan berbagai alat dan blok, mempelajari konsep arsitektur, seni, dan keterampilan berimajinasi. Minecraft Education Edition bahkan dirancang khusus untuk tujuan pendidikan, memudahkan para pendidik mengajar berbagai topik sambil tetap menarik minat siswa.
Kesimpulan
Game online edukatif menggabungkan pembelajaran dan hiburan dengan cara yang inovatif, membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan. Bagi para orang tua, guru, atau pemain yang ingin memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran, memilih game edukasi yang tepat dapat membantu dalam meningkatkan berbagai keterampilan dengan cara yang tidak membosankan. Jadi, belajar sambil bermain bukan hanya menjadi slogan tetapi kenyataan yang mengasyikkan di dunia game online.
0 notes
Text
Malik Firdaus, Jagonya Taekwondo
NOVEMBER 2010
PRESTASI
Sobat kita yang satu ini namanya Malik Firdaus. Kalau ditanya soal Taekwondo, dia memang jagonya. Well, cowok asal Cilegon ini memang nggak perlu diragukan lagi deh dalam kemahiran bela diri asal Korea ini. Selain lihai menendang lawan, remaja berbadan tinggi dan besar ini juga sudah menorehkan banyak prestasi di bidang Taekwondo. Nggak heran sih, pasalnya Malik sudah menekuni Taekwondo sejak kelas 2 SD dan dilatih oleh ayahnya sendiri.
Menurut pengakuan Malik, sebenarnya latihan Taekwondo-nya sempat terhenti. Namun, dilanjutkan kembali ketika kelas 8 SMP. Saat ditanya kenapa doi menekuni Taekwondo, cowok kelahiran Serang, 20 Oktober 1990 ini mengungkapkan, kalau ayah dan kakeknya juga berlatar belakang orang yang gemar bela diri. “Keduanya adalah mantan petinju,” ucap mahasiswa STIE Bina Bangsa ini.
Kalau ditanya seputar prestasinya, dijamin Sob-X bakal iri karena Malik banyak menyabet gelar juara. Di antaranya, yaitu Juara 1 Porprov Banten 2006, 8 Besar Pelatda Banten 2007, Medali Perunggu dalam Kejuaran Piala Presiden 2008, dan meraih Medali Emas dalam Pomnas 2009. Semuanya dalam bidang Taekwondo. Hmmm, ternyata nggak rugi juga ikutan kegiatan bela diri. Selain jaga-jaga kalau ada penjahat, bisa juga dijadikan sebagai ajang unjuk prestasi.
“Selain itu, saya bersama ayah saya juga mendirikan Banten Elite di rumah saya di Cilegon. Ini merupakan tempat latihan Taekwondo mandiri. Saya juga melatih di sini. Harapannya, semoga dari tempat ini, muncul generasi anak muda Banten yang berprestasi di bidang Taekwondo,” tutur Malik.
Malik kembali berpendapat, kalau Taekwondo itu sama seperti hidup. “Kita harus tau, kapan kita maju, bertahan, atau mundur,” imbuh Malik. Dan, itulah alasan kenapa Malik memilih Taekwondo ketimbang bela diri lain karena dalam Taekwondo juga terdapat filosofi tentang kehidupan.
“Sosok ibu juga sangat berpengaruh dalam karir Taekwondo saya. Di balik keberhasilan saya, ada peran ibu saya. Ibu adalah motivasi saya untuk berprestasi,” aku Malik. Cowok ini juga mengakui, ada ritual khusus sebelum dia bertanding, yaitu mencuci kaki ibunya dan meminumnya. “Biar bertaandingnya tenang,” tambanhnya. Malik juga berharap agar para remaja Banten terus mengolah bakatnya sehingga bisa berprestasi, termasuk dalam bidang Taekwondo. (naufal-xpresi)
0 notes
Text
Kubu Raya, 23 September 2022
Hujan kembali mengawali hari jum'at ini dengan begitu angkuhnya. Sedari subuh hingga saat sebelum orang berlalu lalang padat membanjiri jalanan kota menuju tempat kerjanya, ia menemani dengan sabar dan santai. Seolah benar-benar berharap bahwa hari ini ia akan mengalahkan mentari yg biasa menjadi sosok utama dalam setiap hari yg akan dilalui.
Belakangan ini ku dapati bahwa kesehatan tumbuhnya menurun. Seolah banyak penyakit yg hendak hinggap di tubuhku. Walau tidak separah itu, namun bagi diriku yg mungkin jarang terkena sakit, hal ini tentu sangat mengganggu.
Masih terekam jelas awal mula sakit ini mulai hadir bertamu. Iya, kala itu hari terakhir aku putuskan untuk menjadi bagian dari sebuah perusahaan yg bergerak di bidang marketing kewirausahaan. Walau terdengar keren, namun kegiatannya ialah jualan barang-barang kesehatan yg bahkan aku sendiri masih ragu untuk menggunakannya.
Senin, 5 Februari 2022 adalah hari itu. Hari dimana hati ini mantap meninggalkan posisi sebagai marketing trainee di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang marketing kewirausahaan. Hari itu seperti biasa, sebelum turun lapangan kami akan melakukan penyegaran terlebih dahulu. Seperti motivasi, kegiatan yang dapat membangun mood dan semangat, serta latihan presentasi produk kepada calon konsumen. Setelah kegiatan bertajuk ice breaking tersebut dilalui, aku dan leader ku menuju tempat padat penduduk dibelahan lain Kota Pontianak, tepatnya di area Tanjung Raya 1 atau yang biasa orang kenal dengan wilayah keraton. Hari ini agak sedikit berbeda, lantaran ada anak baru yang juga ingin bergabung namun sepertinya harapan wanita itu tak berbalas indah dengan kenyataan yang terjadi sehingga ia izin pulang duluan bahkan belum genap 4 rumah kami kunjungi.
Aku dan leader ku secara mandiri mendatangi rumah penduduk masing-masing dengan tujuan menawarkan produk yang kami jajakan. Dengan gaya khas seorang sales, yakni penuh semangat, optimis, dan senyum lebar menyimpul di wajah yang sebenarnya sudah kepayahan kami memulai kunjungan dengan salam yang selanjutnya mencari celah untuk dapat mempresentasikan produk yang kami bawa. Pernahkah kalian mendengar orang yang sedang menjajakan barang jualannya dengan toa, yang biasanya ada di tengah pasar rakyat atau pasar malam? Nah begitulah intonasi yang kami gunakan untuk menarik hati para calon konsumen kami. Terkesan template dan klise, tapi menurutku itu adalah intonasi yang paling efektif jika kita menjual barang secara door to door atau di tengah khalayak ramai.
Beberapa rumah aku masuki. Ada yang membuka karena kebaikan hati, ada juga yang penasaran yang mungkin terbesit dihatinya "siapa ni anak, tiba-tiba datang? ", mungkin ada juga yang hanya sebatas respek namun sudah mantap untuk tidak beli, namun tetap juga ada penolakan yang sejujurnya sangat melukai hati. Melalui kegiatan kunjungan itu, aku jadi belajar banyak hal. Terutama dalam hal interaksi sosial yang dulu ku anggap sederhana dan remeh namun ternyata sangat tricky dan ada seni tersendiri di dalamnya. Dari kegiatan itu pula kusadari bahwa kemampuan komunikasi ku rendah, dan dalam hal kepercayaan diri juga ku akui bahwa aku masih kalah jauh dengan seniorku yang lebih dulu bergabung di perusahaan itu. Walaupun hanya sebatas tamatan SMA dan usianya lebih muda dariku, tapi aku belajar banyak hal dari mereka, terutama bagaimana cara merendahkan ego, memperkuat mental, dan akhirnya dapat mencuri hati penduduk yang ditawarinya. Maklum bagi diriku yang hanya senang berasumsi dan berteori, hal praktikal seperti ini jarang ku lakukan. Sungguh lucu kadang diriku ini.
Ada sebuah rumah yang menarik perhatianku. Rumahnya sangat sederhana, tidak besar, terbuat dari kayu, dan sekarang sudah mulai lapuk. Di dalamnya hidup satu keluarga yang terdiri dari bapak, dan 2 orang anak. Istinya telah lama mendahului mereka untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Bapak itu sekitar usia 40 tahunan, sedang anak tertua merupakan perempuan yang sudah remaja dan bekerja, dan si bungsu yang masih kelas 5 SD. Bapak itu sudah 3 tahun hanya dapat terduduk agak kaku di kursi rodanya. Ia dulu terjatuh dan akhirnya terkena stroke. Agar dapat hidup, anak tertua lah yang kini menjadi tulang punggung keluarga kecil ini.
Sesuai dengan SOP, aku presentasi di depan bapak dan si bungsu. Berharap mereka paham dan tertarik. Namun pada bagian akhir, yakni penawaran setelah ku berkata:
"bagaimana, pak? Apakah tertarik ingin mengambil produk ini?"
Ia hanya tersenyum lalu berkata dengan suara yang tidak jelas sembari memperagakan tangan, simbol uang namun ku paham artinya:
"Tidak punya uang"
"Tidak punya uang"
Kalimat yang pertama masih bisa ia tersenyum tipis, namun yang kedua membuatnya tak kuasa menahan pilu dan akhirnya tumpah ruah lah air matanya. Sontak ku dekati beliau dan ku usap punggungnya. Terasa beban beliau yang sangat besar, bertumpuk-tumpuk menindih beliau yang sudah tak berdaya. Seketika niatku yang ingin jualan sirna termakan haru pilu yang juga pecah. Bahkan dalam hati ku berkata:
"Seandainya aku ada uang, bukan malah aku jualan, tapi ku bantu keluarga ini agar dapat lebih baik dari sebelumnya".
Namun apa daya, aku hanyalah pengangguran yang sedang mencari kerja. Bahkan jika tidak karena kerjaan ini, maka tidak akan aku bisa bertemu dengan sosok bapak ini.
Setelah berlalu dalam haru, aku izin untuk pamit. Langkahku setelahnya agak goyang. Walaupun kegiatan tawar-menawarku masih tetap berlanjut hingga sore, sirna sudah semangat yang ku bangun sedari pagi. Di tepian Sungai Kapuas yang kini lebih tertata indah, ku dudukkan diri menghadap sungai sembari merenung dan berharap agar semangat itu datang kembali. Namun bukan semangat yang ku dapati, malah semakin hancur niat melanjutkan kegiatan jualan ini. Akhirnya, aku mencari surau terdekat untuk menunaikan Sholat Ashar sembari ku rebahkan badan yang sudah agak lelah berjalan tanpa tujuan.
Ku lihat jam di tanganku sudah menunjukkan pukul 15.40 WIB, artinya sebentar lagi kami akan pulang. Dering HP yang berisikan pesan dari leader ku pun memvalidasi pikirku tadi. Aku pun kembali berjalan menuju parkiran, tempat ku sandarkan motor merah ku.
Keesokan harinya, badanku mulai tidak enak. Panas tinggi juga mulai menyeruak keluar dari badanku. Setelah lama sakit dan akhirnya sembuh, mulai lagi panas badanku meninggi karena radang tenggorokan yang membuatku sulit untuk menelan. Setelah sembuh dari radang, kini hidungku bermasalah. Flu yang berkepanjangan dan membuatku sulit bernafas berakhir dengan sakit kepala yang sangat menggangguku di beberapa hari terakhir. Lalu kini, radang tenggorokan mulai aku rasakan kembali namun disaat yang bersamaan, kepalaku juga mulai sakit. Entah mungkin karena jarang berolahraga, atau memang ada masalah lain. Yang pasti ini tentu sangat mengganggu. Terutama bagi diriku yang ingin selalu produktif di tengah senggang yang entah kapan akan berakhir.
...
1 note
·
View note
Photo
Babinsa Koramil Wadaslintang Motivasi Atlet Dayung Wonosobo Wonosobo – Sebagai sarana mendukung kegiatan positif warga desa terutama yang masih berusia remaja dibidang olahraga. Babinsa Koramil 12/Wadaslintang , Kodim 0707/Wonosobo, Serda Wahyu melaksanakan kegiatan Komunikasi sosial (Komsos), sekaligus memberikan motivasi kepada remaja remaja atlet dayung Kecamatan Wadaslintang , yang baru selesai melaksanakan POPDA di kota Semarang. Selasa (19/07/2022). Potensi sumber daya alam Kecamatan Wadaslintang yang memiliki Waduk tentunya sangat mendukung kegiatan remaja remaja dalam berlatih olahraga dayung. Dalam kesempatan tersebut Serda Wahyu menghimbau agar mereka berhati-hati dalam latihan, selalu mengutamakan faktor keselamatan dan menggunakan pengaman. Babinsa juga memberikan motivasi agar mereka lebih giat lagi dalam berlatih, agar menjadi atlet yang profesional yang akan mengharumkan Kabupaten Wonosobo di tingkat Provinsi bahkan tingkat nasional. Dengan motivasi yang diberikan oleh Babinsa ini diharapkan, mereka akan lebih giat lagi berlatih, semangat dalam latihan, menjadi atlet dayung yang profesional. Pada kesempatan itu remaja yang tergabung dalam PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) Kabupaten Wonosobo, menyampaikan harapan agar kendala kendala dalam berlatih seperti perahu dayung supaya mendapat perhatian dari dinas terkait, karena lomba yang akan dilaksanakan di bulan September 2022, Kabupaten Wonosobo mendapat kehormatan menjadi tuan rumah, yang tentu saja menjadi kebanggaan bagi para atlet karena bertanding di daerah sendiri dan disaksikan keluarga serta masyarakat Wadaslintang. Korami 12/ Wadaslintang https://www.instagram.com/p/CgODxVkPeHp/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
Puasa dan Atmosfer Belajar
Di bulan suci ini bukan bagaimana mendidik anak, tetapi tentang mendidik diri kita sendiri sebagai orangtua. Kita yang harus membenahi diri. Sebab, pendidikan adalah atmosfer.
Kapan pertama kali anak Anda belajar berpuasa? Mungkin jawabannya bisa berbeda-beda. Anak saya termasuk yang agak lambat, usia 7 tahun dia baru bersedia latihan puasa. Baru belajar, ya. Belum full. Menginjak usia awal remaja, yakni 12 tahun, ia sudah beberapa kali ini menjalani puasa ramadhan secara penuh. Akan tetapi, bukannya tanpa PR (karena anak sudah punya kesadaran sendiri untuk berpuasa penuh), semakin besar anak, PR itu tetap ada, bu ibu. Saya merasakan, setiap tahun, ada saja hal-hal baru yang saya pelajari, dari menanamkan kebiasaan berpuasa ke anak.
Mengisi waktu
Saya ingat, awal-awal anak puasa, tantangannya adalah bagaimana menghadapi kebosanan. Saat anak merasa bosan, ia akan ingat pada rasa lapar serta hausnya. Dikit-dikit lihat jam. “Bu, berapa lama lagi buka?”, “Aah, masih lama banget!” Pada level ini, rasanya tergoda banget, untuk membuatnya lupa waktu dan mengalihkan rasa bosannya. Kasih game, teve, gadget. Beres! Tapi saya kuat-kuatkan dan tega-tegain, membiarkan anak menghadapi kebosanannya. Saya bisa membayangkan, anak-anak lain di usia-usia awal berpuasa di masa korona seperti sekarang, pasti tantangannya jauh lebih berat lagi. Terutama dalam menghadapi rasa kebosanan dan ‘menghabiskan waktu’, sebab, cobaannya tambah, nggak bisa kemana-mana.
Sekarang, masalah kebosanan dan mengisi waktu ini juga masih menjadi PR. Memang sih, di usia sekarang, ia tak lagi merajuk nanya-nanyain waktu buka. Kalau anak udah mati gaya, ujung-ujungnya ya, glundang-glundung rebahan di kasur.
Biasanya, pagi hari, saya akan tanya ke anak, “Jadi, apa jadwalmu hari ini?” Untuk memberi ruang buat dia berinisiatif menyusun sendiri jadwal hidupnya. Kadang-kadang, jawabnya lengkap. Ada tugas sekolah, tugas rumah, tugas dari emak (hihihi…), tugas belajar, tugas berolahraga, baru hal-hal yang bersifat kesenangannya. Kadang, cuma mengangkat bahu, artinya lagi nggak punya ide mau ngapain. Nah, kalau sudah begini, baru saya turun tangan. Sebetulnya aktivitasnya sama, cuma waktunya bisa dia sendiri yang atur mau kapan dilakukan. Setidaknya, dengan cara ini, keputusan ada di tangan anak dan emaknya tidak perlu sedikit-sedikit nyuruh dan ingetin.
Menahan nafsu jajan
Anak saya termasuk anak yang berat badannya agak kurang. Tulang menonjol di mana-mana. Masa #dirumahaja ini membuat nafsu makannya melonjak drastis. Sudah makan banyak, masih saja ia mencari-cari apa yang bisa dimakan. Alhasil, saya tambah jatah makannya jadi 4x, plus selalu sedia buah maupun camilan. Padahal, biasanya, di hari-hari sekolah, nafsu makannya biasa-biasa saja. Giliran di rumah, menggila. Mungkin, karena sedang masa pertumbuhan juga. Memasuki puasa, saya sempat was-was. Badannya yang sedang mulai terisi ‘daging’ itu jadi setback lagi. Tak apalah.
Puasa juga berarti menahan diri dari nafsu jajan. Anak saya sudah mengalami sendiri, bagaimana puasa membuatnya kalap mata. “Bu, nanti buka harus ada ini, ini, ini. Mau ini ini ini!” Banyak, deh, maunya. Apalagi kalau diajakin jajan takjil di jalan, pinginnya borong. Ternyata, pada saat buka, hanya dengan segelas air putih saja seluruh dahaga, bahkan rasa laparnya hilang. Makan malam sepiring dalam porsi kecil saja sudah membuatnya kekenyangan. Mata ngantuk, badan berat, dan bawaannya pingin rebahan. Sekarang, berbuka dengan segelas teh dan nasi lauk tempe saja, dia sudah senang.
Tanpa paksaan dan reward
Iseng saya tanya ke anak, “Kenapa sih, kamu mau puasa?” Ia jawab,”Ya, karena wajib.” Sejak dulu, saya tak pernah mengiming-iminginya hadiah agar ia mau menyelesaikan puasa. Pun, saat saya mengajaknya berpuasa sunnah di luar bulan ramadhan, beberapa kali ia menyanggupinya. Walaupun itu bukan puasa wajib. “Mau coba-coba aja, experience,” katanya, tentang puasa sunnah. Prinsip tanpa paksaan dan reward ini juga saya terapkan dalam kegiatan ibadah lainnya, seperti mengaji dan hafalan. Pengalaman saya, pelan-pelan, sisipkan saja ke jadwal harian anak, sedikit demi sedikit, sampai anak tak merasa perlu bertanya lagi, kenapa ia harus melakukannya.
Mendisiplinkan diri
Siapa yang tak punya masalah dengan bangun sahur? Bangun sih, gampang. Tinggal pasang alarm. Tapi butuh tekad yang kuat untuk bisa membuka mata. Saya rasa semua orang merasakannya. Terlebih lagi anak. Bagaimana membuat dirinya mau bangun sendiri, membuka mata, memasak sahur (iya, anak saya memasak sahur untuk dirinya sendiri), sampai menyelesaikan makannya, tepat sebelum waktu imsak, adalah proses pembelajaran disiplin diri yang sangat bagus buat anak. Anak harus belajar mengatur dan menyuruh dirinya sendiri untuk melakukan hal yang benar, yang tidak selalu ia sukai. Motivasi harus datang dari dalam dirinya sendiri. Kalau dulu, anak susah sekali dibangunin, sampai kadang harus diangkat dari tempat tidurnya dan didudukkan di kursi makan. Sekarang, posisinya sudah kebalik, anak yang tiap pagi membangunkan saya untuk sahur.
Menciptakan atmosfer
Hal terpenting di bulan suci ini sebetulnya bukanlah bagaimana mendidik anak, tetapi tentang mendidik diri kita sendiri sebagai orangtua yang terus bertumbuh. Kita yang harus membenahi diri, menentukan untuk diri kita dulu, ingin kita isi dengan apa bulan ramadhan ini. Dengan sendirinya, anak akan terikut dengan semangat kita. Sebab, pendidikan adalah atmosfer. Anak akan menghirup atmosfer kita, orangtuanya.
0 notes
Text
KONSEP TRAINING MOTIVASI | TIPS INDONESIA | 0858-4027-8033
https://wa.me/6285840278033 Training Motivasi Siswa Baru, Training Motivasi Penguatan Karakter, Training Motivasi Pelajar Berprestasi, Training Motivasi Generasi Muda, Training Motivasi Emosional Remaja.Training Motivasi KursusTraining Motivasi Lingkungan KerjaTraining Motivasi LatihanTraining Motivasi ManajemenFeedback Training MotivasiTraining Motivasi NasionalTraining Motivasi OrganisasiTraining Motivasi OutboundHubungi:0895-1481-0211 (Bapak Muchtar)0857-5505-9965 (Bapak Zidan)0858-4027-8033 (Ibu Olla)0858-5549-4440 (Ibu Arina)0858-5269-1077 (Ibu Mita)0878-3615-2078 (Ibu Dini)Kami juga melayani:1. Training Leadership2. Training Service Excellent 3. Training 8 Habit4. Corporate/Private Coaching5. Hypnosis & Hypnotherapy6. Training Public Speaking7. Corporate Outbound8. Tour Bromo9. Rafting10. DllTIPS Indonesia Office:- Jl. Rawamangun Muka Raya, No. 5, Rawamangun, Jakarta Timur.- Griya Bintara Indah, Blok BB 3 no 2. Bekasi.- Jl. Nginden Semolo No. 2, Sukolilo, Surabaya.- Perumahan Taman Landungsari Indah, No. N1, MalangMedia Sosial Kami yang Lain:Website:www.outboundindonesia.comwww.songa-rafting.comwww.rafting-pacet.comInstagram:https://www.instagram.com/trainingleadershipmalang/https://www.instagram.com/coachingmalang/Facebook:https://www.facebook.com/profile.php?id=100090291768938https://www.facebook.com/profile.php?id=100084855327584Youtube:https://www.youtube.com/@pusattrainingkaryawanhttps://www.youtube.com/@jasaoutboundtrawasTiktok:https://www.tiktok.com/@tips.indonesiahttps://www.tiktok.com/@provideroutboundbatu
#pelatihanmotivasianak#pelatihanmotivasiindonesia#latihan motivasi remaja#training pelatihan motivasi kerja#motivasipelatihan
0 notes
Text
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING UMUM, TIPS INDONESIA, 0878-3615-2078
https://wa.me/62878-3615-2078, Materi Dalam Public Speaking, Jenis Pelatihan Public Speaking Daerah Surabaya, Contoh Pelatihan Public Speaking, Latar Belakang Pelatihan Public Speaking, Biaya Pelatihan Public Speaking Terdekat.
Kutipan public speaking untuk anak
Pelatihan public speaking untuk mahasiswa
Kualitas tentang public speaking
Aturan public speaking mahasiswa
Tips public speaking untuk pelajar
Latihan public speaking di jember
Kursus pelatihan public speaking remaja tegal
Public speaking training for profesional
Public speaking training for ceo
Tema pelatihan public speaking
Informasi:
0858-5549-4440 (Ibu Arin)
0858-4027-8033 (Ibu Olla)
0857-0808-4196 (Ibu Mita)
0878-3615-2078 (Ibu Dini)
0857-5505-9965 (Bapak Zidan)
0895-1481-0211 (Bapak Muchtar)
Kami Juga Melayani :
1. Training Motivasi
2. Outbound
3. Leadership
4. Service Excellent
5. 8 Habit
6. Hypnosis & Hypnotherapy
7. Public Speaking / Training for Trainer
8. NLP
9. Pelatihan Security
10. Dll
Office:
Jakarta|Surabaya|Malang|Surakarta|Bogor
Jogja|Makasar|Bandung|Pekalongan|Medan
Media Sosial Kami Yang Lain:
Website:
www.askansetiabudi.com
www.tips-indonesia.com
www.kaliwaturafting.com
Instagram:
https://www.instagram.com/outbound.batu
https://www.instagram.com/tips.indonesia
Facebook:
Youtube:
Tiktok:
#PublicSpeakingJakartaBersinar
#TrainingPublicSpeakingCourse
#PublicSpeakingEfektifSurabaya
#PublicSpeakingCiamisMenarik
#PelatihanPublicSpeakingBandung
0 notes
Photo
Konseling Anak-Anak dan Remaja Menghubungkan Teori, Perkembangan, dan keberagaman Penulis : sondra Smith - Adcock & Catherine Tucker Penerbit : Pustaka Pelajar Tahun : Cetakan I, 2019 ISBN : 978-602-229-992-9 Dimensi : 15,5X23,5 cm Halaman : viii + 712 hlm Original Harga Rp160.000 diskon 30% Rp112.000 Sinopsis Konseling Anak-Anak dan Remaja Menghubungkan Teori, Perkembangan, dan Keberagaman mengulas pendekatan-pendekatan teoritis paling relevan untuk konseling anak-anak. Para penulis Sondra Smith Adcock dan Catherine Tucker telah meletakkan kerangka integrasi yang memfokuskan pada perkembangan dan keberagaman dengan fokus yang unik pada neurosains, otak yang berkembang, dan dampak trauma dan perkembangan masa usia dini. Fitur-fitur utama : 1. Pembahasan unik dan mudah diikuti mengenai cara sains otak terbaru berhubung dengan konseling anak-anak dan remaja. 2. Memperluas pembahasan tentang perkembangan anak dan remaja yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan penting dalam kelompok usia, fitur yang tidak ditemukan dalam kebanyakan buku. 3. Menyampaikan teori konseling terkini yang berhubungan dengan konselor kaum muda, dengan penekanan pada pendekatan-pendekatan yang didukung secara empiris yang menawarkan pengetahuan dasar yang dibutuhkan mahasiswa untuk persiapan konseling. 4. Latihan terpadu dan ilustrasi kasus terkait dengan konten di dalam setiap bab untuk membantu pemahaman, aplikasi, dan berpikir kritis. 5. Prinsip utama konseling yang terdapat pada akhir tiap bab merangkum konten penting. #psikologi #psikolog #psychology #kesehatanmental #konseling #pendidikan #psikologianak #motivasi #psikologiindonesia #indonesia #psikologisosial #parenting #hukum #manajemen #kepribadian #psikologipendidikan #akuntansi #workshop #infopsikologi #mentalhealth #teknikindustri #konselinganak #kesehatan #konsultasi #ilmukomunikasi #terapi #hipnoterapi #biropsikologi #mahasiswa #indostar_bookstore https://www.instagram.com/p/B_xMY9xB1f7/?igshid=sa5vfzaq8udz
#psikologi#psikolog#psychology#kesehatanmental#konseling#pendidikan#psikologianak#motivasi#psikologiindonesia#indonesia#psikologisosial#parenting#hukum#manajemen#kepribadian#psikologipendidikan#akuntansi#workshop#infopsikologi#mentalhealth#teknikindustri#konselinganak#kesehatan#konsultasi#ilmukomunikasi#terapi#hipnoterapi#biropsikologi#mahasiswa#indostar_bookstore
0 notes
Photo
https://www.facebook.com/realitialam.kewangan ========================== RICH MINDS & HABIT-Q CONSULTANT !! ========================== Kami merupakan sebuah syarikat training yang menyediakan program latihan, kursus, seminar dan motivasi berkualiti yg sesuai utk pelajar², guru² sekolah, kolej, universiti, sektor awam, sektor swasta, sektor korporat, sektor servis dan perkhidmatan juga utk pasukan @ badan beruniform.. Antara kursus dan latihan yg kami tawarkan adalah seperti berikut:- a) Program Transformasi Minda (PTM) b) Program Rahsia Teknik HABIT-Q (RTQ) c) Kem Kepimpinan Cemerlang (KKC) d) Kursus Pengurusan Emosi Tenang (KPET) e) Kursus Air Liur Mutiara (KALAM) f) Komunikasi Aura Arsetif (KAA) g) Seminar Keibubapaan Cemerlang (SKC) h) Seminar Remaja Berani Cemerlang (RBC) i) Seminar Remaja Berani Berubah (RBU ) j) Kem Bina Diri atau Team Building (KBD) k) Program Online Mudah (POM) l) Dan Lain-Lain... Sekiranya pihak tuan/puan memerlukan info atau perbincangan lanjut tentang kursus atau latihan serta harga yang kami tawarkan. CIPTA LEBIH BANYAK PROGRAM SEKOLAH YANG POSITIF UNTUK BANTU LEBIH RAMAI ANAK REMAJA DAN PELAJAR PELAJAR SEKOLAH. Tawaran khas buat sekolah-sekolah , sebelum tu nak ucap -Terima Kasih kepada pengurusan sekolah sekolah yang sudah memberi peluang dan ruang kepada Cikgu SB menguruskan Program-Program Berkala seperti: 1. Awareness Before Change (ABC) 2. Program Transformasi Minda Kelas Pertama 3. Remaja Berani Berubah 4. Program Remaja dan Aqil Baligh 5.Program Transform Power A+ Dan 2020 akan ada modul untuk LADAP GURU -HABIT Q Asas Tabiat Kejayaan Diri. Perlukan program program Inspirasi di Sekolah boleh sahaja wasap.my/+60123607884/habitQprogram *TWITTER* https://mobile.twitter.com/SHAHBINAAHMAD *INSTAGRAM* https://www.instagram.com/invites/contact/?i=q3zywsve7mv2&utm_content=11fwrur *PAGE FACEBOOK HABIT-Q* https://www.facebook.com/Habit-Q-Technique-225059401707478/?referrer=whatsapp Terima Kasih. Shah Bina Bin Ahmad. @Cikgu SB Founder Habit-Q Rich Minds and Habit Q Consultant Saujana Utama Sungai Buloh Hotline : 0123607884 📱 www.wasap.my/60123607884/HabitQprogram #RichMinds #HabitQ #Accelerating Habit Success (at Shah Alam, Malaysia) https://www.instagram.com/p/B8dRZfpj6ry/?igshid=1vwhu2kysidun
0 notes
Text
#HIMSEPride: the Start
“...ma, kalo misal vita ngambil sejarah buat kuliah nanti, gimana?”
“ehh, nggak, nggak. mau jadi apa ntar kalo ambil sejarah? kata mama nggak, deh ... jangan, jangan.”
masih teringat oleh gue potongan percakapan gue dengan mama pada pertengahan bulan agustus 2016 di salah satu kamar rumah kakek di buah batu. topik yang dibahas, bisa terbaca, itu tentang jurusan apa yang bakal gue pilih nanti ketika sudah waktunya daftar ke perguruan tinggi (negeri). pada waktu itu, gue masih segar-segarnya menjadi anak kelas 12, tahun terakhir di SMA, yang k a t a n y a supersibuk dan tempat memuncaknya tingkat stres karena berbagai tuntutan akademis daaaaaaaaan yap, betul sekali itu. bukan “katanya” lagi, tapi memang “faktanya”. tidak jarang gue mendapati diri gue tenggelam dalam pikiran gue sendiri dan menangis akibat keberadaan bermacam masalah dan rintangan selama tahun tersebut, dalam ambisi gue untuk terus mempertahankan “posisi” gue dan mendapat hasil terbaik, entah itu ulangan harian, UTS, UAS, UASBN, atau UN.
sialan--UTS, UAS, UASBN, UN.
kalau boleh jujur, hal-hal di atas itu sempat membuat gue jadi sinting. pun gue berpikir betapa sintingnya pendidikan, atau lebih tepatnya kurikulum di tanah air tercinta (soal ini mungkin bakal gue bahas di tulisan selanjutnya). gue ingat pada masa-masa UAS dan UASBN, gue benar-benar terseok-seok; semangat dan ambisi gue mulai tumbang--terlihat dan terasa dari sikap gue yang agak masa bodoh buat mempersiapkannya. malas sekali rasanya untuk serius membuka buku, catatan atau latihan soal dan mencerna baik-baik materi yang keluar. sungguh, bukannya menjadikan detik-detik terakhir gue di SMA berharga dibanding waktu-waktu sebelumnya, yang ada pada saat itu adalah kebalikannya. makin ke sana, gue semakin lemas dan gairah belajar menyurut. kesal? iya. menyesal? hahah, pastinya. mencari motivasi untuk masalah itu? hah, ya sih, tapi tidak juga.
mengingat lagi bulan-bulan yang sangat membuat gue, teman-teman, dan seluruh anak SMA angkatan 2017 gila, membuat gue ... lelah dan suntuk. masih terbayang oleh gue perjuangan-perjuangan yang telah gue lakukan sambil mati-matian berusaha mengabaikan bisikan setan terkutuk. walau begitu, segala puji bagi YME, hasil akhir yang gue dapatkan berbuah manis, dari jerih payah gue di SMA sejak kelas 10. begitu indah, begitu manis. memori zaman gue SMA tak pernah gagal mengembangkan senyum di wajah gue dan menyesakkan dada gue karena sergapan rindu dan nostalgia--terlepas dari memori-memori lain yang tidak menyenangkan.
ups, sepertinya gue malah jadi melantur dari topik yang mau gue bicarain. haha.
oke, balik lagi ke potongan obrolan gue dengan mama. sebetulnya, gue tidak begitu serius buat menjadikan sejarah sebagai jurusan yang mau gue ambil dan perkataan mama itu telah gue camkan baik-baik untuk waktu yang ... agak lama. gue bahkan sempat memberitahukan “larangan” itu kepada salah satu teman dekat gue sewaktu kami sedang membahas jurusan apa yang ingin dituju--”pokoknya sih, udah jelas ga bakal sejarah, ga dibolehin.” kalau penasaran, jurusan yang gue putuskan saat itu ada dua: akuntansi dan hubungan internasional, universitas indonesia dan universitas padjadjaran. ya sudah, lanjut terus dua pilihan itu jadi tujuan gue sampai masuk tahun 2017, sampai pada akhirnya gue memasukkan akuntansi ke dalam semacam daftar jurusan dan universitas yang ingin dituju di akun SIMMSIT NF gue. sedikit penjelasan, daftarnya berbentuk tabel dan kalau sudah mengisi jurusan dan universitasnya, bakal muncul salah satu warna dari hijau, kuning, oranye, dan merah. warna-warna tersebut mengindikasikan seberapa banyak peminat yang ingin masuk ke jurusan (dan universitasnya kalau tidak salah) tersebut. laluuuuu, saat itu akuntansi universitas indonesia warnanya m e r a h, yang artinya b a n y a k peminat; lebih dari empat orang dan tanda b a h a y a. tak hanya itu, gue bahkan menuliskan jurusan dan universitas yang sama di kumpulan nota lengket berisi target anak-anak Avetro, alias 12 IPS 2 angkatan 16!
(foto oleh--kalau tidak salah--Icha, salah satu anak Avetro)
bisa dilihat punya gue yang ada di pojok kanan atas. jujur, melihat kembali foto ini pada waktu sekarang, membuat gue ... meringis. kenapa? tentu saja karena alasan di balik gue menulis di nota lengket itu! gue memilih jurusan itu akibat pikiran gue yang pendek; gue mau jadi akuntan biar nanti gajinya tinggi. ??????? lagi, jauh dalam hati gue, sewaktu menuliskannya, TERUTAMA jurusannya, gue sebenarnya agak ragu dan tidak benar-benar yakin. tapi, entah kenapa, gue tetap menulis demikian DAN menempelkannya di papan di kelas. untungnya, itu tidak berlangsung lama karena pada akhirnya ........
gue sadar gue berpotensi di jurusan sejarah,
gue merasa begitu yakin setelah meninjau kembali sikap gue selama ini terhadap mata pelajaran sejarah. ditambah, saat bu Prima, salah satu guru sejarah gue menunjuk gue untuk mengikuti lomba cerdas cermat sejarah di universitas indonesia menjelang akhir tahun 2016 (jujur, gue merasa belum cukup berterima kasih kepada beliau karena, oh, sungguh beliau adalah inspirator terbesar gue dan satu-satunya guru, baik dari jenjang TK maupun SMA, yang gue anggap paaaaling keren, mengagumkan, dan .... ah, masukkanlah kata sifat bermakna positif apa pun yang terlintas di benak kalian--itulah beliau),
dan yang paling krusial adalah
mama merestui gue untuk mengambil jurusan sejarah; menggali lebih dalam ilmu itu setelah gue paparkan alasan gue ingin masuk jurusan itu dan beberapa obrolan intelek gue dengan mama.
gue lupa kapan tepatnya itu terjadi. yang jelas, pada satu waktu itu, saat gue dan mama tengah serius membicarakan suatu topik, dari bagaimana gue menanggapi omongan mama, akhirnya mama menangkap dan memahami keputusan gue tersebut. tak bisa dipungkiri, gue senaaaaaaaang sekali begitu mama menunjukkan sinyal-sinyal perizinan untuk gue melakukan keputusan itu, walau memang tidak secara eksplisit. oh, ya, untuk papa sendiri, mungkin lewat mama, papa pun membolehkan. pada dasarnya, mereka membebaskan gue mau pilih jurusan apa ketika kuliah nanti, meskipun mereka membatasi letak universitas yang mau gue tuju (dan yang paling jauh bagi mereka cukuplah “bandung”, alias universitas padjadjaran, yang sebenarnya berada di sumedang, haha).
singkat cerita, tibalah waktu pengisian SNMPTN. dengan kemantapan hati, keteguhan kepada Allah, dan pengertian penuh dari orang tua gue, gue pun mengisi “ILMU SEJARAH UNIVERSITAS PADJADJARAN” pada pilihan pertama di formulir SNMPTN dan itu menjadi pilihan gue satu-satunya. sebelumnya, gue sempat menargetkan universitas indonesia. tapi, begitu guru sejarah gue yang satunya lagi memberikan p e n c e r a h a n mengenai jurusan yang akan gue ambil, gue pun memutuskan untuk langsung putar setir ke universitas padjadjaran.
27 April 2017, firasat baik gue menjadi nyata; pengumuman SNMPTN menyatakan gue diterima di jurusan sejarah universitas padjadjaran. bohong kalau gue bilang gue tidak serasa berada dalam ekstasi saat tahu hal itu. wajah gue tidak berhenti berseri-seri, keluarga dan teman-teman pun merasakan kebahagiaan yang sama dengan gue.
meski demikian, dalam jangka waktu yang begitu lama sebelum gue resmi menjalani kehidupan di nangor dan menjadi mahasiswi unpad, gue menghadapi beberapa hal yang tak mengenakkan terkait pilihan jurusan gue itu. tidak banyak sih, hanya hitungan jari. namun, tetap saja, membuat gue cukup ciut tiap mendapatkan reaksi yang, ugh, meremehkan dan hampa. hampa di sini maksud gue adalah ekspresi dari wajah orang yang ber-”oh” saja dengan menguarkan tanda tanya aneh tak terlihat kepada gue. sebal dan sesal rasanya gue malah memberi tahu orang-orang yang bereaksi demikian. mengapa ini terjadi? tentunya karena reputasi dan STEREOTIP jurusan sejarah di khalayak.
salah satunya adalah ini, yang paling membuat gue jengkel.
“oh, jurusan sejarah? pelajarin masa lalu, ya? aduuuuhhh, gak bisa move on? hahaha.”
(sebelumnya mohon maaf gue memasukkan kata-kata berikut karena, serius, gue tidak tahan untuk tidak menyertakannya)
BANGKEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE, YAELAH ANJING!!!!!! LO KIRA SEMUA ANAK YANG MASUK SEJARAH KAYAK GITU? LO KIRA MEREKA SEMUA UDAH PERNAH PACARAN DAN PUNYA BERJILID-JILID KISAH CINTA DAN BERLUSIN-LUSIN MANTAN? DANGKAL BENER PIKIRAN LO, GOBLOK!!!!!!!
jujur, gue sangat benci dengan stereotip tersebut. gue bahkan merasa perlu mengutuk siapapun yang pertama kali memulai stereotip itu ataupun menyalahartikan serta mengidentikkan “masa lalu” dan “move on” dengan apa-apa yang terkait asmara sampah remaja-remaja labil yang umumnya, kalau tidak dimulai dari zaman bau kencur SMP, ya sewaktu SMA. gue pribadi, selama 18 tahun memijaki bumi ini, belum pernah sekalipun menjalin hubungan dengan laki-laki, indikasi bahwa gue tidak punya satupun mantan. itu baru seorang, coba kalau ditanyai satu per satu dari keseluruhan anak jurusan sejarah se-indonesia, tidak mungkin tidak ditemukan mereka-mereka yang sama seperti gue.
selanjutnya--IYA, memang, sejarah itu mempelajari masa lalu--sesuai dengan arti kata “sejarah” sendiri, tolol!
sejarah/se·ja·rah/ n 1 asal-usul (keturunan) silsilah; 2 kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo: cerita --; 3 pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau; ilmu sejarah;
(kbbi daring)
sadarkah sudah sejauh mana generasi muda, yang boleh jadi--atau bahkan memang--kita termasuk salah satunya, menyalahgunakan dan merusak kaidah bahasa, khususnya bahasa negara kita sendiri? halo?????? (lagi, rasanya hal ini bakal gue bahas lain waktu)
banyak sekali rintangan yang gue hadapi untuk dapat meniti ilmu sejarah, apalagi sebagian besar itu dari eksternal gue pribadi. gue pun melakukannya tidak tanpa alasan ataupun pertimbangan--gue tentu punya alasan dan pertimbangan. dimulai dari keinginan--yang entah dari mana itu muncul--untuk dapat menguasai materi dan mendapat hasil memuaskan tiap ulangan sejarah sewaktu masih sekolah, guru-guru sejarah di sekolah yang hebat dalam menyampaikan materinya sampai ambisi gue untuk dapat memajukan negeri ini dengan terlebih dulu menilik jejak-jejak indonesia sebelumnya. intinya, sesuai dengan konsep sejarah sendiri, ingin memajukan dengan tidak mengambil atau membiarkan langkah yang salah terjadi lagi.
gue tahu bagaimana pandangan umum terhadap jurusan sejarah. lagi, jujur, gue tidak bisa bohong bahwa itu sebenarnya terkadang mengusik gue dan sesekali membuat gue lagi-lagi ciut. tapi, bagaimanapun, gue tidak menyesal akan keputusan ini; takdir yang telah Allah berikan untuk gue.
karena gue yakin, segala yang Allah berikan kepada gue, dalam konteks ini kewajiban (karena pada dasarnya, menuntut ilmu memang kewajiban seluruh muslim), itu artinya Allah percaya kepada gue bahwa gue mampu menjalankannya.
tak gue sangka, yang kemudian terjadi ketika gue melekatkan kaki gue di bumi padjadjaran ini adalah
gue bertemu begitu banyak orang hebat dalam lingkup jurusan yang gue masuki ini.
kehidupan baru; lingkungan baru, orang-orang baru.
bagai dalam mimpi, namun memang kenyataan. //
selanjutnya: “#HIMSEPride: (In the Name of Allah) Permanently Lives Within Me”.
Jatinangor, 25--26 November 2017.
1 note
·
View note
Text
Raksasa Emosi Itu Bernama Pink Floyd
Kemarin, 34 tahun yang lalu, Pink Floyd merilis album Final Cut di Amerika Serikat, setelah seminggu sebelumnya dirilis secara worldwide. Album ini merupakan album terakhir Pink Floyd bersama Roger Waters dan juga album pertama tanpa keterlibatan Richard Wright sama sekali. Album yang meninggalkan luka begitu dalam, bahkan hingga hari ini. Yang kemudian memaksa mereka untuk bergerak mengarungi sungai tak berujung.
Tapi mengapa saya menulis Pink Floyd? Dan mengapa baru hari ini? Beberapa hari yang lalu, saya mulai kembali mendengarkan secara serius musik-musik Pink Floyd, setelah sebelumnya sempat merasa bosan pula dengan band ini dan beralih kepada musik-musik jazz 50′an dan pop 80′an. Karena saya memang bukan penggemar fanatik Pink Floyd. Hubungan saya dengan band ini mungkin love-bored-hate relationship, dimana seringkali saya melarikan diri karena merasa bosan dengan musik-musik mereka hanya untuk akhirnya kembali mendengarkan mereka berhari-hari hingga kembali bosan. Siklus yang tidak sehat nampaknya, bila diaplikasikan dalam hubungan antar manusia. Dan karena kini saya menyadari adanya siklus tersebut, mau tidak mau memaksa saya untuk menerima bahwa Pink Floyd memiliki tempat tersendiri dalam hidup saya. Dan karena saya memang sudah lama ingin membuat seri tulisan mengenai hal-hal yang banyak mempengaruhi hidup saya, maka saya putuskan Pink Floyd sebagi pembuka.
Perkenalan saya dengan Pink Floyd tidak begitu berkesan. Beberapa lagu populernya seperti Wish You Were Here, terselip dalam cd kompilasi musik 80′an milik ayah saya, yang sering beliau putar bila bepergian menggunakan mobil bersama saya. Beliau dari dulu memang menyenangi musik-musik rock dan pop 80′an dari musisi seperti Bee Gees, Scorpions, Bon Jovi, ABBA, Phil Collins, dan sebagainya. Tidak aneh bila dari preferensi musik tersebut, terselip satu dua lagu Pink Floyd, bahkan The Beatles hingga Scott McKenzie. Dan ya itu tadi, tidak berkesan. San Fransisco milik Scott McKenzie saya rasa jauh lebih tertancap dalam memori saya, yang bahkan kemudian bertahun-tahun kemudian membuat saya memiliki ketertarikan dengan kebudayaan generasi bunga tahun 60′an.
Baru ketika SMA, saya kembali bertemu dengan Pink Floyd. Kali ini dengan lagu Another Brick in The Wall Part 2 yang mengisi waktu-waktu saya ketika belajar gitar. Ketika itu saya memang mulai mendalami musik rock (sebagian karena ketertarikan, sebagian lagi karena ketika itu musik rock masih menjadi indikator keren bagi remaja). Saya yang ketika itu merupakan pendengar setia Michael Jackson, mulai melirik Pink Floyd karena hanya band ini yang memiliki album yang dapat menyaingi album Thriller milik Michael Jackson sebagai album tersukses sepanjang masa. Namun sebagian besar waktu saya masih tersita dengan musik-musik indie Indonesia, salah satunya The Sigit. Band ini pula yang dikemudian hari mempertemukan kembali saya dengan Pink Floyd.
Beranjak awal kuliah, saya sedang menggandrungi musik-musik alternatif 90′an seperti Pearl Jam, R.E.M., Sonic Youth, hingga Blur. Ketika itu Eddie Vedder benar-benar role model mulai dari cara bernyanyi hingga motivasi memanjangkan rambut (Mungkin lain kali saya akan menulis tentang dia). Selain tentunya muncul ketertarikan terhadap musik Post-Rock dan juga cinta lama bersemi kembali dengan musik metal yang dulu sempat mengisi masa-masa SMP. Namun album dan konser Detourn dari The Sigit di tahun 2013 lah yang mempertemukan kembali saya dengan Pink Floyd, dan bahkan menjerumuskan saya lebih dalam untuk memahami mereka. Kentalnya Pink Floyd sebagai preferensi The Sigit di era-era ini jelas membuat saya penasaran. Namun perjalanan itu harus menunggu satu tahun (hari-hari itu, saya masih disibukkan banyak hal).
Setahun berlalu, karena satu dua peristiwa, ketertarikan saya terhadap band ini dimulai dan semakin menggila. Satu demi satu album nya saya lahap. Video-video konser maupun dokumenter mereka saya telaah. Kisah-kisah dibalik karir mereka yang tidak begitu terekspos, saya buru. Mulai dari Syd Barrett yang nyaris menjadi produser rekaman Sex in The Pistols, Alasan dibalik dipertahankannya Nick Mason diawal karir mereka (karena memiliki studio musik untuk latihan), hingga bagaimana satu mobil langka milik Nick Mason mampu membiayai tur A Momentary Lapse of Reason di akhir tahun 80′an.
Tapi kemudian pertanyaan ‘mengapa Pink Floyd?’ masih belum terjawab, bahkan setelah tulisan sepanjang ini. Berulang kali juga tertulis bahwa band ini tidak begitu berkesan dan butuh beberapa kali kesempatan sebelum mulai benar-benar saya anggap serius. Karena memang begitu Pink Floyd. Musik mereka seringkali tidak menyisakan ruang bagi mereka yang sekedar ingin numpang tenar karena mendengar Pink Floyd dan menggunakan kaos The Dark Side of The Moon. Bagaimana tidak? Eksplorasi suara yang gila dan konsep album yang berupa kesatuan membuatnya sulit dicerna. Antara anda tidak menghiraukannya, menolak, bahkan hingga membencinya. Atau anda memutuskan memberinya kesempatan untuk bercerita dan mengajak anda menyelami lautan jiwa yang begitu luas dan kompleks. Bahkan seorang penggemar fanatik Pink Floyd yang saya kenal, berkisah bahwa awalnya dia sangat memandang rendah Pink Floyd sebagai musik ngak-ngik-ngok yang tidak jelas dan tidak ada apa-apanya dibanding Queen ataupun Led Zeppelin. Itu sebelum dia memutuskan untuk mendengarkan album Atom Heart Mother berulang kali.
Pink Floyd sebagai band yang konsisten dalam jalur sukses, nyatanya tidak memiliki satu karakter suara patokan yang bertahan hingga akhir. Mulai dari era-era psychedelic yang begitu terdengar ceria namun nyatanya menunjukkan sisi terkelam pemikiran manusia, hingga era-era prog-rock yang begitu terdengar suram namun berpesan akan optimisme. Tema-tema lirik maupun musiknya yang beragam, universal, namun tetap terasa begitu personal. Konser yang megah dan seringkali ditahbiskan sebagai band dengan pertunjukkan paling spektakuler sepanjang masa. Bahkan konser The Wall hanya dapat diadakan fullset di lima kota besar dunia.
Dan kini band itu sudah tiada. Satu reuni di tahun 2005 dan satu album terakhir di tahun 2014 (yang bahkan sebenarnya merupakan sisa-sisa materi di tahun 90′an) menyatakan dengan jelas bahwa band ini sudah usai. Setelah band ini berhasil melewati pergantian personel, ditinggal dua pendirinya (bahkan sempat tiga, bila dihitung kepergian Wright), hingga berganti genre. Band ini pun tidak mengulang kesalahan Genesis paska ditinggal Peter Gabriel. Dan bukannya terkubur, band ini semakin besar. Proyek The Early Years yang merilis ratusan materi di awal karir mereka menjadi ajang nostalgia yang tidak murahan layaknya upaya Jimmy Page yang terjebak kejayaan masa lalu Led Zeppelin. Proyek remastered sebagai ajang memperkenalkan musik mereka kepada generasi Millenial pun membuahkan hasil yang positif, walau belum sesukses The Beatles ketika tahun 2009.
Ya, Pink Floyd merupakan raksasa emosi, yang tidak seluruhnya mampu kita tampung. Dan emosi, memiliki begitu banyak spektrum. Beberapa diantaranya kita harapkan, sementara sebagiannya lagi kita hinakan. Namun Pink Floyd membawa semuanya sebagai satu kesatuan, membuat kita hanya bisa pasrah tanpa bisa memilih. Sehingga akan ada fase dimana anda muak mendengarkan mereka, namun cepat atau lambat anda akan kembali kepada mereka. Meminta mereka kembali bercerita, dan bahkan sesekali meminta mereka untuk mendengarkan dan menjawab berbagai pertanyaan.
Jelas diluar sana anda dapat menemukan lebih banyak tulisan yang lebih bagus maupun lebih informatif mengenai Pink Floyd. Dan tulisan saya tidak merepresentasikan apa itu Pink Floyd seutuhnya. Sehingga satu-satunya cara anda sekalian untuk mengenal mereka dan mengkonfirmasi tulisan saya, dengan cara mendengarkan mereka secara serius. Secara utuh tiap albumnya. Saya tutup tulisan ini dengan penggalan lirik dari salah satu lagu mereka, yang saya rasa kalimat tersebut dapat menggambarkan pandangan saya mengenai mereka.
“Was it love? Or was it the idea of being in love?”
(Senin, 3 April 2017. 00:30 WIB. Sembari mendengarkan The Endless River untuk pertama kalinya.)
2 notes
·
View notes
Text
Ust yun 1
Uda Yun
Mengenang Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A.
Jogja dua minggu menjelang Ramadan 2015. Hape saya berdering. "Mahli, mau berangkat umroh?" Suara jelas terdengar dari seberang telepon. Saya terpana. Ini tawaran yang serius dan datang tiba-tiba. "Tapi saya mau berangkat haji tahun ini," jawab saya spontan. "Anggap saja latihan persiapan haji. Siapkan saja paspor dan pakaian umroh. Yang lainnya sudah dicukupkan oleh yang mengundang." Dilaog singkat ini berakhir dengan jawaban saya, "Siap. Sami'na wa atha'na." Maka tiga hari kemudian saya sudah mendarat dengan pesawat Saudia di bandara internasioanl Madinah al-Manawwarah. Saya menjadi salah satu dari puluhan undangan dari berbagai ormas Islam di tanah air yang diberangkatkan oleh Kerajaan Saudi Arabia. Itulah sepenggal dialog di antara banyak percakapan lainnya yang membuat saya merasa dekat dengan Uda Yun. Beliau memang biasa saya panggil dengan Uda Yun. Nama lengkap beliau adalah Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc. M.A.
Saya mengenal Uda Yun pertama kali pada medio 1985. Setamat dari SMA Muhi Jogja krisis ekonomi melanda keluarga saya. Dari pada pulang kampung saya memilih untuk survival di Jogja. Nasib kemudian membawa saya menjadi staf admin di Madrassah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Ini terutama atas kebaikan ustadz Hamdan Hambali, yang akan saya ceritakan pada kesempatan lain. Di sinilah saya berkenalan untuk pertama kali dengan Uda Yun. Beliau guru baru disini sebagai alumni Timur Tengah yang harus mengabdi pasca memperoleh gelar Lc. Ketika bertemu, saya memulai perkenalan dengan kalimat pendek "urang awak." Dua kata primordial ini mendekatkan kami. Perkenalan ini berlanjut menjadi semacam persahabatan antara kakak dan adik. Setidaknya itulah yang saya rasakan. Sebagai remaja perantau yang berjuang merintis masa depan saya merasa menemukan semacam saudara tempat berlindung dari beban hidup. Sedangkan beliau mungkin berasa iba melihat anak muda aktivis yang sedang seperti anak ayam kehilangan induk itu.
Selama setahun bekerja di Muallimin tentu saja saya banyak bergaul dengan Uda Yun. Di kantor maupun diluar kantor. Saya beberapa kali diajak ke rumah kontrakan beliau di kampung Karanganyar, dekat Karang Kajen. Saya kemudian juga kenal dengan adik uda Yun yaitu Uda Im yang saat itu kuliah di UII. Di sana juga saya sempat berkenalan dengan Uni Lis yang baru menikah dengan Uda Yun. Periode ini tentu saja ditandai dengan bebrapa kali saya ditraktir makan oleh Uda Yun di rumah makan Padang. Dalam hal selera makan ini sesuatu yang unik dari Uda Yun ini adalah bahwa selera dasarnya tidak pernah berubah. Dimanapun beliau makan makan, termasuk di rumah, masakan kesukaannya adalah masakan Padang. Belakangan, pada suatu kesempatan di kantor kami sengaja menguji beliau dengan menghidangkan masakan pecel lele dengan sayur daun kemangi dan kenikir. Dengan nada bercanda beliau berucap, “apa ini, makanan rumput. Mana nasi Padang.”
Sejak 1992, nasib baik membawa saya kembali dekat dengan Uda Yun. Sebelumnya selama lima tahun saya berada di kota berbeda dengan beliau. Saya kuliah di Solo. Setamat UMS saya diterima menjadi dosen baru di UMY. Maka saya makin dekat dengan Uda Yun. Ini karena beliau telah lebih dahulu menjadi dosen di UMY. Dalam berbagai interaksi saya tetap menganggap beliau seperti kakak sendiri. Kedekatan hubungan personal ini tercermin dari cara kami saling memanggil. Di luar forum resmi saya tetap memanggil beliau dengan Uda Yun. Sedangkan beliau selalu memanggil saya dengan Mahli, tanpa kata Bapak. Bahkan ketika kemudian saya menjadi dekan di FAI UMY dimana beliau menjadi dosen homebase disana. Orang lain yang selalu dipanggil nama langsung oleh beliau, bahkan juga dalam forum formal, adalah sahabat saya yaitu ustad Syakir Jamaluddin si penulis terkenal itu. Dalam hal ini ustadz Syakir sangat senang dan bangga dipangil Uda Yun dengan panggilan “Kir, Kir.”
Dalam hubungan profesional saya mencoba melayani beliau sebagai senior yang memiliki pengalaman keilmuan yang luar biasa. Dalam hal ini saya berhasil memprovokasi para senior, terutama Uda Yun dan almarhum Pak Dr. Said Tuhueley untuk jadi lebih peduli pada jabatan akademik. Sebelumnya dua orang meski dikenal dengan kedalaman ilmu dan keluasan pergaulan, mereka tidak mau terbelit oleh tetek bengek adminsitrasi kepangkatan yang dianggap kurang substantif itu. Secara diam-diam saya mengurus kepangkatan akademik dan setelah berhasil baru saya laporkan kepada beliau. Ternyata jabatan akademik saya melampuai dua senior yang saya hormati itu. Mereka kaget dan kemudian menyerahkan dokumen-dokumen akademik mereka kepada saya untuk diuruskan kepangkatan akademik mereka. Khusus untuk Uda Yun ternyata angka kredit yang beliau miliki melebihi kebutuhan untuk Lektor Kepala. Uda Yun layak untuk menjadi Guru Besar. Singkat cerita kami berhasil mengantar beliau meraih predikat akademik tetinggi yaitu Guru Besar atau Profesor. Ini tentu saja sepadan dengan dengan kapasitas ilmu dan karya-karya yang yang beliau miliki.
Kedekatan dengan Uda Yun terus berlanjut baik malalui profesional maupun jalur persyarikatan. Ketika Uda Yun menjadi dekan Fakultas Agama Islam UMY pada periode 2003-2007 saya diminta beiau mendampinginya menjadi pembantu dekan tiga. Bagi saya ini melanjutkan tanggung jawab sebelumnya selama dua menjadi pembantu dekan yang bertugas mengurusi urusan kemahasiswaan. Tentu ini bukan tugas yang ringan karena pada era ini dunia kemahasiswaan sedang bergolak. Jogja menjadi semacam ibukota mahaiswa Indonesia dan salah satu pusat pergolakan mahasiswa di Jogja adalah kampus UMY. Pada jalur persyarikatan, ketika Uda Yun menjadi ketua Majelsi Tabligh PP Muhammadiyah beliau mengajak saya menjadi wakil sekretaris majelis ini. Dalam Mejelis Tabligh ini secara khusus saya banyak fokus mengurus program Rihlah Dakwah, berkunjung dari satu PDM ke PDM yang lain. Terkait program ini juga saya pernah diajak mendampingi Uda Yun rihlah ke Batam. Kegiatan ini menjadi menarik karena berlanjut dengan rihlah ke Muhammadiyah Association di Singapura. Saya bahkan diajak Uda Yun untuk menghadiri wisuda kakak kandung beliau yaitu ustadz Suhairy Ilyas pada program Doktor di UKM, Malaysia. Ini sangat berkesan bagi saya karena merupakan perjalanan pertama saya ke luar negeri.
Pada 2006 saya melanjutkan sekolah ke program doktor. Sebagai pembantu dekan dimana Uda Yun menjadi dekan, saya meminta nasehat beliau. Beliau lalu mengajak saya untuk berhitung. Terkait dengan motivasi beliau berhasil meyakinakan saya. Saya tidak begitu bersemangat studi lanjut karena khawatir nanti setelah menjadi doktor tetapi ilmu tidak sepadan dengan gelar akademik yang disandang. Uda Yun meyakinkan saya bahwa justu dengan gelar dokor itu akan meningkatakan motivisi untuk selalu menambah ilmu. Terkait dengan biaya hidup, karena studi lanjut berarti melepas jabatan pembantu dekan, beliau mengajak saya berhitung. Sebagai orang Minang yang rasional beliau ahli dalam hal ini. Saya diminta menghitung berapa pemasukan yang berkurang dan berapa pengeluaran yang bertambah bila saya studi lanjut. Di ujung cerita beliau memberikan komitmen, kalau selama studi nanti saya kesulitan keuangan maka jangan segan-segan untuk datang ke beliau kapanpun. Beliau siap mengulurkan tangan. Tentu ini menjadi salah satu penguat motivasi saya untuk sekolah lagi. Meskipun dari awal saya sudah berprinsip bahwa demi menuntut ilmu harus siap miskin. Sebelumnya prinsip ini sudah saya buktikan ketika memilih tidak pulang kampung dan bertahan di Jogja untuk survival setamat SMA dulu.
Pada periode berikutnya, Uda Yun sudah menjadi anggota tiga belas besar Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang terpilih melalui Muktamar. Dengan ini itu persinggungan melalui progam persyarikatan antara saya dengan beliau agak berkurang. Ini karena saya berada di majelis yang tidak berada di bawah koordinasi beliau langsung. Pada periode 2015-2020 saya berada di Lazismu, sebuah lembaga yang juga tidak berada dibawah koordinasi beliau sebagai ketua PP Muhammadiyah dan bahkan berkantor di Jakarta. Maka Tidak ada lagi rihlah dakwah bersama atau menami beliau bertabligh ke berbagai penjuru. Meskipun demikian Uda Yun nampaknya masih menganggap saya sebagai adiknya. Percakapan melalui telepon yang berujung pada keberangkatan saya menjadi tamu Kerajaan Saudi pada awal cerita ini menjadi salah satu buktinya. Pada sisi lain saat pernikahan dua anak saya Uda Yun memberikan khutbah nikahnya dan pada dua pernikahan anak Uda Yun saya masih diminta menjadi panitia khusus sebagai among tamu.
Pinggiran selatan Jogja Jumat dinihari 3 januari 2020. Malam sangat dingin di tengah musim hujan yang sudah menjelang. Hape saya berdering dengan keras. Setengah sadar saya mengangkat hape dan membaca tulisan yang muncul di layar hape, “Syakir memanggil.” Kantuk saya seketika hilang. Sahabat saya ustadz Syakir yang biasa dipanggil Uda Yun dengan panggilan akrab “Kir, Kir” itu berbicara lemah di seberang telepon. Kekhawatiran akan munculnya panggilan darurat tengah malam seperti ini pada hari-hari Uda Yun dirawat di RS Sarjito menjadi kenyataan. “Ustadz meninggal baru saja. Kita ke Sarjito bersama sekarang ya” uajar ustadz Syakir lemah. Saya terduduk lemas di tempat tidur untuk beberapa waktu. Perasaan campur aduk menghampiri saya. Berbagai memori tentang Uda Yun kembali muncul. Dan tanpa terasa air mata saya mengalir di pipi.
Dalam perjalanan menuju RS Sarjito, saya dan ustadz Syakir lebih banyak terdiam. Kami larut dalam perasaan masing-masing. Iya, kami harus menerima kenyataan bahwa Uda Yun telah berpulang. Pulang mendahului kami untuk selamanya. Pada satu sisi tentu saya sedih kehilangan beliau. Ada begitu banyak kebaikan yang telah saya dapatkan dari senior yang saya anggap seperti kakak kandung sendiri ini. Tetapi melihat banyaknya para pelayat yang hadir, mulai dari di ruang jenazah di RS Sarjito dini hari itu, saat dismayamkan di kantor PPM Cikditiro, apalagi saat di Masjid Gedhe Kauman, saya harus berlapang dada, mengikhlaskan kepergian Uda Yun. Ribuan pelayat hadir untuk meberikan penghormatan terakhir. Mereka menshalatkan jenazah, mendoakan, dan menghantarkan Uda Yun ke tempat peristrirahatan terakhir di Karangkajen. Uda Yun dimakamkan tidak jauh dari makam Kyai Dahlan dan makam Pak Said Tuhuleley, sahabat karib beliau. Tempat yang lebih baik telah tersedia untuk Uda Yun di akhirat sana. Insya Allaah. Aamiin…
Tamantirto-Jogja, 04 Januari 2020
Mahli Zainuddin Tago
0 notes
Text
Kurikulum Tematik
Mendidik anak itu sama dengan mendidik masyarakat karena anak itu bagian dari masyarakat. Mendidik anak berarti mempersiapkan masa depan anak untuk berkehidupan lebih baik, demikian pula dengan mendidik masyarakat berarti mendidik bangsa ( Dewantara I, 2004). Oleh sebab itu kita sebagai guru harus bisa menerapkan pembelajaran sesuai dengan peraturan yang ada di masyarakat dan kurikulum. Salah satu kurikulum yang digunakan sekarang adalah kurikulum tematik. “Pemebelajaran berbasis kurikulum tematik (pendekatan tematik) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan (mengintegrasikan dan memadukan) beberapa mata pelajaran sehingga melahirkan pengalaman yang sangat berharga bagi para peserta didik”. (Panduan Lengkap Kurikulum Tematik, 2013: 7).
Kamus Oxford mendefinisikan kata sifat "tematik" memiliki atau berkaitan dengan mata pelajaran atau tertentu subjek dan sebagai kata benda "tematik" diperlakukan sebagai tubuh topik untuk studi atau diskusi. Dalam hal ini integrative aksi istilah "tematik" terkait dengan kreativitas dan co-kreasi inovasi. Tujuannya adalah untuk bergabung dan menyusun kreasi yang menjanjikan, artefak atau "Objek inovasi terkemuka" ke regional atau sistem inovasi sosial dan jaringan nilai. Oleh karena itu: suatu ciptaan di sini berarti bahwa ia adalah ciptaan manusia. Tiga contoh kreasi adalah: layanan, latihan dan acara.
Dalam artikel ini: istilah "tematik" berarti itu pembelajaran terkait dengan tubuh yang gesit atau tema untuk belajar; ke area yang penting dan menarik; tema agenda penelitian; atau area focus klaster dalam sistem inovasi (Pirinen 2009:4). Tematik kurikulum mendefinisikan "kompetensi tematik" dan memungkinkan untuk bergabung dengan domain tematik terkait dan jaringan tematis untuk kolaborasi oleh implementasi kurikulum. Kurikulum tematik yang dirancang adalah untuk siswa yang tertarik pada pengembangan dan penggunaan sendiri kreativitas dan memiliki motivasi untuk belajar informasi sistem, jaringan, topik atau informasi keamanan layanan terkait sistem dengan cara kolaboratif. Saya t berarti belajar dengan tiga metafora belajar (paavola 2004) dalam jaringan tematik laboratorium hidup atau lingkungan belajar.
Dengan beberapa keunggulan kurikulum tematik ada beberapa alasan dan tema untuk mengggunakanya, antara lain: kita hidup di dunia globalisasi; bekerja di jaringan global; penelitian dan pengembangan dalam nasional dan internasional sistem inovasi; kebutuhan global dan local kelompok; kewirausahaan dan globalisasi; mengembangkan tujuan tangkas dalam kerjasama internasional; agen untuk mewakili dan merancang solusi dalam budaya yang berbeda; dan kreativitas dan inovasi. Dalam konteks ini: istilah "asli" berarti semua transaksi dan implementasi dari situasi belajar secara bersamaan terhubung ke kasus pengembangan nyata dalam dunia kerja dan memiliki nilai yang pasti dalam jaringan nilai (Pirinen 2009:23-25)
Dalam perkembanganya, ada juga kurikulum tematik yang digabungkan dengan kurikulum terpadu. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pembelajaran yang menggunakan tema pada proses pembelajaran. Kemendikbud (2013: 7) pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran dengan memadukan beberapa mata pelajaran melalui penggunaan tema, dimana peserta didik tidak mempelajari materi mata pelajaran secara terpisah, semua mata pelajaran yang ada di sekolah dasar sudah melebur menjadi satu kegiatan pembelajaran yang diikat dengan tema. Prastowo (2013: 223) pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Mulyasa (2013: 170) pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang diterapkan pada tingkatan pendidikan dasar yang menyuguhkan proses belajar berdasarkan tema untuk kemudian dikombinasikan dengan mata pelajaran lainnya. 11 Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan pembelajaran tematik terpadu merupakan pembelajaran yang mengaitkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema tertentu, pembelajaran ini dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Model dan Proses Tindakan Integratif (Firanti 2005) dikembangkan dalam Learning by Developing (LbD) budaya dan kerangka kerja dengan menggunakan model Bawang (Firanti 2005) aktor dan variabel. Pekerjaan integrative termasuk kegiatan yang inovatif dan siklik serta pekerjaan pengembangan linear. Dimensi LbD (Pirinen 2005) dan prinsip terkait dan didukung dalam Model Proses dan Tindakan Integratif
DAFTAR PUSTAKA
Andy, Prastowo. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik- Panduan Aplikatif, Yogyakarta: DIVA Press.
Dewantara, Ki Hadjar, Karya Bagian I: Pendidikan, Yogyakarta: MLPTS, 1962.
Hajar, I. (2013). Panduan Lengkap Kurikulum Tematik. Jogjakarta: DIVA Press
Oxford Dictionary. (2005). Oxford: Oxford University Press
Fränti, M., Pirinen, R. (2005) Tutkiva oppiminen integratiivisissa oppimisympäristössä, Laurea Publications, Edita, 2005. (in Finnish)
Kemendikbud. 2013. Kerangka Dasar Kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar . Jakarta
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Paavola, S., Lipponen, L., Hakkarainen, K. (2004) Models of Innovative Knowledge Communities and Three Metaphors of Learning. Review of Educational Research. 749(4), 557-576.
Pirinen, R. (2009) Integrative Action in Higher Education, Industry Collaboration and Regional Development: An Action Research Approach. International Conference on Entrepreneurship, Innovation and Regional Development (ICEIRD2009), 24-25 April, Thessaloniki, Greece.
Pirinen, R., Fränti M. (2008) Framework and Culture of Proactive Competencies Learning – Learning by Developing. International Conference on Education and Educational Technology (EDU'08). WSEAS, Venice, 83-88.
0 notes