#la danse macabre indonesia translation
Explore tagged Tumblr posts
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 1: Tirai Terbuka
Episode 2 | Navigasi Cerita
???: ...Malaikat. Apa kau sudah siap?
Malaikat: Ya.
???: Seharusnya kau lebih bersemangat. Penduduk Ark sudah menantikan saat-saat ini selama empat tahun.
Malaikat: Ya.
???: Tenshi-sama, Eternea-sama. (1) Sudah saatnya. Ikut aku.
Malaikat: Ya.
Malaikat: ...Nnn.
Pemuja: Oooh... Itu Tenshi-sama... Ia di sini.
Pemuja: Tenshi-sama! Tenshi-sama!!!
Pemuja: Indahnya... Indah sekali dirinya...
Malaikat: ...
Eternea: Lambaikan tanganmu pada mereka. Satu gerakan yang sederhana darimu akan memberikan mereka keselamatan.
Malaikat: Ya...
Pemuja: Ooh... Sang Malaikat melambaikan tangannya pada kita...
Pemuja:Tenshi-sama! Lambaikan tanganmu padaku juga!
Eternea: Benar, seperti itu. Inilah alasan mengapa kau adalah simbol dari Gereja Nerve.
Malaikat: ...Ya.
???: Jemaat Nerve. Empat tahun telah berlalu dan sudah saatnya untuk festival.
???: Inilah dia, Sang Malaikat telah datang.
Pemuja: Ooh...!
???: Sekarang, berdoalah. Berdoalah untuk Ark.
???: Untuk kebaikan gereja kami...?!
Prang (Suara kaca pecah)
Malaikat: ?!
Pemuja: Aaaah!!!
Pemuja: Ada kaca yang berjatuhan dari atas?!
???: Apa kau baik-baik saja, Eternea-sama?!
Eternea: Ah, tidak apa-apa... Aku tidak terluka. Apa jendela atapnya rusak...?
???: ...Yotto.
Malaikat: Eh...?
???: Apa kau Sang Malaikat?
Malaikat: I-Iya.
???: Maaf sebelumnya.
???: Tapi, aku akan membawamu.
Malaikat: Hah...?! Waaa?!
???: Penyusup! Turunkan Sang Malaikat!
???: ...Jangan sentuh dia kalau kau masih ingin hidup. Aku peringatkan.
Eternea: Kau, lepaskan Sang Malaikat. Mungkin aku tidak tahu apa tujuanmu tapi kau hendak melakukan sebuah penistaan yang tak termaafkan.
???: ...Aku hanya ingin meminjamnya sebentar. Kau bisa mendapatkannya kembali nanti.
Eternea: ...!
???: ...Sungguh penghujatan!
???: U-Unity Order! Dimana kalian?! Eksekusi orang ini sekarang!
???: Tarik kami ke atas, Cura.
Malaikat: Uwaaa!!
???: Oi, berhentilah menggeliat. Kau membuat talinya goyang.
Prajurit Unity Order: Komandan Reue! Si penyusup dan Sang Malaikat sedang ditarik ke atas atap dengan tali...!
Reue: Kau tidak perlu bilang pun aku tahu... Aku ‘kan punya mata.
Prajurit Unity Order: Izin untuk menembak?!
Reue: Jangan bodoh. Kau pikir siapa yang akan bertanggung jawab bila nantinya kau membuat Sang Malaikat terluka?
???: ...
Klik
Reue: Schau-kun, apa kau tidak mendengar tadi?
Schau: Dengar.
Reue: Lalu, kenapa kau mengeluarkan senapanmu? ...Dan lagi, aku rasa kau takkan menembakkan target yang salah.
Schau: Pastinya.
Peluru ditembakkan
???: ...!
Klang
Malaikat: ...Hii!
Schau: Ara.
???: Uwoo! Ia menangkis peluru tersebut hanya dengan menggunakan satu tangan sambil membawa Sang Malaikat di tangannya yang lain! Boleh juga pria itu!
Schau: Kenapa kau begitu senang? ...Memangnya kita akan membiarkan mereka lolos?
Reue: Hmm. Tampaknya, musuh kita kali jauh lebih berpengalaman daripada yang biasanya kita hadapi. Gimana, ya...
Reue: Yaa, mereka menuju atap, sih, jadi aku rasa, aku dapat menyerahkan sisanya pada “dia”. Aku yakin semuanya akan baik-baik saja.
~~~~~~
???: ...Kita berhasil.
Cura: Kerja bagus. Aku tak menyangka bahwa semuanya berjalan dengan lancar.
???: Siapa dulu dong kalau bukan Libel! ...Apakah yang kau bawa itu Sang Malaikat? Ia terlihat lebih kecil daripada yang kubayangkan.
Malaikat: ...
Libel: Kita akan berbicara lagi nanti. Kita harus segera kembali ke Daratan sebelum tertangkap oleh mereka.
Libel: Salah satu dari mereka mampu mengarahkan senapan padaku tanpa memedulikan nasib Sang Malaikat. Aku rasa, itulah kehebatan Unity Order dari gereja tersebut.
Cura: Nih. Tali yang akan mengantarmu kembali ke Daratan sudah siap.
Libel: ...!
???: Matilah!
Kling... Klang! (Suara ayunan pedang dan dua pedang yang berbenturan)
???: Cih...
Libel: ...
???: Hebat, Libel-san! ...Tunggu, gimana caranya pria itu tiba di dekat kita?!
Cura: Oi, oi, apa kau tidak berpikir bahwa bila kau berusaha untuk memenggal kepala orang dari belakang membuat Unity Order menjadi tidak terkenal di kalangan umum?
???: Diamlah, penjahat. Kalian akan mengembalikan Tenshi-sama pada kami.
Malaikat: Qual...
Libel: Cura, Fuga. Bawa Sang Malaikat dan pergilah tanpaku.
Fuga: Ashiap, bos! Ayo pergi, Malaikat!
Qual: Tunggu!
Kling... Klang! (Suara ayunan pedang dan dua pedang yang berbenturan)
Qual: Ugh...!
Libel: Sang Malaikat adalah harapan terakhir kami. Kami tidak akan mengembalikannya padamu dengan mudah.
Qual:Jangan bercanda! Seorang penghuni dunia rendah tidak layak untuk menyentuhnya dengan tanganmu yang kotor!
Libel: Haa...
Libel: Kepribadianmu yang seperti itu adalah alasan mengapa kami membutuhkan Sang Malaikat!
Qual: Omong kosong...!
Klang
Libel: Kau merendahkan kami yang tinggal di Daratan...
Klang
Qual: Heh, tentu saja...! Wajar saja yang istimewa meremehkan mahluk hidup yang lebih rendah dari mereka!
Klang
Qual: Kenapa kau tidak kembali ke bawah dan bersenang-senang dengan teman-teman ulatmu?!
Libel: ...Inilah alasan mengapa seharusnya kau tidak menyombongkan diri.
Bruk
Qual: Guh...!!!
Libel: Sampai jumpa. Dan jangan khawatir, kami tidak akan melukai Sang Malaikat sedikit pun, kok.
Qual: Gah... Ohok, ohok...! Tunggu...!
Qual: Kembalikan Sang Malaikat... KEMBALIKAN DIAAA---!!!
~~~~~~
Libel: Fiuh...
Cura: Oh, itu dia orangnya. Apa kau baik-baik saja, bro? Sepertinya orang itu cukup tangguh.
Libel: Kami hampir seimbang dalam adu kekuatan. Satu kesempatan yang kuambil telah menjatuhkan harga diri orang-orang di atas.
Cura: Heh. Leader kita memang hebat.
Fuga: Yaa, emuanya berjalan terlalu lancar. Ah, kalau misalnya mereka memotong tali ini gimana, ya?
Cura: Kalau mereka melakukannya, Sang Malaikat akan terjatuh ke bawah bersama kita. Jadi, tidak mungkin mereka akan melakukannya.
Malaikat: ...Ngh.
Fuga: Woah! Talinya bergoyang!
Fuga: Hei, sudahlah, Cura-san! Kau menakuti Sang Malaikat!
Cura: Ah, maaf.
Libel: Maaf telah melibatkanmu dalam ini. Kami janji kami tidak akan melukaimu.
Malaikat: B-Baiklah... Senang mendengarnya...
Malaikat: Tapi, inikah dunia rendah...
Malaikat: Indahnya...
Libel: ...
~~~~~~
???: ...
???: Vida, ada apa? Ada apa di langit?
???: Menatap Ark tidak akan menolong kita. Uang takkan turun kayak hujan dari sana.
Vida: ...Tidak. Ada sesuatu yang baru saja terjadi.
???: Hah?
Vida: Mungkin, akan ada hal yang menarik.
Bersambung...
TL Note:
(1) Tenshi (天使) berarti Malaikat/Surgawi. Sedangkan -sama (様) merupakan suffix yang digunakan untuk memanggil seseorang yang dipuja. Untuk mereka yang memanggil Arme dengan “Tenshi-sama” aku pertahankan seperti itu, tapi kalau misalnya chara tersebut hanya menyebut “Tenshi”, aku akan menggunakan kata “Malaikat” atau “Sang Malaikat”. Tapi, polanya gak selalu seperti ini, kalau misalnya kalimat/dialog tersebut lebih cocok (buatku) menggunakan “Tenshi-sama”, maka aku akan menggunakan itu, kalau lebih cocok “Malaikat/Sang Malaikat” aku akan menggunakan itu.
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#ainana#i7#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#idolish7 translation
22 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 2: Rebellion (Part 1 & Part 2)
Episode 3 | Navigasi Cerita
Rebellion (Part 1)
Daratan.
Libel [Narasi]: Dunia terbagi menjadi dua.
Libel [Narasi]: Ark, kota yang melayang di langit dan memancarkan sinar yang menyilaukan. Merupakan surga bagi orang yang terpilih.
Libel [Narasi]: Daratan adalah kebalikan dari itu, merupakan tempat yang berada dalam ambang kehancuran. Tanah yang kering menyebabkan sumber daya semakin menipis. Penduduknya saling mencuri dan saling bertarung satu dengan yang lain.
Libel [Narasi]: Lima hari sebelum operasi penculikan Malaikat dimulai.
Libel: …
Libel: …Indahnya.
Di Markas Rebellion…
Cura: Sialan, mereka meremehkan kita…
Fuga: Jadi, orang-orang Ark masih mengabaikan kita?
Cura: …Ini sia-sia. Mau berapa kali pun kita bertanya, mereka tidak akan mau mendengarkan kita.
Fuga: Haa… Seperti biasa, ya. Merasa yang paling tinggi dan berkuasa di atas sana.
Cura: Yaa, dia tidak tertarik dengan masalah di Daratan. Bahkan bila kita kelaparan atau mati di pinggir jalan, mereka takkan peduli.
Cura: …Aku tahu tidak ada gunanya sekarang, tapi perbedaan antara yang di atas dan yang di bawah terlalu jauh.
Fuga: Benar. Hanya karena lahir di tempat yang berbeda saja timbul perbedaan yang sangat besar. Aneh ‘kan?
Fuga: Kita tidak ada habis-habisnya bertarung memperebutkan sumber daya yang semakin menipis di atas daratan gersang ini. Kita saling mencuri. Menyebalkan…
Fuga: …Apa kita perlu melawan Ark seperti organisasi perlawanan yang lainnya?
Cura: …Kita hanya ingin Ark menolong dan mendukung Daratan.
Cura: Kita tidak berniat menjatuhkan mereka atau sejenisnya. Itu kemauan leader kita, bukan?
Fuga: …Benar juga. Kalau Libel-san sudah mengatakannya, kita tidak dapat berbuat apa-apa.
Cura: Dengan begitu, aksi kita juga ada batasnya. Dan sepertinya pertarungan yang terjadi di antara penghuni di Daratan takkan kunjung berakhir. Leader kita seharusnya datang dengan sesuatu dan…
Pintu terbuka.
Fuga: Ngomong-ngomong soal iblis. Libel-san, selamat datang!
Libel: …Aku dapat ide
Cura: Hah?
Libel: Kita culik Sang Malaikat.
Fuga: Malaikat? Maksudmu, orang yang dipuja di atas?
Libel: Benar. Kita curi itu.
Cura: Mulai lagi deeeh…
Libel: Kita tawan Sang Malaikat dan menuntut pembicaraan dengan Nerve.
Fuga: Tawan?!
Libel: Iya, Sang Malaikat adalah simbol iman mereka. Kalau kita menculiknya, mereka tidak akan mengabaikan kita lagi dan mau tidak mau menerima keberadaan kita.
Libel: Aku yakin hal tersebut pasti membuka pintu negosiasi dengan mereka.
Cura: …!
Fuga: Hyaa, Libel-san memang hebat! Cara berpikirmu berada di dimensi lain!
Cura: Kau benar, kalau kita sukses, mungkin mereka akan mau bernegosiasi dengan kita. Tapi..
Cura: Dengar, Libel. Aku punya tiga hal yang perlu kukatakan mengenai rencanamu.
Fuga: Oh, Cura-san akan berbicara seperti seorang penasihat.
Cura: Berisik!
Rebellion (Part 2)
Cura: Pertama. Bagaimana cara kita naik ke Ark? Apa kau tidak sadar kalau benda itu melayang di langit?
Cura: Lift yang menghubungkan Daratan ke Ark itu dijaga dengan sangat ketat. Kita tidak memiliki sandi ataupun senjata yang cocok untuk mengontrol hal itu.
Libel: Kita akan menggunakan balon. Ketika malam tiba, kita akan berlindung dibalik awan. Kalau hanya kita, tiga balon seharusnya sudah cukup.
Fuga: Ah! Itu akan menjadi pengalaman yang pertama untukku! Kelihatannya seru!
Cura: …Kedua. Ark itu dilindungi oleh Unity Order. Kalau kita mencuri Sang Malaikat, kita tidak dapat menghindari pertarungan yang akan terjadi di antara kita dan mereka. Mereka adalah pasukan militer berduit. Senjata mereka berada di level yang berbeda dengan kita.
Fuga: Kalau itu, biarkan aku yang menjawab. Meski lawan kita adalah Unity Order, Libel-san tidak akan kalah, ya ‘kan?!
Libel: …Fuga benar.
Cura: Dasar Beliebel…! (1) Lalu, yang ketiga!
Cura: Memangnya kau tahu dimana persisnya Malaikat itu berada? Ingat, dia berada di dalam katedral milik Gereja Nerve. Tentu saja dia akan dikurung di suatu tempat yang susah diraih.
Libel: …Aku tahu. Ia akan muncul di katedral lima hari dari sekarang.
Cura: Lima hari dari sekarang…?
Cura: …Festival, ya?!!
Fuga: Festival? Apa itu?
Cura: Pesta yang diadakan untuk Gereja Nerve. Setiap empat tahun sekali, Sang Malaikat akan muncul di depan masyarakat. …Hal itu akan terjadi lima hari dari sekarang.
Fuga: Hee, pemujanya pasti sangat setia kalau mereka hanya dapat melihat Sang Malaikat tiap 4 tahun sekali. Memang benar, ya, orang-orang di atas itu aneh.
Libel: Malam sebelum festival kita akansampai di Ark, menyembunyikan diri dan menunggu hingga festivalnya dimulai. Dan saat Sang Malaikat muncul…
Libel: Kita akan membawanya.
Fuga: Hyuu, seru tuh!
Cura: T-Tunggu, Libel! Jangan berbicara seolah-olah semuanya sudah siap!
Libel: Kenapa tidak? Aku menjawab ketiga pertanyaanmu, kan?
Fuga: Benar. Kalau kita terus membuang waktu dengan pembicaraan ini, semuanya akan semakin buruk dan tahu-tahu game over.
Cura: Masih ada banyak masalah lain! Udah gitu kita hanya memiliki tiga hari untuk sampai di sana, kita tidak memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan semuanya!
Libel: Mau gimana lagi, aku baru dapat idenya.
Cura: Jangan ngeyel! Kita perlu mengoperasikan balonnya tanpa lampu agar para penjaga tidak menyadari keberadaan kita! Apa kau berencana untuk pergi begitu saja tanpa adanya latihan terlebih dahulu?!
Cura: Dan belum lagi, setelah kita mendapatkan Malaikat-nya, bagaimana cara kita turun dalam keramaian?!
Libel: …
Libel: …
Libel: …Aku akan serahkan hal itu padamu.
Cura: HAAAAH?!?!
Libel: Aku mengandalkanmu.
Cura: Bentar, Libel! Kebiasaan deh, tiap kali ada hal yang crucial, kau pasti langsung melempar hal tersebut padaku!
Fuga: Bukannya itu berarti kau dipercaya?! Benar ‘kan, Libel-san?
Libel: Benar, aku mempercayaimu.
Cura: Tidak, kau tidak akan bisa membodohiku. Meski sudah 10 tahun aku bersamamu sejak kita kecil!
Cura: Rencana kali ini terlalu berisiko! Kalau kita gagal, seluruh Ark akan melawan kita! Kita akan berakhir!
Fuga: Tapi, bukannya rencana berisiko itu merupakan kelebihannya? Ya ‘kan, Libel-san?
Libel: Iya, kau benar.
Cura: Jangan menghasutnya, Fuga!
Libel: Fuga. Ayo kita berlatih agar kita tidak menghalangi Cura.
Fuga: Wokeh! Aku ikut!
Cura: …Seriusan nih?
Bersambung...
TL Note(s):
(1) Cura sebenarnya bilang “Penggemar Libel” atau dalam TL Bahasa Inggrisnya “Libel Believer”, tapi aku pikir sepertinya aku setuju dengan pendapat Translator bahasa Inggrisnya untuk memanggil Fanboy Fuga sebagai Beliebel :D
Baru pertama kali aku nge-TL sambil dengerin game story-nya langsung, seru banget! Jadi ada beberapa dialog yang kuterjemah langsung dari versi Bahasa Jepangnya XD hwaa rasanya senang banget,,, meski aku cuma bisa ngerti sedikit :”) But, that’s a part of studying, right? Hehe.. Semoga kalian suka projek terjemahanku kali ini!
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#idolish7 ldm au#idolish7 indonesia translation
19 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 39: Pilihan
Episode 40-1 | Episode 40-2 | Navigasi Cerita
Arme: Libel…
Libel: Qual… Qual… Apa kau… Di sana…?
Arme: Apa kau sudah tidak dapat melihat lagi, Libel?
Qual: Iya, aku di sini.
Libel: …Qual.
Libel: Aku menyerahkan… Arme padamu… Habisnya… Kita sudah tidak dapat… Mematahkan kutukan Malaikat ‘kan…?
Arme: …Libel…
Libel: Agar Arme… Tidak digunakan lagi… Agar tidak ada yang… Tersakiti lagi…
Libel: Kau punya tanda kudus… Jadi kau dapat bersama… Arme…
Qual: Iya, kau dapat menyerahkannya padaku.
Qual: Aku takkan mengingkar janji dari temanku.
Libel: …Senang mendengarnya.
Libel: Arme…
Arme: Aku di sini…
Libel: Arme… Maafkan aku… Aku harus meninggalkanmu…
Arme: Apa yang kau bicarakan…? Kau tidak perlu meminta maaf…
Arme: Kau telah mengajariku banyak hal.
Libel: …Begitukah…? Itu… Perkataanku…
Libel: Kau bilang… Daratan itu indah… Dengan matamu yang belum melihat apapun sebelumnya.
Arme: …Iya, benar. Daratan… Dunia kalian… Sangatlah indah…
Libel: Aku menerima sesuatu… Yang dapat aku percaya, sesuatu yang aku ingin lindungi… Sesuatu yang membuatku rela mengorbankan nyawaku…
Libel: Arme… Aku senang… Dapat bertemu denganmu…
Arme: Itu perkataanku…
Libel: …Ohok…!!! (muntah darah)
Arme: …!
Arme: Tidak…! Aku tidak akan menangis. Aku…!
Arme: Aku tidak yakin… Dapat tersenyum di dunia ini tanpa dirimu…!
Arme: Karena, yang telah menemukan aku…! Yang memanggilku dengan namaku adalah kau, Libel!
Arme: Aku… Takut…
Libel: Jangan… Khawatir… Jangan khawatir.
Libel: Sekarang… Bukan hanya aku yang memanggilmu dengan namamu.
Libel: Apa kau tidak… Menyadarinya? Qual, Cura, Reue, Kabane, Kuon, Konoe…
Libel: Mereka memanggilmu dengan namamu.
Arme: …!
Libel: Dan… Mulai sekarang… Semua orang akan memanggil namamu…
Libel: Dunia yang seperti itu akan… Segera datang. Karena itu… Jangan khawatir.
Libel: Tidak menakutkan… kok…
Arme: Libel…? Libel!!!
Qual: Arme…
Arme: …!!!
Kabane: Tidak.
Kabane: Ada solusi.
Arme: …?!
Qual: Apa maksudmu? Beritahu aku…
Kabane: Aku tahu cara mematahkannya.
Arme: …?!
Kabane: Yang Eternea ketahui bukanlah cara resminya.
Kabane: Agar tidak dapat mati… Kompensasinya adalah keabadian.
Arme: Keabadian…
Kabane: Arme. Dengan kehilangan kutukan tersebut, kematian akan terambil juga darimu.
Kabane: Dan hal itu berefek pada orang-orang di sekitarmu. Yang artinya…
Arme: …!!!
Kabane: Kau juga dapat mengambil kematian Libel.
Arme: Kematian Libel…
Qual: …Memang sulit dipercaya, tapi kelihatannya kau tidak berbohong.
Qual: Kalau kutukan Arme patah, dia dan Libel takkan mati…
Kabane: Salah… Dengan mematahkannya, mereka berdua tidak dapat mati lagi.
Qual: …!
Arme: Begitu…
Arme: Aku mengerti sekarang. Kau, Kuon dan Konoe juga begitu.
Kabane: Iya… Kami hidup abadi.
Kabane: Aku ingin kau memikirkannya dengan matang.
Kabane: Saat aku mematahkan kutukan Malaikat, aku pikir aku melakukan hal yang benar dan tidak ada yang kutakuti.
Kabane: Aku yakin kami dapat hidup bersama dalam keabadian.
Qual: …
Kabane: Tapi…
Kabane: Untuk kami, keabadian mengubah harapan jadi keputusasaan.
Kabane: Aku bilang padanya… Kalau aku tidak akan menyesal.
Kabane: Tapi… Resolusiku, janjiku, pertemananku, rasa sayangku… Perlahan semuanya luntur seiring berjalannya waktu…
Arme: Kabane…
Kabane: Aku tidak mengatakannya padamu karena aku tidak ingin membuatmu merasakan hal yang sama…
Arme: A-Aku…!
Kabane: Iya, aku tahu. Kalian mungkin berbeda.
Kabane: Aku menyadarinya saat Kuon memberitahu aku. Sebelumnya, aku pikir, kalian akan merasakan hal yang sama dengan kami. Aku pikir, tidak ada yang dapat tahan akan rasa sakit dalam keabadian.
Kabane: Aku pikir, bukan aku sendiri yang akan berkecil hati… Aku pikir, semua orang seperti itu..
Kabane: Aku pikir… Aku tidak salah.
Arme: Begitu…
Kabane: Tapi, sama seperti yang Kuon katakan. Mungkin kalian berbeda.
Kabane: Jadi… Pilihlah, Arme. Patahkan atau tidak?
Arme: …!
Qual: Aku mengerti situasinya. Jadi…
Qual: Arme, pilihlah.
Arme: Qual…!
Qual: Sebagai teman, aku menghargai apapun itu pilihanmu...
Arme: …Hidup selamanya atau tidak…
Qual: Iya… Benar. Pilihlah dengan kebebasanmu sendiri, kebebasan yang telah kau pelajari di Daratan.
Arme: …Iya, kau benar.
Arme: Kebebasan itu… Menyeramkan sekali.
Qual: Iya, benar. Aku yakin Libel dan orang-orang di Daratan bertarung karena takut akan kebebasan.
Qual: Sama seperti orang-orang di Ark… Dan pria dari Kokujohyako tadi…
Qual: Hidup di bawah naungan hukum lebih baik.
Qual: Tapi… Dunia yang kau dan Libel ingin buat bukan yang seperti itu, ‘kan?
Arme: Iya…
Qual: Jangan khawatir. Aku tak masalah dengan apapun pilihanmu, aku akan tetap mendukungmu.
Arme: Terima kasih, Qual…
Arme: Aku telah… Memutuskannya.
Kabane: Ya, kalau gitu, katakanlah. Jawabanmu…
>> [Hidup abadi bersama Libel] (Episode 40-1)
>> [Menerima kematian Libel] (Episode 40-2)
Bersambung…
TL Note: Episode 40 masih dalam proses dan aku berencana untuk terjemah sekaligus, jadi prosesnya akan memakan waktu lebih lama. Aku harap kalian masih sabar untuk menunggu>< Terima kasih!!!
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#ainana#i7#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#idolish7 indonesia translation
8 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 3: Arme (Part 1 & Part 2)
Episode 4 | Navigasi Cerita
Arme (Part 1)
Cura: Haa… Haa…!
Fuga: B-Bisakah kita berhenti sekarang? Udah gak ada yang ngejar kita, kok!
Cura: Belom! Kita harus lari terus! Setidaknya sampai kita menemukan tempat untuk bernaung!
Fuga: O-Osu! Mau kugantikan kau menggendong Malaikat-nya, Libel-san?
Libel: Tidak usah. Dia lebih ringan dari yang kukira.
Malaikat: …
Libel: …Dan kau merasa tidak masalah, hm?
Malaikat: Eh?
Libel: Aku hanya mencoba untuk berpikir dari sudut pandangmu, kau tiba-tiba dibawa lari oleh suatu organisasi misterius tapi kau tidak mempermasalahkannya.
Malaikat: Y-Ya… Meski aku mencoba pun, aku tahu kalau aku tidak akan bisa menang melawan kalian…
Cura: Hee… Terima kasih telah memudahkan pekerjaan kami.
Fuga: Apa sih, masa’ begitu saja kau menyerah? Dimana semangatmu? Hah?
Cura: Apa yang kau bicarakan…?
Malaikat: Fu, fufu…
Libel: …?
Malaikat: …Kalian orang-orang yang lucu, ya?
~~~~~~
Cura: Fiuh… Harusnya sih sekarang kita sudah aman.
Fuga: Haa… Haa… Tapi… Bukankah aneh kalau tidak ada yang mengejar kita lagi…?
Cura: Sepertinya bom yang kupasang berhasil menghalangi mereka.
Fuga: Bom? Kapan kau memasangnya?!
Cura: Yap, bom tersebut akan meledak menurut timer yang telah kusetel karena ternyata persiapannya membutuhkan waktu lebih banyak daripada yang telah kuprediksi.
Fuga: …Kalau ada rakyat terluka bukankah kita akan mengalami kerugian saat negosiasi?
Cura: Bodoh. Bubuk mesiu yang kumasukkan tak seberapa kok jadi benda itu hanya untuk mengintimidasi mereka. Aku tidak mungkin akan melakukan kesalahan seperti itu.
Fuga: Hee, pria yang dapat menyelesaikan apa saja memang hebat.
Malaikat: …
Libel: …Kemungkinan besar kita akan sampai di markas kami setelah berjalan dua hari. Jadi, kumohon kau untuk bersabar dan biarkan aku menggendongmu.
Malaikat: Ah, yaa…
Malaikat: Uhm…
Libel: Kenapa?
Malaikat: T-Turunkan aku…
Libel: Itu…
Malaikat: Kalau kau membiarkan aku turun, aku bisa berjalan sendiri, kok.
Libel: Apa?
Malaikat: Aku takkan menolak. Gimana, ya… Aku lebih memilih berjalan sendiri selama diculik.
Libel: …
Cura: Ini anak mengatakan hal yang aneh, ya.
Fuga: Hei, hei, tawanan! Apa kau tidak memahami situasinya?!
Fuga: Sudah pasti kau mencoba untuk lari dari kami---
Libel: Nih, hati-hati jalannya.
Malaikat: Terima kasih.
Fuga: Libel-san!?
Malaikat: …Ooh.
Malaikat: …Ini… Dunia rendah. Inikah rasanya menyentuh daratan?
Fuga: Hei… Jangan sebut dunia rendah. Kesannya kau sedang merendahkan kami. Menjengkelkan, tahu gak.
Malaikat: …! B-Begitu… Baiklah.
Libel: …
Arme (Part 2)
Malaikat: Tapi… Fu... Fufu… Inikah… Inikah…
Fuga: Apa yang kau tertawakan? Seringaimu itu membuatku tidak nyaman.
Malaikat: Ah, uhm, maaf.Sebenarnya... Ini merupakan kali pertamanya aku pergi keluar.
Malaikat: Dan untuk pertama kalinya aku berjalan sendiri di luar gereja…
Fuga: Haah? Seriusan…?
Cura: Apa yang kau lakukan tiap selama empat tahun sebelum menunjukkan dirimu di gereja?
Malaikat: Tidak ada.
Fuga: Benar-benar tidak ada?!
Malaikat: Aku selalu berada dalam kamarku. Jadi, kemunculanku pada hari ini merupakan keempat kalinya aku keluar dari kamarku, kalau tidak salah.
Cura: …B-Baru empat kali dalam hidupmu?!
Fuga: J-Jadi, hari ini adalah kali pertamanya kau keluar dari katedral?
Malaikat: Benar. Makanya…
Malaikat: Aduh…
Cura: H-hei! Apa kau baik-baik saja?! Kami tidak dapat membiarkanmu menyakiti diri sendiri!
Libel: …Ia hanya menginjak batu. Apa kau baik-baik saja?
Malaikat: Haha… …Jadi begini rasa sakit setelah menginjak batu. Boleh juga.
Cura: …
Fuga: Apa yang kau seringai lagi? Apa orang-orang di atas sana pada masokis?
Malaikat: Ah, maafkan aku. Seharusnya aku lebih waspada. Tapi, masalahnya semua terlihat sangat menyegarkan di sini.
Malaikat: Rasa sakit yang tak pernah kurasakan, udara yang tak pernah kuhirup. Orang-orang yang tak pernah kuajak berita sebelumnya, seperti kalian. Lalu, di atas semua itu…
Malaikat: Aku telah mendengar kabar mengenai Daratan, tapi… Aku tidak pernah menyangka bahwa Daratan itu seindah ini.
Libel: …Begitu.
Fuga: …Apa-apaan…
Fuga: Apa-apaan itu? Dimana sisi indah dari daratan yang gersang ini…?
Libel: Naa, siapa namamu?
Malaikat: Eh?
Libel: Memangilmu Malaikat terus itu konyol. Atau jangan-jangan kau tidak memiliki nama?
Malaikat: …! Nama… Aku punya kok!
Arme: Arme.
Arme: Namaku Arme!
Libel: …Begitu. Namaku Libel. Mohon kerja samanya ya, Arme.
Arme: Iya… Iya, aku juga! Libel!
Libel: Fu... Haha…
Cura: Jarang-jarang, yaa, dia menunjukkan ekspresi seperti itu.
Fuga: Iya juga...
Arme: Arme…
Arme: Iya, aku Arme…
Bersambung… I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#ainana#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#idolish7 ldm au#idolish7 translation
19 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 22: Yang Terlupakan (Part 1 & Part 2)
Episode 23 | Navigasi Cerita
Yang Terlupakan (Part 1)
Konoe: Yosh! Kau bantu aku bertani! Kalau kau tidak membantu, kau takkan makan!!!
Arme: Dimengerti!
Konoe: Sayur-sayuran di sini sudah diimprovisasi seiring bergantinya tahun dan sekarang mereka bisa tumbuh tanpa sinar matahari!
Arme: Keren!
Konoe: Bajak tanahnya, tanam bibitnya dan siram dengan air! Kau bisa ‘kan, Arme-kun?!
Arme: Tentu bisa!
Libel: …
Libel: Bahkan di bawah tanah ada tempat seperti ini, ya.
Libel: Jadi sungai yang berada di bawah jurang itu terhubung dengan arus ruang bawah tanah ini toh…
Kabane: Biasanya, kau tidak akan tiba seperti itu.
Libel: …!
Kabane: Harusnya kau mati karena arus yang kuat atau karena terhantam beberapa batu. Biasanya salah satu dari dua hal tersebut.
Kabane: Syukurlah kau selamat.
Libel: Siapa kau…? Menyembunyikan keberadaan dan mendekati seseorang dengan demikian itu tidak sopan.
Kabane: Udah kebiasaan.
Kabane: Aku Kabane. Aku yang mengatur banyak hal di sini.
Libel: Tempat apa ini…?
Kabane: Bukan tempat yang gimana-gimana, kok. Hanya tempat untuk orang-orang yang tidak tinggal di atas Ark ataupun di Daratan.
Kabane: Tempat terendah.
Libel: Aku tidak tahu… Kalau ada tempat seperti ini.
Kabane: Tidak ada yang tahu. Kami tinggal di sini agar keberadaan kami tidak dapat ditemukan.
Kabane: Kami lari dari kekacauan yang terjadi di atas. Kami tidak ikut serta dalam perang di atas.
Libel: …Ada berapa banyak dari kalian yang tinggal di sini?
Kabane: Aku, Konoe dan… Kuon. Hanya kami bertiga.
Libel: Tempat sebesar ini hanya untuk kalian bertiga…?
Kabane: Terlalu besar untuk kami bertiga, ya? …Dulu, sih, jumlahnya lebih banyak dari yang sekarang.
Libel: …?
Kabane: Tidak ada apa-apa di sini tapi santai aja.
Kabane: Lagian kau selamat. Jadi, jangan pasang wajah suram…
Libel: …Dari sudut pandangku, kau yang terlihat suram, Kabane…
Kabane: Enggak. Wajahku memang begini.
Kabane: Kau adalah tamu pertama kami setelah sekian lama, kami sangat senang.
Kabane: Lihat. Bahkan Konoe terlihat begitu girang.
Konoe: Arme-kun! Kau benar-benar tidak berguna! Ceroboh parah! Tanahnya jadi nangis, tuh!
Arme: Ini susah tahu… Tolong ajarin lebih detail dong!
Konoe: Ba! Ta! Don don don! Gitu!
Arme: Gak ngerti, woi!
Kabane: Biasanya ia hanya berkomunikasi denganku dan Kuon. Aku yakin ia bersenang-senang sekarang…
Libel: Begitu… Selama kami tidak menyebabkan masalah untuk kalian.
Libel: …Aku akan membantu pekerjaan kalian juga. Sebagai ganti dari menyela—
Kabane: Tunggu.
Libel: …?
Kabane: Untuk sementara, lebih baik kau istirahat.
Libel: …Sekarang tubuhku sudah terasa baik, kok. Kau tidak perlu cemas.
Libel: …!
Kabane: Ini perintah. Dari penyelamatmu.
Libel: …
Yang Terlupakan (Part 2)
Kabane: Arme yang akan membantu kami.
Kabane: Kau dilarang untuk meninggalkan ruangan ini, ini demi pengobatanmu juga.
Libel: Kau cukup overprotective, ya?
Kabane: Lebih baik kau turuti perkataanku.
Libel: Kau mengancamku?
Kabane: Menurutmu?
Tok tok tok. Kriik. (Pintu terbuka)
Kuon: …Libel, bolehkah aku masuk?
Kabane: …
Kabane: Dah… Bertingkahlah lebih baik, Libel. Anggap ini adalah peringatan dari senpai-mu.
Kabane meninggalkan ruangan.
Libel: …?
Kuon: …Yaa, Libel. Kau pasti bosan karena tidak dapat pergi keluar.
Kuon: Tinggal di bawah tanah tidak terlalu seru. Aku ingin kau memberitahuku mengenai apa yang terjadi di Daratan.
Libel: …Tak masalah.
Libel: Apa hubunganmu dan Kabane tidak baik?
Kuon: …N? Kenapa?
Libel: Kalian tidak berbicara satu sama lain ataupun melihat satu dengan yang lain. Buatku, itu aneh.
Libel: Kalian bertingkah seolah-olah tidak saling kenal.
Kuon: Aa… Maa, benar.
Kuon: Perang dingin terjadi di antara kami selama kurang lebih 500 tahun. Jadi, yaa, kami merasa aneh bila kami bertemu…
Kuon: Biasanya Konoe yang menjadi perantara antara kami. Terlihat seperti pertengkaran antar anak kecil, tidak enak dilihat ‘kan?
Libel: …
Kuon: Kami akrab saat mulai tinggal di sini. Sama seperti kau dan Arme.
Libel: …Begitu.
Kuon: Lagian, perasaan orang berubah… Mempertahankan kemauan yang kuat itu cukup sulit dibandingkan menerimanya.
Kuon: Tidak ada perasaan, tidak ada kata yang dapat menjamin keabadian.
Libel: Kuon, kata-katamu selalu sulit untuk dimengerti, ya?
Kuon: Memangnya iya? Aku cuma berharap kalau hubungan kau dan Arme tetap baik selamanya.
Kuon: Aku baru berbicara denganmu sebentar, tapi kelihatannya kau dan Arme itu orang yang baik.
Libel: …
Kuon: Aa, cukup cerita mengenaiku. Aku ingin mendengarnya.
Kuon: Ceritamu, Libel.
~~~~~~
Arme: Fiuh… Sudah semua ‘kan ya?
Konoe: Arme-kun, kerja bagus. Sini, istirahat dulu!
Arme: Wokeh!
Konoe: Tadinya aku pikir kau akan nyerah di tengah-tengah tapi ternyata kau gigih juga, Arme-kun.
Arme: Menggerakan tubuhku itu menyenangkan. Meski aku yakin bahwa tubuhku akan pegal-pegal besok…
Arme: Lagipula, aku telah terkurung dalam sebuah ruangan cukup lama. Jadi, aku ingin mengenang rasa lelah seperti ini.
Konoe: Hee…
Arme: Dan mungkin karena kelelahan... Jadi aku dapat tidur nyenyak sejak aku datang ke Daratan. Di Ark, aku tidak pernah bisa tidur senyenyak itu.
Konoe: Iya… Baguslah kalau kau ingin mengenangnya. Sebelum semuanya kembali seperti semula…
Arme: Tapi kau hebat, Konoe. Kau mengurus bahan pangan di bawah tanah sendirian, ‘kan?
Konoe: Benar. Pekerjaan rumah dan memasak adalah tugasku.
Arme: Kenapa Kabane dan Kuon tidak membantumu? Kalian ‘kan dapat bekerja sama.
Konoe: Tidak, tidak, bukan masalah! Aku senang dapat bekerja untuk mereka.
Konoe: Aku juga sudah cukup senang dengan Arme-kun yang membantuku.
Arme: Gitu, ya… Kalau gitu, biarkan aku membantumu!
Konoe: Hehe, terima kasih.
Arme: Tapi… Di sini sepi sekali, ya. Kalau semuanya sudah selesai, aku ingin tinggal di tempat seperti ini.
Konoe: …Begitu kah?
Arme: Sedih sih, tidak ada sinar matahari di sini, tapi tidak ada pertempuran juga. Bawah tanah punya pesonanya tersendiri.
Konoe: Kau benar. Hingga kau tumbuh untuk membagikan pesona tersebut. (1)
Arme: Karena aku yakin bila Libel sudah sembuh total, kami akan kembali ke Daratan.
Arme: Hingga saat itu, aku akan bekerja keras untuk membantumu, Konoe!
Konoe: …
Konoe: …Kalian enak, ya...
~~~~~~
Fuga: …
Fuga: Apa kau ada di sana, Libel-san?
Bersambung...
TL Note:
(1) Terjemahan Bahasa Inggrisnya “Until you grow to take it for granted.” Aku agak gak ngerti apa maksud Konoe di sini. Aku juga gak ngerti apa maksud Konoe di bahasa Jepang-nya... Setelah lama berpikir, akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan kalimat yang seperti di atas.
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#idolish7 indonesia translation#i7#ainana#idolish7 ldm au
10 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 30: Api Revolusi
Episode 31 | Navigasi Cerita
Prajurit Unity Order: Dia kabur! Tenshi-sama kabur dari penjara!!!
Prajurit Unity Order: Cepat dan kumpulkan para prajurit!!!
Prajurit Unity Order: Lawan kita adalah Qual-sama!!! Kita tidak dapat mengalahkannya hanya dengan jumlah segini!!!
Qual: Sudah kuduga, mereka cekatan.
Qual: Mengingat aku yang memberi mereka pelatihan ketat, kini aku akan melawan muridku sendiri…
Qual: …Kita akan bersembunyi hingga kita tahu apa yang mereka rencanakan.
Arme: Baik…
Arme: Gini, Qual.
Arme: Apa… Apa-apaan yang kau lakukan ini?
Qual: Apa yang aku lakukan…? Aku membantumu kabur.
Arme: Bukan itu maksudku.
Qual: …..... Aku pikir aku sudah mengatakannya padamu tadi. Aku sedang membantumu.
Arme: Tapi kenapa… Bukankah seharusnya kau melindungi Ark…?
Qual: Itu benar.
Qual: …Aku sudah memikirkannya sejak kau hilang.
Qual: Yang selalu menjadi keinginanku adalah bertarung demi kebaikkanmu.
Qual: Tapi… Ketika aku melihat wajahmu saat itu, aku sadar bahwa hanya aku yang merasa demikian.
Qual: Lalu, untuk apa aku bertarung…? Aku mulai merasa semuanya hancur.
Arme: …Qual.
Qual: Apa perasaanku ini salah? Aku terus menanyakan hal itu pada diriku sendiri selama dalam penjara.
Arme: …Qual.
Qual: …Tapi, itu salah. Tidak semuanya merupakan kesalahan.
Qual: Kau adalah kebanggaanku. Karena aku selalu bersamamu dan tumbuh bersamamu.
Qual: Itulah kebanggaanku, itulah alasanku bertarung! Tidak mungkin hal itu merupakan kesalahan!
Qual: Dan bila aku tidak memiliki hal itu, maka itu bukanlah diriku!
Arme: …!
Qual: Dahulu, aku hanya memandangmu seperti gambaran yang kubuat sendiri di pikiranku.
Qual: Tapi, kini aku ingin menghadapi dirimu yang sebenarnya sekali lagi.
Qual: Untuk bertarung demi kebaikanmu sekali lagi. …Dan kali ini, aku tidak akan melakukannya tanpa satu pun kesalahan.
Qual: Kumohon… Biarkan aku bertarung untukmu dan untuk harapanmu.
Arme: Ke-Kenapa kau mau melakukan sejauh ini untukku…?
Qual: …Karena kita teman.
Arme: …!
Qual: A-Ti-Tidak, aku… Apa yang aku pikirkan hingga berkata demikian...
Qual: Maaf. …Maksudku…
Qual: Jadilah temanku, Arme.
Arme: …!!!
Arme: …Tentu saja.
Arme: Lagipula… Selama ini, aku selalu ingin menjadi temanmu, Qual.
Qual: …Kelihatannya, aku membuatmu menunggu begitu lama.
Arme: Benar… Padahal kita sudah menghabiskan banyak tahun bersama…
Arme: ....… Mengingat masa lalu membuatku marah.
Qual: …Eh?!
Arme: Iya, karena kau! Kau selalu menjaga jarak denganku dan bahkan tidak mencoba untuk berteman denganku!
Qual: Uu…
Arme: Kau selalu membuat alasan atau apa lah! Udah tahu aku ingin punya lawan bicara!
Qual: …I-Itu… Karena posisimu saat itu adalah seorang Malaikat, aku harus bertingkah sesuai dengan aturan…!
Qual: D-Dan kau juga, selama ini kau juga tidak pernah berkata bahwa kau ingin punya teman, ‘kan…?
Arme: It—! Itu ‘kan sesuatu yang harusnya kau tahu bahkan jika aku tidak mengatakannya…!
Arme: ..… Fu.
Arme: Hahaha. Pertengkaran macam apa ini?
Qual: …..... Hahaha…
Prajurit Unity Order: Itu mereka!!! Di sana!!!
Qual: …!!!
Prajurit Unity Order: Kami telah menerima perintah! Tak masalah bila kita melukai mereka!
Prajurit Unity Order: Dan bunuh Si Pemberontak Qual!!!
Arme: Me-Mereka menemukan kita saat kita sedang bertengkar.
Qual: …Heh. Majulah.
Qual: Pegangan ya, Arme!
Arme: Baik!!!
Qual: Uwaaaaaggghh!!!
Qual meninju prajurit Unity Order.
Prajurit Unity Order: Uwaggghh!
Qual meninju prajurit Unity Order lagi.
Prajurit Unity Order: Guuuh!
Qual: Maaf, ya…! Aku tidak akan membiarkan kalian menghalangiku dan Arme!
~~~~~~
Qual: Kita hampir sampai…! Hampir sampai dengan pintu keluar…!
Arme: …Fufu.
Qual: …Ada apa?
Arme: Tidak, hanya saja, kau yang menggendongku di punggungmu, dan berlari…
Arme: Mengingatkanku pada saat Libel menculikku.
Qual: …
Arme: Dan sekarang aku melakukan hal yang sama dengan Qual, padahal dulu kau yang mengejar kami… Fufufu, rasanya aneh.
Qual: Arme…
Qual: Jadi kau dapat tertawa seperti itu, ya.
Arme: Hn? Emang kenapa?
Qual: Aku hanya berpikir, selama ini, aku selalu melihatmu dari kejauhan tapi sekarang kita melihat ke arah yang sama untuk pertama kalinya.
Qual: Aku akan menyelamatkanmu dari takdir terkutuk ini. …Aku hanya menguatkan tekadku.
Arme: …?
Arme: …Oh iya, apa yang akan kita lakukan sekarang?
Qual: Turun ke Daratan.
Qual: Untuk saat ini, kawan kita hanyalah pria itu.
Arme: …?!
Qual: …Ayo kita ke Rebellion… ke Libel.
Bersambung...
TL Note: Arme ngambek gemoy bangettt✿♥‿♥✿
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#idolish7 indonesia translation#i7#ainana
10 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 29: Surga Palsu
Episode 30 | Navigasi Cerita
Reue: JELASKAN PADAKU APA YANG SEBENARNYA TERJADI!!!
Misericorde: …Hnn. Tumben sekali Kapten Reue kebingungan.
Reue: Aku… Aku… Salah satu bawahanku… SCHAU TELAH MATI!!!
Reue: Kenapa Schau harus mati setelah membawa kembali Sang Malaikat?!
Reue: APA YANG KALIAN SEMBUNYIKAN...?!
Misericorde: Hmm. Tidak ada pilihan lain, ya…
Misericorde: Kelihatannya ia mendapatkan karmanya. Aah~, menyeramkan sekali.
Reue: Bajingan…!!!
Misericorde: Dimana Sang Malaikat berada sekarang?
Reue: Ia terluka… Aku membiarkannya mendapatkan perawatan dan mengurungnya di dalam penjara.
Reue: Ia berbahaya. Mungkin perbuatanku ini kurang ajar dan menaruhnya dalam bahaya, tapi aku pikir hal ini perlu dilakukan.
Misericorde: Tak masalah bagiku. Aku juga tidak akan bilang bahwa tindakanmu itu kurang ajar.
Reue: …?
Misericorde: Aku akan memberitahumu. Sejarah kemenangan menakjubkan Gereja Nerve.
~~~~~~
Dalam kegelapan.
Arme: …Aku kembali ke Ark, ya.
Arme: Kecil sekali kurungan ini. …Mengingatkanku akan masa lalu.
Arme: Aduh…
Arme: Ah, iya. Aku tertembak. …Kelihatannya sekarang aku sudah mulai terbiasa dengan rasa sakit, ya.
Arme: …
Arme: …Aku ingin… Pergi keluar.
~~~~~~
Reue: Mu-Mustahil…
Reue: Sang Malaikat… Merupakan senjata untuk menghancurkan negara lain…?
Misericorde: Maa, perbedaan dengan dunia rendah itu kurang lebih sudah direncanakan sejak dahulu. Kini, Sang Malaikat telah kehilangan peran aslinya.
Reue: Kalau begitu, Schau…
Misericorde: Tidak akan ada masalah bila terjadi dalam waktu yang singkat. Kemungkinan besar, ia telah menyakiti Sang Malaikat, sehingga ia menerima langsung kutukan tersebut.
Reue: Kenapa… Kenapa kau tidak memberitahukannya pada kami… Kalau kau bilang, kami dapat melakukan upaya lain dan…!
Misericorde: Jangan bodoh. Bagaimana kalau hal ini terbocorkan ke orang yang tidak tepat?
Misericorde: Sang Malaikat merupakan simbol iman kita. Ia harus tetap suci.
Misericorde: Tapi, pada kenyataannya ia merupakan racun yang mematikan. Akan jadi masalah bila orang luar mengetahui hal ini. Kita akan kehilangan benda suci kita ‘kan?
Reue: …
Misericorde: Mengenai sejarah kota ini, tidak mungkin kami membangunnya di dunia yang dimana negara-negaranya sedang menghadapi kehancuran…
Misericorde: Kita tidak akan menginginkan itu, ‘kan? Kota ini akan sulit untuk dicintai ‘kan?
Misericorde: Aku ingin membuat kota yang selalu melayang di langit. Aku ingin membuatnya menjadi legenda yang berpusat pada Sang Malaikat. …Ufufu.
Misericorde: Lagipula, ada perbedaan 1000 tahun di bidang teknologi antara kita dan dunia rendah.
Misericorde: Bahkan bila peradaban mereka mulai tumbuh, kita dapat dengan mudah memberantas mereka, membuat manusia hilang bersama dengan sejarah mereka.
Misericorde: Teknologi yang kami pelajari demi membuat manufaktur makanan murah, industri dan ilmu pengetahuan alam tanpa adanya sumber daya, pasti terlihat seperti mujizat di mata mereka.
Misericorde: “Surga” hanyalah sesuatu yang dibuat secara artifisial. Tentu saja, bila selama ada neraka di bawahnya.
Reue: Apa-apaan.
Reue: …Tunggu, ada inkonsistensi. Kenapa kalian tidak terpengaruh dengan kutukan Sang Malaikat padahal kalian selalu berada di sisinya selama ini?
Reue: …! Qual juga! Dia selalu bersama dengan Sang Malaikat sejak ia masih muda.
Misericorde: Cerdik sekali. Kalau gitu, kenapa kau tidak menggunakan otakmu lebih lagi?
Misericorde: Mengenai poinnya.
Reue: …!
Reue: Tanda suci kah?
Misericorde: Teeepatt.
Misericorde: Kami menerima Qual masuk ke gereja untuk menjadikannya pengasuh bagi Sang Malaikat.
Misericorde: Ia mendapatkan tanda suci untuk profesinya. Jadi, hanya itulah satu-satunya cara untuk menghindari kematian yang disebabkan oleh kutukan Sang Malaikat.
Reue: …
Misericorde: Ada apa? Kau terlihat kecewa.
Reue: Kedamaian didapatkan dengan kebohongan seperti itu..?
Reue: Selama ini kau menggunakan seorang anak sepertinya untuk membunuh orang…?!
Misericorde: Haa? …Fufufu.
Misericorde: Benar, selama ini kami berbohong pada kalian. …Sudah dari sejak zaman pendahulu kami.
Misericorde: Dan sekarang, apa yang akan kau lakukan setelah mengetahui kebenarannya? Kalau kita kehilangan iman kita pada Sang Malaikat, maka tidak ada cara lain untuk mempertahankan Ark lagi.
Misericorde: Kau bertanggung jawab atas Unity Order dan kota ini untuk waktu yang cukup lama. Kau tahu apa artinya ‘kan?
Reue: …
Misericorde: Misalnya, kau ingin memberitahukan hal ini pada para pemuja, apa yang akan kau lakukan? Apa yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana caramu menenangkan kekacauan yang akan datang? Bagaimana caramu mempertahankan hidup orang banyak?
Misericorde: …Biar aku beritahu alasanku mengatakannya padamu. Karena kau akan tetap memilih untuk mempertahankan statusmu yang sekarang.
Misericorde: Aku tahu karena kita sudah saling tahu sejak lama. Kau… Sangatlah cemerlang…
Misericorde: Kau dapat dipercaya… Dan oportunis.
Reue: …!
Misericorde: Ufufufufufu. Kau bahkan tidak dapat membantahnya, ya?
Terdengar sebuah suara.
Misericorde: …? Siapa itu?!
Reue: …!
Reue membuka pintu.
Reue: Tidak ada siapa-siapa…
Misericorde: Oya, oya? Ada yang menguping pembicaraan kita, ya?
Reue: …
~~~~~~
Arme: Berisik sekali…
Arme: Ada apa, ya?
Suara tinju terdengar.
Arme: …!
Suara sesuatu rusak terdengar.
Arme: …Aa… Aa…
Qual: …
Arme: Qu-Qual…
Qual: Sejak saat itu... Aku selalu memikirkannya.
Qual: Apa yang telah aku lakukan. Apa yang aku inginkan.
Arme: …
Qual: Aku tidak dapat menemukan jawabannya. Mau seberapa sering Libel mengulang perkataannya, aku tidak dapat menemukan jalan keluar dari labirin di pikiranku.
Qual: Tapi sekarang, aku telah mengetahui kebenarannya. Semua yang mengikatku selama ini tidak ada artinya…
Arme: …?
Qual: …Dengan begitu, aku hanya akan mengikuti kata hatiku. Aku akan melakukan apa yang harus kulakukan.
Mengeluarkan pedang.
Arme: Hii…!
~~~~~~
Prajurit Unity Order: Qu-Qual-sama! Apa yang kau lakukan?! Kalau kau tidak kembali ke penjara--!
Qual: Aku tidak bisa melakukan itu.
Pedang diayunkan.
Prajurit Unity Order: Gwaagh?!
Arme: …?!
Qual: Aku…
Qual: Aku akan menyelamatkanmu… Arme.
Bersambung...
TL Note: Aaghh... Gomen... Untuk hari ini aku gak bisa apdet dua chapter... Mataku berat banget... School stuffs are killing me today, belum sempet nyantai TAT Jadi, maaf, hari ini aku hanya akan apdet satu chapter. Semoga kalian suka dan berkenan untuk menunggu, yaa...!
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#i7#ainana#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#idolish7 indonesia translation
10 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 28: Malaikat (Part 1 & Part 2)
Episode 29 | Navigasi Cerita
Malaikat (Part 1)
Libel: Ini…
Libel: Darah apa ini…?
Kabane: Aa, jangan khawatir. Kami hanya belum punya waktu untuk membersihkannya.
Libel: …Apa maksudmu aku tidak boleh khawatir…?! Memangnya Kuon dan Konoe beneran baik-baik saja?!
Kabane: …Aku sudah bilang mereka baik-baik saja, ‘kan? Duduk saja dulu di tempat yang tidak ada darah.
Konoe: Aa, apa kalian ingin berbincang-bincang? Apa aku dapat membersihkannya?
Kabane: Boleh. Bukan berarti kau tidak boleh mendengarnya, kok.
Libel: Konoe! Jadi kau beneran baik-baik saja.
Konoe: Aa, kami baik-baik saja, kok. Tapi, tampaknya keadaanmu cukup parah juga, ya…
Libel: …?
Kabane: Mari kita langsung ke intinya saja.
Kabane: Jangan pernah terlibat lagi dengan Sang Malaikat, Arme.
Libel: …Aku menolak.
Konoe: Tentu saja kau akan berkata demikian…
Libel: Aku berterima kasih atas pertolongan kalian. Tapi, aku tidak akan mendengar apa yang kau katakan tadi.
Kabane: Kenapa?
Libel: Aku ingin memperbaiki hubungan Daratan dengan Ark bersama Arme. Demi menghilangkan perbedaan di antara Ark dan Daratan… Dan akhirnya kita dapat mencapai kebebasan…
Kabane: Asumsimu saja sudah salah.
Libel: …Apa?
Kabane: Untuk Ark… Tidak, untuk Gereja Nerve, Sang Malaikat bukanlah seperti yang kau pikirkan.
Libel: …Sang Malaikat adalah simbol Ark, sekaligus simbol gereja tersebut. Ia merupakan simbol yang mutlak, objek yang disembah…
Kabane: Hn.
Kabane: Libel. Kau menyadari adanya kejadian aneh yang terjadi pada tubuhmu, ‘kan?
Libel: …!
Kabane: Di saat, tiba-tiba saja, kau memuntahkan banyak darah.
~~~~~~
Flashback on
Libel: ...!
Libel: Ohok... Ohok...!!! ...Guh... (muntah darah)
Libel: ..... ....Darah.... Apa ini....?
Flashback off
~~~~~~
Kabane: Tubuhmu pernah merasakan sakit yang luar biasa, ‘kan?
~~~~~~
Flashback on
Libel: ....Ohok. (muntah darah)
Libel: ....?
Qual: ...!
Libel: ...... Ohok.... (muntah darah lagi)
Libel: Lagi-lagi begini.... Di saat seperti ini...!
Libel: Hu-Hukuman ilahi.... HUKUMAN ILAHI!!! HAHAHA! HAHAHAHAHAHAHA!!!
Flashback off
~~~~~~
Libel: …
Kabane: Hal itu disebabkan oleh “kutukan”.
Libel: Kutukan…?
Kabane: Organ-organ tubuhmu dihancurkan secara perlahan oleh kutukan dari Gereja Nerve.
Kabane: Kalau kau tetap melakukan kontak dengan kutukannya lebih lama lagi, kau dapat dipastikan akan mati.
Libel: Tunggu dulu.
Libel: Kutukan apa ini…?
Kabane: Kutukan yang dibuat oleh Gereja Nerve di masa lalu, untuk menghancurkan musuh mereka.
Kabane: Kutukan ini dikenal sebagai “Malaikat”.
Libel: …?!
Konoe: …
Kabane: Tubuhmu merasakan hal-hal aneh tersebut karena kau dekat dengan Arme.
Kabane: Hanya dengan hidup, hanya dengan bernafas, Arme membimbing orang-orang di sekelilingnya menuju kematian.
Kabane: --Sebuah senjata terkutuk.
Malaikat (Part 2)
Libel: T-Tak mungkin…
Kabane: Keadaan dunia yang hancur pada saat ini juga disebabkan oleh Malaikat yang sebelumnya.
Libel: …T-Tunggu…
Kabane: Semuanya dimulai lebih dari 1000 tahun yang lalu. Kutukan tersebut dibuat oleh Gereja Nerve… Bukan, pada saat itu Nerve merupakan nama negara.
Kabane: Nerve membuat kutukan dalam bentuk manusia yang disebut dengan Malaikat. Benda itu lahir untuk menghadapi perang melawan negara-negara lain.
Kabane: Sejauh itu, kutukannya terlalu kuat.
Kabane: Untuk lebih dari 1000 tahun, setiap kali ada pasukan yang kekuatannya menyaingi Nerve muncul dan menunjukkan perlawanan, Nerve akan melepaskan kutukan kematian milik Sang Malaikat dan mendatangkan malapetaka.
Libel: …Kenapa… Kenapa kau mengetahui semua ini…?
Kabane: …
Kabane: Kutukan Sang Malaikat selalu aktif. Bisa diibaratkan sebagai gas yang selalu melayang di sekitar Sang Malaikat.
Kabane: Di saat Sang Malaikat stress, konsentrasi kutukannya naik.
Kabane: Rasa sakit, kegelisahan, ketakutan, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan itu. Semakin tinggi kutukannya, semakin tinggi pula tingkat bahayanya.
Kabane: Kutukannya dapat mencapai tahap membunuh seseorang.
Libel: …!
~~~~~~
Flashback on
.Arme: Itu… Pria yang menjagaku itu namanya Placer.
Libel: Pria yang menyerang kita di gurun?
Arme: Iya… Dia.
Arme: Tiba-tiba dia muntah darah dan tumbang.
Libel: …!
Cura: Dia muntah darah dan… Tumbang begitu saja?
Arme: Iya. Dia menyiksaku terus, lalu tiba-tiba dia terlihat begitu menderita dan memuntahkan banyak darah…
Flashback off
~~~~~~
Libel: …
Konoe: Kelihatannya kau mengingat sesuatu yang seperti itu.
Kabane: Nerve menggunakan kekuatan Sang Malaikat untuk mengendalikan negara lain dan memonopoli setiap teknologi.
Kabane: Tidak, seharusnya aku bilang bahwa mereka menghentikan semuanya dan Nerve berevolusi.
Kabane: Kemudian, setelah mendapatkan dan mampu menggunakan semua yang telah mereka pelajari, mereka membuat kota yang melayang di langit.
Libel: Dan itulah Ark…?
Kabane: Mereka mengubah Sang Malaikat menjadi simbol dan mengubah diri mereka menjadi gereja. Gereja yang sekarang dikenal sebagai Gereja Nerve.
Kabane: Lagian, demi dapat mengendalikan orang, tidak ada lagi yang cocok selain menggunakan iman.
Kabane: Kota yang melayang di langit, meremehkan semuanya kecuali mereka yang tinggal di sana. Bisa dibilang kalau mereka ingin menunjukan seberapa berkuasanya mereka dan seberapa besar perbedaan teknologi serta kekuatan mereka.
Kabane: Mereka yang berkata mengenai cara mereka mempertahankan hidup mereka, hanya akan semakin memperkuat iman orang-orang di sana terhadap Sang Malaikat…
Libel: …Kau mungkin…
Kabane: …
Libel: Kau tidak berbohong, sepertinya.
Kabane: Iya. Kebenaran ini hanya diketahui oleh orang-orang terpercaya di gereja.
Kabane: Dan ada pergantian tempat untuk senjata terkutuk tersebut, untuk Sang Malaikat.
Kabane: Bila Arme mati, mereka tinggal menggantinya dengan Malaikat lain.
Libel: Apa Unity Order juga mengetahui hal ini?
Kabane: Mungkin.
Libel: Qual…
Kabane: Kesimpulannya, meski kau gunakan Sang Malaikat sebagai umpan untuk meraih tujuanmu itu, mereka tidak akan mungkin mau bernegosiasi denganmu. Dari sudut pandang mereka, Sang Malaikat hanyalah senjata yang dapat diganti kapan saja.
Kabane: Sebuah bejana ilahi palsu.
Libel: …
Kabane: Dan bila kau bersama Sang Malaikat, kau pasti akan mati.
Kabane: Kalau kau menjauhkan dirimu dari Sang Malaikat mulai sekarang, tubuhmu akan sembuh secara perlahan.
Kabane: Maaf aku harus mengatakan ini. ...Menyerahlah.
Libel: …
Libel: Tapi apa yang akan terjadi terhadap Arme?
Libel: Bagaimana dengan keinginannya?! Kebebasannya?! Apa yang akan terjadi padanya bila aku menyerah?!
Konoe: …
Kabane: Aku sudah bilang. ...Menyerahlah juga untuk itu.
Libel: …Benar juga. Aku hanya tinggal menggulingkan gereja itu.
Libel: Mereka yang membuat kutukannya. Mereka pasti punya cara untuk menghancurkannya juga…!
Libel: Aku akan mengakhiri kutukannya! Kalau kita melakukannya, Daratan dan Arme akan…!!!
Kabane: …Tidak ada cara untuk menghancurkan kutukannya.
Libel: Ja.…!!!
Libel: Jangan main-main denganku!!! Buat apa kam...i! Kalau begitu buat apa kami...!!!
Kabane: Kalau kau tetap ingin melanjutkannya, kau pasti akan menyesal.
Kabane: Jadi, berhenti saja.
Libel: Kau tidak berhak mengatakan itu padaku!!! Aku akan…!!!
Kuon: Hentikan.
Kabane: …?!
Libel: Kuon…?
Kuon: Kabane, hentikan. Mereka mungkin berbeda dari kita.
Kabane: …
Kabane: Kita sama. …Tidak ada seorang pun yang dapat menggugat hal ini.
Kabane left the chat meninggalkan ruangan.
Konoe: Aa, tunggu! Kabane-san…!!!
Kuon: Maaf atas keributan yang harus kau lihat tadi, kau pasti terkejut ‘kan?
Kuon: Ia tidak ada niatan jahat, kok. Ia hanya mencemaskanmu dan…
Libel: Nerve, Ark, Malaikat…! Hal-hal ini memusingkan sekali!
Libel: Lagipula, kalian itu apa?! Kenapa kalian mengetahui semua ini?!
Kuon: …
Kuon: Sebenarnya...
Kuon: Aku juga seorang Malaikat. Dahulu sekali.
Bersambung...
TL Note:
me when heard that Kuon is a Tenshi: SARANGHAEYOO, KUONNNN!!!!!!ヾ(๑❛ ▿ ◠๑ ) //buat lope-lope gede pake tangan// //setel lagu “I LOVE YOU” - TREASURE//
Aahh... Padahal aku udah sering baca-baca teori mengenai Kuon is a Tenshi sebelum part 2 release, tapi tetep aja aku jantungan pas tahuu... Trs tambah suka sama Kuon(♥ω♥*)
Aku usahakan apdet sehari dua chapter yaa! ♥(ˆ⌣ˆԅ)
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
8 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 27: Schau (Part 1 & Part 2)
Episode 28 | Navigasi Cerita
Schau (Part 1)
Schau: Hora. Naiklah, Tenshi-sama.
Schau mendorong Arme.
Arme: ...
Schau: Benar juga. Ini baru pertama kalinya ‘kan ya, Tenshi-sama?
Schau: Ini merupakan lift yang menghubungkan Ark dengan Daratan. Hanya dengan berdiri saja, benda ini dapat membawamu ke atas.
Prajurit Unity Order: Kalau gitu…
Schau: Ah, iya. Aku ingin berbicara berdua dengan Tenshi-sama.
Prajurit Unity Order: Haa, tapi.
Schau: Ia tidak akan macam-macam kok selama kita naik. …Dan kau tidak sering berkomunikasi dengannya.
Prajurit Unity Order: Gitu, ya… Kalau demikian, jaga diri.
Pintu tertutup.
Lift mulai bergerak.
Arme: …
Schau: Menyedihkan sekali, Tenshi-sama. Kau diguna-guna oleh manusia di dunia rendah.
Schau: Diculik dan digunakan untuk meraih mimpi mereka… Hingga akhirnya kau dikhianati… Dan diambil kembali…
Schau: Aku jadi penasaran, Tenshi-sama itu apa.
Arme: …
Arme: Aku tidak berpikir kalau aku itu menyedihkan.
Schau: Kau bahkan tidak marah meski kau dijual?
Arme: Fuga memiliki sesuatu yang penting yang harus ia lindungi, jadi ia tidak memiliki pilihan lain selain melakukan ini.
Arme: Aku tidak memiliki niatan untuk menyalahkannya atas pilihan yang ia ambil, karena aku tidak memahami penderitaannya.
Schau: Jadi, kau orangnya begini, ya… Kau bertumbuh jadi lebih kuat dalam waktu yang singkat selama kau hilang…
Schau: Aku tidak menyukainya.
Arme: Bukan Fuga saja. Semua orang di Daratan hidup dengan sungguh-sungguh.
Arme: Mereka hanya mengikuti apa kata hatinya.
Arme: Kenapa orang-orang Ark tidak begitu? Kenapa mereka memercayakan keinginan mereka pada yang lebih berkuasa alias pada gereja?
Schau: …
Arme: Mungkin kau hidup lebih mudah bila kau memercayakan keinginanmu pada iman. Tapi itu bukanlah—
Plak! (Schau menampar Arme)
Arme: Aau!!!
Schau: Terima kasih atas opinimu.
Schau: Kalau begitu katakan, di antara kedua dunia ini, mana yang dibuat dalam kedamaian? Meski aku pikir tidak akan ada ruang untuk berdiskusi.
Arme: …Uhh…!!!
Schau: Tapi kau benar-benar memikirkan hal yang tidak biasa, ya, Tenshi-sama?
Schau: Jujur, aku tidak mengerti.
Arme: …Schau. Apa kau tidak bertanya-tanya mengenai Ark? Apa kau tidak pernah memikirkan perbedaan antara Ark dan Daratan?
Schau: Uum.
Schau: Enggak.
Arme: …Kenapa? Kau melihat Daratan ‘kan? Kenapa kau seperti itu?!
Schau: …
Schau: Aku jarang membicarakan hal ini tapi…
Schau: Aku lahir di dunia rendah.
Arme: …?!
Schau: Saat aku masih muda, Reue mengambilku saat ia sedang berekspedisi. Setelah itu, aku dibesarkan selayaknya orang Ark.
Arme: Begitu... ya…
Schau (Part 2)
Schau: Aku tidak mengerti kenapa Reue… Kenapa Ayah melakukan sesuatu seperti itu.
Schau: Aku yang dapat tinggal di Ark itu benar-benar sebuah kebetulan.
Schau: Ada orang-orang yang berpikir bahwa mereka yang di Daratan adalah mahluk yang berbeda, seperti cara berpikir Qual, ‘kan?
Schau: …Tapi tidak untukku. Aku tahu mereka juga manusia biasa, tidak ada perbedaan sama sekali.
Schau: Karena tidak ada perbedaan di mataku meski aku berasal dari bawah sana.
Arme: …Gitu, ya…
Schau: Atas dan bawah. Kau penasaran hal apa yang memisahkan keduanya? …Jawabannya adalah keberuntungan.
Schau: Semuanya adalah keberuntungan. Jadi, aku tahu tidak ada gunanya kau memikirkan hal sepertimu.
Schau: Tidak ada alasan untuk apapun di dunia ini. Hal ini terjadi begitu saja, hal itu pun terjadi begitu saja.
Arme: …Tapi… Tapi kalau kau lahir di Daratan…
Arme: Bila tidak ada perbedaan antara kau dan orang-orang di Daratan, bukankah seharusnya kau mencoba setidaknya untuk bertemu dengan mereka?
Schau: Tidak. Justru karena tidak ada perbedaan, kita harus mempertahankan sisi keberuntungan.
Arme: Itu egois…!
Schau: Siapa yang egois? Aku yang mencoba untuk mempertahankan statusku sekarang atau—
Schau: Kau yang mencoba untuk melemparkan dunia ini pada kehancuran dengan filosofi lembutmu?
Arme: …!
Schau: Biar aku katakan padamu langsung: Itu menyusahkan. Dunia bukan tempatmu untuk belajar.
Schau: Langu sekali rasanya untuk diajarkan mengenai gimana dunia seharusnya oleh seseorang yang baru saja meninggalkan kurungan dan melihat semuanya dengan mata yang segar.
Arme: …
Schau: Tahu gak… Nyatanya, kami menerima suatu perintah dari Misericorde-sama terkait misi ini.
Arme: Misericorde…?
Schau: Tumben-tumbenan, ‘kan? Maa, aku tidak tahu apa tujuannya dan aku juga tidak peduli.
Schau: Aku hanya peduli akan satu hal. Kalau Misericorde-sama memberitahuku bahwa ia tidak peduli Sang Malaikat itu masih hidup atau sudah mati.
Arme: …Apa kau bilang…?
Schau: Apa aku harus mengejanya untukmu? Apa kau paham alasan aku memberitahumu ini?
Arme: …I-Itu…
Schau: Artinya aku ingin membunuh.
Suara tembakan terdengar.
Arme: AAAAKKH!!!
Schau: Sebentar lagi kita akan tiba di Ark. Aku akan menghabisimu sebelum tiba.
Arme: Haa… Haa… Kenapa…! KENAPA… MISERICORDE…!!!
Schau: Entah.
Suara tembakan terdengar.
Arme: UAAAAGHH!!!
Schau: Jujur, aku merasa terganggu denganmu. Terima kasih karena telah membuat kami kerepotan.
Schau: Aku membenci pekerjaan yang mengganggu.
Schau: Semuanya baik-baik saja. Aku di sini karena aku beruntung. Itu yang penting.
Schau: Aku tidak ingin diganggu… Ayahku... Dan teman-temanku juga, kami tidak ingin dilempar ke dalam kekacauan karena kau!
Suara tembakan terdengar.
Arme: …!!
Schau: …Kau benar-benar merepotkan.
Arme: …Guh
Schau: Kau baru pertama kali diperhadapkan oleh seseorang yang benar-benar ingin membunuhmu, ‘kan?
Schau: Kau mungkin pernah disakiti sebelumnya, tapi kau tidak pernah menderita sekarat ‘kan? Lagian, kau itu berharga bagi dunia rendah.
Arme: Aa… Aaa…
Schau: Selamat tinggal, Tenshi-sama.
Arme: …!
BBZZTT... Tampilan seperti TV rusak muncul.
Schau: E…
Schau: Ohok…! (muntah darah)
Arme: …?!
Schau: A… Apa… Guhh… Ohok…!
Schau muntah darah lagi.
Schau: …! ……..! (mulai kesulitan bernafas)
Arme: O-Oi…! Schau, kena…!
Schau: Aku... Tak mau…! O...! tou... sa--…!!!
Schau: ....
Arme: Aa… Aa… Sama seperti… Yang waktu itu…
Lift tiba di Ark.
Arme: …Aku tiba di Ark…?
Pintu lift terbuka.
Reue: …?!
Arme: Reue…
Reue: Ap… Itu…?!
Reue: Schau-kun! Schau-kun!!!
Reue: Schau…!
Reue: …Apa.
Reue: Apa yang terjadi?
Arme: …
Reue: Kumohon jawab aku…
Reue: JAWAB AKU!!! MALAIKAT!!!
~~~~~~
Di suatu tempat yang gelap.
Qual: …
Suara tonjokkan.
Qual: …Aku tidak dapat maju seperti ini.
Bersambung...
TL Note: Tbh it hurts so much to hear Schau’s dying voice :”)
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#idolish7 ldm au#la danse macabre indonesia translation#la danse macabre#i7#ainana#idolish7 indonesia translation
10 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 26: Tahap Distorsi (Part 1 & Part 2)
Episode 27 | Navigasi Cerita
Tahap Distorsi (Part 1)
Fuga: Haa…! HAHAHAHHAHA!!!
Suara tembakan peluru terdengar.
Libel: (menghindar) …
Suara tembakan peluru terdengar.
Libel: Hentikan… (menghindar)
Fuga: AAAAAA!!!
Suara ayunan pedang.
Suara pedang berdentum.
Libel: Aku tidak dapat… Bertarung melawanmu!
Libel: Kita itu rekan! Kita punya ambisi yang sama…!
Fuga: BERISIK!!!
Suara pedang berdentum.
Fuga: …LAWAN AKU DENGAN SERIUS!!! KAU MAU BILANG KALAU SESEORANG SEPERTIKU ITU BUKANLAH MUSUH?!
Libel: …! KENAPA KITA HARUS BERTEMPUR?!
Suara pedang berdentum.
Fuga: Kau sudah berbicara dengan Cura-san, ‘kan…? Kau dengar ‘kan kalau aku sudah MEMBUNUH BEBERAPA ORANG REBELLION?!
Libel: …
Fuga: AKU BEKERJA SAMA DENGAN UNITY ORDER DAN MENYERAHKAN ARME PADA ARK!
Fuga: DAN AKU TELAH MEMBUNUH TIGA ORANG YANG DI SINI JUGA! AKU TELAH MEMBUNUH BANYAK ORANG DALAM RENCANA INI!!!
Libel: Tapi KENAPA KAU…??!!!
Fuga: TENTU SAJA SEMUANYA DEMI MEMBUATMU KEMBALI KE DIRIMU YANG LAMA!!!
Suara ayunan pedang terdengar.
Suara pedang berdentum.
Fuga: Guh… Uuu.
Libel: Fuga!
Libel: …Jangan bergerak lebih lagi. Luka yang kau terima dari Unity Order akan…!
Libel: Kau yang masih dapat bergerak saja itu sudah mujizat…
Fuga: Ha… hahaha…
Fuga: Kenapa sih… Jangan coba menyelamatkanku sekarang…
Fuga: Karena… Karena…
Fuga: Kau belum pernah menyelamatkanku sebelumnya, Libel-san…
Libel: …Apa... Yang kau katakan…?
Fuga: (mulai menangis) …Saat orang dari Unity Order menghajarku… Kau… Kau tidak menolongku!
Fuga: Padahal aku kesakitan! Padahal aku ketakutan!!! Padahal aku pikir aku akan mati!!!
Libel: …Maksudmu, insiden yang terjadi di Distrik 2? Saat itu, aku sedang melawan Qual dan—
Fuga: Sebelumnya kau menyelamatkanku, kok! Libel-san yang kukagumi menyelamatkanku dari ambang kematian!!!
Libel: …
Fuga: Kau selalu menyelamatkanku! Kau adalah pahlawanku!
Fuga: Aku telah diselamatkan olehmu dan ingin menjadi seperti dirimu!
Fuga: Tapi, makin lama aku bersamamu, semakin aku sadar bahwa aku tidak dapat mempersempit perbedaan besar di antara kita!
Libel: Tidak, itu…
Fuga: Itu mustahil di dunia busuk ini! Aku bahkan tidak pernah berpikiran untuk membebaskan dunia ini seperti yang kau inginkan! Mustahil! Mustahil! Mustahil!!!
Libel: …Fuga.
Fuga: Menyakitkan! Melelahkan!!! Menyedihkan!!!
Fuga: Aku pikir, kalau hal itu mustahil, aku harus berhenti mengagumimu atau aku takkan tahan…!
Fuga: AAA!!! Dan lagi…! Kau bukanlah seseorang yang kukagumi lagi setelah kau bertemu Arme…
Libel: Arme dibutuhkan untuk memberikan kebebasan pada dunia ini…!
Fuga: Salah!!! Dengan sekali lihat ekspresimu saja, aku sudah tahu! Kau sendirilah yang diselamatkan olehnya!
Fuga: Jangan buat ekspresi seperti manusia…! Bukankah kau itu pahlawanku?!
Libel: …!
Fuga: Aaa… Iya, benar juga! Meski…! Meski kau adalah pahlawan...!!!
Fuga: Tadi juga! Saat aku melawan Unity Order, kau tidak… K-Kau tidak menyelamatkanku!!!
Fuga: Meskipun kau adalah pahlawanku!!! Aku tidak membutuhkanmu lagi!!!
Libel: …Begitu.
Libel: Fuga, kau sudah…
Libel: Kau sudah rusak, ya?
Fuga: Haha… HAHAHA!!!
Libel: Sudah sejak kapan…? Setelah Unity Order hampir membunuhmu?
Libel: Atau bahkan lebih dulu lagi? Apa kau selalu menahannya?
Fuga: …Entah. Aku selalu berada di ambang batasku…
Libel: Aku akan membebaskanmu dari penderitaan itu… Fuga.
Fuga: Ha… Haha… COBA SAJA…!!!
Fuga: AAAAAAAAAAA!!!
Libel: …!
Pedang diayunkan.
Tahap Distorsi (Part 2)
Libel: …!
Pedang diayunkan.
Fuga: Guh..!
Fuga: Aaa…!
Libel: …Selesai sudah. Fuga.
Fuga: …Ah… Haha. Sudah selesai, ya…
Libel: …Fuga.
Fuga: Sudah kuduga…
Fuga: Kau kuat. Libel-san…
Libel: Aku tidak menyadari perasaan yang selalu kau hadapi…
Libel: Karena aku yang telah membuatmu menemukan jalan buntu…
Libel: Maafkan aku.
Fuga: Aa, kumohon jangan meminta maaf begitu…
Fuga: Kau adalah orang yang kuat, Libel-san. Aku bahkan… Tidak pernah berpikir untuk membebaskan dunia… Tapi hal itu terpikirkan olehmu... Begitu saja... Sudah hebat…
Libel: Aku…!
Libel: Bahkan aku…!!!
Fuga: Haha… Apa-apaan wajahmu itu? Kau seperti hendak menangis. Ini… Adalah kali pertamanya kumelihatmu… Begitu…
Fuga: Melihatmu yang seperti itu… Ekspresi yang mengejutkan itu… Terlihat seperti manusia biasa, ya.
Libel: …
Libel: Iya, itu benar…
Libel: Kau benar… Fuga.
Fuga: Aku senang… Saat kita bertiga menjadi liar bersama… Meski pertempuran tidak pernah berhenti… Dan bahkan… Bila aku tidak akan pernah bisa melihat pertempuran itu berhenti…
Fuga: Bahkan bila kedamaian tidak pernah tercapai… Aku akan tetap bahagia… Hanya dengan begitu…
Libel: …Maafkan aku.
Libel: Tapi tetap saja… Aku tidak dapat memaafkan keadaan dunia saat ini…
Fuga: Aah… Itu dia… Inilah Libel-san…
Fuga: Ah… B-Benar juga…
Fuga: Tolong… Sampaikan pada Arme… Maafkan aku… Aku… Telah mengatakan hal buruk…
Fuga: …Padanya…
Libel: …Fuga.
Libel: Fuga… FUGAA!!
Libel: …
Kabane: Cukup sulit untuk menjaga akal sehat seseorang yang berada di tengah peperangan.
Libel: …! Kabane?!
Kabane: Ia mungkin saja selalu berada di ambang batasnya. Kalau tubuhmu sudah pernah hampir hancur sebelumnya, hal itu akan merusak akal sehatmu terlebih dahulu.
Kabane: Hanya sedikit yang dapat menjaga kewarasan mereka dan menari hingga akhir di panggung peperangan.
Kabane: …Bagaimana denganmu, Libel?
Libel: …Bukannya Fuga membunuhmu?
Kabane: Aku hidup. …Sayangnya begitu.
Libel: Bagaimana dengan Kuon dan Konoe…?
Kabane: Mereka juga hidup.
Libel: …Apa… Jadi Fuga tidak membunuh kalian…?
Libel: Kenapa ia berbohong seperti itu…
Kabane: …
Libel: …Dan dia tidak dapat menjawabku lagi…
Libel: Senang melihatmu selamat, Kabane.
Kabane: Kau mau kemana?
Libel: …Aku harus pergi. Aku akan mengejar Arme.
Libel: Untuk menjawab pertanyaanmu: Aku tidak punya pilihan lain selain terus menari.
Libel: Aku telah mengorbankan Fuga. Aku tidak mungkin dapat berhenti sekarang.
Kabane: Tunggu.
Libel: …Overprotective lagi?
Kabane: Ikut aku.
Libel: …?
Kabane: …Aku akan memberitahumu kebenaran mengenai dunia ini.
Bersambung...
TL Note: I... Cried... :”)
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#i7#ainana#idolish7 indonesia translation
10 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 25: Fuga (Part 1 & Part 2)
Episode 26 | Navigasi Cerita
Fuga (Part 1)
Arme: HENTIKAN! LEPASKAN AKU…!
Schau: Jangan melawan, Tenshi-sama. Kau akan terluka.
Prajurit Unity Order: Kumohon tenanglah, Tenshi-sama!
Schau: Tak masalah kalau kau mau kasar. Tahan dia.
Prajurit Unity Order: Dimengerti…!
Arme: Kenapa…?! Kenapa??!!!
Arme: FUGA!!!
Fuga: …
Schau: Kenapa? Gampang, kok. Karena kalian bukan teman, ‘kan?
Schau: Benar ‘kan?
Fuga: …
Schau: Maa, terserah lah. Bawa dia.
Prajurit Unity Order: Dimengerti!
Arme: FUGA! FUGAAA---!!!
Fuga: …Diam kau. Seseorang sepertimu tidak layak memanggil namaku.
Schau: Terima kasih telah memberikan kami informasi ini. Kau itu… Fuga dari Rebellion ‘kan?
Schau: Kerja bagus. Meski aku bosan saat menunggu aba-aba darimu.
Fuga: …Oi.
Fuga: Sekarang kau akan berhenti mengganggu Rebellion ‘kan?
Schau: Eh? Ah, itu. Iya. Mungkin.
Fuga: …
Schau: Apa? Ada lagi? …Ah, iya juga .
Schau: Nih… Informasinya.
Fuga: …Hah?
Schau: Dengan uang sebanyak ini, kau dapat bertahan hidup bahkan di dunia rendah, ‘kan?
Fuga: Apa yang kau bicarakan…
Schau: Kau mengkhianati teman-temanmu dan menjual informasi pada kami.
Schau: Kau meninggalkan organisasi lamamu untuk hidup sendiri, ‘kan?
Fuga: Apa yang kau bicarakan... Aku melakukan ini untuk Rebellion. Aku tidak butuh ini…
Fuga: Semua pasti akan mengerti…
Schau: …
Fuga: …
Schau: …Hmm. Jadi di bawah sini begitu, ya.
Schau: Bodo lah. Jaa… Kalau begitu, kami akan pergi.
Schau: Ada rute pelarian yang mudah di kanal, kau dapat menggunakannya.
Fuga: Tunggu…
Fuga: Ba-Barusan… Apa kau… Mempermainkanku…?!
Schau: Haa?
Fuga: Aku tidak suka… Apa-apaan sikapmu…?!
Fuga: Mempermainkanku…! Meremehkan… Aku!
Fuga: Kalian semua… Kalian semuaa…!
Schau: Maaf bila aku salah, tapi…
Schau: …Apa kepalamu baik-baik saja?
Fuga: Haa…?!
Fuga: Haha… HAHAHAHHA!
Schau: Ara~
Schau: Aku tidak punya waktu untuk ini. Kami akan pergi sekarang… Kau dapat melakukan apa yang—
Suara tembakan peluru terdengar.
Schau: (menghindar) …!
Schau: Apa yang kau lakukan?
Fuga: HAHA!!! HAHAHAHAHAHA!!!
Fuga: AKHIRNYA KAU MELIHATKU JUGA, YA…!
Schau: Haa?
Fuga: Sebelumnya, kau tidak pernah melihatku dengan benar…
Fuga: Kau bahkan tidak mau aku melihat ke arahmu, ‘kan…?! Ahahahaha!!!
Schau: Selama ini aku terus menatapmu dan berbicara denganmu. Apa yang kau bicarakan?
Fuga: Berisik!!!
Suara tembakan terdengar.
Schau: (menghindar) …Kau ingin adu tembak denganku? Boleh saja.
Schau: Kau bilang aku sedang mempermainkanmu? ...Kenyataannya tidak.
Schau: Aku hanya berpikir bahwa kau adalah orang yang cocok untuk tinggal di dunia rendah.
Fuga: …!
Schau: Mengkhianati rekan untuk bertahan hidup. Menyakitkan mata, memalukan, kurang ajar. Benar-benar karakter orang dari dunia rendahan.
Fuga: Tahu… Tahu apa kau…?! Kau ‘kan dari atas sana!
Schau: …Tidak, aku dapat merasakan kebanggaan yang terpancarkan orang-orang di sini selain dirimu.
Schau: Aku salah karena aku menjadikan hal ini sebagai standar untuk di bawah sini. Kelihatannya, bahkan di antara orang-orang dunia rendah, ada yang terendah di antara yang terendah. Kau.
Fuga: Ah, ah, AAAAAAA!!!
Fuga: KUBUNUH KAU!!!
Schau: Ah, gitu.
Schau: Aku takkan membunuhmu karena kau telah berbaik hati untuk memberikan informasi pada kami.
Suara tembakan terdengar.
Fuga (Part 2)
Libel: Haa…! Haa…!
Libel: Kumohon bertahanlah… Kalian...!
Flashback on.
Cura: Dengar dan tenanglah! Fuga telah membunuh tiga orang anggota Rebellion dan menyembunyikan diri…!
Libel: …!
Cura: Anak itu… Benar-benar kehilangan akal sehatnya…
Cura: Maaf! Aku tidak menyadarinya, ini adalah tanggung jawabku…!
Cura: Ada rekaman yang mencatat bahwa ia mengontak Ark sebelum hilang! Kemungkinan besar mereka mengincar Arme!
Libel: …Jangan bilang!
Libel: Maaf, Cura. Aku harus pergi!
Libel: Arme dalam bahaya…!
Libel: …!
Flashback off.
Libel: Haa… Haa…!
Libel: Aroma ini…!
Libel: Fuga!!!
Fuga: …Ah, ahh. Libel… san…
Fuga: K-Kau cepat, ya. Kau pasti lari cepat-cepat…
Libel: Lu-Luka apa ini…?
Fuga: Aku hanya… Bertarung melawan orang dari Unity Order…
Fuga: Mereka sangat kuat… Orang-orang seperti kita takkan bisa menang.
Libel: …Apa kau sendirian di sini…?
Fuga: Aku… Memberikan Arme pada Unity Order… Sekarang kita… Tidak perlu melawan mereka lagi… ‘kan?
Libel: …!
Fuga: Aku melakukannya. Rebellion akan baik-baik saja sekarang. Ahaha…
Libel: …Apa yang terjadi dengan yang lainnya? Kabane, Konoe dan Kuon bagaimana…?
Fuga: Aku membunuh… Mereka semua… Aku pikir, mereka mungkin akan… Menghalangiku…
Libel: …
Libel: Kenapa kau…!
Fuga: Libel-san…?
Fuga: …Apa.
Fuga: Berbahagialah…
Fuga: D-Dengan… Dengan ini, Libel-san akan menjadi normal kembali…
Libel: Apa kau sadar akan perbuatanmu… Fuga?
Fuga: Ini salahmu! Karena kau berubah!!!
Libel: …!
Fuga: JANGAN SENTUH AKU!!!
Libel: …Hentikan! Kalau kau bergerak lagi kau akan mati!!!
Fuga: Ini salahmu. Aku mengagumimu…! SELALU!
Libel: Berhenti!
Fuga: AAAAA!!!
Suara tembakan terdengar.
Libel: Kuh…!
Fuga: Kenapa?! Kau ‘kan bisa menghindari itu dengan mudah!
Fuga: OI! JANGAN MAIN-MAIN!!!
Fuga: KELUARKAN PEDANGMU!!! LIBEL!!!
Libel: …
Libel: Apa aku tidak punya pilihan lain, Fuga?
Libel mengeluarkan pedangnya.
Fuga: Hahaha… Harusnya aku melakukannya saja dari awal!
Fuga: Saat ini, kau bukanlah orang yang kukagumi lagi…!
Fuga: Hahahaha… Aku… Akan melampauimu.
Fuga: Aku akan melampauimu dan tidak akan peduli denganmu lagi!!!
Bersambung...
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#i7#ainana#idolish7 indonesia translation
10 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 24: Luka Keputusasaan (Part 1 & Part 2)
Episode 25 | Navigasi Cerita
Luka Keputusasaan (Part 1)
Kokujohyako.
Horca: Placer… Apa kau ada kata-kata terakhir…?
Placer: …A... Aa… Apa yang lain selamat…?
Horca: Tinggal kita yang tersisa.
Horca: …Musuh semuanya telah dibunuh…
Horca: Tapi Unity Order menemukan tempat ini. Akan ada lagi yang menyerang… Ah, jadi beginilah cara kita berakhir?
Placer: Ohok…
Placer: Ohok… Ohok… Ke... Kelihatannya… Aku juga telah mencapai batasku…
Horca: …Benar. Organ-organ tubuhmu hancur. Aku tidak tahu alasannya ataupun cara penanganannya.
Placer: Begitu… Sepertinya… Ini semacam hukuman…
Placer: Vida…?
Horca: Melawan Ark…
Placer: Gitu, ya… Vida… Banget…
Placer: Aku yakin ia… Akan membalas rasa sakit kita… Kepada dunia…
Placer: Dia orangnya kikuk… habisnya. Yang ia dapat lakukan… Hanya itu…
Horca: …
Placer: Aku kira… Hidupku… Adalah yang terburuk…
Placer: Tapi… Karena Vida dan Horca… Ada di sisiku… Mungkin terasa lebih baik… daripada yang terburuk…
Horca: …Placer…
~~~~~~
Vida: …
Vida: Ini…
Horca: …Selesai sudah, Vida.
Horca: Saat kau sedang menghancurkan markas Ark, kita diserang.
Horca: Aku tidak dapat… Melindungi siapapun…
Horca: …Ini kekalahan mutlak.
Vida: …
Horca: Lebih baik kita berhenti saja. Harusnya kita tidak menyerang Ark…
Horca: Dari awal juga, untuk kita, yang memiliki jumlah orang dan sumber daya sedikit, tidak mungkin dapat menang.
Horca: Kita tidak akan pernah bisa menang… Sejak kita lahir di tempat ini.
Horca: Kita lari saja, yuk. Tinggalkan tempat ini dan bertahan hidup…
Vida: Aku tidak bisa…
Vida: Kita Kokujohyako. Sudah takdir kita untuk tinggal di tempat ini.
Horca: Siapa lagi yang peduli… Ayolah, kita tinggalkan saja…
Vida: Tidak. Aku tidak dapat meninggalkan saudara kita yang meninggal di sini.
Horca: Heh…
Horca: Kau membicarakan “Neraka” itu?
Vida: Iya… Kokujohyako telah melindungi jiwa saudara kita yang tertumpuk di Neraka.
Vida: Kita harus hidup dengan jiwa-jiwa kematian.
Horca: …Kalau gitu.
Horca: …Aku tidak dapat melakukan ini lagi. Aku akan pergi.
Horca: Aku selalu berpikir bahwa tempat ini tidak berguna.
Horca: Neraka? Itu cuman kawah besar biasa. Dimana kita melemparkan orang mati ke sana.
Vida: …
Horca: Tempat itu bukanlah apa-apa selain kuburan biasa… Kita selalu saja bertingkah seolah-olah kawah itu memiliki sesuatu yang lebih dari ini, bertingkah seakan-akan kita begitu mensyukurinya…
Horca: Aku tidak pernah mengerti kenapa kita harus terus tinggal dan terikat dengan tanah yang tandus begini…
Horca: Wasiat kematian yang kita sering bicarakan itu tidak pernah ada…
Vida: Kau salah…!
Vida: Aku dapat mendengar suara kematian…!
Vida: Dia memberitahuku untuk bertarung… Melawan mereka…!
Horca: Haha, oh, gitu? Oke…
Vida: Dan bahkan sekarang…!
Horca: TERUS KENAPA KALO LO DENGER MEREKA?!?
Horca: KENAPA KITA HARUS TERUS TERIKAT DENGAN SESUATU YANG SEPERTI ITU, PADAHAL KITA ITU MANUSIA HIDUP!!!
Vida: …Dan bahkan sekarang juga, SUARANYA PLACER!
Horca menarik kerah Vida.
[TL Note: That’s my imagination tho wkwk]
Horca: …?! SIALAN!!!
Horca: Jangan jadikan Placer sebagai alasanmu…! Jangan berani-berani kau libatkan Placer pada alasan kematian TIDAK BERARTIMU…!
Horca: Aku akan membunuhmu…!!!
Vida: Hor…ca…
Horca: Sialan…
Horca: Aku ingin… Memilih jalan dimana... Kau... Placer... Kita bertiga dapat hidup bersama…
Horca: Tak masalah bila harus hidup kotor atau dalam kriminal. Aku tetap senang ASALKAN AKU HIDUP BERSAMA DENGAN KALIAN!
Horca: Itu saja yang kuinginkan…
Vida: Horca…
Horca melepaskan cengkramannya dari Vida.
Horca: Itu dariku… Sampai jumpa... Vida…
Vida: Kau mau pergi kemana…?
Horca: Entahlah… Tapi mulai saat ini, aku hanya akan mendengar suara hatiku saja.
Horca: …Lakukanlah yang terbaik.
Horca: Dan kalau bisa, tetaplah hidup.
Vida: …
Vida: Bagaimana menurutmu… Placer?
Wuuss (Suara angin berhembus)
Vida: Iya…
Vida: Begitu… Kau benar…
Luka Keputusasan (Part 2)
Di masa lalu. Saat Vida, Placer dan Horca masih muda.
Placer: Aku lapar…
Horca: Hooh.
Horca: Pernah gak mikir kenapa hidup kita berat banget?
Vida: …
Horca: Dan juga semakin lama jumlah kita berkurang. Apa itu karena garis keturunan, ya?
Horca: Kenapa kita tidak abaikan saja para kakek dan nenek lalu membawa orang dari luar?
Placer: Entah~ Bukannya itu udah diputuskan? Kata orang-orang sih gitu.
Horca: Uuun…
Placer: Mau gimana lagi. Begitulah cara kita lahir.
Horca: Jujur, aku iri dengan yang lain. Aku harap aku lahir di tempat yang lain.
Vida: …
Placer: Hidup kita buruk, jadi kita harus membuat orang lain buruk juga ‘kan? Agar perasaan kita jadi lebih baik.
Placer: Kayak orang-orang yang tinggal di langit.
Horca: …Kita terlalu berbeda. Bahkan bila kita semakin kuat dalam bertarung, tidak mungkin kita dapat menang melawan orang-orang yang tinggal di langit.
Vida: …
Placer: Kalo Vida, bisa menang ‘kan?
Vida: Bisa.
Horca: Mulai lagi deh…
Vida: Horca, apa kau iri dengan mereka?
Horca: Ah, iya lah. Mereka selalu berada di atas kita, meremehkan kita. Berkata betapa tidak beruntungnya kita dan mempermainkan kita.
Vida: Placer, apa mereka mengganggumu?
Placer: Iya, tentu. Gak adil banget cuma mereka yang bahagia.
Vida: …
Vida: Aku akan bertindak untuk itu. Untuk semuanya.
Horca: …
Vida: Karena aku kuat. Aku tidak akan membiarkan kita berakhir tidak bahagia.
Vida: Aku akan menjadi seseorang yang ditakuti banyak orang. Aku akan menunjukkannya pada mereka semua, aku akan menjadi yang terkuat agar tidak akan ada lagi yang mempermainkan kita.
Vida: Jadi, ayo kita tinggal di sini.
Placer: …Fufufu.
Placer: Fufufu, kereeenn!
Horca: Haha, beneran, nih. Baiklah, baiklah. Aku setuju.
Horca: Kalau begitu aku akan berhenti merasa iri. Ayo kita berjuang di sini, di tempat ini.
Horca: Kita akan tunjukan semua yang meremehkan kita, jadi mereka tidak akan pernah melupakan nama kita.
Placer: Jadi mereka tidak akan melupakan nama kita, ya? Aku suka itu.
Placer: Bahkan bila kita mati suatu hari. Kita telah meninggalkan nama kita, hal itu akan berbekas seperti luka, ‘kan?
Vida: …Tepat sekali.
Vida: Haha…!
Vida: Hahahaha!
[TL Note: Nak, nak jangan ketawa lagi, ntar gula darahku naik TAT]
~~~~~~
Kembali ke saat ini.
Vida: …Sekarang aku sendirian, ya?
Wuuss (Suara angin berhembus)
Vida: Iya, aku tahu…
Vida: Tidak masalah… Meski aku sendiri, aku tetap akan melakukan hal yang sama.
Vida: Aku akan membalas semua keputusasaan kalian…
Vida: Aku akan melakukannya agar tidak akan ada seorang pun yang dapat melupakan kita.
Bersambung...
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#i7#ainana#idolish7 indonesia translation
10 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 23: Langkah Tersembunyi (Part 1 & Part 2)
Episode 24 | Navigasi Cerita
Langkah Tersembunyi (Part 1)
Konoe: … *bersenandung*
Konoe: …Hn?
Konoe menemukan Fuga.
Konoe: I-Ini bohong ‘kan?
Konoe: Kabane-san! KABANE-SAAA—N!!
~~~~~~
Fuga: Hyaa, akhirnya kita bertemu! Libel-san! Arme!
Libel: Fuga?!
Arme: Fuga! Kenapa kau bisa di sini?!
Fuga: Yaa, bukan apa-apa kok, aku hanya turun dari jurang dimana kalian menghilang dan tiba di sini.
Fuga: Lalu, ada arus yang membimbingku untuk terus masuk ke bawah tanah, tadinya aku merasa takut tapi akhirnya kuputuskan untuk turun lebih lagi…
Fuga: Maa, meski sebagian ingatanku hilang, sih.
Konoe: Mungkin kau kehilangan kesadaranmu seiring kau terus masuk ke bawah tanah, sama seperti Libel dan Arme, aku menemukanmu di tepi sungai.
Fuga: Yaa, aku pikir aku mati, tahu. Rasanya parah banget. Bahkan saat ini, aku masih merasa sakit.
Arme: Kau hebat banget… Fuga.
Fuga: Iya, dong. Aku ‘kan sudah terlatih, tidak sepertimu.
Fuga: Syukurlah kau dan Libel-san selamat.
Arme: Umu… Senang dapat bertemu denganmu lagi, Fuga!
Fuga: TIdak, ada yang lebih penting daripada itu! Rebellion jadi kacau sejak kau menghilang, Libel-san.
Libel: Sudah kuduga… Katakanlah apa yang terjadi, Fuga.
Fuga: Baik. Aku akan memberitahumu apa yang terjadi di Daratan saat kau menghilang.
Kabane: Tiga orang datang ke bawah tanah dalam waktu yang singkat. Sudah lama tidak begitu…
Konoe: Aku kaget, loh. Tapi, aku senang sih…
Konoe: Kalau kata Kuon-san… “Takdir takkan membiarkan kita lari” sepertinya…?
Konoe: Apa yang harus kita lakukan... Kabane-san?
Kabane: Kita tidak perlu terlibat dengan masalah Daratan. Lebih baik kita tetap terlupakan.
Kabane: Kita akan menahan mereka di sini hingga Libel sembuh total. Setelah itu, barulah mereka dapat melakukan apapun yang mereka mau.
Konoe: Apa kau akan memberitahukannya pada mereka?
Kabane: Kalau ke Libel sih iya.
Kabane: Karena kita tidak dapat membiarkan mereka melakukan hal yang sama seperti kita dahulu.
Konoe: …Kau baik ya, Kabane-san.
Konoe: Kadang aku berpikir bahwa... Mereka akan berakhir seperti kita.
Konoe: Bertani bersama Arme-kun menyenangkan…
Kabane: …Maafkan aku. Kepadamu, aku benar-benar…
Konoe: Tidak, tidak, tolong hentikan… Bukan itu maksudku.
Konoe: Kabane-sama…
Kabane: …
~~~~~~
Kuon: Begitu, Fuga. Syukurlah kau baik-baik saja.
Kuon: Aku telah mendengarnya dari Libel. Ia bilang bahwa kau merupakan rekan yang dapat diandalkan.
Fuga: Benarkah? Aku jadi malu.
Kuon: Benar. Libel sama seperti besi.
Kuon: Karena itu, ia membutuhkan seseorang sepertimu, Fuga, seseorang yang memiliki sayap lembut, layaknya kapas dan angin.
Kuon: Aku yakin bahwa kau, Fuga merupakan bintang milik Libel yang hilang. Itulah yang kupikirkan ketika aku mendengar ceritanya.
Fuga: …
Fuga: Ngomong apaan sih ini orang?
Konoe: Dia memang begitu! Pikirkan arti yang kira-kira mendekati maksud dari perkataannya itu pun sudah oke.
Kuon: Kelihatannya, lukamu buruk, ya. Sebaiknya kau beristirahat seperti Libel.
Libel: Menurutku, itu sudah tidak mungkin.
Libel: Selama aku tidak ada, keadaan Rebellion memburuk.
Kuon: Begitu.
Libel: Aku ingin bilang pada mereka bahwa aku hidup. Jika setidaknya mereka mengetahui hal ini, aku yakin mereka dapat bersatu kembali dengan sendirinya.
Konoe: Aa, gitu toh.
Fuga: Aku ada transmitter. Kalau kita pergi ke atas Daratan, kita akan dapat menggunakannya.
Kuon: Un.
Kuon: Aku akan menunjukan kalian jalan ke atas. Kami belum pernah menggunakannya, tapi harusnya masih ada.
Konoe: Bahkan meski itu Libel, kemungkinan besar kau akan menghabiskan waktu seharian untuk pergi dan kembali. Apa kau tidak masalah?
Libel: Tak masalah. Aku ingin keluar sekarang juga.
Kuon: Dimengerti. Tapi pastikan kau kembali, ya. Tubuhmu belum sepenuhnya sembuh.
Libel: Iya, itu rencananya. Setelah aku menghubungi Cura, aku akan segera kembali ke sini.
Libel: Mungkin, seharusnya kita memanfaatkan kenyataan bahwa mereka berpikir aku telah mati. Bila kita tetap diam di sini, kita dapat menyusun rencana hingga menemukan waktu tepat untuk menyerang. Aku hanya butuh dapat terus berkomunikasi dengan Cura.
Kuon: Un, baiklah. Tak masalah bagiku.
Fuga: Haruskah aku ikut?
Libel: Tidak perlu, akan lebih cepat bila aku pergi sendiri. Kau fokus menyembuhkan diri sendiri saja.
Konoe: Jaa, aku akan menunjukkan jalannya.
Langkah Tersembunyi (Part 2)
Arme: Ah, Libel! Apa kau hendak pergi ke atas?
Libel: Iya, nanti aku akan kembali.
Arme: Hati-hati, ya! Selamat jalan!
Libel: …Iya. Aku akan pergi sekarang.
Konoe: …Arme-kun anak yang baik, ya? Ia dapat membuat orang lain tersenyum.
Libel: Benar...
Libel: Aku ingin ia dapat membuat banyak orang tersenyum. Untuk itu, aku harus memenangkan kebebasan.
Konoe: Kebebasan… ya?
Libel: Ngomong-ngomong, apa ada maksud lain dari kalian yang ingin aku dan Arme tetap terisolasi selama kami di sini?
Konoe: Aa--…
Konoe: Kau menyadarinya, ya? Lah iya lah yaa.
Libel: Iya.
Libel: Aku tidak merasakan adanya niat jahat dari kalian, jadi aku tidak langsung menanyakan hal ini…
Konoe: Benar, tidak mungkin kami menyakiti kalian. Kami hanya merawat kalian berdua.
Libel: …
Konoe: Saat kau kembali, aku yakin Kabane-san akan memberitahukannya padamu.
Libel: …Kalau begitu, aku menantikannya.
Konoe: Lihat, kalau kau mengambil jalan ini, kau akan tiba di Daratan. Hanya ada satu jalan, tapi panjang banget. Jadi, bertahanlah.
Libel: Baiklah, terima kasih telah menunjukkanku jalannya.
Konoe: Aku ingin tahu.
Konoe: …Apa yang akan kau lakukan saat kau mengetahui segalanya.
~~~~~~
Kuon: …Ada apa? Apa ada hal lain yang kau butuhkan?
Kuon: Fuga.
Fuga: Aah, hanya saja…
Fuga: Ada sesuatu yang aku lupa lakukan.
~~~~~~
Libel: Haa… Haa…
Libel: Uu...
Libel: …Aku sudah sampai di Daratan, ya?
Libel: Nostalgia sekali.
Pip.
Libel: …
Suara gangguan sinyal
Cura: Reaksi ini, Fuga kah?!
Libel: Cura. Ini Libel.
Cura: …?!
Cura: Kau masih hidup?! Libel?!
Libel: Maaf telah membuatmu cem—
Cura: Itu nanti aja lah! Kalau kau memegang transmitter-nya, berarti kau sedang bersama Fuga, ‘kan?!
Libel: …? Tidak, ia tidak bersamaku sekarang tapi…!
Cura: Kalau gitu larilah sekarang!!! Dia udah bukan orang yang kita kenal lagi!!!
Libel: …Apa…?!
~~~~~~
Fuga: Haha…
Fuga: Kuon, ‘kan ya? Keberuntunganmu buruk, ya. Karena kau harus bertemu kami.
Fuga: Haha… HAHAHHAAHAA…
Fuga: Tinggal duaa lagiiii…
Bersambung...
TL Note: Huhu... Fuga... Whyy??? TAT
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#i7#ainana#idolish7 indonesia translation
11 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation: Episode 20 (Part 1-3) [To Be Continued on 2021]
Episode 21 | Navigasi Cerita
Berlari Menuju Kebebasan (Part 1)
Libel: …
Arme: LIBEL! LIBEL!! DARAHNYA… TIDAK BERHENTI…
Qual: …Tenshi-sama.
Qual: Saya telah membasmi si jahat yang membingungkan Anda.
Qual: Mari kita pulang. Ke Ark kita.
Arme: …
Qual: Kenapa… Kenapa Anda…
Qual: Bukankah kita selalu bersama sejak dahulu?
Arme: Ya, benar… Kita selalu bersama hingga tugasmu sebagai pelayan selesai saat aku berumur 15 tahun…
Qual: Benar… Saya selalu mengawasi Anda sejak Anda masih kecil.
Qual: Kebanggaan Saya adalah Saya yang dapat melindungi Anda. Dan juga…
Qual: Saya ingin… Saya ingin menjadi teman Anda.
Arme: …!
Qual: HANYA SAYA YANG MENGERTI RASA KESEPIAN ANDA! HANYA SAYA, YANG DAPAT MENGHABISKAN BANYAK WAKTU BERSAMA ANDA…
Qual: Bukannya…! Bukannya PARA HAMA DARI DUNIA RENDAH, DENGAN TEMPAT LAHIR DAN LINGKUNGAN YANG BERBEDA!!
Arme: Teman…? Teman kau bilang…?
Qual: Iya, Saya---
Arme: Kalau gitu… Qual. Pernahkah, pernahkah kau…
Arme: Pernahkah kau sekali saja memanggilku dengan namaku?
Qual: E…?
Arme: Teman… Teman kau bilang?
Arme: Matamu… Tidak melihatku sebagai teman…
Qual: …!
Arme: Padahal aku… Selalu berpikir… Ingin menjadi temanmu!
Qual: I-Itu…
Arme: …
Qual: Ti-Tidak… Tenshi-sa--!
Qual: …A.
Arme: Ha… Haha. (tertawa kecewa)
Arme: Percuma, Qual. Orang-orang Ark tidak pernah melihatku sebagai manusia.
Qual: …
Arme: Kita tidak bisa menjadi teman. Tapi…
Arme: Cura mengajariku banyak hal mengenai dunia yang tak kuketahui.
Arme: Aku memang membuat Fuga marah, tapi kami bisa bertengkar dengan normal.
Arme: Dan Libel… Memanggilku Arme.
Arme: Apa kau mengerti, Qual? Libel adalah orang pertama yang memanggilku dengan namaku.
Qual: …
Arme: Temanku hanyalah mereka. Lamanya waktu yang kami habiskan bersama tidak menjadi masalah.
Qual: …! A… Aa…
Qual: Selama ini… Saya yang salah sangka? Akan… Semuanya…?
Arme: Aku selalu berada di dalam ruang putih milik gereja, memikirkan alasan, untuk apa aku dilahirkan?
Arme: Aku menemukannya saat aku turun ke Daratan.
Arme: Kalau aku benar-benar mahluk yang spesial, maka aku akan menggunakan kekuatanku untuk teman-temanku dan untuk Daratan yang mereka cintai.
Qual: Sa… Saya…
Qual: Aku…
Qual: AaaAAAAAaaaa---!!
Arme: Qual… Makanya aku---!
Qual: Tidak… Ini salah… Pasti ada suatu kesalahan…
Qual: Hahaha…. AHAHAHAHAHA…
Arme: …!
Qual: Tidak mungkin Tenshi-sama akan menyebut hama dari dunia rendah sebagai ‘teman’…
Arme: Itu! Itu hanya cara kau melihatku! Qual!!
Qual: Di… DIAMLAAAAHHH---!!!
Pedang diayunkan.
Qual: !!
Libel: …Karena kau berisik, aku jadi bangun.
Arme: Libel…!
Qual: Mau…Mau sampai kapan kau…!
Qual: MAU SAMPAI KAPAN KAU MENGHALANGIKU, BAJINGAN…!!
Klang!!
Libel: …!
Suara tembakan senapan terdengar.
Schau: Cukup.
Berlari Menuju Kebebasan (Part 2)
Libel: Cih…!
Qual: Schau-san…
Schau: Kenapa kalian sibuk ngobrol ketika kami menutup semua rute kabur?
Schau: Sekakmat.
Libel: …
Schau: Kau. Libel ‘kan?
Schau: Mau Malaikat kek, Daratan kek, jujur saja aku sama sekali tidak peduli. Tapi kalau kau membuat kekacauan lagi, bakal repot.
Schau: Apalagi Wakil Ketua kecil di sono gak mau berhenti sampai dia bisa membunuhmu.
Schau: Keberadaanmu itu mengganggu. Mati saja sana.
Libel: …Arme, apa kau siap?
Arme: Siap. Meski aku tidak mengerti apa-apa lagi, sih.
Arme: Aku memercayaimu.
Libel: …Kau memang terbaik.
Schau: ?!
Libel: Berpegangan padaku sekuat tenaga! Arme!
Arme: Ya!
Schau: Apa yang kau lakukan itu sia-sia, ada jurang di sebela---Tidak mungkin?!
Qual: He-Hentikan!! Libel!!
Qual: SCHAU-SAN! TEMBAK LIBEL!!
Schau: Aku memang ingin melakukan… itu!!
Peluru senapan ditembakkan.
Libel: Guh…!!
Schau: Cih! Tidak kena kepalanya!!
Libel: Kita akan lompat!! Arme!!
Arme: Hahaha! Aku takut! Tapi…!!
Arme: LOMPATLAH!! LIBEL!!
Qual: Hentikan… Kumohon hentikan…
Qual: JANGAN AMBIL TENSHI-SAMA DARIKU…!
Qual: HENTIKAAAAAAAAANNN---!!!
Libel: UWOOOGGGHHH…!!!
~~~~~~
Cura: Apakah mereka berhasil kabur…?
Cura: ……! Ohok…… Ohok…..!
Cura: Aa? Darah…? Apa-apaan ini…
~~~~~~
Di markas Rebellion.
Fuga: Henti…. Tolong… Sa-Sakit…!
Fuga: ….! …Mimpi…?
Fuga: Aah… Kenapa… Kenapa…
Fuga: Kenapa… Kau tidak menolongku… Libel-san…?
Fuga: AAAAAAAAAA!!!
~~~~~~
Di ruang rapat Unity Order.
Reue: …Begitu. Terima kasih atas laporannya.
Reue: Dimengerti. Biarkan anak buahmu menghadapi akibatnya.
Leiden: Kapten Reue. Apa panggilan itu dari Schau?
Reue: Yaa. Dia melapor.
Reue: Keberadaan Sang Malaikat tidak diketahui. Ia menjatuhkan diri ke jurang curam. Dan juga tidak diketahui ia masih hidup atau tidak.
Leiden: Hmm.
Leiden: Selesai sudah.
Reue: Un, selesai. Inilah akibat dari berbuat seenaknya.
Reue: Qual akan dipenjara seumur hidup.
Dengan Demikian, Waktu Mulai Bergerak…
Misericorde: Qual gagal dan Sang Malaikat hilang…
Misericorde: Begitu… Aku mengerti…
Suara pintu ditutup.
Di suatu tempat yang gelap.
Misericorde: Sejauh ini tidak ada perubahan…
Misericorde: Tidak ada pertukaran posisi, berarti dia belum mati.
Misericorde: Malaikat yang telah rusak…
Misericorde: Perlukah aku mengubah rencananya?
~~~~~~
Eternea: Begitu… Jadi kau lebih memilih dunia rendah.
Eternea: Fufu, apa aku harus membulatkan tekad juga?
Eternea: …Arme.
~~~~~~
Di daratan, Markas Kokujohyako
Vida: …Naa. Bagaimana menurut kalian?
Vida: Apa yang harus kulakukan? Bagaimana aku membalas budi kalian? Apa yang harus kulakukan untuk kalian…
Vida: …Kami semakin berkurang. Dan ini takkan berhenti.
Angin kencang berhembus.
Vida: …
Vida: Begitu… Benar juga…
Vida: Di waktu setelat ini, ya?
Vida: Dengan begitu, harapan Placer akan terpenuhi. Aku akan membalas rasa sakitnya…
Vida: …Kita akan melahap langit.
Vida: Habislah kau, Ark.
~~~~~~
Di suatu tempat yang tidak diketahui.
???: Kabane-sama! Sini!! Cepatlah!
Kabane: …Ada apa?
???: Ini! Ini…!!
Kabane: Mayat, ya… Aneh sekali, ada sesuatu dari Daratan bisa sampai ke sini.
???: Tak hanya itu! Yang ini sangat-sangatlah langka. Mohon jangan terkejut saat kau mendengar ini.
???: Mereka hidup… Sedikit.
Kabane: …Begitu.
Kabane: …!
Kabane: Konoe. Tidak hanya itu. Jangan terkejut saat kau mendengar ini.
Kabane: Yang lebih kecil itu… Sang Malaikat.
Konoe: Eh? Eeehhhh---?!!
Konoe: Itu… Mengejutkan sekali…
Konoe: Kuon-san!!
Kuon: …Ya. Aku sudah merasakannya.
Kuon: Sepertinya kita belum diperbolehkan untuk turun.
Kuon: …Dari panggung tari kematian.
~~~~~~
PV baru dimainkan.
Libel [Narasi]: Tempat dimana Libel dan Arme terjatuh berada di bawah tanah.
Libel [Narasi]: Di sana, mereka bertemu dengan tiga pemuda: Kabane, Kuon, Konoe.
Libel [Narasi]: Tampaknya, ketiga pemuda itu tahu akan rahasia mengenai Malaikat dan dunia ini.
Kuon: Kabane, aku tidak mau kau mengulang... Kesalahan yang sama…
Libel [Narasi]: La Danse Macabre, Bagian Dua.
Libel [Narasi]: Segera 2021.
Bersambung di 2021...
TL Note:
AU kali ini pecah abisss... Selain karena full voice, jalan ceritanya itu lohh... Gilagilagilaaaa... Aku sebagai penggemar cerita yang penuh kerumitan, ketegangan macam film action atau thriller, sangat sangat sangattt senaaanggg saat membaca iniii... udah gitu... Aku masih gak habis pikir sama Libel n Arme. Berani banget astaga... Nyawanya ada 9 kali yakk... Loncat ke jurang..... Gilagilagilaaa... Gak mati lagi.. Ah iya juga, Arme kan Tenshi-sama wkwkwk
Aku juga seneng banget ngeliat character development-nya Arme. Dari yang gak tahu apa-apa, jadi tahu berbagai macam kekejaman dunia, dan dia jadi tambah dewasa><
Mengenai kematian Placer, aku berharap banget di Bagian 2 dia di-revive... Soalnya aku emang suka banget dengan trio Kokujohyako... (yaa, karena aku memang suka dengan broken character kayak mereka, jadi hehe...) Sedih juga pas denger penderitaan trio itu... Penderitaan yang membuat mereka jadi seperti sekarang... Dan membuatku kek kalo.. terbunuh.. yaa.. itu emang konsekuensi dari perbuatannya Placer tapi ada sebagian dari diriku yang merasa Placer belum layak mati, karena dia masih butuh pencerahan atas cara berpikirnya selama ini. Jadi, aku sedih banget pas denger Vida ngomong di episode terakhir ini. (Oh iya, Mas Vida, suaramu kenapa nagih banget sih di sini? Aku jatuh hati mas sama deep voicenya ><)
Aku juga suka dengan hubungan Rebellion ft. Arme.. Aku ngedenger Arme menyampaikan pendapatnya mengenai member Rebellion, Libel yang pendiam/cool tapi perhatian sekali sama membernya, Cura yang bilang bagi dia Arme udah jadi harapannya dan gemar memberi nasihat, Fuga dan Arme yang udah mulai gak bertempur mulu kalo ketemu (Fuga-nya sih yang bertempur :v), Fuga yang tingkahnya masih kanak-kanak banget yang kayak kurang kasih sayang orang tua, dsb... Udah lahh ambyar wkwk UwU banget ihh
Tadinya aku sempet kesel ama Qual, cuma makin ke belakang rasa keselku berkurang... (tapi keselnya gak hilang sepenuhnya :v) yaa abisnya Qual begitu kan karena afeksi(?)nya yang berlebihan terhadap Arme jadi buta akan semuanya... Butuh pencerahan dari Om Cura keknya nih wkwkwk
Schau... Astaganaga.. Kamu tipe saya banget mas... Gak ngerti lagi.. Dingin, gak pedulian, avv.. Suara dinginmu itu membuat diri ini adem~
Terakhir, HEI KUONN!!! SUARAMU ITUUU!!! NAGIH BANGET KAYAK SUARANYA MAS VIDAA MESKI BEDA TIPEE!!! Dan mau di AU manapun itu, ngeliat mahluk berambut merah terang ini, bawaannya mau melukk mulu wkwkw Meski keliatannya kamu yang di sini susah untuk didekati yak //plakk
Kenapa chara yang di-dub seiyuu fav saia, ngomongnya irit banget di sini? (Vida lebih sering sih :v) Aku kurang puass :””
Aku malah fangirlingan di sini wkwwk... Oke,, terima kasih kepada kalian yang membaca terjemahanku sampai sini... Maaf banget kalau masih banyak kekurangan, karena aku sendiri masih belajar bahasa Jepang dan Inggris... Tapi, semoga kalian suka yaa! Dan nantikan projekku selanjutnya! Sekali lagi terima kasih!^^)/
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#idolish7 indonesia translation
11 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 21: Kembali Sadar
Episode 22 | Navigasi Cerita
Libel [Narasi]: Sudah sebulan lamanya, Arme, Sang Malaikat hilang.
Libel [Narasi]: Libel juga menghilang bersamanya. Keberadaannya yang hilang secara tiba-tiba menimbulkan kekacauan dalam organisasi perlawanan di Daratan, Rebellion.
Libel [Narasi]: Kabar mengenai menghilangnya Libel, Sang Simbol Rebellion yang Absolut tersebar begitu cepat di Daratan.
Libel [Narasi]: Bagi para penentang organisasi Rebellion, ini merupakan kesempatan yang tepat bagi mereka untuk menyerang Rebellion melihat keadaan mereka pada saat ini.
~~~~~~
Cura: Gah…!!!
Cura: Ngeselin gila! Ngajak ribut banget dah massa-nya!
Anggota Rebellion: Kacau parah… Saat ini, kita sudah banyak mengalami kerugian.
Anggota Rebellion: Juga, Kokujohyako menghancurkan markas Ark yang ada di Daratan dan mendatangkan malapetaka bagi Daratan.
Cura: Benar… Karena itu, Unity Order turun dan kita berbaku hantam seperti ini.
Cura: Bila itu belum cukup juga, orang-orang yang belum pernah kulihat sebelumnya akan mulai gelisah juga sekarang…
Anggota Rebellion: Meski begitu, kita harus bertahan, ‘kan…?
Cura: Hal ini benar-benar membuktikan betapa pentingnya keberadaan pemimpin kita, sumpah.
Cura: Aah… Kau dimana sih, Libel?
Anggota Rebellion: Kami tahu lokasi persis dimana ia menghilang, tapi---
Fuga: Aku akan pergi untuk mencarinya.
Cura: Okei, hati-hati. Umm… Tunggu, Fuga.
Fuga: Apa?
Cura: Apa kau baik-baik saja? Wajahmu terlihat pucat.
Cura: Apa cederamu masih terasa sakit?
Fuga: Tidak… Sudah sembuh total, kok… Tidak terasa sakit juga.
Cura: Aah, kalau gitu… Bagus, deh.
Fuga: Cura-san, bukankah kau bilang kalau kau merasa tidak enak badan? Aku sering mendengarmu batuk darah…
Cura: Oh, itu. Udah hilang kok sekarang, cuma sebentar itu. Aku penasaran itu kenapa, ya?
Fuga: …
Fuga: Cura-san.
Cura: Apa?
Fuga: Apa Libel-san… Hidup?
Cura: Hm? Tentu saja.
Cura: Selama kita belum menemukan jasadnya, jangan berpikir bahwa ia telah mati.
Cura: Ah, lagian juga kalau kita menemukannya pun kita akan susah untuk menerima kematiannya…
Fuga: …Kau benar. Syukurlah kau sepemikiran denganku.
Cura: Iya. Dan tentu saja aku tidak mencemaskan Nak Arme.
Fuga: …
Fuga pergi meninggalkan Cura.
Cura: Kalau ia bersama Libel, aku yakin ia juga masih hidup. Ya ‘kan?
Cura: …Tunggu, Fuga? Dia pergi.
Cura: Dia beneran tidak apa-apa…?
Anggota Rebellion: Dia terlihat sedikit aneh, ‘kan? Cara bicaranya sama saja sih seperti biasanya tapi… Kadang matanya terlihat suram.
Cura: Hmm… Aku cemas.
Anggota Rebellion: Cura-san! Para pengungsi dari distrik yang diserang oleh Kokujohyako meminta kita untuk memasukkan mereka ke sini!
Cura: …Ah, baik. Hubungkan mereka denganku.
~~~~~
Di luar Markas Rebellion
Fuga: …Libel-san hidup. Cura-san juga berpikir demikian.
Fuga: Aku… Merasa lega…
Fuga: Kalau ia tidak hidup… Akan jadi masalah, ‘kan?
~~~~~
Di daerah Kokujohyako
Libel [Narasi]: Meski Vida belum menyerang Ark dengan kemauannya sendiri hingga saat ini, bagian dari Markas Ark di Daratan telah jatuh ke tangan mereka.
Libel [Narasi]: Untuk melawan mereka, Schau dan Leiden dari Unity Order diperintahkan untuk stand-by terus di Daratan serta melawan organisasi perlawanan di sana. Mereka memulainya dari Kokujohyako.
Leiden: Schau, yang di sana bagaimana?
Schau: Gak ada habisnya… Bahkan terasa lebih sulit karena bukan pertarungan berkelompok. Aku tidak dapat menebak dimana Vida yang asli akan muncul.
Schau: Saat kami sedang mengontrol lokasi dimana ia kira-kira akan muncul, massa yang bukan dari Kokujohyako mulai nyerang juga… Pusing, deh.
Leiden: Hmm. Ada banyak orang yang mengambil kesempatan untuk menyerang kita. Sepertinya, kita dibenci oleh dunia rendah ini.
Leiden: Aku tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya…
Schau: Meskipun mereka membenci kita, aku tidak peduli.
Leiden: …Hmm.
Schau: Tapi aku tidak menyangka bahwa kita punya banyak musuh di sini. Tak terpikirkan olehku sebelumnya, karena aku tidak tertarik dengan dunia rendah.
Schau: Yaa, ini sama aja kayak membalikan sebuah batu dan melihat sebuah tempat yang tidak pernah kau lihat sebelumnya.
Leiden: Kau benar…
Schau: Kenapa? Kau terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu. Tumben.
Leiden: Ah… Tidak.
Leiden: …Kau ceroboh, dan aku bodoh. Kita berpikir bahwa ini bukanlah tugas kita.
Leiden: Kita hanya perlu mengubah semuanya menjadi debu. …Yang dapat kita lakukan hanyalah melindungi nyawa kita sendiri.
Schau: Betul.
Schau: Ini merupakan saat-saat sulit. Mau semerepotkan apapun itu untukku, aku akan bekerja demi kebaikan Ark.
Schau: Aku juga masih berbakti, tahu.
Prajurit Unity Order: Schau-sama. Maaf, sebelumnya. Ada transmisi yang aneh…
Schau: …?
~~~~~~
Kegelapan
[TL Note: Kemungkinan besar di penjara]
Qual: …
~~~~~~
Flashback on
Arme: Kalau gitu… Qual. Pernahkah, pernahkah kau…
Arme: Pernahkah kau sekali saja memanggilku dengan namaku?
Qual: E…?
Flashback off
Qual: …
Flashback on
Arme: Padahal aku… Selalu berpikir… Ingin menjadi temanmu!
Qual: I-Itu…
Arme: …
Qual: Ti-Tidak… Tenshi-sa–!
Qual: …A.
Arme: Ha… Haha. (tertawa kecewa)
Arme: Percuma, Qual. Orang-orang Ark tidak pernah melihatku sebagai manusia.
Qual: …
Arme: Kita tidak bisa menjadi teman.
Flashback off
Qual: …Aa.
Qual: …Apa… Yang ku…
~~~~~~
Di katedral.
Misericorde: Hmm, kelihatannya Daratan mengalami kekacauan, tapi hal itu belum dimulai.
Misericorde: Yang artinya, Sang Malaikat masih hidup. …Kira-kira apa ya, yang sedang ia lakukan?
Misericorde: Bila situasi seperti ini masih terus berlanjut, aku akan berakhir berpikir bahwa lebih baik ia mati saja.
Eternea: Misericorde… Itu…
Misericorde: Iya. Jangan risau, persiapan untuk menghadapi situasi itu berjalan dengan cepat. Sebentar lagi akan selesai.
Misericorde: Dengan Qual, kita dapat menggunakannya sesuai dengan apa yang direncanakan. Akan lebih praktis bila kita melakukannya dengan cara demikian…
Eternea: Misericorde!
Misericorde: …?
Eternea: Bukankah sebaiknya kita mengakhiri semua ini?
Misericorde: Apa…
Misericorde: Apa… Yang kau katakan tadi?
Eternea: Aku rasa, kita harus mengakhirinya di generasi kita. “Kutukan” ini…
Misericorde: Eternea-sama…
Misericorde: Apa yang kau katakan setelah selama ini…?
Eternea: …
Misericorde: Kita… Sudah tidak dapat dihentikan.
~~~~~~
Di bawah tanah.
Libel: …
Libel: Dimana…?
Libel: …Arme…?
Libel: Arme! Dimana kau?!
Kriik (Pintu terbuka)
Konoe: Oo~ Akhirnya kau sadar.
Libel: …
Konoe: Kau koma selama sebulan, loh. Apa kau lapar? Aku dapat membuatkanmu sesuatu…
Libel: …Siapa kau?
Konoe: Kau tidak perlu berwaspada seperti itu. Aku merupakan salah satu yang menyelamatkanmu saat kau terjatuh ke sungai.
Konoe: Dan aku merawatmu terus tiap hari, aku penyelamatmu. Harusnya kau berterima kasih padaku. Hehehe.
Libel: Begitu… Itu…
Libel: Terima kasih.
Konoe: Sama-sama.
Libel: Umm… Arme, orang yang bersamaku…
Libel: Apa seorang anak muda yang lebih kecil dariku dan berpakaian serba hitam ada di sini?
Konoe: …Apa kau dapat berjalan? Aku ingin kau untuk ke sini.
Libel: …?
Arme: …!
Arme: Libel! Kau sudah sadar! Syukurlah!
Libel: Arme…! Kau selamat…
Kuon: Kau Libel, ‘kan ya? Senang bertemu denganmu. Dan selamat pagi.
[TL Note: Malam, say //digaplok. Yawlohhh Mas Kuon suaramu indahh TAT]
Libel: … Benar. Apakah kalian yang menyelamatkan kami?
Kuon: Tidak. Kalianlah yang menyelamatkan diri kalian sendiri. Kami hanya membantu sedikit.
Kuon: Kalian sudah ditakdirkan untuk selamat. Mengubah takdir yang besar itu merupakan hal biasa.
Kuon: Di zaman ini, hanya ada segelintir orang yang memiliki tekad lebih kuat darimu.
Libel: …?
Arme: Mengejutkan, ‘kan?!
Konoe: Kuon-san memiliki cara pandang yang tinggi terhadap dunia. Tenang saja, ia orang yang baik, kok.
Arme: Aku sudah terbiasa dengan ini, loh!
Libel: G-Gitu, ya.
Kuon: Aah, aku lupa memperkenalkan diri. …Namaku Kuon.
Konoe: Aku Konoe.
Kuon: …Selamat datang. Di kediaman Yang Terlupakan.
Kuon: Tempat ini bahkan lebih rendah dari Daratan.
Bersambung...
TL Note:
AKHIRNYA YANG DITUNGGU-TUNGGU KEMBALIII!!!!! Semoga kalian suka dan mohon bersabar untuk menunggu kelanjutan terjemahan ini hehe. Kalian yang masih sekolah pasti sudah mulai mendapat tugas ‘kan? Semangat yaa kaliann!!! Memang, Banri ngeselin, lagi banyak tugas eh doi malah ngeluarin Danmaca part 2. Canda Banri wkwkwk. Gegara ini saya jadi tidak dapat menolak kemauanku untuk menerjemah hehe.
Oh, ya... Kalian jangan lupa baca “WARN” yang telah kubuat tempo hari yaa, penting banget ituu wkwkk
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#i7#ainana#idolish7 indonesia translation
9 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 10: Serangan (Part 1 & Part 2)
Episode 11 | Navigasi Cerita
Serangan (Part 1)
???: …..
???: …Bai~Baiiii~.
Suara ayunan senjata
Suara dua pedang bersentuhan
???: Are?
Cura: Hadeh, untung diri ini insomnia, sialan!
???: Jangan begadang dong, say~~.... Gak bagus untuk kulit, tahu…!!
??? mendorong Cura
Cura: Ugghh…!! Bangun kalian, ada musuh!!
Libel: …!
Fuga: Gak salah?! Aku gak sadar, loh!
Arme: …Ke-Kenapa? Ada apa?!
???: Aaa~, merepotkan~ Padahal aku hanya ingin membunuh kalian saat kalian tidur.
Libel: Siapa kau?!
Placer: Placer dari Kokujohyako. Kalian Rebellion, ‘kan?
Fuga: Uggh, gila. Tadi baru aja kita omongin iblis ini…
Arme: …Kokujohyako.
Placer: Yang malaikat yang mana?
Arme: …I-Itu aku.
Libel: Gak usah jawab!
Placer: Kalau gitu, aku akan membunuh semuanya kecuali kau~
Suara senjata diayunkan
Prang! (Suara kaca hancur)
Fuga: Gawat!
Cura: Libel, Fuga! Bawa anak itu dan lari!
Cura: Aku akan menghentikannya…!
Fuga: Gak, mau dia Kokujohyako atau bukan, tapi tiga lawan satu sudah pasti kita yang menang!
Cura: Kalau sambil melindungi anak itu tidak mungkin! Dia terluka, tamatlah kita!
Libel: Fuga, ayo! Percayalah pada Cura!
Fuga: Kuhh… Ayo lari! Malaikat!
Arme: Ba-Baik! Cura! Kumohon, hati-hati!
Placer: Arara, mereka lari.
Cura: Kau santai, ya…
Placer: Aku juga sudah siap untuk hal ini. Aku hanya tinggal membunuhmu dan mengejar mere…KA!!
Placer menyerang Cura (Suara ayunan senjata terdengar)
Praang! (Suara kaca pecah)
Cura: Kuh…!
Placer: Gesit banget, ya! Sudah lama rasanya aku tidak bertarung dengan orang yang dapat bertarung. Jadi seneng, deh~~.
Cura: Hehe… Mengayunkan senjata besar itu pasti susah, ‘kan?
Placer: Gak juga. Mungkin aku harus mengayunkannya lebih kuat~~
Suara ayunan senjata terdengar
Cura: Guh…! Hosh…! Cepet banget, sial!
Suara ayunan senjata terdengar
Placer: AHAHAHAHAHAHAA!
Suara ayunan senjata terdengar
Placer: …KAU MAKIN LAMA MAKIN LAMBAT, LOH! Mungkin karena keadaanmu tidak seprima yang kau pikir…KAN!
Suara ayunan senjata terdengar
Cura: Aghh!!
Praang! (Suara kaca pecah)
Cura: Ohok… Ohok…! (batuk-batuk)
Cura: Seperti yang kau lihat… Aku biasa kerja di belakang meja.
Placer: Turut berdukacita~. Tapi, itu ‘kan salahmu karena berkeliaran dengan harta~
Placer: Tidak mungkin kami melewatkan kesempatan ini, kaan~?
Cura: Heh… Jadi, kau hanya ingin mengubah Malaikat menjadi uang, ya? Sederhana banget cara berpikir kalian. Leader kami jauh berbeda dari kalian, tahu…?
Cura: Dia benar-benar sangat bodoh, mencoba menggunakan Malaikat untuk menyelamatkan seluruh Daratan…!
Placer: …Hee.
Placer: Bodo lahh. Gak peduli.
Cura: …!
Placer: Menurutku, hal itu cukup payah.
Placer: Melakukan sesuatu demi orang yang tidak dikenal. …Menunjukan bahwa kalian menganggap segala sesuatu itu mudah.
~~~~~~
Arme: Haa…?!
Libel: Kita dikepung… Memangnya Kokujohyako memiliki prajurit sebanyak ini?
Fuga: Mereka dibayar kali? …Jadi mereka punya uang sebanyak itu?
Preman: Yang mana si Malaikat? Orang yang kecil banget ini?
Preman: Yang pasti, jangan biarkan mereka lari. Kepung mereka!
Fuga: Gimana nih, Libel-san?
Libel: Kalau ini mereka semua… Kita harus mengalahkan mereka secara cepat dan kembali untuk menolong Cura.
Fuga: Aye aye saa! Malaikat, berlindunglah di belakangku!
Arme: O-Oi, kalian akan melawan musuh sebanyak ini …!
Libel: Ha!
Pedang diayunkan
Rowdy: Aagh!
Libel: Selanjutnya!
Fuga: OraoraORAA!
Beberapa peluru ditembakkan
Fuga: Kami akan selesaikan ini dengan cepat! Ayo, lawan aku!
Preman: O-Orang-orang ini boleh juga!
Fuga: Kau pikir sudah seberapa sering kami bertarung melawan berandalan kayak kalian, haah?!
Arme: Me-Mereka sekuat ini, kah… Libel… Fuga…!
Serangan (Part 2)
Cura: Haa… Haa… Gila, kuat banget…
Placer: Kau hebat dalam melarikan diri, lohh~ Rekor terbaru, nih.
Cura: Le-Leader kalian jauh lebih kuat dari ini, ‘kan…?
Placer: Iya dong~ Vida ter-dabest. Selama ada Vida, kami takkan terkalahkan.
Cura: …Tak terkalahkan, ya… Kalau gitu, kenapa si kuat Vida tidak melawan Ark?
Placer: Haa?
Cura: Aku tahu, loh. 1 lawan 1 ia pasti menang, tapi ia tahu kalau ia akan kalah kalau melawan Ark.
Cura: Jumlah kalian saja jauh lebih sedikit dari mereka. Mau sekuat apapun orang itu, kalau kalah jumlah, maka tidak akan ada kesempatannya untuk menang…
Placer: Diam… Vida tak terkalahkan… Dia pasti menang melawan Ark.
Cura: Dengar! Kalau negosiasi dengan Ark berhasil, kau tidak perlu lagi bertarung! Hal itu juga gak merugikanmu!
Cura: Tidak sepertimu, cara berpikir kami lebih luas! Pikirkan itu! Kalau tidak mau, balik ke habitatmu saja sana!
Cura: Daripada mendapatkan uang langsung, lihatlah kemungkinan bertahan hidup dalam jangka panjang!
Placer: …
Cura: Naa, saat ini, tidak ada gunanya bertarung sebagai sesama penduduk Daratan--
Placer: GAK MAU!!
Cura: …Ha?
Placer: Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Tapi, aku tidak suka karena kau terdengar seperti mengolokku. Vida akan menang. Dan aku membencimu.
Cura: Apa yang kau bicarakan…
Placer: Dan kalau aku bilang tidak mau, kau akan berada dalam masalah, ‘kan?
Placer: Kami sering melihatnya dalam hari-hari penderitaan kami. Karena itu…
Placer: Mulai dari sekarang, aku akan hidup untuk mengganggu baaanyaaak orang. Itulah keputusanku~~.
Placer: AHAHAHAHA!!
Cura: …Heh. Tampaknya, kita saling membenci satu dengan yang lain.
Placer: Pembicaraan ini selesai! MATILAH--!!
Suara ayunan senjata.
Cura: …Kau yang akan mati!!
DUARRR (Bom meledak)
Placer: Ap…?!
Placer: Haa?! Bom?!
Cura: HAHAHAHAHAHAHA!! AKU KHAWATIRAN, SIH…! MAKANYA AKU SELALU MEMASANG BOM DI TEMPAT AKU TIDUR!!
DUARRR (Bom meledak)
Placer: Ap, memangnya kau mau mati?! Kau gila, ya?!
Cura: HAAAA…?!
Cura: Memangnya kau bisa hidup di Daratan kalau kau tidak gila…?!
DUARRR (Bom meledak)
~~~~~~
Fuga: Yoshaa, semuanya sudah kalah, Libel-san!
Libel: Ya… Sekarang, kita harus cepat kembali ke Cura…
DUARRR (Bom meledak)
Arme: !?
Libel: Ledakan…?!
Fuga: Ap… Cura-san?!
Arme: Bangunannya terbakar… A-Apa Cura baik-baik saja?!
Fuga: Ti-Tidak mungkin… Apa dia meledakkan diri…? Ini bohongan, kan….? Tidak mungkin… Cura-san…
Libel: …Tidak, ia baik-baik saja. Lihat.
Arme: I-Itu… Ada bayangan manusia di tengah api…
Fuga: CURA-SAN?!
Cura: AHAHAHAHA!! SERU WOIIIIIIIIIII!!!
Fuga: Gak, gak, gak, orang kau compang-camping, apa yang kau bicarakan?!
Arme: …Tapi, syukurlah kau selamat… Setelah ledakan itu…
Cura: Tenang, tenang. Bajuku terbuat dari bahan tahan api jadi aku selalu bisa dengan mudah meledakkan barang.
Fuga: Aku tidak tahu itu…
Cura: HUUU, BOM MEMANG YANG TERBAIK! Stress-ku langsung hilang dalam sekejap, beneran.
Arme: …J-Jangan-jangan, orang yang paling berbahaya itu Cura…?
Libel: Enggak, kok. Hanya saja, jumlah mesiu dalam bom yang ia gunakan itu sebanding dengan tingkatan stress-nya.
Arme: I-Itu parah sekali!
Fuga: Apa kau berhasil menghentikan pria Kokujohyako itu?
Cura: Enggak, dia kabur. Tapi aku yakin ia pasti terluka.
Cura: Sudah kuduga, orang itu kuatnya gila. Hahaha, lain kali aku akan langsung datang ke mereka!
Fuga: Semangat banget, brooo~~!
Libel: Oh, iya…
Libel: Naa, Cura. Pembicaraan kita tadi yang sebelum kita tidur…
Cura: Haa? Aa, boleh kok. Terserah kau. Lagian kau leader kami.
Cura: Aku akan melakukan apapun yang kau minta! Aku adalah penasihat yang dapat diandalkan! HAHAHHAHAHAHHAHA!!
Libel: …Kalau kau mau bertanya mengenai beberapa hal ke Cura, pastikan dulu stressnya sudah turun ke angka nol.
Fuga: Haa… (menghela nafas pasrah)
Bersambung...
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#idolish7 translation#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation
13 notes
·
View notes