#idolish7 indonesia translation
Explore tagged Tumblr posts
Text
Part 1 : Kebangkitan Kedua
Fabra : Terakhir memasukan ini ke dalam, dan….
*Click*
Fabra : Aku ingin Kau segera bangun
*Clack…Clack* …..*Whee----*
Terra : Kamu? Kamu Siapa?
Fabra : Aku Fabra, dan Kau Terra, Bagaimana perasaanmu?
Terra : Aku Terra, aku merasa…..baik.
Fabra : Jadi, tidak ada masalah di system proses datanya.
Fabra : Terra, apakah kau tahu apa ‘Tugas’mu?
Terra : ‘Tugasku’
Fabra : Kau juga, Huh…
Terra : Fabra-san? Dimana kita?
Fabra : Kita berada di dalam menara jam, pusat kota ini. Menara jam ini memberitahukan semua orang di kota ini jam berapa sekarang
Fabra : Boneka robot perlu memutarkan diri di menara jam ini setahun sekali.
Fabra : Tetapi kau baru saja terbangun. Jadi, kau tidak perlu melakukannya sekarang.
Terra : ………
Fabra : Jadi, itu saja yang bisa aku katakan padamu.
Terra : ….Eh? Itu saja?
Fabra : Apakah kau tahu tentang kota ini? Bagaimana cara untuk hidup disini?
Terra : Ah, aku fikir aku tahu.
Fabra : Begitu. beberapa informasi baru saja dimasukan padamu. kau tidak perlu khawatir tentang bagaimana cara untuk hidup disini.
Fabra : Apakah kau memiliki pertanyaan?
Terra : Fabra-san, kamu menyebutkan ‘Tugas’, tapi apa ‘Tugas’ ku?
Fabra : Aku bisa mengatakan apa ‘Tugas’mu itu, tetapi……
Fabra : Jika kau tidak mengingat dan menyadarinya sendiri, itu tidak ada artinya kan.
Terra : ……..
Fabra : Kita masih punya waktu
Fabra : Kau harus mengingat apa ‘Tugasmu’ setelah menetap di kota ini selama beberapa waktu.
Fabra : Bagaimanapun, kau harus pergi ke rumahmu. Aku sudah menyiapkannya untukmu.
Fabra : Aku akan menggambarkan petanya, jadi tunggu disini.
Terra : Aku mengerti, Terimakasih banyak.
Fabra : seharusnya tidak ada kerusakan dimanapun, jadi kenapa dia kehilangan Ingatannya?
Fabra : Aku justru menyusun dengan bagian-bagian tubuh terbaik, sehingga keduanya bisa menanggung ‘Tugas’ penting mereka.
Fabra : Jika saja dia disini sekarang….
Fabra : Merengek tidak akan mengubah apapun, tapi aku tidak bisa tidak mengingat masa lalu
Fabra : ……..
Fabra : Sedikit lagi hingga ‘waktu’ yang tepat
Fabra : Dan kemudian keduanya…..
-- 3 Tahun yang lalu –
Cielo : ……..
Fabra : Aku Fabra, dank au adalah Cielo. Bagaimana perasaanmu?
Cielo : Cielo… Aku merasa…. Aku tidak tahu. Aku merasa Baik dan Buruk secara bersamaan.
Fabra : Oh, baiklah. Cielo, kau tahu apa ‘Tugas’mu ?
Cielo : ‘Tugas’
Fabra : Kau tidak mengingatnya
Cielo : Ya, tetapi aku merasa bahwa ini belum waktunya.
Fabra : ….! kau benar. Aku tidak tahu bagaimana kau kehilangan ingatanmu, tetapi aku yakin kau akan mengingatnya suatu hari nanti.
Fabra : Aku bisa mengatakan apa ‘Tugas’mu itu. tetapi itu tidak ada artinya jika aku melakukannya.
Cielo : Huum?
Fabra : Jika kau hidup di kota, kau harus memiliki ‘Peran’
Cielo : ‘Peran’
Fabra : Ya. Kita adalah robot. jadi kita harus memiliki ‘peran’, apakah aku benar?
Cielo : ……Yah, kau benar. Kita harus. Jadi, apa ‘Peran’ku?
Fabra : Peranmu adalah Detektif. Kau tau apa itu?
Cielo : Ya, sepertinya.
Fabra : Kau akan mengerti setelah membaca beberapa buku. Jika aku benar, rumahmu memiliki banyak buku.
Fabra : Aku akan menggambarkan peta menuju kerumahmu. Jadi tunggu disini.
Cielo : Aku mengerti.
Fabra : Akhirnya aku membangunkan mreka, tetapi mereka pada akhirnya kehilangan memori
mereka….. Tidak semuanya berjalan sesuai rencanaku, huh?
Fabra : Namun, aku sudah memiliki semua bagiannya. Akankah masa depan yang ku prediksi akan
terwujud? Yang bisa ku lakukan hanya menunggu.
Fabra : Sehingga, ingatan mereka akan kembali. Aku hanya bisa mendoakan untuk mereka berdua seperti yang dilakukan manusia.
bersambung....
<<prev next>>
6 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 7th Anniversary: Chapter 5 - Selalu Ada aja Masalah [INDO]
Chapter 6 | Navigasi Cerita
Tsumugi: …Banri-san…!
Banri: Tsumugi-san! Udah dengar berita dari Momo-kun?
Tsumugi: Udah! Karena ada masalah darurat, ia membutuhkan bantuan banyak orang…
Kaoru: Takanashi-san! Ogami-san!
Tsumugi: Anesagi-san!
Rinto: Ada masalah apa?!
Banri: Okazaki-san! Jadi semuanya ada di festival, ya?!
Kaoru: TRIGGER diundang ke sini, makanya aku nemenin mereka…
Rinto: Kalau kami, Presiden kami diundang untuk menjadi juri di sini…
Kaoru: Kau pakai trik apa sehingga atasanmu dapat menjadi juri dan mengesampingkan Presiden Yaotome serta Presiden Takanashi?
Rinto: Aku gak ngapa-ngapain! Presiden kami hanya terpilih oleh panitia sekolah untuk menjadi juri!
Suara kuda terdengar.
Kaoru: Uwaa, kaget! Kenapa ada kuda?!
Banri: Apa ini kuda dari Kebun Binatang Amatir?
Kaoru: Apa ini gak masalah? Niat amat ni sekolah ngadain festival.
Banri: Maa, lagian ini perayaan Anniv ke-7!
Tsumugi: Anniversary year!
Kaoru: 7th Anniv harus manis, ya. Bahkan di sekitaran sini juga ada atribut festival. Apa ini? Jubah silver?
Banri: Bukannya ini kostum Statan? Maskot untuk acara Kelahiran Bintang nanti.
Kaoru: Statan? Apa dia alien?
Banri: Dia kayak peri mic gitu.
Rinto: Tapi, kuda ini baik, ya. Gimana? Mau wortel?
Banri: Kau bawa wortel?
Rinto: Enggak, tadi karena habis tabrakan dengan beberapa WNA.
Banri: Eeh?! Kau tidak apa-apa?!
Rinto: Gak apa-apa, kok. Lalu, aku dapat ini sebagai permintaan maaf dari mereka.
Kaoru: Kayaknya, ada yang aneh di sini…
Shiro: Ah, guys, sini!
Rinto: Utsugi-san! Apa kau dipanggil oleh Momo-kun juga?
Shiro: Tidak, aku dipanggil oleh Ryo-kun…
Rinto, Banri, Kaoru: Ryo-kun?!
Rinto: Ryo-kun itu maksudnya Tsukumo Ryo?! Dia juga ada di sini?!
Kaoru: Aku tidak yakin aku bisa tetap tenang jika aku melihat pria itu!
[TL’s Note: Nuuuuu Kaoru-chann traumaa :”””]
Banri: Apa yang dia lakukan di sekolah ini?!
Shiro: Jadi gitu perasaan kalian. Saya memohon maaf sedalam-dalamnya, etto… Kalau gitu, kita mencar, yuk!
Banri: Utsugi-san! Sebenarnya ada apaan, sih?!
Shiro: Aku juga kurang tahu tapi sepertinya aku harus pergi ke kuil dekat sini...
Murid 1: Senpai, senpai. Kau masih sering pergi untuk ibadah di kuil sana? Bukannya tangganya itu gak enak, ya?
Murid 2: Emang gak enak. Habisnya, ada 500 anak tangga. Tapi, aku ingin melakukannya!
Murid 1: Senpai keren!
Shiro: …500 anak tangga…
Suara kuda terdengar.
Shiro: Aku boleh pinjam kuda ini gak?
Kaoru: Gak mungkin boleh, ‘kan?!
Banri: Tenanglah, Utsugi-san! Kau mau ngapain dengan kuda ini?!
Shiro: Aku tidak ingin menaiki 500 anak tangga… Tidak! Aku harus melaluinya tanpa kuda meski sambil menangis.
Banri: Kau akan melaluinya sambil menangis?
Shiro: Aku akan kembali! Jika ada apa-apa, tolong kabari aku!
Tsumugi: Hati-hati!
---
Shiro: Kuilnya dimana, sih? Apa di sekitaran gunung kecil itu?!
Momo: Utsugi-san!
Ryo: Ap- Shiro…?
Shiro: Momo-san! Ryo-kun! Sebenarnya ada apa?!
Momo: Kita ada dalam masalah besar karena dia telah menjatuhkan dokumen yang kontennya berbahaya! Tolong bantu kami!
Shiro: Oke. Aku harus ngapain?
Momo: Aku akan mencari dokumennya dengan Ban-san dan yang lain, kau dan Ryo-san akan mencari di kuil!
Momo: Aku ingin kau menyelamatkan tas biru mahal itu sebelum benda itu dibakar!
Shiro: Siap.
Momo: Mohon bantuannya!
Momo pergi.
Ryo: Hai, mohon bantuannya.
Ryo: Uwaaa! Kau! Beraninya kau mencengkram kerah seseorang yang dahulu adalah bosmu?!
Shiro: Kau akan mengantarku ke kuil. Nih, gunakan tendon Achilles-mu.
Ryo: Aku tidak mau naik tangga itu.
Shiro: Sama. Tapi, tolong ceritakan semuanya padaku sambil kita menaiki tangga ini.
---
Banri: Dia menjatuhkan dokumen soal Riku-kun dan Tenn-kun adalah kembar di sekitar sini?!
Momo: Benar! Mohon maafkan kami…!
Banri: Ini bukan salahmu, Momo-kun. Tapi, kita harus segera menemukannya sebelum orang lain melihat dokumennya…
Momo: Kaoru-chan, aku boleh minta tolong, gak?!
Kaoru: Tentu saja. Ini menyangkut Tenn kami, loh!
Banri: Kita akan segera menemukannya sebelum orang lain! Tsumugi-san, untuk jaga-jaga, tolong laporkan masalah ini ke Presiden!
Tsumugi: Baiklah!
Momo: Terima kasih, Maneko-chan! Aku akan mencarinya di dalam sekolah. Aku tidak ingin membuat Riku dan Tenn sedih!
Rinto: Tidak apa-apa. Selama dokumen itu tidak jatuh ke tangan seorang jurnalis dunia hiburan atau reporter majalah musik, tidak akan terjadi masalah…
Touma: Momo-san!
Momo: Touma…! Anak-anak ZOOL…!
Momo: Syukurlah! Ini darurat! Aku butuh bantuan kalian…
Jurnalis: Darurat?
Banri: …Ini siapa?
Minami: Dia seorang jurnalis yang menulis konten untuk majalah musik terkenal. Kami pernah bertemu di Red Fest…
Jurnalis: Ahaha. Saat itu aku hanya membuat artikel yang buruk tentang kalian tapi sekarang aku malah jadi penggemar.
Jurnalis: Momo-san, aku pernah mewawancarai dirimu beberapa kali. Sebuah kehormatan dapat bertemu denganmu di kesempatan yang tak terduga ini.
Momo: Aah, aku ingat. Aku selalu memintamu untuk membuat artikel yang baik…
Jurnalis: Apa maksud dari kata darurat yang kau sebutkan tadi?
Torao: Apa ada sesuatu terjadi dengan IDOLiSH7?
Momo: …
Kaoru: Aah, pusing…
Rinto: Anesagi-san, bertahanlah…!
Momo: Ka-Kaoru-chan lagi gak enak badan…!
Kaoru: Ini hanya anemia biasa, kok! Jangan cemaskan aku, cepat dan laporkan segera ke bos kalian!
Banri: Baik…!
Rinto: Anesagi-san, tolong andalkan kami!
Tsumugi: Maaf atas keributannya, ZOOL. Sampai jumpa…!
Touma: Kalau gitu… Jaa, kita pergi, yuk.
Jurnalis: Okey. Aku ikut, ya. HItung-hitung sekalian berkeliling sekolah ini. Festivalnya meriah sekali. Sepertinya aku dapat membuat artikel yang menarik.
Torao: Syukurlah.
Minami: ….
Minami: Inumaru-san, Mido-san, kalian duluan saja. Aku ingin bersama dengan Anesagi-san dulu.
Touma: Kau baik sekali, Mina… Baiklah. Tolong, ya.
Touma, Torao, dan Jurnalis pergi.
Minami: Momo-san, Anesagi-san, Takanashi-san, ada apa sebenarnya?
Momo: Minami…
Minami: Raut wajahmu berubah ketika kalian melihat jurnalis tadi. Jika ada masalah, aku bisa bantu.
Momo: Sebenarnya…
---
Shizuo: Yuki-kun… Yamato-kun dimana…?
Yuki: Mana, yaak? Urusan ini yang ngurus Momo, sih.
Shizuo: …Aku ingin segera membereskan masalahku dengannya…
Yuki: Iya, iya... Ah, ada band sekolah.
Yuki: Mau liat bentar, gak?
Shizuo: Eh…? Maa, kalau cuman bentar…
Murid 1: Ah, ada Yuki dari Re:vale!
Murid 2: Ah, idol… Daripada itu, kita harus segera membetulkan ini…
Yuki: Suaranya gak keluar, kah? Mau kubantu?
Murid 2: Ah, tapi ini gitar asli. Kayaknya idol gak mungkin bisa ngatasin ini, deh.
Yuki: ….
Shizuo: Yuki-kun, kau terlihat kesal.
Murid 1: Gak sopan banget lo! Yuki dari Re:vale itu bikin lagu sendiri, tau!
Murid 2: Bikinnya pakai smartphone atau sejenisnya, ‘kan?
Yuki: Oi, bocah. Diem sini. Liat.
Murid 2: Hei! Kembalikan gitarnnya…! Jangan sentuh amplifier-nya tanpa izin…!
Suara petikan gitar terdengar.
Murid 1: Ah, suaranya ada! Uwaaa, Anda ahli sekali! Potongannya bagus sekali!
Shizuo: Meski sikapmu buruk tapi kau keren, Yuki-kun!
Yuki: Sama-sama. Kau, mana terima kasihnya?
Murid 2: Kuh…
Yuki: Aku tidak akan pergi dari sini sampai kau bilang terima kasih.
Shizuo: Anoo, gimana dengan masalah Yamato?
Yuki: Aku gak bakal pergi.
---
Supir: Mohon maaf sebelumnya, Presiden. Sepertinya di depan sana ada kecelakaan jadi macet…
Soushi: Baik. Saya tidak ada jadwal urgent siang ini. Jadi, saya akan berjalan-jalan sebentar.
Supir: Dimengerti. Mohon hati-hati.
Soushi keluar dari mobil.
Soushi: Untuk ke stasiun terdekat, tidak memakan waktu hingga 10 menit, ya. Hm?
Soushi: Festival Tahun ke-7 Sekolah Nanahoshi… Sekolah seni, ya…? Artinya, para calon selebriti.
Soushi: Mimpi siapa pun akan terkabul, ya…?
Soushi: Memang mudah sekali untuk menginspirasi anak muda berpotensi dengan kata-kata indah yang tidak bertanggung jawab.
Soushi: Namun, mereka yang terlalu mendambakan mimpi itu, kehidupannya yang sesaat mereka akan direnggut… Sama seperti Satoshi dan Sogo.
Soushi: …
Murid: Selamat datang di Festival Tahun ke-7 Sekolah Nanahoshi!
Murid: Kami membagikan tiket spesial hari ini! Jadi sekarang, Tuan dapat masuk tanpa undangan!
Murid: Silahkan melihat-lihat!
Soushi: …Lagian, aku masih ada waktu.
Soushi: Aku ingin melihat anak muda seperti apa yang tertipu dengan dongeng dunia ini.
---
Sogo: Yotsuba-kun.
Tamaki: Hm? Eh…? Ah, Sou-chan! Rikkun!
Riku: Tamaki, ketemu!
Sogo: Kau kira aku teman sekelasmu, ya?
Tamaki: Iya! Soalnya kau memanggilku dengan sebutan ‘Yotsuba-kun’.
Sogo: Ahaha. Aku berhasil.
Tamaki: Aku kayak… ‘Ahre? Ini suaranya Sou-chan bukan, sih?��� Terus aku liat ke belakang, lah benar.
Sogo: Kelihatan kok dari raut wajahmu.
Riku: Enak banget. Padahal ini seru tapi Iori malah sadar duluan!
Tamaki: Udah ketemu Iorin? Udah liat dia?
Riku: Udah! Jubah putih yang ia kenakan keren!
Sogo: Riku-kun sudah sangat terbiasa dengan dokter dari kecil jadi ia sangat senang melihat cosplaynya Iori.
Tamaki: Hee, gitu, ya!
Riku: Ehehe!
Tamaki: Sou-chan juga mau berubah jadi superhero, ‘kan, ya?
Sogo: Enggak, tuh.
Tamaki: Enggak, ya?
Riku: Sogo-san bilang kalau para rocker adalah hero.
Tamaki: Oh! Kayak Douglas?! Harusnya aku cosplay Douglas Rootbank aja.
Sogo: Douglas itu hero. Aku harap aku dapat bertemu dengannya untuk kedua kalinya. Untuk ketiga kalinya, mungkin agak susah tapi…
Riku: Tamaki, kau cocok banget loh cosplay Douglas!
Tamaki: HAHAHA!
RikuSou: Miripnya~
Tamaki: Nanti aneh dong kalau di sekolah ada 2 Douglas!
Sogo: Ahaha, iya juga.
Riku: Aku daritadi kepikiran, bagaimana reaksimu jika kami memanggilmu dengan sebutan yang berbeda.
Tamaki: Oh, apa tuh?
Riku: Sogo-san, coba, deh!
Sogo: Yotsuba-senpai.
Tamaki: Versi senpai, ya?! Oh, Sogo. Ada apa?
Sogo: Ini asam sitratnya.
Tamaki: Asam sitrat?
Sogo: Hadiah untukmu.
Tamaki: Oh, benda itu bagus untuk mengatasi lelahku. Trims!
Sogo: Sama-sama. Semangat lombanya.
Riku: Versi dua!
Sogo: Yotsuba, duduklah.
Tamaki: Sensei! Versi sensei!
Sogo: PR sudah kau kerjakan?
Tamaki: Maaf, Osaka-sensei. Belum.
Sogo: Kenapa belum dikerjakan?
Tamaki: Etto, aku main game…
Sogo: Hei, PR dulu dikerjakan. Jangan lupa mulai besok.
Tamaki: Baik.
Riku: Versi tiga!
Sogo: Taa-kun.
Tamaki: Stop! Memalukan tau! Kenapa kau mengajari Sou-chan hal seperti ini, Rikkun?
Riku: Habisnya, kesel banget Iori gak bisa diajak kerja sama.
Sogo: Udahan? Padahal masih ada versi rival sekolah yang buruk, loh.
Tamaki: Coba aja lagi pas kita udah pulang. Lakuin itu di depan yang lain.
Sogo: Siap.
Tamaki: Kalian mau kemana lagi abis ini?
Sogo: Kayaknya ntar mau ke ruangan panitia festival sambil bantu-bantu dikit kalau perlu.
Tamaki: Oh, oke. Aku ikut kalau udah kelar shift. Oh, iya, stamp-nya gimana?
Sogo: Oh, iya. “Kita pernah bertemu di sini 100 tahun yang lalu!”
Riku: “Kita pernah bertemu di sini 100 tahun yang lalu!”
Tamaki: Ini dan ini. Ah, coba liat pose berubahku!
Riku: Emangnya ada?
Tamaki: Nyaan, berubah!
Sogo: Gemasnya.
Riku: Imut! Lagi, dong!
Tamaki: Nya, nya, nyaan, berubah!
---
Ryuu: Orang-orang yang tadi terlihat kelelahan itu gak bakal kenapa-napa, ‘kan, ya?
Gaku: Yang satu bisa bahasa Jepang, kok. Jadi harusnya aman.
Tenn: Aku senang dapat bertemu dengan penggemar kita.
Gaku: Iya. Btw, aku lapar. Mau makan gak?
Ryuu: Di sana ada rumah pantai! Pasirnya membuat tampilan pantainya lebih real!
Tenn: Ide mereka bervariasi sekali. Banyak tempat-tempat yang menarik di sini.
Gaku: Di sana ada makanan yang untuk anak-anak. Yang ada bendera di atas omurice-nya. Tenn suka itu, ‘kan?
Tenn: Aku jadi teringat akan masa kecilku.
Ryuu: Ada burger mini, neapolitan, dan pudding segala, loh. Makanan untuk anak-anaknya keliatan mewah sekali.
Gaku: Aku jadi pengen makan itu. Memalukan, sih. Tapi, kenapa enggak? Sekalian menyesuaikan diri dengan semangat berfestival di sekolah ini.
Tenn: Benar.
Ryuu: Ke sana, yuk!
---
Murid: Selamat datang.
Gaku: Pesan makanan untuk anak-anak tiga… Uwa!
Sousuke: Gaku.
Otoharu: Gaku-kun.
Rintaro: Oh, TRIGGER.
Gaku: Papa ngapain di sini?
Tenn: Takanashi-sachou dan Okazaki-sachou…
Otoharu: Sini, dong makan bareng.
Ryuu: Oke, deh.
Gaku: Makan bareng, ya? Akrabnya.
Rintaro: Yaotome-san dan Takanashi-san lagi membangun kepercayaan masing-masing. Mau bendera gak?
Gaku: Enggak.
Otoharu: Senang ada kesempatan bertemu di saat seperti ini. Karena, jika di kantor, terasa ada tembok yang membatasi. Kau mau bendera?
Gaku: Tidak.
Sousuke: Fun… Bahkan jika kami bertemu di luar, kami hanya membicarakan masalah industri. Nih, bendera…
Gaku: Diblangin enggak! Kenapa semuanya menawari itu padaku?!
Rintaro: Kami baru saja membahasmu. Saat Gaku-kun masih kecil, katanya kau suka dengan bendera yang diletakkan di atas makanan seperti ini…
Gaku: Serius?!
Sousuke: Kau tidak ingat? Padahal dulu kau suka banget.
Ryuu: Imut sekali, Gaku! Adik-adikku juga sangat menyukai bendera itu saat mereka kecil.
Tenn: Kau mau yang punyaku, gak?
Gaku: Enggak mau lah! Aah, kayaknya, aku bakal dibully terus sampai akhir hayat gegara ini.
Otoharu: Kami sedang membicarakan bagaimana kita dapat membuat masa depan dunia hburan seperti bendera di atas makanan yang membuat anak-anak senang.
Tenn: Karena itu, kalian ada di sini?
Otoharu: Tidak. Kita memilih tempat ini karena menunya yang bervariasi dan terlihat indah.
Sousuke: Makanan ini mencerminkan suasana festival sekolah ini.
Rintaro: Sajian seperti ini membuatku bernostalgia dengan masa kecilku. Kalian gimana?
Tenn: Sama, kok.
Rintaro: Jadi karena itu ya, sajian ini jadi terlihat begitu mewah bagi kalian. Memang, ya, TRIGGER itu keren.
Sousuke: Fun.
Rintaro: Kayaknya, nge-produce TRIGGER seru, ya.
Otoharu: Seru, dong. Potensi mereka besar ditambah mereka tahan banting dan jujur.
Ryuu: Terima kasih banyak.
Murid: Terima kasih telah menunggu. Tiga porsi makanan untuk anak-anaknya, kakak… TRIGGER?!
Tenn: Terima kasih.
Murid: Ternyata TRIGGER datang…! Maaf! Aku malah membuat TRIGGER-san duduk dengan bapak-bapak aneh!
Tenn: Anoo, mereka para CEO rumah produksi.
Murid: Aah…! CEO…!
Sousuke: Murid sekolah seni memang punya nyali.
Rintaro: Kalau gak salah tadi kau bilang bahwa aku bapak-bapak? Orang sepertiku?
Murid: Anda tidak termasuk, kok!!!
Rintaro: Yosh! Kalau gitu, oke~!
Otoharu: Ngomong-ngomong, aku…
Murid: Kalau Anda termasuk!!!
Otoharu: Aah, iya.
Sousuke: Kau terlalu terbawa suasana, Takanashi.
Otoharu: Setiap kali aku sedang bersama Banri-kun, ia selalu memuji betapa awet mudanya aku. Dia sering bertanya padaku, "Yakin nih, ini bukan Yaotome Gaku?"
Sousuke: Jangan tiba-tiba jadi anakku.
Rintaro: Papa, aku boleh makan camilan gak?
Sousuke: Jangan buat orang bingung, kau bukan anakku!
Ryuu: Gaku ‘kan anak asli Anda, bagaimana jika Gaku yang meminta sesuatu?
Gaku: Boleh, gak… Aku mau makan pudding…
Tenn: Kau anak yang baik, ya. Nanti kubelikan camilan deh saat pulang.
---
Soushi: …Sekolah seni begini, kah…?
Suara kuda terdengar.
Soushi: …Bahkan ada kuda segala. Ini tidak jelas sekali.
Soushi: …Tapi, mata para murid begitu berbinar-binar…
Sogo: …
Soushi: …! Yang ada di situ, itu Sogo? Dia berjalan ke arah sini…
Soushi: …Aku gak bisa ke sana! Kalau kita bertemu di sini nanti malah jadi masalah…
Soushi: Nanti Sogo bakal berpikir bahwa aku mulai tertarik dengan dunia hiburan dan malah terjadi kesalahpahaman. Gimana ini?
Soushi: Ini…!
To be continued…
TL Note:
Aku mikir gini, gila juga ya sekolahnya trio high school, bisa ngundang CEO... like... HOW MUCH THEY COST TO INVITE THEM?!?!?! mana minta tolong buat jadi juri lagi. emang gila mantep banget relasi para seleb atau anak seleb di sini
19 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 7th Anniversary: Chapter 4 - Permulaan Festival [INDO TL]
Chapter 5 | Navigasi Cerita
HaruTamaIo: ...
Iori: Ayo kita briefing ulang.
Tamaki: Ngoghe.
Haruka: Oke.
Iori: Kelas kita mengadakan Cosplay Stamp Rally
Iori: Kita akan keliling sekolah sambil cosplay, kalau pengunjung bertemu dengan cosplayer, mereka harus menebak keyword yang kita bawa, kalau berhasil, kasih mereka stamp.
Iori: Keywordnya ada bareng kartu stamp-nya
Iori: Btw, keywordku itu, "Sensei, dadaku sakit."
Tamaki: Kalau aku, "Kita pernah bertemu di sini 100 tahun yang lalu."
Haruka: Aku, "Ma~in~ yu~k~"
HaruTamaIo: .....
Haruka: Siapa coba yang ngide ini?
Tamaki: Cocok untukmu, kok. Gemoi.
Iori: Baju lengan panjangmu itu kelihatan panas sekali.
Haruka: Nanti mereka pasti ngetawain aku...!!!
Tamaki: Gak apa-apa, lah. Buat mereka ketawa sampai sakit perut.
Haruka: Iya juga. Aku bisa ngalahin mereka dengan itu.
Tamaki: Nyan! Berubah!
Haruka: Haha, apa itu? Posenya ngakak.
Tamaki: Aku nanti bakal nunjukkin itu jika bertemu dengan pengunjung.
Iori: Agak gemesin, ya...
Haruka: Jaa, aku juga mau menunjukkan sesuatu yang buat orang tertawa. Ada yang punya ide gak? Yang menarik gitu.
Tamaki: Coba kau bilang "babu—!" Jangan sampai kau melewatkan kesempatan di hidup ini untuk mengatakannya dengan pede. Pasti menarik, deh.
Haruka: Iya juga.
Iori: Memangnya perlu apa bilang 'babubabu' gitu? Penting apa untuk hidup?
Tamaki: Kalau Iorin nanti mau nunjukin apa?
Iori: Aku gak bakal nunjukkin apa-apa. Yotsuba-san, boleh tolong 'berubah' lagi?
Tamaki: Nyan! Berubah!
Iori: Fufu...
Haruka: Kau suka sesuatu yang seperti ini, ya, Izumi?
Iori: *Ekhem* Kalau gitu, semangat semua untuk shift nanti! Sekian. Bubar!
HaruTama: Yosshaaa!!!
—
Aya: Abis ini, Kujo-san!
Takamasa: Banyak poster di sepanjang jalan ini. Festival Tahun ke-7 Sekolah Nanahoshi...
Aya: Tamaki-nii-chan, Haru-chan dan Iori-san sekelas, kira-kira kelas mereka akan mengadakan apa, ya?
Takamasa: Apa kau pernah menanyakannya?
Aya: Pernah. Tapi, karena memalukan, jadi Haru-chan tidak mau bilang.
Aya: Kujo-san, apa yang kau lakukan saat festival sekolahmu dahulu?
Takamasa: Sepertinya aku pernah diminta untuk menjadi penyanyi bagi suatu band oleh klub musik.
Aya: Benar-benar masa muda, ya! Aku ingin melihatmu di band...!
Takamasa: Aku buruk dalam meng-MC, mood penonton malah semakin jatuh jika aku yang membawakannya.
Aya: Kalau aku ada di sana, aku akan menjadi yang paling semangat!
Takamasa: Ahaha. Kalau aku melihatmu, aku akan langsung menarikmu ke panggung.
Aya: Wah, kayak adegan film...!!!
Takamasa: Lagian udah ada orang-orang kualitas bintang yang sesuai untuk posisi itu...
Takamasa: Bahkan Haruki saja lebih suka menjadi orang di balik layar. Begitu pun juga aku. Karena itu, Tenn, Aya... dan Haruka... Kalian hebat sekali.
Aya: Kujo-san...
Takamasa: ...Zero juga. Dia juga hebat.
Resepsionis: Maaf, Tuan... Kalian tidak dapat masuk jika tidak memiliki tiket...
Aya: Ah... Kelihatannya ada yang bertengkar di pintu masuk. Apa ia kehilangan tiket masuknya?
Takamasa: .... Sepertinya, aku mengenalnya...
Aya: Eh?
Takamasa: Aya, kau duluan saja. Aku akan menyusulmu.
Aya: O-Oke!
<Takamasa pergi>
Aya: Etto... Tamaki-nii-chan ada dimana, ya?
Aya: Ah, kelas itu mengadakan lomba yang berhadiahkan hand mixer.
Aya: Aku butuh yang baru, mungkin coba kali, ya...
Aya: Yosh, aku akan mencobanya!
–
Riku: Aku dapat kartu untuk ikut stamp rally!
Sogo: Aku juga.
Riku: Semoga kita bertemu dengan Iori dan Tamaki! Kira-kira mereka bakal cosplay apa, ya?
Sogo: Mereka gak mau kasih tahu. Apa karena memalukan, ya?
Riku: Semakin memalukan, kita akan semakin ingin melihatnya!
Sogo: Benar!
Riku: Ah! Bukannya itu Iori?
Sogo: Iya! Riku-kun, coba kau panggil.
Riku: Sip! Kalau gak beda, gak seru! Aku akan coba pura-pura jadi teman sekelasnya!
Riku: Izumi-kun!
Iori: Ya?
Riku: Beneran Iori! Apa kau mengira aku itu teman sekelasmu?
Iori: Enggak, lah. Aku sudah tahu suaramu seperti apa.
Riku: Ngomong-ngomong kau... Cosplay dokter, ya?!
Sogo: Kau keren sekali, Iori-kun! Warna putih sangat cocok denganmu!
Iori: Terima kasih.
Riku: Dokter... Kerennya...! Kau keren banget, Iori!
Iori: Eh, benarkah?
Riku: Un...!
Sogo: Apa karena saat kecil Riku-kun lebih sering di rumah sakit?
Sogo: Dokter pasti merawatmu, 'kan? Karena itu, tanpa disadari, kau otomatis akan memercayai dan menghormati orang yang mengenakan luaran berwarna putih seperti ini.
Riku: Bisa jadi...
Sogo: Aku juga. Karena aku menghormati pamanku, setiap kali aku melihat rocker, hatiku akan berdegup tak keruan.
Iori: Aku boleh coba sesuatu gak? Aku akan mengganti pakaianku.
Riku: Ah, kau udah mau ganti baju?
<Iori ganti baju>
Iori: Dah.
Sogo: Hebat sekali, Iori-kun. Kau dapat mengganti baju dengan cepat.
Iori: Nanase-san, tolong jaga dirimu baik-baik, ya.
Riku: Kau gak perlu bilang juga akan kulakukan.
Iori: Aku akan mengganti pakaianku lagi.
Sogo: Kubantu, ya.
<Iori ganti baju lagi>
Iori: Dah.
Iori: Nanase-san, tolong jaga dirimu baik-baik, ya.
Riku: Oke~
Iori: Apa?! Sebegitu berpengaruhnya kah cosplay-nya?!
Riku: Kau keren banget, Iori. Kau terasa dapat dipercaya.
Iori: Efektif banget, ya? Mungkin aku akan sering-sering mengenakan jubah putih.
Sogo: Kalau misalnya mau memberikan rasa 'menjaga', bukankah lebih baik kau mengenakan pakaiannya Kujo-san?
Iori: Itu sebuah kekalahan bagiku, Osaka-san. Gak bakal bisa.
Sogo: Begitu. Susah, ya.
Riku: Bilang 'tolong jaga dirimu' lagi, dong!
Iori: Tolong jaga diri, ya.
Riku: Waa—! Dia minta aku buat jaga diri!!!
Sogo: Syukurlah, Riku-kun.
Iori: Bahkan ada efek pseudo-fanservice juga?!
Riku: Ah, iya juga! "Sensei, dadaku sakit..."
Sogo: Ah, aku juga. "Sensei, dadaku sakit..."
Iori: Stamp, ya? Sini.
Riku: Yeaayy!!!
Sogo: Dapat satu. Kau tahu gak Tamaki ada dimana?
Iori: Coba cari di bagian timur sekolah, mungkin bakal ketemu.
Riku: Wah, dapat hint! Terima kasih banyak, sensei.
Iori: Tolong jaga diri, ya.
—
Haruka [Narasi]: ...Oke semangat, yuk. Kalau ntu tiga datang, akan kubuat mereka ketawa
Murid 1: Waa.... Bukankah tiga orang itu ZOOL?
Murid 2: Benar...! Kerennya...! Bahkan ZOOL ada di sekolah kita!
Minami: Isumi-san ada dimana, ya?
Touma: Kayaknya ada di sekitaran sini, deh...
Torao: Ah, itu bukan?
Haruka: .....Aa mereka datang... Yosha! Akan kubuat mereka tertawa!
Haruka: Babu—! Apa kayian mau chtamp—?!
MinaToumaTora: ....
Touma: Yo, Haru.
Torao: Festival sekolahnya seru, ya.
Minami: Terima kasih telah mengajak kami.
Haruka: Eeh... Tunggu, apa...? Jangan gitu, dong...
Touma: Kau mau makan siang gak?
Haruka: Daripada makan siang, kalian tidak tertarik apa untuk melihat pakaianku ini...?
Torao: Enggak...?
Haruka: Serius? Meski aku udah bilang "babu—"?
Minami: Kau terlihat natural, kok dengan itu.
Haruka: Kalau gitu bukannya itu gawat?
Touma: Sudahlah! Karena kita sudah ke sini, minta stamp-nya, dong!
Haruka: Keywordnya?
MinaToumaTora: "Ma~in~ yu~k~!"
Haruka: Sip, sip, sip.
Minami: Makasih.
Torao: Ooh, stamp-nya lucu.
Touma: Ngumpulin stamp doang seru juga, ya!
Haruka: Kalian doang yang malah semangat ngumpulin stamp tapi enggak ketawain cosplaynya.
Touma: Affh iyh?
Torao: ....Fu...
Haruka: Itu dia, Tora! Jangan lihat sana! Lihat sini!
Torao: Bentar, bentar. Aku lagi mencemaskan atap di sebelah kanan di sana.
Haruka: Gak usah bohong! Kau mau ketawa 'kan melihatku?! Ketawa aja! "Babu–!"
Torao: Enggak, enggak, enggak! Atapnya lagi dalam keadaan gawat itu!
Haruka: Oi! Liat sini! Lihat bordiran di dadaku!
Minami: Mido-san, larilah!
Torao: ....Oke.
<Torao lari>
Minami: Nice dash.
Haruka: Napa malah ngomongin itu?!
Touma: Oh iya, apa kau pikir Utsugi-san tidak datang? Sebenarnya, ceritanya begini...
Haruka: Apa? Kenapa tiba-tiba kau cerita? Lagi nahan ketawa kah, Touma?
Touma: Bukan, bukan!
Haruka: Mencuyigachan...
Touma: ...Fu... Mou, aku sudah tidak tahan...!
Minami: Larilah!
Touma: Ashiap!
<Touma lari>
Minami: Nice dash.
Haruka: Kok pada pergi, sihh?! Mou...!
Minami: Isumi-san.
Haruka: Apa?
Minami: Tinggal aku sendiri, nih.
Haruka: Tahu, kok! Kalian ngapain, sih?! Main game?!
Reporter Majalah Musik: Ah, Isumi-san dan Natsume-san dari ZOOL!
Minami: Kau siapa, ya...?
Haruka: Reporter majalah musik yang kita temui di Red Fes.
—
Host: Kontes Meniru Festival Sekolah Nanahoshi dimulai!
Murid: Uwoooo!!!
Host: Kita langsung saja mulai dari yang pertama!!! Silahkan!
Cosplayer Yamato: Kontestan Pertama! Meniru Nikaido Yamato dari IDOLiSH7!
Murid: Uwoooo!!!!
Cosplayer Yamato: Mau bermain dengan onii-san?
Murid: Uwooooo!!!!
Host: Mirip banget~! Hm?! Tiba-tiba musiknya berubah! Jangan-jangan....?!
Yamato: Nikaido Yamato dari IDOLiSH7 di sini. Murid: Uwoooo....!!!!
Host: Yang aslinya datang!
Cosplayer Yamato: Waaa, yang asli!!! Maaf...
Yamato: Sans, mirip, kok. Kau benar-benar menguasai karakterku.
Murid: Uwooooo!!!
Cosplayer Yamato: Waa—!!! Senangnya...! Terima kasih banyak!!!
Yamato: Semangat terus, ya.
Cosplayer Yamato: Baik!!! Terima kasih!!!
Host: Terima kasih! Selanjutnya adalah... Ini dia!!!
Cosplayer Nagi: Kontestan kedua! Meniru Rokuya Nagi dari IDOLiSH7!
Murid: Uwoooo...!!!!
Cosplayer Nagi: Hi, girl! Maukah kau menjadi my princess?
Murid: Uwoooo!!!
Host: Mirip banget~! Ah, lagunya berubah! Jangan bilang...
Nagi: HII! Rokuya Nagi dari IDOLiSH7 di sini.
Murid: Uwooo!!!!
Host: Gak nyangka orang aslinya bakal datang juga!
Cosplayer Nagi: Waaa, Nagi-kun! Kerennya...! Aaaa, aku meniru di depan orangnya...
Nagi: OH! Penampilanmu sangat luar biasa, kok! Ayo kita pamitan bersama! Gak masalah, 'kan?
Cosplayer Nagi: Baik! Tidak masalah, kok!
Nagi: Tu... Wa...
Nagi & Cosplayernya: Bye bye~!
Murid: Uwoooo!!!
Host: Terima kasih banyak! Selanjutnya...!
Cosplayernya Iori: Kontestan keempat! Meniru Izumi Iori dari IDOLiSH7!
Murid: Uwooo...!
Cosplayer Iori: Anak SMA yang sempurna itu aku.
Murid: Uwooo!!!
Host: Gawat! Yang ini mirip juga! Oh?! Lagunya berubah! Jangan-jangan orang aslinya...?!??!
Mitsuki: Halo!
Host: Kakaknya Izumi, Mitsuki-san telah hadir!!!
Murid: Uwooo!!!
Cosplayer Iori: Uwaa—! Ada Mikki! Nii-san imut! Keren...!
Mitsuki: Aku bukan kakakmu! Tapi, terima kasih!
Murid: Uwooo!!!
Cosplayer Iori: Gimana? Apa aku cukup mirip dengan Izumi? Meski, Izumi hanya memberiku 55 poin, sih!
Mitsuki: Ahaha, mayan mirip, kok! Maa, tapi, Iori masih lebih imut!
Murid: Uwoooo!!!
Cosplayer Iori: Senang berjumpa denganmu! Boleh jabat tangan, tidak?!
Mitsuki: Sip! Tolong jaga Iori, ya!
Host: Terima kasih banyak! Selanjutnya adalah tamu baru kita!
Aya: Kontestan keempat! Meniru Magical Girl, Magical☆Kokona!
Murid: Uwoooo!!!!
Aya: Mahou shoujo majikaru☆kokona! Majikaru☆kokona! Daisuki kokona! Kimi ga soba ni ireba~ Mugen no chikara ni naru no~ (Magical girl, Magical☆Kokona! Magical☆Kokona! Aku sayang Kokona! Selama kubersamamu~ Aku akan mendapatkan kekuatan yang tak terhingga~)
Nagi: YES! OPENING THEME-NYA!!! That's amazing! We love Magical☆Kokona!
Mitsuki: Bukannya itu Aya-chan...?! Imutnya~! Mirip banget!
Yamato: Aya-chan mood booster banget, 'kan?
Aya: Ehehe... Aku ingin menang!
NagiMitsuYama & Para Murid: Uwoooo...!!!
Mr. Shimooka: Waahh, seru banget, nih...!
Mitsuki: Mr. Shimooka!!! Ternyata kau datang!
Mr. Shimooka: Aku diajak oleh Tamaki-kun dan teman-temannya. Aku juga dengar bahwa anaknya Matsunaga-kun menjadi panitia festival ini.
Mr. Shimooka: Oh, iya, ini. Coba makan, deh.
Nagi: OH! Apa ini...?
Mr. Shimooka: Roulette Rusia Tapioka Doki doki
NagiMitsuYama: Roulette Rusia Tapioka Doki doki?!
Mr. Shimooka: Di dalam tapioka yang warna warni ini hanya ada satu yang rasanya aneh.
Yamato: Kayak, tiba-tiba ada rasa telur ikan?!
Mitsuki: Keren! Idenya jenius sekali!!!
Mr. Shimooka: Aku beli banyak, jadi bagi-bagi aja. Enjoy.
Mitsuki: Terima kasih banyak!
Mr. Shimooka: Apa kalian adalah tamu untuk acara Kelahiran Bintang hari ini?
Yamato: Iya. Bentar lagi giliran kita.
Mr. Shimooka: Kelahiran Bintang, ya... Kalian masih termasuk artis baru tapi udah jadi tamu untuk acara seperti ini, ya.
Mitsuki: Itu karena Mr. Shimooka banyak membimbing kami...
Mr. Shimooka: Aku tidak ngapa-ngapain, kok. Kalian menjadi bintang karena talenta kalian sendiri!
Mr. Shimooka: IDOLiSH7 sudah besar, ya. Aku menantikan penampilan kalian malam nanti!
Nagi: Untuk hari-hari kita bertemu dan kita jalani, dari lubuk hatiku yang terdalam aku mengucapkan thank you, Mr. Shimooka!
Mr. Shimooka: Thank you juga. Sukses terus, ya.
NagiMitsuYama: Trims!
Host: Etto, hasil voting sudah keluar! Etto, hasilnya akan segera diumumkan! Pemenangnya adalah...
Host: Kujo Aya-san!
Aya: Kyaaaa, yatta!
Nagi: Wow! Fantastic!
Mitsuki: Kereenn! Selamat, Aya-chan!
Yamato: Selamat, ya! Kepada para cosplayer kami juga, aku ucapkan terima kasih banyak!
Cosplayer NagiMitsuIori: Terima kasih juga!
Mr. Shimooka: Aku turut senang. Selamat, nona kecil!
Aya: Terima kasih banyak!
to be continued...
6 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 7th Anniversary Story - Chapter 2: Cosplay Stamp Rally [INDO TL]
Chapter 3 | Navigasi Cerita
Staff: Terima kasih atas kerja samanya!
Minami: Terima kasih kembali.
Torao: …
Minami: Ada apa, Mido-san? …Itu memo apa?
Torao: Nomor kontak model yang tadi jadi rekan kerjaku.
Minami: Ah, begitu. Bagus, deh.
Torao: …
Minami: Tumben kau memasang wajah murung, bukankah biasanya kau akan bilang “Ya, gitu lah”?
Torao: Dulu, aku pikir jadi cowok terkenal tuh susah tapi setelah dipikir-pikir lagi, sekarang aku malah meragukan hal tersebut.
Minami: Kenapa?
Torao: Contohnya kejadian yang barusan terjadi padaku. Bukankah kesannya mudah-mudah saja?
Minami: Iya juga.
Torao: Kalau misalnya memang pengen kontak-kontakkan, ‘kan bisa tanya ke orangnya langsung mengenai kontaknya.
Torao: Touma nih sering dapat gini-ginian. Tapi, sayangnya, ini hanya sekedar untuk kontak bisnis saja baginya.
Minami: Inumaru-san, kau masih terlalu bodoh untuk menjadi seorang artis.
Torao: Pinter, kek.
Minami: Padahal dia udah lama jadi artis, mana udah pernah join grup band sebelum sama kita bahkan sampai muncul di Black or White dua kali.
Torao: Kalau kau bagaimana, Minami? Apa kau pernah diberikan nomor kontak dari seseorang yang jarang berbicara denganmu?
Minami: Pernah sih beberapa kali saat aku sekolah di luar negeri. Tapi, sekarang-sekarang ini belum pernah lagi.
Torao: Sudah kuduga… Soalnya, sekarang-sekarang ini kau lebih memiliki aura yang sulit untuk didekati. Kalau aku baru bertemu denganmu sekarang ini, aku akan langsung menyerah untuk lebih mengenalmu.
Minami: Syukurlah aku sudah dewasa sekarang.
Momo: Ah, ada Minami dan Torao! Oii!
Yuki: Pagi.
Minami: Ah, Re:vale-san. Selamat pagi.
Torao: Selamat pagi.
Momo: Kenapa wajah kalian serius sekali? Sedang deep talk?
Minami: Kami sedang mengukur seberapa sulit kami untuk didekati.
Minami: Momo-san, apa pernah ada orang yang memberikan kontak mereka padamu secara tiba-tiba?
Momo: Tiba-tiba? Sepertinya tidak. Sebelum bertukar kontak, aku akan memastikan bahwa kita sudah berkenalan dan berbincang-bincang dengan benar terlebih dahulu.
Minami: Kalau Yuki-san?
Yuki: Sering.
Torao: Aa…
Yuki: Hm? Maksudnya “Aa…”?
Torao: Sudah kudu… ga.
Yuki: Maksudnya “sudah kuduga”?
Momo: Darling, jangan diam-diam nyerang Momo-chan gitu, dong! Aku iri, tahu~
Yuki: Fufu. Jadi cowok terkenal itu susah, ya.
Torao: Aa…
Yuki: Stop sebut “Aa…” plis.
Suara notifikasi ponsel terdengar.
Yuki: A re? Tumben banget Shizuo-san ngechat.
Momo: Chiba Shizuo-san?
Yuki: Un. “Maaf tiba-tiba, tapi mau gak jalan bareng?”
Yuki: Enggak, lah. Lagian ngapain?
Suara notifikasi ponsel terdengar lagi.
Minami: Ah… Aku juga dichat olehnya.
Torao: Beliau bilang apa?
Minami: “Maaf tiba-tiba, tapi mau gak main golf bareng di luar negeri?”
Yuki: Apa kau sering jalan bareng Shizuo-san?
Minami: Enggak, ini baru pertama kali diajak.
Momo: Apa jangan-jangan kalian kena spam atau yang semacamnya?
Minami: Tapi, kok konteksnya rada beda, ya?
Torao: Apa mungkin beliau kesepian? Karena kelihatannya, beliau rela membuang uangnya untuk menghilangkan kesedihannya.
Momo: Orkay memang beda, ya! Sampai bisa mengerti perasaan para orkay-orkay lainnya!
Yuki: Setahuku, Shizuo-san bukan orang yang boros, deh. Mari kita posthink…
Yuki: Mungkin ada sesuatu kali, ya?
Minami: Apa lagi ribut sama Nikaido-san, ya?
Yuki: Bisa jadi. Soalnya sejak beliau dengar Yamato-kun akan mengambil peran di Mikadzuki oukami, atmosfer di sekitar mereka malah berubah jadi tegang.
Minami: Karena beliau sedang ribut dengan Nikaido-san jadi beliau ingin menghabiskan waktu dengan kita yang umurnya dekat-dekat dengan anaknya untuk memulihkan patah hatinya kali, ya?
Yuki: Ah, bisa jadi. Karena ini ngerepotin, mari kita forward rabbitchat ini ke Yamato-kun.
Momo: Tunggu, tunggu! Nanti kau malah memperburuk keadaan! Meskipun kita juga belum tahu mereka itu benar-benar ribut atau tidak.
Yuki: Yaudah, coba kita tanyakan pada beliau, apa benar beliau sedang ribut dengan Yamato-kun?
Suara notifikasi ponsel terdengar.
Yuki: Emang lagi ribut katanya.
Torao: Chiba-san yang terkenal itu jujur sekali orangnya…
Momo: Etto, iya juga! Kenapa kau tidak mengajaknya ke festival sekolah Nanahoshi?
Yuki: Aa, iya juga. IDOLiSH7 nampil di sana juga, ‘kan ya?
Minami: Kalian bakal ke festival itu?
Momo: Yo-yoi! Lagian, itu sekolah entertainment jadi tidak masalah untuk para artis ke sana!
Momo: Chiba-san mungkin tidak keberatan untuk datang. Ditambah, bukankah bagus bila ia dapat berbaikan dengan Yamato di sana?
Yuki: Kau baik banget, Momo. Aku malah sering kesal dengan Shizuo-san yang seperti ini.
Momo: Ini bukan demi Shizuo-san melainkan untuk Yamato. Aku tidak dapat membiarkannya begitu saja karena ia memiliki sikap yang mengkhawatirkan yang mirip denganku.
Yuki: Hee.
Minami: Kami juga berencana untuk datang ke Festival Sekolah Nanahoshi.
Torao: Soalnya Haruka sekolah di sana.
Momo: Aa, gitu, ya! Dia, Iori dan Tamaki itu Trio Highschool, ‘kan?! Manisnyaa!
Minami: Meski Isumi-san minta kita untuk tidak datang, sih.
Yuki: Kenawhy?
Torao: Karena kayaknya ia dipaksa teman-teman sekelasnya untuk melakukan sesuatu yang memalukan.
Momo: Kalau gitu berarti Iori dan Tamaki juga kena?
Yuki: Apa mereka diminta untuk berpakaian seperti perempuan?
Minami: Kayaknya, sekarang-sekarang ini, berpakaian seperti perempuan bukan lagi sesuatu yang memalukan, deh.
Torao: Dia malu-malu gitu lucunya malah terlihat cool, ya.
Momo: Pasti mereka akan terlihat imut sekali! Aku menantikannya~!
—
Haruka: Permisi.
Touma: Permisi.
Aya: Selamat datang, Haru-chan! Sensei!
Touma: Jangan panggil sensei, dong… Aku tuh orang biasa banget banget banget nget nget nget.
Aya: Soalnya, kata Haru-chan kau itu spesialisnya okonomiyaki!
Haruka: Acchan ingin kau mengajarinya memasak okonomiyaki.
Touma: Aku tidak masalah mengajarimu tapi serius, duarius, seserius-seriusnya aku bukan spesialis.
Touma: Cuman kayak, “Aah, okonomiyaki rumahan tampilannya kayak gini, toh.”
Aya: Tidak apa-apa! Aku akan berjuang untuk mengingat resepnya, jadi, mohon ajarkan aku!
Haruka: Kujo ingin okonomiyaki yang pakai mie, seperti yang terakhir ini kau buatkan untukku, Touma.
Touma: Keluargaku suka okonomiyaki yang pakai mie Chinese. Kalau neneknya Haru tidak suka, ‘kan ya?
Aya: Aku ingin membuat soba Chinese dengan okonomiyaki dan telur goreng di atasnya!
Haruka: Kebanyakkan. Apa iya Kujo kuat makannya?
Aya: Beliau yang minta dan katanya makanan seperti itu imut.
Haruka: Imut…?
Aya: Beliau bahkan membeli ganci bentuk okonomiyaki saat perjalanan bisnis tempo hari… Ini dia gancinya!
Haruka: Bener-bener, deh… Harusnya dia beli lebih banyak lagi souvenir imut untuk perempuan kayak gini.
Aya: Manis sekali!
Haruka: Iya kah?
Touma: Telur goreng yang imut, ya…? Maa, kita coba bikin dulu, yuk.
Aya: Waa--! Terima kasih banyak! Aku juga ingin membuat sausnya sendiri! Jadi, kita gak perlu buat…
Haruka: Tunggu, tunggu, tunggu…! Dalam okonomiyaki, saus-nya ‘kan bagian terpentingnya!
Aya: Aku juga ingin menunjukkan sesuatu yang original!
Haruka: Kita harus mempersiapkan sausnya dengan benar! …Btw, dia ada di sini?
Aya: Ada, kok. Mau kupanggil?
Haruka: Aa, jangan…!
Aya: Tenn-oni-chaaan!
Suara pintu terbuka.
Tenn: Met datang.
Haruka: Aa… Maaf mengganggu.
Touma: Maaf mengganggu. Kelihatannya, adikmu sangat peduli pada Haru kami.
Tenn: Senang melihat kalian akrab.
Touma: Kau mau makan tidak, Kujo-san?
Tenn: Boleh, sedikit. Kau jago masak okonomiyaki, ‘kan?
Touma: Gak juga. Aku hanya sering membuatnya jadi setidaknya rasanya tidak buruk-buruk banget.
Tenn: Aku menantikannya. Lalu… Kelihatannya, kau juga cukup peduli dengan Riku, ya.
Touma: Aku tidak ngapa-ngapain. Hanya saja, ia orang baik jadi aku tidak mungkin meninggalkannya sendiri.
Tenn: Inumaru Touma sendiri juga orang baik, kok. Aku sering mendengarnya dari Riku. Terima kasih.
Touma: Ahaha. Hentikan. Kau tidak perlu berterima kasih padaku.
Haruka: Bentar, bentar.
Touma: Kenapa, Haru?
Haruka: Kenapa kau tiba-tiba akrab dengan Kujo?
Touma: Habisnya, ‘kan, doi kakaknya Riku…
Tenn: Habisnya, doi peduli sama Riku…
Haruka: Ih, ‘kan kau lebih ada hubungannya denganku! Kenapa kau malah dingin padaku sedangkan dengan Touma kau malah ramah?!
Tenn: Aku tidak dingin padamu, kok.
Touma: Tahu gak, sih, Haru itu menganggapmu spesial.
Haruka: HAAAA?! Enggak mungkin, lah…!
Tenn: Tidak mungkin. Aku tahu kau tidak menyukaiku, mengingat apa yang telah Kujo lakukan padamu.
Haruka: …
Tenn: Tenang saja. Aya, kalau butuh apa-apa bilang, ya.
Aya: Trims, Tenn-oni-chan!
Haruka: …Bukan berarti… Aku tidak menyukainya…
Touma: Haru?
Haruka: Uun. Gak ada apa-apa, kok. Acchan, ada yang bisa kubantu?
Aya: Tolong ambilkan pemanggang, ya.
Haruka: Oke.
Touma: Aku bantu motong kol, ya? Aku akan mencuci tanganku dulu, kok.
Aya: Ah, sabun cuci tangannya ada di sana, ya! Ngomong-ngomong, kudengar Haru-chan dan yang lain akan ada festival sekolah, ya?
Haruka: Acchan tahu?
Aya: Tsunashi-san mendapatkan undangan untuk datang dari Tamaki-oni-chan. Aku juga dapat, loh.
Haruka: Acchan mau datang?! Mending gak usah!
Aya: Kenapa?!
Touma: Haru selalu nyuruh orang-orang untuk tidak datang.
Haruka: Memalukan, tahu! Lagian, kita bukan grup yang seperti itu, ‘kan?
Toma: Bukannya kita sudah mulai terbiasa dengan itu belakangan ini? Aku bahkan sudah berjanji pada nenekmu untuk mengirimkan foto dirimu di festival nanti.
Haruka: Foto?! Jangan, dong…
Aya: Kau akan melakukan apa di festival sekolah nanti, Haru-chan?
Haruka: …Cosplay Stamp Rally
Aya & Toma: Cosplay Stamp Rally?
Haruka: Pengunjung akan mencari yang cosplay dan mendapatkan stamp dari mereka. Pengunjung yang berhasil mengumpulkan 10 stamp akan mendapatkan souvenir.
Touma: Kedengarannya seru. Kau akan cosplay apa nanti?
Haruka: Kepo. Aku takkan memberitahumu.
Touma: Ya, terus kalau tidak tahu kita gak bisa dapat stampnya, dong?
Haruka: Lagian kalian gak butuh souvenir, ‘kan?! Kalau kalian datang, aku akan kabur!
Aya: Memangnya kau akan cosplay apa, sih? Hingga kau merasa begitu malu seperti itu.
Touma: Bunny girl.
Aya: Om-om mabuk?
Haruka: Bukan.
Touma: Tuan besar?
Aya: Pakaian yang super ketat?
Haruka: Bukan.
Touma: Pokoknya sesuatu yang memalukan, ya? Kalau diibaratkan seperti member ZOOL, seperti siapa?
Haruka: Touma.
Touma: Aku? Memangnya aku seburuk itu?
Aya: Toma-san tidak buruk, kok.
Touma: Benarkah? Tapi mataku terlihat buruk.
Aya: Kau itu orang baik! Bahkan kau pandai mengiris sayuran!
Touma: Manisnya… Mau dong adik perempuan kayak gini.
Haruka: Haa… Festival sekolah itu… Benar-benar hal buruk…
—
Tsukumo: …
Tsukumo: …Sekarang semuanya sudah bersih, ya. Laci dan mejanya sudah pada kosong.
Tsukumo: Dunia yang penuh keributan itu terlihat seru. Tapi, yaudahlah, sisanya aku serahkan pada…
Tsukumo: …A re, ini…
Tsukumo: Dokumen mengenai Riku dan Kujo Tenn dari TRIGGER itu kembar.
Tsukumo: Kalau ini disebarluaskan ke publik pasti nanti bakal heboh.
Tsukumo: Fun… Berakhir sudah. Ayo kita selesaikan. Shredder…
Tsukumo: …Apa, nih…? Si Shiro itu bahkan sudah menyapu bersih si shredder? Harus kuapakan ini, ya?
Tsukumo: Kalau ini dibuang begitu saja bakal sayang nantinya, harus dibuang dengan cara yang benar.
Tsukumo: Buat jaga-jaga, apa mending aku bakar saja? Senangnya, dapat berbuat baik sesekali.
Tsukumo: Tapi, lebih baik bakar dimana, ya? Hmmm…
Tsukumo: Ah, di kuil aja gak, sih? ‘Kan ada yang buat bakar-bakaran, tuh. Jaa, liburan besok kalo aku niat…
Tsukumo: …Kita jalan-jalan bareng dokumen mengenai rahasia kelahiran Riku dan Kujo Tenn.
—
[TL Note: kalimat di dalam "<>" itu berarti mereka aslinya berbicara dalam bahasa Northmarea, ya, tapi dari IDOLiSH7-nya sendiri langsung menerjemahkannya ke bahasa Jepang mengingat aslinya, bahasa Northmarea itu tidak ada di dunia ini.]
Seth: <Pekerjaanku hari ini sudah selesai semua. Kira-kira, sekarang Nagi sedang apa, ya?>
Seth: <Tempo hari, saat kutelepon, ia bilang ia sedang meratapi musim panas di Jepang.>
Seth: <Sulit untukku mengantarkan angin Northmarea ke sana meski sudah dibungkus oleh pita sekalipun.>
Throvald: <Yang Mulia Seth.>
Seth: <Thorvald, kah? Ada apa?>
Thorvald: <Aku menerima ini dari pihak Hotel Mido.>
Seth: <Apa ini? Surat? Siapa yang menuliskannya?>
Thorvald: <Sakura Haruki.>
Seth: <Pianis Jepang yang sudah meninggal itu? Ia menuliskannya untuk siapa?>
Thorvald: <Untuk Nagi-sama. Mungkin Yang Mulia sudah melupakan ini…>
Thorvald: <Yang Mulia pernah memintaku untuk membuang surat tersebut saat ada orang dari pihak Hotel Mido yang dititipkan surat dari Sakura Haruki ini mengontak keluarga kerajaan.>
Seth: <…>
Thorvald: <Namun, aku tidak tega membuangnya jadi aku simpan terus hingga saat ini.>
Seth: <Sakura Haruki menuliskan ini untuk Nagi, saat ia masih dirawat di hotel tersebut, kah?>
Thorvald: <Benar. Aku berencana untuk mengirimkannya pada Yang Mulia Nagi tapi...>
Throvald: <…Aku takut Yang Mulia Nagi marah jika ia tahu bahwa surat ini hampir dibakar tanpa sepengetahuannya.>
Throvald: <Mungkin bisa saja aku merusak ikatan antara dua insan yang telah bersatu mengabaikan perbedaan mereka secara fatal.>
Seth: <…… Kau baca suratnya gak?>
Thorvald: <Belum. Jika ada jejak bahwa surat ini sudah pernah dibuka, Yang Mulia Nagi pasti akan langsung menyadarinya.>
Seth: <Sakura Haruki pernah kujadikan tawanan. Jika isi surat ini ternyata mengenai keluhan dan kesedihannya, aku yakin, Nagi tidak akan memercayaiku lagi.>
Throvald: <Benar.>
Seth: <Aku harus menjaga hubunganku dengannya, demi kebaikkan Northmare juga.>
Seth: <Mending anggap aku tidak pernah melihat surat itu dan segera mengirimkannya.>
Throvald: <…Yang Mulia Seth…>
Seth: <Jangan menatapku dengan mata yang seperti itu! Aku tahu apa maksudmu! Tapi, Nagi nanti bakal marah, ‘kan?>
Seth: <Kalau aku sembarangan saja dalam mengambil keputusan, jadinya malah memperburuk keadaan. Mendingan, kita kubur saja semuanya di dalam kegelapan.>
Seth: <Anggap, aku tidak pernah melihat suratnya.>
Throvald: <…. Baiklah.>
Seth: <Kenapa kau tidak menghentikanku?>
Throvald: <Bagiku, kekuasaan dan kedamaian Kerajaan Northmarea adalah yang terpenting.>
Throvald: <Aku tidak ada niatan untuk membuat hubungan kalian kembali menjadi seperti dahulu, demi menghargai kehormatan pria yang meninggal itu.>
Throvald: <Jika Yang Mulia memintaku untuk mengirimkannya maka aku akan melakukannya. Aku akan melakukan apapun sesuai dengan kehendak Yang Mulia.>
Seth: <…>
Throvald: <Kalau begitu, saya permisi.>
Seth: <Tunggu! …Lupakan perkataanku tadi. Kita kirimkan ke Nagi.>
Throvald: <Yang Mulia Seth… Itu merupakan keputusan yang berani, adil dan indah. Sungguh, kau kebanggaan Northmarea.>
Seth: <Tapi, aku punya permintaan untukmu. Aku ingin mengantarkan surat ini langsung pada Nagi.>
Seth: <Mungkin aku akan membuat Nagi bingung dan marah. Tapi, sebelum semuanya terlambat… Aku ingin meminta maaf padanya secara langsung.>
Throvald: <Ide bagus. Aku sampai kehabisan kata-kata.>
Throvald: <Kalau begitu, aku akan menyimpan surat ini hingga Yang Mulia Nagi kembali dari Jepang…>
Seth: <Jangan, takutnya surat ini berisi tentang sesuatu yang bersifat darurat.>
Seth: <Semakin lama aku mengirimkannya, aku akan semakin dibenci olehnya. Aku akan mengirimkannya secepat mungkin.>
Throvald: <Jangan-jangan… Kau berencana untuk pergi ke Jepang? Kapan?>
Seth: <Pas akhir pekan.>
Throvald: <Kita tidak ada waktu untuk itu!>
Seth: <Aturlah.>
Throvald: <Ap… Bisa gak, ya? Baiklah. Saya akan segera mengaturnya.>
Seth: <Ya.>
Suara pintu ditutup terdengar.
Seth: <Nagi… Aku takut kau akan memarahiku tapi setidaknya, karena surat ini, aku dapat menemuimu setelah sekian lama.>
Seth: <Bagaimana kabarmu…?>
To be continued...
Hwaaaa, yokatta bisa post lebih cepat dari yang dijanjikann!! :")
4 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 #NANAKAME TUTORIAL [INDO]
Hae! Hae! Long time no see, gaes! Di kesempatan kali ini aku bakal kasih tutorial sebuah event yang selalu diadakan di IDOLiSH7 Game dalam rangka merayakan anniversary mereka! Mungkin kalian sudah banyak yang tahu mengenai hal ini namun aku membuat ini untuk para beginner pemain game-nya! Untuk para manager i7 baru, selamat datang di neraka Banri >:D
Oke, sebelum aku mulai tutor-nya, aku jelaskan dahulu ya Nanakame itu apa. WARN! Aku belum fasih dalam berbahasa Jepang dan aku juga self-taught jadi kalau ada salah-salah dikit, mohon maafkan dan tegur aku baik-baik, ya!
Menurut pemikiranku (dan mungkin kalian udah notis), kata Nanakame / "ナナカメ" itu berasal dari NANA ("七" atau 7 dalam bahasa Jepang. Meski ditulis dalam katana namun masih dapat berarti tujuh. Mewakilkan aiNANA atau IDOLiSH7) + KAME (mewakilkan "カメラ" >> bentuk katana dari kamera.) Jadi kesimpulannya kayak... IDOLiSH7 Camera... Ya... Gitu (hehe).
Berdasarkan pengalamanku sebagai seseorang yang mau dianggap pro dalam game IDOLiSH7, nanakame itu tempat kalian edit atau memasukkan objek yang berkaitan dengan tema Anniv (template idols, tulisan, dsb.) ke sebuah foto. Kalian juga dapat share editan tersebut ke sosial media kalian.
Jujur ya, meski ini tuh event simple banget tapi buatku pribadi menarik banget sekaligus menghibur parah. Bahkan kalian juga bisa bikin meme pada event ini.
Karena kita sedang dalam minggu 7th Anniversary IDOLiSH7 jadi aku akan show the tutorial berdasarkan versi 7th Anniv dari Nanakame-nya. Seperti yang kalian lihat pada home-ku yang uwu ini (Hehe, maafkan saia yang sangat menyukai kartu ini karena TENNIO SATU FRAME GES), 'kan ada buletan merah yang aku buat, ya. Nah, kalian pencet itu aja untuk membuka Nanakame-nya.
Kalau kalian baru membukanya untuk pertama kali, dia bakal download data-data yang diperlukan untuk menjalankan event. Tunggu aja sampai selesai. Setelah selesai, kalian ubah orientasi dari handphone kalian jadi portrait dan kalian akan melihat tampilan seperti di bawah ini:
Sekarang, ayuk kita mulai tutorialnya~!
1. Pertama, kalian akan diberikan pilihan untuk background apa yang ingin kalian gunakan. Kalian bisa pilih di galeri handphone kalian, ambil foto baru atau menggunakan background template. Untuk tutorial ini, aku akan menggunakan background template.
2. Pilih background yang kalian inginkan. Di sini aku memilih background milik Tenn. Setelah itu, kalian klik tanda centang yang ada di pojok kanan bawah.
3. Atur background sesuka kalian. Kalau aku, aku memilih default size-nya.
4. Pakaikan filter bila kalian ingin. Untuk di sini, aku tidak menggunakan filter apa-apa karena tekadang, original itu lebih baik xixixi :D
5. Tambahkan stamp, logo, idol-idol yang begitu tamvan dengan pesona dari negeri api, kata-kata sebanyak yang kalian inginkan pada background kalian. Ah, proses selanjutnya mungkin sedikit membingungkan (aku gak tahu dengan kalian namun untukku pribadi, saat aku pertama kali menggunakan nanakame ini dua tahun yang lalu, aku sempet kebingungan). Jadi, kalian bisa tambahkan idol atau apapun itu hanya dengan meng-klik mereka. Lalu, kalian dapat edit-edit seliar imajinasi kalian (heh). Jika kalian ingin menghapus suatu objek, klik lagi objeknya di... Aku gak tahu nyebutnya gimana jadi liat aja ya pic di bawah. Dan taraa objeknya hilang seperti ZERO.
Hot banget kalian maigat, lop yu gaes <3
6. Terakhir, kalian bisa save (dengan menekan panah ke bawah di pojok kanan bawah), menghapusnya (dengan menekan tanda tempat sampah) dan membagikannya ke sosial media (dengan klik simbol share). Jangan lupa untuk menambahkan hashtag #ナナカメ pada caption biar kalian jadi terkenal :D
...Ada apa? Oh, gaes. Foto terakhir itu Kujo Tenn kok bukan Nanase Riku >:)
Everyone knows that (heh).
Canda, gaes. Aku cuman lupa ss pas lagi buat yang Tenn :")
Oke, itu aja dari aku. Semoga kalian suka dengan tutorial ala-ala aku ini biar Tumblr-ku gak sepi karena udah hiatus kelamaan HAHAHHAHA. Dan kupersembahkan pada kalian, karya-karya yang aku buat di Nanakame:
Ya.... Aku Nanase Twins simp dan shipper TennIo. Apa? Kalian liat Ioriku? Ah, perasaan kalian doang kali >:D
Thank you sudah mengunjungi halamanku, sayang kalian semua, mwahhh <3 <3
#idolish7#idolish7 indonesia translation#ainana#nanakame#idolish7 event#nanase riku#idolish7 7th anniversary#kujo tenn#izumi iori#ioriku#tennio#idolish7 game guide
5 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 2: Rebellion (Part 1 & Part 2)
Episode 3 | Navigasi Cerita
Rebellion (Part 1)
Daratan.
Libel [Narasi]: Dunia terbagi menjadi dua.
Libel [Narasi]: Ark, kota yang melayang di langit dan memancarkan sinar yang menyilaukan. Merupakan surga bagi orang yang terpilih.
Libel [Narasi]: Daratan adalah kebalikan dari itu, merupakan tempat yang berada dalam ambang kehancuran. Tanah yang kering menyebabkan sumber daya semakin menipis. Penduduknya saling mencuri dan saling bertarung satu dengan yang lain.
Libel [Narasi]: Lima hari sebelum operasi penculikan Malaikat dimulai.
Libel: …
Libel: …Indahnya.
Di Markas Rebellion…
Cura: Sialan, mereka meremehkan kita…
Fuga: Jadi, orang-orang Ark masih mengabaikan kita?
Cura: …Ini sia-sia. Mau berapa kali pun kita bertanya, mereka tidak akan mau mendengarkan kita.
Fuga: Haa… Seperti biasa, ya. Merasa yang paling tinggi dan berkuasa di atas sana.
Cura: Yaa, dia tidak tertarik dengan masalah di Daratan. Bahkan bila kita kelaparan atau mati di pinggir jalan, mereka takkan peduli.
Cura: …Aku tahu tidak ada gunanya sekarang, tapi perbedaan antara yang di atas dan yang di bawah terlalu jauh.
Fuga: Benar. Hanya karena lahir di tempat yang berbeda saja timbul perbedaan yang sangat besar. Aneh ‘kan?
Fuga: Kita tidak ada habis-habisnya bertarung memperebutkan sumber daya yang semakin menipis di atas daratan gersang ini. Kita saling mencuri. Menyebalkan…
Fuga: …Apa kita perlu melawan Ark seperti organisasi perlawanan yang lainnya?
Cura: …Kita hanya ingin Ark menolong dan mendukung Daratan.
Cura: Kita tidak berniat menjatuhkan mereka atau sejenisnya. Itu kemauan leader kita, bukan?
Fuga: …Benar juga. Kalau Libel-san sudah mengatakannya, kita tidak dapat berbuat apa-apa.
Cura: Dengan begitu, aksi kita juga ada batasnya. Dan sepertinya pertarungan yang terjadi di antara penghuni di Daratan takkan kunjung berakhir. Leader kita seharusnya datang dengan sesuatu dan…
Pintu terbuka.
Fuga: Ngomong-ngomong soal iblis. Libel-san, selamat datang!
Libel: …Aku dapat ide
Cura: Hah?
Libel: Kita culik Sang Malaikat.
Fuga: Malaikat? Maksudmu, orang yang dipuja di atas?
Libel: Benar. Kita curi itu.
Cura: Mulai lagi deeeh…
Libel: Kita tawan Sang Malaikat dan menuntut pembicaraan dengan Nerve.
Fuga: Tawan?!
Libel: Iya, Sang Malaikat adalah simbol iman mereka. Kalau kita menculiknya, mereka tidak akan mengabaikan kita lagi dan mau tidak mau menerima keberadaan kita.
Libel: Aku yakin hal tersebut pasti membuka pintu negosiasi dengan mereka.
Cura: …!
Fuga: Hyaa, Libel-san memang hebat! Cara berpikirmu berada di dimensi lain!
Cura: Kau benar, kalau kita sukses, mungkin mereka akan mau bernegosiasi dengan kita. Tapi..
Cura: Dengar, Libel. Aku punya tiga hal yang perlu kukatakan mengenai rencanamu.
Fuga: Oh, Cura-san akan berbicara seperti seorang penasihat.
Cura: Berisik!
Rebellion (Part 2)
Cura: Pertama. Bagaimana cara kita naik ke Ark? Apa kau tidak sadar kalau benda itu melayang di langit?
Cura: Lift yang menghubungkan Daratan ke Ark itu dijaga dengan sangat ketat. Kita tidak memiliki sandi ataupun senjata yang cocok untuk mengontrol hal itu.
Libel: Kita akan menggunakan balon. Ketika malam tiba, kita akan berlindung dibalik awan. Kalau hanya kita, tiga balon seharusnya sudah cukup.
Fuga: Ah! Itu akan menjadi pengalaman yang pertama untukku! Kelihatannya seru!
Cura: …Kedua. Ark itu dilindungi oleh Unity Order. Kalau kita mencuri Sang Malaikat, kita tidak dapat menghindari pertarungan yang akan terjadi di antara kita dan mereka. Mereka adalah pasukan militer berduit. Senjata mereka berada di level yang berbeda dengan kita.
Fuga: Kalau itu, biarkan aku yang menjawab. Meski lawan kita adalah Unity Order, Libel-san tidak akan kalah, ya ‘kan?!
Libel: …Fuga benar.
Cura: Dasar Beliebel…! (1) Lalu, yang ketiga!
Cura: Memangnya kau tahu dimana persisnya Malaikat itu berada? Ingat, dia berada di dalam katedral milik Gereja Nerve. Tentu saja dia akan dikurung di suatu tempat yang susah diraih.
Libel: …Aku tahu. Ia akan muncul di katedral lima hari dari sekarang.
Cura: Lima hari dari sekarang…?
Cura: …Festival, ya?!!
Fuga: Festival? Apa itu?
Cura: Pesta yang diadakan untuk Gereja Nerve. Setiap empat tahun sekali, Sang Malaikat akan muncul di depan masyarakat. …Hal itu akan terjadi lima hari dari sekarang.
Fuga: Hee, pemujanya pasti sangat setia kalau mereka hanya dapat melihat Sang Malaikat tiap 4 tahun sekali. Memang benar, ya, orang-orang di atas itu aneh.
Libel: Malam sebelum festival kita akansampai di Ark, menyembunyikan diri dan menunggu hingga festivalnya dimulai. Dan saat Sang Malaikat muncul…
Libel: Kita akan membawanya.
Fuga: Hyuu, seru tuh!
Cura: T-Tunggu, Libel! Jangan berbicara seolah-olah semuanya sudah siap!
Libel: Kenapa tidak? Aku menjawab ketiga pertanyaanmu, kan?
Fuga: Benar. Kalau kita terus membuang waktu dengan pembicaraan ini, semuanya akan semakin buruk dan tahu-tahu game over.
Cura: Masih ada banyak masalah lain! Udah gitu kita hanya memiliki tiga hari untuk sampai di sana, kita tidak memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan semuanya!
Libel: Mau gimana lagi, aku baru dapat idenya.
Cura: Jangan ngeyel! Kita perlu mengoperasikan balonnya tanpa lampu agar para penjaga tidak menyadari keberadaan kita! Apa kau berencana untuk pergi begitu saja tanpa adanya latihan terlebih dahulu?!
Cura: Dan belum lagi, setelah kita mendapatkan Malaikat-nya, bagaimana cara kita turun dalam keramaian?!
Libel: …
Libel: …
Libel: …Aku akan serahkan hal itu padamu.
Cura: HAAAAH?!?!
Libel: Aku mengandalkanmu.
Cura: Bentar, Libel! Kebiasaan deh, tiap kali ada hal yang crucial, kau pasti langsung melempar hal tersebut padaku!
Fuga: Bukannya itu berarti kau dipercaya?! Benar ‘kan, Libel-san?
Libel: Benar, aku mempercayaimu.
Cura: Tidak, kau tidak akan bisa membodohiku. Meski sudah 10 tahun aku bersamamu sejak kita kecil!
Cura: Rencana kali ini terlalu berisiko! Kalau kita gagal, seluruh Ark akan melawan kita! Kita akan berakhir!
Fuga: Tapi, bukannya rencana berisiko itu merupakan kelebihannya? Ya ‘kan, Libel-san?
Libel: Iya, kau benar.
Cura: Jangan menghasutnya, Fuga!
Libel: Fuga. Ayo kita berlatih agar kita tidak menghalangi Cura.
Fuga: Wokeh! Aku ikut!
Cura: …Seriusan nih?
Bersambung...
TL Note(s):
(1) Cura sebenarnya bilang “Penggemar Libel” atau dalam TL Bahasa Inggrisnya “Libel Believer”, tapi aku pikir sepertinya aku setuju dengan pendapat Translator bahasa Inggrisnya untuk memanggil Fanboy Fuga sebagai Beliebel :D
Baru pertama kali aku nge-TL sambil dengerin game story-nya langsung, seru banget! Jadi ada beberapa dialog yang kuterjemah langsung dari versi Bahasa Jepangnya XD hwaa rasanya senang banget,,, meski aku cuma bisa ngerti sedikit :”) But, that’s a part of studying, right? Hehe.. Semoga kalian suka projek terjemahanku kali ini!
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#idolish7 ldm au#idolish7 indonesia translation
19 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 39: Pilihan
Episode 40-1 | Episode 40-2 | Navigasi Cerita
Arme: Libel…
Libel: Qual… Qual… Apa kau… Di sana…?
Arme: Apa kau sudah tidak dapat melihat lagi, Libel?
Qual: Iya, aku di sini.
Libel: …Qual.
Libel: Aku menyerahkan… Arme padamu… Habisnya… Kita sudah tidak dapat… Mematahkan kutukan Malaikat ‘kan…?
Arme: …Libel…
Libel: Agar Arme… Tidak digunakan lagi… Agar tidak ada yang… Tersakiti lagi…
Libel: Kau punya tanda kudus… Jadi kau dapat bersama… Arme…
Qual: Iya, kau dapat menyerahkannya padaku.
Qual: Aku takkan mengingkar janji dari temanku.
Libel: …Senang mendengarnya.
Libel: Arme…
Arme: Aku di sini…
Libel: Arme… Maafkan aku… Aku harus meninggalkanmu…
Arme: Apa yang kau bicarakan…? Kau tidak perlu meminta maaf…
Arme: Kau telah mengajariku banyak hal.
Libel: …Begitukah…? Itu… Perkataanku…
Libel: Kau bilang… Daratan itu indah… Dengan matamu yang belum melihat apapun sebelumnya.
Arme: …Iya, benar. Daratan… Dunia kalian… Sangatlah indah…
Libel: Aku menerima sesuatu… Yang dapat aku percaya, sesuatu yang aku ingin lindungi… Sesuatu yang membuatku rela mengorbankan nyawaku…
Libel: Arme… Aku senang… Dapat bertemu denganmu…
Arme: Itu perkataanku…
Libel: …Ohok…!!! (muntah darah)
Arme: …!
Arme: Tidak…! Aku tidak akan menangis. Aku…!
Arme: Aku tidak yakin… Dapat tersenyum di dunia ini tanpa dirimu…!
Arme: Karena, yang telah menemukan aku…! Yang memanggilku dengan namaku adalah kau, Libel!
Arme: Aku… Takut…
Libel: Jangan… Khawatir… Jangan khawatir.
Libel: Sekarang… Bukan hanya aku yang memanggilmu dengan namamu.
Libel: Apa kau tidak… Menyadarinya? Qual, Cura, Reue, Kabane, Kuon, Konoe…
Libel: Mereka memanggilmu dengan namamu.
Arme: …!
Libel: Dan… Mulai sekarang… Semua orang akan memanggil namamu…
Libel: Dunia yang seperti itu akan… Segera datang. Karena itu… Jangan khawatir.
Libel: Tidak menakutkan… kok…
Arme: Libel…? Libel!!!
Qual: Arme…
Arme: …!!!
Kabane: Tidak.
Kabane: Ada solusi.
Arme: …?!
Qual: Apa maksudmu? Beritahu aku…
Kabane: Aku tahu cara mematahkannya.
Arme: …?!
Kabane: Yang Eternea ketahui bukanlah cara resminya.
Kabane: Agar tidak dapat mati… Kompensasinya adalah keabadian.
Arme: Keabadian…
Kabane: Arme. Dengan kehilangan kutukan tersebut, kematian akan terambil juga darimu.
Kabane: Dan hal itu berefek pada orang-orang di sekitarmu. Yang artinya…
Arme: …!!!
Kabane: Kau juga dapat mengambil kematian Libel.
Arme: Kematian Libel…
Qual: …Memang sulit dipercaya, tapi kelihatannya kau tidak berbohong.
Qual: Kalau kutukan Arme patah, dia dan Libel takkan mati…
Kabane: Salah… Dengan mematahkannya, mereka berdua tidak dapat mati lagi.
Qual: …!
Arme: Begitu…
Arme: Aku mengerti sekarang. Kau, Kuon dan Konoe juga begitu.
Kabane: Iya… Kami hidup abadi.
Kabane: Aku ingin kau memikirkannya dengan matang.
Kabane: Saat aku mematahkan kutukan Malaikat, aku pikir aku melakukan hal yang benar dan tidak ada yang kutakuti.
Kabane: Aku yakin kami dapat hidup bersama dalam keabadian.
Qual: …
Kabane: Tapi…
Kabane: Untuk kami, keabadian mengubah harapan jadi keputusasaan.
Kabane: Aku bilang padanya… Kalau aku tidak akan menyesal.
Kabane: Tapi… Resolusiku, janjiku, pertemananku, rasa sayangku… Perlahan semuanya luntur seiring berjalannya waktu…
Arme: Kabane…
Kabane: Aku tidak mengatakannya padamu karena aku tidak ingin membuatmu merasakan hal yang sama…
Arme: A-Aku…!
Kabane: Iya, aku tahu. Kalian mungkin berbeda.
Kabane: Aku menyadarinya saat Kuon memberitahu aku. Sebelumnya, aku pikir, kalian akan merasakan hal yang sama dengan kami. Aku pikir, tidak ada yang dapat tahan akan rasa sakit dalam keabadian.
Kabane: Aku pikir, bukan aku sendiri yang akan berkecil hati… Aku pikir, semua orang seperti itu..
Kabane: Aku pikir… Aku tidak salah.
Arme: Begitu…
Kabane: Tapi, sama seperti yang Kuon katakan. Mungkin kalian berbeda.
Kabane: Jadi… Pilihlah, Arme. Patahkan atau tidak?
Arme: …!
Qual: Aku mengerti situasinya. Jadi…
Qual: Arme, pilihlah.
Arme: Qual…!
Qual: Sebagai teman, aku menghargai apapun itu pilihanmu...
Arme: …Hidup selamanya atau tidak…
Qual: Iya… Benar. Pilihlah dengan kebebasanmu sendiri, kebebasan yang telah kau pelajari di Daratan.
Arme: …Iya, kau benar.
Arme: Kebebasan itu… Menyeramkan sekali.
Qual: Iya, benar. Aku yakin Libel dan orang-orang di Daratan bertarung karena takut akan kebebasan.
Qual: Sama seperti orang-orang di Ark… Dan pria dari Kokujohyako tadi…
Qual: Hidup di bawah naungan hukum lebih baik.
Qual: Tapi… Dunia yang kau dan Libel ingin buat bukan yang seperti itu, ‘kan?
Arme: Iya…
Qual: Jangan khawatir. Aku tak masalah dengan apapun pilihanmu, aku akan tetap mendukungmu.
Arme: Terima kasih, Qual…
Arme: Aku telah… Memutuskannya.
Kabane: Ya, kalau gitu, katakanlah. Jawabanmu…
>> [Hidup abadi bersama Libel] (Episode 40-1)
>> [Menerima kematian Libel] (Episode 40-2)
Bersambung…
TL Note: Episode 40 masih dalam proses dan aku berencana untuk terjemah sekaligus, jadi prosesnya akan memakan waktu lebih lama. Aku harap kalian masih sabar untuk menunggu>< Terima kasih!!!
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#ainana#i7#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#idolish7 indonesia translation
8 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 22: Yang Terlupakan (Part 1 & Part 2)
Episode 23 | Navigasi Cerita
Yang Terlupakan (Part 1)
Konoe: Yosh! Kau bantu aku bertani! Kalau kau tidak membantu, kau takkan makan!!!
Arme: Dimengerti!
Konoe: Sayur-sayuran di sini sudah diimprovisasi seiring bergantinya tahun dan sekarang mereka bisa tumbuh tanpa sinar matahari!
Arme: Keren!
Konoe: Bajak tanahnya, tanam bibitnya dan siram dengan air! Kau bisa ‘kan, Arme-kun?!
Arme: Tentu bisa!
Libel: …
Libel: Bahkan di bawah tanah ada tempat seperti ini, ya.
Libel: Jadi sungai yang berada di bawah jurang itu terhubung dengan arus ruang bawah tanah ini toh…
Kabane: Biasanya, kau tidak akan tiba seperti itu.
Libel: …!
Kabane: Harusnya kau mati karena arus yang kuat atau karena terhantam beberapa batu. Biasanya salah satu dari dua hal tersebut.
Kabane: Syukurlah kau selamat.
Libel: Siapa kau…? Menyembunyikan keberadaan dan mendekati seseorang dengan demikian itu tidak sopan.
Kabane: Udah kebiasaan.
Kabane: Aku Kabane. Aku yang mengatur banyak hal di sini.
Libel: Tempat apa ini…?
Kabane: Bukan tempat yang gimana-gimana, kok. Hanya tempat untuk orang-orang yang tidak tinggal di atas Ark ataupun di Daratan.
Kabane: Tempat terendah.
Libel: Aku tidak tahu… Kalau ada tempat seperti ini.
Kabane: Tidak ada yang tahu. Kami tinggal di sini agar keberadaan kami tidak dapat ditemukan.
Kabane: Kami lari dari kekacauan yang terjadi di atas. Kami tidak ikut serta dalam perang di atas.
Libel: …Ada berapa banyak dari kalian yang tinggal di sini?
Kabane: Aku, Konoe dan… Kuon. Hanya kami bertiga.
Libel: Tempat sebesar ini hanya untuk kalian bertiga…?
Kabane: Terlalu besar untuk kami bertiga, ya? …Dulu, sih, jumlahnya lebih banyak dari yang sekarang.
Libel: …?
Kabane: Tidak ada apa-apa di sini tapi santai aja.
Kabane: Lagian kau selamat. Jadi, jangan pasang wajah suram…
Libel: …Dari sudut pandangku, kau yang terlihat suram, Kabane…
Kabane: Enggak. Wajahku memang begini.
Kabane: Kau adalah tamu pertama kami setelah sekian lama, kami sangat senang.
Kabane: Lihat. Bahkan Konoe terlihat begitu girang.
Konoe: Arme-kun! Kau benar-benar tidak berguna! Ceroboh parah! Tanahnya jadi nangis, tuh!
Arme: Ini susah tahu… Tolong ajarin lebih detail dong!
Konoe: Ba! Ta! Don don don! Gitu!
Arme: Gak ngerti, woi!
Kabane: Biasanya ia hanya berkomunikasi denganku dan Kuon. Aku yakin ia bersenang-senang sekarang…
Libel: Begitu… Selama kami tidak menyebabkan masalah untuk kalian.
Libel: …Aku akan membantu pekerjaan kalian juga. Sebagai ganti dari menyela—
Kabane: Tunggu.
Libel: …?
Kabane: Untuk sementara, lebih baik kau istirahat.
Libel: …Sekarang tubuhku sudah terasa baik, kok. Kau tidak perlu cemas.
Libel: …!
Kabane: Ini perintah. Dari penyelamatmu.
Libel: …
Yang Terlupakan (Part 2)
Kabane: Arme yang akan membantu kami.
Kabane: Kau dilarang untuk meninggalkan ruangan ini, ini demi pengobatanmu juga.
Libel: Kau cukup overprotective, ya?
Kabane: Lebih baik kau turuti perkataanku.
Libel: Kau mengancamku?
Kabane: Menurutmu?
Tok tok tok. Kriik. (Pintu terbuka)
Kuon: …Libel, bolehkah aku masuk?
Kabane: …
Kabane: Dah… Bertingkahlah lebih baik, Libel. Anggap ini adalah peringatan dari senpai-mu.
Kabane meninggalkan ruangan.
Libel: …?
Kuon: …Yaa, Libel. Kau pasti bosan karena tidak dapat pergi keluar.
Kuon: Tinggal di bawah tanah tidak terlalu seru. Aku ingin kau memberitahuku mengenai apa yang terjadi di Daratan.
Libel: …Tak masalah.
Libel: Apa hubunganmu dan Kabane tidak baik?
Kuon: …N? Kenapa?
Libel: Kalian tidak berbicara satu sama lain ataupun melihat satu dengan yang lain. Buatku, itu aneh.
Libel: Kalian bertingkah seolah-olah tidak saling kenal.
Kuon: Aa… Maa, benar.
Kuon: Perang dingin terjadi di antara kami selama kurang lebih 500 tahun. Jadi, yaa, kami merasa aneh bila kami bertemu…
Kuon: Biasanya Konoe yang menjadi perantara antara kami. Terlihat seperti pertengkaran antar anak kecil, tidak enak dilihat ‘kan?
Libel: …
Kuon: Kami akrab saat mulai tinggal di sini. Sama seperti kau dan Arme.
Libel: …Begitu.
Kuon: Lagian, perasaan orang berubah… Mempertahankan kemauan yang kuat itu cukup sulit dibandingkan menerimanya.
Kuon: Tidak ada perasaan, tidak ada kata yang dapat menjamin keabadian.
Libel: Kuon, kata-katamu selalu sulit untuk dimengerti, ya?
Kuon: Memangnya iya? Aku cuma berharap kalau hubungan kau dan Arme tetap baik selamanya.
Kuon: Aku baru berbicara denganmu sebentar, tapi kelihatannya kau dan Arme itu orang yang baik.
Libel: …
Kuon: Aa, cukup cerita mengenaiku. Aku ingin mendengarnya.
Kuon: Ceritamu, Libel.
~~~~~~
Arme: Fiuh… Sudah semua ‘kan ya?
Konoe: Arme-kun, kerja bagus. Sini, istirahat dulu!
Arme: Wokeh!
Konoe: Tadinya aku pikir kau akan nyerah di tengah-tengah tapi ternyata kau gigih juga, Arme-kun.
Arme: Menggerakan tubuhku itu menyenangkan. Meski aku yakin bahwa tubuhku akan pegal-pegal besok…
Arme: Lagipula, aku telah terkurung dalam sebuah ruangan cukup lama. Jadi, aku ingin mengenang rasa lelah seperti ini.
Konoe: Hee…
Arme: Dan mungkin karena kelelahan... Jadi aku dapat tidur nyenyak sejak aku datang ke Daratan. Di Ark, aku tidak pernah bisa tidur senyenyak itu.
Konoe: Iya… Baguslah kalau kau ingin mengenangnya. Sebelum semuanya kembali seperti semula…
Arme: Tapi kau hebat, Konoe. Kau mengurus bahan pangan di bawah tanah sendirian, ‘kan?
Konoe: Benar. Pekerjaan rumah dan memasak adalah tugasku.
Arme: Kenapa Kabane dan Kuon tidak membantumu? Kalian ‘kan dapat bekerja sama.
Konoe: Tidak, tidak, bukan masalah! Aku senang dapat bekerja untuk mereka.
Konoe: Aku juga sudah cukup senang dengan Arme-kun yang membantuku.
Arme: Gitu, ya… Kalau gitu, biarkan aku membantumu!
Konoe: Hehe, terima kasih.
Arme: Tapi… Di sini sepi sekali, ya. Kalau semuanya sudah selesai, aku ingin tinggal di tempat seperti ini.
Konoe: …Begitu kah?
Arme: Sedih sih, tidak ada sinar matahari di sini, tapi tidak ada pertempuran juga. Bawah tanah punya pesonanya tersendiri.
Konoe: Kau benar. Hingga kau tumbuh untuk membagikan pesona tersebut. (1)
Arme: Karena aku yakin bila Libel sudah sembuh total, kami akan kembali ke Daratan.
Arme: Hingga saat itu, aku akan bekerja keras untuk membantumu, Konoe!
Konoe: …
Konoe: …Kalian enak, ya...
~~~~~~
Fuga: …
Fuga: Apa kau ada di sana, Libel-san?
Bersambung...
TL Note:
(1) Terjemahan Bahasa Inggrisnya “Until you grow to take it for granted.” Aku agak gak ngerti apa maksud Konoe di sini. Aku juga gak ngerti apa maksud Konoe di bahasa Jepang-nya... Setelah lama berpikir, akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan kalimat yang seperti di atas.
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#idolish7 indonesia translation#i7#ainana#idolish7 ldm au
10 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 30: Api Revolusi
Episode 31 | Navigasi Cerita
Prajurit Unity Order: Dia kabur! Tenshi-sama kabur dari penjara!!!
Prajurit Unity Order: Cepat dan kumpulkan para prajurit!!!
Prajurit Unity Order: Lawan kita adalah Qual-sama!!! Kita tidak dapat mengalahkannya hanya dengan jumlah segini!!!
Qual: Sudah kuduga, mereka cekatan.
Qual: Mengingat aku yang memberi mereka pelatihan ketat, kini aku akan melawan muridku sendiri…
Qual: …Kita akan bersembunyi hingga kita tahu apa yang mereka rencanakan.
Arme: Baik…
Arme: Gini, Qual.
Arme: Apa… Apa-apaan yang kau lakukan ini?
Qual: Apa yang aku lakukan…? Aku membantumu kabur.
Arme: Bukan itu maksudku.
Qual: …..... Aku pikir aku sudah mengatakannya padamu tadi. Aku sedang membantumu.
Arme: Tapi kenapa… Bukankah seharusnya kau melindungi Ark…?
Qual: Itu benar.
Qual: …Aku sudah memikirkannya sejak kau hilang.
Qual: Yang selalu menjadi keinginanku adalah bertarung demi kebaikkanmu.
Qual: Tapi… Ketika aku melihat wajahmu saat itu, aku sadar bahwa hanya aku yang merasa demikian.
Qual: Lalu, untuk apa aku bertarung…? Aku mulai merasa semuanya hancur.
Arme: …Qual.
Qual: Apa perasaanku ini salah? Aku terus menanyakan hal itu pada diriku sendiri selama dalam penjara.
Arme: …Qual.
Qual: …Tapi, itu salah. Tidak semuanya merupakan kesalahan.
Qual: Kau adalah kebanggaanku. Karena aku selalu bersamamu dan tumbuh bersamamu.
Qual: Itulah kebanggaanku, itulah alasanku bertarung! Tidak mungkin hal itu merupakan kesalahan!
Qual: Dan bila aku tidak memiliki hal itu, maka itu bukanlah diriku!
Arme: …!
Qual: Dahulu, aku hanya memandangmu seperti gambaran yang kubuat sendiri di pikiranku.
Qual: Tapi, kini aku ingin menghadapi dirimu yang sebenarnya sekali lagi.
Qual: Untuk bertarung demi kebaikanmu sekali lagi. …Dan kali ini, aku tidak akan melakukannya tanpa satu pun kesalahan.
Qual: Kumohon… Biarkan aku bertarung untukmu dan untuk harapanmu.
Arme: Ke-Kenapa kau mau melakukan sejauh ini untukku…?
Qual: …Karena kita teman.
Arme: …!
Qual: A-Ti-Tidak, aku… Apa yang aku pikirkan hingga berkata demikian...
Qual: Maaf. …Maksudku…
Qual: Jadilah temanku, Arme.
Arme: …!!!
Arme: …Tentu saja.
Arme: Lagipula… Selama ini, aku selalu ingin menjadi temanmu, Qual.
Qual: …Kelihatannya, aku membuatmu menunggu begitu lama.
Arme: Benar… Padahal kita sudah menghabiskan banyak tahun bersama…
Arme: ....… Mengingat masa lalu membuatku marah.
Qual: …Eh?!
Arme: Iya, karena kau! Kau selalu menjaga jarak denganku dan bahkan tidak mencoba untuk berteman denganku!
Qual: Uu…
Arme: Kau selalu membuat alasan atau apa lah! Udah tahu aku ingin punya lawan bicara!
Qual: …I-Itu… Karena posisimu saat itu adalah seorang Malaikat, aku harus bertingkah sesuai dengan aturan…!
Qual: D-Dan kau juga, selama ini kau juga tidak pernah berkata bahwa kau ingin punya teman, ‘kan…?
Arme: It—! Itu ‘kan sesuatu yang harusnya kau tahu bahkan jika aku tidak mengatakannya…!
Arme: ..… Fu.
Arme: Hahaha. Pertengkaran macam apa ini?
Qual: …..... Hahaha…
Prajurit Unity Order: Itu mereka!!! Di sana!!!
Qual: …!!!
Prajurit Unity Order: Kami telah menerima perintah! Tak masalah bila kita melukai mereka!
Prajurit Unity Order: Dan bunuh Si Pemberontak Qual!!!
Arme: Me-Mereka menemukan kita saat kita sedang bertengkar.
Qual: …Heh. Majulah.
Qual: Pegangan ya, Arme!
Arme: Baik!!!
Qual: Uwaaaaaggghh!!!
Qual meninju prajurit Unity Order.
Prajurit Unity Order: Uwaggghh!
Qual meninju prajurit Unity Order lagi.
Prajurit Unity Order: Guuuh!
Qual: Maaf, ya…! Aku tidak akan membiarkan kalian menghalangiku dan Arme!
~~~~~~
Qual: Kita hampir sampai…! Hampir sampai dengan pintu keluar…!
Arme: …Fufu.
Qual: …Ada apa?
Arme: Tidak, hanya saja, kau yang menggendongku di punggungmu, dan berlari…
Arme: Mengingatkanku pada saat Libel menculikku.
Qual: …
Arme: Dan sekarang aku melakukan hal yang sama dengan Qual, padahal dulu kau yang mengejar kami… Fufufu, rasanya aneh.
Qual: Arme…
Qual: Jadi kau dapat tertawa seperti itu, ya.
Arme: Hn? Emang kenapa?
Qual: Aku hanya berpikir, selama ini, aku selalu melihatmu dari kejauhan tapi sekarang kita melihat ke arah yang sama untuk pertama kalinya.
Qual: Aku akan menyelamatkanmu dari takdir terkutuk ini. …Aku hanya menguatkan tekadku.
Arme: …?
Arme: …Oh iya, apa yang akan kita lakukan sekarang?
Qual: Turun ke Daratan.
Qual: Untuk saat ini, kawan kita hanyalah pria itu.
Arme: …?!
Qual: …Ayo kita ke Rebellion… ke Libel.
Bersambung...
TL Note: Arme ngambek gemoy bangettt✿♥‿♥✿
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#idolish7 indonesia translation#i7#ainana
10 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 29: Surga Palsu
Episode 30 | Navigasi Cerita
Reue: JELASKAN PADAKU APA YANG SEBENARNYA TERJADI!!!
Misericorde: …Hnn. Tumben sekali Kapten Reue kebingungan.
Reue: Aku… Aku… Salah satu bawahanku… SCHAU TELAH MATI!!!
Reue: Kenapa Schau harus mati setelah membawa kembali Sang Malaikat?!
Reue: APA YANG KALIAN SEMBUNYIKAN...?!
Misericorde: Hmm. Tidak ada pilihan lain, ya…
Misericorde: Kelihatannya ia mendapatkan karmanya. Aah~, menyeramkan sekali.
Reue: Bajingan…!!!
Misericorde: Dimana Sang Malaikat berada sekarang?
Reue: Ia terluka… Aku membiarkannya mendapatkan perawatan dan mengurungnya di dalam penjara.
Reue: Ia berbahaya. Mungkin perbuatanku ini kurang ajar dan menaruhnya dalam bahaya, tapi aku pikir hal ini perlu dilakukan.
Misericorde: Tak masalah bagiku. Aku juga tidak akan bilang bahwa tindakanmu itu kurang ajar.
Reue: …?
Misericorde: Aku akan memberitahumu. Sejarah kemenangan menakjubkan Gereja Nerve.
~~~~~~
Dalam kegelapan.
Arme: …Aku kembali ke Ark, ya.
Arme: Kecil sekali kurungan ini. …Mengingatkanku akan masa lalu.
Arme: Aduh…
Arme: Ah, iya. Aku tertembak. …Kelihatannya sekarang aku sudah mulai terbiasa dengan rasa sakit, ya.
Arme: …
Arme: …Aku ingin… Pergi keluar.
~~~~~~
Reue: Mu-Mustahil…
Reue: Sang Malaikat… Merupakan senjata untuk menghancurkan negara lain…?
Misericorde: Maa, perbedaan dengan dunia rendah itu kurang lebih sudah direncanakan sejak dahulu. Kini, Sang Malaikat telah kehilangan peran aslinya.
Reue: Kalau begitu, Schau…
Misericorde: Tidak akan ada masalah bila terjadi dalam waktu yang singkat. Kemungkinan besar, ia telah menyakiti Sang Malaikat, sehingga ia menerima langsung kutukan tersebut.
Reue: Kenapa… Kenapa kau tidak memberitahukannya pada kami… Kalau kau bilang, kami dapat melakukan upaya lain dan…!
Misericorde: Jangan bodoh. Bagaimana kalau hal ini terbocorkan ke orang yang tidak tepat?
Misericorde: Sang Malaikat merupakan simbol iman kita. Ia harus tetap suci.
Misericorde: Tapi, pada kenyataannya ia merupakan racun yang mematikan. Akan jadi masalah bila orang luar mengetahui hal ini. Kita akan kehilangan benda suci kita ‘kan?
Reue: …
Misericorde: Mengenai sejarah kota ini, tidak mungkin kami membangunnya di dunia yang dimana negara-negaranya sedang menghadapi kehancuran…
Misericorde: Kita tidak akan menginginkan itu, ‘kan? Kota ini akan sulit untuk dicintai ‘kan?
Misericorde: Aku ingin membuat kota yang selalu melayang di langit. Aku ingin membuatnya menjadi legenda yang berpusat pada Sang Malaikat. …Ufufu.
Misericorde: Lagipula, ada perbedaan 1000 tahun di bidang teknologi antara kita dan dunia rendah.
Misericorde: Bahkan bila peradaban mereka mulai tumbuh, kita dapat dengan mudah memberantas mereka, membuat manusia hilang bersama dengan sejarah mereka.
Misericorde: Teknologi yang kami pelajari demi membuat manufaktur makanan murah, industri dan ilmu pengetahuan alam tanpa adanya sumber daya, pasti terlihat seperti mujizat di mata mereka.
Misericorde: “Surga” hanyalah sesuatu yang dibuat secara artifisial. Tentu saja, bila selama ada neraka di bawahnya.
Reue: Apa-apaan.
Reue: …Tunggu, ada inkonsistensi. Kenapa kalian tidak terpengaruh dengan kutukan Sang Malaikat padahal kalian selalu berada di sisinya selama ini?
Reue: …! Qual juga! Dia selalu bersama dengan Sang Malaikat sejak ia masih muda.
Misericorde: Cerdik sekali. Kalau gitu, kenapa kau tidak menggunakan otakmu lebih lagi?
Misericorde: Mengenai poinnya.
Reue: …!
Reue: Tanda suci kah?
Misericorde: Teeepatt.
Misericorde: Kami menerima Qual masuk ke gereja untuk menjadikannya pengasuh bagi Sang Malaikat.
Misericorde: Ia mendapatkan tanda suci untuk profesinya. Jadi, hanya itulah satu-satunya cara untuk menghindari kematian yang disebabkan oleh kutukan Sang Malaikat.
Reue: …
Misericorde: Ada apa? Kau terlihat kecewa.
Reue: Kedamaian didapatkan dengan kebohongan seperti itu..?
Reue: Selama ini kau menggunakan seorang anak sepertinya untuk membunuh orang…?!
Misericorde: Haa? …Fufufu.
Misericorde: Benar, selama ini kami berbohong pada kalian. …Sudah dari sejak zaman pendahulu kami.
Misericorde: Dan sekarang, apa yang akan kau lakukan setelah mengetahui kebenarannya? Kalau kita kehilangan iman kita pada Sang Malaikat, maka tidak ada cara lain untuk mempertahankan Ark lagi.
Misericorde: Kau bertanggung jawab atas Unity Order dan kota ini untuk waktu yang cukup lama. Kau tahu apa artinya ‘kan?
Reue: …
Misericorde: Misalnya, kau ingin memberitahukan hal ini pada para pemuja, apa yang akan kau lakukan? Apa yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana caramu menenangkan kekacauan yang akan datang? Bagaimana caramu mempertahankan hidup orang banyak?
Misericorde: …Biar aku beritahu alasanku mengatakannya padamu. Karena kau akan tetap memilih untuk mempertahankan statusmu yang sekarang.
Misericorde: Aku tahu karena kita sudah saling tahu sejak lama. Kau… Sangatlah cemerlang…
Misericorde: Kau dapat dipercaya… Dan oportunis.
Reue: …!
Misericorde: Ufufufufufu. Kau bahkan tidak dapat membantahnya, ya?
Terdengar sebuah suara.
Misericorde: …? Siapa itu?!
Reue: …!
Reue membuka pintu.
Reue: Tidak ada siapa-siapa…
Misericorde: Oya, oya? Ada yang menguping pembicaraan kita, ya?
Reue: …
~~~~~~
Arme: Berisik sekali…
Arme: Ada apa, ya?
Suara tinju terdengar.
Arme: …!
Suara sesuatu rusak terdengar.
Arme: …Aa… Aa…
Qual: …
Arme: Qu-Qual…
Qual: Sejak saat itu... Aku selalu memikirkannya.
Qual: Apa yang telah aku lakukan. Apa yang aku inginkan.
Arme: …
Qual: Aku tidak dapat menemukan jawabannya. Mau seberapa sering Libel mengulang perkataannya, aku tidak dapat menemukan jalan keluar dari labirin di pikiranku.
Qual: Tapi sekarang, aku telah mengetahui kebenarannya. Semua yang mengikatku selama ini tidak ada artinya…
Arme: …?
Qual: …Dengan begitu, aku hanya akan mengikuti kata hatiku. Aku akan melakukan apa yang harus kulakukan.
Mengeluarkan pedang.
Arme: Hii…!
~~~~~~
Prajurit Unity Order: Qu-Qual-sama! Apa yang kau lakukan?! Kalau kau tidak kembali ke penjara--!
Qual: Aku tidak bisa melakukan itu.
Pedang diayunkan.
Prajurit Unity Order: Gwaagh?!
Arme: …?!
Qual: Aku…
Qual: Aku akan menyelamatkanmu… Arme.
Bersambung...
TL Note: Aaghh... Gomen... Untuk hari ini aku gak bisa apdet dua chapter... Mataku berat banget... School stuffs are killing me today, belum sempet nyantai TAT Jadi, maaf, hari ini aku hanya akan apdet satu chapter. Semoga kalian suka dan berkenan untuk menunggu, yaa...!
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#i7#ainana#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#idolish7 indonesia translation
10 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 27: Schau (Part 1 & Part 2)
Episode 28 | Navigasi Cerita
Schau (Part 1)
Schau: Hora. Naiklah, Tenshi-sama.
Schau mendorong Arme.
Arme: ...
Schau: Benar juga. Ini baru pertama kalinya ‘kan ya, Tenshi-sama?
Schau: Ini merupakan lift yang menghubungkan Ark dengan Daratan. Hanya dengan berdiri saja, benda ini dapat membawamu ke atas.
Prajurit Unity Order: Kalau gitu…
Schau: Ah, iya. Aku ingin berbicara berdua dengan Tenshi-sama.
Prajurit Unity Order: Haa, tapi.
Schau: Ia tidak akan macam-macam kok selama kita naik. …Dan kau tidak sering berkomunikasi dengannya.
Prajurit Unity Order: Gitu, ya… Kalau demikian, jaga diri.
Pintu tertutup.
Lift mulai bergerak.
Arme: …
Schau: Menyedihkan sekali, Tenshi-sama. Kau diguna-guna oleh manusia di dunia rendah.
Schau: Diculik dan digunakan untuk meraih mimpi mereka… Hingga akhirnya kau dikhianati… Dan diambil kembali…
Schau: Aku jadi penasaran, Tenshi-sama itu apa.
Arme: …
Arme: Aku tidak berpikir kalau aku itu menyedihkan.
Schau: Kau bahkan tidak marah meski kau dijual?
Arme: Fuga memiliki sesuatu yang penting yang harus ia lindungi, jadi ia tidak memiliki pilihan lain selain melakukan ini.
Arme: Aku tidak memiliki niatan untuk menyalahkannya atas pilihan yang ia ambil, karena aku tidak memahami penderitaannya.
Schau: Jadi, kau orangnya begini, ya… Kau bertumbuh jadi lebih kuat dalam waktu yang singkat selama kau hilang…
Schau: Aku tidak menyukainya.
Arme: Bukan Fuga saja. Semua orang di Daratan hidup dengan sungguh-sungguh.
Arme: Mereka hanya mengikuti apa kata hatinya.
Arme: Kenapa orang-orang Ark tidak begitu? Kenapa mereka memercayakan keinginan mereka pada yang lebih berkuasa alias pada gereja?
Schau: …
Arme: Mungkin kau hidup lebih mudah bila kau memercayakan keinginanmu pada iman. Tapi itu bukanlah—
Plak! (Schau menampar Arme)
Arme: Aau!!!
Schau: Terima kasih atas opinimu.
Schau: Kalau begitu katakan, di antara kedua dunia ini, mana yang dibuat dalam kedamaian? Meski aku pikir tidak akan ada ruang untuk berdiskusi.
Arme: …Uhh…!!!
Schau: Tapi kau benar-benar memikirkan hal yang tidak biasa, ya, Tenshi-sama?
Schau: Jujur, aku tidak mengerti.
Arme: …Schau. Apa kau tidak bertanya-tanya mengenai Ark? Apa kau tidak pernah memikirkan perbedaan antara Ark dan Daratan?
Schau: Uum.
Schau: Enggak.
Arme: …Kenapa? Kau melihat Daratan ‘kan? Kenapa kau seperti itu?!
Schau: …
Schau: Aku jarang membicarakan hal ini tapi…
Schau: Aku lahir di dunia rendah.
Arme: …?!
Schau: Saat aku masih muda, Reue mengambilku saat ia sedang berekspedisi. Setelah itu, aku dibesarkan selayaknya orang Ark.
Arme: Begitu... ya…
Schau (Part 2)
Schau: Aku tidak mengerti kenapa Reue… Kenapa Ayah melakukan sesuatu seperti itu.
Schau: Aku yang dapat tinggal di Ark itu benar-benar sebuah kebetulan.
Schau: Ada orang-orang yang berpikir bahwa mereka yang di Daratan adalah mahluk yang berbeda, seperti cara berpikir Qual, ‘kan?
Schau: …Tapi tidak untukku. Aku tahu mereka juga manusia biasa, tidak ada perbedaan sama sekali.
Schau: Karena tidak ada perbedaan di mataku meski aku berasal dari bawah sana.
Arme: …Gitu, ya…
Schau: Atas dan bawah. Kau penasaran hal apa yang memisahkan keduanya? …Jawabannya adalah keberuntungan.
Schau: Semuanya adalah keberuntungan. Jadi, aku tahu tidak ada gunanya kau memikirkan hal sepertimu.
Schau: Tidak ada alasan untuk apapun di dunia ini. Hal ini terjadi begitu saja, hal itu pun terjadi begitu saja.
Arme: …Tapi… Tapi kalau kau lahir di Daratan…
Arme: Bila tidak ada perbedaan antara kau dan orang-orang di Daratan, bukankah seharusnya kau mencoba setidaknya untuk bertemu dengan mereka?
Schau: Tidak. Justru karena tidak ada perbedaan, kita harus mempertahankan sisi keberuntungan.
Arme: Itu egois…!
Schau: Siapa yang egois? Aku yang mencoba untuk mempertahankan statusku sekarang atau—
Schau: Kau yang mencoba untuk melemparkan dunia ini pada kehancuran dengan filosofi lembutmu?
Arme: …!
Schau: Biar aku katakan padamu langsung: Itu menyusahkan. Dunia bukan tempatmu untuk belajar.
Schau: Langu sekali rasanya untuk diajarkan mengenai gimana dunia seharusnya oleh seseorang yang baru saja meninggalkan kurungan dan melihat semuanya dengan mata yang segar.
Arme: …
Schau: Tahu gak… Nyatanya, kami menerima suatu perintah dari Misericorde-sama terkait misi ini.
Arme: Misericorde…?
Schau: Tumben-tumbenan, ‘kan? Maa, aku tidak tahu apa tujuannya dan aku juga tidak peduli.
Schau: Aku hanya peduli akan satu hal. Kalau Misericorde-sama memberitahuku bahwa ia tidak peduli Sang Malaikat itu masih hidup atau sudah mati.
Arme: …Apa kau bilang…?
Schau: Apa aku harus mengejanya untukmu? Apa kau paham alasan aku memberitahumu ini?
Arme: …I-Itu…
Schau: Artinya aku ingin membunuh.
Suara tembakan terdengar.
Arme: AAAAKKH!!!
Schau: Sebentar lagi kita akan tiba di Ark. Aku akan menghabisimu sebelum tiba.
Arme: Haa… Haa… Kenapa…! KENAPA… MISERICORDE…!!!
Schau: Entah.
Suara tembakan terdengar.
Arme: UAAAAGHH!!!
Schau: Jujur, aku merasa terganggu denganmu. Terima kasih karena telah membuat kami kerepotan.
Schau: Aku membenci pekerjaan yang mengganggu.
Schau: Semuanya baik-baik saja. Aku di sini karena aku beruntung. Itu yang penting.
Schau: Aku tidak ingin diganggu… Ayahku... Dan teman-temanku juga, kami tidak ingin dilempar ke dalam kekacauan karena kau!
Suara tembakan terdengar.
Arme: …!!
Schau: …Kau benar-benar merepotkan.
Arme: …Guh
Schau: Kau baru pertama kali diperhadapkan oleh seseorang yang benar-benar ingin membunuhmu, ‘kan?
Schau: Kau mungkin pernah disakiti sebelumnya, tapi kau tidak pernah menderita sekarat ‘kan? Lagian, kau itu berharga bagi dunia rendah.
Arme: Aa… Aaa…
Schau: Selamat tinggal, Tenshi-sama.
Arme: …!
BBZZTT... Tampilan seperti TV rusak muncul.
Schau: E…
Schau: Ohok…! (muntah darah)
Arme: …?!
Schau: A… Apa… Guhh… Ohok…!
Schau muntah darah lagi.
Schau: …! ……..! (mulai kesulitan bernafas)
Arme: O-Oi…! Schau, kena…!
Schau: Aku... Tak mau…! O...! tou... sa--…!!!
Schau: ....
Arme: Aa… Aa… Sama seperti… Yang waktu itu…
Lift tiba di Ark.
Arme: …Aku tiba di Ark…?
Pintu lift terbuka.
Reue: …?!
Arme: Reue…
Reue: Ap… Itu…?!
Reue: Schau-kun! Schau-kun!!!
Reue: Schau…!
Reue: …Apa.
Reue: Apa yang terjadi?
Arme: …
Reue: Kumohon jawab aku…
Reue: JAWAB AKU!!! MALAIKAT!!!
~~~~~~
Di suatu tempat yang gelap.
Qual: …
Suara tonjokkan.
Qual: …Aku tidak dapat maju seperti ini.
Bersambung...
TL Note: Tbh it hurts so much to hear Schau’s dying voice :”)
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#idolish7 ldm au#la danse macabre indonesia translation#la danse macabre#i7#ainana#idolish7 indonesia translation
10 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 26: Tahap Distorsi (Part 1 & Part 2)
Episode 27 | Navigasi Cerita
Tahap Distorsi (Part 1)
Fuga: Haa…! HAHAHAHHAHA!!!
Suara tembakan peluru terdengar.
Libel: (menghindar) …
Suara tembakan peluru terdengar.
Libel: Hentikan… (menghindar)
Fuga: AAAAAA!!!
Suara ayunan pedang.
Suara pedang berdentum.
Libel: Aku tidak dapat… Bertarung melawanmu!
Libel: Kita itu rekan! Kita punya ambisi yang sama…!
Fuga: BERISIK!!!
Suara pedang berdentum.
Fuga: …LAWAN AKU DENGAN SERIUS!!! KAU MAU BILANG KALAU SESEORANG SEPERTIKU ITU BUKANLAH MUSUH?!
Libel: …! KENAPA KITA HARUS BERTEMPUR?!
Suara pedang berdentum.
Fuga: Kau sudah berbicara dengan Cura-san, ‘kan…? Kau dengar ‘kan kalau aku sudah MEMBUNUH BEBERAPA ORANG REBELLION?!
Libel: …
Fuga: AKU BEKERJA SAMA DENGAN UNITY ORDER DAN MENYERAHKAN ARME PADA ARK!
Fuga: DAN AKU TELAH MEMBUNUH TIGA ORANG YANG DI SINI JUGA! AKU TELAH MEMBUNUH BANYAK ORANG DALAM RENCANA INI!!!
Libel: Tapi KENAPA KAU…??!!!
Fuga: TENTU SAJA SEMUANYA DEMI MEMBUATMU KEMBALI KE DIRIMU YANG LAMA!!!
Suara ayunan pedang terdengar.
Suara pedang berdentum.
Fuga: Guh… Uuu.
Libel: Fuga!
Libel: …Jangan bergerak lebih lagi. Luka yang kau terima dari Unity Order akan…!
Libel: Kau yang masih dapat bergerak saja itu sudah mujizat…
Fuga: Ha… hahaha…
Fuga: Kenapa sih… Jangan coba menyelamatkanku sekarang…
Fuga: Karena… Karena…
Fuga: Kau belum pernah menyelamatkanku sebelumnya, Libel-san…
Libel: …Apa... Yang kau katakan…?
Fuga: (mulai menangis) …Saat orang dari Unity Order menghajarku… Kau… Kau tidak menolongku!
Fuga: Padahal aku kesakitan! Padahal aku ketakutan!!! Padahal aku pikir aku akan mati!!!
Libel: …Maksudmu, insiden yang terjadi di Distrik 2? Saat itu, aku sedang melawan Qual dan—
Fuga: Sebelumnya kau menyelamatkanku, kok! Libel-san yang kukagumi menyelamatkanku dari ambang kematian!!!
Libel: …
Fuga: Kau selalu menyelamatkanku! Kau adalah pahlawanku!
Fuga: Aku telah diselamatkan olehmu dan ingin menjadi seperti dirimu!
Fuga: Tapi, makin lama aku bersamamu, semakin aku sadar bahwa aku tidak dapat mempersempit perbedaan besar di antara kita!
Libel: Tidak, itu…
Fuga: Itu mustahil di dunia busuk ini! Aku bahkan tidak pernah berpikiran untuk membebaskan dunia ini seperti yang kau inginkan! Mustahil! Mustahil! Mustahil!!!
Libel: …Fuga.
Fuga: Menyakitkan! Melelahkan!!! Menyedihkan!!!
Fuga: Aku pikir, kalau hal itu mustahil, aku harus berhenti mengagumimu atau aku takkan tahan…!
Fuga: AAA!!! Dan lagi…! Kau bukanlah seseorang yang kukagumi lagi setelah kau bertemu Arme…
Libel: Arme dibutuhkan untuk memberikan kebebasan pada dunia ini…!
Fuga: Salah!!! Dengan sekali lihat ekspresimu saja, aku sudah tahu! Kau sendirilah yang diselamatkan olehnya!
Fuga: Jangan buat ekspresi seperti manusia…! Bukankah kau itu pahlawanku?!
Libel: …!
Fuga: Aaa… Iya, benar juga! Meski…! Meski kau adalah pahlawan...!!!
Fuga: Tadi juga! Saat aku melawan Unity Order, kau tidak… K-Kau tidak menyelamatkanku!!!
Fuga: Meskipun kau adalah pahlawanku!!! Aku tidak membutuhkanmu lagi!!!
Libel: …Begitu.
Libel: Fuga, kau sudah…
Libel: Kau sudah rusak, ya?
Fuga: Haha… HAHAHA!!!
Libel: Sudah sejak kapan…? Setelah Unity Order hampir membunuhmu?
Libel: Atau bahkan lebih dulu lagi? Apa kau selalu menahannya?
Fuga: …Entah. Aku selalu berada di ambang batasku…
Libel: Aku akan membebaskanmu dari penderitaan itu… Fuga.
Fuga: Ha… Haha… COBA SAJA…!!!
Fuga: AAAAAAAAAAA!!!
Libel: …!
Pedang diayunkan.
Tahap Distorsi (Part 2)
Libel: …!
Pedang diayunkan.
Fuga: Guh..!
Fuga: Aaa…!
Libel: …Selesai sudah. Fuga.
Fuga: …Ah… Haha. Sudah selesai, ya…
Libel: …Fuga.
Fuga: Sudah kuduga…
Fuga: Kau kuat. Libel-san…
Libel: Aku tidak menyadari perasaan yang selalu kau hadapi…
Libel: Karena aku yang telah membuatmu menemukan jalan buntu…
Libel: Maafkan aku.
Fuga: Aa, kumohon jangan meminta maaf begitu…
Fuga: Kau adalah orang yang kuat, Libel-san. Aku bahkan… Tidak pernah berpikir untuk membebaskan dunia… Tapi hal itu terpikirkan olehmu... Begitu saja... Sudah hebat…
Libel: Aku…!
Libel: Bahkan aku…!!!
Fuga: Haha… Apa-apaan wajahmu itu? Kau seperti hendak menangis. Ini… Adalah kali pertamanya kumelihatmu… Begitu…
Fuga: Melihatmu yang seperti itu… Ekspresi yang mengejutkan itu… Terlihat seperti manusia biasa, ya.
Libel: …
Libel: Iya, itu benar…
Libel: Kau benar… Fuga.
Fuga: Aku senang… Saat kita bertiga menjadi liar bersama… Meski pertempuran tidak pernah berhenti… Dan bahkan… Bila aku tidak akan pernah bisa melihat pertempuran itu berhenti…
Fuga: Bahkan bila kedamaian tidak pernah tercapai… Aku akan tetap bahagia… Hanya dengan begitu…
Libel: …Maafkan aku.
Libel: Tapi tetap saja… Aku tidak dapat memaafkan keadaan dunia saat ini…
Fuga: Aah… Itu dia… Inilah Libel-san…
Fuga: Ah… B-Benar juga…
Fuga: Tolong… Sampaikan pada Arme… Maafkan aku… Aku… Telah mengatakan hal buruk…
Fuga: …Padanya…
Libel: …Fuga.
Libel: Fuga… FUGAA!!
Libel: …
Kabane: Cukup sulit untuk menjaga akal sehat seseorang yang berada di tengah peperangan.
Libel: …! Kabane?!
Kabane: Ia mungkin saja selalu berada di ambang batasnya. Kalau tubuhmu sudah pernah hampir hancur sebelumnya, hal itu akan merusak akal sehatmu terlebih dahulu.
Kabane: Hanya sedikit yang dapat menjaga kewarasan mereka dan menari hingga akhir di panggung peperangan.
Kabane: …Bagaimana denganmu, Libel?
Libel: …Bukannya Fuga membunuhmu?
Kabane: Aku hidup. …Sayangnya begitu.
Libel: Bagaimana dengan Kuon dan Konoe…?
Kabane: Mereka juga hidup.
Libel: …Apa… Jadi Fuga tidak membunuh kalian…?
Libel: Kenapa ia berbohong seperti itu…
Kabane: …
Libel: …Dan dia tidak dapat menjawabku lagi…
Libel: Senang melihatmu selamat, Kabane.
Kabane: Kau mau kemana?
Libel: …Aku harus pergi. Aku akan mengejar Arme.
Libel: Untuk menjawab pertanyaanmu: Aku tidak punya pilihan lain selain terus menari.
Libel: Aku telah mengorbankan Fuga. Aku tidak mungkin dapat berhenti sekarang.
Kabane: Tunggu.
Libel: …Overprotective lagi?
Kabane: Ikut aku.
Libel: …?
Kabane: …Aku akan memberitahumu kebenaran mengenai dunia ini.
Bersambung...
TL Note: I... Cried... :”)
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#i7#ainana#idolish7 indonesia translation
10 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 25: Fuga (Part 1 & Part 2)
Episode 26 | Navigasi Cerita
Fuga (Part 1)
Arme: HENTIKAN! LEPASKAN AKU…!
Schau: Jangan melawan, Tenshi-sama. Kau akan terluka.
Prajurit Unity Order: Kumohon tenanglah, Tenshi-sama!
Schau: Tak masalah kalau kau mau kasar. Tahan dia.
Prajurit Unity Order: Dimengerti…!
Arme: Kenapa…?! Kenapa??!!!
Arme: FUGA!!!
Fuga: …
Schau: Kenapa? Gampang, kok. Karena kalian bukan teman, ‘kan?
Schau: Benar ‘kan?
Fuga: …
Schau: Maa, terserah lah. Bawa dia.
Prajurit Unity Order: Dimengerti!
Arme: FUGA! FUGAAA---!!!
Fuga: …Diam kau. Seseorang sepertimu tidak layak memanggil namaku.
Schau: Terima kasih telah memberikan kami informasi ini. Kau itu… Fuga dari Rebellion ‘kan?
Schau: Kerja bagus. Meski aku bosan saat menunggu aba-aba darimu.
Fuga: …Oi.
Fuga: Sekarang kau akan berhenti mengganggu Rebellion ‘kan?
Schau: Eh? Ah, itu. Iya. Mungkin.
Fuga: …
Schau: Apa? Ada lagi? …Ah, iya juga .
Schau: Nih… Informasinya.
Fuga: …Hah?
Schau: Dengan uang sebanyak ini, kau dapat bertahan hidup bahkan di dunia rendah, ‘kan?
Fuga: Apa yang kau bicarakan…
Schau: Kau mengkhianati teman-temanmu dan menjual informasi pada kami.
Schau: Kau meninggalkan organisasi lamamu untuk hidup sendiri, ‘kan?
Fuga: Apa yang kau bicarakan... Aku melakukan ini untuk Rebellion. Aku tidak butuh ini…
Fuga: Semua pasti akan mengerti…
Schau: …
Fuga: …
Schau: …Hmm. Jadi di bawah sini begitu, ya.
Schau: Bodo lah. Jaa… Kalau begitu, kami akan pergi.
Schau: Ada rute pelarian yang mudah di kanal, kau dapat menggunakannya.
Fuga: Tunggu…
Fuga: Ba-Barusan… Apa kau… Mempermainkanku…?!
Schau: Haa?
Fuga: Aku tidak suka… Apa-apaan sikapmu…?!
Fuga: Mempermainkanku…! Meremehkan… Aku!
Fuga: Kalian semua… Kalian semuaa…!
Schau: Maaf bila aku salah, tapi…
Schau: …Apa kepalamu baik-baik saja?
Fuga: Haa…?!
Fuga: Haha… HAHAHAHHA!
Schau: Ara~
Schau: Aku tidak punya waktu untuk ini. Kami akan pergi sekarang… Kau dapat melakukan apa yang—
Suara tembakan peluru terdengar.
Schau: (menghindar) …!
Schau: Apa yang kau lakukan?
Fuga: HAHA!!! HAHAHAHAHAHA!!!
Fuga: AKHIRNYA KAU MELIHATKU JUGA, YA…!
Schau: Haa?
Fuga: Sebelumnya, kau tidak pernah melihatku dengan benar…
Fuga: Kau bahkan tidak mau aku melihat ke arahmu, ‘kan…?! Ahahahaha!!!
Schau: Selama ini aku terus menatapmu dan berbicara denganmu. Apa yang kau bicarakan?
Fuga: Berisik!!!
Suara tembakan terdengar.
Schau: (menghindar) …Kau ingin adu tembak denganku? Boleh saja.
Schau: Kau bilang aku sedang mempermainkanmu? ...Kenyataannya tidak.
Schau: Aku hanya berpikir bahwa kau adalah orang yang cocok untuk tinggal di dunia rendah.
Fuga: …!
Schau: Mengkhianati rekan untuk bertahan hidup. Menyakitkan mata, memalukan, kurang ajar. Benar-benar karakter orang dari dunia rendahan.
Fuga: Tahu… Tahu apa kau…?! Kau ‘kan dari atas sana!
Schau: …Tidak, aku dapat merasakan kebanggaan yang terpancarkan orang-orang di sini selain dirimu.
Schau: Aku salah karena aku menjadikan hal ini sebagai standar untuk di bawah sini. Kelihatannya, bahkan di antara orang-orang dunia rendah, ada yang terendah di antara yang terendah. Kau.
Fuga: Ah, ah, AAAAAAA!!!
Fuga: KUBUNUH KAU!!!
Schau: Ah, gitu.
Schau: Aku takkan membunuhmu karena kau telah berbaik hati untuk memberikan informasi pada kami.
Suara tembakan terdengar.
Fuga (Part 2)
Libel: Haa…! Haa…!
Libel: Kumohon bertahanlah… Kalian...!
Flashback on.
Cura: Dengar dan tenanglah! Fuga telah membunuh tiga orang anggota Rebellion dan menyembunyikan diri…!
Libel: …!
Cura: Anak itu… Benar-benar kehilangan akal sehatnya…
Cura: Maaf! Aku tidak menyadarinya, ini adalah tanggung jawabku…!
Cura: Ada rekaman yang mencatat bahwa ia mengontak Ark sebelum hilang! Kemungkinan besar mereka mengincar Arme!
Libel: …Jangan bilang!
Libel: Maaf, Cura. Aku harus pergi!
Libel: Arme dalam bahaya…!
Libel: …!
Flashback off.
Libel: Haa… Haa…!
Libel: Aroma ini…!
Libel: Fuga!!!
Fuga: …Ah, ahh. Libel… san…
Fuga: K-Kau cepat, ya. Kau pasti lari cepat-cepat…
Libel: Lu-Luka apa ini…?
Fuga: Aku hanya… Bertarung melawan orang dari Unity Order…
Fuga: Mereka sangat kuat… Orang-orang seperti kita takkan bisa menang.
Libel: …Apa kau sendirian di sini…?
Fuga: Aku… Memberikan Arme pada Unity Order… Sekarang kita… Tidak perlu melawan mereka lagi… ‘kan?
Libel: …!
Fuga: Aku melakukannya. Rebellion akan baik-baik saja sekarang. Ahaha…
Libel: …Apa yang terjadi dengan yang lainnya? Kabane, Konoe dan Kuon bagaimana…?
Fuga: Aku membunuh… Mereka semua… Aku pikir, mereka mungkin akan… Menghalangiku…
Libel: …
Libel: Kenapa kau…!
Fuga: Libel-san…?
Fuga: …Apa.
Fuga: Berbahagialah…
Fuga: D-Dengan… Dengan ini, Libel-san akan menjadi normal kembali…
Libel: Apa kau sadar akan perbuatanmu… Fuga?
Fuga: Ini salahmu! Karena kau berubah!!!
Libel: …!
Fuga: JANGAN SENTUH AKU!!!
Libel: …Hentikan! Kalau kau bergerak lagi kau akan mati!!!
Fuga: Ini salahmu. Aku mengagumimu…! SELALU!
Libel: Berhenti!
Fuga: AAAAA!!!
Suara tembakan terdengar.
Libel: Kuh…!
Fuga: Kenapa?! Kau ‘kan bisa menghindari itu dengan mudah!
Fuga: OI! JANGAN MAIN-MAIN!!!
Fuga: KELUARKAN PEDANGMU!!! LIBEL!!!
Libel: …
Libel: Apa aku tidak punya pilihan lain, Fuga?
Libel mengeluarkan pedangnya.
Fuga: Hahaha… Harusnya aku melakukannya saja dari awal!
Fuga: Saat ini, kau bukanlah orang yang kukagumi lagi…!
Fuga: Hahahaha… Aku… Akan melampauimu.
Fuga: Aku akan melampauimu dan tidak akan peduli denganmu lagi!!!
Bersambung...
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#i7#ainana#idolish7 indonesia translation
10 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 24: Luka Keputusasaan (Part 1 & Part 2)
Episode 25 | Navigasi Cerita
Luka Keputusasaan (Part 1)
Kokujohyako.
Horca: Placer… Apa kau ada kata-kata terakhir…?
Placer: …A... Aa… Apa yang lain selamat…?
Horca: Tinggal kita yang tersisa.
Horca: …Musuh semuanya telah dibunuh…
Horca: Tapi Unity Order menemukan tempat ini. Akan ada lagi yang menyerang… Ah, jadi beginilah cara kita berakhir?
Placer: Ohok…
Placer: Ohok… Ohok… Ke... Kelihatannya… Aku juga telah mencapai batasku…
Horca: …Benar. Organ-organ tubuhmu hancur. Aku tidak tahu alasannya ataupun cara penanganannya.
Placer: Begitu… Sepertinya… Ini semacam hukuman…
Placer: Vida…?
Horca: Melawan Ark…
Placer: Gitu, ya… Vida… Banget…
Placer: Aku yakin ia… Akan membalas rasa sakit kita… Kepada dunia…
Placer: Dia orangnya kikuk… habisnya. Yang ia dapat lakukan… Hanya itu…
Horca: …
Placer: Aku kira… Hidupku… Adalah yang terburuk…
Placer: Tapi… Karena Vida dan Horca… Ada di sisiku… Mungkin terasa lebih baik… daripada yang terburuk…
Horca: …Placer…
~~~~~~
Vida: …
Vida: Ini…
Horca: …Selesai sudah, Vida.
Horca: Saat kau sedang menghancurkan markas Ark, kita diserang.
Horca: Aku tidak dapat… Melindungi siapapun…
Horca: …Ini kekalahan mutlak.
Vida: …
Horca: Lebih baik kita berhenti saja. Harusnya kita tidak menyerang Ark…
Horca: Dari awal juga, untuk kita, yang memiliki jumlah orang dan sumber daya sedikit, tidak mungkin dapat menang.
Horca: Kita tidak akan pernah bisa menang… Sejak kita lahir di tempat ini.
Horca: Kita lari saja, yuk. Tinggalkan tempat ini dan bertahan hidup…
Vida: Aku tidak bisa…
Vida: Kita Kokujohyako. Sudah takdir kita untuk tinggal di tempat ini.
Horca: Siapa lagi yang peduli… Ayolah, kita tinggalkan saja…
Vida: Tidak. Aku tidak dapat meninggalkan saudara kita yang meninggal di sini.
Horca: Heh…
Horca: Kau membicarakan “Neraka” itu?
Vida: Iya… Kokujohyako telah melindungi jiwa saudara kita yang tertumpuk di Neraka.
Vida: Kita harus hidup dengan jiwa-jiwa kematian.
Horca: …Kalau gitu.
Horca: …Aku tidak dapat melakukan ini lagi. Aku akan pergi.
Horca: Aku selalu berpikir bahwa tempat ini tidak berguna.
Horca: Neraka? Itu cuman kawah besar biasa. Dimana kita melemparkan orang mati ke sana.
Vida: …
Horca: Tempat itu bukanlah apa-apa selain kuburan biasa… Kita selalu saja bertingkah seolah-olah kawah itu memiliki sesuatu yang lebih dari ini, bertingkah seakan-akan kita begitu mensyukurinya…
Horca: Aku tidak pernah mengerti kenapa kita harus terus tinggal dan terikat dengan tanah yang tandus begini…
Horca: Wasiat kematian yang kita sering bicarakan itu tidak pernah ada…
Vida: Kau salah…!
Vida: Aku dapat mendengar suara kematian…!
Vida: Dia memberitahuku untuk bertarung… Melawan mereka…!
Horca: Haha, oh, gitu? Oke…
Vida: Dan bahkan sekarang…!
Horca: TERUS KENAPA KALO LO DENGER MEREKA?!?
Horca: KENAPA KITA HARUS TERUS TERIKAT DENGAN SESUATU YANG SEPERTI ITU, PADAHAL KITA ITU MANUSIA HIDUP!!!
Vida: …Dan bahkan sekarang juga, SUARANYA PLACER!
Horca menarik kerah Vida.
[TL Note: That’s my imagination tho wkwk]
Horca: …?! SIALAN!!!
Horca: Jangan jadikan Placer sebagai alasanmu…! Jangan berani-berani kau libatkan Placer pada alasan kematian TIDAK BERARTIMU…!
Horca: Aku akan membunuhmu…!!!
Vida: Hor…ca…
Horca: Sialan…
Horca: Aku ingin… Memilih jalan dimana... Kau... Placer... Kita bertiga dapat hidup bersama…
Horca: Tak masalah bila harus hidup kotor atau dalam kriminal. Aku tetap senang ASALKAN AKU HIDUP BERSAMA DENGAN KALIAN!
Horca: Itu saja yang kuinginkan…
Vida: Horca…
Horca melepaskan cengkramannya dari Vida.
Horca: Itu dariku… Sampai jumpa... Vida…
Vida: Kau mau pergi kemana…?
Horca: Entahlah… Tapi mulai saat ini, aku hanya akan mendengar suara hatiku saja.
Horca: …Lakukanlah yang terbaik.
Horca: Dan kalau bisa, tetaplah hidup.
Vida: …
Vida: Bagaimana menurutmu… Placer?
Wuuss (Suara angin berhembus)
Vida: Iya…
Vida: Begitu… Kau benar…
Luka Keputusasan (Part 2)
Di masa lalu. Saat Vida, Placer dan Horca masih muda.
Placer: Aku lapar…
Horca: Hooh.
Horca: Pernah gak mikir kenapa hidup kita berat banget?
Vida: …
Horca: Dan juga semakin lama jumlah kita berkurang. Apa itu karena garis keturunan, ya?
Horca: Kenapa kita tidak abaikan saja para kakek dan nenek lalu membawa orang dari luar?
Placer: Entah~ Bukannya itu udah diputuskan? Kata orang-orang sih gitu.
Horca: Uuun…
Placer: Mau gimana lagi. Begitulah cara kita lahir.
Horca: Jujur, aku iri dengan yang lain. Aku harap aku lahir di tempat yang lain.
Vida: …
Placer: Hidup kita buruk, jadi kita harus membuat orang lain buruk juga ‘kan? Agar perasaan kita jadi lebih baik.
Placer: Kayak orang-orang yang tinggal di langit.
Horca: …Kita terlalu berbeda. Bahkan bila kita semakin kuat dalam bertarung, tidak mungkin kita dapat menang melawan orang-orang yang tinggal di langit.
Vida: …
Placer: Kalo Vida, bisa menang ‘kan?
Vida: Bisa.
Horca: Mulai lagi deh…
Vida: Horca, apa kau iri dengan mereka?
Horca: Ah, iya lah. Mereka selalu berada di atas kita, meremehkan kita. Berkata betapa tidak beruntungnya kita dan mempermainkan kita.
Vida: Placer, apa mereka mengganggumu?
Placer: Iya, tentu. Gak adil banget cuma mereka yang bahagia.
Vida: …
Vida: Aku akan bertindak untuk itu. Untuk semuanya.
Horca: …
Vida: Karena aku kuat. Aku tidak akan membiarkan kita berakhir tidak bahagia.
Vida: Aku akan menjadi seseorang yang ditakuti banyak orang. Aku akan menunjukkannya pada mereka semua, aku akan menjadi yang terkuat agar tidak akan ada lagi yang mempermainkan kita.
Vida: Jadi, ayo kita tinggal di sini.
Placer: …Fufufu.
Placer: Fufufu, kereeenn!
Horca: Haha, beneran, nih. Baiklah, baiklah. Aku setuju.
Horca: Kalau begitu aku akan berhenti merasa iri. Ayo kita berjuang di sini, di tempat ini.
Horca: Kita akan tunjukan semua yang meremehkan kita, jadi mereka tidak akan pernah melupakan nama kita.
Placer: Jadi mereka tidak akan melupakan nama kita, ya? Aku suka itu.
Placer: Bahkan bila kita mati suatu hari. Kita telah meninggalkan nama kita, hal itu akan berbekas seperti luka, ‘kan?
Vida: …Tepat sekali.
Vida: Haha…!
Vida: Hahahaha!
[TL Note: Nak, nak jangan ketawa lagi, ntar gula darahku naik TAT]
~~~~~~
Kembali ke saat ini.
Vida: …Sekarang aku sendirian, ya?
Wuuss (Suara angin berhembus)
Vida: Iya, aku tahu…
Vida: Tidak masalah… Meski aku sendiri, aku tetap akan melakukan hal yang sama.
Vida: Aku akan membalas semua keputusasaan kalian…
Vida: Aku akan melakukannya agar tidak akan ada seorang pun yang dapat melupakan kita.
Bersambung...
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#i7#ainana#idolish7 indonesia translation
10 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation - Episode 23: Langkah Tersembunyi (Part 1 & Part 2)
Episode 24 | Navigasi Cerita
Langkah Tersembunyi (Part 1)
Konoe: … *bersenandung*
Konoe: …Hn?
Konoe menemukan Fuga.
Konoe: I-Ini bohong ‘kan?
Konoe: Kabane-san! KABANE-SAAA—N!!
~~~~~~
Fuga: Hyaa, akhirnya kita bertemu! Libel-san! Arme!
Libel: Fuga?!
Arme: Fuga! Kenapa kau bisa di sini?!
Fuga: Yaa, bukan apa-apa kok, aku hanya turun dari jurang dimana kalian menghilang dan tiba di sini.
Fuga: Lalu, ada arus yang membimbingku untuk terus masuk ke bawah tanah, tadinya aku merasa takut tapi akhirnya kuputuskan untuk turun lebih lagi…
Fuga: Maa, meski sebagian ingatanku hilang, sih.
Konoe: Mungkin kau kehilangan kesadaranmu seiring kau terus masuk ke bawah tanah, sama seperti Libel dan Arme, aku menemukanmu di tepi sungai.
Fuga: Yaa, aku pikir aku mati, tahu. Rasanya parah banget. Bahkan saat ini, aku masih merasa sakit.
Arme: Kau hebat banget… Fuga.
Fuga: Iya, dong. Aku ‘kan sudah terlatih, tidak sepertimu.
Fuga: Syukurlah kau dan Libel-san selamat.
Arme: Umu… Senang dapat bertemu denganmu lagi, Fuga!
Fuga: TIdak, ada yang lebih penting daripada itu! Rebellion jadi kacau sejak kau menghilang, Libel-san.
Libel: Sudah kuduga… Katakanlah apa yang terjadi, Fuga.
Fuga: Baik. Aku akan memberitahumu apa yang terjadi di Daratan saat kau menghilang.
Kabane: Tiga orang datang ke bawah tanah dalam waktu yang singkat. Sudah lama tidak begitu…
Konoe: Aku kaget, loh. Tapi, aku senang sih…
Konoe: Kalau kata Kuon-san… “Takdir takkan membiarkan kita lari” sepertinya…?
Konoe: Apa yang harus kita lakukan... Kabane-san?
Kabane: Kita tidak perlu terlibat dengan masalah Daratan. Lebih baik kita tetap terlupakan.
Kabane: Kita akan menahan mereka di sini hingga Libel sembuh total. Setelah itu, barulah mereka dapat melakukan apapun yang mereka mau.
Konoe: Apa kau akan memberitahukannya pada mereka?
Kabane: Kalau ke Libel sih iya.
Kabane: Karena kita tidak dapat membiarkan mereka melakukan hal yang sama seperti kita dahulu.
Konoe: …Kau baik ya, Kabane-san.
Konoe: Kadang aku berpikir bahwa... Mereka akan berakhir seperti kita.
Konoe: Bertani bersama Arme-kun menyenangkan…
Kabane: …Maafkan aku. Kepadamu, aku benar-benar…
Konoe: Tidak, tidak, tolong hentikan… Bukan itu maksudku.
Konoe: Kabane-sama…
Kabane: …
~~~~~~
Kuon: Begitu, Fuga. Syukurlah kau baik-baik saja.
Kuon: Aku telah mendengarnya dari Libel. Ia bilang bahwa kau merupakan rekan yang dapat diandalkan.
Fuga: Benarkah? Aku jadi malu.
Kuon: Benar. Libel sama seperti besi.
Kuon: Karena itu, ia membutuhkan seseorang sepertimu, Fuga, seseorang yang memiliki sayap lembut, layaknya kapas dan angin.
Kuon: Aku yakin bahwa kau, Fuga merupakan bintang milik Libel yang hilang. Itulah yang kupikirkan ketika aku mendengar ceritanya.
Fuga: …
Fuga: Ngomong apaan sih ini orang?
Konoe: Dia memang begitu! Pikirkan arti yang kira-kira mendekati maksud dari perkataannya itu pun sudah oke.
Kuon: Kelihatannya, lukamu buruk, ya. Sebaiknya kau beristirahat seperti Libel.
Libel: Menurutku, itu sudah tidak mungkin.
Libel: Selama aku tidak ada, keadaan Rebellion memburuk.
Kuon: Begitu.
Libel: Aku ingin bilang pada mereka bahwa aku hidup. Jika setidaknya mereka mengetahui hal ini, aku yakin mereka dapat bersatu kembali dengan sendirinya.
Konoe: Aa, gitu toh.
Fuga: Aku ada transmitter. Kalau kita pergi ke atas Daratan, kita akan dapat menggunakannya.
Kuon: Un.
Kuon: Aku akan menunjukan kalian jalan ke atas. Kami belum pernah menggunakannya, tapi harusnya masih ada.
Konoe: Bahkan meski itu Libel, kemungkinan besar kau akan menghabiskan waktu seharian untuk pergi dan kembali. Apa kau tidak masalah?
Libel: Tak masalah. Aku ingin keluar sekarang juga.
Kuon: Dimengerti. Tapi pastikan kau kembali, ya. Tubuhmu belum sepenuhnya sembuh.
Libel: Iya, itu rencananya. Setelah aku menghubungi Cura, aku akan segera kembali ke sini.
Libel: Mungkin, seharusnya kita memanfaatkan kenyataan bahwa mereka berpikir aku telah mati. Bila kita tetap diam di sini, kita dapat menyusun rencana hingga menemukan waktu tepat untuk menyerang. Aku hanya butuh dapat terus berkomunikasi dengan Cura.
Kuon: Un, baiklah. Tak masalah bagiku.
Fuga: Haruskah aku ikut?
Libel: Tidak perlu, akan lebih cepat bila aku pergi sendiri. Kau fokus menyembuhkan diri sendiri saja.
Konoe: Jaa, aku akan menunjukkan jalannya.
Langkah Tersembunyi (Part 2)
Arme: Ah, Libel! Apa kau hendak pergi ke atas?
Libel: Iya, nanti aku akan kembali.
Arme: Hati-hati, ya! Selamat jalan!
Libel: …Iya. Aku akan pergi sekarang.
Konoe: …Arme-kun anak yang baik, ya? Ia dapat membuat orang lain tersenyum.
Libel: Benar...
Libel: Aku ingin ia dapat membuat banyak orang tersenyum. Untuk itu, aku harus memenangkan kebebasan.
Konoe: Kebebasan… ya?
Libel: Ngomong-ngomong, apa ada maksud lain dari kalian yang ingin aku dan Arme tetap terisolasi selama kami di sini?
Konoe: Aa--…
Konoe: Kau menyadarinya, ya? Lah iya lah yaa.
Libel: Iya.
Libel: Aku tidak merasakan adanya niat jahat dari kalian, jadi aku tidak langsung menanyakan hal ini…
Konoe: Benar, tidak mungkin kami menyakiti kalian. Kami hanya merawat kalian berdua.
Libel: …
Konoe: Saat kau kembali, aku yakin Kabane-san akan memberitahukannya padamu.
Libel: …Kalau begitu, aku menantikannya.
Konoe: Lihat, kalau kau mengambil jalan ini, kau akan tiba di Daratan. Hanya ada satu jalan, tapi panjang banget. Jadi, bertahanlah.
Libel: Baiklah, terima kasih telah menunjukkanku jalannya.
Konoe: Aku ingin tahu.
Konoe: …Apa yang akan kau lakukan saat kau mengetahui segalanya.
~~~~~~
Kuon: …Ada apa? Apa ada hal lain yang kau butuhkan?
Kuon: Fuga.
Fuga: Aah, hanya saja…
Fuga: Ada sesuatu yang aku lupa lakukan.
~~~~~~
Libel: Haa… Haa…
Libel: Uu...
Libel: …Aku sudah sampai di Daratan, ya?
Libel: Nostalgia sekali.
Pip.
Libel: …
Suara gangguan sinyal
Cura: Reaksi ini, Fuga kah?!
Libel: Cura. Ini Libel.
Cura: …?!
Cura: Kau masih hidup?! Libel?!
Libel: Maaf telah membuatmu cem—
Cura: Itu nanti aja lah! Kalau kau memegang transmitter-nya, berarti kau sedang bersama Fuga, ‘kan?!
Libel: …? Tidak, ia tidak bersamaku sekarang tapi…!
Cura: Kalau gitu larilah sekarang!!! Dia udah bukan orang yang kita kenal lagi!!!
Libel: …Apa…?!
~~~~~~
Fuga: Haha…
Fuga: Kuon, ‘kan ya? Keberuntunganmu buruk, ya. Karena kau harus bertemu kami.
Fuga: Haha… HAHAHHAAHAA…
Fuga: Tinggal duaa lagiiii…
Bersambung...
TL Note: Huhu... Fuga... Whyy??? TAT
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#i7#ainana#idolish7 indonesia translation
11 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 La Danse Macabre (Tarian Kematian) Indonesia Translation: Episode 20 (Part 1-3) [To Be Continued on 2021]
Episode 21 | Navigasi Cerita
Berlari Menuju Kebebasan (Part 1)
Libel: …
Arme: LIBEL! LIBEL!! DARAHNYA… TIDAK BERHENTI…
Qual: …Tenshi-sama.
Qual: Saya telah membasmi si jahat yang membingungkan Anda.
Qual: Mari kita pulang. Ke Ark kita.
Arme: …
Qual: Kenapa… Kenapa Anda…
Qual: Bukankah kita selalu bersama sejak dahulu?
Arme: Ya, benar… Kita selalu bersama hingga tugasmu sebagai pelayan selesai saat aku berumur 15 tahun…
Qual: Benar… Saya selalu mengawasi Anda sejak Anda masih kecil.
Qual: Kebanggaan Saya adalah Saya yang dapat melindungi Anda. Dan juga…
Qual: Saya ingin… Saya ingin menjadi teman Anda.
Arme: …!
Qual: HANYA SAYA YANG MENGERTI RASA KESEPIAN ANDA! HANYA SAYA, YANG DAPAT MENGHABISKAN BANYAK WAKTU BERSAMA ANDA…
Qual: Bukannya…! Bukannya PARA HAMA DARI DUNIA RENDAH, DENGAN TEMPAT LAHIR DAN LINGKUNGAN YANG BERBEDA!!
Arme: Teman…? Teman kau bilang…?
Qual: Iya, Saya---
Arme: Kalau gitu… Qual. Pernahkah, pernahkah kau…
Arme: Pernahkah kau sekali saja memanggilku dengan namaku?
Qual: E…?
Arme: Teman… Teman kau bilang?
Arme: Matamu… Tidak melihatku sebagai teman…
Qual: …!
Arme: Padahal aku… Selalu berpikir… Ingin menjadi temanmu!
Qual: I-Itu…
Arme: …
Qual: Ti-Tidak… Tenshi-sa--!
Qual: …A.
Arme: Ha… Haha. (tertawa kecewa)
Arme: Percuma, Qual. Orang-orang Ark tidak pernah melihatku sebagai manusia.
Qual: …
Arme: Kita tidak bisa menjadi teman. Tapi…
Arme: Cura mengajariku banyak hal mengenai dunia yang tak kuketahui.
Arme: Aku memang membuat Fuga marah, tapi kami bisa bertengkar dengan normal.
Arme: Dan Libel… Memanggilku Arme.
Arme: Apa kau mengerti, Qual? Libel adalah orang pertama yang memanggilku dengan namaku.
Qual: …
Arme: Temanku hanyalah mereka. Lamanya waktu yang kami habiskan bersama tidak menjadi masalah.
Qual: …! A… Aa…
Qual: Selama ini… Saya yang salah sangka? Akan… Semuanya…?
Arme: Aku selalu berada di dalam ruang putih milik gereja, memikirkan alasan, untuk apa aku dilahirkan?
Arme: Aku menemukannya saat aku turun ke Daratan.
Arme: Kalau aku benar-benar mahluk yang spesial, maka aku akan menggunakan kekuatanku untuk teman-temanku dan untuk Daratan yang mereka cintai.
Qual: Sa… Saya…
Qual: Aku…
Qual: AaaAAAAAaaaa---!!
Arme: Qual… Makanya aku---!
Qual: Tidak… Ini salah… Pasti ada suatu kesalahan…
Qual: Hahaha…. AHAHAHAHAHA…
Arme: …!
Qual: Tidak mungkin Tenshi-sama akan menyebut hama dari dunia rendah sebagai ‘teman’…
Arme: Itu! Itu hanya cara kau melihatku! Qual!!
Qual: Di… DIAMLAAAAHHH---!!!
Pedang diayunkan.
Qual: !!
Libel: …Karena kau berisik, aku jadi bangun.
Arme: Libel…!
Qual: Mau…Mau sampai kapan kau…!
Qual: MAU SAMPAI KAPAN KAU MENGHALANGIKU, BAJINGAN…!!
Klang!!
Libel: …!
Suara tembakan senapan terdengar.
Schau: Cukup.
Berlari Menuju Kebebasan (Part 2)
Libel: Cih…!
Qual: Schau-san…
Schau: Kenapa kalian sibuk ngobrol ketika kami menutup semua rute kabur?
Schau: Sekakmat.
Libel: …
Schau: Kau. Libel ‘kan?
Schau: Mau Malaikat kek, Daratan kek, jujur saja aku sama sekali tidak peduli. Tapi kalau kau membuat kekacauan lagi, bakal repot.
Schau: Apalagi Wakil Ketua kecil di sono gak mau berhenti sampai dia bisa membunuhmu.
Schau: Keberadaanmu itu mengganggu. Mati saja sana.
Libel: …Arme, apa kau siap?
Arme: Siap. Meski aku tidak mengerti apa-apa lagi, sih.
Arme: Aku memercayaimu.
Libel: …Kau memang terbaik.
Schau: ?!
Libel: Berpegangan padaku sekuat tenaga! Arme!
Arme: Ya!
Schau: Apa yang kau lakukan itu sia-sia, ada jurang di sebela---Tidak mungkin?!
Qual: He-Hentikan!! Libel!!
Qual: SCHAU-SAN! TEMBAK LIBEL!!
Schau: Aku memang ingin melakukan… itu!!
Peluru senapan ditembakkan.
Libel: Guh…!!
Schau: Cih! Tidak kena kepalanya!!
Libel: Kita akan lompat!! Arme!!
Arme: Hahaha! Aku takut! Tapi…!!
Arme: LOMPATLAH!! LIBEL!!
Qual: Hentikan… Kumohon hentikan…
Qual: JANGAN AMBIL TENSHI-SAMA DARIKU…!
Qual: HENTIKAAAAAAAAANNN---!!!
Libel: UWOOOGGGHHH…!!!
~~~~~~
Cura: Apakah mereka berhasil kabur…?
Cura: ……! Ohok…… Ohok…..!
Cura: Aa? Darah…? Apa-apaan ini…
~~~~~~
Di markas Rebellion.
Fuga: Henti…. Tolong… Sa-Sakit…!
Fuga: ….! …Mimpi…?
Fuga: Aah… Kenapa… Kenapa…
Fuga: Kenapa… Kau tidak menolongku… Libel-san…?
Fuga: AAAAAAAAAA!!!
~~~~~~
Di ruang rapat Unity Order.
Reue: …Begitu. Terima kasih atas laporannya.
Reue: Dimengerti. Biarkan anak buahmu menghadapi akibatnya.
Leiden: Kapten Reue. Apa panggilan itu dari Schau?
Reue: Yaa. Dia melapor.
Reue: Keberadaan Sang Malaikat tidak diketahui. Ia menjatuhkan diri ke jurang curam. Dan juga tidak diketahui ia masih hidup atau tidak.
Leiden: Hmm.
Leiden: Selesai sudah.
Reue: Un, selesai. Inilah akibat dari berbuat seenaknya.
Reue: Qual akan dipenjara seumur hidup.
Dengan Demikian, Waktu Mulai Bergerak…
Misericorde: Qual gagal dan Sang Malaikat hilang…
Misericorde: Begitu… Aku mengerti…
Suara pintu ditutup.
Di suatu tempat yang gelap.
Misericorde: Sejauh ini tidak ada perubahan…
Misericorde: Tidak ada pertukaran posisi, berarti dia belum mati.
Misericorde: Malaikat yang telah rusak…
Misericorde: Perlukah aku mengubah rencananya?
~~~~~~
Eternea: Begitu… Jadi kau lebih memilih dunia rendah.
Eternea: Fufu, apa aku harus membulatkan tekad juga?
Eternea: …Arme.
~~~~~~
Di daratan, Markas Kokujohyako
Vida: …Naa. Bagaimana menurut kalian?
Vida: Apa yang harus kulakukan? Bagaimana aku membalas budi kalian? Apa yang harus kulakukan untuk kalian…
Vida: …Kami semakin berkurang. Dan ini takkan berhenti.
Angin kencang berhembus.
Vida: …
Vida: Begitu… Benar juga…
Vida: Di waktu setelat ini, ya?
Vida: Dengan begitu, harapan Placer akan terpenuhi. Aku akan membalas rasa sakitnya…
Vida: …Kita akan melahap langit.
Vida: Habislah kau, Ark.
~~~~~~
Di suatu tempat yang tidak diketahui.
???: Kabane-sama! Sini!! Cepatlah!
Kabane: …Ada apa?
???: Ini! Ini…!!
Kabane: Mayat, ya… Aneh sekali, ada sesuatu dari Daratan bisa sampai ke sini.
???: Tak hanya itu! Yang ini sangat-sangatlah langka. Mohon jangan terkejut saat kau mendengar ini.
???: Mereka hidup… Sedikit.
Kabane: …Begitu.
Kabane: …!
Kabane: Konoe. Tidak hanya itu. Jangan terkejut saat kau mendengar ini.
Kabane: Yang lebih kecil itu… Sang Malaikat.
Konoe: Eh? Eeehhhh---?!!
Konoe: Itu… Mengejutkan sekali…
Konoe: Kuon-san!!
Kuon: …Ya. Aku sudah merasakannya.
Kuon: Sepertinya kita belum diperbolehkan untuk turun.
Kuon: …Dari panggung tari kematian.
~~~~~~
PV baru dimainkan.
Libel [Narasi]: Tempat dimana Libel dan Arme terjatuh berada di bawah tanah.
Libel [Narasi]: Di sana, mereka bertemu dengan tiga pemuda: Kabane, Kuon, Konoe.
Libel [Narasi]: Tampaknya, ketiga pemuda itu tahu akan rahasia mengenai Malaikat dan dunia ini.
Kuon: Kabane, aku tidak mau kau mengulang... Kesalahan yang sama…
Libel [Narasi]: La Danse Macabre, Bagian Dua.
Libel [Narasi]: Segera 2021.
Bersambung di 2021...
TL Note:
AU kali ini pecah abisss... Selain karena full voice, jalan ceritanya itu lohh... Gilagilagilaaaa... Aku sebagai penggemar cerita yang penuh kerumitan, ketegangan macam film action atau thriller, sangat sangat sangattt senaaanggg saat membaca iniii... udah gitu... Aku masih gak habis pikir sama Libel n Arme. Berani banget astaga... Nyawanya ada 9 kali yakk... Loncat ke jurang..... Gilagilagilaaa... Gak mati lagi.. Ah iya juga, Arme kan Tenshi-sama wkwkwk
Aku juga seneng banget ngeliat character development-nya Arme. Dari yang gak tahu apa-apa, jadi tahu berbagai macam kekejaman dunia, dan dia jadi tambah dewasa><
Mengenai kematian Placer, aku berharap banget di Bagian 2 dia di-revive... Soalnya aku emang suka banget dengan trio Kokujohyako... (yaa, karena aku memang suka dengan broken character kayak mereka, jadi hehe...) Sedih juga pas denger penderitaan trio itu... Penderitaan yang membuat mereka jadi seperti sekarang... Dan membuatku kek kalo.. terbunuh.. yaa.. itu emang konsekuensi dari perbuatannya Placer tapi ada sebagian dari diriku yang merasa Placer belum layak mati, karena dia masih butuh pencerahan atas cara berpikirnya selama ini. Jadi, aku sedih banget pas denger Vida ngomong di episode terakhir ini. (Oh iya, Mas Vida, suaramu kenapa nagih banget sih di sini? Aku jatuh hati mas sama deep voicenya ><)
Aku juga suka dengan hubungan Rebellion ft. Arme.. Aku ngedenger Arme menyampaikan pendapatnya mengenai member Rebellion, Libel yang pendiam/cool tapi perhatian sekali sama membernya, Cura yang bilang bagi dia Arme udah jadi harapannya dan gemar memberi nasihat, Fuga dan Arme yang udah mulai gak bertempur mulu kalo ketemu (Fuga-nya sih yang bertempur :v), Fuga yang tingkahnya masih kanak-kanak banget yang kayak kurang kasih sayang orang tua, dsb... Udah lahh ambyar wkwk UwU banget ihh
Tadinya aku sempet kesel ama Qual, cuma makin ke belakang rasa keselku berkurang... (tapi keselnya gak hilang sepenuhnya :v) yaa abisnya Qual begitu kan karena afeksi(?)nya yang berlebihan terhadap Arme jadi buta akan semuanya... Butuh pencerahan dari Om Cura keknya nih wkwkwk
Schau... Astaganaga.. Kamu tipe saya banget mas... Gak ngerti lagi.. Dingin, gak pedulian, avv.. Suara dinginmu itu membuat diri ini adem~
Terakhir, HEI KUONN!!! SUARAMU ITUUU!!! NAGIH BANGET KAYAK SUARANYA MAS VIDAA MESKI BEDA TIPEE!!! Dan mau di AU manapun itu, ngeliat mahluk berambut merah terang ini, bawaannya mau melukk mulu wkwkw Meski keliatannya kamu yang di sini susah untuk didekati yak //plakk
Kenapa chara yang di-dub seiyuu fav saia, ngomongnya irit banget di sini? (Vida lebih sering sih :v) Aku kurang puass :””
Aku malah fangirlingan di sini wkwwk... Oke,, terima kasih kepada kalian yang membaca terjemahanku sampai sini... Maaf banget kalau masih banyak kekurangan, karena aku sendiri masih belajar bahasa Jepang dan Inggris... Tapi, semoga kalian suka yaa! Dan nantikan projekku selanjutnya! Sekali lagi terima kasih!^^)/
I used an English Translation as a reference for this translation. The English translation is credit to shionstear.
#idolish7#idolish7 ldm au#la danse macabre#la danse macabre indonesia translation#idolish7 indonesia translation
11 notes
·
View notes