#kupu-kupu gajah
Explore tagged Tumblr posts
Text




Attacus atlas
Kupu-kupu yang bukan kupu-kupu, yupss kupu-kupu gajah. Hanya karna punya sayap cantik layaknya kupu-kupu, nyatanya doi termasuk kategori ngengat. Cantik sih tapi tau gak kalau si cantik ini gak punya mulut lho, makanya masa hidupnya relatif singkat hanya sekitar 2 minggu. Doi bartahan hidup dengan memanfaatkan cadangan makanan didalam tubuh yang didapat semasa masih menjadi ulat. Itu sebabnya saat masih menjadi ulat doi kalau maem rakuusss banget, dari daun cabe ampe daun kedondong semua dilalap. Gimana emak kaga ngomel- ngomel mulu coba? "Dasar ulat keket" geramnya.
Eh eh tapi gak makan doang kok doi juga bisa ngasilin sutra yang oke punya tau. Kalau kata ibu tukang jahit yang masih sepupuan ama Kareena kapoor bilang, namanya sutra fagara, warnanya coklat dan teksturnya mirip sama wol.
Ahhh jadi pengen ternak kupu-kupu gajah






0 notes
Text
Today's Hunting?
Lanjutkan lagi progress taman mini depan rumah setelah weekend kmrn ke cibubur, kami kerjain tiap weekend soalnya. Ada wktnya weekend. Suami ngajak ke cihideung buat survey bebatuan dan tanaman2nya. Ngeng lah kesana abis sarapan biar ngga ngalebentrang bgt, duh ternyata kurang pagi. Dah panaaassss jam 9 lebih (yaiyalah). Sebelumnya suami nyari2 dulu online di IG dan di tiktok sempet nge DM jg.
Ini tempatnya yg akhirnya ktemu, eh ternyata ownernya ngga ada, kan kami mau konsul huhu. Trus pas nyari2 bebatuan ngga ada pula, dijual terpisah. Disitu cm jualin tanaman2 aja.
Liaaaaaat deeeeeeh ihh memanjakan mata bgt gaaaaksiiieee. Mata adem sampe ke hati liat yg ijo2 dan seger2 abis di siram. Apalagi cuaca lg kaya gini, sangat butuh kesegaran dan kesejukan dari visual tanaman ini kek lagi healing~ Haaaa gemaaazzz. Gatau nama2 tanamannya, palingan kaktus, succulent, monstera, jabol (janda bolong huahaha kzl namanya), kuping gajah.. Yaa yg gratis aja belom tau bnyk pengetahuanku ttg tanaman.




Sudahlah ditungguin ngga ada aja, nnti kami pankapan balik lg. Next destination ke cibeunying yg area tanaman2 ituu. Pas nyampe lsg dpt tokonya. Tanpa babibu kami beli dulu aja bebatuan dan jaringnya. Hayu satset panas bgt huaaaa
Tulungggg 32 dah gakuaaad

Ini bebatuan sekarung. Bunga2~ kupu~ (nyanyi yuk~)


Pulaaaaang yuk, tp bentar mampir sini dulu
Lumpia basah legend aloy/sultan, fotoin dulu buat sepupu yg suka bgt bgt since dia kuliah (angkatan 2008 wkwk tuwir) biar dia kabita. Trus pas di kirimin foto dia bls "fak u" mavv yhaa.


Minum segernya belom bun? Wajib ih.. Apa dong? Mixue aja hahahahahhaha seger bgt pas nyeruput MasyaAllahurabbiiiii
Tag @sagarmatha13
3 notes
·
View notes
Text
Aparat Polsek Pugung Tangkap Dua Penjudi Koprok

Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Pugung Polres Tanggamus mengakankan dua orang permainan atau penjudi koprok pada Kamis 24 Agustus 2023 sekitar pukul 00.15 WIB di Dusun Tanjung Likut Pekon Tiuh Memon, Kecamatan Pugung. Kedua terduga pelaku yang diamankan polisi itu berinisial LK (55) warga Dusun Merabung III Pekon Banjar Agung Ilir Kecamatan Pugung dan US (67) warga Dusun Tiuh Memon Pekon Tiuh Memon Kecamatan Pugung. Kapolsek Pugung Polres Tanggamus, Ipda Ori Wiryadi, mengatakan bahwa penangkapan bermula pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada orang yang telah melakukan perjudian jenis koprok di Dusun Tanjung Likut Pekon Tiuh Memon. Setelah mendapatkan informasi tersebut sekitar pukul 22.30 WIB, pihaknya melakukan penyelidikan terkait kebenaran informasi tersebut dan langsung menuju ke TKP dan teryata di dapatkan hasil bahwa benar adanya orang yg sedang melakukan perjudian. Tim penyelidik juga meminta bantuan perkuatan ke piket Polsek Pugung guna melakukan penangkapan, dan dinihari Kamis 24 Agustus 2023, sekitar pukul 00.15 WIB berhasil mengamankan 2 orang yang diduga pelaku perjudian. "Keduanya diamankan berikut barang bukti perjudian dan dibawa ke Polsek Pugung kemudian dilimpahkan ke Polres Tanggamus untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut," kata Ipda Ori Wiryadi, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Siswara Hadi Chandra, S.I.K., Jumat 25 Agustus 2023. Kapolsek melanjutkan, adapun barang bukti yang diamankan dari TKP berupa karpet warna biru, karpet yang bergambar hewan kupu-kupu, gajah dan ikan, bertuliskan angka 1-6, tempurung berwarna silver, alas tempurung warna hitam, 4 dadu yang bergambar hewan kupu-kupu, gajah dan ikan, bertuliskan angka 1-6, lampu penerang, tas berwarna hitam dan uang tunai jenis kertas sebesar Rp1.157.000,-. Kapolsek mengungkapkan, lokasi perjudian tersebut berada di samping rumah warga dan pada saat itu di lokasi juga sedang ada hiburan kuda kepang yang digelar warga dalam memeriahkan acara 17 Agustusan. Adapun modus mereka, melakukan perjudian, yakni LK telah membuka lapak perjudian jenis koprok di TKP, namun lantaran LK kehabisan modal, sehingga dilanjutkan oleh US yang menjadi bandarnya. "Untuk saat ini kedua terduga telah dilimpahkan ke Polres Tanggamus, baik penanganaan dan penerapan pasalnya akan disampaikan oleh Polres," tandasnya. (Hms/HD) Read the full article
0 notes
Text
Varsha Karuarindu
Oleh @aksamoksa dan @tuanpoetry

Semestinya tidak begini, Juni, harusnya menjadi bulan yang panas dan membakar. Karena tepat bulan ini, matahari berada di sekitar garis balik lintang utara. Juni kali ini lain, berbeda! Memasuki bulan ini, hujan begitu deras dan berani menumpah-luruhkan dirinya, kontras dengan yang tertulis di buku pelajaran; harusnya ini musim kekeringan, musim kemarau.
Sudah terasa – terutama ketika aksara ini tertoreh kata demi kata – udara dingin menyelusup ke sum-sum tulang, mekanisme tubuh mengolah dirinya sendiri supaya tetap terjaga dalam kehangatan. Kali ini pikiranku sedang membeku karena dingin. Tapi hatiku, aih! Kini dia tengah hangat-hangatnya. Ketika ricik hujan luruh dari rahim semesta, kebekuan yang mengudara nyatanya mencairkan kenangan jiwa. Dalam hal ini, hujan adalah paradoks yang lucu serta jenaka.
Tatkala langit bocor, dan gerombolan bulir hujan menyerbu bumi, keganjilan hujan bulan Juni bukan lagi petaka bagiku yang kebingungan ini. Sebab rerumputan di belakang rumah telah dia basuh, sebab dia memberikan nyawa kepada bunga yang nyaris layu di pekarangan taman, dan barisan pohon yang mulai langka di perkotaan, bisa bertahan hidup dari bencana kekeringan. Meski hujan tidak juga sepenuhnya berkah – seringkali dia berlaku jahil. Betapa kerap seseorang dengan waktu yang singkat mendadak jadi sentimental karenanya.
"Pernahkah kau bercakap-cakap dengan hujan?"
Ada setetes bulir, bagian dari hujan bulan Juni, yang begitu istimewa bagiku. Ketika teks ini tengah berjalan, dia tersangkut tepat di jendela kamar. Seketika kudengar riciknya seperti membisik: "aha! Kutemukan kau!"
Akupun menjemput sebutir hujan yang baru saja menyusuri pengembaraan panjang. Kubawa dia masuk, kujamu dia bak raja – segalibnya kita menjamu tamu sesuai sunnah rasul. Kuseduh kopi, dan memantik api, menyalakan sebatang marlboro merah di kamar kost sempit ini. Sudah kusiapkan hati dan imajinasi sebagai proyektor, dan hujanpun berhikayat, lalu jiwaku tenggelam dalam ingatan hujan.
"Sebelum jatuh disini, aku tengah terombang-ambing dalam ketidakjelasan waktu dan ruang. Awalnya aku dan teman-temanku lain berhimpun dalam sebuah gugusan awan. Kami kadang membentuk awan menjadi sebuah pola, agar elok dipandang, dan membangkitkan gairah berimajinasi anak-anak. Kadang kami meniru wujud gajah, kadang kuda, kadang burung."
Ketika itu hujan berkisah dengan amat teduh, matanya aktif menyisir langit-langit ruangan seakan merekonstruksi balok demi balok ingatan yang menyenangkan itu. Aku sendiripun teringat masa kecil. Sehabis mengejar layang-layang yang putus, aku dan teman-temanku gemar membaringkan diri di rerumputan. Sembari melayangkan tatap ke arah awan, dan mengukir garis demi garis imajinasi, membentuk ruang dan waktu pada dunia yang serasa hanya milik kita sendiri.
Hujan melanjutkan kisahnya. Kali ini dengan agak murung dan menundukan muka,
"Tapi demi bersauh kemari, kerapkali tidaklah mudah. Aku harus menguap dan mengembun berkali-kali; tersuling dari laut asin menjadi awan mendung atau merembes dari kawanan awan ketika terjadi turbulensi di udara, hingga ditarik oleh gravitasi bumi; aku harus mengalami siklus yang disebut kondensasi secara terus menerus."
"Kadang aku dan kawan-kawanku terpaksa mengerubuni birai-birai karang. Seketika itu kami harus meminta maaf padanya, karena telah meruncingkan wujud mereka sehingga terlihat menakutkan di mata para nelayan."
"Di lain waktu, bila cuaca sedang tidak bersahabat. Kerapkali kami dinilai ganas dan kejam. Misalnya ketika angin sedang kencang, langit terlihat muram dan sedih, turbulensi di udara menjadi-jadi, halilintar menggeletar; badai tidak terhalangi lagi. Tidak ayal, langit penuh huru-hara bagai orchestra alam semesta. Rumah warga amblas dikarenakan banjir menggusur suatu pemukiman, lalu lintas perkotaan mengalami macet total, bayi-bayi polos menangis sekuat-kuatnya hingga membuat kami bergidik gemetar. Acapkali ketika itu terjadi, kami biasanya dijadikan objek kutukan serta sumpah serapah. Padahal di ujung dunia lain, dimana pedesaan dikelilingi gurun tandus, kami biasanya dipuja bahkan disembah layaknya berhala."
"Manusia memang membingungkan," hiburku pada bulir hujan yang syahdu itu.
"Manusia suka menanam laut dalam proyek reklamasi, alibinya supaya kota tertata rapi dan elok dilihat. Disisi lain, begitu banyak sampah yang menggunung di sudut-sudut kota pun perkampungan, gorong-gorong sudah penuh dengan bau busuk dan bacin akibat ulah manusia. Kita begitu tidak peduli dengan perubahan iklim serta pengaruhnya terhadap proses simbiosis umat manusia serta keberlangsungan ekosistem. Tetapi kita mengutuk apa yang dibalas alam atas ulah kita sendiri. Manusia memang menggelikan. Dan kau, hujan, tidak perlu sedih. Terkadang kami pantas menerimanya."
Setelah bulir hujan itu lega karena aku bisa memahami posisinya, dia kembali melanjutkan hikayat,
"Perjalanan ini menyita waktu sangat panjang dan melelahkan bagiku. Proses kondensasi terus menerus begitu menyiksa. Sekarang aku mengerti, bahwa metamorfosa ulat menjadi kupu-kupu, adalah proses yang sangat menyakitkan. Transformasi bentuk, dari uap ke cair dan sebaliknya, adalah proses perubahan metamorphosis yang melelahkan dan menguras tenaga."
"Di sela-sela petualanganku, seringkali aku dihibur oleh sekawanan hujan yang sama-sama membawa pesan untuk tuannya. Seringkali senja yang semburat memancarkan bahasanya lewat pendar-pendar keemaasan dan berwarna jingga kekuning-kuningan di hamparan laut, sembari menceramahi: 'akupun tau, selaku pembawa pesan gembira maupun duka, kesetiaan menanggung amanah adalah sebuah kehormatan bagi makhluk kosmos sepertiku. Maka hapus kesedihan di wajahmu hujan. Tetaplah maju, sampai kepada alamat yang kau tuju'."
"Terkadang aku juga terlibat percakapan dengan para nelayan. Saat itu kebetulan aku menyatu dengan perairan. Setelah capek bermain dengan gulungan ombak yang berkejaran, aku menghampiri seorang lelaki tua berbadan legam dengan caping dikepalanya. Dia tengah asyik menjaring ikan di tengah samudera, dia berceloteh pelbagai perkara kehidupan: 'aku akan bersauh, kemanapun ikan pergi berenang, meski itu sejauh menempuh horizon, hingga layar sampanku tenggelam dalam pandangan bibir pantai. Dan tidak ada secuilpun getir bersemayam dalam batinku. Sebab aku tahu, kecintaan akan rumah, menuai harga atas ikan yang kutangkap demi keluarga, adalah pedoman sejati bagi pengembara lautan manapun.' Tutur kakek berbadan legam dan bercaping itu."
Seraya memekarkan senyum dipipinya,
"Aku percaya, bahwa rindu adalah kompas yang tidak mungkin berdusta. Dan doa-doa senantiasa jadi suar penerang perjalanan menuntun ke arahmu. Hari demi hari, aku mengembarai belantara samudera dan pulau-pulau Nusantara untuk mengantarkan pesan padamu."
"Ketika aku membagi kisahku pada semesta, mereka langsung memahami perasaanku. Mereka juga mahfum, betapa menyakitkan rindu yang tak terbalas dan tak bernama. Sebagaimana semua makhluk merindukan haribaan sang Pencipta. Semestapun menyalakan simfoninya, meletakan rindu sebagai komposisi utama dalam teater universal alam raya. Tugasku hanya menyesuaikan tarian dengan irama. Dan rindu yang kubawa sebagai pesan, ialah peta perjalanan menuju ke pucuk tujuan."
"Aku hanyalah setetes hujan, yang bereinkarnasi dari air yang tumpah di mata seorang perempuan yang menunggumu. Aku adalah sebutir air asin yang lahir dari hati yang rapuh dan rikuh karena diterkam rindu yang tajam, diluapkan oleh jendela matanya, sembari gemetar menggenggam doa yang hendak dia serahkan kepada Tuhan, 'tolong bantu dia, untuk cepat pulang',katanya, 'aku rindu dia, Tuhan'."
"Bagaimanapun juga kita tidak mungkin bisa mengelak. Bahwa air mata yang tumpah karena laranya merindu, jauh lebih asin dari samudera; jauh lebih pahit dari kopi tanpa gula. Barangkali aku yang tumpah dari balik bilik dadanya, adalah bagian dari hati yang tersayat pedih: Tatkala ruang dan waktu bersekutu, terciptalah skenario konspirasi. Rindu mendadak menjelma jadi silet, dia mengiris kalbu. Meski bukan darah yang mengucur, tapi aku."
"Lalu aku tersimpuh di lantai. Ketika fajar tiba, sedikit hangat cahaya sudah cukup membantuku menjelma jadi uap, lalu mencari celah menyelinap keluar rumah, agar kemudian bersatu dengan sekawanan awan, yang membawa berita rindu dari Riau, ke Sulawesi Utara."
Sebulir hujan telah selesai dengan kisah perjalanannya. Sebulir hujan telah sampai pada ranum yang dituju rindu, telah sampai pada hati yang teriris syahdu. Sebulir hujan yang dingin memelukku hangat. Mengirimkan peluk untuk peliknya dunia seorang anak manusia yang hatinya hanya mencintai seorang wanita. Wanita yang sering ku sebut candu untuk canda yang jarang bertamu. Wanita yang sering ku sebut raga tanpa hati. Jiwa yang ingin sekali ku hidupkan kembali. Bahkan ketika wanita itu menyakiti, aku tetap kembali. Aku bergumam kecil pada hujan,
"ia adalah aku, cerminan diriku, sebagian dirinya adalah aku, ada aku didalam dirinya yang entah bagaimana bisa kutemukan tanpa sengaja, seperti semesta memang sudah merencanakan ini jauh sebelum kami dilahirkan."
Setelahnya, bulir hujan itu melanjutkan pesan rindu terakhir dari tuannya.
"Tatkala pada suatu waktu aku menelisik lebih dalam pada dada yang menimang rindu itu. Kau tidak pernah tahu, mungkin saja hanya cinta yang bisa begitu rumit. Beda bagi seorang raga bertubuh mungil itu. Aku membawa rindu tapi aku tahu tak hanya itu yang ia simpan rapat-rapat. Aku minta untukku bawa namun ia menolak. Ia menangis. Menyayat-nyayat nadir yang biru ke permukaan epidermis. Kata perempuan itu 'Cukuplah rindu ini kau bawa padanya. Cukuplah kasih ini kau sampaikan padanya. Cukuplah peluk ini kau antarkan padanya. Bagian selain dari rinduku untuknya, biar aku saja. Cukup aku saja..'"
#Cerita#cerita pendek#cerpen#tulisan#sajak#sajak puisi#SajakIndonesia#Puisi Indonesia#puisi#prosapoetica#poets on tumblr#poetry#poem#tentang rindu#sajakrindu
76 notes
·
View notes
Text
CHAPTER 68
***
Kendaraan lapis baja.
"Selamat. Kita akan tiba di pangkalan dalam 15 jam."
Lu Feng bertanya, "Bagaimana situasi di pangkalan?"
"Distorsi telah menyebabkan kepanikan dan kebingungan di seluruh tempat. Beberapa alat *presisi tidak dapat digunakan. Untungnya, kutub magnet buatan berfungsi dengan baik."
*(Presisi adalah tingkat konsistensi dari pengamatan yang ditentukan dari besarnya perbedaan dalam nilai data yang dihasilkan. Biasanya digunakan di sebuah alat untuk mengukur tingkat ketepatan/kefektifan alat.)
"Apakah distorsi terjadi ketika kutub magnet tidak berfungsi?"
"Ya."
Lu Feng berkata, "Aku dan orang yang selamat telah tinggal di tambang magnetit akhir-akhir ini. Dan di sana tidak ada distorsi."
"Itu karena medan magnet. Medan magnet dapat menahan distorsi sampai batas tertentu." Dokter menjelaskan. "Pada saat itu, Mercusuar dalam kekacauan. Kami memegang harapan terakhir kami pada Pangkalan Bawah Tanah dengan bertukar hasil penelitian tahun ini, namun tidak ada hasilnya. Semua penelitian mereka didasarkan pada gen biologis."
"Lalu aku secara ilegal mengakses saluran komunikasi departemen penelitian."
Lu Feng mengangkat alisnya.
"Setelah diskusi dan menggabungkan beberapa petunjuk, seperti ketika distorsi terjadi, kami pikir ini mungkin terkait dengan medan magnet. Jadi, untuk sementara kami meningkatkan kekuatan kutub magnet buatan." Dokter berkata, "untuk sementara ini efektif, setidaknya ini memberi sedikit waktu untuk bertahan hidup."
Dokter bersandar di kursi mobil. "Namun, menurut prediksi, distorsi akan meningkat secara bertahap dan akan menghancurkan manusia dalam tiga bulan."
Dia berhenti sejenak, memandangi langit kelabu di kejauhan dan juga elang cokelat yang terbang di langit. "Sulit membayangkan semua upaya yang dilakukan manusia untuk bertahan hidup dari zaman kuno hingga saat ini sia-sia dan kita menjadi saksi peristiwa kehancuran manusia."
Dia kembali menatap Lu Feng. "Jujur, kamu jauh lebih tenang daripada yang aku harapkan."
"Apakah kamu dipukul?" Dia menambahkan, "Aku tidak tahu jenis apa An Zhe itu, tetapi dia berhasil lolos dari pertahanan ketat pangkalan. Normal jika kamu merindukannya. Bahkan jika kamu menangkapnya, kamu tidak perlu menahannya. Jangan terlalu khawatir tentang itu."
Lu Feng tidak berbicara.
Dia mengulurkan tangannya. Sesuatu yang lembut dan seputih salju keluar dari lengan bajunya, dengan lembut membungkus jari-jarinya dengan penuh kasih sayang.
Dia melihatnya.
Anehnya, perasaan lembut memenuhi benaknya. Dia merasa seperti telah kembali ke momen ketika An Zhe bersandar di dadanya. Di malam hari, mereka tidur bersama. An Zhe selalu memunggungi Lu Feng, tetapi begitu dia tertidur, dia akan berbalik dan bersandar dengan lembut ke dada Lu Feng. Di pagi hari, dia tidak akan tahu mengapa. An Zhe akan mengerutkan alis indah itu dan berbalik. Lalu Lu Feng memeluknya dari belakang.
Ternyata ini adalah beberapa hari yang paling berkesan dalam hidupnya. Miselium seputih salju melilit jarinya.
Dokter membeku. "Bagaimana kamu mendapatkannya? Kamu membawanya kembali?"
"Ya."
"Bagaimana dengan An Zhe?" Dokter berbicara dengan sangat cepat. "Apakah kamu membunuhnya?"
Spora itu tampak ketakutan oleh suara keras pria yang tiba-tiba itu, dia menyusut dan kembali ke lengan Lu Feng.
Kemudian setelah beberapa saat, spora itu muncul lagi di lehernya dan dengan penuh kasih mengusap leher Lu Feng. Lu Feng menjawab dengan ringan, "Dia pergi."
"Kenapa kamu bisa membiarkannya pergi? Apa sebenarnya dia!?" Mata dokter melebar. "Bisakah dia melindungi dirinya sendiri?"
Lu Feng menyentuh spora lembut dan tidak menjawab.
Dalam kegelapan, wajah orang disampingnya terdiam, menjadi siluet. Dokter memandangnya sambil mengerutkan kening, "Bagaimana dengan pistolmu?"
Di atas atap
Menyaksikan konvoi menghilang di kejauhan, An Zhe menggerakkan tubuhnya yang kaku dan berdiri dari hamparan bunga. Hujan lebat kemarin memenuhi lantai dengan air. Dan pada saat ini, beberapa makhluk seperti filamen berputar-putar di air, seperti mereka baru saja dilahirkan.
Kemudian begitu langit cerah, air yang terkumpul akan segera mengering. Tak lama setelah lahir, mereka akan segera menghadapi kematian.
Ini berlaku untuk semua makhluk hidup. Akankah spora-nya hidup lebih lama dari makhluk yang sekarat ini? Dia berharap begitu.
An Zhe dengan sabar menunggu kesempatan. Begitu elang bertengger, dia naik ke punggungnya. — Elang terbang itu tidak memperhatikannya, mungkin karena dia terlalu ringan dan kurang gizi. An Zhe menemukan tempat untuk duduk di punggungnya yang luas, dan bukan bulu yang menutupi tubuh elang, tetapi sisik yang tumbuh saling menumpuk dengan beberapa tentakel transparan yang saling terkait yang tumbuh di antara celah dalam sisiknya. Elang berburu di sekitar kota. Setelah menelan tanaman merambat yang menyerupai daging dan bergulat dengan monster raksasa bersayap kelelawar selama setengah jam, ia pergi dan meninggalkan tempat ini.
An Zhe menentukan arah terbangnya menggunakan Bintang Polaris dan standar peta. Setelah menyadari bahwa jalurnya telah menyimpang, dia diam-diam pergi menyelinap. Dia menyerap nutrisi tanah untuk semalam dan ragu-ragu untuk waktu yang lama sebelum mengeluarkan pistol hitam mengkilat dan selusin peluru dari ranselnya.
Pistol ini milik Lu Feng tetapi dia menemukannya di ranselnya setelah Lu Feng pergi. — Kolonel sering mengambil barang-barang An Zhe, termasuk ranselnya, dan An Zhe menduga hal ini menyebabkan dia meninggalkan pistol ini.
Dia berhasil menarik monster bersayap kupu-kupu sebagai alat transportasinya dengan suara tembakan.
Tiga hari kemudian, dia mendarat lagi. Saat dia sedang mencari target tunggangan berikutnya, An Zhe menemui monster yang sangat jelek dengan tubuh seperti mayat. Monster ini memiliki banyak karakteristik monster semut. Dan ia terbiasa memakan jamur sebagai makanannya. An Zhe ingin melarikan diri tetapi tubuhnya sudah sangat lemah. Ketika dia hampir dimakan, pistol Lu Feng melindunginya. Dia secara tidak sengaja menembak perut lunak monster itu, sementara monster itu berhenti untuk waktu yang singkat, dia berguling ke sungai berlumpur dan melarikan diri.
Ketika hari menjadi semakin dingin, monster yang takut dingin mulai pergi ke selatan. Tentu saja, mereka juga saling memangsa dalam proses tersebut. Terkadang, tidak ada jejak kehidupan di dataran dan hanya satu atau dua pemenang yang sangat besar yang terlihat. Terkadang, makhluk-makhluk sosial seperti gajah bermigrasi ke selatan seperti sungai hitam. An Zhe mengikuti mereka dan ikut mengalir dalam arusnya.
10 hari kemudian, dia akhirnya menemukan seekor burung yang tidak terbang ke selatan. Setelah lebih dari 20 hari di punggung burung yang terbang, dia melihat bayangan panjang dan besar muncul di cakrawala, seperti bekas luka di dunia ini.
Menurut manusia, pusat dari Abyss adalah zona patahan yang panjang dan sempit yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 8,0 Skala Richter pada *zaman bencana. Tempat ini memiliki radiasi yang sangat tidak normal yang telah melahirkan monster-monster mengerikan yang tak terhitung jumlahnya. Zona patahan pusat ini meluas ke arah luar. Sedangkan bagian utara Abyss adalah dataran luas yang ditutupi oleh hutan lebat, diisi dengan semua jenis jamur dan banyak monster yang tidak aktif. Di selatan ada dataran tinggi dan pegunungan yang luas.
>*(Kalau lupa zaman bencana, aku ingetin zaman bencana itu 'ketika jamur dan bakteri dan virus mematikan muncul di kota manusia')
Burung itu pergi ke tepi Abyss, lelah, dan menemukan sepotong kayu mati besar, bertengger untuk beristirahat.
Cabang-cabang tiba-tiba bergetar. Bulu burung itu terangkat, sayapnya terbentang, dan burung itu memekik keras.
— Tidak tahu kapan tanaman merambat hitam tebal muncul di kayu mati, tetapi itu sudah menjerat kuat di sekitar kaki burung itu.
Suara burung seputih salju mengepakkan sayapnya riuh ketika ia diseret ke tengah pohon bercabang yang padat. Lehernya yang indah terangkat tinggi, paruhnya yang runcing dan panjang membentang ke langit abu-abu. Sambil dia berjuang, tanaman merambat melilit lehernya dengan fleksibel, kemudian bagian mulut dengan taring tajam mengigit lehernya.
Darah berceceran dan burung sepanjang lima atau enam meter itu terbelah menjadi dua, bulu-bulu berserakan ke tanah.
An Zhe memegang ranselnya dan mendarat di atas bulu-bulu di tanah. Dia berdiri dan menginjak tanah busuk di mana cairan hitam mengalir. Setelah mengambil beberapa langkah, dia mendongak dan melihat burung itu dimakan oleh ribuan tanaman merambat.
Lalu, tanaman merambat tersebar dengan rasa puas.
Hutan lebat, tanaman merambat, dan jamur raksasa bergabung untuk menghalangi cahaya langit dan meredam suara pertempuran.
Ini adalah Abyss, tempat dimana tulang orang dimakan. Tidak ada hewan pengerat atau arthropoda karena mereka terlalu lemah. Hanya ada makhluk yang 100 kali lebih kuat dari mereka, tidak akan terkalahkan. Tanah Abyss sangat bernutrisi karena terendam semua daging dan darah, yang mungkin menjadi alasan jamur tumbuh.
An Zhe berjalan melewati tempat ini dengan langkah ringan. Tanah ditutupi lumut, ranting-ranting mati, dan dedaunan terjatuh, begitu lunak sehingga mirip dengan rawa, ia berjalan di atasnya tanpa membuat suara.
Dia jelas merasa suasana Abyss telah berubah. Biasanya, perkelahian, dan pembunuhan akan terjadi setiap saat dan monster yang kuat sering berjalan-jalan di hutan untuk memeriksa wilayah mereka. Tetapi, dia telah berjalan jauh hari ini dan hanya menemui ular python yang diam.
Mereka semua tampak tidak aktif.
Namun, An Zhe tidak peduli tentang datang dan perginya monster. Dia menatap tempat tak berujung ini, dimana bahkan sinar matahari tidak bisa masuk.
Di sisi kirinya ada jamur merah gelap setinggi 10 meter yang berdiam di antara beberapa batu besar dan lendir terus mengalir dari penutup payungnya. Tubuh besar ini tampak bernafas, naik dan turun di udara.
An Zhe menempelkan jari pada batangnya dan merasakan tekstur yang dilapisi lendir. Dia belum pernah melihat jamur seperti itu sebelumnya.
Tiba-tiba, matanya dipenuhi rasa takut. Dia membuang muka.
— Dia tidak mengenalinya. Dia tidak mengenalinya.
Dia terengah-engah sambil berlari terhuyung-hyung melintasi hutan lebat. Ini adalah Abyss, dengan tanah berlumuran darah, rawa-rawa dengan air hitam, dan monster mengawasi secara diam-diam. Ini adalah Abyss, tetapi ini bukan lagi tempat yang familiar di ingatannya.
Abyss begitu besar. Bagaimana dia bisa menemukan gua-nya? Dia mencoba mengingat jamur karakteristik yang dia andalkan untuk mengingat rute.
Karena itu, dia terus berjalan, terus mencari sambil menggunakan kaki dan miseliumnya. Setelah satu hari, setelah malam, dan pagi hari — bagaimanapun, setiap dataran tampak sama dan setiap gua kosong.
Tidak ada petunjuk dan tidak ada tempat yang akrab. Dia tidak tahu berapa banyak matahari terbenam yang dilihatnya dan berapa kali dia kecewa dengan gua yang kosong.
Dia tidak tahu berapa lama, tetapi dia tidak bisa bergerak dan miseliumnya tidak lagi selentur dan sefleksibel sebelumnya. Miselium ini meleleh dan pecah, tubuh manusianya menjadi sangat lemah karena hidupnya habis dikonsumsi.
Tanaman merambat yang mati menyandungnya di tepi sebuah danau yang sunyi.
Batu-batu tajam memotong lutut dan telapak tangannya. Dia berlutut di tanah, mengubur wajahnya di telapak tangannya, gemetaran.
Dia tidak bisa menemukannya, dia tidak bisa menemukan gua.
Kehidupan jamur hanya satu musim. Yang lama mati sementara yang baru tumbuh. Penampilan Abyss berubah setiap generasi jamur baru. Jalan itu, jalan yang dia ingat selama ini tidak ada lagi.
Dia mati-matian memandangi langit yang dikelilingi jamur dan kayu mati. Dia tidak tahu hal-hal akan menjadi sedemikian kejamnya.
Lu Feng benar. Dia tidak tahu seberapa besar dunia ini.
Kecuali dia memiliki umur panjang, mustahil untuk menemukannya. Dia ditakdirkan untuk mati dalam perjalanan ke gua.
Tidak ada yang abadi di dunia ini. Bahkan sumpah awalnya.
Air mata asin mengalir ke luka-luka kecil di wajahnya yang disebabkan oleh duri. Rasa sakitnya tajam tetapi masih jauh dari rasa keputusasaan di hatinya.
Dia tersentak, melihat ke air danau yang tenang.
Dia tertegun.
Ada suara di dalam air, frekuensi yang tak terlukiskan memanggilnya, dan seluruh dunianya menjadi kabur dan tidak nyata.
Lompat ke bawah, lompat ke bawah, semuanya akan berakhir.
Tidak ada kebahagiaan, tidak ada rasa sakit.
Dia terpanggil dan tersihir oleh suara itu. Kemudian dia berjalan ke tepi danau. Airnya begitu jernih, mencerminkan penampilannya. Dia dan AnZe sangat mirip sehingga ketika gelombang air mengaburkan penampilannya, terlihat seperti An Ze yang memanggilnya.
Ia dilahirkan tanpa mengetahui apa-apa dan akan mati tanpa tahu apa-apa.
Di Abyss, di ... tempat yang menyedihkan ini.
Sebuah suara tiba-tiba memenuhi telinganya. Itu suaranya sendiri.
"Di sana di ketinggian yang menyedihkan," kata suara itu dengan lembut. "Kutuk, berkati, aku sekarang dengan air matamu yang ganas, aku berdoa."
"... Jangan bersikap lembut pada malam yang baik itu."
"Jangan bersikap lembut pada malam yang baik itu." Dia bertanya, "Apa artinya itu?"
Lin Zuo, guru di Taman Eden, menjawab, "jangan menerima kematian dengan kelembutan."
Setelah jeda singkat, kata-kata itu berubah lagi.
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku." Dia dengan lembut melantunkan puisi untuk seseorang. Mereka berjalan jauh bersama dan tidak tahu apa yang akan mereka temui di hadapan mereka. Pada hari itu, di alam liar, pria itu berjalan bersamanya dalam kegelapan sementara angin bertiup. Apa yang dia dipikirkan itu saat itu?
Dalam menghadapi nasib buruk yang akhirnya membinasakannya, apakah orang itu merasakan keputusasaan yang sama? Bagaimana dia bertahan?
Dia...
An Zhe menundukkan kepalanya dan menemukan bahwa dia entah mengapa mengeluarkan lencana hakim lagi. Tepi tajam lencana menusuk tangannya yang sudah berlumuran darah.
Momen ilusi tiba-tiba hilang dan dia mengambil beberapa langkah mundur dengan tajam.
Dia berpikir, 'Apa yang baru saja aku lakukan?'
Pergelangan kakinya terasa sangat sakit. Batu yang baru saja memotong telapak tangannya telah mengenai pergelangan kakinya lagi. Dia membungkuk untuk memindahkan batu abu-abu yang tajam itu, sehingga makhluk lain tidak akan tersandung. Tetapi tiba-tiba dia menemukan sesuatu.
Ada tanda arang gelap di batu, seolah-olah ditulis dengan cabang pohon hangus. Sebuah panah bengkok, jelek, menunjuk ke tenggara.
Dia berpikir, dengan pengetahuannya yang terbatas, tidak ada makhluk di Abyss yang bisa menggambar panah.
Dan batu aba-abu yang aneh ini, sepertinya dia pernah melihatnya sekali atau dua kali di tempat-tempat lain di Abyss. Tetapi dia fokus mencari gua sehingga dia tidak memperhatikan.
Dia melihat sekeliling dan akhirnya memilih untuk pergi ke arah yang ditunjuk oleh panah. Setelah berjalan untuk waktu yang lama, batu abu-abu lain muncul tiba-tiba di tanah yang datar, setengah terkubur di tanah dan setengah lagi terlihat. Bagian yang terbuka memiliki panah yang digambar di atasnya.
An Zhe terus berjalan. Bukan hanya batu abu-abu yang ditandai. Terkadang, ada tanda di batang pohon atau tulang putih. Setelah lima hari, dia menemukan bahwa dia berjalan ke selatan Abyss, berjalan di dekat dataran tinggi. Lingkungan dataran tinggi kering dan keras sehingga hanya sedikit monster yang pergi ke sini.
Tetapi pada hari yang sama, dia tidak dapat menemukan batu lain.
Dia berdiri melamun di bawah pohon, mencoba melihat sekeliling dan bertanya-tanya apakah dia salah jalan.
Tiba-tiba.
Sebuah batu kecil menghantam bahunya.
"Tersesat?" Suara tawa pria terdengar di belakangnya.
An Zhe berbalik ke arah suara pria itu.
Seorang lelaki berambut hitam tinggi, ramping, dan tampan berdiri di dekat pohon, memegang batu abu-abu di tangan kanannya dan mengedip padanya. "Tanda panahnya ada padaku. Aku belum meletakkannya."
(mengedip* yang wink)
Melihatnya, An Zhe perlahan mengerutkan kening.
"Tang Lan?" Dia memanggil sebuah nama.
"Apakah kamu mengenalku?" Pria itu tersenyum padanya dengan senyum kasualnya. "Aku belum pernah bertemu denganmu di pangkalan."
"Aku juga belum pernah bertemu denganmu." An Zhe berbicara setelah mengkonfirmasi kembali penampilan pria itu. "Aku tahu Hubbard."
Saat nama Hubbard disebutkan, senyum kasual tiba-tiba menghilang dari wajah pria itu.
***
Penulis memiliki sesuatu untuk dikatakan:
Hubbard memberiku petunjuk ke utusan kecil, bab 9 dan bab 10.
16 notes
·
View notes
Text
10 Tempat Wisata di Jawa Barat yang Wajib di Kunjungi
1. Kawah Putih – Bandung
Kawah Putih yang sudah banyak dikenal orang akan keindahannya ini terletak di puncak gunung Patuha, Ciwidey, Bandung Selatan sehingga menawarkan udara sejuk ketika berada disana. Menjadi bagian dari Gunung Patuha, kawasan ini berupa kawah dengan danau vulkanik. Sesuai namanya, ia memiliki permukaan yang berwarna putih, bersisian dengan air danau nan bernuansa kehijauan. Menariknya, warna permukaan danau itu dapat berubah-ubah pada suhu atau waktu tertentu. Keberadaan kabut asap tipis yang mengandung belerang menjadikan Kawah Putih Ciwidey kian eksotis. Wajar bila ia kerap dijadikan lokasi pengambilan foto pre wedding dan beberapa adegan film.
2. Curug Cikaso – Sukabumi
Curug Cikaso yang terletak di Desa Ciniti, Sukabumi Selatan ini memang belum begitu viral, namun keindahan air terjunnya tidak diragukan lagi. Tempat wisata di Jawa Barat ini terdiri dari tiga air teju yang berdampingan dan kolam di bawahnya memiliki warna air biru kehijauan yang eksotis.
Ketinggian air terjun yang mencapai 80 meter serta lebar tebing 100 meter ini menyuguhan pemandangan limpahan air yang elok dan menawan serta dikelilingi dengan hijaunya pepohonan. Air yang tercurah kemudian menciptakan kabur air yang eksotis dan sejuk menyegarkan. Gemuruh suara curahan air terjun akan menghasilkan musik alam yang indah, sementara titik-titik air tampak jatuh menempel di dedaunan menghasilkan suasana yang segar.
3. Bukit Panembongan – Kuningan
Tempat wisata yang terletak di Desa Tembong, Garawangi ini memiliki keindahan hamparan hutan pinus yang terawatt dan dekat dengan sumber air dari sudut pandang yang lain. Layaknya di The Lodge Maribaya yang berlokasi di Lembang, di tempat wisata ini terdapat dua gardu pandang yang terbuat dari bamboo yang mana merupakan tempat pengunjung bisa menikmati suguhan panorama yang ciamik dan berhawa segar. Dari bukit yang berlokasi 8 km dari pusat Kuningan ini tersedia area kemah dan lokasi pre-wedding. Pengunjung juga bisa menjajal aktivitas flying fox yang seru dan bisa memacu adrenalin.
4. Kampung Karuhun – Sumedang
Kampung Karuhun merupakan tempat wisata terpadu dengan konsep ecopark yang memadukan keindahan alam dan fasilitas wisata. Oleh karenanya, tempat wisata di Jawa Barat ini sangat cocok bagi yang ingin berlibur di daerah Sumedang. Anda bisa menyaksikan area persawahan dan hutan tropis yang menghijau di tempat wisata yang berlokasi di Citengah, Sumedang Selatan. Selain itu, pegunjung juga bisa menikmati jernihnya air sungai dan udara sejuk, serta berjalan-jalan di antara perkebunan teh yang terletak di ketinggian. Bagi yang hobi berfoto, terdapat banyak spot foto menarik, salah satunya adalah gembok cinta.
5. Kebun Raya Bogor – Bogor
Tempat wisata Jawa Barat berikutnya adalah Kebun Raya Bogor, hutan buatan dengan luas 87 hektar yang telah ada sejak masa pemerintahan Prabu Siliwangi, tepatnya pada abad ke-15. Bentuknya lebih modern setelah dibangun kembali oleh Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles di awal abad ke-19. Kini, ia dikelola oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan menjadi sentral penelitian, edukasi serta wisata. Di dalam kebun itu tersimpan sekitar 15.000 jenis tanaman. Ada pula beberapa spot yang menarik untuk ditelusuri, seperti Jalan Kenari II, Monumen Lady Raffles, Taman Meksiko, Museum Zoologi, Taman Teijsman, Danau Gunting dan lain-lain.
6. Taman Buah Mekarsari – Bogor
Merupakan objek wisata terpadu karena menawarkan wisata alam, keluarga dan edukasi dalam satu tempat. Berdiri di area seluas 264 hektar, Taman Buah Mekarsari menjadi tempat budidaya dan penelitian buah tropis paling besar di dunia. Ada kurang lebih 100.000 pohon dan 1.400 varietas buah yang dapat dijumpai di kawasan tersebut. Anda pun bisa mempelajari karakteristik dan cara budidaya buah serta sayuran tropis.
Selain itu, bagi yang membawa anak-anak wajib mendatangi kolam renang dan wahana kolam arus, Lazy River dengan panjang mencapai 600 meter. Di sana juga ada perosotan air setinggi 16 meter bernama Boomerang Slide yang bakal menguji adrenalin.
7. Taman Safari – Bogor
Dibangun pada lahan seluas 170 hektar, Taman Safari Cisarua telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi unggulan di Jawa Barat. Ia menjadi habitat beragam hewan dari dalam maupun luar negeri, antara lain singa, harimau, jerapah, gajah, aneka unggas, reptil serta masih banyak lagi. Ia juga digunakan sebagai tempat penangkaran beberapa hewan langka, termasuk jalak Bali.
Di kebun binatang itu, Anda bisa menyaksikan pertunjukan hewan-hewan terlatih, seperti Dolphin Show dan Wild West. Ada pula berbagai wahana untuk anak-anak, mulai dari sepeda air, kolam bola, sepeda layang, gajah terbang, Foam Ball, Space Shuttle, kincir raksasa hingga rumah hantu. Kegiatan lain yang dapat dilakukan di Taman Safari adalah berfoto dengan hewan dan mengikuti safari malam.
8. Pantai Ujung Genteng – Sukabumi
Pantai yang berlokasi di Sukabumi ini sangat cocok bagi yang ingin mencari ketenangan. Sebab, suasananya sangat sepi dan belum begitu dieksplor. Meski letaknya agak terpencil, tapi perjalanan jauh Anda akan terbayar oleh hamparan pasir nan bersih dan panorama laut yang memukau. Ombak di pesisir tersebut juga cukup besar serta kuat, sehingga banyak pengunjung yang memanfaatkannya untuk surfing atau berselancar.
Pemandangan lain yang dapat Anda temui di Pantai Ujung Genteng ialah kawanan penyu yang setiap bulan Agustus bertelur di sana. Ada pula sebuah bukit bernama Bagbagan yang memperlihatkan lansekap Perkebunan Teh Surangga dan Pelabuhan Ratu.
9. Tangkuban Perahu – Bandung
Tangkuban Perahu Bandung merupakan segelintir dari banyak tujuan wisata favorit di Lembang yang dimiliki oleh Kabupaten Bandung. Dimana wisata gunung Bandung ini berada di propinsi Jawa Barat, berjarak 20 KM menuju ke arah utara kota Bandung. Ketika menuju lokasi wisata, pengunjung akan disuguhkan rimbun pohon pinus dan hamparan perkebunan kebun teh yang berada di sekitar-nya. Menurut administratif, gunung aktif Lembang Bandung memiliki ketinggian sekitar 2.084 meter.
Bentuk dari salah satu gunung legenda Indonesia mirip Stratovulcano yang memiliki pusat erupsi yang senantiasa berpindah-pindah dari timur ke arah barat. Ketika gunung meletus, batu batu hasil letusan kebanyakan berupa lava, sulfur Belerang dan mineral. namun jika gunung sedang tidak aktif maka yang dikeluarkan hanya uap belerang. Keberadaan gunung Tangkuban Perahu Bandung menjadi berkah tersendiri bagi warga sekitar, sebab semakin banyak wisata pemandian air panas bermunculan seperti curug Cipanas Nagrak Kancah Bandung yang mengambil sumber mata air dari gunung aktif Bandung ini.
10. Curug Cilember – Bogor
Salah satu wisata air terjun yang lumayan terkenal di Jawa Barat ini terletak di Cisarua, Bogor. Keistimewaan Curug Cilember, yaitu ia terdiri atas tujuh penderasan yang berada dalam satu area. Untuk mencapainya, Anda bisa berjalan kaki melalui tangga-tangga yang cukup menantang.
Tempat pelesir ini tidak cuma menghadirkan pemandangan gerojokan nan menawan, melainkan area perkemahan dan taman kupu-kupu. Beragam fasilitas, seperti restoran, toko oleh-oleh, toilet dan mushala pun disediakan demi kenyamanan pengunjung.
1 note
·
View note
Text
Hilang
di depan kaca
aku melihat ibu
di depan kaca
aku melihat ayah
di depan kaca
aku melihat mimpi keluarga
di depan kaca
Wajahku berubah kupu-kupu;
berubah ular;
berubah gajah;
berubah semut.
di depan kaca
aku melihat
Kelahiran orang lain;
Kematianku.
2 notes
·
View notes
Text
Channel YouTube Favorit
Halo Halo!!
Siapa yang disini suka membatasi anaknya main hp? Istilah kerennya meminimalisir screen time. Saya juga! Tapi saya ga 100% mengharamkan screen time. Cuma yaa diminimalisir aja. Hanya saat saat tertentu. Karena disadari atau engga, gadget itu membantu sekali, youtube khususnya, kalau kita lagi butuh melakukan sesuatu sendiri tanpa anak, misalnya, poop (wkwk), masak, atau nyolong waktu power nap hehe. Asli, udah masuk usia toddler kadang ibunya butuh banget tidur siang colongan, anaknya on terus, ibunya lebih mudah habis baterainya.
Sebetulnya, menerut saya, gadget dan teknologi itu ngga selamanya buruk, asal benar dan efektif, gadget malah bisa jadi sumber pembelajaran juga. Asal ngga mempelajari hidup orang lain aja. Eh. Kebanyakan baca lambe lambean sih. Wk.
Nah untuk channel youtubenya sendiri, saya beneran pilih, terbatas beberapa aja. Dan tentunya ga 100% saya lepas ketika nonton. Ini channel youtube favorit saya dan Lila.
Super Simple Song
Super simple song itu kumpulan nursery rhyme untuk anak anak. Saya pilih channel ini karena pronouncationnya paling jelas sih menurut saya, dan lagu lagunya mudah dihafal.
Dulu pas kecil, saya suka nyetel terus dengerin bareng-bareng, sebagai hiburan kalau saya dan Lila lagi bosen, sambil dijelasin ada gambar apa aja.
Sekarang, usia 2 tahun lebih, saya suka kasih dia 1 atau 2 video sehari kalau dia minta sebagai treat, nah, biar belajar ngomong Bahasa inggris juga, saya akali dengan cara saya kurangi speed videonya, jadi lebih lambat dan dia bias menyerap kata dengan baik. Kalau sudah begini biasanya ngga saya temani. Lumayan bisa selonjoran 3 menit hihi.
Baby Einstein
Baby Einstein itu kumpulan video sains untuk baby. Ada berbagai macam jenisnya, ada animal, benda langit, fenomena alam, dan sebagainya. Jangan dikira ini berat, engga, ini ringan banget. Judulnya aja untuk baby. Conversationnya dikit. Gambarnya yang banyak. Jadi orang tuanya yang dipancing untuk cerita
Contohnya ni, video tentang hewan yang tinggal di Savannah, naratornya Cuma bilang “Let’s find the animal that lives on the savannah..” terus nanti muncul gambar hewan-hewannya. Ada 4 hewan. Nanti dikasih tau itu hewan apa aja. Setelah itu mucul potongan-potongan video berisi keempat hewan tadi, tanpa ada naratornya, jadi kita bisa jelasin sendiri,“Ini gajah, dia selalu berkumpul bersama kawanannya..“ misalnya begitu.
Channel ini cocok sebagai pendamping media belajar Bersama orang tua.
Peppa Pig
Siapa yang ngga suka sama peppa? Haha. Videonya singkat, per episodenya 5 menit aja. Terus episodenya relatable banget dengan kehidupan balita sehari-hari. Lila mulai nonton Peppa usia 2 tahun ketika dia mulai memahami tentang alur cerita.
Ada satu episode yang cukup berkesan buat saya, jadi dulu Lila mau check up ke dokter gigi for the first time. Kami belum pernah baca buku tentang dokter gigi sebelumnya, dan ngga sempat pinjam buku di perpus juga. Akhirnya ada tuh video peppa ke dokter gigi. Saya jelasin deh nanti Lila mau seperti itu juga, seperti Peppa. Alhamdulillah, Qadarullah, Lila enjoy aja pas periksa gigi, dia tau soalnya apa yang akan dilakukan dokter giginya. Periksa aja.
Untuk Peppa, saya juga kurangi speed videonya. Biar makin mudah belajar pronouncationnya, karena akses Britishnya kental. Ibunya bias belajar juga. Dan percaya ngga, parentingnya mommy pig dan daddy pig itu cool juga loh. Kadang saya biarin dia nonton sendirian, kadang saya temani. Tergantung situasinya.
Maryam Masud
Saya tau video Maryam dari Iie (OMG, siapa sih ini disebut-sebut terus, wkwk, tunggu kisahnya). Waktu itu main ke rumah Iie, dan doi cerita Asiyah lagi suka dengerin youtube kakak Maryam. Jadi dia ini anak perempuan, usianya sekitar 8 tahun sekarang, seorang hafizah, tinggal di US. Sejak kecil, dia dan keluarganya konsisten bikin video dia ngaji di youtube. Ngga aneh-aneh. Ngaji aja. Isinya dia duduk, terus ngaji. Udah. Sesederhana itu. Tapi semakin dia besar, mulai ada banyak sih programnya kaya Qur’an with Maryam series, isinya dia ngaji sambil certain kisah tentang suart tersebut. Atau ada juga Ramadhan Challenge yang ngapalin 10 surat pendek selama Ramadhan. Sekarang dia juga punya adek namanya Fatimah, kadang mereka berdua bikin video ngaji bareng, doa bareng, atau main bareng.
Menarik sih ini menurut saya. Maryam adalah satu-satunya channel yang saya kasih lihat Lila tanpa saya dampingi. Semisal saya sholat atau masak, saya kasih aja tuh video Maryam. Karena memang ngga ada apa-apanya, ngaji aja. Dan Lila betah betah aja so far. Lalu, yang jadi nilai tambahnya adalah, ini juga bisa sebagai muroja’ah ketika saya dan ayahnya Lila lagi ngga begitu banyak ngasih waktu buat ngapalin surat. Sepenglihatan kami, Lila makin semangat mengaji ketika contohnya adalah anak lain yang sebaya atau sedikit lebih besar. Kaya diajarin sama temen sendiri gitu.
Daan Alhamdulillahnya lagi, kakak Asiyah juga bikin YouTube yang sama seperti kakak Maryam. Jadi makin banyak pilihan teman muroja’ah Lila hihi.
--
Itu tadi empat channel YouTube favorit kami. Sekarang YouTube juga jadi sumber referensi Saya semisal Saya ngga bisa menjelaskan sesuatu dengan baik dan butuh bantuan visual seperti cerita tentang apa itu tornado, atau siklus hidup kupu-kupu, langsung buka YouTube deh.
Saya percaya kok kalau teknologi itu hadir untuk memudahkan kita. Asalkan kita pinter cari celahnya. Toh nantinya anak kita akan tumbuh di era yang teknologinya jauh lebih maju daripada kita kann? Ngga bijak rasanya kalau harus mengharamkan interaksi dengan gadget. Tapi balik lagi, harus stick sama aturan yaa. Biar ngga kecanduan.
Selamat berselancar di media sosial!
6 notes
·
View notes
Text
Minggu, 4 Desember 2022.
Aku mendengarkan ini sambil menunggu kau datang tadi malam. Ternyata laguku berakhir tanpa kau hadir. :)
0 notes
Photo

NOTE BOOK POP IT UKURAN A5 GAMBAR: kupu kupu Boneka Unicron Gajah lebah 1 KOLI ISI 80 HARGA 32.500 (di Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CgDw3gvPFI5/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
Jurus Naga Melompati Langit
Pembaca yang budiman, ketika Aku bersemangat untuk menyampaikan apa yang belum aku tuntaskan dari seri Nagabumi II, kenyataan bahwa ingatanku yang jelek ini, tentang sesuatu yang sudah kutuliskan pula dibuku kecilku, menahanku untuk melakukannya. Bukunya pun aku tinggalkan nun di kampung halamanku sehingga tak kuasalah aku menconteknya kali ini. Jadi, izinkanlah aku melompati seri ini ke Nagabumi III.
Pembaca yang baik, sebetulnya Aku merasa tidak percaya diri untuk menuliskan ini semua. Hal ini disebabkan oleh kelalaianku yang Aku ceritakan di ceritaku yang lalu. Tapi kuharap tidak mengurangi apa yang bisa didapatkan olehku di masa depan dari tulisan ini.
Suatu ketika Aku ditanyai sesuatu oleh seorang pengembara di dunia fana. Pengembara itu meminta sebuah nasihat ataupun cerita mengenai hal tersebut dariku. Lalu aku teringat oleh sebuah perenunganku akan sudut pandang. Perenunganku ini ternyata disampaikan dengan indah lewat percakapan Pendekar Tanpa Nama dengan Mahaguru Kupu-Kupu Hitam mengenai filsafat Zhuangzi: Sudut Pandang Berhingga [1]. Kepada penulis SGA, Aku memohon izin menyampaikan secarik percakapan tersebut di dalam tulisanku ini.
Pendekar Tanpa Nama menerangkan:
"....
"Apa yang bagi pengikut Kong Fuzi benar, bagi pengikut Mo Tzu pasti salah, dan sebaliknya. Masalahnya, jika Sang Mahaguru merasa benar dan mengatakan diriku salah, betulkah Sang Mahaguru benar dan diriku salah? Sebaliknya, jika diriku merasa benar dan mengatakan Sang Mahaguru salah, betulkah Sang Mahaguru salah dan diriku benar? Betulkah salah satu di antara kita benar dan yang lain salah? Mungkinkah kita berdua benar dan kita berdua salah? Kita berdua sama-sama tidak tahu, dan bagi yang lain pun hanya terdapat kegelapan.
"....
"Semua pandangan adalah nisbi. Jika terdapat kehidupan, terdapatlah kematian; jika terdapat kematian, terdapatlah kehidupan. Jika terdapat kemungkinan, terdapatlah ketidak-mungkinan; jika terdapat ketidak-mungkinan terdapatlah kemungkinan. Karena ada yang benar maka ada yang salah, karena ada yang salah maka ada yang benar. Segala sesuatu bisa berubah dan memiliki banyak sisi. Betapapun, diyakini terdapat sesuatu yang lebih tinggi, sehingga tidak perlu lagi mencari yang salah dan benar. Perdebatan itu akan menjelaskan dirinya sendiri."
Maafkan Aku, pembaca yang cerdas, percakapan tersebut sebetulnya lebih panjang dari yang kutuliskan di atas, tetapi kiranya pembaca tentu dapat menangkap jalan pikirku.
Menurut perenunganku yang tentunya dangkal ini, tentu kita tidak pernah benar-benar tahu apa yang sebenar-benarnya benar. Kita hanya mengira benar sesuatu yang kita duga kita tahu benar. Contoh yang buruk dariku adalah cara dokter atau tabib menyembuhkan penyakit. Dokter/tabib tidak benar-benar tahu bagaimana penyakit itu sembuh, sama halnya mereka tidak tahu bagaimana sebetulnya obat itu menyembuhkan. Kalau mereka tahu mengapa pula antibiotik harus diminum hingga habis karena khawatir dosis yang kurang akan membuat bakteri memiliki imun? Kenapa tak mereka berikan dosis yang eksak tanpa mengira-ngira? Mengapa pula diagnosis satu dokter dan yang lainnya bisa berbeda -walaupun hanya sedikit- padahal ilmu yang dipelajari misalkan sama? Sudahkah pembaca menangkap maksudku? Kira-kira begitu.
Tentunya tulisan ini tidak bermaksud mengucilkan perdebatan yang terjadi di antara manusia, melainkan mengucilkan permusuhan akibat dari perdebatan yang terjadi di antara manusia. Pesanku kepada diriku di masa depan: hendaknya kau anggap perdebatan antar manusia seperti mereka memperdebatkan bentuk "Gajah" dari sudut pandang berhingga masing-masing. Manusia A yang melihat "Gajah" dari depan tentu akan mengatakan bahwa "Gajah" itu bentuknya lebar dengan 2 kuping besar, 2 gading panjang, 2 mata mungil, dan 1 hidung panjang bernama belalai. Manusia B yang melihat "Gajah" dari samping tentu akan mengatakan bahwa "Gajah" itu panjang dengan 1 kuping besar, 1 gading panjang, dan 1 mata mungil, namun 2 sesuatu yang panjang di kanan-kirinya yang disebut belalai dan buntut. Jangan memihak dan coba satukan pandangan-pandangan tersebut, mungkin saja kau menemukan bentuk lain dari "Gajah": perdebatan itu akan menjelaskan dirinya sendiri.
...
Sekadar bacaan:
[1] Seno Gumira Ajidarma. Nagabumi III: Hidup dan Mati di Chang'an. 2019. Bagian 11, Bab 208, hal. 88-89.
0 notes
Text
[5] Balada Perang Bubat
'Putri Citraresmi ngajerit maratan langit basa mireungeuh ramana geus ngababatang. Dirina sabil, méh teu kuat nahan diri, hayang kaluar ti kémahna. Tapi ari ras kana dirina nu kudu jadi upeti regog deui, bari tuluy nutupkeun lalangsé kémahna.
Ret kana patrem paméré Paman Mangkubumi Bunisora Suradipati, geus lamokot ku getih. Manéhna neuteup patrem bari mikiran nasibna.
"Getih ..., enya getih! Enya, demi harga diri Nagri Sunda! Duh Rama Prabu ..., duh Ambu indung puntangan kaasih..., keur saha ngamalirkeun getih? Sakeclak memang keur kami, tapi ngocorna demi harga diri Nagri Sunda!...." Gabres patrem ditubleskeun ku dua leungeunna panceg niruk lempengan jajantungna....'
Sepenggal cerita dari novel sunda karya Yoseph Iskandar itu dibaca lamat-lamat oleh Bhre di ruang tamu rumahnya. Siang tadi saat dirinya mengembalikan buku paket yang habis digunakan setelah pelajaran sejarah ke perpustakan, salah satu buku dari rak paling ujung terjatuh. Tadinya Bhre hanya akan menyimpan buku itu kembali ke tempat semula namun karena dirinya penat berada di kelas ia berniat untuk menetap di perpustakaan dan membawa buku itu lalu naik ke lantai dua perpustakan.
Suasana di lantai dua perpustakan sangat sepi hanya ada sekelompok siswi yang sedang mengerjakan tugas di meja ujung dan seorang siswa lagi yang sedang menggunakan komputer di samping tangga. Jam dinding di ruangan itu menunjukkan pukul dua siang hari dimana semua siswa tengah mengikuti pelajaran terakhir di kelas terkecuali kelasnya yang sedang Free class karena guru ekonominya berhalangan hadir.
Bhre memilih membuka pintu berlalu keluar dan duduk di meja dekat pohon mangga yang buahnya habis dipetik oleh siswa-siswi, lagipula salah sekolah menempatkan pohon mangga disamping area terbuka lantai dua perpustakaan yang memudahkan siswa-siswi memetik buahnya yang sudah matang.
Semilir angin menerpa wajah Bhre yang sudah kusut karena lebih dari tiga jam mendengarkan Pak Baruna menjelaskan perkembangan pengaruh kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia, selama tiga jam itu Bhre hanya mengenal kata Kutai dan Majapahit saja yang sebenarnya memang sering ia dengar. Menurut Bhre pelajaran sejarah sangat membosankan selain menghafal nama-nama yang sulit dilafalkan ia juga cukup malas membaca cerita-cerita panjang yang terjadi di masa lalu, tidak sejalan dengan prinsip Bhre yang 'life must go on' kejadian yang sudah terjadi biarlah menjadi masa lalu saja.
Bhre membaca judul novelnya 'Perang Bubat' dan membaca sinopsis yang ada di bagian belakang sampul buku, buku tersebut menggunakan bahasa sunda yang tentu bisa ia mengerti karena Bhre benar-benar keturunan orang sunda. Baru mau membuka halaman pertama sebuah suara mengagetkannya.
"Bhre buru turun, gerbang geus dibuka!" teriakan Danik dari bawah sana yang memberitahu gerbang sekolah sudah dibuka dan bermaksud mengajaknya pulang. Danik merupakan teman sekelasnya yang juga tetangganya, jadi mereka sering pergi-pulang bersama menggunakan motor Bhre yang dikendarai oleh Danik. Mengapa demikian? Karena pernah ada suatu kejadian yang membuat Danik trauma kalau dibonceng Bhre.
Dengan malas Bhre bangkit dari kursinya lalu menuruni tangga perpustakaan, novel itu masih ada di genggamannya, sepertinya Bhre tertarik membaca buku itu dan akan meminjamnya untuk seminggu kedepan. Pak Ade, petugas perpustakan yang sekaligus pembina ekstrakulikuler yang diikutinya menertawakan Bhre karena tak biasanya ia meminjam buku dilihat dari buku kunjungannya yang kosong melompong. Bhre berjalan ke arah Danik yang sedang memarahi Jarot dengan menggendong dua tas ditangan kanan dan kirinya.
"Ojok rame ae kupingku loro," kata Jarot yang Bhre dengar saat sampai di hadapan mereka.
"Ya lagian dipanggil gak nyaut wae maneh teh," kata Danik dengan muka kesalnya dan menyerahkan tas Bhre. Lalu selepas itu mereka berjalan ke parkiran dan pulang.
Kembali lagi dengan Bhre yang sekarang tengah berbaring di sofa ruang tengah membaca novelnya dengan dahi yang berkerut menandakan ia sedang membaca bagian yang serius dan jangan lupa suara yang ia keluarkan saat membaca.
Petang di bulan Mei ini begitu terik padahal sudah jam empat yang seharusnya mulai gelap. Semua anggota keluarganya sudah berada di rumah, bapaknya sedang mengurus burung peliharaan di teras, ibunya sedang memasak ayam sambal ijo yang baunya bisa ia cium dari ruang tengah dan kakaknya di kamar yang Bhre tidak tahu sedang apa.
"Bhre ini ambil makanan!" teriak bapaknya dari teras. Bhre heran mengapa orang-orang hari ini berteriak terus sih, kan bisa mengganggu kesehatan telinga dan jantungnya.
Dengan terpaksa adegan perang antara Gajah Mada dari kerajaan Majapahit dengan Prabu Linggabuana dari kerajaan Sunda itu terhenti, Bhre berlalu pergi menuju teras yang sudah hadir seorang perempuan dengan rambutnya dikepang dua yang tengah tersenyum manis kepadanya membuat kedua pipi tembam Bhre memerah dan refleks membalas senyuman itu.
Perempuan itu Renggami tetangga sebelahnya yang memang sering bertukar makanan ke rumahnya. Di mata Bhre Renggami selalu berhasil membuat jantungnya berdetak lebih cepat ditambah ia merasakan sesuatu seperti kupu-kupu terbang di perutnya, katakanlah Bhre selebay itu kalau sudah menyangkut Renggami. Dari sini bisa dilihat kalau Bhre sangat suka dengan perempuan yang petang ini menggunakan dress santai berwarna kuning dengan motif bunga daisy kecil-kecil, cocok sekali dengan warna kulitnya yang putih seperti procelin. Wajah Renggami berkilau karena pantulan cahaya dari mentari sore yang mengenainya. Baru Bhre mau menerima makanannya sebuah tangan lain mendahuluinya.
"Makasih ya Gami makanannya, ini ambil dari mamah," kata kakaknya.
"Matur Suwun, Teh Cita. Nanti piringnya Gami kembaliin lagi kesini," balas Renggami sambil menunduk berterima kasih.
"Kata mamah buat besok aja jadi kamu gak usah bulak-balik."
"Yowes Renggami pamit pulang ya Teh, Pak, Bhre," ucap Renggami dengan santun.
Satu hal yang Bhre suka tentang Renggami yaitu, suara medoknya yang khas dan sopan yang sedikit menyihir pendengarannya. Setelah Renggami terlepas dari penglihatannya, ia langsung menatap sinis kakaknya yang dengan tidak tahu malu membatalkan aksi modusnya yang dibalas tatapan bingung kakaknya.
"Bhre ini bawa si Jepri kedalem udah mau magrib," ucapan bapak menyuruh Bhre memasukan burung peliharaannya.
"Tuh ambil si Jepri dari pada kikituan mah," kata kakaknya yang membuat Bhre semakin kesal.
"Bukan Jepri teh tapi Jeffry J-E-F-F-R-Y," balas Bhre penuh penekanan dan air liurnya yang ikut muncrat saat melafalkan huruf F.
"Nya saha lah itu cepet disuruh bapak." Kakaknya melengos begitu saja kedalam rumah.
Bhre membawa sangkar burung itu masuk ke rumahnya, ia juga mengambil buku novel yang tergeletak di meja dan membawanya ke kamar sekalian menyimpan sangkar itu ke lantai atas. Di kamar buku itu diletakkan sembarang pada meja belajarnya yang jauh dari kata rapih kemudian Bhre pergi mandi dan bersiap ke masjid melaksanakan salat magrib bersama bapaknya.
...
Sehabis mengerjakan beberapa soal matematika tentang fungsi dan invers itu, Bhre langsung membaringkan tubuhnya di kasur dengan motif kartun harimau. Lehernya pegal mengotak-atik angka dan huruf yang disatukan itu, sekarang jam menunjukkan pukul delapan malam pekerjaan rumahnya sudah selesai ia kerjakan namun dirinya sama sekali belum berniat untuk tidur.
Bhre memeriksa ponselnya yang dari tadi bunyi dipenuhi notifikasi dari aplikasi media sosial, ia yakin itu pasti teman-temannya yang menanyakan atau meminta jawaban. Tak lama Bhre mematikan ponselnya lalu memejamkan sebentar matanya, cukup melelahkan hari ini padahal ia tak melakukan banyak kegiatan kemudian Bhre ingat kembali dengan novel yang ia pinjam di perpustakaan. Buku itu ia bawa dari meja belajarnya dan kembali membacanya sampai larut malam.
Waktu menunjukkan pukul dua belas malam, novel dengan 87 halaman itu selesai Bhre baca, sebuah pencapaian yang besar karena seorang Bhre Sadhiakala Atmadja dapat membaca novel dengan kurun waktu yang singkat. Ia melakukan sedikit peregangan pada lehernya yang terasa kaku setelah membaca novel, sehabis itu ia kembali diam menatap lama keluar jendelanya yang belum sempat ia tutup. Mengingat alur cerita novel yang baru saja ia baca, menyimpulkan dengan seksama dan mengambil beberapa amanat yang ia tangkap.
Perang Bubat ini merupakan jawaban dari mitos tentang orang suku sunda tidak boleh menikah dengan orang suku jawa. Berawal dari akan diadakannya pernikahan antara Hayam Wuruk raja dari kerajaan Majapahit dengan Dyah Pitaloka Citraresmi anak sulung dari Prabu Maharaja Linggabuana, raja dari kerajaan Sunda. Hayam Wuruk mencintai Putri Citraresmi begitupun sebaliknya namun karena ambisi kekuasaan Gajah Mada semua itu tak berjalan lancar dan menyebabkan adanya peperangan, Putri Citraresmi kehilangan orang tua yang ia sayangi, Hayam Wuruk kehilangan cintanya dan kita kena getahnya dengan adanya suatu mitos yang masih dipercaya sampai saat ini. Terkadang manusia yang tumbuh dan hidup tanpa cinta bisa menjadi begitu mengerikan.
Salah satu kesimpulan yang ia dapatkan dan sering ia temukan dalam kisah atau legenda jaman dulu adalah setiap cinta dan pernikahan yang tumbuh disana selalu berujung tragis dan penyebabnya pun hampir sama karena adanya suatu ambisi dan ketidakpercayaan ada sebuah rasa yang bernama cinta.
Dan sekarang Bhre mengerti terkadang sejarah menjadi pembuka dan memberikan alasan atas sebab-akibat sesuatu yang ada pada masa sekarang. Sepertinya mulai saat ini Bhre akan sering mengunjungi perpustakaan untuk membaca buku-buku yang ada di sana tapi tetap bukan buku pelajaran, setidaknya Bhre ada niat untuk meningkatkan minat literasinya.
...
Siang di akhir pekan penghujung bulan Juli ini, Bhre sedang berada di sebuah Coffee Shop yang letaknya di pusat kota yang tak jauh dari rumahnya, di hadapannya ada Renggami. Setelah beberapa tahun lamanya akhirnya hari ini Bhre berniat untuk menyatakan perasaannya kepada Renggami yang menurutnya semakin hari semakin cantik. Hari ini Renggami begitu ayu dengan riasan tipis di wajahnya.
Hampir setengah jam mereka diam-bertatapan-lalu tersenyum canggung. Pesanan mereka baru sampai 15 menit yang lalu namun pesanan tersebut belum disentuh sama sekali, Bhre memesan Americano sedangkan Renggami yang tak suka kopi memilih memesan chamomile tea.
"Diminum Mi," kata Bhre dengan senyuman yang semakin menyipitkan matanya.
'Bismillahirahmanirahim' di dalam hati Bhre.
"Mi kita udah kenal berapa lama sih?" tanya Bhre yang membuat Renggami memusatkan perhatiannya kepada Bhre.
"Pertama kali aku pindah ke Bandung tuh kelas enam SD terus sekarang kita udah kelas 12 kira-kira enam tahun, emang kenapa Bhre?" Balas Renggami yang langsung meminum tehnya.
"Menurut kamu Bhre tuh kaya gimana?"
"Bhre baik, udah Gami anggap kaya saudara sendiri soalnya Bhre suka jadi orang pertama yang bantuin Gami."
'Aduh saudara-zone ini mah,' kata Bhre lagi di dalam hatinya.
"Mi janji ya abis Bhre ngomong gini jangan ngerasa beda sama Bhre, tetep jadi temen Bhre dan anggap aja ini gak pernah kejadian-" Mata bulat Renggami semakin melihat intens ke matanya.
"- Mi sebenernya Bhre suka sama Gami dari lama," kata Bhre mengucapkannya dalam satu tarikan nafas.
Belum ada balasan dari Renggami, perempuan itu masih menatapnya dengan kedipan yang lebih sering membuat Bhre kebingungan dan terjadi keheningan sesaat.
"Eh udah? dikira Gami kamu mau nembak."
"Lah tadikan udah nembak, Mi."
"Bukannya kalau nembak tuh gini ya Bhre, 'Kamu mau gak jadi pacar aku'. Kalau cuma suka doang teman cewe Gami juga ada yang suka sama Gami." Mendengarkan perkataan Renggami, Bhre hanya menepuk jidatnya sambil memejamkan mata.
"Yaudah jadian lagi, ekhm Mi sebenernya Bhre udah suka kamu dari dulu, jadi gimana kamu mau gak jadi pacar Bhre," kata Bhre sekali lagi.
"Maaf ya Bhre kata mamah aku gak boleh pacaran apalagi nikah sama orang sunda, pamali," balas Renggami ditambah kekehan canggung di akhir kalimatnya.
Bhre kembali menepuk jidatnya lalu memijatnya sebentar, semuanya tak berjalan lancar seperti yang ia duga. Kalau dibilang sakit hati ya pastilah Bhre sakit hati namun melihat Renggami yang sama sekali tidak canggung dengannya sakit hati itu sedikit terobati sekiranya ia masih bisa melihat Renggaminya setiap hari. Bhre sekarang mengerti sejarah memang membuka jalan untuk memperbaiki dan menjelaskan sebab-akibat adanya suatu hal namun tidak bisa memaksa setiap orang untuk mempercayainya apalagi membuka jalan cintanya dengan Renggami.
Keesokkan harinya sebuah paket datang ke rumah Renggami, penerimaan paket itu disaksikan diam-diam oleh Bhre di teras lantai dua rumahnya ada rasa lega dan harapan di hatinya. Saat dibuka paket tersebut berisi sebuah buku dengan judul 'Perang Bubat', Renggami menyeritkan dahinya kebingungan saat membaca sinopsisnya dan membaca lagi alamat pengiriman barangkali paket ini salah alamat tetapi itu benar alamat rumahnya. Sekarang Renggami penasaran siapa yang mengiriminya novel bahasa sunda yang sudah pasti tak dapat Renggami pahami.
Sekarang dapat kita simpulkan bahwasannya ambisi dalam sebuah cinta juga bukan hal yang baik.
1 note
·
View note
Text
Simpan Baik-baik Ucapanku
Baterai jam tanganku habis tepat pukul setengah empat, jarum-jarumnya berhenti memberi tahu mula dan akhir putaran waktu, hitung-hitungan tagihan awal bulan mendiami cemas yang menunjuk gerimis sebagai tirai kuning lampu merkuri tepi jalan depan gang tikus tempat kencing tersembunyi teman-temanku bermain gaple.
Terangnya pecah lalu jatuh berhamburan kemana-mana, seperti serak putik-putik jambu air di halaman rumah tetangga saat hembus muson membanjiri lajur takdir tak sedap yang dijadikan nama sebuah kelompok bajak laut, gemertak atap warung kopi ini menaungi lembabnya karma dari yang telah kutuai dalam dua lingkaran purnama.
Kurasa kini aku sudah cukup kaya, milikku ada dalam pikiran juga rahasia-rahasiaku yang masih misteri bagi jiwa hidupku, memang tidak percuma aku berjuluk si gila karena sempat-sempatnya merasakan lagi perih kelaparan di saat berpunya, kupu-kupu di lambungku mati meledak, mencair dengan asam kemudian menjadi ajal bagi akal.
Sejarah paling normal dimulai dari sebelah kakiku yang keabuan pincang usai menghantam batu, anak ketiga dari ibu yang terbaring di atas ranjang berbau pesing yang kusebut Abang berani menipu, perempuan binal yang buatku jatuh dan mencinta menjajakan rahimnya pada lelaki beristri, serta rencana-rencana berakhir wacana sisa-sisa kerelaan yang terlalu biasa.
Apakah aku menyerah? Tidak! Mohon simpan baik-baik ucapanku: aku menyukai semua kekalahan itu seperti aku suka sekali menulis dan ingin selalu bisa menjadikannya sebuah buku, tetapi andai aku mati lebih dulu, kuharap seseorang bersedia merapikan kumpulan catatan-catatan itu dan membakarnya untukku ketika kembang setaman, dan rumput gajah di pusaraku mengering.
Tasikmalaya, 2018 (126)
1 note
·
View note
Photo

Dalam Demam kupu-kupu biru, gajah unggu daun kuning, hujan hening balon-balon, dan kenangan ada api juga salju tubuh-ku mencair di kasur darah-ku mengalir di lengan menetes seperti waktu ada batu-batu tajam di kepala turun menghujam di dada mendesak sesak menghimpit tiada tara selimut batik, jaket lurik tembok putih, selang bening oksigen, dan senyuman @imanabda #adaptasikebiasaanbaru #pakaimasker #cucitangan #jagajarak #jagasehat #puisi #doabaik https://www.instagram.com/p/CJmx2pMARxU/?igshid=19fxomj8xc7dt
0 notes
Text
5 Tempat Wisata Di Malang Yang Wajib Dikunjungi
wisata alam di malang - Apa yang terpikirkan oleh Anda kala mendengar kata Malang? Sejuk? Benar. Malang berada di tempat pegunungan, supaya membawa dampak udaranya relatif sejuk dan menjadikannya keliru satu tempat tujuan wisata terfavorit di Jawa Timur. Apel? Benar. Buah ini telah menjadi ikon kabupaten ini. Apel mampu bersama ringan Anda temui di sini, terasa berasal dari pekarangan privat punya warga setempat, hingga bersama perkebunan dan agrowisata besar.
Rekomendasi Wisata Di Kota Malang
Apa kembali yang menarik berasal dari Malang? Agar tak mengenal Malang cuma berasal dari sejuk dan apelnya, selanjutnya ini ikhtisar 10 tempat wisata di Malang yang sayang sekali jikalau dilewatkan:
1. Jatim Park I
Jatim Park IJawa Timur Park I atau yang lebih dikenal bersama Jatim Park I ini merupakan tempat wisata di Malang yang menjadi favorit banyak pengunjung lokal dan luar kota. Dengan rancangan taman rekreasi dan edukasi, Jatim Park I tawarkan puluhan wahana yang siap menghibur Anda dan keluarga. Yang menjadi ciri khas berasal dari tempat wisata ini tentu saja kolam renang bersama latar relief muka Ken Arok. Kolam renang ini mampu digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak sesuai bersama kedalaman yang telah disesuaikan. Selain itu, kolam renang ini terhitung dilengkapi bersama berbagai papan seluncur air.
Untuk wahana edukasi, ada Science Stadium yang merupakan laboratorium outdoor dan indoor yang berisi informasi dan peragaan terasa berasal dari fisika, biologi, kimia hingga matematika. Wahana ini mendapat dukungan oleh PLN, Telkom dan sebagian kampus di Jawa Timur. Ada terhitung Papua plus East Java Ethnic Gallery yang menampilkan koleksi miniatur tempat tinggal rutinitas Jawa Timur dan Papua, wayang dan terhitung banyak kerajinan khas lainnya.
Masih kurang? Tenang, tempat wisata di Malang ini masih punya banyak sekali wahana permainan lain layaknya Flying Tornado, Mini Jet, Gokart, Spinning Coaster, Midi Skater, Drop Zone dan Bioskop 3D. Fasilitas pendukung lainnya adalah kafetaria, mushola, gazebo dan masih banyak lagi.
Tempat wisata bersama luas 11 hektar ini berada di kawasan Batu atau kurang lebih 20 km berasal dari pusat kota Malang. Buka tiap tiap hari terasa pukul 08:00 hingga 14:00. Untuk masuk, Anda dikenakan ongkos sebesar 55.000 Rupiah terhadap hari Senin – Kamis, dan 75.000 Rupiah terhadap hari Jumat – Minggu.
2. Jatim Park II
Jatim Park IIJika Jatim Park I tawarkan tempat wisata terpadu untuk rekreasi dan edukasi, Jatim Park II punya rancangan wisata alam. Jatim Park II yang berada di Jalan Oro-oro Ombo, Batu, ini tawarkan dua zona wisata utama yakni Batu Secret Zoo dan Museum Satwa.
Di Museum Satwa, Anda mampu lihat binatang berasal dari berbagai benua yang diawetkan dan ditaruh di wilayah yang dibuat semirip mungkin bersama habitat aslinya. Anda tak kudu khawatir, binatang-binatang yang diawetkan ini bukanlah hasil buruan, namun binatang yang telah mati secara alami dan kemudian diawetkan. Ada terhitung replika kerangka raksasa dinosaurus yang menjadi keliru satu objek foto favorit wisatawan. Selain itu, Anda terhitung mampu lihat begitu banyak ragam jenis serangga yang diawetkan di insectarium, terasa berasal dari kumbang, belalang, laba-laba hingga kupu-kupu berbagai warna.
Puas lihat binatang yang telah diawetkan, saatnya lihat binatang yang masih hidup di Batu Secret Zoo. Kebun binatang ini adalah salah satu kebun binatang berkonsep moderen di Indonesia. Ada banyak tempat yang mampu Anda mampu Anda jelajahi terasa berasal dari akuarium, Tiger Land, kolam kuda nil hingga padang rumput. Ada terhitung sungai arus buatan yang mampu Anda arungi bersama perahu yang telah disediakan.
Jika belum senang menjelajahi tempat wisata di Malang ini didalam sehari, Anda mampu menginap di Hotel Pohon Inn yang merupakan penginapan formal di Jatim Park II. Hotel ini punya rancangan yang amat unik, bangunannya dibuat menyerupai sebuah batang pohon raksasa dan dikelilingi oleh pegunungan.
Tertarik untuk berkunjung ke Jatim Park II? Siapkan duit tiket masuk sebesar 60.000 Rupiah terhadap hari Senin – Kamis dan 75.000 Rupiah untuk hari Jumat – Minggu, maka Anda mampu nikmati tempat wisata ini sepuasnya.
3. Eco Green Park
Eco Green ParkTempat wisata di Malang ini amat tepat dikunjungi bersama anak-anak untuk mengenalkan mereka perihal pentingnya memelihara keseimbangan lingkungan. Eco Green Park tawarkan taman rekreasi edukasi yang berisi kebun binatang mini dan informasi perihal pemeliharaan lingkungan.
Memasuki kawasan wisata ini, Anda dapat disambut bersama sebuah patung gajah besar yang terbuat berasal dari televisi bekas. Tempat wisata ini punya banyak wahana yang tersebar, untuk berkeliling Anda mampu menyewa E-Bike bersama harga 100.000 Rupiah untuk 3 jam.
Jungle Adventure adalah keliru satu wahana yang menarik. Anda dapat berkeliling hutan buatan bersama manfaatkan kereta terbuka. Hanya begitu saja? Tenang. Tak cuma berkeliling, Anda terhitung diajak menangkap pemburu binatang liar di didalam hutan. Dengan senapan mainan, Anda kudu menembak tiap tiap pemburu yang Anda lihat. Kejelian lihat dan kecepatan menembak amat dibutuhkan di sini gara-gara Anda kudu menembak berasal dari kereta yang tengah berjalan. Hmm, seru ya?
Rumah terbalik tak kalah menarik. Bangunan tempat tinggal terbalik bersama atap di bawah dan lantai di atas. Tak cuma terbalik di luarnya saja, namun segala perabotan di dalamnya terhitung terbalik. Anda seolah berlangsung di atapnya layaknya spiderman gara-gara segala perabot terasa berasal dari meja, kursi dan lampu didalam posisi terjungkir. Jika Anda memadai pusing berada di Rumah Terbalik ini, segera terlihat dan carilah wahana lainnya.
Eco Green Park masih punya banyak wahana lain layaknya Geology Science Center, Walking Bird, Animal Farm, Duck Kingdom, World Parrots, Dome Multimedia, Eco Science Center, Pasar Burung dan Insectarium. Ssstt, di sini terhitung Anda mampu mendengarkan musik yang dihasilkan oleh air di wahana Music Plaza.
Untuk masuk ke tempat wisata di Malang ini, Anda cuma kudu membayar sebesar 40.000 Rupiah terhadap hari Senin- Kamis dan 60.000 Rupiah untuk hari Jumat – Minggu.
4. Museum Angkut
Museum Angkut MalangSiapa bilang museum adalah tempat yang membosankan? Di Museum Angkut, Anda mampu mendapat informasi perihal histori dan pertumbuhan transportasi di dunia bersama langkah yang menyenangkan. Di tempat wisata ini, ada banyak koleksi jenis transportasi terasa berasal dari sepeda onthel, delman, mobil listrik hingga mobil balap F1.
Ada 10 zona yang mampu Anda jelajahi di tempat wisata seluas 3,7 hektar ini, pada lain Zona Edukasi, Italia, Inggris, Perancis, Las Vegas, Jerman, Hollywood, Jepang, Gangster & Broadway dan tentu saja Batavia. Setiap zona dibuat semirip mungkin bersama aslinya, terasa berasal dari jalanan hingga landmark khasnya. Hal ini membawa dampak zona-zona ini menjadi tempat favorit untuk berfoto. Puas berkeliling, jangan lupa nikmati kuliner di Pasar Apung yang menyajikan aneka hidangan lezat.
Untuk nikmati tempat wisata di Malang yang unik ini, Anda kudu membayar sebesar 50.000 Rupiah unuk hari Senin – Kamis, dan 75.000 Rupiah terhadap hari Jumat – Minggu.
5. Batu Night Spectacular
BNS (Batu Night Spectacular)Berwisata di siang hari amat biasa bikin Anda? Cobalah singgah ke Batu Night Spectacular atau yang biasa disingkat bersama BNS. Tempat wisata di Malang ini buka terasa pukul 15:00 hingga 24:00. Di sini, Anda layaknya kembali ke masa kecil gara-gara suasananya sama bersama pasar malam apalagi bersama terdapatnya komedi putar bersama kuda-kuda buatan yang mampu Anda naiki.
Ingin yang lebih menarik? Mendekatlah ke air mancur yang mampu menari dan beralih warna sesuai bersama musik yang tengah dialunkan. Lampion Garden tak kalah menarik. Di sini, Anda mampu lihat lampion bersama berbagai warna dan wujud yang amat cantik untuk dijadikan latar foto Anda. Beberapa wahana yang tak boleh Anda lewatkan pada lain Rumah Hantu, Baby Wheel, Mouse Coaster, Art Trick, Gravitron dan Avatar.
1 note
·
View note
Text
Lagu-lagu dan Kupu-kupu dalam Perutmu
Saat aku membuat tulisan ini, aku baru saja mendengar lagunya Mocca yang It’s Over Now.
Tiap kali mendengarnya, moodku menjadi lumayan baik. Terlepas maksud dari lirik lagu tersebut apa, aku menikmati betul komposisi instrumennya. Enak banget. Mungkin beberapa waktu kemudian jika aku tidak sengaja mendengar lagu ini di tempat umum, aku akan ingat dengan perasaan yang aku rasakan saat ini.
(Selain Mocca musik yang sejenis dan enak di dengar adalah Endah n Resha)
Kalau ditanya aku suka genre musik apa, random banget. Apa yang aku dengar, itu yang aku suka. Satu yang belum bisa nyaman di telingaku saat ini adalah dangdut. Padahal kalau melihat teman-temanku yang begitu menikmati musik dangdut seru sekali.
Genre musik itu dulu pernah nyaman di telingaku, karena Ibu pun sering memutarnya. Namun semenjak eranya musik dangdut yang dikombinasikan dengan nama-nama goyang penyanyinya menjadi tren, aku jadi kurang minat ke genre musik itu. Aku rasa faktornya adalah beberapa lagu yang liriknya agak “nganu”. Aku bukan bermaksud untuk gimana-gimana sih, aku sedang membicarakan selera, jadi subyektif banget. Lagian tidak ada yang namanya selera tinggi dan selera rendah untuk musik dan buku hehehe. Soalnya selain iringan musiknya, komponen yang membuat aku biasanya bisa tertarik pada sebuah lagu memang di lirik.
Nah, Lagu-lagu yang menurutku liriknya cakep adalah lagu-lagu milik Tulus. Menurutku dia berhasil membuat lirik lagu percintaan yang tidak sembarangan, dan beberapa liriknya pun yang bisa membuat orang sadar untuk mencintai dirinya sendiri. Coba deh perhatiin liriknya, perhatiin orangnya juga boleh wkwkwk.
Waktu lagunya yang berjudul Gajah muncul, aku seperti merasa dibuatkan lagu sama Abang Tulus (ceileh Abang). Aku rasa yang dulu waktu kecil dapat bullyan Gajah karena gendut akan sepakat soal hal ini wkwk. Lagu ini berhasil membuat aku merasa memiliki pengalaman bully-an yang ternyata mengesankan. Mengubah pengalaman buruk menjadi pengalaman yang bisa disyukuri sekarang.
“Yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik.”
Selain lirik-liriknya, video klipnya pun menurutku bagus-bagus banget. Paling suka video klip di lagunya Ruang Sendiri, menurutku artistik dan maknanya dapet banget. Dan aku rasa di video tersebut Tulus ingin mematahkan sebuah stigma yang sudah terlanjur berkembang di masyarakat (cari tahu sendiri saja ya soal apa hehehe).
Kalau lagi pengen “ngadem” lagu-lagu Banda Neira sering sekali terdengar di pemutar musikku. Kadang satu lagu bisa bikin nangis wkwkwk. Untuk yang satu ini aku tidak komen banyak, karena menurutku semua komponennya pas untuk ukuran seleraku.
Pun sebetulnya aku juga suka mendengarkan lagu-lagu luar. Semacam The Beatles (sampai-sampai beberapa waktu lalu aku memimpikan melihat konsernya wkwk), Second Hand Serenade, Bon Jovi, Boyce Avenue dll. Jangan salah tapi, aku tidak pandai dalam melafadzkan lagu-lagu mereka. Yaps, aku golongan orang-orang yang tidak gampang untuk menghafal lagu/ judul lagu dan nama-nama personil dalam sebuah kelompok musik, aku hanya sebatas penikmat musik, tidak sampai ke tahap yang benar-benar tahu latar belakang penyanyi, jangankan latar belakang nama personilnya saja kadang aku tidak hafal.
Sepertinya terakhir aku benar-benar menjadi fans sebuah kelompok musik itu SMA deh, waktu itu aku ngefans banget sama Vierra, sampai yang gaya potongan rambut saja dibikin macam Mbak Widi Kidiw wkwkwk. Setelahnya tidak yang terlalu sebegitunya, random banget dengerin genre musik, asal enak saja buat di dengar telingaku.
Nonton konser musik pun yang benar-benar terniat sampai beli tiket dan antri, Cuma sekali, Sheila On Seven (di tahun 2013), itu jadi pengalaman yang tidak terlupakan sih, karena memang terniat dan pertama kali----dan benar-benar menikmati konser karena waktu itu belum punya ponsel untuk merekam momen. Setelahnya hanya sebatas penikmat konser musik gratisan wkwkwk. Terakhir nonton konser kemarin saat White Shoes and The Couples Company tampil di Jogja tahun 2018 lalu.
Aku jadi ingat, sepertinya di tulisanku sebelumnya aku pernah bahas soal lagu-lagu deh. Aku masih sepakat sih kalau lagu itu pengiring cerita hidup paling monumental. Semisal nih lagi mengalami peristiwa apa, terus tidak sengaja mendengarkan sebuah lagu. Tiap kali mendengar lagunya pasti inget sama momennya. Iya nggak sih? atau Cuma aku saja? Wkwk---- Kalau nggak lagu biasanya tempat atau aroma. Kenapa bisa begitu ya? Ada yang tahu? Bisikin yak kalau tahu.
Oke, balik ke mood di pagi hari. Aku rasa menjaga mood di pagi hari itu penting banget buat melakukan hal-hal produktif seharian penuh, mendengarkan musik kesukaan hanya salah satu cara, masih banyak cara lain, mungkin dengan olahraga atau yang lainnya. Biasanya nih, kalau paginya sudah kacau, untuk menjalani seharian itu rasanya berat banget. Jadi cari cara agar mood menjadi baik adalah sebuah keharusan untuk orang yang moody-an macam aku hahahaha.
Baik, itu saja yang ingin aku bagikan pada tulisan kali ini. Selamat mendengarkan musik kesukaanmu yaaa~
(Btw, judul tulisan ini (kupu-kupu dalam perutmu) terinpirasi dari lirik lagu Sisir Tanah).
0 notes