#kuliah di carnegie
Explore tagged Tumblr posts
Text
GAGAL. Siapa yang Butuh Beasiswa ?!
GAGAL. Siapa yang Butuh Beasiswa ?!
Alih-alih berada dalam limbo dan depresi, saya mengambil risiko besar. Jika saya dapat menemukan program yang dapat diselesaikan dalam setahun, mungkin bagi saya untuk membiayai sendiri studi master saya. Namun, itu bisa menyebabkan bencana finansial yang besar. Jika entah bagaimana saya gagal belajar, atau saya gagal mendapatkan pekerjaan setelah 4 bulan lulus, saya benar-benar akan kehilangan…
View On WordPress
#carnegie foundation#carnegie mellon university#dartmouth massachusetts#Illinois#kuliah di carnegie#kuliah di stanford university#massachusetts college of art#Massachusetts institute o#Massachusetts Institute of Technology#Massachusetts Institute of Technology – Sloan School of Management#program-program pendidikan di university of massachusetts lowell#southcoast massachusetts#Standford#Standford University#Stanford#stanford business school#stanford univeristy#stanford university#Stanford University – Stanford Graduate School of Business#stanford university graduate school of business#stanfordd university#syarat kuliah di stanford universitys#syarat masuk university of massachusetts lowell#UIUC#Universitas Australia#universitas di amerika#universitas di australia#universitas di Inggris#Universitas di Jepang#universitas di kanada
0 notes
Note
bismillah, punten kak blh tanya? buku bacaan umum (diluar materi kuliah) yang kakak suka baca biasanya bergenre apa? dan barangkali ada judul buku favoritnya?
hehe makasih kak^^
Aku suka baca buku genre self improvement, self development, leadership, dan seputar perempuan.
Beberapa rekomendasi yang menurutku bagus:
1) Think And Grow Rich, karya Napoleon Hill. Ini ngajarin kita untuk bermental kaya, bisa memiliki habits dan pemikiran orang kaya. Banyak kisah orang sukses skala dunia yang diceritain di buku ini, terutama cara mereka mengatasi masa ups and downs-nya.
2) How To Influence People In The Digital Age, karya Dale Carnegie. Banyak pelajaran tentang skill komunikasi di buku ini. Salah satu buku yang akhir-akhir ini mengubah cara pandang aku tentang 'berteman' menjadi lebih baik lagi. Yang paling aku suka, buku ini menggiring pembacanya ke kesimpulan luar biasa dari hal sederhana yang sebelumnya gapernah kita pikirin.
3) Tuntutan Generasi Muda, dari koleksi Risalah Nur Badiuzzaman Said Nursi. Ini buku menggugah semangat banget, terutama dari segi keislaman, keimanan, semangat juang untuk akhirat, dan memanfaatkan masa muda. Aku belakangan ini banyak nulis konten dari buku ini saking banyak banget yang aku dapet :).
4) Start With Why, karya Simon Sinek. Sebelum baca buku ini, kalau mau tau gambaran apa maksudnya start with why bisa tonton TedX-nya Simon Sinek dulu dengan judul yang sama. Buku ini mencantumkan banyak kisah orang hebat kelas dunia yang memulai bisnisnya dengan 'why value'.
5) The Ideal Muslimah, karya Dr. Muhammad Ali Alhashimi. Aku baca yang versi inggris, ada juga kok yang bahasa Indonesia, Arab, dan Prancis. Buku ini ngasih banyak pelajaran tentang cara menjadi perempuan ideal tapi ga retoris dan nggak teoritikal. Babnya teratur, segala sisi perempuan dikupas mulai dari sisi pribadi sampai posisinya di keluarga bahkan masyarakat. Udah gitu landasan tulisannya alquran dan sunnah, makin mantep lagi kan :).
6) Bicara Itu Ada Seninya, karya Oh Su Hyang. Ini juga buku yang mengubahku khususnya dari cara bicara. Meski tetep harus dipraktekkan sih, setelah baca. Karena buku ini aku jadi belajar gimana cara public speaking yang efektif, ga terlalu cepat dan ga terlalu lambat, memikat, dan dirindukan pendengar.
7) The Power Of Your Potential, karya John C. Maxwell. Bukunya kecil, tapi berbobot isinya. Memberi sudut pandang baru untuk kita yang lagi mau mengejar dan memanfaatkan potensi diri. Aku baca yang bahasa Inggris, belum tau ada versi Indonesianya atau ngga. Sederhana untuk dibaca karena terhimpun dari judul-judul menggugah yang bikin nggak bosen pas baca.
8) Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat, karya Mark Manson. Ini kayaknya pernah jadi referensi buku banyak orang yaa. Buat orang yang suka overthinking terutama dalam hal kesuksesan dan mengejar cita-cita, ini bagus banget. Tapi tetep harus dibarengi sama kekuatan iman ya, pas baca :).
9) Rentang Kisah, karya Gita Savitri. Ini bikin aku pengen punya hidup yang nggak gitu-gitu aja. Bikin aku pengen punya hidup yang unimaginable :).
10) Mengelola Hidup Dan Merencanakan Masa Depan, aku lupa karya siapa tapi ini bagusss banget! Dari buku ini aku tau kalau kita kadang suka punya banyak banget mimpi, tapi minim plan. Mimpinya banyak, tapi tangga untuk mencapai ke mimpi tersebut belum kita detailkan. Ada penjelasan cara untuk membuat plannya juga kok.
Kemarin kebetulan abis dari Cairo Bookfair, jadi baru beli beberapa buku bagus. Tapi belum bisa ditulisin disini karena belum dibaca, dan semuanya cetakan Muslim Council Of Elders, bahasa arab full.
Ada beberapa lagi yang udah lama kubeli tapi belum dibaca, kayak 'Everything Is F*cked' karya Mark Manson, The Prophet's Biography In Minutes, dan Ilmu Nafs versi Turats Islam (ini ada 3 jilid dan tebel banget jadi perlu banyak istirahat bacanya😆).
Dulu, ada buku-buku lain yang udah khatam baca: karya-karya Tere Liye, karya-karya Andrea Hirata, karya-karya Felix Siauw dan Salim A Fillah, buku-bukunya Habiburrahman El Shirazy, dan buku-bukunya Ika Natassa. Tapi yang aku cantumkan di atas itu bener-bener buku yang akhir-akhir ini aku baca dan suka aku buka lagi karena sebagus ituu.
Sekian, semoga membantu. Kalau ada rekomendasi buku lain yang bagus boleh berkabar di kolom komentar :).
235 notes
·
View notes
Text
PEMARAH
Salah satu tips yang diberikan di buku 'how to win friends and influence people" by Dale Carnegie adalah cara mengkritik tanpa dibenci. Yang intinya bahwa dalam mengkritik seseorang atas kesalahan mereka tak melulu dengan amarah dan emosional. Cara lembut atau bahkan tidak terkesan sedang mengkritik pun bisa mempengaruhi orang lain.
Kritikan pedas tak selalu membangun, bahkan malah sering menghancurkan. Tidak semua orang siap dengan kritikan yang diberikan dengan nada emosi dan menyebalkan.
" Jangan marah, maka bagimu surga" (HR Thabrani) dan ini bukan sekedar angan-angan. Bisakah kita marah tapi tidak menyakiti perasaan orang lain, bisakah kita menyampaikan kebenaran tanpa menghancurkan hatinya? Saya tahu ini sulit, tapi kita bisa mempelajarinya.
Saya pernah dikritisi sama seorang dosen sewaktu kuliah dan itu sangat membekas hingga saat ini. Saya dikritik karna bahasa inggris saya yang hancur, dibilang memalukan di depan teman-teman. It was that bad. Sejujurnya, saya membenci kritikannya saat itu. Namun, saya bersyukur, semenjak dikritik saya terus belajar and it's better now.
Tapi tetap saja, kesan dikritik dan dipermalukan masih membekas sampai saat ini. Saya masih teringat detail bagaimana caranya mengkritik saya.
Di sisi lain, bertemu dengan sejawat yang sopannya mashaaAllah, yang sabarnya luas sekali, yang mengkritik tak menyakiti, membuat saya semakin sadar, berlemah lembut tak akan menurunkan wibawa, tak akan membuat orang lain tak menghargai.
Saya berharap jika suatu saat saya marah, kesal, mau mengkritik, saya tak mau kata-kata yang saya ucapkan membuat orang lain sakit hati dan hancur.
One more, I hope i will find someone who never lose his patience :)
2 notes
·
View notes
Text
Jurnal: edisi Recap (Part Q1)
Sekarang sudah masuk bulan Juli, dan sepertinya banyak sekali hal yang kulewati di setengah tahun kebelakang. Aku tidak akan bilang tidak terasa seperti orang-orang pada umumnya, karena memang rasanya cukup banyak hal yang terjadi. Tapi masih lebih banyak hal-hal yang tidak terjadi, alias sudah direncanakan tapi tidak dilaksanakan hahaha.
Jadi sekarang aku coba merangkumnya beberapa di sini. Sepertinya akan cukup panjang.
Januari 2022. Setelah ditolak di seleksi LPDP 2021, aku memutuskan untuk resign dari kerjaan di Desember 2021 untuk mencari mencari peluang lain sambil menyiapkan kebutuhan untuk seleksi LPDP 2022. Kuliah S2 memiliki bobot yang cukup besar dalam mempertimbangkan apa yang akan kulakukan kedepannya. Sebagai orang yang cukup perceiving dan memiliki privilege dalam bentuk kebebasan memilih, banyak opsi yang bisa kuambil dan semua akan bermuara di hal yang sangat berbeda bentuknya. Kalau digolongkan, paling tidak ada dua arus utama: 1) tetap menggeluti bidang teknologi, terutama di ranah kesehatan, atau 2) terjun ke ranah sosial, yang dimulai dari berkegiatan di KAIL. Namun, prioritas utama tetap opsi nomor satu.
Februari 2022. Mendapat beberapa rejection letter dari kampus yang ingin kutuju untuk studi lanjut: Carnegie Mellon University, Cornell University, dan BeInPrecisionMedicine Erasmus Mundus. Akhirnya menimbang-nimbang ulang lagi jurusan dan kampus yang ingin kudaftarkan untuk seleksi LPDP 2022, termasuk rencana kontribusi ketika nantinya aku kembali ke Indonesia. Di titik ini aku juga mulai ngobrol dan belajar dari cukup banyak orang, terutama tentang bioinformatika dan sistem kesehatan di Indonesia.
Sembari menyiapkan S2, aku juga mengikuti beberapa course online dan mencari kerja sambil menunggu kejelasan kuliah lanjut. Tidak sedikit penolakan yang didapat juga. Aku terus berjalan.
Maret 2022. Aku mendapat acceptance letter dari beberapa kampus. Salah satunya Aarhus University, Denmark, di jurusan bioinformatika. Kampus ini lah yang kumasukkan dalam seleksi LPDP 2022 yang dibuka pada bulan ini. Kalau tidak salah, di bulan ini aku juga mulai sering kerja di kafe dekat rumah bareng Bospang, Dekav, dan Habib. Namanya Kedai Botani (biasa disingkat Kebon).
Di sekitar bulan Januari-Februari, aku mendaftar banyak sekali lowongan kerja, salah satunya sebagai konsultan. Namun, aku tidak lolos seleksinya. Kemudian, di pertengahan bulan Maret, aku mendapat undangan dari konsultan tersebut untuk mengikuti Apprenticeship Program yang mereka adakan selama dua bulan, dari April hingga Mei. Kalau performanya baik, bisa jadi akan diangkat menjadi pegawai tetap.
...lanjut part Q2.
0 notes
Text
Qatar, Negara Paling Aneh di Dunia
Qatar, Negara Paling Aneh di Dunia
Qatar, Negara Paling Aneh di Dunia
Harianpublik.com – Negara Qatar adalah Negara yang Paling Kaya nomor satu di dunia. Negara yang tidak punya hutang kepada negara manapun Pendapatan Perkapita (GDP) Qatar TERTINGGI SEDUNIA. Urutan nomor satu. Pendapatan rata-rata penduduknya Rp 147 juta per BULAN.
Setiap Bayi warga Qatar lahir ke dunia, Negara sudah menyiapkan sebuah rumah untuknya. Begitu usia sekolah, setiap anak dipersilahkan sekolah atau kuliah dimana saja. boleh memilih di dalam ataupun luar negeri, semuanya dibiayai Negara secara penuh termasuk biaya hidup dan uang saku dalam jumlah besar
Beberapa universitas Amerika Serikat telah membuka cabangnya di Qatar dengan dukungan Qatar Foundation, di antaranya adalah Carnegie Mellon University, Georgetown University School of Foreign Service, Texas A&M University, Virginia Commonwealth University, dan Cornell University’s Weill Medical College
Setelah tamat belajar setiap warga dipersilahkan memilih pekerjaan apapun asal masih di dalam Negara.
Pasti Negara memberi pekerjaan yg pantas dan dengan Gaji yang lebih tinggi dari Expatriat (TKA) untuk kualifikasi setara dan sejenis. Gaji dan kedudukan Rakyat Qatar harus lebih tinggi dari Orang Pendatang Asing.
Bila waktu menikah tiba, setiap laki-laki boleh punya 4 (empat) istri. Dan Negara menyediakan untuk masing masing dari setiap Istri Pembantu rumah dan Sopir. Negara yang menggaji Pembantu dan Sopir. Bila perempuan Qatar melahirkan boleh memilih rumah sakit mana saja di dalam atau luar negeri dan Negara yang bayar.
Negara Qatar ini punya tentara tapi juga menyewa USA Naval dan Army. Untuk menjadi Prajurit menjaga Keamanan Negara. Negara Qatar juga punya Polisi tapi juga membayar Polisi dari Pakistan untuk menjaga dan mengatur Lalu Lintas. Meski demikian jabatan Jendral, Komandan, Inspektur atau Pimpinan kesatuan harus tetap Warga Negara Qatar.
Di Qatar, polisinya banyak nganggur dan penjaranya nyaris kosong karena tingkat kejahatan yang sangat rendah. Di Doha ibukotanya, merupakan New York-nya Timur tengah. Banyak gedung2 pencakar langit dan pusat bisnis di kawasan Teluk .
Stadionnya ada di mana2 sekelas Old Trafford. Tak heran Qatar ditunjuk sebagai Tempat penyelenggaraan Piala Dunia (World cup) tahun 2022. Jangan lupa Qatar sponsor utama FC Barcelona. Qatar juga penyelenggara balap motoGP dan sedang menawarkan 2 sirkuit kelas dunianya untuk penyelenggara event F1.
Negeri Qatar juga mulai menguasai bisnis telekomunikasi dunia. Pemegang saham terbesar INDOSAT saat ini adalah Qatar Tekecom, BUMN Qatar. Tahun 2015-2016 Pendapatan Perkapita (GDP) Qatar adalah Rp. 1,7 Milyar perkepala pertahun.
Di Qatar, tidak ada Pajak untuk rakyatnya. Apakah ada Bank…?Ada akan tetapi tidak ada Bunga. Kadang-kadang bila hari Raja berulang tahun, seluruh hutang Rakyatnya kepada Bank dihapuskan oleh Raja.
Ditulis oleh Imam Puji Hartono
[opinibangsa.id / tn]
Sumber : Source link
0 notes
Text
Menanti.
Bukan, bukan menanti siapa-siapa, melainkan bulan. Rasanya? cukup membuat degup hati tidak tenang.
*dhag dhig dhug dher, daia!*
Duh apa sih, Ty.
Menjelang keberangkatan saya menjadi research student, yang insyaAllah beberapa bulan lagi, muncul beberapa pergolakan dalam benak. Rasanya seperti mulas tidak jelas karena memikirkan apa yang dapat terjadi selanjutnya, diliputi rasa takut, bahkan masih dengan sisa rasa belum percaya lantaran merasa; “Is it even real?”
Tapi yang sebetulnya sangat mengganggu saya adalah ketakutan apakah saya akan cukup capable dalam menjalani apa yang menunggu di depan mata.
“Am I ready?”
“Will I be able to communicate well?”
“Will I be able to answer Professor’s expectation?”
“Will I survive?”
“What if something happen with my family when I’m not there with them?”
“What if I get lost during the process?”
“What should I do if I fail?”
Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang sebenarnya saya sendiri mengerti, bahwa tidak ada yang dapat membantu saya untuk menjawabnya selain diri saya sendiri, sehingga kesemuanya tetap saya simpan sendiri, sehingga di beberapa kesempatan berhasil menggoyahkan iman optimisme saya. (sori emang anaknya suka pakai bahasa hiperbola aja..)
Intinya, saya panik.
Dan,
merasa sendiri. (backsound angin di gurun pasir)
Karena bagi saya, bukan lagi porsi saya untuk memberi beban kegundahan kepada kedua orang tua saya, yang kini harusnya sudah percaya bahwa saya bisa menyelesaikan masalah saya sendiri, bertanggung jawab dengan tiap hal yang saya hadapi.
Di sisi lain, menjadi seorang wanita (cie, wanita) dewasa tanpa pasangan, juga merupakan suatu tantangan tersendiri. Tidak ada di seberang sana yang akan mengangkat telepon saya saat saya sedang panik lalu akan bilang; “Tenang aja..” atau misalnya akan menepuk sejenak punggung saya seraya berkata; “Bisa kok..”. Saya harus menenangkan diri saya sendiri, berikut menyemangati bila mental terlanjut drop. Caranya? Tentu juga harus resep dari dan untuk diri sendiri.
Salah satu cara yang punya efek baik bagi saya adalah membaca. Karena selain therapeutic, membaca membuat saya belajar lebih banyak lagi, dan mengerti bahwa ada lebih banyak orang besar yang punya masalah, dan mereka bisa menyelesaikannya satu persatu hingga menjadi seseorang seperti sekarang.
Tapi tidak semua bacaan bisa membuat saya lebih tenang untuk pertanyaan yang satu ini;
“What if, I will never meet the one.”
Karena bukannya saya panik tentang bagaimana mencari the one, saya justru sibuk memikirkan rencana lain selepas studi nanti, untuk mimpi saya yang lainnya. Jeng jeng jeng! (dengan nada horor). Dan saya pun mengerti sepenuhnya bahwa, pilihan saya untuk sendiri saat ini, untuk tidak main tinder, adalah keputusan dengan kesadaran penuh bahwa saya memang belum ingin bersama orang lain. Kecuali..
Ga deng, tidak ada kecuali.
Bisa jadi, memang kita tidak akan pernah sembuh 100% dari setiap luka cerita lama yang sudah berlalu. Bisa jadi, memang manusia selemah itu untuk bisa melepaskan dan menerima dengan tulus (bukan penyanyi), akan semua hal yang tidak bersesuaian dengan keinginannya. Bisa jadi, saya memang masih cuma anak perempuan kemarin sore yang merasa "the world is my oyster” , serta terlalu egois untuk mau membaginya dengan orang lain saat ini.
Belum tahu hingga kapan dan bagaimana jadinya, dalam bayangan saya, mungkin saya lebih baik punya cerita seperti Sheryl Sandberg atau Amal Clooney, or even Meghan Markle, yang menikah di usia cukup matang, sudah berjalan harmonis dengan mimpinya sebagai perempuan dewasa, and make it through with a proper man who already done with himself, who knows himself and knows how to value a woman as sparring partner.
Duh, “Who am I!”
-
Terlepas dari semua kepanikan dan pemikiran idealis saya tentang berpasangan yang sejujurnya cenderung skeptis, di tahun baru ini, tepatnya beberapa hari sebelum tulisan ini, saya sadar, saya hampir berlari di marathon line yang salah.
Mengapa?
Salah satu target tahun baru saya, sebelum berangkat, adalah ingin bisa internship di salah satu corporate besar di Indonesia, yang mana nantinya saya harap bisa memberikan saya banyak pelajaran aside from design process. Saya mulai mencari di Glassdoor, dan indeed. Di sela-sela kesempatan itu, saya juga sempatkan membuka linkedin beberapa kolega dan rekan lain dari kolega tersebut, kemudian got in awe with their CV. Ada yang menjadi executive di perusahaan A, business analyst di suatu konsultan besar, project manager di perusahaan X, dan sebagainya. Saya? Saya yang INFJ ini? ya panik dong, merasa kecil mendadak.
(Terkadang menjadi amat sensitif itu sangat tidak menyenangkan karena cenderung cepat merasa rendah diri.)
“Saya siapa?”
Adalah pertanyaan yang tak akan pernah henti saya tanyakan untuk diri saya tatkala melihat keberhasilan orang lain. Bukan iri dalam artian yang destruktif, melainkan saya gundah, lantaran bertanya-tanya tentang waktu yang sudah saya lewatkan hingga saya ada di titik ini. Pertanyaan “Saya siapa?” akan diikuti oleh,
“Saya sudah ngapain aja?”
Dan bila dibandingkan dengan mereka yang dulu mengambil jurusan manajemen, teknik, marketing, ekonomi, komunikasi, politik ataupun hubungan internasional, tentu saja apa yang sudah saya lakukan tidak ada artinya.
Bukan apa-apa. Saya bukan siapa-siapa. Belum pernah ngapa-ngapain.
Namun beberapa hari yang lalu, di tengah perjalanan dengan ojek online (yang selalu jadi saat istimewa untuk wandering dan berkontemplasi), saya bertanya kepada diri sendiri;
“If life is a marathon, in which arena you are now playing?”
lalu,
“Aren’t you and they have different backgrounds and goals?”
di momen itulah saya sadar, saya hampir “menjerumuskan” diri saya ke arena lari yang salah; “Arena Corporate Professional.”
Bila arena maratonnya adalah “Corporate Professional”, akan terlampau sulit bagi saya untuk bisa menyusul rekan-rekan yang memang saat kuliah sudah belajar tentang business strategic, project management, macro economics dan sebagainya. Jalannya akan cukup terjal dan hanya akan membuang waktu saya, karena saya tahu basic skill saya jauh dari itu semua, meski saya memang perlu belajar seperlunya beberapa bagian dari bidang-bidang tersebut.
Namun saya besar dalam lingkungan creator, tumbuh dalam semangat membuat, mengaryakan buah pikiran atau imajinasi. Sehingga seharusnya goal saya bukan punya titel Business Analyst di perusahaan besar, melainkan membuat sesuatu yang melalui proses kreatif, much better if it is visually engaging, dan mampu memberikan manfaat bagi orang lain. Saya sadari bahwa goal utama saya bukan di titel jabatan di CV, karena saya punya mimpi saya sendiri, yang bisa jadi memang lepas dari emblem titel jabatan bergengsi dalam kartu nama. Karena setiap orang, tentunya punya mimpi yang berbeda bukan? :)
And that was it. That’s the moment of my enlightenment.
Saya sadari pula bahwa,
apapun pekerjaan kita nantinya, atau bidang apapun yang akan kita kuasai, cuma satu hal yang perlu dipastikan;
“Apakah itu dapat memberi manfaat bagi orang lain/banyak?”
Karena bukankah inti dari menjadi manusia adalah berbagi dan menjadi manfaat?
-
Beralih ke hal lainnya,
di tahun 2018 ini, ada tiga buku yang telah selesai dibaca, dan bagi saya sangat berkesan;
1.
Isinya sangat ringan, mudah dipahami dan terus-menerus membuat saya terkesima sambil bilang “wow.” lantaran surprised mengetahui di Okinawa sana banyak centenarians (orang-orang yang berusia di atas 100tahun) dan masih produktif dalam kesehariannya. Buku ini mengajarkan saya banyak prinsip hidup sehat dari centenarians di Jepang sana, khususnya yang hidup di daerah Okinawa. Di bab akhir, terdapat step by step gerakan taichi serta basic yoga untuk bisa kita lakukan secara individual. Sangat recommended, tapi belum ada di Periplus Indonesia.
2.
Ini buku Pak Pramoedya yang pertama kalinya saya baca, dan bagi saya alurnya sangat “mengikat” untuk terus diikuti. Ada banyak pembelajaran tentang hidup dari tokoh Nyai Ontosoroh, meski saya kurang suka dengan karakter Annelise (terlalu melankolis dan terpenjara cinta gitu jadinya seperti lemah banget huf). Ya, namanya juga dinamika karakter dalam novel. Tapi bagi saya ini merupakan lompatan baik untuk melakukan hal di luar kebiasaan: membaca novel fiksi lama. Oh dan satu lagi yang paling saya suka darisini, novel ini membuat bahasa Indonesia jadi begitu indah! Saya bangga saya bisa lancar berbahasa Indonesia! :)
3.
Kalau ada wisemen pernah bilang, kadang sesuatu menemukan kita sebelum kita menemukannya. Hal itu cukup menggambarkan pertemuan saya dengan buku ini. It found me! Di tujuh bab pertama, saya menangis dalam diam sambil membaca buku ini. Terharu dengan setiap cerita yang dituturkan penulisnya, seorang professor dari Carnegie Mellon Univeristy yang kini sudah berpulang lantaran Kanker Pankreas. Secara garis besar, alm.Randy Pausch hendak menyampaikan kepada pembaca untuk selalu berpegang teguh pada childhood dreams masing-masing, karena mimpi-mimpi itulah yang akan membawa kita pada hal yang lebih besar, ketika kita berani untuk mengejarnya dengan persistensi dan kemauan tinggi. Sangat, recommended! *sambil nangis
-
Januari 2018 sudah berlalu 21 hari, saya masih sering buang-buang waktu dengan menonton TV ataupun leyeh-leyeh tidak jelas di rumah, dan baru bisa dua puluh kanji (self-bragging). Di sisi lain, pembelajaran yang saya dapat dari apa yang sudah saya baca juga merupakan suatu hal yang patut saya syukuri. Karena mungkin pembelajaran itu sendiri juga akan datang pada saat kita siap, seperti hukum mentor;
“They will find you if you’re ready.” -Sheryl Sandberg dalam buku Lean-in.
As for closing,
wish we all do better in the next following days.
See you around! :)
0 notes
Text
What the Mean of Leadership(?)
Jika kita membaca banyak sumber, banyak pula pengertian dari kepemimpinan. kali ini gua mungkin akan memeberikan definisi lain berdasarkan pengalaman yang saya alami baru-baru ini, dan buku yang baru saja aya baca.
Buku yang baru saja saya baca adalah How to Win Friend and Influence Poeple tulisan Dale Carnegie, dan 7 Habbits of Efficient Poeple tulisan Stephen R. Covey.
setelah itu gua juga berkesempatan untuk menerapkan point-point yang dimuat di buku tersebut untuk menjadi PO SIBI IMAMI 2017
Nah, gua selesai membaca bukunya Dale Carnegie sebelum mencalonkan diri sebagai PO, jadi ketika gua mencalonkan diri sempat gua canangkan beberapa pont yang bakal gua terapkan selama jadi PO
Mulai dari apresiasi divisi, apresiasi anggota, sampai nilai-nilai etika yang dibawa. Gua pengen kepanitaan yang gua bentuk itu benar-benar membawa nilai kekeluargaan. karena gua berpikir kalo membawa nilai kekeluargaan, maka anggota bakal ikhlas buat ngerjain yang kita minta.
Tapi ternyata ada faktor yang gak gua pertimbangkan. Jadi SIBI tuh september, dan PO dipilih April, jadi technically cukup banyak waktu buat persiapan acara.
Tapi masalah sebenarnya ada di libur semeser, sekitar 3 bulan kita pulang kampung dan no contact. Sebelum libur datang, gua merasa sukses buat membuatsuasana kekeluargaan di kepanitiaan, canda tawa terbentuk di grup Line. akan tetapi ketika libur datang, semua grup diam dan suasana kekeluargaan memudar.
ahhh
ketika kuliah dimulai lagi, terpaksa gua mulai dari awal lagi, dan soal kekeluargaan, udah gak ada waktu lagi buat menyeh-menyeh gelak tawa karena SIBI hanya 4 minggu lagi. kzl
pertanyaannya
what will a good leader do at this situation
"salah satu masalah mendasar dalam organisasi, termasuk keluarga, adalah orang tidak berkomitmen pada ketetapan yang dibuat oleh orang lain atas hidup mereka. Mereka semata tidak menerimanya" - Stephen R. Covey
pada situasi yang panik ini, gua menetapkan segala keputusan yang gak jelas banget. Dan hasilnya, gua dicap PO yang gak jelas.
So what,.
Disituasi ini semua rancangan SIBI gua gak terlaksana.
0 notes
Text
Young On Top (1)
Jadi ceritanya berawal dari ketidaksengajaan nonton komunitas ini di acara Big Circle di Metro TV, mengingatkan saya dengan buku YOT saya yang dibeli waktu masih SMP. Waktu itu lucunya, saya beli yang judulnya “Campus Ambassador”. Well let this girl has a big dream shall we? Dari hari itu saya selalu punya keinginan yang saat itu statusnya masih “masa depan” dan perlahan berubah jadi “masa sekarang” untuk bisa ikutan suatu komunitas orang-orang keren yang berkumpul untuk membahas sesuatu yang bawa-bawa pemuda. Like seriously apa aja. Dulu, saya bahkan punya tekad untuk “kalo saya udah cukup umur, saya akan masuk ke dalam lingkaran orang-orang berpengaruh itu. Meet them in person then start to influencing people. Tapi perlahan, sayangnya entah kenapa saat saya mulai masuk SMA keinginan ini juga lambat laun pudar tanpa disadari. Kenapa? Karna ternyata masih banyak hal lain yang harus saya kejar, seperti prestasi di kelas contohnya. Menurut orang tua saya itu nomor satu walau menurut saya pribadi saat itu ga sebegitu penting. Setiap saya mau ikutan seminar macam YOT, saya selalu dilarang dan lama-lama ga berani mencoba lagi untuk mau ikut-ikutan begini, capek izinnya. Saya ga menyalahkan orang tua saya sekarang, walau dulu memang iya. Mungkin kalo dilihat lagi, mereka khawatir dengan saya yang saat itu statusnya masih labil. Pinginnya kesana kemari tapi sebetulnya belum cukup mandiri, dan sedihnya lagi saat itu belum ada gojek ataupun grab. Sudah ada, tapi saya masih berstatus ‘wifi only’ so ya, it’s pretty much miserable.
Kembali ke acara ini, fortunately pas buka web nya saya belum lewat deadline pemesanan tiket dan juga belum kehabisan. SIngkatnya, saya ajak dua teman kuliah saya. Kalo ditanya apa yang saya dapet dari acara ini, mungkin jawabannya akan beda dengan teman-teman saya. Karena saya yakin setiap orang akan men highlight sesuatu yang relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari, jadi bisa tau implementasinya seperti apa. Seperti founder YOT itu sendiri bilang, mas Billy Boen bahwa pulang dari acara ini jangan pernah sekali-sekali meng copy paste kesuksesan orang lain, gaperlu juga terbakar semangatnya untuk melakukan sesuatu, yang penting kita dapat poin penting dari acara itu dan bisa mengimplementasikannya terhadap lingkungan masing-masing dengan kapasitas atau sumberdaya yang ada. Bersamaan dengan ini saya juga pernah mendengar tentang quote yang mengatakan “Don’t ever compare your first stair with other twentieth.” Karna memang tiap manusia itu beda dengan pikiran dan keadaannya masing-masing.
Sesi 1 dibuka dengan narasumber dari Managing Director Line Indonesia, CEO Wardah, dan Ketua KPI yang umurnya saat mencapai posisi itu semua masih sekitar 30 tahunan. Mereka tidak menyampaikan secara detail cara untuk mencapai itu, melainkan justru hal-hal sederhana apa yang mereka keep untuk bisa sampai pada posisi tersebut. Mas Yuliandre bilang, sebagai ketua KPI, bahwa hidup itu cuma sekali, dan hidup merupakan pilihan, so pastikan pilihan tersebut adalah hal yang membuat anda bahagia. Sedangkan Mas Salman sebagai CEO Wardah mengatakan bahwa semangat akan habis kalau kita hanya keep sendiri, so share it with anyone, everyone. Pastikan yang anda lakukan membawa orang banyak atau berimpact luas. Untuk mas Ongki sendiri adalah bahagia bersama orang lain. Melalui ketiganya saya mulai mengerti, bahwa sukses punya arti yang lebih luas. Pada usia muda, mereka menekuni apa yang mereka anggap benar dan membuahkan kebahagiaan yang tidak hanya dinikmati sendiri. Bahwa selain kegigihan juga mereka mau mendengar, dan ambil sikap atas informasi yang mereka dapatkan. Disamping itu mereka juga sepakat, attitude adalah nomor satu. Karena karakter adalah yang membawa seseorang dalam menyikapi suatu keilmuan tertentu. Bagaimana mereka mengolah ilmu tersebut sehingga bisa bermanfaat. Sekali lagi implementasi, bagaimana ide, knowledge, dan juga kepribadian yang akan menjadi baik apabila ada aktualisasi dari nilai-nilai tersebut
Sering, mendengar menjadi hal yang lumayan sulit. Karena di dalam buku “How to win friends & Influence people” yang dituis oleh Dale Carnegie bahwa setiap orang merasa penting sehingga selalu ingin didengar atau diperhatikan. Dan itu alami. Oleh karena itu menurut mas Yuliandre bagaimana dalam umur yang begitu muda, beliau dapat menjadi ketua dikarenakan kemauannya untuk mendengar siapapun orang tersebut. Apa salahnya mendengarkan orang lain walaupun kita sebagai individu juga tentu memiliki kecenderungan untuk ingin didengarkan. Pada faktanya mendengar bukanlah jalan mengalah, tapi berbagi kepentingan. Melalui cara ini saya dan anda bisa mencapai kepentingan masing-masing dengan saling membantu. Ini juga berhubungan dengan yang mas Salman nyatakan, bahwa semangat dan kebahagiaan akan lebih cepat habis apabila hanya dinikmati sendiri. Sedangkan bersama orang lain hal tersebut dapat dirasakan berkali-kali lipat. Untuk mencapai sukses itu sendiri juga dibutuhkan usaha yang secara gamblang diutarakan oleh mas Ongki. Dilihat dari implementasi kegigihan, mas Ongki selalu bertanya mengenai bagaimana seseorang dapat bangkit lagi dari masa terpuruknya dalam hidup, dan seberapa lama. Dari situ, akan mudah untuk menilai seseorang yang mau punya semangat hidup tinggi atau tidak. Sejenak ada pertanyaan yang menggantung di kepala saya.
sudahkah saya mengalami masa jatuh yang amat sakit tersebut? Am i already fully recover from that?
Setelah dipikir berulang kali, ternyata ada. Saat pengumuman peerimaan perguruan tinggi melalui jalur undangan muncul, dan saya tidak termasuk di dalamnya. Rasanya, dunia sedikit banyak runtuh malam itu. Dan ya saya menangis satu malam itu. Tapi entah bagaimana, secepat itu saya dapat hikmahnya dan mati-matian belajar ini itu untuk perguruan tinggi yang saya perjuangkan. Kata ‘mati-matian’ itu silahkan diartikan secara harfiah, karna rasanya saya lebih totalitas disana daripada waktu sekolah. Which is somehow i regret. Gakpapah, yang penting sekarang sudah kuliah. Hal yang tidak pernah saya sesali, bahwa disana saya mengerti bahwa dimanapun tempat kita, tidak akan pernah ada kata sendirian. Tidak ada yang lebih menderita, bahkan paling menderita. disitu saya jadi mengerti kata adil.
0 notes
Photo
#Repost @gariskerasmoslem2 (@get_repost) ・・・ Negara Qatar 🇶🇦 adalah Negara yang Paling Kaya nomor satu di dunia. Negara yang tidak punya hutang kepada negara manapun Pendapatan Perkapita (GDP) Qatar *TERTINGGI SEDUNIA.* Urutan nomor satu. Pendapatan rata-rata penduduknya *Rp 147 juta per BULAN.* Setiap Bayi warga Qatar lahir ke dunia, Negara sudah menyiapkan sebuah rumah untuknya. Begitu usia sekolah, setiap anak dipersilahkan sekolah atau kuliah dimana saja. boleh memilih di dalam ataupun luar negeri, semuanya dibiayai Negara secara penuh termasuk biaya hidup dan uang saku dalam jumlah besar Beberapa universitas Amerika Serikat telah membuka cabangnya di Qatar dengan dukungan Qatar Foundation, di antaranya adalah Carnegie Mellon University, Georgetown University School of Foreign Service, Texas A&M University, Virginia Commonwealth University, dan Cornell University’s Weill Medical College Setelah tamat belajar setiap warga dipersilahkan memilih pekerjaan apapun asal masih di dalam Negara. Pasti Negara memberi pekerjaan yg pantas dan dengan Gaji yang lebih tinggi dari Expatriat (TKA) untuk kualifikasi setara dan sejenis. Gaji dan kedudukan Rakyat Qatar harus lebih tinggi dari Orang Pendatang Asing. Bila waktu menikah tiba, setiap laki2 boleh punya 4 (empat) istri. Dan Negara menyediakan untuk masing masing dari setiap Istri Pembantu rumah dan Sopir. Negara yang menggaji Pembantu dan Sopir. Bila perempuan Qatar melahirkan boleh memilih rumah sakit mana saja di dalam atau luar negeri dan Negara yang bayar. Negara Qatar ini punya tentara tapi juga menyewa USA Naval dan Army. Untuk menjadi Prajurit menjaga Keamanan Negara. Negara Qatar juga punya Polisi tapi juga membayar Polisi dari Pakistan untuk menjaga dan mengatur Lalu Lintas. Meski demikian jabatan Jendral, Komandan, Inspektur atau Pimpinan kesatuan harus tetap Warga Negara Qatar. Di Qatar, polisinya banyak nganggur dan penjaranya nyaris kosong karena tingkat kejahatan yang sangat rendah. Di Doha ibukotanya, merupakan New York-nya Timur tengah. Banyak gedung2 pencakar langit dan pusat bisnis di kawasan Teluk .
0 notes
Text
Risiko yang Pantas Diambil
Risiko yang Pantas Diambil
Ketika saya masih sarjana, saya memiliki impian untuk bekerja di Amerika Serikat di masa depan nanti. Rasanya ada sesuatu yang menakjubkan tentang industri teknologi dan silicon valley yang ingin saya alami. Nah, saya kira pada saat itu akan terkejut mengetahui tentang kesulitan yang harus dia tempuh untuk mengejar impian itu.
Beginning Setahun setelah lulus dari Institut Teknologi…
View On WordPress
#american culture#american football#American Summer Camp & University Tour#American University in Caiiro#Amerika#amerika serikat#Cara kuliah di Amerika#carnegie foundation#carnegie mellon university#carniege mellon university#cornel university#cornell hotel management#cornell institute#Cornell Institute of Busienss and Technology#Cornell Institute of Business and technology#cornell uiversity#cornell university#Cornell University Industrial and Labor Relations School#ektra kulikule di william colenso college#kuliah aristektur di southern california institute of architecture#kuliah arsitektur di southern california#kuliah di carnegie#kuliah di cornell university#kuliah di southern california#orang-orang berprestasi di cornell unversity#pameran pendidikan#pameran pendidikan inggris#Southern Association of Colleges#southern california#Southern Cross University
0 notes
Text
Mengapa “Equal Pay Day” Diperingati di Amerika?
Bagi perempuan, topik tentang uang, berapa besar penghasilannya, berapa besar tabungannya atau berapa sewa rumahnya, tabu untuk dibicarakan didepan umum. Untungnya di Amerika Serikat ada satu hari yang bisa dipakai untuk mengikis keengganan perempuan untuk berbicara soal uang, terutama tentang upah yang setara dengan kaum lelaki.
“Equal Pay Day” memang bukan hari besar resmi tapi hanya hari simbolis menandai seberapa jauh ke tahun ini kaum perempuan harus bekerja untuk mendapatkan upah yang sama dengan kaum lelaki dalam satu tahun sebelumnya.
Sebagai perempuan yang tidak merasakan perbedaan gaji dengan kolega laki-laki saya di kantor VOA, saya menjadi bertanya-tanya mengapa Equal Pay Day masih keras gaungnya mengingat kesetaraan upah atau Equal Pay Act sudah berlaku selama 54 tahun di Amerika?
Apalagi UU itu juga sudah diperkuat oleh Presiden Obama dengan The Lilly Ledbetter Fair Pay Act, pada 29 Januari, 2009, legislasi pertama yang dia tanda tangani ketika memasuki Gedung Putih. Peraturan ini mempermudah seorang perempuan untuk menggugat majikannya jika terbukti dia mendapat gaji yang lebih kecil dibanding laki-laki dalam pekerjaan yang sama.
Presiden Barack Obama menandatangani keppres yang bertujuan untuk menutup kesenjangan kompensasi antar, Selasa, April 8, 2014, di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, dalam sebuah acara Equal Pay Day. Lilly Ledbetter, berbaju hijau, berdiri di sebelah presiden. (AP Photo/Susan Walsh)
Equal Pay Day tahun ini diperingati pada tanggal 4 April lalu, yang berarti perempuan harus bekerja tiga bulan lagi ke tahun 2017 untuk menyamai pendapatan laki-laki pada tahun 2016.
Equal Pay Day memang datang lebih cepat tahun ini (Equal Pay Day tahun 2016 jatuh pada tanggal 12 April) tapi para advokat tidak melihatnya sebagai perubahan yang signifikan karena perbedaan upah masih tetap besar.
National Partnership for Women and Families (NPWF) mencatat bahwa kesenjangan rata-sata hanya berubah satu sen, dari 79 menjadi 80 sen dari satu dolar yang diperoleh laki-laki dalam setahun ini.
Perbedaan itu sangat besar mengingat kira-kira setengah tenaga kerja di Amerika adalah perempuan. Secara keseluruhan, perempuan Amerika kehilangan sekitar $ 840 miliar per tahun karena kesenjangan itu, dan pada tingkat individu artinya perempuan bisa kehilangan dana untuk membeli kebutuhan dapur selama satu tahun lebih.
Bayangkan dampaknya jika perempuan ini adalah pencari nafkah tunggal atau orang tua tunggal. Keluarga ini bisa hidup dalam kondisi yang buruk dan kekurangan gizi.
(AP Photo/Jessica Hill)
Tapi ternyata banyak juga orang Amerika tidak percaya bahwa kesenjangan gaji ada, meskipun ekonom telah sepenuhnya menolak kesalahpahaman itu.
Tujuh dari 10 pekerja yang disurvei oleh situs tenaga kerja Glassdoor.com pada 2016 menunjukkan mereka percaya lelaki dan perempuan dibayar setara oleh perusahaan mereka. Laki-laki jauh lebih banyak yang mengatakan hal tersebut, di mana hampir 8 dari 10 setuju, dibandingkan dengan 6 dari 10 perempuan yang setuju.
Dan kalaupun mereka mengakui ada perbedaan upah antar gender, seberapa besar kesenjangan itu masih terus diperdebatkan.
Biro Sensus mengatakan perempuan mendapatkan 79 sen untuk setiap dolar yang mendapatkan laki-laki, berdasarkan gaji rata-rata pekerja penuh waktu. Tapi kalau berbicara soal upah mingguan dan per jam, kesenjangan tidak begitu besar, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja.
Orang-orang yang mengatakan kesenjangan upah antar gender hanya mitos mengemukakan bahwa perbedaan gaji antara perempuan dan laki-laki jelas dipengaruhi sejumlah faktor, termasuk pendidikan formal dan keterampilan yang dipelajari pada pekerjaan melalui pengalaman kerja.
Menurut mereka, rata-rata perempuan memiliki pengalaman kerja lebih sedikit, perempuan mengambil waktu untuk membesarkan anak-anak dan mereka memilih karier yang cenderung memiliki jam kerja yang lebih fleksibel dan potensi penghasilan lebih rendah.
Selain itu, dibandingkan dengan perempuan, kaum lelaki cenderung tertarik ke arah jurusan kuliah dengan nilai pasar yang lebih besar. Misalnya, sekitar 80% laki-laki memilih jurusan teknik dan ilmu komputer jurusan sementara 66% perempuan memilih jurusan ilmu-ilmu sosial, drama, tari, pendidikan dan jurusan seni rupa.
Penelitian Warwick Economics pada tahun 2016 menemukan bahwa bagi pekerja di bawah 40 tahun, tampaknya tidak ada perbedaan dalam situasi di mana perempuan dan laki-laki itu memiliki pekerjaan di mana gaji bisa dinegosiasikan; di mana kedua gender berhasil memperoleh kenaikan gaji jika mereka memintanya. Jadi, jika para perempuan berusia 40 tahun ke bawah ini menegosiasikan kenaikan gaji sesering laki-laki, mereka akan mendapatkannya.
Linda Babcock, profesor ekonomi di Carnegie Mellon University dan salah seorang pendiri organisasi “Women Don’t Ask,” mencatat bahwa perempuan kadang-kadang dibayar lebih kecil karena mereka tidak bernegosiasi sesering dan sepintar rekan lelaki mereka ketika membahas gaji awal atau pun kenaikan gaji.
Kalau bisa saya simpulkan perempuan umumnya mendapat gaji yang lebih kecil untuk pekerjaan dan jabatan yang serupa karena tiga faktor signifikan, yaitu penalti yang dihadapi perempuan karena menjadi seorang ibu, kurangnya kemampuan perempuan untuk menegosiasikan gaji, dan bias atau prasangka majikan yang secara sengaja atau tidak masih meremehkan kemampuan perempuan.
(AP Photo/Jessica Hill, File)
Stereotip bahwa perempuan mempunyai nilai yang lebih rendah bagi perusahaan memang sulit diperbaiki karena sudah mengakar di masyarakat tapi perempuan bisa melatih strategi menegosiasikan gaji atau promosi jabatan setelah meyakinkan diri bahwa dia layak mendapatkannya.
Menurut Joan C. Williams, seorang profesor hukum dan penulis buku “What Works for Women at Work” perempuan yang meminta kenaikan gaji cenderung tidak disukai karena pandangan bahwa perempuan seharusnya sederhana dan tidak segan berkorban. Dan, tambah Williams, ketika lelaki meminta kenaikan gaji mereka sering dianggap bernegosiasi demi keluarga mereka, sehingga mungkin tampak tidak pamrih, sedangkan seorang perempuan akan dilihat sebagai sombong dan mementingkan diri sendiri.
Sementara untuk mengatasi kurangnya pendapatan karena menunaikan tugas sebagai ibu, pemerintah bisa membantu dengan membuat UU yang mengharuskan perusahaan memberi cuti melahirkan tanpa potongan gaji atau pergeseran posisi dan memberi subsidi untuk penitipan anak seperti yang dilakukan pemerintah Swedia.
Sejumlah negara bagian di Amerika telah memberlakukan UU Kesetraan Upah. California, misalnya, menerapkan salah satu UU yang menuntut agar perusahaan membuktikan bahwa mereka membayar perempuan dan laki-laki dengan upah yang sama untuk pekerjaan yang sama. Tapi proposal undang-undang itu di tingkat federal, yang disebut Paycheck Fairness Act, telah berulang kali terhenti di Kongres.
Sementara menunggu Kongres bertindak, Sarah Fleisch Fink dari National Partnership for Women and Families (NPWF) menyarankan agar perusahaan turun tangan dengan mengaudit diri sendiri dan melihat apakah ada diskriminasi gaji yang mungkin tidak mereka sadari keberadaannya.
Adriana Sembiring
Washington D.C. 10 April 2017
0 notes
Text
Me vs Music
Sungguh, belakangan ini lagi terganggu dengan sesuatu.
Ini..
Sudah lama sebenarnya, mulai awal tahun lalu tapi baru benar-benar ber-azzam pertengahan tahun.Waktu itu belum lihat hadist ini, jadi masih setengah-setengah bahkan seperempat mungkin.
Setelah lihat ini sebulan lalu, jadi tambah panik..
Memang Allah itu menciptakan manusia dengan keunikan masing-masing.
Tapi kenapa.. kenapa aku.. Ah, ini mah aku yang salah *senyum getir lalu cemberut*
Aku ini tipe anak audio, yang artinya sangaaaat mudah menerima informasi lewat pendengaran. Mudah menghafal. Mudah sekali. Apalagi yang dicampur musik, mudah masuk. Sebenarnya ini bagus, tapi jadi kurang bagus sekarang. Karena dulu waktu SMA, niatnya benar tapi salah langkah.
SMA itu pasti adalah titik awal seorang anak ingin berubah. Menjadi mudah bergaul, menjadi menyenangkan, menjadi lebih berwawasan, menjadi lebih aktif dan tetap menjadi diri sendiri dengan versi yang jauh lebih baik.
Sama seperti yang lain, atau dengan tingkat keinginan yang lebih tinggi, aku mengubah diriku. Menjadi seperti sekarang, menjadi bukan aku yang dulu *tertawa puas*. Bukan butuh perjuangan yang keras, hanya butuh effort yang lebih. Lebih berani yang paling utama.
Dulu, saat masuk SMA dan terpaksa harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru sekaligus sadar bahwa harus mengupgrade diri sendiri, aku punya resolusi yang banyak sekali. Kalau dipikir-pikir lagi, dulu tuh aku sibuk juga ya dan rasanya sekarang saat baca bukunya Dale Carnegie yang “Sukses Menjalin Relasi” aku bilang ke diri sendiri “Oh jadi dulu tuh aku ngejar ini toh”.
Banyak hal yang aku tanamkan ke diriku sendiri. Aku harus keras dengan diri sendiri tetapi lembut kepada orang lain, untuk membiasakan. Kalau sekarang sudah biasa, jadi tidak perlu keras untuk hal itu. Mulai dari sederhananya senyuman yang menunjukkan keramahan, menjadi periang, memberi feedback kepada orang lain, memperhatikan kebiasaan dan memuji orang lain dan banyak hal lain yang sangat aku perhatikan dari yang kecil sampai yang sangat berarti. Semua hal itu terus berproses sampai tingkat percaya diri ini terasa seperti dipompa ke level 100%.
Salah satu hal yang paling aku perhatikan dari awal adalah, untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain kuncinya adalah harus nyambung apa yang ia mau bicarakan. Untuk bisa nyambung, aku harus tau banyak hal. Muailah aku mencari banyaaak hal. Yang paling banyak aku cari adalah tentang musik bukan cuma tau judlnya saja tapi juga harus dihafalkan *sedih*. Buatku, yang hanya dengar nasyid di rumah, PR ini lumayan berat. Karena aku ga tau, gimana caranya orang-orang bisa begitu up-to-date dengan musik yang baru keluar. Sampai beberapa minggu lewat tanya sana-sini dan cari info aku tau caranya *yeaa*. Aku mulai rutin buka situs billboard setiap minggu, chart musik mulai dari musik dalam dan luar negri, cari info tentang band indie, aku menonton semua berita termasuk berita olahraga dan acara semacam entertainment news, dan agar semakin lengkap aku mulai rutin berlangganan majalah kawanku yang infonya sangat lengkap. Ah.. buang-buang waktu, buang-buang uang. Eh, ga juga sih. Mulai dari waktu itu (kelas 10 SMA), aku tau lebih banyak hal mulai dari musik, film, berita artis hollywood, bola beserta pemainnya anaknya dan semua WAGs, olahraga lain, berita dunia dan lain-lain.
Dari semua info yang aku serap bagaikan spons menyerap air yang kotorannya tidak masuk, semua bisa diatasi kecuali satu yang berbekas. Musik. Ternyata ini berpengaruh ke hafalan quran. Sangat berpengaruh. Memang, sudah sejak masuk kuliah aku sudah berhenti update lagu baru entah dari billboard atau radio dan sudah berhenti langganan majalah sejak lama. Tapi efek dari terbiasa menghafal lagu ini belum hilang juga. Bahkan sudah sejak satu tahun lalu aku tidak pernah berusaha mencari tau lagu apapun.
Tapi tetap, aku tau lebih banyak lagu daripada halimah karena bisa mendeteksi suara penyanyinya dan beberapa kali dengar saat di tempat umum. Sekarang ga terlalu banyak sih lagu yang aku tau tapi ya tadi itu, tetap aja masih suka dengar musik dan mudah sekali menyerap lagu *sedih lagi*
Aku juga hafal lagu-lagu yang ada di iklan tv, mungkin hampir semua aku tau dan sebagian yang aku tau itu aku hafal.
Tapi satu hal yang aku selalu lakukan, setelah tau satu lagu selalu aku periksa liriknya tentang apa. Karena aku ga akan nyanyi apalagi sampai menghafal lagu yang liriknya ga baik.
Memang peribahasa itu benar ya, lebih baik mencegah daripada mengobati.
Rasanya setiap ingat hadist itu aku ingin bilang ke Allah “Aku bukan pecinta musik ya Allah, bukan. Sungguh!”
Tapi tetap, ga ada yang aku sesali amat sangat. Waktu itu aku hanya berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Alhamdulillah ada benteng yang menjaga jadi ga kelewat batas hehe.
PR nya sekarang kalau dibandingkan jika aku tidak berubah sejak dulu mungkin akan lebih berat lagi. Sekarang tugasnya justru lebih ringan, hindari musik! itu saja, jangan berlebihan. Ga ada yang perlu disesali. Lalu, lanjut hafalan *senyum-senyum*
0 notes
Text
Qatar, Negara Paling Aneh di Dunia, Janji Allah Pasti Benar
Qatar, Negara Paling Aneh di Dunia, Janji Allah Pasti Benar
Harianpublik.com ~ QATAR Sebuah Negara yang menjadikan Al Qur’an sebagai Undang Undang dan Hukum positif ini tiba-tiba menyita perhatian Dunia setelah empat negara teluk Arab Saudi Mesir UEA Bahrain serentak memutus hubungan diplomatik dengan Qatar pada Senin (5/6/2017) dengan tudingan mendukung kelompok teroris. Tudingan yang sengaja diada-adakan.
TERNYATA QATAR MEMANG NEGARA PALING ANEH DI DUNIA
Negara Qatar adalah Negara yang Paling Kaya nomor satu di dunia. Negara yang tidak punya hutang kepada negara manapun Pendapatan Perkapita (GDP) Qatar TERTINGGI SEDUNIA. Urutan nomor satu. Pendapatan rata-rata penduduknya Rp 147 juta per BULAN.
Setiap Bayi warga Qatar lahir ke dunia, Negara sudah menyiapkan sebuah rumah untuknya. Begitu usia sekolah, setiap anak dipersilahkan sekolah atau kuliah dimana saja. boleh memilih di dalam ataupun luar negeri, semuanya dibiayai Negara secara penuh termasuk biaya hidup dan uang saku dalam jumlah besar
Beberapa universitas Amerika Serikat telah membuka cabangnya di Qatar dengan dukungan Qatar Foundation, di antaranya adalah Carnegie Mellon University, Georgetown University School of Foreign Service, Texas A&M University, Virginia Commonwealth University, dan Cornell University’s Weill Medical College
Setelah tamat belajar setiap warga dipersilahkan memilih pekerjaan apapun asal masih di dalam Negara.
Pasti Negara memberi pekerjaan yg pantas dan dengan Gaji yang lebih tinggi dari Expatriat (TKA) untuk kualifikasi setara dan sejenis. Gaji dan kedudukan Rakyat Qatar harus lebih tinggi dari Orang Pendatang Asing.
Bila waktu menikah tiba, setiap laki-laki boleh punya 4 (empat) istri. Dan Negara menyediakan untuk masing masing dari setiap Istri Pembantu rumah dan Sopir. Negara yang menggaji Pembantu dan Sopir. Bila perempuan Qatar melahirkan boleh memilih rumah sakit mana saja di dalam atau luar negeri dan Negara yang bayar.
Negara Qatar ini punya tentara tapi juga menyewa USA Naval dan Army. Untuk menjadi Prajurit menjaga Keamanan Negara. Negara Qatar juga punya Polisi tapi juga membayar Polisi dari Pakistan untuk menjaga dan mengatur Lalu Lintas. Meski demikian jabatan Jendral, Komandan, Inspektur atau Pimpinan kesatuan harus tetap Warga Negara Qatar.
Di Qatar, polisinya banyak nganggur dan penjaranya nyaris kosong karena tingkat kejahatan yang sangat rendah. Di Doha ibukotanya, merupakan New York-nya Timur tengah. Banyak gedung2 pencakar langit dan pusat bisnis di kawasan Teluk .
Stadionnya ada di mana2 sekelas Old Trafford. Tak heran Qatar ditunjuk sebagai Tempat penyelenggaraan Piala Dunia (World cup) tahun 2022. Jangan lupa Qatar sponsor utama FC Barcelona. Qatar juga penyelenggara balap motoGP dan sedang menawarkan 2 sirkuit kelas dunianya untuk penyelenggara event F1.
Negeri Qatar juga mulai menguasai bisnis telekomunikasi dunia. Pemegang saham terbesar INDOSAT saat ini adalah Qatar Tekecom, BUMN Qatar. Tahun 2015-2016 Pendapatan Perkapita (GDP) Qatar adalah Rp. 1,7 Milyar perkepala pertahun.
Di Qatar, tidak ada Pajak untuk rakyatnya. Apakah ada Bank…?Ada akan tetapi tidak ada Bunga. Kadang-kadang bila hari Raja berulang tahun, seluruh hutang Rakyatnya kepada Bank dihapuskan oleh Raja.
Sebuah Negara Qatar yang menjadikan Al Qur’an sebagai Undang Undang dan Hukum positif.
Tidak ada Hukum atau Undang Undang yang lebih tinggi dari Al Qur’an di Kerajaan Qatar.
Negara Paling Kaya, Nomor satu
Negara yang tidak punya hutang kepada negara manapun
Negara dengan Pendapatan Perkapita (GDP) TERTINGGI SEDUNIA. Urutan nomor satu.
Menurut IMF GDP Qatar = US$ 132,870 (Rp 1,7 Miliar)
Menurut World Bank GDP Qatar = US$ 141,543 (Rp 1,8 Miliar)
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_GDP_(PPP)_per_capita
Ini adalah Bukti Janji Alloh SWT dalam AL-QUR’AN :
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡہِم بَرَكَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami (Allah) akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raaf: 96).
***
INDONESIA “HARUSNYA” JADI NEGARA PALING MAKMUR SEDUNIA
TAPI SAYANG…. ISLAM MALAH DICAMPAKKAN
PADAHAL MERDEKA “ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH”
وَلَـٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَـٰهُم بِمَا ڪَانُواْ يَكۡسِبُونَ
“… tetapi mereka mendustakan [ayat-ayat Kami] itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS Al-A’raaf: 96)
ADA BERITA UNIK DAN MENARIK SCROLL KE BAWAH www.REPUBLIK.in
Sumber Berita : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10209052516972291&set=a.1016669899209.2002941.1298950960&type=3&theater https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_GDP_(PPP)_per_capita
Sumber : Source link
0 notes