Tumgik
#kewargaan
dinaest · 11 months
Text
Memperjuangkan kerukunan adl proyek jangka panjang. Dalam perjalanan GKP Kampung Sawah selama hampir 150 tahun sebagai saudara tertua dalam menapaki keimanan di Kampung Sawah, GKP tumbuh dan besar bersama semua yang ada di Kampung Sawah.
Pesodaraan dan kerukunan itu bukan tropi atau piala yang diraih. Melainkan nilai yang diwariskan. Banyak orang salah kira. Jadi kalau pesodaraan dan kerukunan itu bukan tropi maka bukan sebuah benda mati. Mesti terus dirawat dan diteruskan nilai nilainya.
Sejak 1847, orang Kristen GKP di Kampung Sawah telah menyadari betul bahwa Kampung Sawah adl sebuah kampung dengan pola budaya, sosial dan komunikasi yang kuat. Gedung direnovasi dgn bantuan dan dukungan sodara selingkungan. Aparat yang sadar kodrat kampung sawah yang beragam tapi sodara. Belum lagi ketika sekolah ada, semua elemen masyarakat merasakan manfaat bahkan orang Betawi dr Kranggan pun belajar baca dari sekolah GKP .
Artinya apa? GKP sadar ini, dlm apa pun gerak dan langkahnya gak bs ga bareng2 dan gak sama2. Istilah segitiga emas yang digagas bukan semata biar keren tapi ngingetin. Ngingetin kl GKP gak bisa tanpa adik adiknya Katolik dan komunitas Al Jaufar. Sebagai komunitas agama yang menyatukan Kampung Sawah.
Ada banyak pergumulan memang terjadi dulu, kini dan nanti. Dalam diskusi bersama rekan rekan dari Katolik Servas dan beberapa kyai moderat yang getol memperjuangkan kerukunan di Kampung Sawah, saya mendapati bahwa tidak mudah merawat kerukunan itu.
Apa yang menghalangi?
Ancaman radikalisme dan fundamentalisme sangat kuat menjadi lawan dari nasionalisme dan kebinekaan. Apalagi jika menyangkut pada ekonomi dan kepentingan. Semua bisa diaduk2.
Tapi ngomongin radikalisme dan fundamentalisme gak bisa diam aja. Ngomongin dan gak peduli. Tau tau sudah mendarah daging jadi idealisme dan bikin pikiran jadi ngaco.
Jadi, perlu upaya masi untuk memperjuangkan dan merawat terus nilai pesodaraan di kampung sawah
Pertama, yang sudah punya banyak pengalaman bapak ibu oma opa, ajakin ya anak anak dan cucunya kenal tetangga jadi mrk tau nenangga. Banyakin waktu silahturahmi meski mrk nganggep itu buanh waktu. Ajarin mrk gimana yang besodara yang baek sehingga gak mikirin jadi sok jagoan terus dan tawuran. Hidup cinta damai dan rukun lebih untung. Sebab daerah yang perang gak akan untung dan maju. Liat Palestina sekarang.
Kita dikuatkan dengan Firman Tuhan. Surat Roma itu terkenal dengan sebuah kalimat, iman orang benar nampak dari perbuatannya. Jadi kl beriman kudu ada manfaat dan praktiknya. Percuma ngaku orang yang beriman tp kerjanya emosi dan ngancurin tempatnya sendiri. Iman itu tandanya adalah suka berdamai.
Itulah tanda Kristus memerintah atas dirimu. Demikian melalui tulisan Paulus, jemaat Roma diingatkan mrk menjadi satu kewargaan dalam Kristus dan dibenarkan dalam Kristus sekalipun mrk berbeda asal. Yahudi dan Romawi.
Maka itulah cara GKP memaknai pesodaraan. Pesodaraan itu tanda keselamatan dari Tuhan. Sebagai orang yang sudah diselamatkan warga GKP harus baik dalam hidup besodara satu sama lain karena Allah yang kita sembah adalah Allahnya semua orang.
Nah terus peran yang muda apa?
Kita tahu anda sibuknya minta ampun. Tapi jangan lupa tetangga dan wilayah anda. Jangan kita gencar di medsos dukung Israel dukung Palestina tp di sini di kampung sawah kita diem aja liat sana sini ribut. Yesus bilang berbahagia kamu yang membawa damai karena kamu akan disebut anak Allah. Jadi anak Allah di Kampung Sawah itu gimana? Kl ga bs aktif terlibat di masyarakat ya paling enggak gak bikin ribut sendiri. Jangan kebawa ego dan gengsi. Saya mau minta satu hal buat anak2 muda sebagai pendeta muda yang diajar banyak juga oleh sesepuh Kampung Sawah, doain Kampung Sawah. Ingat di mana kita tinggal. Allah pernah berkata mli Yeremia, usahakan kesejahteraan kota di mana kamu tinggal karena kesejahteraannya juga adalah kesejahteraanmu. Seberapa peduli kita sama Kampung Sawah dan kedamaiannya? Coba dah tanya sama diri kita masing masing.
Tentu kita sangat peduli dengan Kampung yang subur dan aerya enak ini. Kita peduli dengan Kampung yang sadar bahwa kekuatannya ada pd masyarakatnya yang akur. Dan semoga GKP bisa terus melakukan sesuatu bagi sesama dan masyarakatnya sebagai sodara tua. Saya ini kan br datang di Kampung Sawah gak tau apa2. Tp sama pak Yakob dan Mas Eko sama Abah selalu dpanggil sodara tua. Jadi sebagai sodara tua di Kampung Sawah, GKP kudu gimana?
Biarlah kebanggaan ini GKP jadikan tanggungjawab sebagai sodara tua. Sodara yang menjaga dan merawat pesodaraan. Inilah identitas GKP.
Tuhan memampukan kita
0 notes
Text
Marak Judi dan Penipuan Online, KKM UNIBA 30 Perkuat Literasi Keuangan Digital
KAB. SERANG – Para mahasiswa peserta Kuliah Kerja Mahasiswa Universitas Bina Bangsa (UNIBA) kelompok 30 Desa Kebon, Tirtayasa kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Literasi Keuangan Digital bagi Komunitas UMKM Kebantenan dan Kewargaan Desa Kebon, Kabupaten Serang. Kegiatan ini berawal dari kegelisahaan para mahasiswa karena masih maraknya judi online, penipuan online,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sinemeter · 2 years
Text
nomadland
Tumblr media
“I’m not homeless. I’m just houseless.”
Fern mengendarai mobil van-nya menuju Quartzsite di Arizona, sebuah gurun yang dijadikan titik kumpul tahunan para nomad yang─sama seperti dirinya─menghabiskan sisa hidup mereka mengembara ke setiap sudut Amerika tanpa pernah mau menetap.
Rubber Tramp Rendezvous (RTR) digelar tiap tahun di Quartzsite, Arizona. Acara kumpul-kumpul itu digagas oleh Bob Wells, “nabinya” kaum nomad di Amerika, suri teladan bagi orang-orang yang memilih tinggal di dalam van─atau mungkin juga mobil yang lebih besar lagi. Tujuan acara itu besar dan penting, yaitu sebagai wadah support system bagi para pelaku nomad yang walaupun mereka asing satu sama lain namun rasa senasib sepenanggungan membuat mereka saling menguatkan, saling mengisi energi, saling berbagi kisah dan tawa.
Tentu ada sesi ceramah dari Bob Wells yang disaksikan serentak oleh para nomad sambil duduk di atas kursi lipat masing-masing. Ia berapi-api mengutuk kapitalisme, mengutuk “tirani dollar”, dan mengakui para nomad sebagai korban dari sistem ketamakan yang berlangsung lama di Amerika. Ia tak segan menyebut nomad sebagai kelas yang terbuang dari masyarakat, kelas yang mungkin tidak diakui keberadaannya dalam sistem kewargaan modern karena pengembara tidak punya teritori pribadi yang tangible. Apalagi para nomad itu adalah manusia-manusia lanjut usia, yang sudah berada di luar barisan tenaga kerja produktif, merekalah para orang tua malang yang terusir dari rumah gara-gara situasi ekonomi dan harus “berjuang” di jalanan untuk menyambung hidup.
Resesi Besar yang menerjang Amerika mendorong banyak perusahaan gulung tikar atau memangkas banyak karyawan terutama karyawan usia senior yang “dipaksa” pensiun lebih cepat. Fern (Frances McDormand) adalah salah satu korban. Sebelumnya ia bekerja sebagai karyawan HRD di sebuah pabrik gipsum besar yang terletak di kota industri Empire, Nevada. Di kota itu ia telah tinggal selama bertahun-tahun di sebuah rumah dinas pemberian kantornya. Sayangnya, Resesi Besar membuat perusahaan itu bangkrut seketika. Bukan hanya itu, seisi kota Empire pun harus ikut “ditutup” karena tak bisa lagi beroperasi, sehingga Fern harus terkena imbas terusir dari rumah di usia 60 tahunan dan harus mencari pekerjaan baru.
Fern memilih menjual beberapa barang milik pribadinya demi membeli sebuah mobil van bekas. Ia memilih hidup mengembara di jalan, mencoba peruntungan dari pekerjaan-pekerjaan kecil dan temporer yang bisa ia dapatkan di daerah-daerah yang ia singgahi. Ia mendedikasikan dirinya sebagai pengembara full-time, tak mau lagi menambatkan hati di satu kota, rumah, atau perusahaan karena ia tahu bahwa yang dibutuhkan untuk berdamai dengan kesedihannya adalah perspektif yang baru. Dan untuk mendapat perspektif yang baru itu maka ia pun harus menjadi orang yang baru dengan menjalani pengalaman hidup yang baru pula.
Apa yang disampaikan Bob Wells dalam ceramahnya bukanlah sebentuk orasi untuk membakar semangat protes atau berdemonstrasi menggugat pemerintah. Yang duduk di hadapannya adalah orang-orang tua yang, sama seperti dirinya, sudah tidak pantas lagi membikin huru-hara. Apa yang disampaikan Bob justru sebenarnya bertujuan memadamkan api amarah, luka, atau sakit hati yang masih tersisa dalam perasaan para nomad. Ketika Bob mengumpamakan mereka sebagai, “The workhouse that is willing to work itself to death and then be put out to pasture. And that’s what happens to so many of us”: poin utama yang disampaikannya adalah mengenai empati, kebersamaan, dan kekuatan untuk menerima kondisi diri dengan perasaan lapang.
Sebagai outsider, yang terpenting bagi mereka adalah tidak berkubang terlalu lama mendefinisikan kekalahan. Yang terpenting adalah memanfaatkan waktu dan momentum yang ada dengan sebaik-baiknya agar bisa memaknai setiap keadaan yang menimpa sebagai peluang kelahiran diri yang baru.
Dan khusus bagi Fern, inilah fase terbaiknya untuk mengganti ingatan-ingatan lamanya dengan sesuatu yang lebih layak diingat lama-lama.    
Memutar Arah, Menyatu dengan Alam
Di usia 60-an, Fern sebatang kara. Suaminya meninggal dunia, perusahaan tempatnya bekerja bangkrut dan bersamaan dengan itu lingkungan tempat tinggalnya dikosongkan. Bahkan, seisi kota tempatnya tinggal dikosongkan. Dengan kemungkinan mendapatkan pekerjaan baru yang sangat kecil di kotanya itu, maka Fern memutuskan untuk pergi mengembara di dalam van, menyerahkan nasibnya kepada lintasan aspal yang akan membimbing pencariannya.
Ia memotong rambutnya jadi sangat pendek. Entah untuk buang sial atau sebagai pernyataan bahwa dirinya siap menjadi orang yang baru. Belum pernah sebelumnya ia tinggal di dalam van dan hidup di jalan, maka keputusannya itu tentu merupakan langkah yang amat besar sekaligus berani. Ia mempersiapkan banyak hal; kasur, kabinet kayu, toilet duduk, piring-piring peninggalan almarhum ayahnya, semua itu ia tempatkan di dalam van-nya. Jelas sekali ia merencanakan untuk hidup lebih lama di dalam van, bahkan mungkin sampai akhir hayatnya ia akan terus berperan sebagai nomad.
Bukan hal yang mudah untuk menjalani hidup sebagai nomad sendirian, apalagi di masa-masa permulaan. Setiap kali memasuki kota atau area baru, hal utama yang dicari Fern adalah motel atau perkemahan RV dan lowongan pekerjaan. Yang pertama cenderung lebih mudah didapatkan daripada yang kedua. Pasar tenaga kerja tidak lagi menyediakan kerjaan kantoran untuk orang-orang seusia Fern, orang-orang yang justru tidak boleh terlalu banyak melakukan aktivitas fisik. Tapi ironisnya, pekerjaan-pekerjaan kasar adalah opsi terbaik yang dimiliki Fern saat ini, tipe-tipe pekerjaan kontrak pendek yang tidak bisa menjamin pemenuhan kebutuhan finansial di hari tua.
Fern harus mengambil pekerjaan-pekerjaan seperti itu demi bertahan hidup sebagai seorang nomad. Maka ia pun bekerja sebagai karyawan packing di pabrik Amazon, staf kitchen di restoran cepat saji lokal, staf operasional di Taman Nasional Badlands, sampai buruh di sebuah pabrik pengolahan gula. Semuanya bukan pekerjaan tetap, tidak terikat kontrak panjang, dan gaji yang didapat tentu tidak cukup untuk disisihkan menabung. Namun Fern tetap membutuhkannya, bukan semata-mata karena butuh uang tapi karena ia juga butuh mengaktualisasikan dirinya dengan bekerja; tanpa gengsi, tanpa banyak minta, dan tanpa penyesalan.  
Justru dari melakoni pekerjaan-pekerjaan “remeh” itulah Fern dipertemukan dengan orang-orang yang senasib dengannya. Fern berkenalan dengan Linda May, seorang wanita yang rambutnya sudah dipenuhi uban tapi masih tetap enerjik, yang juga jadi korban Resesi Besar. Bukan hanya itu, Linda May juga adalah seorang nomad yang mengembara dengan mobil van-nya. Dengan cepat keduanya menjalin pertemanan, berbagi aktivitas bersama di waktu luang mereka, saling bertukar kisah tentang perjalanan hidup masing-masing.
Dari Linda May-lah Fern tahu tentang Bob Wells dan event RTR-nya. Walaupun awalnya Fern sempat tak tertarik untuk datang, namun hasrat untuk berbagi rasa dengan orang-orang lain yang senasib mengubah pikirannya. Keputusan tersebut tentunya layak disyukuri Fern. RTR membawanya lebih dari sekadar berkumpul bersama para nomad manula, tapi lebih jauh lagi membimbingnya untuk membangun relasi yang kuat dengan alam sekitar. “I think connecting to nature and to a real community and tribe will make all the difference for you,” begitu nasihat Bob Wells kepadanya. “Alam” yang digarisbawahi itu tampaknya memang bukan sekadar pohon, hewan liar, atau gurun pasir, tapi lingkup besar yang meliputi jalan hidup serta orang-orang yang terlibat di dalamnya. Menyatu dengan “alam” adalah menyatu dengan diri, oleh karenanya ini juga adalah tentang penerimaan.
Swankie, salah seorang nomad yang kemudian sempat berinteraksi intens dengan Fern setelah acara RTR bubar, menuturkan konsep yang diyakininya tentang menyatu dengan alam:
Swankie: “I’m gonna be 75 this year and I think I’ve lived a pretty good life. I’ve seen some really neat things, kayaking, all those places. And, you know, moose in the wild. A moose family on a river in Idaho. And big, white pelicans landing just six feet over my kayak on a lake in Colorado. Or, come around a bend, was a cliff, and find hundreds and hundreds of swallow nests on the wall of the cliff. And the swallows flying all around. And reflecting in the water so it looks like I’m flying with the swallows and they’re under me, and over me, and all around me. And the little babies are hatching out and egg shells are falling out of the nests, landing on the water and floating on the water. These little white shells. It’s like, well, just so awesome. I felt like I’d done enough. My life was complete. If I died right then, that moment, it’d be perfectly fine.”  
Setidaknya ada dua hal yang sedang berusaha diterima Fern. Yang pertama adalah tentang kehilangan pekerjaan dan kehidupan lamanya sebagai seseorang yang bisa dikatakan “settled”.  Yang kedua adalah tentang kehilangan suami tercintanya yang membuatnya sekarang harus menghadapi kenyataan pahit hidup seorang diri. Pertemuannya dengan para nomad di RTR menyadarkan Fern bahwa dirinya membutuhkan support system untuk memproses segala kejadian yang menimpanya secara lebih bijak.  Bukan support system yang membantunya mengabaikan atau mengecil-ngecilkan masalah yang menimpanya, tetapi yang membantunya membuka perspektif baru dalam memandang masalah tersebut sehingga ia pun jadi lebih siap mengatasinya.
Artinya, Fern harus bisa menyikapi pilihan hidup nomadennya bukan sebagai pelarian tapi disadari sebagai perjalanan penting yang tidak seperti perjalanan lainnya.
Tumblr media
Merentangkan Kaki, Melebarkan Mata
Suatu ketika mobil van Fern mogok dan harus masuk bengkel. Kerusakannya cukup parah dan memakan biaya sampai-sampai montir bengkel menyarankan Fern agar menjual van-nya saja. Fern yang membutuhkan uang untuk memperbaiki “rumahnya” itu akhirnya menghubungi adiknya, Dolly, untuk meminjam sejumlah dana. Fern pun datang mengunjungi rumah adik satu-satunya itu yang tampak berdiri di sebuah kompleks perumahan elit.
Kondisi Fern dan Dolly memang berbanding terbalik. Fern tampak lusuh dengan kerut-kerut di wajah hasil terpaan angin dan cuaca jalanan yang tak selalu bersahabat. Sementara Dolly tampak rapi, elegan dari ujung rambut sampai ujung kaki, dengan kerut-kerut di wajah yang tampak selalu diterpa skincare dan produk-produk perawatan kecantikan lainnya. Namun, perbedaan tersebut tentu tidak menghalangi relasi hangat mereka sebagai kakak-beradik yang sudah lama tak jumpa.
Fern memang datang dengan kikuk dan mungkin juga banyak menahan rasa malu karena harus meminjam uang dari adiknya. Untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan hidup di jalan Fern akhirnya dapat kesempatan singgah di rumah lagi, tempat di mana segala kebutuhan manusiawi tersedia dalam ruang-ruang yang luas yang terlindung oleh atap. Ia pun bisa merasakan lagi tidur di atas kasur empuk di dalam kamar yang tidak membatasi ruang geraknya.
Fern boleh jadi merasa bangga dengan kehidupan mapan dan pencapaian yang dimiliki Dolly dan keluarga kecilnya. Namun, di balik itu semua, sang adik ternyata menyimpan kekaguman yang lebih besar terhadap sang kakak yang dilihatnya sebagai sosok yang tak mungkin tergantikan dalam hidupnya.
Dolly: “You left home as soon as you could, you married Bo after just knowing him a few months, and then you moved to the middle of nowhere with him. And then even after Bo passed away, you still stayed in Empire. I just didn’t get it. I mean you could have left…”
Fern: “Yeah. See, that’s why I can’t come here.”
Dolly: “I never said this to you before, and maybe I should have. You know, when you were growing up, you were eccentric to other people. You maybe seemed weird, but it was just because you were braver, and more honest than everybody else. And you could see me when I was hiding from everybody. And sometimes you could see me before I saw myself. I needed that in my life. And you’re my sister. I would have loved having you around all these years. You left a big hole by leaving.”
Bagi Dolly, Fern adalah perwujudan dari integritas dan karakter kuat yang terpupuk dari sejak mereka kecil. Bukan tentang kepemilikan harta, kelas ekonomi, atau status sosial, tapi Fern adalah tentang kepribadian, idealisme, dan yang terpenting lagi, orisinalitas, sehingga bagi Dolly dalam segala situasi Fern tetaplah sosok yang konsisten sebagai yang “satu-satunya”. Itu sebabnya Dolly tidak merasa malu sama sekali dengan kondisi kakaknya dan bahkan dengan senang hati menawarkannya untuk tinggal bersama, lebih lama.
Namun Fern tidak bisa menetap. Ia seorang nomad dan tempatnya bukan di rumah. Tawaran untuk tinggal di rumah tidak hanya datang dari Dolly, tapi juga dari seseorang bernama Dave, seorang nomad seperti dirinya yang pada satu titik memutuskan untuk “hijrah” sebagai penghuni rumah.
Fern dan Dave pertama kali bertemu di event RTR ketika keduanya terlibat barter di lapak barang bekas. Keduanya kemudian dipertemukan kembali di beberapa kesempatan secara tak sengaja dan menjalin hubungan pertemanan yang terbilang cukup dekat. Keduanya sempat mengambil kerja sambilan bareng di beberapa tempat. Tidak dipungkiri di antara keduanya memang sedikit terselip benih asmara, terutama berasal dari Dave yang beberapa kali menampakkan bentuk perhatian khusus kepada Fern.
Pada satu titik, Dave memutuskan untuk meninggalkan kehidupan sebagai seorang nomad. Pemicunya adalah kelahiran cucu pertama dari anak laki-laki yang hubungan dengannya selalu merenggang. Dave diminta untuk tinggal di rumah anak laki-lakinya itu agar bisa menjaga cucunya. Bagi Dave, ajakan tersebut merupakan kesempatan kedua untuk menebus “dosa” masa lalunya di mana ia kerap pergi meninggalkan keluarganya. Kehadiran sang cucu dirasakan Dave sebagai anugerah yang membawanya pulang dan mengikatnya kembali dengan rumah.
Maka Dave pun mengundang Fern untuk datang ke rumah anaknya. Dalam sebuah momen semi-privat, Dave bahkan mengajak Fern untuk tinggal bersamanya di sana. Namun Fern tidak bisa membohongi hatinya. Ia kesulitan tidur di atas kasur yang disediakan khusus untuknya di kamar tamu, dan di tengah malam ia lebih memilih beranjak tidur di dalam van-nya yang walaupun sempit tapi bisa membuatnya tidur lebih nyaman. Rasa nyaman yang didapatkan Fern di dalam van bututnya itu turut menganalogikan tambatan hati Fern terhadap kehidupan jalanannya yang secara tidak langsung memvalidasi komitmen cintanya kepada sang almarhum suami.
Disadari atau tidak, kehidupan nomaden yang dijalankan Fern memang seolah mewakili perjalanan spiritualnya dalam menelaah perasaan cintanya terhadap almarhum suami. Rumah bagi Fern bukan hanya perihal hidup menetap di dalam sebuah bangunan, tapi yang lebih penting lagi adalah tentang dengan siapa ia berbagi hidup serta tujuan-tujuan besar yang mendasarinya. Tawaran tinggal di rumah bersama Dave bisa jadi dirasakan Fern sebagai “godaan” untuk pindah ke lain hati, “godaan” untuk move on. Masalahnya adalah Fern pun ternyata belum siap untuk move on karena perenungannya terhadap kepergian suaminya itu juga masih belum tuntas. Ia masih bingung memaknai kesendiriannya, memaknai bentuk perasaan yang merasuki hati kecilnya berkali-kali.  
Seorang turis lokal yang sempat Fern temui saat sedang magang sebagai kru di Taman Nasional Badlands pernah menuturkan tentang makna di balik cincin pernikahan yang dikenakan Fern, “That ring is a circle. And it never ends. And that means that your love never ends”. Pernyataan yang tentu saja diamini sepenuh hati oleh Fern. Namun, sebenarnya bukan pengakuan cinta yang ia cari. Lebih dari itu, yang ia butuhkan adalah definisi baru akan relasinya dengan sang suami, pemaknaan terhadap segala memori dan emosi dari orang yang sudah tidak bisa lagi mendampinginya di dunia.  
Pertemuan dan perkenalannya dengan para nomad jelas telah memberikan Fern identitas baru terkait eksistensi dirinya. Dengan menjadi nomad Fern berarti tidak perlu menciptakan ikatan baru terhadap tempat, orang-orang, atau suasana tertentu yang ada di sekitarnya. Ia terbebas dari semua itu; ia bisa mendatangi atau meninggalkan suatu tempat kapan pun ia mau, ia membiarkan orang-orang datang dan pergi tanpa harus menunggu dirinya, ia bisa berpindah dari satu keadaan ke keadaan lain tanpa harus terbebani oleh keraguan.
Namun, untuk berdamai dengan kepergian suaminya Fern butuh lebih dari sekadar keyakinan bahwa almarhum suaminya itu akan tetap menjaganya di mana pun berada. Ia butuh pemaknaan lain, perspektif baru yang tidak hanya memberinya kekuatan asa tetapi juga kelapangan dada untuk mengikhlaskan situasi. Pada acara RTR tahun berikutnya, Fern mendapatkan pelajaran berharga dari Bob Wells yang membuka visi baru terkait kehidupan.  
Bob: “One of the things I love most about this life is that there’s no final goodbye. You know, I’ve met hundreds of people out here and I don’t ever say a final goodbye. I always just say, ‘I’ll see you down the road.’ And I do. Whether it’s a month, or a year, or sometimes years, I see them again. And I can look down the road and I can be certain in my heart that I’ll see my son again. You’ll see Bo again. And you can remember your lives together then.”
Bagi Bob, setiap manusia pada hakikatnya adalah nomad yang tak pernah menetap di suatu tempat. Kematian dipandang sebagai proses perpindahan tempat dari dunia ke alam lain, alam yang kelak juga akan didatangi oleh mereka yang hidup. Maka, tidak pernah ada kata perpisahan, melainkan selalu ada pertemuan kembali di tempat dan waktu yang tak pernah bisa kita tebak. Kemungkinan tersebut akan selalu ada, sehingga bagi Bob ucapan “Sampai jumpa lagi” bukan hanya sapaan khas milik kaum nomad tetapi juga seluruh umat manusia di dunia.
Dengan begitu, Fern setidaknya bisa melihat bahwa fase yang sedang dijajaki dalam hidupnya ini merupakan kesempatan besar untuk memperbarui dirinya kembali. Dia setidaknya bisa bersyukur karena tidak harus menghabiskan masa tuanya sebatang kara dengan cara menetap di suatu tempat yang lama-lama mengungkung dirinya dalam keterbatasan yang jelas. Dia setidaknya masih bisa bergerak maju meninggalkan kenangan lama dan merangkai kenangan baru yang akan turut dibawanya sampai akhir (“I maybe spent too much of my life just remembering”). Setidaknya Fern bisa mempersiapkan diri sebelum reuni bersama almarhum suaminya dengan sekumpulan pengalaman dan kenangan untuk dikisahkan. Karena pada akhirnya, badan memang bisa berpindah-pindah tetapi memorilah yang akan terus menetap.
Tumblr media
oleh: Ikra Amesta
0 notes
gatrago · 2 years
Text
Profil Gatra Go
Gatra Go adalah pegiat sei paras, lahir di Kebumen 28 Januari 1979, Agama Islam, Suku Jawa, Kewargaan Indonesia
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
maglearning-id · 2 years
Text
Setiap Warga Digital Punya Kewajiban yang Harus Terpenuhi, Apa Saja ?
Setiap Warga Digital Punya Kewajiban yang Harus Terpenuhi, Apa Saja ?
Setiap Warga Digital Punya Kewajiban yang Harus Terpenuhi ? Warga digital adalah orang yang hidup dan beraktivitas di dalam lingkungan yang terkoneksi dengan teknologi informasi dan komunikasi. Mereka memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi, mencari informasi, dan melakukan berbagai kegiatan lainnya. Kewargaan digital adalah norma perilaku yang mengacu pada prinsip-prinsip etika dan tanggung…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
newsevengeneration · 2 years
Text
SIKAP DALAM MASA "PEMBUANGAN"
SIKAP DALAM MASA “PEMBUANGAN”
Filipi 3:20  Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat   ❇️ Sehebat-hebatnya kita membangun hidup ini, menjaga kesehatan kita, dunia hanyalah tempat sementara, yang permanen dan kekal itu sorga.   Yohanes 14:3   Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa…
youtube
View On WordPress
0 notes
romeo78-adelaide · 5 years
Photo
Tumblr media
.::BELAJAR UNTUK MEMAHAMI LITERASI MENJADI SEBUAH PERANAN PENTING DALAM MENENTUKAN PILIHAN HIDUP SERTA PELUANG KEBERMANFAATAN DALAM KEHIDUPAN SEORANG INDIVIDU | LEARNING TO BE LITERATE PLAYS A CENTRAL ROLE IN DETERMINING AN INDIVIDUAL’S LIFE CHOICES AND LIFE CHANCES::. >> Mohon izin menyampaikan kepada Bapak @jokowi bahwa pada tanggal 26-29 Juli 2019 yang lalu telah diadakan Festival Literasi Sekolah ke-3 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan @kemdikbud.ri . Mengacu kepada World Economic Forum tahun 2015, bahwa terdapat 6(enam) #literasi yaitu Literasi Baca Tulis, Literasi #Numerasi, Literasi #Sains, Literasi #Finansial, Literasi #Digital serta Literasi #Budaya dan #Kewargaan. Sejalan dengan Pidato yang telah disampaikan Bapak Jokowi pada hari Minggu 14 Juli 2019 yang lalu terkait tentang penguatan vokasi, dalam Festival Literasi Sekolah tersebut, kami mendapat kesempatan berbincang dengan Cindy Merliana @cindy_merliana dan Ezra Yenita di stan/booth sekolah mereka, SMK Tridaya Pratama, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Para wanita muda yang juga merupakan pegiat literasi inspiratif mengikuti festival tersebut dengan membuat sebuah buku elektronik #vokasi tentang Mendan Arang, salah seorang musisi lokal yang piawai memainkan alat musik tradisional #kalimantan, yaitu Sampek. Cindy dan Ezra memiliki harapan dengan adanya buku tersebut dapat menyebarluaskan semangat Mendan Arang kepada anak-anak muda setempat dalam melestarikan budaya #musiktradisional serta dapat menjadi dukungan literasi digital. [Slide 4-7] Berangkat dari inspirasi dan ketekunan Cindy serta Ezra yang akhirnya menghantarkan mereka menjadi Pemenang 1 dalam Cipta Buku Elektronik Tokoh Vokasi Nusantara Festival Literasi Sekolah Jenjang SMK tahun 2019. Selamat dan sukses untuk Cindy dan Ezra! @kniukemdikbud | @unesco_asiapacific | @unesco | @dikdasmen_kemdikbud | @paud_dikmas | #FestivalLiterasiSekolah | #fls2019 | #cerdasberliterasi | #cerdasberkarakter | #cerdasberbudaya (at Kemendikbud Gedung A) https://www.instagram.com/p/B0t45FHlRDQ/?igshid=6hg56gb8mpd8
0 notes
Text
Taruhan Bola Online Online Terpercaya-8 Of The Punniest Puns Yang Sanggup Kalian Temui
resolusi keyakinan cangkriman bebas, prosedur penyetoran, serta batasan negara resmi. simpanan terkaan agak bebas enggak dikembalikan selaku komponen dari penyudahan sanderaan cuma-cuma yang sukses. kamu pula mampu menjual dugaan jikalau anda percaya kira-kira itu enggak tentu selaku realitas atau anda mendeteksi opsi lain yang lebih tinggi. footballpredictions. net oleh akibat itu melihat kebahagiaan untuk bayern munich dalam pertentangan hari jumat melawan barcelona. mbappe pernah berjuang untuk mencari elemen belakang gawang psg di sesi struktur rurut, hanya mencetak satu gol pada 9 musabaqah terakhirnya di set skema menjatuhkan konfederasi champions. personel berumur 22 tahun itu telah mengikutkan dua gol dan tiga assist pada lima performa aliansi champions waktu ini. Taruhan Bola Online Online Terbaik gelandang angel di maria yaitu playmaker mendasar, memimpin ligue 1 oleh delapan assist, dan ia pula menguatkan moise kean, yg ada sebelas gol gabungan serta tiga di ucl. karna kewargaan grup utama inggris tercantum menjadi favorit dalam situasi ini, real madrid didapati bagai tim yang tak diunggulkan serta gadai menyetujui pemulangan yang lebih besar dari tanggungan awal mereka. pada contoh di berlandaskan, simpanan kemenangan $ 100 di los blancos tentu membuahkan seluruhnya $ 350, yang menghadirkan kebahagiaan $ 250 dan juga jaminan asli $ seratus anda. peluang cuilan buat ilustrasi ini bisa jadi 5 atau 2, oleh madrid terdaftar di 3, 5 atas alterasi here desimal.
Tumblr media
angka-angka ini terdiri dari baris tagan pokok yg diperoleh dari salah satu las vegas atau mendunia sportsbooks kita. garis prakata berbagai macam terkait pada sportsbook namun membagikan kaliber yg transparan yang dikenakan oleh para penyusun peluang. apabila kalian bertarung pada sepak bola ataupun olah raga lainnya, buah pikiran yg luar biasa buat menatap garis terbuka lebih-lebih lampau. terakhir kali team yg tak berjulukan barcelona ataupun real madrid mengangkat hadiah adalah dalam tahun 2014 kala atlético madrid mengurus top klasemen klub. terakhir kali team yang terletak di luar tim dari tiga besar perlengkapan golf di spanyol sanggup menang merupakan valencia dalam tahun 2004. kami melacak bagian buat masing-masing dari 20 kategori yang berpartisipasi dalam waktu la konsorsium 2020 / 21.
sebagian besar sportsbook yg dipantau oleh rekan jejak bleacher report, oddsshark. com, memiliki barcelona sebab kegemaran simpanan gabungan champions diposting di +120, sama atletico di +240 dan juga garis mengembalikan +260. tampaknya mereka mengakibatkan kejutan paling tidak, tapi senantiasa aja, tidak memiliki kayanya yang bertentangan buat messi serta perseroan. prosedur kayak itu hendak membikin pertengahan belakang blaugrana terpajang, yg merupakan skrip sempurna untuk agresi kilat psg, khususnya mbappe. sebab itu, saya meramalkan juara kelompok tuan rumah dan pertumbuhan mengakui diri ke tinggi ucl 8. the saints menumbangkan barca pada perjuangan pertama, 1-empat, bersama kylian mbappe membukukan hat-trick di camp nou yang kosong. pertemuan terakhir di camp nou menyebabkan tuan rumah menang empat zero, akan tetapi setelah itu tibalah perjuangan tukas legendaris di camp nou di mana barca menerima 6-1. Situs Taruhan Bola Online Online eden hazard serta yakni mangkir jangka panjang sedangkan carvajal tidak tentu merintis lagi. memberi tahu prestasi mereka periode ini, tak melelahkan untuk memandang apa sebabnya barca sungguh berarti.
dua golongan tinggi dari tiap golongan serta 4 kelompok tempat ketiga menyebabkan set enam patos. dua tim tunagrahita selaku impulsif terdegradasi, dan juga team ketiga hingga terakhir akan mencampuri babak playoff menuju blok dari seksi bawah untuk mendapati apakah mereka terdegradasi. dua tim bagian belakang secara spontan terdegradasi, dan regu ketiga hingga terakhir hendak turun sesi playoff menuju tim dari jurusan bawah buat mendapati apakah team tersebut terdegradasi. enam perkumpulan termasyhur terlepas ke set playoff a-league, dengan dua kelas memperoleh bye kisaran pertama.
barcelona mendapati penyerang dari titik denda, lamun mulai kedua psg mengambil tukar games, mereka lazimnya sudah merekam empat gol yang tak terjawab. sejauh laliga beroperasi, barcelona terletak di posisi ke-3, serta sama ketewasan atletico madrid akhir pekan ini, barcelona mempunyai kans untuk setapak lebih dekat bersama mereka. sebagai totalitas, ini enggak periode yang buruk untuk barcelona, ​​dan mereka ialah salah satu team penyerbu terbaik bersama 49 berhasil yang dicetak seraya kecurian 21 sukses, yang juga tidak tidak baik. Daftar Taruhan Bola Online Online tetapi, timnas prancis kelihatannya tanpa salah satu penggempur terbaiknya di neymar, yg tidak akan dengan mantan timnya lantaran cedera punca per. psg akan berusaha dan bertahan tanpa bintang brasil itu kala mendatangi barcelona untuk perjuangan leg pertama babak 16 besar gabungan champions uefa pada hari selasa. psg mendata juara empat zero dalam leg pertama musabaqah sesi 16 besar melawan barcelona, ​​namun menyerah 6-1 di leg kedua dan tercampak dari turnamen. pandang the action jaringan untuk informasi teban tindakan olah raga kompeten tambahan serta bakal mencari salah satu buku olahraga online terunggul. amat memenatkan untuk menebak kedua team dalam pertempuran ini mengingatkan tipe kali ini, akan tetapi ane memiliki agama ekstra dalam alternatif penerbit pengecap lulus yang dimiliki barca bersama messi, ansu fati serta philippe coutinho.
1 note · View note
kotakita-journal · 6 years
Text
Menyiasati Transfer Pengetahuan Perubahan Iklim Secara Cepat dan Tepat Sasaran (Lewat Media Daring)
Catatan Kota Kita Sebagai Nara Sumber Workshop FNF Indonesia dan Climate Institute di Solo, 25-27 Januari 2019
Tumblr media
Kredit foto: Fildzah Husna, Kota Kita
Kota Kita diwakili Paulista Surjadi memberikan presentasi tentang peningkatan ketangguhan perubahan iklim berbasis masyarakat.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kebutuhan untuk menggiatkan pendidikan publik dan merawat diskursus tentang  perubahan iklim, lingkungan, dan upaya mitigasi, adaptasi, dan ketangguhan kolektif terhadap dampak masalah iklim kian mendesak dan harus dimulai sesegera mungkin.  Apabila menyasar golongan demografis usia sekolah dan remaja, pengikutsertaan kurikulum ke pendidikan formal tentu memiliki andil besar untuk kesuksesan peningkatan kesadaran tentang isu iklim dan lingkungan. Tetapi di era digital seperti sekarang ini, pendidikan non-formal, melalui berbagai saluran media daring dapat menjadi alternatif solusi penyampaian informasi yang lebih cepat, ringkas, menarik, dan tepat sasaran.  Kami rasa demikian premis yang mengilhami tur workshop Climate Vlogger yang diselenggarakan oleh The Friedrich Naumann Foundation Indonesia (FNF Indonesia) bekerja sama dengan Climate Institute ke berbagai kota di Indonesia, termasuk Solo, 25-27 Januari lalu. Sebanyak 21 peserta, berprofesi mahasiswa hadir mengikuti kegiatan di Solo. Selama 3 hari di akhir pekan lalu, mereka mengikuti berbagai sesi pembekalan ide, keterampilan, dan praktik cara-cara kreatif menjadi thought leader dan membuat konten edukatif dan menarik yang dapat mengkomunikasikan penyebab, dampak, dan solusi masalah lingkungan.
Kota Kita sangat senang dapat berpartisipasi sebagai salah satu pembicara di sesi pembuka workshop ini. Kami berbagi cerita dari pengalaman melakukan perencanaan partisipatif bersama masyarakat di Makassar, Kupang, dan beberapa kota pesisir lain di Indonesia terkait peningkatan ketangguhan komunitas terhadap dampak perubahan iklim. Selain itu, kami menggarisbawahi relasi antara urbanisasi pesat dan tanggung jawab kolektif sistem perkotaan dalam merespon kerentanan yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di kota. 
Apabila lebih dari 55% penduduk Indonesia di tahun 2030 diperkirakan tinggal di daerah perkotaan, artinya peralatan, inovasi, dan teknologi, serta pemahaman dan internalisasi kesiapsiagaan terhadap perubahan iklim, harus menjadi perhatian utama di kota.
Berbagai cara dapat dilakukan warga sipil dalam meningkatkan ketangguhan di perkotaan, dalam berbagai skala dan jangkauan, mitra kolaborasi, serta target luaran. Presentasi kami fokus mengeksplorasi pengalaman Kota Kita sebagai fasilitator partisipasi masyarakat di tingkat terkecil (RT, suatu komunitas lingkup kecil di kota) dalam berinovasi untuk mitigasi dan adaptasi, serta peningkatan kesadaran dan informasi tentang dampak perubahan iklim. Inovasi yang dimaksudkan adalah intervensi yang dilakukan bersama-sama dalam skala kecil berbasis pengetahuan dan kesadaran kolektif  warga tentang ruang hidup. Kami percaya bahwa kewargaan yang aktif adalah suatu titik mula untuk kota-kota Indonesia yang semakin tangguh.
Terima kasih atas undangannya, sampai jumpa di lain kesempatan.
1 note · View note
gajahilosophy · 2 years
Photo
Tumblr media
. . . Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) Mata Pelajaran: Geografi Program: Paket A (Kelas Bawah) Metode: Blended Learning Fleksibilitas Belajar Pendidikan kesetaraan Paket A,B, dan C memang memberikan fleksibilitas tinggi dalam belajar, peserta didik dapat belajar dimana saja dan kapan saja. Selain itu juga dapat belajar baik secara kelompok atau mandiri. Belajar dapat juga secara daring atau luring. Selain itu fleksibilitas belajar juga diberikan dengan menyesuaikan kebutuhan, kesibukan, keterpaduan dan kekhas-an peserta didik dalam belajar, sehingga sangat fleksibel dengan gaya belajar peserta didik. (peserta didik sebagai subyek pembelajaran). Dengan metode pembelajaran berbasis masalah keterlibatan seluruh literasi fungsional seperti digital, sains, numerasi, baca tulis, finansial dan kewargaan dapat terangkum dalam satu kegiatan pembelajaran yang lebih compact sehingga peserta didik tidak hanya mendapatkan satu ilmu saja. #blendedlearning #problembasedlearning #geografi #paketC #pkbmcahayasaraswati #pkbmjakartaselatan2 #pkbmjakarta #merdekabelajar #interaktifprofesionalefektif (at Pkbm Cahaya Saraswati) https://www.instagram.com/p/ChqlexhPNyb/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
maglearning-id · 2 years
Text
Konsep Kewargaan Digital dan Komponen Komponen Kewargaan Digital
Konsep Kewargaan Digital dan Komponen Komponen Kewargaan Digital
Konsep kewargaan digital merujuk pada cara seseorang berperilaku di internet atau dalam dunia digital secara umum. Ini termasuk bagaimana seseorang menggunakan teknologi dan media sosial secara bertanggung jawab, sopan, dan memperhatikan hak orang lain. Kewargaan digital juga termasuk bagaimana seseorang mempertahankan privasi dan keamanan informasi pribadi mereka di internet, serta bagaimana…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
romeo78-adelaide · 5 years
Photo
Tumblr media
.::BUKU: MENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN, TALENTA SERTA JIWA DAN OLAH JASMANI UNTUK MENCAPAI POTENSI PENUH SEORANG MANUSIA | BOOK: DEVELOP PEOPLE'S PERSONALITIES, TALENTS, AND MENTAL AND PHYSICAL ABILITIES TO THEIR FULLEST POTENTIAL::. Ingin menjadi #ahli memasak bacalah buku teknik memasak. Ingin mengetahui #dunia #imajinasi #anak, bisa melalui #buku, #majalah ataupun #komik anak-anak. #membaca merupakan bagian dari #budaya #literasi yang perlu dikembangkan serta didorong oleh #motivasi yang kuat. Mengacu kepada kesepakatan #worldeconomicforum2015 literasi terdiri atas: (1) literasi bahasa | (2) literasi #numerasi | (3) literasi #sains | (4) literasi #digital | (5) literasi #finansial | (6) literasi budaya dan #kewargaan. Untuk menumbuhkan minat baca pada anak, dapat dilakukan salah satunya lewat komik @kuark, seperti yang disampaikan oleh mbak Granasti Aprilia saat kami berdiskusi bersama. Beliau menyampaikan lewat komik anak-anak dapat belajar sains dengan cara yang menyenangkan. Selain itu mas Reza Syarief juga menyampaikan bahwa @letsread.indonesia juga memiliki koleksi bacaan serta lokarya literasi yang sayang sekali untuk dilewatkan! 17 Mei Selamat Hari Buku Nasional | 17 May Happy National Book Day https://www.instagram.com/p/Bxj46BLl_K_/?igshid=1tqxfpphquwqx
0 notes
garamterang · 2 years
Text
Janji Penyelamatan Bangsa-Bangsa
Tumblr media
Renungan Kamis, 2 Juni 2022 Oleh Wahyudi Purnomo Yesaya 25:6-12
"TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya. Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya. Pada waktu itu orang akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!"" - Yesaya 25:6-9 (TB)
Nubuatan Yesaya kepada bangsa-bangsa tentang janji pengharapan pembebasan dan penyelamatan, diwarnai penghakiman dan penghukuman Tuhan. Hal itu tepat dikatakan semacam saringan yang nantinya mampu menghasilkan suatu bangsa yang kuat dan memuliakan Allah, bangsa yang menyadari kelemahannya. Inilah gambaran suatu bangsa dan umat yang sejati di hadapan Allah.
Gereja harus dinamis dan optimis. Gereja Yesus Kristus merupakan perwujudan nubuatan Yesaya. Sepatutnyalah gereja melaksanakan tugas panggilannya, pantang mundur untuk mencapai sasaran isi dunia ini, supaya bangsa-bangsa memuliakan Allah. Tantangan harus dihadapi dengan sikap antusias dan percaya penuh kepada Tuhan. Dengan demikian kemenangan pasti dikaruniakan Allah dalam hidup gereja (ayat 9-10). Selain pertobatan terjadi, nubuatan firman Tuhan itu diberitakan dan diperdengarkan sepanjang sejarah, berjalan dalam sejarah dan menggenapi sejarah itu.
Refleksi: Persyaratan agar terhisab dalam kewargaan umat sejati jelas, yaitu bertobat dan beriman kepada Yesus Kristus. Tingkah laku kita di dunia ini, menunjukkan sejati atau semukah iman percaya kita. Tingkah laku adalah hasil dari iman yang benar, dan iman yang dikarunikan oleh Allah kepada kita yang dipilih-Nya.
Photo: Matteo Grando | unsplash.com
0 notes
maxy-marthenl · 3 years
Photo
Tumblr media
Shalom! Beritakanlah Injil! . . Menjadi saksiNya dan mengabarkan injil adalah perintah dari Tuhan bagi umat percaya. Yang percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan juruselamatnya wajib untuk memberitakan keselamatan hanya ada di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada nama lain di kolong langit ini, selain Yesus adalah Tuhan. Filipi3:20 berkata, "Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Yesus Kristus sebagai Juruselamat." . . So sahabatku menjadi tanggung jawabmu sebagai orang percaya padaNya untuk memberitakan kabar baik kerajaan sorga. Mulailah dengan menjadi teladan bagi keluarga dan banyak orang disekitar kita atau dimanapun kita ditempatkan. Roh Kudus pasti menuntunmu untuk menjadi saksi dan Terang keselamatan dunia. Yesaya60:1 berkata, "Bangkitlah menjadi teranglah sebab terangmu datang dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu." Bangkit menjadi terang dengan hidup berdampak bagi kerajaan surga dengan menjadi saksiNya sampai ke ujung bumi. Amin . . . #RenunganHarianTetemanisSungguhManisee #Matius28:16-20 #Matius28:19 #HappyTuesdayMorning #AwalipagiinidenganbersyukurberdoabersatememujisembahNya #TuhanYesusBaik #Bersukacitalah #ThankYouJesus #LordJesusYourSavior #TuhanYesusJuruSelamatHidupmu #GodBlessYou&YourFamilyAmin https://www.instagram.com/p/CY2PPPXhAkX/?utm_medium=tumblr
0 notes
memorandumcoid · 3 years
Text
Megilan, Cerminan Budaya Masyarakat Lamongan
Megilan, Cerminan Budaya Masyarakat Lamongan
  Lamongan, memorandum.co.id – Culture value atau nilai budaya Lamongan tercermin dari tagline Kabupaten Lamongan yakni ‘Megilan’. Hal tersebut disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam Litfest Brawijaya 2021, Sabtu (6/11). Beliau hadir secara langsung sebagai salah satu narasumber dalam talk show yang berfokus pada literasi budaya. Menurut Pak Yes, memahami literasi budaya dan kewargaan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes