#kelasinpirasijakarta5
Explore tagged Tumblr posts
selvianggrainy · 9 years ago
Text
Cita-Cita Setinggi Langit
Tumblr media
Hallo, namaku Aldi murid kelas 1A SDN 12 Klender. Cita-citaku jadi “BOLA” (bukan pemain bola)
Apa yang pertama kali terlintas di pikiran kita semua saat mendengar kata cita-cita? entah konsep seperti apa yang muncul saat kita kecil, namun sebagian besar anak-anak ingin menjadi dokter, insinyur, pilot, dan deretan cita-cita lainnya yang terkenal maupun populer. Seingat saya sewaktu saya kecil saya pernah bermimpi menjadi tukang gado-gado, lantaran tetangga saya yang berjualan gado-gado kala itu selalu mempunyai uang banyak. Bersyukur, saya tidak jadi melakoni profesi itu. Bukan lantaran profesi itu tidak mulia, tapi ternyata memang saya menemukan hasrat saya yang lain. Lalu apa yang ingin dibuktikan dengan segelintir fakta yang (mungkin) tidak seberapa itu? Bahwa ternyata cita-cita itu merupakan bentuk awal, sebuah keinginan paling sederhana dari seorang anak.
Beberapa waktu lalu dalam kesempatan menjadi relawan di Kelas Inspirasi, dalam rangka hari Pendidikan Nasional, saya banyak sekali berinteraksi dengan anak-anak di SDN 12 Klender. Saat ditanya apa cita-cita mereka, dengan antusias mereka mengungkapkan keinginan mereka untuk menjadi Koki, Dokter, Pilot, ABRI, Polisi, dan sebagainya. Anak-anak mulia dengan keinginan sederhana menjadi sesuatu yang mereka inginkan, dan mungkin menjadi awal dari bentuk pembuktian mereka kepada orang-orang di sekeliling mereka. Saya bersama rekan-rekan inspirator di Kelas Inspirasi percaya, bahwa cita-cita setiap anak itu harus digantungkan setinggi langit. Dan tidak perduli apapun background keluarga mereka, mereka harus bisa yakin kalau hal itu bisa terwujud.
Tumblr media
“Tapi kenyataan tidak bisa semanis itu, wahai nona manis”, ujar saya pada diri sendiri. Kenyataan pahit tersaji di hadapan saya bersama dengan 14 rekan inspirator yang bertugas saat itu. Saya tidak pernah membayangkan kalau di ibukota Jakarta saat ini, anak-anak yang seharusnya mempunyai impian, ternyata harus merelakan sebagian besar waktunya untuk menjalankan tugas yang seharusnya menjadi tanggung jawab orang tuanya. Fakta bahwa mereka mendapat tugas mengamen, memulung, atau bahkan berjualan asongan, bukan sesuatu yang saya dan rekan-rekan saya harapkan. Pahit dan menyesakkan dada, kalau sebagian besar di antara mereka ternyata tidak punya kesempatan yang sama seperti saya dalam menjaga dan merengkuh mimpi-mimpinya.
Pikiran saya berjalan ke dunia yang tak terbatas, dan membayangkan rasanya jadi mereka yang tidak bisa menjalani mimpinya atau bahkan sekedar mencoba. Saya membayangkan salah satu anak yang menangis, yang menuliskan kata-kata kasar kepada orang tuanya dalam ‘surat impian’. “Nona yang selalu manis, hidup memang tidak sebundar itu, perjalanan setiap orang tidak semulus itu”, ujar pikiran menggantung saya yang suka sekali muncul dengan tiba-tiba. Damn! Munculnya terkadang tidak mengenakkan, di saat waktu yang kurang tepat. Nona manis yang satu ini, suka sekali sedih secara tiba-tiba soalnya. Sang anak yang selalu ceria saat berinteraksi dengan kami, mungkin tiba-tiba tidak kuat lagi menahan bebannya. Apa yang dia rasakan saat itu, terus menggelayut dan berputar di kepala saya.
Tumblr media
Kami inspirator sehari di SDN 12 Klender, memang tidak bisa berbuat banyak atau lebih. Tapi kami mencoba melakukan semampunya yang terbaik, memberikan hati dan pikiran kami saat itu. Semoga adik-adik itu, yang menjadi murid-murid sehari kami, bisa benar terinspirasi oleh kami yang datang dari berbagai profesi. Kalau sebelumnya diantara mereka tidak ada satupun yang ingin menjadi jurnalis radio terutama, ternyata setelah di’inspirasi’, ada loh yang ingin menjadi seperti saya. Iiiihh…bangga deh rasanya. Saya juga yakin ke-14 rekan saya, anggota tim yang luar biasa, juga bisa memberikan pengalaman inspirasi yang selalu bisa diingat. Mereka terdiri dari Dokter, Petugas Bea Cukai, Teller Bank, Crafter, Vocal Coach, Programmer, Dosen, Fotografer, Videografer, Arbiter Catur, maupun Travelpreuner.
Anak-anak itu menarik, dunia mereka itu terlalu sayang kalau hanya untuk dipandang sekedarnya. Seperti saya yang bisa tersenyum lepas, saat salah satu murid saya saat itu ingin sekali menjadi koki, namun belum bisa sama sekali memasak. Atau ada juga yang ingin menjadi guru bahasa inggris, namun masih ‘buta’ dengan apa itu namanya bahasa inggris. Cita-cita anak-anak itu memang sederhana, mereka hanya perlu diarahkan dan didukung. Sesuai dengan tema besar kelompok 44 di Kelas Inspirasi Jakarta 5, yakni Setinggi Langit, kami berharap itu yang dapat mereka lakukan. Terus berharap dan yakin, bahwa tidak perduli dari manapun kalian berasal, dengan background keluarga seperti apapun, cita-cita itu pasti bisa terwujud.
Tumblr media
Pada akhirnya saya sebagai rekan inspirator yang ‘bertugas’ memberikan inspirasi kepada mereka, malah terinspirasi. Ada bagian-bagian dari diri ini yang hanya bisa disentuh oleh mereka pada hari itu. Saya merasakan peluk, senyum, dan cium tulus dari mereka. Bahagianya luar biasa. Senangnya tidak terkira! Segala keruwetan, kerumitan yang dihadapi jelang Hari Inspirasi hilang semua, tidak berbekas. Terganti dengan hari yang luar biasa, yang menurut saya super AWESOME!!! Dengan segala kerendahan hati saya berharap anak-anak sehari saya, yang ingin menjadi Dokter, Koki, Guru, Polisi, Polwan, atau Asronot supaya bisa jalan-jalan ke bulan, dapat mewujudkan cita-cita mereka. Karena mimpi-mimpi yang direngkuh dengan baik, ditambah dengan usaha serta doa, pasti bisa terwujud.
Terima kasih untuk pengalaman seharinya, anak-anak yang luar biasa!!! Salam inspirasi. 
0 notes
selvianggrainy · 9 years ago
Video
youtube
Kelas Inspirasi Jakarta, 5 Kelompok 44
Dalam rangka hari pendidikan nasional 2 Mei 2016 kemarin, Kelas Inspirasi Jakarta bersama dengan seluruh 1200+ relawan, menggelar hari Inspirasi. Dan inilah hari kami, Kelompok 44 di SDN 12 Klender. 15 orang inspirator yang menghabiskan setengah hari penuh, bersama anak-anak ceria penuh mimpi. Harapan kami, mereka terinspirasi dengan berbagai bentuk pekerjaan atau profesi kami. Semoga! Namun pada akhirnya, kami juga menjadi orang-orang yang terinspirasi, untuk menjadi lebih baik, dan paling penting bersyukur.
So, Kelompok 44 proudly present this video, that created by Bung Glene Ananta. Enjoy!!
0 notes
selvianggrainy · 9 years ago
Text
Surat Inspirasi Untuk Ibu Khofifah
Tumblr media
Kepada Yang Terhormat Ibu Khofifah indar Parawansa,
Ijinkan saya terlebih dahulu menceritakan sedikit tentang Kelas Inspirasi Jakarta 5. Mereka yang tergabung dalam Kelas Inspirasi Jakarta 5, memiliki misi berbagi untuk menginspirasi anak-anak untuk bisa meraih mimpinya, tidak perduli apapun background keluarga mereka. Memperkaya mereka, kalau saya boleh bilang seperti itu, tentang mimpi untuk meraih cita-cita yang harus dipupuk sedari dini. Mereka layak menggapai cita-cita mereka, dan kami mencobat membuat mereka percaya hal seperti itu sangat mungkin terjadi.
Dalam Kelas Inspirasi Jakarta 5, terdapat sekitar 1200 atau lebih relawan, yang dalam rangka hari pendidikan nasional kemarin, turun langsung ke sejumlah SD marjinal (termasuk SD inklusi dengan anak-anak berkebutuhan khusus) yang tersebar di seluruh Jakarta, Sukabumi, dan sejumlah daerah lain. Relawan yang bersedia mencurahkan hati, jiwa dan tenaganya, agar acara ini berlangsung (kami menyebutnya dengan Hari Inspirasi bu), saya percaya memiliki kemampuan dan niat untuk membawa perubahan. Tidak mudah dan segampang yang saya dan teman-teman pikirkan bu.
Tumblr media
Bersama dengan 15 orang relawan lainnya di kelompok 44 di Hari Inspirasi, kami mendapat tugas untuk “menginspirasi sehari” di SDN 12 Klender. Berbagai profesi dari kelompok saya berkumpul, mulai Dokter, Programmer, Petugas Bea Cukai, Coorporate Communications, Teller Bank, Vocal Coach, Arbiter Catur, Crafter, Pengusaha, Jurnalis, Blogger, Fotografer, dan Videografer, dan mencoba melaksanakan misi ini dengan sepenuh hati.
Tidak mudah bu ternyata, tantangan kami banyak dan berat, waktu sehari seperti tidak cukup. Di akhir waktu acara kami berkumpul, dan merasa sejumlah murid di SDN 12 perlu banyak bantuan. Memprihatinkan bu, mereka yang berlari senang, bercanda dengan riang saat kami kunjungi, serta selalu menampilkan wajah ceria, ternyata sebenarnya tidak. Bagaimana tidak, saat kami bersemangat mendukung mereka untuk mengejar cita-cita mereka, dan meminta mereka untuk menuliskan apa yang mereka inginkan dari orangtua mereka agar cita-cita itu bisa terwujud, hal itu tidak terjadi bu.
“Surat Impian” di mana kami berharap mereka tidak pernah melupakan cita-cita yang mereka sampaikan dan tulis, di mana kami juga meminta apa yang mereka ingin dari orang tua mereka untuk mendukung cita-cita mereka, ternyata bagi seorang anak menjadi lampiasan kekesalan bu. Sang anak memaki ibunya, menulis dengan kata-kata kasar. Tidak menjawab pertanyaan rekan inspirator kenapa dia menulis kata-kata seperti itu, sang anak menangis yang membuat kami merasa harus memberikan lebih dari sekedar pelukan.
Tumblr media
Sang anak ternyata sering dipaksa orangtuanya untuk bekerja, mengamen. Dipaksa bekerja dan mencari uang. Bukannya mereka seharusnya belajar dan memupuk cita-citanya ya bu? Mungkin perasaan bahagia yang dia miliki sedari pagi bersama kami, tidak cukup baginya sampai akhirnya berkata-kata kasar dan menangis. Anak ini baik bu, membantu kami para inspirator dan membantu rekan videografer saya menjaga barang-barangnya dari tangan-tangan usil temannya.
Kerumitan terkait hal sosial ini, ternyata banyak bu, kalau di SDN 12 Klender ini saja bisa saya dan rekan-rekan temukan, sangat mungkin hal yang sama terjadi di tempat lain. Ternyata banyak anak-anak di sekolah ini yang dipaksa juga untuk “bekerja”, mulai dari jualan asongan, memulung, maupun pekerjaan lainnya yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang anak yang penuh impian masa depan. Bahkan saat kami berada di sana, ada orangtua murid yang meminta sekolah  untuk membuat surat pernyataan dari sekolah, dan membebaskan anak-anak mereka dari “penampungan” dinas sosial. Mereka tertangkap karena mengamen, mengemis, atau memulung. Pahit dan menyesakkan dada, mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan kami saat itu. Seketika itu juga saya merasa bersyukur, karena memiliki kesempatan jauh lebih besar dari mereka untuk menjaga mimpi-mimpi saya hingga saat ini.
Tumblr media
Bukankan seharusnya tugas menjaga mimpi itu bukan milik satu pihak bu, tetapi banyak orang. Persoalan sosial anak-anak di perumahan padat penduduk, terbelakang, terpinggirkan, dan tidak pernah muncul di halaman utama media besar, juga perlu jadi perhatian. Karena mimpi itu milik semua anak bu, tidak perduli dilahirkan dengan background keluarga seperti apa, mereka generasi penerus kita nantinya.
Mewakili teman-teman relawan di Kelas Inspirasi Jakarta 5 terutama kelompok 44, saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Ibu untuk membaca surat ini. Salam hangat dari seluruh rekan-rekan relawan.
Salam Inspirasi! Inspirator Kelas Inspirasi Jakarta 5 Selvi Anggrainy
(*berkat bantuan seorang teman, surat ini memang sampai dan dibaca langsung oleh Ibu Khofifah saat beliau mengunjungi Sulawesi)
1 note · View note