Tumgik
#kelakar hati
wahyus-posts · 7 months
Text
Karena Allah Maha Mengetahui diammu, senyummu, cintamu.”
“Jangan pernah mengingkari ilmu dari siapapun, meski dia adalah orang asing sekalipun. Seperti Al-Khidir adalah seorang asing bagi Musa. Karena semua orang dapat menjadi bejana-Nya Allah jika hatinya kosong dari apa pun kecuali allah.”
“Tidak ada yang benar-benar mencintai Allah kecuali jika ia tidak pernah mengeluh pada setiap cobaan yang diberikan Allah untuk dia.”
“Mereka yang lemah itu mudah terluka, mudah panik, mudah marah.
Sedangkan mereka yang berjiwa besar akan dengan mudah rendah hati, sabar, lembut dan tenang.”
2 notes · View notes
mibeau · 8 months
Text
Imam Hanbali - Pejuang Kebenaran
🧮 Skor: 3.6/5.0
Tumblr media
■ Walaupun kandungannya telah diolahkan semula menjadi novel sejarah agar mudah difahami lebih ramai pembaca, namun, bunga penceritaannya masih agak “rigid” dan tona yang mendatar. Mungkin memang gaya hidup masyarakat setempat pada zaman Hanbali itu memang begitu, jadi sang penulis tak dapat mengubah sangat dan sengaja menyerap dan melontarkan “sisi gelap” sejarah Islam kita sebegitu. Yang penting, buku ini banyak menyentuh golongan Mutazilah dan sedikit Kawarij, yang saya rasa, banyak orang Malaysia kurang ambil tahu.
Tumblr media Tumblr media
■ Sebenarnya, fakta yang terkandung dan niat penyampaiannya bagus, cuma mungkin kerana saya memang kurang gemar genre yang banyak dengki-mengdengki dan satu pihak selalu beralah, so saya sekadar baca sampai habis sebab saya nak tau sejarah, bukan sebab tertarik dengan kisah hidup beliau. Sebab ketokohan Imam Hanbali yang terkenal penyabar dan “full of wisdom”, kurang menyerlah dalam novel ini. Tapi, dipandang dari sudut yang lain, kita dapat lihat kekuasaan Allah yang Maha Esa dan Maha Kuasa, di mana, pihak yang benar pasti akan lebih damai dan sejahtera, pengakhiran yang baik intinya.
Tumblr media Tumblr media
• Ditambah lagi pula, jenaka-jenaka orang Arab yang pada mereka kelakar, adalah juga diselitkan beberapa kali dalam buku ni, yang sebenarnya tak buat saya geli hati, tapi menyampah. Tapi tu lah, dah budaya mereka kan. Lain orang lain “taste”.
Tumblr media
• Dan kita memang tahu zaman dulu orang kuat perang. Tengok je lah sejarah Britain -- “The Terrifying Tudors”, lebih kejam! Tapi, penulis-lah yang perlu pandai ambil hati pembaca, terutama yang tak minat sejarah.
Tumblr media
■ Pendek kata, buku ini walaupun disifatkan sebagai Novel Fiksyen Sejarah, lebih berasa macam buku teks sejarah yang ditulis dalam bahasa mudah. Untuk bacaan umum dan pengenalan, ok je. Berbaloi untuk dibaca. Yang penting, mesti ada minat!
Tumblr media
Terima kasih penulis atas usahanya! Jazakallahu Khairan Kathira! --- 🛒 Dapatkan Novel ini di: BookCafe.com.my 🛍 --- *Baca juga ulasan saya di media sosial lain: • Instagram • Facebook . --- • Follow me on Telegram for quick updates!
2 notes · View notes
typingrose · 9 months
Text
7th January 2024, Sunday.
Harini I’m on my period yang ke day-3. My period only bleeds during day-1 sahaja. Hari kedua takde darah sangat, dan hari ketiga dah darahless. I’m a little horny during this period sebab my husband and i spent few days dah at my parents house, and husband work non stop. I tak dapat spent enough time with him during the night sebab dia after main game terus tidur. Sometimes i had to fuck myself during sleep sebab husband wont entertain me at night. What can i do? I dah hint ajak dia pun dia penat lah apa lah. I pun malas nak pujuk sebab itu badan dia, dia nak kerja.
Now dia dah resign, dia tetap dengan game dia. I hint him several times to have sex tapi macam kehendak aku seperti biasa, tak dilayan. Dah beberapa situasi i try to lancap him, ingat he would fuck me. Sebab dia dah nak climax, lepastu dia tarik tangan aku and stop me. Terus tidur. Aku macam wtf? Aku dah lah mudah terasa hati. Tu situasi malam ye time nak tidur dalam gelap. Petang tadi pula, kat sofa pun camtu. Memula dia dah ajak nak fuck, lepastu bila tengah lancap cam biasa, dia tarik tangan aku keluar, dia kata sakit. And i was like sakit? Ganas sangat ke? Padahal aku buat normal, no ganas. Alasan dia memang cam tak make sense. Terus aku turn off. But the thing is, sejak dua menjak asyik layan movie 18sx tapi macam takde nafsu pada isteri sendiri. Ringan2 pun dia reject.
Time dia tengah tidur tadi 8pm lebih, aku masak dinner. Msg masuk, aku nampak si Tasneem MDT whatsapp dia. Setahu aku, dah resign pun si member tu lebih awal dari acap. Kenapa masih berborak lagi eh mereka? Apa lagi yang laki aku nak tahu tentang MDT sedangkan dia sendiri sudah berhentikan diri dari bekerja kat situ. Sudah2 lah, bila dah resign dan dibayar gaji. Aku cuba untuk not feel anything about text tu. But bila aku dah nak start makan, aku turn off betul bila laki aku time tu juga nak main game. Aku memang perli je dengan muka selenge. Dia pi letak aku duduk lantai, aku macam kenapa suruh bee duduk lantai? Selama ni kan duduk di sofa. Aku tahu dia hangin dengan jawapan aku yang selalu nada soalan bunyi sarcastic. Aku kisah apa, aku hairan dengan peel dia yang aneh2. Pastu pi bantai main game while we supposed to eat dinner. Lauk makanan semua depan mata ni. Aku dah marah, aku cakap patutnya suami suap isteri. Dia balas dengan macam mana dah ada nasi ni (which dah dituang atas pinggan masing2). Laaa pula, aku tak faham kenapa dengan dia. Dah marah bila dia main game, aku tanya kenyang ke? Dia kata japgi dia makan. Sampai ke sudah aku habis makan, dia still dengan game dia. Aku pun diam jela buat muka.
Laa ni aku dah duduk kat katil, aku cakap nak tidur sedangkan baru pukul 10:30pm. Dia diam tak cakap apa, tak pujuk tak apa. Aku pun berlalu pergi dan menangis dalam diam. Hmm entahlah penat aku makan hati sensorang dapat ujian sebegini. Aku nangis aku doa kenapa Allah bagi aku ujian suami aku peel camni. Aku suruh Allah bagi aku kekuatan untuk tidak fikir yang tak baik tentang suami aku. Aku memanglah marah akan suami aku. Tapi aku tak boleh nak cerita pada dia. Aku mohon Allah sendiri sedarkan diri dia. Sebab time aku menangis di atas. Aku dengar yang dia masih repeat cerita 18sx bahagian sex yang aku tersalah buka tu. Haih tah lah pape jela. Aku harap nafsu aku hilang bila ada kehadiran laki aku waktu dia tengah menyangap. Tak kuasa aku nak layan lelaki dayus.
Dia tahu je aku tengah moody ngan dia. Dia naik atas and tak peluk. Malah termenung dalam gelap menantikan aku bergerak dari my comfort position tidur tu. Kelakar en, dasar ego tak sedar diri yang diri salah. Kalau rasa isteri tu tak perfect, tengok kelakuan hang sendiri. Apa yang buat bini hang marah. Bodoh piang
6 notes · View notes
rrannisatyas · 1 year
Text
Siap
Belakangan ini sedang menjadi pengamat. Mengamati apa? apapun yang bisa kuamati, kuproses sebagai pembelajaran. Bukan untuk ngejudge, tapi lebih kepada "aku ingin belajar". Kali ini sedang mempelajari makna "siap".
Pernah aku bertanya random pada seorang teman, "bagaimana kamu menakar siap untuk menikah, membangun rumah tangga?"
Katanya, "Sebenernya aku juga sempat merasa tidak siap sebelum menikah. semakin dekat hari pernikahan semakin bertanya, apa aku siap? apakah aku bisa? tapi overthinking itu berakhir ketika laki-laki itu menjabat tangan ayahku, mengucap janji suci, lalu saksi berteriak sah." lanjutnya, "lalu sejak saat itu, buatku pertanyaan itu tidak boleh lagi menghantui. Akulah yang mengusahakan kesiapan itu. Sekarang aku punya teman untuk berjuang bersama, mewujudkan kesiapan-kesiapan untuk hal yang jauh lebih besar setelahnya."
Aku tersenyum.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Ibuku pernah berkata bahwa menikah itu sejatinya seperti melamar tantangan baru. Bukan hanya tentang haha-hihinya saja. Bukan hanya tentang seseorang yang mendampingi seumur hidup. Justru sebaliknya, karena ada yang mendampingi maka tantangannya semakin banyak. Dalam perjalanannya pun akan banyak dengan kejutan dan "kejutan". "Yaaa.. namanya juga life..." Kelakar Beliau.
Aku mengamati orang-orang di sekitarku. Dalam penilaian subjektifku, ada orang-orang yang sebenarnya sejak sebelum menikah sudah menunjukkan tanda-tanda "siap menikah", sehingga setelah menikah pun sifat keibuan/kebapakannya semakin tampil. Ada juga orang-orang yang kuamati pertumbuhan pasca menikahnya luar biasa, sehingga individu yang tadinya "tak nampak siap" ini berubah menjadi orang yang 180 derajat berbeda. Kemampuannya menurunkan ego, bersyukur, dan kemauan belajar banyak dari orang-orang yang sudah lebih dahulu menjalani fase berrumah tangga ini membuat dirinya jadi lebih bijaksana. Ada juga yang nampaknya masih membawa pola ketika sebelum menikah, sehingga seringkali yang terungkap lewat ceritanya baik secara langsung maupun lewat sosial media adalah keluhan-keluhan dalam rumah tangga. Seolah belum memahami makna besar sebuah pernikahan.
Hasil pengamatan ini tentunya sangat superfisial dan subjektif, namun cukup baik menjadi refleksi bagiku. Menarik benang merahnya pada kehidupan di luar pernikahan. Ada orang-orang yang siap menerima amanah besar, ada orang-orang yang terkaget-kaget ketika menerima amanah besar. Orang yang siap akan seperti pohon besar yang tertiup angin. Bergoyang perlahan, sebab akarnya kuat menopang. Orang yang siap, terlebih ketika kuat valuenya, akan kalem saja menghadapi huru-hara kehidupan, sebab tahu bahwa konsekuensi menerima amanah adalah semakin banyak terpaan. Selalu punya cara dan strategi untuk mengatasinya. Sebaliknya, ketika belum siap maka akan berisiko salah mengambil keputusan bahkan hingga abuse of power.
Menakar siap dalam menerima amanah, baik dalam konteks pernikahan maupun di luar pernikahan, memang tak ada pendidikan formalnya, tetapi bisa dipelajari. Bagaimana kita mengasah hati, memberi ruang untuk belajar dan berbesar hati mengambil pembelajaran dari setiap proses kehidupan adalah sesuatu yang penting.
Semoga kita adalah individu-individu yang selalu siap berproses ketika menerima amanah. Aamiin..
@rrannisatyas | Perjalanan, 11 Oktober 2023
6 notes · View notes
fake-protagonist · 1 year
Text
Tumblr media
Hidup ni sebenarnya kelakar kan? kau doa untuk benda lain, tapi hati kau tiba-tiba bertukar arah, hati kata moga dipercepat jumpa jodoh, tapi mulut nyanyi RICH RICH RICH RICH! Wehhh aku tak boleh ahhh. Apa kau nak sebenarnya?
Dua, dua? Kahwin sebahagian dari sunnah dan ibadah, moga diberikan suami yang boleh membimbing sampai ke syurga, tapi Kekayaan? tolonglah jadi perantaraan membahagi rezeki Allah kepada yang memerlukan. Bukan sauk untuk diri sendiri.
Itulah sebab orang-orang tua selalu pesan ,apa pun kita buat niatkan untuk Allah. Dahulukan Allah.
Dan kalau dulu beria betul nak Tuhan makbulkan doa, sekarang? Berikan aku apa yang terbaik menurutMu. Ahhh gitchewww.
5 notes · View notes
mutiarafirdaus · 1 year
Text
Satu Bulan Menjadi Istri
Untuk Hasan, seorang Saintis penghafal quran. Seorang penuntut ilmu yang gigih dalam berjuang. Seorang suami yang menyimpan banyak keteladanan.
Seorang anak yang baktinya pada ibunda amat menakjubkan. Seorang kawan yang begitu mudah meringankan beban. Seorang hamba yang setiap harinya melantunkan ayat Quran, tanda kecintaan pada Rabb Semesta Alam. Yang semangat berQurannya tak bisa kukalahkan.
Untuk Hasan, yang senyumnya memukau terkembang lebar. Yang tawanya merdu terdengar dan menular. Yang guyonnya menemani ragam kelakar. Yang kehadirannya selalu membuat hati ini mekar. Yang memiliki prinsip hidup kuat mengakar.
Satu bulan ini, ragam emosi telah kita tumpahkan. Dari gelak tawa hingga sedu sedan tangisan. Dari senyum mempesona hingga delik mata tajam yang diarahkan. Dari sejak bersama di pelaminan hingga jarak yang memisahkan jauh terbentang. Dari pagi yang menyingsing hingga bertemu malam yang direngkuh kepekatan.
Istrimu ingin mengucapkan terimakasih sedalam dalamnya, untuk tutur kata manis dan sikap penuh penghormatan yang diberikan. Untuk kebersamaan yang diciptakan dan pengingat untuk senantiasa menjaga amalan harian. Untuk penjagaan hati yang diperjuangkan sejak dulu agar tak terjerumus pada salah pergaulan.
Untuk panggilan WA yang setiap hari berdering, meski begitu banyak aktifitas yang dikerjakan. Untuk doa doa yang dilangitkan, menjadi penguat aku dan kamu tetap bahagia menjalani ikatan pernikahan meski hidup berjauhan.
Juga untuk hadiah dadakan yang jauh jauh hari sudah disiapkan. Untuk nasihatmu yang dalam menghujam, membuatku bangkit lagi dan bisa tertawa riang.
Terimakasih ya, kesayangan 💕
Kata orang masa masa penuh kasih sayang di pernikahan mungkin hanya bertahan satu tahun atau tiga tahun atau lima tahun.
Tapi sejak awal menyatu, kita telah menggelar rapat bersama merumuskan keluarga ini akan dibawa kemana. Aku dan kamu sepakat Surga yang jadi tujuan akhirnya, dan disana tidak terbatas pada bilangan waktu dalam mengekspresikan kasih dan cinta.
Bukan sebuah hal yang mustahil kita akan terus erat bergandengan tangan sampai maut memisahkan, iyakan?
Dan aku ingin mengutip buku Wonderful Family, tentang harapan atas perjalanan 1 bulan ini.
Yaitu tentang memiliki keluarga dengan suasana yang damai, tenang, tenteram, aman, nyaman, sejuk, penuh cinta, kasih dan sayang. Keluarga yang saling menerima, saling memberi, saling memahami, saling membutuhkan.
Keluarga yang saling menasihati, saling menjaga, saling melindungi, saling berbaik sangka.
Keluarga yang saling memaafkan, saling mengalah, saling menguatkan dalam kebaikan, saling mencintai, saling merindukan, saling mengasihi. Keluarga yang diliputi oleh suasana jiwa penuh kesyukuran, terjauhkan dari penyelewengan dan kerusakan.
Keluarga yang anggotanya saling menghormati, saling menyayangi, saling mengoptimalkan potensi, saling merawat perasan dan hati.
Anggota yang saling berkomunikasi dengan penuh kelembutan, berinteraksi dengan penuh kehangatan. Memiliki visi yang kokoh, memiliki pembagian peran yang berkeadilan, memiliki peta kasih sayang yang lengkap, mampu menghadapi dan menyelesaikan setiap badai yang datang.
Keluarga yang berdiri di atas nilai nilai kebaikan dan dipenuhi dengan keberkahan. Keluarga yang memberikan kontribusi kebaikan bagi masyarakat, bangsa dan negara. Keluarga yang mampu bersabar ketika dilanda musibah dan bersyukur mendapatkan nikmat yang berlimpah.
Sebulan yang lalu kamu lagi deg-degan nungguin penghulu yang terlambat dateng gasi? Sedangkan akunya lagi ngakak2 sama temen temen di ruang tunggu pengantin perempuan Wkwkwk 🤣
09 Juli 2023 - 09 Juli Agustus 2023 -Surga
5 notes · View notes
azmi-azizah · 1 year
Text
Rasa-rasanya pengen aku simpan kuat-kuat dalam memoriku seluruh sudut wajah dan mimik ekspresi ummi saat bercerita. Sorot matanya yang berbinar, senyumnya yang terus merekah sepanjang berkisah, dan kerut keriput sekitar matanya yang tertarik ke atas.. Aku juga ingin sering-sering merasakan hangatnya dekapan ummi saat kupeluk. Menenangkan..
Kalau abi, entah mengapa semenjak kuliah aku sepertinya belum pernah lagi dipeluknya. Mungkin aku yang sesekali setelah diantar ke tempat tunggu bis menggamit lengannya yang sudah siap pergi di atas motor. Padahal dulu saat SMA, kalau pas libur panjang, pas abi dan temannya jemput aku dan temen2 pondok yang rombongan Kudus, sering banget beliau peluk dan cium pipiku setelah aku menyalami tangan beliau.
Abi, mudah banget dekat dengan orang baru. Bagus banget dalam bersosial. Umi juga. Beliau berdua sangat ramah ke orang lain, tetangga-tetangga pun juga menghormati umi abi. Kalau lagi happy, abi punya gummy smile dan suara tertawa yang kencang. Kalau kumpul keluarga besar, keluarlah kelakar atau jokes ala abi. Tapi kalau di rumah, jarang banget aku dengar itu.
Bahkan di liburan yang sebelum ini, abi jarang nanya2 kabar dan gimana hidupku. Aku baru bisa ngobrol panjaang dan duduk berdekatan dengan beliau saat aku mau tau dan diskusi sama abi ttg penentuan 1 syawwal. Harus begitu dulu, haha. Tapi Alhamdulillah, saat nunggu bis menuju Jogja yang telat banget kala itu, abi masih nungguin dan aku baru bisa di waktu itu nyeritain lika liku dan pedih2 yang kurasakan saat kerja di start up dan mengejar beasiswa S2.
Aah, Alhamdulillah.. Ternyata terapi membasuh luka pengasuhan juga bisa dengan mengenang jasa2 dan pengorbanan mereka. Aku sangat bersyukur masih punya kedua orang tua lengkap. Lengkap pula dengan kurang dan lebihnya masing-masing.
Tinggal pelan-pelan aku turut membantu mengasuh dan mengingatkan adik-adik.. Jadi teladan buat mereka..
Kehangatan yang kurasain kemarin di RS pas aku dan adikku akan gantiin umi abi jagain masku, bisa sedikit meringankan sedihku melihat kondisi mas yang terbaring lemah dengan selang NGT yang terpasang di hidungnya.
Aku pun cukup senang, adik bungsuku masih Allah beri kelembutan hati sehingga diingatkan umi dengan kelembutan dan usapan halus di kepalanya bisa sedikit demi sedikit memperbaiki habit buruknya.. Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah..
Semoga semua makin membaik ;)
3 notes · View notes
makherat · 1 year
Text
Tumblr media
Berapa lilin yang perlu kutiup hari ini?
Malam ini, ada empat lilin yang berdiri di hadapanku. Masing-masingnya, telah menancap tegas pada kue yang ditaruh di atas piring putih kesayanganku.
Sebelum akhirnya aku melanjutkan ritual malam ini, ada hal-hal yang ingin kusadari.
Pertama, fakta bahwa aku masih bernapas dan kini tengah terduduk sepi di hadapan lilin-lilin tegas dengan api muram. Dari sekian banyaknya doa yang kurapalkan, ini yang perlu aku sangat syukuri.
Namun—bernapas saja tidak cukup, bukan? Yang kedua, mindaku masih jauh dari kata sinting. Atau, mendekati namun aku masih diberkati? Dalam usia seperti ini, rasanya agak sulit membedakan telah-dikuasai gila atau masih-sepenuhnya waras. Namun walau begitu, dengan tulisan ini masih nyata dan tersaji sempurna di hadapan para Tuan dan Nyonya, syukurlah aku masih waras.
Ketiga—tubuhku masih utuh, walau lebam masih terlihat jelas. Namun luka-lukaku kini hampir mencapai kata sembuh. Berkat sentuhan jemari orang-orang terkasihku. Lalu perihal kuat—aku masih belum cukup kuat untuk berpijak kukuh pada badai yang menerpa tubuhku. Aku masih perlu bantuan tangan-tangan orang terkasihku. Namun, ya, dengan hadirku di sini.. katakanlah aku masih cukup kuat.
Dan yang terakhir, orang-orang terkasihku. Orang-orang terkasihku … bahagia sentosa, semoga berkat rapalan doa dan kelakar jahilku yang saban hari kulakukan. Senyumnya mengembang, matanya berkilau. Sudut-sudut gusi mereka terlihat jelas kala tertawa.
Nyatanya, ada banyak yang perlu kusyukuri di hari ini.
Malam ini nampak laiknya malam-malam lainnya. Namun yang berbeda adalah kini aku ditemani kue dan empat lilin warna warni. Kedua mataku terpejam, sebelum akhirnya diiringi rapalan doa-doa harapan.
Lilin biru, semoga aku kembali bertemu di hari ini dalam keadaan bernapas. Tidak dalam kondisi keluargaku berkabung ataupula hanya tersisa memoar tentangku; batu nisan, gundukan tanah dan setangkai bunga. Namun bila begitu akhirnya, semoga makamku dipenuhi kusuma indah favorit Bunda dan Kekasihku.
Lilin merah, semoga mindaku tetap terjaga dari kegilaan dunia yang menggadang-gadang. Bila nyawaku masih menyalak, kewarasan adalah hal kedua yang ingin kutaklukan. Bernapas dan tetap-waras ibarat sepasang sepatu. Bila salah satunya hilang—maka, enyahlah sudah. Hidup tanpa salah satunya sama saja dengan kematian, bukan?
Lilin hijau, semoga aku tambah kuat menghadapi manusia-manusia serupa iblis dan bahala yang tengah menanti. Setidaknya, aku ingin hidup tanpa menjadi beban untuk orang-orang di sekitarku. Lebam dan sayat tak lagi nampak—tidak lagi menanam cemas dalam hati orang-orang terkasihku.
Lalu, lilin kuning—lilin terakhir, semoga aku selalu berhasil melukiskan senyum dan gelak tawa pada orang-orang terkasihku. Biarkan air mata yang menitik dari sudut mataku, sesak menjegal tenggorokanku dan sendu milik orang-orang terkasihku yang singgah dalam diriku. Bahagia hanya milik orang-orang terkasihku—bahagianya ia bahagiaku juga.
Seusai merapalkan doa, aku langsung menghembuskan angin pelan-pelan dari bilah bibirku—membiarkan api muram pada lilin-lilin itu memadam.
“Selamat ulang tahun, Juniell.”
2 notes · View notes
faizkurn · 1 year
Text
Cerpen : Para Penunggang Angsa
"Demi mentari yang berpijar, kami relakan sekujur tubuh kami terus berlatih, meski larut berganti fajar.
Dan demi gemintang yang bersinar, kami tujukan segumpal hati kami kepada Yang Satu, utuh tanpa kelakar."
Tepat setelah kata terakhir terucap dari mulut mereka, batu biru di tongkat Pasingki bersinar. Cahayanya terang sekali, menembus hati para penunggang angsa. Meneroka, adakah noda di hati mereka meski seberkas. Menerawang, adakah dusta di antara mereka walau setitik.
Pasingki, pimpinan kabilah kami, akan memilih penunggang yang benar-benar bersih. Tanpa kesombongan dan kedengkian di jiwa dan raga mereka.
Selepas itu, Pasingki akan menempatkan para penunggang angsa terpilih tadi di barisan terdepan. Menjaga kabilah dari serangan lebah hutan yang besarnya sekepalan tangan.
Sungguh, tiada setitik pun niat dalam hati mereka untuk berperang. Tujuan mereka hanyalah untuk hidup tenang. Untuk beribadah tanpa gangguan.
Tetapi hari ini berbeda. Aku melihatnya. Aku melihat biji mata mereka tergerak ketika awan bergulung lebih gelap dari biasanya.
Hari ini memang telah dibicarakan sejak setahun lalu. Hari di mana lebah hutan meminta bantuan penyihir hitam dari negeri awan. Dan serangan mereka akan berkali lipat kuatnya.
Pilihan terbaik bukan lagi bertahan, melainkan menyerang duluan. Tapi serangan tergantung Pasingki dengan batu birunya.
Suara gemuruh saling bersautan. Para penunggang angsa mengambil ancang-ancang. Pasingki masih diam.
Di saat-saat seperti ini aku mengingat bagaimana kami semua dibentuk. Di kabilah kami, setiap anak laki-laki yang lahir akan dipegangkan ujung rebung di tangan kanan mereka. Tangan-tangan itu perlahan akan tumbuh dan terlatih untuk memegang leher angsa. Cukup kuat untuk menahan badan agar tidak jatuh, tapi juga cukup nyaman untuk tidak membuat angsa merasa tercekik.
Setiap anak laki-laki itu juga akan disucikan hatinya. Dijauhkan dari noda, dijaga dari perbuatan dosa. Setiap mereka akan dilatih dan dibentuk menjadi pribadi yang mendekati sempurna.
Lantas jadilah mereka. Para penunggang angsa, penjaga terdepan kabilah kami. Pasukan elit yang dipilih dan dibentuk sejak belia.
Lamunanku terpecah begitu Pasingki mengangkat tongkat dengan batu birunya. Dan para penunggang angsa bergegas maju. Berlari dan berterbangan. Suasana kisruh terbentuk hanya dengan hitungan lengan. Terpukul, tercekik, tersingkir dari barisan.
Namun tiba-tiba terang menyelimut. Ajaib! Aku melihat batu biru nyalanya terang! Aku melihat batu biru memberi harapan!
Tapi Pasingki, di mana Pasingki? Kenapa batu biru itu tidak bersama Pasingki?!
Bersambung.
Tapi ga jadi. Aku males.
2 notes · View notes
musafirasa · 2 years
Text
(17)
Korban
kita adalah korban, dari kebengisan cinta yang tengah berkelana, lalu dengan sengaja menjadikan kita tempat singgah, laiknya orang yang sedang berkelana pada umum nya, ia membutuhkan perbekalan untuk selama di perjalanan, namun sayang, perbekalan yang ia butuhkan yaitu bagian tubuh dari jiwa kita.
tanpa sadar, nurani kita digerogoti oleh cinta yang tengah mengumpulkan perbekalan nya, lalu menggantikan serpihan serpihan hati yang hilang oleh bagian dari dirinya, sehingga menjadi suatu konstalasi rasa, yang membuat rasa seakan berbunga bunga.
lalu tanpa sengaja, kita di pautkan oleh nya, sebuah frekuensi terdeksi oleh radio raga,tatkala kita tanpa sengaja berpapasan pada sebuah perjalanan, lalu pada saat kita saling terkoneksi, semua nya seketika terdengar oleh telinga alam bawah sadar, rasa mu itu tiba tiba berubah menjadi alunan melodi indah yang membuat hati bingah.
Paras mu begitu menggoda, laiknya senja yang selalu memancarkan sinarnya yang jumawa, tatkala kau tersenyum, seakan sinar keluar dari wajah mu hingga berbinar binar, aku terfana hingga tergoda, wajah mu itu, berhasil membuat ku candu.
lalu, perlahan semesta mendekatkan kita, mempertemukan kita pada sebuah ruang renjana yang penuh akan cinta, kita dihiasi gelak tawa, kelakar berhasil membakar ikatan kita yang beku, hingga cair seperti air kala itu, keraguan dan kecangungan hilang diantara kita.
kemudian, aku mengajak mu menari menari pada relung sanubari, meminum secangkir air yang telah aku ramu dengan kasih yang tak tercampur sedikit pun rasa pamrih.
Lepas dahaga, hilang haus mu seketika, lalu dengan lancang kau menerka bahwa aku mencampur nya dengan suatu mantra, lalu dengan santai aku menjawab "tidak", " Lantas bagaimana air ini bisa se segar ini? " Tanya mu saat itu
"Tatkala aku menuangkan air itu, kasih ku bertaburan bersamaan dengan air yang bercucuran, lalu bercampur dengan nya" jawab ku, lalu dengan ajaib nya, kau mempercayai ku begitu saja, mungkin karena kau juga menikmati nya.
kau laksana mawar indah yang berduri, walaupun membahayakan, namun tetap kau akan ku genggam dengan erat, meskipun tetesan darah bercucuran pada tangan ku yang lemah itu.
Aku dapat melakukan itu, karena keindahan mawar yang berhasil membuat ku larut pada kenyamanan, entah lah, rasanya seperti aku sedang bersenggama dengan perwujudan cinta.
2 notes · View notes
ashrofu · 4 months
Text
Berjalan serata kampus di malam hari
merantai deria mendengar album kini
tangan kanan menuding pianissimo
tangan kiri menghitung rentak solo
tiada hantu tiada jembalang
hanya diriku, seorang, bertualang
pokok sudah nyenyak tidur
harmoni uggas dalam masyarakat majmuk
Arif, aku melihat kelibat kau
kelakar kerana kau tak terlibat
ada pemotor lewat-lewat
mereka jengkel dengan tarian janggalku
maklum kerana sudah lama tidak teriak
maaf jika terlalu kuat hingga lopak meriak
aku tahu kau sedang susah hati
jiwa mana yang mampu menanggung
tanpa merebah, dingin, memeluk di panggung
pawagam hidup—kiu—orkes, melankolilah
ini kalilah, beritahu ibuku apa dia bangga
atau jalanan sepi ini tak punya erti?
Pengendera lewat-lewat lagi
mereka jengkel dengan esahanku
susah mahu meluah tika rasa berubah-ubah
tapi ini puisi siapa mahu kisah.
0 notes
wahyus-posts · 7 months
Text
Aku kembali mengenal rindu
Saat kulihat kembali mentari di pagi minggu
Tak lelah rindu ini bersenandung merdu
Walau kita tak jua mewujud temu
Biarlah waktu berputar dan melaju
Rindu ini tak akan layu
Hari-hari yang membisu
Aku disini berteman rindu
Jarak kian menumpuk rindu
Adakah engkau merinduku?
Jangan kau jawab bila akan menyakitiku
Diam saja agar aku tak pernah tahu
Tlah terlewatkan beberapa minggu
Entahlah aku tak ingin menghitung waktu
Kunikmati saja rindu yang mengikatku
Aku tidak akan merasa lelah dan jemu
Rindu ini begitu indah untukku
Hai! Kamu yang tetap membisu
Dulu kau selalu menguntai aksara memujaku
Kini kau diam seakan tak pernah mengenaliku
Sapaku kau anggap angin lalu
Apakah engkau sedang ingin mengujiku?
Baiklah kita sepakat untuk saling membisu
Agar tak saling membuat perih bak tersayat sembilu
Syair malamku mengirimkan rindu yang terbaik untukmu
Tumblr media
2 notes · View notes
almondeyes99 · 6 months
Text
Sesukanya, Semaunya.
Sebuah hal menggelitik sedang sibuk mengganggu pikiran akhir-akhir ini. Permasalahan yang sebenarnya sudah ribuan kali dikeluhkan, dituliskan, disuarakan, hingga menjadi kata-kata mutiara paling laris.
TLDR: People always commenting, judging, and avoid try to see from other’s PoV
Sebuah kenyatan bahwa kita tidak lepas dari kehidupan bersosial. Tidak lepas dari manusia lain yang saling berpengaruh-memberi pengaruh. Kemutlakan yang demikian adanya.
Maka benar kalau ada pepatah bilang: Kita hari ini adalah bagaimana lingkungan mendidik dan membesarkan kita. Bergaul dengan tukang parfum akan membuat kita wangi, begitu katanya.
Tapi dilain sisi (dan banyak sisi lainnya), atas dasar kebebasan mengungkapkan pendapat dan suara maka orang mulai tamak memberikan pendapat yang tidak penting. Pendapat yang sebenarnya enggak perlu-perlu amat untuk diucapkan.
Kerap kali sebuah situasi yang tak wajar menjadi sasaran empuk untuk dijadikan bahan kelakar atau sekedar gunjingan murah ditengah kekosongan. Padahal bukan suatu kesalahan, hanya karena berbeda dan awam apa lantas menajadi olokan?
Orang-orang tidak bersabar untuk menutup mulutnya. Enggan tabayyun, atau setidaknya sedikit saja memahami. Sekarang dibalik, jika situasi tersebut terjadi pada kita? Apakah kita memiliki hati yang derana untuk menghadapinya?
Lalu pada akhirnya tidak ada satupun yang (mau) disalahkan.
Karena itu,
Hiduplah secukupnya, sesukanya, dan semaunya.
Kalau kita dicukupkan untuk memiliki hati yang berbudi, maka tidak ada salah untuk mencoba berbesar hati dan bersimpati. Melihat dari kaca mata orang lain. Memaklumi dalam batas yang masih wajar.
Karena kembali pada paragraf ketiga, kita tidak lepas dari manusia lainnya. Zoon Politicon.
Note:
Akhir-akhir ini mulai untuk pindah menulis di Medium since Tumblr not so hype dan sulit sekali untuk personalized tumblr. I put my original on my medium page. Click down here >>
0 notes
arosellaa · 7 months
Text
Am I sad because I'm not married yet? (1)
Well, 24-08-2024 mendatang, umur gw akan menginjak 28 tahun.
"Tanggal yang cantik, di umur yang pas. Coba aja kalau pas tanggal itu gw menikah, cucok banget kan? Hahaha," kelakar gw dalam hati. Kemudian, hati ini justru bertanya, "Emangnya lu udah siap nikah? Siapa calonnya? Udah punya tabungan yang cukup? Hahaha," kembali gw menertawakan diri sendiri.
Apa gw sedih karena di umur segini belum menikah? Jawabannya : Tidak.
Why?
Karena gw percaya banget kalau Allah akan selalu memberikan kesempatan itu di saat yang tepat. Kalau gw belum dikasih kesempatan sekarang untuk menikah sama Allah, yaa berarti memang belum saatnya.
Beruntungnya, gw ga pernah pacaran dari dulu, jadi gw ngga punya ketergantungan yang tinggi akan kehadiran orang lain (lawan jenis) di hidup gw. Kalo ada yaa syukur, kalo ngga ada yaa emang udah terbiasa sendiri. Meski ga bisa dipungkiri, terkadang ada saat di mana gw pengin punya someone special, tapi itu ngga bertahan lama karena gw punya kesibukan.
Toh, dengan tidak menikah pun gw masih bisa merasakan bahagia. Bahagia banget malah, Alhamdulillaah hehee.
Hanya karena apa yang kita inginkan belum tercapai, bukan berarti kita ga bisa bahagia kan?
Dengan menikmati masa-masa sendiri, bisa bebas jalan kemana-mana sendiri, bebas mengambil keputusan sendiri, masih bisa tinggal di rumah yang nyaman dan makan masakan enak buatan ibu, itu sudah cukup dan sangaat membuat gw bahagia saat ini.
:)
Tegal, 11.02.2024
0 notes
nurimansugianto · 10 months
Text
Too out of touch. Denial. Truth shunner. Heart severing. But what is life without the heart. Pure confusion, how,why, when? The one thing that brought us together with gods grace? The one thing that we know and realise the truth. I understand that the relationship and long years is painful, left a bitter scar, but, walaupun semua itu, hey???….mcm….like….pure confusion. You? This bad?
Not as an ex lover, partner, or even a friend but From a pure soul to another jack….come back. Come back to your heart. Heal/ go thru life with the heart man. Cmonnnnn out of all people, regards to the heart even until now of what i know, is aside from my family, its you whom knows this. YOU KNOW THIS. YOU LIVED THIS. hey??? Seriously? Go back to it.
You can leave everything but not the heart. Even if its painful or i know how much you want out you want to heal you want to whatever lah wallahualam but seriously, only with the heart. Itulah pertalian segalanya. Itulah, awak, oh jackyjack, segalanya.
Tapi kelakar, saya nak doa, tapi dihentikan oleh bisikan hati. He has plans for you. Wallahualam. Sincere, from a soul to another, saya just haraplah ye, apalah hidup tanpa qalbu. Nak itu, nak ini, nak keluar, nak masuk, tapi apa hakikat? Awak sebenarnya nak apa dalam hidup? Apalah yang paling penting? Boleh???? Ada semuanya tanpa itu? Awak betul boleh? Betullllll?
Dulu ada nak harap awak bahagia nak awak itu nak awak ini walaupun tak kan bersama, but skrg dah nothing. Let go let god. Mmg takde benda jack But this thing bugs me cause….
Saya mcm still in confusion. You? Kemon lah.
You can ego you can hide, but roso never lies.
Careful what you wish for sia. We can be blinded by alot of things.
Hidup ni mmg perit, mmg sakit mmg tersungkur sujud, tapi tak kesah asalkan ada qalbu, suara qalbu, masih bisik masih onz. Diri sebenar diri takkan hilang. Dia sentiasa ada. Qalam ruh qalam nyawa. Gali menggali untuk ketemu. Tapi, again, with whatsever going on, mcm….apa sebenarnya awak really want eh dalam hidup? Was everything just words?
Yang haq takboleh taklik, harap peng balik.
Hahhahahhahah.
But ini semua manusia, penting, Arahman arahim. He got you babeh.
0 notes
fikramlolahi15 · 1 year
Text
𝗦 𝗔 𝗝 𝗔 𝗞_𝟵𝟬 ✍️
Sendiri aku di lamun kamar, lancarkan hati di sudut tepi nalar, lalu ku basuh amarah di tengah kelakar, ada sebait amanah yang aku langgar.
Andai. Masih tersisa waktu untuk khilaf ku, ingin ku ralat, meski luka adalah syaratnya.
Restumu atasku telah terlafaskan, kita akhirnya menentukan arah.
Di utara aku berkelana, di selatan kau bertahan.
Kepadanya kita akan kembali ☯
#Coretantetelawas
#Motivasi #Inspirasi #Quotes #Katabijak #Nasihat #kehidupan #sajak #puisi
Picture by Google
Tumblr media
0 notes