#kegendutan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Bentar bentar lapar. Makan. Lapar. Makan. Lapar. Makan.
Welcome, kegendutan dan muka yang makin mbulet 🥺
0 notes
Text
ketika di depan kampus ada kuda-kudaan dan ayahnya bilang sama mama aja karena ayah takut kegendutan berat di kuda. 😓
0 notes
Text
09122021
Lagi males banget ngapa2in.. soalnya ngeliat tumpukan koreksian tuh gila banget.. belom bikin kisi2 PAS, belombikin resume.. apa duluan ya?? Ga jelas banget.. emang gue salah ini, ga bisa manage waktu... btw, bocah mana ya? Efek udah ngontrak jadi kaga nongol2 apa?? 😂😂
Btw, dada gue masih agak sesek.. efek kemarin sakit itu kok jadi aneh ya kondisi badan gue?? Apa kegendutan?? Mari olahraga......tapi ntar.. sekarang bikin kisi2 dulu gaes... :((
22 notes
·
View notes
Text
Bibir Penggiring Opini Publik
Pot bunga di depan rumah sepertinya sudah mulai rapuh, akar di dalamnya mulai mendesak keluar. Mungkin dua bulan lagi pot itu akan pecah. Pecah karena dirinya sendiri, bukan salahnya atau salah tanamannya. Tapi salah manusia yang tidak memberikannya tempat lebih megah. Harusnya manusia itu bisa memperkirakan batas maksimal bunga itu bisa tumbuh dan berkembang. Apa benar yang punya segalanya akan selalu dihargai dan yang miskin akan di abaikan? Jawabannya Benar, namun dibalik orang-orang yang mengabaikan pasti ada orang-orang yang yang tetap menghargaimu, dia adalah orang yang sebelumnya merasakan hal sama sepertimu. Tak perlu menunggu hingga kamu dewasa, dari kecilpun sudah bisa kamu jumpai. Lihat saja anak-anak kecil yang yang tengah bermain, siapa yang memiliki orang tua kaya, maka dirumah mereka adalah tempat bermainnya. Sedangkan anak orang biasa selalu mengikuti dan biasa sebagai penyuruh teman-temannya. Tak kala sekali si lemah ini menolak ajakannya maka si kaya akan menjadi penggiring opini publik, mengumpulkan si a,b,c yang status kekayaannya sama dengan dirinya. Berbisik kesana kemari untuk menjauhi si miskin. Ada pula si d saat itu yang statusnya juga si miskin tapi dia juga ikut menjadi kompor, mengumbar semua aib si miskin, ada si e yang sepertinya biasa saja ketika bersama si miskin dan tetap baik, seolah jadi penengah namun saat bersama-sama tetap berada di pihak si kaya karena takut ditinggalkan temannya. Ya karena berpikir dia lebih baik kehilangan si miskin karena pikirnya suatu saat si miskin tak bisa mengikuti gaya hidupnya seperti shoping, nongkrong, dll. Sedangkan yg dia pikir lebih baik bersama dengan si kaya yang akan ayo aja saat bermain tanpa harus pikir panjang. Bagi mereka yang dibesarkan dari orang tua yang punya kebaikan nurani, melihat pertengkaran anak kecil pasti sudah di ajarkan membiasakan diri meminta maaf dan berterima kasih. Misalnya saja begini, ada 2 anak kecil bertengkar karena berebut mainan. Tidak peduli siapa yang salah lebih dulu, jika mainan itu milik si a maka 2 hal yang perlu diajarkan stop pertengkaran jangan langsung dipisahkan. Tapi jelaskan lebih dahulu. Jika mainan itu miliknya ajarkan untuk meminjamkan dan bujuk dengan memberi pengertian untuk meminjamkan sementara, nanti dikembalikan juga bs memainkan sepuas hati sendiri. Tapi jika itu mainan milik si b, ajarkan untuk mengembalikan mainan itu bujuk bahwa mainan itu sedang di betulkan pemiliknya. Karena sebagian orang tua kurang paham soal ini, lebih sering langsung memisahkan di tambah lagi menjelekkan si anak dengan ucapan seperti ini misalnya "udah dek, kasihkan itu mainannya jelek. Nanti kita beli sendiri. Dasar ya pelit dia dek, mainan di pinjam sebentar saja gak boleh, udah gausah nyentuh mainannya dia lagi, nanti kalo nyentuh mainanmu gausah dipinjami juga". Kita disini akan berbincang tidak hanya membahas kesalahan tapi juga meluruskan. Nah, baiknya harusnya gimana? Seperti ini baiknya, karena yang baik ternyata lebih banyak solusinya. Pertama "dek, jangan rebutan.. gak baik, gantian ya kerena mainannya cuma satu, ayo suit siapa yang menang dia yang mainan duluan", kedua "dek, mainannya dikembalikan dulu ya kan dina yang punya.. nanti kalo dina sudah selesai main adek pinjam bentar ya..", ketiga "hayoo, gak boleh rebutan.. izin dulu ke dina pinjam dulu boleh gak.. kalo gak boleh nanti dibelikan mama ya dek biar bisa main bareng dina". Jangan mengajarkan sedikitpun kebencian pada anak yang belum berdosa karena akan terbawa sampai dewasa. Ajarkan dia untuk segera menyelesaikan masalah, bukan menghindari dan mengajaknya nyinyir di belakang.
Hingga sebuah pertemanan dari bangku taman kanan-kanak yang dipahami hanya sebatas mainan. Masuk ke sekolah dasar akan menemukan sebuah permainan dan orang-orang cerdas. Sudah pasti ada pembentukan geng dalam satu kelas mungkin ada 3 gerombolan. Terutama anak wanita, yang cantik berteman dengan yang cantik, yang punya pringkat di kelas juga mainnya sama yang pinter-pinter, yang biasa-biasa saja hingga yg pernah tidak naik kelaspun punya grup sendiri 😂 yaa khaaan.. tapi, saat di lapangan juga sering kali orang pintar dan cantik mendominasi, punya strategi curang untuk mengerjai agar selalu menang. Misalnya seperti ini "ada anak dari grup tidak naik kelas tapi jago main gobak sodor sampai main bola bekel, grup pintar dan cantik biasanya cari cara biar menang maka dia atur strategi hompimpa agar sama dengan si jago main. Jika tidak sesuai di ulanglah terus sampai berhasil.
Setelah di bangku dasar berlanjutlah ke bangku sekolah menengah pertama, mulai mengenal sebuah organisasi. Sebagian mengajukan diri dan sebagian ditunjuk sebagai perwakilan kelas. Pengurus OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) yang ikut organisasi ini seolah-olah di anggap siswa berkualitas atau berkuantitas apapun itu terserah. Dari beberapa kelas akan disatukan, nah tetap saja disini pasti ada saja anaknya memilih teman dari golongan anak-anak orang kaya, yang biasa saja ya bodo amat bagi mereka. Dan mereka seolah paling heboh sendiri. Karakter mulai tampak jelas, mulai dari yang egois dan selalu ingin dianggap dirinya paling benar. Mereka membentuk sebuah grup dan pertemanan mereka selalu nyambung hingga SMA atau bahkan kuliah.
Naik satu tingkat lagi di bangku Sekolah Menengah Atas grup atau geng tetap ada tapi masih bisa membaur, karena disini lebih banyak di latih kekompakan dan persaudaraan. Mulai bisa membangun kerja sama satu dengan lainnya seperti contekan 😎. Tapi tetap saja ada manusia yang tidak mau hasil kerjaannya di contoh orang lain, jadi kalo ngerjain soal kanan kiri samping depan belakang dia tutup rapat-rapat 😂, ada pula yang seolah memberi contekan dengan jawaban yang menurutnya salah. Apesnya yang dia berikan ke orang lain malah benar jawabannya sendiri yang salah. Waah dia memperoleh instan karma. Ada yang berprinsip seperti ini "enak saja nyontek, aku yg belajar dia tinggal menyalin tanpa usaha sedikitpun". Pasti ada yang prinsipnya begitu, mereka tidak sadar setelah berucap seperti itu ternyata kurang dalam pemahaman dalam dunia praktek. Hanya mahir di teori. Sebenarnya dia hanya takut tersaingi secara nilai, dia gak sadar sebetulnya gak ada ruginya menyalinkan jawaban ke orang lain, toh saat ditanya juga yang belajar lebih bisa menjelaskan. Mengapa yang biasa mencontek nilainya bagus? Karena dia juga cerdas, jadi tidak mungkin kalimat dia samakan. Mereka menambahkan penjelasan-penjelasan obyektif hingga menjadi jawaban meyakinkan.
Mulai masuk ke perguruan tinggi, bagi mereka yang merantau pasti tempat tinggal memilih kos. Disebuah kos-kosan juga pasti ada blok manusia. Yang pendiam ya sama yang pendiam, yang rame ya sama yang rame, yang cuek kayak gak kenal penghuni kos juga ada. Disini tidak peduli statusmu kaya atau miskin tapi saat kamu terlihat baik akan di nilai sok baik, yang pintar dinilai sok pintar, yang gak satu frekuensi pemikiran dianggap bukan teman. Disini akan terlihat langsung orang-orang yang suka membesar besarkan masalah kecil. Dari yang tukang nyinyir sampai pecundang terlihat nyata. Yang dekat dengan dosen dianggap manusia cari muka untuk pencitraan. Dan yang lemah tidak dibela malah mereka jadikan bahan bullyan. Pertemanan dengan ketulusan akan kau temukan pada semester akhir. Siapa teman-teman yang ikhlas menemani, menolong hingga kau rasa dekat melebihi saudara. Peduli segala lara dan bahagiamu.
Dunia kerja semakin nyata tentang para manusia penggiring opini publik. Kita disatukan dengan manusia yang benar-benar jauh berbeda soal usia. Namun setua apapun usia manusia tak menjamin level kedewasaannya 😅🙏. Dunia kerja bahasannya adalah uang, jabatan dan status rizki seseorang. Ada yg jadi priyayi, ada yg berhati busuk (ada yg gak baik malah jadi kompor), ada pula yang merasa paling hebat dan mumpuni disegala bidang tapi menganggap yang lain tidak ada yang lebih pintar dari dia. Adu sindiran dengan nyinyir dibelakang selalu ada. Yang belom menikah selalu dapat sindiran "udah usia berapa belum menikah? Mangkanya jangan muluk-muluk kriterianya, setarakan dengan level dirimu" yang udah nikah belom dapet momongan dapet sindiran "pantesan sampek sekarang belum di kasih anak, itu badan kegendutan, belum juga itu pasti ada masalah kesehatan, gimana mau punya anak watak aja masih kayak anak kecil, gampang tersinggung, dikit-dikit ngambek, ngurus suami ngeluh, dll". Sejenak bukan yang disindir tapi hati ikut merasakan getaran cacian. Ya sedikit banyak ada benarnya juga sindirian itu. Tp alangkah lebih baiknya memberi solusi dari pada mencaci. Secara tidak langsung itu mempengaruhi mental orang lain juga. Bukan yang disindir tp tiba-tiba langsung terpikirkan, waduh jangan-jangan seandainya aku dalam poisisi itu pasti aku juga tercaci oleh mereka.
Sampai sini kita semakin paham. Semakin tua juga masih banyak yang kekanakan. Menghadapi sebuah problematika pertemanan, saat kau hanya manusia biasa jauh dari kata kaya dari teman-temanmu maka kau akan dianggap rumput disawah yang harus di matikan karena sebagai gulma. Mau kau punya manfaat atau tidak kamu akan tetap dianggap tidak berguna selagi tidak ada yang membutuhkan. Beda jika kau seandainya orang yang lebih berada. Ibaratnya kau sebuah pohon pisang dari awal kau sudah ada yg bisa diandalkan meskipun tak berbuah karena daunmu bisa dijadikan bungkusan olahan makanan, jadi digunakan atau tidak kau akan tetap dianggap berguna. Dalam dunia kerja kita cukup menebalkan telinga, kita cuma punya dua tangan untuk menutup telinga sudah cukup tak mungkin kita menutup mulut-mulut mereka. Lucu memang kadang kita yg banyak disalahkan kemudian kita berani bertanggung jawab tanpa menghilang, nyatanya yg meyalahkan tak berani melakukan pertemuan dengan alasan malas lah, udh muak lah, dll. Kamu saat itu akan tersadar dan tetap tenang. Seoalah tak punya teman. Mau kau pernah berbuat baik begitu saja terlupakan dengan sebuah kesalahan. Tapi seandainya kamu menjelaskan apapun juga sia-sia kan? Kenapa? Karena jika orang yg sudah tidak suka mau kau benar kau akan tetap salah. Lebih baik ya iyakan saja kata mereka. Anggap aja sesalah salahnya mereka, kamu adalah orang yang lebih bersalah. Disini kamu akan benar-benar menemukan satu teman dan satu saudara yang mengertimu dan orang itu percaya kamu, menerimamu, ya karena orang itu sudah mengalami hal sama sepertimu. Sedangkan orang-orang yang saat itu membencimu perlahan akan kembali baik kepadamu. Tapi saat itu hatimu merasa hambar. Karena kamu merasa ujaran kebencian yang sudah mereka sebar luaskan tak bisa lagi menarik hatimu. Saat itu pula orang yang menghakimimu tetingatkan tentangmu karena dia mengalami kondisi sama seperti yang sudah kamu lalui. Seandainya terjadi, kamu harus tetap baik, memeluknya selayaknya saudara.. berdo'a segala kebaikan untuknya. Tetap berintrospeksi diri bahwa kita harus menjadi manusia yg berlomba berbuat baik tanpa pamrih. Melupakan kebaikan kita kepada orang lain, dan lebih banyak mengingat kebaikan orang lain kepada kita walaupun hanya sebatas menjadi teman kita bercerita, setidaknya dia pernah baik ke kita dengan meluangkan waktunya tertawa bersama kita.
1 note
·
View note
Text
(Im)Perfect
"Nana gendut ya!"
"kurusin coba, biar bisa dapet suami"
"emosian, moody, masih bocah, gimana bisa ada yang tertarik sama kamu?"
"tau gak Na? dia kan bilang sayang dan cinta sama kamu cuma karena kasihan..."
"kamu tuh lebay, terlalu perasa, jadi orang mikir-mikir kali kalo mau hidup bareng kamu"
"coba kamu lihat deh si X, kalem banget ya, pantesan banyak yang mau sama dia, karena dapet sakinahnya"
"jadi wanita tuh harus sakinah, tenang, jangan grasak grusuk"
Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Mungkin, bagi kalian yang tak pernah merasakan direndahkan, dibicarakan dengan sangat tidak baik, ditinggalkan untuk orang lain yang mungkin lebih cantik, atau kalian yang selalu bersyukur dengan diri... (hiks ini nampar bgt sih 😭) gak akan pernah tau rasanya menjadi tidak sempurna.
Menjadi tidak nyaman dalam ketidaksempurnaan, dituntut oleh pikiran sendiri untuk memenuhi ekspektasi orang lain A sampai Z, menjaga apa yang ada agar tidak berpaling dan meninggalkan.
Saking seringnya kehilangan, sampai lupa, ternyata saya pun telah kehilangan diri saya sendiri.
Saya mencoba menjadi orang lain, tidak mengakui kekurangan diri saya hanya karena saya sibuk dengan mereka.
Saya selalu ingin memberikan cinta dan peduli kepada orang lain, padahal saya sudah tak punya cinta dan peduli yang tersisa untuk diri saya sendiri.
Ironi ya?
Jadi, sebenarnya, untuk siapa saya hidup?
Hahaha. Ketampar sama pertanyaan renungan sendiri.
Sudah lama saya berjuang untuk terus belajar menerima dan menghargai serta mencintai diri saya sendiri. Sampai akhirnya... Saya menyerah.
Saya menyerah karena ketidaknyamanan saya ini berefek pada hubungan sosial saya (membuat saya lebih mudah marah, cemburu, emosi tidak stabil dan moody), membuat saya menjadi orang yang penuh asumsi, membuat saya tidak bisa menghadapi quarter life crisis dengan lebih kuat dari yang seharusnya.
Saya, yang kata orang, selalu memberikan afirmasi positif kepada orang lain, selalu memberi dukungan pada orang lain, selalu mencintai orang lain dengan penuh. Ternyata adalah saya yang punya banyak utang afirmasi positif kepada diri saya sendiri, yang selalu punya utang untuk mendukung diri saya sendiri, untuk menghargai apa yang ada pada diri saya sendiri, dan parahnya...saya punya utang yang sangaaaaaat banyak untuk mencintai diri saya sendiri.
Huhu kufur ni'mat banget ga sih? :"
Padahal, dibalik kegendutan saya, saya bisa memeluk diri sendiri dengan nyaman, karena saya fluffy! Hahaha.
Padahal, dibalik emosi dan moody yang tidak stabil, saya punya potensi utk meregulasinya melalui tulisan-tulisan saya. Saya bisa mengutarakan rasa melalui diksi. Itu sebuah hal yang bisa diapresiasi, Hasna :")
Padahal, dibalik rasa peduli, grasak-grusuk, dan tingkah konyol saya, saya bisa membuat orang lain tertawa, kelihatannya sih mereka bahagia.
Padahal, dibalik perasaan yang mendalam, Tuhan menganugerahi beribu cinta dan empati, yang mungkin tak bisa dimiliki banyak orang :") jadi saya gak kaya robot, hidupku lebih menarik dengan segala gejolak emosi yang ada, tidak datar, dan tidak monoton. Yaaa... Kaya naik roller coster aja!
Hanya saja, banyak yang harus dipelajari untuk bisa menyamankan diri dalam segala ketidaksempurnaan diri.
Yakni, tentang mengatur skala prioritas dalam menyelami masalah-masalah kehidupan :
Urgent important (genting dan penting)
Urgent not important (genting, tidak penting)
Important not urgent (penting, tidak genting)
Not urgent not important (tidak genting dan tidak penting)
Tentang mana yang bisa saya pedulikan lebih jauh. Mana yang hanya menjadi pelajaran sekilas dan tak perlu dipikirkan mendalam. Mana yang tak perlu diambil pusing sama sekali.
Agar hidup lebih santuy dan bisa menghargai segala proses dalam diri :")
Jadi inget kata temenku :
"ada banyak orang yang gak pantes buat dapet rasa peduli kamu, daripada kamu nyakitin diri sendiri terus"
Hiks. Nyelekit sih. Tapi bener.
Selama ini saya hidup bukan untuk diri saya sendiri, saya sibuk dengan mereka yang mungkin sebenarnya not urgent not important buat hidup saya... :")
Hiks... Proses ini akan berat, tapi harus yakin, semua akan indah pada waktunya.
Bersyukur banget di kasih ketidaknyamanan ini sekarang, di saat saya belum bertemu pangeranku, belum membangun keluarga impianku.
Saya masih bisa bebenah, saya masih bisa belajar, saya masih bisa memupuk cinta dan syukur untuk diri sendiri. Sebelum nantinya saya berbagi dengan ia yang semoga menjadi imam dan pangeran sehidup sesyurgaku.
Kalau kata psikolognya : "menerima ketidaksempurnaan diri, butuh proses yang panjang, untuk bisa menjadikannya sempurna. Saling melengkapi antara lebih dan kurangmu"
Jadi, ketika ditanya, apa "kelebihanmu?" , Bisa menjawab dengan lugas, "kelebihan saya adalah mengerti kekurangan saya, sehingga saya bisa mengatasinya dengan baik" edyannn. MasyaAllah tabarakallah.
Lagi dan lagi, semangat menikmati proses ya, Na :)
Semangat bersyukur dan mencintai diri sendiri!
Semangat mengimani lagi dan lagi, semoga fase-fase yang dilalui semakin membuat diri dekat dengan Allah lagi. Semakin bisa merasa cinta-Nya Allah lagi. Semakin bisa bersyukur lagi dan lagi
I love you myself.
Bcs I love my God, First and always 💙
***tulisan ini dibuat untuk menjadi pengingat bersama bahwa kita ada dengan lebih dan kurangnya kita, dan kita hidup dengan standar kita, jalani apa yang bikin nyaman, bukan untuk memenuhi ekspektasi orang lain karena orang lain akan terus komentar tentang apa pun itu. dan tulisan ini pun adalah jurnal diri yang terbuka agar ketika saya kembali di masa-masa down, bisa membaca ulang, dan menyemangati diri sendiri kalau pernah berada di fase ini.
Terima kasih Allah, terima kasih mama papa yang selalu support, terima kasih sahabat terbaik yg selalu berusaha ada, terima kasih mbak Retno (psikolog yg menangani saya, sebagai ikhtiar dalam mendewasakan diri), dan juga... Hey... Terima kasih Hasna Hafizhah Salma, diriku sendiri, yang sudah mau berjuang melalui ini semua atas izin-Nya.
Tunggu kejutan Allah berikutnya ya Na!
Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, lagi Maha Romantis 🌻💕
5 notes
·
View notes
Text
Perjalanan Gemili
Tanggal 13 Januari 2019, saya dan suami resmi menyandang status baru sebagai orangtua. Putri pertama kami, Gemili, lahir melalui operasi sesar setelah selama 24 jam saya menjalani induksi tanpa ada kemajuan yang berarti. Setelah sempat transfusi darah, merasakan kesakitan yang luar biasa saat kepala Gemili diraba di mulut rahim, ikhlas saat air ketuban mulai berkurang, dan khawatir karena detak jantung Gemili mulai melemah setiap kontraksi, saya akhirnya memilih jalan operasi.
Menengok lagi ke sembilan bulan terakhir, perjalanan hamil bagi saya ajaib. Awalnya, saya kira, menjalani kehamilan hanyalah tentang menjaga kesehatan kehamilan itu sendiri. Ternyata, lebih dari itu, kehamilan adalah perjalanan menemukan diri sendiri.
Trimester Pertama
Trimester pertama adalah trimester yang paling heboh. Saya mual, enek, dan super malas (terutama soal mandi). Saya tidak tahan dengan wangi-wangian, sehingga harus menggunakan masker ketika beraktivitas agar tidak ngomel-ngomel ketika mencium wangi parfum orang lain. Saya marah-marah pada suami karena dia ketahuan mandi menggunakan sabun yang saya benci wanginya. Saya mual saat harus Lebaran ke luar kota, sampai-sampai ada momen di mana saya tidak bisa ikut makan malam ke restoran bareng keluarga karena sakit di kamar hotel. Saya kerap terbangun di tengah malam akibat mimpi buruk, atau berteriak kesakitan karena kram kaki. Syukurnya, meski kerap merasa mual, saya tidak kehilangan nafsu makan sama sekali.
Di trimester ini, saya akhirnya memutuskan menggunakan kacamata. Untuk pertama kalinya, saya memeriksakan mata saya yang sudah lama minus ini demi keperluan melahirkan normal. Sebelumnya, saya sama sekali tidak berminat pakai kacamata meski saya tahu saya butuh, hanya karena saya malas ribet lepas-pakai di sela-sela kegiatan. Ternyata, pakai kacamata itu tidak serepot yang saya bayangkan.
Perubahan drastis yang saya alami: Saya mendadak membenci kosmetik dan segala hal tentang penampilan. Saya yang biasanya rutin menyisihkan uang untuk menyenangkan diri sendiri setiap bulannya, tiba-tiba menghindari pusat perbelanjaan karena pusing dengan keramaian (Bahkan saya tidak ke bioskop sama sekali sampai melahirkan). Dalam sekejap saja, saya merasa bahwa baju, tas, sepatu, dan kosmetik yang saya miliki sudah cukup. Saya puas dengan barang-barang yang saya punya dan tidak berminat untuk menambah koleksi lagi.
Mulai dari trimester ini juga, saya dan suami mencanangkan program “Makan Enak”, di mana setiap selesai melakukan kontrol bulanan, kami akan makan di restoran yang sesuai dengan “ngidam” saya. Hal ini bertujuan supaya saya bisa menjaga suasana hati tetap senang selama kehamilan. Meski kedengaran klise, bahagia itu memang sederhana, kok.
Trimester Kedua
Memasuki trimester kedua, banyak titik balik yang terjadi pada diri saya. Saya aktif memasak dan menyetir, dua hal yang sebelumnya sangat jarang saya lakukan. Saya yang sebelumnya cuma bisa masak yang gampang-gampang, tiba-tiba mulai menciptakan macam-macam variasi makanan (Meskipun masih sulit dapat nilai 10 dari suami). Saya yang sebelumnya ketakutan menghadapi jalanan, mendadak berani membawa kendaraan setiap hari untuk beraktivitas. Ternyata, saya bisa lebih dari apa yang saya bayangkan.
Pada trimester ini, saya juga belajar untuk lebih rileks. Selama ini, saya adalah orang yang ‘galak’ terhadap diri sendiri. Jika ada sesuatu yang ingin dilakukan, saya harus lakukan saat itu juga. Jika ada hal yang harus dikerjakan, saya memasang tenggat waktu untuk diri sendiri dan akan sangat kecewa jika saya tidak bisa memenuhi target yang saya buat sendiri. Di trimester kedua ini, saya mudah sekali mengantuk dan berdampak pada lambatnya ritme kerja. Target saya kerap tidak tercapai pada hari yang saya tentukan, dan saya secara mengejutkan memaklumi diri saya sendiri. Saya kemudian sadar bahwa tidak apa-apa untuk sekali-sekali lebih santai, sebelum kemudian bertempur lagi, jika sudah siap.
Di penghujung trimester kedua, saya divonis “kegendutan” oleh dokter saya, karena dalam sebulan saya bertambah berat badan hingga 5 kilogram (Seharusnya tidak boleh lebih dari 2,5 kilogram). Bukannya panik atau cemas, saya malah senang karena untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya dibilang kegendutan.
Trimester Ketiga
Trimester ketiga adalah fase kehamilan yang paling stabil karena rasa mual sudah lewat. Saya yang pada dasarnya memang suka makan, pada trimester ini semakin gila makan. Selama ini saya penggemar makanan ‘berat’, tapi pada trimester ini saya suka sekali mengemil. Makanan yang saya lahap juga mulai ‘melanggar aturan kehamilan’, tidak seperti trimester-trimester sebelumnya di mana saya cukup pemilih dalam hal makanan demi menjaga kandungan.
Meski sudah tidak diperbolehkan menyetir dan memasak karena mudah kelelahan dan berkeringat (Saya tidak bisa jauh-jauh dari AC dan kipas angin), trimester ketiga ini cukup menyenangkan karena rasa-rasanya tidak ada lagi yang saya ingin kejar dalam hidup ini, karena hidup yang saya jalani sekarang sudah lebih dari cukup. Saya justru lebih produktif karena kehamilan sudah terasa ringan, seperti menerbitkan buku dan berbisnis bareng suami. Meski demikian, minggu-minggu menjelang persalinan ternyata membuat deg-degan juga. Apalagi, anak kami belum mencapai berat badan yang ideal dan terlilit tali pusar satu simpul di leher. Kondisi ini membuat saya tidak karuan. Segala pikiran negatif langsung muncul di kepala. Saya langsung membaca beragam artikel dan berkonsultasi pada beberapa teman yang pernah melahirkan, untuk membantu pikiran saya agar lebih positif. Syukurnya, saya berhasil mencegah Gemili dari BBLR saat ia dilahirkan.
Beberapa saran untuk teman-teman yang sedang menjalani kehamilan pertama:
Lakukan hal yang membuat kamu nyaman. Jika tubuh ingin menjauh dari keramaian, jangan paksakan diri untuk berkumpul bersama teman-teman atau pergi ke tempat yang sebenarnya kamu hindari. Ketika sedang hamil, kenyamanan diri adalah segalanya.
Tentukan prioritas. Saat hamil, kesehatanmu adalah nomor satu. Jadi, apapun kegiatan yang sedang kamu jalani, pastikan tidak merugikan kehamilanmu. Misalnya, menjauhi asap rokok di tempat umum, langsung beristirahat jika tubuh mulai kelelahan, dan mulai makan makanan yang bernutrisi untuk janin (Meskipun itu berarti harus meninggalkan makanan favoritmu).
Ajak suami hamil berdua. Meski secara teknis janin ada di tubuhmu, nyatanya kamu tidak bisa sendirian menjalani kehamilan. Suami berperan penting dalam tumbuh kembang janin. Suami bisa menghentikan kebiasaan merokok (apabila perokok), ikut mengonsumsi makanan sehat, menciptakan suasana yang menyenangkan untuk berdua, beradaptasi dengan kondisi istri, dan lain sebagainya yang dapat mendukung kehamilanmu.
Hindari mengeluh di media sosial. Perjalanan hamil yang tidak selalu mulus kadang membuat kita ingin berkeluh kesah di media sosial. Saya pribadi tidak menyarankan kamu melakukannya. Selain tidak akan membuat perasaan kita lebih baik, aura negatif yang kita tampilkan di media sosial akan ‘permanen’. Saya mengatasinya dengan banyak belajar dari pengalaman orang lain dan percaya bahwa kesulitan yang dialami pasti bisa segera dilewati.
Syukuri hal kecil. Anak yang bahagia datang dari ibu yang bahagia. Syukuri segala hal yang kadang luput dari perhatian. Dalam pengalaman saya, saya tidak mengalami muntah dan kehilangan nafsu makan selama hamil. Saya betah berada di rumah meski harus ketinggalan film-film terbaru di bioskop dan tidak pergi berlibur. Saya merasa cukup dengan barang-barang saya meski tidak pernah belanja baju/sepatu/tas/kosmetik lagi. Hal-hal tersebut membuat saya sangat bersyukur.
Terakhir, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada keluarga dan teman-teman atas doa dan dukungannya, terutama suami yang tidak sedikit pun meninggalkan saya selama lima hari di rumah sakit. Perjalanan Gemili mulai dari awal hingga dilahirkan memang tak selamanya menyenangkan, ada kalanya air mata saya berderai, tapi berkat mereka, saya bisa melangkah pelan-pelan hingga ada di titik ini.
Salam,
Gisa
5 notes
·
View notes
Text
: ̗̀➛ vaksin booster 💉 & masih bugar setelahnya 🤩
Hari ini saya di vaksin. Ga terlalu kerasa sebenernya. Cuma ya kalo ga salah kaya yang pertama itu. Sakit pas ditusuk jarumnya tapi pas di masukin cairannya itu b aja
Sebenernya aku lupa ya yang pertama apa yang kedua yang kaya begitu. Tapi ada kejadian lain antara vaksin pertama atau kedua itu yang mana jarumnya pas di masukin itu ga sakit tapi pas di masukin cairannya tuh sakit banget.
Seingetku sih ya seingetku itu, yang sakit pas di masukin jarum itu yang kedua dan yang sakit pas di masukin cairan tuh yang pertama.
Intinya aku inget salah satu yang sakit di masukin cairannya, aku mikir gini "ini aku yang kegendutan apa gimana sih? Kenapa sakit banget dah? Seolah badanku kaya udah ga nerima tambahan cairan lain gitu"😭😭😭✋
EH TAPI YA GAES,
FINALLY TEKANAN DARAHKU NORMAL GAES ‼️‼️‼️
Jadi 130an/80an dong🤩🤩🤩👍
Tapi aku kurang tau juga itu dari faktor tidur siangnya di jaga atau faktor makanan dan lain-lainnya. Soalnya aku kalau tidur malem, masih agak ga teratur gitu lho😔☝️
Tapi makanan, aku juga ga jaga pola makan😔😔😔☝️
Tapi kalo aku liat di internet ya, deg-degan itu ikut mempengaruhi tekanan darah lho. Semakin deg-degan, tekanan darahnya bisa semakin tinggi.
Soalnya pas aku di suntik pertama dan kedua itu tuh aku kaya takut banget 😥 GA TAU KENAPA, TAPI TAKUT AJA GITU😭😔
Padahal aku udah mikir itu di vaksin titan... Tapi masih aja ya Allah 😔
Ga tau karena setelahku ada orang lagi jadi aku harus buru-buru, ga tau karena banyak banget orang, ga tau emang beneran takut😭
Soalnya yang di kecamatan ini, kan orangnya paling sekitar 3/4 aja ya. Jadi sedikit gitu kan
Trus ga tau kenapa, aku ya rileks aja gitu. Awalnya emang aku kepikiran, trus lewat 3 detikan, aku kaya b aja lagi😃👍
Jadi aku ga tau ini karena apa. Kalaupun tidur siang, aku biasa tidur sekitar 1 jam-an aja sih. Kalo dulu kan bisa dari jam 11an sampai jam 5an gitu ya😭😭😭🤣
FYI AKU KESEL BANGET SAMA MAMA😡😡😡
Kan aku udah ngasih tau kalo kecamatannya disana kaya "ma itu bukan?" Mama noleh trus b aja..
TRUS UJUNG-UJUNGNYA AKU LAGI YANG DI MARAHIN BANGSAT🖕🖕🖕 ANJING BANGET
padahal udah aku bantuin, meskipun aku ga yakin😭 TAPI YA JANGAN GITU JUGA BAMBANG😡‼️
oh iya, tadi ngakak teh
Gara-gara aku belum 🔞 tahun, aku hampir di depak sama petugasnya😭😭😭🙏 untung tinggal beberapa bulan lagi menuju Oktober, jadi di bolehin dech😘👍👍 thank you petugas
Mana baik banget lagi. Kaya aku bilang makasi aja masih di bales, trus di ucapin "jaga kesehatan" (?) Lupa deh, tapi intinya kaya semoga kita sehat terus gitu
Trus jadinya gara-gara aku belum 🔞 tahun, aku kudu kesana lagi buat bikin sertifikatnya.. nantilah minta tolong mama aja kali ya🤩🤩👍
(jangan sampe ilang aja kartunya... AND NOW 13 AGUSTUS SAYA GA TAU KARTUNYA DIMANA😭😭😭)
Trus, ya saya masih bugar saat ini😭😭✋ belum bekerja efeknya kali ya🤣🙏
Masih ok-ok aja jemurin baju, bukain pager tutupin pager—OH IYA FYI, HARI INI TUH HARI PERTAMA GEMBOKNYA RUSAK😭😭😭✋ AKU GA SENGAJA MUTER-MUTER, EH RUSAK😭 tapi bisa aku benerin lagi sih
Tapi agak takut juga itu kenapa-napanya😥
Trus pas di jalannya teh agak geli (peka terhadap rangsangan) si tempat suntiknya 😭
Oh iya, aku langsung pingsan setelah makan mandi dan bantu jemurin baju🤣🤣🤣 ga tau jadi ngantuk banget sama kelaperan gitu pas abis selesai jemurin baju😭
Kayanya vaksinnya mulai bekerja deh🥲 hiksrot sad amat😔✋
Mungkin karena itu masih ada yang kebuka kali ya lukanya. Soalnya pas aku liat di kapasnya, ada 3 titik darah lho
Aslinya kapasnya kecil sih... Ini aja aku fotonya kedeketan plus gara-gara aku ambil yang dari sg, jadi aku crop gegara ada tulisannya 😭😭🙏
Jujur, sakit pas selesai di suntik😭 trus malemnya abis pingsan, tanganku sakit banget kaya yang kedua... KAYA MASIH KETUSUK JARUMNYA HUHUHU😭😭😭🙏
GWS banget lah aku😔☝️
0 notes
Text
Kamu udah kegendutan, yuk bisa yuk kecilin lagi kayak jaman waktu kamu bikin aku jatuh cinta 😙
0 notes
Text
Tanda penuaan yang baru kusadari
Gue tau, semakin menua, semakin banyak permasalahan dalam tubuh yang mungkin baru bermunculan.
Kegendutan ini, misalnya.
Gue gak ngerasa makan gue lebih banyak dibanding dulu kuliah, tapi badan gue mekar sempurna sekarang ini. Gue sadar gue menua, metabolisme tubuh gue gak selancar pas masih muda, jadilah lemak dan gelambir itu merajalela.
Ada satu lagi yang: wow, gue baru banget tau!
Sabtu kemarin, gue diminta untuk ajarin ngereview ulang materi kelas sama temen. Dari jam 14.00 sampai jam 22.00 nonstop gue duduk melantai sambil baca, belajar, dan nulis contoh soal, karena meja kerja gue cuman buat satu orang aja. Besokan paginya, pantat gue puegel banget sampai-sampai gue mesti olesin Hot-in Cream di pantat gue (dan menyusahkan gue saat pengen pee wkwkwkwkwkwk buahaya cuy). Sampai hari ini, hari Senin, pantat gue masih terasa puegal. Gileeeeee asaan dulu gue ngerjain tugas di lantai Korfat dari sore kelar kuliah sampai subuh ngerjain ASPK gak pernah tuh pantat pegel, palingan masuk angin aja. Dah, aku kapok kerja melantai lagi.
0 notes
Text
Memasuki masa masa super kegendutan dan bingung gimana lagi cara nuruninnya, sementara baru saja beli sebotol yang baru diminum segelas. Ngerti ngga dilemanya.
0 notes
Text
BODY SHAMING ! DIET !
Lagi pengen banget bahas body shaming gara-gara lagi diet aja gitu hehehehe...
Apasih body shaming ? Jadi ini tuh semacam mencela orang lain tapi mencela melalui fisik. Contoh gampangnya “duh jelek banget sih gendutan” “iteman sekarang, pake sarung tangan dong biar ngga iteman” “kurus banget, ngga pernah makan ?”. DAAANNNN masih banyak celaan lainnya yang ngga akan cukup di tulis.
Kenapa bahas body shaming ? karena aku gendut hahahaha. Ngga juga sih kalo cuma karena aku gendut, tapi emang karena habis dengerin beberapa podcast tentang body shaming sama beberapa bahasan gitu di instagram. Kebetulan juga lagi diet sih jadi tanpa di pungkiri muncul juga tuh obrolan tentang bentuk badan dari temen-temen sekitar.
Body shaming apa yang mau dibahas ? GENDUT !!!! Kenapa ? Karena ini lebih sering di katain dari pada yang lainnya !!!
Sebelum meluas, bahas aku sendiri dulu aja deh... Jadi aku diet nih 3 bulan terakhir :)))) udah turun ? udah dong akhirnya hahahha. Kenapa sih aku diet ? karena sindiran temen awalnya, tapi dia nyindir nya ngga nyakitin.
Aku ada temen nih dia berhasil turunin berat badan yang dulunya gendut sekarang udah lumayan lah keliatan sexy gitu. Terus kalo aku lagi jalan nih ketemu dia, temen aku suka bilang gini “dia bisa kurusan lo, kamu juga bisa sih harusnya, coba deh” sebenernya aku bingung kalo kayak gitu masuk body shaming ga sih -,- tapi menurutku masuk. Sekali dia bilang gitu aku sih bodoamat, setelah kesekian sekian kalinya baru aku mikir buat coba diet hahahah.
Alasan lainnya karena emang berat badan udah over sih menurutku, bener-bener masuk ke angka 70 dan itu buat ngga nyaman. Ngga nyaman disini buka dari sisi ukuran baju yang mendadak ketat banget aja tapi nafas juga kayak ngga enak gitu. Dari dulu emang aku selalu gendut sih tapi berat paling gendut paling 64 65 gitu. Otomatis wajar menurutku kalau tiba-tiba aku ngga nyaman dan harus berbuat lebih. Selain itu kadang aku juga sempat mikir “gendut itu jelek ya kalo banget” tapi habis mikir gitu selalu istighfar kok :”)).
Kesadaran untuk merubah mulai muncul nih, akhirnya aku coba diet cut calory. Kenapa harus diet kalori ? karena menurutku itu diet yang cocok buat aku dan ngga nyiksa aku sendiri. Tiap orang punya cara dietnya sendiri-sendiri jadi jangan pernah melakukan apapun dengan alasan “ngikutin dia biar ky dia” statement yang salah banget !!! melakukan apapun tuh senyamanmu bukan seperti oranglain.
Dampak dari diet ini sendiri banyak sih.... mulai dari orang lain bilang kurusan sampe orang lain kekeuh bilang “nikmati hidupmu hidup cuma sekali cuy” hmmm dari sisi kurusan pasti aku seneng lah dibilang kurusan, berati ngga sia-sia nih usaha. Dari sisi nikmati hidupmu, mohon maaf banget sebenernya aku menikmati tapi beneran waktu lebih mekar kemarin aku jadi ngga nikmatin sama sekali, bawaaan nya kemana mana gerah :(. Walaupun tidak dipungkiri sekarang juga aku agak ngeri sih, ngeri kalau yang aku lakukan salah karena kadang yang harusnya makan sehat, aku ngga makan sehat :”)))).
Gara-gara aku diet beberapa temen ada yang pengen juga pasti, tapi kadang ada beberapa konsep yang temen-temen ngga ngerti. Jadi gini, secara teori emang ada yang namanya berat ideal, tapi dalam kenyataannya “jangan egois” ngga semua tubuh mampu masuk ke berat ideal :))). Cek deh di youtube ngga semua orang bisa sehat dengan berat ideal, metabolisme tubuhnya ngga bagus ketika dia ideal tapi kalau dia diatas ideal 3 - 5 kg dia akan baik-baik saja. Jadi intinya kenali tubuh mu :”))) aku juga sedang mengenali tubuh ku apalagi aku ngga pernah merasakan berat di angka 50an kg. Jadi intinya mari kita kenali tubuh kita :))). Maaf nih kalau terkesan sok tau, boleh dikoreksi kalau emang ada yang salah :) karena aku bukan ahlinya, cuma kadang belajar aja dari beberapa sumber yang insyaallah terpercaya.
Tentang body shaming, bener kalo ada orang kurang-kurang in ngatain tentang fisik. Ini juga ngomong gini lagi ngingetin diri sendiri :”)))). EEEMMM mungkin kalau kamu mau ngingetin boleh banget tapi tanya dulu sebelum ngingetin :)))). Kayak misal temen kamu gendut, dia ngeluh sering sakit atau aktifitas nya terganggu karena tubuhnya, boleh banget saranin suruh diet. Kalau dia gendut banget, kamu takut dia sakit atau gimana, jangan langsung suruh diet tapi ajak aja dulu aktifitas yang bisa membuat dia mengurangi berat badan, lama lama juga diet sendiri hahaha. Gendut yang terakhir, kalau dia gendut tapi sehat dan ngga ngerasa kenapa-napa yaudah biarin aja mungkin nyaman nya dia memang gitu :).
Diet nurunin berat badan ataupun naikin berat badan itu susah kalau ngga sabar :). Kegendutan itu belum tentu baik, kekurusan juga belum tentu baik. Menjaga pola makan sih yang paling baik. Paling bener tujuan sehat, kurusan atau gendutan anggap aja bonus :).
Terakhir.... kurangin ngatain :)))))). *ngingetin diri sendiri*
1 note
·
View note
Photo
MIRIP SAMA ARIM (Serial Berbagi Pengalaman) ===== Arim adalah seorang anak perempuan yang merupakan peserta lomba Hafiz Indonesia dan meraih posisi terbaik ke-4 dan terbaik tajwid di tahun 2019, sedangkan Najwa adalah seorang anak perempuan yang ikut mengaji bersama saya di @rn_najmushshaghir . Ada apa dengan dua anak ini? Ya kedua anak ini menurut saya memiliki kemiripan dari segi suara ngaji dan wajah. Hanya saja yang membedakannya adalah kegendutan, warna kulit, perilaku, dan banyaknya Hafalan Qur'an. . Suatu sore, saya pernah ngobrol dengan Najwa dan Sisi yang ketika itu sedang bermain sepeda. . Kak W: "Najwa pas bulan Ramadan sering nonton TV nggak?" Najwa: "Sering kak. Saya sering nonton ceramah agama di TV sore-sore." Kak W: "Wah pas banget nih! Kamu nonton Hafiz Indonesia nggak di RC_I?" Najwa: (berfikir sebentar) "Eeh saya belum pernah nonton itu kak." Sisi: "Saya nonton kak, sering nonton!" Kak W: "Yah kakak kira Najwa suka nonton itu ternyata belum tahu." Najwa: "Emang kenapa kak?" Kak W: "Begini, Najwa, Sisi. jadi di tahun 2019 itu ada anak perempuan yang namanya Arim, dia menang lomba Hafiz Indonesia di RC__ itu juara 4. Nah kamu tahu nggak? Dia itu mirip sama Najwa lho!" Najwa dan Sisi: "Iya kah kak?" Kak W: "Iya beneran. Mau lihat videonya nggak?" . Anak-anak mulai berteriak histeris mau menonton, dan saya arahkan mereka untuk masuk ke dalam tempat ngaji. Mulailah Najwa penasaran dengan sosok anak perempuan yang bernama Arim itu. Saya pun membuka video murottal Qur'an Arim di ponsel saya, kemudian saya memutarnya dengan suara yang keras. . Kak W: "Ini nah coba lihatin!" Saya memutar video murottal Surah Al-Infitar oleh Arim. Setelah mendengar, Sisi: "Eh iya mirip lho!" Anak-anak yang lain juga berseru dengan ungkapan yang sama. Kak W: "Ini dia lagi baca surah Al-Infitar. Kalian tahu nggak, dia ini sudah hafiz Qur'an lho, hafalannya banyak suaranya bagus mirip kayak si Najwa." Najwa: "Iya kak, tapi hafalan saya masih belum banyak dan saya biasanya sering ngikutin suara ngaji yang kayak di masjid itu." Kak W: (mengamati suara Najwa dan Arim) Tuh kan mirip suaranya! Najwa: (senyum-senyum sendiri) https://www.instagram.com/p/CJdxv99hr_W/?igshid=o7387gemdyg9
1 note
·
View note
Text
Aku sih dendamnya sama org yg dulu bilang aku kekurusan jadi ga cantik tp giliran bb aku naik segini dan muka aku bulet paha gede lengan gede malah bilang kegendutan pasti cuma makan tidur aja katanya hahaha ajg emg manusia jenis gini
0 notes
Text
Malem-malem kebangun & ngerasa super sendiriian jadi takut.. baiklah lebih baik curhat aja disini karena ngga ada yang baca juga jadi yAuDaHh. Mulai ngerasa insecure banget karena gendutan soalnya pipi chubby banget dan lemak yang semakin menjadi-jadi :-( tapi sebenernya ini gendutan karena bahagia sih, jadi ga benci-benci amat kalo ngaca dan ngerasa gendut. Shout out to Arkan yang bikin Vin gendutan karena terlalu bahagia meskipun sering ribut juga sihhahah. Tapi beneran deh jadi sedih kalo beli baju from M to XL bzzzzz iya sebenernya L sih tapi rasanya udah ga pede pake baju nge-pas enakan longgar. Jadi XL. ARGH intinya kegendutan. Apalagi kalo lagi scroll instagram & banyak yang jual baju-baju kerja lucu tapi si model badannya cuma se-sapu alias lurus tinggi. Udah goodbye. Dibadan gue ga akan jadi bagus deh bajunya. Ngebayanginnya aja males.
Semakin gede semakin setuju kalo cantik itu bukan dari apa yang dipake aja tapi dari dalem. Bukan bahas masalah hati yaa tapi kulit harus bagus, berat badan ideal, rambut ga rontok dll dll dll. Mau mulai benahi diri buat diri sendiri biar sehaaaat dan bugar. Buat Ar juga biar apa ya? Biar cinta tapi dia udah cinta hmph ahahaha ga denggg, beneran biar makin saYaAnKk dong alias biar kalo pake baju atau apapun yang melekat di badan juga bagus ehe :-) udah mulai lil step dengan motong rambut jadi pendek supaya rambut bercabang dan sisa haircoloring ilang jadi rambutnya halus dan lurus lagi yey tinggal nunggu panjang. Mulai lil step juga dikulit dengan skincare yang rajiiinnnn! Mulai mau coba jaga makan, kurangin gula dan olahraga. Huft part terberat sih ini tapi no pain no gain and alsoooo beauty is pain, right? *wish me luck*
0 notes
Text
Last control with Dr. Firman :" sad banget. Udh kepikiran dr seminggu sebelumnya (udh mewek juga dr seminggu sebelum wkwk). Dari hamil pertama, tindakan kuretase, sampe hamil kedua ini ga ada sedikitpun kata2 yg menakutkan yg keluar dr mulut dokter ini.
Selalu kasih possitive affirmation, sabar bgt (apalagi bbrp waktu lalu pas 4D mau liat muka, muka nya ditutupin mulu, bukan cuma pake tangan tapi pake kaki juga..tetep ditungguin sambil diajak ngbrol sampe akhirnya anak bayik mau ngasih liat, dan alhamdulillah jelas bgt), super duper informative dan detail (lagi liat apa, ini apa, itu apa, yg normal gmn, etc), gak pernah diburu2 waktu kontrol (jadi nyaman mau tanya ini itu dan selalu dijawab lengkap, bahkan pernah discuss hotel di bali), jawab chat ini itu di WA pun dibalesnya cepet bgt! Padahal pasiennya banyak bgt sampe selebgram2, pokoknya selalu bertanggung jawab atas pasien nya, dan dia paling bete kalau pasien nya ga ada komunikasi kalau kejadian sesuatu..sampe pas kontrol terakhir ini dia nekenin bgt "mam please bgt, pleasee bgt, kasih kabar ke saya ya kalau ada sesuatu, karena itu kan tanggung jawab saya..jangan sampe pasien saya yg hari ini (kemudian cerita)".
Yg tentunya gabisa dilupain : sapaan waktu masuk ruang dokter "hello mam, hello sir! Apa kabar?" Oh it melts my heart :"
Sungguh terhura bgt punya dokter sebaik dan sedetail ini. Rasanya gamau berpaling, coba aja dokter di RS lain boleh pake dokter aplusan :))
Di kontrol terakhir ini pun anak bayi kegendutan wkwk harusnya masih 1,3kg tapi doi udh 1.8kg dan dokter cmn bilang "hayoo mam, dikurangin ya gula nya, dede nya ndut nihhh"
0 notes
Text
Kritik Pedas untuk Eden Hazard di Real Madrid: Kegendutan dan Tak Profesional!
Mantan pemain sayap Chelsea, Damien Duff melontarkan kritik pedas terhadap bintang Real Madrid, Eden Hazard. Menurutnya, Hazard memiliki badan terlalu gemuk dan sikapnya kurang profesional. source https://www.bola.net/spanyol/kritik-pedas-untuk-eden-hazard-di-real-madrid-kegendutan-dan-tak-profesional-5083db.html
0 notes