Tumgik
#katitb2021
raihanaescape · 3 years
Text
TANTANGAN MASA DEPAN
nama : Raihana Jasmine Sule
nim : 16930057
kelompok : 108
Dalam lingkungan perkomplekan aku, masyarakat yang 'berada' dan yang kurang memiliki tempat tinggal yang jauh berbeda dalam segi kondisi, perkomplekan, dan suasana. bagi masyarakat yang berada, komplek yang ditempati pasti memiliki penjaga yang ikut mengawasi suasana. Jadi, akan dipastikan keamanan tersedia. Namun, orang yang 'kurang' memiliki wilayah mereka sendiri. Biasanya jalan menuju perumahan mereka melalui gang kecil dan muncul desa kecil disana.
Lain halnya dengan pekerjaan yang mereka miliki. Bagi yang tinggal di komplek, mereka biasanya memiliki usaha dengan pencapaian gaji diatas 7 juta rupiah. Sedangkan orang desa, mereka biasanya kerja sebagai ART di rumah perkomplekan dari masyarakat yang 'berada'.
Hal ini bisa menjadi tantangan masa depan karena perbedaan jauh penghasilan dan juga tempat tinggal dibedakan. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan akan semakin kecil jalanan yang dilewati. Apa yang terjadi jika kepala daerah memutuskan untuk membuat jalan batu transportasi dan merugikan desa karena rumah mereka di geser? Harus diketahui hal ini sedang terjadi di perkomplekan aku.
Isu ini sangat penting untuk diketahui karena bukan hanya diskriminasi yang terjadi trtapi juga merugikan masyarakat desa. Tetapi untung keberlangsungan perjalanan darat yang lancar, seharusnya penempatan desa lebih strategis untuk ditempati sebagai rumah. Meskipun penanggung jawab pelebaran jalan membayar ganti rugi pada masyarakat desa, solusi harus dicari dari kedua pihak.
Sebagai mahasiswa yang dibekali ilmu dan fasilitas yang memadai, kami bisa mengajukan keterberatan terhadap pergusuran rumah desa dan memberi solusi kepada penanggung jawab pelebaran jalan.
0 notes
montivagantor · 3 years
Text
Food Waste di Indonesia
Tumblr media
Food Waste adalah limbah makanan yang sebenarnya bisa dimakan manusia namun terbuang begitu saja hingga akhirnya menumpuk di tempat pembuangan akhir. Isu food waste menjadi permasalahan karena apabila menumpuk di TPA akan menghasilkan gas-gas yang tidak baik untuk lapisan ozon seperti metana dan karbondioksida. Umumnya food waste disebabkan karena makanan yang tidak dihabiskan, memesan banyak makanan di restoran sehingga tidak habis, dan memasak makanan terlalu banyak hingga akhirnya makanan diam di kulkas berhari-hari dan berakhir di buang. Isu food waste merupakan permasalahan struktural karena kebiasaan masyarakat yang tidak menghabiskan makanan dan menyebabkan keterpurukan seperti ketimpangan pangan.
observasi dan kepentingan
Isu food waste sendiri masih menjadi permasalahan di Indonesia. Menurut sebuah penelitian berjudul Fixing Food: Towards the More Sustainable Food System yang dirilis The Economist pada 2011, rata-rata orang Indonesia membuang sisa makanan sekitar 300 kilogram tiap tahunnya. Bila dikumpulkan, total sampah makanan Indonesia adalah 1,3 juta ton tiap tahunnya. Bila 1,3 ton tersebut dirupiahkan maka hasil estimasi sekitar Rp 27 triliun. Padahal, 27 triliun itu dapat memberi makan 28 juta orang per tahunnya. Di Indonesia sendiri masih terdapat banyak orang yang kekurangan gizi. Hal ini merupakan permasalahan yang serius karena tidak efektif dan tidak ramah lingkungan pula.
peran mahasiswa
Sebagai mahasiswa, penting untuk mengedukasi diri sendiri dan komunitas di sekitarnya mengenai isu ini. Hal yang paling sederhana yang dapat dilakukan adalah menghabiskan makanan tanpa tersisa, memasak seperlunya, dan tidak membeli makanan berlebihan saat di tempat makan umum. Selanjutnya, mahasiswa dapat mengangkat isu ini menjadi sebuah topik acara atau seminar untuk mengajak masyarakat lebih aware mengenai permasalahan ini.
referensi : 1. https://www.kompas.com/food/read/2020/10/13/171900475/indonesia-negara-penghasil-limbah-makanan-peringkat-kedua-tertinggi-di?page=all 2. https://www.portonews.com/2020/laporan-utama/kementan-jangan-food-waste-untuk-ketahanan-pangan/ 3. https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/perbedaan-food-loss-dan-food-waste/
-
Florence Angelina 16720035 Kelompok 3
#TantanganMasDep #KATITB2021
1 note · View note
montivagantor · 3 years
Text
Saung Angklung Ujo Sebagai Rumah Budaya Sunda Terancam Tutup?
Tumblr media
Saung Angklung Udjo merupakan tempat wisata berbasis budaya Sunda yang terletak di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Padasuka No.118. Biasanya, Saung Angklung Udjo dijadikan sebagai tempat edukasi dan pertunjukan budaya Sunda, tempat melaksanakan workshop instrumen musik berbahan bambu, dan tempat melestarikan budaya Sunda terutama angklung. 
ANGKLUNG
Angklung adalah instrumen musik multitonal yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digetarkan. Setiap angklung memiliki nada berbeda serta ukuran bervariasi dan umumnya dibuat dalam satu set sesuai dengan tangga nada. Bentuk angklung menyerupai beberapa pipa yang disatukan oleh sebuah bingkai kayu dan menghasilkan bunyi merdu yang khas.
Tumblr media
ASAL-USUL ANGKLUNG
Angklung diduga telah menjadi budaya primitif sejak zaman neolitikum. Catatan yang tersedia menunjukan bahwa angklung mulai ada sejak zaman Kerajaan Sunda di abad ke-12 hingga ke-16 masehi. Awal mula terciptanya alat musik angklung berdasar pada kehidupan masyarakat Sunda yang agraris dan memiliki padi sebagai sumber makanan pokoknya. Hal ini melahirkan sebuah kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci yaitu Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip). Angklung akhirnya diciptakan sedemikian rupa dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.
NILAI-NILAI BUDAYA ANGKLUNG
Angklung sendiri memiliki makna sendiri bagi masyarakat Sunda, pada jaman dahulu, angklung kerap digunakan sebagai penyemangat dalam pertempuran. Permainan angklung akrab sekali dengan upacara adat masyarakat yang diiringi alat musik khas Sunda lainnya. Suara khas yang dihasilkan angklung digunakan untuk mengarak-arak acara kumpul masyarakat agar suasana semakin meriah.
Tumblr media
HUBUNGAN DENGAN 3T
Budaya angklung sendiri merupakan tontonan masyarakat Sunda, bahkan hingga sekarang. Sebagai pengalaman pribadi, saya pernah menjadi pemain angklung di pentas seni kebudayaan saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Pengalaman tersebut membekas di ingatan saya, bagaimana bunyi paduan banyak angklung membentuk sebuah lagu Manuk Dadali yang terdengar sangat merdu. Berbeda dengan instrumen modern yang sekarang lebih sering digunakan. Angklung merupakan tuntunan utama bagi budaya Sunda, terutama di bidang musik dan kesenian. Adanya angklung telah memudahkan masyarakat Sunda tradisional untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Contohnya mengiringi upacara adat dan dimainkan di istana Kerajaan Sunda di zaman dahulu.  Sayangnya, seiring perkembangan zaman dan saat saya semakin dewasa, popularitas angklung semakin menurun. Contoh konkret yang saya alami adalah pendidikan mengenai budaya terkait, sewaktu SD hampir setiap minggu sekolah mengajarkan cara bermain angklung di pelajaran musik. Namun, hingga saya SMP permainan angklung makin jarang lagi digunakan selain untuk membantu mengiringi musik keroncong. Saat saya SMA pun sudah tidak pernah lagi bermain angklung. Tatanan masyarakat yang semakin harinya semakin ‘modern’ akibat arus globalisasi telah menyebabkan budaya angklung tertinggal perlahan-lahan.
Ditambah adanya pandemi Coivid-19 yang menyebabkan segelintir tempat wisata harus tutup sementara, salah satunya adalah Saung Angklung Udjo. Padahal Saung Angklung Udjo kerap dijadikan tempat wisata atau outing oleh sekolah-sekolah di Kota Bandung untuk memperkenalkan budaya Sunda. Pihak pengelola mengatakan adanya penurunan pengunjung secara signifikan terhitung Maret 2020. Produksi angklung pun menurun akibat berkurangnya permintaan. Akibatnya Saung Angklung Udjo sebagai rumah budaya Sunda di Bandung terancam tutup.
Sebagai mahasiswa, hal paling sederhana yang dapat dilakukan di masa pandemi sekarang ini adalah mengedukasi diri mengenai budaya angklung dan terus melestarikannya dengan membawanya dalam isu-isu kebudayaan di perkuliahan seperti tugas KAT 2021 ini. Semoga kondisi segera membaik agar seluruh tempat wisata berbasis budaya dapat kembali diramaikan oleh pengunjung yang ingin mempelajari budaya Sunda.
Referensi :  1. https://angklungudjo.com/ 2. https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20210122075650-241-596982/pemilik-beberkan-kronologi-saung-angklung-udjo-terancam-tutup
-
Florence Angelina 16720035 Kelompok 3
#Mengbudaya  #KATITB2021
0 notes
raihanaescape · 3 years
Text
Toleransi
Nama : Raihana Jasmine Sule NIM : 16920057 Kelompok : 108
Bicara tentang budaya di lingkungan perumahan aku, bisa dibilang sifat-sifat dan perilaku yang diterapkan orang-orang dari berbagai macam budaya, agama, dan kebiasaan sudah di normalisasikan disini. Aku tinggal di perkomplekan Kotabaru Parahyangan yang kini dikenal dengan munculnya IKEA kedua di Indonesia. Kalau pembaca rencana ingin berkunjung ke KBPa, kamu bisa lihat ada berbagai macam sekolah yang disediakan untuk umat dari agama tertentu. Tempat ibadah juga tidak luput disediakan disana. Jadi sudah biasa bagi aku untuk tiba-tiba bertemu dengan keluarga bule yang menyekolahkan anaknya di sekolah internasional di KBPa. wkwk. Kalau bicara tentang budaya yang mengarah ke 'tradisional' itu jarang ditemukan di daerah perumahan aku.
TATANAN
Sistem dan struktur yang diterapkan oleh tetangga di sekitar perumahan aku bisa dibilang sama perilakunya dengan masyarakat umum yang tinggal di perkotaan. Masyarakat pada umumnya akan bekerja di weekdays dan beristirahat di hari Sabtu dan lanjut dengan berolahraga di hari Minggu pagi. Tetapi karena kondisi pandemi yang tidak memungkinkan, sebagian wilayah di komplek aku ada yang ditutup dan dilarang untuk dimasuki oleh masyarakat yang tidak tinggal di KBPa untuk meminimalisasikan perkumpulan orang di satu tempat. Maka dari itu, jalanan sekitar komplek pun jarang dilewati orang-orang.
TUNTUNAN
Untuk komplek yang aku tempati, sebelum pandemi kami biasanya selalu melakukan paguyuban yang dilaksanakan di sport center. Paguyuban ini tidak bersifat wajib untuk tiap komplek yang berada di KBPa, tetapi jika dilaksanakan akan membantu untuk menambah relasi, terbentuknya gotong royong, dan membantu orang-orang yang tidak mampu. Biasanya ketua paguyuban akan meng-update perihal peristiwa yang terjadi dalam rentang setahun di komplek, meng-update jumlah kas yang diperoleh dari tiap rumah yang menyumbang, dan memberi pepatah kepada satuan pengamatan (satpam) yang telah mengawasi dan melindungi komplek dari segala marabahaya.
TONTONAN
Karena budaya yang terdapat di perumahan aku tidak terpusat pada satu hal, tingah laku dan segala acara yang terjadi di KBPa beraneka ragam sesuai dengan peristiwa atau tanggal istimewa yang setiap agama adakan. Contoh, Idul Fitri adalah saat-saat dimana umat Muslim berbagi dan silaturahmi ke sesama tetangga di komplek. Karena budaya yang dimiliki oleh satu sama lain sudah dianggap wajar, tidak sedikit non-Muslim ikut bersilaturahmi disaat tetangga Muslim berkunjung dan memberi aneka ragam masakan yang khusus dibuat saat Idul Fitri.
0 notes
montivagantor · 3 years
Text
Perihal PoPoPe beserta Identitas Mahasiswa yang diemban
Tumblr media
h a s i l   o b s e r v a s i 
Situasi Kota Bandung saat ini sedang tidak baik (untuk menghindari interaksi dan meminimalisir bepergian keluar rumah, foto di atas saya ambil menggunakan live view Google Maps). Terdapat lonjakan kasus Covid-19 secara drastis yang menyebabkan Kota Bandung menjadi zona merah. Akibatnya, sejumlah ruas jalan ditutup, tempat wisata yang semula beroperasi dihentikan, dan segala usaha bidang food and beverage hanya diperbolehkan berjualan dengan sistem take away. Hal tersebut menyebabkan pemilik usaha bidang tersebut mengalami penurunan penjualan, padahal beberapa diantara pengusaha tersebut mengandalkan bisnisnya sebagai mata pencaharian utama. Pada foto, terdapat sebuah warung di depan rumah saya. Sebelum pandemi, warung tersebut menjadi tempat perhentian ojek online dan tukang parkir. Beberapa hari terakhir ini, warung tersebut semakin sepi saja akibat berkurangnya jumlah masyarakat yang berinteraksi. Kembali lagi ke foto, terdapat sebuah cafe di sebelah kanan rumah saya. Sama halnya dengan warung tadi, cafe tersebut kini terlihat sepi tanpa adanya pengunjung yang makan langsung di tempat tersebut.
p o s i s i
Posisi saya adalah seorang mahasiswa tahun kedua. Tak hanya sebatas itu, saya juga adalah bagian dari lingkungan masyarakat yang berada pada foto di atas. Tidak lebih dan tidak kurang, sama-sama menghadapi pandemi Covid-19 bersama-sama. Sebagai mahasiswa, ilmu dan pengetahuan aktual saya miliki dan dapatkan di lingkungan perkuliahan. Sebuah aset berharga yang dapat digunakan untuk melihat lebih jauh permasalahan ini agar mencapai sebuah solusi meski sederhana.
p o t e n s i    d a n    p e r a n
Keterbatasan merupakan sebuah permasalahan yang dialami masyarakat semua kalangan di masa ini, termasuk pemilik warung depan rumah saya dan cafe di sebelah rumah saya. Saya memiliki potensi untuk membantu mereka dengan cara membeli makanan dan minuman yang mereja jual, mempromosikannya melalui media sosial, atau memberikan review yang bagus pada google agar menarik lebih banyak calon pembeli. Hal sederhana tersebut dapat membantu para pemilik usaha. Pada akhirnya, potensi yang saya miliki dapat menjadi katalisator yang membantu usaha mereka. 
-
Florence Angelina 16720035 Kelompok 03 #PoPoPeMahasiswa #KATITB2021
0 notes
raihanaescape · 3 years
Text
Identitas Mahasiswa
Nama : Raihana Jasmine Sule NIM : 16920057 Kelompok : 108
HASIL OBSERVASI
Jawa Barat saat ini sedang mengalami kenaikan kasus Covid-19 dan tengah menjalankan lockdown untuk beberapa daerah yang rawan Covid-19. Di daerah rumah saya, satuan pengamatan (satpam) telah menerapkan penyempitan jalan mulai dari pukul 19.00 sampai 07.30 WIB dan juga razia berkunjung. Hal ini terjadi karena tidak sedikit orang-orang yang berasal dari luar perkomplekan saya datang berkunjung ke sini untuk jalan-jalan, jogging, atau makan. Tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan.
POSISI
Saya sebagai masyarakat mahasiswa yang memiliki kedudukan yang sama dengan masyarakat umum bisa untuk memberikan edukasi untuk orang-orang tentang Covid-19 dan mengapa kita harus tetap di rumah. Saya juga bisa untuk melarang orang-orang yang tidak taat prokes untuk berhenti berkunjung ke daerah saya di saat genting ini.
POTENSI
Saya sebagai masyarakat yang dibekali ilmu pengetahuan dan fasilitas bisa memberikan solusi dari pikiran kritis saya agar orang-orang berhenti unntuk berkunjung, seperti contoh, sanksi untuk orang yang tidak memakai masker. Tentunya hal tersebut perlu dibicarakan lagi oleh himpunan komplek saya dan juga satpam.
PERAN
Dengan begitu, saya sebagai mahasiswa, seorang kakak bagi adiknya, anak dari kedua orangtuanya, dan masyarakat yang sudah dianggap sebagai orang dewasa seharusnya bisa menjadi contoh yang baik bagi orang-orang yang tidak taat melakukan prokes.
Dengan begitu, saya berharap Indonesia bisa kembali menjadi normal dengan masyarakat yang tertib melakukan prokes.
Tumblr media
0 notes