#kalisuci
Explore tagged Tumblr posts
Text
TURISIAN.com - Gunungkidul siapkan anggaran kepariwisataan sebesar Rp. 15 miliar dari alokasi dana khusus (DAK) pada tahun 2023. Anggaran tersebut nantinya dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur kepariwisataan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepala Bidang Bina Marga, DPUPRKP Gunungkidul Wadiyana di Gunungkidul, Senin 6 Februari 2023, menjelaskan itu sesuai arahan dari pemerintah pusat untuk pembangunan sektor kepariwisataan. "Memang bantuan DAK ada ada beberapa jalur wisata yang ini diperbaiki. Namun pagu anggaran belum bisa penuhi seluruh ruas jalan," kata Wadiyana. BACA JUGA: Mengenal Candi Risan Gunungkidul, Peninggalan Masa Mataram Kuno Ia mengatakan DAK tersebut digunakan untuk menyelesaikan pembangunan ruas jalan wisata menuju ke Gunung Api Purba Nglanggeran, dari ruas Tawang-Serut di Kapanewon Patuk dan Gedangsari senilai Rp9,2 miliar. Kemudian, perbaikan ruas Sambipitu-Tawang, juga sekitar Gunung Api Purba Nglanggeran. "Sisanya, sekitar Rp700 juta dipergunakan perbaikan di jalur Karangmojo-Semanu atau sekitar wisata ke Kalisuci," katanya. Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Arif Aldian mengatakan Dinas Pariwisata Gunungkidul telah melakukan inventarisasi sejumlah jalan menuju destinasi wisata dalam kondisi rusak. Namun demikian, untuk perbaikan terkendala kemampuan daerah. BACA JUGA: Jurug Gedhe, Objek Air Terjun yang Menawan di Gunungkidul Yogyakarta Adapun diantaranya di ruas Pantai Sadranan-Somadeng; Pantai Drini; Jungwok; Ngrenehan-Widodaren; Ngedan, Bukit Pengilon, Sedahan hingga Krokoh. Pantai Pok Tunggal Jalan menuju Gua Cerme dan Gunung Ireng. Jalan masuk ke wisata air terjun Sri Getuk di Kalurahan Bleberan, Playen. Selain itu, jalan menuju ke Pantai Pok tunggal juga rusak. "Kami memetakan status jalannya, karena berkaitan dengan kewenangan. Apakah ini jalan desa, kabupaten, provinsi atau jalan nasional," kata Arif. BACA JUGA: Pantai Nglolang, Surga Tersembunyi di Gunungkidul Yogyakarta Untuk menindaklanjuti ruas jalan menuju destinasi wisata rusak, lanjut Arif, pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak-pihak berkompeten. Seperti Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul untuk perbaikan jalan. Namun demikian, masih perlu melihat anggaran yang tersedia. Adapun belum lama ini perbaikan di beberapa titik Pantai Sadranan. "Salah satu dari konsep 3A Pariwisata yaitu aksesbilitas, dengan adanya perbaikan beberapa ruas jalan harapannya meningkatkan kunjungan pariwisata," kata dia. Dengan Gunungkidul siapkan anggaran kepariwisataan, diharapkan ke depannya lebih banyak menarik wisatawan. *** Sumber: Antaranews
0 notes
Photo
Kalisuci Cave,
#Yogyakarta#adventure#Indonesia#kalisuci#cavetubing#exploreindonesia#traveling#visualcrush#tourtheplanet#nakedplanet#simplyadventure
1 note
·
View note
Link
#cave tubing#gua kalisuci#gua pindul#gua tanding#gunung kidul#pangeran diponegoro#tempat wisata#travelling nusantara#wisata goa#gua di yogyakarta#berita wisata#berita akurat online#akurat24
0 notes
Text
Basah Seru di Kalisuci | Travel Blog Indonesia
Basah Seru di Kalisuci | Travel Blog Indonesia
[ad_1]
Aliran air sungai.
Indonesia, terutama wilayah Yogyakarta bagian selatan yakni Gunungkidul, merupakan wilayah yang memiliki stuktur geologi berupa karst. Di wilayah gunung kidul, sobat travelers dapat menemui banyak sekali tebing-tebing dan gua yang terbentuk dari batuan karst. Dari sekian banyak gua yang ada di Kabupaten Gunungkidul, ada satu bentukan alam langka yaitu sungai yang…
View On WordPress
0 notes
Link
Jogya Tour serves trip areas in Yogyakarta, Solo, Surabaya, Bali and Lombok including guides who also cheap price include drivers
0 notes
Text
Wisata Seru di Goa Pindul dan Goa Kalisuci Yogyakarta
Wisata Seru di Goa Pindul dan Goa Kalisuci Yogyakarta
Wisata Seru di Goa Pindul dan Goa Kalisuci Yogyakarta Goa Pindul
Goa pindul merupakan salah satu destinasi wisata yang bisa dijadikan sebagai alternative kunjungan wisata jika ke Yogyakarta. Goa pindul ini terletak di Dusun Gelaran 1, Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta. Untuk bisa memasuki wahana bermain seru di Goa Pindul, kamu harus membayarkan uang sejumlah 35.000 rupiah…
View On WordPress
0 notes
Photo
Masnya: "Helmnya mau warna apa nih?" Gue: (becanda sambil ketawa) "warna warni." Masnya semuanya ketawa. And then, kita beneran dikasih helm warna warni padahal pelampungnya seragam😂👌 . . Ku kangen main air :") Keinget juga masnya receh luarbiasa, bawel, ngelucu tapi kriuk, tapi super asik!=) . . Masnya: "Iya jadi di goa yang ini dulu ada buaya putihnya." Gue: "Lah iya serius? Beneran?" Atrina: "Hah sumpah? Masih ada ga skrg mas?" Dengan kepasrahan dan ketololan bin bloon bin pea, gue sama atrina percaya begitu saja mulut lelaki :") Ternyata kita ditipu. Langsung ku tabok masnya hwhw. Kriuk, tapi ngakak juga sih kalo diinget😂 . . #Kalisuci #Holiday #kapan #woy #pengen #main #lagi #help #kena #tipu #lelaki :(
0 notes
Text
TURISIAN.com – Kabupaten Gunungkidul memang surganya objek wisata pantai di Yogyakarta. Di sana Sobat Turisian bisa menemukan deretan pantai dengan pesona dan keunikannya masing-masing. Seperti Pantai Siung salah satunya, yang menyajikan keindahan bentang alam yang memukau. Pantai ini tidak hanya memiliki pesona alam yang indah, tetapi mempunyai keunikan dari aspek geomorfologi. Sobat Turisian bisa melihat bentang alam yang kekar dengan bebatuan gunung api purba di sisi timur pantai. Sesar bebatuan purba ini membentang sampai ke Pantai Wediombo. Kemudian bergeser ke sisi barat Pantai Siung ada susunan dari batuan yang berbeda, yaitu tersusun atas batuan gamping. Formasi batu gamping daerah Wonosari terbongkahkan akibat kekar, hingga batu tersebut membentuk tonjolan seperti Siung atau gigi taring. Fenomena alam tersebut yang mendasari nama pantai yang muncul dari nenek moyang penduduk setempat pada zaman dahulu. Sentuhan stratigrafi antara batuan gunungapi atau tuf dengan batu gamping tidak selaras dan terlihat dengan jelas. Baca juga: Pesona Pantai Wediombo yang Indah dan Unik dengan Hiasan Bebatuan Purba Selain itu, fenomena abrasi yang terjadi di Pantai Siung ini menghasilkan bentuk bangunan mirip seperti jamur. Ada juga fenomena lainnya, yaitu berupa endapan-gisik yang terbentuk ketika air laut surut dan permukaan endapan-gisik dengan banyak tumbuh rumput laut. Spot Panjat Tebing Pantai Siung Sobat Turisian juga di sisi barat pantai di Gunungkidul yang satu ini, terdapat lereng terjal batu gamping. Lereng ini pun sering menjadi lokasi kegiatan panjat tebing. Bahkan atlet panjat tebing perempuan asal Gunungkidul yang menjuarai pertandingan tingkat ASEAN sering melakukan latihan di tempat ini. Hal yang menarik lagi, Organisasi Panjat Tebing Indonesia telah menyediakan sekitar 40 jalur pemanjatan di tebing Pantai Siung ini. Dengan jenis tingkat kesulitan pemanjatan yang berbeda-beda. Di tempat wisata ini pun, Sobat Turisian bisa menikmati berbagai kegiatan yang menarik. Seperti berburu foto-foto eksotis dengan latar bentang alam. Terlebih ketika senja tiba, di mana momen sunset akan tampak begitu indah. Baca juga: Rasakan Sensasi Keseruan Cave Tubing Kalisuci di Gunungkidul! Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan masyarakat setempat pun sudah melakukan kerja sama untuk membangun situs geologi Pantai Siung ini sebagai objek dan daya tarik geowisata. Hingga tempat wisata ini telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Di antaranya tempat parkir, warung makan, sentra oleh-oleh, toilet dan tempat ibadah bagi untuk umat Muslim.*
0 notes
Text
Ayo Dolan Jogja
Akhir pekan lalu saya berkesempatan lagi untuk mengunjungi kota yang selalu ingin saya tinggali, Yogyakarta. Setelah 2 bulan ini secara berturut-turut saya mengunjungi sahabat lama saya di Semarang dan Bandung, pekan lalu saya akhirnya mendapatkan keberuntungan bisa berkunjung ke Yogyakarta untuk mengunjungi sahabat lama saya yang lain. Ahh, yok mari, #AyoDolanJogja.
Kabupaten Termiskin Janji untuk berkunjung ke Jogja sudah saya buat bulan lalu ketika saya bertandang ke Semarang. Meskipun urung ditepati di bulan yang dijanjikan, saya bersyukur karena janji itu bukan sekedar janji kosong seperti milik politisi senayan hahaha. Sayang sekali, saya tidak dapat tinggal lama di Jogja. Skripsi saya sudah menganggur seminggu setelah kunjungan ke Depok tengah pekan lalu.
Jogja adalah jalan-jalan terakhir saya sampe menyandang gelar sarjana (amin, semoga janjinya ditepati). Setelah Jogja, saya akan stay di Bogor sampai S.Kpm menjemput. Saya berangkat tergesa-gesa. Alhasil, perjalanan Bogor-Jogja saya tempuh lewat jalur darat beroda 6. Alasan saya menerima tawaran berkunjung ke Jogja adalah karena untuk kesekian kalinya, saya akan menemukan pantai. Pantai kali ini pasti spesial karena berada di kawasan selatan Jawa. Benturan gelombang samudera Hindia pasti menghasilkan topografi yang berbeda dari pantai-pantai yang pernah saya kunjungi sebelumnya.
Saya tiba sedikit terlambat di Jogja. Menjelang libur panjang akhir pekan, jalan pantura padat. Saya dijemput oleh seorang kawan di dekat jembatan Janti. Tanpa sarapan lebih dahulu, kami langsung meluncur ke Kabupaten Gunung Kidul. Kami akan melakukan kunjungan singkat di Goa Pindul dan Kalisuci. Setelah itu kami bertolak menuju pantai Siung. Disana kami akan disuguhi tayangan live gempuran ombak keras dan syahdunya bintang di malam hari dari atas hamparan pasir.
Kabupaten Gunung Kidul tidak asing ditelinga saya. Kabupaten ini dulu terkenal sebagai salah satu kabupaten termiskin di Indonesia. Berita yang beredar, angka kematian akibat bunuh diri di kabupaten ini sangat tinggi. Faktor ekonomi dan gangguan mental diduga menjadi biang keladinya. Setelah melewati Wonosari, saya disuguhi pemandangan khas pedesaan yang dimiliki oleh Gunung Kidul. Saya heran mengapa kabupaten ini bisa mendapat julukan kabupaten termiskin. Ternyata, meningkatnya permintaan jasa wisata telah banyak merubah wajah Gunung Kidul. Sukar dipercaya, tapi, dampak wisata terhadap perekonomian masyarakat lokal begitu terasa. (hmm, berasa topik penelitian tidak sia-sia, haha). Anak Pantai
Saya lebih banyak menghabiskan riwayat perjalanan saya di jalanan kota dan pantai. Pendakian gunung belum pernah saya lakukan (Kawah Ratu di TNG Halimun Salak belum dihitung gunung ya, hehe). Di kunjungan saya ke Jogja kali ini, saya mendapat lotre, menikmati wisata Goa. Goa Pindul adalah destinasi pertama yang saya kunjungi. Ahh, Goa Pindul tidak setenar namanya. Selain sudah sangat ramai oleh pengunjung, jasa wisata yang ditawarkan juga tidak begitu menarik. Trek gelap goa sepanjang kurang dari 500 meter tidak menampilkan atraksi khusus. Stalaktit atau Stalakmitnya biasa saja. Mitos-mitos masyarakat setempat juga tidak terjual. Kesimpulannya, saya kecewa dengan nama besar yang didengungkan.
Untunglah, destinasi yang ditawarkan berikutnya berhasil menutup kesan buruk Goa Pindul. Body rafting di Kali Suci lebih menantang dan berkesan. Treknya lumayan panjang, hampir 1 km. Selain itu, stratifikasi kecepatan arusnya bervariasi sehingga sedikit banyak memacu adrenalin. Kalisuci saya rekomendasikan untuk kamu-kamu yang ingin berwisata santai dengan (sangat) sedikit adrenalin. Jika berkunjung kesini, siapkan betis anda. Tangga naik ke posko awal sangat melelahkan, percayalah! Setelah puas tertawa di Kalisuci, kami cepat berkemas, berusaha mengejar sunset di Pantai Siung. Kami mendirikan tenda di bibir pantai. Pengunjung sore itu cukup banyak, tapi tidak mengurangi esensi berkemah itu sendiri. Topografi pantai selatan sangat berbeda dengan pantai utara dan pantai pulau-pulau kecil yang pernah saya singgahi sebelumnya. Deretan tebing-tebing karang berbatu menghimpit pantai-pantai kecil. Deburan ombak tinggi tanpa henti menggempur dan menggerus tepian tebing. Kondisi topografi ini bisa dimaklumi karena pantai ini berhadapan langsung dengn samudera Hindia. Saya selalu bisa menikmati suasana pantai. Sabtu malam saya di Jogja tidak berlalu dengan sia-sia. Tanpa gangguan gadget, saya benar-benar menikmati hidup. Cuaca malam itu cukup cerah. Saya dan beberapa orang kawan memutuskan tidur diluar tenda. Kami menghamparkan diri kami bersama pasir-pasir. Memandang lurus kedepan. Saya menikmati malam yang indah dengan barisan rasi bintang orion. Inilah suasana pantai yang selalu saya dambakan. Pada dasarnya, saya memang anak pantai, bukan anak gunung seperti yang banyak dipamerkan mahasiswa jaman sekarang. Heehhe...
Ketemu Lagi Destinasi panjat tebing dan tracking di gunung Sewu yang ditawarkan setelahnya tidak meninggalkan kesan kuat. Hanya karena keberadaan kawan-kawan seperjalanan saja wisata ini terlihat nyaman. Meskipun demikian, saya bersyukur karena melalui kegiatan wisata ini, masyarakat setempat memperoleh alternatif sumber pendapatan selain sektor pertanian. Sekitar pukul 13.48 WIB kami meninggalkan pantai Siung. Saya sendiri harus segera kembali ke Jogja. Kereta saya akan berangkat pada pukul 18.08 WIB. Sebelum berangkat kesini, saya merencanakan pertemuan singkat dengan beberapa teman. Sayang sekali, perjalanan Gunung Kidul-Jogja menyita waktu sampai lebih dari 2 jam. Saya tidak punya cukup banyak waktu untuk sekedar menyeruput segelas kopi bersama para sahabat. Tapi, setidaknya, saya punya satu janji yang harus ditepati. Janji untuk mengunjungi sahabat karib saya yang satu ini sudah lama saya ikrarkan. Meskipun tidak punya banyak waktu, kami berkomitmen untuk tetap bertatap muka. Pada akhirnya, kami bertukar cerita diatas motor dalam perjalanan menuju stasiun. Seperti biasa, kami tertawa bersama. Lebih tepatnya saling menertawakan kebodohan kami masing-masing selama berada di bangku SMP dan SMA. Kami telah bersama selama lebih dari 6 tahun. Jadi, rahasia bukanlah kata yang tepat untuk mendefinisikan persahabatan kami. Terakhir saya mengunjunginya, dia tidak setinggi sekarang. Hahaha, meskipun sangat berat mengakui ini, tapi setelah lama tidak berjumpa, sahabatku yang satu ini semakin cantik. Hahaha.
Kami sampai di staisun tepat waktu. Setelah mencetak tiket, kami mencari tempat duduk dan melanjutkan cerita kami. Kalian pasti tahu 2 topik wajib yang dibicarakan mahasiswa tingkat akhir. Yaph, skripsi dan asmara. Hahaha. Tentu saja, kami tidak melewatkan foto bersama. Foto ini adalah untuk 2 sahabat kami yang lain di Semarang dan Surabaya. Waktu bersama sahabat karib cepat habis. Kami harus berpisah. Perjumpaan singkat kami menghasilkan janji baru. Kami akan komplit di libur lebaran nanti. Ahh, semoga bukan wacana. Haahhaha. Surabaya siap yaaa!
0 notes
Text
Berpetualang Mengikuti Kesegaran Arus Kalisuci
Berpetualang Mengikuti Kesegaran Arus Kalisuci
Destinasi Wisata Terbaik – Dari keadaan Gunungkidul yang gersang dan tandus, terdapat suatu aliran sungai yang jernih dan menantang, Sungai Kalisuci. Wisata Cave Tubing terletak di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul sekitar 60 km dari arah Yogyakarta, yang memakan waktu 1,5- 2 jam perjalanan dari kota Yogyakarta. Meski keadaan batu kapur yang kering dimusim kemarau, namun tidak membuat…
View On WordPress
0 notes
Link
1 note
·
View note
Text
Kembali Zonk, Pariwisata Kabupaten Malang Tak Masuk Juara API 2019
https://www.satukanal.com/kembali-zonk-pariwisata-kabupaten-malang-tak-masuk-juara-api-2019/
Kembali Zonk, Pariwisata Kabupaten Malang Tak Masuk Juara API 2019
Ekspektasi besar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menjadikan sektor pariwisatanya bergaung di kancah nasional kembali kandas. Dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2019, prestasi Kabupaten Malang kembali terpuruk alias zonk.
Sementara di ajang yang sama, daerah serumpun Kabupaten Malang, yakni Kota Malang berhasil menyabet dua piala. Masing-masing posisi juara 3 untuk kategori Promosi Pariwisata Digital Terpopuler, serta Festival Pariwisata Terpopuler.
Hal ini ironis, pasalnya secara sumber daya alam, kabupaten terluas kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi ini memiliki potensi yang kaya. Belum lagi upaya promosi dan geliat atraksi wisata yang menelan anggaran besar, misalnya Malang Beach Festival.
Ditambah lagi, jumlah lokasi wisata alam yang terserak, tak mampu menunjukkan eksistensinya dalam API 2019. Kegiatan tahunan tersebut, diusung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), bekerja sama dengan PT Ayo Jalan Jalan.
Tahun ini, Kabupaten Malang hanya berhasil finis di tingkat nominasi. Kondisi yang sama juga terjadi pada 2018 lalu. Artinya, selama dua tahun berturut-turut, wisata di Kabupaten Malang tak mampu menjuarai berbagai kategori yang dilombakan dalam API.
Mengingat kembali, pada 2018 lalu ada dua destinasi wisata Kabupaten Malang masuk sebagai nominasi API. Yakni di kategori situs sejarah populer yaitu Candi Singosari dan Pantai Modangan untuk kategori olahraga dan petualangan terpopuler. Kedua objek wisata tersebut urung membawa pulang piala.
Sementara pada 2019 ini, kuantitas destinasi wisata Kabupaten Malang yang masuk radar kementerian semakin menyusut. Hanya satu nominasi unggulan di ajang API 2019, yaitu Desa Wisata Ngadas yang masuk dalam kategori Dataran Tinggi Terpopuler. Sayangnya, pemkab mesti kembali gigit jari.
Kegagalan di ajang nasional selama dua tahun berturut tersebut, tentunya menimbulkan pertanyaan publik. Pasalnya, pemerintah setempat sering mengunggulkan bahwa wisata Kabupaten malang telah menasional dan dikenal sampai mancanegara.
Minimnya prestasi tersebut, seolah bertolak belakang dari pernyataan Pemkab Malang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang mengklaim telah berupaya keras mempromosikan berbagai eksotisme, keindahan serta berbagai kegiatan lainnya dalam menunjang salah satu program strategis Kabupaten Malang.
Padahal target tahun ini keluar sebagai juara, sempat disampaikan oleh Made Arya Wedanthara Kepala Disparbud Kabupaten Malang. “Tahun ini kita optimis jadi juara di API. Kita telah mempromosikannya secara langsung dalam setiap kegiatan maupun melalui media sosial resmi yang dimiliki oleh dinas,” ucapnya beberapa waktu lalu saat Desa Ngadas masuk dalam nominasi API 2019.
Sayangnya, dengan rentang waktu dari 1 Juni sampai 31 Oktober 2019 lalu, ternyata pemilihan Desa Ngadas dalam API tak menghasilkannya menjadi juara. Di singkirkan oleh wisata Suligi Hill (Kab. Rokan Hulu) sebagai juara 1, Kawasan Wisata Baturaden (Kab. Banyumas) juara 2 dan Gunung Kerbau (Kab. Maluku Barat Daya) di posisi ketiga.
Secara jelas tersingkirnya Desa Ngadas dikarenakan saluran voting yang diklaim Disparbud Kabupaten Malang telah dipromosikan secara masif itu, ternyata bertepuk sebelah tangan. Atau memang saluran promosi yang selama ini dimiliki Disparbud tak efektif untuk membuat masyarakat khususnya di Kabupaten Malang ikut serta dalam memilih Desa Ngadas sebagai juara di kategori dataran tinggi terpopuler di API.
Hal ini belum terjawab oleh Disparbud Kabupaten Malang yang dihubungi MalangTimes melalui pesan WA, tapi belum memberikan jawaban sampai berita ditulis. Tapi, dengan pola penilaian voting masyarakat yang dipakai oleh penyelenggara API, maka dua tahun pariwisata Kabupaten Malang masuk nominasi, ternyata suara pemilihnya kalah dengan nominasi pariwisata daerah lainnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana API 2019 Muhammad Syafaat mengungkapkan terkait urgensitas API. Dia menjelaskan, ajang penghargaan pariwisata ini telah membuat sektor pariwisata di Indonesia terus menggeliat. Bahkan, lanjutnya, daerah yang masuk nominasi API menjadi terkenal sekaligus kunjungan wisatawannya meningkat.
Selain hal itu melalui API, juga mampu melahirkan rasa kecintaan terhadap potensi daerahnya masing-masing. Dimana, tentunya mereka akan berupaya keras untuk mempromosikan sekaligus mengajak bersama-sama melakukan pemilihan terhadap destinasi wisata yang masuk nominasi di API.
“Untuk chanel vote yang digunakan api 2019 ini lewat YouTube, lewat sms voting, lewat aplikasi android. Ini agar masyarakat lebih banyak ruang untuk memilihnya, dibanding tahun lalunya,” ucap Syafaat.
Berikut 18 kategori yang muncul di dalam API 2019 dan pemenangnya, plus dua kategori tambahan yakni juara umum dan favorit. Makanan Tradisional Terpopuler – Juara 1 : Pelleng (Kab. Pakpak Barat) – Juara 2 : Kue Talam Durian (Kota Pekanbaru) – Juara 3 : Gulai Hitam (Kab. Tebo) Minuman Tradisional Terpopuler – Juara 1 : Sirup Pedada (Kab. Tanjung Jabung Timur) – Juara 2 : Kawa Daun (Kab. Tanah Datar) – Juara 3 : Sirup Aren (Kab. Lebak) Promosi Pariwisata Digital Terpopuler – Juara 1 : Palembang-Tourism.com (Kota Palembang) – Juara 2 : IG @Jambi_Tourism (Provinsi Jambi) – Juara 3 : Aplikasi Malang Menyapa (Kota Malang) Wisata Halal Terpopuler – Juara 1 : Masjid Al islam Muh. Cheng Ho (Kota Palembang) – Juara 2 : Masjid Terapung Usman Al Khoir (Kab. Kayong Utara) – Juara 3 : Pulau Penyengat (Kota Tanjungpinang) Destinasi Belanja Terpopuler – Juara 1 : Pasar Induk Kebun Sayur (Kota Balikpapan) – Juara 2 : Pasar Hamadi (Kota Jayapura) – Juara 3 : Kampung Boneka Cikampek (Kab. Karawang) Cenderamata Terpopuler – Juara 1 : Industri Kuningan Juwana (Kab. Pati) – Juara 2 : Songket Unggan (Kab. Sijunjung) – Juara 3 : Sebelik Sumpah (Kab. Sarolangun) Olahraga & Petualangan Terpopuler – Juara 1 : Panjat Tebing Gunung Mendalem (Kab. Pemalang) – Juara 2 : Lari Tual Sagu (Kab. Kepulauan Meranti) – Juara 3 : Parangtritis Sandboarding (Kab. Bantul) Wisata Air Terpopuler – Juara 1 : Cikadongdong River Tubing (Kab. Majalengka) – Juara 2 : Cave Tubing Kalisuci (Kab. Gunung Kidul) – Juara 3 : Sekonyer River Houseboat (Kab. Kotawaringin Barat) Ekowisata Terpopuler – Juara 1 : Mangrove Forest Park (Kota Langsa) – Juara 2 : Pulau Lusi (Kab. Sidoarjo) – Juara 3 : Kampung Flory (Kab. Sleman) Dataran Tinggi Terpopuler – Juara 1 : Suligi Hill (Kab. Rokan Hulu) – Juara 2 : Kawasan Wisata Baturaden (Kab. Banyumas) – Juara 3 : Gunung Kerbau (Kab. Maluku Barat Daya) Atraksi Budaya Terpopuler – Juara 1 : Tari Rentak Kudo (Kota Sungai Penuh) – Juara 2 : Dayung Belang (Kab. Maluku Tenggara) – Juara 3 : Sampan Lemper (Kab. Indragiri Hilir) Situs Sejarah Terpopuler – Juara 1 : Istana Raja Sisingamangaraja (Kab. Humbang Hasundutan) – Juara 2 : Candi Plaosan (Kab. Klaten) – Juara 3 : Rumah Bung Karno (Kab. Bangka Barat) Kampung Adat Terpopuler – Juara 1 : Jagoi Babang (Kab. Bengkayang) – Juara 2 : Padang Ranah-Tanah Bato (Kab. Sijunjung) – Juara 3 : Kampung Mancong (Kab. Kutai Barat) Festival Pariwisata Terpopuler – Juara 1 : Festival Karang Lintang (Kab. Bangka) – Juara 2 : Festival Tapa Malenggang (Kab. Batanghari) – Juara 3 : Malang Flower Carnival (Kota Malang) Destinasi Kreatif Terpopuler – Juara 1 : Rumah Alam Adventure Park (Kota Manado) – Juara 2 : Pantai Tongaci (Kab. Bangka Barat) – Juara 3 : Pasar Van Der Capellen (Kab. Tanah Datar) Destinasi Unik Terpopuler – Juara 1 : Kilometer Nol Indonesia (Kota Sabang) – Juara 2 : Goa Mabala (Kab. Sabu Raijua) – Juara 3 : Danau Kaolin (Kab. Bangka Tengah) Destinasi Baru Terpopuler – Juara 1 : Pule Payung (Kab. Kulon Progo) – Juara 2 : Danau Love (Kab. Jayapura) – Juara 3 : Tepian Bandar Sungai Jantan (Kab. Siak) Surga Tersebunyi Terpopuler – Juara 1 : Tansaran Bidin (Kab. Bener Meriah) – Juara 2 : Pulau Mursala (Kab. Tapanuli Tengah) – Juara 3 : Gulamo (Kab. Kampar) Juara Terfavorit API Awards 2019 – Mangrove Forest Park (Kota Langsa) Juara Umum API Awards 2019 – Provinsi Jambi
0 notes
Photo
Cave tubing tapi berasa main di kali :)) Gapapa, yang penting bahagia dulu nomer satu💃 . . Bahagia atau sok keliatan bahagia? Entahlah.. tapi mas mas guidenya emang asik bgt sih.. Nagih bgt asli. Mana itu yang main cuma kita doang yekan, milik pribadi :)) . . . . Dan btw.. . Terimakasih om (re: papa monsan) atas jalan jalan gratisnya! . . . . . . . . . . . . #squad #girls #water #cave #cavetubing #GunungKidul #Yogyakarta #Jogja #Yogya #kalisuci #Indonesia.
0 notes
Photo
Jogya Trip is a travel and tour tour guide and driver that serves trips to tourist attractions in the region of Yogyakarta and its surroundings as follows :
1. All tourist attractions in Jogjakarta, please click here:
Kraton
Tamansari
Kotagede
Parangkusumo Sand Dune
Parangtritis Beach
Panguk Kediwung
Jurang Tembelan
Rumah Hobit
Pinus Mangunan
Bumi Langit Resto
Puncak Becici
Pinus Pengger
Bukit Bintang
Kalibiru National Park
Pule Payung
Kedung Pedhut
Kembang Soka
Gereja Ayam
Top Rafting Progo
Borobudur Rafting
Candi Borobudur
Candi Mendhut
Candi Pawon
Museum Ulen Sentalu
Merapi Lava Tour
Candi Sambisari
Candi Prambanan
Candi Plaosan
Candi Boko
Candi Ijo
Tebing Breksi
Air Terjun Sri Gethuk
Green Village Gedangsari( Flying Fox)
Gua Pindul
Gua Jomblang
Timang Beach
Kalisuci
Gua Tanding
Gua Sriti
Wediombo Beach
Indrayanti Beach
Siung Beach
0 notes
Text
Protokol Kesehatan bagi Traveler yang Liburan ke Gua Kalisuci Gunungkidul
Salma Nania Protokol Kesehatan bagi Traveler yang Liburan ke Gua Kalisuci Gunungkidul Artikel Baru Nih Artikel Tentang Protokol Kesehatan bagi Traveler yang Liburan ke Gua Kalisuci Gunungkidul Pencarian Artikel Tentang Berita Protokol Kesehatan bagi Traveler yang Liburan ke Gua Kalisuci Gunungkidul Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Protokol Kesehatan bagi Traveler yang Liburan ke Gua Kalisuci Gunungkidul Destinasi wisata Gua Kalisuci telah melakukan tahap simulasi new normal pada Jumat (12/6/2020). http://www.unikbaca.com
0 notes
Text
Cave Tubing Kalisuci di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, DIY ditutup
Desa Merdeka – Gunung kidul : Cave Tubing Kalisuci di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, DIY ditutup sementara. Hal itu disebabkan air di dalam gua meluap pada Kamis (11/1) malam.
Meski air sudah mulai menyusut, aneka macam sampah plastik tampak berserakan di obyek wisata ini.
“Kalau sekarang banyak sampah plastik yang nyangkut-nyangkut di ranting pohon, banyak sekali,” kata salah satu…
View On WordPress
0 notes