#kajianbudaya
Explore tagged Tumblr posts
Photo
Rahayu Surtiati Hidayat (Ed.), Hakikat Pengetahuan Budaya, Jakarta, YOI, Juli 2018, x+442 hlm, 155.000 Pada hakikatnya, ilmu pengetahuan budaya menekuni hasil akal budi manusia dengan tujuan agar manusia menjadi lebih baik. Maka, para pakar ilmu pengetahuan budaya menggunakan berbagai hasil budi daya manusia sebagai objek penelitiannya. Maka, ancangan tekstual diterapkan dalam penelitiannya. Dalam kumpulan karangan para guru besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia ini, pembaca akan menemukan berbagai tulisan yang menunjukkan hakikat ilmu pngetahuan budaya. Kelima belas tulisan itu dikelompokkan dalam lima bagian: dari tulisan yang bersifat umum di bagian pertama hingga yang bersifat khusus bidang ilmu di bagian-bagian berikutnya: sejarah dan arkeologi, ilmu susastra, kajian budaya, dan linguistik. #RahayuSurtiatiHidayat #HakikatPengetahuanBudaya #YOI #KatalogJBS #KajianBudaya (di Kedai JBS) https://www.instagram.com/p/CQYSxcin4cU/?utm_medium=tumblr
0 notes
Photo
Karakter Batak: Masa Lalu, Kini, dan Masa Depan Penulis: Bungaran Antonius Simanjuntak (Penyunting) Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia ISBN: 978-979-461-924-7 Dimensi: 16 x 24 cm Jenis Cover: Softcover Jenis Kertas: Book Paper Jumlah Halaman: xvi + 240 hlm Tahun Terbit: 2015 Original Harga Rp95.000 diskon 20% Rp76.000 Sinopsis Membahas seputar karakter batak secara komprehensif. #karakterbatak #batak #libraribooks #bukudiskon #masalalukinidanmasadepan #mangisisimorangkir #togarnainggolan #johnpasaribu #bungaranantoniussimanjuntak #yayasanoborindonesia #serbasastra #jualbuku #bukusosial #bukubudaya #bukusejarah #kajianbudaya #esaibudaya #budayaindonesia #budayasumatera #budayabatak #kajiansosial #esaisosial #borubatak #halakbatak https://www.instagram.com/p/CBls8Gklz8u/?igshid=1ppqd936s2h8z
#karakterbatak#batak#libraribooks#bukudiskon#masalalukinidanmasadepan#mangisisimorangkir#togarnainggolan#johnpasaribu#bungaranantoniussimanjuntak#yayasanoborindonesia#serbasastra#jualbuku#bukusosial#bukubudaya#bukusejarah#kajianbudaya#esaibudaya#budayaindonesia#budayasumatera#budayabatak#kajiansosial#esaisosial#borubatak#halakbatak
0 notes
Photo
🍦 ASAL USUL DAN IDEOLOGI SUBKULTUR PUNK #terjemahan Subculture: The Meaning of Style (1999) ⚫ #DickHebdige #AriWijaya (pen) #BukuBaik 293 hlm Bekas, baik, bbrp hal ada pointer, bekas basah 🍜 Rp. 75.000 ⚫ 🎂 Pemesanan DM @hindiabooks | inbox fb.me/hindiabooks | WA +62-896-2225-3005 ⚫ #asalusuldanideologisubkulturpunk #punk #subkultur #kajianbudaya #ideologi #punkisnotcrime #punkisnotdead #antikemapanan #anakjalanan #sastra #buku #bacabuku #penulis #budaya #sejarah #politik #manusia #humaninterest #indoreader #tokobuku #books #hindiabooks 🍰
#budaya#ariwijaya#punkisnotcrime#bukubaik#dickhebdige#ideologi#manusia#kajianbudaya#humaninterest#tokobuku#bacabuku#punkisnotdead#sejarah#buku#punk#terjemahan#books#anakjalanan#politik#antikemapanan#hindiabooks#asalusuldanideologisubkulturpunk#penulis#sastra#subkultur#indoreader
0 notes
Photo
Undangan Bincang-bincang dan peluncuran buku: SEMESTA ACARA; JOGJA KEMRUNGSUNG Hari: Jumat, 9 Maret 2018. Pukul: 18.00 - 21.00 wib Di IVAA Gang Hiperkes 188 A-B Jalan Ireda, Dipowinatan, Yogyakarta Konfirmasi kehadiran ke Aik Vela 082134818065 (sms atau WhatsApp) Mengundang teman-teman untuk berbincang santai seputar maraknya acara seni budaya di kota Jogja. Banyaknya acara seni budaya di sekitar kita memang bukanlah hal baru. Membicarakan ragam tema, sebaran serta posisi strategisnya, kali ini memang bukan kesempatan pertama. Yang dimaksud ‘acara’ di konteks ini merupakan acara-acara yang terbuka untuk publik, yang secara umum sering disebut sebagai ruang seni budaya. Ajakan untuk membicarakan posisi ruang seni budaya di sini merupakan sebuah usaha untuk melakukan pembacaan bersama atas fenomena yang semakin marak dan jauh dari surut. Di atas itu, ini adalah upaya untuk menjaga daya reflektif dan kritis atas perkembangan yang terjadi di sekitar kita. Bersama dengan Kus Sri Antoro, seorang pegiat agraria, peneliti sekaligus pemerhati kota dan percepatan pembangunannya, dan Bambang Muryanto, jurnalis yang aktif mengamati dinamika kultural Jogja, kita akan mengulik berbagai hal di bawah ini: Apakah peningkatan ruang seni-budaya secara kuantitas berbanding lurus dengan mutunya? Sejauh mana ruang seni budaya tersebut mampu menjadi ruang semai pemikiran yang mampu menyediakan cara dalam membincangkan persoalan masyarakat? Atau justru menjadi persoalan itu sendiri? #indonesianvisualartarchive #ivaa #agendarumahivaa #bincangsoreivaa #rumahivaa #arsipsenirupa #kajianbudaya #jogjakemrungsung #jogjakotaacara #lokakaryaivaa #lokakaryapengarsipandanpenulisan
#jogjakotaacara#indonesianvisualartarchive#kajianbudaya#agendarumahivaa#bincangsoreivaa#jogjakemrungsung#arsipsenirupa#rumahivaa#ivaa#lokakaryaivaa#lokakaryapengarsipandanpenulisan
0 notes
Quote
katanya gondrong dan jilbab itu cocok. katanya loh...
1 note
·
View note
Text
Jazz Society
Obrolan kala pagi yang masih begitu muda. Saya disuruh teman sepermainan asu-asuan untuk mencoba menulis tentang filosofi yang terdapat didalam musik jazz dan hubungannya dengan berpolitik. Saya tidak jago soal masalah politik. Tapi tunggu. Makna politik tidak sesempit dalam wacana kenegaraan saja. Hubungan antar manusia juga disebut politik. Kita adalah makhluk bernama manusia yang hidup berinteraksi dengan makhluk bernama manusia lainnya, kata saya. Zoon politicon, kata Aristoteles.
Sekilas tentang sejarah musik Jazz. Musik Jazz lahir di Amerika Serikat pada awal abad keduapuluh. Jazz lahir dari konfrontasi ras kulit putih dengan ras kulit hitam, antara budak dengan majikan. Jazz merupakan sebuah seni ekspresi luapan emosi para budak afro-amerika yang merasa terintimidasi oleh majikannya. Mereka memainkan musik dengan sebebas-bebasnya, tanpa mengindahkan beberapa aturan pokok yang menjadi pakem musik klasik yang dimainkan oleh ras kulit putih pada masa itu. Jazz, sebagaimana dengan blues, sarat dengan improvisasi. Dalam unsur-unsur musik klasik Eropa interpretasi, pengembangan dan eksplorasi semacam itu dikesampingkan. Tujuan utamanya adalah pemain memainkan komposisi seperti yang tertulis. Berbeda dengan Jazz, para pemain akan menafsirkan sebuah lagu dengan cara yang sangat individual. Mereka tidak pernah memainkan komposisi yang sama persis dengan cara yang sama dua kali. Tergantung mood pemain dan pengalaman pribadi, interaksi dengan sesama musisi, atau bahkan anggota audiens, seorang musisi Jazz/pemain dapat mengubah melodi dan harmoninya.
Ada beberapa definisi Jazz dari berbagai tokoh, yang mungkin bisa sedikit membuat akal kita berangkat dari sini. Berendt mendefinisikan Jazz sebagai bentuk seni musik yang berasal dari Amerika Serikat melalui konfrontasi orang kulit hitam dengan musik Eropa. Ia berpendapat bahwa Jazz berbeda dari musik Eropa dalam Jazz yang memiliki hubungan khusus untuk waktu, yang didefinisikan sebagai ayunan atau swing, sebuah spontanitas dan vitalitas produksi musik di mana improvisasi memainkan peran, dan kemerduan serta cara ungkapan yang merupakan cermin individualitas. Travis Jackson mengusulkan definisi yang lebih luas, bahwa Jazz mampu mencakup seluruh era yang berbeda secara radikal. Ia menyatakan Jazz adalah musik yang mencakup kualitas seperti improvisasi, interaksi kelompok, pengembangan sebuah suara individu (solo), dan menjadi terbuka untuk kemungkinan musik yang berbeda. Jazz menolak pakem, menghindari pengulangan atau status quo--bahkan terhadap dirinya sendiri. Saya simpulkan Jazz adalah sebuah produk kreatifitas egaliter, yang merupakan hasil dari interaksi serta kolaborasi.
Saya setuju dengan pendapat Andrew Gilbert yang mengatakan bahwa Jazz memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengubah pengaruh dari berbagai corak dan gaya musik yang beragam. Ibarat kehidupan manusia, Jazz adalah roh dan genre musik lain merupakan mediumnya. Contoh, Jazz Fusion yang merupakan cabang dari Jazz mainstream yang dipadu padankan dengan rock dan funk. Contoh bandnya antara lain Tohpati Bertiga, Mezzoforte. Adalagi Acid Jazz, atau yang disebut juga Club Jazz, yang merupakan hasil perkawinan antara musik soul, funk, dan disco. Contoh bandnya semisal Barry Likumahuwa Project, Jamiroquai. Kemudian ada Smooth Jazz yang merupakan hibrid dari Jazz dengan R&B, Pop Jazz atau Jazzy yang merupakan hasil musik pop diberi sentuhan nuansa Jazz yang ringan, dan banyak lagi. Dibalik pro dan kontranya mengenai batasan musik Jazz, Jazz terbukti dapat beradaptasi dengan segala hal yang diluar dirinya. Jazz bisa disebut memiliki ciri dari posmodernisme, dimana ia merupakan sebuah gejala pesimisme terhadap ide-ide besar.
Masyarakat Jazz adalah sebuah masyarakat kreatif yang produktif berdasarkan intuisi dan emosinya. Masyarakat Jazz adalah masyarakat yang mengusung kebebasan individual dengan tanggung jawab kolektif. Masyarakat Jazz adalah masyarakat hibrid yang memadu-padankan berbagai hal untuk menginovasi hal-hal baru. Masyarakat Jazz adalah masyarakat yang berintelijensia serta berkesadaran moral yang tinggi.
Sepertinya konsep saya ini utopis. Tapi, khayalan bukan berarti tidak mungkin. Semu tidak berarti tidak eksis. Yang benar tidak "benar-benar benar" dan yang salah tidak sepenuhnya salah. Mengutip kata-kata ngawur milik saya sendiri, “Jazz is everlasting. Jazz is forever struggling, as long as human mind is a living being”.
0 notes
Photo
🐢 CULTURAL STUDIES For Beginners 🌌 #ZiauddinSardar #BorinVanLoon #Mizan 2001 cet. 1 176 hlm Bekas, baik, ada ket.pemilik 🐩 Rp. 50.000 🌌 🐴 Pemesanan 👉 DM @hindiabooks | inbox fb.me/hindiabooks | WA +62-896-2225-3005 🌌 #malcomxuntukpemula #malcomxforbeginners #culturalstudiesforbeginners #kajianbudaya #culturalstudies #posmodern #relativisme #rasisme #orientalisme #diskusibuku #bookloverindonesia #indoreader #hindiabooks 🐧
#culturalstudies#mizan#rasisme#malcomxuntukpemula#kajianbudaya#bookloverindonesia#culturalstudiesforbeginners#orientalisme#hindiabooks#posmodern#diskusibuku#indoreader#borinvanloon#relativisme#ziauddinsardar#malcomxforbeginners
0 notes
Photo
Ilusi Media Sosial Sepuluh Argumen Tentang Paradoks Medsos Penulis : Jaron Lanier Penerbit : Cantrik Pustaka, Yogyakarta ISBN : 978-602-0708-21-8 Tahun : Cetakan 2019 Tebal : 204 hlm Ukuran : 13 × 19 cm Original Harga Rp65.000 diskon 15% Rp55.250 Sinopsis: Sesuatu yang sepenuhnya baru sedang terjadi di dunia. Hanya dalam lima atau sepuluh tahun terakhir, hampir setiap orang mulai membawa sebuah gawai kecil yang disebut ponsel cerdas (smartphone) sepanjang waktu. Secara algoritmis, kita dipantau dan diukur secara konstan, dan menerima umpan balik yang telah direkayasa sedemikian hingga kita pun nyaris kehilangan harta karun paling berharga: otonomi dan kebebasan. Kita dihipnotis sedikit demi sedikit oleh teknisi yang tidak dapat kita lihat, untuk tujuan yang tidak kita ketahui. Kini, kita semua tak lebih dari hewan-hewan lab yang menyedihkan. Lantas apa yang mesti kita lakukan sekarang? Buku ini menyediakan pandangan provokatif buat Anda! #ilusimediasosial #jaronlanier #mediasosial #medsos #buku #penerbitcantrik #jualbukusastra #cantrikpustaka #jualbukumurah #literasi #jualbuku #boekoebung #bbkutipan #novel #baca #banjarmasin #bukumurahbanjarmasin #bukubanjarmasin #banjarmasinmembaca #banyakbacabanyakrasa #banyakbacabanyaktau #membacaadalahmelawan #membacaadalahsenjata #bukubaru #kajianbudaya #bukubagus #bukuoriginal #bukufilsafat #sastra #filsafat https://www.instagram.com/p/CCx5mY1JkBN/?igshid=8gf1sbg5fo9c
#ilusimediasosial#jaronlanier#mediasosial#medsos#buku#penerbitcantrik#jualbukusastra#cantrikpustaka#jualbukumurah#literasi#jualbuku#boekoebung#bbkutipan#novel#baca#banjarmasin#bukumurahbanjarmasin#bukubanjarmasin#banjarmasinmembaca#banyakbacabanyakrasa#banyakbacabanyaktau#membacaadalahmelawan#membacaadalahsenjata#bukubaru#kajianbudaya#bukubagus#bukuoriginal#bukufilsafat#sastra#filsafat
0 notes
Photo
Krisis Budaya? Penulis : Riris K. Toha Sarumpaet (editor) Penerbit : Yayasan Pustaka Obor Indonesia ISBN : 978-979-461-977-3 Dimensi : 14,5x21 Jenis Cover : Softcover Jenis Kertas : Book paper Jumlah Halaman : xvi + 352 hlm Tahun Terbit 2016 Original Harga Rp95.000 diskon 20% Rp76.000 Sinopsis Pertanyaannya, dalam berbicara tentang kehidupan (bersama), haruskah kita sekata? Benarkah Bahasa mempersatukan kita? Adakah budaya yang ragam mempersatukan kita atau –bisa-- sebaliknya? Buku ini, seperti berbagai buku lain yang merenungi gerak hidup manusia Indonesia, dengan sederhana dan salah tingkah mencoba memahami gaduh seru lucu haru yang ada dan mengatakan apa yang menyengkilit dan membuatnya amnesia. Jelas, Indonesia kaya raya. Namun, kita tak acuh bahkan tidak hendak mengenal apalagi mengakuinya. Masalah bahasa. Ketakmengertian budaya dan jati diri. Persoalan kesadaran bangsa. Kekayaan budaya, termasuk kearifan lokal yang menjadi slogan belaka. Wawasan kebangsaan? Dirasakan adanya bahaya partikularisme dan relativisme budaya. Kita bahkan tak hirau dengan kemungkinan proxy war. Apakah yang perkara? Siapakah kita sesungguhnya? Krisis identitas? Berulang kembali kita membicarakan tonggak budaya seperti bendera, NKRI, Sumpah Pemuda, Bineka Tunggal Ika, Pancasila, Bahasa Indonesia, yang kesemuanya ternyata kita lupakan karena terkecoh oleh sengat gemerlap gairah mengejar masa depan. #krisisbudaya #budaya #ririsktoha #bukumurah #bukubudaya #jualbuku #bukusosial #selamatkan #anakbangsa #tertiblalulintas #bukuonline #bukubagus #bookstore #booklover #gandrungbuku #bukujogja #akubukudaningatan #bukukrisisbudaya #serbasastra #budayaindonesia #kajianbudaya #esaibudaya #kajiansosial #esaisosial #jember #pesonajember #lalulintasjember #bukupolitik #bukusejarah #bukunovel https://www.instagram.com/p/CBiLVAOhzx_/?igshid=zbfmohwjfne
#krisisbudaya#budaya#ririsktoha#bukumurah#bukubudaya#jualbuku#bukusosial#selamatkan#anakbangsa#tertiblalulintas#bukuonline#bukubagus#bookstore#booklover#gandrungbuku#bukujogja#akubukudaningatan#bukukrisisbudaya#serbasastra#budayaindonesia#kajianbudaya#esaibudaya#kajiansosial#esaisosial#jember#pesonajember#lalulintasjember#bukupolitik#bukusejarah#bukunovel
0 notes