#jurnalisme warga
Explore tagged Tumblr posts
Text
Narasi dari Dapur dan Jurnalisme Warga
0 notes
Text
Jurnalisme warga terkini
Menurut Asep Syamsul M. Romli dalam buku Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online (2020), jurnalisme warga (citizen journalism) adalah praktik jurnalistik yang dilakukan oleh orang biasa, dan bukan wartawan profesional yang bekerja di sebuah media. Dalam praktiknya, jurnalisme warga merupakan orang tanpa pelatihan jurnalisme profesional, namun dapat memanfaatkan teknologi modern serta distribusi global dari internet, untuk membuat dan menyebarkan informasi, serta mengoreksi pemberitaan di media daring. Dikutip dari jurnal Peran Jurnalisme Warga dalam Mengakomodir Aspirasi Masyarakat (2016) oleh Dewi Surkatik, unsur-unsur yang terdapat pada jurnalisme warga antara lain: warga biasa bukan wartawan profesional pelaporan informasi berkaitan dengan fakta yang terjadi memiliki kepekaan atas fakta yang terjadi Berikut ini penjelasannya: Warga biasa Artinya jurnalisme warga dilakukan oleh warga biasa yang berasal dari berbagai golongan, pekerjaan, maupun pendidikan. Misalnya, ibu rumah tangga, pekerja kantoran, wiraswasta, mahasiswa, guru, dosen, pelajar, dan sebagainya. Bukan wartawan profesional
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Unsur-unsur yang Terdapat pada Jurnalisme Warga", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2022/02/10/130000469/unsur-unsur-yang-terdapat-pada-jurnalisme-warga.
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6 Download aplikasi: https://kmp.im/app6
5 notes
·
View notes
Text
Pengertian Jurnalisme Warga dan 5 Aktivitasnya
KEBUMEN, Kebumen24.com – Jurnalisme warga dalam bahasa Inggris disebut citizen journalism. Dalam jenis jurnalisme ini, praktik pencarian berita dilakukan oleh warga. Continue reading Pengertian Jurnalisme Warga dan 5 Aktivitasnya
View On WordPress
0 notes
Text
kebebasan Berekspresi
Kebebasan Berekspresi
KEBEBASAN berekspresi adalah “hak untuk mengekspresikan ide-ide dan opini secara bebas melalui ucapan, tulisan maupun komunikasi bentuk lain, tetapi semua dilakukan dengan tidak melanggar hak orang lain, misalnya menyampaikan pendapat baik secara lisan maupun tulisan, jurnalisme warga, memakai meme, tagar dan infografis, kebebasan pers, menulis status facebook, twitter, instagram dan WhatsApp”, dikutip dari Donny (ed) dalam “Kerangka Literasi Digital Indonesia”. Bagaimana melakukannya, kembali Donny menjelaskan:
1. sampaikan pendapat, ide, opini, perasaan tanpa merasa takut termasuk kritik kepada penerintah. Kritik memiliki fungsi yang sangat penting bagi kemajuan suatu peradaban. Lao Tsu seorang filosof China mengatakan, “Apabila kesalahan tidak dikritik, maka kesalahan tersebut akan menjadi kebenaran”. Pakar pendidikan sependapat bahwa “Tiada pendidikan tanpa kritik
2. jika belum merasa pasti, hindari menyebut nama orang, institusi, atau lembaga yang bersangkutan
3. jika perlu sertakan data berupa dokumen atau fhoto untuk mendukung pendapat, ide atau opini
4. ingat, pendapat Anda di internet dapat diakses banyak orang, maka Anda harus siap dengan konsekwensinya
5. berekspresi bukan berarti bebas menyebarkan informasi palsu, fitnah atau kebencian, menyinggung suku, agama, ras dan golongan.
Kebebasaan berekspresi adalah penting, setiap manusia memiliki hak untuk mengungkapkan pendapat, ide, opini dan perasaannya agar didengar oleh pihak lain dalam usaha memenuhi keinginannya yang hakiki, Kebebasan berekspresi merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM).
Namun ada baiknya jika kebebasan berekspresi ini tidak melanggar hal pihak-pihak lain, khususnya kepentingan publik. Kebebasan berekspresi tumbuh dan berkembang dalam atmosfir yang memerdekakan atau membebaskan. John Struart Mill dalam bukunya “On Liberty” mengatakan, “Saya tidak sependapat dengan Anda. Dan saya akan membela Anda sampai mati karena kita berbeda pendapat.
Uraian di atas menjelaskan bahwa kebebasan berekspresi adalah Hak Asasi Manusia (HAM) yang sangat diperlukan dalam proses membangun sebuah peradaban yang beradab dan bermartabat. Namun sayangnya kecerdasan mengekspresikan pendapat, ide, opini, perasaan, sikap kritik masyarakat masih sangat lemah, indikasinya antara lain.
sekalipun berekspresi mendapat kebebasan dan dijamin undang-undang, namun masyarakat masih banyak takut melakukannya, masih sering ditemui kebebasan berekspresi tanpa bukti, lebih berorientasi memuaskan hawa nafsu atau subjektif bukan untuk menegakkan kebenaran.
Kondisi kurang cerdas masyarakat dalam kebebasan berekspresi tersebut disebabkan oleh banyak faktor, antara lain proses pendidikan yang tidak memerdekakan, masih lemahnya hukum dalam mensikapi sikap kritis masyarakat dan sikap skeptif masyarakat terhadap kebebasan berekspresi juga menyebabkan kebebesan berekspresi ini menjadi sangat lemah.
Contoh kasus, kebebasan berekspresi berupa kritik yang dilakukan secara individu, baik melalui tulisan atau bentuk lain jarang mendapat respons dari pihak yang dikritik, sangat berbeda jika kebebasan ekspresi berupa kritik dilakukan secara kolektif dalam bentuk penggalangan massa (demonstrasi) yang sering diikuti penumpang gelap, justru dengan cepat mendapat respons.
Dalam suatu seminar, seorang nara sumber menceritakan pengalamannya mengajar di sebuah perguruan tinggi di Australia. Selama ia menjadi dosen di perguruan tinggi tersebut demonstrasi sering dilakukaan oleh mahasiswa dalam jumlah yang sangat terbatas, yakni 3 hingga 5 orang mahasiswa. Mereka mengkritik kebijakan rektornya melalui foster.
Rektor dan sivitas akademika mendengar kritik mereka, akhirnya kebijakan rektor mengalami perubahan. Sangat berbeda dengan kebebasan menyampaikan kritik yang terjadi di kampus-kampus di negeri ini. Seorang rektor sebuah universtas negeri bercerita kepada penulis. Beliau didemo oleh mahasiswanya karena kebijakan kenaikan SPP di universitas yang dipimpinnya. Demo sangat anarkis, kaca-kaca kampus dihancur dan dipecah, namun beliau tetap tidak merubah kebijakannya.
Beliau mengatakan kepada penulis, “Dana yang terkumpul dari kebijakan kenaikan SPP jauh lebih besar dari dana yang digunakan untuk merehabilitasi gedung yang dirusak mahasiswa. Lebih dari 25 (dua puluh lima) tahun, penulis melakoni sebuah kebiasaan menulis opini di media massa, baik cetak maupun elektronik secara terus menerus, menjadi nara sumber di berbagai forum seminar/rapat dan menjadi nara sumber dialog di beberapa televisi dan radio.
Pengalaman menyampaikan pikiran dan perasaan di forum-forum tersebut di atas semua berjalan lancar tanpa ada rasa takut. Penulis menyadari bahwa seringkali ketakutan itu diciptakan sendiri. Frederick Rosevent, presiden Amerika Serikat merasakan hal yang sama, “Yang paling saya takuti di dunia ini adalah rasa takut yang diciptkan sendiri
Setiap ingin menyampaikan pikiran dan perasaan terutama kepada publik, penulis selalu mendasarkan pada firman Allah SWT, yakni “Wahai orang-orang yang beriman. Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatan itu” (QS Al-Hujarat : 6) dan nasehat Aristoteles seorang filosofi Yunani yang menyatakan bahwa “Sampaikan kebenaran yang diperlukan untuk kebaikan dengan penuh tanggung jawab”. Aristoteles menasehati kita para komunikator untuk memperhatikan 3 (Tiga) pintu yang harus ditaati ketika menyampaikan pesan berupa: pikiran, perasaan, opini, pendapat dan apapun istilahnya secara berurutan.
yakni pintu pertama; KEBENARAN, yakni pastikan bahwa sesuatu yang akan anda sampaikan adalah pesan kebenaran, terutama yang bersumber dari wahyu, hadist, ijma’ dan qiyas, ilmu pengetahuan, hasil pengamatan dan pikiran. Setelah Anda yakin betul atau tidak ragu sedikitpun bahwa yang ingin Anda sampaikan tersebut adalah pesan kebenaran, maka silakan Anda memasuki
pintu kedua: YANG DIPERLUKAN, artinya Anda yakin betul bahwa pesan kebenaran tersebut sangat diperlukan untuk disampaikan, setelah itu Anda diizinkan memasuki pintu ketiga: UNTUK KEBAIKAN, artinya Anda tidak ragu (yakin seyakin-yakinnya) bahwa pesan kebenaran yang diperlukan tersebut membawa kebaikan bagi semua orang
pintu ketiga inilah Anda diizinkan menyampaikan pesan kebenaran tersebut. Setelah pesan kebenaran tersebut disampaikan, maka pesan tersebut menjadi milik banyak orang yang mendengarnya, barangkali banyak orang yang senang mendengarnya dan berterima kasih kepada Anda, sebaliknya barangkali ada diantara pendengar justru tersinggung atas pesan yang Anda sampaikan, mereka merasakan bahwa pesan yang Anda sampaikan itu adalah pencemaran nama baik dan/atau perbuatan yang tidak menyenangkan sehingga mereka akan meneruskan persoalan ini ke ranah hukum meminta pertanggung jawaban Anda. Mengsikapi fenomena tersebut, maka Anda harus siap memasuki pintu keempat, yakni BERTANGGUNG JAWAB.
2 notes
·
View notes
Text
JURNALISME WARGA
Jurnalisme warga (bahasa Inggris: citizen journalism) adalah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita. Dalam jurnalisme warga, masyarakat tidak hanya menjadi konsumen media tapi juga bisa terlibat dalam proses pengelolaan informasi itu sendiri. Pelibatan itu meliputi membuat, mengawasi, mengoreksi, menanggapi, atau sekadar memilih informasi yang ingin dibaca. Karena itu, dikatakan bahwa jurnalisme warga tidak hanya memberi tempat tapi juga menyarankan dan mendorong pembaca untuk terlibat di dalamnya. Meskipun terlihat egaliter dan partisipatif, jurnalisme warga adalah praktik yang timpang dan diskriminatif karena hanya bisa diakses oleh warga yang memiliki modal atau syarat-syarat yang tidak semua orang memilikinya. Ketika seseorang tak mampu secara ekonomi berlangganan internet, maka akan sulit baginya terlibat dalam praktik jurnalisme warga berbasis internet. Mungkin saja ada strategi-strategi alternatif yang dilakukan agar bisa mengakses internet dan terlibat dalam praktik jurnalisme warga. Namun, mereka yang punya modal kuat berpeluang tetap diuntungkan. Mereka yang terlibat harus paham pula bagaimana mengelola informasi dengan baik, tetapi sementara tidak semua warga mampu melakukannya.
Kegiatan jurnalisme warga dilakukan secara bebas oleh setiap individu, maka etika sebagai seorang individu dan jurnalis warga harus selalu dijunjung. Artinya segala hal yang ditulis atau diunggah di platform media apapun, itu akan menjadi bersifat publik. Maka sebagai seorang jurnalis warga harus dapat membedakan mana tulisan pribadi atau hanya menyangkut kepentingan penulis, dengan tulisan yang dapat dibaca atau dikonsumsi oleh khalayak atau masyarakat umum.[5]
Keunggulan
Jurnalisme warga mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya:
Murah, cepat dan mudah diakses. Dengan adanya warga yang tersebar dan dekat dengan peristiwa, maka berita akan cepat didapat, selain itu berita yang didapat oleh media tak jarang juga gratis.
Munculnya sudut pandang baru. Banyaknya masyarakat dengan sudut pandang yang berbeda dalam melihat suatu peristiwa menghadirkan berita yang beragam serta dekat dengan masyarakat.
Self regulatory. Berita yang dilaporkan tidak terikat pada suatu peraturan.
Menjadi pengganti media tradisional dalam melaporkan berita
Kekurangan
Selain memiliki keunggulan, jurnalisme warga juga memiliki beberapa kekurangan, yakni:
Munculnya berita bohong, kualitas yang rendah, dan kesulitan verifikasi. Adanya kebebasan dan ketiadaan aturan membuat berita yang dipublikasi terkadang memiliki kualitas rendah selain itu juga kebenaran berita yang tidak pasti menjadi sesuatu yang patut untuk diantisipasi.
Kelemahan profesionalitas. Jurnalis warga bukanlah profesional, sehingga banyak menggunakan prasangka dan kurang objektif, cara pelaporan berita juga menjadi terpengaruh.
Tidak representatif
Masih banyak masyarakat yang tidak mau berpendapat dikarenakan ketakutan akan perbedaan pendapat sehingga berbagai perspektif yang ada juga juga belum representatif.
Tantangan
Kemunculan jurnalisme warga menjadi bukti bahwa akses media semakin terbuka bagi khalayak. Setiap orang bisa terlibat dalam kegiatan mencari, menulis, dan melaporkan informasi dalam bentuk berita, artikel, foto, video, dll. Meskipun terlihat mudah dilakukan, jurnalisme warga juga tetap memiliki tantangan:[9]
Profesionalisme. Jurnalis merupakan suatu profesi seseorang yang bertugas mencari, mengolah, dan menyebarkan informasi. Melalui profesi tersebut, mereka mendapatkan gaji. Berbeda dengan jurnalisme warga, terkadang para blogger hanya sekadar menyalurkan hobi dan tidak digaji.
Menjadi seorang jurnalis profesional membutuhkan keahlian tertentu dan jurnalis adalah orang yang sudah terlatih. Artinya, tak semua orang dapat membuat suatu beritaseperti menginvestigasi fakta, menulis straight news, feature, dsb, tanpa melalui proses pelatihan.
Jurnalis terikat oleh sistem yang ada di media massa, seperti aturan atau undang-undang tertentu. Pers diatur oleh sistem pers, kemudian sistem pers diatur oleh sistem politik. Ketika narasumber menyatakan off the record, maka wartawan tidak boleh merekamnya dan menuliskannya di media.
Kemunculan jurnalisme warga seolah menjadi lawan kata dari nation state. Dalam nation state, warga negara merupakan individu yang memiliki bukti legal sebagai warga negara dalam suatu negara. Bukti tersebut merupakan salah satu syarat menjadi jurnalisme warga selain memiliki akses internet dan bisa menulis, karena menjadi jurnalis tidak diperkenankan anonim.
Seorang jurnalis juga harus memperhatikan kualitas tulisan, karena kualitas isi tulisan dapat mempengaruhi khalayak. Tulisan harus dapat dipertanggungjawabkan, apabila melanggar maka akan ada hukum yang mengaturnya.
2 notes
·
View notes
Text
Artis superstar Jennifer Lopez telah memberikan kontribusi kemanusiaan yang besar, menyumbangkan USD $4,5 juta untuk menyediakan makanan dan bantuan medis kepada warga Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Lopez menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya kemanusiaan global: “Situasi di Palestina sangat menyentuh hati saya, dan saya merasa terdorong untuk melakukan apa yang saya bisa untuk membantu mereka yang sangat membutuhkan. Menyediakan makanan dan bantuan medis sangatlah penting, dan saya berharap kontribusi ini akan membawa perubahan yang berarti.”
Danai jurnalisme Muslim independen yang jujur: http://support.islamchannel.tv
#jlo#jlostyle#jennifer lopez#i stand with palestine#palestine#freedom#free palestine#free gaza#palestina#palestine solidarity#humanity#human rights#kemanusiaan#gaza genocide#gaza strip#gazaunderattack#gaza#hamas#fuck israel#save the children#zionist#zionistterror#zionisme#anti zionisim#yahudi#stop the genocide#save rafah#free rafah#rafah#islamic quotes
2 notes
·
View notes
Text
Revisi harus menjamin kemerdekaan pers dan hak konstitusional warga negara untuk mengetahui informasi serta bebas berekspresi. #initentang #ruupenyiaran #kpi #dewanpers #jurnalisme #jurnalismeinvestigasi #dprri
2 notes
·
View notes
Text
Kebebasan Berekspresi di Ruang Digital
Kebebasan berekspresi adalah hak yang untuk mengekspresikan ide-ide dan opini secara bebas melalui ucapan, tulisan, maupun komunikasi bentuk lain. Namun, semua ekspresi itu dilakukan dengan tidak melanggar hak orang lain.
Lalu, mengapa kebebasan berekspresi menjadi hal yang penting?
Pentingnya kebebasan berekspresi
Negara yang demokratis tercermin dari adanya perlindungan terhadap kebebasan berkumpul, mengemukakan pendapat, dan diskusi terbuka. Sebagai negara dengan kedaulatan yang berada di tangan rakyat, perlindungan terhadap kebebasan berekspresi dan berpendapat dapat mendukung pengawasan, kritik, dan saran terhadap penyelenggaraan pemerintahan. Selain itu, kebebasan ekspresi memerlukan jaminan perlindungan hak memperoleh informasi yang merupakan hak asasi manusia dan kertebukaan informasi publik, yang merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik.
Batasan Kebebasan Berekspresi
Meskipun hukum internasional melindungi kebebasan berekspresi, ada beberapa situasi saat ucapan dapat dibatasi secara sah di hadapan hukum, seperti jika ujaran atau ekspresi melanggar hak orang lain, mendukung kebencian dan memicu diskriminasi atau kekerasan.
Berikut beberapa contoh kebebasan berekspresi, yaitu:
Jurnalisme warga
Memakai meme, tagar, infografis
Kebebasan pers
Menulis status di media sosial
Pada Akhirnya, Media Sosial Cuma “Media” (Alat)
Separah dan sengawur apapun dampak yang kita rasakan dari media sosial, pada akhirnya media sosial hanya sebuah media (alat). Alat yang harusnya kita kendalikan, bukan alat yang mengendalikan kita. Semua bergantung pada kita, sang pengguna media sosial. Kebebasan berpendapat yang terbuka lebar akibat media sosial adalah bentuk pemenuhan hak asasi setiap orang. Jadi, jangan sampai kebebasan kalian malah membelenggu kebebasan berpendapat orang lain atau malah ditunggangi oleh hoax.
Akan selalu ada berbagai pendapat yang tersebar, entah benar atau salah, entah sengaja atau tidak sengaja. Kita hanya perlu berusaha membentengi diri dan orang sekitar dengan menyaring informasi dengan baik. Terutama pada isu-isu penting yang menurut kita layak untuk diluruskan. Selebihnya, biarlah. Sebab hak berpendapat memang seharusnya tak dibatasi bukan?
Seperti kata Alm. Bj Habibie,
“Kamu bisa mengalahkan orang pintar dengan 1 fakta, tapi kamu tidak bisa mengalahkan 1 orang bodoh dengan 30 fakta sekalipun!”
2 notes
·
View notes
Text
Hub 0819-4343-1484 Peran Jurnalistik dalam Masyarakat di Malang
Jurnalistik memiliki peran yang tak tergantikan dalam membentuk, mengarahkan, dan mempengaruhi opini publik. Sebagai kota yang terus berkembang, Malang pun tidak lepas dari peranan ini. Peran Jurnalistik dalam Masyarakat di Malang tidak hanya sebatas menyampaikan berita, tetapi juga membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai isu sosial, ekonomi, dan budaya yang ada di kota ini.
Pengantar tentang Jurnalistik dalam Konteks Modern Di era modern, masyarakat tidak hanya membutuhkan informasi; mereka memerlukan informasi yang akurat, relevan, dan dipresentasikan dengan cara yang mudah dipahami. Di sinilah jurnalistik berperan sebagai garda terdepan dalam dunia informasi. Masyarakat di Malang, seperti di banyak tempat lainnya, menggantungkan banyak keputusan penting pada informasi yang diperoleh dari media. Ketika peristiwa atau isu berkembang di sekitar kota ini, jurnalis bertanggung jawab menyampaikan fakta-fakta utama yang dibutuhkan oleh publik.
Jurnalistik sebagai Sumber Pencerahan bagi Publik Jurnalistik berfungsi sebagai mata dan telinga masyarakat. Melalui laporan berita yang objektif, wartawan memberikan panduan bagi masyarakat untuk memahami berbagai isu dengan lebih baik. Di Malang, berita yang berfokus pada perkembangan kota, masalah infrastruktur, dan kebijakan pemerintah lokal sangat dinantikan oleh warga. Pelajari mengapa jurnalistik menjadi elemen penting dalam kehidupan bermasyarakat dan dampaknya pada dunia informasi. Tidak hanya sekedar menyampaikan fakta, jurnalistik juga berperan sebagai sumber inspirasi dan pencerahan yang membantu masyarakat memahami dunia mereka dengan lebih baik.
Pengaruh Jurnalistik terhadap Opini Publik Seiring waktu, opini publik di Malang terbentuk dan berubah berdasarkan laporan berita yang mereka konsumsi. Jurnalisme bertanggung jawab membangun persepsi yang adil dan tidak memihak. Salah satu aspek penting dari jurnalisme di kota ini adalah kemampuan untuk mengarahkan perhatian masyarakat pada isu-isu yang relevan. Hal ini termasuk isu-isu sosial seperti kesejahteraan warga, pendidikan, kesehatan, hingga masalah lingkungan. Ketika jurnalis menyajikan berita dengan akurasi dan ketelitian, masyarakat pun menjadi lebih sadar akan hak-hak dan tanggung jawab mereka.
Hubungan Jurnalistik dan Pemerintah Lokal Hubungan antara jurnalisme dan pemerintah sering kali berjalan dinamis. Di satu sisi, media diharapkan berperan sebagai pengawas atas kebijakan dan tindakan pemerintah. Di sisi lain, pemerintah juga memerlukan media untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Di Malang, jurnalisme yang bertanggung jawab berfungsi sebagai penghubung antara pemerintah dan warga. Ketika jurnalis melaporkan kebijakan atau proyek yang sedang dijalankan, masyarakat mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan mampu menilai dampaknya secara objektif.
Edukasi dan Literasi melalui Jurnalistik Di tengah arus informasi yang semakin pesat, literasi media menjadi hal yang sangat penting. Jurnalistik di Malang juga berperan dalam meningkatkan literasi informasi masyarakat. Media tidak hanya menyampaikan berita tetapi juga mengedukasi masyarakat untuk menjadi lebih kritis dan selektif terhadap informasi yang diterima. Di era digital ini, hoaks dan informasi palsu mudah sekali menyebar, dan jurnalistik memiliki peran dalam mengidentifikasi serta membedakan informasi yang benar dari yang salah. Jurnalistik yang baik selalu mendasarkan laporannya pada fakta dan riset, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang terpercaya.
Hubungi Kami Bagi masyarakat Malang yang ingin lebih memahami fungsi dan peranan jurnalistik, atau mungkin memiliki ketertarikan untuk terjun ke dunia jurnalistik, bisa Hubungi 0819-4343-1484 untuk mendapatkan panduan lebih lanjut. Dengan berbekal informasi dan bimbingan, setiap individu dapat berkontribusi dalam menyuarakan kebenaran dan berpartisipasi aktif dalam membentuk opini yang sehat di masyarakat.
Manfaat Sosial dari Jurnalistik Peran jurnalistik dalam masyarakat tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga membawa dampak positif bagi kehidupan sosial secara keseluruhan. Jurnalis menyampaikan kisah-kisah yang menggugah dan menginspirasi masyarakat. Mereka membuka ruang bagi suara-suara yang terpinggirkan dan memberikan perhatian pada isu-isu sosial yang sering kali terabaikan. Di Malang, contohnya, jurnalistik banyak menyajikan liputan tentang kehidupan warga di daerah pelosok, kondisi kesehatan di pedesaan, serta kisah perjuangan individu dalam menghadapi berbagai tantangan.
Mendukung Partisipasi Publik Jurnalisme juga memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan. Dengan memberikan informasi yang memadai, masyarakat dapat menyuarakan pendapat dan mengambil bagian dalam dialog publik. Hal ini penting dalam membangun lingkungan yang demokratis di Malang, di mana setiap warga memiliki kesempatan untuk menyampaikan pandangannya. Dengan adanya informasi yang transparan, masyarakat merasa lebih memiliki kendali dan dapat berkontribusi dalam menentukan arah kebijakan di daerah mereka.
FAQ Berikut ini adalah beberapa FAQ seputar peran jurnalistik yang sering ditanyakan oleh masyarakat di Malang:
Apa peran utama jurnalis dalam masyarakat? Jurnalis bertugas untuk menyampaikan informasi yang akurat dan tidak memihak. Mereka menjadi penghubung antara peristiwa dan masyarakat, membantu publik memahami isu-isu yang relevan.
Mengapa jurnalistik penting dalam kehidupan bermasyarakat? Jurnalistik memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan akses informasi yang jujur dan transparan. Hal ini membantu dalam pengambilan keputusan yang berbasis fakta.
Bagaimana cara mengetahui apakah sebuah berita kredibel? Pastikan berita berasal dari sumber yang terpercaya, dan periksa apakah informasi tersebut didukung oleh data yang akurat.
Kesimpulan Peranan jurnalistik dalam masyarakat tidak bisa diremehkan, terutama di kota yang terus berkembang seperti Malang. Dari menyediakan informasi, mengedukasi, hingga meningkatkan literasi media, Peran Jurnalistik dalam Masyarakat di Malang sangatlah luas dan mendalam. Melalui penyampaian informasi yang terpercaya, jurnalistik membantu membangun masyarakat yang lebih kritis dan peduli terhadap isu-isu sekitar mereka.
Pelajari mengapa jurnalistik menjadi elemen penting dalam kehidupan bermasyarakat dan dampaknya pada dunia informasi. Di era informasi ini, jurnalistik adalah fondasi utama dalam menjaga masyarakat agar selalu mendapatkan informasi yang akurat dan tidak bias. Dengan begitu, masyarakat dapat mengambil keputusan yang tepat dan turut serta dalam proses demokrasi yang lebih sehat.
#Peran Jurnalistik dalam Masyarakat di Malang#Pelajari mengapa jurnalistik menjadi elemen penting dalam kehidupan bermasyarakat dan dampaknya pada dunia informasi.
0 notes
Text
Hub :082228278964 Cara Daftar Pelatihan Jurnalistik di Nganjuk: Langkah Mudah
Menyelami Dunia Jurnalistik Alternatif: Program Pelatihan di Nganjuk
Jurnalistik adalah jendela menuju dunia, alat yang menghubungkan masyarakat dengan informasi yang relevan dan mendalam. Dalam era informasi yang serba cepat ini, kemampuan untuk mengolah berita secara akurat dan menarik sangatlah penting. Salah satu cara untuk mencapai keahlian tersebut adalah melalui Program Pelatihan Jurnalistik Lain yang tersedia di berbagai lokasi, termasuk di Nganjuk. Artikel ini akan membahas secara mendetail mengenai Program Pelatihan Jurnalistik Alternatif di daerah tersebut serta bagaimana Anda dapat menjelajahi berbagai pilihan yang ada.
Apa Itu Program Pelatihan Jurnalistik Alternatif?
Program Pelatihan Jurnalistik Alternatif merupakan sebuah inisiatif yang dirancang untuk menawarkan pendekatan berbeda dalam pelatihan jurnalistik. Berbeda dengan pelatihan konvensional yang sering kali fokus pada teknik penulisan standar dan format berita tradisional, program ini mengeksplorasi berbagai metode dan sudut pandang alternatif dalam meliput berita. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan peserta agar lebih inovatif dan kreatif dalam menghadapi tantangan media modern.
Pelatihan ini seringkali mencakup berbagai topik seperti jurnalisme warga, laporan investigatif, serta penggunaan teknologi terbaru untuk penyebaran informasi. Dengan pendekatan yang tidak lazim ini, peserta diharapkan mampu menyajikan berita yang lebih mendalam dan memberikan perspektif yang baru kepada publik.
Mengapa Memilih Program Pelatihan Jurnalistik di Nganjuk?
Nganjuk, sebuah kota kecil di Jawa Timur, memiliki keunikan tersendiri dalam menawarkan Program Pelatihan Jurnalistik Lain. Meskipun tidak sebesar kota-kota besar lainnya, Nganjuk menawarkan berbagai program pelatihan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan lokal dan regional.
Di Nganjuk, Anda akan menemukan pelatihan jurnalistik yang disesuaikan dengan konteks budaya dan sosial setempat. Ini memungkinkan peserta untuk belajar tidak hanya tentang teknik jurnalisme yang universal tetapi juga bagaimana menerapkannya dalam konteks lokal. Melalui program-program ini, peserta dapat menggali isu-isu lokal yang mungkin terabaikan oleh media besar dan memberikan suara kepada komunitas mereka.
Menjelajahi Berbagai Program Pelatihan
Terdapat berbagai Program Pelatihan Jurnalistik Alternatif di Nganjuk yang dapat Anda pilih, tergantung pada minat dan tujuan karier Anda. Berikut adalah beberapa jenis pelatihan yang mungkin Anda temui:
Pelatihan Jurnalisme Warga Program ini fokus pada pengembangan keterampilan jurnalisme untuk individu non-profesional yang ingin berkontribusi dalam melaporkan berita di komunitas mereka. Jurnalisme warga memungkinkan masyarakat untuk terlibat langsung dalam proses pelaporan dan memberikan perspektif yang lebih kaya tentang peristiwa lokal.
Workshop Laporan Investigatif Dalam program ini, peserta belajar teknik-teknik investigatif yang mendalam, seperti pengumpulan data, verifikasi informasi, dan penyusunan laporan yang komprehensif. Workshop ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta dalam melakukan penyelidikan yang mendalam dan mengungkap fakta-fakta tersembunyi.
Pelatihan Teknologi dan Media Digital Seiring dengan kemajuan teknologi, pelatihan ini mencakup aspek-aspek penting dari media digital, termasuk penggunaan alat-alat digital untuk pelaporan berita, strategi pemasaran media sosial, dan pengelolaan konten online. Ini membantu peserta untuk memanfaatkan teknologi terbaru dalam menyebarkan informasi secara efektif.
Bagaimana Cara Bergabung?
Jika Anda tertarik untuk bergabung dengan salah satu dari Program Pelatihan Jurnalistik Lain di Nganjuk, langkah pertama adalah mencari informasi lebih lanjut tentang program-program tersebut. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menghubungi kontak yang tersedia, yaitu Hub : 08227288964. Nomor ini dapat digunakan untuk memperoleh detail lebih lanjut mengenai jadwal pelatihan, biaya, serta prosedur pendaftaran.
Sebagian besar program pelatihan menawarkan sesi informasi atau konsultasi awal, yang memungkinkan calon peserta untuk bertanya langsung kepada penyelenggara mengenai kurikulum dan manfaat yang akan didapat. Ini juga kesempatan bagi Anda untuk memastikan bahwa program yang dipilih sesuai dengan tujuan dan harapan Anda.
Kesimpulan
Dalam dunia jurnalisme yang terus berkembang, Program Pelatihan Jurnalistik Alternatif menawarkan peluang bagi individu untuk mengembangkan keterampilan mereka dengan cara yang inovatif dan relevan. Di Nganjuk, Anda dapat menjelajahi berbagai Program Pelatihan Jurnalistik Lain yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan minat khusus. Dengan menghubungi Hub : 08227288964, Anda dapat memulai perjalanan Anda untuk menjadi seorang jurnalis yang lebih berpengetahuan dan berdampak. Apakah Anda tertarik untuk mengejar karier dalam jurnalisme atau hanya ingin memperdalam pengetahuan Anda, pelatihan ini adalah langkah awal yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Santi nofitasari-SMK PGRI 2 KEDIRI
0 notes
Text
Hub:0822-2827-8964 Menyelami Dunia Jurnalistik Alternatif: Program Pelatihan di Nganjuk
Jurnalistik adalah jendela menuju dunia, alat yang menghubungkan masyarakat dengan informasi yang relevan dan mendalam. Dalam era informasi yang serba cepat ini, kemampuan untuk mengolah berita secara akurat dan menarik sangatlah penting. Salah satu cara untuk mencapai keahlian tersebut adalah melalui Program Pelatihan Jurnalistik Lain yang tersedia di berbagai lokasi, termasuk di Nganjuk. Artikel ini akan membahas secara mendetail mengenai Program Pelatihan Jurnalistik Alternatif di daerah tersebut serta bagaimana Anda dapat menjelajahi berbagai pilihan yang ada.
Apa Itu Program Pelatihan Jurnalistik Alternatif?
Program Pelatihan Jurnalistik Alternatif merupakan sebuah inisiatif yang dirancang untuk menawarkan pendekatan berbeda dalam pelatihan jurnalistik. Berbeda dengan pelatihan konvensional yang sering kali fokus pada teknik penulisan standar dan format berita tradisional, program ini mengeksplorasi berbagai metode dan sudut pandang alternatif dalam meliput berita. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan peserta agar lebih inovatif dan kreatif dalam menghadapi tantangan media modern.
Pelatihan ini seringkali mencakup berbagai topik seperti jurnalisme warga, laporan investigatif, serta penggunaan teknologi terbaru untuk penyebaran informasi. Dengan pendekatan yang tidak lazim ini, peserta diharapkan mampu menyajikan berita yang lebih mendalam dan memberikan perspektif yang baru kepada publik.
Mengapa Memilih Program Pelatihan Jurnalistik di Nganjuk?
Nganjuk, sebuah kota kecil di Jawa Timur, memiliki keunikan tersendiri dalam menawarkan Program Pelatihan Jurnalistik Lain. Meskipun tidak sebesar kota-kota besar lainnya, Nganjuk menawarkan berbagai program pelatihan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan lokal dan regional.
Di Nganjuk, Anda akan menemukan pelatihan jurnalistik yang disesuaikan dengan konteks budaya dan sosial setempat. Ini memungkinkan peserta untuk belajar tidak hanya tentang teknik jurnalisme yang universal tetapi juga bagaimana menerapkannya dalam konteks lokal. Melalui program-program ini, peserta dapat menggali isu-isu lokal yang mungkin terabaikan oleh media besar dan memberikan suara kepada komunitas mereka.
Menjelajahi Berbagai Program Pelatihan
Terdapat berbagai Program Pelatihan Jurnalistik Alternatif di Nganjuk yang dapat Anda pilih, tergantung pada minat dan tujuan karier Anda. Berikut adalah beberapa jenis pelatihan yang mungkin Anda temui:
Pelatihan Jurnalisme Warga Program ini fokus pada pengembangan keterampilan jurnalisme untuk individu non-profesional yang ingin berkontribusi dalam melaporkan berita di komunitas mereka. Jurnalisme warga memungkinkan masyarakat untuk terlibat langsung dalam proses pelaporan dan memberikan perspektif yang lebih kaya tentang peristiwa lokal.
Workshop Laporan Investigatif Dalam program ini, peserta belajar teknik-teknik investigatif yang mendalam, seperti pengumpulan data, verifikasi informasi, dan penyusunan laporan yang komprehensif. Workshop ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta dalam melakukan penyelidikan yang mendalam dan mengungkap fakta-fakta tersembunyi.
Pelatihan Teknologi dan Media Digital Seiring dengan kemajuan teknologi, pelatihan ini mencakup aspek-aspek penting dari media digital, termasuk penggunaan alat-alat digital untuk pelaporan berita, strategi pemasaran media sosial, dan pengelolaan konten online. Ini membantu peserta untuk memanfaatkan teknologi terbaru dalam menyebarkan informasi secara efektif.
Bagaimana Cara Bergabung?
Jika Anda tertarik untuk bergabung dengan salah satu dari Program Pelatihan Jurnalistik Lain di Nganjuk, langkah pertama adalah mencari informasi lebih lanjut tentang program-program tersebut. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menghubungi kontak yang tersedia, yaitu Hub : 08227288964. Nomor ini dapat digunakan untuk memperoleh detail lebih lanjut mengenai jadwal pelatihan, biaya, serta prosedur pendaftaran.
Sebagian besar program pelatihan menawarkan sesi informasi atau konsultasi awal, yang memungkinkan calon peserta untuk bertanya langsung kepada penyelenggara mengenai kurikulum dan manfaat yang akan didapat. Ini juga kesempatan bagi Anda untuk memastikan bahwa program yang dipilih sesuai dengan tujuan dan harapan Anda.
Kesimpulan
Dalam dunia jurnalisme yang terus berkembang, Program Pelatihan Jurnalistik Alternatif menawarkan peluang bagi individu untuk mengembangkan keterampilan mereka dengan cara yang inovatif dan relevan. Di Nganjuk, Anda dapat menjelajahi berbagai Program Pelatihan Jurnalistik Lain yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan minat khusus. Dengan menghubungi Hub : 08227288964, Anda dapat memulai perjalanan Anda untuk menjadi seorang jurnalis yang lebih berpengetahuan dan berdampak. Apakah Anda tertarik untuk mengejar karier dalam jurnalisme atau hanya ingin memperdalam pengetahuan Anda, pelatihan ini adalah langkah awal yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Nikma(smkpgri2kediri)
0 notes
Text
Hub 0819-4343-1484, Membongkar Perkembangan Jurnalistik Melalui Silabus Terkini di Malang
Temukan silabus jurnalistik terkini di Malang dan mulailah belajar dengan terstruktur untuk mengikuti evolusi terbaru dalam dunia jurnalisme. Kota Malang, dengan dinamikanya sebagai pusat pendidikan yang berkembang, menyediakan silabus-silabus yang dirancang untuk mencerminkan perkembangan terbaru dalam industri media. Artikel ini akan membahas bagaimana silabus jurnalistik terkini di Malang mengintegrasikan konsep-konsep baru, teknologi, dan tren dalam pendidikan jurnalistik, serta manfaatnya bagi para pelajar yang ingin memahami dan mengikuti perubahan dalam profesi ini.
Mengenal Silabus Jurnalistik Terkini di Malang
1. Teori Jurnalistik yang Aktual
Salah satu aspek utama dari silabus jurnalistik terkini di Malang adalah penekanan pada teori-teori jurnalistik yang terkini. Ini mencakup pemahaman tentang perubahan sosial, politik, dan teknologi yang memengaruhi praktik jurnalisme saat ini. Siswa akan dipersiapkan untuk menghadapi tantangan baru dalam era digital dan globalisasi.
2. Penulisan Berita Adaptif
Dalam silabus jurnalistik terkini di Malang, penulisan berita tidak lagi hanya berkutat pada format tradisional. Siswa akan diajarkan untuk menulis berita yang adaptif, termasuk berita untuk platform digital, media sosial, dan format multimedia lainnya. Mereka akan belajar tentang kebutuhan pembaca modern dan bagaimana menyajikan informasi secara efektif di berbagai platform.
3. Jurnalisme Data dan Visualisasi
Salah satu tren terkini dalam jurnalisme adalah penggunaan data dan visualisasi untuk menyajikan informasi yang kompleks dengan cara yang mudah dimengerti oleh pembaca. Dalam silabus jurnalistik di Malang, siswa akan belajar tentang teknik analisis data, pembuatan grafik, dan penggunaan alat visualisasi untuk menyampaikan cerita secara visual yang kuat dan memikat.
4. Jurnalisme Warga dan Partisipatif
Jurnalisme warga menjadi semakin penting dalam silabus jurnalistik terkini di Malang. Siswa akan belajar tentang kekuatan partisipasi masyarakat dalam proses penyiaran berita dan bagaimana memanfaatkannya untuk meningkatkan cakupan berita dan menghadirkan perspektif yang beragam. Mereka akan diajarkan untuk berinteraksi dengan audiens mereka dan memanfaatkan kontribusi mereka dalam pembuatan berita.
5. Etika dan Tanggung Jawab Jurnalistik
Dalam era di mana hoaks dan disinformasi merajalela, penting bagi jurnalis untuk memahami dan mengikuti kode etik jurnalistik yang ketat. Silabus jurnalistik terkini di Malang menekankan pada nilai-nilai integritas, kejujuran, dan akurasi dalam pemberitaan. Siswa akan diajarkan untuk mengidentifikasi dan menghindari bias serta mempertahankan standar profesional yang tinggi dalam pekerjaan mereka.
Manfaat Belajar dengan Silabus Jurnalistik Terkini di Malang
Mengikuti silabus jurnalistik terkini di Malang memberikan berbagai manfaat bagi para pelajar yang ingin memasuki dunia jurnalisme yang dinamis. Mereka tidak hanya akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang praktik jurnalistik saat ini, tetapi juga akan dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berhasil dalam industri media yang kompetitif. Selain itu, mereka akan terhubung dengan komunitas jurnalis dan profesional media lokal, membuka peluang untuk magang dan kerja sama proyek yang berharga.
Kesimpulan
Dengan temukan silabus jurnalistik terkini di Malang, Anda akan siap untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam industri media yang terus berkembang. Dengan fokus pada konsep-konsep dan teknologi terbaru, silabus-silabus ini membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk sukses dalam karier jurnalistik mereka. Jangan ragu untuk menjelajahi opsi pendidikan yang tersedia dan mulailah perjalanan Anda menuju pemahaman yang mendalam tentang dunia jurnalisme yang menarik ini.
Baca Juga: Modul Jurnalistik Lengkap di Malang
FAQ: Temukan Silabus Jurnalistik Terkini di Malang dan Mulailah Belajar dengan Terstruktur
1. Apa itu silabus jurnalistik terkini di Malang?
Silabus jurnalistik terkini di Malang adalah rangkaian materi pembelajaran yang dirancang untuk mencerminkan perkembangan terbaru dalam industri media dan jurnalisme. Ini mencakup topik-topik seperti teori jurnalistik yang mutakhir, teknologi baru, tren dalam penulisan berita, dan praktik terbaik dalam dunia jurnalisme.
2. Apa saja komponen utama dari silabus jurnalistik terkini di Malang?
Silabus jurnalistik terkini di Malang mencakup berbagai komponen, termasuk teori jurnalistik yang terbaru, penulisan berita adaptif, jurnalisme data dan visualisasi, partisipasi masyarakat dalam pembuatan berita, serta pelatihan dalam etika dan tanggung jawab jurnalistik. Komponen-komponen ini dirancang untuk mencerminkan tren terkini dalam industri media.
3. Apa manfaatnya mengikuti silabus jurnalistik terkini di Malang?
Mengikuti silabus jurnalistik terkini di Malang memberikan manfaat besar bagi para pelajar yang ingin memasuki dunia jurnalisme. Mereka akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang praktik jurnalistik terkini, dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berhasil dalam industri media yang dinamis.
4. Bagaimana cara mendapatkan akses ke silabus jurnalistik terkini di Malang?
Untuk mendapatkan akses ke silabus jurnalistik terkini di Malang, Anda dapat menghubungi lembaga-lembaga pendidikan yang menawarkan program-program jurnalisme. Anda dapat meminta informasi tentang kurikulum mereka dan melihat apakah mereka mencakup topik-topik terkini dalam pembelajaran mereka.
5. Apakah silabus jurnalistik terkini di Malang cocok untuk pemula?
Ya, silabus jurnalistik terkini di Malang cocok untuk pemula yang ingin memulai karier di bidang jurnalisme. Materi pembelajaran disusun sedemikian rupa sehingga mereka dapat dipahami oleh siswa yang baru memasuki dunia jurnalisme, sambil tetap mencakup konsep-konsep dan tren terkini dalam industri media.
6. Apakah ada dukungan atau bantuan yang tersedia untuk siswa yang mengikuti silabus jurnalistik terkini di Malang?
Beberapa lembaga pendidikan atau organisasi mungkin menawarkan dukungan atau bantuan bagi siswa yang mengikuti silabus jurnalistik terkini di Malang. Ini dapat berupa bantuan keuangan, program magang, atau kesempatan untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek jurnalisme yang berkelanjutan.
0 notes
Text
Masyarakat pun Bisa Jadi Jurnalis
News / Rubrik / Radar Yunior
By redaksi
Minggu, 11-April-2010, 07:17:29
175 clicks
Siapapun bisa menjadi jurnalis. Asal memiliki kemampuan dan kemauan.
Inilah yang disampaikan Jodhi Yudono, Redaktur Oase Kompas.com saat mengisi workshop Citizen Journalism di Rumah Dunia, Sabtu (10/4).
Workshop yang berlangsung pukul 13.30 WIB ini mengajarkan para peserta dari mahasiswa, pelajar, dan masyarakat untuk sadar terhadap setiap informasi yang beredar. Jodhi mengatakan, citizen journalism adalah suatu kondisi ketika masyarakat ikut terlibat aktif dalam menginfomasikan kejadian melalui media yang beredar, di media cetak, elektronik, dan online.
“Citizen journalism atau jurnalisme warga ini, mengemuka sebagai bagian dari tradisi baru di dunia radio. Radio Sonora memulainya dengan laporan situasi lalu lintas Kota Jakarta, lalu disusul Elshinta yang bergerak masif mengembangkan model ini ke seluruh Indonesia,” ujar pria ini dengan penuh semangat.
Jodhi pun menceritakan perjalanan citizen journalism di Amerika pada 1988. Menurutnya, konsep jurnalisme warga ini memudahkan pemilik modal di media mengetahui apa sesungguhnya yang dibutuhkan masyarakat.
Seiring perkembangan media elektronik, munculnya media online dengan situs jejaring sosial semakin memicu citizen journalism. Menggeliatnya "wabah" internet di Indonesia pada 90-an turut serta menyumbang kerontokan rezim Orde Baru. Melalui email, warga mulai berkirim kabar tentang situasi di sekitarnya hingga puncaknya pada 1998.
“Saat ini, masyarakat membuat status di Facebook untuk membantu menginformasikan keadaan yang terjadi di berbagai daerah. Keberadaan blog pun menjadi pemicu bertumbuhnya citizen journalism, karena setiap orang dapat menyampaikan informasi yang mereka dapat,” jelas Jodhi.
Workshop yang berlangsung sekitar tiga jam diikuti dengan antusias. Peserta banyak yang mengajukan pertanyaan seputar tata cara penulisan citizen journalism. “Awalnya masih bingung, tapi setelah dijelaskan bahwa penulisan citizen journalism tidak harus sepandai jurnalis yang sebenarnya, akhirnya saya jadi mengerti. Dan memang, untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan media seputar yang kita tahu, itu penting,” jelas Swistien, peserta workshop asal Jakarta.
Pada workshop yang dimoderatori Redaktur Xpresi Radar Banten Hilal Ahmad ini, peserta dilatih langsung membuat berita secara berkelompok. Lalu, dibedah oleh Jodhie untuk mengkritisi plus dan minus-nya. (naufal-xpresi/zee)
0 notes
Text
MENGENAL APA ITU JURNALISME WARGA?
Jurnalisme warga adalah suatu kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam mengumpulkan, melaporkan, analisis dan menyebarkan sebuah berita atau informasi. Jurnalisme warga juga diperlukan untuk mendukung atau mengimbangi jurnalisme media massa.
Seringkali jurnalis media massa berhalangan hadir di semua acara atau kegiatan masyarakat, maka dari itu jurnalisme warga dapat berperan dapat merekam, melaporkan, semua kejadian apa adanya, tanpa sensor, dan tanpa konflik kepentingan tertentu.
Untuk menjadi jurnalisme warga pada pada perkembangan teknologi ini sangat dapat membantu dan memiliki peluang yang luas dalam menyampaikan informasi dan berita dengan menggunakan media online sebagai alat penyampainya. Dengan adanya media online dalam penyebaran informasi dan berita menjadi lebih cepat dan mudah diperoleh tanpa adanya batasan.
Menurut Nurudin ada tiga kelebihan jurnalisme warga yaitu: ⦁ Dengan adanya jurnalisme warga dapat menciptakan ilklim demokratisisasi. ⦁ Jurnalisme warga dampat menumpuhkan budaya membaca pada masyarakat. ⦁ Dapat menciptakan public sphere (ruang publik) di masyarakat.
Sedangkan media publikasi yang bisa digunakan untuk jurnalisme warga, yaitu:
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, youtube)
Aplikasi Pesan Instan (WhatsApp, Line
Blog Pribadi
Media Jurnalisme Warga (Kompesiana, dan lain-lain)
1 note
·
View note
Text
JULNALISME WARGA
Jurnalisme warga atau sering kita dengar sebagai citizen journalism adalah sebuah kegiatan partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat secara aktif dalam kegiatan melakukan pengumpulan, pelaporan, analisis, dan penyampaian informasi serta berita.
Masyarakat tidak hanya menjadi konsumen media, tapi juga terlibat secara aktif untuk ikut melaporkan apa yang terjadi di sekitanya. Masyarakat juga bisa terlibat secara langsung dalam pengambilan data berupa foto dan tulisan untuk dikirimkan ke media massa.Keterlibatan tersebut meliputi mengawasi, mengoreksi, menanggapi, atau sekadar memilih informasi yang ingin dibaca. Karena hal tersebut, dikatakan bahwa jurnalisme warga tidak hanya memberi tempat, tapi juga menyarankan dan mendorong pembaca untuk terlibat.
Menurut Barlow dalam Journalism Today (2019) karya Andi Fachruddin, terdapat lima bentuk aktivitas jurnalisme warga.
a. Partisipasi audiens berupa penulisan serta pengunggahan tanggapan untuk mengomentari berita, blog pribadi, foto dan video yang diambil menggunakan kamera gawai, atau berita lokal yang ditulis oleh pengguna komunitas.
b. Informasi dan berita yang dihasilkan oleh jurnalisme warga bersifat independen dan ditulis di situs web.
c. Partisipasi terhadap berita situs berupa komentar pembaca terhadap berita yang diunggah atau disiarkan oleh suatu media.
d. Tulisan yang diunggah ringan, seperti dalam milis dan surel. Maksudnya, informasi atau berita jurnalisme warga disampaikan dalam bentuk tulisan ringan.
e. Menggunakan video situs pemancar dalam penyebaran informasi.
0 notes
Text
JURNALISME WARGA
Pengertian Jurnalisme Warga
Dikutip Era dari Encyclopaedia Britannica, jurnalisme warga merupakan kegiatan atau praktik jurnalisme yang dilakukan oleh orang-orang yang bukan jurnalis profesional. Kegiatan terkait praktik jurnalisme antara lain berupa pencarian, pengumpulan, serta penyusunan fakta untuk menjadi informasi atau berita yang dibuat dengan gaya penulisan dan penyampaiannya sendiri.
Dikutip dari buku Public Service (Tinjauan Teoretis dan Isu-isu Strategis Pelayanan Publik) (2018) karya M. Chazienul Ulum, jurnalisme warga melibatkan warga atau masyarakat dalam mengabarkan atau melaporkan peristiwa.
Umumnya, media yang digunakan dalam kegiatan jurnalisme warga adalah web, blog, dan media sosial yang dirancang oleh individu atau kelompok. Demi memudahkan proses penyebaran informasi terkait jurnalisme warga, masyarakat bisa mention ke Era.id Speak Up.
Jurnalisme warga lebih fokus kepada penyebaran informasi yang berhubungan dengan isu kepentingan publik (public interest issue). Konten yang dibuat merupakan konten yang penting untuk disampaikan serta punya daya tarik publik.
Menurut Dodot Sapto Adi dari Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Merdeka Malang dalam Jurnalisme Publik & Jurnalisme Warga serta Perannya dalam Meningkatkan Partisipasi Warga dalam Proses Demokrasi, jurnalisme warga adalah objek sekaligus subjek berita.
“Dalam citizen journalism, masyarakat menjadi objek sekaligus subjek berita. Mereka dapat menjadi penulis dan sekaligus mempublikasikannya. Inilah yang menempatkan setiap manusia menjadi subjek aktif dalam kehidupan sosial. Inilah era yang memungkinkan potensi setiap orang yang berasal dari golongan biasa-biasa saja bisa memiliki andil luar biasa bagi orang lain. Meskipun, satu sama lain tidak saling mengenal secara fisik.”
Bentuk Aktivitas Jurnalisme Warga
Dilansir kompas, jurnalisme warga tidak terikat oleh profesi tertentu. Oleh sebab itu, jurnalisme warga menghadirkan independensi, akurasi, reliabilitas, dan relevansi informasi.
Selain itu, era digital telah mengantarkan masyarakat ke babak baru dalam dunia pemberitaan. Dengan gawai yang selalu ada di tangan, suatu informasi bisa dengan cepat tersebar dan diserap masyarakat, termasuk yang disampaikan oleh masyarakat itu sendiri.
Menurut Barlow dalam Journalism Today (2019) karya Andi Fachruddin, terdapat lima bentuk aktivitas jurnalisme warga.
a. Partisipasi audiens berupa penulisan serta pengunggahan tanggapan untuk mengomentari berita, blog pribadi, foto dan video yang diambil menggunakan kamera gawai, atau berita lokal yang ditulis oleh pengguna komunitas.
b. Informasi dan berita yang dihasilkan oleh jurnalisme warga bersifat independen dan ditulis di situs web.
c. Partisipasi terhadap berita situs berupa komentar pembaca terhadap berita yang diunggah atau disiarkan oleh suatu media.
d. Tulisan yang diunggah ringan, seperti dalam milis dan surel. Maksudnya, informasi atau berita jurnalisme warga disampaikan dalam bentuk tulisan ringan.
e. Menggunakan video situs pemancar dalam penyebaran informasi.
1 note
·
View note