#jenggoters
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kebakaran Jenggot
Prompt tulisan harianGambarkan salah satu peristiwa favorit Anda.Lihat semua tanggapan “Kebakaran jenggot” adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang berarti seseorang merasa panik, khawatir, atau cemas karena ada masalah atau situasi yang mendesak yang harus segera diatasi. Secara harfiah, ungkapan ini menggambarkan keadaan yang sangat mendesak dan penuh kepanikan, seperti ketika…
View On WordPress
0 notes
Text
Kumpulan Lagu RAP HIP HOP ISLAMI COVER Ibnu The Jenggot (ITJ)
youtube
0 notes
Text
CAIR CEPAT, WA 0895-1320-4223 JASA GESTUN CC Paylater Jenggot Pekalongan
CAIR CEPAT, WA 0895-1320-4223 JASA GESTUN CC Paylater Jenggot Pekalongan
Pencairan Limit GESTUN Kartu Kredit & Kartu Kredit( Gestun)
Sp4ylater > Kr3divo > Ind0dana > Gopayl4ter > BRI Cer1a > Lazad4 > JCB/ Masterc4rd /Vis4 Dll Tarif Rate murah Lokasi : Solo & Jogja Wellcome Resseler (Rate Menarik) JASA GESTUN CC Paylater Jenggot Pekalongan #JASAGESTUNCCPaylaterJenggotPekalongan
0 notes
Text
#Transplantasi rambut di Turki#Transplantasi rambut di Istanbul#Harga kalkun transplantasi rambut#Harga transplantasi rambut İstanbul#Transplantasi rambut sebelum dan sesudah#Transplantasi rambut safir fue di kalkun#Transplantasi rambut Fue di Turki#Transplantasi jenggot di Turki#Transplantasi rambut terbaik di Turki#Transplantasi rambut terbaik di Istanbul#Transplantasi rambut Dhi di Turki
0 notes
Text
TERPERCAYA, 0821-3299-0498 Biro Psikologi Talenta Mulia Jenggot Sidoarjo
TERPERCAYA, 0821-3299-0498 Biro Psikologi Talenta Mulia Jenggot Sidoarjo
Ingat! Kamu berharga! Ketahui seberapa berharga nya kamu dengan menemukan value apa yang ada dalam dirimu bersama Talenta Mulia. Tersedia layanan Telepon Interaktif hanya di 0821-3299-0498. Pulihkan dan jaga kesehatan mental mu bersama Talenta Mulia.
Biro Psikologi Talenta Mulia Jenggot Sidoarjo
#BiroPsikologiTalentaMuliaJenggotSidoarjo
0 notes
Video
youtube
Jubir Prabowo: Pernyataan Tom Lembong Sombong
0 notes
Text
PASTI DITERIMA, WA : 0851-5677-5527 DAFTAR Magang Mahasiswa Manajemen Cangkring Sidoarjo
PASTI DITERIMA, WA : 0851-5677-5527 DAFTAR Magang Mahasiswa Manajemen Cangkring Sidoarjo
Magang Mahasiswa Manajemen Cangkring Sidoarjo,Magang Mahasiswa Manajemen Gading Sidoarjo,Magang Mahasiswa Manajemen Jenggot Sidoarjo,Magang Mahasiswa Manajemen Kandangan Sidoarjo,Magang Mahasiswa Manajemen Kedungrawan Sidoarjo
#Magang Mahasiswa Manajemen Cangkring Sidoarjo#Magang Mahasiswa Manajemen Gading Sidoarjo#Magang Mahasiswa Manajemen Jenggot Sidoarjo#Magang
0 notes
Text
BEBAS KONSULTASI! HP 0812-3453-8414 Kontraktor Harga Kitchen Set Murah Sidoarjo Jenggot Kedensari
BEBAS KONSULTASI! HP 0812-3453-8414 Kontraktor Harga Kitchen Set Murah Sidoarjo Jenggot Kedensari,Kontraktor Harga Renovasi Dapur Minimalis Sidoarjo Ponokawan Grabangan,Layanan Harga Renovasi Dapur Rumah Subsidi Sidoarjo Sedenganmijen Grinting,Ongkos Jasa Arsitek Renovasi Rumah Online Sidoarjo Sidomojo Grogol,Tukang Jasa Buat Kitchen Set Sidoarjo Sidorejo Jiken,Vendor Jasa Buat Kitchen Set Lemari…
View On WordPress
0 notes
Link
Amanah Cantik Perontok Bulu Ketiak dan Penghilang Bulu Cepat Tanpa Rasa Sakit Penghilang Bulu Kumis dan Jenggot Dengan Hasil Permanen Hanya Dalam 3 Menit
0 notes
Text
Panen Pahala
Kejadian di depan mata, kemarin siang waktu antri kasir di minimarket. Di depanku ada bapak-bapak bergamis dan jenggot panjang, khas teman-teman sunnah. Dengan belanjaan penuh satu keranjang, aku yang cuma beli roti tawar dan SKM antri di belakang sambil main hp.
Selesai transaksi si bapaknya, giliranku yang dilayani untuk pembayaran. Dan ada yang bikin kaget karena kasirnya tiba-tiba "ngomongin si bapaknya" yang udah keluar dari minimarket.
"Ah orang munafik itu, ciri-cirinya ya begitu, keliatannya aja paham agama."
Kurang lebih, itu yang kutangkap. Kasirnya sambil melayani, sambil ngobrol sama temannya. Tidak kutegur, aku diam saja. Selesai transaksi, aku melihat bapaknya lagi duduk di kursi supir mobilnya. Di dalam terlihat seperti lagi sama keluarganya.
"Ya Allah, bapak ini baru aja panen pahala tanpa beliau ngapa-ngapain." batinku dalam hati.
Jadi mikir, jangan-jangan ada banyak sekali pahala bapak ini dari jalan yang gak pernah dia pikirkan. Waktu di timbangan amal nanti, tahu-tahu banyak, dan itu berasal dari pahala orang yang memfitnah/menggunjingkannya. Sementara orang yang menggunjing, pahalanya abis.
Mana kalau kita belajar agama, tahu bagaimana hukumnya menuduh orang lain munafik. Gak akan sekali-kali kita mengatakan hal seperti itu kepada orang lain :(
Kejadian di depan mata kemarin, bener-bener jadi reminder buat diri sendiri untuk hati-hati. Sekaligus ngefilter lagi di lingkungan, apa ada orang-orang yang sukanya bergunjing, ghibah, ngomongin orang di belakang, waktunya di delete sekalian. Daripada kitanya keseret.
176 notes
·
View notes
Text
Terangi Hatimu --- Nouman Ali Khan
Pada akhirnya semua yang kita lakukan hari ini, tujuannya hanya satu, memiliki cahaya agar bisa menuju surga.
Maka, kita harus memastikan cahaya ini terjaga dan tidak hilang.
Karena keimanan kita benar-benar diuji, dan manfaatnya sungguh terasa pada saat dikelilingi keadaan yang sulit.
Dan, cahaya itu akan menerangi dalam kegelapan.
Ada sebuah perumpamaan, seorang yang berjalan di padang pasir pada siang hari.
Bukankah tidak ada yang lebih terang daripada saat berada di padang pasir pada siang hari?
Hingga saat kehausan, di bawah terik matahari ia melihat genangan air. Segera ia berlari menuju genangan itu.
Tapi, nyatanya tidak ia temukan apapun di sana. Fatamorgana. Yang ia temui justru Allah dan ketetapan-Nya.
_____
Ya, orang itu dikelilingi oleh banyak cahaya. Sangat terang. Ia berada di lingkungan yang baik, terlihat religius, membicarakan agama, terlibat kegiatan keagamaan, aktif di masjid, tidak minum alkohol, tidak ke klub malam, menumbuhkan jenggot, bercelana cingkrang, berhijab lebar, bahkan menghafal Al-Qur'an dan mempelajari tajwid.
Kita sering berasumsi, orang seperti itu akan mendapat tiket langsung ke surga.
Namun sayang, saat dikelilingi cahaya sebanyak itu, ia mulai berkhayal. Memikirkan penampilan yang terlihat religius, bagaimana agar kata-katanya religius - semua hal yang dilihat orang lain menjadi penting.
Tapi tidak menggambarkan apa yang di dalam hatinya. Mulai timbul perasaan merasa lebih baik dari orang lain, tidak suka melihat orang lain sukses, tidak merasa bersalah mengambil hak orang lain.
Padahal merasa lebih baik adalah replika kesombongan iblis. Dan surga dibangun untuk orang yang tidak menyombongkan diri di bumi.
Pada akhir perjalanan yang ia tempuh, ia berpikir akan masuk surga karena semua amalnya. Namun yang ia temui adalah Allah Yang Maha Mengetahui segala isi hati. Dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.
Semoga Allah melindungi kita dari niat yang tergelincir, semoga Allah menjaga keikhlasan amal kita.
"Jika Allah bertanya kepadaku tentang apa yang kulakukan ini benar atau salah, apakah aku mampu menjawab-Nya?"
"Apakah aku berbuat baik karena Allah?"
Karena pada akhir perjalanan ini, hanya Allah lah yang akan aku temui.
Perumpamaan kedua yaitu seorang yang berada di laut pada malam hari.
Di gulung ombak demi ombak, hingga menghancurkan perahunya. Kemudian ia tenggelam.
Tak henti ombak menerjang, membuatnya tenggelam lebih dalam. Di atasnya ada awan badai.
Ia diselimuti gelap gulita yang berlapis-lapis.
Pada malam hari, di laut yang dalam, diterjang ombak, dihadang badai.
"Apabila ia mengeluarkan tangannya, ia 'hampir' tidak dapat melihatnya."
_____
Ibaratnya, orang ini tidak berada di lingkungan yang baik. Keluarga dan teman-temannya menjadikannya lebih buruk. Pergi ke klub malam, kecanduan beberapa hal dan perilaku tertentu, juga melakukan keburukan lainnya.
Ia terus menerus terjerumus dalam kegelapan.
Tapi, disaat seperti itu, Allah justru mengakatakan, "Apabila ia mengeluarkan tangannya, ia 'hampir' tidak dapat melihatnya." ---
Hampir. Bukankah pada lapis-lapis kegelapan itu seharusnya tidak terlihat lagi apapun?
Tangan adalah gambaran kita melakukan suatu perbuatan. Saat ia melakukan banyak kesalahan, kerusakan yang terus menerus, dalam hatinya masih mengingkarinya. Merasa hina atas apa yang ia lakukan.
Masih tersisa sedikit cahaya di dalam hatinya, hanya saja meredup karena terus tertutupi oleh banyak kegelapan. Tapi masih cukup untuk melihat bahwa yang ia lakukan salah.
Begitulah Allah menjaga cahaya itu pada diri kita, tidak peduli seberapa jauh kita telah pergi menjauh dari Allah.
Kita meninggalkan Allah, tapi Allah tidak meninggalkan kita 😭. Menjaga cahaya dalam hati kita yang mungkin mulai meredup. MasyaAllah.
___
"Barang siapa yang tidak diberi cahaya oleh Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun."
___
Tapi ternyata ada batasnya.
Allah tidak akan terus menerus menjaga cahaya itu tetap menyala.
Ketika dengan sadar seseorang memadamkan cahaya itu sendiri --- yaitu saat keburukan terlihat indah, dan hatinya mulai memaklumi itu.
Semoga Allah menjaga cahaya-Nya dalam hati kita.
Allah telah menuliskan surat kepada kita. Melalui surat itu Allah hendak berbicara. Dan, surat-surat itu adalah cahaya.
Klaten, 23 Oktober 2020
7 notes
·
View notes
Text
Si paling positif pemikirannya mah atuh ngga akan pernah nyindir org dan ngga bikin org tersindir karena jd org tone deaf dan gapernah peka memandang suatu perkara, mengangap org yg sensitif hanya berasumsi dan selalu bela diri yg pembelaan dirinya teh dah aing tebak pasti kitu, kebaca bgt bgt bgt, reaktif pula. Dengan cari pembenaran, cari validasi dari org, ngebales sindirian org bukannya lo sama2 org yg kek gitu ya? Saking seringnya, pola lo dah aing baca brayyyy. Terlebih lagi lo masih kepoin kehidupan aing yg udah lo hancurin hidupnya. Diliat2 lagi ko banyak ngikutin ini itu sih? Lo ngefans ma aing?
Kebakaran jenggot kalo ada org lain "riweuh" padahal sendirinya jg julid bahkan ngga segan2 nyindirin prinsip org. Kek ngaca woy! Walaupun pemikiran org diluar kuasa kamu tp pake otak dong, kaya blg "selamat lebaran bagi yang merayakannya ikut pemerintah" menganggap kaum minor selain itu ngga layak dpt selamat dan menggangap aneh lebaran duluan. Sumpah lo ngga sesensitif itu? Si paling positif katanya? Cabut ulang omongan lo. Donlot aplikasi NU nyeletuk "eh di app ini mah ada tahlilnya ya, oiya kan inimah NU" celetukan yg dia pikir ringan, ceria, lucu tp utk menganut prinsip lain kan galucu ya. Kami menganggap tahlil tidak diperlukan itu jg berdasarkan hadist sahih atuh woy dipikir org2 yg lu anggap minor tuh gapunya dasar ilmu agama kuat dan ngasal yg penting beda? Sotoy lah. So soan mengkritisi mentri agama yg korupsi, sidang isbat yg dipolitisasi tiap diselenggarakan padahal bisa menghemat uang negara tanpa ada itu dgn hitung2an (yg berilmu, sahih pula) yg jauh hari bisa dilakukan ala kaum minor yg klean anggap aneh sampe2 pada ngejokes kalo ada apa2 yg duluan atau contohnya pemilu ada yg blg kaum ini udah nyoblos duluan kan ya kan biasanya ngga ikut pemerintah. Lucu? Kaga lucu lah.. Tp lo ttp tunduk sama mentri agama koruptor itu kan? Dahlah diem aja sotoy
Jadi lo gausah reaktif sama smua pemikiran "riweuh" dan so berasumsi aing lah kalo lo masih nyari validasi buat diri sendiri. Inget aing kaya gini mah hanya sebagai efek dari yg datang ke kehidupan aing tanpa permisi, tanpa nurani, tanpa malu mengobrak abrik hidup aing yg udah tenang2. Sebelumnya yg aing gatau menau saha sih seonggok bocil ini? Ternyata selalu gaterima yah hidupnya yg indah dikomenin negatif? PADAHAL YANG LO LAKUIN JAUUUUUH LEBIH BURUK DARIPADA KOMENAN NEGATIF DOANG YG NGGA ADA SE TAI KUKU PUN DARI APA YANG LO LAKUIN TERHADAP KEHANCURAN HIDUP AING!!
Masa gitu doang si paling tahan banting dan ngga peka sekitar haus validasi org? Ah sarua weh lemah.. Apalagi yg lo posting ya wajar menuai pro kontra terlebih lo katanya banyak musuh dan banyak yg benci? Ya ngaca aja deh kenapa org2 kaya gt sama lo!!
Kalem lo cuma dapet komenan negatif BUKAN HIDUP ATAU RUMAH TANGGA YANG HANCUR YANG BIKIN TRAUMA BERKEPANJANGAN. Kalo posisinya dibalik lo jadi aing, mana kuat laaahhhh dikomenin aja riweuh nyari validasi mungkin kalo jadi aing lo mah dah bundir.
Dan asal lo tau masalah ngga berhenti pas minta maaf dan slesei. Koruptor dan pembunuh aja kasih maaf atuh gampang terhapus deh dosanya. Paham sampe sini? si paling mampu dan paling sibuk kerja gausah sampe mendiskreditkan org yg ngga kerja dgn blg "salah sendiri" tulul!
Dan asal lo tau jg TRAUMANYA MASIH ADA DAN YA AING MASIH MENYALAHKAN LO SAMPE NGERASAIN APA YANG AING RASAIN. Tentu bukan cuma dpt serangan dari aing kan geus riweuh privasi sana sini biar musuh ngga ngepoin tapi masih reaktif dan sibuk cari validasi org lain krn kalo ngga gitu kena mentalnya iya? The real cegil
SILAKAN LO LANJUTIN PANTENGIN SEMUA MEDSOS AING YG DENGAN SENGAJA NGGA AING PRIVAT (GAPERNAH DI PRIVAT JG DARI DULU WKWK), KALO NGERASA TERSINDIR SILAKAN TERUUUUUSSS NYARI VALIDASI KAN ITU KABISA NA TEH. PRIVAT AKUN, HAPUS POSTINGAN, AMUK2AN. KEBACA!!
SEKALI LAGI GAUSAH MENGELUH GAUSAH SOK SUCI, AING INI ADALAH EFEK DARI PERBUATAN HINA MANEH. KALO PERLU TIAP HARI AING INGETIN KELAKUAN2 MANEH KE AING APA AJA!! KALO TERKESAN SUBJEKTIF YA MAMAM AJA KARENA AING SUPER DUPER BENCI SAMA MANEH!
6 notes
·
View notes
Text
instagram
Pembohong kebakaran jenggot. #tellthetruth
7 notes
·
View notes
Text
perihal kumis isagi.
dan rin yang suka?!
☆⋆。𖦹°‧★
ngomongin soal isagi kumisan. tau gak kalo yang ngebantu isagi cukuran, tuh, selalu rin?
dulu, sih, enggak ya. bahkan rin pun gak pernah kepikiran kalau ada kemungkinan kumis dan jenggot isagi bisa tumbuh. sangking kulit wajah isagi selalu bersih dari rambut tipis dari para kumis dan jenggot.
sampai akhirnya ada kondisi yang menyeret isagi buat mau-tidak mau menumbuhkan rambut-rambut tipis itu.
sewaktu tim futsal sekolahnya kalah ngelawan sekolah lain, taruhan kali itu membuat mereka gak boleh cukur kumis atau jenggot sampai sebelum UAS, yang artinya isagi harus tahan buat gak cukur sekitar empat (4) bulan.
untuk aiku, teman seangkatan sae, yang selalu bermimpi untuk memanjangkan kumisnya setelah lulus, taruhan itu bukan suatu mala petaka. lain halnya untuk isagi yang selalu langsung menyukur rambut tipisnya sesaat setelah ia melihat mereka muncul setiap ia bercermin.
kala itu, hubungan isagi dan rin semakin dekat dengan pernyataan cinta yang belum kunjung diucapkan, tapi isagi bercerita soal taruhan itu dan rin mulai menunggu dengan penuh harap.
rin tahu itu hanya rasa penasarannya saja karena pikiran soal lelaki berkumis sebagai tipenya tak pernah terlewat di benaknya. namun bayangan tentang isagi dengan rambut-rambut tipis di antara hidung juga bibirnya sempat membuat jantung rin berdegup kencang. rasa penasaran ‘kah? atau murni karena itu isagi?
dan waktu yang ditunggu pun telah tiba. saat rin menangkap ada segaris kumis halus yang muncul di wajah isagi, matanya bingung harus fokus ke garis tipis itu atau bibir—
“rin?”
empunya nama akhirnya melihat lawan bicaranya kembali. “kenapa? gak denger.”
“gue nanya, aneh gak, sih, kumisnya? gatal banget gue mau cukur, tapi masih sebulan lagi.”
“gatal? emang gatal ya kalo tumbuh kumis?”
“enggak juga. maksudnya, gue gak kebiasa aja numbuhin kumis—aneh gak? kok gue ngerasa aneh ya.”
rin mengalihkan pandangannya sesaat setelah isagi kembali menatap wajahnya di cermin kecil yang ia bawa dari dalam kamar. minggu sore itu mereka habiskan dengan bercengkerama di teras lantai dua rumah isagi. banyaknya angin sempoyongan bertiup ke arah mereka tapi kenapa rin malah merasa panas?
“gak aneh. mungkin lo gak kebiasa aja ngeliat kumis gitu di muka lo.”
“iya, kali ya,” ujar isagi, tidak ada kepekaan sedikit pun dengan apa yang rin rasakan saat itu. “kalo gak aneh, menurut lo cocok gak?”
“hah?”
“gue cocok gak kumisan gini?”
isagi menoleh ke arah rin. mata mereka bertemu tatap. isagi yang masih saja tidak peka akan tingkah rin dengan sabar menunggu rin untuk menjawabnya. rin meneguk ludahnya sebelum berucap pelan, “cocok aja.”
“cocok?”
“iya.”
suara pelan rin tetap ditangkap oleh isagi walaupun surai hijau itu membuang mukanya lagi setelah sadar seberapa dekat wajah kakak kelasnya itu dengannya. isagi pun terikut sadar mengapa mata rin tidak kuat berlama-lama bertatapan dengannya dan senyum jahil mulai muncul.
“lo suka ya?”
sontak rin menoleh kesal ke arah isagi. “apaan? enggak. ngaco mulu.”
“bilang aja iya.”
“enggak.”
“iyaa.”
“enggak, anjing. stop.”
“suka ‘kan?”
“enggak?! diam gak lo.”
“aku tau kamu suka.”
“enggak, isa. anjing. nyebelin lo. ngomong sekali lagi, gue cukur tuh kumis.”
“cukur aja,” ujar isagi semakin usil dengan memiringkan wajahnya agar rin bisa melihatnya dengan jelas. “tapi cobain dulu sebelum lu cukur.”
“cobain gimana—gak usah aneh-aneh lo, isagi?!”
“aneh-aneh apaan sihhh.”
isagi duduk tegak kali ini dengan telapaknya yang ia buka ke arah rin. “pinjam tangan, dong.”
“mau ngapain…”
“pinjam bentar. gak aneh-aneh. janji.”
rin bolak-balik melirik telapak tangan itu dan raut wajah isagi yang tenang. ia tahu ia akan dijahili lagi tapi di sisi lain rasa penasaran yang ia miliki berhasil melawan rasa kesalnya itu. maka ditaruhnya lah tangannya untuk isagi genggam dan membiarkan isagi menariknya pelan untuk menangkup pipi si surai biru.
perhatian rin terlalu fokus pada bagaimana isagi tetap menggenggamnya dan mengelus lembut punggung telapaknya sebelum ia merasa ibu jarinya didorong halus bersapuan dengan garis tipis kumis isagi.
“nih, coba.” isagi menyenderkan pipinya lebih relaks ke tangkupan rin seraya membiarkan rin yang pelan-pelan mulai mengusap kumis juga bibir isagi dengan ibu jarinya. “gitu rasanya.”
“rasa apaan, sih?”
“ya, gitu.” senyuman jahil lainnya nampak pada bibir isagi. ia menatap rin yang terlihat terlalu fokus pada apa yang ia lakukan. isagi juga tidak pernah menebak tentang rin dan rasa penasarannya itu, namun usut punya usut, ternyata rin gampang sekali ia tebak. dan muncul lah pikiran usil lainnya di kepala isagi yang langsung ia laksanakan: ditolehkan wajahnya sedikit untuk ia kecup sekilas telapak tangan rin yang masih ia genggam.
semburat merah di pipi rin terpampang jelas setelah itu dan menarik tawa kecil dari mulut isagi yang menyaksikannya. celoteh amarah rin keluarkan tapi tidak ada tanda-tanda ia ingin menarik tangannya. alih-alih ia tangkup kedua pipi isagi untuk dicubitnya gemas wajah itu. kesal, katanya. namun merah pipinya berkata lain.
☆⋆。𖦹°‧★
habis itu, karena isagi gak berhenti ketawa geli sehabis ngebuat rin mau meledak layaknya gunung berapi, rin beranjak masuk ke kamar mandi dan mengambil krim juga cukuran.
hari minggu itu, pertama kali rin belajar cara mencukur rambut-rambut tipis di wajah isagi dengan benar, yang akhirnya menjadi kebiasaan karena si kakak malah jadi ngelunjak dan manja—gak mau cukur kalo bukan rin yang cukurin.
dan isagi yang kena hukuman lainnya karena kumisnya udah dicukur sebelum waktu yang telah ditentukan.
☆⋆。𖦹°‧★
juga aiku yang keterusan gak cukur kumis & jenggotnya. jadinya di hari pertama UAS, dia ikut susulan karena gak boleh masuk kelas.
(selain kebersihan, jaga kerapian juga, ya, kak!)
6 notes
·
View notes
Text
Cahaya Dari Masa Depan
Part. 1
Hari ini seperti biasanya, langit negeri ini cerah. Hanya saja cuacanya yang tak sehangat biasanya, dan tak ada bunga tulip yang mekar hari ini. Iya karena ini memang belum saatnya untuk bunga tulip bermekaran karena ini masih musim dingin. Hari ini adalah musim dingin pertamaku sejak ku putuskan untuk berangkat ke negeri ini, iya negeri 1000 kincir angina tau lebih dikenal dengan sebutan negeri kincir angin karena sangking banyaknya kincir angin yang ada di negeri ini. Iya kalian pasti tahu negeri apa yang ku maksud in ikan?
Iyaps benar sekali negara Belanda atau Netherlands. Aku masih ingat sekali pertama kali aku mulai merasa jatuh cinta dan berkeinginan untuk pergi ke negeri ini, iya ini tak lepas dari ceritaku sebelumnya dimana awalnya aku tak mau untuk melanjutkan pendidikanku di Universitas Bengkulu, akan tetapi Ibu ku seakaan tahu dengan masa depanku.
“Tak harus menyukai sesuatu dulu baru kau mau, bisa jadi hal yang tak kau sukai justru akan menjadi sumber kehidupanmu nantinya, coba aja dulu, jalani, nikmati. Karena hidup itu harus dijalani baru tahu yang terbaik bukan dengan di pikirkan” begitulah kira-kira perkataannya waktu itu.
Iya berawal dari ketidak sengajaan masuk kejurusan pertanian dengan perasaan yang seakaan tersesat ku coba untuk mengikuti nasehatnya. Semester pertama masih terasa berat bagiku, ku habiskan waktu ku dengan kuliah pulang saja. Kemudian semester selanjutnya ku coba mencari kesibukan lainnya dengan bergabung dengan organisasi, dan mungkin ini takdir dari-Nya entah aku dapat hidayah atau mungkin ini memang sudah ketetapan-Nya.
Pagi itu seperti biasanya berangkat dari rumah menuju kampus menggunakan sepeda motor Vega-R tahun 2006 berwarna biru yang sudah menemani ku sejak masa-masa SMA. Pagi itu aku menjemput sahabatku, M. nurrudin syahid Namanya biasa ku panggil Nurdin M. Top hhe.
“Co, kelak berangkat bareng ya” wa dari dia.
“oke, otw” jawabku.
Jadi ini dia orangnya unik, badannya cukup tinggi, memakai kacamata, memiliki kumis dan jenggot tipis dan kenapa dia selalu barengan dengan ku karena dia tidak bisa memakai motor. Kebayang gak tuh udah mahasiswa gak bisa memakai motor dan parahnya lagi dia ini orangnya ngantukan, setiap kali perjalanan pergi-pulang dari kampus dia pasti ada aja ketiduran dijalannya saat bergoncengan denganku padahal jarak kampus kerumahnya hanya kurang lebih 10 menit tapi dia sempat tertidur. Darrr.. helm nya menabrak helmku.
“Co, kau tertidur ya?” tanyaku
“aman..aman co” jawabnya dengan nada linglung. Udah kebayangkan ya gimana.
“sehabis kuliah nanti, temani aku ya” kata nurdin.
“mau kemana?” jawabku
“Udah, ikut aja” balasnya sambil menepuk pundakku.
“ohh.. hohoho” timbalku.
Siang sehabis kuliah yang cukup menarik sebelumnya karena dosennya mengajar cukup menyenangkan tidak seperti kemarin dosen yang mengajarnya membosankan.
“ayok co, ikutin aku” bilang nurdin.
Aku hanya dia mengikutiin dia, karena ruang kuliah kami berada dilantai dua jadi kami turun tangga meuju lantai 1, kemudian berjalan menuju mushola shelter tepi danau.
“ini kita mau ngapai ke sini co? tanyaku.
Dia tak menjawab, terus berjalan menuju pintu masuk, disana ku lihat ada keramaian, dan ada meja dengan karton bertuliskan pendaftaran UKM MGC. Iya hari itu aku diajak nurdin mendaftar UKM itu, aku tak tahu awalnya ini UKM apa, iya ku pikir okelah untuk mengisi waktuku. Ternyata MGC itu singkatan Moeslem Generation Club semacam Risma jika di SMA, UKM yang kegiatannya banyak berhubungan dengan agam islam kajian, mengaji, mabit, puasa dll. Aku yang tak memiliki pemahaman agama yang baik awalnya ingin keluar saja terlebih lagi disini memiliki aturan yang cukup dan pertama kali kegiatan mahasiswa yang menggunakan hijab pembatas antar laki-laki dan perempuan ku temui, tapi karena ada temanku iya udh aku ikut-ikut aja dlu.
Saat itu ada pembagian kelompok kecil mentoring sesuai prodi untuk lebih memudahkan dan kami mendapatkan pementor kak tingkat jurusanku. Kak Yanda dan kak sukirno Namanya. Kak yanda ini merupakan mahasiswa berprestasi, student exchange ke Thailand dan saat itu dia juga merupakan Presiden mahasiswa, lulusan terbaik fakultas pertanian, pergi ke pare kemudian mendapatkan beasiswa LPDP untuk s2 ke Wageningen University di Belanda. Saat ini dia sudah kembali ke Indonesia mengembangkan star-up Arconesia membantu para petani.
Dia sangat menginspirasi Ku ingin menjadi seperti dia dan dia juga yang cukup berperan membuatku menjadi mencintai dunia pertanian. Dia sering bercerita tentang hal-hal yang menarik dan dia juga memberikan kami semangat saat itu kami berjumlah 7 orang sehingga kelompok kami di namakan “Ashabul Khafi”. Malam itu kak yanda bercerita ditengah guyuran hujan kami berkumpul di masjid An-nafi tentang Mimpi dan kekuatan doa dengan khasnya dia mengatakan dengan bersemangat “kita itu harus berani bermimpi teman-teman bermimpilah setinggi mungkin, sehingga kalaupun terjatuh setidaknya nanti teman-teman terjatuh diantara bintang-bintang tak akan begitu sakitlh, dan yakin dan berdoalah untuk mimpi-mimpi itu, tuliskan, tempelkan mimpi-mimpi itu dinding-dinding kamar kalian dan berusahalah untuk itu terjadi, saat ini mungkin akan merasakan itu hanya mimpi tapi lihat 5 atau 10 tahun lagi dari sekarang mimpi itu terwujud dan teman-teman mencoret lembaran-lembaran mimpi teman-teman. Jadi tulislah dan imajinasikan mimpi kalian apapun itu”.
Dia juga menceritakan banyak hal tentang beasiswa, belanda dengan universitas pertanian terbaik di dunia. Itulah awal mula aku mulai mempersiapkan diriku menjadi seorang pemimpi dengan segala angan dan rencana-rencanaku untuk ke negeri ini. Aku membuat angan setinggi bintang untuk s2 di belanda meski kadang takdir tak selamanya berpihak, aku terjatuh akan tetapi benar kata-kata ka yanda sebelumnya setidaknya aku terjatuh diantara bintang-bintang dengan melanjutkan kuliah S2 ku tetap di bumi pertiwi ini disalah satu kampus terbaik ini toh ilmu dan gelar yang ku dapatkan tetap sama dengan kuliah diluar yaitu gelar M.Sc sembari tetap menyiapakan rencana untuk hari ini datang.
Hari ini dengan pakaian hangat ku langkahkan kaki ku menuju kampus impianku, untuk bertemu dengan rekan seperjuanganku disini, Habibi Namanya.
“hey brother. Sorry I come late” sapaku.
“it’s okay, I just arrived to here. Let’s go to the lab” jawabnya
“gimana project penelitianmu? Tanyaku
“iya begitulah, sini-sini lihat ini” dia menujukkan kepadaku
“ wahh.. pesat ya kemajuannya” pujiku
“iya begitulah, gimana hasil analisis datamu? Aman dong?” tanya dia
“ahhh.. itu yang masih ku kerjakan, aku kesulitan dengan aplikasinya jadi mungkin bsok aku akan menemui prof ku dulu untuk konsultasi lgi dah” jawabku
“cepatlah,, biar cepat selesai, cepat pulang kita” ucapnya
“siap-siap.. aku pulang dulu ya” ucapku
“okey, hati-hati diluar dingin” kata Habibi
“Siappp… sudah biasa dingin sendiri dari dlu” jawabku sambil bercanda.
Ku buka pintu lab kemudian berjalan menuju apartemenku. Karena suhu udara yang dingin ku percepat langkahku sambil memasukkan tanggan ku kedalam saku mantel hangatku. Tiba di apartemen ku ganti baju dan menyeduh kopi dan roti panggang, sambil mulai menghidupkan laptopku untuk mengerjakan project penelitianku hingga larut malam dan suhu semakin dingin. Ku putuskan untuk melanjutkan besok pagi lagi dengan segera menuju ranjangku.
Cesss…ceess.. suara air keran ku berbunyi, terdengar suara sayup-sayup seperti ada orang yang sedang menyuci piring dan gelas ku yang sudah menumpuk di wastapel, menyapu, dan merapikan apartemenku yang berantakan. Aku pun terbangun dengan setengah sadar karena suara air keran, berjalan menuju ke ruangan dapur untuk mematikan airnya. Dari kejauhan ku lihat samar-samar sosok seorang Wanita dengan pakaian rapi berhijab berwarna biru tertutup sempurna mengenakan setelan gamis biru toska yang indah sedang mencuci piring.
“Hey.. siapa kamu? Maling ? dari mana kamu? Kenapa bisa ada disini” tanyaku dengan nada keras.
Dia tiba-tiba berhenti mencuci dan berbalik badan, Wanita itu hanya terdiam, tersenyum sebentar dan kemudian tertunduk tak menjawab apa-apa.
“heii, aku bertanya. Who are you?’’ tanyaku kembali
“Aku… akuu.. ‘’jawabnya terbata-bata
“siapa kamu? Aku lapor ke polisi jika kamu tidak menjawab” paksaku
“ Aku cahaya... aku istri kamu mas ” jawabnya.
“yang benar saja, aku tidak kenal kamu siapa , datang dari mana, lagi pula aku belum menikah” jawabku dengan kesal sambil meninggalkan dia di ruang dapur menuju ruang kerjaku.
“tapi benar aku istri kamu” terang dia sambil menyusul ku.
“istri dari mana, orang aku belum menikah. Ohh aku tahu siapa yang bayar kamu untuk berpura-pura?” tanyaku
“aku istri kamu dari masa depan” jawabnya singkat.
“yang benar saja, mana mungkin” jawabku kesal.
Aku pun mengambil Handphone ku dan menelpon Habibi, menanyakan apakah ini ulah dia mengerjaiku. Karena memang kami suka bercanda dan saling mengerjai. Tapi kali ini dia berkata tidak dengan sangat serius bahkan dengan sumpah dan aku tahu jika dia sudah seperti itu tidak mungkin dia. Terus siapa Wanita ini, bagaimana dia bisa ada di apartemenku dengan segala kebingunganku. Ku ambil jaket hangatku kemudian ku tinggalakn dia.
“mau kemana mas? Tanya Wanita itu.
“pergi” jawabku singkat sambil membuka pintu dan menutupnya kembali dengan membantingnya.
Aku pergi berjalan menyusuri jalan biasanya menuju tempat biasa menenangkan diri. Dan ternyata Wanita itu mengikuti ku.
<<< To be continued>>>
3 notes
·
View notes