#islamicparenting
Explore tagged Tumblr posts
qalaqalnafsi · 9 days ago
Text
Tumblr media
Assalamu Alaikum dear brothers & sisters, Let’s talk about something really important: the online content our kids are consuming. As Muslims, we’re reminded in the Quran, “O you who have believed, protect yourselves and your families from a Fire whose fuel is people and stones, over which are [appointed] angels, harsh and severe, who do not disobey Allah in what He commands them, but do what they are commanded.�� (66:6)
The Dangers of Personal | Family Vlogs
Personal | Family vlogs often start as a fun way for families to share their daily lives, showcase their kids’ milestones, and connect with others. However, these vlogs can quickly take a wrong turn into Fitnah (temptation). What begins as a harmless toy review or a fun challenge can rapidly escalate into exposure to filthy manners, inappropriate language, and even explicit content.
But here’s the thing: many of these vloggers are driven by one thing – money. They don’t care about the impact their content has on the community, let alone the potential harm it can cause to our innocent little ummah. They’re more concerned with generating views, likes, and subscriptions to rake in the dough. “It’s all about the benjamins, baby!” Astagfir’Allah!
As the Prophet Muhammad (peace be upon him) warned, “A man is upon the religion of his close friend, so beware whom you befriend.” (Tirmidhi) By allowing our kids to watch these vlogs, we’re essentially befriending them with influences that may contradict our Islamic values. And let’s be real, these vloggers are not exactly the best of friends to have.
The Dangers of Shorts
Now, let’s talk about shorts. These bite-sized videos can be incredibly damaging to our kids’ mental and spiritual well-being. Here’s why:
Lack of context: Shorts often lack context, making it difficult for our kids to understand the bigger picture or the underlying message.
Unpredictability: We never know what’s coming next, which can be overwhelming and even triggering for some kids.
Addictive nature: Shorts are designed to be addictive, encouraging our kids to keep watching, swiping, and clicking.
Distraction from meaningful content: By consuming shorts, our kids might be missing out on more meaningful and educational content that can benefit them in the long run.
Desensitization: Exposure to loud music, dance, or other inappropriate content can desensitize our kids to the negativity and harm associated with these things.
Imagine this: your kid watches a short Islamic video, and then, without warning, they’re exposed to something that completely contradicts our Islamic values. This can lead to confusion, discomfort, and even a watering down of their faith.
A Call to Action
So, what can we do to protect our kids and ourselves from the dangers of personal family vlogs and shorts?
Encourage wholesome content: Instead of shorts, encourage your kids to watch full cartoon movies, series, or Islamic videos and lectures.
Set boundaries: Establish clear guidelines and limits on online consumption to prevent excessive exposure to harmful content.
Monitor and engage: Regularly monitor your kid’s online activities and engage in open conversations about the content they’re watching.
Foster critical thinking: Teach your kids to think critically about the content they consume, encouraging them to evaluate its alignment with Islamic values.
Reflection Question for Parents and Kids
As you reflect on your online habits and those of your kids, ask yourselves:
What am I exposing myself and my family to online, and is it aligning with our Islamic values?
Am I modelling healthy online behaviour for my kids, or am I contributing to their potential downfall?
By acknowledging the dangers of personal family vlogs and shorts, we can take the first step towards creating a safer, more conscious online environment for our families. Remember, as the Prophet Muhammad (peace be upon him) said, “Every one of you is a shepherd, and every one of you is responsible for his flock.” (Bukhari)
Let’s take responsibility for our online flocks and guide them towards the path of Fitra, away from the dangers of Fitnah.
Dua (Supplication)
رَ ﱠﺑﻧَﺎ أَﺗَ ﱠﻣمْ ﻋَﻠَﯾْﻧَﺎ ﻧِﻌْﻣَﺗَكَ وَﻗِﻧَﺎ ﻋَذَابَ اﻟ ﱠﻧﺎرِ
Rabbana atmimma alaina ni’mataka wa qina adhab an-nar
Our Lord, complete Your favour upon us and protect us from the punishment of the Fire.
May Allah guide us and our families towards the straight path, and may we be protected from the dangers of the online world. Ameen.
Fi’Amanillah
5 notes · View notes
imkswndi · 2 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Seorang pengajar Al-Quran di sebuah masjid mengisahkan:
📌 Seorang anak kecil mendatangiku. Dia ingin mendaftar di halaqah Al-Qur’an yang aku bina. Aku menanyainya: "apa kamu hafal beberapa ayat Al-Qur’an?" "iya" “coba sekarang bacakan aku beberapa surat di juz amma ya." dia pun membacanya.
“Apa kamu hafal surat tabarak (Al-Mulk-red)?” "iya." Aku pun kagum dgn hafalannya pada usia yg masih belia ini.
“apa kamu hafal An-Nahl?" "iya"
Bertambah kekagumanku padanya. kemudian aku ,tanyakan tentang surat-surat panjang. "apa kamu hafal Al-Baqarah?" "iya" dia membacanya dan tak salah sedikitpun. Meleleh hatiku semakin kagum.
"ananda, apa engkau hafal Al-Qur’an seluruhnya?" "iya”
سبحان الله masyaAllah Aku memintanya untuk datang besok bersama ayah sebagai walinya. aku berpikir bagaimana mungkin seorang ayah mampu menjadikan anaknya seperti ini?
Esoknga, ia datang bersama ayahnya. Kulihat penampilan sang ayah sepertinya tidak melazimi sunnah dan bukan penghafal.
Ayahnya menuturkan kepadaku: "apakah anda kagum? Aku akan menghentikan. kekagumanmu dan kuceritakan bahwa dibalik layar kesuksesan anak ini ada seorang wanita dengan kekuatan seribu lelaki. Dialah ibunya.
Aku ceritakan kabar gembira bahwa aku punya 3 anak dan semuanya adalah penghafal Al-Qur’an. Anakku yang terakhir berumur 4 thn namun sudah menghafal Juz Amma.
Dulu ibunya, ketika mendidik mereka berbicara, dia memulainya dengan mengajarkan alquran kepada mereka. mengajarkan mereka berbicara yaitu dengan Al-Qur’an.
Ibunya juga menumbuhkan kompetisi sehat. Siapa yang menghafal duluan, dia akan bebas memili makan malam di malam itu. Siapa yang duluan muraja'ah dialah yang akan memilih kemana kita akan rihlah saat libur mingguan.
Siapa yang mengkhatam duluan, dialah yang akan memilih kemana kita berpergian saat libur panjang. Inilah metode ibunya."
Ternyata beginilah wanita mulia, ketika ia sholehah maka sholeh lah pula sebuah rumah tangga.
Penulis oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Bagaimanakah seseorang bisa mendapatkan anak yang shalih? Ternyata semua itu berawal bukan sedari mendidik anak ketika telah lahir. Namun faktor utama adalah pada istri yang shalihah. Karena istri adalah madrasah awal di rumah.
Kalau suami salah memilih atau membina istri menjadi baik, maka keadaan anakmu ikut serba salah. Kalau suami menyerahkan pada istri yang shalihah, anaknya jelas ikut shalih. Karena yang sehari-hari bertemu dengan anak di rumah adalah ibunya.
Orang Arab mengatakan, ‎الأُمُّ هِيَ المَدْرَسَةُ الأَوْلَى فِي حَيَاةِ كُلِّ إِنْسَانِ "Ibu adalah sekolah pertama bagi kehidupan setiap insan.” Sumber https://rumaysho.com/12520-berawal-dari-istri-shalihah.html
🔁 instagram.com/ummusza/
5 notes · View notes
ceritamaryam · 5 days ago
Text
Hari ini maryam ikut bunda piknik. Bahas singkat tentang komitmen muslim sejati. Komitmen untuk
- mengislamkan aqidah
- mengislamkan ibadah
- mengislamkan akhlak
- mengislamkan rumah tangga
- menahan hawa nafsu
- selalu yakin bahwa masa depan adalah milik Islam
Tumblr media
Al-Fath ayat 1, Allah sudah janjikan bahwa kemenangan itu adalah sesuatu yang nyata. Sangat mudah bagi Allah untuk membumi hanguskan yang membenci Islam. Tapi Allah memang sedang memberi kita ruang untuk turut serta dalam kemenangan Islam itu.
Kita bebaskan Baitul Maqdis kita tercinta itu nak! Segera. In syaa Allah. Biidznillah.
Tetap boikot, tetap belajar, tetap berdoa, tetap menyalurkan sesedikit apapun yang kita punya. Hasbunallah wani'mal wakiil ☝🏻
0 notes
banglaglamour2 · 3 months ago
Text
মুসলিম ছেলেদের আধুনিক নাম
Tumblr media
বাংলা সংখ্যায় নাম্বারিং সহ আধুনিক মুসলিম ছেলেদের নাম দেওয়া হলো:
১. আরাফ - পবিত্র স্থান, জান্নাত ও দোজখের মাঝে স্থান। ২. ইহান - পূর্ণতা, মর্যাদা। ৩. আরিশ - সৎ, সাহসী, চমৎকার। ৪. জায়ান - সুন্দরতা, উজ্জ্বলতা। ৫. আরমান - আশা, ইচ্ছা। ৬. নাওয়াফ - উঁচু, উত্থান। ৭. সায়ান - আশ্রয়স্থল। ৮. ফাহাদ - বাঘ, সাহসী। ৯. রায়ান - জান্নাতের একটি দরজা, সবুজ শ্যামল। ১০. জাভিদ - চিরন্তন, স্থায়ী। ১১. ইবরাহিম - নবী ইবরাহিম (আ.), একজন মহান পিতা। ১২. কায়ান - সৃষ্টিকর্তার সৃষ্টি, অস্তিত্ব। ১৩. তাহির - পবিত্র, নির্দোষ। ১৪. যিয়াদ - প্রাচুর্য, উন্নতি। ১৫. মায়ান - হৃদয়বান, কোমল। ১৬. নুমায়ান - চমৎকার, উজ্জ্বল। ১৭. আদিয়ান - ধর্ম, ন্যায়��রায়ণ। ১৮. মুহাইমিন - রক্ষাকারী, তত্ত্বাবধায়ক। ১৯. ওয়ালিদ - জন্ম, নবজাতক। ২০. তালহা - একটি বিখ্যাত সাহাবির নাম।
আপনার যদি বিশেষ কোনো নামের অর্থ বা আরো বিস্তারিত জানতে ইচ্ছা হয়, জানাতে পারেন। 😊
আরো জানুন.. "মুসলিম ছেলেদের আধুনিক নাম"
0 notes
niant111 · 9 months ago
Text
Rangkuman Ceramah Ust. Salim A Fillah: Parenting Ala Nabi Ibrahim.
youtube
Kalau kangen anak, baca doa Nabi Ibrahim di QS Ibrahim ayat 37
Tumblr media
Biar anak merasakan lapar, sulit, nanti biar tahu solusinya gimana. Jangan dimanja. Harus tega.
Suasana sulit itu memunculkan karakter.
Allah selalu melihat, baik dan burukmu. Walaupun tersembunyi.
Tegakkan shalat.
Sifat asli manusia: berkeluh kesah kalau susah, kikir kalau lagi dapat nikmat. Kecuali orang yang shalat.
Anak nggak untuk dibangga-banggain waktu dia kecil, tapi untuk dibanggain waktu kita sudah meninggal.
Jangan jadikan hafal quran itu tujuan, tapi itu landasan.
Intinya, buatlah anak itu cinta islam cinta ibadah, biar dia mengerti semua yang dia lakukan itu karena Allah, bukan karena disuruh orang tua atau lainnya.
Jangan lupa perhatikan gizi anak.
--
YaAllah semoga Engkau memberi aku putra biar nantinya aku pondokkan di pondoknya Ust Adi Hidayat. Mampukan aku. Mampukan keturunanku. Aamiin yaRabbal alamin.
0 notes
ayuesha · 1 year ago
Text
Wahai anakku
Hari ini ku melihat kalian berdiri tegak dengan gagah berani di depan ratusan orang, ayah ibu yang melahirkanmu
Suara lantangmu, sungguh menggetarkan hati
Kamu sudah banyak bertumbuh, nak
Aku melihat kepemimpinan bumi ini tidak lama lagi ada di tanganmu
Anak-anak yang shalih/shalihah
Anak-anak yang setiap hari lisannya tak lepas dari mengingat-Nya
yang setiap hari lisannya tak lepas dari membacakan ayat-ayat suci-Nya
Nak,
Campur aduk rasanya,
Namun satu hal yang pasti, syukur yang berlimpah ruah dari hati dan lisan ini kepada Allah, Rabb yang Maha Pengasih atas limpahan Rahmat-Nya kepada kalian semua
Nak, sungguh segala kebaikan yang hadir itu semata karena Cintanya Allah kepada kalian
Maka, berusahalah untuk terus menjaga cintaNya
dan kami titip doa, semoga Allah meridhoi kita semua untuk berkumpul lagi di surgaNya setelah kehidupan dunia ini
engkau, umi, abi, adik, kakak, ustad, ustadzah dan seluruh keluarga kita yang sangat kita cintai
Tumblr media
Bandung, 6 Maret 2024
0 notes
guardianpubs17 · 1 year ago
Text
৭ম বর্ষপূর্তিতে সম্মানিত ম্যানেজিং ডিরেক্টরের শুভেচ্ছা বার্তা!
0 notes
theislamicmotivations · 5 months ago
Video
youtube
Best Islamic Video On Internet Today! #IslamicParenting #MuslimKids #Inn...
0 notes
littlestoryland · 3 days ago
Text
Surah Al-Ikhlas in the Sweet Voice of a Muslim Child
Description:
Listen to the heart-melting recitation of Surah Al-Ikhlas by an innocent little Muslim child.
This beautiful and pure voice reminds us how the love of the Quran begins at an early age.
Let your heart feel the peace in every word — a perfect reminder of faith, simplicity, and the beauty of childhood in Islam.
May Allah guide our children to grow up loving His words. Ameen.
Please, Subscribe, like and comment
Subscribe URL:
https://dailymotion.com/masif68_449?sub_confirmation=1
https://bit.ly/ma6868. (Dailymotion)
https://bit.ly/6868ma
https://www.youtube.com/@68masif?sub_confirmation=1
https://www.facebook.com/pet.pic.2025?
https://www.instagram.com/masif686868?igsh=MTM3bnd0cTlxeHNlYQ==
https://www.facebook.com/profile.php?id=100001802168889
https://www.tumblr.com/littlestoryland/781191351975002112
https://bsky.app/profile/masif68.bsky.social
https://bit.ly/4cLzvZc ( bsky.social)
Viral Hashtags #
SurahIkhlas, ChildRecitation, SweetVoice, QuranForKids, LittleMuslim, IslamicParenting, HeartTouchingQuran, PeacefulRecitation, MuslimBaby, KidsLearningQuran, InnocentVoice, IslamForKids, MiniHafiz, ShineEitStyle,
0 notes
rachdie · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Syaikh Prof DR Abdul Aziz Dadu berkata : إني لأعجب كثيرا من أم تقول لطفلها : إذا كذبت أو إذا فعلت كذا فستدخل النار! هل تدركين أن هذا القول ربما يبعده عن الله بل قد يكون حاجزا بينه وبين محبته لله... وأنكِ أنتِ من يكذب في هذه الحالة لأن الطفل غير مكلفين أصلا ولا يحاسبون على أخطائهم Sungguh aku benar² sangat terheran² terhadap seorang ibu yang berkata kepada anaknya, "kalau kamu berbohong atau melakukan ini itu, kamu akan masuk neraka!" Tahukah Anda (wahai ibu) bahwa perkataan ini bisa jadi malah menjauhkannya dari Allâh, bahkan terkadang bisa menjadi penghalang antara dirinya dengan kecintaannya kepada Allâh. Dan Anda lah yang berdusta di saat ini karena anak² secara asal belum diberikan beban (taklif) dan mereka belum dihisab atas kesalahannya. #parentingislam #islamicparenting #parentingquote #doa #parenting #pengasuhan #pengasuhananak #pengasuhanislam #pendidikananak #pendidikanislam (at DGolden Cinere) https://www.instagram.com/p/Cp_b_pyPAD2/?igshid=NGJjMDIxMWI=
7 notes · View notes
salihaofc · 5 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Menjadi tugas orang tua untuk mendidik ruhiyah anak agar fitrah keimanannya tumbuh sejak dini.
Yuk, simak tahapan #pendidikan #ruhiyah pada anak.
.
.
.
211 notes · View notes
qalaqalnafsi · 13 days ago
Text
Tumblr media
Assalamu Alaikum dear brothers & sisters, As parents, we often find ourselves caught up in the whirlwind of consumerism, constantly upgrading to the latest gadgets, phones, and devices. But have we ever stopped to think about the impact this has on our children? Are we teaching them the value of sustainability and maintenance, or are we perpetuating a culture of disposability and entitlement?
Let’s be honest, who among us hasn’t queued up for the latest iPhone release or pre-ordered the newest smartwatch? We justify it by saying we need the latest features or that our old device
is no longer functional. But if we’re being truthful, many times we upgrade simply to stay ahead of the curve, to keep up with the Joneses, or to feed our ego.
But what’s the harm in upgrading, you might ask? Well, for one, it sets a dangerous precedent for our children. When we show them that we can easily replace things that are still functional, we’re teaching them that relationships, too, can be discarded and replaced at will. We’re perpetuating a culture of disposability, where things are used and then thrown away without a second thought.
This mentality has far-reaching consequences. In our community, we’re seeing a rise in divorces, broken relationships, and a general sense of entitlement. We’re teaching our children that it’s okay to give up on things that get tough, rather than working to fix and maintain them.
Personal Anecdote:
I remember visiting my in-laws’ place. They have an old grinding machine and fridge that’s older than I am! ;-). Every time it broke, my father-in-law would get it fixed, refusing to throw it away. My husband finally convinced him to get a new fridge, but the old one wasn’t discarded – it was kept as a backup. I couldn’t help but admire my father-in-law’s commitment to sustainability and maintenance. It made me realize that his generation had a very different approach to relationships, too. They didn’t give up on people easily; they worked to fix and maintain relationships, just as they did with their belongings.
Coping Strategies:
Practice sustainability: Before upgrading, ask yourself if it’s really necessary. Can you fix the old device instead of replacing it?
Teach maintenance skills: Show your child how to take care of their belongings, from toys to clothes to electronics. Encourage them to fix things instead of throwing them away.
Model responsible behavior: As parents, we need to model the behavior we want our children to adopt. Show them that it’s okay to keep things for a long time, and that it’s not necessary to always have the latest and greatest.
Encourage gratitude: Teach your child to appreciate what they have, rather than constantly desiring the latest upgrades.
Have open conversations: Talk to your child about the importance of maintaining relationships, just as we maintain our belongings. Explain that people are not disposable, and that we need to work to fix and strengthen relationships.
Reflection Question:
Am I teaching my child the value of sustainability and maintenance, or am I perpetuating a culture of disposability and entitlement? Take a moment to reflect on your own behavior and ask yourself if you’re modeling the values you want your child to adopt.
Dua (Supplication)
اﻟ ﱠﻠﮭُ ﱠم إِ ﱢﻧﻲ أَﺳْﺄَﻟُكَ اﻟْﺣِﻛْﻣَﺔَ ﻓِﻲ أَﻣْرِي ﻛُ ﱢﻠﮫِ، وَاﻟ ﱠﺳﻼَﻣَﺔَ ﻓِﻲ دِﯾﻧِﻲ وَدُﻧْﯾَﺎيَ
Allahumma inni as’aluka al-hikmata fi amri kullihi, wa al-salamaha fi deeni wa dunyaya
O Allah, I ask You for wisdom in all my affairs, and for peace and security in my faith and worldly life.
May Allah guide us towards wisdom and responsible behaviour, and may we raise our children to value sustainability, maintenance, and meaningful relationships. Ameen.
2 notes · View notes
islamic-quotes · 4 years ago
Photo
Tumblr media
Kids prayer mat
39 notes · View notes
ceritamaryam · 8 months ago
Text
Fitrah seksualitas: "Maryam ini perempuan loh, nak"
Hari ini ngobrol sama maryam tentang 'laki laki dan perempuan'. Ngobrol singkat setelah mandi 😂
"Ini namanya siapa? Aqila Maryam Naadhira yaa. Maryam ini perempuan loh nak, sama seperti bunda. Kalau ayah laki-laki. Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi, nak.
Kalau laki-laki lebih utama sholat di masjid. Perempuan lebih utama shalat di rumah. Makanya, maryam sholat di rumah sama bunda yaa
Perempuan dan laki-laki punya aurat yang berbeda loh, nak. Nanti kalau sudah besar, wajib menutup aurat yaa. Kenapa Allah mengatur itu semua? Karena Allah sayanggg sekali sama kita. Allah sayang sekali sama hamba-hambaNya"
Tumblr media
Obrolan selesai karena maryam udh mau main dan siap-siap sarapan 😂
0 notes
its-mieee-world · 4 years ago
Text
Dear Future Baba
Pernah denger kalimat ini?
Al-ummu madrasatul ulaa. (Ibu adalah guru pertama bagi setiap anaknya)
Mungkin, bagi sebagian orang yang sudah maupun sedang belajar Islamic parenting sering mendengar kata-kata tadi. Jadilah, para wanita atau akhwat saat ini berlomba-lomba mengikuti kelas-kelas pra-nikah ataupun sekolah calon ibu. Even dia masih singlelillah.
Tapi, ternyata kata-kata tadi masih ada kelanjutannya lhoo.
Wa Al-abu mudiiruha. (Dan ayahlah kepala sekolahnya)
Yap, baba yang dimaksud di judul tadi adalah AYAH.
Kalo wanita yang mempersiapkan diri, belajar ilmu parenting sejak dini sih, mungkin saat ini udah umum lah yaa. Karena juga, wanita lebih merasa bertanggungjawab untuk mendidik anak soalnya wanitalah yg mengandung.
Tapi, kalo pria yang belajar sejak dini ilmu parenting tuh, ADAAA. Tapi masih belum umum. Itu, hasil dari cerita-cerita yang sudah berkeluarga dan dari orang-orang dibalik kelas parenting yaa hehe. Tapi, kalo nggak setuju pun takpee. But, aku lebih appreciate sih kalo ada cowo yg sejak dini dah belajar ilmu parenting. Kalo ilmu pranikah, okelah itu juga penting. Dan juga dah lebih umum buat dipelajari sama kaum Adam.
Kenapa ilmu parenting penting buat calon ayah?
Menurut buku "Fitrah Based Education" karya Ust. Harry Santosa, ada 7 peran seorang ayah:
A man of mission and vision
Layaknya kapal yang mengarungi lautan luas, dibutuhkan nahkoda handal agar kapal dapat melalui gelombang untuk sampai pada tujuan. Begitupun peran ayah dalam menentukan visi misi keluarga.
Penyuplai ego bagi anak
Bila ibu adalah penyuplai followership, maka ayah adalah penyuplai leadership. Ayah yang hadir dengan memberikan keteladanan melalui sikap fitrah keayahannya. Tegas, juga berprinsip tapi tidak galak.
Pembangun struktur berpikir dan rasionalitas
Ayah dengan rasionalitas berpikirnya, berkontribusi membangun struktur berpikir dan inovasi dalam keluarga. Sedangkan ibu, memberikan kemampuan emosional bagi anak. Anak laki-laki belajar memecahkan masalah dengan kemampuan berpikir rasional. Anak perempuan belajar membedakan mana yang harus dipikir logis, mana yang harus dipikirkan dengan perasaan.
Penyuplai Maskulinitas
Anak laki-laki pada usia 7-10 tahun memerlukan lebih banyak kedekatan pada ayahnya untuk menguatkan konsep fitrah kelelakiannya sehingga menjadi laki-laki sejati. Sedangkan anak perempuan memerlukan sosok ayah yang dominan di usia aqil baligh agar ia memiliki sosok lelaki yang dijadikan panutannya.
Ayah Sang Raja Tega
Di usia 10 tahun ke atas, kemandirian dan keimanan anak perlu diuji dengan berbagai program. Nah, inilah peran sang raja tega untuk memberikan tugas berat untuk menguatkan potensi anak. Sedangkan ibu, berperan sebagai sang pembasuh luka, pemberi penawar dari rasa letih dan juga obat bagi luka dalam menjalani ujian.
Sang Penanggungjawab Pendidikan
Ayah sebagai kepala sekolah dalam keluarga. Ia terkadang tidak ada di sekolah karena memiliki sejumlah kepentingan lain. Terkadang ia tidak terjun langsung dalam proses belajar. Tetapi, ialah yang bertanggungjawab menentukan arah pendidikan keluarga. Ayah sang penentu rancangan pendidikan, sedangkan istri menjadi pelaksana harian.
Sang Konsultan Pendidikan
Melihat bahwa lelaki cenderung single-tasking dibanding wanita yang multi-tasking, para ayah tidak bisa terlalu banyak turun dalam hal detail. Bahkan, mereka perlu lebih banyak berada diluar agar bisa memberikan solusi yang jernih bagi istrinya yang dalam kesehariannya sudah dipenuhi banyak masalah dalam mendidik.
Teriring do'a dan harap buat aku, kamu, kita semua yang masih memiliki kesempatan buat belajar parenting. Pria, wanita, siapapun. Semoga kita bisa membangun peradaban yang lebih baik dengan sebaik-baiknya mempersiapkan didikan kita kelak. Aaamiin 🤲
Tumblr media
97 notes · View notes
luqmanabdulhakim · 4 years ago
Text
"Tak Ada yang Salah Jika Seorang Perempuan Berpendidikan Tinggi.."
Maksudku, kelak, beruntung anaknya, karena miliki madrasah pertama yang mumpuni. Beruntung pula suaminya, separuh tanggung jawabnya memberi pemahaman akan ilmu dan pendidikan kepada keluarga, sudah terselesaikan.
Berada di bangku kuliah ataupun tidak, menuntut ilmu tetaplah sama: wajib dan mulia; bagi setiap muslim, laki-laki dan perempuan.
Jadi, teruntuk seluruh wanita yang hendak melanjukan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, jangan bimbang, ya. Pilihan yang sejalan dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya, sudah selayaknya mendatangkan aneka berkah dan kemudahan.
Memang, beberapa perempuan punya kekhawatiran, tentang jodoh yang tak kunjung datang karena jenjang pendidikan yang dianggap tak sekufu. Merasa bahwa para laki-laki enggan mendekati wanita berpendidikan tinggi.
Namun, persepsi ini jelas keliru, kok. Sebab, "Menuntut Ilmu" dan "Menikah" adalah dua bab yang berbeda. Tak ada sangkut pautnya dengan perkara jodoh, yang bahkan sebelum bumi dicipta, sudah Allah tetapkan takdirnya pada masing-masing kita.
Ini sama seperti segelintir orang yang mengira bahwa good looking adalah modal utama dalam urusan jodoh. Padahal.. ah, tidak. Lihatlah di sekitar kita. Banyak, laki-laki dan perempuan, mereka good looking, tetapi sampai hari ini masih mempersoalkan jodoh yang tak kunjung datang. Sebaliknya, ada pula mereka yang.. tak pernah dianggap good looking, tetapi hari ini, mereka sudah bahagia dengan keluarga kecilnya.
Karena seperti yang kubilang tadi, perkara jodoh adalah urusan langit yang tak bisa diintervensi manusia. Semuanya, sudah Allah tetapkan.
So, jika ada perempuan berpendidikan tinggi tapi belum menemukan jodohnya, hati-hati, jangan salahkan ilmunya, ya. Bisa jadi, mungkin, karena ikhtiar menjemput jodohnya yang masih belum maksimal, atau, ada hikmah lain yang masih Allah rahasiakan untuknya.
Tetap semangat!
Dan, salam takzim untuk semua wanita yang menaruh prioritas tinggi terhadap ilmu :)
18 notes · View notes