#ibu ibu jualan
Explore tagged Tumblr posts
Text
WA/CALL 0852-2137-3290, USAHA SIMPLE! Usaha Zodiak Pisces, Kapuas, Katingan, Kotawaringin Barat
Bisnis Mudah, Hasil Melimpah, Hidup Berkah, Join Sekarang! 0852-2137-3290 Universe Indonesia adalah terobosan baru dalam bisnis network marketing dengan mengimplementasikan business plan revolusioner pertama di dunia dengan fokus pada kecepatan dan endurance. Universe didesain sebagai bisnis dengan perkembangan yang cepat dan juga jangka panjang dengan mengeliminasi beragam kelemahan dalam sistem network marketing konvensional.
Usaha Modal 8 Juta yang Menjanjikan: Menuju Kesuksesan Finansial
Menjadi Pebisnis Sukses dengan Modal Terjangkau
Bagi banyak individu, impian memiliki usaha sendiri adalah cita-cita yang menginspirasi. Namun, salah satu hambatan terbesar adalah modal awal yang diperlukan. Untungnya, dengan semangat yang tepat dan pemilihan strategi yang bijak, Anda dapat memulai usaha dengan modal terjangkau. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan bagaimana memulai usaha modal 8 juta Rupiah yang menjanjikan. Kami juga akan membahas konsep "Universe Indonesia" dan "Universe Growing Together" serta beberapa opsi pekerjaan sampingan yang menghasilkan gaji besar seperti kerja sampingan gaji besar, kerja sampingan Garut, dan banyak lagi.
Pemilihan Ide Bisnis yang Tepat
Mencari ide bisnis yang tepat adalah langkah awal yang sangat penting dalam memulai usaha dengan modal terjangkau. Berikut adalah beberapa ide bisnis yang dapat Anda pertimbangkan:
Bisnis Kuliner: Memasak dan menjual makanan lezat dapat menjadi usaha yang menjanjikan. Mulailah dengan berjualan makanan di sekitar tempat tinggal Anda atau melalui layanan pengantaran makanan.
Jasa Kecantikan: Jika Anda memiliki keterampilan di bidang kecantikan, seperti perawatan rambut atau makeup, Anda dapat memulai studio kecantikan di rumah atau menawarkan jasa panggilan.
E-commerce: Dengan modal yang terjangkau, Anda dapat memulai toko online yang menjual produk-produk yang Anda minati. Platform e-commerce seperti Universe Indonesia bisa membantu Anda memulai.
Bisnis Pakaian: Mendesain dan menjual pakaian atau aksesori adalah opsi bisnis yang menarik. Anda bahkan dapat memanfaatkan jasa produksi yang fleksibel.
Jasa Kreatif: Jika Anda memiliki bakat dalam seni, fotografi, atau desain, Anda dapat menawarkan jasa kreatif kepada pelanggan.
Pekerjaan Sampingan dengan Gaji Besar
Untuk mengatasi keterbatasan modal awal, Anda juga bisa mempertimbangkan pekerjaan sampingan dengan gaji besar. Berikut adalah beberapa pekerjaan sampingan yang bisa menjadi sumber pendanaan untuk usaha Anda:
Kerja Sampingan Garut: Garut adalah kota dengan banyak peluang kerja sampingan. Anda bisa mencari pekerjaan paruh waktu yang sesuai dengan keahlian Anda.
Kerja Sampingan Hari Minggu: Bekerja pada hari libur, seperti hari Minggu, bisa memberikan penghasilan tambahan yang berharga. Pertimbangkan untuk menjadi driver ojek daring atau berjualan di pasar weekend.
Kerja Sampingan Harian: Pekerjaan harian adalah pilihan yang baik untuk mendapatkan uang tambahan. Anda bisa menjadi pekerja lepas, seperti tukang bangunan atau pekerja kebun.
Pekerjaan Sampingan Hasil Besar: Beberapa pekerjaan sampingan, seperti makelar properti, penasihat keuangan, atau agen asuransi, dapat menghasilkan gaji besar.
Bisnis Sampingan Tanpa Modal Gratis dan Bisnis Sampingan Halal
Jika Anda memiliki dana terbatas, Anda masih dapat memulai bisnis tanpa modal atau dengan modal yang sangat kecil. Beberapa contoh bisnis sampingan tanpa modal gratis meliputi:
Jual Beli Online: Anda dapat memulai bisnis jual beli barang bekas atau produk yang tidak lagi Anda gunakan.
Jasa Konsultasi: Gunakan pengetahuan dan keterampilan Anda untuk memberikan layanan konsultasi.
Jasa Penulisan: Jika Anda memiliki bakat menulis, Anda dapat menawarkan jasa penulisan artikel atau konten.
Pemasaran Afiliasi: Anda dapat bergabung dengan program pemasaran afiliasi dan mendapatkan komisi dari penjualan produk atau layanan orang lain.
Penting untuk menjalankan bisnis dengan prinsip bisnis sampingan halal, yang artinya bisnis Anda sesuai dengan prinsip-prinsip etika dan moral yang diterima.
Memulai dengan Universe Indonesia
Universe Indonesia adalah platform yang membantu individu dan pebisnis memulai usaha mereka dengan lebih mudah. Anda dapat mengakses berbagai peluang bisnis, sumber daya, dan dukungan di Universe Indonesia. Cara daftar Universe sangat mudah. Ikuti langkah-langkah pendaftaran yang mereka sediakan dan mulailah menjalankan bisnis Anda. Universe Growing Together adalah konsep yang mempromosikan kolaborasi dan pertumbuhan bersama antara para pebisnis dan pelanggan.
FAQ:
Apa jenis usaha atau strategi yang biasanya dapat menghasilkan pendapatan sebesar 500 ribu Rupiah atau lebih setiap hari?
Pendapatan harian sebesar 500 ribu Rupiah dapat diperoleh melalui bisnis kuliner, toko online, atau jasa kreatif yang aktif dipasarkan dengan baik.
Bagaimana menilai pasar dan persaingan ketika mencari usaha yang dapat menghasilkan 500 ribu Rupiah per hari?
Lakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan pelanggan dan analisis persaingan untuk menentukan keunggulan kompetitif Anda.
Apa kiat atau strategi untuk mempertahankan pendapatan sebanyak itu secara konsisten setiap hari?
Pertahankan kualitas produk atau layanan Anda, terus berinovasi, dan jaga hubungan baik dengan pelanggan.
Bagaimana menangani aspek hukum dan perpajakan yang terkait dengan usaha yang menghasilkan pendapatan sebesar 500 ribu Rupiah per hari?
Konsultasikan dengan ahli hukum atau akuntan untuk memahami dan mematuhi semua kewajiban hukum dan perpajakan.
Apa jenis investasi awal yang mungkin diperlukan untuk memulai usaha dengan potensi menghasilkan pendapatan harian sebanyak itu, dan bagaimana mengelola keuangan dalam usaha tersebut?
Investasi awal akan bervariasi tergantung pada jenis bisnis. Buat rencana keuangan yang cermat, dan pertimbangkan sumber pendanaan yang sesuai untuk usaha Anda.
Kesimpulan
Memulai usaha dengan modal terjangkau adalah tantangan yang bisa diatasi. Dengan ide bisnis yang tepat, pekerjaan sampingan yang menghasilkan gaji besar, dan penggunaan platform seperti Universe Indonesia, Anda dapat meraih kesuksesan finansial. Jangan lupakan pentingnya etika bisnis, dan pastikan bahwa bisnis Anda selaras dengan prinsip bisnis sampingan halal. Mulailah perjalanan Anda menuju keberhasilan dan jangan ragu untuk mencoba berbagai peluang yang ada. Dengan semangat dan dedikasi, Anda bisa menjadi pebisnis sukses dengan modal terjangkau.
Informasi dan Pendaftaran Hubungi:
0852 2137 3290 https://wa.me/6285221373290
Kunjungi website universe-indonesia.com
Bergabung di Grup Telegram
Tambrauw, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Sorong, Meulaboh, Blangpidie, Kota Jantho, Calang, Tapak Tuan, Singkil
Universe Indonesia, Universe Growing Together, Bisnis Rumahan Yang Cocok Untuk Cowok, Youtube Bisnis Rumahan, Yang Termasuk Bisnis Rumahan, Ide Bisnis Rumahan Yang Sukses, Usaha Rumahan Zaman Sekarang, Bisnis Rumahan Bandung, Jualan Bisnis Rumahan, Bisnis Untuk 10 Tahun Kedepan, Bisnis Rumahan Modal 1 Juta, Bisnis Kekinian Ibu Rumah Tangga, Cara Daftar Universe, Cara Gabung Universe
#UniverseIndonesia #CaraDaftarUniverse #KeuntunganBisnisRumahan #KeuntunganDanKerugianBisnisRumahan #KursusBisnisRumahan #BisnisRumahanLancar #UsahaRumahanLowBudget #UsahaRumahanLahanSempit #LangkahLangkahMembukaBisnisRumahan #LangkahAwalBisnisRumahan #LokerBisnisRumahan #LangkahLangkahBisnisRumahan, #CaraGabungUniverse, #BisnisUniverse
WA 0852-2137-3290 Langkah Langkah Usaha Modal Kecil Usaha Paling Laris Modal Kecil
#Universe Indonesia#Universe Growing Together#Bisnis Rumahan Yang Cocok Untuk Cowok#Youtube Bisnis Rumahan#Yang Termasuk Bisnis Rumahan#Ide Bisnis Rumahan Yang Sukses#Usaha Rumahan Zaman Sekarang#Bisnis Rumahan Bandung#Jualan Bisnis Rumahan#Bisnis Untuk 10 Tahun Kedepan#Bisnis Rumahan Modal 1 Juta#Bisnis Kekinian Ibu Rumah Tangga#Cara Daftar Universe#Cara Gabung Universe
1 note
·
View note
Text
Ide Jualan Ibu Rumah Tangga
Ide Jualan Ibu Rumah Tangga – Ibu rumah tangga memiliki banyak potensi untuk mengembangkan ide jualan yang menarik dan menguntungkan. Ide jualan yang menarik untuk ibu rumah tangga salah satunya adalah jualan produk-produk kebutuhan laundry seperti deterjen, parfum laundry, pelicin laundry, anti noda, pelembut pakaian, dan lain sebagainya. Jualan chemical laundry sangatlah menguntungkan dan…
View On WordPress
0 notes
Text
"Abang, Aku Mau Kerja
Istri : Abang, aku mau kerja!”
suami : “Jangan, lah. Kamu di rumah saja. Istri itu di rumah tugasnya” :)
istri : “Itu, tetangga kita, dia kerja!”
suami :“Hehe …, dia itu guru, sayaang. Dia dibutuhkan banyak orang. Yang membutuhkan kamu tidak banyak. Hanya Abang dan anak kita. Di rumah saja, ya.”
istri : “Itu…, tetangga kita yang satunya, yang sekarang sudah pindah ke kampung sebelah, aku lihat dia kerja. Bukan guru. Tidak dibutuhkan banyak orang.”
suami :“Nanti, tunggu Abang meninggal dunia.”
istri : “Apa-apaan sih?”
suami :“Dia itu janda, sayaaaang. Suaminya meninggal satu setengah bulan yang lalu. Makanya dia kerja.”
istri : “Tapi kebutuhan kita makin banyak, Bang”
suami : “Kan Abang masih kerja, Abang masih sehat, aku masih kuat. Akan Abang usahakan, InsyaAllah.”
istri : “Iya, aku tahu. Tapi penghasilan Abang untuk saat ini tidaklah cukup.”
suami : “Bukannya tidak cukup, tapi belum lebih. Mengapa Abang bilang begitu? Karena Allah pasti mencukupi. Lagi pula, kalau kamu kerja siapa yang jaga anak kita?”
istri : “Kan ada Ibu! Pasti beliau tidak akan keberatan. Malah dengan sangat senang hati.”
suami : “Istri Abang yang Abang cintai, dari perut sampai lahir, sampai sebelum Abang bisa mengerjakan pekerjaan Abang sendiri, segalanya menggunakan tenaga Ibu. Abang belum ada pemberian yang sebanding dengan itu semua. Sedikit pun belum terbalas jasanya. Dan Abang yakin itu tak akan bisa. Setelah itu semua, apakah sekarang Abang akan meminta Ibu untuk mengurus anak Abang juga?”
istri :“Bukan Ibumu, tapi Ibuku, Bang?”
suami : “Apa bedanya? Mereka berdua sama, Ibu kita. Mereka memang tidak akan keberatan. Tapi kita, kita ini akan jadi anak yang tegaan. Seolah-olah, kita ini tidak punya perasaan.”
istri : “Jadi, kita harus bagaimana?”
suami : “Istriku, takut tidak tercukupi akan rezeki adalah penghinaan kepada Allah. Jangan khawatir! Mintalah pada-Nya. Atau begini saja, Abang ada ide! Tapi Abang mau tanya dulu.”
istri :“Apa, Bang?”
suami : “Apa alasan paling mendasar, yang membuat kamu ingin bekerja?”
istri : “Ya untuk memperbaiki perekonomian kita, Bang. Aku ingin membantumu dalam penghasilan. Untuk kita, keluarga kita.”
suami : “Kalau memang begitu, kita buka usaha kecil saja di rumah. Misal sarapan pagi. Bubur ayam misalnya? Atau, bisnis online saja. Kamu yang jalani. Bagaimana? anak terurus, rumah terurus, Abang terlayani, uang masuk terus, InsyaAllah. Keren, kan?”
istri : “Suamiku sayang, aku tidak pandai berbisnis, tidak bisa jualan. Aku ini karyawati. Bakatku di sana. Aku harus keluar kalau ingin menambah penghasilan.”
suami : “Tidak harus keluar. Tenang, masih ada solusi!”
istri :“Apa?”
suami : “Bukankah ada yang lima waktu? Bukankah ada Tahajud? Bukankah ada Dhuha? Bukankah ada sedekah? Bukankah ada puasa? Bukankah ada amalan-amalan lainnya? Allah itu Maha Kaya. Minta saja pada-Nya.”
istri :“Iya, Bang, aku tahu. Tapi itu semua harus ada ikhtiar nyata.”
suami : “Kita ini partner, sayang. Abanglah pelaksana ikhtiarnya. Tugas kamu cukup itu. InsyaAllah jika menurut Allah baik, menurut-Nya kita pantas, kehidupan kita pasti akan berubah.”
istri : “Tapi, Bang?!”
suami : “Abang tanya lagi…, kamu ingin kita hidup kaya, apa berkah?”
istri :“Aku ingin kita hidup kaya dan berkah.”
suami : “Kalau begitu lakukan amalan-amalan tadi. InsyaAllah kaya dan berkah.”
istri : “Kalau tidak kaya?”
suami : “Kan masih berkah? Dan…, tahu apa yang terjadi padamu jika tetap istiqomah dengan itu?”
istri : “Apa, Bang?
suami : “Pilihlah pintu surga yang mana saja yang kamu suka. Dan kamu, menjadi sebenar-benarnya perhiasan dunia.”
***
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang wanita (istri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga harga dirinya dan mentaati perintah suaminya, maka ia diundang di akhirat supaya masuk surga berdasarkan pintunya mana yang ia suka (sesuai pilihannya),” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani).
“Dunia adalah
perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah” [H.R. Muslim]
16 notes
·
View notes
Text
Seumur Hidup
Waktu itu saya pernah menunjukan CV seorang ikhwan kepada Ai sebelum nantinya Ai perantarai. Ada yang menjadi concern Ai ketika melihat CV tersebut
Dalam CV tersebut tertulis salah satu target hidupnya adalah membahagiakan orang tua (berbakti) terutama kepada ibu.
Kira-kira begini menurut Ai:
"Alhamdulillah, bagus dia laki-laki yang menyayangi ibunya. Setidaknya dia akan belajar bagaimana memuliakan perempuan. Tapi, hal ini harus ditanyakan lebih dalam supaya tahu apa yang dia maksud itu, apakah ini artinya dia paham bahwa bakti seorang laki-laki kepada ibunya adalah sampai dia mati, tapi juga paham bahwa tanggung jawab terhadap istrinya adalah pertama (nafkah) sebelum orang tuanya nanti. Jangan sampai hal ini menunjukan bahwa dia berdiri dibawah ketiak ibunya, apa apa ibunya, untuk hal-hal yang seharusnya menjadi tanggung jawab kalian tapi bergantung pada pilihan dan keputusan ibunya. Hal ini, tidak baik untuk rumah tangga ke depan. Ai sangat perlu untuk memastikan bahwa dia yang menyayangi ibunya, juga akan bisa memperlakukan kamu dengan baik. Setelah menikah, sahabat dekatmu adalah suamimu, tempat kamu pulang adalah suamimu. Maka Ai perlu tahu pola pikirnya ketika misal di masa depan kamu berkonflik dengan ibunya, atau ada gesekan dengan keluarganya, apa yang akan dia lakukan? Bagaimana dia menempatkan posisinya sebagai anak juga sebagai suami? Ini yang sangat perlu dipastikan. Karena nanti, kamu akan jauh dari Ai. Dan Ai sudah tidak boleh ikut campur dengan hidupmu. Ai gak mau kamu merasa sendirian dan suamimu tidak bisa dijadikan tempat pulang, tempat cerita. Jadi ini harus dipastikan terlebih dahulu."
Kemudian salah duanya adalah ikhwan tersebut menuliskan bahwa istri boleh bekerja dan hasil dari pekerjaannya menjadi hak istri. Istri diberikan nafkah yang sesuai, sisanya dikelola dan menjadi hak suami.
Ini pendapat Ai:
"Betul, bahwa uang suami bukan semuanya milik istri. Selagi apa yang menjadi tanggung jawab kepada keluarganya sudah dipenuhi maka sisanya menjadi hak suami. Tapi Ai merasa kok sebagai laki-laki sepertinya dia berharap bahwa istrinya nanti memiliki penghasilan dengan bekerja. Laki-laki ini berharap bahwa istrinya bisa mandiri secara finansial. Ini harus ditanyakan lebih lanjut, apalagi dengan pilihanmu untuk menjadi istri dan ibu penuh waktu nantinya. Apakah kamu boleh dengan pilihan tersebut, apa dia bersedia menjadi pencari nafkah utama? Semisal syukur-syukur nanti kamu bisa bantu dengan jualan atau kegiatan yang bisa menambah tabungan kalian, tapi bagaimana kalau kamu nanti akan memilih kegiatan yang tidak menghasilkan rupiah malah justru kalian yang harus mengeluarkan rupiah seperti bikin kelas gratis untuk anak-anak tetangga sebagai bentuk kesenanganmu pada anak-anak dan pendidikan. Bagaimana kalau keluargamu atau keluarganya sedang butuh bantuan finansial, sedangkan kamu tidak bekerja? Hal ini harus ditanyakan lebih jauh, dipastikan sudut pandangnya."
Saya hanya mengangguk, mendengarkan dan meresapi kalimat demi kalimat yang Ai utarakan. Saya paham ini bukan karena Ai tidak suka, tapi Ai ingin saya tidak tergesa-gesa.
"Mungkin kamu khawatir usiamu semakin bertambah, teman-teman kamu sudah lebih dulu menikah. Tapi hal ini jangan membuat kita tutup mata, dan memandang seseorang terlalu sempurna. Ai ingin kamu menyiapkan kesiapan untuk macam-macam konsekuensi nantinya. Ingat menikah ini harapannya untuk seumur hidup, dan itu sangat lama. Jadi benar-benar ya!"
Saya tertunduk dan menangis.....
Masih saja saya selalu merepotkan Ai. :"
29 notes
·
View notes
Text
Bukan Tentang Sedekah; Mengasihani Diri Sendiri
Ternyata yang masih harus dikasihani adalah diri sendiri ^^
Sejak pindah ke desa baru, tahun 2021 silam kami (saya dan istri) menemui kakek-kakek penjual "es cincau". Usianya sudah renta, sudah sepuh, kasihan banget lihatnya sudah tua--masih saja jualan es cincau.
Semenjak itu, kami sering membeli es cincau. Padahal, ya, tidak terlalu suka juga dengan es cincau. Dengan niatan ngelarisin si kakek, sapatau bisa jadi jalan rejeki.
Setelah sekian tahun, pada musim haji tahun ini (2024) kami dapet kabar dari tetangga bahwa si kakek tukang es cincau akan naik haji. Dan usut-punya usut kabar dari tetangga, kalau si kakek emang orang yang bisa dikatakan mampu, punya banyak aset (sawah & tanah). Jadi nggak aneh kalau mampu naik haji.
Mendengar kabar tersebut kami di rumah ketawa-ketiwi ... ternyata yang harus dikasihani adalah diri kami sendiri.
Haha
Btw, setelah musim haji berakhir, sepertinya si kakek sudah tidak terlihat jualan es cincau lagi.
~~~~~~
Di lain kisah ... Kami juga menemui ibu-ibu yang teramat rajin jualan sayur keliling tiap sore. Awalnya kami merasa "Ngelarisin, ah", hampir tiap sore kami beli sayur kepada ibunya ..., meski nggak butuh-butuh amat. Jadi, kadang sayurannya malah kami berikan ke tetangga.
Suatu hari, kami dalam kondisi (uang cash satu lembar lagi). Terus datanglah si ibu penjual sayur tersebut.
Kami beli sayur secukupnya, jadi masih ada kembalian. Pas ibu penjual sayur mau memberikan uang kembalian, tanpa sengaja kami melihat dia mengeluarkan uang dari wadah yang dibawa.
Ternyata uangnya banyak bingiiiit, cuy. Ratusan ribunya, merah-merah.
Dan lagi-lagi ... ternyata diri kami sendiri yang masih harus dikasihani. huhuhu
~~~~~~
Ini bukan tentang SEDEKAH, melainkan tentang .... ternyata mereka yang "mampu" secara finansial itu bekerja lebih keras, lebih giat, meski usianya tak muda lagi.
Sedangkan kita?
Masih merasa miskin, namun masih doyan leyeh-leyeh mengamati perkembangan dunia maya. Ya, dunia yang maya!
14 notes
·
View notes
Text
"Ibu yang baik hati menawarkan jagung bakar dengan ramah, 'Hanya 20 ribu untuk 3 biji, Nak. Mau?' Saya dengan senang hati menjawab, 'Mau bu. Saya ingin rasa yang pedas manis satu, dan yang manis dua, Bu. Terima kasih atas kebaikan Ibu.'"
Ibu penjual jagung bakar tersenyum tipis. Entah, kenapa melihat senyuman ibu itu. Hati saya jadi luluh. 🥹 sehat-sehat yah ibu. Laris manis jualan jagung bakarnya.
Tempat: TAMAN KITA, KABUPATEN TAKALAR. SULSEL.
7 notes
·
View notes
Text
Uno dan arisan (?)
Hari ini kita kumpul arisan lagi, di tempat mie kocok kek biasa namun baralem da nuju puasa eyymm yg lg dpt jg monmaap balem jg yah kan ngga ada yg jualan wkwk. Akumah udah planning tiap hari bakalan diem di sekolah selama anak sekolah krn kagok cm 1,5 jam. Jadi tadi arisan jg ya ikut ngumpul..
Bentar anterin dulu nona manis ke kelas. Baju muslim cuma punya 1 sisanya kita mix and match aja baju yg ada trus ditiungan welah haha. Ibunya gapernah beliin baju muslim, lagian pst jarang dipake kecuali sekolahnya sekolah islam kan yaa.
Day 3, ootd nya.. Ah lupa day 2 nya ngga di foto euy. Topnya dress lekbong kita kasih kaos dalemannya dulu, ada outer senada warna abu, pakein aja, bawahnya ya legging abu jg dan tadaa~ msh sopan kan. Kerudung menutup dada yaa ukhtiiii.. Pose dulu nak~ okee masuk kelas, doakan ibu menang arisan yah! Udah japrem duluan kalo menang arisan beli DIY gelang lg cenah. Okelah siap..
Yang ngumpul ngga banyak jg, cuma ber 5. Mama zen, mica, kembar, jav.. Mama jav akhirnya beli uno sesuai rikuesan haha. Sebelum ngespin arisan kita main uno dulu 2x. Ah tadi saat main ngga difotoin euy lupa terlalu seru barijeung seuseurian. Pgnnya mah kartu remi main poker dll tp isin di sakola cenah wkwkwk yaasiikk.. Aku? Menang ke 2 terakhir dan terakhir eleh wewww ngerakeun~ unonya aku bawa plg disuruh mama jav da cenah mama nemo mah tiap hari nungguin, yodah beklahhh
Mari kita spin atuh sesuai rencana kita.. Bismillah yah~ ngarep yeuh skrg maaah wkwkwk.
Waaaahh, alhamdulillah menang dong! Itu aku spinner pertama. Emg bbrp kali yg ngespin itu yg menangnya haha. Pemenang ke 2 ibu bandar kita mama zen, bendaraha arisan yg ikut 2.. Selamat untuk kita mammm hahaha.
Rejeki bgt ya Allah, semalam kita berdua tarawehan plus tahajud. Biasanya kita tarawehan doang, atau malam sebelumnya tahajud doang malah. Taraweh plus tahajud ditutup dgn witir, jadi pas taraweh cuma 2x 4 rakaat nanti witirnya 3 rakaat pas sehabis tahajud. Alhamdulillah terlaksana. Tp tahajudnya masing2 nih haha, suami pgn pas di jam 3.15, sedangkan istrinya mau mepet ke sahur jam 3.45 ya gpp jadi kami masing2. Terimakasih Allah maha baik.. Terimakasih atas rejekimu.. Mudah2an kami selalu mendapatkan rejeki yg berkah. Kesehatan fisik dan mental, ketenangan jiwa, kelancaran hidup, rumah tangga damai. Aamiin ya rabb..
4 notes
·
View notes
Text
Wanita karir..
Beberapa teman(perempuan ya hehe) memutuskan tetap bekerja meskipun sudah menikah. Sebagian yg lainnya ada yg jualan online, ada yg tidak. Full jadi istri dan ibu bahagia...
Dari beberapa teman itu, ada yg pernah bercerita padaku.
Dia memaksakan dirinya terlihat "berpenghasilan sendiri" atau memaksakan dirinya untuk bekerja, dgn berdagang, ataupun yg lainnya.
Kenapa jadi terpaksa? Karena seringkali wanita selalu disudutkan, sebagai pelaku utama yg menghabiskan uang suaminya.
Dan yang menyudutkan seperti ini ya perempuan juga, entah kenapa wanita seringkali menyakiti wanita yg lain hmmm
Jadi, kalau kalian lihat temanmu jualan, bekerja, padahal sebetulnya dia sedang tidak kekurangan dlm hal finansial. Barangkali keadaan ini salah satu alasannya..
Jangan dijulidin dgn julukan "cinta dunia", karena kita tidak tau apa yg sedang diperjuangkannya.
Cukup dikuatkan, di doakan, menasehati tanpa menggurui...
17 notes
·
View notes
Text
Semalem ngobrol panjang sama seseorang yang baru saja memulai perjalanannya membangun keluarga barunya. Ngobrolin tentang betapa strugglenya beradaptasi dan menyeimbangkan antara relationship suami istri, karir, bersiap menjadi seorang ibu, bakti ke orangtua, nyari rumah dan lain2nya.
Trus akunya jadi reflect bahasan itu ke salah satu kekhawatiranku tentang life after marriage:
"Kalo udah nikah, aku pengen tetep kerja ya Allah. Aku ingin tetap berdaya dengan making my own money and be valuable person buat sekitarku"
"Tapi kalo aku kerja full time on site kaya skarang, dan smisal keluargaku di Mataram, gimana ya Allah masa ketemu di weekend aja. It is really not ideal, aku pengen hadir di golden time anakku ya Allah"
"Dan berbagai keresahan lainnya"
Tapi one key takeaway yg akan jadi reminder buatku adalah
"Naw, at the end of the day, what matters most buat kamu tuh keluarga kan ya? It is on your top 3 life value (family, growth, islam). Jadi sepertinya nanti kalaupun harus memilih, you will know apa yang harus dipilih.
Job can change, but family is longlasting"
Karena gimanapun juga, setelah menikah 'isi perut' seseorang (apalagi perempuan) pasti akan berubah. The priority will change.
Jadi Naw,
Mumpung sekarang kamu masi sendiri,
Mumpung masih gaperlu mikirin suami dan anak,
Mari kita maksimalkan kesendirian ini buat membangun pondasi karir kamu.
Mari kita cicil untuk mencari apa ajaaa sii hal yang bisa kamu lakukan, yang bisa ngasilin duit, yang ga terlalu menyita waktu kamu sama keluarga?
Misal:
Build your expertise, biar bisa kerja di consultant project-an.
Build your skill to left and right (konsep T ke kanan dan kirinya) : Jualan makanan (krna kamu suka masak), ngonten (yuk bisa yukkkk podcastnya kita seriusin lagii), ngajar (karena kamu sukaaaa ngajar kan) or anything elseeee
Bakalan berat di awal sii pasti.
Tapi kayanya mending tertatih-tatih dulu deh buat nanem bibit-bibit upaya, usaha, dan kebaikan iniii.
Huhuuuu masih gatau kedepannya akan gimana, tapi kan kamu punya Allah Nawww.
Allah knows best for you 🤍
Sumbawa, 3 Juni 2024
06.10 (cuap-cuap sembari siap-siap ke kantor)
2 notes
·
View notes
Text
Sedih banget liat berita ada tukang jasuke pingsan karna ga makan 2 hari. Pas liat harga jualan jasukenya 2rb, 5rb ya Allah.
Akhirnya dikasih makan sama ibu-ibu sekitar. Bener tertampar banget masih banyak orang yg kekurangan bahkan hanya untuk makan aja ga bisa 😭
8 notes
·
View notes
Text
Kalau terus nyinyir, kapan kamu bertumbuh?
Dalam hidup, diakui atau tidak, sering sekali kita memandang rendah apa yang dilakukan orang lain.
Melihat orang yang tak kunjung selesai penelitian, kita langsung menyindir kenapa belum kelar juga. Melihat teman yang sedang menjajakan produk bajunya di WA, kita langsung bergumam karena terganggu. Bahkan, melihat teman yang sukses saja kita sering nyinyir didalam hati “pamer mulu hidupmu”.
Terkadang, yang membuat dunia sempit bukanlah orang lain, tapi karena diri kita sendiri.
Kebiasaan-kebiasaan nyinyir ini, kalau kita pelihara, justru lebih merugikan diri sendiri, dari pada merugikan orang lain. Pernah tidak kamu ingin berjualan tapi malu upload di WA? Itu karena kita sendiri sering merendahkan orang lain ketika ada teman kita yang sedang berjualan.
“Ih, aku dulu nyinyirin orang jualan, masa aku sendiri sekarang harus jualan”
“Lah, aku sering nyindir temen karena ngga kelar-kelar kuliahnya, masa aku sendiri harus extend semester sih”
Penyindiran-penyindiran kita terhadap orang lain justru akan menciutkan nyali kita ketika sedang memulai sesuatu yang baru.
Padahal, mereka berjualan juga untuk memenuhi kehidupannya. Bagi mereka, there is no way again for survive but selling products. Lagian, berjualan kan halal, kenapa harus kita aggap rendah?
Mereka yang mungkin lulusnya telat, bisa jadi bukan karena kemalasannya mereka. Tapi karena bingung harus memulai dari mana sebuah penelitian itu. Berbagai macam buku, tips di youtube sudah mereka lihat, tapi masih bingung juga. Kalau sudah begitu, apa kita harus terus menyidir? Mereka bukan kamu, yang memang pandai di bidang tulis menulis.
Sampai Januari 2023, aku masih punya sekitar 4 hingga 6 orang teman yang belum lulus. Semester ini adalah waktu terakhir mereka untuk menyelesaikan skripsi. Guess what? Mereka baru selesai di BAB 2. Gimana coba menyelesaikan skripsi dengan waktu 4 bulan dari BAB 2. It seems like impossible.
Tapi, ketika aku mencoba memulai berkomunikasi dengan mereka. Menjalin hubungan kembali. Menanyakan apa kesulitannya. Menempatkan diriku jika diposisinya. Ya memang berat. Ada diantara mereka yang memang tak terlatih menulis. Ada diantara mereka yang trauma bertemu dosen karena penah dibentak. Ada yang harus part time jaga angkringan sampai pukul 3 pagi. Kalau begitu harus bagaimana?
What I mean here is, kita, harus melihat sosok manusia sebagai seorang manusia, bukan melihat manusia dari sisi keberhasilan atau kegagalannya.
Sebab, banyak hal yang membuat orang berhasil dan gagal. Ada peran ekonomi, orangtua, privilege, agama, pengalaman traumatis, hingga pertemanan. Semua faktor itu berkombinasi menjadi satu seperti tali-tali rumit, yang akan menentukkan kesuksesan dan kegagalan seseorang dalam kehidupannya.
Dari pada terus melihat rendah, coba hargai usaha mereka. At least mereka sedang beribadah dengan cara berjualan, kan gitu? Setidaknya mereka juga sedang berusaha menyelesaikan penelitiannya, bukankan itu juga ibadah? Masa iya kita harus merendahkan ibadah seseorang?
Jika bisa memandang positif orang lain, kita akan dimudahkan memandang positif kepada diri kita sendiri.
Melihat orang yang berjualan → Ungkapkan rasa kagum
“Wahh masyaallah dia sedang berusaha menghidupi dirinya sendiri.”
“Wah aku kagum sama ibu itu yang sedang berjualan air putih di seberang lapangan itu. Ibunya tidak menyerah gitu aja karena situasi underprivilege nya.”
Ingat mantra tadi, lihatlah manusia sebagai manusia. Mereka adalah makhluk Tuhan yang sedang dirahmatiNya untuk hidup hari ini.
People say hurtful things because they they themselves have been hurt.
-Haemin Sunmin
January 25, 2023
29 notes
·
View notes
Text
Ramadhan 4
Pernah ngalamin perasaan yg kaya gini ngga sih? Tiba-tiba sepi, tiba-tiba sedih, tiba-tiba pengen nangis. Ngerasa kaya sendirian banget hidup di bumi, sedih amat ya :(
Drama puasa ramadhan jauh keluarga pasti begini, kita yg dulu nya dirumah sahur dan buka puasa ngga bingung makan apa, seketika jauh bingung mikirin menu sahur dan buka puasa.
Iya aku tau, grabfood ada, gofood ada, shopeefood ada. Warteg banyak, orang ngelapak jualan makanan juga banyak. Kalau ada uang, tinggal beli! Tapi bukan itu maksudnya.
Aku kangen suasana rumah, aku kangen suara ibu bangunin sahur, aku kangen suara dentingan alat masak kalau ibu lagi di dapur, aku kangen suara radio bapak yg tiap malem diputar sebagai pengantar tidur bapak. Aku kangen semuanya, mohon restu dan doa nya semoga anak bungsu mu ini sehat dan kuat ya bu, pak 🤍
2 notes
·
View notes
Text
Refleksi hari ibu...
Hari ibu kali ini terasa berbeda. Sebulan lalu di sore hari sebuah pesan singkat sampai di ponselku, belum selesai membacanya mata ini sudah berkaca-kaca... Buru-buru kuusap air mataku karena malu takut dilihat orang, yaa karena masih di kantor.
Pesan itu datang dari ibuku yang isinya "Assalamualaikum..Alhamdulillah 25 th aku jadi ibukmu ...oke ada saran2 kekurangan dan kelebihan ibuk agar kedepan ibuk bisa memperbaikinya demi jadi orangtua yg shalehah...."
Seketika muncul kilas balik sosok ibu yang luar biasa di mataku... sosok ibu rumah tangga yang tangguh, support sistem utama...
Teringat kembali cerita-cerita beliau tentang perjuangannya tuk membuat aku ada di dunia ini... 7 tahun menunggu hadirnya qurotta 'ayyun bukan waktu yang singkat, bahkan demi dikaruniai buah hati beliau rela resign dari tempat kerjanya yang saat itu sudah menjabat kepala seksi sebuah perusahaan.
Walau hanya di rumah, semangat belajar beliau patut diacungi dua jempol, buku-buku, majalah menjadi teman sehari-hari, bahkan setelah tau youtube, rasa2nya kajian2 habis dilahap terutama favorit beliau dr aisyah dahlan. Dalam hal ini rasanya aku kalah jauh dari ibu yang sambil masak kajian, sambil jualan kajian, sambil setrika kajian.
Pernah suatu ketika beliau berkata, "suksesnya ibu ketika lihat ayah & kamu aktivitasnya lancar dan bahagia" Dari beliau aku jadi paham bahwa menjadi ibu rumah tangga bukan berarti tak punya cita-cita, namun itu adalah ladang pahala yang luar biasa luasnya...
Ibu juga pernah berkata, bahwa ia sadar menjadi ibu do'anya mustajabah.. tak terhitung jumlahnya beliau tetap bersabar dan mendoakan yang baik-baik ketika tingkahku yang kadang kekanakan ini.
Beberapa minggu lalu mengunjungi salah satu teman yang mulai berganti peran menjadi ibu, membuatku menjadi tersadar bahwa menjadi ibu butuh persiapan matang. Terbiasa di kasihi dan berubah menjadi mengasihi tentu butuh hati yang luas. Teringat kata-kata temanku ini, dia bilang bahwa dari sekian banyak cita-cita yang ingin dia raih, namun tertunda sesaat karena perubahan peran menjadi ibu tak pernah sedikitpun ia sesali, justru berkali kali lipat ia syukuri.
Gaya parenting ibu yang terbuka dan menganggapku sebagai teman adalah salah satu pengalaman dan kesempatan luar biasa bagiku. Punya kesempatan saling bertanya apa yang perlu diperbaiki, dan saling mengingatkan adalah hal yg luar biasa... Mungkin jika pertanyaan ibu itu ditanyakan 10 tahun lalu kepadaku, akan banyak list-list ku untuk ibu, mungkin aku akan berkata... "ibu terlalu protective main aja gaboleh" atau mungkin ketika akhir masa sma dimana ibu punya harapan kuliahku yang tak sesuai keinginanku, rasanya akan banyak yang kusampaikan.
Namun, jika pertanyaan itu harus dijawab sekarang, entah bagiku tak ada lagi hal yang perlu diperbaiki dari beliau. Yang terfikir justru sebaliknya, apakah 25 tahun mendatang diriku sudah cukup baik menjadi ibu? Apakah bisa seperti beliau? Apakah diri ini sudah memberikan yang terbaik untuk beliau? Apakah sudah cukup solehah? Rasa-rasanya masih jauh...
Ada masa-masa kuberpikir ingin 'main' jauh, ingin banyak pengalaman, ingin mencari sosok perempuan lain yang mungkin bisa menjadi contoh sukses di semua hal di rumah, di masyarakat. Tapi makin ku pergi jauh makin kusadari bahwa contoh terbaik ada di rumahku yaitu ibu.
Narasi-narasi wanita karier atau ibu rumah tangga harusnya tak boleh dibanding-bandingkan... Karena yang terbaik adalah yang bertakwa dan masing2 ada ladang kebaikannya masing-masing...
Dear ibuk, makasih sudah menjadi teman, makasih sudah sama-sama belajar jadi solehah yang mungkin aku masih jauh sekali.. makasih udah selalu jadi pengingat, makasih sudah jadi orang yang pertama bahagia ketika aku bahagia... sehat selalu yaa...
Aku, kamu dan setiap orang pasti punya cerita tentang ibu yang luar biasa, cerita sederhanaku ini mungkin cuma jadi sedikit penyemangat bahwa menjadi ibu adalah peran luar biasa yang Allah amanahkan...
Selamat hari ibu untuk ibu-ibu & calon ibu, semoga Allah selalu mudahkan peran itu & jadi lebih baik dari hari ke hari🫶
-Ditulis di bis 22/12/2023 semoga 25 tahun lagi jadi ibu yang baik aamiin.
6 notes
·
View notes
Text
Anak Koin (Episode 1)
Matahari mulai berada di ketinggian ujung kepala, tapi kenyataannya tak ada satu orang pun yang mau menyerah pada pertandingan ini. Semua melangkah tanpa ragu, berlinang keringat sampai didada pun tidak pernah dirasa walau harus berpeluh berkali-kali.
Diujung dermaga anak-anak berseragam menggelatakkan tas, sepatu, dan seragam ditempat biasa. Bukan ditempat nyaman dan bersih, melainkan diujung aspal yang mereka anggap aman. Lagi pula siapa juga yang mau mengambil baju lusuh itu. Yang ada orang-orang akan berinisiatif memindahkan ke tong sampah. Karena pemandangan ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, tentu saja tindakan itu tidak yang pernah dilakukan siapapun—sekalipun itu petugas pelabuhan.
Serentak mereka hanya menggunakan celana kolor menenggelamkan diri menuju badan kapal. Tidak ada srmburat lelah ataupun kepedihan, mereka tertawa begitu riang seolah dunia sedang mengajak mereka bermain dalam nasib yang tidak pernah mereka pinta.
Satu, dua, mungkin sampai lima mereka berhambur menyebarkan diri. Berenang tanpa pelampung mereka saling menenggelamkan kepala masing-masing sambil terkekeh bahagia. Oh, dunia ini indah bagi mereka yang menikmati penuh dengan rasa syukur.
Sedang satu anak diujung warung beratap payung pelangi itu masih berdiri tak bergeming menghabiskan es teh dalam kantong plastik. Dia menikmati kesejukan air es sebelum akhirnya memilih berlari dengan tangan masih pontang panting menghabiskan isinya.
"Amaaaarrr.. Ganti dulu bajumu!" seorang ibu paruh baya berdiri melihat anak lelakinya menghamburkan diri menuju dermaga.
"Nanti saja bu, besok sudah ganti seragam," amar setengah teriak tapi memilih tetap berlari.
Isi air esnya sudah habis menyisakan bongkahan kecil es batu. Kemudian pandangan Amar beralih ke ujung kakinya yang masih terbungkus sepatu, kemudian menyadari kalau ia salah mengambil keputusan. Lari kembali ia menuju warung payung pelangi.
"Ibu bawa sandal?" Amar terengah-engah.
"Sopo hang ngongkon sandale ditingal?" (re:bahasa using, siapa yang nyuruh sandalnya ditinggal?)
"Aku pikir pasti ibu bawain." Amar terlalu bahagia dengan sepatu barunya, ia melupakan sadal jepit yang biasa ia kantongi didalam tas.
Tanpa mengatakan apapun, Amar melepas sepatu dan menggulung kaos kaki dibawa meja jualan Ibunya. Ia sadar sepatu itu harus tetap utuh sampai lulus sekolah. Sampai dua atau tiga tahun mendatang. Itu kenapa ia meminta ukuran yang lebih besar, antisipasi jika kakinya akan bertumbuh lebih cepat sedang ibunya belum tentu bisa membelikan sepatu baru.
"Bu, ini nanti dibawa pulang, ya, kalau Amar pulang sore." Ia menutup sepatu itu dengan kantong kresek bersih, mengingat bagaimana Bu Laila memanggilnya sewaktu upacara seminggu yang lalu. Ujung bibir Amar membentuk sudut begitu tipis, rasa bahagianya masih lekat didalam dada.
Tanpa berpamitan, Amar berlari menenggelamkan diri. Berseru riang dengan kawan lainnya. Ia tidak bisa mengingat dengan pasti kapan ia memulai aktivitas ini. Mengejar uang lima ratus perak sambil berebut ditengah laut. Satu sama lain akan saling berkejaran didalam air. Menenggelamkan kepala dengan menggerakan kaki sekuat tenaga. Satu persatu saat koin itu melayang, dan mereka selalu mendapatkan cerita untuk dibawa pulang. Sedang orang-orang diatas kapal akan mendapatkan kepuasaan karena memberikan kebahagian. Setelah mendapatkan koin mereka akan tertawa karena berhasil memenangkan pertandingan. Meskipun antar satu sama lain saling bersaing, semua itu tidak pernah merusak persahabatan anak koin ini. Yang ada pertengkaran mereka hanya disebabkan karena merasa kalah jika berenang kurang lama.
Tangan kecil itu tidak pernah menengadah, mereka berdiri karena kebahagiaan. Kalau dikira-kira apa yang dilakukan Amar, Anin, Tain, Dito, Rahman, dan yang lain pula tidak jauh seperti menunjukan seni pertunjukan macam mengamen, atau mungkin menari dengan pakaian badut.
Satu-satu kapal melintasi selat bali, pergi dari ujung pulau Jawa kemudian datang kembali dari Bali. Entah dari kedatangan ataupun keberangkatan, rata-rata atraksi anak koin adalah cerita yang menyenangkan.
Berjam-jam berenang saku amar sudah terasa berat, itu artinya koin yang ia dapatkan hari ini sudah cukup untuk membeli apapun yang ia inginkan. Semua yang beredam segera mengayuhkan kaki menuju tepi dermaga. Mereka masih tertawa menceritakan ekspresi orang-orang yang memberikan koin diatas kapal. Anak-anak ini hanya merasa terheran bagaimana orang dewasa begitu antusias dengan aktivitas yang mereka lakukan. Padahal apa yang mereka kerjakan tidak berarti apa-apa untuk membuat kehidupan orang berubah.
Tetapi disisi lain, para pengguna kapal sedang beradu banyak cerita didalam kepala. Sedang saat itu ketika melihat anak koin berenang membuat bayangan yang ada didalam kepalanya teralih dalam beberapa menit.
"Sesuk aku nak tuku es krim aice sing ndek warung ngarep sekolahan." Seru Anin, satu-satunya anak perempuan berdarah Jawa yang tersesat dalam pertemanan ini. (Re: jawa, besok aku mau beli es krim Aice di warung depan sekolah.)
"Tiap hari es krim terus, Nin!" Rahman menjawab kesal.
"Yang beda rasanya, lah. Tadi kan sudah rasa melok, besok pengen nyoba rasa mangga." Serga Anin penuh antusias.
Suara mereka terdengar samar, selagi mereka berdebat, Amar sedang tenggelam dengan pikirannya sendiri. Selama menjadi anak koin ia tidak pernah menggunakan uangnya buat jajan berlebihan. Ia tidak tahu untuk apa uang itu saat ia berusaha dengan tertib memasukan didalam leher ayam tanah liat
Kata Bu Laila jika hemat bisa jadi pangkal kaya, mungkin Amar ingin menjadi kaya saja. Tapi ia tidak tahu kapan menjadi kaya itu akan terjadi dalam hidupnya.
Matahari hampir kembali kebatas cakrawala, Amar makin bergegas pulang. Payung pelangi milik ibunya sudah tergulung rapi, itu tandanya semua orang sudah bergegas pulang.
Suara tahrim berkumandang lebih cepat membuat amar semakin was-was. Kenyataan pertama yang akan ia hadapi adalam mendapat dampratan sapu lidi di depan pintu, kedua dia harus segera berlari ke sungai agar bisa datang tepat waktu ke surau Pak Haji Gus Ali.
Setalah berjalan hampir sepuluh menit, mereka berhasil memasuki gang rumah masing-masing. Anak kecil itu berlarian tanpa di instruksi menyadari kepulangan yang terlalu sore ini bisa membawa huru-hara disetiap rumah.
"Habis isya aku kerumah mu!" Seru Tain melambaikan tangan kepada Dito sebelum belok kanan. Satu persatu saling menyahut ingin ikut pula ke rumah Dito. Selain untuk melihat kucing kakak Dito yang puluhan ekor itu, ini juga modus agar mereka mendapatkan jawaban PR tanpa perlu berpikir lebih keras. Maklum diantara kelima anak koin ini cuma Dito yang bisa diandalkan soal mengerjakan tugas.
Tapi tidak dengan Amar, ia hanya terdiam tidak mengatakan apapun dan lari begitu cepat.
Setiba didepan pintu Amar tidak menemukan siapapun, ia sudah mengira jika Ibunya sedang berdiri bak pasukan TNI sambil membawa senjata. Karena merasa takut terlambat ke surau, ia bergegas mengambil timba sabun dan handuk. Bukan menuju kali, tapi ia memilih berbelok ke sumur tetangga. Ini bukan waktunya untuk berenang lagi.
"Budhe, ikut mandi ya!" Amar menarik tali penimba air. Badan sekecil itu harus berkutat dengan cerita hidup yang keras. Meskipun tubunya tidak terlalu besar, beruntungnya timba berisi air itu tidak menarik tubuhnya yang kurus.
Sambil menyiramkan air diseluruh tubuh, Amar berpikir kemana orang-orang pergi. Apakah Ibu juga pergi ke surau? Ah, mana mungkin. Ibu senangnya sholat dirumah. Bagaimana dengan Mba Indah? Masa iya Mba Indah belum juga pulang sekolah? aku termenung tetapi terus melakukan aktivitas ku.
12 notes
·
View notes
Text
Journey to Baturaja
Masih dalam perjalanan memberanikan diri bepergian di awal tahun 2023 ini. Melanjutkan ke provinsi ketiga yang kutapaki di tanah Sumatera, Palembang, Sumatera Selatan.
Palembang
Aku naik pesawat dari Belitong dan mesti transit/menaikkan penumpang dahulu di Bangka, baru ke Palembang. Kali pertama, menunggu sekitar 20-30 menit di dalam pesawat untuk penerbangan berikutnya. Mendarat di Palembang, feeling excited dan was-was karena perjalanan panjang ke depan.
Aku sudah memesan travel dari jauh hari. Jadi, setelah sampai di bandara, orang travel yang jemput. Tujuanku adalah ke kota Baturaja, which is itu sekitar 8 jam dari bandara. Dan.. travel di Palembang ini, aku harus siap merapatkan duduk dengan penumpang lain. Jadi, system travelnya adalah mereka akan jemput semua penumpang dan barang bawaannya di tempat request masing-masing dan menurunkan mereka di tempatnya masing-masing juga. Unik.
Karena pagi itu belum sempat sarapan, alhasil sarapan di mobil travel mumpung masih sepi penumpangnya, sambil mohon izin ke driver untuk makan di dalam kendaraan. Aku sempat berganti mobil juga setelah keluar bandara. Total ada 5 penumpang yang berangkat ke arah Baturaja. Karena tujuanku agak masuk ke daerah perbatasan, maka kena charge 20.000. Tapi, kata ibu penumpang sebelahku dengan tiketku seharga 200.000 harusnya sudah tak usah bayar charge, karena standarnya itu 100.000. Hmm..
Aku tiba sore hari di rumah murid dan langsung observasi ke tempat magang mereka. Malam harinya agak tidur cepat untuk isi daya esok hari. Esok paginya, aku dan murid melakukan bakti sosial di panti asuhan dekat sana. Kebetulan, nenek salah satu muridku cukup dikenal orang sekitar karena beliau mantan Wakil Bupati Baturaja masa bakti sebelumnya. Nenek yang sangat inspiratif. Beliau spesialis dokter mata dan punya klinik mata di sana. Beliau juga cukup concern mengadakan pengajian dan santunan anak-anak yatim piatu dhuafa di kota tsb. MasyaAllah..
Pulangnya, aku dan anak-anak ke pasar beli oleh-oleh dan aku berpisah dengan mereka karena mau silaturahim dengan salah seorang adik tingkat kampus yang masih aktif di Guidelight juga, Wigo. Sekaligus menyelamati pernikahannya belum lama ini. Karena sering update di status whatsapp, kutahu dia dan keluarganya punya rumah makan juga disana. Dan setelah tanya warga sana, sepertinya cukup terkenal: Rumah Makan Asri. Yang buatku melongok adalah jarak ngojek 1-2 km disana masih dihargai 5.000 wiii. Sampai tanya dua kali pas mau bayar, ini beneran 5.000 kan ya..
Kucoba hubungi Wigo karena posisi sudah di rumah makan. Tapi, kayaknya dia lagi sibuk.. setelah coba signature foodnya yakni pindang yang super unik di lidahku, aku memutuskan pulang. Detik-detik mau pulang, barulah tersambung dengan Wigo. Tapi pas ditelepon balik, lagi sibuk, kayaknya dia lagi nelepon pegawai umah makannya untuk nahan aku supaya tak pulang dulu wkwk.
Betullah, aku diantar ke rumah kakaknya dan ketemu Wigo dan istrinya. Setelah bertukar kabar, aku cerita sejujurnya lagi cari pempek dan minta rekomendasi mereka. Gayungpun bersambut! Ternyata kakaknya Wigo, jualan pempek. Dikasihlah dulu tester. Karena super duper kenyang, aku nyicip yang biasa kumakan aja. Padahal, itu dijejerin segala jenis pempek yang super wenak. Dan.. alhamdulillah, jadinya pesan di kakaknya Wigo. Hehe. Lanjutnya, jam 5-an sore, ternyata wigo dan istri mau antarkan aku ke tempat murid. Sebelum itu karena sudah tak ada kegiatan lagi, jadi aku diajak solat magrib di masjid dengan design keren ala Madinah di daerah sana dan keliling Baturaja.
Mereka juga ngajak makan bakso dan es campur terkenal. Ditawarin makan duren, tapi kayaknya lagi tak enak perutku waktu itu wkkw. Mana dibawain martabak juga buat murid-muridku.. masyaAllah.. moga berkah yaa Wigo dan famili!
Esok paginya, jadwal pulangku ke Jakarta. Travel jemput pukul 08.30-an. Setelah pamit dengan orangtua murid, ku berangkat. Alhamdulillah dapat kursi depan karena barang bawaanku agak heboh sama oleh-oleh dari 3 kota yaa haha. Seperti biasa, driver menjemput penumpang lainnya dulu. Ada orang tua yang bawa 2 anak kecil di kursi paling belakang, di tengah ada 3 orang dan 1 anak, aku di paling depan, dan supir. Itu bener-bener lebih crowded dibanding saat berangkat. Sekitar zuhur, kami mampir di rest area. Kusempatkan juga makan pagi gabung siang a.k.a brunch. Pilihanku jatuh pada menu ayam serundeng dilengkapi dengan gulai nangka dan sambal hijau. Enak. Dan… baru kali pertama nyobain mocktail es jagung enak parahhhhhhhh. Manissss banget which is aku suka banget! Di Jakarta bogor mah adanya jasuke, kalau ini beda, es jagung. Semoga bisa ketemu lagi itu es di lain tempat yang deketan.
Next, karena travelku tidak lanjut sampai bandara, akhirnya aku request diturunkan di stasiun MRT. Wih keren, Palembang ternyata juga punya MRT! Naik MRT ke bandara, barang 3 stasiun dengan harga 10.000/orang. Seru, petugasnya sempat bantuin karena barang bawaanku yang tidak sedikit haha. Alhamdulillah dapat duduk dan pesawat juga on time.
Finally, terbang dari Palembang ke Jakarta dan dijemput umi-abi-adek-kakak disana. Wkkw berasa abis melancong lama banget. But, that’s true. This is my first nekat journey by myself and i’m pretty proud of it. Much having fun during this adventure and also life lessons! Thanks for all students, friends, parents, teachers, that have supported and prayed for me!
Thank Allah for this wonderful journey!
4 notes
·
View notes
Text
the extraordinary day
hhmm
disclaimer! tulisan ini mengandung beberapa umpatan, dan atau kata-kata yang tidak baik bagi yg dipandang orang yg lulusan sarjana.
Tapi kan ini sosmed ya
tempat dulu berkeluh kesah gue, dan baru kali ini lagi.
suatu ketika 'hmm sekarang udah ga ada temen yg bisa dibagi lagi cerita-cerita tentang hari ini, riweuh nya, capeknya' begitu kurang lebih dia selesai solat.
Iya juga sih
Bukan itu sih poinnya. Hehe
Hari ini beda, beda banget, sibuk yang sampe bikin gue pengen mengabadikan ceritanya dalam bentuk tulisan, iya begitu, supaya nanti bisa diceritakan ke anak kalo gue punya cerita selucu ini. Ya ga lucu yg bikin ketawa sih.
Kerja emang cape ya, tapi akan menyenangkan kalo kita ikhlas, entah lah ge sendiri berasa keren aja. Padahal kontribusi ge juga ga banyak, hehe
Hari ini banyak, direwelin pasien, lah tiba-tiba dijam mau pulang diminta ke ruang pasien. Lah pasien yg dianter ke OK juga disana syok.
Terus otw pulang, di pom bensin ada ibu-ibu jam 22 malam jualan minuman, ah elah gue cuma bisa ngeluh 'het dah, hey anda malaikat apa ga cape menyamar terus pura-pura jadi manusia untuk menguji saya', tapi kesian juga sih liatnya.
Hari ini lelah guys, tapi bikin cengengesan sendiri 😂
Suatu ketika dulu sharing sama temen: 'kenapa ya gw terlihat apes mulu, ya diganggu tugas banyak lah, temen kelompok yg kurang dalam kerjasama. Apa iya tempat gw itu ditempat-tempat kaya gitu?'
Terus temen yg dia jawab: 'hhmm, kayanya ga ada 1 kelompok isinya kapten semua. Kita beda kelompok biar kita berdua tetep keliatan keren. Kalo kita berdua 1 kelompok, ya Lo bakal kalah keren dibandinng gw, hehe', 'terus ya kalo merasa berat akan tantangan nya, ya jadinya bukan orang yg keren dong kalo tantangan nya cuma gitu-gitu aja'
Ya seperti itu lah, satu dua teman bercerita waktu dulu.
Ya begini lah, satu dua teman bercerita sekarang. Mungkin maksudnya belum ada yg pas buat dijadikan pundak bercerita.
Beberapa yang menurut gw penting bisa ditulis ya,
karena tulisan ga pernah lupa;
dan Allah maha melihat terus;
Jadi semoga Allah selalu melihat tulisan gue, supaya, kalo gue lupa bercerita, Allah udah melihat terus 🙏🙇
Ya Allah 🙇
semoga tukang minuman di pom bensin ada rezekinya
Semoga yg lagi sange' dapet jodoh, cepet dapat, dilunakkan pengertian hatinya
Semoga Tito adikku segera dapat pekerjaan biar bapak ibu ga setres
Semoga Akbar anakku yg Engkau titipkan bisa kembali ke surga Mu dengan predikat anak sholeh langsung ke surga ga di chci dulu lewat neraka
Ya Allah ampuni istri hamba, keempat orang tua hamba
Ya Allah saya malu, minta mulu, ibadah jarang 😂🥺😢
Untungnya yg saya minta juga materi dunia ya, Ya Allah, semoga Engkau maklum hehe
2 notes
·
View notes