Text
Semoga kita ga lupa, kalo kita cuma hamba.
Jangan nyetir takdir sendirian.
Beuratt.
Jangan ya dek, yaaa..
491 notes
·
View notes
Text
Sesungguhnya rezeki setiap makhluk itu udah Allah atur, ga perlu ngerasa takut. Bisa saja rezeki anak bukan dari orang tuanya, rezeki istri bukan hanya dari suaminya, atau bahkan rezeki kita bukan dari siapapun kerabat yang dimiliki, jangan apa-apa bergantung pada manusia.
Jangan juga merasa bertanggung jawab atas segala-galanya.
"Kalo gaada gue anak gue gabakal bisa abcdefgh..."
"Kalo gaada dia, nanti rezeki aku gimana.."
Sesungguhnya, ngomongin ketergantungan rezeki dengan orang lain adalah ketakutan atas kemandirian.
Sejatinya anak itu titipannya Allah, iya kita ada peran menjadi orang tua yang amanah, tapi itu beda sama ngerasa paling berjasa di dunia. Tetep semua dengan pertolongan dan atas izin Allah.
Kita punya Allah, bergantunglah cuma sama Allah.
"Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
(QS. Hud:6)
Kalo kita mau buka mata, kita bisa ngeliat seluruh kebesaran dan tanda-tandanya dari Allah. Banyak istighfar dah dan banyak bersyukur.
Semoga Allah senantiasa memberikan jalan terang, pikiran terbuka, hikmah dari setiap kejadian dan juga rahmat-Nya untuk kita semua.
Bahwa apa-apa di dunia ini gak cuma sekadar tentang rezeki materi (uang), tapi banyaaaaakk hal lain yang perlu kita pikirin dan kita nikmati bersama.
Nikmat tau tentang sejarah keluarga, nikmat bisa terus bareng sama keluarga dan orang tercinta, bisa saling bantu sesama, merasakan rasanya mencintai dan dicintai. Rezeki anak sholeh sholehah, sanak saudara yang rukun, teman yang baik, diizinkan semuanya tercukupi, terpenuhi, bahkan berlebih yang kadang manusia rasanya kurang melulu. Semua itu adalah rezeki dari Allah yang susah mau dituker pake apapun.
Semua akan kembali ke Allah, apapun kalo inget Allah, semuanya akan make sense. Semuanya akan jadi tenang.
Bismillah, semoga Allah sering kasih kita pencerahan dan petunjuk, biar ga sesat dan kebolak-balik apapun keadaannya 🤍
2 notes
·
View notes
Text
“Sebab dunia hanyalah senda gurau, demikian Tuhan-ku berfirman. Apalah guna tangis-tangis itu. Bergembiralah saja di hidup yang sebentar ini. Boleh sedih, asalkan dua; dalam sepi dan sendiri. Lain itu, jangan. Kita mesti tunjukkan pada seluruh dunia bahwa kita adalah manusia sekuat karang yang hanya bisa rapuh ketika sujud.”
—
Absurditya Eko P - Sabdameru.
“Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.“ (QS. Al-‘Ankabut: 64)
Berbahagialah secukupnya dan bersedihlah sewajarnya.
Seperti dicontohkan oleh Salafus Saleh mengenai menyembunyikan amal. Salah satunya menyembunyikan tangisan.
Sufyan Ats Tsauri rahimahullah mengatakan,
“Tangisan itu ada sepuluh bagian. Sembilan bagian biasanya untuk selain Allah Subhanahu Wata’ala (tidak ikhlas) dan satu bagian saja yang biasa untuk Allah Subhanahu Wata’ala. Jika ada satu tangisan saja dilakukan dalam sekali setahun (ikhlas) karena Allah Subhanahu Wata’ala, maka itu pun masih banyak.”
Ditambahkan oleh Mu’awiyah bin Qurrah rahimahullah bahwa, “Tangisan dalam hati lebih baik daripada tangisan air mata.”
P.S: cukup bahagia yang dibagi, selebihnya simpan sendiri. La Tahzan, Innallaha Ma’ana :)
564 notes
·
View notes
Text
Orang yang beriman itu tidak mengandalkan dirinya dalam memperbaiki dirinya, ia berharap Allaah memperbaiki amalnya, ibadahnya, urusan urusannya. Sebab kalau kita mengandalkan diri kita sendiri kapan selesainya urusan urusan kita, kapan kita akan bahagia. Kita yang lemah, tiada daya upaya tanpa pertolongan Allaah. Maka bila kita mengandalkan Allaah, hidup kita akan bahagia.
— ditulis dari faidah kajian Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri.
263 notes
·
View notes
Text
Orangtua, Anak, dan Manusia.
Belakangan ini lagi kepikiran, gimana ya nanti kalo punya anak, kepikiran juga bahwa segala hal baik yang bisa ku lakukan untuk berbakti kepada suami itu juga hasil belajar dari orang tua
Misalnya, masak.
Bisa masak, bisa punya lidah yang bisa ngerasain standar makanan yang cocok dan enak, itu juga berkat mamah yang ngajarin. Kalo suamiku seneng, berarti ini juga jariyah ya buat Mama.. dan lain sebagainya.
Kepikiran dan jadi semakin berdoa untuk orang tua, Ya Allah jadikanlah segala kebaikan yang ku lakukan itu juga karena kebaikan orang tuaku, maka jadikanlah ini sebagai penyelamat orang tua ku di akhirat, jadikanlah segala kebaikan ku amal jariyah untuknya. Baiknya aja ya Allah, kalau ada keburukan, itu keburukanku. Tapi kebaikan ku, semoga bisa mengalir untuknya, aamiin.
Kepikiran lagi,
Pantesan ya, anak yang shalih shaliah itu amal jariyah untuk orangtua, ya gimana ngga mendidiknya aja susah. Anak diminta untuk berbakti kepada orang tua dalam islam, bahkan ibu telapak kakinya adalah surga anaknya.
Iya, sebagai orang tua punya kewajiban untuk memenuhi kebutuhan anak, membuat dia hidup dengan baik, dan lain sebagainya. Ketauhilah bahwa, jika berhasil hadiahnya penyelamat sepanjang hidup dan mati sampai nanti dibangkitkan kembali (amal jariyah).
Sebagai anak mungkin beberapa kali membandingkan diri dengan anak lain yang orang tuanya gak seperti orang tua kita, membahas ada luka pengasuhan orang tua yang bikin diri jadi ((kurang baik)), meletakkan kesalahan pada orang tua bahwa gue rusak karena didikan ortu gue. or else
Di kepala gue.. lah dia sadar, kenapa ga coba obatin luka, sembuhin diri biar jadi diri yang lebih baik?
Well, iya udah itu ulah didikan, tapi yang perlu kita sadar, yang tanggungjawab kelak di akhirat itu diri kita sendiri lho. Seiring hadirnya dan tumbuhnya kedewasaan, kebaikan atau keburukan kita itu ulah kita sendiri, keputusannya ada di kita. Toh yang disebut dewasa itu termasuk tau mana baik buruk.
Manusia diciptakan pada dasarnya berdaya, kita berdaya, anak-anak berdaya. Bahkan disebut “anak-anak” aja ada periode-periodenya, gak selamanya anak-anak. Kita juga bakal jadi dewasa, dewasa yang nantinya kudu mandiri dan membesarkan anak juga kalo Allah amanahkan.
"Kan ada akal. Jangan kayak manusia ga punya akal, apa-apa yang terjadi dalam hidup kok ga bisa dimaknai dan diproses dengan baik.”
- ini kata ust. Aad, diceritain mba Esty heheh.
Hati gue jleb bangettt, apalagi hal ini diucapkan oleh orang yang punya luka dalam, hidup sulit dari kecil, heu..
“luka pengasuhan bisa ditutupi oleh karunia pengasuhan, 1 luka ada 10 karunia Allah, 1 luka ada 20 karunia Allah”
Itu.
Itu yang perlu kita sadar betapa banyak karunia yang bisa kita sadari, dan karunia yang bisa kita jemput atau bahkan simply tinggal terima aja. setiap luka ada obatnya, tinggal kitanya yang kudu mau diobatin, kudu sadar juga kalo obat itu banyak caranya dan jenisnya. Bahkan menyadari bahwa, bisa jadi kalo ternyata sekarang banget kita lagi diobatin loh, tinggal kitanya aja yang mau buka mata atau ngga, mau mensyukuri atau ngga, mau growth atau nggak. Caranya urusan Allah, itu karunia.
Intinya, let’s be hopeful, be aware, kalo kita bisa sadar ada luka, bukan berarti kita bisa dan boleh membiarkan diri kita merugi, justru kita harusnya bisa lebih paham, bisa gak membiarkan itu terjadi ke diri kita, ke orang lain, dan ke anak kita kelak.
Konflik dengan orang tua itu, bisa dibilang ya gapapa loh, AS LONG AS kita resolve, kita selesaikan konfliknya, dibicarakan, bukan dibiarkan, dihindarkan, dan seakan ditiadakan. No.. we grow dari situ.
Hubungan kita dengan manusia, grow dari situ.
Well, semoga kita bisa menjalani kehidupan kita dengan baik, menyadari hal yang bisa diperbaiki, dan menjadi sebaik-baiknya manusia yang telah di karuniai akal yang sehat.
hehe sampai bertemu lagi, cheers!
4 notes
·
View notes
Text
"Tolong jaga jarak, jarak aman untuk jiwa kita walau raga telah beranjak."
-insomnia, 2.05 AM, Bahagia, 17610.
1 note
·
View note
Text
Hai Abas,
Assalamualaikum, Suamiku..
Ketahuilan, bahwa aku juga rela jatuh hati berkali-kali untuk kamu, aku rela menemanimu sepanjang hidupku sampai matiku, bahkan sampai aku dibangkitkan kembali kelak.
Terima kasih sudah kembali dengan versi Abas ter-update, Abas yang melengkapi aku, insyaAllah aku juga akan melengkapimu.
Terima kasih sudah senantiasa menerima dan mengingatkan bahwa pada dasarnya, kita sama-sama manusia ga sempurna yang menginginkan dan memilih satu sama lain, ikhlas menerima satu sama lain, bersemangat menjadi diri yang lebih baik, dan membersamai satu sama lain sepanjang prosesnya hingga menuju Jannah kelak bersama, insyaAllah.
Bismillah, selamat di dunia dan di akhirat.
Selamat datang rumah baru ku♥️
Sekarang aku udah bisa tunggu kamu pulang bareng segelas es teh jeruk nipis ehehehehe
7 notes
·
View notes
Text
i don't even know what to feel..
i am grateful yet i am so anxious
0 notes
Text
Menyambut/Menentukan New Chapter of Life
Alhamdulillah I got the real happy problem, ketika mana aja yang dipilih kayaknya sama sama baik, kurang-kurangnya ya sebatas konsekuensi aja yang kayaknya tetep bisa deh dibikin happy, insyaAllah.
Masih kepikiran, chapter ini.. Apa sampe sini aja kali ya?
Rasanya, tawaran-tawaran yang datang seirama banget.. (walau belum memutuskan dan belum semua jelas, tapi ya kita mah husnuzon aja sama Allah ya)
Seiya sekata dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan, lagi-lagi ngerasa Allah tu baik banget sama hamba-Nya. Padahal aduh ampun deh kalo lagi down kadang butuh usaha lebih buat tetep husnuzon sama keadaan (yang mana senantiasa diingatkan dan ternyata ga cuma-cuma). Bener adanya semua hal yang datang dari Allah, mesti disyukuri, karena pasti baik. Prosesnya aja mungkin yang kadang rollercoaster emosi.
Jadi inget, sebenernya musibah itu bukan bencana apalagi petaka. Tapi justru musibah itu adalah tembakan, tembakan tepat sasaran dari Allah untuk hambanya. Jenisnya, kapan, dan ke siapa, udah di atur. Makin tau tentang ini jadi makin cerah dan makin sadar ketika look back to tantangan-tantangan yang udah-udah.
Iya juga ya.. ternyata terlewati, ternyata jadi naik level, ternyata banyak bantuan yang dateng. Cuma kadang ni kepala udah ketutup duluan sama rasa. Padahal, kalau berpikir lebih jernih, take pause, melihat diri dari luar, semua ini musibah yang datang, ujung-ujungnya kebaikan. Bismillah semoga senantiasa selalu begitu (ya karena anaknya butuh afirmasi dan validasi, yaudah doa aja terus minta keselamatan dan dijagain sama Allah walaupun udah pasti insyaAllah disayang sama Maha Penyayang, Maha Pengasih hehe).
Lembaran baru ini kalo dipikir-pikir transisinya bisa jadi cobaan, ujian, berkah, tapi bismillah tetep indah.
Gak lupa sama lembaran yang lalu, karena hadirnya semata-mata bikin diri siap, bisa bikin johari windows bagian diri tertutup jadi unlocked karena mulai banyak self-discovery atau shared-discovery, alhamdulillah
Belum memutuskan sih.. Tapi bismillah kuat kali ya menghadapi konsekuensinya.. Kuat ga ya untuk bener-bener firm sama jalan hidup yang akan dipilih.. (ya gitu kalo orabg overthinking, udah kayak domino effect deh mikir satu, mikirin ampe ujung)
Cuma 1 sih, godaan dunia emang luar biasa, semoga bisa istiqomah sama apa yang dipilih, kalo bisa mah mau enak dunia enak di akhirat, mau minta ama Allah kayak begini hehe, aamiin. Pengabul doa yang loyal asal kita juga berusaha dan ga cuma pandai berkhayal.
Semoga jalan baik senantiasa terbuka, dengan pilihan-pilihan yang dipilih. Asal senantiasa halal ajalah rezeki mah ga ketuker, kuat-kuat kalo kita mau keluar dari zona sekarang dan buka new chapter.
Aku si bukan orang yg suka zona ga nyaman ya, sukanya zona yang rasanya bisa nih naik level tapi ga painful wkwk :") kata orang mah ya memperluas zona nyaman. Tapi pada aslinya kalo doa ama Allah mah maunya dimana aja yang penting tetep nyaman dan berkembang ya ya Allah, gapake proses painful kalo bisa teu kuat ah wkwk. Semoga jadi doa yang di kabulkan. Aamiin.
Bahas buka lembaran baru, mikir masa transisi, ada seni yang kepake banget buat aku overthinker. Yaitu... the Art of "mikirnya nanti aja kalo udah jelas semua", membantu bgt si buat overthinker. Karena ngapain mikirin yang belom jelas, ngga ada ujungnya.
Yaudah gitu.. Sampai jumpa dikejelasan berikutnya.. Mari kita lihat beberapa bulan lagi ada perbedaan apa ya.. Banyak berdoa dan mohon doanya semoga senantiasa hidup dalam keadaan baik dan mati juga bisa dalam keadaan baik..
Dah lama ga nulis di tumblr, kangen juga ya.
See you again, ladang pikir.
2 notes
·
View notes
Text
-----percakapan dengan diri sendiri-----
Terima kasih ya,
sudah membersamai aku selama ini, sudah melangkah jauh, sudah bersusah payah memenuhi kebutuhanku. Terima kasih ya sudah berjalan sejauh ini, sudah belajar sebanyak ini, sudah bekerja sekuat ini.
Terima kasih ya, sudah teguh atas pilihanmu, sudah teguh atas pendirianmu, dan teguh untuk bangkit serta bangun untuk memulai kembali.
Terima kasih ya, sudah tetap menjadi manusia yang terus mencoba menjadi baik, walau hatimu kadang tak lagi baik-baik saja.
Terima kasih ya, sudah berusaha bersabar, sudah berusaha ikhlas, sudah berusaha memberikan yang terbaik.
Terima kasih ya, walau kadang kau luput dari doaku, dari peluk dan puk puk terima kasih, kau tetap ada disini bersama ku dan mengetuk pintu hatiku untuk melihat lebih dalam lagi.
Terima kasih ya, atas segala hal yang telah dilakukan, terima kasih dan mari kita lanjutkan lagi perjalanan ini ya. Sampai nanti, sampai seterusnya. ♥️
2 notes
·
View notes
Text
iya berubah, tapi ternyata ke arah yang semakin membaik dan semakin baik.
duh pas banget nih lagunya mayer, bentar-bentar. Aku pengen nulis betapa grateful and happy-nya aku saat ini, hopefully long-lasting.
yaudah taro liriknya Changing - John Mayer disini aja deh, happy changing (for a Greater good ya all) met Ramadhan.
I am not done changing Out on the run, changing I may be old and I may be young But I am not done changing
I met me someone changing We had some fun changing Sometimes I wonder if she'll be the one When I am done changing
not when I am done changing sih, tapi pengennya bersama someone yang bisa bimbing dan ku bersamai untuk changing ke arah yang semakin baik bersama-sama, haha cailah ty ty
0 notes
Quote
have you ever overwhelmingly feel calm and safe around someone....
0 notes
Text
is this love?
not always a rainbows and butterflies,
more like watching a sunrise and sunset every time,
it’s warm and comfortable.
more like when the wind through hair at summer
more like enjoying hot tea with comfy blanket at rainy day
it’s content and comfortable.
1 note
·
View note
Link
1 note
·
View note
Text
semoga gundahmu ditenangkan
hatimu disejukkan
sedihnya, dibahagiakan
bahagianya, disejatikan
semoga harapnya sama dengan yang tertulis
jika tidak,
terkejutnya, menjadi penerimaan
ragunya, menjadi percaya
percaya sesuatu yang baik sudah dituliskan dan direncanakan dengan matang
semoga dijauhkan dari marah dan bahaya.
semoga dijauhkan dari marabahaya.
1 note
·
View note
Text
ngeludah sembarangan
“Hujan itu berkah, jangan sampai terbalik”
Menerima kesulitan-kesulitan dalam hidup itu sama sekali gak menyenangkan, ngebayanginnya aja sedih, marah, khawatir, enggan, kesel, lelah, apapun deh yang negatif. Then again, kejadian terus, terus, dan terus ada. Sampe akhirnya kita grow dari situ.
kalo nerima. kalo berusaha. kalo dianggep pelajaran, bukan keluhan.
Karena percuma. Mau ngeluh sampe ujung dunia pun, itu ilmu gak bakalan nancep, yang diinget cuma capeknya doang. Boro-boro mau grow.
Saya tu aliran ngeluh boleh tapi ngejelekin gak boleh. Kakak gw pernah bilang: ‘jangan ludahin sumur yang lu minum airnya’
Kerjaan kek, sekolah, keluarga, dan apapun itu yang juga ngasih elu penghidupan, kesenangan, ketenangan.
dan yakin banget, gaada yang mau jadi sumur yang diludahin atau minum dari sumur yang udah diludahin. jadi, jan ngeludah sembarangan ya.
ga ngomongin dosa, cuma ga etis aja.
0 notes
Text
Don’t look back in anger
When was the last time you take time to reflect, how far you’ve been walk? How much you’ve been through?
If you haven’t, well.. let’s.
Just breathe, I know when you read this maybe you already think about it.
Maybe for some of you, you reflect from 5 years ago, or maybe 10, maybe from you were younger, maybe when you’re a child... or maybe simply yesterday.
Or maybe you remember about your mistakes, but I hope you already got through that.
Or maybe, you remember about your anxiety and worry about future, but hey, here you are!
For me, that’s the last one. I often think about future, cause I can picture it in anyway I want, I give it color, and day dream about a happy life is fun. I also think about past, even tho I cannot change it even a bit. But it’s full of insight to take value and meaning so that I can build my purpose, I could renew and refresh it.
The reflection itself makes me more grateful, because I know The Almighty will always watch me, guide me, and protect me even I’m super anxious, super sad, uncertain, or skeptical. But deep inside I know and I pray so that all of that feeling will paid off, all of that feelings is leading me to remember The One more and more.
Or maybe right know, you are in the middle of storm of life, you remember how happy back then, you miss your past, want to go back to the good old days.
It’s normal and very human.
In case no one say this to you; The storm will comeback again eventually, but I hope you’re getting stronger by getting through this one.
I hope you get better soon, and when you reflect next time, you remember the storm with a smile on your face, and grateful feelings in your heart.
1 note
·
View note