#ibu!talia
Explore tagged Tumblr posts
ifindus · 9 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
We did not in fact win that race.
The World Championship in Biathlon 2024 just finished up today! Congrats to France for being the best nation, Norway for getting the most medals, and Sweden for taking their first ever gold medal in a biathlon world championship 🥳✨
Sometimes the Norwegian commentators just say something so weird I need to draw it
Tumblr media
124 notes · View notes
hotgreentealatte · 2 years ago
Text
Menjadi Ibu yang baik.
Tumblr media
"Kak Sany, coba pegang deh." Talia tiba-tiba memintaku untuk menyentuk perutnya yang sudah masuk ke bulan ke 9. Aku manut dan menunggu apa yang ingin ia tunjukkan. Karena tidak terjadi apa-apa, aku coba untuk elus-elus perutnya, sambil mendoakan yang terbaik. Aku masih kebingungan. "Tuhkan.. kalau orang lain yang sentuh dia diem. Tadi tuh dia muter-muter Kaak." Aku hanya tersenyum simpul sambil membatin: Bagaimana ya rasanya merawat seorang manusia di dalam perut? Bukan batagor, siomay, atau ayam goreng. Jarang sekali terlintas di pikiranku untuk menjadi seorang ibu. Bukan karena aku tidak ingin, namun saking ajaibnya peran seorang Ibu, aku merasa butuh usaha dan keikhlasan seluas samudera untuk bisa mengemban peran itu dengan baik. Menurutku, profesi terbaik yang bisa diemban oleh seorang perempuan adalah menjadi seorang Ibu. Karena itu sama sekali tidak mudah. Orang yang mau melewati proses yang tidak mudah adalah orang yang hebat. Ilmu psikologi yang aku pelajari, juga pendidikan usia dini hanya merupakan langkah awal untuk belajar menjadi Ibu yang baik. Bahkan, konon katanya, memilih suami terbaik  tak kalah penting agar Ibu bisa memiliki support system terbaik nantinya. Di saat egoku yang setinggi Gunung Tambora itu harus ditaklukan demi manusia-manusia lain yang tak kalah berarti dibandingkan diriku sendiri. Ketika definisi aku melebur menjadi keluargaku. Jika mereka hancur, aku pun hancur. Jika mereka tumbuh dan mekar, aku pun demikian. "Kalau lagi hamil ya.. ngga akan bisa tidur. Mimpinya aneh-aneh. Mungkin itu juga ya ujiannya.." ujarnya dengan tulus. Aku melihat Talia dengan penuh kekaguman. Mungkin suatu hari nanti, batinku.
4 notes · View notes
savedlovedchosen · 5 months ago
Text
Tumblr media
My Girls Group
New friends
Tiffany Monica Kosarin
Diamond Masterpieces 💎
Tiffany me ibu ketua Queen 👑, Chloe, Eleanor, Talia, Megan
Me and my girls
Queen and her maidens
Ratu dan dayang-dayangnya
My girls dayang-dayangku Chloe, Eleanor, Talia, Megan
My girls Eleanor, Chloe, Megan, Talia
Women of God
Boys love you ❤️❤️❤️
Subdivisi Planetshakers
0 notes
sinemeter · 2 years ago
Text
never rarely sometimes always
Tumblr media
“He’s got the power of/Power of love over me.”
Gadis itu datang ke New York ditemani seorang sepupunya. Ia menggeret sebuah koper besar walaupun ia tidak berencana tinggal lama. Tujuannya adalah klinik aborsi, sekaligus ia ingin memastikan bahwa apa yang ia lakukan tak akan ia sesali nanti.
Autumn (Sidney Flanigan) hamil. Ini di luar rencananya. Ia masih sekolah SMA dan merasa belum siap menjadi seorang ibu. Tidak ada yang tahu perihal ini, tidak keluarganya atau teman-temannya. Ia datang ke klinik kehamilan setempat dan diyakinkan bahwa dirinya tengah mengandung janin berusia 10 bulan.
Setelah melalui koridor keraguan dan kebingungan yang meliputinya seorang diri, Autumn akhirnya menyimpulkan bahwa aborsi adalah jalan terbaik. Namun, untuk melakukan aborsi di Pennsylvania ia harus mendapat surat izin dari kedua orang tuanya dulu. Tentu itu hal yang tidak mungkin bisa ia dapatkan karena ia tidak ingin kehamilannya itu diketahui siapa-siapa.
Maka, dalam upaya depresifnya untuk mematikan bayi di dalam perut, Autumn menelan sejumlah pil obat keras yang diyakininya bisa meluluskan praktek aborsi mandiri. Tak cukup sampai di situ, di depan cermin di dalam kamarnya, Autumn memukul-mukul bagian bawah perutnya yang mulai menggelembung itu. Ia menahan sakit, menghujani perutnya dengan luka memar, berharap mahluk yang berlindung di balik sana terbunuh dengan sendirinya.
Mungkin bukan janin itu saja yang coba Autumn bunuh saat ia memukul-mukul perutnya. Tindakan itu juga bisa berarti sebuah upayanya untuk membunuh penyesalan, seks yang tak diinginkan, juga realitas pahit tentang menjadi perempuan di dunia yang menolak memihak kepadanya.
Prosedur mandirinya itu sia-sia. Autumn kemudian memantapkan niat untuk pergi ke New York, tempat di mana ia bisa melakukan aborsi secara klinis dan aman tanpa menggunakan surat pengantar dari orang tua. Ditemani Skylar (Talia Ryder), ia pun berangkat menaiki sebuah bus umum menuju keputusan besar atas jalan hidupnya di kota yang sama sekali asing dan sesak.
Masalah Besar yang Direduksi Jadi “Girl Problem”
Di momen Autumn menyadari kalau dirinya tengah hamil, adalah momen ia pun menyadari bahwa ia akan menghadapi masalah-masalah yang muncul seorang diri. Seorang remaja mengalami masalah dewasa (serius) sementara dunia dewasa memandang remaja sebagai sesuatu yang tidak perlu ditanggapi serius
Masalah mood, asmara, atau pencarian jati diri kaum remaja memang seringkali tidak mendapat tempat dalam ruang perhatian orang dewasa. Di satu sisi memang cukup adil karena baik remaja dan dewasa punya pemaknaan masing-masing terhadap kehidupan ini yang seringkali sulit untuk saling dimengerti. Perbedaan kematangan, pengalaman hidup, tanggung jawab, dan bahkan filosofi jadi faktor kunci yang memisahkan dua kubu. Di sisi yang lain, perbedaan tersebut menyebabkan munculnya sikap apatis yang ujungnya malah mendiskreditkan problematika masing-masing.
Dan posisi Autumn sebagai remaja sekaligus juga seorang perempuan seakan melipatgandakan antipati terhadap dirinya─terutama lagi karena begitu kuatnya sudut pandang kaum laki-laki mempengaruhi norma atau nilai-nilai yang berlaku di sekitarnya.
Contohnya terlihat dari reaksi ayah tirinya yang menganggap emosi moody Autumn sebagai hal yang sepele (“It’s in her head. She needs to get her head checked”). Si ayah merasa tidak perlu meladeni kondisi emosi yang sedang dialami Autumn dan lebih suka langsung menghakiminya sebagai “kesalahan” Autumn sendiri. Ini terjadi setelah Autumn tampil sebagai penyanyi solo di acara pentas seni sekolahnya dan di tengah-tengah lagu ia tiba-tiba diolok oleh seorang penonton. Ayah tirinya terkesan acuh tak acuh dengan insiden tersebut dan barangkali menganggapnya sebagai hal yang biasa terjadi di SMA. Namun bagi Autumn itu bukan hal yang bisa diterima karena si penonton jahil itu meneriakinya “slut!” di tengah hadirin yang menyimak pertunjukan musiknya.
Contoh lainnya terjadi di sebuah supermarket tempat di mana Autumn bekerja paruh waktu sebagai kasir. Di tengah shift-nya ia merasa mual lalu muntah-muntah di kamar mandi karena efek dari kehamilannya. Ia meminta izin kepada supervisornya untuk pulang lebih cepat dengan alasan tak enak badan. Namun, si supervisor laki-laki itu tetap meminta Autumn menyelesaikan shift-nya yang tersisa dua jam lagi tanpa repot-repot, setidaknya, menginvestigasi sakit apa yang dialami Autumn. Dengan terkesan menyepelekan, si supervisor tidak periu memberi kompensasi kepada sakit yang barangkali disangkanya “hanya” gejala menstruasi semata.
Maka, tidak heran kalau di lingkungan yang tampak enggan memahaminya itu Autumn merasa masalah kehamilan dirinya adalah sesuatu yang perlu ia hadapi sendirian. Ia bingung juga terkekang dalam stigma-stigma yang nantinya malah akan menyudutkan dirinya, menimpakan kesalahan kepada dirinya seorang sebagai pelaku, bukan korban. Itulah mungkin yang membuatnya “terpaksa” menyebut sakit mual yang dialaminya itu sebagai “girl problem” ketika ditanya oleh Skylar. Dengan istilah itu ia masih mencoba memperlihatkan kepada orang lain bahwa apa yang menimpanya adalah sesuatu yang normal, sesuatu yang tidak perlu dirisaukan, karena ia tahu orang lain tak akan bisa mengerti.  
Ironis sekali memang ketika kehamilan di luar nikah direduksi jadi “girl problem” sementara pihak laki-laki yang turut bertanggung jawab atas kondisi tersebut seakan bisa bebas tereliminasi dari efeknya. Tiba-tiba Autumn jadi terdakwa yang harus mempertanggungjawabkannya sendiri, itu juga berarti bahwa pengakuannya tidak siap menjadi ibu adalah bumerang yang justru digunakan oleh kacamata sosial untuk balik menghakiminya dengan keras.
Sah-sah saja jika Autumn berpikir kodratnya sebagai perempuan sangat tidak menguntungkan dalam hal ini. Alegorinya ditunjukkan saat Autumn hendak menjalani tes kehamilan di klinik lokal dan dokter menjelaskan seperti apa tes tersebut akan bekerja.
Doctor: “Well, today, we’re going to be doing a self-administered test. But I want to let you know something. Even if it’s negative, it could still be positive.”
Autumn: “What does that mean exactly?”
Doctor: “Well, I mean, if it’s negative, you might want to redo the test in a few weeks if you’re still concerned.”
Dalam konteks alat tes kehamilan, seks yang dilakukan oleh perempuan harus selalu terkonfirmasi menghasilkan kehamilan. Seolah-olah perempuan tidak bisa melakukan seks selain sebagai aktivitas reproduksi. Hasil negatif masih harus diuji ulang sampai positif, sedangkan hasil positif tidak bisa dianulir menjadi negatif (“A positive is always a positive”), dengan kata lain, tujuan seks bagi perempuan diarahkan hanya kepada kehamilan. Tentunya ini sangat berbeda dengan yang dialami oleh laki-laki.
Maka, dalam kerangka yang demikian, pernyataan Autumn yang tidak siap menjadi ibu bisa dengan mudahnya mendapat penghakiman negatif sebagai bentuk pengabaian terhadap kodratnya sebagai perempuan. Penghakiman tersebut punya bobot yang teramat besar di mata sosial sehingga perempuan yang terlanjur hamil tersebut tidak lagi dianggap sebagai korban, melainkan pelaku utama, dan saking besarnya sehingga si pihak laki-laki jadi lebih mudah “dimaklumi”.
Kondisi itulah yang “menjustifikasi”, dengan sangat tidak adil, masalah yang menimpa Autumn tidak lebih dari sekadar “girl problem”.
Aborsi Sebagai Operasi Penghapus Trauma
Di klinik Pennsylvania, setelah Autumn mendapat hasil tes kehamilan pertamanya lalu secara tersirat menyatakan niat aborsi, dokternya bereaksi dengan coba meyakinkannya bahwa aborsi bukan pilihan terbaik. Si dokter meyakinkannya bahwa menjadi ibu dari seorang bayi adalah suatu anugrah yang luar biasa. Tidak cukup sampai di situ, si dokter pun memutar videop penyuluhan yang memperlihatkan tentang janin-janin “tak berdosa” yang terbunuh lewat praktek aborsi (“Every child abortion kills is already so fully-formed that her heart’s beating and her brain’s producing brain wave activity”). Tujuan utamanya agar Autumn memupuskan niatnya, sementara tujuan terselubungnya adalah memantik rasa bersalah di dalam diri Autumn.
Anehnya, alasan ketidaksiapan menjadi ibu seakan tidak digubris secara serius dalam situasi yang dihadapi Autumn. Padahal hal tersebut bicara banyak hal tentang membesarkan anak, dan hal yang lebih jauh lagi dari “sekadar” perkara melahirkan anak ke dunia.
Beberapa hipotesis bisa ditarik. Pertama, Autumn tidak siap menjadi ibu karena usianya yang masih belia, baru mau memasuki fase dewasa, dan itu bisa berarti masih ada banyak hal yang perlu ia lalui, banyak cita-cita yang ingin ia wujudkan, banyak pengalaman yang ingin ia hadapi sebelum akhirnya ia bisa siap secara mental menjadi seorang ibu.
Kedua, Autumn tidak setiap menjadi ibu karena ia belum menemukan role model yang tepat untuk menjalani peran yang penting itu. Hubungan Autumn dan ibu kandungnya memang baik tapi bukan berarti Autumn ingin menjadi seperti ibunya. Kehadiran ayah tiri dan beberapa adik tirinya di bawah satu atap bisa jadi memunculkan anggapan di benak Autumn kalau ibunya juga belum bisa membangun rumah tangga yang ideal, apalagi hubungan personal antara Autumn dan ayah tirinya itu tidak begitu baik.
Ketiga, Autumn tidak siap menjadi ibu karena ia tidak mau membesarkan anaknya sendirian. Siapa laki-laki yang telah menghamili Autumn? Laki-laki itu pastinya tidak tahu tentang kehamilan Autumn karena Autumn juga tidak mengabari informasi tersebut. Keputusan Autumn melakukan aborsi tanpa meminta masukan dari pasangannya mengindikasikan bahwa ia secara emosional tidak terikat hubungan berkomitmen. Maka, ketidaksiapan Autumn menjadi ibu itu berkorelasi erat dengan keengganannya berumah tangga bersama pasangannya itu, yang mungkin dinilai Autumn tidak bisa menjadi sosok suami atau ayah yang tepat.
Bisa disimpulkan, ketidaksiapan Autumn menjadi ibu merupakan puncak gunung es dari isu-isu mentalitas lain dirinya dalam merespons kesempatan membesarkan seorang anak. Ini belum bicara masalah biaya hidup, pendapatan dan pengeluaran bulanan, tempat tinggal, karier, tabungan, dan kebutuhan fisik lainnya.
Itu sebabnya Autumn tetap menginginkan aborsi dan nekat pergi ke New York tanpa memberitahu ibunya. Ia ditemani Skylar yang sengaja menilep uang kasir untuk ongkos transportasi dan makan. Sama sekali bukan perjalanan yang mudah karena ternyata proses aborsi tidak bisa berlangsung dalam sehari saja.
Hasil pemeriksaan sonogram di New York menunjukkan usia kehamilan Autumn sudah menginjak 18 minggu, bukan 10 minggu seperti hasil tesnya pertama kali. Usia 18 minggu memang masih memungkinkan dilakukan aborsi tapi syaratnya Autumn harus dipasangi alat untuk membuka serviksnya yang mana pembukaan tersebut akan memakan waktu satu hari. Setelah terbuka, barulah Autumn bisa menjalankan operasi aborsi dengan lebih aman.  
Dengan keterbatasan ongkos dan tanpa tempat tinggal, Autumn dan Skylar menempuh malam-malam mereka di New York dalam kondisi serba seadanya. Mandi dengan tisu basah di toiet umum, tidur di ruang tunggu termninal, makan kue-kue camilan atau roti mini dari kedai-kedai kecil di pinggir jalan. Tidak banyak pembicaraan yang terjadi di antara mereka. Suasana suntuk dan suram begitu menguasai keadaan hati Autumn yang tampaknya begitu sesak oleh argumen-argumennya sendiri.
Sesampainya di klinik aborsi, Autumn dan Skylar disambut oleh sekelompok warga yang sedang berdemonstrasi antiaborsi di depan gedung. Mereka mengutip ayat-ayat dari kitab suci, menyebut tentang dosa atau kutukan atas nama Tuhan, dan secara tersirat mengutuk para pelaku aborsi yang ada di dalam klinik. Sungguh pemandangan yang tidak mengenakkan bagi Autumn, yang turut memandangi mereka di bawah tuduhan-tuduhan serius yang secara membabi-buta menyerang moralitas dan nilainya sebagai seorang perempuan. Tentu Autumn tidak bisa melawan balik atau memberikan sanggahan saat itu juga, tapi kalau ia diberi kesempatan untuk bersuara barangkali ia akan bertanya: Apakah mereka mengerti dengan apa yang sebenarnya kurasakan?
Tumblr media
Bukan para pemrotes itu yang bersedia menyediakan waktunya untuk mengorek lebih dalam situasi yang dihadapi para pelaku aborsi; bukan mereka yang mau tahu alasan terpendam dan terbesar Autumn ingin melakukan aborsi. Semua itu justru digali oleh konselor aborsi yang melayani Autumn, yang memahami bahwa aborsi bukan sekadar perihal mematikan janin tapi, lebih jauh lagi, adalah tentang hubungan asmara toksik yang berkonsekuensi negatif terhadap pihak perempuan.    
Counsellor: “In the past year, your partner has refused to wear a condom. Never? Rarely? Sometimes? Always?”
Autumn: “Um, sometimes.”
Counsellor: “And your partner messes with your birth control or tries to get you pregnant when you don’t want to be. Never? Rarely? Sometimes? Always?”
Autumn: “Uh, never.”
Counsellor: “Your partner has threatened or frightened you. Never? Rarely? Sometimes? Always?”
Autumn: “Why are you asking me this?”
Counsellor: “I want to make sure that you’re safe. Your partner has threatened or frightened you. Never? Rarely? Sometimes? Always?”
Autumn: “Um, rarely.”
Counsellor: “Your partner has hit you, slapped you, or physically hurt you. Never? Rarely? Sometimes? Always?”
Autumn: “Some…”
Counsellor: “It’s okay. It’s just a couple more questions, all right? It’s okay. I want to make sure you’re safe, and I want to help you. Has anyone forced you into sexual act? Yes or no?”
Autumn: “Uh, yeah.”
Counsellor: “Do you want to tell me about it?”
Autumn: “No, not...”
Konten dalam satu set pertanyaan prosedural yang diajukan kepada Autumn sebelum proses aborsi dijalankan itu mengindikasikan adanya familiaritas isu dalam situasi yang dialami Autumn dengan perempuan pelaku aborsi lainnya. Secara sederhana Autumn mengakui kalau hubungannya diwarnai kekerasan seksual yang kemudian membekas sebagai aib yang dengan sekuat hati coba ia tutupi. Kehamilan Autumn adalah buah dari perlakuan kasar pasangannya, buah dari pemaksaan juga ancaman yang kerap ia dapatkan dalam aktivitas percumbuannya. Maka, janin yang ada di dalam perutnya itu tidak bisa hanya dilihat sebagai mahluk, tapi perlu dimaknai juga sebagai trauma yang terus melekat dalam jiwanya.
Autumn pasti membayangkan jika traumanya itu dibiarkan, lalu dilahirkan keluar, lalu dibesarkan, dirinya pun akan semakin tenggelam ke dalam penyesalannya sendiri. Depresi akan menyerapnya dalam lubang hitam tak berkesudahan yang mungkin akan memutus realitasnya juga hubungannya dengan anak yang tak diharapkan itu. Pada prakteknya, memang sulit mengakui anak sebagai sebuah anugerah ketika diri ini tak kunjung selesai mengingat seks yang menghasilkannya sebagai  duka yang pahit.
Dalam kasus aborsi, kita memang benar-benar harus meminjam kacamata si pelaku agar kita bisa lebih utuh memahami motif di balik keputusan mereka. Seorang perempuan yang hamil akibat diperkosa misalnya, tidak bisa disamaratakan dengan perempuan hamil pada umumnya. Situasinya jelas berbeda, begitu pula perasaan yang menaungi kehamilan tersebut. Tidak semua kehamilan mengandung kebahagiaan. Ada kalanya ia mengandung penderitaan dan luka yang teramat menyakitkan; luka yang sayangnya sulit dipahami oleh orang-orang di luar sana.
Bagaimanapun juga, tidak ada perempuan yang ingin terus menanggung status sebagai korban di sepanjang hidupnya. Itulah yang sebenarnya diinginkan dan diperjuangkan Autumn dalam “petualangan besarnya” di New York. Aborsinya itu tidak lagi dimaknainya sebagai upaya mematikan janin, tetapi sebagai cara menghapus trauma. Ini sangat penting baginya karena di balik aborsinya itu ada “kelahiran” dalam dirinya yang siap menyongsong langkah baru sebagai seorang individu. Dengan memutuskan aborsi itu, mungkin untuk pertama kalinya, Autumn menggunakan otoritasnya atas tubuhnya sendiri. Ia berdaya, berkuasa, dan berhak menentukan apa yang terbaik bagi dirinya tanpa perlu meminta validasi orang lain.
Dunia yang Tak Ramah kepada Perempuan  
Autumn bernyanyi di atas panggung sendirian di acara pentas seni sekolahnya yang digelar di ruang auditorium. Ia memainkan gitar akustik sambil membawakan lagu lawas “He’s Got the Power” dari The Exciters. “He makes me do things I don’t want to do/He makes me say things I don’t want to say,” nyanyinya dengan lantang di hadapan audiens sekalian.
Tiba-tiba, di tengah kesyahduan itu, seseorang dari bangku penonton tiba-tiba berteriak “slut!” ke arah Autumn. Si pelaku lalu ketawa-ketiwi bersama temannya di balik temaram cahaya auditorium sementara Autumn syok di atas panggung, lidahnya seperti tercekat, dan ia pun memelankan sapuan tangan di gitarnya. Ia merasa dipermalukan, tapi ia tetap melanjutkan pertunjukannya dan kembali bernyanyi meskipun dengan suara yang lebih bergemetar daripada sebelumnya.
Usai pentas Autumn memang sempat membalas perlakuan si pengolok tadi, yang ternyata adalah teman laki-laki sekelasnya dengan mencipratkan segelas air ke mukanya. Namun, tentu itu bukan balasan yang setimpal. Si pengolok tadi hanya perlu menyeka wajahnya lalu bisa kembali bersenang-senang dengan teman sebayanya menikmati bergelas-gelas bir. Sementara Autumn harus menerima rasa malu yang besar atas penghakiman serampangan terhadap identitasnya sebagai seorang perempuan. Bisa diprediksi kalau si pengolok itu akan lebih mudah lolos dari pandangan negatif masyarakat ketimbang Autumn yang dituduh pelacur, Masyarakat cebderung mewajarkan aksi pelecehan tersebut karena mereka cenderung tutup mata terhadap efek psikologis yang dirasakan oleh korbannya.
Perilaku mewajarkan tersebut berimbas kepada “pemberian ruang” terhadap aksi pelecehan lain yang, disadari atau tidak, terjadi di banyak kesempatan. Di supermarket tempat Autumn dan Skylar bekerja paruh waktu, bentuk pelecehan bisa datang dari sesama karyawan, atasan, atau bahkan pelanggan. Seperti ketika seorang pelanggan pria, yang usianya jauh lebih tua, dengan entengnya mengajak Skylar berkencan ketika mereka sedang bertransaksi di meja kasir. Hal tersebut membuat risih dan telah menerobos profesionalitas Skylar sebagai pekerja di jam kerjanya, tapi si pelaku mungkin akan menganggap wajar perilakunya sebagai “ajakan pertemanan” biasa yang tidak perlu dinilai sebagai gangguan di tempat kerja, apalagi sebagai ancaman terhadap kaum perempuan.
Selain itu, setiap kali Autumn dan Skylar menyetorkan hasil pendapatan mereka dari meja kasir, yang dilakukan dengan cara menyodorkan tumpukan uang kertas melalui celah sebuah loket, kedua punggung telapak tangan mereka pasti diciumi oleh pria di balik loket tersebut, yang tidak lain adalah supervisor mereka. Tidak ada perlawanan dari Autumn maupun Skylar. Keduanya hanya saling bertatapan dengan kosong saat “ritual cabul” itu dilakukan di penghujung shift mereka. Tidak ada kata maaf pula dari supervisor itu yang barangkali terbiasa melakukannya kepada setiap kasir perempuan muda yang bekerja di sana. Autumn dan Skylar pun tampaknya tidak bisa mengadukan hal tersebut kepada siapa-siapa karena mereka tidak punya kuasa untuk membela harga dirinya masing-masing.
Di New York, kondisinya tidak jauh berbeda. Konfrontasi yang ekstrem terkait pelecehan dialami Autumn dan Skylar di dalam gerbong kereta subway. Di gerbong yang sudah sepi itu seorang pria dalam setelan jas dengan wajah terlihat setengah mabuk terus memandangi Autumn dari jarak yang tidak terlalu jauh. Pria itu tidak mempedulikan ekspresi rishi yang ditunjukkan Autumn dan terus melancarkan tatapannya yang diliputi nafsu. Tak lama kemudian, pria itu membuka resleting celananya dan siap bermasturbasi sambil memandangi Autumn. Untung kereta segera berhenti di sebuah stasiun, Autumn dan Skylar pun bergegas turun sebelum situasi di gerbong semakin di luar kendali. Mereka selamat, tapi tetap saja pada akhirnya mereka tidak bisa membela diri atau melawan balik bentuk-bentuk pelecehan yang mereka terima.
Dominasi kaum pria dalam kehidupan pribadi Autumn dan Skylar membuka ruang pengandaian mereka kalau hidup bisa lebih mudah dijalani jika mereka tidak terlahir sebagai perempuan. Ada perbedaan isu yang dihadapi masing-masing gender, dan kesepahaman akan konsekuensi menjadi perempuan tampaknya sering diabaikan oleh pria yang terlanjur melihat lawan jenis mereka dengan kacamata egosentris yang sempit. Sayangnya, kacamata tersebutlah yang kemudian diakui sebagai nilai umum dalam masyarakat yang sebagian besar perspektifnya memang didominasi kaum pria. Dalam peradaban yang patriarkis ini perempuan di mana pun selalu berpotensi menerima tindak ketidakadilan yang sarat akan risiko fisik atau mental.
Skylar: “Don’t you ever just wish you were a dude?”
Autumn: “All the time.”
Memang selalu ada harga yang harus dibayar bagi perempuan seperti Autumn dan Skylar untuk bisa bertahan dan meraih tujuan dalam hidup ini; atau lebih tepatnya lagi, ada hal yang harus mereka gadaikan demi mendapatkan sesuatu. Entah itu “menggadaikan” punggung tangan mulus mereka untuk diciumi demi mempertahankan pekerjaan; entah itu “menggadaikan” tubuh mereka demi mendapat rasa aman dan empati yang dibutuhkan; entah itu “menggadaikan” janin di dalam perut demi mendapat kebebasan serta hak untuk menjadi seorang perempuan. Transaksi yang terjadi memang tidak selalu seimbang apalagi menguntungkan.
Ketika uang dalam dompet mereka hampir habis sementara mereka harus tinggal semalam lagi di New York dan bisa dipastikan mereka tidak punya cukup ongkos untuk naik bus pulang, skema “penggadaian diri” terpaksa digunakan demi keuntungan beberapa dolar saja. Saat itulah Skylar “nekat” menghubungi Jasper, laki-laki sepantaran yang sempat mengajaknya kenalan di bus, yang bertukar nomor handphone lalu cukup gencar mengajak Skylar pergi nonton konser di New York─sebuah langkah yang terindikasi “bahaya” dalam radar Autumn, yang traumanya akan perlakuan tidak adil laki-laki masih sangat segar (“Well, then delete, delete, delete”).
Namun, Skylar (dan tentu saja Autumn) tidak punya pilihan lain. Skylar mengundang Jasper datang lalu ia memainkan peran sebagai seorang gadis yang tertarik berteman dengan cowok asing tersebut. Ia mengikuti “permainan” itu dengan sabar, melakoni obrolan basa-basi, makan bareng satu meja, pergi karaoke bersama, sementara Autumn terus berada di sampingnya dalam kewaspadaan yang bercampur kekhawatiran. Semuanya berjalan lancar dan sampailah Skylar pada momen di mana Jasper harus pulang, titik krusial yang telah dengan sabar ditunggu untuk menyatakan tujuan utama dari misinya: meminjam uang.
Jasper menyetujui permintaan Skylar tanpa keberatan, tapi dengan dalih Skylar harus menemaninya mencari mesin ATM terdekat untuk menarik uang tunai yang dibutuhkan. Tentunya itu merupakan sebuah dalih, Autumn tahu benar hal itu, sehingga ia pun menyusul menemui mereka di lokasi mesin ATM, dan mendapati keduanya tengah berciuman mesra di balik tiang pancang stasiun subway. Ciuman itu lebih tepat disebut sebagai “upah” yang harus dibayar Skylar untuk mendapatkan pinjamannya. Aksi “pengorbanan” itu disambut dengan uluran tangan Autumn dari balik tiang yang diam-diam mencoba menenangkan Skylar yang sedang dicumbu, seolah menyampaikan pesan bahwa “harga dirinya” sebagai seorang perempuan tetap aman bersamanya.
Ciuman yang dilakoni Skylar itu memang tidak seberat mengandung bayi dalam perut Autumn, tapi situasi keduanya punya benang merah yang sama sebagai implikasi dari relasi kuasa yang terjadi antara laki-laki dan perempuan. Relasi di mana baik Skylar maupun Autumn telah menyerahkan “tubuhnya” kepada laki-laki tanpa melibatkan perasaan; bukan cinta, tapi pengorbanan; bukan cinta, tapi keterpaksaan; bukan cinta, tapi keharusan─dan seperti itulah tampaknya dunia berlangsung di sekitar mereka.
Itu mungkin sebabnya setelah proses aborsi Autumn berhasil dijalankan, ia masih menanggapinya dalam emosi yang terbilang dingin (“It was kind of whatever”).  Di satu sisi, ia memang kelelahan dan butuh istirahat. Di sisi yang lain, ia mungkin menyadari bahwa “kemenangan kecilnya” itu hanya bisa dirayakan oleh dirinya sendiri sebagai seorang penyintas kekerasan seksual, bukan oleh dunia luar yang akan menghakiminya sebatas sebagai pelaku aborsi saja.  
Tumblr media
oleh: Ikra Amesta
0 notes
jurusprofittrading · 3 years ago
Text
AUTO INCOME! WA 0823-9000-0315 Otomatis Trading Forex NET89 Auto Sultan Ojk di Tanjung Buntung Bengkong
Tumblr media
Simak Video Youtube berikut :
https://youtu.be/ZJ4d9_V1BG45
Downline Antar Pulau, Jalur Rezekiku. Testimoni Silfia Defita Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat siang pada bapak-ibu yang hadir di webinar spektakuler pada siang hari ini. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada Pak Agus dan juga Tim fasttrack89 full system yang telah memberikan waktu untuk menyampaikan System support acara siang hari ini baik sebelumnya.
Perkenalkan nama saya silvia defita saya bekerja berprofesi sebagai pegawai negeri sipil dan saat ini saya bekerja yang bertugas di kampung halaman saya sendiri yaitu Bukittinggi, sudah hampir 10 bulan karena sebelumnya saya bekerja di Pekanbaru dan gitu saya tinggal menetap disana sudah hampir 17 tahun. Baik bapak ibu hadirin sekalian sebelum saya mengenal bisnis Net89 ini saya sudah ada beberapa bisnis usaha yang juga saya geluti selama saya tinggal dapat terjadi Pekanbaru dan awalnya memang saya dari Bukittinggi
Saya anak tertua dari sembilan bersaudara dimana orangtua papa saya suka almarhum, jadi ada saya adalah tulang punggung keluarga, namun namanya bisnis itu tidak semua berbanding lurus dengan apa yang kita harapkan di samping saya bekerja sebagai pegawai saya juga ingin mendapatkan penghasilan tambahan.
Singkat cerita upline saya jelaskan apa itu bisnis, bagaimana bisnisnya, bagaimana perusahaannya, bagaimana legalitas, semua beliau Jelaskan, tapi pada saat itu saya tidak serta merta ikut karena saya harus mendengarkan dan bertanya mencari tahu dengan segala media yang ada.
Bagaimana apakah ini bisnisnya benar atau seperti diskusi sebelumnya dan saya membutuhkan waktu satu bulan untuk saya memutuskan kepada akhirnya dengan bismillah saya gabung dengan menyisihkan penghasilan atau tabungan saya yang sisa-sisa dari tabungan saya, akhirnya saya bergabung dengan net89.
Tertarik dengan bisnis yang aman, sederhana, dan menarik ini ? Daftarkan diri Anda segera melalui :
Whatsapp 0823-90000-315 https://wa.me/6282390000315
Informasi lainnya bisa disimak melalui website https://profitmaker89.net/produk/
Bungkutoko Abeli,Lapulu Abeli,Nambo Abeli,Petoaha Abeli,Poasia Abeli,Pudai Abeli,Sambuli Abeli,Talia Abeli,Tobimeita Abeli,Tondonggeu Abeli
Robot Forex Bukan Illegal,Robot Forex Juara,Robot Forex Jakarta,Robot Forex Tidak Jalan,Jual Robot Forex,Jual Robot Forex Profit Konsisten,Jasa Robot Forex,Jual Robot Forex Garansi,Jenis Robot Forex,Robot Forex Kompas Tv
#Net89Terkini #Net89Terdaftar #Net89TradingBot #Net89Tutup #TestimoniNet89 #Net89Ulasan #Net89VsFin888 #Net89VsAtg #Net89VsDna #Net89VsAutotradeGold
WA 0823-9000-0315 Auto Sultan Net di Kuin Selatan Banjarmasin Barat
0 notes
jurnalsultra · 3 years ago
Text
TP PKK Kota Kendari Gelar Senam Sehat di RTH Talia
TP PKK Kota Kendari Gelar Senam Sehat di RTH Talia
Kendari, JurnalSultra.com – Memeriahkan perayaan Hari Ibu ke-93 tahun, TP PKK Kota Kendari menggelar Senam Sehat di RTH Talia Kelurahan Talia Kecamatan Abeli, Minggu (26/12/21). Ketua TP PKK Hj.Sri Lestari Sulkarnain mengatakan, Kelurahan Talia ini merupakan salah satu tempat yang menjadi fokus pengembangan Pemerintah Kota Kendari. “Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan semangat bagi para…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pusatdasterpekalongan · 4 years ago
Photo
Tumblr media
Gamis talia cap lintang PUSAT GROSIR DASTER PEKALONGAN Rp 64.000/minimal 5 pcs ( 1 seri ) ( Harga sudah Reseller Kodian) CARA PESAN sebutkan apa yang mau di order / kirim gambar dan jumlahnya lalu kirim # nama penerima paket # alamat lengkap ibu / bapak # no.hp .kirim ke wa kami 085640557171 nanti kami totalkan beserta ongkirnya. Cek Stok Yang ready ada di Instagram = www.instagram.com/pusatdasterpekalongan #daster #dasterpekalongan #dastermurah #pusatdasterpekalongan #grosirdaster #grosirdastermurah #grosirdasterpekalongan #dasteronline #grosirdasteronline #batikpekalongan #dastermodern #batikpekalonganmurah #grosirbatikpekalongan #batikargreen #argreenbatik #pusatbatikpekalongan #pusatbatikmurah #motifbatikpekalongan #modelbatikpekalongan #dasterjumbo https://www.instagram.com/p/CICasXjru7x/?igshid=123d6vx28scgr
0 notes
rmolid · 4 years ago
Text
0 notes
tehkuning · 4 years ago
Text
dua
what does your dream n ideal life look like?
ditanya tentang impian yang diharapkan dan kehidupan ideal versi aku kan ya?
Jujur awalnya akutuh mikir kalau hidup ya untuk hari ini. Jadi emang enggaada gitu rencana A, B, C demi tercapainya kehidupan tertentu. Hidupku cuma perlu mengalir aja. Apa yang aku lakukan hari ini yaudah emang itu yang terjadi, kalau hal baik berarti untuk ditingkatkan, kalau hal buruk ya harus jadi pembelajaran dan sebisa mungkin ga diulang. Tapi beberapa kali akunya dapet insight gitu yang sedikit banyak mengubah pemikiran, ntah itu dari pengalaman temen-temen yang aku amati ataupun tulisan-tulisan berkualitas milik orang lain yang muncul diberanda sosial media. Bahwa akan jauh lebih baik kalau kita benar-benar paham apa yang menjadi impian serta kehidupan macam apa yang kita inginkan, maka tulisan ini hadir sebagai refleksi terhadap diri sendiri.
Berdasarkan dari percakapan yang pernah terjalin dengan orang lain, kebanyakan mereka memberitau tentang impian-impiannya langsung dengan menyebutkan beberapa macam profesi--kayak ada yang pengen jadi dokter, duta besar, psikolog, desainer, dosen, guru dan lain-lain. Oh ada juga yang secara terbuka bilang kalau dimasa depan ingin memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang besar, menjadi pegawai negeri pemerintahan, ataupun menjadi seorang pebisnis sukses yang labanya mencapai jutaan dalam sekejap. Ada juga yang keinginannya tentang hal-hal menyenangkan; lanjut studi diluar negeri, travelling keliling dunia, mengabdi di pulau terpencil, menjadi motivator, membuat konten di dunia maya kemudian terkenal. Bahkan ada juga yang ngasihtau ke aku tentang impiannya yang tida disangka-sangka tapi sangat mulia --kata dia ingin anak cucu keturunannya menjadi pejuang yang akan ikut membebaskan Baitul Maqdis kelak ketika umat muslim bersatu pada hari akhir.
Setelah mendengar impian orang lain yang begitu rinci itu, aku jadi bertanya-tanya, bagaimana denganku? aku akan jadi apa? apa sebenarnya impianku? kehidupan macam apa yang aku harapkan?
Pada kesempatan kali ini aku mau nyoba buat jawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi topik pembahasan, at least pada diriku sendiri, mau mencoba mengutarakan dengan cukup berani tentang apa-apa yang sebenarnya menjadi inginku.
Sejujurnya aku tipikal manusia yang bisa dengan mudah menikmati hal-hal sederhana yang aku anggap menyenangkan walaupun mungkin menurut orang lain itu adalah hal remeh temeh sekalipun. Aku menikmati moment jalan kaki sendirian ditengah hujan dengan payung besar warna abu-abu waktu mau dateng kajian pagi-pagi di masjid jendral sudirman. Ketika makan sate ayam tengah malem dipinggir jalanan belakang kampus sama Talia. Ketika aku dengan pe-de nya berpergian seorang diri naik motor ke pasar kembang di Solo terus beli bunga krisan warna pink padahal udahtau gapunya SIM dan gatau jalan. Ketika beberapa kali ngeboncengin Bu Triman si Ibu Kos yang sudah sepuh dan kadang menyebalkan dari kos Kurniasih ke Kos Cermai Handayani naik motor wkwk takut jatoh sih awalnya tapi seseneng itu ketika dapet senyumannya beliau setelah nyampai di tempat tujuan. Ketika jalan-jalan random berdua sama Zirli ke Taman Bermain anak yang sepi karena hari sekolah terus naik jembatan gantung yang cukup panjang dan berliku wkwk. Ketika orderan 3 buku cuci gudang gramedia yang lagi diskonan dibayarin sama bapak wkwk. Ketika berkenalan dengan orang baru di kereta, Dek Kiya yang masih bayi tapi pintar juga menggemaskan bersama mamahnya yang cantik lagi ramah, ada juga Dek Ima yang rumahnya di Purworejo, sekolahnya SMP di pondok pesantren gitu, kita cerita terus sepanjang perjalanan wkwkw, dia hafalan qurannya udah banyak euy iri deh, terus waktu itu ada ibuk dan ayahnya yang juga ramah, ibuknya pakai niqab loh dan beliau yang nyaranin aku sama dek Ima ini utnuk bertukar nomor wasap wkwkw,dan masih banyak lagi momen-momen yang ga terlupakan dan aku sangat menikmatinya.
Maka impianku juga sebenarnya cukup sederhana, bisa dibilang akutuh engga terlalu punya ambisi besar untuk pencapaian-pencapaian cemerlang atau posisi bergengsi macam teman-teman yang tadi udah aku sebutin. Kadang aku penasaran, sebenernya boleh ga sih kalau seseorang yang hidup di dunia punya mimpi yang biasa-biasa aja? Aku cuma mau nyelesaiin amanah kuliah diploma tiga ini dengan baik, semoga hasilnya baik dan bisa bikin bahagia bapak sama ibuk yang udah memfasilitasi dengan maksimal selama ini, Makasih yak pak,buk. Terus aku pengen punya kerjaan yang sesuai bidang keahlian yang udah dipelajarin selama kuliah, semoga Allah mengijinkan ya. Dengan memiliki pekerjaan dan bisa menghasilkan uang, aku merasa yakin inilah peluang dan awal yang baik untuk aku bisa menjadi seorang perempuan yang kuat dan mandiri, aku bisa belajar menghadapi beragam sifat orang di dunia kerja, dan yang pasti aku jadi bisa paham bagaimana rasanya berjuang nyari uang dengan kemampuan sendiri, bekerja dan menghasilkan uang maka aku juga bisa belajar untuk mengelola keuangan. Pasti menyenangkan deh punya uang simpanan yang bisa dialokasikan untuk apapun, sedekah, beli makanan kesukaan, beli skinker. Mungkin orang lain boleh punya pandangan yang beda tentang ini,tapi ya emamg kayagini yang ada diotakku wkwkw.
Kemudian kehidupan terus berlanjut. Pernikahan. Aku ingin menikah dengan seorang lelaki pilihan terbaikNya yang aku yakin jika bersamanya aku semakin taat sama Allah. Punya banyak anak yang shalih shalihah, menjadi penyejuk hati kedua orangtuanya. Memiliki keluarga yang selalu dekat sama qur’an, yang bersemangat menghadiri majelis ilmu. terus aku menjalani peran sebagai istri dan ibuk yang semoga bisa bekerjasama baik dengan suamiku, aku akan menjaga dan merawat rumah yang kami tinggali biar selalu bersih dan rapih, menerapkan pola hidup sehat, memasak makanan yang bergizi, merawat tanaman hijau, menjadi ibuk yang bisa diandalkan, bertukar pikiran tentang segala hal sama suami, mengelola dan menjaga harta agar jauh dari riba ataupun hal-hal yang syubhat, rutin bersedekah, menjaga amal yaumi, menyambung silaturahim dengan teman-teman. apalagi yaaa... ya intinya impian aku adalah berupaya untuk menjadi sebaik-baik istri juga ibuk untuk suami dan anak-anakku, eh tapi juga tanpa melupakan posisi aku yang masih anak perempuannya bapak sama ibuk yang akan terus aku hormati dan aku mendoakan kebaikan untuk mereka. Oh dan tanpa melupakan kewajiban-kewajiban sebagai seorang perempuan muslim secara personal.
Aku menyadari bahwa kehidupan tidak selalu berjalan sesuai rencana.
Ada satu hadits yang langsung keinget gitu sejak pertama memutuskan menuliskan ini semua.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” 
(Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu).
Rasulullah emang benar-benar insan terbaik yak, hadits diatas tuh kayak ngasih kekuatan gitu untuk aku, bikin bersemangat sekaligus merasa sedang diingatkan, bagaimana untuk menjadi sebenar-benarnya seorang mukmin. Ketika ideal life versi kita nanti akan berjalan sesuai rencana ataupun tidak sesuai rencana, maka intinya kita harus bersyukur dan bersabar atasnya, itu adalah kebaikan. :)
Oiya hampir lupa, satu hal yang gaakan aku tinggalkan, yaitu menulis, aku ingin dan akan terus menulis, semua yang ada didalam hati dan pikiran akan aku tuangkan lewat tulisan, karena menurut aku setelah menulis yang tersisa hanyalah kelegaan. Konon menulis bisa mengurangi stress.
Mungkin kurang lebih kayagitu yak sedikit gambaran tentang impian dan ideal life versi aku yang terpikirkan sampai sekarang, kalau ada yang belum disebutkan berarti luput hehe, kalau ada tambahan suatu saat nanti ga salah juga kan? 
lagi-lagi ini tulisan membosankan, takpapa lah ya. 
semoga ada kebaikannya.
©tehkuning
0 notes
wisataexpo · 5 years ago
Text
Taman Bunga Nusantara
Tumblr media
Taman Bunga Nusantara terletak pada lahan seluas 35 hektar pada desa Kawungluwuk, kecamatan Sukaresmi. Suasana yang sejuk serta pemandangan yang menyegarkan mata dengan hamparan bunga, mampu melepaskan penat serta menurunkan tingkat stress. Lokasinya yang tidak jauh dari Gunung Gede, menjadikan suasanya memang segar dan asri. Kawasan wisata ini sering disebut juga dengan nama Taman Bunga Nusantara Bogor, padahal secara administratif sudah masuk pada wilayah Cianjur. Wisata Taman Bunga ini diresmikan oleh Almarhumah Ibu Tien Soeharto pada tahun 1995.
Review Lengkap Pesona Taman Bunga Nusantara
Daya tarik utama Taman Bunga Nusantara Cianjur adalah sususan taman serta bunga yang sangat instagramable. Sehingga tidak sedikit yang menjadikan kawasan wisata taman bunga ini sebagai tempat untuk photo Pre-Wedding. Selain itu juga sering dijadikan tempat  study tour bagi para pelajar untuk memperkenalkan beberapa jenis bunga yang ada. Penasaran dengan pesona Taman Bunga Nusantara ? Mari kita simak bersama ulasan lengkapnya pada artikel dibawah ini. Sejarah Taman Bunga Nusantara Kawasan taman dengan luas sekitar 35 hektar ini mulai dilakukan pembangunan pada tahun 1992 dan baru diresmikan pada tahun 1995 oleh Ibu Tien Soeharto. Berdirinya Taman Bunga Nusantara adalah sebuah prakarsa dari Ibu Danil Bustanil Arifin yang merupakan ketua umum Yayasan Bunga Nusantara. Konsep awal yang menjadi ide munculnya pembangunan taman bunga ini sangat simple dan mulia. Yaitu membuat tempat wisata berbasis Agro yang memang masih jarang di Indonesia pada masa tersebut. Selain untuk menjaga kelestarian, tentu saja bisa menjadi aset dikemudian hari. Setelah Taman Bunga Nusantara mulai resmi berdiri, mulailah bermunculan wisata taman atau wisata agro di beberapa lokasi lain di Indonesia. Alamat Taman Bunga Nusantara Bogor Seperti yang sudah diinformasikan sebelumnya, kawasan wisata ini lebih dikenal dengan nama Taman Bunga Nusantara Bogor. Padahal secara administratif berada di kabupaten Cianjur. Lebih tepatnya adalah Jl. Mariwati Km7, desa Kawungwuluk, kecamatan Sukaresmi, Cianjur. Rute Taman Bunga Nusantara Sebagian besar wisatawan yang datang adalah berasal dari Jakarta. Memang puncak adalah tempat wisata favorit, terlebih lagi secara jarak tidak terlalu jauh. Namun perlu diperhitungkan lagi terkait kemacetan yang akan dihadapi, karena memang kawasan puncak terkenal dengan kemacetan, terlebih lagi ketika weekend atau hari libur. Rute menuju Taman Bunga Nusantara bisa melalui tol Jagorawi arah Bogor / Puncak. Dalam kondisi normal atau weekday, perjalanan dari Jakarta memerlukan waktu sekitar 4 jam. Namun apabila weekend atau hari libur nasional, waktu tempuhnya tidak bisa diprediksi karena kondisi yang macet serta adanya buka tutup jalur. Daya Tarik dan Pesona Wisata Taman Cianjur Sesuai dengan namanya, tentu saja daya tarik utama serta pesona yang ditonjolkan adalah taman bunga. Taman Bunga Nusantara yang memiliki luas sekitar 34 hektar dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan tema serta kegunaannya. 23 hektar merupakan taman dengan beragam konsep, 2 hektar lahan yang digunakan sebagai tempat untuk pembibitan, 7 hektar dimanfaatkan untuk alam imajinasi. Sisa dari lahan dipergunakan untuk kelengkapan tempat wisata berupa penginapan, tempat makan serta ruang pertemuan.
Tumblr media
Pesona Indahnya Warna Warni Bunga Secara keseluruhan, terdapat 9 jenis taman yang terkenal, yaitu Taman Bali, Taman Jepang, Taman Mediterania, Taman Perancis, Taman Amerika, Taman Palem, Taman Labirin, Tamar Air serta Taman Mawar. Mari kita pelajari setiap taman tersebut pada informasi berikut ini. Taman Bali Taman ini didedikasikan khusus untuk pulau Dewata Bali yang sudah melestarikan nama Indonesia di kancah internasional. Bunga yang identik dengan Bali juga tersedia disini, antara lain bunga sepatu, bunga kamboja serta berbagai jenis helikonia. Tidak lengkap rasanya apabila sebagai miniatur dari Bali tapi tidak memiliki gapura atau patung. Betul sekali, disini sudah tentu memiliki bangunan seperti patung atau gapura dengan ciri khas Bali. Sehingga Anda akan merasakan sensasi Bali yang sesungguhnya. Taman Jepang Terinspirasi oleh bangunan rumah Jepang tempo dulu dengan hiasan tanaman cemara merupakan latar belakang dari taman Jepang ini. Diarsiteki langsung oleh desainer asli Jepang yang bernama Hamana Yosuke.
Tumblr media
Taman Bunga Nusantara Taman Jepang Sebagai tambahan untuk melengkapi suasana Jepang adalah dengan jembatan kayu. Disini juga terdapat kolam yang dilengkapi dengan jembatan kayu layaknya Jepang sesungguhnya. Taman Mediterania Taman ini berisi berbagai jenis tanaman gurun pasir seperti Kaktus ataupun Yucca. Karena memang filosofi dari taman Mediterania adalah untuk mengenalkan tanaman jenis gurun pasir. Beberapa tanaman mediterania yang terdapat pada taman ini antara lain Opunta Rufida, Cereus Hexagonus, Notocactus Magnificus, Cephalocereus Senilis. Tanaman tersebut dikembangbiakan layaknya pada tempat asalnya, yaitu gurun pasir. Taman Perancis Taman Perancis merepresentasikan masa kejayaan Perancis sekitar abad 17. Waktu itu Perancis memiliki pola geometris yang rapi dan teratur menjadi pedoman pembuatan taman wisata ini. Pada abad ke-17, era yang paling terkenal di Perancis adalah era Renassaince. Ciri khas dari tempat wisata taman bunga ini adalah tanaman Perdu Taiwan Beauty. Tanaman tersebut disusun dengan sangat rapi dan ditanami bunga yang berwarna-warni pada bagian tengahnya. Taman Palem Tempat ini cocok dijadikan sebagai tempat beristirahat. Karena tanaman Palem memiliki daun yang lebar dan lebat, sehingga mampu menahan teriknya sinar matahari. Terdapat lebih dari 100 jenis tanaman Palem yang tumbuh subur disini. Beberapa diantaranya adalah Srew Pine serta Palem Kipas khas Madagascar. Taman Labirin Tempat ini sangat cocok buat Anda yang suka dengan tantangan atau permainan. Sesuai dengan namanya, taman ini berupa tanaman yang dipangkas dengan rapi dan dibentuk seperti labirin yang besar.
Tumblr media
Taman Labirin Taman Bunga Nusantara Cianjur Bagi Anda yang ingin mencoba menaklukan taman labirin ini tidak perlu takut kesasar. Karena Anda akan dilengkapi dengan peta sebagai petunjuk jalan ketika memasuki tempat ini. Taman Air Pada taman Air ini terdapat beberapa jenis tanaman air dari beberapa negara. Salah satunya adalah Cybera Papyrus yang pernah dipergunakan sebagai bahan pembuatan kertas oleh Mesir Kuno. Yang menjadi ikon dari taman Air Wisata Taman Bunga Nusantara adalah teratai raksasa atau Talia Delbata. Tanaman tersebut berbentuk seperti nampan besar yang berasal dari Amerika Latin. Taman Mawar Sesuai dengan namanya, taman ini berisi berbagai tanaman mawar. Variasi warna serta bentuknya menambah cantik taman bunga ini. Tumbuhan mawar memerlukan perlakuan khusus agar bisa tumbuh dengan subur. Mulai dari pemupukan, penyiraman hingga peyilangan mawar agar tercipta tanaman mawar dengan kualitas jempolan. Green House Tempat ini merupakan rumah kaca dengan luas sekitar 2000 meter persegi. Tanaman bunga yang ada disini biasanya adalah bunga yang tumbuh pada negara yang memiliki 4 musim berbeda. Beraneka jenis bunga serta variasi warna membuat pemandangan menjadi cantik dan menyegarkan. Aktivitas Yang Bisa Dilakukan Berlibur ke tempat wisata Jawa Barat yang satu ini memang memuaskan. Dengan luas lahan mendekati 40 hektar, banyak kegiatan yang bisa dilakukan. Berikut ini beberapa aktivtas yang bisa dilakukan di taman Bunga Nusantara. Berwisata Air Kurang lengkap rasanya jika berwisata tanpa ada wahana air. Selain menambah kesegaran, permainan air sangat digemari oleh anak - anak. Di taman Bunga Nusantara juga terdapat area bermain air yang cukup menarik. Diantara adalah bola air, arung apung serta memancing. Berkeliling Taman Bunga Menikmati tempat wisata taman memang lebih tepat dilakukan dengan mengelilinginya. Anda bisa menikmati keindahan tanaman serta berbagai jenis bunga dari seluruh penjuru dunia. Tentu saja Anda juga bisa berwisata edukasi dengan mengenal berbagai jenis bunga, asal muasal bunga, cara perawatan, serta beberapa manfaat bunga. Foto Prewedding Dengan keindahan serta kecantikan tempat wisata taman ini, tentu saja tidak sedikit orang yang memanfaatkan tempat wisata ini untuk melakukan foto prewedding. Variasi bunga yang beragam, Anda akan memiliki banyak pilihan spot berfoto dengan kualitas jempolan.
Tumblr media
Prewedding Taman Bunga Nusantara Bogor Harga Tiket Taman Bunga Nusantara Informasi terakhir yang kami terima, harga tiket masuk Taman Bunga Nusantara sebesar Rp. 40.000 per orang. Anak diatas 4 tahun akan dianggap perlu 1 tiket sendiri. Harga tersebut bisa dibilang cukup murah dengan fasilitas yang didapatkan. Namun untuk mendapatkan harga terbarunya silahkan kontak customer support resminya melalui website atau langsung ke nomor HP. Terkait jam operasional Taman Bunga Nusantara hampir sama antara weekend dengan weekday. Hanya berbeda 30 menit lebih lama ketika weekend, yakni tutup jam 17.30 WIB. Untuk pagi hari bukanya mulai jam 08.00 WIB. Itulah informasi mengenai tempat wisata Taman Bunga Matahari yang dapat kami sampaikan, semoga memberikan manfaat bagi kita semua. Jika Anda mempunyai masukan atau ide tempat wisata yang perlu direview, silahkan hubungi kami melalui laman kontak yang tersedia. Temukan informasi tempat wisata terbaik lainnya diseluruh Indonesia maupun di luar Indonesia dengan terus mengunjungi wisataExpo. Read the full article
0 notes
andrea-and-talia · 7 years ago
Text
Selamat Hari Paskah!
Selamat Hari Paskah! Hari ini, saya dan ibu saya pergi ke geraja jam pagi pagi. Setelah selesai, Kami pergi ke Essendon supaya kami bisa makan makanan pagi. Untuk makanan pagi, saya makan telur rebus yang bereda di atas roti panggang. Makanan itu enak sekali dan saya akan pergi ke warung lagi! Kemudian kami kebali rumah dan saya membersikan rumah saya dan menerjakaan pekerjaan rumah. Juga pada waktu jam tiga sakit Talia datang ke rumah saya. Kami bercakap-cakap dan kami pergi ke craigieburn central untuk makan malam
- Andrea 
0 notes
maniacinema · 4 years ago
Text
Never Rarely Sometimes Always : “Pil Pahit” Itu Bernama Patriarki.
Tumblr media
Barangkali memang sudah ada film yang berbicara tentang kehamilan remaja. Sebut saja Juno, Dua Garis Biru, Precious. Tapi pernahkah kau menonton Never Rarely Sometimes Always (2019)? Meski premisnya tak berbeda dengan film bertemakan kehamilan remaja lainnya, Never Rarely mengungkap kehamilan dini dengan bingkai perspektif lain sekaligus menimbulkan empati ala road film.
Autumn, remaja 17 tahun yang kesehariannya dihabiskan untuk sekolah dan bekerja paruh waktu harus menelan pil pahit ketika dirinya dinyatakan hamil. Autumn yang belum siap menjadi ibu pada akhirnya memutuskan aborsi. Tetapi sayang di kota tempat tinggalnya, di Pennsylvania, memberikan peraturan yang sulit untuk sebuah tindakan aborsi. Seketika itu ia berniat pergi ke klinik Planned Parenthood yang berada di kota lain. Di film ini tidak diperlihatkan bagaimana kehamilan Autumn mempengaruhi lingkungan sekitar atau menjadikan topik aborsi itu sendiri sebagai sarana pendidikan seksual. Di film ini justru diperlihatkan perjalanan emosional seorang Autumn yang sedang bergelut akan rasa stres yang dipengaruhi oleh hormon kehamilan sekaligus bimbang akan keputusannya untuk melakukan aborsi. Never Rarely banyak menampilkan beberapa adegan yang memicu seberapa keras dan otentik film ini dalam memperlihatkan pergolakan batin seorang Autumn. Menjalani hidup sebagai anak dari keluarga menengah, ibu yang menanggung biaya hidup keluarga, serta ayahnya yang problematik. Dalam hal lain, persoalan di tempat kerja menambah sesak dada Autumn. Film ini kerap menyorot kultur patriaki yang tumbuh subur di sana. Seperti di supermarket tempat Autumn dan Skylar bekerja. Mereka  dituntut untuk pasrah serta diperlakuan tidak senonoh oleh bosnya (yang tentunya dia seseorang laki laki) saat hendak memberikan setoran ataupun pulang/izin kerja. Hal tersebut menjadi fakta menyedihkan bagi perempuan. Masih belum ada ruang aman untuk perempuan hidup bebas dari belenggu rasa takut akan perlakuan masyarakat, serta masih banyak orang yang menjadikan perempuan sebagai objek semata. Inilah yang membuat Hittman menggunakan narasi road film sebagai alat untuk menggerakan transformasi seorang Autumn. Kesadaran Autumn atas otoritas tubuh, empati Skylar terhadap sepupunya yang berlandaskan dengan sikap mendukung satu sama lain yang penuh dengan rasa senasib dan empati yang kuat  menjadikan Never Rarely sebagai film dengan nilai feminisme yang kuat. Penyutradaan dan naskah yang solid ditunjang dengan akting yang luar biasa dari para aktornya, terutama pemeran utama, Sidney Flannigan berhasil membentuk kekuatan tersendiri film ini. Flannigan berhasil menghidupkan seorang Autumn yang pendiam namun pemberani dan mudah rapuh hanya dengan ekspresi dan dialog yang minim. Adegan saat wawancara di Planned Parenthood yang tegang adalah contoh betapa totalitasnya akting Flannigan. Sulit untuk percaya bahwa film ini adalah debut pertamanya dalam berakting. Karakter Skylar yang diperankan oleh Talia Ryder pun tak kalah menarik dengan menghidupkan suasana film yang kelam menjadi hangat, selain hubungan keduanya sebagai sepasang sepupu, sorotan matanya hingga gerak geriknya pun yang mengisyaratkan empati yang dimiliki Skylar. Never Rarely bukanlah film yang mudah ditonton dengan tone-nya yang begitu depresif, tetapi tidak bisa dihiraukan betapa pentingnya pesan yang disampaikan kepada siapapun yang selama ini melihat aborsi dari kaca mata yang cenderung menghakimi dan masih terkekang oleh budaya patriaki sehingga sulit untuk menciptakan ruang aman bagi perempuan dalam menjalani hidupnya sendiri.
(Pertama kali diunggah di akun Instagram Maniacinema, November 2020)
Penulis : Sarah Widyastuti
Desain : Hotman Nasution
Never Rarely Sometimes Always | 2020 | Durasi : 101 Menit  |  Sutradara : Eliza Hittman | Negara Asal : Amerika Serikat | Pemeran :  Sidney Flanigan, Talia Ryder, Théodore Pellerin | Produksi : Focus Features
Sarah Widyastuti
Tumblr media
18 Tahun. Penikmat segala jenis film dan drakor yang hobinya merutuki nasib perkuliahannya.
Tumblr media Tumblr media
0 notes
pusatdasterpekalongan · 4 years ago
Photo
Tumblr media
Gamis talia Cap punggawa PUSAT GROSIR DASTER PEKALONGAN Rp 63.000/minimal 5 pcs ( 1 seri ) ( Harga sudah Reseller Kodian) CARA PESAN sebutkan apa yang mau di order / kirim gambar dan jumlahnya lalu kirim # nama penerima paket # alamat lengkap ibu / bapak # no.hp .kirim ke wa kami 085640557171 nanti kami totalkan beserta ongkirnya. Cek Stok Yang ready ada di Instagram = www.instagram.com/pusatdasterpekalongan #longdressjumbo #longdress #longdresspekalongan #gamisbatik #batikmuslimah #longdresspekalongan #batikpekalongan #grosirbatikpekalongan #motifbatik #modelbatik #modelbatikterbaru #grosirbatikmurah #batikargreen #argreenbatik #pusatbatikpekalongan #pusatbatik #pusatbatikmurah #griyabatikpekalongan #batikonline #motifbatikpekalongan https://www.instagram.com/p/CHeRDlvr5Dd/?igshid=r61nzs579f8l
0 notes
pusatdasterpekalongan · 4 years ago
Photo
Tumblr media
Gamis talia Cap punggawa PUSAT GROSIR DASTER PEKALONGAN Rp 63.000/minimal 5 pcs ( 1 seri ) ( Harga sudah Reseller Kodian) CARA PESAN sebutkan apa yang mau di order / kirim gambar dan jumlahnya lalu kirim # nama penerima paket # alamat lengkap ibu / bapak # no.hp .kirim ke wa kami 085640557171 nanti kami totalkan beserta ongkirnya. Cek Stok Yang ready ada di Instagram = www.instagram.com/pusatdasterpekalongan #daster #dasterpekalongan #dastermurah #pusatdasterpekalongan #grosirdaster #grosirdastermurah #grosirdasterpekalongan #dasteronline #grosirdasteronline #batikpekalongan #dastermodern #batikpekalonganmurah #grosirbatikpekalongan #batikargreen #argreenbatik #pusatbatikpekalongan #pusatbatikmurah #motifbatikpekalongan #modelbatikpekalongan #dasterjumbo https://www.instagram.com/p/CHeP47ILoxD/?igshid=8f31x60rbbq7
0 notes