#georgia amsale | Explore Tumblr posts and blogs

saatrenungan · 3 years ago

Video

youtube

NB: jangan lupa ubah setting bahasa indonesia sebelum klik play ya

Letters to God

“Kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup.” (2 Korintus3:3)

Apakah anda termasuk orang yang hobi curhat? Jika ya, anda termasuk salah satu dari banyak orang yang tidak suka memendam masalah di dalam hati. Ketika ada masalah yang mengganggu pikiran, maka kita ingin membicarakannya dengan orang-orang terdekat yang memang kita percaya dan mau mendengar, baik ke pasangan hidup, pacar, teman dekat bahkan psikolog, setelah dibicarakan, ada solusi atau tidak biasanya hati akan terasa lebih lapang. Dalam keadaan kalut, kadang kita tidak memiliki siapa-siapa untuk diajak bicara atau dimintai pertolongan dan kadang kita lupa bahwa kita punya Tuhan yang sangat mengasihi kita dan sangat setia akan kasihNya. kita bisa dengan aman menceritakan segalanya kepada-Nya, bahkan yang paling rahasia sekalipun tanpa harus takut dipermalukan. Selain itu, Tuhan tidak pernah terlalu sibuk untuk kita. Dia tidak akan pernah menolak, Dia tidak akan menyalahkan kita, apapun pergumulan hidup yang ingin kita utarakan kepadaNya. Tidak itu saja, Tuhan pun pasti punya solusi atas masalah apapun yang kita alami, bahkan sudah berjanji untuk memberikan kelegaan kepada setiap kita yang berbeban berat. (Matius 11:28).

Menonton film ini membuat hati kita tersentuh. Bagaimana seorang anak yang biasanya dengan mudah mengeluh dan memprotes , namun malah menguatkan orang-orang di sekelilingnya. Ia menjadi pewarta Injil bagi orang-orang di sekelilingnya. Hidupnya ibarat surat Kristus untuk orang-orang yang ingin mendengar kabar baik. Seperti Rasul Paulus berkata dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, “Kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup.” (2 Korintus3:3).

Film Letters to God merupakan kisah nyata seorang anak bernama Tyler Doherty yang berusia delapan tahun dan didiagnosa menderita kanker otak. Tyler sangat mencintai Tuhan dan seperti anak-anak laki umumnya, dia juga senang sepakbola. Tyler setiap hari menulis dan mengirim surat-suratnya kepada Tuhan melalui kantor pos, setiap saat ia menulis surat kepada Tuhan di balkon rumahnya. Apa pun yang dialami, harapan-harapan serta doa-doanya, semuanya ditulis dalam surat-surat yang ditujukan kepada Tuhan. Baginya, Tuhan adalah sahabat yang menjadi tempatnya curhat. Salah satu keinginannya adalah melihat ibunya tertawa karena ia tahu bahwa penyakitnya membuat ibunya sedih

Keluarga Tyler sendiri sedang dalam pergumulan berat dalam iman dan kepercayaan mereka kepada Tuhan. Berbagai cobaan menimpa keluarga mereka mulai dari Ayah Tyler meninggal dunia, Tyler menderita sakit kanker sehingga ibunya marah terhadap Tuhan. Namun Tyler tetap menunjukkan keyakinannya yang tak tergoyahkan kepada Tuhan. Imannya dan keyakinannya menghadapi penyakitnya kemudian mengubah keluarganya, sahabatnya dan komunitas di mana mereka tinggal.

Salah satu sahabatnya adalah Brady, seorang mailman. Setiap kali ia menerima surat Tyler ia dan atasannya bingung dengan surat-surat tersebut akhirnya ia pun membawa surat tersebut ke gereja dan pendeta berkata bahwa surat tersebut bukan begitu saja bisa sampai ke Brady, pasti Tuhan punya maksud tertentu sehingga sang pendeta mengusulkan Brady untuk menyimpannya. Sang pendeta sempat mendoakan Brady yang belum percaya kepada Kristus. Brady tersentuh ketika membaca surat-surat Tyler, meskipun sedang menderita tapi imannya begitu kuat dan masih peduli kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya. Dalam suratnya dia mengharapkan yang terbaik buat mereka bahkan mendoakan orang yang melukai hatinya. Brady tersentuh dan dia dikuatkan kembali. Dari situlah ia bangkit, dengan menggunakan sepeda, ia membagikan surat Tyler kepada orang-orang yang disebutkan dalam surat Tyler kepada Tuhan. Orang-orang pun begitu terharu, saat pesta kesembuhan yang kesekian kalinya Tyler mengundang orang-orang yang senasib serta orang-orang yang berada disekelilingnya untuk berbagi cerita bersama. Disitulah moment Brady sang mailman untuk menyampaikan bahwa Tyler memberikan inpsirasi baginya untuk hidup lebih tabah lagi, begitupun dengan orang-orang yang senasib dengan Tyler, karena ia bersahabat dengan Tuhan. Brady pun menunjukan 3 karung surat yang telah Tyler tulis dan dikirimkan kepada Tuhan yang ia simpan baik-baik di kantor pos tempatnya bekerja.

Film yang diangkat dari kisah nyata ini memberikan pesan bahwa Tuhan sebagai kekuatan yang maha dahsyat dapat mematahkan vonis mati dokter terhadap keganasan kanker. Tyler yang divonis mati bisa hidup beberapa tahun lebih lama dari vonis yang diberikan dokter. “Bahkan saya pun tidak yakin jika ia akan sembuh setelah ini,” ujar dokter, saat kanker Tyler mengganas dan harus diopname beberapa hari, tapi ternyata Tyler malah sembuh walaupun pada akhirnya ia meninggal juga namun Tyler menjadi terang dan harapan bagi para penderita kanker di Georgia untuk selalu bersahabat dengan Tuhan. Kebiasaan Tyler untuk selalu berbagi cerita dengan Tuhan yang dianggapnya sebagai sahabat menginspirasi banyak penderita kanker lainnya, hingga akhirnya setelah Tyler meninggal keluarganya yang dibantu temen baik Tyler yaitu Samantha, membuat Boxmail yang superbesar dan mengundang para penderita kanker agar bisa melakukan hal serupa untuk selalu bersahabat dengan Tuhan agar bisa kuat dan tabah dalam menghadapi penyakitnya dan tidak sedikit penderita kanker yang dapat hidup lebih lama lagi bahkan bisa berkarir saat vonis kanker menimpa penderita kanker saat usianya masih sangat kecil seperti tertulis dalam Mat 5;16 “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Film ini juga mengungkapkan bagaimana menguatkan orang lain, menunjukan kepedulian, menghibur dan mengapresiasi sesama lewat ucapan atau kata-kata. Kakek Samantha memberi dorongan kepada Tyler bahwa dia adalah “the warrior of God”. Dia bahkan mengatakan bahwa Tyler adalah orang yang dipilih Allah untuk suatu peran yang istimewa dalam hidupnya. Guru Tyler mendorong murid-muridnya yang adalah teman-teman sekelas Tyler untuk peduli dan memperhatikan Tyler. Ada lagi komunitas mereka yang mengadakan acara khusus untuk mensuport Tyler dan keluarganya…

Pada akhirnya Letters to God itu adalah hidup Tyler itu sendiri. Dia adalah surat Kristus menjadi magnet yang menarik orang sekitarnya untuk datang kepada Kristus karena dia melihat hidup Kristus nyata dalam diri Tyler. Kita adalah cerminan kasih Kristus yang terlihat dalam teladan hidup kita sehari-hari. Sudahkah orang melihat hidup Kristus dalam diri kita. Sudahkah orang tertarik dan mau mengenal Kristus dengan melihat kehidupan kita?. Penulis Amsal mengingatkan kita untuk terus menjaga hati karena dari sanalah sebenarnya sebuah kehidupan itu terpancar, “sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.” (Markus 7:21-23). Apapun tindakan kita merupakan cerminan dari bagaimana keadaan hati kita seperti tertulis dalam Amsal 4;23 “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”

Film ini mengajak kita untuk terus berkomunikasi kepada Tuhan, apa pun kejadian yang dialami, baik suka maupun duka serta mendoakan orang-orang sekitar kita seperti tertulis dalam Mazmur 142;3 “Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya." Tuhan tahu bahwa curhat merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Dia tidak pernah terlalu sibuk atau malas untuk mendengarkan suara anak-anakNya. Dia adalah Bapa yang setia, Bapa yang baik, Bapa yang penuh kasih yang selalu ada bersama kita dalam setiap saat. Ada kalanya kita tidak bisa berkata apa-apa akibat beratnya beban yang menimpa kita, dan Tuhan pun tahu bahwa keadaan seperti ini bisa menimpa kita kapan saja. Dan lihatlah bagaimana kepedulian Tuhan akan hal ini. Ada Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita yang akan sangat membantu ketika kita berada dalam situasi seperti itu. "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." (Roma 8:26). Baik secara langsung maupun lewat Roh, Tuhan akan selalu siap mendengarkan kita, memberi kelegaan bahkan jawaban atau solusi atas masalah seberat apapun

Apapun masalah yang menimpa anda, ingatlah bahwa ada Tuhan yang selalu menyediakan diriNya sebagai tempat kita menumpahkan curahan hati kita. Tuhan bisa kita percaya dan tidak akan pernah gagal untuk diandalkan. Dia siap mendengarkan anda hari ini. Maukah anda datang kepadaNya dan menceritakan apa yang anda alami hari ini?

Berkah Dalem

#sepex #sepexjoglosemar #laskarkristus

0 notes