#forgotit
Explore tagged Tumblr posts
Text
miss my airfryer so fkn bad fly high girl ur so so missed
#airfryer bacon no more..iwas so ready 2go make airfryer bacon all morning cus i forgotit broke...heartbroke#all cus fam be playing wwe while opening and closing it
3 notes
·
View notes
Text
logs on, kinkshames everyone, leaves
4 notes
·
View notes
Photo
risetober Mikey I did this last second cuz I forgotit was October
113 notes
·
View notes
Text
OUH i forgotit was the first day of august..... 11 more days til my birthdayyy ^__^
7 notes
·
View notes
Text
to death / persist
to deathyou said it to death, please trusti have not forgotit’s just that i retortin light of all of iti persistperhaps becausepersisting is all i have ever been good at listening? empathizing? making appropriate spacefor you to growinto who you are now?noi lack all relevant expertise butpersistingand hypocrisyleave these to me
View On WordPress
0 notes
Text
FORGOTIT WAS NANO TIME SHIT FUCK GODDAMN
I have no book idea. So this week will just be stringing together 12k words.
0 notes
Text
OH MY FCKIN g
I almost forgot my account password again!! again!!
My twitter/Rditter password all fcked up forgotiting bc their shit “so-called security policy” and their shit admins.......
Long time no say SHXT English....it’s fcking feel GREAT!
0 notes
Text
*mutters into hands* I am the worst person....
#I forgot my passcode to my code........#I used my phone VERYDAY AND I FORGOTIT#HFKJLHDKLSAHFJKDLASHFDKSLAFHJKLSAF
0 notes
Photo
-Read Phantasmagoria of Forgotten Gods-
Latest Update 17/03/17 Start at the beginning
Support me on Patreon
—-
There was a nap accident and i forgotit was friday
1 note
·
View note
Text
Memahami Keterasingan
Sebelumnya (di snap WhatsApp maksudnya) udah aku kenalin yaa isi salah satu puisi eyang Sapardi yang berjudul metamorfosis, puisi ini bisa banget kalian baca dalam buku Perahu Kertas yang pertama kali di publikasikan pada tahun 1983, lama banget gasih? Aing mah belum lahir, keknya direncanakan juga belum xD. Oke, back to the topic. Buat yang gak terbiasa baca puisi bisa banget nih denger musikalisasi puisi dari Ari Reda, dibawah ini aku dah lampirin linknya dari YouTube.
https://www.youtube.com/watch?v=JZ2ZkxsZ8TE
Aku termasuk yang suka banget nulis sesuatu yang santai (kayak cerpen atau nulis di Tumblr kek gini) sambil dengerin musikalisasi puisi, bawaannya adem-baper gimana gitu xD hahaa #forgotit! Intinya sih seneng aja gitu. Sampe suatu ketika #cieelah wkwk, aku dengernya sambil rebahan doang dengan hanya menatap langit-langit rumah, pas banget lagi denger puisinya eyang Sapardi yang ini. Terus mikir!
Wait, sebelum masuk ke pikiran aku yang aneh hahahaa. Aku tulis dulu aja yaa liriknya dibawah ini.
Ada yang sedang menanggalkan pakaianmu satu demi satu,
Mendudukkanmu di depan cermin dan membuatmu bertanya,
“Tubuh siapakah gerangan yang kukenakan ini?”
Ada yang sedang diam-diam menulis riwayat hidupmu.
Menimang-nimang hari lahirmu, mereka-reka sebab-sebab kematianmu.
Ada yang sedang diam-diam berubah menjadi dirimu.
Nah, jadi aku tuh mikir, siapa yaa yang jadi pencerita atau pihak yang tau segala hal dalam puisi ini? terus siapa pihak yang sedang bersama kamu? ada lagi nih siapa kamu? lalu kenapa ‘kamu’ harus duduk dalam keadaan tanpa busana di depan cermin? dannnn kenapa kok si ‘kamu’ ini kayak insomnia? wkwk banyak bet dah! Yaa, gitu, kan penasaran kita yaakk!
Dalam upaya menjawab segala pertanyaan tersebut aku coba buat nyari artikel-artikel yang ngebahas terkait ini. Secaraa aku kan bukan anak sastra Indonesia, cuma suka sastra Indonesia doang. Dan hasilnya nihil -_- I’ve got nothing gess. Tapi, saya coba cari di acara-acara yang diisi leh eyang yang di unggah di YouTube, kali aja ada yang ngebahas ini kan yaa. Sampai akhirnya aku nyeraaahhh, dan memutuskan untuk beralih dengan baca buku lain aja dan denger puisi lain aja hahaa. Akhirnya bacalah kumpulan cerita pendek dari Ahmad Tohari yang judulnya Senyum Karyamin. Emang benerbenerr lohhh, kalo kita udah berusaha melupakan tu pasti ada aja yang bisa ngingetin sama doi #cieelaah xD. Eyang Sapardi yang nulis kata penutup dari buku yang aku baca tadi -_-. Nah, disini saya tu dapat ilham xD, Eyang Sapardi itu tidak memaksakan pembacanya untuk memahami makna puisi yang dia tulis dalam perspektif dia, dia ingin pembaca lebih bebas dalam memaknai puisinya. Dan saya pun teringat dengan talkshow yang dibawakan oleh mbak Nana dan diisi oleh eyang dan Jokpin, disana mereka ngebahas tentang puisi Aku Ingin #tontonajalahyaa!
BALIK KE TOPIK GESSS!
Jadi saya coba memahami ini puisi dengan basis pada satu artikel yang ngebahas tentang puisi ini.
Pertanyaan 1 Siapa yang jadi pencerita?
Awalnya saya ngira ini Tuhan, karena dia konsisten sebagai Dzat yang tau semuanya tentang apa yang dilakukan oleh si ‘kamu’ sebagai pihak yang pasif dan satu tokoh lagi yang aktif.
Tapi, saya coba mengganti perspektifnya menjadi lebih dekat yaitu si penulis itu sendiri yang sedang menceritakan kisah. Yap, itu eyang Sapardi itu sendiri.
Pertanyaan 3 Siapa ‘kamu’?
Kita lewatin dulu pertanyaan kedua, karena menurut aku sih ‘kamu’ ini yang penting dalam puisi ini. Dimana dia adalah pihak yang diceritakan oleh pencerita. Disini aku memahami makna keterasingan dari kalimat,
“tubuh siapakah gerangan yang kukenakan ini?”
Yaps, peristiwa itu terjadi setelah baju-baju yang ia kenakan ditanggalkan oleh seseorang lalu ia didudukkan di depan cermin. Aku ngebayangin sih bahwa betapa kita itu asing bahkan sama tubuh kita sendiri. Paham gak? Maksudnya gini, kita kalau dalam posisi yang demikian pasti ngerasa malu untuk melihat ke aarah cermin, bukan? Malu untuk meninjau dan mengenali diri kita lebih jauh. Dan itu pun terjadi tidak hanya ketika peristiwa tersebut terjadi secara demikian, tapi juga terjadi saat kita meninjau pedalaman diri kita. Kita terkadang terlalu malu dengan diri kita yang salah, diri kita yang sudah menyakiti orang lain dan lain sebagainya. Hal ini tentu membuat diri kita nyatanya asing dengan diri kita sendiri. Bayangkan, kita hidup berpuluh-puluh tahun dengan tubuh dan pikiran yang kita sendiri pun tidak mengenal semua itu? Seperti sebuah kesia-siaan belaka.
Pertanyaan 2 Siapa pihak yang bersama ‘kamu’?
Ini adalah orang lain, orang yang bisa jadi hidup berdampingan dengan ‘kamu’ atau orang yang senantiasa memperhatikan si ‘kamu’ baik dekat maupun jauh, baik diketahui oleh si ‘kamu’ atau tidak.
Terkadang tanpa kita ketahui orang lain tengah ‘memata-matai’ kita dan mencoba untuk membaca kehidupan kita lalu tanpa izin atau sepatah kata pun berusaha menjadi diri kita. Aku rasa ini sering terjadi di kehidupan kita yang sekarang, tinggal stalking di Instagram, lihat kesehariannya lalu dengan mudah kita dapat meniru apa yang dia lakukan, membuat karya yang mirip dengannya, menyukai segala yang dia sukai, dan lain-lain.
Pertanyaan 4 dan 5 gak usah di jawab lah yaa karena udah terjawab secara gak langusng di atas hehee.
Nah, dalam artikel yang aku baca itu, para kritikus sasta mengatakan kalau eyang Sapardi nulis puisi ini untuk menceritakan kisah hidupnya dimana banyak orang yang mencoba untuk membaca kehidupanya, memahami karya-karyanya, dan akhirnya membuat hal yang serupa dengan dirinya. Yaa, begitulah.
Tapi yang pasti, bagi aku pribadi sih puisi ini ngingetin gimana kita mesti kenal sama diri kita baik secara fisik, emosi, maupun pemikiran, dengan begitu kita akan menjadi lebih santai dalam menjalani hidup dan yang jelas hidup dalam sebuah kejelasan tanpa adanya keterasingan.
Eyaaa. Gitu deh!
0 notes
Photo
#tinto #movietime #nobrandnecessary #gift #lol #forgotit #redwine #wine #vino
0 notes
Text
When I go back and study material from past terms
1 note
·
View note
Photo
Word #iKnowThatFeeling #forgotit #towelinroom #runningnaked
0 notes