#febui
Explore tagged Tumblr posts
fred-onthemove · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Terima kasih kepada @feb_ui khususnya kelas leadership yang dikoordinasikan oleh Ibu Dosen @yasminenora2304 yang memberikan kesempatan kepada saya membagi pengalaman kepada adik-adik mahasiswa FEBUI pada tanggal 20 Maret 2023 yang lalu secara daring. . Semoga bisa memberikan tambahan pengetahuan yang berguna dalam praktik kepemimpinan, amiin. . #leadership #class #alumni #almamater #givingback #learning https://www.instagram.com/p/CqR76ImS8dQ/?igshid=NGJjMDIxMWI=
5 notes · View notes
bazooka-bbgum · 2 years ago
Text
Febuy 10
REBLOG THIS AND TAG YOURE BIRTHDAY PLEASE
105K notes · View notes
ervinafindy · 1 year ago
Text
Denny Ja: Looking forward: the big impact of the global economic change in the future
Global economic change has become one of the most discussed topics in recent years. In Denny JA's view, these changes will have a major impact on the Indonesian economy in the future. In a speech at the Institute for Economic and Social Research (LPEM) Febui event in October, Denny JA stated that global economic change was inevitable. According to him, the main challenge for the Indonesian economy is to adapt to these changes. "We must adjust to changes in the global economy, a challenge that is not easy but becomes very important for Indonesia," said Denny JA. According to him, there are several things that will affect Indonesia's economy in the future. First, the influence of technology is increasingly rapid. Second, changes in world market dynamics. Third, the bigger national debt burden. First of all, Denny Ja predicts that the influence of technology will be bigger in the future. This can be seen from the rapid development of the technology industry. We can see how large companies such as Facebook, Google, and Amazon continue to innovate to improve the quality of the products and services they offer. In this case, Denny Ja suggested that Indonesia must be able to develop a strong technology industry to face global competition in the future. "As a country that has a large and potential population, Indonesia must utilize technology to increase the competitiveness of the national economy," he said. Second, changes in the dynamics of world markets will also affect Indonesia's economy in the future. Denny Ja stressed that in recent years, the global market has experienced a shift. China and India are the center of world economic growth, while oil exporting countries have decreased both in terms of price and production volume. In this case, Denny Ja suggested that Indonesia needs to develop new markets in developing countries such as China and India. "We need to increase economic cooperation with new countries so that Indonesia can take advantage of existing market opportunities in the future," he said. Third, the greater national debt burden is also a problem that must be faced by Indonesia in the future. Denny Ja revealed that currently, Indonesia's debt reaches around 60% of the Gross Domestic Product (GDP). "We need to manage debt well so as not to cause financial crisis in the future," said Denny Ja. According to him, the government's efforts to develop sectors that could potentially help reduce the burden of national debt. "When we are able to develop potential sectors such as tourism, agriculture, and creative industries, we can help increase state revenue and reduce national debt burdens," he said. At the end of his speech, Denny Ja delivered a message for all parties to realize economic success in the future. "At present, we have great challenges to face global economic changes in the future. However, if we can jointly face this challenge with determination and hard work, then Indonesia will be able to catch up and achieve success in the future," he said. All parties must work together to develop the Indonesian economy. The government, investors, and the community must work together to take advantage of existing opportunities. In the current era of globalization, none of the countries can stand alone. Therefore, we must learn from the experiences of countries that successfully face the challenges of the global economy and take advantage of existing opportunities. That way, Indonesia can become a developed and prosperous country in the future.
Check more: Denny JA: Looking forward: the big impact of the global economic change in the future
0 notes
indriatisp · 6 years ago
Photo
Tumblr media
Mamak-Siswa 
Haiiii gaessss,
Udah lama nih ga nulis.. Mumpung lagi dapet ilham dan hidayah, yuk marii kita ngobrol-ngobroool..
Kali ini aku mau cerita tentang pengalaman aku ketika berstatus sebagai mamak-siswa aka emak-emak sekaligus mahasiswa wkwk.. Iya nih alhamdulillaah pas kemarin S2 itu udah berstatus emak-emak beranak 1 diantara para pemuda pemudi bangsa yang ruarrr biasaaa..
Menjadi mahasiswa S2 itu sebenernya bisa dibilang sesuatu yang spontan aja gitu, tiba-tiba ketika suatu pagi  aku serasa mendapat ilham untuk apply salah satu beasiswa dan sontak bilang ke PakSu “Yah, aku mau S2 ya, aku mau apply beasisw ****” Lah, suami kaget kali ya.. Kesambet apa ini si istri di pagi buta gini tiba-tiba bilang mau S2.
Iya, aku mau kuliah aja biar bisa punya lebih banyak waktu buat jagain anak, tapi tetep ada kegiatan gitu dengan cara kuliah S2 (maklumin ya gaess anaknya ga bisa diem di rumah aja jadi mesti cari kegiatan lain biar merasa hidup tetap bermakna, ceiileee preeet wkwk).
Yowes lah singkat cerita cek pendaftaran yang deadline nya tinggal seminggu lagi, terbilang agak nekat sih wong masih banyak syarat yang belum dikumpulin seperti nilai TOEFL, surat rekomendasi de el el. Berbekal keyakinan yang haqiqi terhadap kunfayakun-Nya, daftarlah beasiswa di last minute. Alhamdulillaah semuanya dilancarkan dan setelah melewati rangkaian tes ini-itu, dapet lah tuh beasiswa. MasyaAllah ya, Allah super baikkkkk, meskipun banyak saingan yang jauh lebih kompeten tapi semuanya memang sudah diatur oleh Nya yaaa.
Lalu mulai lah perkuliahan S2, yaampuun ciiiin kirain aku S2 itu kayak S1 loh, kuliahnya bisa santaiiii, banyak waktu luang de el el. In fact, hampir semua mata kuliah mewajibkan bacaan jurnal yang super buanyaaak dan harus membuat summary nya. Pusiiing hambaa baca ratusan jurnalllll, rasanya mau dibakar aja terus diminum terus jadi paham deh apa itu isinyaaa wkwkwk. Belum lagi tugas presentasi di tiap mata kuliah, belum tugas ini itu yang lainnya... Sedih aku tuuuu gaesss, ga sesuai ekspektasi..
Tapi sebagai mamasiswa, aku kudu setrooong.. Malu sama temen-temen yang masih mudaa dan memang semakin beriringnya waktu aku makin kebal sama si para jurnal ituu.. Kan katanya kalau tak kenal maka tak sayang, jadi abis kenalaan, yaaa mulai agak bisa sayaaang laah dikiit. Hidup sepait apapun harus tetep dijalani yaa, kalau kata orang sih life must go on gaess..
Alhamdulillaah, dengan dukungan dari semua pihak terutama keluarga sebagai penyemangat dan motivasi utama aku buat S2, selesailah S2-ku dengan tepat waktu dan sesuai target. Bonus S2 sih selain ilmu juga bisa ikut berbagai conference gretooong ciiin, mayan kan yaa sekalian jalan-jalan dan eksis dikiit wkwkwk,
Nah sampai sini dulu yaaa cerita mamak-siswa nyaa, nanti pengalaman conferencenya aku ceritain terpisah yaaa... See you, gaesss!
1 note · View note
padepokankarya · 3 years ago
Text
Kerjaan rasa reuni | #PEMIRAFEBUI
Untuk ke sekian kalinya, #padepokankarya dipercaya oleh ILUNI FEBUI untuk membantu strimangstriming kegiatan mereka. Kali ini bukan webinar ataupun reuni, tapi keseruan pemilihan calon ketua baru ILUNI FEB UI periode 2022-2024, menggantikan mbak Destry Damayanti.
Tumblr media
Kenapa seru? Karena acara ini adalah event hybrid pertama sejak pandemi, juga acara yang pertama di studio #padepokankarya yang baru, dan pastinya karena ini pemilihan calon ketua yang baru! Gutlak Martoyo dan Alexandra!
Tumblr media
Gladi resik tanggal 27/11/21 berjalan lancar walau jadi lebih lama karena diulang beberapa kali supaya besoknya lebih paripurna.
Tumblr media
Kerjaan rasa reuni Vendor rasa kontributor karena disebut khusus di sambutan
Suwun ILUNI FEBUI. Siapapun yang nanti menang, semoga tep ajak kita ya...
youtube
Tayangan lengkap bisa ditonton di channel YouTube ILUNI FEBUI
0 notes
rekayorekdotid · 3 years ago
Text
Panitia pemilihan Calon Ketua ILUNI FEBUI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia) periode 2022-2024 telah menetapkan Alexandra Askandar dan Martoyo Marjono sebagai kandidat yang lolos verifikasi.
0 notes
sekarkasih · 5 years ago
Text
Alhamdulillah presentasi proposal tesis selesai. Bismillah. Semoga Allah beri kita kelancaran dalam menyelesaikan studi dan penelitian yaa. Semoga bisa #cukuptigasemester aja ����❤️
Tumblr media Tumblr media
Makasiiiih teman-teman PPIM Keuangan 2019 yang jadi "teman bermain" sejak 2 September 2019 (hari pertama kuliah), hihi. Saling menyemangati, membantu dan mendoakan yaaah. Pokoknya saling deh. Semangats syelaluuuuw 😘
#ppimfebui #universitasindonesia #febui #sekarkuliahlagi #cukuptigasemester #sekarkasih #CatatanBundaBijaksana
0 notes
posterseni · 8 years ago
Photo
Tumblr media
BSO BAND FEBUI Proudly Presents THE 7TH MUSIC GALLERY "Music and Arts Festival" CONFIRMED ACTS: - Honne - Seringai - The Trees and the Wild - Polka Wars - Bin Idris - Bedchamber - Stars and Rabbit - Ikkubaru - Ballads of the Cliche - Hollywood Nobody - Peonies - Goodnight Electric - And many more Saturday, March 11th 2017 Kuningan City Ballroom Its less than a month left, we'll see you there! the-musicgallery.com @7thMusicGallery #7thMusicGallery #MusicandArtsFestival
1 note · View note
tondosusanto · 5 years ago
Text
Industri Kreatif di Tengah Pandemi
Industri Kreatif di Tengah Pandemi
Muhamad Chatib Basri merupakan ekonom dan akademisi yang aktif mengemukakan opini mengenai isu-isu terkini lewat media sosial. Seorang ahli di bidang perdagangan internasional, ekonomi makro dan ekonomi politik, Dosen Senior di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEBUI) ini sekarang aktif memberikan perspektif menarik soal bagaimana kita bisa menyikapi dampak COVID-19 yang kini…
View On WordPress
0 notes
beritanews · 5 years ago
Text
Tidak Wajar, Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan 100 Persen
Tidak Wajar, Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan 100 Persen
BERITA.NEWS, Jakarta – Kepala grup penelitian kemiskinan dan perlindungan sosial Lembaga Penelitian Ekonomi Manajemen (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBUI) Teguh Dartanto mengatakan BPJS Kesehatan perlu memperbaiki kesinambungan keuangan program sehingga masalah defisit tidak membebani masyarakat dengan kenaikan yang terlalu tinggi.
“BPJS ini program yang diakui dunia,” katanya melalui…
View On WordPress
0 notes
fred-onthemove · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Senin 6/3 kemarin sempat diskusi ringan dan lucu bersama 2 selebriti 😁 yang baru selesai rekaman podcast: Habib Ja’far @husein_hadar yang jadi tamu podcast BPKH @bpkhri dan bang Fadlul Imansyah @fadluli Kepala BPKH yang jadi tamu podcast ILUNI FEBUI Direktorat Kajian Ekonomi, Divisi Ekonomi Syariah. Pokoknya kita bantu BPKH supaya pengelolaan keuangan haji yang transparan dan akuntabel tersosialisasikan seluas-luasnya! 👍 . #hajj #haji #bpkhri #ilunifebui #connect #colaborate #contribute (at Muamalat Tower) https://www.instagram.com/p/CpkgD6EycCl/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
advancedmanagement · 8 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media
#GNW2017 #BeritaUI Angklung Performance during closing ceremony of GNAM Week 2017 @OfficialMMUI Update from Humas FEBUI
0 notes
seputarbisnis · 8 years ago
Text
Tambang Emas Martabe Beri Kontribusi Rp 1,24 T Bagi PDRB Tapsel
Padangsidimpuan (SIB) -Sepanjang tahun 2010-2015, PT Agincourt Resources (AR), sebagai pengelola Tambang Emas Martabe berkontribusi terhadap penciptaan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Tapsel sebesar Rp. 1,24 T, dan Sumut sebesar Rp. 4,7 T. Hal tersebut terungkap dalam Seminar Analisis Dampak Ekonomi dan Fiskal PT AR di Hotel Mega Permata Padangsidimpuan, Selasa (21/2), sesuai hasil Laporan Akhir Analisis Dampak Ekonomi dan Fiskal Tambang Emas Martabe oleh LPEM-FEBUI (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia). Dalam seminar yang dibuka Wakil Bupati Tapsel Ir. Aswin Efendi Siregar, MM dan dihadiri perwakilan BKPM pusat, Pemkab Tapsel, akademisi, perwakilan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia, NGO/LSM, organisasi masyarakat dan media, Dr. Widyono Soetjipto pemimpin studi mengatakan penelitian menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dimana analisis dampak ekonomi makro dilakukan menggunakan metode Input-Output (I/O), sedangkan analisis dampak fiskal dilakukan menggunakan model fiskal LPEM-FEBUI. Untuk dampak mikro di tingkat desa dilakukan menggunakan data primer dari survei lapangan. "Survei lapangan LPEM -FEBUI bekerjasama dengan FEB -USU tahun 2015 dilakukan terhadap kondisi sosial-ekonomi di 10 desa lingkar tambang. Dari data demografi menunjukkan Desa Sumuran memiliki populasi yang terbesar, Desa Aek Pining memiliki jumlah rumah tangga yang besar dan Desa Telo memiliki jumlah populasi terbesar di usia produktif. Lebih dari separuh jumlah responden atau 56 persen warga di sekitar lingkar tambang memiliki rumah pribadi, sementara tingkat partisipasi pendidikan di level SD, SMP, dan SMA mencapai 90 persen,"ungkapnya. Menurut Dr Widyono, PT AR berkontribusi terhadap pendapatan rumah tangga di Tapsel sekitar Rp 66 M/tahun, menciptakan peluang lapangan pekerjaan sekitar 2.211 orang-tahun, kontribusi fiskal PT AR terhadap Kabupaten Tapsel pada periode produksi 2012-2015 mencapai Rp 61 M. Selain kontribusi di bidang ekonomi dan fiskal, tambang emas Martabe berkontribusi positif terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan, pendidikan, pelatihan dan pengembangan kapasitas petani, kaum perempuan dan pemuda remaja serta  pembangunan infrastruktur di 15 desa lingkar tambang untuk meningkatkan akses dan kualitas kehidupan masyarakat. Dalam kesempatan itu, Presiden Direktur PT AR Tim Duffy mengatakan, hasil studi ini memberikan data-data terukur yang menunjukkan tambang emas Martabe memberikan kontribusi substansial terhadap laju perekonomian di Kabupaten Tapsel dan Sumut, sekaligus menegaskan pandangan bahwa produksi dan penciptaan lapangan pekerjaan yang meningkatkan pendapatan masyarakat merupakan kekuatan utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. "Tambang emas Martabe terus mengimplementasikan komitmen keberlanjutan untuk sukses mengelola beragam pencapaian, dan  memastikan keberadaan tambang memberikan manfaat sosial positif jangka panjang bagi para pemangku kepentingan setempat hingga bertahun-tahun ke depan,"ujarnya. (E-07/d) http://dlvr.it/NSHXFr
0 notes
tuanriyo · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia memproyeksikan nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2017 akan berada pada 13.195 per dolar Amerika Serikat. Namun jika mempertimbangkan “Trump Effect”, rupiah akan mencapai 13.650 per dolar Amerika Serikat. Dan level terendahnya di 13.900 per dolar Amerika Serikat.
0 notes
posterseni · 8 years ago
Photo
Tumblr media
BSO BAND FEBUI Proudly Presents THE 7TH MUSIC GALLERY "Music and Arts Festival" CONFIRMED ACTS: - Honne - Seringai - The Trees and the Wild - Polka Wars - Bin Idris - Bedchamber - Stars and Rabbit - Ikkubaru - Ballads of the Cliche - Hollywood Nobody - Peonies - Goodnight Electric - And many more Saturday, March 11th 2017 Kuningan City Ballroom Its less than a month left, we'll see you there! the-musicgallery.com @7thMusicGallery #7thMusicGallery #MusicandArtsFestival
0 notes
izzudinfarras · 8 years ago
Text
Reformasi Kelembagaan
Oleh: Izzudin Al Farras Adha[1]
 Seorang peserta INDEF School Of Political Economy bertanya kepada pemateri, “Menurut Bapak, permasalahan Indonesia apa yang paling mendasar saat ini?”. Bapak pemateri tersebut menjawab, “Indonesia saat ini butuh institusi yang inklusif”.
Kurang lebih seperti itu salah satu percakapan yang ada pada forum INDEF School Of Political Economy (ISPE) di kantor INDEF, Jakarta Selatan, pada 29 s.d. 31 Agustus 2016 lalu. Kegiatan tersebut merupakan semacam sekolah informal yang diadakan oleh lembaga kajian ekonomi dan keuangan, INDEF, untuk menjelaskan perihal ekonomi politik. Terdapat beberapa pemateri selama 3 hari kegiatan tersebut dan pemateri yang terdapat dalam percakapan diatas adalah Faisal Basri, Ekonom FEB UI.
Institusi yang inklusif menjadi topik hangat di dunia setelah Daron Acemoglu dan James Robinson mengeluarkan sebuah buku fenomenal yang berjudul Why Nations Fail. Dari banyak ulasan dalam buku tersebut, salah satu alasan mengapa sebuah negara bisa jatuh dalam kegagalan adalah karena institusi-institusinya yang penuh dengan tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta pemerintahan yang tidak berlangsung secara efektif.
Beberapa solusi atas hal tersebut adalah pembentukan sistem yang otonom sehingga kekuatan politik tidak terkonsentrasi pada satu atau sekelompok orang dan penguatan dalam rule of law dan rule of game. Selain itu, mekanisme check and balances di dalam pemerintahan juga sangat diperlukan dalam mencegah tindakan KKN. Contoh yang INDEF pernah lakukan dalam hal ini adalah menginisiasi pembentukan lembaga Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) agar terdapat persaingan yang sehat di dalam pasar persaingan usaha di Indonesia.
Tumblr media
Gambar 1. Institusi inklusif di Indonesia[2]
Konteks FEB UI
Permasalahan institusi yang telah dibahas diatas nampaknya merupakan permasalahan yang jamak terjadi di kehidupan sekitar kita. Lembaga Kemahasiswaan di FEB UI pada saat ini belum dapat dikatakan ideal dari berbagai sisi. Namun, itikad baik dan kesadaran bersama mengenai persoalan ini membuat Ikatan Keluarga Mahasiswa FEB UI berusaha berbenah secara terus-menerus.
Sejak awal kepengurusannya pada tahun ini, Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FEB UI berusaha untuk menguatkan institusi BPM itu sendiri maupun lembaga kemahasiswaan lainnya di FEB UI. Hal ini dapat terlihat dari tagline yang dibawa oleh BPM FEB UI 2016, Develop Together. Harapannya, BPM bersama lembaga kemahasiswaan lainnya mampu berkembang secara bersama-sama antara satu dengan yang lainnya.
Dari perspektif internal BPM, salah satunya, baru pada tahun 2016 ini BPM memiliki badan anggaran (Banggar) sebagai sebuah badan khusus di dalam tubuh BPM. Banggar dibentuk untuk melaksanakan pengelolaan dana blockgrant secara independen. BPM membutuhkan Banggar dalam melaksanakan fungsi keuangan yang diamanatkan dalam UUD IKM FEB UI. Fungsi keuangan ini dapat diartikan dalam hal BPM sebagai lembaga yang dipercaya untuk mengalokasikan dana kemahasiswaan dari dekanat maupun institusi lainnya ke seluruh lembaga kemahasiswaan yang ada di dalam UUD IKM FEB UI.
Dari perspektif seluruh lembaga kemahasiswaan di FEB UI dan mahasiswa FEB UI pada umumnya, BPM menginisiasi dan memfasilitasi terselenggaranya Musyawarah Mahasiswa (Musma) agar konstitusi di FEB UI dapat diamandemen. Alhamdulillah, Musma berhasil dan selesai dalam penyelenggaraannya pada akhir Mei 2016. Konstitusi yang baru telah disahkan pada Selasa, 6 September 2016. Sepengetahuan penulis, konstitusi di FEB UI sejak terbentuknya pada tahun 2000 belum pernah berubah sefundamental seperti pada saat ini.
Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam konstitusi di FEB UI, bahkan dalam hal “nama negara” dan nama konstitusi tersebut. Sebelumnya, “nama negara” dan nama konstitusi tersebut adalah Majelis Mahasiswa FEB UI (MM FEB UI) dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga MM FEB UI (AD/ART MM FEB UI). Namun setelah musma, diganti dengan nama Ikatan Keluarga Mahasiswa FEB UI (IKM FEB UI )dan Undang Undang Dasar IKM FEB UI (UUD IKM FEB UI).
Hal yang juga penting dalam penyelenggaraan musma lalu adalah terkait dengan penguatan kapasitas institusi di IKM FEB UI. Misalnya adalah dengan masuknya Badan Audit Keuangan (BAK) ke dalam konstitusi sehingga landasan hukum dalam setiap kegiatannya menjadi legal, formal, dan wajar. Setelah adanya UUD IKM FEB UI pula, BAK memiliki wewenang untuk mengaudit seluruh lembaga kemahasiswaan di FEB UI.
Sebagai tambahan adalah terkait dengan redefinisi lembaga Badan Semi Otonom (BSO) yang sebelumnya mencakup bidang keilmuan, keagamaan, dan minat bakat. Setelah UUD IKM FEB UI disahkan, terdapat dua istilah baru, yaitu “Himpunan” yang sebelumnya lebih sering disebut dengan BSO Keilmuan dan “Badan Keagamaan Mahasiswa” atau BKM yang sebelumnya biasa disebut dengan BSO Keagamaan. Kini, BSO dapat didefinisikan lembaga yang khusus berkecimpung pada minat dan bakat.
Terakhir, status komunitas kini sudah jelas. Statusnya saat ini sudah tertuang di dalam UUD IKM FEB UI dengan kondisi sebelumnya adalah belum adanya payung hukum yang jelas mengenai komunitas. Banyak lagi hal lainnya yang terkait hal ini dan bisa dibandingkan perbedaannya antara konstitusi yang lama, AD/ART MM FEB UI dengan konstitusi yang baru, UUD IKM FEB UI.
Penulis secara pribadi berharap agar institusi yang inklusif mampu terwujud di kemudian hari. Proses menuju hal tersebut, penulis senang menyebutnya dengan reformasi kelembagaan, harus terus dilanjutkan dalam waktu yang akan datang. Hal ini menjadi penting karena ini adalah sebuah proses yang baik dan memakan waktu yang tidak singkat dalam perjalanannya. Seperti yang disampaikan Bapak Faisal Basri, saya pribadi berharap semoga reformasi kelembagaan ini dapat berlangsung secara terus-menerus baik di lingkungan FEB UI, UI, dan Indonesia.
1.  Penulis adalah Ketua Kelembagaan BPM FEB UI 2016
2.  Slide presentasi Faisal Basri pada acara ISPE, 31 Agustus 2016
Tulisan ini dimuat di media online pers kampus BO Economica FEB UI, dapat dilihat di tautan berikut: http://www.economica.id/2016/09/09/reformasi-kelembagaan/  
Tumblr media
0 notes