Tumgik
#enyong
hardynwa · 2 years
Text
SAN Uwemedimo accuses INEC of judgment forgery in Akwa Ibom PDP guber ticket case
Tumblr media
A Senior Advocate of Nigeria, SAN, Uwemedimo Nwoko has accused the Independent National Electoral Commission (INEC) of forging the judgment of a Federal High Court which declared Michael Enyong the lawful governorship candidate of the Peoples Democratic Party (PDP) in Akwa Ibom State. The Senior Lawyer specifically alleged that the electoral body fraudulently imported strange words into the judgment delivered by Justice Fatima Murtala Aminu in a suit marked FHC/ABJ/CS/1295/2022 delivered on 20 January 2023 in Abuja to favour a particular candidate. Nwoko who made the revelation on Monday at the Court of Appeal in Abuja after the day’s proceedings, explained that the electoral body in a letter to the National Chairman of the Peoples Democratic Party twisted the judgment of Justice Aminu to the effect that the Court found as a fact that INEC monitored the primary election that produced Michael Enyong. The letter dated February 1, 2023, with Reference Number INEC/LD&C/C&J/2022/T/359 was authored by INEC Secretary, Rose Oriaran-Anthony and was entitled Re: Suit No. FHC/ABJ/CS/1295/2022 between Hon. Michael Enyong vs INEC and others. The INEC Secretary had in the letter quoted the judgment as ordering the electoral body to recognize and publish the name and details of Enyong as the lawful candidate validly sponsored by the PDP, having emerged the winner of the party’s primary election of May 25, 2022 “monitored by INEC for the Akwa Ibom State gubernatorial elections”. However, the Senior Lawyer who exhibited certified true copies of the judgment said there was nowhere in the judgment that the issue of monitoring the primary election by INEC was mentioned. He said that a petition had already been written to the Chairman of INEC, Prof. Mahood Yakubu protesting the importation of strange words into the judgment and to get those who twisted the judgment for fraudulent reasons fished out for punishment. Nwoko represented Mr Umo Eno who is contesting the governorship ticket with Enyong. He expressed optimism that justice will be done in the alleged judgment forgery. At Monday’s proceedings, counsel to Enyong, Seperibo Peters sought to move an application to stay proceedings in the matter before a Federal High Court later withdrew the application following the discovery that an appeal had been entered at the Court of Appeal in Abuja in respect of the same matter. Justice Olubunmi Oyewole who presided over a three-man panel of the Appellate Court in a short ruling on the withdrawal of the application subsequently struck it out. Meanwhile, no date has been fixed for the hearing of the appeal challenging the Federal High Court judgment that recognized Michael Enyong as the PDP gubernatorial candidate. Read the full article
0 notes
morenewsng · 2 years
Text
2023 Guber: Umo Eno remains INEC recognized PDP Candidate in Akwa Ibom State - Nwoko
2023 Guber: Umo Eno remains INEC recognized PDP Candidate in Akwa Ibom State – Nwoko   Akwa Ibom people have been urged to ignore the false speculations making the rounds that House of Representatives Member for Uyo, Mr Michael Enyong has replaced Pastor Umo Eno as the candidate of the Peoples Democratic Party in the State, as the Independent National Electoral Commission still recognizes Pastor…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
melydys · 4 years
Photo
Tumblr media
Bismillah... Finally, setelah beberapa kali trial error membuat sambal dengan citarasa yg lebih khas dari Kota Tegal yang biasa digunakan untuk Sauto khas Tegal (walaupun buat cocolan krupuk pun enak). . Pulang kampung tidak lupa makan sauto khas ini tapi karena pandemi jd kangen sambal tauco ini. @melolykitchen membantu untuk mengurangi rasa kangen teman2 dengan petunjuk pembuatan dan cara menghidangkannya. . Bumbu kuah nya gimana?? . Tenang @melolykitchen juga menyediakan bumbu rempah yg divacum agar tetap segar. So tinggal siapin sayuran dan ayam aja nih. Masak simple, Mudah dan mengenangkan. . Kurang Lengkap rasanya makan Sauto atau makan apapun tanpa bawang goreng.. Bawang asli dari petani Brebes dan di goreng dengan minyak goreng pilihan.. Makan jadi lebih enak dengan bawang goreng.. . Jangan lupa “Bawang Goreng” @melolykitchen 👈🏾nya juga . . . #tegalpost #tegal #kotategal #enyong #sambaleenyong #sambal #tauco #sambaljenggot #chili #chilisauce #hotchili #pedas #tidakpedas #sauces #ngapak #jakartategal #tegalfoodies #javafood #indonesiafoods #indonesiansauce #originalsauces #tegalan #infotegal #tegalculinery #tegalbahari #sototalangtegal #bawanggoreng #melolykitchen https://www.instagram.com/p/CCh2wwlpjdrnRy-xiCY-n61dPqqOY6szolrUJg0/?igshid=1eaettj7ryzn1
0 notes
nowupdate · 5 years
Photo
Tumblr media
BABANTAN: The Man Of The Moment Many believe that the name Rt. Hon.(Dr). Michael Enyong, Member representing Ibesikpo Asutan/Nsit Atai/Uruan/Uyo Federal Constituency is synonymous to effective representation.
0 notes
exercuted · 4 years
Text
Good morning, guten morgen, magandang umaga sa enyong lahat!
I’m mad this morning, but that can’t be helped. Hopefully I can refocus this energy into something productive and worthwhile. I suppose I can just think about how this will help me in my goals this year, which truth be told really does help.
Hope you all have a beautiful Sunday!
2 notes · View notes
bllkhrsm · 4 years
Text
Salah arti.
Salah arti, salah penafsiran, salah paham tu fatal banget ya akibatnya.
Aku mau cerita. Jadi, tadi itu pegawai pasar kayak ngadain sosialisasi gitu. Terus tiap toko didatengin. Intinya semua yang ke toko harus pake masker baik pembeli penjual ataupun karyawan. Nah jadilah ibuku negur yang beli ditempatku biar wajib pake masker. Nah udah tu pada manut. Eh ada satu orang yang gapake masker padahal mau beli ketempatku dan kebetulan ketemu tetangganya yang abis dari tempatku dan beliau pake masker (FYI, beliau pake masker medis dan keliatan udah berkali kali pake banget soalnya sampe kumel dan gabisa menutup hidung dan mulut dengan sempurna) . Kira kira gini percakapan mereka :
"Koe arep maring ndi ?"
"Kie arep tuku beras"
"Sing tuku beras wajib nganggo masker. Maskermu ndi ?"
"Halah mangkane enyong ndue masker tapi neng ngumah"
"Kieh tak silihi maskere enyong. Nyong wis tuku beras ikih"
"Iya meneh nyong nyilih. Ngko tak belekna neng ngumah ya"
Hmm, ya gagitu maksudnya maemunah :((
Nek gitu kan malah bisa secara langsung menyebarkan droplet :((
Nah kesalahan ibunya itu apa ?
1. Ndak pake masker
2. Pinjem masker tetangganya
3. Masker yang dipinjem adalah masker medis yang udah dipake berkali kali
Tapi, aku juga gabisa seutuhnya menyalahkan ibunya si. Mungkin ibunya ini emang belum tau. Mungkin selama ini, orang orang mengedukasinya cuma "wajib pake masker" tanpa jelasin juga maksud dari pake masker itu sendiri.
(Oiya, tapi tadi ibunya akhirnya dah dikasih tau kok. Kalo masker itu adalah barang pribadi, dan penggunaan masker bedah itu sekali pakai)
Hehe, stay safe teman teman 🌻
2 notes · View notes
jiokcareers · 2 years
Text
POLITICS NEWS: Why I opted for parallel gov primary
POLITICS NEWS: Why I opted for parallel gov primary
Publish date: 2022-06-22 15:24:16 | Author: Patrick Odey | Source: punchng.com A two-term member representing Uyo federal constituency in the House of Representatives, Hon. Mike Enyong, who emerged as the Peoples Democratic Party governorship candidate in a parallel primary, said his action would rescue the party from not having any candidate at all in the forthcoming elections. The lawmaker…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
redaksi · 2 years
Text
Komunitas NGAPAK BREBES GELAR HALAL BI HALAL BERSAMA ANAK YATIM DAN LANSIA
Brebes ||• redaksijateng 81 Komunitas Ngapak Brebes ( KNB ) menggelar kegiatan halal bi halal dan pemberian santunan untuk anak yatim dan Lansia Di Balai Desa Jubang Kecamatan Bulakamba Brebes, Komunitas ini Yang Mempunyai Moto Aja Isin Ngomong Enyong Lan Ora Ngapak Ora Ngakak Sudah Melakukan Kegiatan Santunan Dari Tahun 2010 Sampai Sekarang Sabtu (7/4/2022). Dewan pembina KNB, Rumadi dalam…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sleephobia · 7 years
Text
brOKen.
*CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, BILA ADA KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN, BUKAN MERUPAKAN KESENGAJAAN PENULIS. CERITA INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH CREATIVE THINKING. UMY 2017.
Berhari – hari setelah insiden itu, aku telah kembali pulih. Aku kembali melaukan kegiatan seperti biasa. Sudah berhari – hari sejak kejadian itu, aku masih belum berani mengendarai motor. Mengingat kakiku yang belum sepenuhnya sembuh juga. Namun hari itu terasa berbeda. Keinginan mengendarai motor sangat kuat. Kuputuskan untuk memberanikan diri menunggangi kuda besiku seperti biasa.
Seperti biasa, hari itu cuaca di siang hari. Terik matahari menyengat begitu kuat mengendurkan semangatku untuk sekedar memanaskan mesin motor melaju diantara aspal – aspal kota Slawi. Kuputuskan untuk mengurungkan niatku berkendara siang itu. Kutunggu malam datang agar kulit tak terbakar pancaran sinar terik matahari siang.
Kebetulan hari itu hari sabtu, tepat malam minggu. Seperti biasa rutinitas Kids Jaman Now, ku kontak teman – temanku untuk sekedar berkumpul melepas tawa setelah seminggu berkutat dengan buku – buku pelajaran disekolah. Satu, dua, tiga, empat, lima teman menjawab pesanku. Jadilah hari itu kami putuskan untuk Nongs di restoran Fast Food di tengah kota Tegal.
Lepas maghrib, mulai ku persiapkan motorku. Jaket, helm, sudah terpasang. Kulajukan motorku menuju rumah salah satu temanku, Bujang namanya. Jarak rumahnya dengan rumahku tak begitu jauh, hanya beratus meter saja. Disana rupanya telah menunggu empat teman lainnya. “Weess.. dateng juga nih si merah. Wis mari durung tong ?” sapa Ghopal. “Alhamdulillah, Cuma ya embuh. Njabane tah wis mari, mbuh njerone. Soale ora tak nggawa maring Rumah Sakit. Semoga bae ora papa.” Jawabku.
“Tyas, karo Sibang endi? Daning ora muncul – muncul?” ujarku menanyakan dua teman lainnya. “Kayane tah lagi otw, tak telfoni ora ngangkat.” Jawab Bujang. “Wis neng kene sit bae, esih sore ka, karo ngenteni Isya, jam tengah wolu bae mangkate. Kie mau ibune enyong bar tuku Tahu Aci, takis sit bae.” kata Bujang. “Siap bosque!” jawabku dan Ghopal serentak.
Oo iya, sedikit penjelasan, Tahu Aci adalah salah satu makanan khas Tegal. Terbuat dari tahu kuning yang dipotong jadi dua berbentuk segitiga yang di atasnya ditempel aci, kemudian di goreng. 10 menit berselang, Tyas dan Sibang datang. “Nah kie teka bocahe.. untung wis pragat Tahune. Hahaha..” ujar Ghopal.
“Edan tulen.. bisa di bersihi kabeh ah, ora keduman ora acan enyong.” ujar Tyas. “Yuh gas, pan mangkat jam pira kie?” tanya Sibang. “Kalem, esih sore. Jam setengah 8nan bae mangkate.” Kata Bujang. Kami pun kembali menyantap jamuan yang masih tersisa sambil meneguk segelas kopi Toraja hangat.
“Lim, Lim.. ente esih karo bocah SMA X kae kan?” tanya Tyas. “Karo kae sapa?” jawabku. “Kae lho, si Nada. Wis pirang wulan karo kue Lim?” Sibang menanyakan. “Nembe pan 2 wulan kie bang, engko patang ndina maning. Hahaha.” Jawabku. “Ntap nemen ente ya, nembe bubar, wis ana gantine maning..” kata Ghopal.
“Aku hanya tak nyaman jika hati ini kosong. Serasa dingin, hampa tanpa ada penyemangat. Sedaaaapp... wkwkwkwwk” jawabku. “Sing penting aja kaya sing ndisit maning. Aja terlalu percaya, ngko weruh – weruh, tarokane karo ente, jalane karo wong liya.” Sergah Tyas. “Siap – siap. Akan ada tempat untuk sebuah hati yang mencinta dengan tulus. Mungkin aku bukan orang yang tepat, karna hati ini begitu mencinta dengan kuat, tapi tak dapat balasan hasrat. Akan ada satu tempat, dimana hati yang khidmat dicintai dengan hebat.”. jawabku.
“Yuh lah gas.” Ujar bujang. Singkat cerita kami pun telah tiba di tujuan, setelah memesan beberapa kudapan untuk menemani malam dingin dengan balutan hangat obrolan sebuah pertemanan. Setengah jam berlalu, canda dan tawa tak henti – henti menyeruak mengiasi malam saat itu. Tiba – tiba, terlihat sepasang kekasih melangkah masuk. Duduk diantara puluhan mengunjung lain, rasanya begitu kuat, terlihat begitu jelas, tergambar dengan tepat. Kurasa wajah yang terduduk manis itu tak asing dimataku.
“Lim.. Lim.. kayane nyong paham kue sapa.” Kata Ghopal. Mereka berempat memandangiku dengan kuat, seketika obrolan kami senyap. Rasanya mata ini masih belum percaya, ketika dua insan itu saling bergandengan tangan, bercanda – canda mesra. Hati ini terasa tersayat, rasa ini seakan runtuh, senyum yang sedari tadi menghias, seketika pupus.
“Loken pan ping pindo kaya kie. Bisa – bisane lho.” Kataku.
Seketika terlintas di benakku, lirik – lirik lagu Ada Band dikepalaku.
Tak ayal tingkah lakumu
Buatku putus asa
Kadang akal sehat ini
Belum cukup membendungnya
Aku hanya terdiam, tak dapat berkata – kata. Bahkan untuk sekedar mengumpat saja sudah tak kuasa. Raga ini lemas, hati ini kandas. “Angger koen ngonjogi mana, terus koen dugal karo nduak – nduak maring wadone, kira – kira koen dadi katon keren ora?” ujar Tyas. “Cukup ngerti bae Lim, anggep Allah kue berarti esih sayang karo koen, di tunjukkna apa sing bener. Kabeh peristiwa ana hikmahe. Jare nyong tah, koen cukup nahan hati, bersikap gentle. Gawe Hanna nyesel nyakiti koen dina kie. Tapi uwis cukup. Aja dilanjut. Esih akeh wadon liya sing menghargai hatine koen.” Tyas menasehati.
Aku terdiam. Aku mengiyakan kata – kata Tyas. Untuk apa aku marah? Toh, bagaimanapun, dia adalah orang yang saat ini sedang aku cintai dengan tulus. Masalah hati memang tak bisa dirumus, tapi jangan biarkan sikap menjadi pedang yang menghunus, lalu melukai hati yang sedang tulus. Mungkin saat ini bukan saat yang tepat untuk mendamba hati lain, tapi aku percaya disetiap langkah dengan niat tulus, kelak akan menemukan cerita cinta yang mulus.
“Oke, oke. Mungkin memang enyong terlalu cepet beralih kehati lain, mungkin hati ini terlalu gegabah mencari tempat pemberhentian. Wislah, dewek ngalahi pindah, timbang lara ati neng kene.” Kataku. Kamipun beranjak, melewati sejoli yang mungkin tengah berbahagia. Aku pun berhenti di depan meja mereka. Sambil menyunggingkan senyum, aku ulurkan tanganku bermaksud menjabat tangan mereka.
Saat kemudian tanganku bertemu dengan tangan yang dalam hati sangat aku sayangi, dengan penuh keyakinan kulontarkan sebuah kalimat. “Hei, makasih ya. Mungkin aku bukan orang yang tepat, tapi aku percaya bahwa hatiku terlalu berharga untuk terkoyak olehmu yang banyak sengat. Tolong jaga hati lain, cukup aku. Jangan buat hargamu jatuh menurun lagi. Hati bukan sekedar hatel bus, yang bisa tiap saat kau datangi namun kemudian hanya untuk ditinggal pergi.”
Selesai.
0 notes
morenewsng · 2 years
Text
End of the road for Bassey Albert:  frontline supporters, media team dump guber candidate for wild goose chase
End of the road for Bassey Albert:  frontline supporters, media team dump guber candidate for wild goose chase Supporters of the convicted governorship candidate of the Young Progressives Party (YPP), Obong Bassey Albert, have reportedly dumped their principal for Mr. Michael Enyong who recently obtained a controversial order from a Federal High Court in Damaturu naming him candidate of the…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
melydys · 4 years
Photo
Tumblr media
Bismillah... Finally, setelah beberapa kali trial error membuat sambal dengan citarasa yg lebih khas dari Kota Tegal yang biasa digunakan untuk Sauto khas Tegal (walaupun buat cocolan krupuk pun enak). . Pulang kampung tidak lupa makan sauto khas ini tapi karena pandemi jd kangen sambal tauco ini. @melolykitchen membantu untuk mengurangi rasa kangen teman2 dengan petunjuk pembuatan dan cara menghidangkannya. . Bumbu kuah nya gimana?? . Tenang @melolykitchen juga menyediakan bumbu rempah yg divacum agar tetap segar. So tinggal siapin sayuran dan ayam aja nih. Masak simple, Mudah dan mengenangkan. . Kurang Lengkap rasanya makan Sauto atau makan apapun tanpa bawang goreng.. Bawang asli dari petani Brebes dan di goreng dengan minyak goreng pilihan.. Makan jadi lebih enak dengan bawang goreng.. . Jangan lupa “Bawang Goreng” @melolykitchen 👈🏾nya juga . . . #tegalpost #tegal #kotategal #enyong #sambaleenyong #sambal #tauco #sambaljenggot #chili #chilisauce #hotchili #pedas #tidakpedas #sauces #ngapak #jakartategal #tegalfoodies #javafood #indonesiafoods #indonesiansauce #originalsauces #tegalan #infotegal #tegalculinery #tegalbahari #sototalangtegal #bawanggoreng #melolykitchen https://www.instagram.com/p/CCh1GTip-YObyfk3f4j_UyWDQEqSHQ6F7SL-uQ0/?igshid=t9ukrin90nzf
0 notes
nowupdate · 5 years
Photo
Tumblr media
Constituents Pour Encomium On Mike Enyong Over Jobs, Business Grants, Scholarships, Shelter, Ors Constituents of Nsit Atai, Ibesikpo Asutan, Uruan and Uyo Federal Constituency have described the member representing the Constituency in the National Assembly, Rt.
0 notes
fajaryangdiciptakan · 4 years
Text
Ul, sholat isya' itu jangan nunda-nunda, nnti kemalaman jadi ngantuk.
-bapak enyong
28 oktober 2020
0 notes
rahmatkurniawanme · 4 years
Text
Tumblr media
Biografi singkat ! (Mbatung: sejak kecil)
Sebelumnya saya kenalkan. Mbatung itu siapa. Beliau adalah mbah yg senantiasa memotivasi cucu2nya untuk semangat menuntut ilmu. Memberikan banyak dukungan.
 Tokoh teladan yang memiliki 8 anak dengan pendidikan minimal anak2nya adalah SMA sederajat.  Beberapa kuliah. Sekarang, semuanya telah mentas mandiri secara ekonomi. Sesuatu yang sangat prestatif zaman semono.
 Akrab dipanggil "mbatung". Hal ini karena sulitnya para cucu memanggil nama "mbah kakung". Lidahnya masih terpeleset. Oleh sebab itu, sekalian saja dipelesetkan. "Mbatung". Hingga hari ini telah menjadi nama panggilan akrab bagi para cucunya. Kabar baiknya, beliau saat ini sudah menjadi buyut.
 Setiap ada moment bersama. Baik itu momen besar idul fitri, atau sekedar main dan menengok simbah dirumah pada hari- hari biasa. Rumahnya Tepatnya belakang sekolah dasar dahulu saya bersekolah. Agak masuk dari selatan rel kereta api. Sisi sebelah kiri dari jalan nusawungu – sumpiuh. Beliau senang sekali memberikan cerita kehidupannya semenjak kecil. Lewat lisannya, dengan pelan dan penuh hikmah, memberikan gambaran rekam jejaknya.
 “Mat, saya waktu kecil itu hidupnya susah. Ketika itu. Zaman jepang. Saya masih kecil. Diusia yang terbilang anak2 bapak meninggal. Menjadi yatim sejak kecil. Hingga, disuatu ketika ada tokoh masyarakat datang memberikan woro2. Bagi anak yatim, ayo ikut saya. saya akan didik didalam suatu asrama".  Mbatung membuka sebuah cerita panjangnya
 Ingat betul, ketika makan. Saking laparnya. Tapi tetep, harus nunggu bel atau alarm baru bisa makan. Karena, ada banyak siswa lainnya yg juga akan makan bersama. Tidak bisa mencuri start karna itu termasuk perbuatan yang menzalimi teman2 yang lainnya.
 Ketika itu, karna mungkin saking mbelingnya dan sudah tidak mau belajar, sampai2 bapak asrama jengkel. Bahasa inggrisnya misuh. Misuhnya gini "siapa yg pengin kerja?!". Nah, kebetulan saya termasuk kedalamnya.  5 orang tunjuk tangan. "Enyong, rasiman, karkim, sikin dan sadar". Tp tidak ada follow up waktu itu.
Pagi hari, kami terkaget- kaget. Bapak asrama memanggil. Beliau memberikan intruksi pada kami berlima. masing2 mereka diminta mengantarkan surat kesuatu tempat. Ada yg diantarkan kerumah sakit. Ada yg diantarkan ke pemotongan hewan. Ada yg diantarkan ke markas tentara, ke koperasi dan ada yg diminta antar ke pasar. Saya kebetulan yg ke pasar.
 Singkat cerita, saya mulai bekerja di sebuah pasar.
 Karna lulusan SR, jadi kerjanya buat kopi, bagi karcis dan pekerjaaan teknis lainnya yang tidak terlalu membutuhan kemampuan khusus. Kurang lebih seperti itu Selang 3 bulan.
 Karena kerjanya monoton seperti itu. Suatu ketika, saya coba beranikan diri untuk bilang pak Seksi,
  “Pak, saya mau keluar saja, sudah tidak betah”.
 “Kamu merokok? Kamu ngopi ?”, tanya pak seksi.
“ mboten pak” jawab mbatung.
 “Akhirya, setiap hari pada jam kerja saya dibelikan makan siang dan air putih sembari diajari kerja. Lama – lama kerasan” Imbuh mbatung dalam ceritanya.
 “Waktu itu, banyak pengurus pasar lainnya yang pinter2, orangnya hebat2. Pada suatu ketika, ada kenaikan jabatan. Yang membuat saya kaget adanya dari sekian banyak itu yang dinaikkan adalah saya. Saya  masih ga ngerti lah wong dasarnya saya orang bodo*. Lulusan SR. Barangkali karna pak Seksi melihat saya rajin sholat. Temannya main saya tidak main. Judi ora melu judi. Kerjanya sesuai aturan dari pemerintah dan jujur!. Dugaan saya seperti itu”. Lanjut mbatung.
 Waktu itu, tahun 1960. Mbatung dipindah dari pasar wage purwokerto ke pasar sumpiuh. Dan selama itu pula, karena komitmen dan keteguhan dalam menjaga integritas. Suatu ketika, mbatung dikasih amanah jadi kepala pasar. Itu kisaran tahun 75 hingga 95. Menjadi salah satu manusia lulusan SR yang mengonsep sebuah peta perekonomian pasar sumpiuh yang waktu itu sangat strategis  sebelum hadirnya toko2 modern. Lagi- lagi, Lulusan SR menjadi kepala pasar. Kalau itu pada tahun ini mungkin hampir mustahil bisa terjadi.
 Yah, yang saya ingat, beliau berulang kali sampaikan. “ora enak dadi wong bodo”. Makane sekolah sing pinter!”. “Aku dadi kepala pasar kue bejo” imbuh mbatung. Kata2 yang paling teringat bagi saya adalah  “orang bodoh jika disrawungkan dengan orang pinter itu kalis”. Hal tersebut beliau sampaikan berulang kali pada saya, atau barangkali juga terhadap cucu2nya yang lain agar mampu menjadi cerita pengalaman hidup yang sulit dan kita menjadi gmana caranya hidup.
 Rahmat kurniawan
0 notes
bahasawan · 5 years
Photo
Tumblr media
Cilacap-Jawa Tengah: Enyong Seneng Koe⁠ ⁠ Aku Sayang Kamu Versi Jawa Tengah⁠ ⁠ Jawa Tengah dan Jawa Barat sama. Ada banyak versi lafal “aku sayang kamu” versi bahasa di wilayah Jawa Tengah. ⁠ ⁠ Meski masih dalam kesatuan bahasa Jawa, tetap saja tuturannya beda-beda.⁠ ⁠ Semarang: Aku seneng kowe, Aku tresno kowe, Aku seneng sampean⁠ ⁠ Cilacap: Enyong seneng koe⁠ ⁠ Wonosobo: Enyong seneng karo dke⁠ ⁠ Pekalongan: Tak ambung gelemo yow ⁠ ⁠ Magelang pojok barat: Enyong seneng karo peyang⁠ ⁠ Tegal: Aku seneng maring koen⁠ ⁠ Khusus versi Pekalongan, agak berbeda sedikit. Mungkin warganet asli Pekalongan bisa memastikannya?⁠ ⁠ Terima kasih atas dukungan ❤️ Mari bersama-sama bangga dengan kekayaan Indonesia, kaya bahasa Daerah.⁠ ⁠ Masih banyak ekspresi “Aku sayang kamu” dalam bahasa lain.⁠ ⁠ Bisa sebutkan?⁠ ⁠ Ikuti dan dukung @bahasawan agar langsung mendapatkan pemberitahuan terbaru.⁠ ⁠ terima kasih atas dukungannya⁠ ⁠ #LestarikanBahasaDaerah⁠ #LestarikanBahasadanSastraDaerah⁠ #BahasaDaerah⁠ #SahabatBahasa⁠ #BahasaTegal⁠ #BahasaSemarang⁠ #BahasaJawa⁠ #BahasaJawaTengah⁠ #Bahasawan⁠ #Cilacap⁠ Ini adalah terusan kiriman pilihan dari Instagram bahasawan https://www.instagram.com/p/B9u1Ih6gVB-/. Gabung ke forum bahasa atau komunitas bahasa, Gratis.
0 notes
upshotre · 5 years
Text
Governor’s wife Distributes 800,000 Insecticide-Treated Nets in C/River
Tumblr media
After pocketing N32bn, 161 Reps yet to sponsor bill. At least 161 members of the House of Representatives are yet to sponsor a bill more than two years after assuming office. Of the 360 members in the House, only 199 have sponsored at least a bill since their inauguration on June 9, 2015. They have spent 36 months out of their 4-year tenure, with only 12 months left. Within the period, the 161 lawmakers pocketed at least N32 billion in allowances and salaries, investigation revealed. Each lawmaker gets N7.6 million as running/overhead cost and additional N660, 000 as salary monthly, which amounts to N8.26m monthly. In the 26 months they spent so far, each lawmaker has pocketed about N214.7m each, totalling N34.576bn. There are 1066 before the House, with 53 of them coming from the Executive arm, and 23 forwarded from the Senate. *Members without bills* Official records of lawmakers without bills showed that the North West has the highest where 60 of its 91 members have not turned in any bill. Of the 72 members from the South West, 32 have no bills to their names. The North East has 48 members, 25 members of whom have no bills, while out of the 55 lawmakers from the South South, 19 failed to sponsor a bill. Similarly, the North Central, with a total of 49 members, 16 members fail to sponsor a bill, while only 8 members out of 43 from the South East do not have a bill in their name. Only one member out of the two from the Federal Capital Territory (FCT) sponsored bills. The breakdown showed that Chief Whip, Alhassan Ado Doguwa from Kano State, who is the leader of the North West Caucus in the House, has no bill in his name. Others from Kano are Ibrahim Sani Umar, Abdullahi Mohammed Gaya, Garba Umar Durbunde, Nasiru Baballe Ila, Suleiman Aliyu Romo, Sani Mohammed Rano, Munir Babba Dan-Agundi, Nasiru Ali Ahmed, Shehu Usman Aliyu, Musa Ado Tsamiya, Mustapha Bala Dawaki and Badamasi Ayuba. Only 11 members out of 24 have bills from the state. In Katsina State, there are 12 members without bill. They are Saidu Sani Fago, Kabir Shuaibu, Danlami Kurfi, Ahmed Dayyabu Safana, Murtala Isa, Ibrahim Murtala, Amiru Tukur, Muntari Dandutse, Suleiman Salisu, Babangida Ibrahim and Mansir Ali Mashi. Jigawa is next where nine members out of 11 have no bill. They are Adamu Mohammed, Magaji Aliyu Da’u, Abubakar Hassan Fulata, Yuguda Hassan Kila, Rabiu Garba Kaugama, Usman Ibrahim Auyo, Mohammed Gudaji Kazaure, Mohammed Gausu Boyi and Ibrahim Abdullahi Dutse. In Kaduna State with 16 members, seven lawmakers namely: Lawal Mohammed Rabiu, Sunday Marshall Katung, Yakubu Umar Barde, Simon Arabo, Muhammad Musa Soba, Mohammed Abubakar and Yusuf Bala Ikara have no bills. The lawmakers without a bill from Sokoto State are Hassan Bala Abubakar, Aminu Sani Isa, Kabiru Marafa Achida, Bashir Isa Salihu, Mohammed Sa’adu and Shehu Aliyu. There are 11 members from the state. There are six lawmakers from Kebbi State out of 8 without bill. They are Aliyu Danladi, Bello Dantani, Suleiman Hussaini Kangiwa, Abdullahi Hassan Suru, Salisu Garba Koko and Mohammed Dantani. Only one member from Zamfara State has sponsored a bill.The six without bills are Lawali Hassan Anka, Abdulmalik Bungudu, Aminu Sani Jaji, Yahaya Chado, Ibrahim Isah and Lawal Mu’azu. In the South West, Lagos has the highest members without bill, 10 of them out of 24. They are Joseph Adebayo, Diya Babafemi, Olufemi Adebanjo, Taofeek Abiodun, Abiola Olatunji, Bolaji Ayinla, Raji Olawale, Tajudeen Obasa, Abayomi Danda Kako and Nurudeen Akinwumi, a new comer who replaced late Adewale Elijah who had a bill before his demise. In Ondo State, six members have no bill out of nine. They are Afe Oluwookere, Babatunde Kolawole, Olemija Friday, Akinfolarin Samuel, Akinlaja Joseph, Baderinwa Bamidele. The same thing obtains in Oyo State where six out of 14 members, namely: Adedapo Lam-Adesina, Segun Ogunwuyi, Olasupo Abiodun, Olugbemi Samson, Ayoade Olugbenga and Sunday Adepoju have no bills. Five out of the nine members from Ogun State have no bills. They are Akinlade Adekunle, Adekoya Adesegun, Ojugbele Olusola, Mukaila Kazzim and Williams Olusegun. There are three out of six lawmakers from Ekiti State, namely Akinyele Awodumila, Thedeous Akinola and Agboola Emmanuel Kehinde, without a bill. Osun has two out of 10 without a bill. They are Akintayo Gafaru Amere and Albert Abiodun Adeogun. In the North East, seven members out of 10 from Borno State have no bill. They are Mahmud Lawan Maina, Jibrin Santumari, Mohammed Nur Sheriff, Mukhtar Betara, Mohammed Sanda, Mallam Bukar Gana and Abdulkadir Rahis. Bauchi has six out of 12 without bills, namely Tata Omar, Halliru Dauda Jika, Adamu Gurai, Isa Hassan, Aliyu Musa and Lawal Yahaya Gumau. Also, out of the six members from Taraba State, four, namely: Danladi Tijo, Aminu Malle, Garba Hamman Julde and Danjuma Usman Shiddi have no bill. The same thing obtains in Yobe State where four out of six members have no bill. They are: Ismaila Ahmed Gadaka, Sabo Garba, Sidi Yakubu Karasuwa and Abdullahi Kukawa, who, last year, replaced Khadijah Bukar Ibrahim, now a minister. In Gombe State, two members out of six have no bills. They are Ismaila Hassan and Yaya Bauchi, both of whom replaced Barambu Kawuwa and Khamis Mailantarki respectively. Also, two lawmakers out of eight from Adamawa State have bill, namely: Gutuwa Philip and Talatu Yohana, who replaced Laori Bitrus last year. In the South South, nine members out of 13 from Rivers State have no bill. They are Dagomie Abiante, Gogo Bright Tamuno, Blessing Ibiba, Randolph Brown, Boma Goodhead, Jerome Amadi, Barry Mpigi, Chidi Wihoka and Maurice Pronen. Of the 10 members from Akwa Ibom State, four do not have a bill. They are Owoidighe Ekpoatai, Iboro Ekanem, Emmanuel Ukoete and Michael Enyong. Similarly, out of nine members from Edo State, three members, namely Omosede Igbinedion, Aisowieren Patrick and Johnson Oghuma have no bills. Oghuma was sworn in last February, replacing Philip Shuaibu, who became deputy governor of Edo State. Bayelsa, Cross River and Delta have one member each without bills and they are Jephthah Foingha, Christopher Ngoro and Julius Pondi respectively. In the North Central, six members out of 10 from Niger State have no bill. They are Abubakar Lado, Abubakar Chika Adamu, Muhammad Bala Faruk, Umar Rofia, Abdullahi Garba and Salisu Shadafi. Benue and Kogi have three each, namely Hassan Saleh, Adamu Entonu and Adaji Ezekiel (Benue) and Kabir Ajanah, Abdullahi Bello and Ikani Benjamin (Kogi). Kwara and Nasarawa have two each, namely: Tope Olayonu and Olufunke Adedoyin (Kwara), Abubakar Sarki Dahiru and Mohammed Jafaru (Nasarawa). Jafaru replaced late Musa Onwana mid last year. All the eight members from Plateau State have sponsored at least a bill. In the South East, of the 11 members from Anambra State, four, namely: Okechukwu Eze, Anayo Nnebe, Chris Azubogu and Anohu Chukwuemeka have no bills. Three members out of the six from Ebonyi have no bills. They are Anayo Edwin, Nwazunku Chukwuma and Ogbee Lazarus. Only Nkole Ndukwe out of the eight members from Abia State has no bill, all the members from Imo (10) and Enugu (8) have sponsored different bills. Similarly, Zakari Angulu from the FCT has no bill to his name. The highest bill sponsors Lawmakers with the highest number of bills on regional basis are Rep Uzoma Nkem-Abonta (PDP, Abia/South East), 50 bills; Rep Ossai Nicholas Ossai, (PDP, Delta/South South), 46 bills and Edward Pwajok, (APC, Plateau/North Central) 41 bills. Others are Gideon Gwani (PDP, Kaduna/North West), 20; Femi Gbajabiamila, (APC, Lagos/South West), 14. Mohammed Tahir Monguno from Borno State (North East) has nine. Speaker Yakubu Dogara has 10 while his deputy Yussuf Suleiman Lasun has one. *Lawmakers lack capacity - CISLAC* The Executive Director of the Civil Society Legislative Advocacy Centre (CISLAC), Auwal Musa Rafsanjani, told Daily Trust that the lawmakers’ inability to sponsor bills was because they lack capacity. “It’s unfortunate that they spent two years collecting tax payers’ money. They should be accountable for all they have collected. Part of the reason for their being inactive is because they didn’t prepare for the job, so they lack the capacity. They don’t also understand the legislative work and they’re not ready to learn. “They’re just in the legislature for their personal interest and not to make laws. But let’s even look at the ones that sponsored bills. Some of them don’t even know how to go about sponsoring a bill. Look at the bills to undermine CSOs, encourage looting, grant immunity to themselves, whittle down the powers of CCT and EFCC and the rest. *“Nigerians must confront the lawmakers to do the work they were elected to do. Those that are doing nothing must wake up from their slumber,”* he said. Read the full article
0 notes