#dihatikuadakamu

[dihatikuadakamu]

Tak mudah menjadi aku. . . Tapi sesungguhnya aku pun tahu, tak mudah menjadi kamu. Ada satu pertanyaan sederhana, yg cukup menyita waktu. Mungkin kamu mengerti pada akhirnya, ada hal yang tak bisa dilakukan sendiri oleh seorang gadis seperti aku. . . #pine #forest #exploreindonesia #livefolkindonesia #naimkutrip #dihatikuadakamu #tb https://www.instagram.com/p/B0dPFLjFn69/?igshid=am5gf0rkrgdc

[sixwordstoriesareawesome]

I need a break from reality.

dihatikuadakamu

[herricahyadi]

Eksploitasi Kebaikan

Saya mau cerita sedikit. 

Saya ini artis bukan, influencer bukan, seleb bukan, orang soleh juga bukan. Tapi punya banyak aktivitas sosial sama seperti kebanyakan orang--mungkin juga seperti kalian. Karena bukan siapa-siapa itulah akhirnya menjadikan saya--dan orang-orang yang juga bergerak di bidang yang sama--sangat kesulitan untuk melebarkan sayap informasi kegiatan. Sungguh terbatas pada teman-teman dekat. Kita merasakan beratnya mencari dana kedermawanan; bahkan sekadar untuk membagikan informasi aktivitas kerelawanan. Artis, influencer, seleb (ya seleb twitlah, seleb tumblrlah, seleb instagramlah apalah nama mereka itu), terlalu terlimitasi oleh ketenaran dan pakem sosial yang mereka punya. Sebagian besar malah menjadikannya sebagai ladang bisnis.

Kita-kita yang kere-kere ini, tapi semangat berbaginya tinggi, bisa apa? Terjebak dalam limbo yang serba salah. Kegiatan-kegiatan kita hanya segitu-gitunya saja. Impaknya, bahkan jangkauan informasinya. Ironi.

Saya berulang kali harus meminta-minta kepada beberapa teman seleb medsos untuk sekadar me-repost poster di twitter atau instagram. Tapi tidak mereka gubris. “Oke,” jawabnya. Tapi sehari, dua hari, seminggu, dua minggu: nihil. Nista sekali rasanya. Yang saya minta hanya sekadar posting kegiatan yang tidak merugikannya. Malah insyaAllah menjadi amal kebajikan baginya. Sama sekali tidak akan mengurangi jumlah follower-nya--apalagi mengurangi keimanannya? Tidak. Entah apa yang menjadikannya begitu berat bagi orang-orang tenar ini.

Ya, saya iri kepada mereka-mereka yang pengikutnya puluhan ribu, bahkan ratusan ribu. Saya iri: andai saya punya pengikut sedemikian banyak, berapa Bale Ngaji di timur Indonesia bisa saya bangun. Berapa banyak anak-anak di Maros yang bisa saya bantu kebutuhan sekolah mereka. Semua itu bukan dana saya, tapi hasil dari saya sekadar meng-endorse para follower untuk sedikit peduli. Sayangnya itu hanya fantasi yang menyedihkan. 

Apakah kalian pernah mengalami demikian?

Sekarang, saya mau mengajak. Memberikan solusi.

Saya, benci meminta-minta. Saya bertekad untuk mematahkan status quo. Dan, saya punya ide.

Pernah lihat mahasiswa berupaya mencari dana dengan menjadi endorser paid promote menggunakan instagram? Pernah? Mereka akan mengumpulkan pengurus lalu menghitung jumlah follower mereka. Lalu mereka akan menawarkan paket paid promote yang akan dilakukan oleh pengurus itu. Efektif. Kenapa kita tidak bersatu membuat satu kesatuan yang secara sukarela membagikan aktivitas kebaikan? GRATIS. Jika ada 20 orang di antara kita, dengan masing-masing punya pengikut 1000, maka kita telah menyebarkan ke 20.000 orang. Bukankah teman-teman kita itu jauh lebih nyata ketimbang kebanyakan pengikut seleb-seleb itu yang berupa bot atau follower belian? 

Komitmen kita sederhana: kita akan me-repost di story instagram dan WA, juga grup WA tertentu, kegiatan kebaikan yang diajukan ke kita. Dengan endorsement, bukan sekadar repost. Kegiatan itu harus berupa kegiatan sosial yang melibatkan orang banyak. Kita tidak akan rugi sedikitpun, wallahi. Tapi kita telah berkontribusi dalam jangkauan yang lebih luas untuk kegiatan-kegiatan kebaikan itu. Kita memang bukan siapa-siapa, tapi saat tangan-tangan kita bergandengan; saat hati-hati kita bersimpulan; saat-saat visi kebaikan kita berikatan, kita telah bermetamorfosis menjadi sesuatu yang tangguh.

Kebaikan akan selalu menemukan jalannya sendiri. Pertanyaannya; apakah kita berada di jalan yang sama dengannya?

Yang sudah paham dan mau menjadi bagian dari gerakan ini, sila untuk join grup WA untuk follow up: KLIK. PERHATIAN: hanya untuk yang sudah mengerti saja ya. Jangan sekadar coba-coba, plis. Berhubung saya anak teknik, dan anak teknik terkenal dengan ke-konkrit-annya, beginilah saya langsung memberikan solusi. Terbuka untuk diskusi ya.

NOTE: kalau yang mau join ke Komunitas Se.Arah, komunitas yang kongkrit memberikan bantuan pendanaan untuk kegiatan-kegiatan sosial mikro, silakan tanya langsung ke saya atau @fitriarustandi, @dihatikuadakamu, @mutiiadia. Masih ada Batch #3 akan buka segera.

[spilled-ink-remix]

She writes desperately, like she ain't living a life.I keep looking desperately at my phone, hoping for it to light up with a text from you just like a writer constantly waiting for inspiration to hit them.I get dizzy from thinking about all the things I desperately want to say.Cause when I'm with him, I am thinking of you.I promise to never fall asleep without thinking of you.I hope that every time I think your name, you are thinking of me too, though I know it won't be true.

Lovingly remixed from: @aestaken ... @queenassbitxh ... @maisjetaime ... @dihatikuadakamu ... @teacup13 ... @lightofthemoon-child ...

[gowithepict]

“I’m twisted cause one side of me is tellin’ me that I need to move on. On the other side I wanna break down and cry.” ~ USHER - Burn  

Masih ingatkah kamu, tentang bagaimana awal kita bertemu diujung jalan itu. Senyum manis dan sapa ramahmu masih teringat jelas diingatanku. Kamu, yang malu-malu mendekatiku.

Walau terpisah jarak, kita selalu menyempatkan diri untuk bertemu sekali setahun, sekedar bertanya apa kabar dan bagaimana harimu. Tiga kali pertemuan dalam tiga tahun.

Bukan soal berapa banyak waktu yang kita habiskan berdua, bukan soal berapa banyak cerita yang terlewat saat kita tak bersama tapi diam-diam aku menyimpan benih cinta dalam hatiku dan aku pun tau kamu merasakan yang sama.

Butuh waktu tiga tahun untukmu menyatakan rasa itu; harapan untuk menghabiskan sisa hidup bersama. Namun, semesta tak pernah menghendaki kita berada di akhir jalan yang sama. Doa-doa malam yang aku dan kau panjatkan tak pernah bermaksud untuk menuliskan kita di satu kertas yang sama.

Aku harus merelakanmu, kamu terpaksa meninggalkanku. Tak pernah kusangka bahwa kita akhirnya akan berada di jalan yang berbeda. Tuhan terlalu sayang padamu.

Kini, delapan tahun sudah berlalu sejak hari itu. Tak ada kata perpisahan, tak ada air mata. Kalau saja aku bisa memutar waktu, aku ingin katakan bahwa aku mencintaimu. Terima kasih untuk menjadi yang teristimewa, yang selalu mengisi hari-hariku. Aku tau kamu baik-baik saja di sana.

Jangan minta aku untuk melupakan, karena itu tak mungkin. Aku masih mencoba untuk tidak memikirkannya setiap hari: tentang aku, tentang kamu, tentang kita, mengubur kenangan dalam-dalam. Mungkin aku hanya perlu sedikit waktu lebih lama dari yang kukira.

*Gambar : koleksi pribadi milik penulis*

Belum MOVE ON dari gowithepict

Gandul, 16 Mei 2015, 21:18 WIB

This is yours dihatikuadakamu

Dari sini nih ~

[dihatikuadakamu]

Something about sunset in August that evokes emotions of love and beauty. . . 📍otw to basecamp Mount Semeru . #forest #sunset #indonesia #dihatikuadakamu #naimkutrip https://www.instagram.com/p/B1TUigIF86K/?igshid=1lvqonh1z75gs

[dihatikuadakamu]

Perempuan yang kamu sakiti hatinya itu adalah anak perempuan dari seorang ayah, saudara perempuan dalam keluarga dan suatu hari akan menjadi ibu dari anaknya.

Sekarang kamu mungkin tak merasakan kecewa yang ia rasakan ketika kehormatan dan kecintaannya hilang dalam sekejap dan harus dipendamnya sendirian tapi nanti kamu akan tau bagaimana rasanya jika kelak ia adalah anak perempuanmu.

[dihatikuadakamu]

Yang bisa dipegang dari seseorang adalah janjinya. Ketika dia ingkar, dia melukai dua hal besar: orang yang mempercayainya dan harga dirinya.

[sixwordstoriesareawesome]

A real lover can’t be stolen.

dihatikuadakamu

[dihatikuadakamu]

You're no longer in my life.

Bye~

[dihatikuadakamu]

Hiduplah dari senyuman demi senyuman.

[dihatikuadakamu]

Hari gini, orang makin berlomba-lomba riba, bukan memperbanyak amal ibadahnya.

@naim_ku

[dihatikuadakamu]

In a world torn by change.

[dihatikuadakamu]

Betul dan benar adalah dua hal yang hampir sama. Tapi kebetulan dan kebenaran adalah dua hal yang sangat berbeda.

@naim_ku

[dihatikuadakamu]

Let it always be this way

[dihatikuadakamu]

You don’t have to think twice.