#deh korea
Explore tagged Tumblr posts
Text
Number of dependents: three
65 notes
·
View notes
Text
13 notes
·
View notes
Text
Moe Life
Hari kemarin berlalu dengan cerita uniknya, berbeda dari rutinitas biasanya.
Pagi hari bersiap berangkat bareng umi dan adek yang udah mulai sekolah lagi, seneng soalnya nggak kedandapan seperti biasanya.
Turun di halte IHS sebelum jam 06.47 jadi ada peluang ketemu Pak Firstno -driver BST yg lama ga ketemu- dann benar saja! Kukira bakal penuh banget karena anak sekolah udah pada masuk, eh ternyata masih libur jadi lenggang dan hanya ada 3 penumpang lain. Satu orang diantaranya adalah penumpang istimewa.
Setelah turun 2 penumpang beliau memulai pembicaraan, "Piye wes kacek?" "Udah, pak, alhamdulillah"
Ternyata beliau memutuskan buat nggak jadi berangkat ke Saudi buat kerja karena banyak pertimbangan, salah satunya orang tua sakit. Membicarakan seputar kerja di Indonesia yang kebanyakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dan sulit untuk menyisihkan tabungan.
"Adekku ndisek tak doktrin ben iso kerja ng luar wae trus saiki kelakon ng Korea, wes ndue sawah, ruko, bengkel, wes iso ngumrohke wong tuwo"
Waw. Hebat banget ya kakak di seluruh dunia.
Kemarin habis baca tulisan hangat di litbase,
"Wes pokok e mugo-mugo lancar, kuliah sg bener, diserap ilmune tenanan, sok kerjo ng luar negeri wae"
"Makasih ya, pakk"
"Iyo sama-sama, ati-ati"
Ah iya, dua pekan ini aku lupa nggak daftar online untuk kunjungan hari Selasa. Kalo Rabu dan Jum'at sih memang daftarnya lewat loket dan ga bisa online :) Mungkin udah terlalu terbiasa jadi yang diinget rutinitas besok ke rumah sakit aja tapi ga inget kalo harus daftar wkwk
Jadilah pagi itu aku daftar onsite di salah satu anjungan, dan kebingungan. Tidak ada pilihan Poli Rehabilitasi Medik di layar komputer. Oh, baru ingat! ini kan rujukan baru, kalau mau fisioterapi harus ada konsulan dari Poli Orthopedi sedangkan jadwal kesana baru besok ((waduh)).
Yakin nggak bisa diusahakan sih kalau begini. Tapi kita coba dulu deh ambil antrian di loket pendaftaran.
Sesuai dugaan, tetap tidak bisa. Kalau mau ke rehab harus ke ortho dulu, kalau hari itu ke ortho besok jadi ga bisa ke ortho padahal mau suntik terakhir, yasudah pulang aja dan kembali besok. Hahaha aku cuma tertawa dan yaudahlah nggak menyesali apa-apa. Kata Ibu petugasnya, "Ya Allah wes adoh-adoh rene, maaf yaa, soalnya emang nggak bisa nek kayak gitu"
"Besok dateng langsung ke loket aja ya sidik jarinya" Memang betul Allah sediakan banyak sekali kemudahan. Beliau sudah hafal aku dari masih pake dua kruk, lalu satu kruk, dan sekarang udah lepas. Tapi ya, kalo besok kan masih bisa daftar online hari ini dan nggak perlu ke loket karena bisa cetak mandiri di anjungan pendaftaran.
"Enaknya main ke mana dulu yaa...." Pikiran pertama yang muncul saat pulang lebih cepat dari waktu biasanya dan masih banyak sekali waktu tersisa. Setelah berpikir singkat, aku memutuskan pulang aja lah sepertinya beberes rumah lebih menyenangkan dan menenangkan.
Tadinya mau nunggu di halte depan RS langsung soalnya kapokk capek banget kalo nyebrang lewat JPO. Gapapa ikut muter sampe Palur jadi lebih lama daripada lemes seharian besoknya. Nah tapi pas udah di halte RS lihat tangga ke JPO kok sangat menarik ya, bisa menghemat waktu perjalanan sekian puluh menit nih.
Akhirnya dengan segala pertimbangan, aku pilih naik tangga ke JPO dan pulang dari halte seberang wkwk. Pertimbangannya adalah ini bukan tangga landai seperti kalau dari dalam rumah sakit dan tangga ini ada pegangannya jadi amanlah bebannya ga terlalu berat. Sepertinya justru lebih berat di tangga landai karena berasa banget nanjaknya kan, sedangkan di tangga biasa gerakan kaki tuh lebih stagnan meskipun nanjak juga apalagi dibantu pegangan samping jadi lebih ringan.
Perjalanan pulang biasa saja. Naik Koridor 1 turun di AURI, lanjut gocar sampe rumah. Buat pengguna gojek jangan lupa masukin kode promo GORIDEAJA dan GOCARAJA tiap awal pekan dan GOJEKHEMAT tiap bulan wkwk.
Sampe rumah istirahat bentar trus sesuai rencana mulai beberes menertibkan barang-barang lama, lalu menemukan sebuah tulisan.
Tulisan jaman kapan, wa 😭 asli ketawa banget bacanya 🤣
Kayaknya sih tulisan pas SD, ngetik di laptop trus ngeprint banyak lembar entah buat apa. Berguna juga sekarang buat dibaca berulang kali dan tertawa wkwkw sesulit apa sih kenyataan saat itu sampe tak mungkin bisa kuterima dengan ikhlas 😭
Cukup puas sama sesi bebersih kemarin walaupun belum tuntas semuanya. Emang kapan manusia benar-benar merasa puas sama kehidupan dunia?
Setelah mencukupkan diri untuk beberes, sore hari saatnya istirahat menunggu berbuka.
Memulai malam dengan kelas yang sudah beberapa hari izin dan banyak tertinggal 😪 tapi senang sekali dapat kesempatan baru untuk pertama kalinya dan cukup baik hasilnya. Rasanya meneduhkan, berada di majelis ilmu.
Bersambung dengan kelas ke-3 dari Qolamuna, membahas writers block atau kebuntuan dalam menulis. Kak Jauh membagi buntu jadi dua, pada ide dan kalimat. Saat ide sudah ditemukan tapi kalimat belum menemui kenyamanan,
Tidak apa-apa. Kenalilah tulisanmu sendiri. Saat merasa buntu, temukan dulu titik ketidaknyamanan dalam tulisanmu itu. Apakah pada diksi di suatu kalimat? Ataukah pada sajak di setiap akhir kalimat? Atau mungkin, pada kata sambung di awal kalimat?
Temukan saja dulu, nanti pikiranmu akan terbuka seiring berjalannya waktu. Lalu sampai kapan menunggu?
Hei, menunggu adalah perjalanan kita dengan waktu. Jangan hanya diam tak bergerak, kau tetap bisa mengabadikan tulisanmu dalam ketidaksempurnaannya.
Tetaplah belajar. Semakin banyak tahu, akan kau temukan sendiri koreksi dari tulisanmu yang lalu.
📝 14/30 (mulai ditulis di BST menuju Moe dan selesai di Poli Rehab Medik menunggu obat untuk kembali ke Ortho)
telatnya parah sampe besoknya tapi gapapa wkwk
7 notes
·
View notes
Text
🎬 Drama : Tell Me That You Love Me (2023) - Ep.1
Menutup tahun 2023, akhirnya ada drama slow pace yang bisa aku ikutin! 🙌🏻
Nonton ini vibesnya berasa kaya nonton film dengan genre slice of life-nya jepang. Setelah aku cek di asianwiki, ternyata (kebetulan) drama ini adaptasi dari drama jepang tahun 1995. Tanpa tau karya aslinya, versi korea ini cukup bagus sih.
Genre melodrama dengan less konflik, sinematografi cantik dan naskah yang rapi kaya gini pastinya aku suka. Tiap ada scene estetik akan aku unggah disini deh! 😗🫶🏻
14 notes
·
View notes
Text
Aktivasi tombol jatuh cinta
Yang bersinggungan denganku pasti akan atau pernah bilang "dini enggak punya hati" wkwk. Hm. Ga salah, tapi juga ga bener. In the middle lebih tepatnya. Rasa-rasa nya segala hal dibuat agar tidak baper dalam case ku. Kalo kamu baperan, mending jauh-jauh deh wkwk.
Beberapa tahun belakangan ini, hidupku kalo enggak kerja ya belajar. Fakir asmara. Minim asupan dopamin. Oleh karena itu, genre drama yang ku suka adalah romantic comedy atau cheesy things. Suka sengaja cari drama korea yang cinta-cintaan biar tombol "jatuh cinta" ku on, meski cuma ter-trigger dari tontonan. Ya seenggaknya ada rasa kangen ingin saling cinta, entah itu jalur tradisional atau virtual.
20 Agustus 2023
24 notes
·
View notes
Text
Tiba-tiba sedang merasa tidak cantik
Aku bukan tipikal perempuan yang senang mendefinisikan kecantikan dengan mengkotak-kotakkan nya menjadi pola fisik a, b, c, bahkan lainnya. Menurutku cantik itu memang relatif, tidak bisa hanya dibanggakan dengan rupa yang terlihat.
Selalu tidak enak menjadi perempuan yang sering mendengar celotehan atau becandaan soal fisik bahkan terkesan membandingkan satu dengan yang lain. Seperti obrolan-obrolan di tongkrongan yang tidak jarang didengar; "Mi, dia Cantik, ya?", "liat deh, cantik banget imut gitu, kan?", atau pertanyaan bahkan perkataan yang mungkin sebenarnya terlihat sepele. Jauh dari pada itu kadang terasa hati seperti ngilu, merasa punya perbandingan antara perempuan satu dengan yang lain, sesekali juga merasa tertuju kepada diri sendiri. Dimana ternyata ada definisi tidak cantik yang sebenarnya cukup terlihat dari pertanyaan itu. Kan?
Untuk aku, yang seringnya tidak pernah bilang tentang fisik laki-laki; ganteng atau handsome kayak oppa Korea. Kadang definisi cantik jadi mengganggu. Sedihnya, kali ini jadi sering berkaca diri; "Siapa ya? Yang bakal nyebut aku cantik?". Hahaha lebay banget.
Tapi, sebenarnya apa tolak ukur dari definisi kecantikan yang tidak akan selesai itu? Apakah seperti bibir yang tipis? Bulu mata yang lentik? Kulit yang putih? Mata yang tidak pernah punya kantung seperti panda? Badan yang gemulai tidak gendut? Kulit yang tidak berjerawat? Hidung yang mancung? Alis yang tidak perlu dilukis? Atau apa??? Coba sebutkan definisi soal kecantikan yang cukup!!! Tidak akan pernah ada jika itu pada pandangan manusia :"))
Sedihnya, setiap hari bertemu dengan definisi kecantikan yang berbeda. Hanya diri yang bisa untuk bilang bahwa kamu sudah terlalu cantik dengan menjadi dirimu.
Tapi, bolehkah sesekali merasa tidak cantik?
5 notes
·
View notes
Text
Episode 10 😭😭😭
Guys, mumpung aku lagi gabut aku pengen nulis sesuatu tentang episode 10. Ada apa dengan episode 10? Okey, akhir-akhir ini aku lagi suka banget ngikutin drakor yang lagi populer di Netflix. Judulnya Love Next Door (엄마친구아들), drama dengan tema sahabat jadi demen (cieee...). Mungkin drama ini gak cocok buat kalian yang pernah kena friendzone (oops wkwk). Tapi, jujur dramanya oke banget buat ditonton karena menggambarkan arti keluarga, teman, dan cinta. Tenang, kali ini aku gak akan bahas tentang friendzone terlalu sensitif guys hahaha. Kali ini aku pengen sharing perasaanku setelah nonton episode 10 yang barusan aja tayang kemarin malem. Sebelum lanjut, mungkin tulisan ini akan mengandung sedikit spoiler buat kalian yang belum nonton episode 10. Jadi, kalo belum nonton dan gak mau dapet banyak spoiler, mungkin bisa skip baca tulisanku dulu yaa wkwk.
Wah, aku mau kasih review jujur banget sih episode 10 ini bikin aku nangis karena alurnya mengandung bawang dan relate banget sebagai first daughter in my family, especially Asian family. Bae Seok-ryu, first female lead character in this drama, had to endure all her burden alone 😭 Ketika Seokryu merantau bekerja di US, dia mengalami penderitaan yang cukup parah hingga mengalami depresi karena lingkungan kerja yang toxic. Selain depresi, dia juga divonis mengidap kanker perut stadium 2. Namun, karena Seokryu gak pengen bikin ortunya di Korea kepikiran dengan kondisi anaknya di US yang sedang tidak baik-baik saja, akhirnya dia keep semua itu sendirian. Dia mengambil keputusan buat operasi kanker perut dan kemoterapi untuk mengurangi rasa sakit yang dia alami tanpa sepengetahuan sahabat atau keluarganya. Nah, ternyata rahasia Seokryu itu terungkap oleh keluarga dan sahabatnya di episode 10. Ada script yang bikin cukup ngena banget ketika aku nonton. And I know what our parents feel if their children hide secrets from them. They feel heartbreaking as parents.
"A parent would go to the moon for their child" 😭😭😭
"Even if we were useless parents, you should have told us"
Dan yang bikin cukup seneng ketika nonton adalah akhirnya Hyeonjun, ex-bf Seokryu, sadar kalo selama ini gak sepenuhnya bisa memahami keadaan Seokryu saat mengalami penderitaan hidup. Hyeonjun merasa selama ini cintanya egois karena hanya ingin melihat Seokryu berhasil bangkit lagi tanpa selalu hadir menemani seluruh proses perjuangannya untuk bangkit kembali. Bagusss bang Hyeonjun akhirnya lu sadar juga dan buka peluang buat uri Choisseung HAHAHAHA 👍
Selama nonton yaampun writernim ini kayaknya emang bener-bener mendalami banget deh karakter anak perempuan pertama di keluarga 😭 Sampe beneran ngerasa relate dan refleksi ke diri sendiri karena pernah melakukan hal yang sama seperti Bae Seok-ryu. And I realized it was wrong. Sebagai anak, sekarang aku sadar rasanya egois banget membiarkan orang tuaku gak boleh tau penderitaan anaknya saat ada masalah besar menimpa. Aku merasa bersalah karena kurang memahami perasaan ortuku sendiri. Perasaan mereka sebenarnya adalah merasa kecewa karena anaknya tidak mempercayai orang tuanya sendiri. Mereka hanya ingin bisa saling berbagi bahagia dan duka bersama, that's what family called of. Namun, rata-rata beberapa anak perempuan pertama di keluarga sangat bisa relate dengan keadaan yang dialami Seokryu. Kalo berdasarkan pov anak pertama, kita tuh udah terbiasa menyelesaikan semua masalah sendiri dan gak pengen aja ngerepotin orang lain sama masalah kita. Kadang-kadang aku sebagai anak pertama masih merasa susah (lebih tepatnya gengsi) untuk menceritakan masalah yang sedang kuhadapi di depan ortuku. I don't know, I found it hard to talk about. Ibaratnya tuh dinding gengsiku itu tinggi banget untuk mengkomunikasikan kondisi terendah, sehingga butuh orang yang understanding well supaya dinding gengsi itu bisa runtuh. Karena sering banget ketika aku berusaha mengkomunikasikan kondisi terendahku, hampir banyak orang selalu bilang, "Aku yakin kamu pasti bisa. Karena kamu kuat." I don't need those words. Sampai suatu hari aku mengalami masalah besar dan berhasil mengkomunikasikan rasa sedihku kepada ortuku, I burst into tears and my parents hugged me tightly while calming me down. That's what I need someone who can calm me down and always stay by my side 'til my problem gone or said that's everything's gonna be okay. And I'm now much better off starting to try to communicate the problem or emotion I'm facing with them. Dan aku ingat bapakku pernah berpesan kepadaku jika suatu saat memutuskan untuk menikahi seseorang (mumpung sekarang saya masih single jadi dikasih wejangan dulu hehe),
"Someday when you marry to someone, please try to communicate everything with your partner. Because your partner is part of your family too."
Yeap, jangan pernah berpikir it will bother your partner. Seperti hikmah dari kisah Seokryu dan mantannya kalo orang yang mencintai kita akan berusaha hadir di saat kita dalam keadaan sedih maupun bahagia 😊 Good job, Seokryu. It's a good decision to leave your ex hahaha.
Wah, ternyata cerita episode 10 beneran sekompleks itu guys. Semoga beneran happy ending deh buat Bae Seok-ryu dan Choi Seung-hyo meskipun diselipin banyak plot twist di alur cerita. Let's give a warm hug to uri Seokryu!! 💗 Peluk hangat juga buat para anak perempuan sulung di keluarga 🤗
2 notes
·
View notes
Text
21
kalau kata taylor swift, it’s supposed to be fun, turning 21.
tidak, aku tidak sedang berulang tahun.
aku baru aja nemu postingan di blog seseorang (istilah keren dari stalking blog orang adalah blogwalking) dan dia secara konsisten, rutin, konstan, menulis tulisan pendek pada hari ulang tahunnya.
ulang tahun bukan momen yang sakral untukku. namun aku jadi teringat bahwa tahun lalu aku sudah menulis tentang usia 20-an, jadi kenapa tidak aku lanjutkan meskipun telat.
bagaimanapun, setidakpenting apapun keberadaan ulang tahun, kadang aku merasa aku butuh sesuatu untuk merayakannya. biasanya lewat kata-kata. tidak huru-hara. semakin bertambah usia, aku semakin mengerti kenapa banyak orang enggan untuk menunjukkan euforia ketika hari itu tiba.
dan ini turning 21 versiku.
*****
pada usia 21 tahun, oh, aku ke jakarta, ke sumatra—itu patut disyukuri.
terus pas ke perpus jakarta, berhubung aku baru baca artikel tentang interaksi pemustaka-pustakawan, aku jadi inget waktu ke sana pustakawannya baik-baik banget.
apalagi pas di ruang koleksi hb jassin, aku bener-bener diarahin letak rak untuk buku ini di mana, dikasih tahu ada mural di belakang lift yang boleh untuk foto-foto, pokoknya kelihatan kalo mereka “ngerti” ga sekadar existing sebagai penjaga konter check-in. ada yang memuji dressku juga.
"bunga-bunga, kayak taman. cantik." really made my day!
bagaimanapun kalo yang ditawarkan adalah jasa, servis layanannya adalah yang paling utama. dan perpus jakarta punya itu semua.
aku juga jadi teringat kalau aku hidup dengan baik … menghidupi diriku sendiri. hidup memang tidak mudah tapi setidaknya, aku mampu melewatinya.
aku membayar sendiri untuk perawatan gigiku yang tidak murah (kayaknya gajiku habis di situ, deh). aku bisa berlangganan netflix dan menonton film-film di watchlist sekaligus binge-watching gilmore girls. aku bisa check-out keranjang shopee pakai uangku sendiri! bisa baca buku bagus dan beli yang ada di booklist-ku. bisa beli tiket pesawat sendiri untuk berangkat KKN! wah.
aku nggak banyak bersenang-senang dengan uang pribadiku tapi aku sudah merasakan yang lebih dari itu. alhamdulillah. kalau aku bisa beli tiket ke sumatra, harusnya ke depannya akan lebih mudah untuk beli tiket ke inggris atau korea. kalau beli tiket konser band lokal nggak perlu banyak berpikir, seharusnya untuk war tiket BTS dan Seventeen besok juga nggak akan pusing. hahaha pasti maunya gratis tapi kalau kepepetnya nggak bisa, ya sudah aku cari sendiri saja.
to do list before I die yang dulu rame banget di tumblr memang banyak sekali yang belum aku checklist, tapi aku bisa beli makanan dan cemilan yang aku inginkan.
aku tahu aku telah berjuang untuk itu jadi aku merasa pantas … aku merasa, paling tidak, di antara kekacauan dunia, ada sesuatu yang telah aku capai. pencapaian kecil yang membuat diriku tetap hidup. remahan-remahan yang membikin nyala dalam diriku tak pernah padam.
15 November 2022
11 notes
·
View notes
Text
Googling
Baiklah, ini masih pagi jam 11.10 tapi ku sudah pusing karena… banyak hal. Si Stray Kids akan headlining BST Hyde Park Juli ini. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi Juli ini di hidup saya?? Akankah saya sudah menyelesaikan menulis thesis? Wallahu alam.
Terus mau lanjut ngerapihin manuscript juga pusing karena kemarin post-doc-ku dan salah satu co-author-ku berkelahi (nggak berkelahi sih, berdiskusi tapi mereka punya opposing view) terkait clays di core… Yaudah, daripada tidak produktif ye kan. Baiknya saya menulis yang lain saja, yaitu yang sudah ada di draft dari tadi malam. Kucoba bagi jadi headings kaya gini:
Seberapa sering kita googling
Hal apa yang biasanya aku googling
Hal apa yang biasanya aku demonstrate googling di kelas kalau lagi ngajar
Gimana cara googling yang efektif
TLDR
Seberapa sering kita googling
Di bawah ini adalah screenshotan screen-time hp-ku.
Apparently, on average, dalam sehari ku menghabiskan waktu 5jam44menit (WOW banyak juga), dan 1jam3menit-nya adalah di Chrome. Ini aktivitas yang dilakukan di Chrome bisa banyak banget sih, nggak cuma googling. Bisa baca artikel berita, email-emailan, baca paper juga in Chrome (tapi jarang banget sih baca paper di HP). Oh iya, ini belum menghitung Chrome activities aku di laptop yah. Pasti lebih banyak lagi karena memang akan selalu kebuka banyak banget tabs sampe suka pusing.
Nah, menurutku, skill googling kita akan sangat bergantung juga dengan seberapa sering kita googling. Kalau semakin sering googling (dari yang penting-penting sampai gak penting), nanti lama-lama bakal tau apa yang harus dimasukkin di seach bar. Betulan kayak… kalau udah biasa pake go-food misalnya, lama-lama klik mana, baca apa, scroll seberapa jauh, bakalan udah biasa kan jari dan mata kita. Makanya juga, biasanya app-app kaya gini, semakin simple interface-nya semakin bagus, dan aku sebagai user paling SEBAL kalau tiba-tiba UI-nya ganti jadi lebih banyak step kliknya misalnya.
Hal apa yang biasanya ku-googling
Kemarin ku hampir balas pertanyaannya @purplishgraypeony di message box aja karena jawaban pertamaku dari pertanyaan “how to google” adalah: “bergantung sekali dengan apa yang mau dicari”. Kalau anaknya super-duper kepo seperti diriku ini, hampir setiap saat ku merasa ku harus googling. Dari yang sifatnya survival (misal lagi travelling dan mau cari tahu cara ke suatu tempat—biasanya pake gmaps sih, tapi kadang misal mau tahu dari bandara IST ke SAW naik apa gitu, apakah ada bis antar-bandara, nah itu harus googling buat tahu nama bisnya apa, bisa booking online apa nggak, harganya berapa, di mana terminalnya, masih ada sampe jam berapa, dst) sampe yang sifatnya sangat trivial (“ah mau nonton Ghibli deh nanti pulang kerja. film Ghibli apa yaa yang belum pernah kutonton”).
Paling sering juga kalau lagi ngobrol/diskusi sih. Misal lagi dinner terus bahas film terbaru di bioskop, mau nyebut si Barry Keoghan udah pernah main di filem mana aja. Ini baru kejadian. Lagi bahas Saltburn terus aku yang “IH aku tuh udah suka dia dari jaman dia main di… apatuh film Marvels???”. Dengan googling “Barry Keoghan marvel film” sudah ketemu, judulnya Eternals. Filmnya b aja btw, tapi Barry-nya di situ hot. Anywaysss…
Tapi iyah, jadi kalau di kehidupan sehari-hari, pas aku lihat lagi search history aku, aku mostly googling: definisi, etimologi kata (ini interest aku ajasih yang suka kepo, misal kenapa roti di bahasa korea, jepang, perancis, semuanya “PANG”), sejarah sesuatu/tokoh (buat ke wikipedia ajasih, atau britannica atau sumber lain yang lebih shahih), cara melakukan sesuatu, beli sesuatu (kadang langsung ke amazon, tapi kadang ke google dulu juga), dan ya materi ngajar aja.
Ini screenshotan tadi pagi aku lagi baca beritanya The Times terus nggak tahu kata-kata di bawah ini artinya apa.
Hal apa yang biasanya aku demonstrate googling di kelas kalau lagi ngajar
Ini TMI, tapi for bigger context, aku ngajar olimpiade Kebumian online, dan aku selalu share screen setiap ngajar. Sering banget, terutama belakangan ini, ku mengalami kesulitan dalam menjawab soal karena udah habis materinya dan lebih sering bahas soal sekarang. Kemarin kita bahas ada soal kaya gini:
Terus, ku tahu ini akan break so many hearts but unfortunately di 2023 ini, sumber belajar masih amat sangat didominasi oleh konten berbahasa Inggris. Jadi, yang aku lakukan untuk membantu menjawab soal di atas adalah dengan googling dalam Bahasa Inggris: “absorption wavelength water vapor”
Bukan complete sentence, cuma mixed-up phrases aja, tapi itu adalah keyword yang menunjukkan apa yang mau kucari tahu. Kalau mau lebih specific lagi bisa ditambahin “britannica” misalnya di belakangnya, jadi nanti harusnya first result paling atas adalah webnya britannica yang mungkin nunjukkin halaman paling relevan dengan keyword itu.
Kemudian, karena aku settingannya lagi ngajar yah, dan aku anaknya visual juga. Ku lebih gampang memahami apapun (proses, data, dsb) dalam gambar dan infografik, dibandingkan narasi dalam paragraf (makanya membaca paper dan menulis paper itu such a pain for me). Aku suka banget lihat diagram, grafik, ngeliat warna, scale bar. Maka dari itu, begitu pencet enter di search bar, ku langsung klik tab “image” dan mencari gambar yang membantuku (dan murid-muridku) untuk belajar. Kupilihlah gambar ini, lalu kujelaskanlah apa yang kita lihat di sini, sumbu x apa, sumbu y apa:
Tentu saja sumber image-nya juga harus diperhatikan yah. Apalagi kalau bahas data observasi gini, penting banget untuk tahu ini data kapan, siapa yang publish (untuk credibility), dsb.
Kalau mau next level lagi thinkingnya, misalnya aku ngajar nggak dibatasi limit waktu, aku pasti akan nanya di kelas “menurut kalian, gimana caranya kita bisa dapet data ini”, terus mungkin akan explore ke metode pengambilan data, analisis, terus bias apa yang bisa muncul di sini, jadi nggak bisa kita telen 100% gitu aja.
Gimana cara googling yang efektif
Kalau dari experience aku di atas sepertinya cukup straightforward yah: semakin spesifik & banyak-kata keyword yang kita masukkin, harusnya akan semakin sesuai search resultsnya dengan apa yang kita cari. Walaupun kadang kalau kita typo atau emang nggak ada kombinasi frasa yang kita mau cari, malah gak keluar samsek (zero results). Jadi memang betul-betul bergantung dengan ketepatan pilihan kata kita juga. Ketepatan kata ini btw berhubungan sekali dengan pertanyaan apa yang diajukan/jawaban apa yang lagi kita cari. Kalau cuma googling “Indonesia” aja, ya paling akan keluar wikipedia page Indonesia paling atas, atau sekarang google udah ngasih summary sih biasanya. Tapi kalau kita punya pertanyaan yang lebih spesifik: “berapa populasi orang Indonesia yang muslim?” tinggal masukkin di search bar: “Indonesia muslim population percentage” atau “Indonesia muslim population number”. Langsung keluar jawabannya, tanpa kita perlu ngeklik webpage wikipedia dulu dan scroll-scroll lagi. Atau aku biasanya pakai ctrl+f sih buat finding specific word.
Atau kalau case lain, ku tiba-tiba aja randomly mau tahu hubungan besar duit yang dikeluarkan kampanye caleg dengan tingkat keberhasilan kandidat menang menduduki kursi dpr/dprd itu seberapa besar. “Apakah semakin besar uang yang dikeluarkan itu akan menjamin dia menang pemilu?” Aku akan masukkin keyword “legislative candidate campaign fund money chance of success probability”. Terus aku akan langsung klik tab image karena aku pengen lihat aja ada grafik/diagram yang ngeplot 2 parameter ini di x-y plot nggak. Lebih karena aku jadi cepet tahu jawabannya ajasih, dibandingkan kalau harus baca paper dulu, ngeklik papernya, open in new tab, scroll-scroll, lama. Biasanya juga kalau dari image nanti bisa akan langsung masuk ke researchgate misalnya.
Kemudian, bahasa. Saat kita googling hal yang sama, misal “jet stream” dengan Bahasa Inggris, versus “aliran jet” di Bahasa Indonesia, hasil yang keluar jelas akan beda. Karena peristiwa jet sream ini banyaknya terjadi di lintang tinggi yang didominasi oleh negara-negara berbahasa Inggris, pastinya hasil pencarian dengan bahasa Inggris akan memberikan kita sumber-sumber yang lebih ekstensif/luas/banyak, dibandingkan dengan hasil bahasa Indonesianya (ku bahkan gak yakin “jet stream” itu bahasa Indonesianya adalah “aliran jet”…) Ku aja baru tahu kalau “polar vortex” itu “pusaran kutub” gara-gara baca Kompas beberapa hari lalu.
Udah sih, apa lagi ya. Mungkin lokasi? Tapi buat ngubah ini ribet banget, harus pake VPN segala. Aku kepikiran ini soalnya kalau kalian follow aku di twitter/X, beberapa minggu lalu, karena rame disebut “hilirisasi” berkali-kali di artikel berita lah, di debat capres-cawapres, aku jadi kepo sebetulnya hilirisasi itu apa. Dan aku coba cari kan pake Bahasa Indonesia, keluarnya semua artikel berita Bahasa Indonesia (iya lah Non). Terus tapi aku pengen baca negara mana yang udah menerapkan sistem ini juga. Terus ku gak berhasil menemukan padanan kata hilirisasi di Bahasa Inggris??? Kalau aku googling “downstreaming” dari sini (UK), bakal keluar definisi downstreaming itu berhubungan dengan biological technique buat ekstraksi DNA gitu Tapi apparently, kalau di-googling dari Indonesia, search result yang keluar adalah artikel-artikel Bahasa Inggris yang ngomongin hilirisasi Indonesia??? Jadi, geographical location juga played roles in determining what will show up in your google search results.
(Btw fyi aja, jadinya hilirisasi itu kalau di South Africa disebutnya beneficiation, dikasih tahu salah satu mutual twitterku – this is why I LOVE TWITTER SO MUCH, I LEARN SO MUCH FROM MY TIMELINE).
Untuk penutup section ini, mungkin jawabannya juga adalah: cara setiap orang googling akan berbeda banget sesuai kebutuhan. Kalau orang yang ngoding misalnya, pasti akan punya habit/kebiasaan atau trick sendiri untuk cari coding line yang mereka butuhkan. Atau biasanya mereka pasti suka googling error kan. Error ini tuh apa, cara fixingnya gimana.
Kalau aku lagi kerja sebagai anak phd/researcher biasanya yang kuketik “nama belakang tahun kata yang kumau cari” misal “Liu 2023 mercury” buat nyari papernya si Liu et al.
Jadi… memang akan sangat customized dan personalized juga cara googling efektif ini…
TLDR; berdasarkan pengalaman saya, cara googling yang efektif itu: masukkan kata yang spesifik dan banyak, pikirin pertanyaan yang mau dijawab, bahasa, lokasi.
Menarik banget deh pertanyaannya pas kupikir-pikir lagi, makasih ya @purplishgraypeony udah membuatku berpikir HUHU. Harusnya ada sih paper/buku yang bahas ini, karena sebetulnya bisa kita kerjain sensitivity analysis juga, parameter mana yang paling berpengaruh misalnya ke search results. Dan ini tuh emang ada bidangnya sendiri kan: Search Engine Optimisation. Kalau dari tadi ku bacot dari perspective user, SEO ini bahas gimana kalau kita jualan/punya brand terus mau produk/brand/website kita muncul paling atas kalau orang search keyword tertentu. Tanyanya sama anak-anak bisnis lah ya kalau ini.
Dah sepertinya itu dulu. Maaf panjang huhu semoga ku menjawab pertanyaan yaa.
Mari lanjut kerja hiyattt.
16:22 31/01/2024 30.18 dept earthsci oxford (tulisan ini ditulis dalam 3 periode& hari yang berbeda btw)
5 notes
·
View notes
Text
Perdrakoran berdasarkan genre. Yg di tandai hijau itu berarti cuma nonton bbrp ep dan ngga lanjut. Action & crime jg salah satu yg mayan sering jd pilihan, diantara list diatas paling fav sih Flower of evil seruuu bgt. Historical emg jarang2 jg, beneran pipilih deh kaya moon lovers, mr. Queen, kingdom, mr. Sunshine (belom tamat ini wkwk). Ngga masuk di list deh ih.. Slice of life, fav bgt selalu deep alur ceritanya tuh bahkan bikin baper dan heartwarming aja gt, khusus waikiki itumah komedi bgt cuy ketawa2nya sampe bengek lah. Genre fantasi super jarang bgt dijadiin pilihan sih, entah knp kaya kurang cocok aja di aku. Romance, butuh bgt disaat pgn genre yg light gapake mikir, romansa yg perfect. Biasanya aku nonton genre ini jadi penetralisir abis nonton yg tegang, serius atau sedih2an. Nah genre romance bisa bikin happy, dari visualnya dll deh.
Begitulah ttg Perdrakoran yg udah ku mulai dari jaman aku SMP gt ya? Dulu ada drakor tayang di TV 7 (skrg mah trans 7), judulnya Glass shoes main lead nya So Ji sub yg skrg makin tua makin ganteng yaampoonn! Ceritanya msh khas drama jadul atau sinetron indo yg baik ditindas, yg jahat ya jahat bgtt. Dah ngga usum lah itu cerita kek gt, saat itu nontonnya jg cape tp seru aja gt haha. Trus di indosiar makin banyak lah kaya Princess hour, janggeum (fav ibuku). Fullhouse, omg ini drakor iconic bgt mulai dr sini baru tau ada drama yg ngga bikin lelah hati nontonnya, per ep nya terhibur terus, konfliknya light bgt, jengkel ada aja tp ep berikutnya udah on track lagi dan episodenya ngga banyak. Pertama kali nonton drakor yg ngga bikin cape yaa itu, akhirnya mulai deh bermunculan tipe genre yg kek gt romcom gt yaa ttg kawin kontrak lah dari benci jadi cinta lah, si kaya cinta si miskin, bos yg suka pegawainya dan macem2 lainnya.
Belom lagi jalur2 harom kaya dvd bajakan, 1 ep = 1 cd kebayang kan kalo ada 20 ep cd nya jadi 20 haha ribeeett dulumah. Belom lg kalo kualitas cd nya jelek dahlah nontonnya jg jd macet2an banyak distraksi bgt. Akhirnya tahun2 berikutnya mulai deh berubah jadi file (ttp donlot jalur harom), jadi lebih ringkes bisa pake media lebih kecil yaitu flashdisk haha. Tukeran fd minta sama kawan2, udah tau caranya mah lsg donlot sendiri aja.
2010 atau 2011 gt mulai suka reality show korea, drakor ttp jalan tp reality show jg jadi ngikutin. Running Man! Yaampun ini bukan suka lg tapi kecanduan, ngakak bgt nontonnya beneran hiburan dikala mumet kuliah. Awalnya aku nonton di yutub sama bestie smp/sma ku kami memang sefrekuensi ttg yg bikin ngakak mah. Kalo ngga salah saat itu udah berjalan brp puluh ep gt trus aku mulai ngikutin dr ep 1. Serunya ya member RM nya superlucu trus bintang tamunya jg jd tau karakter lain mreka, ya ada idol grup, aktor, atlet. Kdg aku tau idol grup itu ya dari RM hahaha. Selain RM, mulai suka sama reality show lain kaya appa eodiga, superman return dan msh bnyk lagi lahhh.. Nah malah skrg udah gapernah ngikutin reality show nih, skrg di Netflix lg gandrung single inferno aja ngga aku ikutin hehe.
Perdrakoran ini ternyata belom menular ke suamiku nih. Disaat suami2 org nobar drakor kaya Reply 1988 yaa genre slice of life lah gt. Seru kayanya kalo ngedrakor bareng suami haha. Baru terpengaruh series barat aja selama ini, blio blg "aku gapernah nonton series, semenjak sama kamu jadi suka" apalagi semenjak ada netflix blio lebih explor seleranya sendiri dan rekomenin ke aku. Biasanya yaa aku yg rekomenin. Kalo koreaan sih blio ngikutin filmnya, dan suka.. Genre nya jg thriller gt kan. Aku coba2 deh cekokin drakornya, Kingdom dan Jirisan blio nonton tp ngga tamat huft. Skrg gpp belom suka, one day okeeeh hahaha ambis bgt
3 notes
·
View notes
Text
K-drama review: Gaus Electronics (2022)
Lucu banget euy ini sitcom :”) ceritanya ringan banget, dinamika antar tokohnya lucu banget, dan tentu ada cinta-cintaannya.
Ceritanya fokus di Marketing Team 3-nya Gaus Electronics, perusahaan konglomerat kaya Samsung gitu - ini tim underdog banget deh sangat disepelekan dan isinya kayanya ampas-ampas perusahaan gitu. Huhu. Tokoh utamanya adalah Sang Shik (Kwak Dong Yeon), pegawai penuh semangat yang dudul aja gitu dan clumsy berat. Dari awal dia udah bener-bener kayak Tom n Jerry sama Na Rae, sunbaenya yang bener-bener bersumbu pendek dan selalu emosi ke Sang Shik.
Na Rae baru pindah apartemen dan ternyata unitnya persis di sebelah Sang Shik, jadilah ada banyak momen-momen yang bikin mereka jadi makin deket. From enemy to lovers trope yang rapiiiii banget. Sangat-sangat alami, nggak maksa, dan tentunya menggemaskan. Love banget sama kedudulan Sang Shik yang sangat sangat adorable.
Meskipun main plot line nya adalah hubungan Sang Shik - Na Rae, tapi plot-plot lainnya juga gak kalah lucu. Ada Baek Ma Tan si anak konglo rival Gaus yang soksokan mau memulai karir dari awal untuk membuktikan dirinya - si Manager Gi ngira ni anak saking miskinnya sampe gak pernah makan makanan Korea pada umumnya, padahal ya dia emang kerjanya makan makanan Barat yang fancy :( Hubungan Ma Tan sama Kang Mi yang hidupnya beneran ngepas juga lucu banget - Ma Tan banyak belajar dari dia.
Belakangan ini nonton drakor banyaknya yang serius-serius terus, sekali-kali nonton series tanpa mikir gini rasanya menyenangkan banget. Di series ini juga banyak banget sebenernya konflik-konflik kehidupan keseharian maupun konflik tempat kerja, cuma ya sama semua orang dibawa ringan aja. Gak semuanya harus dibawa pusing! Kayak pas Sang Shik udah serius banget apply program rotasi ke India, terus pas dia nanya ke bosnya, si bosnya malah bilang bahwa pas perusahaan tahu yang daftar cuma Sang Shik, jadinya si program itu ditiadakan 🤣🤣🤣🤣 Terus yaudah, plotnya lanjut, nggak ada adegan Sang Shik mengajukan banding atas ketidakadilan ini.
Life goes on. Shit happens. Just keep moving!
Terus kayaknya series ini kalo ditonton sama native speaker Korea kayanya akan jauh lebih lucu deh karena banyak nama dan becandaannya itu plesetan. Tapi salut banget deh sama translator-nya Viki yang selalu memberikan konteks di setiap plesetan/jokes-nya :’)
Satu eps nya cuma 40-an menit dan cuma ada 12 episode jadi nggak sampai 6 jam di akhir pekan kemarin semuanya sudah kutonton habis. Hehe.
Sungguh tontonan yang menyenangkan 💕💕💕💕💕
7 notes
·
View notes
Text
The one where I’m consumed by BL Drama
the original of this post is over on my website if you want to take a look. Otherwise, keep reading :)
Since around July 2022 I fell into a BL drama hole (feels MUCH longer!) and couldn't get up. OMG, Jules! I hear you say. What is this awesome-sounding thing you're into and why are you obsessed?
Well, come closer, my bébés, and let me give you a crash course.
Just like K-Drama is all about stories made in Korea and featuring Korean actors, BL (aka boy love) Drama are stories involving boys dating, falling in love and (mainly) living happily ever after. The HEA has some exceptions which I will WARN YOU ABOUT because I am STILL SALTY about this (Love By Chance S2, I am looking right at you!). A lot of the stories are adapted from novels, or short stories, or manga. Some start out as an online game (!)
On to a few definitions, courtesy of Nothing But Yaoi.
BL is also known as Yaoi (Yah-OY), and is a media genre depicting romantic and homoerotic relationships between males. This genre blossomed in Japan in the ’70s as a literary genre and originally consisted of derivative works from parodies of original anime and manga stories. However, it gradually transformed into an umbrella term for other forms of fiction - such as anime, movies, dramas and fan-works - featuring homosexual relationships.
Yaoi Vocabulary
Seme – (sem-AY) refers to the ‘top’ or the one who penetrates the ‘bottom’ during sex. Usually portrayed as the character with the most masculine features and the one with the more dominant personality. In standard romance writing terms, he would be an alpha.
Uke – (oo-KAY) character with the most docile and submissive personality and the ‘bottom’ in the relationship. Physically, he is presented as being more graceful and feminine.
Riba – characters with mixed traits of semes and uke, and is both submissive and dominant in the relationship.
Tsundere – (SOON-de-deh) A character who initially shows off a moody and harsh personality and sometimes violent tendencies, but then gradually shows a sweet and gentle side.
Yandere – (YAN-de-deh) a character with a possessive and obsessive personality, who will do anything to be with their crush or love interest.
The Futekiya blog has a good explanation on the differences between seme/uke/riba.
I totally recommend Gail Carriger's 2020 article BL Dramas Analysed from a Writer's Perspective because she goes into the background stuff and I don't need to say the same thing because I pretty much agree with all of it. Go read both parts.
Now, here's my observations. BL isn't just about gay/queer stories. It also deals with friendships, romantic pairings, families, school/college, acceptance and social issues. A lot of them fall into the New Adult subgenre (defined as stories with 18-24yo protagonists navigating their way in the world while dealing with a new job, college, family, social and romantic issues).
Sometimes I feel some male actors aren't that comfortable kissing other men, but that could be me. I know some actors see BL as a stepping stone in the industry and do it for the money. You can find a bunch of YouTube clips that delve into this, but please take those with a grain of salt, because the bottom line is, it's all subjective unless an actor has gone on record about it. And most will not, given most BL are produced by countries that still struggle with LGBTQIA+ acceptance. And some are still downright homophobic.
#VegasPete MY HEART
BL run the gamut of SUPER HOT (KinnPorsche, Unforgotten Night), to one kiss in the last 30 seconds of the last ep (Where Your Eyes Linger, Light on Me, Minato's Laundromat). Some BL are light and fluffy because sometimes we just need that feel-good romance story about two people falling in love. And then we have the more grittier stories that deal with social and political issues, bullying, assault, social media.
You go for it, Pi! (Fish Upon the Sky)
A lot of BL are only one season, except when not (TharnType, SOTUS). This gets confusing when they give the second season/related seasons a different title. (For example, Kiss: The Series, Kiss Me Again, Dark Blue Kiss and Our Skyy are all related, with the same actors playing the same roles) I loved 2Moons (Phana and Wayo MY HEART!!!) but the company (StarHunter entertainment) then produced a Season 2 and 3, but with completely different actors in the same roles for both seasons. People were not happy. The En of Love was another series that consisted of a bunch of mini stories, including a 4ep one called Love Mechanics. I was so happy we got a full 10eps for the retelling of Vee and Mark’s story, because the original 4eps were hugely lacking. It’s now one of my favourites, ngl.
I've managed to find a lot of related shows via IMDB, and I've also referred to My Drama List for details about number of eps, shows with the same actors, etc. It can get more confusing when it looks like a series is also a movie, and then I realised they make a 'movie' version of the series but there's a lot of heavy editing involved so I recommend watching the series to get the complete story.
Like other fiction genres, BL has its tropes, expectations and issues. I think the oldest BL I've watched was 2016, and the earlier stuff shows its age when it comes to dealing with bullying, sexual assault, consent, stereotypes, gay rights and acceptance.
Most of my BL comes from Thailand and Korea, mainly because they are the ones meeting demand and consistently making content. Japanese BL have recently stepped up (Candy Colour Paradox is one of my faves) but Chinese BL made after 2016 is rare, due to the massive government ban on anything appearing to be gay. A few production companies produce my favourite shows (GMM and Domundi are two) and those companies have a stable of actors who appear in a multitude of different shows, promote those shows and endorse products (more about that later), plus do live greets, fan service and provide content for the original soundtrack.
I watch in various places - I have Viki and iQIYI, as well as Prime and Netflix but the latter two don't have a lot of the old shows I'm looking for - and I'll tell you about that all further down. Some production companies like O2 have a YouTube channel but sometimes scenes can be cut because ‘mature’ content.
Okay, so apart from boy love, what's BL about??
My Beautiful Man - of course he is
Aside from the fact that most of the boys are just SO FRICKING BEAUTIFUL IT MAKES ME CRY???? JUST LOOOOK AT THEM!!!! Who wouldn't want to watch all the dramas with these guys???
Okay. It's also about the tropes. I get a kinda-sorta "old romance bodice rippers of the 80s" vibe from the older BL: low/dubious on consent, sexually aggressive, the "I'm interested in you so I'll overtly pursue you - even though you've said no - because I MUST HAVE YOU." The alpha-seme characters are often forceful and in your face. There's open bullying going on. Sometimes sexual assault is used as a plot/character device that makes me mega-uncomfortable (TharnType.... 😒) But anyway. Here's a bunch of plot/trope devices that seem to crop up in a lot (if not most) BL.
Dominant male/passive male dynamic - I can count on one hand the BLs I've watched that don't have this dynamic - alpha-type guy pursuing a shy, often nerdy, passive (same age or sometimes younger) boy. It's your classic seme-uke. A lot of BL are set in college or just starting out in the workforce, so a huge New Adult vibe to it all, which is helpful to get past the censors re: sexual content. It’s also a very popular trope.
Hot previously-hetero fuckboy has GFY (gay for you) thoughts about roomie/bestie/cute nerdy boy - "gay for you" is a legit trope in the romance genre. Some hate it, some aren't bothered about it. It basically means that a previously heterosexual guy - with no indication he's ever questioned his sexuality and in fact, is overtly sexual with women - will suddenly start to have the feels for another guy. It's not that he's GAY, because he doesn't feel that way about other guys. It's just this one guy who sets his heart all aflutter. Theory of Love fits this, as does TharnType (two very male men who don't classify themselves as dominant or feminine, although Tharn is openly gay and says early on that he's a top).
...or not?
Not gay, just GFY - see above
Accidentally falling on other so they can 'accidentally' kiss - tripping over objects, a kerb, a fence or wall, people crashing into them - with their bodies or vehicle - and forcing them to kiss. Bonus if it involves water, like falling into a bath or a pond. Water fights are also good.
Getting drunk - this appears to provide an opportunity for the seme to kiss or touch the uke. It also allows them to talk about their feelings 'honestly and openly'. Can also lead into...
Drunk kisses - doesn't always come with consent. Many a drunk kiss may start out as 'wtf are you doing??' And because the pursuer is just SO DAMN GOOD at kissing, it morphs into consensual (and sometimes into sex, which again, is not always consensual or appears to be 'forced seduction' - a romance writing term that's loaded with issues and sometimes used as a euphemism for rape, especially when we're talking older romance novels of the 80s-90s).
Placing a hand on a wall/chair/object and leaning in to stare into their face/get intimately close - SO. DRAMATIC. I love this aggressive move (usually by the seme) and also love seeing the uke getting all flustered and nervous. See Cutie Pie, Secret Crush on You, Unforgotten Night.
Watching the other one sleep - So we get those lovely vulnerable moments with lingering looks and tender expressions. See also: pretending to be asleep so the other one can watch them sleep and possibly confess aloud how much they secretly have the feels. Is also related to the classic #OnlyOneBed conflict device.
Bringing food/feeding - this is a culture thing. Putting food on someone's plate, bringing them noms when they're sick or too busy to take care of themselves. Feeding them directly from a utensil has MAJOR sexual vibes, and we often get close ups of parted lips and lots of staring. There's also a bit of extreme dramatic offence taken by the seme when an outsider/potential rival puts food on the plate of the seme's love interest. This preferential treatment of being served food does not go unnoticed by family or friends.
Wiping food from their face - again, we are taking care of that someone we have the feels for. Wiping off food, sauce, cream, often on their lips or corner of the mouth. Bonus if the pursuer then licks that finger. HOT VIBE ALERT.
Patting/washing/drying hair - indicates intimacy, which a shoulder or arm pat definitely doesn't.
Tending to wounds - to show their caring side. Can also involve kisses to said wound, or blowing of said wound. Which then gives us variations of gay panic from the one being pursued.
Nursing them when they're sick - see above. This is also a good turning point for the uke to realise their pursuer is indeed, concerned for them. Which means their romantic feels start/increase.
Falling asleep together - with major spooning and possible kissing occurring. Can also be paired with the #OnlyOneBed conflict device.
Riding a bike/moped/vehicle to create physical touch - where the person sitting behind must hug the driver. This is usually initiated by the driver grabbing their arms and wrapping them around his waist and the passenger is usually reluctant and/or shocked but we also see him smiling and secretly enjoying it. YAY for intimacy!
Introducing a female/ex to make the other person jealous - some of these are done SO BADLY and sometimes the ex inserts themselves into the budding romance just to be dramatic/evil/demand attention. I have a love/hate relationship with this device. It can be done so very badly, or used extremely well so I accept and understand why my boys are in conflict. In which case, I keep telling myself they'll eventually get their happy-ever-after, SO DON'T PANIC, FOR GODSAKES!
'We can never be together, so go find a woman who will make you happy'- see above.
Disapproving relative - to create tension and conflict. Yes, it's the 21st century but the reality is not everyone accepts same-sex relationships, especially when we're dealing with parents, older relatives and society as a whole. Many Asian countries still don't have gay rights or allow same-sex marriage, which makes the producers of these shows even more brave and forward-thinking.
Staring off into space, deep in thought - seriously, why is it so difficult to get someone's attention when they're doing this? It's not like they've suddenly been struck deaf.
Product Placement - Snacks, drinks, face creams, collagen powders and pills, nasal sprays. I see them all, and some can be subtle (Theory of Love) and some literally IN YOUR FACE and wtf obvious (Unforgotten Night). Sponsors throw money at the show and expect a return, both within the show and from the actors when they do promotional activities. Not gonna lie, I've gone out and bought a bunch of those promoted snacks from my local Coles because I wanted to know what they tasted like. I am an advertisers dream.
Someone is gonna be shipping someone on social media - this is a cute device, and very in keeping with modern teenage life today. For those not in the know, 'Shipping' is basically the act of putting two people in a relationship together, either romantically or not. Mostly, it's of the romantic kind. In Fish Upon the Sky, this is a major conflict device for our nerdy uke, Pi, and his seme pursuer, Mork. Their ship name is #MorkPi. The actors are also shipped outside the show too (for e.g. #BrightWin, #MewGulf, #BibleBuild). Of course, some actors will do this for the fan service (i.e. providing that fan-driven squeeeee! content that keeps people interested/obsessed with the show), but then you will have a ship that sails into real-life couple waters: #MaxNat, #OffGun, #EarthMix, #NetJames, #ZeeNuNew 😍😍
A Happy Ever After - this is the most important trope in a romance novel - in fact, it defines the entire genre. If a Romance is not HEA or HFN (happy for now) i.e. an uplifting ending, it is not a romance novel. Whatever else is going on in the story, however the characters fight and break up and reconcile and suffer, romance readers expect and demand a HEA / HFN for them. I want my BL boys to have a happy ending because I like love stories to be positive. I’ve seen a few that have ended badly HIStory: Make Our Days Count, Gray Rainbow and Love Bill UUGGGGHHH. Also, a S2 may or may not be utterly devastating - don't get me started on Love By Chance S2 😡😡. I've seen some left up in the air (Ingredients and HIStory: Trapped), some that have a 'X years later' (Where Your Eyes Linger, Plus + Minus), and some that are bittersweet (On Cloud Nine, Doctor I'm Coming for Soul). I watched Present Perfect (original Thai movie) and Present Still Perfect (sequel), but saw the sequel first, so I got Toey and Oat's initial romance backstory last. Didn't diminish or spoil the story at all and they're now two of my favourite BL movies.
The "I like you" moment - When a boy confesses their feels. I think a more accurate translation should be "I have a crush on you". Gail Carriger goes into more detail about translation issues, which you can read in her article I've linked to above.
A bit more on translating issues. Depending where you watch, they could be A+ or piss-poor. Some are just very very odd. I laughed aloud with KinnPorsche - a story about mafia and their tough bodyguards - and their cursing. 'Fudge', 'darn' and 'shoot'...? LOOOOL. Vegas definitely says "fuck" in English, but 'fudge' is the translator's go-to. For Love By Chance, one site's subs were "at least you won't be told you're a f*ggot." Viki translated it as: "you won't be told you're the wrong gender." The subs for Make It Right on Bilibili were crazy-ass around Ep10, so I swapped over to YouTube.
So where can I watch these awesome shows?
My first port of call is either a legal paid platform or the creators' official YouTube channel.
The Cutie Pie ep10 scene YT doesn't want me to see...
YouTube - GMMTV has a channel for catchup, which I love. I also recommend MindTrio. Make sure you get an ad blocker, because I totally forgot YT has ads, and one time I watched on my iPad ... annoying ads ahoy! Plus, I read on an Instagram account there's some censoring going on, but this is a bit hit-and-miss for me. For e.g. there's a hot bath scene in Secret Crush on You between Toh and Neua that I DID NOT KNOW ABOUT because I'd watched it on Bilibili and they'd cut it. The full uncut scenes can be found on Viki. I've also had ep10 of Cutie Pie censored because of 'sexual content' and unless I send YT a copy of my ID (wtf, not gonna do that!!) then I'm blocked from watching it there. Yay 👍 - free! Boo 😒 - censorship! And ads.
Rakuten Viki - The format is very Prime-looking. You can get a bunch of shows for free, and the quality is great, but sometimes they'll make the first few eps free, then the rest of the season is VIP-only, which you have to pay for. They also place LOUD ads wherever they feel like in a show, so you'll be watching an intense emotional scene and suddenly there's a 20sec ad for Pocky. UGH. And the frequency/number of ads is totally random: one 30min ep had 5 breaks in it?? On the flip side, I watched a 90min movie with two ad breaks. And sometimes you get a Skip this ad>> button so there's that? Yay 👍 - somewhat free. Excellent range of BL if you pay for a sub. Boo 😒 - random ads everywhere unless you pay for VIP. Paywall to see a complete season.
iQiYi - I had this app on my iPad but the ads were ANNOYING on the free version and totally in the way of the buttons. Paying for a subscription removes them, of course. But some content is country-restricted (e.g. Unintentional Love Story), so even if you're a subscriber, you may not get access to every show. Yay 👍 - excellent uncensored content! Boo 😒 - paywall/sub fee can be expensive, plus content may be country-restricted.
GagaOOLala - this channel is LGBTQIA dedicated, so if you're unhappy with the shitty offerings of Prime or Netflix, I'd totally be paying a sub for this. You can see an ep or two for free, but then you have to subscribe. Also, as with iQiYi above, content may be country-restricted, even as a subscriber. Yay 👍 - CONTENT that is frequent and excellent!! Boo 😒 - possible country restrictions, plus sub is $$
HiTV - I recently discovered this app and it's fab because there's lots of older shows here that iQiYi and Viki don't have (full version of Love Mechanics! 🥰 ). It does have ads, but only static silent ones at the start of each ep. Yay 👍 - content you may not be able to find elsewhere. Boo 😒 - The tiniest of tiny ads at the start of each ep.
Netflix - I've watched heaps of K- and C-Drama here (While You Were Sleeping, Love and Leashes, Final Life, Sweet Home, Alice in Borderland) and I still have a bunch bookmarked, but I haven't turned on my TV for weeks. I watched Your Name Engraved Herein, plus technically-not-BL Hwarang and The Untamed here, but Netflix have edited a few scenes of the latter, which makes me v. angry. Also, apparently Germany has absolutely no Chinese drama available, which is... just weird. Yay 👍 - HD content, no ads. Boo 😒 - choice is limited via your country. Plus, you know... you have to pay for a subscription. And with the 'no family sharing thing' that's being phased in, Netflix may not be your best choice.
Okay, so that's my crash course on BL Drama. Stay tuned for a list of my favourite series. And if you watch BL, let me know your faves in the comments!
#BL drama#fish upon the sky#pondphuwin#boys love#boys kissing#GMMTV#domundi#cutie pie the series#love in the air#brightwin#offgun#biblebuild#mewgulf#kristsingto#the untamed#Hwarang#Secret Crush on You#where your eyes linger#kinnporche the series#love by chance#2Moons#zeenunew#morkpi#theory of love#unforgotten night#my beautiful man#our skyy#tharntype#make it right#veemark
4 notes
·
View notes
Text
Umur berapa kamu berhasil meraih mimpi masa kecilmu?
Kalau aku sih jawabnya umur ini, baru aja kuwujudkan beberapa minggu yang lalu :')
Berawal dari membaca buku karya Alexander Thian: Pulang-Pergi: Yang Dibawa dan Ditinggalkan kemarin, aku jadi merenung..
Oh iya ya, aku tuh baruuuu aja berhasil mewujudkan mimpi masa kecilku kemarin!!!
Buku karya Ko Alex ini, baru aja terbit bulan lalu. Menceritakan tentang beban masa kecil penulis yang dibawa hingga dewasa dan bagaimana akhirnya dia berhasil melepasnya.
Bab yang paling relate sama aku adalah rute 6,7, dan 11. Yup, terutama rute 11 dimana penulis bercerita bahwa dia akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya untuk melihat Aurora Borealis di umurnya yang 32 tahun saat itu. Sebuah mimpi masa kecil yang terlihat tidak mungkin terwujud di mata siapapun (bahkan dirinya), ketika dulu masih hidup susah. Sebuah mimpi yang berhasil dia wujudkan setelah beban masa lalunya berhasil dia angkat.
Dari situ aku pun termenung, loh kemaren kan aku juga baru saja merasakan hal yang sama ketika aku menonton pertunjukan terakhir di Disneyland! Alhamdulillaaaah!! Akupun termenung lagi loh.. loh.. sebentar, bukankah berarti aku baru saja menuntaskan 2 mimpi masa kecilku?? (selain masuk kampus impian dari SD ya).
Ya betul, melihat mimpi terwujud di depan mata itu rasanya emang sespektakuler itu :'). "Alhamdulillah", ucapku pelan ketika berada diantara kumpulan orang yang menyaksikan kembang api penutupan.
Kalau boleh cerita, berikut adalah 2 mimpiku:
Mimpi 1: Lihat bunga sakura langsung di Jepang.
Ini adalah mimpi yang muncul karena keseringan baca komik dan nonton anime jepang haha.. kayaknya kok indah banget gitu ya. Awalnya ingin ku wujudkan dengan cara mengejar beasiswa ke sana, namun apa daya ternyata Allah punya rencana lain. Aku gagal dan akhirnya aku baru berani meraih kembali mimpi itu di umur 26 tahun dengan cara backpakeran.
Dengan modal pengalaman backpakeran ke Korea 2 tahun sebelumnya, nabung yang buanyak dengan kerja sebagai field engineer, baca buku traveling ke Jepang, dan cari-cari di internet, pergilah aku dan sahabatku ke Jepang.
Hampir aja kami gak bisa lihat bunga sakura karena kami berangkat setelah peak season bunga sakura. Untunglah kami punya itinerary ke Nara dan gak sengaja masuk ke sebuah kuil yang ternyata punya taman sakura yang lagi berbunga :')
Walau sakuranya cuma sekuprit, heiiiiiii itu tetap mimpi yang terwujud kaaaan???
Mimpi 2: Mengunjungi Disneyland sampai malam.
Tadinya aku ingin mewujudkan juga mimpi ini ketika aku traveling di Jepang. Apa daya itinerary kami gak ada ke Tokyo. Akhirnya kami ke Universal Studio di Osaka dan mewujudkan mimpi temanku untuk pergi ke dunia Harry Potter. Ya gak apa-apa, toh seru juga!
Akupun sempat berpikir untuk ke Hongkong/ Shanghai untuk bisa sekalian mengunjungi Disneylandnya. Tapi harus dibatalkan karena travelmateku sudah menikah. Kemudian mimpi itu seakan terkubur karena kesibukan dan prioritas lainnya.
Kemudian temanku cerita, "Traveling ke Eropa itu gak mahal tau, mahalnya tuh karena tiket pesawatnya.. budget hariannya bisa sama kayak kita ke Korea/Jepang!" Hemmm... dari situ yang awalnya gak kepikiran ke Eropa karena merasa mahal, switch jadi pikiran "bisa kali ya kita ke Eropa dan sempetin ke Disneyland Paris?" Daaan perjalanan menabung pun dimulai dari tahun 2020 (??).
Hampiiir aja aku gak jadi pergi lagi karena tiba-tiba calon travelmateku membatalkan diri karena urusan pribadi. Tidak mau menunda lagi, akhirnya aku cari-cari open trip ke Eropa yang ada jadwal ke Disneylandnya dan ada!!! Alhamdulillah.
Dan inilah aku yang berhasil mewujudkan mimpi masa kecilku di usia 32 tahun untuk ketemu Mickey asli di rumahnya, di negara yang gak aku sangka-sangka bakal dulu bakal aku kunjungi karena alasan "mahal deh":
"Jika Allah belum mewujudkan doamu, yakinlah karena itu belum waktu yang tepat"
Mungkin itu yang kalimat yang tepat ketika akhirnya kedua mimpi itu berhasil terwujud di depan mata. Waktu ini sudah yang tepat untukku oleh Allah.
Semoga di masa depan, pelan-pelan mimpi terpendamku bisa diwujudkan oleh Allah SWT di keadaan terbaiknya. Sehingga tidak lupa rasa syukurku pada-Nya. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Tips duniawinya adalah untuk tidak pantang menyerah untuk mewujudkan mimpi kecil kita. Coba dari berbagai macam jalan baik. Seperti aku yang ternyata tidak bisa ke Jepang dengan jalur beasiswa, tapi harus dengan jalur nabung dan travelling. Ya gak apa-apa selama caranya baik, insyaallah akan terwujud pada waktunya.
Buat teman-teman yang impiannya belum terwujud, percayalah dengan ikhtiar insyallah akan diwujudkan. Aamin.
4 notes
·
View notes
Text
15 questions for 5 mutuals
Rule: You have to answer truthfully and you have to tag 5 mutuals in your post.
tagged by: @ameownymous
1. Are you named after anyone? nope, pero my mom's kapampangan and... getting dana as my name is a bit... 😂👹
2. When was the last time you cried? Why? last last week i think? i get really emotional during pms lol.
3. Do you believe in Soulmates? nope.
4. Do you drink liquor? occasionally.
5. What do you usually daydream about? me with lots of money to travel.
6. First thing you notice about other people? shoes.
7. What's your favorite quote from a TV show/movie/ book? she wasn't you baby - Hank Pym, Ant Man and the Wasp: Quantumania
8. Some of your pet peeves? siguro dog. deh charot ano, uh. people who cut in line tsaka yung pag nakapila somewhere, sobrang dikit sakin.
9. Where's the next place on your travel bucket list and why? south korea, kasi asia lang afford ko.
10. Where were you born? in the hospital.
11. What are your hobbies? traveling, visiting different restaurants and coffee shops, watching movies and series.
12. What's the best joke you've ever heard? bongbong marcos (worst joke pala to, lmao)
13. What's your love language? acts of service (di ko na isasagot yung physical touch kasi baka touch starved lang ako lol)
14. Topics you never get tired of to talk about? love life ng iba and sex lmao.
15. What would be the title if your life were a movie? thumbelina 😂
tagging: @jollynuggets @antukingchix @reynanghugot @iwilliwouldishould @kleyyyy
5 notes
·
View notes
Text
15/02/2023
ga ngerti banget kenapa si kakak tingkat sasing tetep muncul di mimpiku. bahkan di tengah tidur siang gitu loh yang singkat. kaya ada aja gitu scene aku sama dia. td siang di mimpi aku kaya nggelendot gitu ke dia, sambil nanya nanya “kakak habis cari dosen siapa?”, “buat apa kak?”, trs dia jawab jawabin pertanyaanku sambil kita jalan dengan posisi aku tetep gelendotan sama dia. short but powerful scene, soalnya nempel nih di kepalaku. kaya adegan drama korea banget ya haha.
to be (real) honest, aku ga suka siapa siapa skrg. kaya aku ngerasa gaada waktu buat mikir ke arah sana & aku emang ga punya niatan untuk married jg kan, jd percuma having crush on someone. kayanya aku jg gabisa deh, even ngebayangin pun ngga bisa gitu ngebayangin bakal pacaran sama dia. kayak si kakak tingkat ini kayak kulkas kan aku taunya. dingin, sulit didekati, dunianya asing buat aku. tp herannya knp dia masuk ke mimpiku trs gt dari jaman kuliah sampe sekarang udah bertahun tahun berlalu. aku pun ga mikirin dia belakangan ini hehe.
3 notes
·
View notes
Text
More about me
Jadi, perkenalan kita kemaren masih singkat, yah? Ya udah gapapa, deh. Aku buat lagi, ya
Hallow, aku Nayla. Nayla siapa? Ytta xixixi. 14th y/o dan sekarang udah kelas 8. Aku memiliki nama samaran yaitu Ririta dan nama Korea yaitu Jeong Jieun. Yah, nama "Ririta" itu cuma inspirasi aja dari salah satu karya buatanku yang... Hilang entah kemana, ahihihi. Ah, udahlah. Jangan ngebahas nama nanti pusing.
Sejak kelas 3 SD, aku udah kenal tulis-menulis karena kebanyakan baca KKPK, trus lama-lama jadi hobi. Selain itu, aku juga suka bikin fanfiction atau yang kita sebut sebagai fiksi penggemar. Aku udah mulai kenal dan bikin fanfic sejak kelas 6 SD. Cukup muda, kan? Hehehe. Aku juga punya hobi editing, tapi ga terlalu jago, nggak kayak kreator-kreator Capcut yang pada jago kalo ngedit. Atau kreator Alight Motion. Yah, pokoknya begitu lah.
Kalo soal nggambar mungkin aku ga terlalu jago dan posisi aku masih di bawah dari para artist kelas atas. Tapi, itu emang udah jadi hobi. Dan aku juga sering redraw atau gambar ulang dari karakter anime, baik digital maupun tradisional yang pake pensil dan kertas. Trus, aku juga suka bikin fanart. Dan itu semua adalah bagian dari hobi gambar aku.
~
Kalo hal kesukaan, aku paling suka sama notebook. Iyah, karena kadang² aku nulis disitu juga, ngehehe. Aku juga suka anime, meskipun cuma 2-3 anime doang yang aku suka. Aku juga suka pemandangan langit pagi, apalagi yang ada awan fluffy-fluffy gitu. Dan pemandangan langit pagi sekitar jam 8-10 pagi itu aku juga paling suka pas lagi di jalan tol. Entah kenapa suka aja gitu. Aku juga suka denger musik, dan suka dengan kucing.
Wah, udah yah. Sampe sini aja perkenalan kita. Soalnya udah kebanyakan juga nih.
Sampai jumpa di postingan aku yang selanjutnya, byee
*My original character. Lucu banget
4 notes
·
View notes