#dasamuka
Explore tagged Tumblr posts
tilstaelse · 1 year ago
Text
Tumblr media
Stasiun Tambun, Cikarang Timur, Bekasi Timur (Bektim), Taman Penelitian Alam (TPA) Bantargebang, juga Mal Bekasi Stars (MBS)—mal termodern se-Indonesia?
Aduh, Hitam.
Sebagai salah satu skrup kecil awal 2000-an yang sering warawiri di planet yang disinyalir sebagai salah satu tempat terpanas di "Republik Lama"—meminjam istilah Kasta Perak dan Emas, visualisasi saya terhadap distopia-mu kok jadi absurd gini, ya?
Apalagi mengenai akhir cerita dari 'apa-apa saja' yang telah dituliskan _mereka,_ secara analog, kepadamu. Aduh. Setelah mengetahui akhir distopia tersebut, seperti Agni di halaman empat-satu-tiga, rasanya, saya juga ingin tidur seminggu!
Mengintimidasi banget kisah hidup pemilikmu, Hitam. Saya katakan begitu, karena kemungkinan "kejadian-kejadian itu" akan terealisasi di waktu mendatang—terutama mengenai Dasamuka yang super nyebelin—bayangannya sudah mulai mengintai, dan bisa disaksikan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.
—Lu.
0 notes
bilalsuryasum · 7 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
hano; the legend of onah
18 notes · View notes
kasamago · 6 years ago
Photo
Tumblr media
Lama tak menggambar, iseng iseng corat caret sembari mendengarkan simponi alam yang dilantunkan oleh gemericik hujan di malam hari. #rahvana #dasamuka #humanoid . . #art #sketch #penarts #instaart #artgram #artwork #characterdesign #characterart #mangaarts #drawing #manualsketch #traditionalarts #nggambar #hobigambar #sketsa #illustration https://www.instagram.com/p/BsmKA54lsEt/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=sruuc7fqegkd
0 notes
kejawenwetan · 6 years ago
Photo
Tumblr media
(via Nama Lain Prabu Dasamuka ~ Kejawen Wetan)
0 notes
dimaraa · 4 years ago
Text
Malam ini aku tak bisa tidur dan tak sengaja aku teringat tentanh sebuab kisah rahwana.
Setelah berhasil menculik shinta dari tangan rama wijaya. Rahwana tidak langsung menjamah atau menyekapnya, melainkan menempatkan shinta di taman argasoka.
Yang konon katanya taman argasoka ini merupakan replika dari keindahan surga yang ada di khayangan.
Selama bertahun-tahun shinta dimuliakan di taman ini. Tanpa dijamah sedikitpun apalagi di sakiti oleh rahwana.
Setiap hari, selama bertahun-tahun rahwana datang untuk menyatakan cinta kepada sinta secara sopan, setiap hari pula hatinya remuk redam mendengar penolakan shinta.
Walaupun begitu. tak sedikitpun sikap rahwana berubah, cintanya terlalu tulus kepada istri penguasa negeri ayodya tersebut. walaupun tak henti-hentinya shinta menolak tawaran rahwana, diam-diam sinta mengagumi kegigihan hati rahwana sekaligus mempertanyakan sang suami yang tak kunjung menyelamatkannya.
Tapi, apa yang dilakukan dasamuka? Menunggu. Dia percaya cara ini adalah cara terbaik agar sang dewi tak terluka hatinya, agar sang dewi mencintainya sepenuh hati.
Suatu nanti, entah kapan..
Pikir rahwana, padahal dia tahu benar bahwa titisan dewi setyawati itu terlahir begitu setia pada suaminya.
Apa yang datang dari hati, pasti sampai ke hati
Dengan ketulusannya, pelan-pelan ada perasaan yang dirasakan oleh sinta. Pada dasamuka.
setiap orang punnya dua sisi (tidak ada yang sepenuhnua hitam, tak ada yang sepenuhnya putih) coba sekarang kita melihat dari sisi rahwana dan belajar dari kisahnya.
2 notes · View notes
kighaibsiswoyo · 4 years ago
Video
youtube
Sastra Jendra Hayuningrat Kisah Lahirnya Rahwana/Dasamuka - Ki Ghaib Siswoyo
Wedaran/wejangan sastra jendra hayuningrat pangruwating diyu dalam kisah lahirnya Rahwana/Dasamuka, Kumbakarna, Sarpakenaka/Surpanaka dan Raden Gunawan Wibisono
Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu didalam dunia pewayangan memiliki hubungan erat dengan kisah lahirnya Rahwana dan ketiga adiknya. Kisah ini berawal dari, sayembara yang diadakan oleh Dewi Sukesi putri dari Prabu Sumali tentang siapa yang bisa medar/menjelaskan hakekat Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu, jika laki-laki akan dijadikan suami dan jika perempuan akan dijadikan saudara kandung.
Apa hakekat Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu dan bagaimanakah kisah lahirnya Dasamuka beserta ketiga adik?
Tonton videonya hingga selesai dan jangan lupa SUBSCRIBE, LIKE, KOMENTAR dan SHARE..
1 note · View note
kanjadiawan · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Dalam banyak alur cerita baik itu mitos, legenda atau bahkan cerita fiktif setingkat sinetron Tersanjung dan Tersayang, selalu digambarkan bahwa kebaikan pasti akan menang atas kejahatan. Meski dalam sinetron Indonesia penggambaran tokoh protagonis kadar kebaikannya beda dikit antara sabar dengan bego.Hingga waktu kecil dulu aku agak kesusahan membedakan keduanya. Yang paling jelas ketara adalah kedudukan tokoh protagonis dan antagonis dalam sebuah cerita. Tapi, seiring bertambahnya umur dan pikiran, sekarang aku mulai bertanya-tanya tentang bagaimana perbedaan kebaikan dan kejahatan sesungguhnya? Contohnya, dalam cerita terkenal "RAMAYANA" Apakah benar Rahwana yang digambarkan jahat itu memang sebuah gambaran kejahatan? Sedangkan di Alengka ia dibela oleh rakyatnya mati-matian, tentu saja ini tidak akan datang begitu saja tanpa sebab akibat hingga mereka berani bertaruh nyawa untuk Rahwana yg terkenal jahat. Atau, di sisi lain ada Rama yang sangat terkenal dalam pewayangan. Sekarang pertanyaannya, apakah Rama adalah sebuah gambaran kebaikan? Sedangkan di akhir cerita Ramayana, ia membiarkan Shinta yang sedang hamil terusir jauh ke hutan ke pertapaan Walmiki setelah menaruh curiga dan rasa tak saling percaya antar pasangan. Memang dalam cerita ini pada akhirnya Rama lah yang bisa membunuh Rahwana, namun apakah itu benar-benar sebuah kemenangan? ah... mau tidur malah mikirin hal-hal semacam ini... #ramayana #wayang #story #rahwana #dasamuka #rama #ramawijaya #shinta #jawa #javanese #history #culture
0 notes
cammotea · 2 years ago
Text
Rama & Shinta
My 1st sketch of Wayang triptych is inspired by epic romance story of Ramayana, Rama & Shinta. 
Tumblr media
Wherever you go in this world, you will always find a legendary story of romance. That includes the tales of Romeo and Juliet, as well as Shah Jahan and Mumtaz Mahal. In the epic of Ramayana, you can also find one such story. The two lovers are Rama and Shinta. The story that originated in India traveled down the Silk Road all the way into Java. Of course, adjustments to the story occurred as it made its way from one country to another, adapting to the cultural climate of every location it passes.
The story begins when a prince named Rama enters a contest in a neighboring kingdom. The prize: Princess Shinta's hand in marriage. With ease, Rama wins. He then brings Shinta home and marries her. The king, Rama's father, is overjoyed by the turn of events. He hopes to pass the kingdom down to Rama. However, the queen, Rama's step-mother, does not share the king's joy. She rejects the idea of making Rama the crown prince, as the king once promised the queen that it would be her son with him who would become the next king. As a result, Rama and Shinta are exiled into the woods.
The trials of the two lovers do not end there. In the woods, a giant name Rahwana or Dasamuka, taken by Shinta's beauty, falls in love with her. He then kidnaps her and brings her to his dominion. Rama is enraged when he finds out, and he raises an army to save his beloved. A great war occurs. In the end, Rama comes out victorious. Upon being reunited with Shinta, Rama begins to have doubts regarding Shinta's 'purity', as he fears that the giant has laid his hands on her. To dismiss her husband's doubts, Shinta sets herself on fire. As the fire subsides, Shinta remains, and she comes out unscathed.
0 notes
hujanberceritaa · 6 years ago
Text
Kumohon ada, Dasamuka
Keretaku berderak Persis waktu yang menerus beranjak Lampau kamu diraja bukan? Yang cuma padanya kamu bertuan Siapa namanya? Sita? Sinta? Mandodari yang selamanya tak pernah bisa kamu miliki. - Aku hanya memandangmu dari jauh Di bawah tudung hujan sebab aku sudah tak utuh ; pernah jatuh dengan sungguh Aku memandangmu nyeri Melihatmu berkali-kali menjatuhkan hati lalu bunuh diri Tapi kamu hidup lagi Membuatku berdegup hanya dengan melihatmu hidup Aku berdoa untukmu dari jauh sekali ; dangka yang mungkin tak bisa kamu miliki Sangkamu aku tiada Terkamu aku fana Galuh yang hanya kau jumpai melalui kata-kata. - Hai, Dasamuka Terimakasih kata-katanya ; meski aku bukan Sinta Terimakasih kata-katanya ; meski kepadaku kamu tak pernah cinta Terimakasih kata-katanya ; mantera yang tak pernah merupa fana Terimakasih kata-katanya ; di relungku ia selalu berkuasa. - Tapi, Dasamuka Tahu apa yang lebih kusukai dari kata-kata? - Kamu Ada.
1 note · View note
ayojalanterus · 3 years ago
Text
Presidential Threshold Hanya Hasilkan Pemimpin Tanpa Kepala dan Dasamuka
Tumblr media
 KONTENISLAM.COM - Ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold mendapat sorotan serius dari sejumlah kalangan. Kehadiran ambang batas ini bahkan disebut sebagai cikal bakal terciptanya demokrasi kriminal, di mana pemimpin bukan bekerja untuk rakyat melainkan untuk para oligarki yang memuluskan jalan saat memenuhi ambang batas. Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie M. Massardi bahkan mengatakan bahwa sistem ini hanya menghasilkan dua tipe pemimpin. Pertama, adalah pemimpin yang tanpa kepala. Ini lantaran kepala mereka sudah digadaikan kepada oligarki. “Kedua, pemimpin rahwana dasamuka (10 wajah), karena 9 kepala lainnya milik oligarki 9 Naga. Yang kuasa atau merintah mereka,” kata Adhie Massardi kepada redaksi, Minggu (12/9). Sementara itu, ekonom senior DR. Rizal Ramli telah tegas menyatakan bahwa ambang batas pencalonan atau presidential threshold adalah sistem yang salah, namun disenangi partai politik. Kesenangan muncul karena adanya upeti atau mahar politik yang diterima dari calon pemimpin. Diurai Rizal Ramli, ambang batas yang dipatok 20 persen, membuat calon pemimpin mencari dukungan politik yang juga sulit didapatkan hanya dari satu partai politik. "Kalau mau jadi bupati, gubernur, presiden harus bisa dapat dukungan 20 persen suara, biasanya perlu sekitar tiga partai," kata Rizal.(RMOL)
from Konten Islam https://ift.tt/3k4qcK9 via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/09/presidential-threshold-hanya-hasilkan.html
0 notes
pusingkedelik · 6 years ago
Text
Empu istana alengka Rahwana ia bernama Sang prabu dasamuka Raksasa seteru rama
Matinya oleh cinta, padanya sang sinta.
2 notes · View notes
memorandumcoid · 3 years ago
Text
Dasamuka Jawa
Oleh: Dahlan Iskan DI musim Piala Eropa ini Inggris kalah dengan Dasamuka. Saya harus melewatkan pertandingan Inggris lawan Skotlandia karena tidak bisa berhenti membaca novel berjudul tokoh pewayangan itu. Awalnya saya sulit menduga apa tema novel karya sastrawan Dr Junaedi Setiyono ini. Dua tahun lalu saya membaca novel karya sastrawan India dengan judul Rahwana. Yang menjungkirbalikkan cerita…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
danisafarieffendi · 4 years ago
Photo
Tumblr media
Kang Ajat Survey rencana Kantor Law Firm Dasamuka (di Asia Plaza Tasikmalaya Jawa Barat) https://www.instagram.com/p/CEwXCs6hhVU/?igshid=x8rnz884mqrp
0 notes
rmolid · 4 years ago
Text
0 notes
adiwisaksonoadi · 4 years ago
Text
Tumblr media
Sukesi: Dari Rahimnya, Lahir Biang Kejahatan
Wanita cantik pemburu ilmu, yang tersesat oleh kemilaunya ilmu.  Dia, tanpa menyadari, melangkah salah dan menjadi media lahirnya biang kejahatan yang menggetarkan dunia manusia dan para dewa.
Dewi Sukesi, adalah putri Prabu Sumali dari Kerajaan Alengka, yang memiliki kecantikan sangat luar biasa.  Padahal, Sumali berwujud raksasa. Wajah rupawan Sukesi menurun dari ibunya yang cantik, Dewi Danuwati  –  putri Kerajaan Mantili.  Sedangkan adik Sukesi bernama Arya Sukesa,  seorang satria tampan dan sakti.
Sukesi tumbuh menjadi perempuan cerdas yang gemar ilmu dan selalu haus – bahkan sangat maniak –  dengan pengetahuan baru.  Banyak para raja dan pangeran yang menjadi fans beratnya, dan ingin mempersuntingnya.  Prabu Sumali sendiri juga resah, melihat putrinya seperti mengabaikan kodratnya sebagai perempuan – tidak tertarik dengan kaum pria.   Padahal usianya sudah cukup untuk menjalani kehidupan rumah tangga.
Beberapa kali, Sumali mengajak berembug soal itu, tapi Sukesi selalu berkelit dan banyak alasan.  Hingga akhirnya, Sumali hilang kesabarannya.  “Bila kamu tidak segera menjatuhkan pilihan, maka ayah yang akan menentukan jodohmu,” kata Sumali.
Mendengar ini, Sukesi merasa terdesak dan khawatir bila pernyataan sabdo pandito ratu ayahnya sebagai seorang raja itu akan dilaksanakan.  Padahal ketika itu, dia sedang sangat bernafsu mempelajari ilmu rahasia yang sangat sulit, yaitu Ilmu Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu.  Berbulan-bulan, dia mencari guru-guru pandai, tapi tak ada yang memahami ilmu tersebut.   Kini, kebuntuan membongkar ilmu Sastra Jendra,  akan beroleh solusi – sekalian cara ini bisa digunakan untuk menahan keinginan sang ayah.  Kalau ternyata ada orang yang mampu mengajarkannya dan membabar dengan jelas, dia bersedia menjadi istri orang tersebut.
Dewi Sukesi mengatakan kepada ayahnya, bahwa dia bersedia menikah dengan siapapun lelaki yang mampu membabar Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Prabu Sumali setengah kaget mendengar prasyarat yang diajukan, karena dia mengetahui bahwa ilmu itu adalah ilmu milik Bathara Guru, yang bersifat sangat rahasia dan terlarang untuk mahkluk mayapada.  Namun kekhawatiran Sumali atas tekanan raja-raja tetangga yang ingin memperistri putrinya, lebih besar ketimbang ketimbang bahudendho – hukuman –yang akan dijatuhkan dewa.  Sumali terpaksa menyetujui kehendak Dewi Sukesi.  Dalam pikirannya, barangkali memang ada raja atau satria yang limpad – berlebih – ilmunya yang paham Sastra Jendra. Atau, kalau tiada satupun seseorang yang paham ilmu itu, langkah itu suatu alasan bagus untuk tidak menyulut perang dengan negara-negara lain.
Maka diumumkanlah sebuah sayembara di Negeri Alengka : Barangsiapa yang bisa menjelaskan dengan gamblang ilmu tersebut, akan menjadi suami Dewi Sukesi.  Maka selebaran, koran, majalah dan semua media mengabarkan sayembara itu.   Seantero Alengka – hingga negara-negara tetangga – heboh dengan sayembara itu.  Berbondong-bondong mereka mendaftar sebagai peserta.  Tapi ternyata tidak ada satupun, raja atau satria yang paham ilmu itu.
Sementara itu, Ditya Kala  Jambumangli,  saudara sepupu Dewi Sukesi, yang juga seorang panglima perang Kerajaan Alengka, yang diam-diam sangat tergila-gila kepada sepupunya itu, mempunyai rencana sendiri. Dia menggelar pasukannya di perbatasan ibukota, untuk menahan siapapun yang bisa memenangkan sayembara itu.  Jambumangli tidak merelakan ada orang lain memboyong puteri cantik itu.
Tidak terkira banyaknya satria dan raja yang gagal untuk bisa menjelaskan ilmu tersebut.  Hingga ketika sayembara sudah berjalan beberapa lama dan akan ditutup, raja Alengka itu kedatangan tamu – yang juga seorang sahabat lama.   Tamu itu adalah Begawan Wisrawa, pertapa dari Negeri Lokapala.  Begawan Wisrawa datang ke Alengka, memang, dengan niat melamar putri itu,  yang bakal diperuntukkan bagi anaknya, Prabu Danapati – yang menjadi raja di Kerajaan Lokapala.  Wisrawa disambut dengan ramah tamah oleh sang raja.  Mereka bersahabat sejak muda – meskipun yang satu berwujud manusia tampan sedangkan satunya adalah raksasa bertubuh tinggi besar.
Wisrawa menyampaikan maksud kedatangannya, yaitu ingin ikut sayembara.  Wisrawa sebagai mantan raja dan berpengetahuan luas, sangat menguasai ilmu tersebut.  Namun ada satu halangan untuk mengajarkan ilmu tersebut.  Ada wewaler – larangan –  tidak tertulis dari dewa, bahwa siapapun dilarang  mengajarkan dan belajar ilmu  tersebut sebelum bersih lahir-batinnya.  Jauh dari hawa nafsu, dan ahli tapa. Jadi baik guru atau murid harus dalam kondisi suci lahir batin.  Bila  wewaler itu bila dilanggar, guru dan murid tersebut  akan celaka.  Namun bila itu manusia-manusia suci – bisa jadi akan menjadikannya sebagai dewa, atau tetap sebagai manusia namun telah tercerahkan – menjadi manusia yang bijaksana sekaligus sakti tiada tanding.  Suatu ilmu rahasia yang dahsyat – yang sesungguhnya hanya dimiliki dewa-dewa tertinggi di Kahyangan.
Ilmu Sastra Jendra memang suatu ilmu kebatinan yang selalu sinengker – yang tidak boleh diketahui oleh sembarang orang. Paham ilmu tersebut, akan memahami rahasia alam semesta dan seluruh kehidupan di dalamnya.  Wisrawa sadalah satu manusia yang pinilih, lebih ketimbang manusia lain, sehingga sangat memahami ilmu tersebut.  Karena takut kutukan dewa, Wisrawa membabar Sastra Jendra kepada Dewi Sukesi pada malam hari, agar tidak didengar oleh  mahkluk hidup lainnya, di tengah Taman Argasoka
Mendengar Wisrawa akan membabar ilmu itu kepada Dewi Sukesi, para dewa tidak berkenan.  Pada saat itu, di Kahyangan Jonggringsaloka, Batara Guru memutuskan untuk turun sendiri ke Taman Argasoka, untuk menghalangi kegiatan itu.  Kepergiannya diikuti oleh permaisurinya, Dewi Uma..  Mereka turun ke Taman Argasoka.  Rupanya, pembabaran tengah berlangsung.  Hampir dipastikan lokasi itu steril dari semua mahkluk hidup.  Namun rupanya ada yang diam-diam bersembunyi di dalam taman, di balik tembok.  Dia adalah Sukesa, adik Sukesi yang penasaran ingin tahu ilmu itu.  Tanpa disadarinya, karena tidak punya lambaran batin yang bersih, Sukesa terkena perbawa ilmu itu dan berubah wujud jadi seorang raksasa.  Betapa kagetnya Sukesa.  Tapi nasi telah menjadi bubur, sesal kemudian tiada guna.  Raden Sukesa nantinya menjadi Patih Alengka bernama Prahasto – yang sakti mandraguna.
Batara Guru merasuk ke wadag Begawan Wisrawa, dan Batari Uma masuk ke tubuh Dewi Sukesi.  Dengan cara itu, kedua pasangan dewa-dewi itu merangsang nafsu birahi kedua insan yang sedang ajar-mengajar ilmu langit itu.  Suasana yang sepi dan nyaman, membuat guru dan murid itu lengah.  Wisrawa dan Sukesi yang sudah kesusupan Guru dan Uma, lupa akan niat dan kehormatan mereka.  Yang ada hanya seorang lelaki dan wanita yang terlanda birahi berkobar-kobar.  Berhari-hari kedua insan itu memadu kasih layaknya pengantin baru. Lupa akan tujuan awal mereka.  Maka, Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu gagal diajarkan.
Akibat perbuatan itu,  Sukesi mengandung benih dari Wisrawa.  Dengan demikian, Prabu Sumali yang menahan kemarahannya, terpaksa menikahkan Sukesi dengan sahabatnya itu. Perkawinan yang di luar perkiraan itu membuat marah dua orang penting di lingkungan mereka. Dari pihak Sukesi, saudara sepupunya yang sakti, Jambumangli, sangat marah dan ingin membunuh Wisrawa.  Dari pihak Wisrawa, anaknya sendiri – Prabu Danapati – sangat kecewa terhadap ayahnya.  Danapati merasa dikhianati oleh ayahnya.
Jambumangli kemudian menantang duel Wisrawa. Begawan yang gagal mengendalikan hawa nafsu itu, akhirnya, bertarung dengan Jambumangli.  Wisrawa lebih unggul.  Entah memang sudah tawar kependetaannya, Wisrawa demikian sadis memperlakukan lawannya yang kalah tanding.  Tubuh Jambumangli dimutilasi.  Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Jambumangli mengutuk Wisrawa, bahwa nanti akan ada anaknya yang akan mengalami nasib seperti dirinya.  Dalam kisah perang Prabu Rama dari Alas Pancawati melawan Prabu Rahwana dari Alengka, Kumbakarna (anak Wisrawa dengan Sukesi) gugur dengan tubuh terpotong-potong.
Sedangkan Danapati segera menuju Alengka dengan membawa prajurit segelar sepapan dari Lokapala.  Niatnya menghukum ayahnya, dan juga Prabu Sumali yang merestui perkawinan itu.  Ketika ayah dan anak itu bertemu di Alengka, keduanya berdebat panjang lebar. Danapati sangat menyalahkan ayahnya, sementara Wisrawa merasa tidak bersalah telah mengawini Sukesi.
Perang mulut itu akhirnya menjadi perang fisik.  Keduanya bertanding adu kesaktian.  Keduanya sama saktinya. Berhari-hari, tiada nampak yang bakal menang atau kalah. Pertikaian ini menimbulkan goro-goro dan mengguncang Kahyangan Suralaya.  Mahkamah para dewa mengutus Batara Narada turun ke bumi, untuk melerai pertikaian bapak-anak yang menggetarkan alam semesta itu.  Dalam mediasi konflik itu, Narada mengatakan kepada Danapati, bahwa dalam kitab takdir manusia yang dimiliki para dewa,  Sukesi memang sudah tinitah berjodoh dengan Wisrawa.  Danapati akhirnya mau mengerti dan mengikhlaskan putri idamannya itu menjadi ibu tirinya.
Kini kedua pasangan baru itu hidup tentram di Alengka.  Sedangkan kandungan Dewi Sukesi makin membesar, hingga tiba saatnya melahirkan.  Sukesi sangat kesakitan ketika melahirkan anaknya.  Rupanya, Sukesi melahirkan jabang bayi yang berupa seonggok daging besar yang bergerak-gerak hidup.  Ketika itu binatang hutan seperti singa, harimau, serigala,  dan kera serta lainnya,  saling bersahut-sahutan mengeluarkan suara-suara yang terdengar sangat mengerikan.   Seperti nada-nada binatang bila terancam bahaya besar.  ��Suara-suara binatang liar itu seperti penanda akan hadirnya sebuah maha bencana yang mengusik kedamaian dunia.
Dengan kesaktiannya, Wisrawa memanjatkan mantra sakti. Maka seonggok daging besar itu terbelah menjadi empat potongan, dan kemudian menjadi empat bayi. Bayi pertama yang bersuara sangat keras, berwajah raksasa, adalah Rahwana, atau nanti ketika menjadi raja bergelar Prabu Dasamuka.  Dialah biang kerok angkara murka di dunia.  Bayi ini penuh dengan lambang nafsu amarah, kejahatan, kekuasaan dan kesewenang-wenangan.  Rahwana memiliki Aji Pancasona yang membuatnya tidak akan pernah mati sepanjang wadagnya masih menyentuh bumi.  Meskipun kepalanya terpenggal, bila potongan badan dan kepalanya menyentuh tanah, Rahwana akan hidup kembali.
Onggokan ke dua, menjadi bayi raksasa yang sangat besar. Penuh dengan nafsu aluamah, nafsu makan, tidur dan bermalas-malasan. Dia adalah Kumbakarna. Raksasa bertubuh seanakan gunung, yang suka makan-tidur,  namun sangat sakti.  Nantinya Kumbakarna yang berhati mulia ini akan gugur dalam peperangan Ramayana, yang membuat tubuhunya dimutilasi oleh panah sakti Guwawijaya, milik Prabu Rama.  Nasib tragis Kumbakarna ini persis dengan kutukan Jambumangli yang dimutilasi oleh ayah Kumbakarna, yaitu Resi Wisrawa.
Onggokan ke tiga, menjadi bayi perempuan yang juga berwujud raksasa. Diberi nama Sarpakenaka – sebagai lambang nafsu sufiah, nafsu birahi dan berfoya-foya.  Sarpakenaka, dikenal senang berganti-ganti pasangan, dan senang menghambur-hamburkan kekayaannya.  Bersenjatakan kuku panjang di tangannya, bisa dikatakan tiada satria di Alengka yang bisa mengalahkannya.
Onggokan daging ke empat, menjadi bayi laki yang sangat tampan, diberi nama Gunawan Wibisana, yang artinya kebijaksanaan.  Dia melambangkan  nafsu mutmainah, selalu cenderung mencari kebaikan dan kebenaran.  Karena sering mengingatkan kakaknya, Prabu Dasamuka, untuk tidak melakukan angkara murka, Wibisana diusir dari Alengka.  Satria ini justru menyeberang ke pihak musuh dan bergabung dengan Prabu Ramawijaya.  Dia menjadi penasehat perang yang mumpuni.  Di bawah nasehatnya, kejahatan yang berpusat di Alengka bisa ditumpas habis.
Sepenggal kisah pewayangan yang menarik, yang mungkin masih ada relevansinya dengan kehidupan manusia zaman sekarang.  Setinggi apapun predikat seseorang yang dianggap suci dan menguasai ilmu agama, kalau hawa nafsu tidak bisa dikendalikan, ilmunya akan menyeretnya ke nestapa yang paling dalam.  Dan bagi kaum awam seperti kita, telitilah memilih guru spiritual, karena di tangan guru palsu terkadang kita menjadi tersesat.
1 note · View note
asteks · 5 years ago
Text
Trending topic
There are so many topics in life that can be a great article to read by many, but love and pursuing happiness will be two topics that is excite most of the people.
L. O. V. E.
Tumblr media
And all its intriguing drama 🎭 will always become a part of human life. From Cinderella to Prince William, from Dayang Sumbi to Dasamuka, all of them are showing their love, which can be interpreted in many ways from…
View On WordPress
0 notes